Eksperimen Fisika I by Rahayu Dwi Harnum

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I Dosen Pengampu : Drs. Pa... more Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si Oleh : Gisela Adelita (1305667) Rahayu Dwi Harnum (1305957) PELAKSANAAN PERCOBAAN : Hari/Tgl/Jam : Rabu / 07 Oktober 2015 / 09.30 -12.00 WIB LABORATORIUM FISIKA LANJUT PROGRAM STUDI FISIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 A. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan Cepat Rambat Bunyi Di Udara B. DASAR TEORI 1. Gelombang Bunyi Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena perapatan dan perenggangan dalam medium gas, cair, atau padat. Gelombang bunyi dihasilkan ketika ada sebuah benda yang bergetar dan menyebabkan gangguan kerapatan medium melalui interaksi molekul-molekulnya yang hanya bergetar ke depan dan ke belakang disekitar posisi keseimbangan. Didalam gas, kerapatan dan tekanan saling berkaitan. Oleh karena itu, gelombang bunyi dalam gas seperti udara dapat dipandang sebagai gelombang kerapatan atau gelombang tekanan. (tippler : 505) Syarat terjadinya bunyi ada tiga, yang pertama harus ada sumber bunyi yang merupakan benda yang bergetar. Kedua, energi yang dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang bunyi longitudinal melalui medium, dan ketiga bunyi dideteksi oleh telinga atau alat yang menerima. Contoh dari sumber bunyi adalah dawai atau senar, dan pipa organa. Senar pada gitar memiliki keda ujung yang terikat dan jika digetarkan akan membentuk suatu gelombang stasioner. Getaran ini akan menghasilkan bunyi dengan nada tertentu tergantung pada jumlah gelombang yang terbentuk pada dawai tersebut. Pola gelombang stasioner ketika terjadi nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas kedua ditunjukan pada gambar 1. gambar 1

Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena perapatan dan perenggangan d... more Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena perapatan dan perenggangan dalam medium gas, cair, atau padat. Gelombang bunyi dihasilkan ketika ada sebuah benda yang bergetar dan menyebabkan gangguan kerapatan medium melalui interaksi molekul-molekulnya yang hanya bergetar ke depan dan ke belakang disekitar posisi keseimbangan.
Didalam gas, kerapatan dan tekanan saling berkaitan. Oleh karena itu, gelombang bunyi dalam gas seperti udara dapat dipandang sebagai gelombang kerapatan atau gelombang tekanan.
Gelombang bunyi yang harmonic dapat disebabkan oleh sumber yang bergetar dengan gerak harmonic sederhana, seperti garpu tala atau pengeras suara yang digerakan oleh osilator audio. Sumber yang bergetar tersebut menyebabkan molekul-molekul udara didekatnya berosilasi dengan gerak harmonic sederhana disekitar posisi kesetimbangannya. Mlekul ini betmbukan dengan molekul –molekul yang lainnya, sehingga menyebabkan molekul tersebut berosilasi. Dengan cara demikian gelombang bunyi dijalarkan. Simpangan molekul untuk gerak harmonic dapat ditulis s (x,t)= S_0 sin(kx-ωt) menunjukan simpangan yang sejajar dengan arah gerak gelombang yang berarti bunyi merupakan gelombang longitudinal ; dengan S_0 adalah simpangan maksimum molekul gas dari posisi kesetimbangannya dan k merupakan bilangan gelombang k=2π/λ , dan ω adalah frekensi sudut ω=2πf=2π/T . Sebagaiman sbuah gelombang harmonic, maka laju gelombang sama dengan frekuensi kali panjang gelombang = λf=ω/k .
1. Menentukan jarak antar dua track terdekat pada CD
2. Mennetukan panjang gelombang laser dioda
Mennetukan Panjang Gelombang Sinar Laser He-Ne menggunakan prinsif interferometer Michelson
Menentukan rapat muatan pembawa dan jenis muatan pembawa
Elektronika Dasar by Rahayu Dwi Harnum
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Lanjut Dosen Pengampu : Ahmad Am... more Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Lanjut Dosen Pengampu : Ahmad Aminudin, M.Si Oleh : Aceng Kurnia Rochmatulloh (1305931) Firman Maulana (1305294) Hannan Husain (1304467) Rahayu Dwi Harnum (1305957) PELAKSANAAN PERCOBAAN : Hari/Tgl/Jam : LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUT PROGRAM STUDI FISIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

1304467) Rahayu Dwi Harnum (1305957) LABORATORIUM ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI FISIKA DEPARTEMEN PEN... more 1304467) Rahayu Dwi Harnum (1305957) LABORATORIUM ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI FISIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 A. Judul RC untai AC B. Tujuan 1. Menentukan tegangan input dan output pada kapasitor dan resistor 2. Menentukan tapis lolos rendah dan tapis lolos tinggi C. Landasan Teori 1. Rangkaian Untai RC Rangkaian untai RC adalah rangkaian yang memegang peranan penting dalam hal pengisian dan pengosongan muatan kapasitor yang dipengaruhi oleh arus transien, yaitu arus yang berhubungn dengan peristiwa pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor yang semakin mengecil dengan berjalannya waktu, yang menunjukan arus hanya timbul sebentar. Jika rangkaian RC diberi sinyal persegi makaakan mempunyai beberapa sifat dan kondisi yang berbeda. Kondisi ketika sebelum kapasitor terisi penuh, tegangan sumber sudah berbalik menjadi negatif, akibatnya kapasitor segera dikosongkan dan diisi muatan negatif menuju ke . Sebelum terisi penuh kembali, sudah berubah tanda lagi sehingga bentuk sinyalnya akan berupa tegangan yang berbentuk gelombang segitiga. Kondisi ini akan membentuk sinyal keluaran mirip dengan sinyal masukan, akan tetapi puncaknya miring.
Eksperimen Fisika Dasar by Rahayu Dwi Harnum
Uploads
Eksperimen Fisika I by Rahayu Dwi Harnum
Didalam gas, kerapatan dan tekanan saling berkaitan. Oleh karena itu, gelombang bunyi dalam gas seperti udara dapat dipandang sebagai gelombang kerapatan atau gelombang tekanan.
Gelombang bunyi yang harmonic dapat disebabkan oleh sumber yang bergetar dengan gerak harmonic sederhana, seperti garpu tala atau pengeras suara yang digerakan oleh osilator audio. Sumber yang bergetar tersebut menyebabkan molekul-molekul udara didekatnya berosilasi dengan gerak harmonic sederhana disekitar posisi kesetimbangannya. Mlekul ini betmbukan dengan molekul –molekul yang lainnya, sehingga menyebabkan molekul tersebut berosilasi. Dengan cara demikian gelombang bunyi dijalarkan. Simpangan molekul untuk gerak harmonic dapat ditulis s (x,t)= S_0 sin(kx-ωt) menunjukan simpangan yang sejajar dengan arah gerak gelombang yang berarti bunyi merupakan gelombang longitudinal ; dengan S_0 adalah simpangan maksimum molekul gas dari posisi kesetimbangannya dan k merupakan bilangan gelombang k=2π/λ , dan ω adalah frekensi sudut ω=2πf=2π/T . Sebagaiman sbuah gelombang harmonic, maka laju gelombang sama dengan frekuensi kali panjang gelombang = λf=ω/k .
Elektronika Dasar by Rahayu Dwi Harnum
Eksperimen Fisika Dasar by Rahayu Dwi Harnum
Didalam gas, kerapatan dan tekanan saling berkaitan. Oleh karena itu, gelombang bunyi dalam gas seperti udara dapat dipandang sebagai gelombang kerapatan atau gelombang tekanan.
Gelombang bunyi yang harmonic dapat disebabkan oleh sumber yang bergetar dengan gerak harmonic sederhana, seperti garpu tala atau pengeras suara yang digerakan oleh osilator audio. Sumber yang bergetar tersebut menyebabkan molekul-molekul udara didekatnya berosilasi dengan gerak harmonic sederhana disekitar posisi kesetimbangannya. Mlekul ini betmbukan dengan molekul –molekul yang lainnya, sehingga menyebabkan molekul tersebut berosilasi. Dengan cara demikian gelombang bunyi dijalarkan. Simpangan molekul untuk gerak harmonic dapat ditulis s (x,t)= S_0 sin(kx-ωt) menunjukan simpangan yang sejajar dengan arah gerak gelombang yang berarti bunyi merupakan gelombang longitudinal ; dengan S_0 adalah simpangan maksimum molekul gas dari posisi kesetimbangannya dan k merupakan bilangan gelombang k=2π/λ , dan ω adalah frekensi sudut ω=2πf=2π/T . Sebagaiman sbuah gelombang harmonic, maka laju gelombang sama dengan frekuensi kali panjang gelombang = λf=ω/k .
Dengan menggunakan model gas maka besarnya tekanan gas yang diakibatkan oleh tumbukan molekul-molekul pada gas dapat diamati. Tekanan P=2/3 N/V E_k pada gas yang diperoleh menunjukan bahwa tekanan gas tergantung pada jumlah molekul persatuan volume dan energi kinetik rata-rata molekul. Sehingga semakin cepat molekul bergerak (energi kinetik semakin besar) maka semakin besar pula tekanan yang dilakukan gas pada dinding.
Menurut hubungan antara suhu dan teori kinetik gas, ada dua persamaan PV yang telah kita peroleh,
Hubungan makroskopis dari persamaan Gas umum, PV=NkT
Hubungan mikroskopis dari teori kinetik gas, PV=2/3 N(1/2 m(v^2 ) ̅ )=2/3 NE_k
Dengan menyamakan kedua persamaan, maka menurut teori kinetik gas dapat diperoleh,
NkT=2/3 NE_k
T=2/3k E_k
Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa suhu merupakan ukuran dari energi kinetik rata-rata molekul.
cepat rambat gelombang dapat dinyatakan sebagai fungsi temperatur yaitu, v= √(γRT/M), dengan T adalah suhu dari persamaan teori kinetik gas. Namun untuk memudahkan perhitungan maka suhu yang digunakan adalah suhu mutlak.
Maka ketika suhu berubah, cepat rambat gelombang pun akan ikut berubah dan frekuensi yang dihasilkan oleh sumber suara yaitu tepukan tangan akan ikut berubah dibuktikan dengan persamaan v= λf. Hal inilah yang menyebabkan mengapa sensor pada filter “The Clapper” diberikan rentang frekuensi antara 2200-2800 Hz untuk menyaring suara.
Setelah melakukan analisis dari hasil perhitungan nilai kelajuan efektif molekul dan nilai cepat rambat gelombang pada udara, maka dapat disimpulkan bahwa nilai kelajuan efektif molekul dekat dengan nilai kelajuan bunyi dalam medium pada suhu yang sama. Hal ini dikarenakan energi gelombang bunyi dibawa oleh molekul-molekul yang bergerak, jadi tentu saja kelajuan rambat gelombang bunyi tidak akan jauh berbeda dengan kelajuan gerak molekul-molekul ini
Kemudian untuk objek-objek dalam alam semesta sendiri seperti planet, satelit, bintang, nebula, galaksi, asteroid, meteoroid, Sistem keplanetan, komet, debu antariksa, kluster, lubang hitam, super kluster, dan lainnya memiliki karakteristik yang berbeda. Kita tinjau sebagian kecilnya saja dari alam semesta, seperti tata surya yang memiliki satu buah bintang yaitu matahari dan delapan buah planet termasuk bumi yang kita tempati. Maka, masing-masing planet yang berpusat kepada matahari tersebut memiliki orbit berbentuk elips dengan waktu revolusi yang berbeda-beda. Material-material pada pembentukan setiap planet serta ukuran dan jarak planet terhadap matahari pun berbeda-beda. Hal tersebut dapat diketahui dalam karakteristik macam-macam planet.
Ukuran dari alam semesta sendiri sangat tidak mungkin ditentukan dengan cara langsung. Bagian kecilnya saja seperti tata surya, jarak antar planet-planet maupun jarak dari planet ke matahari tidak akan bisa dihitung melalui pengukuran langsung. Maka dari itu untuk melakukan pengukuran tersebut bisa dilakukan menggunakan efek paralaks, yaitu perubahan kedudukan objek ketika diihat dari dua titik yang berbeda.