Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2012
Capital Marketis astock tradingactivityundertakenby a companyandsociety,capital marketis seen asone of theeffective means toaccelerate the developmentof aState, the Capital Marketgivesan advantage toevery strata of societyand the State.Capitaltransparencyprincipleisthe coreissueofcapital markets. However,therearemanyviolations of theprinciple of transparencyinthecapital marketpractice, thereare threetypes ofviolationsin thecapital market, thethree offenses, namely: InsiderTrading, Market Manipulation
TINGKAT KEMBALIAN INVESTASI MODAL A. PENTINGNYA PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan berbagai cara. Pertumbuhan pendapatan, laba bersih, dan asset merupakan ukuran kinerja yang biasa digunakan. Namun tidak satupun dari ukuran-ukuran ini yang dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan yang komprehensif. Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian atas investasi modal (return on invested capital – ROIC) atau pengembalian atas investasi (return on investment – ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal luas. Ukuran ini dapat: - Membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal. - Memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko investasi modal - Membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan pengemballian investasi alternative. Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk: 1. Mengukur Efektivitas Manajerial 2. Mengukur Profitabilitas 3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian B. KOMPONEN PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL Pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) dihitung sebagai berikut: Laba Investasi Modal a. Asset Operasi Bersih Banyak analis memisahkan neraca dan laporan laba rugi menjadi komponen operasi dan non operasi dan menghitung pengembalian asset operasi bersih (return on net operating assets – RNOA ) sebagai ringkasan ukuran kinerja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas inti perusahaan. Aktivitas ini meliputi seluruh aktivitas yang dibutuhkan untuk membawa produk atau jasa perusahaan ke pasar, serta melayani kebutuhan para pelanggan. Dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi biasanya meliputi penjualan, harga pokok penjualan, dan beban penjualan umum serta administrasi. Di neraca aktivitas operasi diwakili oleh asset dan kewajiban yang berhubungan dengan akun-akun laporan laba rugi di atas, seperti piutang usaha, persediaan, asset tetap, utang usaha dan beban yang masih harus dibayar. Lebih spesifik lagi. RNOA = Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT) Rata-rata aset operasi bersih (Net operating assets - NOA) b. Modal Ekuitas Biasa Pengembalian ekuitas biasa (return on common equity – ROCE) dinyatakan sebagai laba bersih dikurangi deviden saham preferen dibagi rata-rata ekuitas biasa. Equitas biasa dapat juga dinyatakan sebagai total asset dikurangi utang dan saham preferen. c. Menghitung Investasi Modal Suatu Periode Investasi modal untuk suatu periode umumnya dihitung menggunakan rata-rata modal yang tersedia bagi perusahaan selama periode tersebut. Metode yang paling umum digunakan adalah menambah saldo awal dan akhir tahun investasi modal lalu dibagi dua. Metode yang lebih akurat adalah dengan merata-ratakan jumlah interim – misalnya, menambahkan jumlah investasi modal tiap akhir kuartal dan membaginya dengan empat. Penyesuaian atas Investasi Modal dan Laba • Analisis pengembalian atas investasi modal menggunakan angka laporan keuangan sebagai titik awal. Beberapa angka yang tidak dilaporkan di dalam laporan keuangan juga perlu diperhitungkan. Beberapa penyesuaian seperti yang berhubungan dengan persediaan, mempengaruhi pembilang maupun penyebut pengembalian investasi modal, sehingga mengurangi pengaruhnya. Menghitung Pengembalian Investasi Modal a. Pengembalian atas Aset Operasi Bersih RNOA = Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT) Rata-rata aset operasi bersih (Average net operating assets - NOA) Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha perusahaan, dan meliputi kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar dimuka, asset pajak tangguhan, asset tetap, dan investasi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi strategis. Kewajiban operasi bersih adalah utang usaha dan beban yang masih harus dibayar serta kewajiban operasi jangka panjang dan kewajiban pajak tangguhan. Aset non operasi meliputi investasi dalam efek yang dapat diperdagangkan investasi non strategis, dan investasi dalam operasi yang dihentikan sebelum di jual. NFO = Kewajiban non operasi – asset non operasi b. Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa Pengembalian atas ekuitas biasa dihitung sebagai berikut: Laba bersih - Deviden saham preferen Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan pengembalian non operasi. C. ANALISIS PENGEMBALIAN ATAS MODAL INVESTASI Kreditor biasanya menerima pengembalian dalam jumlah tetap atas pendanaannya, begitu pula pemegang saham preferen yang menerima dividen tetap. Namun pemegang saham biasa tidak menerima pengembalian tetap, melainkan memiliki klaim atas laba residu suatu perusahaan hanya setelah seluruh pendanaan lainnya lunas. Oleh karena itu, pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common shareholder’s equity/ROCE) sangat penting artinya bagi pemegang saham biasa. ROCE memegang peranan penting dalam penilaian ekuitas seperti yang digambarkan dalam rumus berikut: Dimana V adalah nilai perusahaan, BV adalah nilai buku ekuitas pemegang saham, k adalah pengembalian yang diharapkan. Jadi, jika ROCE lebih tinggi dari k maka nilainya meningkat sebesar kelebihan dari yang ditunjukkan oleh nilai bukunya. Pemisahan Pengembalian Atas Ekuitas Biasa Dalam praktiknya, penghitungan ROCE memakai saldo rata-rata selama periode yang dianalisis. Seperti pengembalian atas asset operasi bersih, untuk tujuan analisis ROCE dipisah menjadi beberapa komponen. Penghitungan ROCE; ROCE = RNOA + (LEV x Spread) Keterangan: RNOA : pengembalian atas asset operasi bersih LEV (leverage keuangan) : rata-rata NFO/rata-rata ekuitas NFO (kewajiban keuangan bersih) : RNOA - ekuitas Spread : RNOA - NFR NFR (tingkat keuangan bersih) : NFE/ rata-rata NFO (nilainya bisa positif/negatif) NFE (beban keuangan bersih) : beban bunga dikurangi pengembalian investasi untuk asset non-operasi (nilainya bisa positif/negatif) Leverage keuangan akan menaikkan ROE sepanjang spread positif Dengan kata lain, jika perusahaan mendapatkan pengembalian atas asset operasi yang lebih tinggi daripada biaya utang yang mendanai asset tersebut, kelebihan pengembaliannya akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Pembedaan ROCE menjadi komponen operasi (RNOA) dan non-operasi (LEV x spread) penting karena: • Banyaknya perusahaan yang memberikan barang dan jasa sebagai usaha utamanya • Aktivitas operasi berdampak jangka panjang dan paling nyata pada nilai perusahaan • Meskipun kenaikan ROE dapat diperoleh melalui penggunaan leverage keuangan secara bijaksana, pembayaran utang (pokok dan bunga) adalah kewajiban kontraktual yang harus dipenuhi. Spread merupakan fungsi dari tingkat bunga atas utang dan pengembalian investasi yang dapat dilihat secara terpisah sebagai berikut: NFE/NFO = (tingkat bunga x FL/NFO) – (pengembalian atas asset keuangan x FA/NFO) Dimana FL adalah kewajiban keuangan dan FA adalah asset keuangan. Kebanyakan perusahaan meminjam dengan tingkat bunga tetap sehingga NFE kemungkinan tetap, namun bagian pengembalian investasi kemungkinan berfluktuasi sesuai pergerakan pasar modal. Menghitung Pengembalian Atas Investasi Modal Analisa Laporan Keuangan Campbell Soup Company (halaman 466-468) Yang perlu diperhatikan: 1. Jika ROCE turun, perlu diidentifikasi komponen yang menyebabkannya agar dapat menilai kinerja perusahaan di masa lalu dan masa depan dengan lebih baik. 2. Menilai area dengan potensi perbaikan ROCE tebesar dan kemungkinan perusahaan dapat melakukan strategi itu dengan sukses. 3. Analisis strategi perusahaan dan dan potensi perbaikan tergantung pada kondisi industry dan perekonomian. Menilai Pertumbuhan Ekuitas Biasa • Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Tingkat pertumbuhan ekuitas biasa dapat dinilai melalui retensi laba yang menekankan pertumbuhan ekuitas tanpa pendanaan eksternal. Dengan asumsi retensi laba dan pembayaran dividen yang konstan dari waktu ke waktu, tingkat pertumbuhan ekuitas = • Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Yang Dapat Dipertahankan Tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan (sustainable equity growth rate) mengakui bahwa pertumbuhan internal perusahaan tergantung retensi laba dan pengembalian yang diperoleh dari laba yang ditahan. tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan = ROCE x (1-tingkat pembayaran) Untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan ekuitas masa depan, sebaiknya merata-ratakan/mengakui tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, perlu mengakui potensi perubahan retensi laba dan ramalan ROCE
Universitas Negeri Medan, 2022
Critical Journal Review merupakan hasil kritik dari suatu topik jurnal, di dalam critical journal review penulisan jurnal dianalisis apa saja kelemahan dan kelebihannya. Setiap jurnal yang dibuat oleh penulis tertentu, pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebagai seorang mahasiswa minat belajar dalam dirinya harus tinggi untuk bisa mendapatkan wawasan yang luas, dan salah satu yang paling utama dalam memperoleh wawasan yang luas ialah dengan cara banyak membaca. Dengan adanya tugas Critical Journal Review ini maka akan melatih serta mendorong minat belajar dalam bidang membaca.
Rumus Umum Kapital SECARA STRUKTURAL, masuknya institusi uang dalam relasi pertukaran komoditi 1 membuat adanya relasi baru yakni penjual dan pembeli. Selain relasi jual-beli, mengikuti pula adanya relasi antara produsen dan konsumen, meski uang yang muncul misalnya masih berwujud sebagai uang-komoditi atau memiliki nilai guna tertentu 2. Alasannya, karena motif yang mendasari mekanisme pertukaran bukan lagi dalam relasi resiprositas dan redistribusi; melainkan dalam relasi transaksional (pasar). Tetapi perlu untuk diperhatikan kemudian, bahwa tidak semua penjual sekaligus adalah produsennya dan tidak semua pembeli sekaligus adalah konsumennya, ini sangat bergantung pada relasinya. Sejak kemunculannya, pertukaran menggunakan institusi uang, telah menjadikan berbagai gerak transformasinya dan secara historis mengarah dalam kapital(-isme). Uang dalam pertukaran komoditi, bentuk fase hubungannya yang pertama adalah mengantarai pertukaran langsung komoditi (barter). Yaitu menukar komoditi dengan uang (menjual) dan uang kembali ditukar untuk komoditi lainnya (membeli); atau disebut juga sirkulasi sederhana komoditi. Relasinya menjual untuk membeli dan dirumuskan menjadi CM -C2. Pada bentuk fase hubungan berikutnya, uang tidak lagi sebagai yang mengantarai pertukaran, tapi menjadi inti dari pertukaran. Yaitu menukar uang dengan komoditi (membeli) dan selanjutnya komoditi ditukar kembali untuk sejumlah uang lebih banyak dari asalnya (menjual); atau disebut juga sirkulasi uang. Relasinya membeli untuk menjual dan dirumuskan menjadi M-C-M+ΔM. Pertanyaannya, apa batas-batas yang melekat dalam sirkulasi sederhana komoditi dan sirkulasi uang sebagai kapital? Sebelumnya, jika suatu batas dianalogikan seperti benteng yang ditabrak orang, marka jalan yang disasar mobil atau atmosfer yang ditembus roket luar angkasa; maka bisa diandaikan ada sesuatu yang bergerak, dengan kapasitasnya bisa berbenturan dan karenanya hal tersebut memiliki batas-batas (internal dan eksternal). Dengan begitu maksud batas-batas yang dipertanyakan pada tiap sirkulasi merupakan adanya gerak/mekanisme pertukaran khasnya masing-masing (relasi internal). Oleh karenanya dikatakan sebagai batas-batas inheren (melekat) dan membentuk adanya batasan/ penghalang di luar mekanisme pertukarannya (relasi eksternal). Pembedaan istilah "batas relasi internal dan eksternal" digunakan hanya sebagai penyebutan agar memudahkan penjelasan dan pemahaman. Pada sirkulasi sederhana komoditi (C-M-C2), batasnya ada pada uang sebagai perantara (alat tukar) yang telah tersepakati dalam kesatuan ekonomi-politik tertentu. Karenanya, suatu komoditi tidak bisa dipertukarkan langsung dengan komoditi lainnya tanpa uang. Misalnya saya menukarkan data hasil penelitian (kertas) dengan semangkuk bakso dari penjual yang lewat depan rumah: ini tidak mungkin berlaku karena tidak memiliki nilai guna bagi penjual bakso dan karena ia hanya menerjemahkan uang sebagai alat tukar yang sah-berlaku di Indonesia. Artinya, sirkulasi CM -C2 batasnya (yang internal) pada "M" (uang) yang harus dilalui/didapatkan-syarat-untuk memperoleh suatu komoditi lainnya. Sehingga, saya seharusnya menjual data kepada yang memerlukan nilai guna tersebut atau pasar kerja (e.g. job expo, korporasi, badan penelitian) dan baru bisa mendapat uang (upah) untuk membeli bakso. Sirkulasi sederhana komoditi terbatas mekanisme pertuakarannya pada uang yang hanya sebagai sarana tukar atau jalan memutar untuk mendapatkan komoditi lainnya.
Pasar bisnis merupakan organisasi yang melakukan proses pengambilan keputusan di mana melalui proses ini organisasi formal menetapkan apakah mereka perlu membeli produk dan jasa, mengidentifikasi, mengevaluasi serta memilih antara merek dan pemasok yang ada. Pokok bahasan ini akan menjelaskan perbedaan pasar bisnis dan pasar konsumen, proses pembelian bisnis dan situasi pembelian bisnis.
Makalah Bab 8 , 2022
Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pemerintah, dari kesejahteraan masyaraka menjadi indikator penilaian maju atau berkembangnya suatu negara untuk itu pemerintah harus mengupayakan kebijakan yang tepat dalam mewujudkan hal tersebut sehingga langkah yang diambil oleh pemerintah salah satunya yaitu dari segi perekonomian sebagai contoh menetapkan kestabilan harga dalam pasar yang bertujuan menjaga minat konsumen sehingga perputaran ekonomi dapat terselenggarakan dengan baik dan juga pemerintah berupaya mengontrol harga agarb terkendalinya inflasi karena variabel yang berkaitan dengan jumlah uang yang berbel dan juga penawaran barang maupun jasa lebih banyak maka audio tersebut akan mempengaruhi tambahnya pengangguran di negara sehingga kebijakan pemerintah sangat diperlukan dalam pengendalian barang maupun jasa mengingat untuk mengatasi inflasi yang akan mempengaruhi secara langsung penciptaan kesempatan kerja. dalam mewujudkan kesejahteraan kepada masyarakat pemerintah juga berproses dalam mengatasi problem ekonomi yang disesuaikan dengan administrasi perpajakan pengaturan lembaga perbankan pengaturan perilaku bisnis dan sebagainya hal tersebut kuat mempengaruhi rencana pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan
Geografiska Annaler. Series B, Human Geography, 1991
Limba română, 2023
Journal for the Study of Judaism 53 , 2022
The Spirit in Romans 8 Paul, the Stoics, and Jewish Authors in Dialogue , 2024
Menopause, 2011
Transplant …, 1997
Measuring Business Excellence, 2001
European Management Journal, 2011
Ciência Animal Brasileira, 2014
Empowering Students' Knowledge of Vocabulary: Learning How Language Works, Grades 3-5, 2020
The American Review of Public Administration, 2009