Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Yang di maksud dengan terminologi alam semesta dalah segala sesuatu selain allah swt. Karenanya alam semesta bukan hanya langit dan bumi, tetapi meliputi segala sesuatu yang ada dan berada di antara keduanya. Tidak hanya itu, dalam persfektif islam, alam semesta tidak hanya mencakup hal-hal yang konkrit atau dapat diamati melalui pengindraan manusia, tetapi mencakup juga segala sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indra manusia. Dalam islam, segala sesuatu selain allah swt, yang dapat diamati atau didekati melalui pengindraan manusia disebut sebagai 'alam syahadah. Ia merupakan fenomena. Sementara itu, segala sesuatu selain allah swt, yang tidak dapat diamati atau didekati melalui pengindraan manusia disebut sebagai 'alam ghaib. Karenanya, ia adalah noumena. Dalam al-qur'an, terma 'alam hanya ditemukan dalam bentuk plural, yaitu 'alamin. Kata ini berulang sebanyak 73 kali dan tersebar pada 30 surah. Di samping itu hal ini juga merupakan penegasan terhadap konsep islam tentang alam semesta, yaitu segala sesuatu selain allah swt. Dari sisi ini, penalaran kita mengharuskan eksisnya pluralitas atau kejamakan pada alam semesta ini. Dalam al-qur'an, terma 'alam hanya ditemukan dalam bentuk plural, yaitu 'alamin. Untuk itu manusia harus mengenal alam semesta berikut karakter atau wataknya.
A. ALAM SEMESTA 1. Pengertian Alam Semesta Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan mrnjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah. Alam syahadah dalam istilah Inggris disebut universe yang artinya seluruhnya, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagi alam semesta. Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang teratur dalam aspek biologi, fisika, kimia, dan geologi beserta semua kaidah sains. Definisi dari alam semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius. Alam syahadah atau alam materi sering juga disebut dengan alam fisik karene alam syahadah merupakan alam yang dapat dicapai oleh indera manusia baik dengan menggunakan alat atau tidak, berbeda dengan alam ghoib yang tidak dapat tercapai oleh indera. Alam syahadah dapat dibedakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alam zarrah (mikrokosmos). Dan dapat pula dibedakan menjadi alam nabati, hewani, dan insani Al Quran menggambarkan alam semesta laksana sebuah kitab yang disusun oleh satu wujud yang arif, yang setiap baris dan katanya merupakan tanda kearifan penulisnya. KESIMPULAN 1. Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. 2. Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta. 3. Al Qur'an menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al A'raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa. 4. Karakteristik integral alam ada 5, yaitu terbatas, berubah, tergantung, ditentukan, dan relative. 5. Tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah. 6. Mekanisme Alam (Sunnatullah) adalah ketentuan-ketentuan Allah sebagai hukum yang mengatur alam semesta ini beserta isinya. Allah menciptakan alm semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Hydrogeology Journal
Tracing natural groundwater recharge to the Thiaroye aquifer of Dakar, Senegal2019 •
2010 •
Religions
Liturgical Participation: An Effective Hermeneutic for Individuals with Profound Memory Loss2021 •
Universidad Nacional de Misiones. Facultad de Ciencias Exactas, Químicas y Naturales. Centro de Investigación y Desarrollo Tecnológico
Caracterización química y morfología de la madera de Moringa oleifera como materia prima potencial para biorrefinerías2018 •
Journal of Complex Networks
Universal features of mountain ridge networks on Earth2019 •
iranian journal of nursing and midwifery research
Evidence-based draft guideline for prevention of midwifery malpractices based on referred cases to the forensic medicine commission and the medical council from 2006–20112017 •
Effulgence-A Management Journal
Vedanta Resources PLC. A Case Study on Lack of Focus on Social Issues and its aftermath at Lanjigarh, Orissa2015 •
… Iranica Transaction A: …
Optimal design of geometrically nonlinear space trusses using an adaptive neuro-fuzzy inference system2009 •
2015 •
Multi-level Finance and the Euro Crisis
Introduction: how multi-level finance has contributed to the crisis and is affected by it