Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
ABSTRAK Kemajuan ilmu dan teknologi dalam bidang perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi, mempunyai keterkaitan dengan kemajuan teknologi bahan bangunan, kemajuan teknologi produksi komponen struktur dan peralatan konstruksi, serta kemajuan teknik analisa struktur maupun rekayasa konstruksi. Perkembangan teknologi bahan diawali dengan adanya bahan yang bersifat konvensional. Setelah mengalami perjalanan panjang akhirnya ditemukan sistem konstruksi gabungan seperti komposit, struktur tabung baja yang diisi dengan beton yang merupakan gabungan dari beberapa sistem struktur dan bahan yang berbeda membentuk suatu struktur baru, yang memanfaatkan kelebihan/keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing sistem struktur dan bahan pembentuknya. Penerapan konstruksi gabungan pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan dari segi ekonomis (biaya) dan efisiensi dalam pelaksanaan kontruksi serta mencapai daktilitas yang besar. Karena sistem gabungan ini mempunyai kelebihan bila dibandingkan dengan sistem konvensional dari segi kekuatan, kekakuan daktilitas, redaman terhadap beban dinamik gempa serta kemudahan dalam pelaksanaan kontruksi sehingga hemat dalam biaya dan wakktu, maka sistem gabungan ini sering dipakai untuk pembangunan gedung bertingkat tinggi (seperti : gedung pertokoan, hotel, dan perumahan/aparteman). Kata-kata kunci : teknologi bahan, sistem gabungan, konstruksi, konvensional.
Pengertian : Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai dalam pembangunan fisik .Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir),semen dan air. Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair. Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik seperti abu pozzolan sebagai pembentuknya telah dimulai sejak zaman Yunani dan Romawi bahkan mungkin sebelumnya. Dengan campuran kapur, pozzolan, dan batu apung, bangsa Romawi banyak membangun infrastruktur seperti akuaduk, bangunan, drainase dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan yang serupa bisa dilihat pada beberapa bangunan kuno yang tersisa. Benteng Indrapatra di Aceh yang dibangun pada abad ke-7 oleh kerajaan Lamuri, bahan bangunannya berupa kapur, tanah liat, dan batu gunung. Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan memakai aditif debu vulkanik mampu meningkatkan kuat tekan beton. Penggunaan beton secara masif diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era beton bertulang. Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannya mengenai prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjau kelembaban bahan beton terhadap taruknya. Pada tahun 1850, J.L. Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk dipamerkan dalam Expo tahun 1855 di Paris. J.Moiner, seorang ahli taman dari Prancis mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi taruknya yang digunakan untuk tanamannya. Pada tahun 1886, Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner mengembangkan pelat slab tanpa balok tahun 1906. Harganya yang relatif murah dan kemudahan dalam pelaksanaannya membuat beton semakin tak tergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntungan yang dimilikinya beton juga memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yang rendah, daktibilitas rendah, dan keseragaman mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yang dimiliknya maka diperluakan pengetahuan yang cukup luas,antara lain mengenai sifat bahan dasarnya, cara pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agar dapat meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal. Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas beton sangat dipengaruhi oleh keseragaman bahan dasar dan metode pelaksanaan. Pada prakteknya dilapangan, umumnya beton yang disuplai oleh perusahaan pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman bahan dasarnya. Untuk mendapatkan kualitas dan keseragaman beton sesuai seperti yang disyaratkan maka pelaksanakan pembuatan beton harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur. Yang dimaksud dengan kualitas beton seperti yang disyaratkan disini adalah kuat tekan beton pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas maka diperlukan adanya kontrol kualitas yang dapat mengetahui kemungkinan terjadinya output yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan sedini mungkin.
Infrastructure development and housing is an industry which requires big enough cost, construction/building materials, and energy. Saving on these three components in industrial business to be as a main target in almost all developing countries. To reach the target, there are intensive efforts should be done to effectively utilize that of mining waste disposal or tailing.Tailing always becoming a serious problem which commonly to be considered as a main cause of environmental damage, but in fact also be utilized to good advantage. In order not generate a negative impact hence it needs a better management by reutilizing it properly and wisely in optimum condition. One of the efforts which can be done is by increasing its usefulness as construction/building materials. Utilization of the tailing to be as construction/building materials constituting a solution for energy saving, preservation of environment, and conservation of mineral resources.
MATERI KULIAH Bahan Konstruksi Dan Korosi bagi jurusan Teknik Kimia or "Chemical Enggineering"
Pasti bisa, semangat Tuhan Yesus besertamu Meilani! Beton = campuran dari agregat (terdiri dari ag. Halus dan kasar, volume 80%) +air+semen+zat tambahan (semennya bisa diganti fly ash) Fungsi dari air disini antara lain adalah sebagai bahan pencampur dan pengaduk antara semen dan agregat
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Geografiska Annaler. Series B, Human Geography, 1991
The 462 Gates of the Sefer Yetzirah (V. 1), 2013
Agroecosistemas, 2020
European Journal of Orthodontics, 2013
Wildlife Research, 2008
Science of The Total Environment, 2012
Atmospheric and Climate Sciences, 2014
UCV-HACER, 2020
IET Communications, 2019
International Journal of Environmental Research and Public Health, 2022
The Anthropologist, 2004