Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual... more Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual disebut sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan quarter life crisis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritual individu dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Metode: Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Riau terhadap 224 mahasiswa tingkat akhir dari sepuluh fakultas dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) dan Quarter life crisis dengan nilai validitas (0,466-0,757) dan (0,496-0,858). Uji deskriptif sederhana dan uji chi-square digunakan dalam analisa data. Hasil Penelitian: Tingkat spiritual mahasiswa berada pada tingkat rendah sebanyak 31 mahasiswa (13,8%), tingkat sedang sebanyak 148 mahasiswa (66,1%)...
Pendahuluan: Covid-19 merupakan salah satu penyakit infeksi yang bisa menyebar secara cepat, hal ... more Pendahuluan: Covid-19 merupakan salah satu penyakit infeksi yang bisa menyebar secara cepat, hal ini bisa menimbulkan stigma sosial di masyarakat terkait Covid-19 dan dapat memperburuk keadaan dikarenakan individu memiliki ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih terhadap Covid-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan stigma masyarakat terhadap pasien positif Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan bentuk Cross Sectional. Jumlah sampel penelitian ini 140 responden dengan teknik simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian ini yaitu sebanyak 52,1% masyarakat yang berada di Kelurahan Sidomulyo Barat memberikan stigma terhadap pasien positif Covid-19. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang memiliki stigma terhadap pasien Covid-19, hal ini menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan untuk membuat masyarakat merasa aman dan tidak khawatir tentang Covid-19 agar pemeliharaan kesehatan tetap bisa dilakukan.
Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual... more Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual disebut sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan quarter life crisis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritual individu dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Metode: Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Riau terhadap 224 mahasiswa tingkat akhir dari sepuluh fakultas dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) dan Quarter life crisis dengan nilai validitas (0,466-0,757) dan (0,496-0,858). Uji deskriptif sederhana dan uji chi-square digunakan dalam analisa data. Hasil Penelitian: Tingkat spiritual mahasiswa berada pada tingkat rendah sebanyak 31 mahasiswa (13,8%), tingkat sedang sebanyak 148 mahasiswa (66,1%)...
Pendahuluan: Covid-19 merupakan salah satu penyakit infeksi yang bisa menyebar secara cepat, hal ... more Pendahuluan: Covid-19 merupakan salah satu penyakit infeksi yang bisa menyebar secara cepat, hal ini bisa menimbulkan stigma sosial di masyarakat terkait Covid-19 dan dapat memperburuk keadaan dikarenakan individu memiliki ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih terhadap Covid-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan stigma masyarakat terhadap pasien positif Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan bentuk Cross Sectional. Jumlah sampel penelitian ini 140 responden dengan teknik simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian ini yaitu sebanyak 52,1% masyarakat yang berada di Kelurahan Sidomulyo Barat memberikan stigma terhadap pasien positif Covid-19. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang memiliki stigma terhadap pasien Covid-19, hal ini menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan untuk membuat masyarakat merasa aman dan tidak khawatir tentang Covid-19 agar pemeliharaan kesehatan tetap bisa dilakukan.
Uploads
Papers by Sri Wahyuni