Papers by Nandita Nur Rahma
The 1st International Conference on Empowerment of Rural Communities (ICERC), 2022
The transmigration program is one of the government's steps in increasing regional development,
... more The transmigration program is one of the government's steps in increasing regional development,
community empowerment, and equitable infrastructure development in Indonesian territory. The
current transmigration program is being developed based on the new paradigm. The new paradigm of
the transmigration program is focusing on an approach that refers to regional development, transmigrant
empowerment, infrastructure development, and institutional strengthening supported by the digital era
4.0. However, there are several challenges faced in its implementation, namely the challenges of
regional autonomy, differences in central-regional policies, cross-sectoral coordination, and the
condition of decreasing budget allocations for the transmigration program from year to year. To
strengthen existing, it is known that transmigration has succeeded in terms of territorial aspects, being
able to form definitive areas. The era of digitalization has become an opportunity to support the
transmigration program. Based on this, it is necessary to review the strategies through SWOT analysis
that can be carried out for the transmigration program to optimize potential and overcome existing challenges as one of the initiatives in rural community empowerment.
Keywords: transmigration, regional development, infrastructure development, the new paradigm
E3S Web of Conferences
Tidal flood is a disaster that threatens coastal areas due to sea-level rise and land subsidence.... more Tidal flood is a disaster that threatens coastal areas due to sea-level rise and land subsidence. One of the sub-districts in the city of Semarang, which is included in the tidal flood-prone area in every years, is the North Semarang Sub-District. The area of tidal flood is 55.95 Ha and the data of estimated generation of tidal flood waste in the North Semarang Sub-District is +/- 70 tons. Lack of planning for handling waste disasters, especially for tidal flood waste, is a challenge related to environmental and economic impacts that occur at tidal flood sites. This study aims to examine the quantification of the cost of handling tidal flood waste using quantitative descriptive analysis cost accounting calculation method. The calculation is done by considering several things, namely the activity of handling waste, the need for handling waste, as well as the calculation of the cost of handling tidal flood waste. The total cost of handling tidal flood waste in North Semarang Sub-Distr...
Call for Paper Plano in Action, Sebelas Maret University , 2018
Kawasan Perkotaan Ngemplak merupakan suatu wilayah yang berada di
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Bo... more Kawasan Perkotaan Ngemplak merupakan suatu wilayah yang berada di
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Kawasan ini memiliki beberapa isu
utama yang menjadi tantangan dalam pengembangkan wilayah tersebut. Pertama, belum adanya dampak adanya bandara Adi Soemarmo terhadap
masyarakat karena hanya digunakan sebagai sarana untuk menuju ke destinasi
akhir yaitu Surakarta. Kedua, potensi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
yang belum dikelola secara maksimal, kondisi sarana dan prasarana pendukung
transportasi masih belum terintegrasi. Ketiga, berbatasan langsung dengan Kota
Surakarta sehingga memiliki tantangan terhadap perubahan guna lahan dari
pertanian menjadi non pertanian yang berdampak terhadap perubahan mata
pencaharian masyarakat sekitar berakibat pada meningkatnya jumlah angka
pengangguran. Berdasarkan kondisi tersebut maka munculah sebuah rumusan
konsep yaitu Agro-Aero Town. Dengan menawarkan beberapa Program. Program pertama yaitu menjadikan Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B)
sebagai tempat rekreasi dan edukasi bagi wisatawan dan masyarakat didalam
pengolahan hasil bahan pertanian secara modern. Program kedua, menjadikan
hasil pertanian menjadi oleh2 khas Perkotaan Ngemplak dengan
memberdayakan umkm lokal. program yang ketiga yaitu Integrasi infrastruktur
transportasi (Bandara, kereta bandara, dan BRT) sehingga mudah mengakses
kawasan tersebut. Metodologi penelitian yang dilakukan pada karya tulis ilmiah
ini adalah dengan menggunakan data primer dan skunder. Data primer didapat
dari kuisioner, observasi dan wawancara lapangan Tujuan penulisan karya tulis
ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui konsep Creative City
Agro-Aero Town berbasis pariwisata kreatif dan lingkungan. Kesimpulannya
adalah adanya konsep Agro-Aero Town pada Kawasan Perkotaan Ngemplak
dapat menjadikan sebuah kota yang menarik dan modern dengan perpaduan
konsep creative city dan apabila dapat diimplementasikan dengan baik maka
akan berdampak pada sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan yaitu
peningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat lokal melalui program 2, suatu
kota yang ramah lingkungan dan aksesibilitas yang mudah melalui program 3
karena mengutamakan transportasi publik dan program 1 karena
mempertahankan LP2B untuk pariwisata kreatif dan meningkatkan produksi
pertanian. Kata Kunci : Agro-AeroTown, Creative City, Pengembangan Ekonomi, Pengembangan Wilayah, Bandara Adi Sumarmo
Seminar Hari Tata Ruang, Malang, 2016
Drafts by Nandita Nur Rahma
Books by Nandita Nur Rahma
MAJALAH TRANSPOLITAN 2023 VOLUME II EDISI 1, 2023
Pengembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi berhubungan secara beriringan. Hal itu terjadi... more Pengembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi berhubungan secara beriringan. Hal itu terjadi karena pengembangan infrastruktur akan memperkuat perluasan ekonomi melalui multiplier effect, sehingga pertumbuhan ekonomi akan diperkuat melalui ketersediaan infrastruktur yang ada untuk menyerap alur barang, manusia, dan material yang melintasi lingkaran ekonomi di sekitar kawasan transmigrasi. Guna mencapai tujuan ini maka alokasi anggaran untuk pengembangan infrastruktur di kawasan transmigrasi harus didukung tidak hanya melalui pembiayaan alokasi APBN. Pemerintah perlu memikirkan cara lain atau alternatif pembiayaan lain yang dapat mendukung keberlanjutan program. Dalam hal ini, pembiayaan yang diharapkan tidak hanya dari pihak pemerintah namun juga dari pembiayaan melalui perjanjian kerjasama dengan LSM ataupun pihak swasta.
MAJALAH TRANSPOLITAN 2022 VOLUME I EDISI 3 , 2022
Menurut Asian Development
Bank (2009), pembangunan
inklusif mencerminkan
program pembangunan y... more Menurut Asian Development
Bank (2009), pembangunan
inklusif mencerminkan
program pembangunan yang merujuk
pada penciptaan lapangan kerja
bagi masyarakat miskin, rentan,
dan berpenghasilan rendah untuk
meningkatkan pendapatan, aset, dan
kesejahteraan. Pembangunan inklusif
ditujukan sebagai pendekatan untuk
mengatasi pembangunan yang tidak
merata akibat ketimpangan wilayah mulai
dari aspek infrastruktur, ekonomi, hingga
sosial budaya. Salah satu perwujudan
pembangunan inklusif diupayakan
melalui program pengembangan
kawasan transmigrasi
Uploads
Papers by Nandita Nur Rahma
community empowerment, and equitable infrastructure development in Indonesian territory. The
current transmigration program is being developed based on the new paradigm. The new paradigm of
the transmigration program is focusing on an approach that refers to regional development, transmigrant
empowerment, infrastructure development, and institutional strengthening supported by the digital era
4.0. However, there are several challenges faced in its implementation, namely the challenges of
regional autonomy, differences in central-regional policies, cross-sectoral coordination, and the
condition of decreasing budget allocations for the transmigration program from year to year. To
strengthen existing, it is known that transmigration has succeeded in terms of territorial aspects, being
able to form definitive areas. The era of digitalization has become an opportunity to support the
transmigration program. Based on this, it is necessary to review the strategies through SWOT analysis
that can be carried out for the transmigration program to optimize potential and overcome existing challenges as one of the initiatives in rural community empowerment.
Keywords: transmigration, regional development, infrastructure development, the new paradigm
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Kawasan ini memiliki beberapa isu
utama yang menjadi tantangan dalam pengembangkan wilayah tersebut. Pertama, belum adanya dampak adanya bandara Adi Soemarmo terhadap
masyarakat karena hanya digunakan sebagai sarana untuk menuju ke destinasi
akhir yaitu Surakarta. Kedua, potensi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
yang belum dikelola secara maksimal, kondisi sarana dan prasarana pendukung
transportasi masih belum terintegrasi. Ketiga, berbatasan langsung dengan Kota
Surakarta sehingga memiliki tantangan terhadap perubahan guna lahan dari
pertanian menjadi non pertanian yang berdampak terhadap perubahan mata
pencaharian masyarakat sekitar berakibat pada meningkatnya jumlah angka
pengangguran. Berdasarkan kondisi tersebut maka munculah sebuah rumusan
konsep yaitu Agro-Aero Town. Dengan menawarkan beberapa Program. Program pertama yaitu menjadikan Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B)
sebagai tempat rekreasi dan edukasi bagi wisatawan dan masyarakat didalam
pengolahan hasil bahan pertanian secara modern. Program kedua, menjadikan
hasil pertanian menjadi oleh2 khas Perkotaan Ngemplak dengan
memberdayakan umkm lokal. program yang ketiga yaitu Integrasi infrastruktur
transportasi (Bandara, kereta bandara, dan BRT) sehingga mudah mengakses
kawasan tersebut. Metodologi penelitian yang dilakukan pada karya tulis ilmiah
ini adalah dengan menggunakan data primer dan skunder. Data primer didapat
dari kuisioner, observasi dan wawancara lapangan Tujuan penulisan karya tulis
ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui konsep Creative City
Agro-Aero Town berbasis pariwisata kreatif dan lingkungan. Kesimpulannya
adalah adanya konsep Agro-Aero Town pada Kawasan Perkotaan Ngemplak
dapat menjadikan sebuah kota yang menarik dan modern dengan perpaduan
konsep creative city dan apabila dapat diimplementasikan dengan baik maka
akan berdampak pada sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan yaitu
peningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat lokal melalui program 2, suatu
kota yang ramah lingkungan dan aksesibilitas yang mudah melalui program 3
karena mengutamakan transportasi publik dan program 1 karena
mempertahankan LP2B untuk pariwisata kreatif dan meningkatkan produksi
pertanian. Kata Kunci : Agro-AeroTown, Creative City, Pengembangan Ekonomi, Pengembangan Wilayah, Bandara Adi Sumarmo
Drafts by Nandita Nur Rahma
Books by Nandita Nur Rahma
Bank (2009), pembangunan
inklusif mencerminkan
program pembangunan yang merujuk
pada penciptaan lapangan kerja
bagi masyarakat miskin, rentan,
dan berpenghasilan rendah untuk
meningkatkan pendapatan, aset, dan
kesejahteraan. Pembangunan inklusif
ditujukan sebagai pendekatan untuk
mengatasi pembangunan yang tidak
merata akibat ketimpangan wilayah mulai
dari aspek infrastruktur, ekonomi, hingga
sosial budaya. Salah satu perwujudan
pembangunan inklusif diupayakan
melalui program pengembangan
kawasan transmigrasi
community empowerment, and equitable infrastructure development in Indonesian territory. The
current transmigration program is being developed based on the new paradigm. The new paradigm of
the transmigration program is focusing on an approach that refers to regional development, transmigrant
empowerment, infrastructure development, and institutional strengthening supported by the digital era
4.0. However, there are several challenges faced in its implementation, namely the challenges of
regional autonomy, differences in central-regional policies, cross-sectoral coordination, and the
condition of decreasing budget allocations for the transmigration program from year to year. To
strengthen existing, it is known that transmigration has succeeded in terms of territorial aspects, being
able to form definitive areas. The era of digitalization has become an opportunity to support the
transmigration program. Based on this, it is necessary to review the strategies through SWOT analysis
that can be carried out for the transmigration program to optimize potential and overcome existing challenges as one of the initiatives in rural community empowerment.
Keywords: transmigration, regional development, infrastructure development, the new paradigm
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Kawasan ini memiliki beberapa isu
utama yang menjadi tantangan dalam pengembangkan wilayah tersebut. Pertama, belum adanya dampak adanya bandara Adi Soemarmo terhadap
masyarakat karena hanya digunakan sebagai sarana untuk menuju ke destinasi
akhir yaitu Surakarta. Kedua, potensi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
yang belum dikelola secara maksimal, kondisi sarana dan prasarana pendukung
transportasi masih belum terintegrasi. Ketiga, berbatasan langsung dengan Kota
Surakarta sehingga memiliki tantangan terhadap perubahan guna lahan dari
pertanian menjadi non pertanian yang berdampak terhadap perubahan mata
pencaharian masyarakat sekitar berakibat pada meningkatnya jumlah angka
pengangguran. Berdasarkan kondisi tersebut maka munculah sebuah rumusan
konsep yaitu Agro-Aero Town. Dengan menawarkan beberapa Program. Program pertama yaitu menjadikan Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B)
sebagai tempat rekreasi dan edukasi bagi wisatawan dan masyarakat didalam
pengolahan hasil bahan pertanian secara modern. Program kedua, menjadikan
hasil pertanian menjadi oleh2 khas Perkotaan Ngemplak dengan
memberdayakan umkm lokal. program yang ketiga yaitu Integrasi infrastruktur
transportasi (Bandara, kereta bandara, dan BRT) sehingga mudah mengakses
kawasan tersebut. Metodologi penelitian yang dilakukan pada karya tulis ilmiah
ini adalah dengan menggunakan data primer dan skunder. Data primer didapat
dari kuisioner, observasi dan wawancara lapangan Tujuan penulisan karya tulis
ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui konsep Creative City
Agro-Aero Town berbasis pariwisata kreatif dan lingkungan. Kesimpulannya
adalah adanya konsep Agro-Aero Town pada Kawasan Perkotaan Ngemplak
dapat menjadikan sebuah kota yang menarik dan modern dengan perpaduan
konsep creative city dan apabila dapat diimplementasikan dengan baik maka
akan berdampak pada sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan yaitu
peningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat lokal melalui program 2, suatu
kota yang ramah lingkungan dan aksesibilitas yang mudah melalui program 3
karena mengutamakan transportasi publik dan program 1 karena
mempertahankan LP2B untuk pariwisata kreatif dan meningkatkan produksi
pertanian. Kata Kunci : Agro-AeroTown, Creative City, Pengembangan Ekonomi, Pengembangan Wilayah, Bandara Adi Sumarmo
Bank (2009), pembangunan
inklusif mencerminkan
program pembangunan yang merujuk
pada penciptaan lapangan kerja
bagi masyarakat miskin, rentan,
dan berpenghasilan rendah untuk
meningkatkan pendapatan, aset, dan
kesejahteraan. Pembangunan inklusif
ditujukan sebagai pendekatan untuk
mengatasi pembangunan yang tidak
merata akibat ketimpangan wilayah mulai
dari aspek infrastruktur, ekonomi, hingga
sosial budaya. Salah satu perwujudan
pembangunan inklusif diupayakan
melalui program pengembangan
kawasan transmigrasi