Masyarakat Indonesia sebagai pengguna tabung gas LPG dari tahun ke tahun semakin meningkat. Keada... more Masyarakat Indonesia sebagai pengguna tabung gas LPG dari tahun ke tahun semakin meningkat. Keadaan ini terjadi karena adanya penerapan program pemerintah yaitu konversi minyak tanah ke gas LPG dengan tujuan mengalihkan subsidi dan penggunaan minyak tanah oleh masyarakat ke LPG. Pengguna tabung gas LPG tidak hanya terbatas pada masyarakat perkotaan saja, namun saat ini sudah merambah ke pelosok-pelosok lapisan pedesaan. Tabung gas LPG yang paling banyak digunakan masyarakat adalah yang berukuan 3 kg dan 12 kg. Karena harganya terjangkau dan mudah didapat di daerah pemukiman masyarakat. Resiko penggunaan gas LPG yang sering terjadi kebocoran adalah terdapat pada tabung gas atau instalasi gas. Berdasarkan hasil pengujian Badan Standardisasi Nasional (BSN), sebanyak 66% tabung gas yang diuji ternyata tidak layak pakai. Seiring dengan meningkatnya penggunaan gas LPG, maka kualitas produk tabung gas mengalami penurunan, serta perlunya pengawasan produk tabung gas dari pihak produsen. Sehingga tidak dapat menimbulkan bahaya. Kebocoran gas paling sering berasal dari celah antara mulut tabung dan regulator. Ini disebabkan seal yang berfungsi sebagai penyekat celah antara katup tabung gas dan regulator tidak bekerja. Seal ini berfungsi menutup dan mengisolasi celah antara regulator dan mulut atas tabung gas sehingga kebocoran gas dapat
Setelah seslesai melaksanakan praktikum job ini , mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengerti cara k... more Setelah seslesai melaksanakan praktikum job ini , mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengerti cara kerja Miniature Cicrcuit Breaker (MCB). 2. Menggambar dan memahami karakteristik miniature circuit breaker. 3. Memilih Miniature Circuit Breaker (MCB) sesuai dengan tujuan pemakaiannya. 2. TEORI DASAR 1. Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) Gambar 1.a Bentuk Miniature Circuit Breaker MCB sering juga disebut juga pengaman otomatis. Pengaman otomatis ini memutuskan sirkit secara otomatis apabila arusnya melebihi setting dari MCB tersebut. Pengaman otomatis dapat langsung dioperasikan kembali setelah mengalami pemutusan (trip) akibat adanya gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih .
Setelah selesai melaksanakan praktikum pada job ini, praktikan diharapkan dapat : 1. Memahami car... more Setelah selesai melaksanakan praktikum pada job ini, praktikan diharapkan dapat : 1. Memahami cara kerja operasi peralatan proteksi " Thermal Overload Relay " 2. Menentukan karakteristik waktu pemutusan pada " Thermal Overload Relay " 3. Mengetahui aplikasi " Thermal Overload Relay " 3.2. DASAR TEORI Thermal Over Load Relay (TOR) adalah suatu pengaman beban lebih menurut PUIL 2000 bagian 5.5.4.1 yaitu proteksi beban lebih (arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau sebagai akibat motor tak dapat diasut. Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain: 1) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak 2) Terjadinya hubung singkat 3) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa. Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemenelemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka).
Masyarakat Indonesia sebagai pengguna tabung gas LPG dari tahun ke tahun semakin meningkat. Keada... more Masyarakat Indonesia sebagai pengguna tabung gas LPG dari tahun ke tahun semakin meningkat. Keadaan ini terjadi karena adanya penerapan program pemerintah yaitu konversi minyak tanah ke gas LPG dengan tujuan mengalihkan subsidi dan penggunaan minyak tanah oleh masyarakat ke LPG. Pengguna tabung gas LPG tidak hanya terbatas pada masyarakat perkotaan saja, namun saat ini sudah merambah ke pelosok-pelosok lapisan pedesaan. Tabung gas LPG yang paling banyak digunakan masyarakat adalah yang berukuan 3 kg dan 12 kg. Karena harganya terjangkau dan mudah didapat di daerah pemukiman masyarakat. Resiko penggunaan gas LPG yang sering terjadi kebocoran adalah terdapat pada tabung gas atau instalasi gas. Berdasarkan hasil pengujian Badan Standardisasi Nasional (BSN), sebanyak 66% tabung gas yang diuji ternyata tidak layak pakai. Seiring dengan meningkatnya penggunaan gas LPG, maka kualitas produk tabung gas mengalami penurunan, serta perlunya pengawasan produk tabung gas dari pihak produsen. Sehingga tidak dapat menimbulkan bahaya. Kebocoran gas paling sering berasal dari celah antara mulut tabung dan regulator. Ini disebabkan seal yang berfungsi sebagai penyekat celah antara katup tabung gas dan regulator tidak bekerja. Seal ini berfungsi menutup dan mengisolasi celah antara regulator dan mulut atas tabung gas sehingga kebocoran gas dapat
Setelah seslesai melaksanakan praktikum job ini , mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengerti cara k... more Setelah seslesai melaksanakan praktikum job ini , mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengerti cara kerja Miniature Cicrcuit Breaker (MCB). 2. Menggambar dan memahami karakteristik miniature circuit breaker. 3. Memilih Miniature Circuit Breaker (MCB) sesuai dengan tujuan pemakaiannya. 2. TEORI DASAR 1. Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker) Gambar 1.a Bentuk Miniature Circuit Breaker MCB sering juga disebut juga pengaman otomatis. Pengaman otomatis ini memutuskan sirkit secara otomatis apabila arusnya melebihi setting dari MCB tersebut. Pengaman otomatis dapat langsung dioperasikan kembali setelah mengalami pemutusan (trip) akibat adanya gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih .
Setelah selesai melaksanakan praktikum pada job ini, praktikan diharapkan dapat : 1. Memahami car... more Setelah selesai melaksanakan praktikum pada job ini, praktikan diharapkan dapat : 1. Memahami cara kerja operasi peralatan proteksi " Thermal Overload Relay " 2. Menentukan karakteristik waktu pemutusan pada " Thermal Overload Relay " 3. Mengetahui aplikasi " Thermal Overload Relay " 3.2. DASAR TEORI Thermal Over Load Relay (TOR) adalah suatu pengaman beban lebih menurut PUIL 2000 bagian 5.5.4.1 yaitu proteksi beban lebih (arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau sebagai akibat motor tak dapat diasut. Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain: 1) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak 2) Terjadinya hubung singkat 3) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa. Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemenelemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka).
Uploads
Papers by Wibowo Pangestu