Seiring dengan berkembangnya zaman dan berkembangnya teknologi berbanding lurus dengan kebutuhan ... more Seiring dengan berkembangnya zaman dan berkembangnya teknologi berbanding lurus dengan kebutuhan energi listrik. Dan hampir seluruh aspek kehidupan di Indonesia bergantung pada ketersediaan energi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar di Indonesia maka dibangun sebuah powerplant. Powerplant merupakan aplikasi dari siklus rankine regeneratif. Siklus ini merupakan salah satu metode untuk meningkatkan efisiensi thermal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yaitu dengan cara meningkatkan temperatur rata-rata fluida yang akan masuk ke dalam boiler. Peningkatan temperature dapat dilakukan dengan menambah komponen yaitu feedwater heater. Pemodelan sistem pembangkit dilakukan sehingga kita dapat mengetahui penambahan efisiensi jika menggunakan beberapa feedwater heater. Pemodelan sistem pembangkit menggunakan software Gate cycle, sedangkan perhitungan manual menggunakan analisa thermodinamika. Adapun hasil perhitungan yang didapatkan adalah nilai fraksi massa pada setiap titik keadaan (y), kalor yang masuk pada boiler dan reheat (Σ ), kalor yang keluar pada kondensor ( ), kerja yang dihasilkan oleh masing-masing turbin(Σ), serta kerja yang dibutuhkan pompa untuk mengalirkan fluida(Σ) pada keadaan normal. Dengan melihat hasil pemodelan gate cycle, terjadinya kenaikan effisiensi pada sistem pembangkit pada keadaan FWH 6 off sebesar 0,7 % dari keadaan FWH 5&6 off. Lalu adanya kenaikan effisiensi pada sistem pembangkit pada keadaan FWH 6 off (fix temperature) sebesar 1,4 % dari keadaan FWH 5 &6 off, dengan penambahan beban kerja yang dibutuhkan pada feedwater heater 7 adalah 193862 kg/h. Sistem pembangkit pada keadaan FWH 6 off (fix temperature) menunjukkan sistem pembangkit mengalami kerusakkan pada feedwater heater 6 sehingga diperlukan penambahan beban laju aliran massa pada steam yang masuk ke feedwater selanjutnya(FWH 7) agar temperatur fluida kerja yang akan masuk di dalam boiler sama dengan keadaan sistem pembangkit pada keadaan normal. Dapat disimpulkan bahwa pengurangan jumlah feedwater heater akan mengalami penurunan effisiensi yang disebabkan oleh bertambahnya kalor yang dibutuhkan di dalam boiler.
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang m... more Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang menggunakan fluida panas oli yang mengalir dalam susunan pipa yang menempel pada plat horizontal. Perpindahan panas yang terjadi pada penukar panas tersebut yaitu pada sisi alas plat dan sisi bawah plat. Studi eksperimen dilakukan pada variasi plate space ratio b/H=0,15 sampai 0,85. Variasi beban panas rerupa laju alir massa oli besarnya berkisar antara 0,014, 0,016, 0,019, dan 0,021 kg/s. Hasil eksperimen menunjukkan laju perpindahan panas terbesar pada b/H=0,5 pada setiap beban panas. Setiap kenaikan beban panas akan memberikan kenaikan laju perpindahan panas pada alat penukar panas. Fraksi panas plat atas semakin besar apabila plate space ratio diperbesar sementara fraksi panas plat bawah adalah sebaliknya. Laju perpindahan panas plat bawah secara keseluruhan lebih dominan pada b/H=0,15 dan b/H=0,3, sementara plat alas lebih dominan pada b/H=0,55 dan b/H=0,85
Sistem pendinginan dalam sebuah mesin berfungsi sebagai pelindung dari mesin dengan cara menyerap... more Sistem pendinginan dalam sebuah mesin berfungsi sebagai pelindung dari mesin dengan cara menyerap panas dari dinding silinder. Dimana temperature dari air pendingin harus dijaga pada temperature optimumnya, karena jika temperature air pendingin terlalu tinggi, mesin akan mengalami overheating yang akan merusak komponen mesin seperti piston, valve dan silinder head. Sedangkan apabila temperature air pendingin terlalu rendah ( overcooling ) maka effisiensi thermal pada engine akan turun dan daya yang dihasilkan juga akan turun. Salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pendinginan engine adalah radiator karena radiator berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan air pendingin yang menyerap panas dari diniding silinder dengan cara membuang panas tersebut melalui sirip sirip radiator. Untuk mengevaluasi cooling system pada mesin Sinjay, pengujian dilakukan dengan menyalakan mesin pada putaran yang bervariasi (variable speed) mulai dari putaran 5500 rpm hingga 2000 rpm.Pengaturan putaran mesin dilakukan dengan memberikan variasi beban pada Water Brake Dynamometer. Dimana pada setiap putaran, didapatkan data data seperti temperature inlet air radiator, temperature outlet air radiator, temperature udara masuk radiator, temperature udara keluar radiator dan mass flow rate air radiator. Kemudian, pada existing radiator dilakukan analisa performansi dengan metode NTU – Effectiveness. Setelah didapat effectiveness dari radiator, selanjutnya, melakukan perancangan ulang untuk mendapatkan dimensi radiator baru yang optimum dengan menggunakan metode LMTD, dan melakukan perhitungan untuk mendapat nilai effectiveness dari radiator hasil redesain tersebut.Pada penelitian ini, saat torsi engine maksimum nilai kalor yang terbuang ke air pendingin sebesar 5708.04 Watt, nilai effectiveness pada existing radiator bernilai 0.29 dan dengan melakukan perancangan ulang radiator untuk desain permukaan radiator 8.0-3/8T didapat dimensi radiator dengan lebar fin 86 mm, jumlah tube 66, diameter tube 10,2 mm, jumlah fin 81 serta nilai effectiveness yang lebih baik yaitu sebesar 0.33dengan NTU 0.55.
Aptech Proceeding International Seminar on Applied Technology, Science & Arts : Development of Green Agro-Industry to Support Human Life Sustainability, Apr 21, 2019
Organic Rankine Cycle (ORC) menggunakan jenis refrigerant R-123 sebagai fluida kerja. ORC memilik... more Organic Rankine Cycle (ORC) menggunakan jenis refrigerant R-123 sebagai fluida kerja. ORC memiliki empat komponen utama yaitu Evaporator, turbin, kondensor, dan pompa. Salah satu cara meningkatkan efisiensi siklus adalah dengan cara mengkondisikan tekanan di kondensor serendah mungkin. Fluida kerja yang keluar dari turbin dilewatkan kondensor, terjadi pelepasan kalor dari fluida panas menuju fluida dingin yaitu air, untuk mendapatkan air pendingin bertemperatur rendah maka perlu sirkulasi yang mampu menurunkan temperatur air pendingin, semakin rendah temperatur air pendingin yang masuk ke dalam kondensor membantu menurunkan tekanan pada kondensor. Salah satu cara untuk menurunkan temperatur air pendingin adalah menggunakan cooling tower. Penelitian di lakukan dengan mengatur kecepatan udara yang keluarkan dari cooling tower, pengaturan kecepatan di lakukan dari 2.1 meter/detik, 1.8 meter/detik, 1.5 meter/detik, 1.2 meter/detik dari pengaturan tersebut akan mempengaruhi temperatur air pendingin yang keluar dari cooling tower. Di dapatkan effisiensi siklus terbaik dengan nilai 5.987 % ketika kecepatan udara fan di setting sebesar 2.1 m/s dengan Q condenser sebesar 26.593 kW, tekanan outlet turbin sebesar 2 Bar, daya turbin sebesar 2.334 kW, daya generator sebesar 682 Watt.
Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotn... more Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotnya kesuburan tanah. Penyebabnya adalah pupuk anorganik akan mematikan mikroba yang berperan sebagai penggembur lahan. Kompos yang merupakan bahan dasar pupuk organik adalah alternatif terbaik untuk memulihkan /ahan selain itu juga mudah dibuat. Pupuk organik dibuat dari kompos yang dibentuk berupa granular/palette yang basah (moisture 30-35%) kemudian dikeringkan dalam drying chamber sampai sekitar (15-20%). Proses pengeringan pupuk organik ini membutuhkan udara panas. Udara panas dihasilkan dart udara ambient yang dialirkan di luar pipa-pipa compact heat exchanger, sedangkan oli panas mengalir di dalam pipa. Penggunaan fin/strip pada compact heat exchanger merupakan usaha untuk memperluas permukaan perpindahan panas. Umumnya fin ini mempunyai geometri dengan jarak fin (pitch fin) yang sudah tertentu. Penelitian ini mengkaji pengaruh pitch fin dan kecepatan udara terhadap karakteristik aliran dan perpindahan panas udara pada compact heat exchanger. Disamping itu juga mengkaji unjuk kerja compact heat exchanger yang ditunjukkan oleh koejisien perpindahan panas konveksi (h), efisiensi sirip (111), efisiensi overall (1'/o) sertafaktor j Colburn ( J H). Karakteristik aliran dan perpindahan panas pengaruh pitch fin dan debit air diteliti secara detail dengan eksperimen. Dan simulasi numerik (CFD fluent 6.0) dilakukan dengan memvariasikan kecepatan udara masuk dan pitch fin. Pitch fin (Pj bervariasi 3mm, 5mm, 6mm dan variasi kecepatannya ditentukan sebesar 2mls (v 1) sampai dengan 5 mls (v-4). Data eksperimen yang diambil meliputi kecepatan udara masuk, suhu sirip, suhu pembuluh, suhu fluida masuk, suhu fluida keluar. Sedangkan simulasi numerik dapat melihat secara detail karakteriktik aliran dan perpindahan panas disekitar pipa dan fin. Dari hasil eksperimen dan simulasi numerik diperoleh bahwa peningkatan massflow rate fluida panas menaikkan koefisien konveksi dan menurunkan effisiensi serta efectivitas fin. Meningkatnya jarak antar fin menyebabkan koefisien konveksi, laju perpindahan panas, effisiensi fin, efisiensi overall, efektifitas fin dan faktor j colburn menurun. Kecepatan udara masuk yang semakin besar menyebabkan temperatur fin dan temperatur semakin rendah. Reynold number yang semakin besar menyebabkan turunnya faktor j colburn.
In this research, synthesis and characterization of alternative liquid fuel obtained from candlen... more In this research, synthesis and characterization of alternative liquid fuel obtained from candlenut oil biodiesel (Aleurites moluccana) and polypropylene (PP) combined with polystyrene (PS) plastic waste were carried out. This research aims to obtain biodiesel that is more environmentally friendly when compared to conventional diesel fuel today. The synthesis and characterization process was performed through catalytic cracking using a combination of Al-MCM-41 catalyst and ceramics, with a ratio of 7:3, respectively. This catalytic cracking method has been known to produce biodiesel because it can break long-chain carbon bonds to be shorter and simpler. The morphology and acidity of the catalysts were analyzed using XRD and FTIR-Pyridine techniques. The fuel liquid obtained from synthesis was analyzed using Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) to obtain its constituent hydrocarbon components fraction. The highest yield was obtained at a feedstock of PS:COB (candlenut oil bio...
A numerical study on the turbulent flow and heat transfer characteristics in the rectangular chan... more A numerical study on the turbulent flow and heat transfer characteristics in the rectangular channel with different types of baffles is carried out. The inclined baffles have the width of 19.8 cm, the square diamond type hole having one side length of 2.55 cm, and the inclination angle of 5o. Reynolds number is varied between 23,000 and 57,000. The SST turbulence model is applied in the calculation. The validity of the numerical results is examined by the experimental data. The numerical results of the flow field depict that the flow patterns around the different baffle type are entirely different and these significantly affect the local heat transfer characteristics. The heat transfer and friction factor characteristics are significantly affected by the perforation density of the baffle plate. It is found that the heat transfer enhancement of baffle type II (3 hole baffle) has the best values.
International Journal of Sustainable Engineering, 2021
ABSTRACT The availability of liquid fossil fuels is dwindling. Alternative fuels for CNG and CPO ... more ABSTRACT The availability of liquid fossil fuels is dwindling. Alternative fuels for CNG and CPO biodiesel that can be used in DF engines are the solution. However, the use of this fuel has reduced engine performance and increased CO and HC emissions. In addition, the use of CPO biodiesel as fuel for ignition in the DF engine is a parameter that has not been developed in previous studies so that it requires adjustment of engine parameter under standard conditions. Pilot injection timing (PIT) is critical in starting combustion in sequential combustion models of DF engine. This study aims to determine the effect of PIT using CPO biodiesel fuel on increasing engine performance and reducing emissions, so that this parameter becomes important. The PIT parameter was varied from 11° to 19° BTDC with 2° intervals at different engine loads on a DF engine. The results showed that CPO biodiesel is an effective pilot fuel in DF engine. PIT has a significant effect on increasing engine performance and reducing emissions. Increased thermal efficiency by 8.87% and HRR by 7.34%, while SFC emissions, CO emissions and HC emissions decreased by 43.85% and 25.33% respectively with a PIT of 15° BTDC at high load.
Dalam beberapa bidang industri seperti pengawetan makanan, perminyakan, pengolahan bahan-bahan ki... more Dalam beberapa bidang industri seperti pengawetan makanan, perminyakan, pengolahan bahan-bahan kimia dan pendinginan setempat (spot cooling) pada industri baja dibutuhkan kondisi ruangan yang sangat rendah berkisar antara -30°C hingga -60°C. Maka dari itu digunakanlah sistem refrigerasi cascade yang disusun atas dua stage yaitu high dan low. Dimana kedua stage ini digabungkan menjadi satu oleh sebuah heat exchanger yang melakukan perpindahan kalor dari kondensor low stage menuju evaporator high stage. pada penelitian terdahulu alat penukar panas yang digunakan yaitu alat penukar panas tipe concentric tube masih menunjukan performa yang belum baik kepada sistem refrigerasi cascade. Penelitian dilakukan dengan memodifikasi alat penukar panas dan menganalisa performa sistem setelah dilakukannya modifikasi penambahan panjang pada alat penukar panas, dengan fluida kerja refrigeran Musicool-22 di High Stage dan R-404A di Low Stage. Setelah perancangan alat selesai, dilakukan eksperimen pa...
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang m... more Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang menggunakan fluida panas oli yang mengalir dalam susunan pipa yang menempel pada plat horizontal. Perpindahan panas yang terjadi pada penukar panas tersebut yaitu pada sisi alas plat dan sisi bawah plat. Studi eksperimen dilakukan pada variasi plate space ratio b/H=0,15 sampai 0,85. Variasi beban panas rerupa laju alir massa oli besarnya berkisar antara 0,014, 0,016, 0,019, dan 0,021 kg/s. Hasil eksperimen menunjukkan laju perpindahan panas terbesar pada b/H=0,5 pada setiap beban panas. Setiap kenaikan beban panas akan memberikan kenaikan laju perpindahan panas pada alat penukar panas. Fraksi panas plat atas semakin besar apabila plate space ratio diperbesar sementara fraksi panas plat bawah adalah sebaliknya. Laju perpindahan panas plat bawah secara keseluruhan lebih dominan pada b/H=0,15 dan b/H=0,3, sementara plat alas lebih dominan pada b/H=0,55 dan b/H=0,85
Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotn... more Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotnya kesuburan tanah. Penyebabnya adalah pupuk anorganik akan mematikan mikroba yang berperan sebagai penggembur lahan. Kompos yang merupakan bahan dasar pupuk organik adalah alternatif terbaik untuk memulihkan /ahan selain itu juga mudah dibuat. Pupuk organik dibuat dari kompos yang dibentuk berupa granular/palette yang basah (moisture 30-35%) kemudian dikeringkan dalam drying chamber sampai sekitar (15-20%). Proses pengeringan pupuk organik ini membutuhkan udara panas. Udara panas dihasilkan dart udara ambient yang dialirkan di luar pipa-pipa compact heat exchanger, sedangkan oli panas mengalir di dalam pipa. Penggunaan fin/strip pada compact heat exchanger merupakan usaha untuk memperluas permukaan perpindahan panas. Umumnya fin ini mempunyai geometri dengan jarak fin (pitch fin) yang sudah tertentu. Penelitian ini mengkaji pengaruh pitch fin dan kecepatan udara terhadap karakteristik a...
Perkembangan teknologi dan informasi mengakibatkan kebutuhan energi semakin tinggi. Kebutuhan ene... more Perkembangan teknologi dan informasi mengakibatkan kebutuhan energi semakin tinggi. Kebutuhan energi yang semakin tinggi tersebut tidak diimbangi dengan persediaan energi yang besar, namun persediaan energi dari tahun ketahun semakin menipis. Penggunaan energi harus seefisien mungkin salah satunya dengan menggunakan energi sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini dilakukan analisa kebutuhan energi untuk sistem pengkondisian udara dan sistem penerangan pada ruang laboratorium. Sistem pengkondisian udara mengacu pada ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning Engineers) dengan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference). Sedangkan pada sistem penerangan mengacu pada Standar Nasional Indonesia untuk menentukan besarnya intensitas penerangan. Dari penelitian ini didapatkan hasil Kapasitas AC terpasang yang masih kurang dari beban pendinginan adalah ruang lab. pendingin, lab. metalurgi, lab. CAE, lab. komputer 1 dan 2, lab. Teknik pembakaran dan b...
Seiring dengan berkembangnya zaman dan berkembangnya teknologi berbanding lurus dengan kebutuhan ... more Seiring dengan berkembangnya zaman dan berkembangnya teknologi berbanding lurus dengan kebutuhan energi listrik. Dan hampir seluruh aspek kehidupan di Indonesia bergantung pada ketersediaan energi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar di Indonesia maka dibangun sebuah powerplant. Powerplant merupakan aplikasi dari siklus rankine regeneratif. Siklus ini merupakan salah satu metode untuk meningkatkan efisiensi thermal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yaitu dengan cara meningkatkan temperatur rata-rata fluida yang akan masuk ke dalam boiler. Peningkatan temperature dapat dilakukan dengan menambah komponen yaitu feedwater heater. Pemodelan sistem pembangkit dilakukan sehingga kita dapat mengetahui penambahan efisiensi jika menggunakan beberapa feedwater heater. Pemodelan sistem pembangkit menggunakan software Gate cycle, sedangkan perhitungan manual menggunakan analisa thermodinamika. Adapun hasil perhitungan yang didapatkan adalah nilai fraksi massa pada setiap titik keadaan (y), kalor yang masuk pada boiler dan reheat (Σ ), kalor yang keluar pada kondensor ( ), kerja yang dihasilkan oleh masing-masing turbin(Σ), serta kerja yang dibutuhkan pompa untuk mengalirkan fluida(Σ) pada keadaan normal. Dengan melihat hasil pemodelan gate cycle, terjadinya kenaikan effisiensi pada sistem pembangkit pada keadaan FWH 6 off sebesar 0,7 % dari keadaan FWH 5&6 off. Lalu adanya kenaikan effisiensi pada sistem pembangkit pada keadaan FWH 6 off (fix temperature) sebesar 1,4 % dari keadaan FWH 5 &6 off, dengan penambahan beban kerja yang dibutuhkan pada feedwater heater 7 adalah 193862 kg/h. Sistem pembangkit pada keadaan FWH 6 off (fix temperature) menunjukkan sistem pembangkit mengalami kerusakkan pada feedwater heater 6 sehingga diperlukan penambahan beban laju aliran massa pada steam yang masuk ke feedwater selanjutnya(FWH 7) agar temperatur fluida kerja yang akan masuk di dalam boiler sama dengan keadaan sistem pembangkit pada keadaan normal. Dapat disimpulkan bahwa pengurangan jumlah feedwater heater akan mengalami penurunan effisiensi yang disebabkan oleh bertambahnya kalor yang dibutuhkan di dalam boiler.
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang m... more Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang menggunakan fluida panas oli yang mengalir dalam susunan pipa yang menempel pada plat horizontal. Perpindahan panas yang terjadi pada penukar panas tersebut yaitu pada sisi alas plat dan sisi bawah plat. Studi eksperimen dilakukan pada variasi plate space ratio b/H=0,15 sampai 0,85. Variasi beban panas rerupa laju alir massa oli besarnya berkisar antara 0,014, 0,016, 0,019, dan 0,021 kg/s. Hasil eksperimen menunjukkan laju perpindahan panas terbesar pada b/H=0,5 pada setiap beban panas. Setiap kenaikan beban panas akan memberikan kenaikan laju perpindahan panas pada alat penukar panas. Fraksi panas plat atas semakin besar apabila plate space ratio diperbesar sementara fraksi panas plat bawah adalah sebaliknya. Laju perpindahan panas plat bawah secara keseluruhan lebih dominan pada b/H=0,15 dan b/H=0,3, sementara plat alas lebih dominan pada b/H=0,55 dan b/H=0,85
Sistem pendinginan dalam sebuah mesin berfungsi sebagai pelindung dari mesin dengan cara menyerap... more Sistem pendinginan dalam sebuah mesin berfungsi sebagai pelindung dari mesin dengan cara menyerap panas dari dinding silinder. Dimana temperature dari air pendingin harus dijaga pada temperature optimumnya, karena jika temperature air pendingin terlalu tinggi, mesin akan mengalami overheating yang akan merusak komponen mesin seperti piston, valve dan silinder head. Sedangkan apabila temperature air pendingin terlalu rendah ( overcooling ) maka effisiensi thermal pada engine akan turun dan daya yang dihasilkan juga akan turun. Salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pendinginan engine adalah radiator karena radiator berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan air pendingin yang menyerap panas dari diniding silinder dengan cara membuang panas tersebut melalui sirip sirip radiator. Untuk mengevaluasi cooling system pada mesin Sinjay, pengujian dilakukan dengan menyalakan mesin pada putaran yang bervariasi (variable speed) mulai dari putaran 5500 rpm hingga 2000 rpm.Pengaturan putaran mesin dilakukan dengan memberikan variasi beban pada Water Brake Dynamometer. Dimana pada setiap putaran, didapatkan data data seperti temperature inlet air radiator, temperature outlet air radiator, temperature udara masuk radiator, temperature udara keluar radiator dan mass flow rate air radiator. Kemudian, pada existing radiator dilakukan analisa performansi dengan metode NTU – Effectiveness. Setelah didapat effectiveness dari radiator, selanjutnya, melakukan perancangan ulang untuk mendapatkan dimensi radiator baru yang optimum dengan menggunakan metode LMTD, dan melakukan perhitungan untuk mendapat nilai effectiveness dari radiator hasil redesain tersebut.Pada penelitian ini, saat torsi engine maksimum nilai kalor yang terbuang ke air pendingin sebesar 5708.04 Watt, nilai effectiveness pada existing radiator bernilai 0.29 dan dengan melakukan perancangan ulang radiator untuk desain permukaan radiator 8.0-3/8T didapat dimensi radiator dengan lebar fin 86 mm, jumlah tube 66, diameter tube 10,2 mm, jumlah fin 81 serta nilai effectiveness yang lebih baik yaitu sebesar 0.33dengan NTU 0.55.
Aptech Proceeding International Seminar on Applied Technology, Science & Arts : Development of Green Agro-Industry to Support Human Life Sustainability, Apr 21, 2019
Organic Rankine Cycle (ORC) menggunakan jenis refrigerant R-123 sebagai fluida kerja. ORC memilik... more Organic Rankine Cycle (ORC) menggunakan jenis refrigerant R-123 sebagai fluida kerja. ORC memiliki empat komponen utama yaitu Evaporator, turbin, kondensor, dan pompa. Salah satu cara meningkatkan efisiensi siklus adalah dengan cara mengkondisikan tekanan di kondensor serendah mungkin. Fluida kerja yang keluar dari turbin dilewatkan kondensor, terjadi pelepasan kalor dari fluida panas menuju fluida dingin yaitu air, untuk mendapatkan air pendingin bertemperatur rendah maka perlu sirkulasi yang mampu menurunkan temperatur air pendingin, semakin rendah temperatur air pendingin yang masuk ke dalam kondensor membantu menurunkan tekanan pada kondensor. Salah satu cara untuk menurunkan temperatur air pendingin adalah menggunakan cooling tower. Penelitian di lakukan dengan mengatur kecepatan udara yang keluarkan dari cooling tower, pengaturan kecepatan di lakukan dari 2.1 meter/detik, 1.8 meter/detik, 1.5 meter/detik, 1.2 meter/detik dari pengaturan tersebut akan mempengaruhi temperatur air pendingin yang keluar dari cooling tower. Di dapatkan effisiensi siklus terbaik dengan nilai 5.987 % ketika kecepatan udara fan di setting sebesar 2.1 m/s dengan Q condenser sebesar 26.593 kW, tekanan outlet turbin sebesar 2 Bar, daya turbin sebesar 2.334 kW, daya generator sebesar 682 Watt.
Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotn... more Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotnya kesuburan tanah. Penyebabnya adalah pupuk anorganik akan mematikan mikroba yang berperan sebagai penggembur lahan. Kompos yang merupakan bahan dasar pupuk organik adalah alternatif terbaik untuk memulihkan /ahan selain itu juga mudah dibuat. Pupuk organik dibuat dari kompos yang dibentuk berupa granular/palette yang basah (moisture 30-35%) kemudian dikeringkan dalam drying chamber sampai sekitar (15-20%). Proses pengeringan pupuk organik ini membutuhkan udara panas. Udara panas dihasilkan dart udara ambient yang dialirkan di luar pipa-pipa compact heat exchanger, sedangkan oli panas mengalir di dalam pipa. Penggunaan fin/strip pada compact heat exchanger merupakan usaha untuk memperluas permukaan perpindahan panas. Umumnya fin ini mempunyai geometri dengan jarak fin (pitch fin) yang sudah tertentu. Penelitian ini mengkaji pengaruh pitch fin dan kecepatan udara terhadap karakteristik aliran dan perpindahan panas udara pada compact heat exchanger. Disamping itu juga mengkaji unjuk kerja compact heat exchanger yang ditunjukkan oleh koejisien perpindahan panas konveksi (h), efisiensi sirip (111), efisiensi overall (1'/o) sertafaktor j Colburn ( J H). Karakteristik aliran dan perpindahan panas pengaruh pitch fin dan debit air diteliti secara detail dengan eksperimen. Dan simulasi numerik (CFD fluent 6.0) dilakukan dengan memvariasikan kecepatan udara masuk dan pitch fin. Pitch fin (Pj bervariasi 3mm, 5mm, 6mm dan variasi kecepatannya ditentukan sebesar 2mls (v 1) sampai dengan 5 mls (v-4). Data eksperimen yang diambil meliputi kecepatan udara masuk, suhu sirip, suhu pembuluh, suhu fluida masuk, suhu fluida keluar. Sedangkan simulasi numerik dapat melihat secara detail karakteriktik aliran dan perpindahan panas disekitar pipa dan fin. Dari hasil eksperimen dan simulasi numerik diperoleh bahwa peningkatan massflow rate fluida panas menaikkan koefisien konveksi dan menurunkan effisiensi serta efectivitas fin. Meningkatnya jarak antar fin menyebabkan koefisien konveksi, laju perpindahan panas, effisiensi fin, efisiensi overall, efektifitas fin dan faktor j colburn menurun. Kecepatan udara masuk yang semakin besar menyebabkan temperatur fin dan temperatur semakin rendah. Reynold number yang semakin besar menyebabkan turunnya faktor j colburn.
In this research, synthesis and characterization of alternative liquid fuel obtained from candlen... more In this research, synthesis and characterization of alternative liquid fuel obtained from candlenut oil biodiesel (Aleurites moluccana) and polypropylene (PP) combined with polystyrene (PS) plastic waste were carried out. This research aims to obtain biodiesel that is more environmentally friendly when compared to conventional diesel fuel today. The synthesis and characterization process was performed through catalytic cracking using a combination of Al-MCM-41 catalyst and ceramics, with a ratio of 7:3, respectively. This catalytic cracking method has been known to produce biodiesel because it can break long-chain carbon bonds to be shorter and simpler. The morphology and acidity of the catalysts were analyzed using XRD and FTIR-Pyridine techniques. The fuel liquid obtained from synthesis was analyzed using Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) to obtain its constituent hydrocarbon components fraction. The highest yield was obtained at a feedstock of PS:COB (candlenut oil bio...
A numerical study on the turbulent flow and heat transfer characteristics in the rectangular chan... more A numerical study on the turbulent flow and heat transfer characteristics in the rectangular channel with different types of baffles is carried out. The inclined baffles have the width of 19.8 cm, the square diamond type hole having one side length of 2.55 cm, and the inclination angle of 5o. Reynolds number is varied between 23,000 and 57,000. The SST turbulence model is applied in the calculation. The validity of the numerical results is examined by the experimental data. The numerical results of the flow field depict that the flow patterns around the different baffle type are entirely different and these significantly affect the local heat transfer characteristics. The heat transfer and friction factor characteristics are significantly affected by the perforation density of the baffle plate. It is found that the heat transfer enhancement of baffle type II (3 hole baffle) has the best values.
International Journal of Sustainable Engineering, 2021
ABSTRACT The availability of liquid fossil fuels is dwindling. Alternative fuels for CNG and CPO ... more ABSTRACT The availability of liquid fossil fuels is dwindling. Alternative fuels for CNG and CPO biodiesel that can be used in DF engines are the solution. However, the use of this fuel has reduced engine performance and increased CO and HC emissions. In addition, the use of CPO biodiesel as fuel for ignition in the DF engine is a parameter that has not been developed in previous studies so that it requires adjustment of engine parameter under standard conditions. Pilot injection timing (PIT) is critical in starting combustion in sequential combustion models of DF engine. This study aims to determine the effect of PIT using CPO biodiesel fuel on increasing engine performance and reducing emissions, so that this parameter becomes important. The PIT parameter was varied from 11° to 19° BTDC with 2° intervals at different engine loads on a DF engine. The results showed that CPO biodiesel is an effective pilot fuel in DF engine. PIT has a significant effect on increasing engine performance and reducing emissions. Increased thermal efficiency by 8.87% and HRR by 7.34%, while SFC emissions, CO emissions and HC emissions decreased by 43.85% and 25.33% respectively with a PIT of 15° BTDC at high load.
Dalam beberapa bidang industri seperti pengawetan makanan, perminyakan, pengolahan bahan-bahan ki... more Dalam beberapa bidang industri seperti pengawetan makanan, perminyakan, pengolahan bahan-bahan kimia dan pendinginan setempat (spot cooling) pada industri baja dibutuhkan kondisi ruangan yang sangat rendah berkisar antara -30°C hingga -60°C. Maka dari itu digunakanlah sistem refrigerasi cascade yang disusun atas dua stage yaitu high dan low. Dimana kedua stage ini digabungkan menjadi satu oleh sebuah heat exchanger yang melakukan perpindahan kalor dari kondensor low stage menuju evaporator high stage. pada penelitian terdahulu alat penukar panas yang digunakan yaitu alat penukar panas tipe concentric tube masih menunjukan performa yang belum baik kepada sistem refrigerasi cascade. Penelitian dilakukan dengan memodifikasi alat penukar panas dan menganalisa performa sistem setelah dilakukannya modifikasi penambahan panjang pada alat penukar panas, dengan fluida kerja refrigeran Musicool-22 di High Stage dan R-404A di Low Stage. Setelah perancangan alat selesai, dilakukan eksperimen pa...
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang m... more Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik perpindahan panas dengan eksperimen yang menggunakan fluida panas oli yang mengalir dalam susunan pipa yang menempel pada plat horizontal. Perpindahan panas yang terjadi pada penukar panas tersebut yaitu pada sisi alas plat dan sisi bawah plat. Studi eksperimen dilakukan pada variasi plate space ratio b/H=0,15 sampai 0,85. Variasi beban panas rerupa laju alir massa oli besarnya berkisar antara 0,014, 0,016, 0,019, dan 0,021 kg/s. Hasil eksperimen menunjukkan laju perpindahan panas terbesar pada b/H=0,5 pada setiap beban panas. Setiap kenaikan beban panas akan memberikan kenaikan laju perpindahan panas pada alat penukar panas. Fraksi panas plat atas semakin besar apabila plate space ratio diperbesar sementara fraksi panas plat bawah adalah sebaliknya. Laju perpindahan panas plat bawah secara keseluruhan lebih dominan pada b/H=0,15 dan b/H=0,3, sementara plat alas lebih dominan pada b/H=0,55 dan b/H=0,85
Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotn... more Penggunaan pupuk anorganiklkimia bertahun-tahun dalam lahan pertanian akan mengakibatkan merosotnya kesuburan tanah. Penyebabnya adalah pupuk anorganik akan mematikan mikroba yang berperan sebagai penggembur lahan. Kompos yang merupakan bahan dasar pupuk organik adalah alternatif terbaik untuk memulihkan /ahan selain itu juga mudah dibuat. Pupuk organik dibuat dari kompos yang dibentuk berupa granular/palette yang basah (moisture 30-35%) kemudian dikeringkan dalam drying chamber sampai sekitar (15-20%). Proses pengeringan pupuk organik ini membutuhkan udara panas. Udara panas dihasilkan dart udara ambient yang dialirkan di luar pipa-pipa compact heat exchanger, sedangkan oli panas mengalir di dalam pipa. Penggunaan fin/strip pada compact heat exchanger merupakan usaha untuk memperluas permukaan perpindahan panas. Umumnya fin ini mempunyai geometri dengan jarak fin (pitch fin) yang sudah tertentu. Penelitian ini mengkaji pengaruh pitch fin dan kecepatan udara terhadap karakteristik a...
Perkembangan teknologi dan informasi mengakibatkan kebutuhan energi semakin tinggi. Kebutuhan ene... more Perkembangan teknologi dan informasi mengakibatkan kebutuhan energi semakin tinggi. Kebutuhan energi yang semakin tinggi tersebut tidak diimbangi dengan persediaan energi yang besar, namun persediaan energi dari tahun ketahun semakin menipis. Penggunaan energi harus seefisien mungkin salah satunya dengan menggunakan energi sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini dilakukan analisa kebutuhan energi untuk sistem pengkondisian udara dan sistem penerangan pada ruang laboratorium. Sistem pengkondisian udara mengacu pada ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning Engineers) dengan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference). Sedangkan pada sistem penerangan mengacu pada Standar Nasional Indonesia untuk menentukan besarnya intensitas penerangan. Dari penelitian ini didapatkan hasil Kapasitas AC terpasang yang masih kurang dari beban pendinginan adalah ruang lab. pendingin, lab. metalurgi, lab. CAE, lab. komputer 1 dan 2, lab. Teknik pembakaran dan b...
Uploads
Papers by Ary Bachtiar