Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
TUGAS AKHIR SEMESTER MASALAH PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DOSEN PENGAMPU Dr. APRIYAN DINATA, M.Env ANISA YULIANA ANWAR 163410158 PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI i BAB I 1 PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN 1 BAB II 2 MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN 2 BAB III 6 PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN 6 BAB IV 8 DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH PENCEMARAN LINGKUNGAN 8 BAB V 14 USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN 14 DAFTAR PUSTAKA 19 BAB I PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup. Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dsb. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi. Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Masuknya bahan pencemar atau polutan kedalam lingkungan tertentuyang keberadaannya mengganggu kestabilan lingkungan. Menurut : Undang – Undang pokok pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 4 Tahun 1982. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkan –nya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut Emil Salim, Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi keadaan, serta pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup (termasuk manusia), dan menurut Otto Soemarwoto, Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi yang berada di dalamnya, dalam ruang yang kita hadapi dan kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. BAB II MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan Tempat Terjadinya. Pencemaran Udara, disebabkan oleh: CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca. CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian. CFC (Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer. SO dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan. Asap Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan perokok pasif (orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain :  Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat. Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara. Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen. Pencemaran Air, disebabkan oleh: Limbah Pertanian. Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman. Limbah Industri Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak. Penangkapan Ikan Menggunakan racun Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain : Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi). Pendangkalan dasar perairan. Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah. Menjalarnya wabah muntaber. Pencemaran Tanah, disebabkan oleh: Sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain : Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah). Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi. Berdasarkan Macam Bahan Pencemar Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini : Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress). Berdasarkan Tingkat Pencemaran Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut: Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata di Jepang. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif. BAB III PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi. Paramater Pencemaran, meliputi: Parameter Fisik Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas Parameter Kimia Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat. Pengukuran pH air Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada bahan pencemarnya. Pengukuran Kadar CO2 Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis).  Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5–7 ppm (part per million atau satu per sejuta; 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm). Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal : Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar  perairan. Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari. Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia, contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB Pengukuran BOD, Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut. Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD. Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja. Parameter Biologi Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut  dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis. BAB IV DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH PENCEMARAN LINGKUNGAN Punahnya Species Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati. Peledakan Hama Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat. Gangguan Keseimbangan Lingkungan Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu. Kesuburan Tanah Berkurang Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya, Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama. Keracunan dan Penyakit Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia. Pemekatan Hayati Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan. Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia. Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification). Terbentuk Lubang Ozon Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”. Efek Rumah Kaca Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2. Menimbulkan kerugian Petani yang menaman tumbuhan di atas tanah yang tidak subur akan merugi. Sebab tumbuhan yang ditanamnya tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan. Petani sudah mengeluarkan modal untuk menanam tanaman tersebut namun modalnya tidak kembali karena tanamannya tidak membuahkan hasil. Yang kuat mengalahkan yang lemah Akibat terbatasnya tumbuhan yang tumbuh bisa menyebabkan persaingan di antara hewan pemakan tumbuhan semakin ketat. Untuk mendapatkan makanan, mereka harus bersaing dan bertarung. Hewan pemakan tumbuhan yang kuat bisa mengalahkan yang lemah, sehingga hewan yang terkuatlah yang akan mendapatkan makanan. Hewan yang lemah akan mati karena kelaparan atau harus mati di tangan hewan yang lebih kuat. Menyebabkan keracunan Manusia yang memakan tanaman yang ditanam di atas tanah yang tercemar bisa keracunan. Hal itu dikarenakan tanaman yang tumbuh di atas tanah yang tercemar mengandung zat-zat berbahaya sehingga jika dimakan manusia zat yang berbahaya itu bisa berpindah ke tubuh manusia. Manusia pun akan keracunan. Asma Pencemaran tanah yang terjadi bisa menyebabkan tanah menjadi kekeringan sehingga kondisi tanah menjadi tandus. Tanah yang tandus akan menghasilkan banyak debu. Ketika debu tersebut masuk ke saluran pernafasan manusia terutama manusia yang alergi debu, bisa menyebabkan asma. Diare dan sakit perut Jika manusia membuat sumur di atas tanah yang telah tercemar, akibatnya adalah air sumur tersebut juga ikut tercemar. Hal itu dikarenakan di dalam sumur tersebut telah mengandung bakteri e-colli. Bakteri itu jika masuk ke dalam tubuh manusia bisa menyebabkan manusia yang meminum air yang telah tercemar sakit perut dan juga diare. Sakit kepala Pencemaran tanah bisa membuat orang yang berada di sekitarnya terkena sakit kepala, hal itu dikarenakan tanah yang tercemar cenderung memiliki bau yang menyengat bahkan busuk. Selain sakit kepala, pencemaran tanah bisa menyebabkan manusia mual dan juga muntah. Mikroorganisme mati Mutasi gen yang disebabkan zat radioaktif tersebut bisa menyebabkan gen saling bermutasi sehingga akan ada mikroorganisme di dalam tanah tersebut yang mati.  Mereka bermutasi dikarenakan pasokan makanan mereka di dalamtanah menjadi berkurang. Tidak sedikit mikroorganisme tersbeut ada yang mati karena kelaparan. Bersifat karsinogenik Tanah yang telah tercemar oleh pestisida, polutan dan zat kimia berbahaya lainnya jika hasil bumi tersebut dikonsumsi oleh manusia akibatnya adalah lama kelaman di dalam tubuh manusia terkandung zat karsinogen yang beresiko memicu timbulnya kanker. Kerusakan otak Pencemaran tanah yang hasil bumi dari tanah tersebut masuk ke dalam tubuh manusia bisa menyebabkan kerusakan otak terutama pada anak-anak. Zat kimia pada pestisida dan juga kandungan timbal yang ada di dalam tanah tersebut memicu kerusakan otak pada anak-anak. Merusak ginjal organisme Kandungan timbal di dalamtanah yang tercemar itu jika sampai dikonsumsi oleh organisme dan makhluk hidup lainnya bisa memicu kerusakan ginjal. Ginjal merupakan organ vital pada makhluk hidup jika ginjal terserang penyakit, kualitas hidup makhluk hidup tersebut akan menurun. Leukimia Salah satu kanker yang bisa ditimbulkan oleh pestisida dan juga timbal di dalam tanah yang tercemar itu adalah leukemia. Hal itu dikarenakan kandungan timbal dan zat berbahaya di dalam pestisida bisa meningkatkan sel darah putih di dalam tubuh sehingga  mengakibatkan leukemia. Menyebabkan keracunan hati Kandungan kimia dalam pestisida salah satunya adalah sikolodiena dimana jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh makhluk hidup bisa menyebabkan keracunan hati. Syaraf otot terganggu Manusia yang memakan hasil tanah dari tanah yang tercemar bisa terkena gangguan syaraf otot. Hal itu dikarenakan organofosfat dan karmabat bisa larut ke dalam darah manusia melalui otot sehingga gangguan syaraf otot pun bisa terjadi. Fungsi sistem syaraf pusat menurun Klorin yang terkandung pada pestisida bisa terlarut dalam pembuluh darah manusia. Klorin di pembuluh darah tersebut bisa mengalir menuju ke otak, akibatnya adalah fungsi dari syaraf pusat menjadi menurun. Jika syaraf pusat menurun, manusia akan mengalami keluhan sulit konsentrasi dan lain sebagainya. Cangkang telur menjadi menipis Ddt ada pada limbah pertanian yang mengendap di tanah. Jika ddt itu mengendap di tanah akan mengakibatkan cagkang telur menjadi menipis terutama telur yang dipendam di tanah tersebut. Penyebabnya adalah ddt pada limbah pertanian mengganggu kelenjar pada telur untuk mengeluarkan kalsium karbonat. Kalsium karbonat tersebut berfungsi untuk menguatkan cangkang telur. Jika cangkang telur kekurangan kalsium karbonat akibatnya adalah cangkang telur menjadi tipis. Ketebalan cangkang telur lebih tipis sekitar 10-12 persen dibandingkan telur yang memiliki kalsium karbonat lebih tinggi. Populasi elang menurun Ddt pada limbah pertanian yang mengendap dan tersimpan di tanah menyebabkan racun bagi burung elang untuk melakukan reproduksi. Hal itu dikarenakan elang merupakan hewan karnivora yang berada di puncak rantai makanan. Jika elang memangsa hewan yang telah terkena ddt tersebut, elang tersebut pun akan ikut mati dan jumlah populasinya akan menurun sehingga reproduksi pada elang juga akan semakin menurun. Meracuni serangga Tanah yang tercemar bisa meracuni serangga. Serangga yang hinggap di tumbuhan yang hidup di atas tanah yang tercemar dan mengirup bau busuk dari tanah tersebut akan terkena keracunan. Menyebabkan diabetes Manusia yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang terpapar dengan ddt bisa menyebabkan dirinya terkena diabetes. Ddt itu bisa merusak fungsi organ pankreas sehingga tubuh akan kekurangan insulin. Kelahiran prematur Ibu hamil sebaiknya berhati-hati ketika akan mengkonsumsi makanan. Jika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang sudah terpapar dengan polusi, ibu hamil tersebut bisa melahirkan secara prematur. Bagi ibu yang sedang hamil muda, mengkonsumsi makanan yang telah terpapar dengan polutan akan menyebabkan dirinya keguguran. Cacat janin Proses reproduksi manusia ternyata juga dapat dipengaruhi karena adanya pencemaran tanah.ibu hamil yang mengkonsumsi tumbuhan yang telah tercemar oleh tanah yang tercemar bisa menyebabkan ibu hamil tersebut memiliki janin cacat. Penyebabnya adalah janin tidak bisa bertahan jika terpapar dengan zat kimia berbahaya yang merusak tubuh serta organ janin tersebut. Berbahaya bagi ibu menyusui Ibu yang sedang menyusui sebaiknya berhati-hati ketika makan dan minum. Perhatikan dengan benar apakah makanan dan minuman yang dikonsumsinya itu aman dan tidak berbahaya untuk bayi yang disusuinya. Ibu yang memakan tumbuhan yang tercemar bisa keracunan begitupula dengan bayi yang disusuinya. Organ bayi yang masih rentan juga bisa mengalami kerusakan akibat tumbuhan yang tercemar tersebut. Gangguan tiroid Kelenjar tiroid pada organ tubuh manusia bisa terganggu karena zat ddt pada limbah pertanian tersebut. Gangguan tiroid itu bisa ditandai dengan pembengkakan dan juga peradangan. BAB V USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN Cara Mencegah / Menanggulangi Pencemaran Lingkungan Limbah Industri Membangun industri jauh dari pemukiman/perkotaan. Setiap pabrik harus mempunyai. Limbah organic dari makanan dapat diproses menjadi bahan yang berguna. Contoh : 1. Limbah industr tahu, diolah menjadi makanan ternak. Limbah industri gula, diolah menjadi bahan bakal. Limbah Rumah Tangga Limbah cair dialirkan ke bak penampungan, dengan tujuan: Mencegah terjadinya pencemaran air untuk rumah. Mencegah terjadinya pencemaran tanah. Menghindari baud an pemandangan yang tidak sedap. Sampah plastic, kaleng, dan karet dapat didaur ulang menjadi peralatan yang berguna. Sampah organic diolah menjadi pupuk kompos. Sampah dibuang di tempat yang lebih rendah dan ditimbun dengan tanah. Limbah Pertanian Tidak menggunakan pupuk pertanian secara berlebihan. Pengawasan terhadap penggunaan jenis– jenis pestisida. Membuat pupuk kompos dengan bahan sisa panen. Pencemaran Udara Mengurangi bahan bakar minyak, batu bara. Menggunakan penyaring pada cerobong asap. Menggunakan bahan bakar alternatif. Mencegah penebangan/pembakaran hutan. Membangun taman kota dengan tanaman anti polutan. Pengendalian pembangunan rumah kaca. Mengadakan uji emisi asap kendaraan bermotor.   Pencemaran Air Memelihara Daerah Aliran Sungai (DAS). Netralisasi zat kimia. Adanya tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan. Meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat akan arti pentingnya lingkungan hidup. Kesuburan tanah menjadi menurun Dampak dari pencemaran tanah yang pertama kali adalah kesuburan tanah tersebut menjadi menurun. Hal itu dikarenakan tanah dan komponen-komponennya telah tercemar dengan zat polutan, pestisida dan juga zat kimia. Tanah yang tidak subur memiliki ciri jika ditanami oleh tumbuhan, tumbuhan tersebut tidak akan tumbuh bahkan malah mati. Jika tumbuh, tumbuhan itu dinamakan tumbuhan “kunthing” sebab tingginya tidak sesuai dengan umurnya karena pertumbuhannya terhambat oleh pencemaran di dalam tanah tersebut. Menurunnya produktivitas Jika kesuburan tanah menurun akibatnya adalah produktivitas tanah tersebut menjadi menurun. Hal itu dikarenakan pencemaran tanah tersebut membuat tumbuhan yang ditanam di atas tanah tersebut menjadi layu, kering, mati dan juga tidak sehat. Tumbuhan dengan kondisi seperti itu akan menyebabkan produktivitas menjadi menurun. Produktivitas menurun akan mempengaruhi kehidupan manusia. Kehilangan nutrisi Tanah yang telah tercemar akan kehilangan nutrisinya sehingga menjadi tidak subur. Nutrisi seperti air tanah tidak bisa terserap secara sempurna di tanah yang tercemar. Jika air saja tidak bisa terserap secara sempurna, tanaman yang ditanam di atas tanah tersebut tidak bisa tumbuh danberkembang karena kekurangan air. Erosi tanah Pencemaran tanah bisa menyebabkan erosi tanah. Alasannya adalah di tanah yang tercemar tersebut menyebabkan tidak ada satupun tanaman yang bisa tumbuh di atas tanah tersebut. Jikalaupun tumbuh, kondisi tanaman tersebut akan memprihatinkan. Air hujan yang datang dan mengenai tanah tersebut akan mengikis lapisan tanah tersebut sebab tidak ada pohon di atasnya. Keseimbangan ekosistem terganggu Jika tanah tercemar akibatnya adalah ekosistem menjadi tidak seimbang. Bisa anda bayangkan jika tumbuhan tidak bisa tumbuh subur di tanah yang tercemar, sedangkan hewan pemakan tumbuhan banyak berkeliaran. Akibatnya adalah ekosistem pun menjadi tidak seimbang. Salinitas tanah meningkat Pencemaran tanah bisa menyebabkan salinitas tanah pun menjadi meningkat. Tanah yang salinitasnya meningkat itu menyebabkan tanah tersebut tidak layak untuk dijadikan vegetasi sehingga tanah tersebut akan dibiarkan tandus dan tidak berguna. Polusi udara meningkat Pencemaran tanah bisa merambat ke pencemaran lainnya salah satunya adalah pencemaran udara. Pencemaran tanah tersebut menyebabkan pencemaran udara. Dampak pencemaran udara ini sangat besar, Saat tumbuhan tidak bisa tumbuh di tanah yang tercemar bisa membuat karbondioksida tidak bisa diubah menjadi oksigen sehingga pencemaran udara bisa terjadi. Mengubah struktur tanah Zat polutan yang masuk ke dalam tanah bisa menyebabkan struktur tanah menjadi berubah. Tidak bisa dipungkiri bahwa pencemaran tanah mengakibatkan struktur tanah menjadi berubah. Salah satu penyebab pencemaran tanah adalah zat radioaktif dimana zat tersebut bisa menyebabkan mutasi gen di dalam tanah sehingga terjadi perubahan struktur tanah. Penguraian di dalam tanah terganggu Umumnya tanah yang tercemar tidak bisa menguraikan zat yang ditimbun di dalam tanah tersebut meski zat tersebut mudah terurai. Hal itu dikarenakan pencemaran tanah bisa membunuh mikroorganisme pengurai di dalam tanah. Jika mikroorganisme pengurai tersebut tidak ada maka proses penguraian di dalam tanah pun terganggu atau tidak ada sama sekali. Keasaman tanah berubah Limbah yang ada di dalam tanah membawa pengaruh berupa perubahan derajat keasaman tanah. Akibat keasaman tanah berubah, zat hara yang seharusnya terserap dari tanah ke tumbuhan menjadi berkurang. Cara Mengatasi Pencemaran Tanah Pencemaran tanah tidak boleh dibiarkan begitu saja, hal itu dikarenakan tanah adalah sumber kehidupan bagi manusia. Jika sumber kehidupan manusia tercemar maka kualitas hidup manusia pun akan berkurang. Dampak buruknya adalah manusia akan kehilangan sumber daya untuk kehidupannya. Berikut ini cara mengatasi pencemaran tanah yang harus dilakukan oleh manusia : Pemisahan sampah Memisahkan sampah berdasarkan jenisnya bermanfaat untuk mengatasi pencemaran tanah. Hal tersebut juga bermanfaat untuk menghindari pencemaran tanah. Di tempat umum, ada baiknya disediakan tempat sampah berdasarkan jenisnya. Jenis sampah dibagi menjadi dua macam yaitu sampah organik dan juga sampah non organik. Sampah organik itu bisa berupa daun pembungkus makanan sedangkan sampah non organik adalah botol kaleng minuman, plastik, sedotan dan masih banyak lagi lainnya. Di tempat umum, banyak sekali sampah non organik yang dibuang oleh pengunjung tempat tersebut. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sebaiknya mulai dibenahi. Dengan membuang sampah pada tempatnya masyarakat bisa terhindar dari berbagai dampak buruk dari sampah tersebut dan kebersihan pun bisa terwujud. Menerapkan prinsip daur ulang Masyarakat sebaiknya sejak saat ini mempelajari tentang prinsip daur ulang. Prinsip itu bisa dengan mengolah limbah dan juga memanfaatkan sampah yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang lebih berguna. Daur ulang yang bisa dilakukan oleh manusia adalah sebagai berikut ini : Sampah organik yang dibuang oleh manusia bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, biogas dan masih banyak lagi lainnya. Sampah non organik yang banyak disekitar kita bisa digunakan sebagai bahan-bahan kerajinan. Bahan kerajinan yang bisa dibuat adalah lampu hias dari botol mineral, lampion dari botol mineral, pembuatan tas dan dompet dari sampah bekas minuman sachet serta masih banyak lagi lainnya. Selain menghindari pencemaran tanah, mendaur ulang bahan-bahan tersebut bisa menghasilkan nilai tambah dari barang-barang yang dianggap limbah dan bekas. Hindari pestisida dan zat kimia Untuk mengurangi efek dari limbah pertanian, petani di Indonesia mulai menggalakkan bertani dengan cara aman yaitu menghindari pestisida. Pestisida dampaknya bisa berbahaya bagi tanah sebab menimbulkan pencemaran. Oleh sebab itu petani mulai beralih ke pupuk kompos yang lebih aman karena terbuat dari bahan-bahan organik. Sayuran, buah dan hasil pertanian yang menggunakan pupuk kompos disebut dengan hasil pertanian organik. Hasil tani organik jauh lebih aman dikonsumsi dibandingkan dengan hasil tani yang menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida. Pengolahan limbah Industri yang ada di Indonesia sebaiknya memiliki sistem pembuangan dan pengolahan limbah yang baik. Industri besar tentu memiliki limbah yang banyak pula. Jika setiap hari industri tersebut membuang limbah dengan skala yang besar tanpa diikuti oleh pengolahan limbah yang benar tentu banyak media yang bisa tercemar oleh limbahnya tersebut. Industri yang baik akan mengolah limbahnya terlebih dahulu agar tidak berbahaya jika dibuang ke sungai maupun ke tanah. Saat di buang ke sungai maupun tanah, limbah itu tidak akan mempengaruhi makhluk hidup yang ada di sungai maupun tanah tersebut. Plastik organik Saat ini banyak supermarket yang mulai memperhatikan kesehatan lingkungan. Supermarket tersebut sadar jika plastik yang diberikan kepada konsumennya tidak bisa diuraikan dan berdampak buruk oleh lingkungan. Oleh sebab itu saat ini banyak supermarket yang menggunakan plastik daur ulang atau plastik organik. Disebut plastik organik dikarenakan plastik yang diberikan tersebut bisa terurai oleh tanah. Langkah tersebut sebaiknya ditiru oleh semua toko yang ada di Indonesia sehingga berapapun jumlah plastik yang dibuang oleh manusia tidak akan mencemari lingkungan dan juga tanah. Saluran pembuangan limbah Bagi limbah domestik, ada baiknya ibu rumah tangga membuat saluran pembuangan limbah yang baik. Misalnya saja air sisa detergent tidak langsung dibuang ke tanah begitu saja, namun air detergent tersebut dibuang ke saluran pembuangan limbah yang telah disediakan atau dibuat. Dengan begitu pembuangan limbah bisa terorganisir dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Tjm MGMP IPA. 2006. Sains Biologi SMP kelas VII. Klaten : Sendang Timur. Paryanto dan Ruratno. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu SMP kelas VII. Syamsuri, Iskandar. 2000. Biologi 2000 SMU Jilid B. Jakarta: Erlangga. Pratiwi. 1998. Buku Penuntun Biologi kelas 1. Jakarta: Erlangga. Retnowati, Pristilla. 1999. Seribu Pena Biologi SMA, Jilid 1. Jakarta : Erlangga Sringatin Baseri, 2007, BIOLOGI, I A KTSP, Penerbit MAPAN, Surabaya Sudjadi, Bagod, dan kawan-kawan, 2004, BIOLOGI SAINS DALAM KEHIDUPAN KELAS I SMA SEMESTER KEDUA, Penerbit Yudhistira Surabaya Syamsuri, Istamar dan kawan-kawan 2004, BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 2, Penerbit Erlangga, Jakarta. Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta 1