Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Ekstraksi Enzim Tyrosinase dari Apel Malang (Malus domestica) Lusi Ana I.T1,M.Abdul Aziz1, Triayu Maharani1, Alicia Ima Dara1, Alsya Utami Rahayu1 1 Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran aliciaimadara@gmail.com Abstrak Apel malang (Malus domestica) mengandung enzim yang disebut Oksidase Polifenol (PPO) atau Tryosinase. Tujuan dari penelitian ini adalah mengekstraksi protein, termasuk enzim tryosinase yang terdapat dalam apel malang (Malus domestica). Pada proses ekstraksi ini digunakan prinsip kepolaran dengan larutan PBS sebagai eluennya. Tahapan praktikum meliputi penyiapan larutan dapar fosfat (phosphate buffer solution, PBS) 5 mM pH 6,8 dan ekstraksi protein yang didalamnya terdapat enzim. Ekstrak yang didapatkan sebelum sentrifugasi masih bercampur dengan sari apel sebanyak 50 ml. Setelah dilakukan sentrifugasi didapatkan ekstrak murni sebanyak 37,5 ml dan crude ekstrak sebanyak 12,5 ml. Hasil akhir dari proses ekstraksi 50 gram apel malang dan 50 ml larutan Phosphate Buffer Solution (PBS) yaitu didapatkan ekstrak apel sebanyak 37,5 ml. Kata Kunci: Ekstraksi, Kelarutan, Biokatalisator, Kepolaran, Enzim, Protein Extraction of the tyrosinase enzyme from Malang Apples (Malus domestica) Abstract Malang apples (Malus domestica) contains an enzyme called polyphenol oxidase (PPO) or Tryosinase. The purpose of this research is to extract proteins, including enzymes tryosinase which is contained in the malang apple (Malus domestica). The principle in this extraction process is polarity with PBS solution as eluen. Stages of practice includes the preparation of phosphate buffer solution (phosphate buffer solution, PBS) pH 6.8 and 5 mM and protein extraction that contains enzymes. Extracts before centrifugation was mixed with 50 ml of apple cider. After centrifugation pure extract was obtained as much 37.5 ml and 12.5 ml of crude extract. The result of the process of extracting 50 grams of apples poor and 50 ml of Phosphate Buffer Solution (PBS) was obtained as 37.5 ml Keywords: Extraction, Solubility, Biokatalisator, polarity, Enzymes, Proteins 1 apple extract. dan dibawah kulit, sekitar 24%. Akan Pendahuluan Tujuan penelitian ini terbentuk gel bila pectin tersebut ditambah untuk gula pada kisaran pH tertentu. Selain mengekstraksi protein dalam buah apel malang, termasuk enzim didalamnya. Prinsip yang senyawa ada pectin, apel juga memiliki kandungan zat gizi lain.2 yang diggunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi yang Tabel 1 Komposisi kimia apel per 100 merupakan proses pemisahan satu atau gram2 lebih komponen dari suatu campuran Kandungan Gizi Jumlah Kalori 58.00 kalori Karbohidrat 14.90 gram Lemak 0.40 gram Protein 0.30 gram Kalsium 6.00 mg Fosfor 10.00 mg Besi 0.30 mg Vitamin A 90.00 SI dengan nama apel malang, memiliki Vitamin B1 0.04 mg diameter 5 – 12 cm dan berat 75 – 300 Vitamin C 5.00 mg gram/buah. Biasanya berbentuk bulat dan Air 84.00 % homogeny. Selain itu, kelarutan yang merupakan kemampuan suatu zat kima tertentu untuk larut dalam suatu pelarut dan biokatalisator yang merupakan senyawa yang dapat mempercepat reaksi metabolisme tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Romebeauty yang biasa dikenal beberapa ada yang jorong. Pucuk buahnya berlekuk dangkal sampai agak dalam. Apel malang memiliki pH yang Mempunyai kulit buah yang berpori agak cukup rendah. Rasa dari apel romebeauty tebal dan kasar. Karena mengandung cukup banyak air, aroma ini yang Daging buahnya antara manis dan asam seimbang dan kandungan asam yang dihasilkannya tidak tajam dan rasanya segar. sedang cukup tinggi. Kandungan senyawa pada berwarna apel kekuningan dan agak kasar. Kulitnya yang antioksidan berwarna merah pada bagian yang terkena memiliki primer fungsi adalah sebagai senyawa fenolik, golongan flavonoid, turunan asam sinar matahari, dan berwarna hijau pada sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam – bagian yang tidak terkena sinar matahari.5 asam organic polifungsional. Sedangkan Apel memiliki komponen penting kandungan yaitu pectin, yang terdapat pada sekitar biji 2 senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan sekunder adalah menjalankan vitamin A dan vitamin C.3 kadang – kadang pemutusan rantai karbon. Enzim juga dapat mengalami denaturasi apel jernih dan sari apel keruh. Sari apel seperti protein. Denaturasi enzim bisa keruh mengandung partikel koloid yang terlihat terjadi keruh. Denaturasi buah, trimming, penghancuran (ekstraksi), dan radiasi ini menyebabkan enzim menjadi tidak aktif atau tidak dapat pengenceran, penyaringan, penambahan bekerja.4 bahan kimia, pengemasan dan sterilisasi.3 Metode Pemisahan materi dapat dilakukan yaitu ultrasonic pemanasan, asam, basa, dan pelarut organic tertentu. dapat diolah dengan proses meliputi sortasi cara, pengaruh ultraviolet atau pengaruh penambahan menghasilkan sari apel jernih. Sari buah beberapa karena gelombang Penghilangan partikel tersebut akan dapat dengan seperti isomerisasi, adisi, transfer radikal dan 2 sesuai dengan kekeruhannya, yaitu sari sehingga reaksi, pemecahan hidrolisis, oksidasi, reduksi, Sari apel dapat dibedakan menjadi terdispersi berbagai filtrasi, Alat dan Bahan evaporasi, distilasi, kristalisasi, sublimasi, Buah kromatografi, dan ekstraksi. Berdasarkan Apel Malang, Aquades, Larutan dapar fosfat (PBS) 5 mM pH 6,8 prinsip dasar dari pemisahan campuran suhu 4 °C, Gelas ukur, Gelas piala 100 mL dengan cara ekstraksi yaitu pebedaan dan 500 mL, Labu takar 250 mL, Batang kelarutan zat dalam pelarut.1 pengaduk, Isolasi enzim dalam keadaan murni Timbangan, Botol kaca kapasitas 500 mL, Kain saring. bukanlah hal yang mudah karena sifat koloid dari enzim tersebut. Namun, kini Penyiapan isolasi (phosphate buffer solution, PBS) 5 mM enzim dalam keadaan murni bukanlah hal yang terlalu sulit karena Larutan dapar fosfat pH 6,8 adanya kemajuan dalam teknik pemisahan Pada 51,0 mL larutan kalium 4 dan pemurnian. dihidrogen fosfat (27,2 g/L) ditambahkan Enzim merupakan protein yang 49,0 mL larutan dinatrium hidrogen fosfat menjalankan dan mengatur perubahan – (71,6 g/L). pH disesuaikan hingga 6,8 jika perubahan kimia dalam system biologi. diperlukan dan disimpan pada suhu 2-8 °C. Enzim dapat dihasilkan oleh organ – organ hewan dan tanaman. Enzim secara katalitik 3 Bisa dilihat pada tabel bahwa dari 50 Prosedur Ekstraksi Sampel dikupas (pepaya dan nenas) dibersihkan air mengalir, Buffer aquades kemudian sebanyak 37,5 ml. Sebelumnya dilakukan dikeringkan dengan tissue. 50 g sampel sentrifugasi untuk memisahkan sari-sari apel malang ditimbang. Kemudian, 50 mL apel yang masih terdapat pada ekstrak. PBS 5 mM pH 6,8 ditambahkan sedikit Dapat dilihat bahwa sebelum dilakukan demi sedikit sambil sampel dihaluskan sentrifugasi didapatkan ekstrak yang masih dengan mortir hingga dilihat cukup halus bercampur dengan sari adalah 50 ml tapi dan ada ekstraknya. Selanjutnya, ekstrak setelah dilakukan sentrifugasi didapatkan disaring ke dalam labu ukur 25 mL dengan ekstrak kain ekstrak sentrifugasi berhasil dipisahkan antara disentrifugasi dengan kecepatan 1000 rpm ekstrak dan crude ekstrak sebanyak 12,5 selama 5 menit agar ekstrak murni dapat ml. kemudian di bawah gram apel dan 50 ml larutan Phosphate dengan saring. Kemudian dipisahkan dari serat-serat kasar. Jika Solution sebanyak didapatkan 37,5 ekstrak ml. Setelah Tabel 2 Data Pengamatan ekstrak murni kurang dari 25 ml maka digenapkan volumenya hingga 25 mL Berat Volume Jumlah dengan PBS 5 mM pH 6,8 melalui ekstrak Apel PBS Ekstrak 50 ml 50 ml 50 ml 37,5 ml buah. Ekstrak dipindahkan ke dalam botol Sebelum kaca sentrifu- coklat dan beri keterangan (kelompok, hari, tanggal). Terakhir ekstrak gasi kasar yang dihasilkan disimpan dalam Setelah lemari pendingin. sentrifugasi 50 gram 50 gram Hasil Hasil percobaan dari proses ekstraksi Setelah dilakukan sentrifugasi dan dari apel malang ( Malus domestica ) ini didapatkan ekstrak yang lebih murni, adalah didapatkan ekstrak apel yang ekstrak diukur sebanyak 25 ml dan mengandung enzim. Pada proses ekstraksi disimpan di dalam botol kaca. Lalu ekstrak ini digunakan prinsip kepolaran dengan yang didapatkan disimpan dalam lemari larutan PBS sebagai eluennya. pendingin sebelum dilanjutkan dengan tahap selanjutnya, yaitu fraksinasi. 4 praktikum kali ini adalah mengambil Pembahasan ekstrak dari daging buahnya. Percobaan kali ini bertujuan untuk mendapatkan enzim dari buah apel. Pada Setelah didapatkan ekstrak dengan buah apel terdapat enzim tyrosinase. Cara cara yang dengan memisahkan ekstrak yang didapatkan dari menggunakan ekstraksi. Ekstraksi sendiri sari sari yang masih tercampur dengan adalah proses pemisahan satu atau lebih menggunakan komponen dari suatu campuran dengan kecepatan 1000 ppm selama 5 menit. menggunakan solvent. Dengan prinsip Sentrigusi kepolaran digunakan solvent Phosphate ekstrak yang lebih murni dengan prinsip Buffer Solutions ( PBS ) dengan ph 6,8. perbedaan berat partikel antara sari buah dilakukan adalah dengan Larutan PBS ini digunakan karena memiliki kesamaan dengan hendak diambil. selanjutnya sentrifugasi dipilih ekstrak. agar adalah dengan mendapatkan Sehingga didapatkan ekstrak sebanyak 37,5 ml dan crude sifat ekstrak 12,5 ml. ekstraseluler dan intraseluler dari enzim yang penggerusan Sehingga Setelah didapatkan ekstrak dan berdasarkan prinsip like dissolve like yaitu dilakukan sentrifugasi selanjutnya adalah senyawa akan dapat tertarik dengan larutan enzim disimpan dalam botol kaca dan yang memiliki kepolaran yang sesuai. disimpan dalam lemari pendingin pada Sehingga larutan PBS diharapkan dapat suhu 4-60C. Tidak hanya ekstrak hasil menarik enzim yang terdapat pada apel sentrifugasi saja yang disimpan dalam berdasarkan sifat kepolaran yang sama lemari pendingin tapi juga crude ekstrak. antara enzim dengan larutan PBS. Crude ekstrak disimpan juga sebagai cadangan apabila terjadi kesalahan atau Selain itu, larutan ini merupakan gagal pada proses selanjutya. Enzim larutan buffer yang cenderung tidak akan berubah ph nya. Sehingga disimpan pada suhu ini karena pada suhu dapat 4-60C dapat menjaga kestabilan dan menghindari terjadinya inaktivasi enzim aktifitas enzim sehingga enzim tidak akibat ph yang berubah. Enzim bekerja terdenaturasi dan mengalami inaktivasi. pada ph dan suhu tertentu, oleh karena itulah diperlukan suhu dan ph tertentu dalam menyimpan menghindari Ekstraksi terjadi enzim, untuk inaktivasi enzim. Simpulan Protein dari apel malang (Malus domestica) dapat diekstraksi, termasuk apel yang dilakukan pada enzim yang terdapat didalamnya yaitu 5 enzim tryosinase. Pada proses ekstraksi ini digunakan prinsip kepolaran dengan larutan PBS sebagai eluennya. Hasilnya dari 50 gram apel malang dan 50 ml larutan Phosphate Buffer Solution didapatkan ekstrak sebanyak 37,5 ml. Daftar Pustaka 1. Arisworo, Djoko et al. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. 2. Hapsari, Marina. 2015. Variasi Proses dan Grade Apel (Malus sylvestris mill) Pada Pengolahan Minuman Sari Buah Apel. Malang: Universitas Brawijaya. 3. Khurniyati, Maylina Ilhami. 2015. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Kondisi Paseurisasi (Suhu dan Waktu) Terhadap Karakteristik Minuman Sari Apel Berbagai Varietas. Malang: Univesitas Brawijaya. 4. Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Bioeksakta. Strata 1 Jakarta: Fakultas Buku Kedokteran EGC. 5. Yulianti, Sufrida et al. 2006. Khasiat & Manfaat Apel. Jakarta: Agromedia. 6