Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia di Lingkungan Masyarakat Syahira Azzahra1 Resti Ekasari2 Sultan Syahdan3 Mega P.P Silaen4 Dina Dwi Kurnia5 1,2,3,4,5 Mahasiswa Program Studi Keuangan Dan Perbankan, Fakultas Direktorat Vokasi, Universitas Sangga Buana e-mail: syahirazzhra@gmail.com Abstrak Kesalahan berbahasa banyak ditemukan di berbagai ruang publik, baik di lingkungan pendidikan, maupun masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kesalahan berbahasa indonesia di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari pengambilan gambar secara langsung di tempat. Data dalam penelitian ini adalah unsur-unsur kebahasaan yang memuat kesalahan berbahasa indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai kesalahan berbahasa indonesia yang muncul di ruang publik. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik reduksi data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (2014) yang menyatakan bahwa aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas atau sampai data sudah jenuh. Aktivitas analisis data tersebut terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Bandung khususnya di daerah Cikutra masih dijumpai penulisan kata maupun kalimat yang belum sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang berlaku. Dalam hasil penelitian maraknya penggunaan bahasa asing dalam masyarakat sesungguhnya tidak lepas dari pandangan sebagian masyarakat yang menganggap bahasa asing memilki gengsi lebih tinggi dibandingkan dengan bahasa indonesia. Kesalahan yang sering terjadi berupa kesalahan berupa tanda baca, huruf, singkatan, akronim, atau unsur asing yang terdapat pada media ruang publik. Key Words: Analisis kesalahan berbahasa, bahasa indonesia A. PENDAHULUAN Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Bahasa juga merupakan alat untuk komunikasi sehari - hari dan menjadi jembatan dalam bersosialisasi dengan manusia lain di lingkungan sekitar. Melalui bahsa, manusia dapat berkomunikasi dengan mudah, serta bertukar pikiran, gagasan, ide. Bahasa yang digunakan seseorang merupakan identitas dari penurut bahasa tersebut, seseorang dapat diketahui darimana ia berasal melalui bahasa yang digunakan dalam kehiduuupan sehari - hari. Dengan cara berbahasa kita dapat mengungkapkan apa yang dimaksud dan tujuan berupa pesan yang inin disampaikan memalui bahasa lisan maupun melalui dengan tulisan dengan media bahasa yang dipahami oleh penutur. Setiap bahasa memiliki sistem dan aturan tersendiri, termasuk Bahasa Indonesia yang terdapat tatabunyi, tatabentuk, tatakalimat, tatawacara, tatamakna yang berbeda dengan bahasa lain. Hal tersebut menyebabkan pembelajar bahasa Indonesia mengalami kesulitan dalam memenuhi aturan tersebut, terutama siswa sekolah dasar yang bahasa ibunya bukan bahasa Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan suatu berita informasi masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi serta menyampaikan informasi sudah tentu jrlas menggunakan Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional tidak terkecuali juga dalam media massa. Namun secara ketatabahasaan, kenyataannya masih banyak penggunaan bahasa yang belum dapat menerapkan pemakaian Bahasa Indonesia secara baik serta sesuai dengan kaidag kebahasaan, baik lisan maupun tulisan. Kesalahan berbahasa sering kali terjadi oleh pengguna Bahasa Indonesia, baik secara tertulis maupun secara lisan yang menyimpang dari kaidah kebahasaan dan faktor komunikasi yang digunakan ( Targin, 2011 : 123 ). proses ngajar mengajar membuktikan bahwa kesalahan berbahasa belum mencapai tujuan yang ditetapkan, tidak hanya itu keterampilan menulis, berbicara, membaca, dan menyimak karena keterampilan tersebut dapat meningkatkan perkembangan kosa kata yang dimiliki siswa ( Tarigan, 2011 : 85 ). keterampilan dalam bahasa memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Siswa yang tidak terbiasa menggunakan bahasa baku akan mengalami kesulitan dalam pemilihan kosa kata. Kesalahan berbahasa yang ditulis dapat disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam menggunakan kebahasaan, sehingga hasil menulis tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Adanya analisis kesalahan berbahasa dapat memperoleh simpulan mengenai proses belajar bahasa sesuai kemampuan siswa. Kesalahan bahasa ialah penggunaan bahasa yang baik secara lisan maupun tulisan yang menyimpang dari kaidah tata Bahasa Indonesia. Kesalahan berbahasa Indonesia adalah penggunaan Bahasa Indonesia, secara lisan maupun tulisan, yang berada diluar atau penyimpangan dari faktor - faktor komunikasi dan kaidah kebahasaan dalam Bahasa Indonesia. Bentuk kesalahan bahasa mencakup semua aspek kebahasaan, namun kesalahan yang sering terjadi yaitu dari segi pemakaian ejaan serta pemakaian kata yang tidak sesuai dengan kaidah penulis yang sudah di tetapkan atau tidak baku. Akibatnya terjadilah kesalahan terhadap bahasa. Kesalahan yang di maksud, dari segi pemakaian ejaan yang meliputi penggunaan huruf, penulisan kata serta penggunaan tanda baca. Penggunaan bahasa Indonesia di zaman sekarang mengalami perubahan yang signifikan, hal ini di sebabkan oleh arus globalisasi dan kebiasan menggunakan teknologi digital yang sekamin luas. Penggunaan bahasa gaul juga dipicu oleh gen Z karena tidak mengetahui, mengerti dan menggunakan bahasa gaul, mereka akan di anggap tidak modern dan tidak terpelajar. Semakin berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, semakin berkembang pula penggunaan bahasa (Rachman, 2016). Penggunaan unsur bahasa dalam berbagai aspek di masyarakat, sangat memungkinkan untuk terjadinya kesalahan berbahasa Indonesia. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan menanamkan kecintaan terhadap bahasa indonesia dalam diri remaja dan mengajak mereka untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dan sesuai kaidah berbahasa yang baik. Dengan demikian, bahasa Indonesia tetap terjaga keberadaannya hingga masa depan. B. LANDASAN TEORI Menurut Supriani dan Ida (2016: 70) Kesalahan berbahasa adalah pemakaian suatu bentuk tuturan dari berbagai unsur kebahasaan meliputi, kata, frasa, klausa, maupun kalimat yang menyimpang dari kaidah kebahasaan yang telah ditentukan. Adapun kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang digunakan sebagai standar acuan dalam menentukan suatu bentuk tuturan yang benar atau salah. Senada dengan pendapat Supriani dan Ida, Johan dan Yusrawati (2017: 242) mengemukakan bahwa Kesalahan berbahasa secara sederhana dimaknai sebagai penggunaan bahasa, baik dilakukan secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari kaidah berbahasa. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia merupakan penggunaan sebuah bahasa baik secara lisan maupun tulis yang meliputi kata, kalimat, atau paragraf yang menyimpang dari kaidah kebahasaan yang telah ditetapkan. Inderasari (2017:8) menjelaskan bahwa kesalahan berbahasa dapat dirinci lagi kedalam beberapa bidang, misalnya bidang lingusitik. Inderasari (2017: 8) menyebutkan bahwa berdasarkan bidang lingustik, kesalahan berbahasa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bidang kesalahan, meliputi bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana. Senada dengan Inderasari, Supriani dan Ida (2017: 71) menyebutkan bahwa kesalahan dalam tataran linguistik mencakup beberapa unsur meliputi 1) kesalahan fonologis, 2) kesalahan morfologis, 3) kesalahan sisntaksis, dan 4) kesalahan leksikal atau pilihan kata. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kesalahan dalam bidang linguistik terbagi menjadi beberapa bidang meliputi kesalahan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan kesalahan pemilihan diksi atau kata. Salah satu tanda kemampuan bahasa yang baik adalah sedikitnya kesalahan penggunaan bahasa oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin & Hadi (2001) yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar diuraikan dengan lengkap dengan norma dan aturan sosial yang berlaku. Pada kondisi saat ini, kesalahan bahasa Indonesia dapat ditemukan, baik dalam tulisan ilmiah maupun wacana lainnya berada di ruang publik. Kesalahan penggunaan bahasa dapat kita temukan di ruang publik, seperti dalam brosur, baliho dan sejenisnya. Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Corder (1974) menggunakan tiga istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa yakni (1) Lapses, (2) Error, dan (3) Mistake. Corder (1974) menjelaskan: Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the tongue” sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan “slip of the pen”. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya; selanjutnya adalah Error yang merupakan kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan Bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan (kaidah) tata Bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain; yang terakhir adalah Mistake yakni kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau ungkapan untuk situasi tertentu. Ketiga hal tersebut dapat kita temukan dalam tataran ejaan maupun kalimat. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas kesalahan penggunaan bahasa indonesia yang terjadi di ruang publik dengan mempergunakan teori yang telah disebutkan sebelumnya. Kesalahan berbahasa merupakan fakta yang melekat dalam setiap penggunaan bahasa termasuk bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Kesalahan berbahasa dapat disebabkan oleh faktor pemahaman, bakat atau kompetensi. Jika masyarakat tidak memahami sistem dari bahasa yang dipelajari, maka akan sering dilakukan kesalahan saat menggunakan bahasa ini. Kesalahan ini sering berulang secara konsisten dan sistematis. Dalam hal ini, kesalahan berbahasa adalah penyimpangan yang terjadi secara sistematis, konsisten, dan mendeskripsikan kemampuan berbahasa penggunanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang menyatakan kesalahan berbahasa merupakan kesalahan yang terjadi secara tidak sengaja. Kesalahan tersebut tidak dapat diperbaiki oleh pelaku kesalahan berbahasa karena penyebab kesalahannya adalah ketidaktahuan pengguna (James, 2013). Batasan tersebut menunjukkan kesalahan berbahasa berelasi dengan pemahaman atau kompetensi berbahasa seseorang. C. METODE Penelitian ini menggunakan pendekataan penelitian kualitatif dimana penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti, termasuk juga ilmu pendidikan. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya bahwa penelitian kualtatif memperkaya hasil penelitian kualitatif. Peneitian kualitatif ini untuk membanugn pengetahuan melalui pemahaman dan penemmuan, yang artinya proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu keasalahan dalam menggunakan berbahasa idonesia di lingkungan masyarakat. Pada penelitian ini peneliti membuuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata – kata, laporan terinci pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang dialami. Dari beberapa karakteristik penelitian kualitatif tersebut, penelitian sebagai instrumen, pemaknaan dan interprestasi merupakan karakteristik utama yang harus dilakukan peneliti kualitatif. Dengan karakteristik utama tersebut, peneliti memiliki peluang untuk mendapatkan data secara mendalam perihal kesalaham berbahasa Indonesia dilingkungan masyarakat. Penelitian kualitatif ini lebih menonjolkan pandangan yang mereka yang diteliti secara mendalam, dibentuk dengan kata – kata. Teori ini memiliki peran penting pada metode apapun, karena teori memiliki konsep untuk menganalisis pada variable penelitian, menjelaskan dan memaparkan ahir dari permasalahan dan pedoman menyusun instrumen penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitiian ini adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah unsur-unsur kebahasaan yang memuat kesalahan berbahasa Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai kesalahan berbahasa Indonesia yang muncul di ruang publik. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik reduksi data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (2014) yang menyatakan bahwa aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas atau sampai data sudah jenuh. Aktivitas analisis data tersebut terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hakikat penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lngkungan hidupnya berintraksi dengan mereka, berusaha memahami Bahasa tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya, mendekati atau berinteraksi dengan orang – orang yang berhubungan dengan fokus penelitian dengan tujuan untuk memahami, menggali pandangan dan pengalaman mereka untuk mendapat informasi atau data yang diperlukan, oleh karena itu peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetaui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data dan meneliti sejarah perkembangan. C. HASIL & PEMBAHASAN Ternyata masih banyak kesalahan dalam penulisan Bahasa Indonesia yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari hari, terutama dala lingkngan masyarakat. Karena beberapa orang mungkin tidak mengetahui tentang ejaan Bahasa Indonesia yang benar, mereka biasanya menulis ejaan sesuai dengan apa yang diucapkan saja, sebenernya bisa saja kata yang diucapkan dengan yang ditulis berbeda. Misal: 1. Data 1 kesalahan berbahasa Indonesia di masyarakat Gambar 1. Kesalahan penggunaan kata tidak baku Pembahasan: Kesalahan peulisan yang dilakukan oleh pembuat daftar menu terdapat dalam kata “Baso”. Menurut KBBI tidak ada penjelasannnya. Jadi ejaan yang benar adalah “Bakso”. 2. Data 2 kesalahan berbahasa Indonesia di masyarakat Gambar 2. Kesalahan penggunaan kata tidak baku Pembahasan: Kesalahan peulisan yang dilakukan oleh pembuat himbauan terdapat dalam kata “Rubah” (dalam KBBI di defnisikan sbagai binatang). Jadi ejaan yang benar adalah “Mengubah”. 3. Data 3 kesalahan berbahasa Indonesia di masyarakat Gambar 3. Kesalahan penggunaan kata tidak baku Pembahasan: Kesalahan penulisan yang dilakukan oleh pembuat spanduk tersebut dikatakan salah karena menurut KBBI “Kost” artinya biaya. Jadi ejaan yang benar adalah “Indekos” yang berarti tinggal di rumah orang lain dengan atu tanpa makan (dengan membayar per-bulan). 4. Data 4 kesalahan berbahasa Indonesia di masyarakat Gambar 4. Kesalahan penggunaan huruf kapital Pembahasan: Kesalahan penulisan yang dilakukan oleh pembuat spanduk tersebut dikatakan salah karena penggunan huruf kapita yang digunakan tidak tepat, seharusnya sesudah tanda koma”,” gunakan huruf kecil. E. KESIMPULAN Kesalahan berbahasa masyarakat biasanya terjadi di media sosial, kehidupan sehari-hari, dan media cetak yang digunakan sebagai media promosi atau iklan Baik disengaja maupun tidak kebiasaan itu sudah menjadi hal lumrah di masyarakat. Dikarenakan bahsa Indonesia yang baku terkesan kaku dan tidak menarik untuk didalami, membuat masyarakat malas mempelajari dan membiasakan bahasa yang menurutnya benar dalam keidupan sehari-hari. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesalahan berbahasa yang menimbulkan efek semunya perubahan dan pembenaran bahasa yang salah. Kesalahan adalah penyimpangan norma-norma bahasa yang telah ditetapkan dalam pengunaan bahasa. Kesalahan berbahasa ini dapat dilakukan oleh siapa saja. Kesalahan berbahasa erat kaitannya dengan pengajaran bahasa, baik pengajaran bahasa pertama maupun pengajaran kedua. Kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakian bentuk bentuk tuturan berbagai unt kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragrap, yang meyimpang dari sistem kadah bahasa Indonesia baku, serta pemakian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Hasil penelitian yang diperoleh terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia pada ruang publik meliputi kesalahan dalam penggunaa ejaan, kata serapan, kata tidak baku, sera penggunan huruf kapial. Untuk meinimalisir kesalahan berbahasa Indonesia di ruang public perlu dilakukan upaya pembinaa dan pengembangan bahasa Indonesia secara berkelanjutan dan berkesinambungan. F. DAFTAR PUSTAKA Jurnal Author, A. A., Author, B. B., & Author, C. C. (yyyy). Title of article in sentence-style capitalisation. Title of Journal in Italics and Heading-style Capitalisation, vol(issue), pp– pp. doi URL Koehler, M. J., & Mishra, P. (2009). What is technological pedagogical content knowledge? Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 9(1), 60–70. Dewa Gede Bambang Erawan. (2021). Hasil dan Pembahasan . ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA RUANG, 158-161. Hendra Wari. (2023). Kesimpulan . Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada Masyarakat, 5. Kusuma sari, Rizki Joko Nurcahyo, Kartini . (2019). Landasan Teori. ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MAJALAH TOGA EDISI III BULAN DESEMBER 2018, 12-13. Marinu Waruwu. (2023). Metode. Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, , 2. Reni Supriani & Ida Rahmadani Siregar. (n.d.). Simpulan . PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA, 76. Buku Author, A. A., & Author, B. B. (yyyy). Title of book in italics and sentence-style capitalization. Location: Publisher. Schunk, D. H. (2004). Learning theories: An educational perspective (4th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall. Conference paper Author, A. A., & Author, B. B. (yyyy, Month). Title of paper in italics and sentence-style capitalization. Paper presented at the Name of the Conference, Location. Retrieved from http://www.xxx Reza Saeful Rachman, & Vismaia S. Damaianti. (2020). LITERASI MASYARAKAT INDONESIA DAN UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA (UKBI) . Seminar Internasional Riksa Bahasa. Retrieved from http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/944 Corder, Pit. (1974). Error Analysis. London: Oxford University Press. E. Zaenal Arifin, Farid Hadi . (2001). 1001 Kesalahan Berbahasa. CV Akademika Presindo. James, C. (2013). Errors in Language Learning and Use: Exploring Error and Analysis. Routledge. Milles, Matthew B. & Hubberman, M. A. (2014). Qualitative Data Analysis A Method Sourcebook Third Edition. Sage Publication. Rachman, Reza Saeful. (2016). Analisis Kebahasaan Kosakata Bahasa Indonesia Serapan Dari Bahasa Belanda. Jurnal Techno-Socio Ekonomika, Vol 9 (2) 2016, 158-176