Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Pengujian alkaloid dilakukan dengan pereaksi Mayer,Wagner dan Dragendorff. Sampel sebanyak 3 mL diletakkan dalam cawan porselin kemudian ditambahkan 5 mL HCl 2 M, diaduk dan kemudian didinginkan pada temperatur ruangan. Setelah sampel dingin ditambahkan 0,5 g NaCl lalu diaduk dan disaring. Filtrat yang diperoleh ditambahkan HCl 2 M sebanyak 3 tetes. Filtrat diuji dengan 1. Pereaksi Mayer 2. Pereaksi Wagner 3. Pereaksi Dragendorff Filtrat dipisahkan menjadi 4 bagian A, B, C, D. Filtrat A sebagai blanko, filtrat B ditambah pereaksi Mayer, filtrat C ditambah pereaksi Wagner dan filtrat D digunakan untuk uji konfirmasi. Jika terbentuk endapan pada penambahan pereaksi Mayer dan Wagner maka identifikasi menunjukkan adanya alkaloid. Uji penegasan dilakukan dengan menambahkan amonia 25% pada filtrat D hingga pH 8-9. Kemudian ditambahkan kloroform, dan diuapkan diatas penangas air. Kemudian ditambahkan HCl 2 M, diaduk dan disaring. Filtratnya dibagi menjadi 3 bagian. Filtrat A sebagai blanko, filtrat B diuji dengan pereaksi Mayer dan filtrat C diuji dengan pereaksi Dragendorff. Terbentuknya endapan pada pengujian Mayer, Wagner dan Dragendorff berarti dalam ekstrak terdapat alkaloid. Tujuan penambahan HCl adalah karena alkaloid bersifat basa sehingga biasanya diekstrak dengan pelarut yang mengandung asam (Harborne, 1996). Perlakuan ekstrak dengan NaCl sebelum penambahan pereaksi dilakukan untuk menghilangkan protein. Adanya protein yang mengendap pada penambahan pereaksi yang mengandung logam berat (pereaksi Mayer) dapat memberikan reaksi positif palsu pada beberapa senyawa (Santos et al., 1998). Hasil positif alkaloid pada pereaksi Mayer ditandai dengan terbentuknya endapan putih. Diperkirakan endapan tersebut adalah kompleks kalium-alkaloid. Pada pembuatan pereaksi Mayer, larutan merkurium (II) klorida ditambah kalium iodida akan bereaksi membentuk endapan merah merkurium(II) iodida. Jika kalium iodida yang ditambahkan berlebih maka akan terbentuk kalium tetraiodomerkurat (II) (Svehla, 1990). Alkaloid mengandung atom nitrogen yang mempunyai pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion logam (McMurry, 2004). Pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K + dari kalium tetraiodomerkurat(II) membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap. Reaksi yang terjadi pada pengujian Mayer ditunjukkan pada Gambar 1.
SKRINING KIMIA ADALAH LAMNGKAH AWAL YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKANN IDENTIFIKASI TERHADAP SIMPLISIA
ABSTRAK : Telah dilakukan penelitian tentang skrining fitokimia tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat tradisional. Beberapa jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat-obatan tradisional diantaranya kunyit, temulawak, jahe, kulit buah delima dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman obat lokal yang berperan aktif dalam penyembuhan penyakit. Tanaman obat yang dianalisis pada penelitian ini adalah rimpang kunyit (Curcumma longa Linn), rimpang jahe (Zingiber officinale), rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang lengkuas (Alpinia galanga), daun jambu biji (Psidium guajava), daun sirsak (Annona muricata L.), daun sirih (Piper betle L.), daun salam (Syzygium polyanthum), kulit buah delima (Punica granatum) dan daun kecubung (Datura metel L). Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode penapisan/skrining fitokimia untuk mendeteksi kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid/terpenoid, saponin dan tanin. Dari hasil skrining fitokimia ekstrak etanol tanaman obat yang telah dianalisis menunjukkan bahwa 10 sampel mengandung flavonoid, 9 sampel mengandung alkaloid, 9 sampel mengandung steroid, 4 sampel mengandung terpenoid, 5 sampel mengandung saponin dan 7 sampel mengandung tanin. ABSTRACT : A research on the phytochemical screening of medicinal plants are often used by Bima community as a traditional medicine was been done. Some types of plants used by Bima community as traditional medicines such as turmeric, ginger, pomegranate skin and so on. This study aims to determine the content of active compound contained in local medicinal plants an active compound in the healing of disease. Medicinal plants are analyzed in this study are turmeric, ginger rhizome, rhizome of ginger, galangal rhizome, the leaves of guava, soursop leaves, betel leaves, bay leaves, bark and leaves of pomegranate. The method used in this study is a method of phytochemical screening to detect the content of secondary metabolites, such as alkaloids, flavonoids, steroids/terpenoids, saponins and tannins. The results of phytochemical screening of ethanol extracts of medicinal plants has been analyzed showed that 10 samples contain flavonoids, 9 samples containing alkaloids, 9 samples containing steroid, 4 samples containing terpenoids, 5 samples contained saponins and 7 samples containingtannins.
Telah dilakukan percobaan dengan judul termokimia yang bertujuan agar praktikan mengetahui perubahan suhu, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Agar dapat lebih mengenal perbedaan dari hal-hal tersebut, maka di dalam praktikum kali ini dilakukan reaksi penguraian, serta reaksi di dalam ruang tertutup dan terbuka. Reaksi eksoterm dilihat dari hasil percobaan pencampuran air (H2O) dengan H2SO4.Reaksi endoterm didapat dari hasil percobaan pencampuran air (H2O) dengan NH4Cl. Reaksi eksoterm yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan menyebabkan hasil reaksi menjadi panas sehingga dapat menaikkan suhu. Sedangkan pada reaksi endoterm yang menyerap panas dari lingkungan ke system menyebabkan hasil reaksi menjadi dingin sehingga dapat menurunkan suhu. Dan untuk melihat lebih jelas reaksi diruang tertutup dan ruang terbuka, maka dilakukan reaksi antara senyawa HCl 1M dengan logam Zn. Dari percobaan diketahui bahwa dalam ruang tertutup suhunya lebih tinggi dibandingkan reaksi di ruang terbuka. Hal ini dipengaruhi oleh masuk atau tidaknya udara yang bersuhu ruangan. Kata kunci: reaksi eksoterm, reaksi endoterm, kalor, lingkungan, system.
Cahiers du Monde Russe
«Союз родства и узы крови» : генеалогия и структура правящей элиты России 1725-1762 гг. [“Union of kinship and blood ties”: Genealogy and structure of Russia’s ruling elite (1725-1762)]2024 •
2011 •
2024 •
2016 •
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease
Identification of Influenza Viruses in Human and Poultry in the Area of Larangan Wet Market Sidoarjo-East Java, Indonesia2013 •
British Journal of Nutrition
Effect of β-carotene-rich tomato lycopene β-cyclase (tlcy-b) on cell growth inhibition in HT-29 colon adenocarcinoma cells2008 •
2022 •
Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT
Pemodelan Sistem Informasi Order Fullfillment Pada Perusahaan Diesel Menggunakan Enterprise Architecture Planning Archimate2019 •
Samarah : jurnal hukum keluarga dan hukum Islam
Islam and the Foundation of the State in Indonesia: The Role of the Masyumi Party in the Constituent Assembly the Perspective of Fiqh al-Siyāsah2023 •