Proposed Design of Ciroyom Waste Transfer Station, 2019
TPS Ciroyom is one of the waste facilities in Andir Sub-district. Ciroyom TPS is managed by PD Ke... more TPS Ciroyom is one of the waste facilities in Andir Sub-district. Ciroyom TPS is managed by PD Kebersihan Kota Bandung which works as temporary solid waste collection from residential and Ciroyom Market. The large area of the TPS Ciroyom service area, which is 5 out of 6 villages that produce large amounts of waste that reaches 45.43 tonnes/day. This makes the amount of waste transportation from TPS to TPA reach 12 ritation/day. The distance from TPS Ciroyom to Sarimukti Regional Landfill which requires 44 km is a major consideration needed by the Waste Transfer Station (SPA) for regional scale. SPA takes in reducing the volume of waste so that it can reduce the ratio of garbage transportation to landfill (TPA). With adequate land area, TPS Ciroyonm has the potential to improve its function to become SPA for regional scale. Through analysis of several alternative concepts and development scenarios, the amount of waste generated will be managed at the SPA Ciroyom for the next 10 years. The main facilities designed at the SPA Ciroyom for regional scale are waste compaction units resulting in volume reduction with the vertical compression method. Through solidification of waste, residual waste classified as residues is expected to reduce the volume by 60-70%. In addition, other facilities are provided which are designed at Ciroyom Area Scale SPA such as waste sorting facilities using conveyor belts, organic waste processing with open windrow systems, and inorganic waste recovery facilities that still have selling points. Through the economic feasibility analysis of SPA development using Net Present Value (NPV), it was found that the construction of SPA facilities was not feasible to be realized because the NPV obtained was negative, namely-Rp. 8,696,958,898.00. However, the main purpose of this SPA design is to reduce the lifting of waste generation that must be transported to the landfill so that it can extend the service life of the reclaimed land rather than solely seeking economic benefits. While the costs needed to process waste can be obtained through user fees that must be paid to the community in the amount of Rp. 5,000.00 / month / house.
Perancangan Stasiun Peralihan Antara Ciroyom Berskala Kawasan, 2019
TPS Ciroyom merupakan salah satu fasilitas persampahan yang ada di Kecamatan Andir. TPS Ciroyom d... more TPS Ciroyom merupakan salah satu fasilitas persampahan yang ada di Kecamatan Andir. TPS Ciroyom dikelola oleh PD Kebersihan Kota Bandung yang memiliki fungsi sebagai sarana penampungan sementara untuk sampah yang berasal dari sumber permukiman dan sampah dari Pasar Ciroyom. Besarnya area pelayanan TPS Ciroyom yaitu 5 dari 6 kelurahan membuat beban timbulan sampah yang masuk sangat besar yaitu mencapai 45,43 ton/hari. Hal tersebut membuat banyaknya jumlah pengangkutan sampah dari TPS ke TPA yang mencapai 12 ritasi/hari. Jarak dari TPS Ciroyom ke TPA Regional Sarimukti yang berkisar 44 km menjadi pertimbangan utama dibutuhkannya fasilitas Stasiun Peralihan Antara (SPA) di kawasan tersebut. SPA berperan dalam mereduksi volume sampah sehingga mampu mengurangi ritasi pengangkutan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dengan luas lahan yang memadai, TPS Ciroyom memiliki potensi untuk ditingkatkan fungsinya menjadi SPA berskala kawasan. Melalui analisis dari beberapa alternatif konsep desain dan skenario pengembangan maka didapatkan jumlah timbulan sampah yang akan dikelola di SPA Ciroyom selama 10 tahun ke depan. Fasilitas utama yang dirancang di SPA Ciroyom berskala kawasan adalah unit pemadatan sampah sehingga terjadi reduksi volume dengan metode vertical compression. Melalui pemadatan sampah, khususnya sampah yang tergolong residu diharapkan akan mengalami reduksi atau pengurangan volume sebesar 60-70%. Selain itu terdapat fasilitas lain yang yaitu seperti fasilitas pemilahan sampah menggunakan conveyor belt, pengolahan sampah organik dengan sistem open windrow, serta fasilitas recovery sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual. Melalui analisis kelayakan ekonomi pembangunan SPA menggunakan Net Present Value (NPV) didapatkan bahwa pembangunan fasilitas SPA tidak layak untuk direalisasikan karena NPV yang didapat bernilai negatif yaitu − Rp 8.696.958.898,00. Namun tujuan utama perancangan SPA ini adalah untuk mengurangi angkat timbulan sampah yang harus diangkut ke TPA sehingga dapat memperpanjang umur pelayananan lahan urug bukan semata-mata mencari keuntungan ekonomis. Sedangkan biaya yang diperlukan untuk melakukan pengolahan sampah bisa didapatkan melalui retribusi yang harus dibayar oleh masyarakat yaitu sebesar Rp 5.000,00/bulan/rumah. Kata kunci: timbulan sampah, pengangkutan sampah, pemadatan sampah, Stasiun Peralihan Antara (SPA), reduksi volume, pengelolaan sampah, Net Present Value
Proposed Design of Ciroyom Waste Transfer Station, 2019
TPS Ciroyom is one of the waste facilities in Andir Sub-district. Ciroyom TPS is managed by PD Ke... more TPS Ciroyom is one of the waste facilities in Andir Sub-district. Ciroyom TPS is managed by PD Kebersihan Kota Bandung which works as temporary solid waste collection from residential and Ciroyom Market. The large area of the TPS Ciroyom service area, which is 5 out of 6 villages that produce large amounts of waste that reaches 45.43 tonnes/day. This makes the amount of waste transportation from TPS to TPA reach 12 ritation/day. The distance from TPS Ciroyom to Sarimukti Regional Landfill which requires 44 km is a major consideration needed by the Waste Transfer Station (SPA) for regional scale. SPA takes in reducing the volume of waste so that it can reduce the ratio of garbage transportation to landfill (TPA). With adequate land area, TPS Ciroyonm has the potential to improve its function to become SPA for regional scale. Through analysis of several alternative concepts and development scenarios, the amount of waste generated will be managed at the SPA Ciroyom for the next 10 years. The main facilities designed at the SPA Ciroyom for regional scale are waste compaction units resulting in volume reduction with the vertical compression method. Through solidification of waste, residual waste classified as residues is expected to reduce the volume by 60-70%. In addition, other facilities are provided which are designed at Ciroyom Area Scale SPA such as waste sorting facilities using conveyor belts, organic waste processing with open windrow systems, and inorganic waste recovery facilities that still have selling points. Through the economic feasibility analysis of SPA development using Net Present Value (NPV), it was found that the construction of SPA facilities was not feasible to be realized because the NPV obtained was negative, namely-Rp. 8,696,958,898.00. However, the main purpose of this SPA design is to reduce the lifting of waste generation that must be transported to the landfill so that it can extend the service life of the reclaimed land rather than solely seeking economic benefits. While the costs needed to process waste can be obtained through user fees that must be paid to the community in the amount of Rp. 5,000.00 / month / house.
Perancangan Stasiun Peralihan Antara Ciroyom Berskala Kawasan, 2019
TPS Ciroyom merupakan salah satu fasilitas persampahan yang ada di Kecamatan Andir. TPS Ciroyom d... more TPS Ciroyom merupakan salah satu fasilitas persampahan yang ada di Kecamatan Andir. TPS Ciroyom dikelola oleh PD Kebersihan Kota Bandung yang memiliki fungsi sebagai sarana penampungan sementara untuk sampah yang berasal dari sumber permukiman dan sampah dari Pasar Ciroyom. Besarnya area pelayanan TPS Ciroyom yaitu 5 dari 6 kelurahan membuat beban timbulan sampah yang masuk sangat besar yaitu mencapai 45,43 ton/hari. Hal tersebut membuat banyaknya jumlah pengangkutan sampah dari TPS ke TPA yang mencapai 12 ritasi/hari. Jarak dari TPS Ciroyom ke TPA Regional Sarimukti yang berkisar 44 km menjadi pertimbangan utama dibutuhkannya fasilitas Stasiun Peralihan Antara (SPA) di kawasan tersebut. SPA berperan dalam mereduksi volume sampah sehingga mampu mengurangi ritasi pengangkutan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dengan luas lahan yang memadai, TPS Ciroyom memiliki potensi untuk ditingkatkan fungsinya menjadi SPA berskala kawasan. Melalui analisis dari beberapa alternatif konsep desain dan skenario pengembangan maka didapatkan jumlah timbulan sampah yang akan dikelola di SPA Ciroyom selama 10 tahun ke depan. Fasilitas utama yang dirancang di SPA Ciroyom berskala kawasan adalah unit pemadatan sampah sehingga terjadi reduksi volume dengan metode vertical compression. Melalui pemadatan sampah, khususnya sampah yang tergolong residu diharapkan akan mengalami reduksi atau pengurangan volume sebesar 60-70%. Selain itu terdapat fasilitas lain yang yaitu seperti fasilitas pemilahan sampah menggunakan conveyor belt, pengolahan sampah organik dengan sistem open windrow, serta fasilitas recovery sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual. Melalui analisis kelayakan ekonomi pembangunan SPA menggunakan Net Present Value (NPV) didapatkan bahwa pembangunan fasilitas SPA tidak layak untuk direalisasikan karena NPV yang didapat bernilai negatif yaitu − Rp 8.696.958.898,00. Namun tujuan utama perancangan SPA ini adalah untuk mengurangi angkat timbulan sampah yang harus diangkut ke TPA sehingga dapat memperpanjang umur pelayananan lahan urug bukan semata-mata mencari keuntungan ekonomis. Sedangkan biaya yang diperlukan untuk melakukan pengolahan sampah bisa didapatkan melalui retribusi yang harus dibayar oleh masyarakat yaitu sebesar Rp 5.000,00/bulan/rumah. Kata kunci: timbulan sampah, pengangkutan sampah, pemadatan sampah, Stasiun Peralihan Antara (SPA), reduksi volume, pengelolaan sampah, Net Present Value
Uploads
Papers by Ivan Samosir