Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi pal... more Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi palawija dengan luas lahan 45 hektar. Namun, sangat disayangkan dari banyaknya jumlah penduduk yang tercatat pada akhir 2015 oleh pengelola stastistik Kelurahan Wirotho Agung sebanyak 18.646 jiwa, usia pekerja di sektor pertanian dan perkebunan di dominasi oleh penduduk generasi kedua dengan rentan usia 56 tahun keatas. Demikian pula dengan program palawija yang hanya didonimasi oleh generasi kedua, sedangkan generasi ketiga yang terdiri dari usia 30-56 tahun lebih memilih menganggur. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.
Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi pal... more Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi palawija dengan luas lahan 45 hektar. Namun, sangat disayangkan dari banyaknya jumlah penduduk yang tercatat pada akhir 2015 oleh pengelola stastistik Kelurahan Wirotho Agung sebanyak 18.646 jiwa, usia pekerja di sektor pertanian dan perkebunan di dominasi oleh penduduk generasi kedua dengan rentan usia 56 tahun keatas. Demikian pula dengan program palawija yang hanya didonimasi oleh generasi kedua, sedangkan generasi ketiga yang terdiri dari usia 30-56 tahun lebih memilih menganggur. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.
Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi pal... more Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi palawija dengan luas lahan 45 hektar. Namun, sangat disayangkan dari banyaknya jumlah penduduk yang tercatat pada akhir 2015 oleh pengelola stastistik Kelurahan Wirotho Agung sebanyak 18.646 jiwa, usia pekerja di sektor pertanian dan perkebunan di dominasi oleh penduduk generasi kedua dengan rentan usia 56 tahun keatas. Demikian pula dengan program palawija yang hanya didonimasi oleh generasi kedua, sedangkan generasi ketiga yang terdiri dari usia 30-56 tahun lebih memilih menganggur. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.
Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi pal... more Sejak lima tahun terakhir Kelurahan Wirotho Agung menjalankan program penanaman dan produksi palawija dengan luas lahan 45 hektar. Namun, sangat disayangkan dari banyaknya jumlah penduduk yang tercatat pada akhir 2015 oleh pengelola stastistik Kelurahan Wirotho Agung sebanyak 18.646 jiwa, usia pekerja di sektor pertanian dan perkebunan di dominasi oleh penduduk generasi kedua dengan rentan usia 56 tahun keatas. Demikian pula dengan program palawija yang hanya didonimasi oleh generasi kedua, sedangkan generasi ketiga yang terdiri dari usia 30-56 tahun lebih memilih menganggur. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.
Uploads
Papers by Riz Savitri
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.
Conference Presentations by Riz Savitri
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya mengoptimalkan produksi tanaman palawija tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat generasi ketiga di wilayah ini. Dalam hal ini tim pengusul mencanangkan program kreato yang merupakan kreasi tanaman palawija. Kreato ini merupakan program pengolahan tanaman palawija jagung dan ubi agar memiliki nilai ekonomi yaitu nilai tambah dengan harapan memberikan efek domino. Dalam program ini tanaman palawija jagung dan ubi yang diproduksi tidak hanya dijual secara bahan mentah di pasar, namun tim pengusul akan memberikan sosialisasi, pengajaran, dan terjun lapangan langsung mengenai proses pengolahan tanaman palawija menjadi barang jadi berupa kreasi camilan dan kerajinan. Tidak hanya hasil produksi berupa daging dan bagian inti jagung dan ubi, namun limbah organik dari jagung dan ubi dapat diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai ekonomi.