Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi yang Dibimbing oleh Siti Masrohatin SE, MM Oleh Kelompok 4: Maliva Farah N. (E20151007) Dika F. Asyari (E20151029) Rizna Ramadhani (E20161029) Linda Kartini. (E20151028) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PRODI PERBANKAN SYARIAH APRIL 2017 KATA PENGANTAR Assalamua’alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah, yang telah menganugerahkan begitu banyak rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang tetap menjadi suri teladan bagi umat-Nya sampai akhir zaman. Selanjutnya, ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Siti Masrohatin selaku dosen pembelajaran mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing penyusun dalam penyelesaian makalah ini. Dan tak lupa pula penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan lebih lanjut dari para pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jember, 4 April 2017 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan 2 BAB II PEMBAHASAN 3 A. Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi 3 B. Proses Akuntansi 9 C. Pengolahan data dalam Sistem Informasi Akuntasi. 11 D. Karakteristik untuk Sistem Informasi Akuntansi 13 E. Sistem Informasasi Pertanggungjawaan Akuntansi. 14 F. Penggunaan Data Flow Diagram Dalam System. 15 G. Contoh System Pemenuhan Order Penjualan Dengan Batch. 17 H. Contoh System Pemenuhan Order Penjualan Dengan Real-Time. 18 I. Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah . 19 BAB III PENUTUP 21 Kesimpulan……………………………………………..............21 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...…..22 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan-perusahaan khususnya dalam lingkungan bisnis dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya pada era globalisasi yang sudah sangat pesat ini. Oleh karena itu dalam suatu perusahaan informasi tentang keuangan pasti sangat dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak dalam maupun pihak luar perusahaan maka disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi tentunya bagi pihak luar dan dalam perusahaan. Pihak luar perusahaan yang dimaksud adalah seperti investor, kreditor, supplier, pemerintah dan masyarakat sedangkan pihak dalam perusahaan adalah direktur, akuntan, staff accounting dan karyawan. Disini sistem informasi akuntansi adalah salah satu sistem informasi yang digunakan manajemen dalam mengelolah perusahaan. Sistem akuntansi ini disusun oleh perusahaan bisa secara manual atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan computer untuk menghasilkan sebuah informasi keuangan yang diolah dari berbagai data keuangan agar bisa memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang di atas, pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: Apa pengertian dan ruang lingkup Sistem Informasi Akuntansi? Bagaimana proses Akuntansi? Bagaimana pengolahan data dalam Sistem Informasi Akuntasi? Bagaimana karakteristik untuk Sistem Informasi Akuntansi? Bagaimana Sistem Informasi Pertanggungjawaan Akuntansi? Bagaimana Penggunaan Data Flow Diagram Dalam System? Apa contoh Sistem Pemenuhan Order Penjualan dengan Batch? Apa contoh Sistem Pemasukan Order Penjualan dengan Real Time? Apa peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah? Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini dimaksudkan untuk menginformasikan dan menjelaskan Sistem Informasi Akuntansi. Secara khusus makalah ini akan menginformasikan dan menjelaskan hal-hal sebagai berikut : Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi. Proses Akuntansi. Pengolahan data dalam Sistem Informasi Akuntasi. Karakteristik untuk Sistem Informasi Akuntansi. Sistem Informasi Pertanggungjawaan Akuntansi. Penggunaan Data Flow Diagram Dalam System. Contoh Sistem Pemenuhan Order Penjualan dengan Batch. Contoh Sistem Pemasukan Order Penjualan dengan Real Time. Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah. BAB II PEMBAHASAN Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan yang ditandai dengan volume pengolahan data yang tinggi dimana pengolahan itu sendiri meliputi pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapan dokumen. Suatu perusahaan tidak dapat menentukan untuk memiliki sistem informasi akuntansi atau tidak, itu merupakan suatu keharusan. Sistem informasi akuntansi lebih berorientasi pada data daripada berorientasi pada informasi, dan datanya sebagian besar bersifat historis. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Berikut ini pengertian sistem menurut para ahli: Danang Sunyoto ,Sistem Informasi Manajemen (Perspektif Organisasi) (Jakarta: CAPS, 2014) 115. Menurut Salisbury Sistem adalah sekelompok bagian-bagian atau komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsi (A system is a group of components working together as a functional unit). Menurut Pilecki Sistem adalah sekumpulan objek dan menghubungkan objek itu dengan artibutnya atau dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian-bagian, atribut dari bagian dan hubungan antara bagian dengan atribut. Menurut Djekky R. Djoht Sistem adalah agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan pleh beberapa bentuk interaksi yang tetapa atau saling tergantung, sekelompok yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau seni sehingga membentuk suatu kesatuan integral dan berfungsi, beroperasi, atau bergerak dalam satu kesatuan. Menurut Umar Fahmi Achmadi Sistem adalah tatanan yang menggambarkan adanya rangkaian berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan bersama secara serasi, terkoordinasi yang bekerja atau berjalan dalam jangka waktu tertentu dan terencana. Menurut Zulfikli A.M Sistem adalah hubungan sesuatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Menurut Koentjaraningrat Sistem adalah susunan yang berfungsi dan bergerak; suatu cabang ilmu niscaya mempunyai objeknya, dan objek yang , menjadi sasaran itu umumnya dibatasi. Sehubungan dengan itu, maka setiap ilmu lazimnya mulai dengan merumuskan suatu batasan (definisi) perihal apa yang hendak dijadikan objek studinya. Sedangkan untuk informasi, berikut ini pengertiannya menurut beberapa ahli di bidangnya: Menurut Joner Hasugian Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal adalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media. Menurut Anton M. Moeliono Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar dan berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan. Menurut Robert G. Murdick Informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah/diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan. Adapun makna akuntansi dari berbagai para ahli sebagai berikut: Menurut Warren Akuntansi adalah system informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan itu meliputi kreditor,. Pemasok, investor, karyawan, pemilik, dan lain-lain. Menurut Arens Pengertian akuntansi sebagai berikut; proses pencatatan, pengklasifikasian, serta pemgikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dengan perlakuan yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan, yang dapat digunakan dalam pengambilan kepurusan. Menurut Kieso Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama berates-ratus tahun. Menurut Littleton Akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodic antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi. Menurut Abubakar. A & Wibowo Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas/perusahaan. Maka secara definitive pengertian dari ketiga istilah di atas menjadi system informasi akuntansi pun diberikan oleh banyak ahli diantaranya: Menurut Wikinson dan Cerullo Pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk mengubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users). Menurut Aikinson Pengertian sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood Pengertian sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sember daya seperti: manuasia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengembalian keputusan. Menurut Badriawan Mendefinisikan sistem informasi akuntansi dengan istilah sistem akuntasi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. Tujuan, Manfaat, dan Cara Kerja Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntasi kepada pihak internal maupun eksternal. Sistem akuntansi adalah sistem informasi, atau salah satu sub sistem dari sistem suatu sistem informasi organisasi. Tujuan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen suatu organisasi/perusahaan, karena manajemen bertanggung jawab untuk menginformasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi membantu personel operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Di sisi lain, sebuah sistem informasi akuntansi menambah manfaat atau nilai dengan cara : Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. Meningkatkan sharing knowledge menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan. Untuk memahami bagaimana sistem informasi dapat bekerja, perlu untuk menjawab beberpa pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana mengkoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi? Bagaimana mentransformasi data ke dalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi? Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi? Fungsi dan Bidang dalam Akuntansi Akuntansi sering kali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi yang berupa data-data keuangan perusahaan yang dapat digunakan guna pengambilan keputusan. Setiap perusahaan memerlukan dua macam informasi tentang perusahaannya yaitu informasi mengenai nilai perusahaan dan informasi tentang laba/rugi usaha. Kedua informasi tersebut berguna untuk: Mengetahui besarnya modal yang dimiliki perusahaan. Mengetahui perkembangan atau maju mundurnya perusahaan. Sebagai dasar untuk perhitungan pajak. Menjelaskan keadaan perusahaan sewaktu-waktu memerlukan kredit dari bank atau pihak lain. Dasar untuk menentukan kebijakan yang akan ditempuh. Menarik minat investor saham jika perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Untuk memperoleh informasi-informasi tersebut diatas, pengusaha hendaknya mengadakan catatan yang teratur mengenai transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. Sebagai suatu sistem, di dalam akuntansi terdapat beberapa asumsi atau konsep dasar. Asumsi dasar tersebut antara lain: Kesatuan usaha (Business Entity). Konsep ini menganggap bahwa aktiva suatu perusahaan terpisah dari aktiva pribadi orang yang menyediakan aktiva (modal) yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut. Dalam akuntansi, pengertian konsep kesatuan usaha, utang dan biaya pribadi pemilik akan dikeluarkan dari pembukuan perusahaan walaupun aktiva, utang dan pendapatan perusahaan tersebut dimiliki olehnya sendiri atau dengan kata lain segala utang dan biaya pribadi harus diperhitungkan terpisah dari perusahaan. Perusahaan berjalan (Going Concern). Dalam konsep ini diasumsikan perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang ditentukan misalkan di Indonesia untuk perusahaan yang berbentuk PT masa berdirinya adalah 75 tahun, yaitu adanya anggapan bahwa selama satu kesatuan masih menguntungkan, maka dia dapat berjalan terus selama waktu yang tidak terbatas. Periode akuntasi (Time Periods). Mempertimbangkan akan banyaknya berbagai keputusan mengenai jalannya operasi perusahaan, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan selama berlansungnya operasi perusahaan maka jangka waktu pembuatan laporan yang umum adalah satu tahun. Satuan uang (Money Measurement). Semua transaksi perusahaan dicatat dalam satuan uang, yaitu sesuatu perubahan aktiva dapat diukur dengan satuan tertentu. Harta perolehan (Costing of Assets). Seluruh aktiva pada umunya dibukukan sebesar harga perolehannya. Aspek ganda (Dual Aspect). Setiap pencatatan suatu kejadian atau transaksi akan berpengaruh pada sedikitnya dua akun perkiraan dalam pembukuan. Konsep akrual (Accrual Concept). Konsep ini berkaitan dengan berkaitan dengan perhitungan laba/rugi perusahaan yang menekankan suatu kejadian pada suatu periode tertentu baik merupakan biaya maupun hasil. Proses Akuntansi Menurut George M. Scott (1994) pembuatan record dan pemrosesan data transaksi akuntansi terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut: Mencatat semua rician transaksi dalam sebuah jurnal atau buku pencatatan pertama (book of original enty); berbagai fakta tentang transaksi yang dihilangkan dibagian ini biasanya tdk dapat direkam pada tahap selanjutnya. Sebuah jurnal adalah daftar kronologis tentang transaksi. Jurnal dapat dikhususkan; misalnya ada beberapa jurnal penjualan yang terpisah dan jurnal akun pembayaran yang terpisah. Posting transaksi dalam suatu akun pada buku besar tambahan. Melakukan posting berarti memindahkan atau memasukkan sejumlah uang transaksi. Sebuah buku besar tambahan terdiri atas semua akun dalam suatu kategori. Sebagai contoh buku besar tambahan dapat terdiri atas akun pelanggan dimana semua akun pelanggan tercakup dan semua transaksi dengan seorang pelanggan direkam dalam akun pelanggan tersebut. Posting semua buku besar tambahan ke dalam sebuah buku besar umum, yang mana dalam sistem manual bagian ini merupakan satu buku besar yang mencatat setiap buku besar tambahan sebagai satu akun dalam sebuah buku. Biasanya jumlah dari semua akun dari masing-masing buku besar tambahan, dan bukan masing-masing transaksi atau masing-masing akun secara total, yang diposting ke dalam buku besar. Dengan demikian jumlah yang dimasukkan dalam buku besar biasanya telah diringkaskan sebelumnya. Jurnal merupakan dasar untuk pengontrolan masing-masing transaksi didalam perusahaan dengan menjamin, misalkan, bahwa semuanya data transaksi telah dicatat sebelumnya; jika kemuadian ada transaksi yang terlewatkan atau tidak diproses secara benar maka rincian selengkapnya dapat dilihat di dalam jurnal. Jurnal juga dapat memberikan ringkasan data yang berguna untuk manajer, seperti halnya data transaksi total harian dalam jurnal penjualan. Buku besar tambahan biasanya mensuplai informasi yang dibutuhkan untuk pemroesan data selanjutnya. Pemrosesan tambahan atas buku besar pelanggan, sebagai contoh, menghasilkan laporan tentang pelanggan(customer statement), analisis atas akun penerimaan yang lalu, dan ananlisis atas pola penjualan berdasar jenis pelanggan yang berbeda sebagaimana terhadap pelanggan khusus. Buku besar umum adalah dasar untuk penyiapan laporan ringkas seperti neraca pendapatan (income statement) dan neraca keuanagan (balance sheet). Pengolahan data dalam Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapan dokumen (Raymond McLeod dan George Schell, 2004). Pengumpulan data Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tidak tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan maka disebut transaksi, karena itu timbulah istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan. Manipulasi data Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi: Pengklasifikasian Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Dibidang computer, kode adalah satu atau karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan. Misalnya suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang mengidentifikasi pegawai, dapartemen pegawai itu dan klasifikasi gaji pegawai (kelas gaji). Penyortiran Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain, misalnya file catatan gai disusun sehingga semua catatan untuk tiap pegawai. Penghitungan Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemn-elemen..Dalam sistem gaji misalnya upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor. Pengikhtisaran Terdapat begitu banyak data yang perlu di sintesis atau disarikan menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata dan seterusnya. Penyimpanan data Disuatu perusahaan kecil terdapat ratusan transaksi dan tindakan setiap hari, di perusahaan besar terdapat ribuan transaksi dan tindakan. Setiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan disuatu tempat hingga diperlukan dan itulah tujuan penyimpanan data. Data disimpan pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. secara umum sebagian besar data dalam database adalah akuntansi. Database sendiri adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis didalam computer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Database merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebgai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Penyimpanan dokumen Sistem penyimpanan akuntansi menghasilakan output untuk perorangan dan organisasi baik disalam dan diluar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara: Oleh suatu tindakan (output dihasilkan jika sesuatu terjadi, misalnya tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi). Oleh jadwal waktu (output dihasilkan pada suatu saat tertentu, misalnya cek gaji yang disiapkan setiap hari jumat). Karakteristik untuk Sistem Informasi Akuntansi Ada beberapa karakteristik pengolahan data yang jelas membedakan sisitem informasi akuntansi dari subsistem computer base information system (CBIS) yang lain, dimana sistem informasi akuntansi (Raimond McLeod dan George Schell, 2004) : Melaksanakan tugas yang diperlukan Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data..usaha pasti menerapkan sistem informasi akuntansi sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian. Berpegang pada prosedur yang relative standar Peraturan dan praktik yang diterima menentukan cara pelaksanaan data. Segala jenis organisasi pengolahan datanya dengan cara yang pada dasarnya sama. Menangani data yang rinci Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit (audit trail). Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal sampai akhir dan dari akhir ke awal. Berfokus historis Data yang dikumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umunya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok digunakan. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal Sistem informasi akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan. Laporan akuntansi standar seperti laporan laba rugi dan neraca merupakan contohnya. Sedangkan karakteristik sistem informasi George M. Scott (1994) ada kategori yaitu: Memberikan laporan pada kelompok diluar perusahaan menurut persyaratan pelaporan yang ketat yang ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam akuntansi dan pemerintah. Untuk operasi dan manajerial, yang didesain untuk memberikan informasi dalam bentuk apapun yang diperlukan oleh manajer. E. SISTEM INFORMASI PERTANGGUNGJAWAAN AKUNTANSI Ada beberapa jenis informasi akuntansi yang berorientasi internal. System informasi ini memberikan informasi untuk dua hal yang saling berhubungan, yaitu kendali dan perencanaan. Tujuan kedua system informasi akuntansi yang berorintasi internal adalah untuk memerikan informasi bagi perencanaan. Salah satu dimensinya adalah informasi tentang seberapa sukses organisasi telah mengejar tujuan-tujuannya. Fakta bahwa informasi seperti ini sama dengan informasi yang digunakan dalam evaluasi kinerja menggamarkan saling keterkaitan antara kendali manajemen dengan perencanaan manajemen. George M, Scott, prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004) 394. Informasi yang dibutukan untuk keperluan kendali manajemen biasanya adalah informasi yang memungkinkan dilakukannya perbandingan antara prestasi nyata dengan prestasi ideal atau yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu. Biasanya pengharapan dinyatakan dalam bentuk rencana yang mencakup standar biaya dan penghasilan atau tujuan. Perbandingan biaya dan penghasilan nyata terhadap standarnya merupakan variansi, sering kali dikenal dengan “VARIANSI ANGGARAN”. variansi dianalisis untuk menentukan bagaimana meningkatkan operasi disamping untuk mengevaluasi kinerja baik kegiatan operasi maupun para manajer. System informasi pertanggungjawaan akuntansi seringkali merupakan kandungan utama dalam system kendali manajemen. Pada umumnya system informasi ini memberikan laporan setiap bulannya. Ada tiga elemen kunci dari tanggung jawab akuntansi : Tujuan kegiatan jangka pendek yang ditentukan di depan sebagai standar kinerja. Akumulasi biaya dan penghasilan dan perbandingannya dengan standar dan berdasarkan pada unit-unit organisasi yang disebut pusat-pusat tanggung jawab. Pemisahan antara biaya dan penghasilan dalam kategori terkendali dan tidak terkendali untuk setiap unit organisasi, biasanya menurut unit yang menimbulkan biaya atau memberikan penghasilan yaitu menurut unit yang bertanggung jawab atas biaya dan penghasilan. System informasi pertanggungjawaban akuntansi tidak berusaha untuk mengalokasikan biaya dan penghasilan untuk evaluasi efisiensi produksi bagi setiap produk, mengenakan biaya penjualan dan tujuan persediaan ke dalam biaya produk, menetapkan tanggung jawab atas biaya yang disebabkan kurang dimanfaatkannya kapasitasnya produksi, tugas ini dilakukan oleh sistem akuntansi biaya, yag menimbun biaya secara horizontal melalui proses produksi. Sebaliknya system informasi pertanggungjawaa akuntansi adalah system informasi utama untuk penimbunan biaya dan penghasilan dalm suatu basis hierarki. F. PENGGUNAAN DATA FLOW DIAGRAM DALAM SYSTEM Data flow diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data system, yang penggunaanya sangat membantu untuk memahami system secara logis. tersruktur dan jelas. Adapun Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD juga dikatakan sebagai perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan system yang sedang berjalan logis. Kesatuan luar merupakan kesatuan lingkungan di luar system yang dapat berupa orang, organisasi atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima otput dari system. Arus data merupakan arus yang mengalir diantara proses, simpanan data kesatuan luar. Arus ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk system atau hasil dari proses system. Arus data ini ditunjukan dengan simol panah. Proses. Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau computer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simpanan data. Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa; Suatu file atau dataase di system computer. Suatu arsip atau catatan manual. Suatu kontak tempat data di meja seseorang. Suatu tabel acuan manual. Suatu agenda atau buku Fungsi data flow diagram adalah : Alat pembuatan model yang memungkinkan professional system untuk menggamarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. Salah alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi system merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang di manipulasi oleh system. Dengan kata lain data flow diagram adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi system. Alat perancangan system yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan system yang mudah dikomunikasikan oleh professional system kepada pemakai maupun pembuat program. Adapun tujuan DFD adalah : Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data. G. CONTOH SISTEM PEMENUHAN ORDER PENJUALAN DENGAN BATCH Pada perusahaan yang mempunyai banyak pelanggan atau produk, sistem pemasukan order penjualan adalah sistem informasi yang paling menguntungkan. Sistem pemasukan order penjualan yang telah mapan dapat mengurangi biaya pemasukan order dan meningkatkan citra perusahaan, meraih peningkatan pelanggan baru sekaligus menjaga pelanggan yang telah ada. Pengiriman barang pesanan lebih cepat dan lebih sedikit kesalahan dalam tagihan, sebagai contoh, tentunya dapat menarik minat pelanggan yang pada akhirnya meningkatkan penjualan. Sistem masukan order penjualan yang diolah secara batch yaitu data penjualan disiapakan secara manual dalam bentuk slip penjualan. Dalam beberapa sistem, harga produk persatuan biasa dituliskan dalam slip penjualan, dan pada sistem lainya harga diberikan oleh sistem computer. Cara batch dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu, baik secara fisik maupun secara digital dalam komputer, dan secara berkala akan diolah misalnya setelah terkumpul data tertentu. Cara ini tidak memerlukan biaya yang mahal bahkan cukup dengan satu komputer. Jadi batch processing dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data secara periodik (bisa jam-jaman, bisa harian, atau bahkan bulanan), lalu diolah sekaligus secara bersama-sama. Pemrosesan model batch ini cocok digunakan untuk informasi yang tidak harus bersifat up-to-date. Misalnya suatu perusahaan mencatat data transaksi penjualan secara manual dalam faktur penjualan. Faktur selama satu hari lalu dikumpulkan, lalu esok paginya diinput dalam komputer dan diproses. Sebagai contoh sistem penjualan batch seperti, Bapak Sentot memiliki sebuah toko mebel. Sepanjang hari, Bapak Sentot merekam penjualan dalam faktur secara manual (dalam artian pakai kertas dan balpoin). Setiap sore, Bapak Sentot  menyerahkan setumpuk nota kepada istrinya. Keesokan harinya, ibu Sentot akan menginputkan transaksi penjualan ke dalam komputer. Demikian setiap hari. CONTOH SISTEM PEMENUHAN ORDER PENJUALAN DENGAN REAL-TIME Real-time processing dilakukan dengan cara mencatat data pada saat transaksi berlangsung dan langsung mengolahnya, sehingga dapat segera dihasilkan informasi. Pengolahan data model ini diperlukan untuk informasi yang harus bersifat up-to-date. Sistem transaksi dengan Online Real-Time atau OLRT merupakan sistem transaksi paling tepat waktu. Data transaksi langsung tercatat pada saat itu juga. Manajemen dapat mengamati pergerakan bisnis perusahaan setiap saat. Pada manajemen yang cukup canggih, pada ruangan direktur akan muncul dashboard perusahaan yang menunjukkan cash flow perusahaan, revenue perusahaan, barang yang masih dalam wip. Dashboard ini mirip medan perang dalam mengendalikan perusahaan.  Dari data-data realtime yang ada di dalam dashboard ini, manajemen dapat memutuskan ke mana perusahaan akan dibawa. Perusahaan yang mempunyai banyak cabang di berbagai lokasi dapat menggunakan sistem transaksi yang Online Real Time. Penggunakan OLRT yang diakses dari berbagai lokasi mengharuskan setiap lokasi mempunyai koneksi internet yang handal. Perlu juga dipikirkan layanan koneksi cadangan jika koneksi internet yang utama ada gangguan. Dalam sistem OLRT keperluan informasi manajerial juga terlayani dengan baik. Laporan berkala diterima lebih awal, dan berbagai laporan tersedia sesuai keperluan. Sistem OLRT merupakan faktor utama untuk memcahkan cengkeraman siklus pelaporan, serta tentang bagaimana organisasi seharusnya dilakukan. Sistem OLRT dalam pemrosesan segala aspek transaksi dilakukan dengan segera dan terus-menerus hingga dihasilkan file-file data terbaru. Cara online dilakukan setelah data transaksi dicatat. Namun demikian penyimpanan file secara on-line memerlukan computer yang lebih besar dengan jumlah memori yang lebih besar pula. Maka dari segi biaya seitem penumpukan (batch) masih lebih efektif. Tetapi dari segi pelayanan pelanggan pada pelanggan, tersedianya informasi untuk keperluan manajemen maka sistem OLRT lebih tinggi dan cepat. Contoh: pada waktu seseorang mengambil uang melalui ATM, datanya akan diperbarui setelah orang tersebut berhasil mengambil uangnya. Cara ini memerlukan alat yang lebih mahal, karena hrus tersedia beberapa mesin atau komputer yang saling terhubung. PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMECAHAN MASALAH Karena pengolahan data ditandai oleh volume data yang besar dibandingkan informasi tampaknya system informasi akuntansi sedikit berkontriusi pada pemecahan masalah. Hal ini menyesatkan karena dua alasan : System informasi akuntansi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi dasar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuagan dan pada tingkat manajemen puncak. System informasi akuntansi menyediakan database yang kaya dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Data base menyediakan bayak input bagi subsistem computer base information system (CBIS) lain terutama SIM dan DSS dan sedikit bagi system berbasis pengetahuan. Pengolahan data merupakan dasar bagi system-sistem pemecahan masalah yang lain, langkah pertama dalam menyediakan dukungan computer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapakan system informasi akuntansi yang baik. BAB III PENUTUP Kesimpulan Mendefinisikan sistem informasi akuntansi dengan istilah sistem akuntasi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntasi kepada pihak internal maupun eksternal. Sistem informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapan dokumen. Dalam sistem yang digunakan sistem akuntansi ada DFD, ia merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan system yang sedang berjalan logis. Adapun dalam SIA sistem yang digunakan dalam pemenuhan order penjualan dapat menggunakan batch dan realtime. Sehingga SIA juga memeliki peran dalam pemecahan masalah. DAFTAR PUSTAKA Sunyoto, danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen(Perpektif Organisasi). Jakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Scoot, George M. 2004. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 27