Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Keputihan

2019, Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia (Indonesian Health Scientific Journal)

JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA (INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN Farida Utaminingtyas1, Febrina Angraini Simamora2 STIKes Aufa Royhan (diajenk.farida@gmail.com, 082226877606) (febrina.angraini@yahoo.com,085262825435 ) ABSTRAK Leukorea (keputihan) dikatakan normal bila tanpa gejala dan tanda lain yang menunjukan kemungkinan adanya kelainan. Vagina yang normal selalu berada dalam kondisi lembab dan permukaannya basah oleh cairan/lendir. Dalam keadaan biasa, cairan tidak sampai keluar namun belum tentu bersifat patologis. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak berjumlah 190 siswa di SMA N 4 Kota Padangsidimpuan dengan pendekatan cross sectional, dengan pengambilan sampel dilakukan cara stratified random sampling. Dari hasil penelitian diperoleh sumber informasi tentang keputihan dari orang tua sebanyak 113 (62,8), distribusi frekuensi pengetahuan tentang keputihan yaitu yang menjawab baik sebanyak 138 orang (76,7%), hasil sikap remaja putri tentang keputihan yang paling banyak menjawab sangat setuju (SS) terhadap sikap remaja puteri tentang keputihan dengan jumlah 101 (56,1%), distribusi frekuensi tentang keputihan yang menjawab sikap positif sebanyak 132 orang (73,3%), Dari hasil penelitian diharapkan agar dapat melakukan penelitian ini ditempat lain dengan jumlah sampel yang lebih banyak, dan pada peneliti lanjut diharapkan dapat menggunakan desain korelasi yang dapat menjelaskan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang keputihan. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Remaja Putri, Keputihan ABSTRACT Leukorrhea (vaginal discharge) is said to be normal if without symptoms and other signs that indicate the possibility of abnormalities. Normal vagina is always in a moist condition and the surface is wet with liquid / mucus. Under normal circumstances, the liquid does not come out but not necessarily pathological. The research design used in this study was descriptive with a large sample of 325 students in SMA N 4 Padangsidimpuan City with a cross sectional approach, with sampling taken by means of stratified random sampling. From the results of the study obtained sources of information about vaginal discharge from parents as many as 113 (62.8), the frequency distribution of knowledge about vaginal discharge that answered well as many as 138 people (76.7%), the results of the attitudes of young women about vaginal discharge which most answered strongly agree (SS) toward the attitudes of teenage girls about vaginal discharge with a total of 101 (56.1%), frequency distribution about vaginal discharge responding to a positive attitude of 132 people (73.3%). more samples, and further researchers are expected to use a correlation design that can explain the knowledge and attitudes of young women about vaginal discharge. Keywords : Knowledge, Attitude, Young Women, Leucorrhoea Vol. 4 No.1 Juni 2019 102 JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA (INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) 1. PENDAHULUAN Menurut hasil sensus jumlah remaja di Indonesia adalah 147.338.075 jiwa atau 18,5% dari seluruh penduduk di Indonesia (Sarwono, 2008). Untuk mencapai kematangan, remaja memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dlam menentukan arah kehidupannya (Yusuf, 2007). Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Leukorea (keputihan) menjadi salah satu tanda atau gejala adanya kelainan pada organ wanita. Kelainan tersebut dapat berupa infeksi, polip leher rahim, keganasan serta benda asing. Pada dasarnya, infeksi tersebut dapat berupa infeksi nonPenyakit Hubungan Seksual (PHS) dan infeksi Penyakit Hubungan Seksual (Kasdu, 2005). Manuaba dalam bukunya memaparkan bahwa keputihan merupakan manifestasi klinik dari berbagi macam infeksi. Reaksi kejiwaan ini bermanifestasi sebagai ras kecemasan yang berlebihan, minder bahkan membatasi kegiatan sosialnya (Sianturi, 2004). Ditambah lagi remaja putri pada umumnya malu untuk menceritakan masalah yang berkaitan organ kelamin apalagi untuk memeriksakannya (Depkes RI, 2001). Untuk itulah sangat penting bagi remaja putrid untuk mendapat pengetahuan yang memadai kesehatan reproduksi khususnya keputihan agar mereka tahu bagai mana seharusnya mereka bersikap ketika menghadapi keputihan yang nantinya akan berpengaruh terhadap keputihan yang dialaminya, apakah berperilaku sehat atau tidak sehat (Depkes RI, 2002). Berdasarkan penjelasan diatas tersebut, peneliti maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Keputihan di SMA N 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2018. 2. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai adalah Vol. 4 No.1 Juni 2019 desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Keputihan. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi siswa SMA N 4 Kota Padangsidimpuan yg berjumlah 180 orang siswa pada bulan November 2018. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner yang dibuat oleh sipeneliti berdasarkan tinjauan pustaka sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner tentang data demografi responden meliputi umur. Pertanyaan untuk pengetahuan dan sikap. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, semua variabel dianalisis secara deskriptif dengan menghitung frekuensi dan presentase. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Keputihan. 3 HASIL Karakteristik Responden Tabel 1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Sumber Frekuensi Persentase informasi (%) Orang tua 113 62,8 Media 35 19,4 Tenkes 25 13,9 Teman 7 3,9 Total 180 100 Pada tabel 1.1 di atas tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden mendapat informasi tentang keputihan dari orang tua sebanyak 113 (62,8%). Pengetahuan Remaja Puteri Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja PuteriTentang keputihan Katego Frekuens Persentas ri i e (%) Baik 138 76,7 Cukup 38 21,1 103 JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA (INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) Kurang 4 2,2 Total 180 100 Pada tabel 1.2 di atas tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar remaja puteri mempunyai pengetahuan baik tentang keputihan yaitu sebanyak 138 orang (76,7%). Sikap Remaja Puteri Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Puteri Tentang Keputihan Katego Frekuen Persenta ri si si Positif 132 73,3 Negatif 48 26,7 Total 180 100 Pada tabel 1.3 di atas tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar remaja puteri mempunyai sikap positif tentang keputihan yaitu sebanyak 132 orang (73,3%). 4 PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh dari data bahwa dari 180 responden sebagian besar mendapat informasi tentang keputihan dari orang tua sebanyak 113 (62,8) dan hanya 7 orang (3,9%) sumber informasi yang didapat dari teman. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Widystuti (2009) dalam bukunya bahwa cara yang paling efektif bagi anak remaja untuk mendapatkan pengetahuan kesehatan resproduksi yang sehat berarti suatu upaya meningkatkan kualitas keluarga karena remaja adalah bagian dari suatu keluarga. Hal ini sesuai dengan teori bahwa orang tua mempunyai peran yang penting sebagai sumber informasi. Meskipun masih terdapat anggapan tabu dari beberapa orang tua. 2. Pengetahuan Responden tentang Keputihan Berdasarkan tabel 1.2 menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki Vol. 4 No.2 Juni 2019 pengetahuan baik sebanyak 138 orang (76,7%), sedangkan yang memilki pengetahuan cukup sebanyak 38 (21,1). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan tentang keputihan yang menyatakan bahwa pengetahuan remaja mayoritas berpengetahuan baik, dan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dai’yah (2004) yang menyatakan bahwa pengetahuan remaja putri tentang keputihan berpengetahuan baik. 3. Sikap responden tentang Keputihan di SMU Negeri 16 Medan Berdasarkan tabel 1.3 menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif yaitu sebanyak 132 orang (73,3%), sedangkan yang memiliki sikap negatif 48 (26,7). Berdasarkan pengertian keputihan yaitu keluarnya cairan dari alat atau organ reproduksi melalui vagina, perbedaan keputihan normal dan keputihan tidak normal, penyebab keputihan yang terdiri dari : Bateri Vaginosis (BV), Vulvovaginal Candidiasis (VC), Trichomoniasis (TM), Atrophic Vaginitis (AV), Chalamydia Trathomatis (CT), Gonorrhoe (Gh), dan gejala klinis keputihan terdiri dari : gatal (berbau dan berbui), bergumpal (campur darah), rasa panas saat buang air kecil, sekret vagina berwarna putih keabu-abuan atau kekuningan dengan bau yang menusuk. Dan berdasrkan sikap remaja putri tentang keputihan merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap simulasi suatu objek. Menurut asumsi penelitian, pengetahuan dan sikap remaja putri dalam penelitian ini dikategorikan baik bukan sehingga mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik khususnya tentang keputihan. Selain itu hal yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap remaja adalah sumber informasi yang didapat dari orang tua (ibu), karena orang yang terdekat pada remaja putri adalah orang tua (ibunya), khususnya tentang keputihan, sehingga upaya meningkatkan kualitas keluarga, dan kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan tubuh secara umum. 104 JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA (INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL) 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dari segi karakteristik responden tentang keputihan berdasarkan tabel 5.1.Sumber informasi dari tentang keputihan responden sebanyak 113 (62,8), mendapat informasi dari orang tua (ibunya) 2. Responden dari segi distribusi berdasarkan tabel 5.3. pengetahuan tentang keputihan mempunyai pengetahuan baik tentang keputihan yaitu sebanyak 138 orang (76,7%). 3. Responden dari segi distribusi berdasarkan tabel 5.5. kategori sikap tentang keputihan mempunyai sikap positif tentang keputihan yaitu sebanyak 132 orang (73,3%). Saran Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian ini di tempat lain dengan jumlah sampel yang lebih banyak, dan pada peneliti lanjut diharapkan dapat menggunakan desain korelasi yang dapat menjelaskan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang keputihan. Maulana, H. (2009), Promosi Kesehatan, Jakarta : EGC Notoatmodjo, S, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2002). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika. Santoso, B, 2007. Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta: SKP Publishing. Sarwono, S. W, 2008. Psikologi Remaja, Jakarta: PT raja Grafindo Persaad. Sastroasmoro, S. (2008), Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta : Sadung Seto. 6. REFERENSI Ali, M, 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta Ali, M, 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2007), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta : Rineka Cipta. Darwis, S, (2003). Metode Penelitian Kebidanan, Jakarta : EGC. Depkes, 2008. Profil Kesehatan Sumatra Utara, Medan: Dinkes Sumut. Jones, L. D, 2005. Setiap Wanita, Jakarta: Delaprasata Publishing. Kasdu, D, 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa, Jakarta: Puspa Swara. Mansjoer, A, 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius. Vol. 4 No.2 Juni 2019 105