Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pages

Rabu, 26 Desember 2018

Menjajal Negeri Sakura #1

Menjajal Jepang #1
Negeri Impian masa kecil saya, dimulai sejak menonton film animasi yg tiap hari ahad nongkorong di depan TV. Banyak film yg berlatar jepang, apalgi tentang samurai dan ninja...terasa sesuatu banget 🤭

Saya sangat berkeninginan untuk bisa mengunjungi negeri itu, yang julukan negeri sakura, negeri matahari terbit.
Negeri yg kaya akan pesona budaya, ilmu oengetahuan dan teknologi serta adabnya.

Saya sdh bosan membaca dan mendengarkan kelebihan yg dimiliki negeri sakura ini.
Dalm hati saya sdh niatkan, agar saya bisa mengunjungi negeri ini dalm waktu cepat atau lambat. Saya ingin tau bagaimana real khidupan dinegeri matahari terbit.

Pada saat saya menginjak mahasiwa pascasarjana di UGM saya berkesempatan untuk.mengkuti konferesni internasional yg akan berlangsung di jepang dengan beasiswa yg saya peroleh yaitu LPDP. Namun sayang, setelah submit paper, saya mengalami kendala untuk pengurusan visa dan sudah masuk hari libur menjalng lebaran.
Mengingat visa tidak visa jadi dalm waktu cepat, dan tidam bisa di provinsi, harus di kedubes sesuai domisli. (Karena saya masih pasport biasa).

Sedangkan jadwal konferensi seminggu lagi setelah selse lebaran. Qadarullah, saya gak bisa menyelesaikan urusan admintrasi dan otomatis gagal ke jepang. Sebgai gantinya, saya apply konfersni ke thailand.
Di thailand lolos konfernsi dan saya harus mengubur mimpi saya tentang jepang..hiks miris

Tak sampai berhenti disitu, saya masih mengebu² untuk bisa ke jepang..
Menjelang seblm wisuda, saya mendpatkan dana reward yv bagiku itu cukup besar

Saya bingung antara saya gunakan untuk nikah atau pergi k jepang dengan hadiah itu. Setelah menimbang berbagia saran dan pendapat para sahabat, saya akhirnya memutuskan untuk pergi jepang.

Saya mulai mengurus berkas, kelngkapan admintrasi dan persiapan tiket pp dari jakarta -tokyo jepang.

Perlengakapan yg perlu dipersiapkan yg paling penting adalah visa. Dulu saya masih menggunakan pasport biasa sehingga harus ngurus visa dikedutaan jepang terdekat sesuai dengan KTP asal.
Saya dari NTB, maka saya harus buat di kedutaan jeoang di bali dengan membawa berbagai persyatan visa lainnya seperti tiket PP, itenary(riwayat perjalanan), uang tabungan mencapai ambangbbatas tertentu, tempat penginapan dan lain sebagainya.
Karena saya gak bisa urus kelngkapan seperti itu semua, maka saya ambil jalan pintas tuk mengganti paspor biasa ke e pasport. Saya mendapat antrian membuat e pasport dengan dokumen penujnjang lainnya di kantor imigrasi jakarta barat dekat kota tua jakarta.

Saya nunggu 10 hari kerja, dan bayarnya cuma 650 ribu.
Fyi, tuk antri menggunakan aplikasi agar tidak berdesakan.
Baru setelah itu saya langsung ke kedubes jepang untuk registrasi e-pasport.
Di kedubes inj emang dijaga dengan super ketat, dilarang foto² dan bener² steril dari gangguan...penjagaan super ketat.

Saya gak lama antri trus dapat antrian...dn nyerahin e-pasport. Ambilnya keesokan hari, di jam siang sesuai jam kerjanya.

Pada keesokan siang harinya saya kembali lagi ke kedubes jepang tuj ngambik e-pasport baru kemudian saya persiapkan tuk booking pesaeat dan hotel melalui apkikasj trveloka dan booking.com

Alhamdulillah saya dapat promo dan harganya diluar dugaan, kurang dari 5 juta sudah dapat tiket PP dan nginep di hotel.

Saya persiapan selama dijelang butuh uang sekian jutaan dan harus ditukar dalam bentuk yen. Kebetulan saat itu, dollar lagi naik sehingga dapat cuma sekian ribu yen.

Baru setelah itu saya persiapakan kebutuhan yg akan dibawa seprti pakaian, makanan, dan beberala barang lainnya. Mengjngat harga makanan dijepang sangat  lumayan mahal dan tuk wanti2 susah nemukan makanan halal.

Saya berangkat dari bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Osaka, Kansai International Airport.

Selama dalam perjalanan, saya bersama para bule dan seklian menonton film. Dalam perjalanan ini butuh waktu yg cukup lama di atas udara.

Tepat nyampai malam waktu Osaka, saya langsung ke bagjan imigrasi. Jadi ceritanya kalo pertama kali k jepang pasti akan ditanya habis 😅

Penjagaannya super ketat dengan sederat pertanyaan


Saya mengalami masalah dikantor imigrasi bandara, karena beberapa dokumen perjalanan lupa saya bawa dan print. Tapi untung, ada teman yg kuliah di Kyoto University yv membantu melobi sehingga saya bisa kkiar bandara dengan aman. Alhamdulillah terima kasih mas Heru semoga sehat selalu dan program master keduanya lancar.

Saya langsung mencsri musola terdekat bandara yg berada di lantai 2 *cmiiw. Musolanya cukup luas dengan refresni buku banyak daya temukan yg berbahsa indonesia. Saya melakukan solat jamak magrib dan isya disni seblum menjutkan perjalanan ke kota Osaka.


1. Menjajal Osaka




Dari bandara kansai, saya beli tiket kerta yg terdekat menuju hotel yg di pesen jauh2 hari saat di Indonesia.
Kalo gak salah 900 yen.

Di hari pertama saya di Osaka, saya menjajal Istana Osaka yg katanya orang Icon kota osaka.

Disni kita bisa lihat budaya dan tatanan kota yg begitu rapi dan mengesankan.

Dari ratusan tahun tetap berdikiri kokoh sampai saat ini.

Saran saya, kalo mau kemana² tinggal hidupin wifi gratis di tempat² umun dan bisa searhing info lokasi yg hendam dituju.
Saran saya, kalo mau kemana² tinggal hidupin wifi gratis di tempat² umun dan bisa searhing info lokasi yg hendam dituju.

Selain itu banyak brosur dan buletin yg tersedia dikdeat temlat wisata bisa diambil.

Pastikan pakaian yg dibawa cukup tuj menghangatkan tubuh, pastikan datang di waktu yg tepat musimnya biar cepat menyesuaikan keadaan.


Saya menikmati banyak hal, susah tuk diungkpan dengan kata²....saya bener² merasa impian dinegeri jepang jadi nyata.
Syukron Katsir Telah berkunjung di My Blog Rizal EnsyaMada_@Rizal_EsnyaMada