PERCOBAAN 1
MEMBACA DAN KAJIAN RESEP DOKTER
Pengantar :
Dokter atau dokter gigi sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya dapatmemberi resep kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan pengobatan. Resep yang ditulis oleh dokter biasanya menggunakan tulisan yang khas, sehingga untuk dapat membacanya diperlukan ketelitian. Selain itu juga sebagian besar menggunakan obat dengan nama dagang. Pada saat ini penulisan resep juga telah mulai dilakukan secara elektronik. Di lain pihak WHO telah menetapkan indicator peresepan di fasilitas kesehatan, antara lain yaitu : jumlah item obat tiap lembar resep,persentasi antibiotic, persentasi obat generic, persentasi obat injeksi dan persentasi obat berdasarkan Formularium Nasional.
Tujuan :
Agar mahasiswa mengenal tulisan dokter, mampu membacanya dengan benar, mengenal beberapa macam obat dengan nama dagang (brand name) dan kemudian mengetahui indikasinya. Mahasiswa dapat melakukan kajian peresepan berdasarkan indicator WHO pada fasilitas pelayanan dasar.
Cara Kerja :
Pada praktikum ini semua mahasiswa mendapatkan contoh resep-resep dokter. Masing-masing mahasiswa menerima resep, memeriksa kelengkapan resep, menuliskannya dalam kolom seperti yang tertulis dibawah ini :
Nama Dokter dan Alamat
Tanggal Penulisan Resep
Nama Obat dan Sediaan Obat serta Kekuatan (kadar)
Perhatikan Jika Penulisan Kadar Obat dngan Standar Unit Menggunakan Istilah Sistem Internasional
Melakukan Kajian Resep menurut Indikator WHO. Antara lain :
Rata-rata jumlah obat per pertemuan
Persentase obat yang diresepkan dengan nama generic
Persentase penulisan antibiotic yang diresepkan
Persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan
Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium
Bahan dan Alat : resep resep dokter
Teori (Ringkasan) :
Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter , dokter gigi atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita. Resep disebut juga formulae medicae, terdiri dari formulae officinalis (yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-kope atau buku lainnya dan merupakan standar) dan formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter) formulae medicae, terdiri dari formulae officinalis (yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-kope atau buku lainnya dan merupakan standar) dan formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter).
Kelengkapan Suatu Resep
Dalam resep harus memuat :
Nama, alamat dan nomor izin prakter dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
Tanggal penulisan resep (inscription)
Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau komposisi obat (invocation)
Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan UU yang berlaku (subcriptio)
Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan
Tanda seru & paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal
Hasil Pengamatan :
No
Resep
Indikasi
1
R/ tab Amlodipin 5 XX
S 1 dd I
R/ tab HCT V
S 1 dd 1/4
R/ tab Mertigo XV
S 3 dd I
Kelengkapan Resep :
Dokter
Tanggal Resep
Nama Pasien
Umur Pasien
Amlodipin 5 mg; 19 mg
In : pengobatan hipertensi. Pengobatan awal leukemia miokardinal yang disebabkan angina stabil dan/ vasoplsama/ vasokontriksi dari vaskulator koroner. (ISO Vol 48 hal 340)
Hidroklortiazid 25 mg dan 50 mg
In : Diuretika, edema, terapi tambahan pada hipertensi. (ISO Vol 48 hal 269)
Betahisin mesilat 6 mg
In : Vertigo dan dizziness yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang rerjadi pada gangguan sirkulasi darah atau penyakit Meniere, Sindrom Meniere, dan Vertigo Perifer. (ISO Vol 48 hal 216)
2
R/ Laficef 500 (Lapi) VI
S 2 dd I
R/Gratizin 5 (Sanbe) X
S 2 dd I
R/ Cardisan 5 (Sanbe) X
S 1 dd I (pagi)
Kelengkapan Resep :
Dokter
Tanggal Resep
Nama Pasien
Umur Pasien
Sefadroksil monohidrat 500 mg
In : Infeksi saluran nafas atas dan bawah saluran kemih, kulit dan jaringan lunak tulang dan sendi. (ISO Vol 48 hal 155)
Flunarizin Hidroklorida 5 mg
In : Mencegah migraine, pengobatan dan pencegahan vestibular dan gangguan peredaran darah serebral dan perifer seperti tinnitus, vertigo. (ISO Vol 48 hal 214)
Amlodipin 5 mg
In : Untuk pengobatan hipertensi, angina stabil atau kronik, pengobatan pasien yang dipastikan atau diduga menderita angina vaso spastic (angina prikzmetalis atauangina varian). (ISO Vol 48 hal 340)
Kajian Resep :
No
Resep dan Nama Obat
Generik
Antibiotik
Injeksi
Esensial
1
R/ tab Amlodipin 5 XX
S 1 dd I
-
-
-
R/ tab HCT V
S 1 dd 1/4
-
-
R/ tab Mertigo XV
S 3 dd I
-
-
-
-
Persentase
66,6 %
0%
0%
33,3%
2
R/ Laficef 500 (Lapi) VI
S 2 dd I
-
-
R/Gratizin 5 (Sanbe) X
S 2 dd I
-
-
-
-
R/ Cardisan 5 (Sanbe) X
S 1 dd I (pagi)
-
-
-
-
Persentase
0%
33,3%
0%
33,3%
Hasil Diskusi dan Pembahasan :
Pada resep-resep yang diamati ada beberapa kekekurangan dalam kelengkapan resep yaitu tidak adanya umur pasien namun untuk kelengkapan lainnya seperti nama pasien, nama dokter, dan alamat tempat praktek dokter sudah ada dalam resep. Berdasarkan pemberian resep terhadap pasien :
Dugaan pada resep 1 pasien menderita hipertensi hal ini berdasarkan pada pemberian Amlodipin yang memiliki indikasi untuk pengobatan hipertensi, pengobatan awal leukemia miocardinal yang disebabkan angina stabil dan atau vasoplasma / vasokontriksi dari vaskulator koroner. Pemberian HCT yang memiliki indikasi diuretika dan terapi tambahan pada hipertensi serta pemberian mertigo yang memiliki indikasi vertigo dan dizziness yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan pada sirkulasi darah karena biasanya pada kasus hipertensi juga ditemukan gejala vertigo.
Dugaan pada resep 2 pasien menderita hipertensi hal ini berdasarkan pada pemberian Lapicef yang memiliki indikasi untuk pengobatan infeksi saluran nafas atas dan bawah, saluran kemih, kulit dan jaringan lunak tulang dan sendi yang diduga dialami oleh penderita hipertensi. Pemberian Gratizin yang memiliki indikasi mencegah migraine, pengobatan dan pencegahan vestibular dan gangguan peredaran darah cerebral dan perifer seperti tinnitus, vertigo. Serta pemberian Cardisan yang memiliki indikasi untuk pengobatan hipertensi, angina stabil / kronik, pasien yang dipastikan atau diduga menderita angina vasospastik.
Kesimpulan :
Dalam membaca suatu resep obat dari dokter diperlukan ketelitian dan kemampuan membaca resep karena jika terjadi kesalahan dalam pembacaan akan mengakibatkan kesalahan yang fatal dalam pemberian resep kepada pasien yang dapat membahayakan dan merugikan pasien. Oleh karena itu jika terdapat keraguan dalam pembacaan resep sebaiknya ditanyakan langsung kepada dokter yang menuliskan resep.
DAFTAR PUSTAKA
https://wikipedia.co.id/resepobat
https://ketentuanresepobat.blogspot.com
ISO VOL 48
8