Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Konsolidasi

Pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam melakukan pengujian untuk mengetahui sifat-sifat pemampatan tanah pada saat dibebani. 3.3.2 Landasan Teori Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran sebagian air pori. Pengertian konsolidasi adalah proses terperasnya air tanah akibat bekerjanya beban, yang terjadi sebagai fungsi waktu karena kecilnya permeabilitas tanah. Proses ini berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total telah benar-benar hilang. Konsolidasi terjadi dalam satu arah saja atau disebut juga one dimensional consolidation. Pergerakan arah horizontal dapat diabaikan, karena tertahan oleh lapisan tanah yang berada di sekelilingnya. Parameter-parameter konsolidasi suatu tanah yaitu koefisien kompresi (Cc) dan koefisien konsolidasi (Cv). Koefisien kompresi berhubungan dengan berapa besarnya penurunan yang akan terjadi. Nilai koefisien kompresi (Cc) adalah kemiringan garis penurunan dari garis konsolidasi tanah teoritis atau sama dengan garis konsolidasi tanah asli. Garis konsolidasi lebih landai dari garis konsolidasi lapangan, karena dipengaruhi oleh ketidaksempurnaan keasliannya misalnya kurang baiknya pengambilan sampel. Penelitian diperoleh sifat bahwa garis laboratorium dan garis lapangan berpotongan pada garis e = 0,42 eo. Sifat ini dipergunakan untuk menarik garis lapangan.

3.3 Konsolidasi 3.3.1 Maksud Pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam melakukan pengujian untuk mengetahui sifat-sifat pemampatan tanah pada saat dibebani. 3.3.2 Landasan Teori Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran sebagian air pori. Pengertian konsolidasi adalah proses terperasnya air tanah akibat bekerjanya beban, yang terjadi sebagai fungsi waktu karena kecilnya permeabilitas tanah. Proses ini berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total telah benar-benar hilang. Konsolidasi terjadi dalam satu arah saja atau disebut juga one dimensional consolidation. Pergerakan arah horizontal dapat diabaikan, karena tertahan oleh lapisan tanah yang berada di sekelilingnya. Parameter-parameter konsolidasi suatu tanah yaitu koefisien kompresi (Cc) dan koefisien konsolidasi (Cv). Koefisien kompresi berhubungan dengan berapa besarnya penurunan yang akan terjadi. Nilai koefisien kompresi (Cc) adalah kemiringan garis penurunan dari garis konsolidasi tanah teoritis atau sama dengan garis konsolidasi tanah asli. Garis konsolidasi lebih landai dari garis konsolidasi lapangan, karena dipengaruhi oleh ketidaksempurnaan keasliannya misalnya kurang baiknya pengambilan sampel. Penelitian diperoleh sifat bahwa garis laboratorium dan garis lapangan berpotongan pada garis e = 0,42 eo. Sifat ini dipergunakan untuk menarik garis lapangan. 3.3.3 Peralatan Peralatan yang digunakan pada percobaan konsolidasi adalah sebagai berikut: Alat konsolidasi Cetakan benda uji Extruder Stopwatch Dial deformasi Timbangan Oven 3.3.4 Prosedur Percobaan Adapun prosedur yang digunakan pada percobaan konsolidasi adalah sebagai berikut: Membersihkan cetakan benda uji dan keringan kemudian menimbang cetakan. Menyiapkan benda uji. Mengeluarkan contoh tanah dari tabung sepanjang 1 cm dengan menggunakan extruder tabung lalu potong dan ratakan Memasang cetakan di depan tabung contoh, mengeluarkan contoh tanah dengan extruder sehingga cetakan terisi penuh dengan tanah. Meratakan tanah yang menonjol dikedua ujung cetakan benda uji dengan pisau pemotong. Memotong kelebihan tanah dengan hati-hati dan menentukan kadar air bagian yang terpotong tersebut. Menimbang cetakan tanah beserta tanah dan menentukan berat tananhnya sendiri. Mengeluarkan contoh tanah dari cetakan tanah dengan cara didorong dengan besi pendorong. Memasukkan benda uji tersebut ke dalam ring contoh dengan hati-hati jangan sampai terjadi pemampatan . Memasang kertas saring pada bagian atas dan bawah sampel, kemudian pasang batu pori pada bagian atas dan bawahnya. Memasukkan ke dalam sel konsolidasi. Mengatur posisi palang penekan hingga tepat menyentuh bola baja. Mengatur ketinggian baut penekan sehingga horizontal dengan cara mengatur span sekrup di bagian belakang. Mengisi sel konsolidasi dengan air suling hingga sampel terendam. Mengatur posisi dial deformasi dalam posisi tertekan, kemudian dial tersebut di nol-kan, menahan lengan beban dengan palang penahan. Memasang beban pertama yang menghasilkan tekanan pada benda uji sebesar 0,25 kg/cm2. Membaca deformasi tanah pada detik ke 0, 6, 10, 15, 30, kemudian menit ke 1, 2, 4, 8, 12, 15, 25, 30, dan pada jam ke 16, 20, 25, 30. Memasang beban kedua sebesar 2 kali beban pertama kemudian melakukan pembacaan sesuai prosedur. Melakukan hal yang sama untuk beban-beban yang lebih besar (4×, 8×, 16×, 32×). Setelah melakukan pembebanan maksimum, mengurangi beban dalam dua tahap sampai mencapai beban pertama. Membaca dial deformasi 5 jam setelah pengurangan beban lalu beban dikurangi. Melakukan pembacaan kembali setelah 5 jam berikutnya. Segera setelah pembacaan terakhir dicatat, mengeluarkan ring contoh dan benda uji dari sel konsolidasi. Mengeluarkan batu pori dan kertas saring. Mengeluarkan benda uji dari dalam ring contoh lalu menimbang dan menentukan berat keringnya. 3.3.5 Perhitungan Adapun perhitungan dan analisis hasil dari percobaan konsolidasi sebagai berikut: Berat jenis (Gs) = 2,768 Luas contoh = 19,634945 cm2 Tinggi tanah kering (Ht) = = = 0,739 cm Berat isi basah = = = 1,907gram/cm3 Berat isi kering (J) = = = 1,257 gram/cm3 Angka pori (e) = = = 0,981 Derajat kejenuhan (Sr) = = = 131,339 % 3.3.6 Hasil Pemeriksaan Lokasi pengujian pengeboran dilakukan di Lapangan Parkir Kampus F2, Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua, Depok. Pemeriksaan di lapangan dilakukan berdasarkan prosedur yang tertera pada modul praktikum mekanika tanah tahun 2017. Hasil pemeriksaan dari percobaan DCP dapat dilihat pada Tabel 2.2. merupakan tabel percobaan dynamic cone penetrometer serta Gambar 2.3 merupakan grafik hubungan kumulatif tumbukan dengan kumulatif penetrasi. LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 1 Dikerjakan : Kelompok 1 Pekerjaan : DCP Diperiksa : Asisten Mektan Ukuran Konus : 60o Tanggal Pemeriksaan : 11 Juli 2017 Tabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Dynammic Cone Penetrometer Banyak Tumbukan Kumulatif Tumbukan Penetrasi Kumulatif Penetrasi DCP CBR     (mm) (mm) (mm/tumbukan) (%) 0,000 0,000 0,000 0,000 42,625 4,718 1,000 1,000 68,000 68,000 1,000 2,000 106,000 106,000 1,000 3,000 144,000 144,000 1,000 4,000 175,000 175,000 1,000 5,000 205,000 205,000 1,000 6,000 248,000 248,000 1,000 7,000 298,000 298,000 1,000 8,000 341,000 341,000 1,000 9,000 390,000 390,000 65,667 2,675 1,000 10,000 463,000 463,000 1,000 11,000 531,000 531,000 1,000 12,000 587,000 587,000 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 2 Dikerjakan : Kelompok 1 Pekerjaan : DCP Diperiksa : Asisten Mektan Ukuran Konus : 60o Tanggal Pemeriksaan : 11 Juli 2017 Tabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Dynammic Cone Penetrometer (Lanjutan) Banyak Tumbukan Kumulatif Tumbukan Penetrasi Kumulatif Penetrasi DCP CBR     (mm) (mm) (mm/tumbukan) (%) 1,000 13,000 629,000 629,000 21,067 11,902 1,000 14,000 668,000 668,000 1,000 15,000 699,000 699,000 1,000 16,000 726,000 726,000 1,000 17,000 749,000 749,000 1,000 18,000 769,000 769,000 1,000 19,000 790,000 790,000 1,000 20,000 808,000 808,000 1,000 21,000 828,000 828,000 1,000 22,000 830,000 830,000 1,000 23,000 860,000 860,000 1,000 24,000 887,000 887,000 1,000 25,000 898,000 898,000 1,000 26,000 909,000 909,000 1,000 27,000 927,000 927,000 1,000 28,000 945,000 945,000 1,000 29,000 954,000 954,000 13,000 22,433 1,000 30,000 966,000 966,000 1,000 31,000 982,000 982,000 1,000 32,000 995,000 995,000 1,000 33,000 1014,000 1014,000 1,000 34,000 1024,000 1024,000 1,000 35,000 1041,000 1041,000 1,000 36,000 1056,000 1056,000 1,000 37,000 1058,000 1058,000 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 3 Dikerjakan : Kelompok 1 Pekerjaan : DCP Diperiksa : Asisten Mektan Ukuran Konus : 60o Tanggal Pemeriksaan : 11 Juli 2017 Gambar 2.3 Grafik Pemeriksaan Dynammic Cone Penetrometer (DCP) LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Lampiran Surat : 4 Dikerjakan : Kelompok 1 Pekerjaan : DCP Diperiksa : Asisten Mektan Ukuran Konus : 60o Tanggal Pemeriksaan : 11 Juli 2017 Gambar 2.4 Grafik Hubungan Nilai DCP dengan Nilai CBR (Sumber: SNI 03-4153) 2.4.7 Kesimpulan dan Analisis Lapisan pertama dengan kumulatif tumbukan 1 - 8 didapatkan nilai DCP sebesar 46,625 mm/tumbukan dengan nilai CBR sebesar 4,716%. Lapisan kedua dengan kumulatif tumbukan 8 - 12 didapatkan nilai DCP sebesar 65,667 mm/tumbukan dan nilai CBR sebesar 2,675%. Lapisan ketiga dengan kumulatif tumbukan 13 - 28 didapatkan nilai DCP sebesar 21,067 mm/tumbukan dan nilai CBR sebesar 11,902%. Lapisan keempat dengan kumulatif tumbukan 29 - 37 didapatkan nilai DCP sebesar 13,000 mm/tumbukan dan nilai CBR sebesar 22,433%. Berdasarkan Tabel 2.1 Klarifikasi Tanah Berdasarkan Niai CBR pada tumbukan 1 – 8 dengan nilai CBR sebesar 4,716% dapat dinyatakan poor to fair dengan penggunaan subgrade. Laporan Praktikum Mekanika Tanah Laporan Praktikum Mekanika Tanah LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok Laporan Praktikum Mekanika Tanah LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok 10 Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma 11 Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma