Laju Reaksi
Purwanti Widhy H, M.Pd
SK, KD dan Indikator
Kemolaran
Konsep Laju Reaksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Evaluasi
Referensi
Selesai
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
& Indikator
SK
KD
Ind
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia,
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
& Indikator
SK
KD
Ind
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
& Indikator
SK
KD
Ind
1.
2.
3.
4.
Menjelaskan kemolaran larutan
Menghitung kemolaran larutan
Menjelaskan pengertian laju reaksi
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Kemolaran
Kemolaran adalah satuan konsentrasi
larutan yang menyatakan banyaknya mol
zat terlarut dalam 1 liter larutan
Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol
(n) zat terlarut dibagi volume (v) larutan
n
M
V
atau
gr 1000
x
M
Mr V
Kemolaran
Pengenceran larutan menyebabkan
konsentrasi berubah dengan rumusan :
V1M1 V2 M 2
dimana:
V1M1 : volume dan konsentrasi larutan asal
V2M2 : volume dan konsentrasi hasil pengenceran
Kemolaran
Pencampuran larutan sejenis dengan
konsentrasi berbeda menghasilkan konsentrasi
baru, dengan rumusan :
V1M 1 V2 M 2 ... Vn M n
M campuran
V1 V2 ... Vn
Konsep Laju Reaksi
Laju reaksi menyatakan laju perubahan
konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap
satuan waktu:
[ M ]
V
t
• Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per
satuan waktu
• Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per
satuan waktu
• Perbadingan laju perubahan masing-masing
komponen sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya
Konsep Laju Reaksi
Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g),
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH3
- laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2.
Laju reaksi menggambarkan
seberapa cepat reaktan terpakai
dan produk terbentuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
Laju reaksi dipengaruhi oleh :
Suhu
Konsentrasi
Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel
Katalis
Kembali
Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi
karena dengan naiknya suhu energi kinetik
partikel zat-zat meningkat sehingga
memungkinkan semakn banyaknya tumbukan
efektif yang menghasilkan perubahan
Suhu
Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh
data sebagai berikut:
Suhu (oC)
Laju reaksi (M/detik)
10
20
30
40
t
0,3
0,6
1,2
2,4
Vt
Suhu
Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Dari data diperoleh hubungan:
Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali
semula, maka secara matematis dapat dirumuskan
Vt V0 .2
t t 0
10
Dimana :
Vt = laju reaksi pada suhu t
Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)
Reaksi Order Pertama
Beberapa aplikasi dari reaksi order I
• Menggabarkan berapa banyak obat yang
dilepas pada peredaran darah atau yang
digunakan tubuh
• Sangat berguna di bidang geokimia
• Peluruhan radioakif
Waktu Paruh (t1/2)
Waktu yang dibutuhkan untuk meluruhkan ½ dari
kuantitas awal suatu reaktan
Dari data N2O5 dilihat bahwa
dibutuhkan waktu 1900 detik
untuk mereduksi jumlah awal
N2O5 menjadi setengahnya.
Butuh 1900 detik lagi untuk
mereduksi setengahnya kembali
Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo
Waktu Paruh
Hubungan waktu paruh dengan konstanta laju reaksi
Waktu paruh dapat digunakan untuk
menghitung konsntanta laju reaksi orde
pertama
Contoh N2O5 dengan waktu paruh 1900 detik
Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo
Pengaruh Temperatur
Laju reaksi sangat bergantung dengan temperatur
Berikut adalah konstanta reaksi
dekomposisi N2O5 pada berbagai
temperatur
Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo
Waktu Paruh Reaksi Orde 2
Pengaruh Temperatur
Persamaan yang menyatakan hubungan ini adalah
persamaan Arrhenius
Pengaruh Temperatur
Bentuk lain persamaan Arrhenius:
Jika ln k diplot terhadap 1/T maka akan didapat garis
lurus dengan nilai tangensial –Ea/R
Energi Aktivasi
Energi yang dibutuhkan oleh suatu molekul untuk
dapat bereksi
Hasil dari perhitungan data N2O5
Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo
Temperatur dan Ea
Bila temperatur meningkat, fraksi molekul
yang memiliki energi kinetik pun meningkat
sehingga meningkatkan energi aktivasinya
Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo
Mekanisme Reaksi
Kebanyakan reaksi kimia berjalan dengan beberapa
tahap yang berurutan
Setiap tahapan memiliki laju yang bersesuaian
Laju keseluruhan ditentukan oleh tahapan yang
berlangsung paling lambat (rate-determining step)
Prinsip:
Jika konsentrasi suatu reaktan muncul dalam
persamaan laju reaksi, maka reaktan tersebut atau
sesuatu yang merupakan hasil penurunan reaktan tsb
terlibat dalam tahapan yang lambat. Jika tidak muncul
dalam persamaan laju reaksi, maka baik reaktan
maupun turunannya tidak terlibat dalam tahapan yang
lambat.
Go to ……
Reaksi dekomposisi N2O5
2N2O5(g)
2N2O4(g) + O2(g)
Reaksi ini bukan reaksi orde 2 walaupun ini
merupakan reaksi bimolecular
tumbukan
Dua molekul gas dalam
tumbukan
v = k [N2O5]
Persamaan ini menunjukkan bahwa tahapan
yang paling lambat melibatkan satu molekul
N2O5 yang terdekomposisi
lambat
cepat
cepat
+
lambat
Tahapan pertama merupakan unimolecular –
dimana tiap molekul pecah. Mereka tidak
bertumbukan terlebih dahulu
Tahap I
Tahap II
e
n
e
r
g
i
Kembali
Tahap III
Ea1
Ea2
Koordinat reaksi
Ea3
Konsentrasi
Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel
memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
Ilustrasi
Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau
dijalanan padat?
?
Konsentrasi
Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi
tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus
melalui percobaan.
Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan
adalah laju perubahan konsentrasi reaktan.
Ada reaktan yang perubahan konsentrasinya tidak
mempengaruhi laju reaksi:
[reaktan] V
[reaktan] x V 1
xn 1
no
Konsentrasi
Orde Reaksi
Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju
disebut orde reaksi
Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju
reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi.
Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi
pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali.
Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi
pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali,
dst.
Konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Laju reaksi
Reaksi Orde 0
Konsentrasi
Konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Laju reaksi
Reaksi Orde 0
Konsentrasi
Konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Laju reaksi
Reaksi Orde 0
Konsentrasi
Lanjut
Konsentrasi
Untuk reaksi
A+BC
Rumusan laju reaksi adalah :
V =k.[A]m.[B]n
Dimana :
k = tetapan laju reaksi
m = orde reaksi untuk A
n = orde reaksi untuk B
Orde reakasi total = m + n
Konsentrasi
Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan.
Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi :
NO(g) + Cl2(g) NOCl2(g)
Diperoleh data sebagai berikut :
Perc
[NO] M
[Cl2] M
V M/s
1
2
3
4
0,1
0,1
0,2
0,3
0,1
0,2
0,1
0,3
4
16
8
?
Konsentrasi
Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah :
V = k.[NO]m.[Cl2]n
Orde NO = m
Percobaan 1 dan 3
[ NO ]m V
[ NO ]3
V
3
V1
[ NO ]1
m
8
0,2
4
0,1
2m 2
m
m 1
Orde Cl2 = n
Percobaan 1 dan 2
[Cl2 ]n V
[Cl 2 ]2
[Cl2 ]1
V
2
V1
n
16
0,2
4
0,1
2n 4
n
n2
Konsentrasi
Maka rumusan laju reaksinya adalah :
V=k.[NO]1.[Cl2]2
Harga k diperoleh dengan memasukan salah satu data
percobaan
V
k
[ NO ].[Cl2 ]2
k
4
0,1.0,12
k 4.103 M 2 s 1
Konsentrasi
Maka laju reaksi pada percobaan 4 adalah :
V= k.[NO].[Cl2]2
V= 4.103.0,3. 0,32
V= 108 Ms-1
Kembali
Luas Permukaan
Mana yang lebih luas permukaannya?
Sepotong tahu utuh atau sepotong tahu dipotong 4?
Luas Permukaan
Pisahkan
Luas Permukaan
Luas Permukaan
Ulangi
Lanjut
Luas Permukaan
Perhatikan bahwa luas permukaan tahu utuh lebih kecil dari
tahu yang dipotong 4
Sekarang!
Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir
kasar atau gula berukuran butiran halus?
Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir
kasar atau yang berukuran butiran halus ?
Luas Permukaan
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin
luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang
saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya
tumbukan efektif menghasilkan perubahan
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran
partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi
pun akan semakin cepat.
Kembali
Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi.
Ada 2 jenis katalis :
1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan
pada akhir rekasi terbentuk kembali.
2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya
sebagai media reaksi saja.
Bagaimana katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan
• Katalis meningatkan koefisien reaksi dengan
menyediakan jalur reaksi alternatif (atau
mekanisme) dengan energi aktivasi yang
lebih rendah
• Katalis tidak mengubah kesetimbangan
hanya mempercepat terjadinya
kesetimbangan
• Contoh:
Produksi NH3 menggunakan katalis Pt
Catalytic converter pada knalpot
Aksi Katalis
Kembali
Katalisis
Homogen
Heterogen
: satu fasa
: reaktan dan katalis berada
pada fasa yang berbeda
Contoh : pada produksi amonia
N2 + 3H2
2NH3 (katalis Pt)
Tahapan penentu laju adalah pemutusan ikatan H-H
Kembali
Evaluasi
1
Dalam bejana bervolume 10 L, mula-mula terdapat 5 mol gas
NO2. Gas tersebut mengalami penguraian menurut reaksi :
2
2 NO2(g) 2 NO(g) + O2(g).
3
Setelah tiga jam tersisa 1,4 mol gas NO2. Tentukan
a.Laju reaksi penguraian gas NO2!
b.Laju pembentukan gas NO!
c.Laju pembentukan gas O2!
4
5
Evaluasi
1
2
3
4
5
Diketahui reaksi A + B + C D. Jika persamaan
laju reaksi reaksi tersebut v = k.[B]2.[C]1, berapa
kali perubahan laju reaksinya bila konsentrasi
masing-masing komponen pereaksi diperbesar 2
kali semula?
Evaluasi
Dari percobaan reaksi A + B AB, diperoleh data sebagai berikut
1
2
3
4
5
Perc
[A] M
[B] M
V M/s
1
2
3
4
1,3.10-2
6,5.10-3
3,9.10-2
1,3.10-2
2,1.10-2
1,05.10-2
4,2.10-2
1,05.10-2
1,4.10-1
3,5.10-2
8,4.10-1
7.10-2
Tentukan
A. Orde reaksi untuk A dan B
B. Persamaan laju reaksi
C. Harga tetapan laju reaksi
D. Laju reaksi jika konsentrasi A 0,026 M dan konsentrasi B
0,021 M
Evaluasi
1
2
3
4
5
Jika laju suatu reaksi meningkat 2 kali lebih cepat setiap
kenaikan suhu 15oC dan pada suhu 30oC lajunya 3.10-3 M/s,
berapakah laju reaksinya pada 105oC?
Evaluasi
Dari data berikut :
1
2
3
4
Perc
Fe
[HCl] M
Suhu oC
1
2
3
4
5
Serbuk
Kepingan
Serbuk
Kepingan
Serbuk
0,1
0,1
0,3
0,1
0,1
25
25
50
50
50
Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat
5
Kembali
Exercise
The initial rate of a reaction depended on the concentration of a
substance J as follows.
[J]0/(10-3 M)
5.0
r0/(10-7 M s-1)
3.6
8.2
9.6
17
41
30
130
Find the order of the reaction with respect to J and the rate constant.
r0 = k[J]0n, so log r0 = n log [J]0 + log k
log [J]0
0.70 0.91 1.23 1.48
log r0
0.56 0.98 1.61 2.11
log r0 goes up twice as fast as log [J]0, so n = 2 and log k = 0.562(0.70) = -0.84; k = 0.15 M-1s-1
Exercise
The concentration of N2O5 in liquid bromine varied
with time as follows:
t/s
0
200
400 600 1000
[N2O5]/M 0.110 0.073 0.048 0.032 0.014
Show that the reaction is first order in N2O5 and
determine the rate constant.
Kembali
Referensi
• Petrucci, Ralph. H, 1992. Kimia Dasar, Prinsip
dan Terapan Modern. Terjemahan Suminar.
Jakarta: Erlangga
• Brady, James E. dan J.R. Holum. 1988.
Fundamentals of Chemistry. Edisi 3, New York:
Jon Willey & Sons, Inc.
Kembali
Turunkan persaman t½
[A] = [A]0exp(-kt)
=
0.693/k, Jika diketahui :
dimana t½ = t dan A= A0/2.!