TUGAS MATA KULIAH
ASURANSI KESEHATAN
”RESIKO UNDERWRITING”
Disusun Oleh :
Lindha Ismawati 25010112140164
Risa Tri A 25010112130168
Rachmawati Yulianingtyas 25010112130209
Vannisa Fandyar M 25010112140195
Alifa Rizqia 25010112130218
Melodi Damai S 25010112140221
Meitrika Damayanti 25010112130232
Cindi Widia Lestari 25010112130236
Anggiyara Dayu R 25010112130241
Guesthi Lunes M C 25010112110253
Dewanto 25010114140397
ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
PENGERTIAN UNDERWRITING
Underwriting adalah suatu proses untuk menentukan apakah sebuah permohonan asuransi calon tertanggung diterima atau ditolak. Underwriiting merupakan suatu proses untuk mengklasifikasikan tingkatan atau besaran risiko calon peserta asuransi serta memutuskan apakah sebuah polis asuransi perlu diisued, , jika polis diisued, dalam batas-batas apa dan berapa tarif preminya.
Fokus underwriting berbeda-beda tiap asuransi. Fokus utama underwriting asuransi jiwa lebih mengutamakan risiko kematian yang akan terjadi pada calon peserta, sedangkan dalam asuransi kesehatan lebih mengutamakan morbiditas atau kejadian kesakitan/kecelakaan dalam sebuah populasi tertentu.
Underwriting disebut juga seleksi risiko. Terlaksana atau tidaknya suatu akad kontrak oleh perusahaan sangat tergantung pada proses underwriting yang mengidentifikasi kelayakan calon tertanggung.
Memahami seuah konsep underwriting dengan baik merupakan hal yang sangat esensial untuk dapat melakukan identifikasi risiko secara baik, tepat dan akurat, mengingat tanggung jawab utama dari underwriter dalam seleksi risiko adalah memastikan bahwa tidak ada risiko yang menimbulkan masalah besar yang memberatkan bagi perusahaan di kemudian hari, sehingga proses seleksi risiko yang dilakukan oleh underwriter berkorelasi dengan tujuan perusahaan, yakni maksimalisasi laba.
FUNGSI, TANGGUNG JAWAB UNDERWRITER
Fungsi Underwriter
Fungsi-fungsi utama underwriter asuransi kesehatan perorangan yaitu :
Menilai dan memilih pemohon asuransi
Memutuskan apakah sebuah permohonan asuransi dapat disetujui dan jika disetujui, apa dasar persetujuan itu
Memelihara dan menjaga komunikasi yang cukup baik dengan tenaga lapangan (misal agen asuransi)
Fungsi utama underwriter asuransi kesehatan kelompok adalah :
Memeriksa karakteristik paket-paket jaminan kesehatan yang ditawarkan kepada suatu kelompok
Mempertimbangkan berbagai variabel yang berkaitan dengan risiko yang akan muncul jika paket jaminan kesehatan tersebut dijual
Menentukan apakah suatu paket jaminan kesehatan dapat diterima seperti apa adanya ata paket-paket tersebut perlu dimodifikasi menurut aturan-aturan standar perusahaan asuransi
Fungsi lain dari underwriter asuransi kesehatan kelompok diantaranya:
Memproyeksikan kemungkinan klaim-klaim
Menghitung cadangan klaim
Menentukan biaya administrasi
Menentukan underwriting pada kelompok baru dan yang telah ada
Tanggung Jawab Underwriter
Departemen Underwriting bertanggung jawab menciptakan standar seleksi dan memberikan keputusan atas para pelamar. Underwriting (penanggung) tidak hanya meninjau bisnis baru tetapi juga bisnis yang telah mantap. Underwriting mungkin akan membatalkan polis yang menurut pengalaman sangat merugikan atau menunjukkan ciri-ciri yang tidak menguntungkan. Departemen Underwriting tidak hanya memeriksa tarif dan formulir-formulir yang diserahkan oleh agen tetapi juga mengembangkan formulir-formulir polis baru.
Tugas Underwriter :
Mengelola resiko yang diajukan melalui Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ)
Memutuskan untuk menerima, menunda atau menolak resiko yang diajukan
Menentukan syarat dan beberapa tambahan informasi
Tanggung Jawab Underwriter Asuransi Kesehatan Perorangan, Tanggung jawab underwriter asuransi kesehatan perorangan lebih difokuskan pada analisis pola morbiditas seperti frekuensi, durasi dan keparahan penyakit dalam kelas individual terasuransi tertentu.
Tanggung Jawab Underwriter Asuransi Kesehatan Kumpulan, Tanggung jawab utama underwriter asuransi kesehatan kumpulan adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh sebuah kelompok yang relatif lebih rendah ketimbang prediksi semula ketika permohonan paket tersebut diminta.
Underwriter bertanggung jawab atas :
Persiapan Pendaftaran dan semua dokumen pendukungnya.
Konsultasi : jumlah dan jenis efek yang akan diterbitkan, bursa yang akan dipilih untuk mencatatkan efeknya, jadwal emisi, metode pendistribusian efek.
Penjaminan terhadap efek yg akan di emisikan
Evaluasi Emiten : manajemen, prospek pemasaran & produksi serta keuangannya
Bersama emiten menentukan harga efek yang akan diemisikan
Sebagai pembentuk pasar (market maker) di bursa paralel
PROSES SELEKSI RISIKO DAN FAKTOR-FAKTORNYA
Proses Seleksi Resiko
Underwritting atau proses seleksi resiko awal merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi resiko yang diperkirakan dapat terjadi pada diri calon tertanggug, kemudian mengklasifikasikannya ke dalam beberapa tingkatan atau golongan. Pegawai atau tenaga ahli di perusahaan asuransi yang diberi tanggung jawab untuk melakukan seleksi resiko ini dinamakan underwritter yang tugas pokoknya adalah melakukan identifikasi resiko calon tertanggung dan mengklasifikasikan resiko para calon tertanggung yang telah diidentifikasi.
Identifikasi Resiko
Untuk dapat menerima seorang calon tetanggung diperlukan seleksi awal terhadap faktor-faktor yang dapat menambah atau mengurangi resiko yang mungkin terjadi dan harus menjadi tanggungan perusahaan. Dalam hubungan dengan bisnis asuransi, faktor-faktor resiko yang perlu dicermati itu adalah : Peril secara sederhana dapat diartikan sebagai penyebab atau yang mungkin dapat menyebabkan suatu kerugian. Dalam praktiknya, istilah “penyebab kerugian” kadang-kadang digunakan dalam polis asuransi yang pada dasaranya dimaksudkan sebagai peril. Peril yang umumadalah kebakaran, badai, banjir dan ledakan penyebab kerugian dalam hubungannya dengan asuransi dinamakan peril.
Hazard adalah setiap keadaan yang dapat menciptakan atau mendorong kesempatan timbulnya kerugian dari suatu peril. Misalnya, kebakaran adalah suatu peril atau penyebab kerugian. Akan tetapi, bensin yang disimpan didekan kompor merupakan suatu hazard, yaitu sesuatu yang dapat memberi atau mempercepat peluang peril kebakaran yang akan menyebabkan suatu kerugian. Hazard dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk, yaitu ;
Physical Hazard adalah hazard yang timbul dari kondisi fisik penggunaan barang
Morale Hazard dan Moral Hazard bukan merupakan keadaan yang bersifat fisik yang dapat memperbesar peluang terjadinya suatu kerugian, akan tetapi lebih berkaitan dengan sifat dan tindakan tertanggung. Morale Hazard adalah hazard akibat kelalaian dan tindakan tidak bertanggung jawab yang akan menyebabkan terjadinya suatu kerugian. Moral Hazard adalah hazard dimana seseorang sengaja menyebabkan suatu kerugian dengan maksud memperoleh uang asuransi atau kompensasi lain.
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, underwriter selanjutnya akan mengklasifikasi resiko-resiko para calon tertanggung yang akan mengambil asuransi di perusahaannya.
Klasifikasi Resiko
Selain melakukan identifikasi resiko, seorang underwritter juga bertanggung jawab untuk melakukan klasifikasi para calon tertanggung ke dalam golongan-golongan atau kelas tertentu sesuai dengan tingkat resiko masing-masing, untuk menetapkan tarif premi yang tepat. Dalam mengklasifikasikan tingkat resiko para calon tertanggung, underwritter akan menerapkan aturan yang dituangkan dalam buku panduan yang disebut Underwriting Guidelines, dan berdasarkan panduan tersebut, resiko-resiko akan dikelompokan ke dalam golongan/ kelas sebagai berikut :
Standart Risk ( Resiko Standar)
Preferred Risk (Resiko yang lebih baik)
Substandard Risk ( Resiko dibawa standar)
Decline Risk ( Resiko Buruk)
Standard Risks, merupakan kelompok tertanggung ynag resikonya dinilai rata-rata untuk usia tertentu, dan untuk usia yang berbeda memang resikonya pun berbeda. Premi yang dikenakan pada kelompok ini disebut “standard premium rate” atau dapat disebut sebagai tarif premi dasar. Preferred Risks, adalah kelompok dari golongan calon tertanggung yang resikonya dinilai lebih rendah dari mereka yang tergolong dalam kelompok standard risk, oleh karena itu, premi yang dikenakan juga lebih rendah. Substandard risk, merupakan golongan tertanggung yang resikonya lebih tinggi dari mereka yang berada di kelompok standard risk. Kelompok ini dikenakan substandard premium rate atautingkat premi yang lebih mahal dari premi standar. Sedangkan dalam asuransi kesehatan, mereka dilayani dengan 2 (dua) cara pengenaan premi, yaitu :
Premi substandard seperti asuransi pada umumnya
Kondisi yang dimodifikasikan atau modified condition misalnya dengan mengecualikan suatu penyakit dari cakupan asuransinya, antara lain dengan tidak memberikan biaya penggantian medical check-up, tidak memberikan penggantian iaya operasi jantung, pemasangan ring dan sebagainya.
Declined Risks, adalah kelompok dari orang-orang yang resikonya dinilai terlalu besar bagi perusahaan asuransi, sehingga tidak layak untuk diasuransikan, atau jika diterima sebagai tertanggung oleh perusahaan asuransi akan dikenakan premi yang sangat tinggi. Pada umumnya seorang pemohon dis ability income insurance diklasifikasikan kedalam golongan declined risk class ini.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Seleksi Resiko
Pada prinsipnya, ada delapan faktor penting yang akan diteliti oleh perusahaan asuransi jiwa dalam rangka mengevaluasi penerbitan polis asuransi jiwa untuk suatu kelompok, yakni :
Latar Belakang Keberadaan Kelompok
Umumnya, perusahaan asuransi jiwa kurang berkenan menerbitkan polis asuransi bagi kelompok bila kelompok itu semata-mata dibentuk atau didirikan dengan tujuan untuk menutup kebutuhan asuransi jiwa bagi para anggota di dalamnya.
Hal ini terkait dengan tendensi yang terjadi (berdasarkan pengalaman di beberapa negara) bahwa antiseleksi bisa terjadi pada kelompok seperti ini. Antiseleksi adalah istilah yang umum digunakan dalam bidang asuransi perihal situasi yang terjadi sebagai akibat dari informasi yang asimetris.
Dalam hal ini, calon tertanggung atau pemegang polis mengajukan permohonan asuransi kepada perusahaan asuransi jiwa terkait dengan penyakit berat atau tingginya risiko kesehatan yang sudah diketahui oleh yang bersangkutan
Jenis dan Tipe Kelompok
Dalam hal ini, yang menjadi perhatian perusahaan asuransi jiwa terkait dengan evaluasi suatu kelompok. Misalnya, apakah sebuah kelompok terbentuk karena adanya hubungan antara pekerja dan pemberi kerja? Atau, apakah kelompok tersebut merupakan koperasi, asosiasi, atau entitas lainnya?
Stabilitas
Stabilitas terkait dengan kondisi di mana grup atau kelompok bisa mempertahankan arus masuknya anggota baru yang lebih muda dari waktu ke waktu sehingga kondisi ini memungkinkan kelompok tersebut memiliki penyebaran usia anggota yang merata. Pengalaman menunjukkan bahwa usia tua memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.
Group underwriter juga mempertimbangkan indikasi tingginya intensitas perubahan anggota dalam periode yang pendek. Pada kondisi seperti ini, perusahaan asuransi jiwa akan terkena tambahan biaya administrasi dalam rangka pengadministrasian coverage asuransi setiap anggota dalam kelompok tersebut.
Besaran Jumlah Peserta
Saat ini ada banyak perusahaan asuransi jiwa yang memberikan batasan tidak terlalu ketat terhadap ukuran jumlah peserta dalam kelompok. Meskipun demikian, jumlah peserta yang besar dalam sebuah kelompok cenderung memiliki tiga karakter berikut ini:
Semakin dekat dengan angka asumsi aktuarial dalam hal tingkat morbiditas dan mortalitas,
cenderung memiliki fluktuasi klaim yang kecil,
pengelolaannya membutuhkan biaya administrasi yang lebih kecil (persentase terhadap jumlah premi).
Jenis Usaha
Dalam proses seleksi risiko,group underwriter sangat memerhatikan faktor ini. Mengapa demikian? Bagi perusahaan asuransi jiwa, tipe dan jenis usaha tertentu memiliki probabilitas risiko yang lebih tinggi ketimbang jenis usaha lainnya. Keenam, level partisipasi peserta dalam program.
Level Partisipasi Peserta dalam Program
Perusahaan asuransi jiwa umumnya mengelompokkan Program Asuransi Group Plan menjadi dua bagian, yakni noncontributory plan dan contributory plan. Pada noncontributory plan, perusahaan pemberi kerja yang mensponsori program ini akan membayar sepenuhnya premi asuransi kepada perusahaan asuransi jiwa. Dalam hal ini, karyawan sebagai anggota atau peserta dalam grup tidak ikut membayar premi. Bagaimana dengan contributory plan?
Dalam hal ini, peserta turut berkontribusi dalam membayar sebagian kecil premi. Untuk mengurangi efek antiseleksi, dalam noncontributory plan, umumnya perusahaan asuransi mensyaratkan seluruh peserta wajib mengikuti program asuransi.Sebaliknya, untuk contributory plan, perusahaan asuransi membebaskan peserta untuk bergabung.
Usia
Meskipun group underwriter tidak akan melakukan evaluasi risiko terhadap setiap peserta dalam kelompok satu demi satu (kecuali grup dengan peserta yang sangat sedikit), perusahaan asuransi tetap mengevaluasi penyebaran usia dari anggota atau peserta di dalamnya. Secara khusus, perusahaan asuransi jiwa akan menaruh perhatian pada besarnya jumlah peserta yang sudah berusia tua. Pengalaman menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.
Jenis Kelamin
Proporsi jenis kelamin peserta dalam kelompok juga menjadi faktor evaluasi bagi perusahaan asuransi jiwa.Umumnya,kelompok wanita dalam grup cenderung memiliki risiko yang lebih kecil. Itu sebabnya, grup dengan proporsi peserta wanita yang lebih besar secara statistik akan memiliki risiko yang lebih kecil untuk coverage asuransi.
Faktor-faktor Penentu Jumlah Premi Dalam Bisnis Asuransi Jiwa
Dalam bisnis Asuransi Jiwa, resiko-resiko yang dihadapi oleh setiap individu (Pihak Tertanggung) dipindahkan atau ditransfer kepada Pihak Penanggung, dalam hal ini adalah pihak perusahaan Asuransi Jiwa, yang setuju untuk mengganti kerugian dalam jumlah tertentu yang disebutkan di dalam kontrak polis apabila resiko tersebut terjadi pada pihak Tertanggung. Sebelumnya Pihak Tertanggung akan menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu kepada pihak Penanggung secara berkala (premi) untuk mengcover resiko-resiko yang mereka hadapi.
Sebelum menetapkan besarnya premi yang wajib dibayar oleh Pihak Tertanggung, perusahaan Asuransi Jiwa harus memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah premi :
Kemungkinan kerugian;
Nilai dari setiap kerugian;
Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim, dan lain-lain;
Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian;
Faktor lainnya seperti finansial, kesehatan, dan faktor-faktor sosial.
Perusahaan Asuransi Jiwa harus mempertimbangkan seluruh faktor-faktor tersebut sehingga terhindar dari kerugian, seperti misalnya: menentukan jumlah premi yang lebih kecil dari seharusnya.
SUMBER INFORMASI UNDERWRITING
Sumber Informasi Underwriting Asuransi Kesehatan Perorangan, meliputi :
Permintaan asuransi
Ketika membeli asuransi kesehatan, pemohon diwajibkan mengisi formulir aplikasi. Isi kedalaman dan arah pertanyaan yang ada dalam formulir aplikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan asuransi dan fungsinya. Jika formulir aplikasi hanya digunakan untuk satu jenis asuransi tertentu, maka isi pertanyaan-pertanyaan pada formulir tersebut hanya dirancang untuk mendapatkan informasi yang dianggap relevan bagi underwriting asuransi yang bersangkutan. Namun jika formulir aplikasi itu untuk beberapa tipe asuransi, pertanyaan-pertanyaan harus dirancang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk keperluan underwriting berbagai cakupan asuransi itu.
Formulir aplikasi asuransi terdiri dari beberapa bagian :
Bagian utama biasanya berisi pertanyaan tentang nama dan alamat pemohon serta calon tertanggung. Karakteristik calon tertanggung seperti jenis kelamin, pekerjaan, tanggal lahir, status perkawinan, hobi, pekerjaan yang dilakukan diwaktu luang, dan informasi tentang asuransi kesehatan lain yan dimiliki akan ditanyakan pada bagian ini. Pada bagian ini juga ditanyakan apakah pemohon pernah mengajukan permohonan asuransi lain yang diterima atau ditolak
Bagian lain dari formulir aplikasi mencakup daftar pertanyaan tentang riwayat kesehatan masa lalu dan kondisi kesehatan kini calon tertanggung. Calon tertanggung akan diminta untuk :
menerangkan tinggi dan berat badan
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan masa lalu dan kini
menerangkan apakah pernah melakukan kunjungan ke dokter pada waktu baru-baru ini; dan
menerangkan alasan-alasan kunjungan ke para dokter tersebut.
Pemeriksaan Kesehatan dan Paramedis
Perusahaan asuransi tidak akan meminta pemohon untuk menjalani pemeriksaan dokter untuk suatu permintaan asuransi, jika calon tertanggung itu lebih muda dari satu umur tertentu yang telah ditetapkan perusahaan asuransi dan tidak menunjukkan adanya masalah-masalah kesehatan yang didasarkan atas pertimbangan agen dan jawaban atas pertanyaan pada formulir pertanyaan tentang kesehatan. Jenis permintaan itu disebut permintaan dengan pemeriksaan dokter.
Jika menurut agen dan kajian terhadap jawaban-jawaban atas pertanyaan formulir aplikasi asuransi menunjukkan indikasi bahwa calon tertanggung melebihi batas aturan perusahaan asuransi atau mempunyai masalah kesehatan, maka calon tertanggung diminta untuk menjalani beberapa jenis pemeriksaan dokter. Apabila satu pemeriksaan dokter diperlukan, maka permintaan asuransi itu disebut sebagai permintaan dengan pemeriksaan dokter. Pada kondisi ini, perusahaan asuransi akan membutuhkan tenaga kesehatan untuk membantu mengisi formulir yang merinci riwayat kesehatan dan kondisi kesehatan kini calon tertanggung. Secara umum, ada dua jenis pemeriksaan dokter yang dipakai untuk keperluan underwriting, yaitu pemeriksaan dokter (kesehatan) umum dan pemeriksaan paramedis.
Pernyataan dokter yang bertugas
Jika dalam formulir aplikasi asuransi atau hasil laporan pemeriksa kesehatan tercatat riwayat kesehatan calon tertanggung yang serius atau perlu dipertanyakan lebih lanjut, underwriter dapat meminta pernyataan dokter yang bertugas (Attending Physycian's Statament - APS ) atau rumah sakit.
Pernyataan Agen
Komentar yang diberikan oleh agen seringkali sangat membantu underwriter untuk mengenali situasi yang sering dipertanyakan atau tidak dapat diperoleh dari sumber-sumber lain. Agen juga bisa diminta untuk mengindikasikan
Pengetahuannya tentang informasi pemohon yang tidak termasuk dalam aplikasi tetapi kemungkinan memiliki faktor risiko yang perlu dipertimbangkan underwriter dan Nilai net pemohon, pendapat tahunan dan pendapatan dari sumber-sumber selain pekerjaan.
Laporan Inspeksi
Laporan inspeksi disebut juga sebagai laporan penyelidikan konsumen, adalah sebuah hasil penyelidikan terhadap calon tertanggung yang dilakukan oleh agen tertentu (perusahaan inspeksi) yang khusus untuk memperoleh informasi tentang calon tertanggung. Laporan inspeksi biasanya tertulis dan berisi informasi tentang pekerjaan, kebiasaan-kebiasaan pribadi, kegemaran, kondisi keungan, dan riwayat kesehatan calon tertanggung.
Sumber-Sumber Informasi Underwriting Asuransi Kesehatan Kumpulan
Permintaan untuk proposal
Ketika sebuah kelompok membeli produk asuransi, perwakilan kelompok tersebut akan diminta untuk mengisi formulir permintaan asuransi yang telah disediakan oleh perusahaan asuransi. Formulir permintaan asuransi menanyakan data-data karyawan serta data pengalaman asuransi masa lalu atau riwayat klaim.
Informasi tentang jumlah karyawan yang memenuhi syarat sebagai peserta sangat berguna bagi underwriter untuk menentukan apakah ada sejumlah partisipasi peserta yang cukup adekuat untuk sebuah paket jaminan yang diminta oleh kelompok tersebut. Sedangkan informasi tentang riwayat asuransi kesehatan sebelumnya akan sangat membantu underwriter untuk menentukan apakah calon peserta kelompok memiliki stabilitas yang dapat diterima.
Kartu pendaftaran
Kartu pendaftaran akan memberikan informasi tentang usia, jenis kelamin, pendapatan, status tanggungan dan pekerjaan.
Pernyataan finansial dan laporan kredit
Informasi tentang stabilitas keuangan pengusaha penting diketahui underwriter. Informasi ini harus dipertimbangkan untuk meyakinkan apakah kelompok memungkinkan akan tetap memiliki anggota kelompoknya selama beberapa tahun.
Informasi kredit yang dimiliki calon peserta juga harus diketahui underwriter. Informasi ini dapat membantu underwriter untuk memprediksikan kemungkinan kesulitan pengusaha untuk membayar premi secara teratur. khususnya jika premi bersifat nonkontributori.
Informasi agen atau broker
Untuk pembeli kelompok baru, underwriter dapat meminta bantuan agen atau broker untuk mendapatkan informasi tentang kondisi calon pemegang polis. Informasi yang dimaksud biasanya berhubungan dengan pengalaman asuransi masa lalu, paket jaminan yang pernah dibeli, dan informasi premi.
Representatif kelompok
Penjualan paket jaminan kelompok dapat dilakukan terlebih dahulu melalui kunjungan ke tempat pengusaha oleh seorang representatif kelompok dari perusahaan asuransi. Representatif kelompok ini akan membahas paket jaminan kesehatan dengan calon peserta. Untuk keperluan underwriting, representatif kelompok dari perusahaan asuransi selanjutnya akan menyampaikan informasi kepada underwriter tentang kondisi pengusaha dan karyawan-karyawannya.
Laporan inspeksi
Untuk menangkap calon peserta kelompok yang lebih kecil, perusahaan asuransi dapat memanfaatkan laporan inspeksi. Laporan ini biasanya dibuat oleh perusahaan investigasi komersil yang secara khusus memberikan informasi penting untuk keperluan underwriting. Dalam melakukan inspeksi, perusahaan investigasi akan melakukan kunjungan langsung ke tempat pengusaha, melaporkan kemungkinan adanya adverse selection, serta membantu memeriksa akurasi informasi yang diberikan pengusaha pada formulir aplikasi asuransi.
REFERENSI
Ulum, Miftahul. 2010. Prosedur Underwriting Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan pada PT Asuransi Takaful Keluarga. UIN Jakarta
PAMJAKI. 2005. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian A. PAMJAKI Jakarta