Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Jurnal Ekonomi Trisakti https://www.e-journal.trisakti.ac.id/index.php/jet Vol. 3 No. 2 Oktober 2023 : hal : 3653-3662 http://dx.doi.org/10.25105/jet.v3i2.18240 e-ISSN 2339-0840 PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM MAYORITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMITE AUDIT, KOMISARIS INDEPENDEN, ENVIRONMENTAL PERFORMANCES, DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN Elshadeiana1 Sekar Mayangsari2 1,2 * Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Penulis Korespondensi: sekar_mayangsari@trisakti.ac.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemilikan Saham Mayoritas, Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, Komisaris Independen, Environmental Performances, dan Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan sektor consumer non cyclicals, consumer cyclicals, dan basic materials yang terdaftarkan di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021. Metode untuk penghimpunan data pada studi ini yaitu mempergunakan data sekunder yang berasal dari laporan tahunan dan laporan keuangan sektor consumer non cyclicals, consumer cyclicals, dan basic materials yang tercantum pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2021. Teknik pengambilan sampel dalam studi ini adalah teknik purposive sampling dengan total sampel 79 perusahaan. Penelitian ini mempergunakan metode analisis regresi data panel mempergunakan aplikasi Eviews 9. Sebagaimana hasil pengujian, variabel kepemilikan saham mayoritas, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, dan modal intelektual berpengaruh positif kepada kinerja keuangan. Sementara, variabel environmental performances tidak berpengaruh kepada kinerja keuangan. Kata Kunci: Kepemilikan Saham Mayoritas, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Komisaris Independen, Environmental Performances, Modal Intelektual Abstract: This research purposes to determine the influence of Majority Share Ownership, Managerial Ownership, Audit Committee, Independent Commissioners, Environmental Performance, and Intellectual Capital on Financial Performance in non-cyclical consumer, cyclical consumer, and basic materials sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2021. The data collection method in this research uses secondary data sourced from annual reports and financial reports for the non-cyclical consumer, cyclical consumer and raw material sectors listed on the IDX for the 2017-2021 period. In this research, the sampling technique used purposive sampling technique with a total sample of 79 companies. This study uses a panel data regression analysis method using the E-views 9 application. The test results reveal that the variables of majority share ownership, managerial ownership, audit committee, independent commissioner and intellectual capital have a positive effect on financial performance. While, environmental performance variables have no influence on financial performance. Keywords: Majority Share Ownership, Audit Committee, Commissioner, Environmental Performances, Intellectual Capital Artikel dikirim: 21-09-2023 Artikel Revisi: 23-09-2023 3653 Managerial Ownership, Independent Artikel diterima: 03-10-2023 Jurnal Ekonomi Trisakti PENDAHULUAN Bertambah ketat persaingan yang ada di dunia bisnis, menjadikan perusahaan mengalami banyak tantangan dalam menjaga eksistensi masing-masing di dunia bisnis. Setiap perusahaan diharuskan selalu dapat mengikuti perkembangan yang terjadi sekarang ini. Misalnya yaitu dengan mempunyai hasil kerja yang baik. Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah guna peningkatan kinerja perusahaan melalui kinerja keuangannya. Kinerja keuangan menjabarkan keadaan keuangan sebuah perusahaan dengan jangka waktu tertentu, baik dari segi penyaluran maupun pengumpulan dana, sehingga dapat diketahui baik atau buruknya posisi keuangan yang merefleksikan capaian kerja dalam kurun waktu tertentu (Arota et al., 2019). Aspek yang bisa menjadi acuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan sebuah perusahaan yaitu memperhatikan laporan keuangan yang disusun perusahaan tersebut sendiri. Laporan keuangan merupakan gambaran terkait perkembangan finansial suatu perusahaan dari suatu periode tertentu yang bisa menjadi alat guna mengkomunikasikan informasi terkait keuangan perusahaan kepada para stakeholder baik di eksternal dan internal perusahaan. Kinerja keuangan pada sebuah perusahaan bisa dipengaruhi faktor tertentu, antara lain ialah tata kelola perusahaan yang baik, kinerja lingkungan, serta modal intelektual yang akan dibahas pada studi ini. TINJAUAN PUSTAKA Agency Theory (Teori Keagenan) Dasar teori yang erat kaitannya guna mendeskripsikan GCG adalah agency theory (teori keagenan). Teori keagenan dipaparkan Jansen dan Meckling (1976) menyebutkan bahwasanya teori ini menunjukkan ada keterkaitan di antara pihak yang memberi kewenangan selaku prinsipal dan pihak yang mendapatkan kewenangan selaku agen (Aprila et al. 2022). Tujuan utama dari teori ini sendiri yaitu guna menerangkan terkait pihak yang melaksanakan hubungan kontrak dengan tujuan menurunkan biaya menjadi dampak dari terdapatnya informasi yang asimetris maupun situasi yang tidak pasti. Hubungan keagenan merupakan adanya pemisah di antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan (Antari, 2022). Stakeholder Theory (Teori Pemangku Kepentingan) Teori stakeholder adalah teori yang mempunyai keterkaitan antara para pemangku kepentingan perusahaan dengan pihak manajemen perusahaan. Masing-masing para stakeholder perusahaan mempunyai hak guna diperlakukan dengan adil serta pihak manajemen perusahaan haruslah mampu menjalankan operasional perusahaan untuk dapat menghasilkan keuntungan bagi para pemangku kepentingannya (Wulandari, 2019). Tujuan utama teori pada stakeholders ini yaitu mempermudah manajemen perusahaan untuk menambah value atas aktivitas yang dilakukan perusahaan, serta meminimalisir timbulnya kerugian untuk para stakeholder (Landion, 2019). Resource Based View Theory Ini merupakan teori yang menerangkan terkait cara perusahaan dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki dengan seefisien dan seefektif mungkin, dengan demikian bisa menghasilkan keunggulan kompetitif. Sumber daya perusahaan bisa memberikan keunggulan kompetitif dan memungkinkan perusahaan berkinerja secara baik dengan jangka panjang (Hadli, 2023). Dalam 3654 Vol. 3 No. 2 Oktober 2023 penelitiannya, (Wijayani, 2017), mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan mampu menciptakan value added dengan memanfaatkan peluang dan merespons ancaman, dengan demikian perusahaan mempunyai keunggulan bersaing yang tidaklah sama dengan para pesaingnya dalam penguasaan pasar. Rerangka Konseptual Kepemilikan Saham Mayoritas (X1) H1 Kepemilikan Manajerial (X2) H2 Komite Audit (X3) H3 Komisaris Independen (X4) Environmental Performances (X5) H4 Kinerja Keuangan (Y) H5 H6 Modal Intelektual (X6) Gambar 1. Rerangka Konseptual Pengaruh Kepemilikan Saham Mayoritas terhadap Kinerja Keuangan Menurut International Finance Corporations (2018), pemegang saham yang mempunyai setidaknya 50% saham dipercaya sebagai pemegang saham dengan kepemilikan saham mayoritas. Dengan kepemilikan saham mayoritasnya, pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan karena mempunyai hak yang diterima atas besarnya saham yang dimiliki. Putri (2023) menyebutkan bahwasanya kepemilikan saham mayoritas secara signifikan positif mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Berlandaskan penguraian yang telah dipaparkan tersebut, hipotesis yang dapat dikemukakan antara lain: H1: Kepemilikan Saham Mayoritas berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Keuangan Kepemilikan manajerial ialah besarnya kepemilikan saham biasa yang dipunyai pihak manajerial dan biasanya dinyatakan berdasarkan kepemilikan persentase saham biasa oleh manajerial yang aktif berpartisipasi dalam mengambil keputusan perusahaan. Dalam penelitiannya, Kusumardana et al (2022) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial pada kinerja keuangan perusahaan ditemukan pengaruh positif signifikan. H2: Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan Komite audit yaitu sebuah komite atau badan profesional dan independen yang berkewajiban untuk membantu dewan komisaris dalam memantau pelaporan keuangan perusahaan serta pelaksanaan melalui tata kelola perusahaan yang positif. Penelitian yang dilaksanakan Mubalighin dan Praptoyo (2022) menyatakan bahwasanya komite audit secara positif mempengaruhi kinerja perusahaan. Berlandaskan penguraian yang telah dipaparkan, hipotesis yang bisa dilakukan pengembangan sebagai berikut: H3: Komite Audit berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. 3655 Jurnal Ekonomi Trisakti Pengaruh Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan Dewan komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang independen atau tidak mempunyai hubungan dengan perusahaan. Bertambah atau meningkatnya komposisi dari dewan komisaris independen dalam sebuah perusahaan, jadi tingkatan independensinya pada pengendalian manajemen akan menjadi lebih obyektif. Qalbi dan Hermi (2022) menyampaikan hal yang sama pada hasil penemuan bahwasanya dewan komisaris independen secara positif mempengaruhi kinerja keuangan perusahaannya. Berlandaskan penguraian yang telah dipaparkan, hipotesis yang bisa dilakukan pengembangan antara lain: H4: Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Pengaruh Environmental Performances terhadap Kinerja Keuangan Biaya lingkungan ialah pembiayaan yang dikorbankan perusahaan untuk menghindari dampak lingkungan dan sosial yang disebabkan selama kegiatan usahanya berlangsung. Setiap perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan yang diperoleh, tetapi tetap harus memperhatikan aspek sosial serta lingkungan. Nababan (2019) menyatakan bahwasanya environmental performances secara positif serta signifikan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaannya. Perusahaan yang mengontrol kinerja lingkungannya dengan baik akan memperoleh keuntungan, yaitu dapat memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaingnya serta berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan. Berlandaskan penguraian yang telah dipaparkan tersebut, hipotesis yang bisa dilakukan pengembangan antara lain: H5: Environmental Performances berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Hubungan antara modal intelektual serta rasio profitabilitas dinyatakan dalam ROA. ROA merupakan rasio yang melakukan pengukuran pengembalian aset sesudah bunga serta pajak. Melalui pengukuran ROA, potensi perusahaan guna mendapatkan laba dapat diketahui dengan pemanfaatan asetnya. Dalam Hadli (2023), penelitian yang dilaksanakan pun menyebutkan bahwasanya intelektual secara positif mempengaruhi kinerja keuangannya yang dilakukan pengukuran dengan ROA. Berlandaskan uraian yang sudah dijelaskan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan yaitu: H6: Modal Intelektual berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dipergunakan pada penelitian ini ialah metode kuantitatif dengan pengumpulan data mempergunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan maupun laporan keuangan tahunan perusahaan consumer non cyclicals, consumer cyclicals, dan basic materials yang terdaftarkan di BEI tahun 2017-2021. Sumber dapat diambil dari situs https://www.idx.co.id/ ataupun bisa juga lewat website tiap-tiap perusahaan. Alat uji yang dipergunakan untuk studi ini yaitu Eviews 9. Metode analisis penelitian mempergunakan regresi data panel dengan persamaannya yaitu: Y = α + β1KSM + β2MOWN + β3KA + β4PDKI + β5EP + β6ICD + εi Keterangannya: Y = Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA) α = Konstanta β1-β6 = Koefisien regresi KSM = Kepemilikan Saham Mayoritas MOWN = Kepemilikan Manajerial 3656 Vol. 3 No. 2 Oktober 2023 KA PDKI EP ICD εi = Komite Audit = Komisaris Independen = Environmental Performance = Pengungkapan Intellectual Capital atau Modal Intelektual = Error atau residual HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan dengan melihat nilai rata-rata hitung (mean), standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum, serta koefisien keragamannya. Hasil analisis statistik deskriptif pada variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut di bawah ini: Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel ROA KSM MOWN KA PDKI EP ICD Valid N (listwise) N 395 395 395 395 395 395 395 395 Minimum -0.880000 0.000000 0.000000 2.000000 0.130000 2.000000 0.002942 Maximum 0.610000 0.996386 0.870000 5.000000 0.800000 5.000000 9.870000 Sumber: diolah dengan Eviews 9 Mean 0.038633 0.649085 0.069468 3.086076 0.380684 2.967089 1.712861 Std. Deviation 0.114604 0.230137 0.156609 0.430657 0.106193 0.435051 2.310884 Berdasarkan analisis statistik deskriptif yang sudah dikemukakan pada tabel tersebut, berkesimpulan penjelasan dari tiap-tiap variabel antara lain: Kinerja Keuangan (ROA) mempunyai nilai minimum -0.880000 (PT Sri Rejeki Isman Tbk), maksimum sebesar 0.610000 (PT FKS Food Sejahtera Tbk), nilai rata-ratanya 0.038633, serta sejumlah 0.114604 untuk nilai standar deviasi. Dari nilai standar deviasi yang menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibanding rata-ratanya, dapat disimpulkan bahwasanya persebaran data yang diteliti mempunyai kesenjangan yang cukup signifikan antara nilai tertinggi dan terendahnya atau dapat disebut sebagai data heterogen (bervariasi). Kepemilikan Saham Mayoritas memiliki nilai minimum sebesar 0.000000 (PT Saranacentral Bajatama Tbk dan PT Intanwijaya Internasional Tbk), maksimum sebesar 0.996386 (PT Multistrada Arah Sarana Tbk), nilai mean 0.649085, serta sejumlah 0.230137 untuk standar deviasi. Dari nilai standar deviasi yang menunjukkan nilai yang lebih rendah dibanding rata-ratanya, berkesimpulan bahwasanya sebaran data yang diteliti tidak memiliki kesenjangan yang cukup besar antara nilai tertinggi dan terendahnya atau dapat disebut sebagai data homogen. Kepemilikan Manajerial mempunyai nilai minimum 0.000000 (PT Astra Agro Lestari Tbk), maksimum sebesar 0.870000 (PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk), nilai rata-ratanya 0.069468, dan nilai standar deviasinya 0.156609. Dari nilai standar deviasi yang menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibanding rata-ratanya, dapat disimpulkan bahwasanya persebaran data yang diteliti merupakan data heterogen (bervariasi). Komite Audit memiliki nilai minimum sebesar 2.000000 (PT Mustika Ratu Tbk,PT FKS Food Sejahtera Tbk, PT Martina Berto Tbk, dan PT Alumindo Light Metal Industry Tbk), maksimum sebesar 5.000000 (PT Malindo Feedmill Tbk dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk), nilai rata3657 Jurnal Ekonomi Trisakti ratanya 3.086076, dan sejumlah 0.430657 untuk nilai standar deviasi. Dari nilai standar deviasi yang mengungkapkan nilai yang lebih rendah dibanding rata-ratanya, dapat disimpulkan bahwasanya persebaran data yang diteliti merupakan data homogen. Komisaris Independen mempunyai nilai minimum 0.130000 (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk), maksimum yaitu 0.800000 (PT Unilever Indonesia Tbk), nilai rata-ratanya 0.380684, serta sejumlah 0.106193 untuk nilai standar deviasi. Dari nilai standar deviasi yang menunjukkan nilai yang lebih rendah dibanding rata-ratanya, dapat disimpulkan bahwasanya persebaran data yang diteliti merupakan data homogen. Environmental Performance memiliki nilai minimum sebesar 2.000000 (PT Eagle High Plantations Tbk), maksimum sebesar 5.000000 (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dan PT Timah Tbk), nilai rata-ratanya 2.967089, dan nilai standar deviasinya 0.435051. Dari nilai standar deviasi yang menunjukkan nilai yang lebih rendah dibanding rata-ratanya, dapat disimpulkan bahwasanya persebaran data yang diteliti merupakan data homogen. Modal Intelektual mempunyai nilai minimum 0.002942 (PT Indo Acidatama Tbk), maksimum sebesar 9.870000 (PT FKS Food Sejahtera Tbk), nilai rata-ratanya 1.712861, dan nilai standar deviasi 2.310884. Dari nilai standar deviasi yang menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibanding rata-ratanya, dapat disimpulkan bahwasanya persebaran data yang diteliti merupakan data heterogen (bervariasi). Uji Pemilihan Model Chow Test (Uji Chow) Uji Chow (Chow Test) dilakukan bertujuan untuk memilih model regresi panel data yang tepat antara Common Effect Model dan Fixed Effect Model. Tabel 2. Hasil Uji Chow Chow Test Cross-section Chi-Square 296.297408 Prob. 0.0000 Keputusan Model FEM diterima Sumber: diolah dengan Eviews 9 Nilai probabilitasnya dari Cross-section Chi-square yaitu 0.0000 <0,05 (α 5%) sehingga diterimalah Ha. Berkesimpulan bahwasanya model yang dipilih ialah Fixed Effect Model (FEM), sehingga pengujiannya lanjut ke uji Hausman. Hausman Test (Uji Hausman) Uji Hausman (Hausman Test) dilakukan bertujuan untuk memilih model regresi panel data yang tepat antara Fixed Effect Model dan Random Effect Model. Tabel 3. Hasil Uji Hausman Hausman Test Cross-section Random 5.828692 Sumber: diolah dengan Eviews 9 Prob. 0.4427 Keputusan Model REM diterima Pada tabel 3, besarnya nilai probabilitasnya dari Cross-section Random yaitu 0.4427 > 0,05 (α 5%) sehingga diterimalah Ho. Berkesimpulan bahwasanya model yang dipilih ialah REM (Random Effect Model), jadi untuk pelaksanaan uji hipotesis dan uji goodness of fit akan mempergunakan hasil dari REM. 3658 Vol. 3 No. 2 Oktober 2023 Uji Hipotesis Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi (R2) merupakan pengujian untuk menilai kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen yang digunakan dalam penelitian. Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Kinerja Keuangan (ROA) R-Squared 0.354587 Adjusted R-Squared 0.344607 Sumber: diolah dengan Eviews 9 Nilai Adjusted R-Squared (R2) yaitu 0.344607 atau 34.4% menunjukkan bahwa besarnya kemampuan atau variasi dari variabel independen dalam menerangkan variasi dari variabel dependent yakni 34.4%, sementara selebihnya 65.6% diterangkan oleh variabel independen lain yang tidak diikutsertakan pada studi ini. Uji F atau Uji Global Uji F bertujuan menguji pengaruh variabel independen terhadap dependen secara stimultan (bersama-sama). Tabel 5. Hasil Uji F atau Uji Global Model Kinerja Keuangan (ROA) F-statistic 35.52751 Prob (F-Statistic) 0.000000 Sumber: diolah dengan Eviews 9 Pada tabel 5, nilai probabilitas dari F-statistic yaitu 0.000000 <0.05 sehingga diterimalah Ha. Berkesimpulan secara statistik, variabel independen secara bersamaan (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Uji t Uji t adalah pengujian yang dilakukan untuk menunjukkan apakah variabel independen secara parsial (sebagian) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 6. Hasil Uji t Variabel KSM MOWN KA PDKI EP ICD Teori + + + + + + Koefisien (β) 0.076347 0.058943 0.020681 0.136024 -0.004704 0.026735 Sumber: diolah dengan Eviews 9 Probabilitas 0.0012 0.0011 0.0381 0.0026 0.3425 0.0000 Keputusan H1 diterima H2 diterima H3 diterima H4 diterima H5 ditolak H6 diterima H1: Kepemilikan Saham Mayoritas berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Koefisien Kepemilikan Saham Mayoritas yaitu 0.076347 bermakna bilamana Kepemilikan Saham Mayoritas meningkat senilai satu satuan, sehingga Kinerja Keuangan naik 0.076347 satuan. Hasil uji statistik mengungkapkan tanda beta (β) sebagaimana hipotesis yang dikemukakan, dimana kepemilikan saham mayoritas secara positif mempengaruhi kinerja keuangan, dengan demikian pengujian signifikansi dilanjutkan. Hasil pengujian menunjukkan nilai sig (p-value) sebesar 0.0006 (0.0012/2) < 5%, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, berkesimpulan secara statistik bahwasanya kepemilikan saham manajerial secara positif mempengaruhi kinerja keuangan. 3659 Jurnal Ekonomi Trisakti H2: Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Koefisien Kepemilikan Manajerial adalah sebesar 0.058943 artinya bilamana Kepemilikan Manajerial meningkat senilai satu satuan, sehingga Kinerja Keuangan meningkat 0.058943 satuan. Hasil pengujian statistik menunjukkan tanda beta (β) sebagaimana hipotesis yang dikemukakan, dimana Kepemilikan Manajerial secara positif mempengaruhi Kinerja Keuangan, maka dari itu pengujian signifikansi dilanjutkan. Hasil pengujian menunjukkan nilai sig (p-value) sebesar 0.00055 (0.0011/2) < 5%, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, berkesimpulan secara statistik bahwasanya kepemilikan manajerial secara positif mempengaruhi kinerja keuangan. H3: Komite Audit berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Koefisien Komite Audit adalah 0.020681 bermakna bilamana meningkat satu satuan untuk Komite Audit, maka meningkat 0.020681 satuan untuk kinerja keuangan. Hasil uji statistik mengungkapkan tanda beta (β) sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan, di mana Komite Audit secara positif mempengaruhi Kinerja Keuangan, berkenaan dengan itu pengujian signifikansinya dilanjutkan. Hasil uji mengungkapkan nilai sig (p-value) sebesar 0.01905 (0.0381/2) < 5%, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, berkesimpulan bahwa komite audit terhadap kinerja keuangan berpengaruh positif. H4: Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Koefisien Komisaris Independen yaitu 0.136024 bermakna jika Komisaris Independen meningkat satu satuan, sehingga Kinerja Keuangan naik sebanyak 0.136024 satuan. Hasil pengujian statistik menunjukkan tanda beta (β) sebagaimana hipotesis yang dikemukakan, dimana Komisaris Independen secara positif mempengaruhi Kinerja Keuangan, maka dari itu pengujian signifikansi dilanjutkan. Hasil uji mengungkapkan nilai sig (p-value) sebesar 0.0013 (0.0026/2) < 5%, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, berkesimpulan secara statistik bahwasanya komisaris independen secara positif mempengaruhi kinerja keuangan. H5: Environmental Performances berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Sebagaimana hasil olah data yang tersajikan pada tabel di atas, mengungkapkan hasil bahwasanya implementasi Environmental Performances tidak dapat mempengaruhi Kinerja Keuangan karena nilai signifikansi melebihi 0.05. H6: Modal Intelektual berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Koefisien Modal Intelektual adalah sebesar 0.026735 artinya jika Modal Intelektual naik sebanyak satu satuan, sehingga Kinerja Keuangan meningkat 0.026735 satuan. Hasil pengujian statistik menunjukkan tanda beta (β) sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan, di mana Modal Intelektual secara positif mempengaruhi kinerja keuangan, maka dari itu pengujian signifikansi dilanjutkan. Hasil pengujian menunjukkan nilai sig (p-value) yaitu 0.0000 (0.0000/2) di bawah 0,05 (α 5%), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, berkesimpulan secara statistik bahwasanya Modal Intelektual secara positif mempengaruhi Kinerja Keuangan. KESIMPULAN Sebagaimana hasil analisis data dan pembahasannya serta pengujian hipotesis yang sudah dilaksanakan pada 79 perusahaan sektor consumer noncyclicals, consumer cyclicals, dan basic materials yang terdaftarkan pada BEI selama periode tahun 2017 sampai 2021, sehingga berkesimpulan antara lain: Kepemilikan Saham Mayoritas, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, dan Modal Intelektual berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Keuangan, sementara Environmental Performance tidak mempengaruhi Kinerja Keuangan. 3660 Vol. 3 No. 2 Oktober 2023 DAFTAR PUSTAKA Antari, N. M. D., Widnyana, I. W., & Gunadi, I. G. N. B. (2022). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Jurnal Values, 3(2). https://doi.org/10.36057/jips.v4i2.412 Aprila, N. W., Suryandari, N. N. A., & Susandya, A. A. P. G. B. A. (2022). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap. Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi, 4(2), 186–193. Arota, P. S., Morasa, J., Wokas, H. R. N. (2019). Analisis Rasio Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 2014-2018. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3), 3979–3987. Cahyani, R. S. A., & Mayangsari, S. (2022). Pengaruh Environmental Performance, Corporate Governance, Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Trisakti, 2(2), 475–486. https://doi.org/10.25105/jet.v2i2.14321 Dwi, A., & Aqamal Haq. (2023). Pengaruh Green Accounting, Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadapa Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Trisakti, 3(1), 663–676. https://doi.org/10.25105/jet.v3i1.15464 Gemilang, M. R., & Wiyono, S. (2022). Good Corporate Governance, Struktur Modal, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Trisakti, 2(2), 529–542. https://doi.org/10.25105/jet.v2i2.14048 Hadli, Ermeila, S., & Mario, A. (2023). Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode Tahun 2016-2020 Hadli. Jurnal Ekombis Review – Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 11(1), 507–514. https://doi.org/10.37676/ekombis.v11i1 Kusumardana, R. T., Titisari, K. H., & Rois, D. I. N. (2022). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan. Prosiding, 404–415. Landion, V., & Lastanti, H. S. (2019). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan, Nilai Pasar Perusahaan Dan Reputasi Perusahaan. Jurnal Akuntansi Trisakti, 6(2), 215–232. https://doi.org/10.25105/jat.v6i2.5570 Mubalighin, R. L. P. A., & Praptoyo, S. (2022). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 11(12), 16. Nababan, L. M., & Hasyir, D. A. (2019). Pengaruh Environmental Cost dan Environmental Performance terhadap Financial Performance (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan Peserta PROPER Periode 2012 – 2016). E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 3, 259. https://doi.org/10.24843/eeb.2019.v08.i03.p03 Putri, E. F. A., Rachmadan, A., Munandar, A., Septiani, I., & Fitri, N. (2023). Analisis Dampak Kepemilikan Saham Mayoritas Dan Strategi Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi Tahun 2017-2021. Jurnal Akuntansi STIE Muhammadiyah Palopo, 9(1), 120. https://doi.org/10.35906/jurakun.v9i1.1323 Salsabila, & Santoso, U. (2021). Pengaruh Kepemilikan Saham Mayoritas Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi (Studi Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei Tahun 20152019). Jurnal Administrasi Bisnis, 17(2), 129–158. https://doi.org/10.26593/jab.v17i2.5238.129-158. Qalbi, A. S., & Hermi, H. (2022). Pengaruh Good Corporate Governance dan Environmental Performance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. COMSERVA Indonesian Jurnal of 3661 Jurnal Ekonomi Trisakti Community Services and Development, 2(5), 408–419. https://doi.org/10.59141/comserva.v2i5.339 Wijayani, D. R. (2017). Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2012-2014). Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis Airlangga, 2(1), 97–116. https://doi.org/10.31093/jraba.v2i1.23 Wulandari, N. A., Abrianto, T. H., & Santoso, E. (2019). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2015-2017. ISOQUANT: Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 3(2), 26. https://doi.org/10.24269/iso.v3i2.283 3662