Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Mengungkap dan membahas pentingnya Tabungan untuk kemaslahatan masyarakat.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pemanfaatan teknologi komputer dalam bidang pendidikan sudah menjadi suatu kebutuhan dan keniscayaan yang tak terhindarkan lagi. Penggunaan teknologi komputer dalam bidang pendidikan dan/ di institusi pendidikan saat ini tidak hanya terbatas pada pemanfaatannya sebagai media pembelajaran namun telah lebih luas dari itu, saat ini teknologi komputer telah juga dimanfaatkan dalam pengelolaan administrasi sekolah, pengelolaan perpustakaan sekolah, pengelolaan tabungan siswa dan sebagainya. Mencermati hal tersebut di atas, dengan berbekal pengalaman serta didorong oleh keinginan dan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi khususnya teknologi komputer, kami menawarkan program komputerisasi tabungan siswa yang diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan tabungan siswa yang pada akhirnya akan lebih meningkatkan kepercayaan orang tua siswa dalam membiasakan putera/puterinya belajar menabung di sekolah.
A. TEORI TUMBUKAN DAN LAJU REAKSI 1. Teori Tumbukan Agar suatu reaksi dapat berlangsung, molekul-molekul pereaksi harus bertumbukan satu dengan yang lain. Pendapat ini menjadi dasar dari teori tumbukan dalam mempelajari laju reaksi. Pada dasarnya, teori ini menyatakan bahwa laju reaksi sebanding dengan jumlah tumbukan yang terjadi setiap detik antara molekul-molekul pereaksi. Laju reaksi µ jumlah tumbukan detik Kejadian di atas dapat menjelaskan ketergantungan laju reaksi pada konsentrasi pereaksi. Pada gambar di bawah terlihat bahwa hanya tumbukan efektif yang mampu melangsungkan suatu reaksi kimia. Tumbukan efektif ini bergantung pada keadaan pereaksi dan suhu. Gambar 3.5 Tumbukan efektif a. Tumbukan tidak efektif b. Tumbukan efektif Bagaimana teori tumbukan dapat menjelaskan kebergantungan laju reaksi pada konsentrasi pereaksi? Sebagai contoh, suatu reaksi berlangsung melalui terjadinya tumbukan antara dua molekul pereaksi. A + B à hasil reaksi Reaksi di atas terjadi sebagai akibat adanya tumbukan antara dua molekul, yaitu molekul zat A dan molekul zat B. Tumbukan ini dinamakan bimolekuler. Menurut teori, laju reaksi sebanding dengan jumlah tumbukan setiap detik antara molekul-molekul A dan B. Bila [A] diperbesar dua kali, jumlah tumbukan A-B juga menjadi dua kali, karena molekul-molekul A yang bertumbukan dengan molekul-molekul B sebanyak dua kali semula. Keadaan ini akan meningkatkan laju reaksi menjadi dua kali lebih besar. Dengan cara yang sama, bila [B] diperbesar dua kali, akan terjadi peningkatan jumlah tumbukan A-B dan laju reaksi juga meningkat dua kali. Dari pembahasan hukum laju reaksi telah disimpulkan bahwa orde reaksi terhadap setiap pereaksi adalah 1. Oleh karena itu, persamaan laju reaksi untuk proses tumbukan bimolekuler sebagai berikut: Laju reaksi = k [A][B] Sekarang perhatikan apa yang terjadi bila suatu reaksi seperti berikut: 2 A à hasil reaksi Reaksi di atas terjadi karena adanya tumbukan antara dua molekul A. Bila [A] diperbesar dua kali, jumlah tumbukan setiap molekul A dengan molekul tetangganya menjadi dua kali, karena jumlah molekul tetangganya juga menjadi dua kali. Oleh karena itu, jumlah tumbukan A-A menjadi dua kali. Artinya, kenaikan yang dialami adalah dua pangkat dua kali (22 x). Persamaan laju reaksi untuk tumbukan bimolekuler antara molekul sejenis sebagai berikut: Laju reaksi = k [A]2 Bila proses tumbukan yang terlibat dalam suatu reaksi diketahui, maka hukum laju reaksi untuk reaksi yang bersangkutan dapat dinyatakan sebagai berikut: Eksponen dalam suatu persamaan laju reaksi sama dengan koefisien persamaan reaksi setara yang menyangkut proses tumbukan tersebut. Hal di atas sangat penting dalam menentukan persamaan laju reaksi secara eksperimental. Mengapa tidak secara sederhana saja, yaitu dengan menggunakan koefisien persamaan reaksi setara untuk keseluruhan reaksi? Jawabannya adalah ketika suatu reaksi dipelajari, proses tumbukan yang terlibat tidak diketahui. Apakah tumbukan A-B penting atau tumbukan A-A menentukan laju reaksi? Pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan mempelajari mekanisme reaksi. Sebelum membahas mekanisme reaksi, terlebih dahulu secara umum meninjau hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan.
Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah satu dari fungsi management yang sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan. Karena lingkungan lembaga pendidikan selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman, maka diperlukan komunikasi dalam hal sistem perencanaan pendidikan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, penyusunan perencanaan, pengawasan, evaluasi, serta perumusan kebijakan yang sangat memerlukan komunikasi sebagai bahan pendukung pada perencanaan pendidikan. Dalam hal ini diperlukan suatu sistem pendekatan yaitu perencanaan pendidikan partisipatori. Dalam perencanaan pendidikan memerlukan beberapa konsep mengenai perubahan lingkungan pendidikan, kebutuhan organisasi pendidikan akan perencanaan akibat perubahan lingkungan, ciri-ciri sistem yang akan dipakai dalam perencanaan, dan beberapa teori perencanaan. Hudson menunjukkan 5 teori perencanaan yaitu radikal, advocacy, transactive, synoptik, dan incremental yang dikatakan sebagai taxonomy. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa yang berkepentingan dalam merencanakan sesuatu yang dipertentangkan dengan merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas dasar wewenang kedudukan, seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala kantor pendidikan di daerah. Perencanaan partisipatori banyak melibatkan orang-orang daerah yang memiliki kepentingan atas obyek yang direncanakan. Karena itu perencanaan partisipatori, memerlukan informasi dari masyarakat dalam arti perlu pendekatan pada masyarakat untuk melaksanakan perencanaan pendidikan pada satu tempat (daerah). Dalam arti hubungan lembaga pendidikan dengan komunikasinya merupakan dasar untuk memudahkan pelaksanaan perencanaan pendidikan partispatori seperti kebiasaan lembaga pendidikan dan masyarakat bekerja sama membangun pendidikan. Komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat merupakan realisasi teori common sense dalam komunikasi, bukan teori kompetisi atau teori kontrol. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah terkait dengan perencanaan pendidikan partisipatori yang melibatkan beberapa teori perencanaan seperti teori radikal, teori advocacy, teori transactive, teori sinoptik, teori incremental dan teori star. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN , URGENSI DAN RUANG LINGKUP Dalam investorword.com didefinisikan " The process of setting goals, developing strategies, and outlining tasks and schedules to accomplish the goals ". Planning adalah proses menetapkan tujuan, mengembangkan strategi, dan menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai tujuan. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa sebuah planning atau perencanaan adalah merupakan proses menuju tercapainya tujuan tertentu. Atau dalam istilah
RESUME INI DIBUAT UNTUK MEMBERIKAN PEMAHAMAN KEPADA PARA PEMBACA, SEKALIGUS UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MIKRO SYARIAH
المجلة العلمیة للتربیة البدنیة وعلوم الریاضة
البعد الثقافى للنقد الریاضى ببعض الصحف القومیة المصریة2019 •
Muzeji 10 (n. s.) / Museums No. 10 (n. s.
Okrugli sto Uloga rudarstva u industrijalizaciji i modernizaciji Srbije u XIX i XX veku održan u Senjskom Rudniku2023 •
Prosodi
Model Dan Prinsip-Prinsip Penerjemahan Idiom Dan Gaya Bahasa Dari Bahasa Inggris Ke Bahasa Indonesia2012 •
Revista de Processo - RePro
Arbitragem, insolvência e o dilema da publicidadeRevista CENIC. Ciencias Biológicas
Obtención de mutantes atoxigenicos para inmunizar contra Vibrio cholerae O1392005 •
Journal of Statistical Physics
Common periodic behavior in larger and larger truncations of the Navier-Stokes equations1988 •
Journal of Innate Immunity
The Gene Signature of Activated M-CSF-Primed Human Monocyte-Derived Macrophages Is IL-10-Dependent2021 •
1993 •
2012 •
Applied and Environmental Microbiology
A Combination of Linalool, Vitamin C, and Copper Synergistically Triggers Reactive Oxygen Species and DNA Damage and Inhibits Salmonella enterica subsp. enterica Serovar Typhi and Vibrio fluvialis2018 •
Frontiers in Psychology
Cross-Linguistic Variation in the Meaning of Quantifiers: Implications for Pragmatic Enrichment2019 •
Scholars Journal of Medical Case Reports
Dysphagia between Iatrogenic Neuroleptics and Organicity: About A Clinical Case2020 •