Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Tugas Makalah WSBM Jusniar Bahtiar M021201034
Veronika Masseng
This study aims to determine the effect of Fishermen Culture and Intentions Toward Power Of Artisanal Fishermen (Studies in East Kalimantan Province). The research was conducted in the coastal areas of East Kalimantan Province which includes East Kutai, Bontang and Kutai Kertanegara, the number of respondents 237 households fisheries which are artisanal fishermen. Analysis tools to test this hypothesis using Partial Least Square with SmartPLS software. The results showed that fishermen culture positive and significant effect on the intention to empower themselves. Fishermen culture positive and significant impact on Behavioral Of Powerless. Intention positive and significant effect on Behavioral Of Powerless. Conclusion The results of this first study is the Theory of Planned Behavior (TPB) able to measure the impact of fishing culture of the intention to behave, both can measure the effect of fishing culture towards empowerment and third Behavioral Intention may be an intervening variable.
MAKALAH KEMARITIMAN SULAWESI TENGGARA, 2013
Tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk menggambarkan kondisi / potret pembangunan Sulawesi Tenggara di bidang kemaritiman berdasarkan perpektif pengetahuan masyarakat nelayan miskin dengan berbagai variabel pendukung yaitu kondisi demografi wilayah sulawesi tenggara, jumlah penduduk, penghasilan perkapita, serta kondisi ekonomi secara makro.
Abstrak Masyarakat permukiman nelayan sebagai anggota masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah, salah satu diantaranya dengan menggiatkan usaha-usaha produktif guna menambah pendapatan. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penataan lingkungan baik secara fisik maupun non fisik agar kondusif dapat merangsang pertumbuhan kegiatan usaha-usaha produktif tersebut. Pendapatan dari hasil melaut merupakan sumber pemasukan utama bagi nelayan. Besar kecilnya pendapatan akan sangat mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengelola lingkungan rumah tempat tinggal dan hidup mereka. Pengetahuan nelayan yang terbatas juga membuat mereka tidak termotivasi untuk memperbaiki kualitas lingkungan permukiman mereka. Padahal lingkungan permukiman mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka. Selama ini lingkungan permukiman nelayan identik dengan kekumuhan, degradasi dan perkembangan lingkungan yang tidak terkendali.Dalam pengembangan kawasan guna memacu pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat nelayan di pesisir Pantai Mayangan Problinggo Jawa Timur, diperlukan kajian karakteristik kawasan dalam pengembangan lingkungan permukiman serta kawasan yang secara signifikan mampu menumbuhkan usaha produktif dalam meningkatkan taraf kehidupan nelayan pesisir pantai. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kasus atau lapangan dengan analisis deskriptif komprehensif. Penelitian kasus atau lapangan dimaksudkan untuk identifikasi aspek-aspek yang signifikan mempengaruhi penataan lingkungan usaha produktif, analisis karakteristik lingkungan permukiman tempat tinggal nelayan. Sebelum hasil survey dianalisa harus dimasukkan dalam suatu kerangka tabel yang akan diolah, kemudian dibuat pengkodean hasil survey berdasarkan masalah yang akan dilihat.Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat nelayan mempunyai ciri-ciri yang spesifik, dengan karakteristik lingkungan permukiman nelayan meliputi kondisi geografis, penggunaan lahan, demografi, fasilitas lingkungan, perekonomian, sosial budaya dan transportasi. Sebagai komunitas yang mempunyai orientasi ke laut, corak kehidupan sosial ekonominya dan pranata sosial yang terlembagakan dengan sendirinya telah mengalami proses adaptasi ke laut. Adaptasi pada lingkungan merupakan suatu tindakan yang strategis dalam upaya memaksimalkan kesempatan hidup, dalam rentang waktu yang cukup lama menggejala, pada tahap berikutnya mentradisi dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan, pranata sosial masyarakat nelayan terbentuk berlandaskan dari tradisi-tradisi tersebut. Dengan demikian terbentuklah lingkungan yang spesifik seperti halnya lingkungan laut untuk masyarakat nelayan, ada beberapa lingkungan permukiman nelayan yang sudah relatif tertata dengan baik dimana kondisi sosial ekonomi masyarakat juga relatif lebih baik. Pada kawasan pengamatan usaha produktifnya berupa pengelolaan atau pengolahan hasil tangkapan laut, pengangkutan dan penyeberangan antar pulau, pendayagunaan potensi lingkungan untuk kegiatan komersial lainnya. Diperlukan upaya dalam penataan lingkungan permukiman nelayan di dalam menumbuh kembangkan usaha produktif guna meningkatkan taraf kehidupan keluarga nelayan khususnya di kawasan pesisir Pantai Mayangan Probolinggo Jawa Timur. Kata kunci: karakteristik kawasan, nelayan, Pantai Mayangan Pendahuluan Latar Belakang Suatu ironi bagi sebuah Negara Maritim seperti Indonesia bahwa ditengah kekayaan laut yang begitu besar masyarakat nelayan merupakan golongan masyarakat yang paling miskin dibanding anggota masyarakat subsistem lainnya. Mata pencaharian nelayan tersebut tidak seluruhnya bergantung dari kegiatan menangkap ikan akan tetapi
IbIKK Perahu Nelayan Fiberglass bertujuan membangun unit kewirausahaanUniversitas Halu Oleo yang tangguh di bidang industri perahu bermaterial fiberglass. Sebagai sumber perolehan pendapatan mandiri perguruan tinggi, tempat menimba pengalaman kerja mahasiswa, optimalisasi pemanfaatan fasilitas kampus, pemanfaatan dan pengembangan keahlian dosen. Target khususnya dapat memenuhi kebutuhan pasar bodi perahu pancing ikan yang kuat, efisien, moderen dan relatif terjangkau dalam rangka pengembangan produksi perikanan tangkap di Sulawesi Tenggara. Pencapaian tujuan dilaksanakan dengan mendayagunakan fasilitas kampus yang tersedia, pengadaan bahan dan penambahan peralatan produksi, penerapan manajemen produksi, pemasaran, dan system administrasi/keuangan yang sehat dan transparan. Sebagai hasil sementara, fasilitas produksi seperti bor listrik (2 buah), gurinda listrik (1 buah), gergaji kayu (2 buah), gergaji besi (2 buah), palu 0,25 kg (5 buah) dan pahat 3” (2 buah) telah tersedia. Produk yang telah dihasilkan adalah landasan mall yang terbuat dari material kayu sebanyak 4 unit dan landasan mall material PVC 1 unit; satu pasang mall material fiberglass dan satu unit perahu nelayan fiberglass (koli-koli). Promosi produk dilakukan dalam bentuk pameran produksi Universitas Halu Oleo. Minat masyarakat akan produk IbIKK cukup baik yang ditunjukkan dengan pesanan perahu koli-koli sebanyak 5 unit dari masyarakat nelayan secara individu dari Kelurahan Sambuli. Selanjutnya, Jenis produk berbasis fiberglass telah dikembangkan dan siap memasuki pasar komersial adalah perahu nelayan dari jenis koli-koli, perahu nelayan pancing tonda tuna ukuran 1 GT, 2 GT dan 3 GT. Sedangkan untuk jenis perahu lainnya masih sebatas pada desain dan negosiasi pemenuhan permintaan konsumen. Produksi dan penerimaan dari kegiatan IbIKK masih terbatas pada penjualan perahu nelayan dari jenis koli-koli dan perahu nelayan pancing tonda tuna ukuran 1 GT, 2 GT dan 3 GT serta jasa desain kapal speed boat, hal ini sangat terkait dengan ketersediaan bahan baku dan ruang kerja produksi yang terbatas. Kegiatan produksi program IbIKK pada tahun pertama telah mampu meningkatkan kas tunai usaha sekitar Rp 63 juta dari hasil penjualan produk IbIKK per Desember 2015. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program IbIKK ini telah mencapai 70% berdasarkan indikator ketersediaan bahan baku dan fasilitas kerja, rekrutmen SDM, proses produksi, produk yang dicapai, manajemen pelaksanaan, dan system pemasaran. Dengan demikian, Program IbIKK pada dasarnya layak untuk tetap dilanjutkan dengan berbagai penyempurnaan termasuk dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk aplikasi desain kapal ≤ 3GT, 5 GT dan > 10 GT. Key words: fiberglass, perahu nelayan, produksi, IbIKK, UHO.
Literal Thomas, Part I, 2019
In the gospel of Thomas, logion 65 has a particular sentence in it which literally says "'Perhaps he did not know them' yet widely gets interpreted as 'Perhaps they did not recognize him'. In this paper it will be detailed how the literal translation would make good sense - if placed in an entirely different context, and with one caveat
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Donzelli , 2006
TALİD, Türkiye Araştırmaları Literatür Dergisi, 2005
Pioneer: Journal of Language and Literature
Journal of Ancient Philosophy, 18, 2024
Fata viam invenient. Nuevas contribuciones a los estudios en Filología Clásica, 2024
Zenodo (Cern European Organization for Nuclear Research), 2023
International Journal of Advanced Research (IJAR), 2019
Eos, Transactions American Geophysical Union, 2006
2015
Clinical Interventions in Aging
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2020
Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 2005
The Henry James Review, 2002
American Heart Journal, 1991
Frontiers in Oncology, 2016
Revista Argentina De Urologia, 1983