Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PENELITIAN & METODE PENELITIAN

PENELITIAN & METODE PENELITIAN Penelitian ilmiah  Woody; penelitian adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran yang kritis, meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, membuat formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan yang diambil dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis.  Hill Way (Introduction to Research) ; penelitian merupakan metode studi yang sifatnya mendalam dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk membuat pemecahan masalah tersebut. Penelitian ilmiah  Parson ; penelitian ialah suatu pencarian atas segala sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan penekanan bahwa pencariannya dilakukan pada masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan penelitian.  Hadi Sutrisno ; penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah  Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol.  Langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:  Merumuskan masalah.  Merumuskan hipotesis.  Mengumpulkan data.  Menguji hipotesis.  Merumuskan kesimpulan. Metode ilmiah Merumuskan Masalah Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan? I. Metode ilmiah II. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Metode ilmiah III. Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. Metode ilmiah IV. Menguji Hipotesis Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri. Metode ilmiah Merumuskan Kesimpulan Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya. V. Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah  Setiap penelitian ilmiah harus menerapkan metode ilmiah, akan tetapi setiap metode ilmiah belum tentu penelitian ilmiah.  Perbedaan metode ilmiah dengan penelitian ilmiah : Rumusan masalah; Cara kerja pemecahan masalah. Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah  Rumusan Masalah  Rumusan masalah (metode ilmiah) dapat berupa masalah sederhana atau masalah yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika hari hujan, salah satu sudut lantai kamar di rumah anda menjadi menjadi basah. Untuk menyelesaikan masalah ini, tidak perlu melakukan penelitian ilmiah, cukup berpikir dengan metode ilmiah.  Rumusan masalah (penelitian ilmiah) cukup kompleks sehingga membutuhkan kegiatan yang kompleks pula untuk memecahkannya. Misalnya: Apa yang menyebabkan masyarakat suku Pamona lebih senang hidup dalam kawasan belantara dibanding di perkampungan transmigrasi? Untuk memecahkan masalah ini tidak dapat dilakukan secara sederhana melalui metode ilmiah, tetapi haruslah dengan penelitian ilmiah yang dalam pelaksanaannya menerapkan prinsip metode ilmiah. Dalam penelitian ilmiah anda harus merancang instrumen untuk mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis dan membahas hasil penelitian, dsb. Metode Ilmiah vs Penelitian Ilmiah  Cara Kerja Pemecahan Masalah  Cara kerja penelitian ilmiah lebih kompleks dibanding metode ilmiah.  Penelitian ilmiah diperlukan ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan keahlian khusus.  Penelitian ilmiah dilakukan secara sadar, cermat dan sistematis mengenai subjek tertentu sehingga dapat mengungkapkan fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi-aplikasi.  Penelitian ilmiah juga berkaitan dengan memperbaiki sesuatu yang sedang berjalan baik berupa fakta, teori atau kegiatan, dan tidak hanya mengungkap hal-hal yang bersifat baru.  Penelitian ilmiah (scientific research) bukan hanya dilakukan untuk pemuasan rasa ingin tahu, tetapi juga berkaitan dengan upaya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan gejala sosial ataupun kebendaan (alam). Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah            mengidentifikasi dan merumuskan masalah melakukan studi pendahuluan merumuskan hipotesis mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel menentukan rancangan dan desain penelitian menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian menentukan subjek penelitian melaksanakan penelitian melakukan analisis data merumuskan hasil penelitian dan pembahasan menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi. Mengidentifikasi & Merumuskan Masalah  Identifikasi masalah dilakukan agar rumusan masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian.  Identifikasi masalah dirumuskan sesuai dengan latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan.  Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif,  Rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan). Melakukan Studi Pendahuluan  Studi pendahuluan untuk bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan dalam menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya.  Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan, perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang bersesuaian dan relevan.  Studi pendahuluan juga dapat membuat penelitian lebih fokus pada masalah yang diteliti sehingga dapat memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan dibutuhkan. Merumuskan Hipotesis  Hipotesis biasa juga disebut kesimpulan sementara.  Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti akan lebih fokus terhadap masalah yang diangkat.  Dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena data yang diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data yang berkaitan langsung dengan hipotesis.  Hipotesis berkaitan dengan anggapan dasar.  Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan kebenarannya. Mengidentifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel  Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah     fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Definisi operasional variabel itu sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian (terukur). Definisi operasional variabel adalah definisi khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak sama dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori tertentu. Menentukan Rancangan atau Desain Penelitian  Rancangan penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan.  Rancangan penelitian harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat mengulang prosedur yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti. Menentukan dan Mengembangkan Instrumen Penelitian  Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan     peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Beragam alat & teknik pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya, sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kriteria utama yang dipertimbangkan untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu. Menentukan Subjek Penelitian  Unsur yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan      sebagai sumber data disebut subjek penelitian. Subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan sampel penelitian. Penelitian ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya. Penelitian yang subjeknya sampel, menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum terhadap seluruh populasi, walau data yang diambil hanya sampel yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian yang salah akan mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah. Sampel yang dipilih harus merepsentasikan populasi penelitian. Melaksanakan Penelitian  Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data      sesuai dengan desain atau rancangan penelitian. Pelaksanaan penelitian harus cermat dan hati-hati, keabsahan dan kebenaran data penelitian akan menentukan kualitas penelitian yang dilakukan. Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang telah dirumuskannya dengan mengambil data berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuatnya secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data langsung dan data tidak langsung. Data langsung adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari subjek penelitian. Data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa berhubungan secara langsung dengan subjek penelitian. Melakukan Analisis Data  Beragam data yang terkumpul saat peneliti     melaksanakan penelitian ilmiahnya tidak akan bermakna apapun sebelum dilakukan analisis. Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk melakukan analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian ilmiah yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif juga. Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan dan analisis data. Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan  Merumuskan hasil penelitian dan melakukan      pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan. Saat melakukan pembahasan, berarti peneliti melakukan interpretasi dan diskusi hasil penelitian. Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah. Pada penelitian ilmiah dengan hipotesis, maka pada langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian. Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi sandaran dalam penelitian yang dilakukan. Menyusun Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi  Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian     ilmiah wajib menyusun laporan hasil penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana penelitian itu melakukannya. Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Desiminasi penting dilakukan agar hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat dipergunakan bila diperlukan. Jenis Penelitian Ilmiah Ditinjau dari segi tujuan esensialnya :  Penelitian dasar atau penelitian murni (basic research), bertujuan menemukan suatu generalisasi atau keumuman, dan berusaha menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang berlaku secara umum dimana penelitian ini diselenggarakan dalam rangka memperluas/memperdalam pengetahuan secara teoritis.  Penelitian penerapan (applied research), diarahkan pada penggunaan secara praktis di bidang kehidupan sehari-hari, yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, untuk mencari sesuatu yang lebih baik. Penelitian ini menguji manfaat dari teoriteori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu. Jenis Penelitian Ilmiah Ditinjau dari segi Bidang yang diteliti :  Penelitian bidang sosial ; Penelitian ini secara khusus berbentuk penilaian pendidikan, ekonomi, hukum, psikologi dan lain-lain.  Penelitian bidang eksakta ; Penelitian ini secara khusus berbentuk penelitian ilmu pengetahuan alam, penelitian kimia, rekayasa, dan sebagainya. Jenis Penelitian Ilmiah Ditinjau dari segi tempat dilaksanakan penelitian :  Penelitian laboratorium ; penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.  Penelitian kasus ; penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.  Penelitian kepustakaan ; penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Jenis Penelitian Ilmiah Jenis penelitian menurut tujuan umum :  Penelitian eksploratif ; jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu.  Penelitian pengembangan ; jenis penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan / atau perubahan sebagai fungsi waktu. Misalnya: penelitian tentang pemanfaatan terapi gen untuk penyakit-penyakit menurun.  Penelitian verifikatif ; jenis penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran suatu fenomena. Misalnya, masyarakat percaya bahwa air sumur Barania mampu mengobati penyakit mata & kulit. Fenomena ini harus dibuktikan secara klinik dan farmakologik, apakah memang air tersebut mengandung zat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata & kulit ? Jenis Penelitian Ilmiah Jenis penelitian menurut pendekatan analitik :  Penelitian kuantitatif ; menekankan analisisnya pada data numerikal, yang diolah dengan metoda statistik. Pada dasarnya metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitaif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar.  Penelitian kualitatif ; menekankan analisis proses dari proses berfikir secara deduktif dan induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif bukan tanpa menggunakan dukungan data kuantitatif, akan tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi. Jenis Penelitian Ilmiah Jenis penelitian menurut proses berlangsungnya prosedur penelitian :  Penelitian historis (historical research) ; penelitian untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objektif, sistematik, dan akurat. Bukti sejarah dikumpul, dievaluasi, dianalisis, & disintesis. Selanjutnya, dirumuskan kesimpulan berdasarkan buktibukti tersebut. Penelitian historis dpt pula digunakan menguji hipotesis tertentu.  Penelitian eksperimental ; penelitian untuk menyelidiki hubungan antara sebab dan akibat. Penelitian ini biasa meneliti proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, objektif dan juga terkontrol guna memprediksikan hubungan sebab akibat antar variabel.  Penelitian survei ; penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jenis Penelitian Ilmiah Jenis penelitian menurut rancangan penelitian:  Penelitian korelasional ; penelitian untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.  Penelitian kausal-komparatif ; penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Jenis Penelitian Ilmiah  Penelitian eksperimental sungguhan ; penelitian untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.  Penelitian eksperimental-semu ; penelitian untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan.  Penelitian tindakan ; penelitian dengan melakukan tindakan terhadap suatu kelompok dengan tujuan untuk menjadikan perubahan terhadap situasi, perilaku, dan/atau organisasi, mekanisme kerja, akhir kerja dan sebagainya. TERIMA KASIH SELAMAT BERKARIER SEMOGA MENJADI PENELITI YANG ANDAL 33