MAKALAH ILMU LINGKUNGAN
Radiasi Nuklir dan Tumbukan Meteorit
Oleh :
Imroatul Mufidah 121810401007
Noer Imamah 121810401021
Alfan Suhardiansyah 121810401032
Novita Niswatun 101810401038
FAKTA (NUKLIR)
Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik itu reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Dampak positif nuklir adalah sebagai sumber energi. Sedangkan dampak negatifnya akan muncul jika terjadi ledakan. Ledakan nuklir berasal dari dua hal yakni ledakan karena bom dan ledakan karena kebocoran reaktor.
Data Kuantitatif dan Kualitatif
Kuantitatif
Adanya serangan nuklir dapat membuat banyak bangunan dan rumah hancur. Salah satu yang terkenal adalah serangan nuklir yang menimpa Nagasaki di tahun 9 Agustus 1945. Kerusakan yang terjadi mencapai angka 39,20%. Berikut adalah tabel kerusakan bangunan dan rumah di Nagasaki.
Tabel A. Kerusakan bangunan dan rumah di Nagasaki (Anonim, 1946)
Nuklir yang meledakan kota ini memiliki kekuatan setera dengan 10.000 ton TNT. Dari tabel dapat kita lihat bahwaledakannya mampu merusak banyak bangunan. Selain itu, nuklir yang menyerang Nagasaki mampu membunuh mahluk hidupapabila mahluk hidup tersebut berada disekitar ledakan. Adanya bahan radioaktif mampu menyebabkan luka yang serius pada manusiaapabila mereka terkena paparan radiasinya. Berikut adalah tabel estimasi korban ledakan nuklir di Nagasaki dan Hiroshima (Anonim, 1946).
Tabel B. Estimasi korban di Nagasaki& Hiroshima (Anonim, 1946)
Dari tabel, dapat disimpulkan bahwa nuklir mampu mlenyapkan hampir separuh dari jumlah penduduk di daerah itu. Kemusnahan masal seperti ini dapat terus terjadi selama dilingkungan sekitar masih terdapat bahan radioaktif. Selain itu, yang paling menakutkan dari sebuah nuklir adalahdaya ledaknya. Nuklir mampu meledak sejauh belasan bahkan puluhan kilometer.
.
Tabel C. Relasi antara korban - jarak dari pusat ledakan Nagasaki (Anonim, 1946)
Dampak daya musnah nuklir tergantung dari radius ledaknya. Semakin dekat suatu komunitas dengan pusat ledakan maka semakin besar tingkat kemusnahannya. Mereka bisa mati dalam hitungan detik. Jika jaraknya jauh dari pusat ledakan makadaya musnahnya akan lebih kecil,namun tetap mengakibatkan semburan udara panas yang mengandung material raioaktif.
Gambar 1.1 Zona ledakan nuklir
Kualitatif
Daya ledak nuklir di Hiroshima dan Nagasaki mampu membuat gedung, bangunan dan fasillitas kota menjadi hancur. Secara umum kerusakan infrastruktur akibat ledakan nuklir dibagi menjadi tiga yakni blast (meledak), burn (terbakar), dan partially destroyed (rusak sebagian).
Blast (meledak)
Kerusakan akibat kebaran terjadi karena 2 hal yakni karena tekanan tinggi dan panas tinggi. Tekanan tinggi diakibatkan karena letupan awan panas setelah tumbukan. Sedangkan panas tinggi diakibatkan karena adanya reaksi inti. Reaksi inti memancarkan panas yang tinggi yang di lepaskan dalam bentuk radiasi sebesar 15 juta derajat celcius. Sehingga suhu bangunan tidak mampu menopang panas dan tekanan tinggi dan mengakibatkan bangunan meledak.
Gambar 1.2 Kiri : Bangunan sebelum meledak, Kanan : bangunan saat meledak
Burn (terbakar)
Kerusakan berupa kebakaran terjadi di daerah dengan radius belasan kilometer dari pusat ledakan. Hal ini dikarenakan suhu yang sangat tinggi dari pusat ledakan menyebar ke tempat lain. Cikal bakal kebakaran dapat berasal dari pom bensin ataupun pepohonan kering yang terkena udara panas.
Gambar 1.3 Kebakaran pada mobil
Partially destroyed (rusak sebagian)
Pada zona radiasi termal biasanya bangunan tidak terbakar keseluruhan. Pada wilayah ini infrastruktur dan rumah hanya mengalami kerusakan sebagian. Kerusakan tersebut dapat berupa kebakaran, meleleh, atau runtuh akibat tekanan.
Gambar 1.4 Runtuhan bangunan pasca ledakan nuklir di Hiroshima
Selain mengakibatkan rusaknya bangunan ledakan nuklir juga mampu membunuh dan melukai mahluk hidup di sekitarnya. Mahluk hidup yang ada di pusat ledakan akan meninggal. Mahluk hidup yang ada di zona radiasi termal akan terluka.
Fakta di Lapangan
Bom atom di Jepang membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Selain digunakan sebagai senjata, nuklir juga berfungsi sebagai sumber energi. Saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luasdalam berbagai bidang, antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan,sterilisasi produk farmasi & alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, dll. Salah satu pemanfaatan tekniknuklir, yaitu dalam bidang energi.Saat ini energi nuklir sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besarandalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) (Sekimori, 1986).
Bencana yang diakibatkan karena kebocoran nuklir dalam PLTNsangat menakutkan.James Hammitt dari Harvard Center for Risk Analysis di Boston memaparkan bahwa dalam suatu kejadian, dampak radiasi nuklir bisa merenggut ribuan nyawa. Dampak yang ditimbulkan bisaberlangsung dalam jangka waktu yang berkepanjangan. Disaat begitu banyak pihak yang memuji ”teknologi maju” dan ”canggih” dengan memiliki standar keselamatan, kedisiplinan serta kesiap-siagaan bencana, Jepang faktanya tidak berdaya. Bahkan di Jepang sedikitnya telah terjadi kebocoran nuklir antara 1997-2007 sebanyak 8 kali(anonim, 2014).
Contoh lokasi
Beberapa bencana nuklir yang pernah terjadi adalah Bencana Chernobyl. Bencana ini terjadi tanggal 26 April 1986. Bencana ini adalah musibah dahsyat yang berhasil memporak-porandakan kehidupan diUkraina seiring dengan meledaknya reaktor nuklir yang mengakibatkan sedikitnya sebanyak tujuh (7) juta orang harus menderita setiap hari menjalani dampak dari bencana ini.
Kejadian bencana nuklir lainnya di Mayak, Rusia29 September 1957 yang mengakibatkan 272 ribu orang terkena radiasi tingkat tinggi, banyak orang menderita penyakit kronis, hipertensi, masalah jantung, arthritis dan asma. Setiap detik orang dewasa menderita kemandulan, 1 dari 3 bayi yang baru lahir menderita cacat, dan 1 dari 10 anak lahir secara prematur serta jumlah orang yang menderita kanker meningkat pesat.
Kejadian lainnya di Seversk (dulu Tomsk-7) Siberia pada 6 April 1993 yang menunjukkan dampak gejala serupa berupa kelainan darah dan kerusakan genetik. Hal yang sama juga terjadi di Semipalatinsk, Astana pada tahun 1949 hingga tahun 1962. Akibatnya, hampir setengah dari populasi menderita disfungsi sistem syaraf motorik.
Bencana vatal energi nuklir fenomenal akhir-akhir ini terjadi pada 11 Maret 2011 di Jepang, PLTN Fukushima Daiici meledak dihantam gempa dan tsunami dahsyat yang menyebabkan kerugian puluhan ribu nyawa dan material lainnya yang tak terhingga.Hingga saat ini bahkan, belum ada kepastian dan jaminan pulihnya situasi dari bencana tersebut termasuk kondisi kesehatan warga yang terpapar radiasi nuklir yang berbahaya (anonym, 2011).
PERMASALAHAN (NUKLIR)
Kebocoran PLTN Fukushima diJepang
Akar permasalahan di lokasi
Gempa yang mengguncang Jepang datang beruntun Jumat 11 Maret 2011 itu. gempadengan kekuatan 9 SR disusul dengan gempa 7,4 SR dan rentetan gempa lain dengan kekuatan menurun. Para ahli negeri itu mencatat bahwa inilah gempa terbesar dalam 140 tahun belakangan.Gempa disusul tsunami setinggi lebih dari 10 meter. Gempa yang terjadi pada saat itu menelan lebih dari 20.000 orang meninggal atau hilang, dan sekitar 125.000 bangunan di wilayah Tohoku hancur. Gempa dan tsunami yang terjadi ini juga menimbulkan sebuah permasalahan besar di Jepang, terkait terjadinya kebocoran sumber tenaga nuklir yang sejak dulu menjadi sumber tenaga pembangkit listrik utama di Jepang. Pada tanggal 12 Maret 2011, kebocoran nuklir terjadi di Prefektur Fukushima, sekitar 24 km dari Tokyo, menyusul terjadinya gempa hebat yang terjadi sehari sebelumnya. Pada saat terjadi kebocoran nuklir, radiasi yang sangat berbahaya mulai menyebar ke daerah sekitar dan bisa sangat membahayakan masyarakat. Kebocoran nuklir juga menyebabkan kekurangan pasokan listrik nasional, menyebabkan Jepang harus melakukan pemadaman bergilir yang tersebar di daerah-daerah bagian Jepang.
Awal mula terjadinya masalah
Kebocoran nuklir di Jepang ini dipicu oleh atap gedung pembangkit yang retak dan menimbulkan peningkatan suhu yang menyebabkan pembangkit bocor dan meledak.Ledakan nuklir ini menyebabkan krisis listrik nasional Jepang dan dinilai sebagai bencana nuklir terbesar dunia setelah Chernobyl pada tahun 1986.
Sehari setelah gempa kuat dan tsunami, pemerintah Jepang mulai mengevakuasi warga yang tinggal dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, akibat pelepasan unsur radioaktif ke lingkungan.Setidaknya 210.000 orang yang selamat pada radius 10 kilometer dari tanaman diberitahu untuk mengevakuasi daerah tersebut.tidak seorang pun yang memaksa untuk pergi, semua memilih tinggal di pengungsian. Pada tanggal 15 Maret, tiga hari setelah gempa, masyarakat yang tinggal dalam radius 20 kilometer (12,5 mil) dari pabrik diperintahkan untuk mengungsi. Sebanyak 180juga sudah diperintahkan untuk pindah, sehingga total pengungsi pada saat itu sampai dengan 380.000.
Peran Pemerintah
Pada bulan Mei 2011, pemerintah mengatakanbahwa Pemerintah Jepang akan bertanggung jawab atas kehidupan orang yang terlantar akibat krisis pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
PemerintahJepang juga mengumumkan rencana untuk membantu TEPCO mengkompensasi korban bencana. Langkah ini akan membantu TEPCO dari keruntuhan keuangan. Namun rencana tersebut mengharuskan perusahaan untuk membayar secara penuh semua kerugian bagi para korban. Adapun upaya yang dilakukan oleh pemerintah Jepang adalah sebagai berikut :
1) Penyemprotan Pengikat Debu
Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran debu radioaktif dari gedung reaktor yang rusak, operator fasilitas melakukan penyemprotan dust inhibitor (pengikat debu) pada gedung-gedung dan seluruh permukaan di fasilitas nuklir tersebut.Upaya ini mulai dilakukan pada bulan April 2011 dan dilakukan secara manual.Sejak bulan Mei 2011 penyemprotan dilakukan dengan menggunakan pompa beton dan kendaraan khusus yang dilengkapi dengan tiang penyangga untuk menggapai lokasi yang tinggi. Pada akhir Juni 2011, proses ini selesai dilaksanakan untuk seluruh permukaan fasilitas nuklir meliputi 560.000 m2 permukaan tanah dan gedung-gedung fasilitas.
2) Pemasangan Dinding Pelindung Gedung Reaktor
Sebagai upaya mencegah pelepasan material radioaktif dari bangunan gedung reaktor yang rusak akibat ledakan gas hydrogen, dilakukan pembangunan dan pemasangan dinding pelindung yang dirancang untuk menutupi seluruh gedung reaktor yang rusak. Proses ini sendiri dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2011 untuk Reaktor Unit 1.Dinding pelindung yang dibangun memiliki sistem exhaust yang dapat mengurangi densitas material radioaktif hingga dibawah 1% serta dirancang untuk melindungi gedung reaktor dari hujan dan fenomena alam lainnya. Untuk meminimalkan paparan radiasi kepada pekerja selama proses kontruksi, pemasangan material dinding pelindung dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus yang dikendalikan dari jarak jauh.
3) Instalasi Sistem Kendali Gas PCV
Upaya terakhir untuk mengendalikan kontaminasi ke udara dilakukan dengan pemasangan sistem kendali atau control gas PCV pada Reaktor Unit 1 hingga 3. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pelepasan material radioaktif dari sistem PCV.Sistem kendlai yang dipasang terdiri atas peralatan yang menyaring material radioaktif dari udara di dalam PCV sebelum pelepasan ke udara bebas.
Sistem kontrol ini mulai dioperasikan untuk Reaktor Unit 1 pada bulan Desember 2011, Unit 2 pada bulan oktober 2011 dan Unit 3 pada bulan Februari 2012 (masa percobaan). Selain mampu meminimalkan pelepasan material radioaktif, sistem ini juga mampu mendeteksi dan menentukan jenis unsur radioaktif serta mengukur konsentrasi gas hydrogen dalam sistem PCV.
Sistem ini juga bermanfaat membantu proses verifikasi terjadinya re-kritikalitas dengan mengukur konsentrasi unsur radioaktif Xenon-135 yang memiliki umur relatif pendek. Xenon-135 sendiri diketahui akan terdeteksi jika reaksi nuklir fisi berlangsung.
Pada bulan November 2011, Tepco (operator fasilitas) mendeteksi adanya Xenon-135 di Reaktor Unit 2.Namun setelah diketahui densitasnya relatif kecil yaitu 10-2Bq/cm3, dapat diambil kesimpulan bahwa Xenon-135 ini dihasilkan BUKAN dari kritikalitas di dalam reaktor namun disebabkan fisi nuklir spontan dari Curium-242 dan Curium-244.
Khusus untuk Reaktor Unit 4, walaupun gedung reaktor mengalami ledakan sebagai akibat aliran hydrogen yang dihasilkan selama proses venting Unit 3, seluruh bahan bakar yang berada dalam unit ini berada dalam kondisi aman dengan sistem pendingin kolam bahan bakar bekas beroperasi baik, sehingga pelepasan radioaktif dari unit ini minimal. Sebagai tambahan, kemungkinan pelepasan material radioaktif sebagai akibat menguapnya air kolam bahan bakar bekas sangat kecil dan puing-puing yang berada dalam gedung reaktor juga hanya mengandung sedikit material radioaktif.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelepasan radioaktif dari fasilitas nuklir Fukushima Daiichi utamanya berasal dari gedung reaktor Unit 1 hingga 3.
DAMPAK (NUKLIR)
Radiasi nuklir yang sering terjadi diakhir dekade ini mempunyai dampak positif dan dampak negative yang keberlangsungannya dapat secara langsung ataupun tidak langsung. Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa metode dibawah ini, yaitu:
Menurut metode radiasi : dampak yang langsung disebut efek lokal, dan dampak yang tidak langasung dinamakan efek sisitematik.
Menurut metode waktu dan efek:dampak dapat terjadi segera setelah perlakuan dan disebut efek segera. Namun, kerapkali beberapa waktu berlalu sebelum efek ini terlihat,dampak semacam ini dinamakan efek lambat.
Menurut kuantitas efek :Radiasi dapat membuat kerusakan atau perubahan dalam inti sel, sel-sel dan jaringan-jaringan.
Pada besar-kecilnya dosis radiasi yang dipakai.Bahaya radiasi bermacam-macam.Efek dapat berbeda-beda, apakah zat radioaktif masukke dalam tubuh ataukah hanya menyinari tubuh manusia dan luar saja (Myer, 1974).
Secara umum radiasi nuklir memilki dampak positif dan dan dampak negatif.
Dampak positif
Dampak positif dari adanya teknologi nuklir dalam dunia kesehatan adalah terapi radiasi. Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah untuk pengobatan kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi (F,ward. 1982).
Penggunaan energi nuklir akan berdampak pada penghematan bahan bakar fossil berupa gas, minyak bumi, dan batubara, dimana dulu sebagian besarnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Dengan menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik akan mengurangi pembakar bahan bakar ini, sehingga cadangannya dapat bertahan lama. Tenaga nuklir telah digembar-gemborkansebagai sumber tenaga yang bersih,murah dan telah dikembangkan sebagai sumberenergi yang dapat menggantikan energi fosil,dengan jumlah sekitar 1800 PL TN danberkontribusi sebanyak 21% dari kebutuhanenergi dunia pada tahun 2000 (Miller, 1986).
Dampak negatif
Dampak radiasi nuklir pada tingkat populasi dan komonitas memiliki dampak langsung dan tidak langsung, yaitu :
Dampak langsung
Radiasi langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia. Kematian organisme, dan berkurangnya reproduktivitas.
Dampak tidak langsung
Radiasi tak langsung.Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radioaktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya.Kehilangan supplai makanan , dampaknya ialah pada tingkat kesehatan, kelahiran,kematian, dan struktur komonitas). Dampak tak langsung, yaitu :
1. Dampak menengah
2. Dampak jangka panjang
Pada dampak jangka panjang ini dapat di kelompokkan pada dampak kronis karena radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak bisa diantisipasi hingga bertahun-tahun.Berikut adalah dampak yang muncul karena radiasi nuklir terhadap mahluk hidup.
Apabila seseorang terkena radiasi nuklir dengan dosis tinggi secara langsung dan orang tersebut mampu bertahan hidup, maka permukaan tubuhnya akan mengalami degradasi.
Gambar disamping adalah korban dari bom nuklir, seseorang yang berada pada zona X atau di dekatnya akan mati dalam hitungan detik.
Bayi disamping merupakan korban dari ledakan nuklir di Chernobyl. Banyak kegagalan lahir yang diakibatkan oleh radiasi nuklir.
Buah dan sayur juga dapat mengalami kelainan genetis. Akibatnya tumbuhan seperti ini dilarang untuk di konsumsi
Selain manusia dan tumbuhan hewan juga terkena dampak dari nuklir, salah satunya adalah piglet disamping. Hewan ini pada akhirnya mengalami kelainan alat gerak dan mati.
Energi nuklir dapat menyebabkan penyakit kerusakan beragam organ tubuh. Contoh dampak negative dari radiasi nuklir tingkat jangka panjang adalah kanker, penuaan dini, gangguan sistem saraf dan reproduksi, serta terjadinya mutasi genetik.Tak hanya dampak tersebut, bahkan dampak terbesar ketika terkena radiasi nuklir adalah peluang untuk menyebabkan kematian (Dyah, dwi. 2005).
SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN
Radiasi Nuklir
I. Solusi secara umum
III.I. Solusi pra radiasi
Pada skala global, setiap negara harus berjanji untuk tidak menggunakan nuklir sebagai senjata. Cara mencapai kesepakatan dapat melalui PBB. Pada skala negara, petinggi harus membuat UU tentang bahaya nuklir dan penyalahgunaanya. Dalam skala yang lebih kecil perlu dilakukan peningkatan fasilitas seperti keamanan, kesehatan, dan penyuluhan kepada masyarakat sebagai bentuk antisipasi.
III.II. Solusi saat terjadi radiasi
Sesegera mungkin adakan pengumuman tentang ledakan atau serangan nuklir yang sudah terjadi agar warga dalam radius tertentu dapat segera di evakuasi. Tutup semua celah rumah / bangunan yang berhubungan dengan udara luar agar orang yang ada di dalam rumah tidak terkontaminasi. Bagi warga yang masih hidup dan berada dalam radius paparan wajib menunggu tim penyelamat.
III.III. Solusi pasca radiasi
Setelah evakuasi, lakukan pemindaian sebelum orang-orang tersebut diungsikan. Bagi yang terkena zat radioaktif jangan diungsikan, mereka harus di karantina. Bersihkan limbah radioaktif yang ada di lingkungan. Apabila konsentrasi radioaktif sangat tinggi dianjurkan untuk mengisolasi tempat tersebut selama periode yang ditentukan. Peringatkan warga untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman dari tempat yang terpapar.
II. Solusi dari PBB dan Pemerintah
1. Ratifikasi traktat CTBT
Traktat uji coba nuklir komprehensif Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty (CTBT) belum sepenuhnya diberlakukan oleh seluruh negara. Sehingga perlu adanya ratifikasi agar tidak menimbulkan kecemasan bagi manusia. Indonesia merupakan penggagas ratifikasi ini.
2. Pembuatan UU keamanan nuklir di setiap negara
Dalam KTT di Den Haag tangal 24-25, Indonesia memprakarsai agar setiap negara memiliki Undang-Undang Keamanan Nuklir. Sebenarnya Indonesia sudah memiliki UU No 10 tentang ketenaganukliran, namun bukan tentang keamanan nuklir. Sehingga Indonesia harus membuat UU tentang keamanan nuklir dan diperkirakan akan selesai di tahun 2015. Pembuatan UU ini akan di ikuti oleh sebagian besar anggota KTT.
3. Pembersihan limbah nuklir
Dapat dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut :
a. Pengenceran dan penyebaran (Dilute and Disprese)
Limbah dengan konsentrasi rendah dilepas ke udara, air atau tanah untuk diencerkan atau dilarutkan sampai ke tingkat yang aman.
b. Penundaan dan Perusakan (Delay and Decay)
Dapat digunakan untuk limbah radioaktif dengan waktu paro (half-lives) relatif singkat. Zat-zat tersebut disimpan dalam bentuk cair atau lumpur di dalam tangki. Setelah 10-20 kali waktu paronya, zat-zat tersebut mengalami perusakan atau pmbusukan ke tingkat yang tidak berbahaya atau kemudian dapat diencerkan dan disebarkan ke lingkungan.
c. Konsentrasi dan Pengepakan (Concentration and Containment)
Digunakan untuk limbah radioaktif yang sangat toksik dengan dengan waktu yang panjang. Limbah tersebut harus disimpan dalam puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun, tergantung dari komposisinya. Zat-zatnya tidak hanya sangat radioaktif tapi juga bersuhu yang sangat panas. (Setiawanto, 2014)
III. Solusi berdasarkan kelompok
III.I. Solusi pra radiasi
1. Perundingan antar negara
Perundingan antara negara dapat di selesaikan melalui dewan PBB. Dewan PBB menjelaskan dan melakukan penyuluhan tentang bagaimana bahaya nuklir.
2. Larangan untuk membuat senjata nuklir
Dewan PBB dan menteri harus melarang pembuatan senjata yang berasal dari nuklir karena nuklir sangat membahayakan. Apabila suatu negara melanggar peraturan ini maka negara tersebut harus di beri sanksi.
3. Pengawasan ketat terhadap reaktor di dalam PLTN
Tanpa adanya pengawasan secara ketat di khawatirkan terjadi kebocoran. Kebocoran dapat menghasilkan ledakan. Leadakan zat raioaktif bersifat radikal dan mematikan. Sehingga sudah jelas, pengawasan secara ketat perlu di lakukan.
4. Pemilihan tempat pembuatan PLTN
Saat terjadi ledakan radiasi radioaktif dapat menyebar dengan cepat. Untuk itu diperlukan tempat yang luas, jauh dari lingkungan penduduk. Jika sudah terlanjur membangun PLTN di tempat sembarangan, antisipasi dapat dilakukan dengan cara peningkatan teknologi dan sosialisasi.
5. Peningkatan teknologi
Hal ini dilakukan supaya jika terjadi ledakan zat radioaktif dari nuklir, kandungan radioaktifnya dapat dengan mudah di lenyapkan. Jika teknologi tidak memadai maka korban akan bertambah. Salah satunya adalah pembuatan reaktor dengan bahan pelindung lebih tahan panas dan tahan tekanan.
4. Sosialisasi tentang radiasi nuklir kepada masyarakat
Penyuluhan tentang bahaya nuklir wajib dilakukan, hal ini bertujuan agar masyarakat paham tentang bahaya nuklir dan cara mengatasinya. Semakin minim pengetahuan masyarakat maka semakin besar korban yang akan timbul. Sosialisasi dapat dilakukan secara langsung seperti penyuluhan ke rumah warga dengan bantuan tenaga kerja BATAN atau secara tidak langsung melalui media elektronik.
III.II. Solusi saat terjadi radiasi
Apabila sebuah reaktor nuklir sudah dinyatakan terjadi kebocoran harus dilakukan penanganan.
Apabila terjadi ledakan atau serangan nuklir, warga yang memiliki jarak aman dari sumber ledakan tetap harus segera berlari meninggalkan rumah.
Bagi warga yang tempatnya dekat dengan sumber ledakan harus menutup rapat-rapat seluruh ventilasi rumah agar tidak berhubungan dengan udara luar.
Jika memiliki ruang bawah tanah, segara masuk kesana, lalu tunggu hingga petugas penyelamat datang.
III.III. Solusi pasca radiasi
1. Evakuasi
Semua masyarakat dalam jangkauan tertentu harus segera dievakuasi dari resiko terkena paparan tersebut.
2. Skrening (Pemindaian)
Bagi semua orang yang berada dalam daerah paparan harus segera diskrening. Skrening adalah tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuh. Bila terdapat masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakukan perawatan dan pemantauan kesehatan.
3. Isolasi
Semua masyarakat dalam paparan nukklir sementara jangan diungsikan dulu. Mereka harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh menyalakan AC untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan atau bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.
FAKTA (METEOR)
Meteorit merupakan batuan luar angkasa yang berada di permukaan bumi setelah mengalami tumbukan. Tumbukan benda luar angkasa (meteor, asteroid, komet) ke bumi diawali dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer atas. Saat masuk, kecepatannya berada antara 11 hingga 72 kilometer per detik.Sudut masuknya juga beragam.Mulai dari samping (menyenggol) atau tegak lurus (menusuk) Bumi.
Data Kuantitatif dan Kualitatif
Kuantitatif
Selama ini batuan asteroid terus menerus bergerak dengan orbit yang kacau. Apabila mereka menerobos atmosfer bumi, maka akan terjadi tumbukan dahsyat yang mampu menciptakan kawah.
Gambar 1.1 Tabel kawah di bumi akibat tumbukan meteor
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata diameter kawah berkisar ratusan kilometer. Hal ini menunjukkan meteor dengan diameter besar masih ada di dalam dunia ini. Meteor berasal dari asteroid yang masuk ke atmosfer bumi, lazimnya disebut sebagai bintang jatuh. pada saat meteor menuju ke permukaan bumi terjadi gesekan dengan atmosfer bumi, gesekan itu menimbulkan panas sehingga meteor habis terbakar.Kenyataanya jarang ada meteor yang masih utuh dan memasuki atmosfer bumi.Tetapi ada juga meteor yang tidak habis terbakar sehingga dapat sampai ke permukaan bumi. Apabila meteor tersebut meledak maka meteor tersebut akan memicu terjadinya peningkatan panas dan percikan bola api yang umum dinamakan dengan hujan meteor.
Gambar 1.2 Tabel hujan meteor
Kualitatif
Hal penting yang perlu diketahui terkait meteor adalah sebagai berikut :
Meteor berasal dari asteroid atau benda luar angkasa lain, yang bergerak masuk ke bumi menembus atmosfer bumi
Biasanya meteor akan hancur sebelum menumbuk bumi
Meteor yang mampu menumbuk bumi berarti memiliki ukuran yang besar, kecepatan yang tinggi, dan kepadatan yang besar
Meteor yang telah menumbuk akan membentuk kawah
Mineral hasil tumbukan meteor dapat digunakan sebagai bahan tambang
Hujan meteor bisa muncul akibat adanya ledakan batuan luar angkasa (bisa karena gesekan dengan atmosfer atau karena hal lain)
Garis orbit asteroid konstan, namun pergerakan asteroid kacau
Garis orbit komet lonjong
Satelit buatan (sampah ruang angkasa) dapat menjadi meteor apabila jatuh menembus atmosfer bumi.
Dampak tumbukan meteor akan menghasilkan awan panas, gempa, dan tsunami yang nantinya akan merusak ekosistem
Meteor berukuran raksasa mampu memusnahkan populasi, seperti pada jaman krestaseus.
Fakta di Lapangan
Meteorid bergerak cepat sekali karena adanya gaya grafitasi matahari. Matahari menarik meteorid dari jauh, makin lama makin cepat.Ketika sudah dekat matahari, meteorid segera di belokkan dan bergerak menjauhi matahari. Ketika Meteorid ini bergerak melewati Bumi , gaya grafitasi Bumi menarik meteorid dan masuk ke atmosfir bumi. Meteorid bertumbukan dengan partikel udara di atmosfir menyebabkan meteorid ini berpijar menjadi meteor.
Meteor yang jatuh ke Bumi bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi.Kecepatan rata-ratanya sekitar 10 – 70 kilometer per detik. Cepat sekali, kan? Bandingkan dengan kecepatan kereta api super cepat Shinkansen yang hanya 83,3 meter per detik atau 300 kilometer per jam. Meteor paling lama berpijar di langit sekitar 3 detik.Planet-planet terlalu jauh letaknya dari Bumi jadi tidak jatuh ke Bumi.Begitu Juga dengan asteroid, meski sangat kecil tetapi misebagian besar letaknya lebih jauh dari planet Mars.Itulah mengapa asteroid dan planet tidak jatuh ke Bumi.
2.1 Masuk ke atmosfer bumi
Tumbukan benda luar angkasa (meteor, asteroid, komet) ke Bumi jelas di awali dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer atas. Saat masuk, kecepatannya berada antara 11 hingga 72 kilometer per detik.Sudut masuknya juga beragam.Mulai dari samping (menyenggol) atau tegak lurus (menusuk) Bumi. Yang paling mungkin adalah sudut tumbuk 45 derajat.
Tercelupnya meteor ke dalam atmosfer akan memperlambat gerakannya. Benda yang kecil akan sepenuhnya hancur karena gesekan dengan atmosfer sehingga tidak dapat menginjak tanah. Benda yang cukup besar akan mampu menerobos hingga menghantam permukaan Bumi dan menghasilkan kawah besar disertai beberapa proses yang mempengaruhi lingkungan lokal, regional bahkan global.
Pengaruh lingkungan yang dihasilkan tumbukan terkait erat dengan Energi dari meteor yangtergantung pada kecepatan dan massa dari meteor tersebut. Bila meteor tersebut bulat, maka massa tergantung pada kepadatannya dan ukuran diameternya. Semakin cepat dan semakin besar meteor tersebut akibatnya energinya semakin tinggi dan dampaknya semakin parah. Untungnya semakin besar energi yang dimiliki meteor, semakin langka ia menabrak Bumi.
Dalam separuh perjalanannya dalam atmosfer, meteor mendapatkan geseran (drag) atmosfer yang bisa menghabisi seluruh meteor bila ukurannya kecil.Kecepatannya melambat seiring bertambah padatnya atmosfer. Tekanan stagnasi di ujung depan (wajah) meteor akan meningkat dan berusaha mengkompres meteor dari depan. Sementara itu tekanan di bagian ekor justru tidak ada sama sekali. Pada gilirannya, tekanan ini melebihi kekuatan dari meteor dan meteor mulai pecah.
Bila diperhatikan baik-baik, kita mungkin melihat meteor waktu malam meletup beberapa kali dalam trayeknya.Letupan ini merupakan tahapan pelepasan satu demi satu tubuh meteor mulai dari yang paling lemah. Bagian meteor yang paling kuat dan berhasil jatuh ke tanah (meteorit) terlihat 10 kali lebih lemah daripada saat ia pecah. Saat ini masih misteri mengapa kekuatan ini tidak sama.Jadi pada awalnya hanya ada satu meteor besar di luar atmosfer Bumi. Begitu masuk ke Atmosfer, ia berubah menjadi sekumpulan meteor kecil. Yang paling lemah di belakang, yang paling kuat di depan. Semakin dekat ke permukaan mereka semakin ramai. Walau begitu ukuran mereka secara total masih kurang dari ukuran awalnya, karena sebagian materi habis dan energinya juga terlepas di udara.
Ada dua jenis gerombolan meteor ini, satu yang anggotanya terpencar seperti terompet bunga kembang sepatu. Tipe kedua adalah gerombolan yang terfokus ke satu titik seperti alas kerucut mendekati bumi, meteor terbesar dalam rombongan ini akan mengirimkan gelombang kejutnya ke permukaan tanah. Gelombang ini adalah daerah di depan meteor dimana terjadi dekompresi antara meteor dan atmosfer. Gelombang kejut ini berlapis. Bagian terdepannya akan menghantam permukaan bumi dan dipantulkan kembali. Akibatnya, gelombang pantul ini bertemu dengan gelombang lapis kedua yang menyongsongnya. Hal ini mengakibatkan suara letupan yang sangat nyaring.
2.2 Menyentuh Permukaan bumi
Bila meteor berhasil tiba di permukaan bumi, maka meteor tersebut akan membentuk kawah. Besarnya (diameter dan kedalaman) kawah tergantung pada kepadatan permukaan yang dihantamnya. Kawah yang dibentuk oleh meteor di batuan lebih kecil dari kawah yang dibentuk meteor yang sama jika ia jatuh di air. Tentu saja kawah yang terbentuk di air akan segera lenyap sambil mengirimkan energinya dalam bentuk gelombang air ke segala arah.Kawah meteor dengan kawah gunung berapi beda. Kawah meteor memiliki tanda-tanda bekas mengalami tekanan sangat tinggi. Batuan di cekungan kawah yang besar akan membentuk lapisan lelehan (yang terjadi karena batuan digencet dengan sangat cepat dan kuat). Pada kawah yang lebih kecil, lelehan yang terbentuk bercampur dengan bresia.
2.3 Bola Api
Kompresi kuat di permukaan bumi yang ditimpa pada saat tumbukan meningkatkan suhu dan tekanan secara drastis di sekitar lokasi jatuhnya meteor.Bila meteor jatuh dengan kecepatan lebih dari 12 km per detik, tekanan kejut cukup besar untuk mencairkan seluruh meteor dan permukaan yang ditimpa.Bila kecepatan lebih dari 15 km per detik, sebagian bahkan menguap. Uap yang terjadi pada tekanan dan suhu sangat tinggi akan mengembang dengan cepat dan akan membentuk bola api.
Ukuran bola api ini tergantung energi tumbukan tersebut. Semakin besar energi tumbukan, semakin besar bola apinya. Bahan-bahan dapat terbakar bila terpaparkan oleh bola api ini. Bila kita berada dalam bola api ini, yang pertama kali terbakar adalah kulit kita, bukannya pakaian kita. Bahkan, pakaian akan sulit terbakar. Urutan dari yang pertama terbakar adalah tubuh manusia, pohon, kertas, rumput, papan dan terakhir pakaian.
2.4 Gempa
Selain di udara, dampak tumbukan terjadi juga di tanah.Gelombang kejut yang dihasilkan oleh tumbukan menjalar dalam bentuk gelombang ke segara arah dari lokasi tumbukan.Tentunya semakin jauh energinya semakin kecil.
2.5 Lontaran
Saat tumbukan dengan tanah(kawah), material yang pada awalnya berada di dekat lokasi tumbukan akan terlontar secara parabolik menjauhi lokasi tumbukan, atau semata terseret saat terbentuknya kawah.
2.6 Letupan
Bila gelombang kejut di tanah menghasilkan gempa, di laut menghasilkan tsunami, maka di udara menghasilkan letupan.Letupan suara dari tumbukan 1 kiloton mampu meruntuhkan jembatan layang bila jaraknya 133 meter dari lokasi kejadian. Gedung bertingkat dalam radius 400 meter akan rubuh sementara bagi mereka yang berada pada radius 1.1 km, dampaknya adalah pecahnya kaca jendela.
2.7Tumbukan di air
Tumbukan meteor justru dua kali lebih sering terjadi di air daripada di darat.Hal ini terutama karena planet bumi sendiri 2/3 nya adalah lautan.Kawah juga dapat terbentuk di dasar lautan tepat dilokasi tumbukan. Kawah ini tentunya lebih kecil daripada kawah yang mungkin terbentuk oleh meteor yang sama di darat. Hal ini karena sebelum mencapai dasar laut, meteor akan diperlambat sekali lagi oleh lapisan air dan perlambatan ini tergantung pada seberapa dalam air tersebut.
Bola api dan letupan yang muncul tidak berbeda dengan yang terjadi di darat. Air tidak akan mempengaruhi dua hal tersebut,walaupun begitu, gempa yang terjadi akan lebih kecil dan semakin kecil bila air tersebut sangat dalam.Ada dampak lain yang unik bila meteor jatuh di air, yaitu tsunami. Sayangnya, pengetahuan kita mengenai bagaimana mekanisme terjadinya tsunami yang terbentuk oleh tumbukan meteor masih belum cukup.Akibatnya tidak jelas bagaimana dampak tsunami tersebut bagi masyarakat di pinggir pantai. Di satu pihak, ada ilmuan yang berpendapat tsunami tersebut akan lebih tinggi dari kedalaman air yang dihantam meteor itu sendiri. Di pihak lain, ada juga ilmuan yang berpendapat kalau tumbukan demikian justru membuka celah di dasar laut sehingga gelombang tsunami teredam (efek Van Dorn) dan tidak menghasilkan bahaya bagi penduduk di pantai.
Contoh lokasi
Tumbukan meteor akan membentuk cekungan/kawah di permukaan bumi.Saat ini bisa dilihat terdapat kurang lebih 170 kawah teresterial yang telah diidentifikasi di bumi, ukurannya ada yang berkisar hanya puluhan meter hingga 300 km dan usia nya ada yang dari 2 milyard tahun lalu hingga kemasa sekarang. Kawah terbesar akibat tumbukan meteor adalah kawah Cicxulub yang memiliki diameter 180 km, akibat dari tumbukan ini adalah terjadinya perubahan alam sekaligus penyebab utama musnahnya Dinosaurus dimuka bumi.
Beberapa kawah yang terbentuk akibat tumbukan benda ruang angkasa adalah
Barringer Crater
Ditemukan tahun 1902 oleh seorang insinyur pertambangan Daniel Barringer.Terjadi 49 juta tahun yg lalu. meteor selebar 150 kaki dan berat 300.000 ton, dengan kecepatan 40 ribu mil per jam menghantam bumi, 55 km sebelah timur Flagstaff Arizona. Tumbukan yg terjadi dapat disamakan degan ledakan 20 juta ton bahan peledak (Oktariadi, 2010).
Bosumtwi, Ghana
Terletak sekitar 30 km arah Tenggara Kumasi Ghana.Tumbukan ini terjadi sekitar 1.3 juta tahun yg lalu membuat sebuah lubang dengan diameter 10.5 km dan terisi air sehingga membentuk sebuah danau yg bernama Bosumtwi.Dipercaya merupakan danau tempat orang-orang mati (Oktariadi, 2010).
Deep Bay
Terletak di Saskatchewan, Canada, Deep Bay memiliki kawah selebar 13 kilometer, terbentuk sekitar 100 juta tahun lalu (ada yang mengatakan 140 juta tahun), ketika sebuah meteor menghantam area itu.
PERMASALAHAN (METEOR)
Punahnya Dinosaurus Karena Tumbukan Meteor Chicxulub
Akar permasalahan di lokasi
Salah satu tumbukan meteorit yang terkenal adalah tumbukan di kawah Chicxulub. Ilmuwan yakin bahwa tumbukan meteorit di kawah Chicxulub telah menyebabkan kepunahan dinosaurus. Saat asteroid bertubrukan dengan bumi, ratusan derajat celsius panas akan tersebar ke seluruh bumi. Hanya 1 detik setelah tumbukan, setiap area sekitar 300 km dari tumbukan akan hancur dan setelah beberapa detik, gelombang kejut akan membunuh makhluk di sekitarnya, terutama Amerika utara. Sekitar satu menit kemudian, hujan meteor dari bagian asteroid akan menghujani belahan bumi timur. Setelah 3 menit, ledakan meteorit akan mengeluarkan sebuah awan panas yang bernama ejekta. Ejekta akan menyelimuti bumi, dan menaikkan suhu secara drastis. Setelah ejekta, gempa bumi raksasa, sekitar 12.5 skala ricther akan terasa di seluruh dunia. Sekitar 30 menit kemudian, debu panas yang meleleh akan mengakibatkan kebakaran disetiap tempat. Karena asteroid itu menubruk laut, satu jam kemudian, Megastunami raksasa membanjiri seluruh benua. Megatsunami itu dapat mencapai 3 km ke udara. Di area padang pasir, panas ejekta akan membuat badai pasir yang besar dan cukup kuat untuk menyerang seluruh belahan dunia.
Awal mula terjadinya masalah
Di hari kemudian, gelombang gempa akan menyebabkan aktivitas vulkanik dan gas beracun di seluruh belahan dunia. Ledakan asteroid juga merusak lapisan ozon, sehingga sinar UV akan membuat wabah penyakit yang besar. Hanya 3 hari setelah tumbukan, hujan asam dari gas beracun akan menghujani bumi selama seminggu. Dan setelah 2 minggu, bumi dilanda kegelapan total selama empat bulan yang berasal dari awan ejekta dingin dan ditambah dengan asap kebakaran dan letusan gunung berapi, cukup lama untuk membunuh kehidupan tumbuhan dan pada akhirnya hewan herbivora punah diikuti dengan karnivor. Selama kegelapan terjadi, iklim bumi menjadi rusak sehingga badai, taufan, siklon, tornado, dan bahkan sebuah badai raksasa bernama Hypercane akan melanda seluruh dunia.
Tanpa cahaya matahari, suhu bumi turun drastis dan menyebabkan zaman es kecil. Hujan es dan badai salju mendinginkan bumi selama 3 tahun dan tidak ada dinosaurus yang bisa bertahan terhadap suhu dingin. Setelah 1 tahun, awan ejekta mulai menghilang, namun dalam bentuk hujan abu. Layaknya hujan abu gunung berapi, hujan ini menimbun setiap daratan dan menenggelamkan dataran rendah. Beberapa jurang dapat tertimbun sedalam 120 meter. Setelah hujan berhenti, bumi seperti planet mati, salju dan abu mengubur planet dan lava dari aktivitas gunung berapi tetap membakar planet bumi. Namun setelah beberapa tahun, planet bumi kembali sembuh. Abu mengandung mineral untuk menumbuhkan tanaman. Mamalia tingkat rendah dapat bersembunyi di bawah tanah. Hampir semua hewan yang lebih besar daripada kucing akan punah.
Peran pemerintah
Berkaitan dengan peristiwa tersebut pemerintah tidak mengambil tindakan secara langsung. Mereka hanya melakukan tindakan pencegahan karena khawatir kejadian ini berulang kembali. Hal yang dilakukan pemerintah adalah membuat badan peneliti antariksa seperti LAPAN (Indonesia), NASA (Amerika), dan WMO (PBB) untuk memberikan informasi dan tehnik pencegahan apabila meteor hendak menumbuk bumi.
DAMPAK (METEOR)
Secara umum Kerusakan yang ditimbulkan dari tumbukan meteor yang terjadi adalah kepunahan masal, pencemaran lingkungan (meliputi : tanah, udara, dan air), serta kebisingan. Bencana yang di timbulkan diantaranya adalah, tsunami, kawah, dll. Besar kecilnya dampak tumbukan tergantung dari ukuran meteor, kecepatan meteor, komposisi meteor, dan daerah yang ditumbuk (Oktariadi, 2010).
Dampak terhadap ekosistem
Terbentuknya kawah
Adanya tumbukan akan mengakibatkan tekanan yang kuat menuju pusat bumi. Hal ini mengakibatkan tanah disekitarnya membentuk lipatan yang mengakibatkan terbentuknya kawah. Cairan panas meteor lama kelamaan akan mencair menggenangi bagian sentral kawah. Secara umum kawah tidak bersifat merusak, sebaliknya di daerah sekitar kawah biasanya terdapat mineral tambang yang bisa di manfaatkan. Namun jika kawah karena tumbukan meteor berada di daerah hutan lebat, maka hal ini dapat mengakibatkan kebakaran hutan, yang pada akhirnya bisa melenyapkan ekosistem hutan tersebut.
Kebakaran
Kebakaran hanya akan terjadi apabila jatuhnya meteor berada di daerah terrestrial. Kebakaran karena meteor dapat berasal dari dua hal, pertama dari tumbukan langsumg, kedua dari bola api / percikan api. Selain itu jika meteorit berukuran besar maka kebakaran juga dapat berasal dari awan yang keluar setelah terjadi tumbukan.
Gempa bumi
Gempa bumi merupaka dampak yang sering keluar setelah terjadi tumbukan meteor berdiameter besar. Gempa ini dapat terjadi karena lempeng tanah mengalami penekanan secara mendadak yang mengakibatkan bergesernya lapisan bawah tanah sehingga tidak stabil. Gempa secara terus menerus dapat mengakibatkan terjadinya longsor dan meruntuhkan bangunan.
Tsunami
Tsunami dapat muncul apabila tumbukan meteor berada di daerah laut. Meteor memang sering menumbuk daerah laut karena sebagian 2/3 dari bumi adalah perairan. Tsunami bisa muncul karena adanya tekanan pada air laut secara keras dan cepat. Biasanya jika terjadi tsunami maka tidak akan ada kebakaran (tergantung besar kecilnya meteor). Selain itu ekosistem laut akan rusak.
Awan panas
Awan panas bisa muncul apabila meteor berhasil menumbuk dengan menyimpan energy potensial sisa yang besar. Energy ini kemudian akan menggerakan debu disekitarnya (bercampur suhu meteor) menjauh secara cepat. Awan panas atau biasa disebut ejekta ini mampu bergerak secara cepat dan membakar pohon-pohon yang kering.
Hujan meteor
Hujan meteor terjadi apabila meteorit tidak mampu menahan tekanan permukaan dan akhirnya meledak menciptakan percikan berupa bola-bola api yang banyak. Hujan meteor seperti inilah yang kebanyakan membunuh dinosauurus pada zaman krestaseus.
Dampak terhadap organisme
Kematian
Organisme yang terkena tumbukan sudah pasti akan mati, kecuali bagi mereka yang telah mempersiapkan bunker atau ruang bawah tanah. Namun karena kebanyakan meteor jatuhnya di laut maka kasus kematian akibat tumbukan meteor jarang ditemui.
Luka bakar
Luka bakar dapat terjadi apabila seseorang terkena tumbukan dari sisa-sisa meteor, sehingga meteor yang menumbuk berukuran sangat kecil. Korban luka bakar pertama kali adalah Ann Hodgess dari Amerika Serikat.
Penyakit
Penyakit dapat muncul apabila di dalam meteorit mengandung zat radioaktif. Mirip seperti nuklir, meteorit dengan zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker bahkan kelainan genetis
Gangguan pendengaran
Adanya letupan ketika terjadi tumbukan mengakibatkan kebisingan. Seperti halnya tumbukan yang terjadi di Rusia kapan hari menyebabkan warga mengalami gangguan pendengaran sementara.
Kepunahan
Kepunahan hanya dapat terjadi apabila meteor yang menumbuk berukuran besar, dan memiliki kecepatan tinggi. Selain itu tidak ada organisme yang beradaptasi, sehingga spesies yang tidak bisa sintas akan segera punah. Baik melalui hantaman dari meteor, ataupun dari bencana yang ditimbulkan.
SOLUSI (METEOR)
I. Solusi secara umum
Apabila meteorit berukuran kecil
Tidak perlu khawatir, hanya saja setelah terjadi tumbukan amankan daerah sekitar karena ditakutkan ada zat radioaktif. Sehingga perlu dilakukan pemindaian.
Apabila meteorit berukuran besar
B. I. Solusi pra tumbukan
Sering-sering cari informasi kapan dan dimana asteroid akan menghantam bumi
Membuat ruang perlindungan dalam rumah, dianjurkan di dalam tanah dan jangan beri ventilasi udara. Usahakan ruangan tersebut tetap kokoh sebelum dan sesudah tumbukan
Siapkan makanan dan air karena setelah tumbukan wilayah luar tidak akan produktif bahkan di di luar akan berbahaya
Pelajari cara bertahan hidup, terutama ilmu tentang militer, karena dikhawatirkan setelah terjadi tumbukan akan terjadi banyak tindak kriminal untuk memperebutkan makanan
B. II. Solusi saat terjadi tumbukan
Gelombang kejut saat ledakan akan menyebabkan gempa, asap debu dari ledakan akan jatuh dari langit sehingga terlebih dahulu siapkan penyaring udara sehingga kita tidak menghirup debu. Saat terjadi tumbukan dianjurkan untuk tidak keluar sehingga tidak berinteraksi dengan udara luar.
B. III. Solusi pasca tumbukan
1. 10 jam setelah tumbukan
Tetap berada di dalam ruang perlindungan dan jangan keluar. Hal ini berfungsi untuk menghindari ejekta. Ejekta adalah awan panas bersuhu sekitar 100oC dan mampu membunuh mahluk hidup
2. Seminggu setelah tumbukan
Matahari akan ditutupi oleh awan debu sehingga bumi akan gelap total. Sebaiknya persiapkan lilin terlebih dahulu.
3. 3 – 4 minggu setelah tumbukan
Suhu luar mulai menurun, karena matahari masih ditutupi debu, pada saat ini tidak masalah untuk pergi keluar asalkan jangan terlalu sering. Tutup hidung dengan kain saat bernafas di luar kemudian pergi cari kayu bakar.
4. Satu bulan setelah tumbukan
Pada saat ini lingkungan luar mulai membeku, kecuali daerah pantai karena air laut masih menyimpan panas. Jika berada jauh dari pantai tetap usahakan untuk mencari kayu bakar.
5. Enam bulan setelah tumbukan
Pada saat ini debu mulai berkurang dan sinar matahari dapat menyinari permukaan bumi. Kita dapat tetap mencari kayu bakar atau orang lain yang masih hidup.
6. 6 – 7 bulan setelah tumbukan
Jika saat ini kita kehabisan makanan dan kedinginan sebaiknya pergi ke pantai untuk mencari makanan. Namun perlu berhati-hati karena kemungkinan di wilayah ini akan ada banyak penjahat.
7. 2 – 4 tahun setelah tumbukan
Saat ini suhu permukaan bumi mulai kembali seperti awal, hewan –hewan mulai keluar dari tempat persembunyian dan tumbuhan mulai tumbuh. Saat ini uang hanyalah kertas yang tidak berharga. Kita bisa menjadi petani untuk bertahan hidup.
II. Solusi dari PBB dari Pemerintah
Salah satu cara yaitu menciptakan mesin "penabrak kinetik" untuk melontarkan pesawat antariksa berukuran besar ke asteroid yang sedang melayang menuju Bumi. Pesawat ditabrakkan ke asteroid dengan tujuan mengubah jalur asteroid. Cara ini diharapkan mampu mencegah asteroid meluncur ke Bumi.
Konsorsium juga mengkaji penggunaan "traktor gravitasi" dengan cara memarkir pesawat antariksa berukuran besar di dekat batuan angkasa yang melayang ke atmosfer Bumi. Pesawat dengan mesin pendorong itu akan menggiring batuan angkasa menjauhi Bumi memanfaatkan gaya gravitasi lemah sebagai tali derek kosmik.
Meledakkan bom nuklir pada atau dekat asteroid akan menjadi metode pilihan terakhir," kata perwakilan konsorsium seperti dikutip Reuters, Selasa, 19 Februari 2013. (Hadi, 2014)
III. Solusi berdasarkan kelompok
III.I. Solusi pra tumbukan
Bagi pemerintah dianjurkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara menghadapi tumbukan meteorit melalui media sosial atau media elektronik lain.
LAPAN sebaiknya melampirkan daftar asteroid atau komet yang dapat menghantam bumi beserta frekuensi, waktu, dan tempat tumbukan.
Berikan pengumuman secepat mungkin agar warga bisa di evakuasi sebelum terjadi tumbukan
Jika memungkinkan LAPAN atau instansi terkait bisa membuat detektor meteor seperti spaceguard milik Amerika, jika tidak pemerintah harus ikut andil dalam PPB untuk menjalankan program penanggulangan meteor melalui WMO atau organisasi lain.
Sangat penting untuk melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat terutama yang di desa, karena minimnya fasilitas desa.
Dianjurkan agar negara melakukan pembuatan bunker di setiap wilayah.
III.II. Solusi pasca tumbukan
Jiki ukuran meteor kecil langsung saja dilakukan isolasi di daerah tumbukan meteor. Kemudian diwajibkan untuk melakukan deteksi kandungan radioaktif
Apabila ada warga yang terkena zat radioaktif segera di karantina
Apabila meteroit yang menumbuk sangat besar warga diharuskan bersembunyi di dalam bunker atau ruang bawah tanah yang kedap udara selama periode yang ditentukan.
Lakukan pemindaian kepada warga yang ada di sekitar meteor, kemudian kesehatan warga tersebut wajib di pantau terus-menerus.
Manfaatkan kawah hasil tumbukan meteor sebagai objek wisata atau bisa dijadikan tambang jika kandungan mineralnya melimpah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Safety of Nuclear Power Reactors. http://www.world-nuclear.org/info/Safety-and-Security/Safety-of-Plants/Safety-of-Nuclear-Power-Reactors/ [diakses pada tanggal 24 Agustus 2014]
Anonim. 1946. The Atomic Bombings of Hiroshima and Nagasaki. Manhattan : Manhattan Engineer District
Setiawanto, Budi. 2014. Hadiah Indonesia untuk Keamanan Nuklir Dunia. http://www.antaranews.com/berita/426086/hadiah-indonesia-untuk-keamanan-nuklir-dunia. [diakses pada tanggal 23 Agustus 2014]
Dyah Dwi Kusumawati dan Mukhlis Akhadi, Puslitbang Keselamatan Radiasi dan biomedika Nuklir.2005.Batan: jurnalnuklir.
F. Ward Whicker and Vincent Schultz, 1982, “Radioelogy : Nuclear Energy and
Environment ”, CRC Press Inc. Florida, United States.
Hadi, Mahardika Satria. Begini Cara Ampuh Menagkal Meteor dan Asteroid. http://www.tempo.co/read/news/2013/02/19/061462421/Begini-Cara-Ampuh-Menangkal-Meteor-dan-Asteroid. [diakses pada tanggal 22 Agustus 2014]
Meyer, Leo A. : Nuclear Power in Industry, American Technical Publisher, Inc.,
2nd ed., 1974
Miller, Jr., G. Tyler : Environmental Science : An Introduction, Wardsworth
Publishing Company, 1986
Oktariadi, Oki. 2010. Awal peradaban Atlantis Vs Sundaland. Kelompok kerja geologi Lingkungan. Bandung : Badan Geologi.
Sekimori, Gaynor (1986). Hibakusha: Survivors of Hiroshima and Nagasaki. Kosei Publishing Company ISBN4-7700-2776-1.
Setiawanto, Budi. 2014. Hadiah Indonesia untuk Keamanan Nuklir Dunia. http://www.antaranews.com/berita/426086/hadiah-indonesia-untuk-keamanan-nuklir-dunia. [diakses pada tanggal 23 Agustus 2014]