Rosa Widyawan graduated with a BA (1980) and a Doctorate from Dipongegoro University (1983). He went on to study for his library qualification at Monash University in 1991. He worked as a librarian at PDII-UPI from 1984 to 2013. He has taught librarianship at Dipongegoro University , Faculty of Cultural Studies since 2009, also lecturing at the Sharif Hidayatullah Islamic University as a faculty member since 2012. He has worked as a librarian in the Faculty of Law at Sahid University.
s Digital preservation is aimed at keeping content accurate which can always be verified and ensu... more s Digital preservation is aimed at keeping content accurate which can always be verified and ensure the sustainable accessibility of digital materials. To achieve this accessibility we need to understand digital objects and manage them at four levels: as physical phenomena; as a logical encoding; as a conceptual object that has meaning for humans; and as a number of important elements that must be preserved in order to offer the essence of the object to future users. Then the goal of preserving digital materials is to maintain accessibility: their main goal is the ability to access messages. Digital technology enables to generate, modify and copy information, find text in databases easily, and even send information quickly over a network. In other words, digital objects are easy to distribute, duplicate and link to, unfortunately the long-term survival of these objects is threatened because technology is constantly changing and evolving, the legal environment is renewed, and the digital objects themselves are dynamic. This is what drives the search for strategies and processes that will help make digital preservation a reality. In this context we always try to preserve something that is always changing. This situation makes people realize that this media is more fragile, compared to traditional media such as paper. Digital information quickly becomes obsolete. Therefore it takes a proactive and strategic approach from the start to carry out conservation. Despite decades of experience in creating and managing specific forms of digital data raised, in this area it is relatively new, its current activities and costs are unknown. These factors cause increasing concern about the potential loss of our 'collective memory' in the Digital Age. The need for digital preservation arises mainly because of their relatively short lifespan. For example, hard drives in use crash for several years due to faulty spindle motors, and flash memory loses data after use, depending on storage conditions and frequency of use. Archival disc-based media is available, but only designed to last 50 years, Sony and Panasonic. M-DISC is a DVD-based format that claims to store 1,000 years of data, but writing and reading the data on it requires hard disk drives that are becoming increasingly rare. Definition Digital information is the result of a number of different processes for different reasons. Information can be in the definitive version, the outcome of a project or business function with a limited time span, or it may be dynamic, constantly evolving. The purpose for which it is created and the reasons for preservation also vary. Non-digital collections can be digitized to improve access or to safeguard the information they contain; or collections can be created from existing digital information for reuse and future research. In library and archives science, digital preservation is a formal effort to ensure that information in digital form can still be accessed and used whenever needed. These activities involve planning, allocating resources, implementing conservation methods and technology, as well as combining policies, strategies and actions to ensure access to reformatted and "born digital" content, despite the challenges of media failure and technological change.
Esai ini membahas ketrampilan presentasi lisan terutama dalam menghadapi rasa cemas, mengulas ke... more Esai ini membahas ketrampilan presentasi lisan terutama dalam menghadapi rasa cemas, mengulas keterampilan yang diperlukan untuk dikuasai agar presentasi efektif baik untuk kuliah maupun keperluan akademis lainnya. Persiapan akan membantu kepercayaan diri. Tulisan ini menganjurkan agar penyaji presentasi lisan belajar dari aktor teater, agar presentasinya lebih memikat,
Pustakawan Legal Era Indonesia Jl. Haji Nawi Raya No. 10 B Jakarta Selatan Hidup sementara hanyal... more Pustakawan Legal Era Indonesia Jl. Haji Nawi Raya No. 10 B Jakarta Selatan Hidup sementara hanyalah untuk beribadat, Bukan mengumpat bukan maksiat, Janganlah terbuai godaan syahwat, Hingga ibadah kena terlewat, Abstrak Artikel Ilmiah berbeda karya jurnalistik, penulisan kreatif atau karya fiksi. Jenis karya tulis ini memerlukan metoda dan obyektifitas. Argumennya mengacu pada logika dan memberikan bukti yang mendukung posisi intelektual penulisnya. Gagasan ini menimbulkan sebagian mahasiswa atau peulis baru menganggap bahwa menyusun karya tulis ilmiah itu tidak mudah. Essai ini membandingkan menulis karya ilmiah dengan berpantun, dengan menekankan pada struktur karya ilmiah. Esai bertujuan untuk membuka diskusi tentang penulisan karya ilmiah. Kata kunci: Academic writing; Pantun; IMRAD Pendahuluan Dalam dunia akademis kita sering diminta untuk menulis laporan, ulasan, makalah atau artikel ilmiah. Dalam hal ini, kita senantiasa berinteraksi dengan teks sehingga kita perlu referensi berupa ide, pemikiran atau gagasan penelitian penulis lain di bidang yang kita tekuni. Jika kita mengutip atau meminjam pendapat penulis lain, maka kita harus menyebutkan sumbernya. Kita pun perlu pedoman terstruktur untuk referensi dan kutipan. Juga, jika kita membuat pernyataan dalam artikel, kita harus memberikan argumen berdasarkan beberapa bukti. Dalam penulisan ilmiah diperlukan metoda dan obyektifitas. Argumennya mengacu pada logika dan memberikan bukti yang mendukung posisi intelektual. Masalahnya banyak diantara kita yang menganggap pekerjaan ini tidak mudah. Bisa dikatakan pekerjaan ini gampang gampang susah, karena gagasan yang akan kita tulis berdasarkan keahlian atau bidang yang sedang kita pelajari. Mungkin kita tidak percaya diri. Sebenarnya menulis artikeli ilmiah itu ibarat berpantun, Pantun, jenis puisi lama yang dikenal dalam sastra Nusantara. Parikan adalah pantun bahasa Jawa, dalam bahasa Sunda disebut Paparikan dan dalam bahasa Batak, pantun dikenal dengan sebutan umpasa. Baik Karya Tulis Ilmiah maupun Pantun sama-sama menimbulkan sensasi kepuasan, kebanggaan atau kegembiraan bagi penulis maupun penutur. Seseorang yang tulisannya dimuat di terindeks di Scopus, ICI, atau Chemical Abstrct tentu akan dibaca baca ulang, dibagi ke teman atau disambut dengan ungkapan kegembiraan lainnya, senilai dengan sensasi berbalas pantun baik di pergaulan sosial. Namun yang paling menarik adalah baik Artikel Ilmiah maupun Pantun mempunyai struktur relatif baku. Ketika membuat Karya Tulis ilmiah, kita menganut struktur IMRAD [Introcuction, Methods, Analysis (And), Discussion] sedangkan jika kita berpantun menganut rumus empat larik atau baris tiap larik, bersajak akhir dengan pola A-B-A-B dengan struktur Lampiran dan Isi. Lazimnya, pantun terdiri atas
Abstrak Literasi informasi adalah kemampuan terintegrasi mencakup penemuan informasi secara refle... more Abstrak Literasi informasi adalah kemampuan terintegrasi mencakup penemuan informasi secara reflektif, pemahaman tentang produksi dan penilaian informasi, dan penggunaan informasi untuk menciptakan pengetahuan baru dan berpartisipasi secara beretika. Esai ini mengusulkan topik Berita Palsu sebagai salah satu bahan pembahasan dalam penyelenggaraan kursus ketrampilan literasi di Perguruan Tinggi. Isu berita dan informasi palsu bukan hal baru khususnya berita yang besifat propaganda yang disengaja dengan niat jahat. Berita semacam digunakan sejak dahulu dengan memalsukan peristiwa sosial, budaya dan politik. Apa lagi dengan kekuatan konektivitas internet dan kecanggihan media sosial, masalah ini menjadi semakin serius. Penyebaran informasi palsu melalui media sosial merupakan ancaman potensial terhadap demokrasi dan masyarakat luas.
Abstrak Essai ini membahas peran para pustakawan fakultas dalam komunikasi keilmuan ditengah kema... more Abstrak Essai ini membahas peran para pustakawan fakultas dalam komunikasi keilmuan ditengah kemakmuran informasi ilmiah. Keadaan ini terjadi akibat adanya Institutional Repository (IR), gerakan Open Access (OA) dan munculnya jaringan riset dengan kemudahan akses. Dalam keadaan seperti ini tugas pustakawan Fakultas mengalami pergeseran dan menghadapi tantangan baru dalam memberikan pelayanan terkait dengan kommunikasi keilmuan.
Era digital mengubah hampir semua pekerjaan pustakawan referensi, namun tidak mengubah tugas dan... more Era digital mengubah hampir semua pekerjaan pustakawan referensi, namun tidak mengubah tugas dan tanggung jawabnya untuk memberi bantuan pemustaka untuk memperoleh informasi yang paling tepat. Artikel ini membahas pelayanan referensi digital terkait dengn definisi, jenis dan untung rugi jika perpustakaan memberikan pelayanan referensi jenis ini.
Hampir satu windu Universitas di Indonesia tersihir predikat kelas dunia dan mengadakan program m... more Hampir satu windu Universitas di Indonesia tersihir predikat kelas dunia dan mengadakan program menuju world class university. Pemerintah mendukung dengan dana untuk program percepatannya. Levin, Dong dan Songshu dari Columbia University mengutarakan bahwa Universitas kelas dunia itu mempunyai tiga peran penting yakni keunggulan dalam pendidikan para mahasiswanya, kedua riset, pengembangan dan penyebaran pengetahuan, dan ketiga mengadakan kegiatan yang mendukung kehidupan kebudayaan, sains dan masyarakat madani. Dukungan paling menonjol di Indonesia adalah percepatan program S3 bagi para dosen dan repositori institusi yang menyimpan karya tulis dosen dan mahasiswa dalam server universitas Namun perpustakaan kebanyakan universitas atau khususnya perpustakaan akademik (fakultas) yang seharusnya menjadi penopang keunggulan dalam memfasilitasi pendidikan, riset, pengembangan dan penyebaran pengetahuan jarang dilibatkan dalam pengembangan kurikulum, atau diminta pendapatnya pembuatan silabus para dosen. Padahal para penjaga buku ini tahu persis kebutuhan para dosen dan mahasiswa, mereka piawai dalam menelusur informasi, membuat panduan riset, dan mereka lah pawang pangkalan data bibliografis dan teks digital lengkap yang disediakan oleh berbagai vendor yang dilanggankan oleh pemerintah. Jangan dikira mereka tidak tahu bahwa hanya sedikit dari jurnal elektronik itu merupakan core journal disiplin fakultasnya. Para pustakawan ini pulalah yang mengelola repositori institusi yang menyimpan karya tulis dosen dan mahasiswa dalam server universitas. Tidak itu saja sebuah lembaga penelitian pun ikut tersengat sihir, lembaga penelitian yang konon menghasilkan beragam produk riset yang sudah terasa kemanfaatannya bagi masyarakat Indonesia ini berusaha menjadi lembaga berkelas dunia. Usaha ini didukung oleh pusat informasi atau perpustakaan khusus yang berafiliasi padanya, sehingga perpustakaan ini pun mengusung tema peningkatan kapasitas pelayanan dalam mendukung lembaga induk sebagai lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia. Ini tema jitu, karena sebuah lembaga induk berkelas dunia akan tertatih tatih ketika malaksanakan tugasnya tanpa dukungan kapasitas pelayanan informasi kelas dunia pula. Lembaga ini akan selalu meraba-raba dalam menentukan kebijakan Sains untuk jangka pendek maupun panjang, para penelitinya akan gagu dalam symposium berkelas dunia, tanpa dukungan informasi sains terkini dari perpustakaannya. Sebuah perpustakaan khusus tentu tahu betul penggunanya yakni para peneliti di lembaga induknya itu yang menilai produk yang dihasilkannya, misalnya literatur yang mereka himpun dalam bibliografi, webografi dan kumpulan taut jurnal inti per disiplin yang mereka kirimkan secara berkala dalam bentuk Penyebaran Informasi Terseleksi. Kemas Ulang Informasi, atau pelayanan inovatif lainnya. Sebuah perpustakaan yang memberikan pelayanan prima kelas dunia perlu mempunyai sebuah pelayanan strategis. Misalnya pelayanan penting untuk perkembangan sains Indonesia yang sampai sekarang belum muncul adalah pangkalan data Indonesia Index Citation (Indeks sitiran Indonesia) yang mampu menunjukkan efektivitas sebuah artikel ilmiah seorang penulis. Dalam indeks jenis ini tulisan itu disitir berapa kali dimana, kapan, oleh siapa. Tidak sekadar disitir berapa kali seperti yang terdapat pada Google Schoolar. Penting dicatat dengan pelayanan jenis ini kita bisa membuat ranking jurnal yang paling banyak disitir sehingga para pembaca bisa membedakan jurnal bermutu dan jurnal asal terbit.
Abstrak Makalah ini memperkenalkan perpustakaan khusus dengan membahasi definisi, latar belakang ... more Abstrak Makalah ini memperkenalkan perpustakaan khusus dengan membahasi definisi, latar belakang sejarah, jenis perpustakaan khusus, staf yang dipekerjakannya, koleksi dan jaringan perpustakaan khusus. Selain itu makalah ini juga memaparkan tantangan perpustakaan khusus saat ini. Kata kunci: Special librarianship// special library services// law library// medical library Istilah perpustakaan khusus merujuk pada perpustakaan yang bukan perpustakaan akademis (fakultas), perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, bukan pula perpustakan nasional, melainkan mengacu pada perpustakaan perusahaan, perpustakaan hukum, medis, museum, dan perpustakaan nirlaba. Tergantung pada kebijakan pihak manajemen, perpustakaan semacam ini sering kali tidak terbuka bagi khalayak umum, walaupun sebagian dari mereka melayani masyarakat spesifik. Jika terpaksa biasanya harus mengadakan janji terlebih dahulu. Perpustakaan khusus bisa disebut sebagai perpustakaan, pusat informasi, koleksi sumber informasi, clearing house atau nama lain yang diberikan oleh lembaga induk, dan kemungkinan mempunyai atau tidak mempunyai pustakawan berkualifikasi, tetapi mempekerjakan staf terlatih. Dalam konteks ini akan mendorong kita pada ambiguitas, rancu dan mengundang perdebatan terkait dengan definisi. Namun dalam konteks modern, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang mendukung kepentingan individu atau lembaga. Koleksi dan dan pelayanan mereka khusus khusus untuk kebutuhan pemustaka yang bekerja di organisasi induk. Jika aka perpustakaan khusus yang terbuka untuk umum, biasanya menyediakan pelayanan yang sama dengan perpustakaan riset, referensi, umum, akademik atau anak anak. Sering kali dengan persyaratan atau batasan misalnya hanya meminjamkan buku bagi pasien di sebuah perpustakaan rumah sakit, atau membatasi anggota masyarakat untuk meminjam koleksi militer. Special Library Association mendifinisikan bahwa (1) perpustakaan khusus atau pusat informasi dikelola oleh perusahaan, asosiasi, instansi pemerintah atau kelompok lain (2) koleksi departemen atau koleksi khusus dalam sebuah perpustakaan untuk pengelolaan dan penyebaran informasi; terutama menyediakan pelayanan untu pemustaka khusus melalui berbagai macam media. Posisi Perpustakaan (Khusus) di Masyarakat dan Bisnis, Ball (2000) mencatat bahwa perpustakaan khusus juga memenuhi fungsi klasik perpustakaan umum. Perpustakaan jenis ini khusus juga memberikan kontribusi penting bagi organisasi induk,
Esai ini mengulas kompetensi profesional maupun personal pustakawan khusus di tengah tantangan gl... more Esai ini mengulas kompetensi profesional maupun personal pustakawan khusus di tengah tantangan global yang diajukan oleh The Millenium Project dan Martin. Essai menekankan pada tantangan global ke 6 yakni bagaimana teknologi informasi & komunikasi global seperti machine intelligence, big data, dan komputasi cloud bekerja untuk kesejahteraan manusia.
Artikel mengulas kepemimpinan Perpustakaan Khusus dalam era digital dimana perpustaaan berada pa... more Artikel mengulas kepemimpinan Perpustakaan Khusus dalam era digital dimana perpustaaan berada pada posisi penting dalam organisasi induk, terkait dalam pengadaan, penyimpanan, pelayanan informasi, atau komunikasi keilmuan. Jenis-jenis pemimpin dibahas dalam artikel ini, sekaligus mengatasi konflik dengan pemimpin di perpustakaan khusus.
Esai ini mengutarakan bahwa keterbatasan dana penelitian janganlah menjadi hambatan untuk tetap ... more Esai ini mengutarakan bahwa keterbatasan dana penelitian janganlah menjadi hambatan untuk tetap melaksanakan pekerjaan penelitian dan dimaksudkan untuk memberi semangat pada pada akademisi dan peneliti untuk bekerja dengan integritas tinggi dan menjunjung etika keilmuan.
This paper is intended to identify the main methods used in saving or restoring wet library mater... more This paper is intended to identify the main methods used in saving or restoring wet library materials, categorizing wet materials by priority, reviewing rescue techniques for various materials, and discriminating among items that can and can not be saved. The case presented is a report of damage caused by flood, typhoon, fire or other disaster experienced by the library. This article focuses on salvaging paper-based library materials, because paper easily absorbs water and damage.
Library Preservation activities make libraries more useful because access to information is maint... more Library Preservation activities make libraries more useful because access to information is maintained so they can provide access to information for future generations. Unfortunately, in developing countries have difficulty securing access to their cultural heritage. Generally information storage media in these countries is vulnerable to diterioriating. In these circumstances we really need the library material preservation program. This article discusses problem of preservation in tropical countries with Indonesia issues.
Kepengarangan merupakan unsur penting dalam tulisan ilmiah, karena kepengarangan memiliki implika... more Kepengarangan merupakan unsur penting dalam tulisan ilmiah, karena kepengarangan memiliki implikasi akademik, sosial, dan finansial. membuahkan kridit bagi seorang akademisi. Kepengarangan juga menyiratkan tanggung jawab dan akuntabilitas karya ilmiah yang dipublikasikan. Artikel ini membahas kepengarangan perselisihan kepengarangan, tanggung jawab pengarang dan urutan pengaran serta masalah-masalah yang terkait kepengarangan tamu dan hantu.
Pelayanan referensi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang riil. Untuk memperoleh ke... more Pelayanan referensi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang riil. Untuk memperoleh kebutuhan Untuk mengetahui kebutuhan riil, pustakawan mengadakan wawancara , kemudian menindaklanjuti hasil wawancara itu. Artikel ini mengupas sejarah singkat pelayanan referensi, pustakawan, perpustakaan, pemustaka dan pengaruh teknologi informasi. Artikel ini juga memaparkan pelayanan referensi pada library 2.0, 3.0 dan 4.0
Tulisan ini merupakan kesan saya terhadap Luwarsih Pringgoadisurjo (1930 – 1994), salah satu peri... more Tulisan ini merupakan kesan saya terhadap Luwarsih Pringgoadisurjo (1930 – 1994), salah satu perintis perpustakaan Sains di Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN)-LIPI dan menjabat sebagai direktur PDIN sejak 1973 hingga 1989. Setelah menamatkan sarjana muda di Fakultas Sastra UI tahun 1956, ia bekerja part timer di Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1965 menjadi LIPI) di bagian dokumentasi. Tulisan ini merupakan kenangan ketika saya diwawancarai ketika PDIN (PDII) melakukan rekrutmen karyawan.
Mitra bestari atau penguji, alias penilai bidang kajian ilmu tertentu, adalah orang penting dalam... more Mitra bestari atau penguji, alias penilai bidang kajian ilmu tertentu, adalah orang penting dalam proses perjalanan karya tulis ilmiah, riset atau gagasan. Mereka ini bertugas menganalisis ahli lain dalam bidang yang sama. Dalam hal ini, bukan hanya naskah yang akan diterbitkan jurnal ilmiah saja, namun ada pula proposal untuk mendapatkan peroleh sponsor, atau hibah penelitian. Artikel ini menyoroti peran mitra bestari sebagai penilai mutu naskah yang akan diterbitkan jurnal. Tulisan ini akan difokuskan pada ulasan mitra bestara yang diterapkan pada jurnal ilmiah, karena banyaknya literatur tentang mitra bestari, dan karena kemungkin adanya minat dari Kelompok Komunikasi Keilmuan, juga mereka yang mendapat manfaat dari artikel ini.
Artikel ini menggambarkan perubahan jurnal versi cetak ke versi elektronik, dengan mengutarakan k... more Artikel ini menggambarkan perubahan jurnal versi cetak ke versi elektronik, dengan mengutarakan keunggulan dan kelemahan masing-masing versi, baik dari segi pengelolaan, penyebaran dan pelestariannya. Selain itu perkembangan awal jurnal elektronik Indonesia juga diulas.
Artikel ini mengulas tentang sejarah, karakteristik dan fungsi jurnal ilmiah sebagai silaturahm... more Artikel ini mengulas tentang sejarah, karakteristik dan fungsi jurnal ilmiah sebagai silaturahmi keilmuan. Pada umumnya jurnal merupakan sarana komunikasi keilmuan formal karena memuat pengamatan, hasil, temuan, dan pandangan berasal dari karya para peneliti. Keuntungan jurnal antara lain infomasi dapat disebarkan secara luas. Artikel yang terkandung didalamnya merupakan informasi rinci seperti metoda, tabel, diagram. Informasi dapat dikritisi dan dibetulkan, mudah dirujuk, dan dapat dijadikan sarana untuk menetapkan prioritas karya akademis, dan menyumbangkan upaya keras akademis para penulisnya. Artikel ini juga membandingkan antara jurnal ilmiah dan popular, struktur jurnal ilmiah dan proses penerbitannya
s Digital preservation is aimed at keeping content accurate which can always be verified and ensu... more s Digital preservation is aimed at keeping content accurate which can always be verified and ensure the sustainable accessibility of digital materials. To achieve this accessibility we need to understand digital objects and manage them at four levels: as physical phenomena; as a logical encoding; as a conceptual object that has meaning for humans; and as a number of important elements that must be preserved in order to offer the essence of the object to future users. Then the goal of preserving digital materials is to maintain accessibility: their main goal is the ability to access messages. Digital technology enables to generate, modify and copy information, find text in databases easily, and even send information quickly over a network. In other words, digital objects are easy to distribute, duplicate and link to, unfortunately the long-term survival of these objects is threatened because technology is constantly changing and evolving, the legal environment is renewed, and the digital objects themselves are dynamic. This is what drives the search for strategies and processes that will help make digital preservation a reality. In this context we always try to preserve something that is always changing. This situation makes people realize that this media is more fragile, compared to traditional media such as paper. Digital information quickly becomes obsolete. Therefore it takes a proactive and strategic approach from the start to carry out conservation. Despite decades of experience in creating and managing specific forms of digital data raised, in this area it is relatively new, its current activities and costs are unknown. These factors cause increasing concern about the potential loss of our 'collective memory' in the Digital Age. The need for digital preservation arises mainly because of their relatively short lifespan. For example, hard drives in use crash for several years due to faulty spindle motors, and flash memory loses data after use, depending on storage conditions and frequency of use. Archival disc-based media is available, but only designed to last 50 years, Sony and Panasonic. M-DISC is a DVD-based format that claims to store 1,000 years of data, but writing and reading the data on it requires hard disk drives that are becoming increasingly rare. Definition Digital information is the result of a number of different processes for different reasons. Information can be in the definitive version, the outcome of a project or business function with a limited time span, or it may be dynamic, constantly evolving. The purpose for which it is created and the reasons for preservation also vary. Non-digital collections can be digitized to improve access or to safeguard the information they contain; or collections can be created from existing digital information for reuse and future research. In library and archives science, digital preservation is a formal effort to ensure that information in digital form can still be accessed and used whenever needed. These activities involve planning, allocating resources, implementing conservation methods and technology, as well as combining policies, strategies and actions to ensure access to reformatted and "born digital" content, despite the challenges of media failure and technological change.
Esai ini membahas ketrampilan presentasi lisan terutama dalam menghadapi rasa cemas, mengulas ke... more Esai ini membahas ketrampilan presentasi lisan terutama dalam menghadapi rasa cemas, mengulas keterampilan yang diperlukan untuk dikuasai agar presentasi efektif baik untuk kuliah maupun keperluan akademis lainnya. Persiapan akan membantu kepercayaan diri. Tulisan ini menganjurkan agar penyaji presentasi lisan belajar dari aktor teater, agar presentasinya lebih memikat,
Pustakawan Legal Era Indonesia Jl. Haji Nawi Raya No. 10 B Jakarta Selatan Hidup sementara hanyal... more Pustakawan Legal Era Indonesia Jl. Haji Nawi Raya No. 10 B Jakarta Selatan Hidup sementara hanyalah untuk beribadat, Bukan mengumpat bukan maksiat, Janganlah terbuai godaan syahwat, Hingga ibadah kena terlewat, Abstrak Artikel Ilmiah berbeda karya jurnalistik, penulisan kreatif atau karya fiksi. Jenis karya tulis ini memerlukan metoda dan obyektifitas. Argumennya mengacu pada logika dan memberikan bukti yang mendukung posisi intelektual penulisnya. Gagasan ini menimbulkan sebagian mahasiswa atau peulis baru menganggap bahwa menyusun karya tulis ilmiah itu tidak mudah. Essai ini membandingkan menulis karya ilmiah dengan berpantun, dengan menekankan pada struktur karya ilmiah. Esai bertujuan untuk membuka diskusi tentang penulisan karya ilmiah. Kata kunci: Academic writing; Pantun; IMRAD Pendahuluan Dalam dunia akademis kita sering diminta untuk menulis laporan, ulasan, makalah atau artikel ilmiah. Dalam hal ini, kita senantiasa berinteraksi dengan teks sehingga kita perlu referensi berupa ide, pemikiran atau gagasan penelitian penulis lain di bidang yang kita tekuni. Jika kita mengutip atau meminjam pendapat penulis lain, maka kita harus menyebutkan sumbernya. Kita pun perlu pedoman terstruktur untuk referensi dan kutipan. Juga, jika kita membuat pernyataan dalam artikel, kita harus memberikan argumen berdasarkan beberapa bukti. Dalam penulisan ilmiah diperlukan metoda dan obyektifitas. Argumennya mengacu pada logika dan memberikan bukti yang mendukung posisi intelektual. Masalahnya banyak diantara kita yang menganggap pekerjaan ini tidak mudah. Bisa dikatakan pekerjaan ini gampang gampang susah, karena gagasan yang akan kita tulis berdasarkan keahlian atau bidang yang sedang kita pelajari. Mungkin kita tidak percaya diri. Sebenarnya menulis artikeli ilmiah itu ibarat berpantun, Pantun, jenis puisi lama yang dikenal dalam sastra Nusantara. Parikan adalah pantun bahasa Jawa, dalam bahasa Sunda disebut Paparikan dan dalam bahasa Batak, pantun dikenal dengan sebutan umpasa. Baik Karya Tulis Ilmiah maupun Pantun sama-sama menimbulkan sensasi kepuasan, kebanggaan atau kegembiraan bagi penulis maupun penutur. Seseorang yang tulisannya dimuat di terindeks di Scopus, ICI, atau Chemical Abstrct tentu akan dibaca baca ulang, dibagi ke teman atau disambut dengan ungkapan kegembiraan lainnya, senilai dengan sensasi berbalas pantun baik di pergaulan sosial. Namun yang paling menarik adalah baik Artikel Ilmiah maupun Pantun mempunyai struktur relatif baku. Ketika membuat Karya Tulis ilmiah, kita menganut struktur IMRAD [Introcuction, Methods, Analysis (And), Discussion] sedangkan jika kita berpantun menganut rumus empat larik atau baris tiap larik, bersajak akhir dengan pola A-B-A-B dengan struktur Lampiran dan Isi. Lazimnya, pantun terdiri atas
Abstrak Literasi informasi adalah kemampuan terintegrasi mencakup penemuan informasi secara refle... more Abstrak Literasi informasi adalah kemampuan terintegrasi mencakup penemuan informasi secara reflektif, pemahaman tentang produksi dan penilaian informasi, dan penggunaan informasi untuk menciptakan pengetahuan baru dan berpartisipasi secara beretika. Esai ini mengusulkan topik Berita Palsu sebagai salah satu bahan pembahasan dalam penyelenggaraan kursus ketrampilan literasi di Perguruan Tinggi. Isu berita dan informasi palsu bukan hal baru khususnya berita yang besifat propaganda yang disengaja dengan niat jahat. Berita semacam digunakan sejak dahulu dengan memalsukan peristiwa sosial, budaya dan politik. Apa lagi dengan kekuatan konektivitas internet dan kecanggihan media sosial, masalah ini menjadi semakin serius. Penyebaran informasi palsu melalui media sosial merupakan ancaman potensial terhadap demokrasi dan masyarakat luas.
Abstrak Essai ini membahas peran para pustakawan fakultas dalam komunikasi keilmuan ditengah kema... more Abstrak Essai ini membahas peran para pustakawan fakultas dalam komunikasi keilmuan ditengah kemakmuran informasi ilmiah. Keadaan ini terjadi akibat adanya Institutional Repository (IR), gerakan Open Access (OA) dan munculnya jaringan riset dengan kemudahan akses. Dalam keadaan seperti ini tugas pustakawan Fakultas mengalami pergeseran dan menghadapi tantangan baru dalam memberikan pelayanan terkait dengan kommunikasi keilmuan.
Era digital mengubah hampir semua pekerjaan pustakawan referensi, namun tidak mengubah tugas dan... more Era digital mengubah hampir semua pekerjaan pustakawan referensi, namun tidak mengubah tugas dan tanggung jawabnya untuk memberi bantuan pemustaka untuk memperoleh informasi yang paling tepat. Artikel ini membahas pelayanan referensi digital terkait dengn definisi, jenis dan untung rugi jika perpustakaan memberikan pelayanan referensi jenis ini.
Hampir satu windu Universitas di Indonesia tersihir predikat kelas dunia dan mengadakan program m... more Hampir satu windu Universitas di Indonesia tersihir predikat kelas dunia dan mengadakan program menuju world class university. Pemerintah mendukung dengan dana untuk program percepatannya. Levin, Dong dan Songshu dari Columbia University mengutarakan bahwa Universitas kelas dunia itu mempunyai tiga peran penting yakni keunggulan dalam pendidikan para mahasiswanya, kedua riset, pengembangan dan penyebaran pengetahuan, dan ketiga mengadakan kegiatan yang mendukung kehidupan kebudayaan, sains dan masyarakat madani. Dukungan paling menonjol di Indonesia adalah percepatan program S3 bagi para dosen dan repositori institusi yang menyimpan karya tulis dosen dan mahasiswa dalam server universitas Namun perpustakaan kebanyakan universitas atau khususnya perpustakaan akademik (fakultas) yang seharusnya menjadi penopang keunggulan dalam memfasilitasi pendidikan, riset, pengembangan dan penyebaran pengetahuan jarang dilibatkan dalam pengembangan kurikulum, atau diminta pendapatnya pembuatan silabus para dosen. Padahal para penjaga buku ini tahu persis kebutuhan para dosen dan mahasiswa, mereka piawai dalam menelusur informasi, membuat panduan riset, dan mereka lah pawang pangkalan data bibliografis dan teks digital lengkap yang disediakan oleh berbagai vendor yang dilanggankan oleh pemerintah. Jangan dikira mereka tidak tahu bahwa hanya sedikit dari jurnal elektronik itu merupakan core journal disiplin fakultasnya. Para pustakawan ini pulalah yang mengelola repositori institusi yang menyimpan karya tulis dosen dan mahasiswa dalam server universitas. Tidak itu saja sebuah lembaga penelitian pun ikut tersengat sihir, lembaga penelitian yang konon menghasilkan beragam produk riset yang sudah terasa kemanfaatannya bagi masyarakat Indonesia ini berusaha menjadi lembaga berkelas dunia. Usaha ini didukung oleh pusat informasi atau perpustakaan khusus yang berafiliasi padanya, sehingga perpustakaan ini pun mengusung tema peningkatan kapasitas pelayanan dalam mendukung lembaga induk sebagai lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia. Ini tema jitu, karena sebuah lembaga induk berkelas dunia akan tertatih tatih ketika malaksanakan tugasnya tanpa dukungan kapasitas pelayanan informasi kelas dunia pula. Lembaga ini akan selalu meraba-raba dalam menentukan kebijakan Sains untuk jangka pendek maupun panjang, para penelitinya akan gagu dalam symposium berkelas dunia, tanpa dukungan informasi sains terkini dari perpustakaannya. Sebuah perpustakaan khusus tentu tahu betul penggunanya yakni para peneliti di lembaga induknya itu yang menilai produk yang dihasilkannya, misalnya literatur yang mereka himpun dalam bibliografi, webografi dan kumpulan taut jurnal inti per disiplin yang mereka kirimkan secara berkala dalam bentuk Penyebaran Informasi Terseleksi. Kemas Ulang Informasi, atau pelayanan inovatif lainnya. Sebuah perpustakaan yang memberikan pelayanan prima kelas dunia perlu mempunyai sebuah pelayanan strategis. Misalnya pelayanan penting untuk perkembangan sains Indonesia yang sampai sekarang belum muncul adalah pangkalan data Indonesia Index Citation (Indeks sitiran Indonesia) yang mampu menunjukkan efektivitas sebuah artikel ilmiah seorang penulis. Dalam indeks jenis ini tulisan itu disitir berapa kali dimana, kapan, oleh siapa. Tidak sekadar disitir berapa kali seperti yang terdapat pada Google Schoolar. Penting dicatat dengan pelayanan jenis ini kita bisa membuat ranking jurnal yang paling banyak disitir sehingga para pembaca bisa membedakan jurnal bermutu dan jurnal asal terbit.
Abstrak Makalah ini memperkenalkan perpustakaan khusus dengan membahasi definisi, latar belakang ... more Abstrak Makalah ini memperkenalkan perpustakaan khusus dengan membahasi definisi, latar belakang sejarah, jenis perpustakaan khusus, staf yang dipekerjakannya, koleksi dan jaringan perpustakaan khusus. Selain itu makalah ini juga memaparkan tantangan perpustakaan khusus saat ini. Kata kunci: Special librarianship// special library services// law library// medical library Istilah perpustakaan khusus merujuk pada perpustakaan yang bukan perpustakaan akademis (fakultas), perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, bukan pula perpustakan nasional, melainkan mengacu pada perpustakaan perusahaan, perpustakaan hukum, medis, museum, dan perpustakaan nirlaba. Tergantung pada kebijakan pihak manajemen, perpustakaan semacam ini sering kali tidak terbuka bagi khalayak umum, walaupun sebagian dari mereka melayani masyarakat spesifik. Jika terpaksa biasanya harus mengadakan janji terlebih dahulu. Perpustakaan khusus bisa disebut sebagai perpustakaan, pusat informasi, koleksi sumber informasi, clearing house atau nama lain yang diberikan oleh lembaga induk, dan kemungkinan mempunyai atau tidak mempunyai pustakawan berkualifikasi, tetapi mempekerjakan staf terlatih. Dalam konteks ini akan mendorong kita pada ambiguitas, rancu dan mengundang perdebatan terkait dengan definisi. Namun dalam konteks modern, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang mendukung kepentingan individu atau lembaga. Koleksi dan dan pelayanan mereka khusus khusus untuk kebutuhan pemustaka yang bekerja di organisasi induk. Jika aka perpustakaan khusus yang terbuka untuk umum, biasanya menyediakan pelayanan yang sama dengan perpustakaan riset, referensi, umum, akademik atau anak anak. Sering kali dengan persyaratan atau batasan misalnya hanya meminjamkan buku bagi pasien di sebuah perpustakaan rumah sakit, atau membatasi anggota masyarakat untuk meminjam koleksi militer. Special Library Association mendifinisikan bahwa (1) perpustakaan khusus atau pusat informasi dikelola oleh perusahaan, asosiasi, instansi pemerintah atau kelompok lain (2) koleksi departemen atau koleksi khusus dalam sebuah perpustakaan untuk pengelolaan dan penyebaran informasi; terutama menyediakan pelayanan untu pemustaka khusus melalui berbagai macam media. Posisi Perpustakaan (Khusus) di Masyarakat dan Bisnis, Ball (2000) mencatat bahwa perpustakaan khusus juga memenuhi fungsi klasik perpustakaan umum. Perpustakaan jenis ini khusus juga memberikan kontribusi penting bagi organisasi induk,
Esai ini mengulas kompetensi profesional maupun personal pustakawan khusus di tengah tantangan gl... more Esai ini mengulas kompetensi profesional maupun personal pustakawan khusus di tengah tantangan global yang diajukan oleh The Millenium Project dan Martin. Essai menekankan pada tantangan global ke 6 yakni bagaimana teknologi informasi & komunikasi global seperti machine intelligence, big data, dan komputasi cloud bekerja untuk kesejahteraan manusia.
Artikel mengulas kepemimpinan Perpustakaan Khusus dalam era digital dimana perpustaaan berada pa... more Artikel mengulas kepemimpinan Perpustakaan Khusus dalam era digital dimana perpustaaan berada pada posisi penting dalam organisasi induk, terkait dalam pengadaan, penyimpanan, pelayanan informasi, atau komunikasi keilmuan. Jenis-jenis pemimpin dibahas dalam artikel ini, sekaligus mengatasi konflik dengan pemimpin di perpustakaan khusus.
Esai ini mengutarakan bahwa keterbatasan dana penelitian janganlah menjadi hambatan untuk tetap ... more Esai ini mengutarakan bahwa keterbatasan dana penelitian janganlah menjadi hambatan untuk tetap melaksanakan pekerjaan penelitian dan dimaksudkan untuk memberi semangat pada pada akademisi dan peneliti untuk bekerja dengan integritas tinggi dan menjunjung etika keilmuan.
This paper is intended to identify the main methods used in saving or restoring wet library mater... more This paper is intended to identify the main methods used in saving or restoring wet library materials, categorizing wet materials by priority, reviewing rescue techniques for various materials, and discriminating among items that can and can not be saved. The case presented is a report of damage caused by flood, typhoon, fire or other disaster experienced by the library. This article focuses on salvaging paper-based library materials, because paper easily absorbs water and damage.
Library Preservation activities make libraries more useful because access to information is maint... more Library Preservation activities make libraries more useful because access to information is maintained so they can provide access to information for future generations. Unfortunately, in developing countries have difficulty securing access to their cultural heritage. Generally information storage media in these countries is vulnerable to diterioriating. In these circumstances we really need the library material preservation program. This article discusses problem of preservation in tropical countries with Indonesia issues.
Kepengarangan merupakan unsur penting dalam tulisan ilmiah, karena kepengarangan memiliki implika... more Kepengarangan merupakan unsur penting dalam tulisan ilmiah, karena kepengarangan memiliki implikasi akademik, sosial, dan finansial. membuahkan kridit bagi seorang akademisi. Kepengarangan juga menyiratkan tanggung jawab dan akuntabilitas karya ilmiah yang dipublikasikan. Artikel ini membahas kepengarangan perselisihan kepengarangan, tanggung jawab pengarang dan urutan pengaran serta masalah-masalah yang terkait kepengarangan tamu dan hantu.
Pelayanan referensi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang riil. Untuk memperoleh ke... more Pelayanan referensi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang riil. Untuk memperoleh kebutuhan Untuk mengetahui kebutuhan riil, pustakawan mengadakan wawancara , kemudian menindaklanjuti hasil wawancara itu. Artikel ini mengupas sejarah singkat pelayanan referensi, pustakawan, perpustakaan, pemustaka dan pengaruh teknologi informasi. Artikel ini juga memaparkan pelayanan referensi pada library 2.0, 3.0 dan 4.0
Tulisan ini merupakan kesan saya terhadap Luwarsih Pringgoadisurjo (1930 – 1994), salah satu peri... more Tulisan ini merupakan kesan saya terhadap Luwarsih Pringgoadisurjo (1930 – 1994), salah satu perintis perpustakaan Sains di Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN)-LIPI dan menjabat sebagai direktur PDIN sejak 1973 hingga 1989. Setelah menamatkan sarjana muda di Fakultas Sastra UI tahun 1956, ia bekerja part timer di Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1965 menjadi LIPI) di bagian dokumentasi. Tulisan ini merupakan kenangan ketika saya diwawancarai ketika PDIN (PDII) melakukan rekrutmen karyawan.
Mitra bestari atau penguji, alias penilai bidang kajian ilmu tertentu, adalah orang penting dalam... more Mitra bestari atau penguji, alias penilai bidang kajian ilmu tertentu, adalah orang penting dalam proses perjalanan karya tulis ilmiah, riset atau gagasan. Mereka ini bertugas menganalisis ahli lain dalam bidang yang sama. Dalam hal ini, bukan hanya naskah yang akan diterbitkan jurnal ilmiah saja, namun ada pula proposal untuk mendapatkan peroleh sponsor, atau hibah penelitian. Artikel ini menyoroti peran mitra bestari sebagai penilai mutu naskah yang akan diterbitkan jurnal. Tulisan ini akan difokuskan pada ulasan mitra bestara yang diterapkan pada jurnal ilmiah, karena banyaknya literatur tentang mitra bestari, dan karena kemungkin adanya minat dari Kelompok Komunikasi Keilmuan, juga mereka yang mendapat manfaat dari artikel ini.
Artikel ini menggambarkan perubahan jurnal versi cetak ke versi elektronik, dengan mengutarakan k... more Artikel ini menggambarkan perubahan jurnal versi cetak ke versi elektronik, dengan mengutarakan keunggulan dan kelemahan masing-masing versi, baik dari segi pengelolaan, penyebaran dan pelestariannya. Selain itu perkembangan awal jurnal elektronik Indonesia juga diulas.
Artikel ini mengulas tentang sejarah, karakteristik dan fungsi jurnal ilmiah sebagai silaturahm... more Artikel ini mengulas tentang sejarah, karakteristik dan fungsi jurnal ilmiah sebagai silaturahmi keilmuan. Pada umumnya jurnal merupakan sarana komunikasi keilmuan formal karena memuat pengamatan, hasil, temuan, dan pandangan berasal dari karya para peneliti. Keuntungan jurnal antara lain infomasi dapat disebarkan secara luas. Artikel yang terkandung didalamnya merupakan informasi rinci seperti metoda, tabel, diagram. Informasi dapat dikritisi dan dibetulkan, mudah dirujuk, dan dapat dijadikan sarana untuk menetapkan prioritas karya akademis, dan menyumbangkan upaya keras akademis para penulisnya. Artikel ini juga membandingkan antara jurnal ilmiah dan popular, struktur jurnal ilmiah dan proses penerbitannya
s Digital preservation is aimed at keeping content accurate which can always be verified and ensu... more s Digital preservation is aimed at keeping content accurate which can always be verified and ensure the sustainable accessibility of digital materials. To achieve this accessibility we need to understand digital objects and manage them at four levels: as physical phenomena; as a logical encoding; as a conceptual object that has meaning for humans; and as a number of important elements that must be preserved in order to offer the essence of the object to future users. Then the goal of preserving digital materials is to maintain accessibility: their main goal is the ability to access messages. Digital technology enables to generate, modify and copy information, find text in databases easily, and even send information quickly over a network. In other words, digital objects are easy to distribute, duplicate and link to, unfortunately the long-term survival of these objects is threatened because technology is constantly changing and evolving, the legal environment is renewed, and the digital objects themselves are dynamic. This is what drives the search for strategies and processes that will help make digital preservation a reality. In this context we always try to preserve something that is always changing. This situation makes people realize that this media is more fragile, compared to traditional media such as paper. Digital information quickly becomes obsolete. Therefore it takes a proactive and strategic approach from the start to carry out conservation. Despite decades of experience in creating and managing specific forms of digital data raised, in this area it is relatively new, its current activities and costs are unknown. These factors cause increasing concern about the potential loss of our 'collective memory' in the Digital Age. The need for digital preservation arises mainly because of their relatively short lifespan. For example, hard drives in use crash for several years due to faulty spindle motors, and flash memory loses data after use, depending on storage conditions and frequency of use. Archival disc-based media is available, but only designed to last 50 years, Sony and Panasonic. M-DISC is a DVD-based format that claims to store 1,000 years of data, but writing and reading the data on it requires hard disk drives that are becoming increasingly rare. Definition Digital information is the result of a number of different processes for different reasons. Information can be in the definitive version, the outcome of a project or business function with a limited time span, or it may be dynamic, constantly evolving. The purpose for which it is created and the reasons for preservation also vary. Non-digital collections can be digitized to improve access or to safeguard the information they contain; or collections can be created from existing digital information for reuse and future research. In library and archives science, digital preservation is a formal effort to ensure that information in digital form can still be accessed and used whenever needed. These activities involve planning, allocating resources, implementing conservation methods and technology, as well as combining policies, strategies and actions to ensure access to reformatted and "born digital" content, despite the challenges of media failure and technological change.
Uploads
Papers by Rosa Widyawan