Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

JARINGAN INTEGUMEN

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Perkembangan Hewan dengan judul “Jaringan Integumen”, disusun oleh : Nama : Cinta Wulandasari NIM : 1316042045 Kelompok : I (Satu) Kelas : Pendidikan IPA telah diperiksa dan dinyatakan diterimah oleh asisten dan koordinator asisten. Makassar, Januari 2015 Koordinator Asisten Asisten Djumarirmanto, S.Pd Aswal Salewangeng NIM: 1114040003 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Andi Irma Suryani, S,Pd M,Si BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Organ tubuh makhluk hidup umumnya kebanyakan tak terlihat maka praktikum Struktur Perkembangan Hewan kali ini diadakan sebuah percobaan untuk mengamati bagian-bagian organ di bagian dalam dan juga diluar tubuh makhluk hidup. Untuk itu di adakan pengamatan sistem Integumen. Pada pengamatan sistem Integumen yang telah dilakukan, maka kita menggunakan beberapa alat yaitu buluh ayam, tapak kucing, tanduk kambing, tapak kambing, mammal skin, human Brow skin, penyu. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia. Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total beat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital. Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat mengamati Sistem Integumen, serta mengetahui struktur, fungsi, ciri-ciri dan bagian-bagiannya. Manfaat Praktikum Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui bentuk, stuktur dan fungsi dari jaringan dan sistem Integumen yang terdapat pada makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem integumen merupakan penutup pada luar tubuh. Meliputi kulit, tanduk, kuku, rambut, bulu, cakar, sisik, dan lain sebagainya. Kulit merupakan organ yang paling luas permukaannya yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung terhadap bahaya bahan kimia. Cahaya matahari mengandung sinar ultraviolet dan melindungi terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh terhadap lingkungan. Kulit merupakan indikator bagi seseorang untuk memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit. Misalnya menjadi pucat, kekuning-kuningan, kemerah-merahan atau suhu kulit meningkat, memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh atau gangguan kulit karena penyakit tertentu. Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis, peradaban diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik (Abdullah, 2001). Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,05 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Tidak ada terdapat pembuluh darah pada epidermis. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis (Arthur, 1999). Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar kulit/ari), dermis (lapisan dalam/ kulit jangat), dan hipodermis (jaringan ikat di bawah kulit). Epidermis yang merupakan berada dilapisan terluar terdiri atas stratum korneum, stratum lusidium, stratum granulosum, dan stratum germinativun. Stratum korneum tersusun dari sel-sel yang tidak berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke luar (Evelyn, 2002 ). Integumen membentuk lapisan terluar pada tubuh terdiri dari kulit dan beberapa derivat terspesialisasi tertentu yaitu antara lain kuku, rambut, dan beberapa jenis kelenjar. Lapisan dermis dibentuk oleh jaringan pengikat kolagen dan jaringan elastis. Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri. Terdiri dari dua bagian yaitu pars papilare yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah. Pars retikulare yaitu banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pembuluh darah, saraf, kolagen. Lapisan subkutis yaitu lapisan kulit yang paling dalam. Pembentukan lemak dan penyimpanan lemak (Fatah, 2012). Kulit terdiri dari lapisan epidermal dan dermal (korium) dan bertumpu di atas jaringan penyambung subdermal. Epidermis merupakan suatu epitel berlapis gepeng, yang pada beberapa bagian tubuh dimodifikasi dengan penambahan lapisan tebal kutikula dan pada bagian-bagian lain karena perkembangan rambut dan kuku. Korium adalah lapisan jaringan penyambung padat di mana terdapat berbagai kelenjar kulit dan folikel rambut. Jaringan subdermal juga berserat, tetapi ia tersusun lebih longgar daripada korium dan umumnya mengandung sel-sel lemak. Tidak ada rambut yang tumbuh pada telapak tangan atau telapak kaki. Mereka tertutup dengan kulit tebal yang terdiri dari dermis dan epidermis atau korium. Pada kulit dari sebagian besar tubuh, lapisan dasar epidermis meluas ke dalam korium untuk membentuk folikel-folikel rambut. Ini paling intensif perkembangannya pada kulit kepala, yang dapat digunakan sebagai contoh kulit berambut (Gunarso, 1979). Sistem Integumen merupakan suatu sistem yang sangat bervariasi, sehingga strukturnya tersusun oleh organ atau struktur tertentu dengan memiliki fungsi yang bermacam-macam. Sistem Integumen dapat dianggap terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivat-derivat dari kulit. Kulit yang sebenarnya terdiri dari lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Derivat Integumen adalah struktur tertentu dimana secara embriogenik yang berasal dari salah satu atau kedua lapisan dari kulit yang sebenarnya. Derivatnya seperti bulu, sisik, tanduk, rambut, kuku, cakar, dan sisik tanduk (Cangkang). Komponen utama sistem integumen adalah kulit yang menutupi seluruh permukaan tubuh hewan. Kulit terdiri atas epidermis, (suatu jaringan epitel) dan dermis (suatu jaringan ikat). Epidermis terdiri atas beberapa lapisan dari luar kedalam yaitu stratum korneum, stratum lusidium, stratum granulosum, stratum pinosum, dan stratum germinativum (Gunarso, 1979). Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh sebanyak 7%. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar sehingga seseorang untuk menghindari stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlansung sepanjang hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm. Pembaruan total kuku jaringan tangan memerlukan waktu sekitar 170 hari. Sedangkan kaki sekitar 12 – 18 bulan. Pada kulit, terdapat kelenjar kulit. Kelenjar kulit terdapat didalam dermis. Kelenjar terdiri dari tiga jenis yaitu, glandula sudorifera (kelenjar keringat), glandula sebasea (kelenjar minyak), dan kelenjar seruminus (Miauw, 2008). Komponen utama sistem integumen adalah kulit yang menutupi seluruh permukaan tubuh hewan. Kulit terdiri atas epidermis, (suatu jaringan epitel) dan dermis (suatu jaringan ikat). Epidermis terdiri atas beberapa lapisan dari luar kedalam yaitu stratum korneum, stratum lusidium, stratum granulosum, stratum pinosum, dan stratum germinativum. Dermis pada kulit terdiri atas jaringan ikat longgar pada lapiasan papillare, dan jaringan ikat pada lapisanretikulare. Lapisan papillare menjorok ke epidermis membentuk papilla dermis. Pada kuliut terdapat kelenjar minyak, kelenjar keringat. Kelenjar minyak merupakan kelenjar alveolar bercabang sederhana dan bersifat holokrin. Bagian sekretorisnya terdiri atas sel-sel indeferen, sel-sel minyak muda dan sel-sel minyak tus. Bagian eksretorisnya dilapisi oleh epitel berlepis banyak pipih., kelenjar keringat termasuk kelenjar tubuler bergelung dan bersifat apokrin. Pada penampang melintang bagian sekretorisnya terdiri atas sel-sel mioepitel yeng berbentuk pipih dan sel-sel kelenjar yang berbentuk silindris bagian eksretorisnya terdiri atas epitel berlapis kubus dua (Pagarra, 2011). Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan (Pagarra, 2011). Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1-2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriksinterfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel (Syarifuddin, 2006). BAB III METODE PRAKTIKUM Waktu dan Tempat Hari / tanggal : Rabu / 08 Januari 2015 Waktu : Pukul 10.00 s/d 12.00 WITA Tempat : Green House Biologi FMIPA UNM Makassar Alat dan Bahan Alat : Mikroskop Cahaya Bahan : Buluh ayam Tapak Kucing Tapak Kambing Tanduk Kambing Mammal Skin Human Brow Skin Penyu Dorsal Penyu Ventral Prosedur Kerja Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut: Mengamati torso kulit manusia, memperhatikan dan menggambarkan bagian-bagiannya meliputi batang rambut, epidermis, kelenjar minyak, akar rambut, folikel rambut, bulbus rambut, papilla, matriks rambut. Mengamati bagian carapace dari penyu (pelat marginal, nukhal, neural, pigal, dan pelat kostal) dan bagian plastron (gular, humeral, pectoral, abdominal, femoral, dan anal), lalu menggambarnya. Mengamati bagian-bagian bulu ayam jenis pluma. Menentukan bagian kalamus, veksilum, umbilicus superior, rachis, rami, radii, dan radioli. Mengamati pula jenis-jenis bulu berdasarkan strukturnya (pluma, plumula, dan filopluma). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Table hasil pengamatan dan gambar pembanding serta keterangannya. No Gambar Pembanding Hasil Pengamatan Keterangan 1 Bulu Ayam Baibae Rachis Umbilicius superior Calamus Umbiliciusinferior 2 Tanduk Kambing Keterangan Berujung runcing Rongga tanduk 3 Tapak Kambing Keterangan Bulu Keratin 4 Tapak Kucing Keterangan Cakar Bulu Distal tori 5 Human Brown Skin (4×10) Keterangan S. karneum S. granolusum S. Basal S. spinosum 6 Mammal Skin (4×10) Keterangan S. karneum S.granolusum S. Basal S. spinosum 7 Penyu Dorsal Keterangan Nuchal Vertebral Costal Marginal Supracaudal 8 Penyu Ventral Keterangan Gular Humeral Pectoral Abdominal Femoral Anal PEMBAHASAN Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh yang pada reptil serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya. Pengamatan pertama yaitu pada buluh ayam terdapat bagian-bagian buluh ayam yaitu Baibae, Rachis, Umbilicius superior, Calamus, dan Umbiliciusinferior. Dari susunan anatominya, bulu ayam dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu: Pluma Menutupi pada daerah tertentu pada tubuh. Pada bagian sayap disebut remiges, pada ekor disebut retises. Terdiri atas: Calamus (quill) adalah tangkai bulu. Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya tidak berongga. Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus. Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu muda tadi. Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya barbulae. Plumula (Down-feather) Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami telurnya. Plumula mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulae yang pendek. Terdiri atas : Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya barbulae. Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya tidak berongga. Calamus (quill) adalah tangkai bulu. Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus. Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu muda tadi. Filopluma (Hair-feather). Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae. Mengklasifikasikan jenis bulu pada ayam karena dilihat dari perbedaannya masing-masing. Berdasarkan fungsinya jenis-jenis bulu memiliki perbedaan, yaitu: Filoplumae, berfungsi sebagai penyensor. Plumulae, berfungsi sebagai isolator. Plumae, berfungsi sebagai alat untuk terbang. Selain itu perbedaan dari strukturnya, antara lain: Filoplumae, tumbuh diseluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang. Mempunya itangkai panjang dan puncaknya ada beberapa barbae. Plumulae, mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis, barbae, dan barbulae. Plumae, mempunyai bagian-bagian seperti calamus, rachis, umbilicus inferior, umbilicus superior, dan vexillum. Pengamatan kedua yaitu tanduk kambing, pada tapak kucing yang terlihat yaitu Berujung runcing dan Rongga tanduk. Tanduk mulai tumbuh segera setelah lahir, dan terus berkembang sepanjang kehidupan hewan, pertumbuhan serupa pada bagian lain dari tubuh tidak biasanya disebut tanduk, tapi taji, cakar atau kuku, tergantung pada bagian tubuh yang mereka terjadi. Kemudian rambut merupakan turunan dari kulit, terdiri atas batang rambut yaitu bagian rambut yang tersembul dari permukaan kulit. Akar rambut yaitu bagian rambut yang terbenam di dalam kulit. Folikel rambut, yaitu epitel yang membungkus akar rambut. Bulbus rambut adalah bagian akar rambut yang membesar. Matriks rambut yaitu sel-sel rambut yang tepat berbatasan dengan papilla rambut. Pengamatan ketiga yaitu tapak kambing, pada pengamatan ini terlihat bulu dan keratin. Telapak pada kaki kambing terdapat unguis yang merupakan perisai tanduk yang menutupi ujung jari. Subunguis adalah yang menutupi bagian unguis yang berbentuk seperti huruf U atau V jaringan menanduk yang lebih lunak yang terdapat pada bagian belakang subunguis. Frog adalah bagian yang terdapat di belakang subunguis. Kunguis adalah tempat menempelnya telapak dengan tanah. Distal palangis adalah sebagai punggung dari telapak kaki. Phalanges adalah bagian kaki kambing berupa bilang derivay dari dermis dan berbentuk lempeng yang berderet. Pengamatan keempat yaitu tapak kucing, pada tapak kucing terlihat cakar, bulu dan distal tori. Tori merupakan nodifikasi dari epidermis yang terdiri dari serabut-serabut elastis dan lemak. Digital tori ini terletak tepat dibagian bawah kuku dan berjumlah lima buah. Tori berfungsi untuk mempermudah gerakan pada mamalia. Pengamatan kelima yaitu brow skin dengan perbesaran 4×10, pada brow skin terlihat keeping-keping tipit, dan dapat membentuk seludang yang menutupi suatu organ. Pengamatan keenam yaitu mammal skin dengan perbesaran 4×10, pada mammal skin terlihat adanya Stratum Glanulasum Lapisan ini menggandung sel-sel bergranula yang menghambar pengeluaran air berlebih. Stratum granulosum berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, hanya mekanismenya belum diketahui jelas. Stratum Spinosum (stratum malpighi) terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Lapisan ini adalah lapisan paling tebal di epidermis. Stratum Basal Lapisan ini selalu tumbuh dan membelah, lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang menentukan warna kulit seseorang. Jaringan ikat Lapisan ini selalu tumbuh dan membelah, lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang menentukan warna kulit seseorang. Dan yang terakhir yaitu Stratum Korneum, Stratum korneum merupakan lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi. Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas. Pengamatan ketujuh yaitu penyu (Dorsal), pada pengamatan ini terlihat pada bagian carapace (dorsal) terdiri atas nukhal, marginal, kostal, dan neural. Pada bagian carapace (dorsal) terdiri atas nukhal yang merupakan suatu seri dari pelat-pelat tanduk yang letaknya di tengah dari depan belakang berturut-turut yang terletak di bagian atas (antara marginal) berjumlah satu buah. Marginal yang merupakan bagian-bagian yang menjadi pinggir perisai yang berbentuk segi empat dan berjumlah 22. Kostal yang terletak diantara neural dan marginal dan bersatu dengan rusuk. Pigal yang terletak dibagian belakang di antaraa marginal dan berjumlah dua buah serta neural yang terletak di tengah dan diantara pelat-pelat konstrak, dibagian depan juga berbatasan dengan pigal dan neural berjumlah lima. Pengamatan kedelapan yaitu penyu (ventral), pada pengamtan ini terlihat Plastron (ventral) terdiri atas gular yang merupakan bagian luar yang paling kecil dan letaknya paling depan dan berjumlah dua buah. Humeral yang merupakan bagian yang terletak diantara gular dan pectoral yang berjumlah dua buah. Pectoral yang terletak diantara humeral dan abdominal serta memiliki jumlah sepasang. Dimana abdominal terletak diantara pectoral dan femoral yang merupakan bagian yang paling besar dari plastron dan berjumlah dua buah serta anal yang terletak paling belakang (setelah femoral) dan berjumlah dua buah. BAB V PENUTUP Kesimpulan Kita telah ketahui Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh. Saran Saran untuk Praktikan. Adapun saran kepada praktikan yaitu agar memperhatikan dan memahami macam-macam jaringan otot yang menyusun manusia dan hewan, dan juga agar kiranya berhati-hati saat menggunakan alat laboratorium untuk mencegah kerusakkan pada alat tersebut. Saran untuk Asisten. Adapun saran kepada asisten yaitu agar mendampingi praktikannya pada saat praktiku guna untuk membantu praktikan apabila praktikan mengalami kesusahan dalam mengamati jaringan ikat dan tulang tersebut. Saran untuk Laboratorium Agar lebih melengkapi alat dan bahan yang akan digunakan oleh Praktikan, agar tidak menghambat jalannya praktikum. DAFTAR PUSTAKA Abdullah. 2001. Sistem integumen. Surabaya: Reski Pratama. Arthur. 1999. Kamus Pintar Bergambar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Evelyn. 2002. Zoologi umum. Jakarta : Erlangga. Fatah, Gatot. 2012. Kulit. Jakarta: Breid. Gunarso, Wisnu. 1979. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga.    Miauw, Cheng. 2008. Zoology. Monako: kiyo ni Stey. Pagarra, Halifah, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.