Muhammad Hafizhurrahman
A self-directed reasoner and learner, borderless civil engineer, systematical and methodological framework designer for scientific and engineering research programmes, structurally well-organized planner, systematically well-structured categorizer and mind mapper, methodologically well-mapped flowchart maker, statistical analyst, orderly well-arranged archivist, mnemonician, diver, runner, mountaineer, and flâneur.
My scholarly interests include logical and critical reasoning, design of systematical and methodological framework for scientific and engineering research programmes, scientific writing techniques, statistical analysis, physics, structural engineering, geotechnical engineering, and transportational engineering.
Sequencing, categorizing, mapping, organizing, and systemizing concepts is what I do. It's my passion. It's what I was meant to do. They say we're born to do something and this is what I was born for. Well, I could map and systemize all concepts from books, speech, movies, and all thought resources.
Raison d'être (the reason why I live and right now am still continuing my life on this planet, despite the fact that it's sad and pathetic) of mine is to help people learning and spreading to the world on how to think and reason rationally, logically, sequentially, systematically, methodologically, scientifically, and critically (mostly through categorical mind maps and systematical and methodological flowcharts) in order to establish rational, logical, methodologic, scientific, and critical society. Then I would die a happy man.
My scholarly interests include logical and critical reasoning, design of systematical and methodological framework for scientific and engineering research programmes, scientific writing techniques, statistical analysis, physics, structural engineering, geotechnical engineering, and transportational engineering.
Sequencing, categorizing, mapping, organizing, and systemizing concepts is what I do. It's my passion. It's what I was meant to do. They say we're born to do something and this is what I was born for. Well, I could map and systemize all concepts from books, speech, movies, and all thought resources.
Raison d'être (the reason why I live and right now am still continuing my life on this planet, despite the fact that it's sad and pathetic) of mine is to help people learning and spreading to the world on how to think and reason rationally, logically, sequentially, systematically, methodologically, scientifically, and critically (mostly through categorical mind maps and systematical and methodological flowcharts) in order to establish rational, logical, methodologic, scientific, and critical society. Then I would die a happy man.
less
InterestsView All (12)
Uploads
Apa sih yang dimaksud dengan Validitas (yang umumnya disebut juga dengan istilah “Kesahihan”) Itu? Validitas (kesahihan) adalah ukuran dalam menilai atau status yang menunjukkan kualitas dari suatu penalaran. Dalam konteks “validitas”, objek yang diperiksa dan dinilai adalah penalaran.
Seperti kekokohan yang kita tetapkan sebagai ukuran dalam menilai atau status/keterangan yang menunjukkan kualitas dari suatu struktur bangunan gedung (di mana dalam hal ini, objek yang diperiksa dan dinilai adalah struktur bangunan gedung, dan hasil dari pemeriksaan dan penilaiannya berkisar di antara “kokoh”, “tidak kokoh”, atau “tidak dapat ditentukan status/keterangan mengenai kekokohannya {unable to determine}”), validitas (kesahihan) adalah ukuran dalam menilai atau status /keterangan yang menunjukkan kualitas dari suatu penalaran (di mana dalam hal ini, objek yang diperiksa dan dinilai adalah penalaran, dan hasil dari pemeriksaan dan penilaiannya berkisar di antara “valid”, “tidak valid”, atau “tidak dapat ditentukan status /keterangan mengenai validitasnya {unable to detrmine}).
Apa sih Kebenaran Itu? Kebenaran adalah ukuran dalam menilai atau status/keterangan yang menunjukkan kesesuaian antara pernyataan dan kenyataan. Dalam konteks "kebenaran", objek yang diperiksa adalah pernyataan dan objek pembanding dalam pemerik-saan adalah kenyataan. Benar adalah keterangan yang menunjukkan bahwa suatu pernyataan sesuai dengan kenyataan.
Mengapa kita harus harus memahami dan mampu menentukan mana sih penalaran yang valid dan mana penalaran yang tidak valid serta mampu menentukan mana pernyataan yang benar dan mana pern-yataan yang tidak benar? Jawab: kita perlu memahami konsep ten-tang validitas dan kebenaran karena keduanya saling melengkapi un-tuk membantu kita dalam memahami dunia ini secara akurat (most likely to be correct).
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab tersebut, maka perlu didefinisikan bentuk kontribusi seperti apa yang bisa kuberikan dengan memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada diriku dan dengan mempertimbangkan kesempatan serta tantangan yang ada. Maka dengan demikian, langkah-langkah yang akan kuambil ke depan akan jelas dan terarah.
Diharapkan melalui Manifesto ini, kontribusi diriku terhadap kemajuan Banua, Indonesia, dan Dunia, tanpa mengorbankan Keluarga dapat direalisasikan dalam bentuk konkret dan terukur, sehingga dalam perjalanan pengimplementasiannya selalu dapat dievaluasi dan diperbaiki agar menjadi lebih benar lagi.
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab tersebut, maka perlu didefinisikan bentuk kontribusi seperti apa yang bisa kuberikan dengan memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada diriku dan dengan mempertimbangkan kesempatan serta tantangan yang ada. Maka dengan demikian, langkah-langkah yang akan kuambil ke depan akan jelas dan terarah.
Diharapkan melalui Manifesto ini, kontribusi diriku terhadap kemajuan Banua, Indonesia, dan Dunia, tanpa mengorbankan Keluarga dapat direalisasikan dalam bentuk konkret dan terukur, sehingga dalam perjalanan pengimplementasiannya selalu dapat dievaluasi dan diperbaiki agar menjadi lebih benar lagi.
Apa sih yang dimaksud dengan Validitas (yang umumnya disebut juga dengan istilah “Kesahihan”) Itu? Validitas (kesahihan) adalah ukuran dalam menilai atau status yang menunjukkan kualitas dari suatu penalaran. Dalam konteks “validitas”, objek yang diperiksa dan dinilai adalah penalaran.
Seperti kekokohan yang kita tetapkan sebagai ukuran dalam menilai atau status/keterangan yang menunjukkan kualitas dari suatu struktur bangunan gedung (di mana dalam hal ini, objek yang diperiksa dan dinilai adalah struktur bangunan gedung, dan hasil dari pemeriksaan dan penilaiannya berkisar di antara “kokoh”, “tidak kokoh”, atau “tidak dapat ditentukan status/keterangan mengenai kekokohannya {unable to determine}”), validitas (kesahihan) adalah ukuran dalam menilai atau status /keterangan yang menunjukkan kualitas dari suatu penalaran (di mana dalam hal ini, objek yang diperiksa dan dinilai adalah penalaran, dan hasil dari pemeriksaan dan penilaiannya berkisar di antara “valid”, “tidak valid”, atau “tidak dapat ditentukan status /keterangan mengenai validitasnya {unable to detrmine}).
Apa sih Kebenaran Itu? Kebenaran adalah ukuran dalam menilai atau status/keterangan yang menunjukkan kesesuaian antara pernyataan dan kenyataan. Dalam konteks "kebenaran", objek yang diperiksa adalah pernyataan dan objek pembanding dalam pemerik-saan adalah kenyataan. Benar adalah keterangan yang menunjukkan bahwa suatu pernyataan sesuai dengan kenyataan.
Mengapa kita harus harus memahami dan mampu menentukan mana sih penalaran yang valid dan mana penalaran yang tidak valid serta mampu menentukan mana pernyataan yang benar dan mana pern-yataan yang tidak benar? Jawab: kita perlu memahami konsep ten-tang validitas dan kebenaran karena keduanya saling melengkapi un-tuk membantu kita dalam memahami dunia ini secara akurat (most likely to be correct).
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab tersebut, maka perlu didefinisikan bentuk kontribusi seperti apa yang bisa kuberikan dengan memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada diriku dan dengan mempertimbangkan kesempatan serta tantangan yang ada. Maka dengan demikian, langkah-langkah yang akan kuambil ke depan akan jelas dan terarah.
Diharapkan melalui Manifesto ini, kontribusi diriku terhadap kemajuan Banua, Indonesia, dan Dunia, tanpa mengorbankan Keluarga dapat direalisasikan dalam bentuk konkret dan terukur, sehingga dalam perjalanan pengimplementasiannya selalu dapat dievaluasi dan diperbaiki agar menjadi lebih benar lagi.
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab tersebut, maka perlu didefinisikan bentuk kontribusi seperti apa yang bisa kuberikan dengan memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada diriku dan dengan mempertimbangkan kesempatan serta tantangan yang ada. Maka dengan demikian, langkah-langkah yang akan kuambil ke depan akan jelas dan terarah.
Diharapkan melalui Manifesto ini, kontribusi diriku terhadap kemajuan Banua, Indonesia, dan Dunia, tanpa mengorbankan Keluarga dapat direalisasikan dalam bentuk konkret dan terukur, sehingga dalam perjalanan pengimplementasiannya selalu dapat dievaluasi dan diperbaiki agar menjadi lebih benar lagi.
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab tersebut, maka perlu didefinisikan bentuk kontribusi seperti apa yang bisa kuberikan dengan memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada diriku dan dengan mempertimbangkan kesempatan serta tantangan yang ada. Maka dengan demikian, langkah-langkah yang akan kuambil ke depan akan jelas dan terarah.
Diharapkan melalui Manifesto ini, kontribusi diriku terhadap kemajuan Banua, Indonesia, dan Dunia, tanpa mengorbankan Keluarga dapat direalisasikan dalam bentuk konkret dan terukur, sehingga dalam perjalanan pengimplementasiannya selalu dapat dievaluasi dan diperbaiki agar menjadi lebih benar lagi.