JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
Rancang Bangun Rumah Cerdas Menggunakan RFID
Dedy Abdullah
Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
Dedy_abdullah@umb.ac.id
Nuri David Maria Veronika
Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
nurivironika@umb.ac.id
Nur Arlis Afidha Ningsih
Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
nurarlisafidha@umb.ac.id
Abstrak-- Rumah cerdas adalah salah satu dari sistem pengendali rumah yang memberikan kenyamanan dan
keamanan yang berlangsung secara otomatis kepada pemilik rumah. Dalam penelitian ini penulis membuat sebuah
miniatur rumah cerdas berupa simulasi yang nantinya terdapat rangkaian elektronika untuk dapat mengontrol
rumah cerdas tersebut. Projek rumah cerdas ini menggunakan mikrocontroler arduino uno yang berfungsi sebagai
pusat kendali dari masing-masing sensor. Projek rumah cerdas ini menggunakan sensor RFID (Radio Frequency
Identification) untuk sistem pengamanan pada pintu, cara kerja RFID untuk membuka pintu dengan cara
menggunakan kartu dimana kartu ini sudah di program maka LCD akan memberi informasi pada layar LCD bahwa
Access diterima maka pintu akan terbuka. Rumah cerdas ini juga dilengkapi pendeteksi sensor suhu DHT11 untuk
mendeteksi suhu panas didalam ruangan. Sensor LDR untuk mendeteksi paparan cahaya dan sensor air untuk
mendeteksi tetesan air hujan.
Abstract-- A smart home is one of the home control systems that provides comfortable and security that takes
place automatically to homeowners. In this study the researcher has designed a miniature smart home in the form
of a simulation, which further contained a series of electronics and able to control the smart home. This smart home
project used an Arduino Uno microcontroller, which gave the functions as the control center of each sensor. This
smart home project used an RFID (Radio Frequency Identification) sensor for the security system on the door, this
tool RFID works to open the door by using a card where the card has been programmed, the LCD will inform the
LCD screen that access is accepted then the door will open. This smart home is also equipped with an DHT11
temperature sensor to detect the heat in the room. LDR sensor detects exposure to light and water sensor to detect
raindrops.
Keywords: Microcontroler, RFID, LDR, Sensor Air Yl83, Temperature Sensor Suhu
1
Pendahuluan
Teknologi saat ini sudah berkembang dalam kehidupan manusia, seperti pembuatan rumah cerdas
(Smarthome). Rumah cerdas atau lebih dikenal dengan istilah Smarthome adalah sebuah tempat tinggal atau
kediaaman yang dirancang dengan bantuan komputer yang akan memberikan kenyamanan dan keamanan sesuai
dengan kendali pengguna dan terperogram melalui komputer pada tempat tinggal kita. Perangkat smarthome adalah
sebuah perangkat yang memiliki sistem otomatisasi sangat canggih untuk mengendalikan lampu dan suhu, perangkat
multi media untuk memantau dan menghidupkan sistem keamanan yang terhubung dengan pintu atau jendela dan
beberapa fungsi lainnya.
Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan Sensor RFID Mifare RC522 (Radio Frequency Identification)
untuk keamanan pada pintu rumah, Menggunakan Sensor Suhu DHT11 untuk mendeteksi panas pada ventilasi rumah,
Menggunakan Sensor Air Yl83 untuk mendeteksi tetes hujan, Menggunakan Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
untuk mendeteksi Cahaya pada atap rumah.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Bermanfaat sebagai sarana ilmu pengetahuan.
Sebagai wujud partisipasi dalam pengembangan ilmu teknologi. Dan meningkatkan sistem keamanan dan
kenyamanan pada rumah.
2
Studi Literatur
Sebuah sistem berbantuan komputer yang akan memberikan segala kenyamanan, keselamatan dan keamanan
yang berlangsung secara otomatis pada gedung-gedung atau tempat tinggal, sehingga dapat digunakan untuk
mengendalikan hampir semua peralatan atau alat-alat rumah yang perintahnya dapat dilakukan dengan suara, sinar
inframerah, gerakan atau kendali jarak jauh. Untuk memudahkan para penghuni rumah dalam mengatur segala hal
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
570
JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
yang berhubungan dengan keamana hingga soal akses perabotan yang dibuat lebih interaktif dan dapat dikontrol
melalui satu alat saja, yakni aplikasi pada smartphone atau perangkat lainnya [1].
Smarthome system dalam beroperasi dibantu oleh komputer untuk memberikan segala kenyamanan,
keselamatan, keamanan dan penghematan energi yang berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer
pada gedung atau pun rumah tinggal. Smarthome system dapat digunakan untuk mengendalikan hampir semua
perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga berbagai alat rumah tangga, yang
perintahnya dapat dilakukan hanya dengan menggunakan suara, inframerah atau kendali jarak jauh (remote).
Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM, RAM, dan I/O. Dengan adanya
CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan
kepadanya [2]
(Radio Frequency Identification) atau RFID, adalah teknologi yang menggabungkan fungsi dari kopling
elektromagnetik atau elektrostatik pada porsi frekuensi radio dari spektrum elektromagnetik, untuk
mengidentifikasi sebuah objek[3].
Mifare RC522 RFID Reader Module adalah sebuah modul berbasis IC Philips MFRC522 yang dapat
membaca RFID dengan penggunaan yang mudah dan harga yang murah, karena modul ini sudah berisi komponenkomponen yang diperlukan oleh MFRC522 untuk dapat bekerja. Modul ini dapat digunakan langsung oleh MCU
dengan menggunakan interface SPI, dengan suplai tegangan sebesar 3,3 volt. MFRC522 merupakan produk dari
NXP yang menggunakan fully integrated 13.56MHz non-contact communication card chip untuk melakukan
pembacaan maupun penulisan. MFRC522 support dengan semua varian MIFARE Mini, MIFARE 1k, MIFARE 4k,
MIFARE Ultralight, MIFARE DESFire EV1 dan MIFARE Plus RF identification Protocols[4].
Fig. 1. Sensor RFID Mifare RC522
Sensor air dirancang untuk mendeteksi air pada saat turun hujan tetapi juga dapat digunakan untuk
mendeteksi level ketinggian air. Rangkaian sensor air hujan dapat dibuat dengan menggunakan komponen resistor
sebagai komponen utama dan elektroda sebagai pendeteksi air[5]. Modul ini dapat digunakan sebagai sensor tetesan
air (Sensor Yl83) yang jatuh kepapan deteksi. Apabila tidak dapat tetesan air (papan deteksi dalam keadaaan kering)
modul elektronika ini akan mengalirkan listrik dari catu daya ke pin keluaran. Apabila terdapat tetesan air, semakin
besar tetesan yang jatuh (papan deteksi semakin basah), listrik yang alirkan akan berkurang tegangannya (mendeteksi
0V saat basah total). Saat papan deteksi mengering, tegangan akan kembali 5v (HIGH state) [6].
Fig. 2. Sensor Air Yl83
Light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatanya dipengaruhi oleh cahaya
yang diterima olehnya. Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh
LDR itu sendiri. LDR merupakan suatu jenis hambatan yang sangat peka terhadap cahaya. Sifat dari hambatan LDR
ini adalah nilai hambatanya akan berubah apabila terkena cahaya atau sinar. Untuk dapat mengetahui kesensitifan
sensor Light Dependent Resistor maka perlu dilakukan beberapa pengujian, yaitu dengan cara meletakkan sensor
LDR pada tempat yang terang dan tempat gelap. Dalam proses percobaan sensor cahaya dapat menggunakan bantuan
cahaya dari lampu atau cahaya yang bersumber dari matahari[7]. Seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 Ω dan dalam keadaan terang sebesar 1 kΩ atau kurang.
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
571
JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti cadmium sulfide. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh
menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami
penurunan. LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Berikut cara kerja sensor LDR
Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang
relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup,
LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau
cahaya redup[5].
Fig. 3. Sensor LDR
Sensor DHT 11 merupakan sensor dengan kalibrasi sinyal digital yang dapat mengukur suhu dan
kelembaban. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC yang memiliki tingkat kualitas
dan stabilitas sangat baik, respon cepat dan harga yang terjangkau. DHT11 memiliki fitur kalibrasi yang sangat
akurat. Koefisien kalibrasi ini disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi
sesuatu, maka module ini membaca koefisien sensor tersebut. Produk ini cocok digunakan untuk banyak
aplikasiaplikasi pengukuran suhu dan kelembaban. Besaran yang sering digunakan untuk menyatakan kelembaban
udara adalah kelembaban (Humidity) relatif (RH), dan skala suhu yang biasa digunakan adalah skala celsius (°C) atau
fahreinheit (°F)[8].
Fig. 4. Sensor Suhu DHT11
Pada projek rumah cerdas ini tidak menggunakan Single Board Computer (SBC) yang sedang tren saat ini
yaitu Raspberry Pi. Sistem dapat menerima dan mengolah interuksi dari Bot Telegram lalu kemudian memberikan
sinyal ke Pin GPIO untuk diteruskan di relay dan mengaktifkan output. Sistem dapat mengirim pesan balik kepada
user sebagai tanda bahwa sistem telah merespon sesuai perintah untuk menyalakan atau mematikan output. Sistem
akan berjalan dengan baik asalkan smartphone digunakan user serta perangkat Raspberry Pi terkoneksi internet.
Namun Aplikasi Telegram Bot (Dbot) dirasa kurang aman, dikarenakan siapa saja dapat meng-add dan menjalankan
perintah-perintah pada program sehingga output bisa dikendalikan siapa saja tanpa sepengetahuan pembuat Telegram
Bot[9].
Mikrokontroler yang digunakan untuk memproses data pada pembuatan jendela otomatis ini. Rs232 dengan
Icmax232 dapat digunakan untuk komunikasi data secara serial dan yang terakhir pada penelitian ini menggunakan
Aplikasi pembuatan jendela otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dapat dengan aplikasi visual basic 6.0.
Penelitian ini membutuhkan kekuatan dan kecepatan motor dc ketika menarik beban, serta ketepatan sensor cahaya
dalam menerima nilai cahaya atau intensitas cahaya yang diterimanya dan jenis jendela yang digunakan[10].
Implementasi dan pengujian pada Pembangunan aplikasi IoT untuk rumah cerdas berbasis Android ini.
Aplikasi Android ini dapat menyalakan lampu, mematikan lampu, mengunci pintu, membuka pintu, menampilkan
pada layar informasi suhu ruangan dan kelembapan ruangan. Semua Fungsionalitas pada aplikasi Android dapat
berjalan menggunakan prosedur pengiriman pesan protokol MQTT dan WebSocket. Berdasarkan pengujian pada
penelitian ini pengiriman pesan protokol MQTT lebih cepat dibandingkan dengan protokol WebSocket, dalam
pengujian perbandingan waktu pengiriman pesan protokol MQTT dan WebSocket bisa dilakukan dengan tidak hanya
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
572
JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
melihat dari indikator sebuah waktu rata- rata pesan itu dikirim lalu diterima tetapi bisa digunakan indikator lain seperti
throughput, Jitter dan sebagainya[11].
3
Metodologi
Metode pengumpulan data merupakan metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan
data, siapa sumbernya dan alat apa saja yang digunakan. Pada penelitian ini data yang telah dikumpulkan diperoleh
melalui 3 metode yaitu Studi Pustaka, Observasi atau pengamatan dan Wawancara. Setelah itu dilakukan tahapan
Analisis Sistem menggunakan Bagan Flowchart. Setelah itu dilakukan Perancangan skema rangkaian meliputi
tahapan pengerjaan yang merupakan bagian inti dari alat.
Fig. 5. Rancangan Skema Rumah Cerdas
Dari hasil skema diatas maka dirancang sebuah penempatan pada perangkat keras yang berupa sensor-sensor,
mikrokontroler Arduino Uno dan motor servo pada rumah.
Fig. 6. Desain Rumah Cerdas
4
Hasil dan Pembahasan
Pembuatan sistem pada rancang bangun rumah cerdas ini melalui beberapa tahap pembuatan. pertama
mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan seperti menyiapkan miniatur rumah yang akan digunakan pada
rancang bangun rumah cerdas. Tahap kedua menyiapkan mikrokontroler Arduino uno, motor servo, sensor RFID
Mifare RC522 (Radio Frequency Identification), sensor LDR (Light Dependent Resistor), sensor Air Yl83, sensor
suhu DHT11, LCD (Liquid Crytal Display), kabel jumper dan buzzer. Maksud dari pembuatan miniatur rumah yaitu
untuk peletakan komponen-komponen input dan output atau sebagai wadah dari sistem alat ini agar dapat
memudahkan dan menyesuaikan sistem dalam penggunaan. Proses selanjutnya yaitu proses perangkaian skematik
elektronik rancang bangun rumah cerdas.
Pada tahap pembuatan rangkaian ini yang dilakukan adalah mempersiapkan komponen yang akan digunakan
seperti mikrokontroler, Arduino uno, motor servo, sensor RFID Mifare RC522 (Radio Frequency Identification),
sensor LDR (Light Dependent Resistor), sensor Air Yl83, sensor suhu DHT11, LCD (Liquid Crytal Display), buzzer,
catu daya/baterai, switch, dan kabel jumper.
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
573
JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
Perancangan program pada rancang bangun rumah cerdas ini terdiri dari beberapa tahapan. Proses pertama
adalah pembuatan flowchart dari rancang bangun rumah cerdas, kemudian program dibuat menggunakan Arduino
IDE menggunakan bahasa C dan program inilah yang akan menjalankan perintah-perintah pada sistem dan alat.
Kemudian program yang telah di upload ke mikrokontroler menggunakan Arduino IDE. Selanjutnya mikrokontroler
akan melakukan proses pembacaan kondisi cuaca pada sensor RFID Mifare RC522 (Radio Frequency Identification),
sensor LDR (Light Dependent Resistor), sensor air Yl83 dan sensor suhu DHT11.
Setelah sistem dibangun berdasarkan rancangan yang telah dibuat maka langkah berikutnya adalah
melakukan upload program. Hubungkan kabel USB dengan board arduino Uno dan pada sisi lainnya dihubungkan
dengan komputer. Buka program Arduino IDE kemudian open sketch program pada rumah cerdas yang telah dibuat,
selanjutnya tekan tombol upload pada Arduino IDE agar sketch ditransfer dari komputer ke board arduino. Setelah
selesai melakukan upload, maka kabel USB dapat dilepas dan alat pada rancang bangun rumah cerdas dapat bekerja
tanpa bantuan komputer lagi.
Dalam tahap yang terakhir ini semua komponen telah terhubung dengan baik dan memiliki program di dalam
mikrokontroler. Pengujian ini dilakukan menggunakan peraga simulasi yaitu miniatur rumah cerdas. Cara kerja
perangkat ini yaitu dengan menghubungkan ke sumber daya baterai dan tekan tombol ON/OFF yang terletak dibagian
depan atas. Pada perangkat rumah cerdas ini, mikrokontroler bekerja dengan menjalankan perintah yang telah di
input-kan sebelumnya berupa coding, dimana coding tersebut mewakili perintah untuk menjalankan sensor RFID
RC522 (Radio Frequency Identification), sensor LDR (Light Dependent Resistor), sensor Air Yl83, sensor suhu
DHT11, lampu led, buzzer dan LCD (Liquid Crytal Display. Sehingga menghasilkan beberapa output sesuai dengan
kondisi yang terdeteksi oleh masing-masing sensor pada rumah cerdas ini. Pengujian simulasi perangkat ini bertujuan
untuk melihat apakah sensor, mikrokontroler dan program telah berjalan dengan baik.
Pengujian RFID dilakukan dengan 3 tahap yaitu tahap pertama dengan cara membaca sensor RFID dengan
jangkauan yang berbeda-beda, kemudian tahap ke dua dengan cara membaca kartu apa saja yang bisa digunakan
untuk Access pada sensor RFID dan tahap ketiga yaitu dengan cara mendeteksi kartu dengan bermacam-macam posisi
saat sensor RFID membaca kartu. Berikut ini adalah tahap pengujian sensor RFID sebagai berikut :
Pengujian jarak baca RFID yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui jarak baca pada sensor RFID
terhadap kartu yang akan digunakan.
Tabel 1 Pengujian Jarak Sensor RFID
Data Ke
Jarak Baca
1
10 mm
2
15 mm
3
20 mm
4
23 mm
5
29 mm
6
35 mm
7
40 mm
Pengujian Kartu Pada Sensor RFID yaitu pengujian kartu untuk mengetahui Kartu apa saja yang bisa dibaca oleh
sensor RFID.
Tabel 2 Pengujian Kartu Pada RFID
No
1
Kartu
Terdaftar
Ya
Tidak
Keterangan
√
Access Diterima karena kartu sudah di program
√
2
3
√
Access Ditolak karena tidak di program
Access Diterima karena kartu sudah di program
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
574
JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
4
√
Tidak Terdeteksi seri pada serial monitor
5
√
Tidak Terdeteksi seri pada serial monitor
6
√
Tidak Terdeteksi seri pada serial monitor
7
√
Tidak Terdeteksi seri pada serial monitor
8
√
Tidak Terdeteksi seri pada serial monitor
9
√
Access Ditolak karena tidak di program
Pengujian Posisi Kartu Pada RFID menunjukkan beberapa posisi kartu saat pengujian sensor RFID. Sensor RFID
bisa mendeteksi kartu meskipun kartu berbeda-beda posisi seperti pada tabel 3.
Tabel 3 Pengujian Posisi Kartu Pada RFID
Posisi
Keterangan
Kartu
Dengan berbagai macam posisi sensor RFID bisa
membaca kartu yang sudah di program.
Pengujian Sensor LDR dan Sensor Air dilakukan dengan 4 tahap yaitu tahap pertama pengujian pada saat cuaca
cerah, tahap ke dua pengujian pada cuaca hujan, tahap ketiga pengujian pada cuaca hujan panas, dan tahap ke empat
pada cuaca mendung.
Tabel 4 Pengujian Sensor LDR dan Sensor Air
Sensor
No
Keterangan
Sensor Air
Sensor LDR
1
kering
Terang
Terbuka
2
Basah
Gelap
Tertutup
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
575
JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
3
Basah
terang
Tertutup
4
Kering
Gelap
Tertutup
Pengujian Sensor Suhu DHT11 adalah pengujian pada suhu ruangan dimana suhu ruangan 576abl berubah-ubah
termasuk pada saat cuaca panas suhu ruangan akan meningkat.
Tabel 5 Kondisi Suhu
5
No
Kondisi
Suhu
Keterangan
1
Dingin
200
Tertutup
2
Dingin
250
Tertutup
3
Normal
290
Tertutup
4
Panas
330
Terbuka
5
Panas
360
Terbuka
Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan pengujian terhadap alat secara keseluruhan. Maka dapat diambil
kesimpulan :
a. Perangkat yang dibuat oleh penulis dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
b. Sensor LDR dapat mendeteksi adanya perubahan cahaya (dari terang ke gelap atau sebaliknya) sehingga
atap dapat terbuka sesuai perintah. Sedangkan sensor hujan dapat mendeteksi adanya air atau tetesan air
hujan sehingga atap dapat tertutup.
c. Sensor RFID dapat mendeteksi kartu yang di program, RFID juga dapat membaca kartu dengan berbagai
posisi dengan jarak batas 40 mm.
d. Atap dan ventilasi dapat terbuka sesuai kondisi yang dibaca oleh masing-masing sensor.
e. Microcontroler Arduino uno yang digunakan sebagai pengendali utama.
f. Sistem informasi yang digunakan pada rancang bangun rumah cerdas ini, penulis menggunakan Lcd sebagai
sistem informasi agar pengguna dapat melihat informasi yang di dapat dari sensor suhu dan sensor RFID.
Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan pada sistem dapat ditambahkan mesin pengering otomatis
sehingga proses pengeringan tidak hanya mengandalkan sinar matahari serta ditambahkan menggunakan informasi
jaringan wifi yang tersambung ke android.
6
Ucapan Terima Kasih
Alhamdulillah dan terima kasih kepada bapak Dedy Abdullah dan ibu Nuri David MV selaku Dosen
yang membimbing dan selalu meluangkan waktu dan memberi masukkan sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penyusunan jurnal ini.
7
Daftar Pustaka
[1] Erfanti Fatkhiyah, M. L. (2018). Aplikasi Kontrol Lampu Rumah Berbasis Smartphone Android Untuk
Mendukung Smarthome. Jurnal Teknologi Technoscientia Vol. 11 No. 1
[2] Mifza Ferdian Putra, A. H. (2017). Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG dengan sensor MQBerbasis Mikrokontroler. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.12 No. 1.
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
576
JUSIBI (JURNAL SISTEM INFORMASI DAN E-BISNIS)
Volume 2, Nomor 5, September 2020;P-ISSN:2655-7541
[3] Saeful Bahri, S. Sistem Keamanan Ruangan Server Menggunakan Teknologi RFID dan PASSWORD. Jurnal
Elektum Vol.15 No 1 , 1.
[4] Yulius Benny Kushermanto (2017). Penerapan Teknologi RFID Modul RC522 Berbasis Raspberry Pi B+ Pada
Sistem Absensi di SMK At-Taqwa Cabangbungin Kabupaten Bekasi. Jurnal Informatika SIMANTIK Vol, 1 No. 2,
2.
[5] Elly Mufida, A. A. (2017). Alat Pengendali Atap Jemuran Otomatis Dengan Sensor Cahaya Dan Sensor Air
Berbasiskan Mikrokontroler ATmega16. Informatics For Educators And Professionals, Vol.1, No.2, 163-172, 3.
[6] Eka Budhy Prasetya . Pemantauan Kebocoran AC Menggunakan Sensor Yl83 Dan Lm35dz Berbasis
Mikrokontroler Arduino Melalui Webserver. Jurnal Elektrum Vol.14 No.2
[7] Deny Siswanto, S. W. (2015). Jemuran Pakaian Otomatis Menggunakan Sensor Hujan Dan Sensor LDR Berbasis
Arduino Uno . e-Jurnal Narodraid, Vol.1 No.2 , 2.
[8] Heri Susanto, R. M. (2013) Perancangan Sistem Telemetri Wireless untuk Mengukur Suhu dan Kelembapan
Berbasis Arduino Uno R3 ATMEGA328P dan XBEE Pro. Jurnal Sustainable : jurnal Hasil Penelitian dan Industri
Terapan, Vol 4, No 1. 3.
[9] Dhenny Rachman, M. A. (2017). Sistem Pemantau dan Pengendalian Rumah Cerdas Menggunakan Infrastuktur
Internet Messaging . Jurnal Link vol_26/No.1 , 3.
[10] Muhammad Albet, P. A. (2014) Pembuatan Jendela Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya. Jurnal Media
Invotama Vol. 10 No. 1.
[11] Muhammad Adzhar A, K. D. (2018). Pembangunan dan pengujian protokol MQTT dan WebSocket untuk
Aplikasi loT Rumah Cerdas berbasis Android. e-proceeding of Engineering : Vol. 5, No. 2.
8
Penulis
Penulis 1 yang bernama Dedy Abdullah dilahirkan di Bengkulu, 10 Desember
1981. Anak pertama dari 3 bersaudara. Mulai bekerja di Universitas
Muhammadiyah Bengkulu sebagai Tenaga Pengajar di FT UMB prodi Teknik
Informatika sejak Desember 2018.
Penulis 2 yang bernama Nuri David Maria Veronika dilahirkan di Bengkulu, 22
juli 1984. Anak pertama dari 3 bersaudara. Mulai bekerja di Universitas
Muhammadiyah Bengkulu sebagai Tenaga Pengajar di FT UMB prodi Teknik
Informatika sejak Desember 2010.
Nur Arlis Afidha Ningsih adalah mahasiswa program studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Bengkulu,
Indonesia. Email: nurarlisafidha@umb.ac.id.
https://jurnal.ikhafi.or.id/index.php/jusibi/
577