Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

ISBN: 978-602-427-102-2 (jilid lengkap) 978-602-427-103-9 (jilid 1) Buku Guru Bahasa Indonesia

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Buku Guru • • Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK/MAK KELAS X Buku Guru Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK/MAK KELAS X Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. xviii, 366 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X ISBN 978-602-427-102-2 (jilid lengkap) ISBN 978-602-427-103-9 (jilid 1) 1. Bahasa Indonesia -- Studi dan Pengajaran II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan I. Judul 600 Penulis : Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. Penelaah : Dwi Purnanto, Hasanuddin WS, Liliana Muliastuti, Muhammad Rapi Tang Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Cetakan Ke-1, 2013 ISBN 978-602-282-031-4 (Jilid 1) Cetakan Ke-2, 2014 ISBN 978-602-282-490-9 (Jilid 1) (Edisi Revisi) Cetakan Ke-3, 2016 (Edisi Revisi) Cetakan Ke-4, 2017 (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Minion Pro 12 pt. Kata Pengantar Ungkapan puji syukur selayaknya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/MA dan SMK/MAK. Sekalipun waktu yang tersedia sangat singkat namun dengan bantuan berbagai pihak dan arahan dari para penelaah, akhirnya kami dapat mempersembahkan buku ini sebagai bahan ajar bagi peserta didik. Pengembangan buku ini bertolak dari Kurikulum 2013 yang direvisi. Berdasarkan kurikulum tersebut, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada pengembangan kompetensi berbahasa dan bersastra peserta didik melalui kegiatan mendengarkan (listening), membaca (reading), memirsa (viewing), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Kompetensi memirsa merupakan kompetensi yang diperlukan di Abad 21 karena konteks social ini sangat dekat dengan peserta didik. Peserta didik dihadapkan pada bahasa untuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan pada beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif ke masa depan. Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat secara cerdas, santun, dan bermartabat melalui penguasaan, pemahaman, dan keterampilan menggunakan teks, baik lisan maupun tulis. Untuk mendukung tujuan tersebut maka pembelajaran kompetensi berbahasa, bukan hanya pada penguasaan tentang bahasa namun juga pada penggunaan bahasa secara lisan dan tulis dalam konteks sosial-budaya. Pembelajaran kompetensi bersastra, bukan hanya pada kegiatan mengapresiasi, tetapi juga berekspresi dan berkreasi sastra sesuai dengan potensi peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 juga diharapkan dapat mengembangkan aktivitas literasi peserta didik. Literasi bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menafsirkan, dan menciptakan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di sekolah dan untuk bekal berkehidupan di masyarakat. Pilihan teks mencakup teks media, teks sehari-hari, dan teks di dunia kerja. Pada pengembangan kompetensi literasi ini peserta didik di SMA/MA atau SMK/MAK dituntun untuk dapat membaca paling sedikit 18 judul buku, namun bukan buku teks pelajaran. Dengan demikian, pada saat peserta didik belajar di Kelas X harus dapat membaca paling sedikit 6 judul buku. Buku-buku yang dimaksud adalah buku-buku pengayaan pengetahuan, Bahasa Indonesia iii pengayaan keterampilan, atau pengayaan kepribadian, baik fiksi (kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, drama) maupun buku nonfiksi (biografi, otobiografi, buku motivasi, petuah, atau buku panduan beribadah). Untuk menuntun peserta didik agar dapat membaca 6 judul buku, Ibu/Bapak guru dapat memotivasi peserta didik agar buku bacaan itu dilaporkan setiap bulan, dengan asumsi bahwa satu semester itu ditempuh dalam 6 bulan. Namun, Ibu/Bapak guru dapat menerapkan cara lain untuk mengakselerasi kegiatan membaca buku yang dilakukan peserta didik sehingga kegiatan ini mendorong peserta didik untuk aktif membaca dan menulis sebagai salah satu cara menunjang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Konsep utama pengembangan buku teks ini adalah genre-based. Adapun genre (fungsi bahasa) dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan fungsi komunikasi. Setiaap jenis genre (tipe teks) memilki kekhasan cara pengungkapan struktur retorika teks, isi, dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Jika KTSP menekankan pendekatan komunikatif maka Kurikulum 2013 lebih menajamkan efek komunikasinya dan dampak fungsi sosialnya. Misalnya, jika pada KTSP peserta didik diajari menulis surat dengan format standar tidak terlalu menekankan pada isi surat, maka materi surat pada Kurikulum 2013 harus dapat berdampak sosial yang menunjukkan kepribadian saat menulis surat lamaran pekerjaan atau surat lamaran yang dapat meyakinkan orang lain. Bahasa dan Isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika, Content Language Integrated Learning (CLIL) yang menonjolkan 4 unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture). Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia kepada peserta didik, Ibu/ Bapak guru menggunakan teks dalam konteks sosial. Untuk mencapai kompetensi berbahasa dan bersastra yang diharapkan, peserta didik dapat diajak untuk mengikuti tahapan belajar secara saksama. Ibu/Bapak guru dapat memulai pembelajaran dari pemahaman teks dan mendorong siswa dapat mengidentifikasi jenis dan makna yang terdapat dalam teks. Peserta didik diajak untuk mengkonstruksi pikirannya dari teks yang dibaca atau didengar (diusahakan agar kemampuan mendengarkan dan membaca dikembangkan secara seimbang). Tahap berikutnya, peserta didik diajak untuk mengidentifikasi struktur retorika, isi, dan penggunaan unsur kebahasaan. Selanjutnya, peserta didik diajak untuk melakukan pemodelan dan mendekonstruksi. Pada tahap ini, Ibu/Bapak guru dapat menggunakan pendekatan scientific sebagai salah satu alternatif proses pembelajaran kepada peserta didik. Tahap berikutnya adalah mengkonstruksi teks, baik dengan bantuan teman (berkelompok) maupun guru. Namun, pada akhirnya, peserta didik harus dituntun untuk dapat mengkonstruksi secara mandiri. iv Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Adapun bahan pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik kelas X SMA/MA atau SMK/MAK terdiri atas: (1) Laporan Hasil Observasi; (2) Eksposisi; (3) Anekdot; (4) Cerita Rakyat; (5) Negosiasi; (6) Berdebat; (7) Biografi; dan (8) Puisi. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat melaporkan buku yang dibaca secara terprogram (paling sedikit membaca 6 buku, selain buku teks pelajaran). Ibu/Bapak guru juga dapat menambah teks lain, selain yang terdapat di dalam buku siswa sehingga peserta didik semakin kaya dengan berbagai contoh teks yang sering ditemukan di lingkungan sosial-budayanya. Ibu/Bapak guru harus dapat memotivasi peserta didik untuk dapat mengikuti tahap-tahap belajar sebagaimana disajikan dalam buku ini. Namun, sangat dimungkinkan Bapak/Ibu guru mengembangkan pembelajaran secara kreatif disesuaikan dengan materi, karakteristik sosial, dan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, sebaiknya peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dan tahaptahap belajar sebagaimana yang diarahkan oleh Bapak/Ibu guru agar dapat memiliki kompetensi berbahasa dan bersastra yang menjadi tujuan belajar. Pengembangan buku ini mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada para penelaah, yaitu: Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo (Universitas Atmajaya); Prof. Dr. Hasanuddin W.S. (Universitas Negeri Padang); Prof. Dr. Rapi Tang, M.S. (Universitas Negeri Makassar); Dr. Felicia N. Utorodewo, M.Si. (Universitas Indonesia); Dr. Dwi Purnanto (Universitas Sebelas Maret); dan Dr. Liliana Muliastuti (Universitas Negeri Jakarta). Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Mohamad Hamka, M.Si. yang telah memberi masukan dalam pengembangan Kompetensi Dasar ke dalam buku teks pelajaran. Semoga semua yang telah dilakukan ini merupakan amal kebaikan dalam silaturahim akademik. Kami menyadari pengembangan buku ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, berbagai masukan dan saran dari pengguna dan pemerhati untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan. Penulis Bahasa Indonesia v Petunjuk Umum A. Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum, termasuk pelajaran Bahasa Indonesia merupakan konsekuensi logis dari perkembangan kehidupan dan perkembangan pengetahuan tentang bahasa dan bagaimana cara berbahasa terwujud dalam teori belajar bahasa terkini. Perkembangan teori belajar bahasa berkontribusi terhadap pemahaman tentang hakikat bahasa, hakikat bagaimana manusia belajar dan hakikat komunikasi interkultural, dan sekaligus tentang minda manusia itu sendiri yang kesemuanya ini saling berkaitan dan saling berdampak satu sama lain. Pemahaman hal ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia secara berkesinambungan. Kurikulum Bahasa Indonesia secara ajeg dikembangkan mengikuti perkembangan teori tentang bahasa dan teori belajar bahasa yang sekaligus menjawab tantangan kebutuhan zaman. Hal ini dimulai sejak 1984 hingga sekarang Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang “outcomes-based curriculum”. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah: (1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD); (2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran; (3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu; (4) penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD pada suatu mata pelajaran; (5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “contentbased curriculum”; (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antarmata pelajaran; (7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memerhatikan karakteristik isi kompetensi yang vi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK pengetahuannya adalah konten yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan psikomotorik merupakan kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sementara itu, sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung; (8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif, dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Beban belajar pada jenjang pendidikan SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar SMA/MA adalah 45 menit. Mata pelajaran Bahasa Indonesia 4 jam belajar per minggu. B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir imajinatif, dan warga negara Indonesia yang literat atau melek informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang dibutuhkan peserta didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja. Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung dalam mengembangkan pengetahuan siswa, memahami, dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Ketiga hal tersebut adalah bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); sastra (memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan menciptakan karya sastra; literasi (memperluas kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis). Bahasa Pengetahuan tentang Bahasa Indonesia yang dimaksud adalah pengetahuan tentang bahasa Indonesia dan bagaimana penggunaannya yang efektif. Peserta didik belajar bagaimana bahasa Indonesia memungkinkan orang saling berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, sikap, perasaan, dan pendapat. Peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif melalui teks yang koheren, kalimat yang tertata dengan baik, termasuk tata ejaan, tanda baca pada tingkat kata, kalimat, dan teks yang lebih luas. Pemahaman peserta didik tentang bahasa sebagai sistem dan bahasa sebagai wahana pengetahuan serta bahasa sebagai media komunikasi akan menjadikan peserta didik sebagai penutur Bahasa Indonesia yang produktif. Bahasa Indonesia vii Sastra Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan peserta didik dalam mengkaji nilai kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memperkaya kehidupan peserta didik, memperluas pengalaman kejiwaan, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Peserta didik belajar mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra maka mereka akan memperkaya pemahaman peserta didik pada kemanusiaan dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasa. Peserta didik menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra seperti cerpen, novel, puisi, prosa, drama, film, dan teks multimedia (lisan, cetak, digital/online). Karya sastra untuk pembelajaran yang memiliki nilai artistik dan budaya diambil dari karya sastra daerah, sastra Indonesia, dan sastra dunia. Karya sastra yang memiliki potensi kekerasan, kekasaran, pornografi, konflik, dan memicu konflik SARA harus dihindari. Karya sastra unggulan yang belum sesuai dengan pembelajaran di sekolah, perlu dimodifikasi terlebih dahulu untuk kepentingan pembelajaran namun tanpa melanggar ketentuan hak cipta karya sastra. Literasi Aspek literasi bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menafsirkan dan menciptakan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di sekolah dan untuk kehidupan di masyarakat. Pilihan teks mencakup teks media, teks sehari-hari, dan teks dunia kerja. Rentangan bobot teks dari kelas 1 hingga kelas 12 secara bertahap semakin kompleks dan semakin sulit, dari bahasa sehari-hari pengalaman pribadi hingga semakin abstrak, bahasa ragam teknis dan khusus, dan bahasa untuk kepentingan akademik. Peserta didik dihadapkan pada bahasa untuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan pada beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis, dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif masa depan. C. Pembelajaran Bahasa Indonesia Pengembangan kurikulum pelajaran Bahasa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teori belajar dan pengajaran bahasa. Pengembangan Kurikulum 2013 didasarkan pada perkembangan teori belajar bahasa terkini. Landasan teoretik Kurikulum 2013, sekaligus penjelasan bagaimana implementasi yang semestinya, merupakan pengembangan pendekatan komunikatif dan pendekatan dari dua teori yang menjadi dasar pengembangan kurikulum bahasa di berbagai negara maju saat ini juga menjadi dasar Kurikulum 2013, yaitu genre-based, genre pedagogy, dan CLIL (content language integrated learning). viii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan sebagaimana pada umumnya dipahami orang sebagai tulisan. Teks merupakan kegiatan sosial yang bertujuan sosial. Terdapat 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: laporan (report), rekon (recount), eksplanasi (explanation), eksposisi (exposition: discussion, response or review), deskripsi (description), prosedur (procedure), dan narasi (narrative). Lokasi sosial dari eksplanasi dapat berupa berita, ilmiah populer, paparan tentang sesuatu; naratif dapat berupa bercerita, cerita, dan sejenisnya; eksposisi dapat berupa pidato/ceramah (eksemplum ada dalam pidato atau tulisan persuasif), surat pembaca, dan debat. Tujuan sosial melalui bahasa berbeda-beda sesuai dengan keperluan. Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik cara mengungkapkan tujuan sosial yang disebut struktur retorika, pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, serta tata bahasa yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, tujuan sosial eksposisi adalah berpendapat sehingga memiliki struktur retorika tesis-argumen. Teks diartikan sebagai cara untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal. Teks multimodal menggabungkan bahasa dan cara komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer. CLIL sebenarnya bukan hal baru dalam pengajaran bahasa. Penggabungan isi dan bahasa sudah digunakan selama beberapa dekade dengan penamaan yang berbeda. Nama lain CLIL yang cukup lama dikenal adalah pengajaran bahasa berbasis tugas (task-based learning and teaching), program “pencelupan” di Kanada dan Eropa, program pendidikan bilingual di AS. Para ahli pengajaran bahasa menyepakati bahwa CLIL merupakan perkembangan yang lebih realistis dari pengajaran bahasa komunikatif yang mengembangkan kompetensi komunikatif. Jadi, arah perkembangan selanjutnya dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KTSP/ 2006) adalah kurikulum yang berdasar pada CLIL. Inilah yang menjadi rujukan utama Kurikulum 2013. Istilah tematik-integratif dalam Kurikulum 2013 merupakan perwujudan penerapan CLIL. Coyle (2006, 2007) mengajukan 4C sebagai penerapan CLIL, yaitu content, communication, cognition, culture (community/citizenship). Content itu berkaitan dengan topik apa (dalam hal ini adalah topik IPA seperti ekosistem). Communication berkaitan dengan bahasa jenis apa yang digunakan (misalnya membandingkan, melaporkan). Pada bagian ini konsep genre teraplikasi, bagaimana suatu jenis teks tersusun (struktur teks) dan bentuk bahasa apa yang sering digunakan pada jenis teks tersebut. Cognition berkaitan dengan keterampilan berpikir apa yang dituntut berkenaan dengan topik (misalnya mengidentifikasi, mengklasifikasi). Culture berkaitan dengan muatan lokal lingkungan sekitar yang berkaitan dengan topik, misalnya kekhasan tumbuhan yang ada di wilayah tempat siswa belajar, termasuk juga persoalan karakter dan sikap berbahasa. Bahasa Indonesia ix Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dan Pedagogi Genre (Genre Pedagogy) digunakan dalam proses pembelajaran. Pendekatan ilmiah digunakan untuk mengembangkan belajar mandiri dan sikap kritis terhadap fakta dan fenomena. Guru diharapkan tidak memberi “tahu” sesuatu yang dapat dilakukan anak untuk mencari “tahu”. Pengetahuan diperoleh peserta didik melalui langkah-langkah metode ilmiah: mengajukan pertanyaan, mengamati fakta, mengajukan jawaban sementara, menguji fakta, menyimpulkan jawaban, menyampaikan temuan. Guru tidak harus menjelaskan pengertian pantun dan syarat-syarat pantun, tetapi memandu siswa menemukan itu semua dengan mengamati fakta (berbagai macam pantun). Tujuan pembelajaran yang bersifat keterampilan dapat menggunakan pendekatan pedagogi genre. Pendekatan pedagogi genre didasarkan pada siklus belajar-mengajar “belajar melalui bimbingan dan interaksi” yang menonjolkan strategi pemodelan teks dan membangun teks secara bersama-sama (joint construction) sebelum membuat teks secara mandiri. Bimbingan dan interaksi menjadi penting dalam kegiatan belajar di kelas. Siklus yang dikembangkan Rothery (1996) mencakup: (1) pemodelan teks (modelling a text), (2) konstruksi bersama (joint construction of a text), dan konstruksi mandiri (independent construction of a text). Firkins, Forey, dan Sengupta (2007) mengembangkan siklus Rothery dengan modifikasi penjenjangan yang mencakup: (1) pengembangan kesadaran kontekstual dan metakognitif (schema building), misalnya menggali pengalaman peserta didik; (2) penggunaan teks otentik sebagai model; (2) pengenalan dan pernyataan kembali metawacana; (3) penghubungan teks (intertekstualitas) dengan secara gamblang mendiskusikan persamaan yang ditemukan dalam suatu genre, misalnya tipe leksiko-gramatikal yang biasanya ditemukan dalam teks prosedural. 1. Penyiapan konteks & mambangun pembelajaran Pra c x Urutan pembelajaran untuk mengembangkan kemandirian Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK ld fo 4. Konstruksi Mandiri Mo Sca e tis Ex n lai l de p 2. Pemodelan & dekonstruksi 3. Konstruksi Terbimbing Dalam pedagogi genre, makna perancah (scaffolding) menempel pada proses belajar mengajar. Dalam teori Belajar Sosial Vygotsky ditekankan “kolaborasi interaktif antara guru dan siswa, guru mengambil peran otoritatif untuk menaikkan jenjang (to scaffold) performansi potensial peserta didik”. Konsep Zone of Proximal Development Vygotsky menjelaskan bahwa belajar terjadi dalam suatu konteks sosial percakapan dan keterampilan berpikir dan hanya dapat terjadi melampaui Zone of Actual Development individual. Menurut Vygotsky belajar terjadi hanya dalam Zone of Proximinal (potential) Development. Dukungan dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu situasi anak mencapai keberhasilan suatu tugas di bawah bimbingan, dukungan yang secara bertahap dihilangkan saat peserta didik mampu melaksanakan tugas secara mandiri. Proses utama belajar mengajar pedagogi genre dikenal sebagai siklus belajar mengajar yang terdiri atas empat tahap, yaitu: Building Knowledge of Field, Modelling of Text, Joint Construction of Text, and Independent Construction of Text. Dalam Building Knowledge of Field, peserta didik dipajankan kepada pembahasan atau kegiatan yang membantu peserta didik memaknai konteks situasional dan kultural genre yang sedang dipelajari. Modelling of Text, fokus pada analisis teks, yang menarik perhatian peserta didik untuk mengidentifikasi tujuan dan struktur generik (skematik) dan fitur bahasa teks. Joint Construction, guru dan peserta didik membangun teks bersama-sama. Guru sebagai penulis atau pengarang, menulis kontribusi peserta didik di papan tulis. Guru juga mungkin harus memperbaiki kalimat peserta didik agar lebih tepat. Guru melatih subketerampilan yang dibutuhkan. Jika peserta didik cukup percaya diri, akan bergerak menuju Independent Construction, dan peserta didik menulis tulisan mereka sendiri berdasarkan pemahaman, pengalaman, dan penalarannya sehingga menghindari plagiasi atau mengakui karya orang lain sebagai karyanya. PENGAJARAN TERFOKUS ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT en t Kecemasan } of pr ox i Zo ne TINGKAT TANTANGAN m al de ve lo pm Apa yang akan mampu dicapai siswa secara mandiri Perancah (scaffolding) terjadi melalui dukungan dari “yang lebih tahu” Apa yang mampu dicapai siswa dengan bantuan Apa yang mampu dicapai siswa secara mandiri saat ini Kebosanan TINGKAT KOMPETENSI Bahasa Indonesia xi Lingkup Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I-XII Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan penjabaran 3 aspek: bahasa, sastra, dan literasi. Lingkup aspek bahasa mencakup pengenalan variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual. Pada kelas awal (kelas I-III) penggunaan bahasa daerah dianjurkan digunakan guru saat menjelaskan kata dan konsep tertentu. Aspek bahasa yang berikutnya adalah bahasa untuk interaksi. Peserta didik belajar bahwa bahasa yang digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi. Aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom merupakan bagian dari identitas sosial dan personal. Aspek bahasa juga membelajarkan struktur dan organisasi teks. Peserta didik belajar bagaimana teks terstruktur untuk tujuan tertentu; bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar kohesif dan koheren; bagaimana teks semakin khusus dan topik semakin kompleks dalam pola dan ciri-ciri kebahasaannya; bagaimana penulis membimbing pembaca atau pemirsa melalui teks yang menggunakan kata, kalimat, dan paragraf secara efektif. Ruang lingkup sastra mencakup pembahasan konteks sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan karya sastra. Pengenalan konteks sastra dapat berupa peristiwa dalam sastra yang diambil dari dan dibentuk oleh faktor sejarah, sosial, dan konteks budaya. Menanggapi karya sastra merupakan kegiatan mengidentifikasi gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam karya sastra dan mendiskusikannya. Menilai karya sastra merupakan kegiatan menjelaskan dan menganalisis isi karya sastra dan cara pengarang menyajikan karyanya. Peserta didik memahami, menafsirkan, mendiskusikan, dan mengevaluasi gaya khas pengarang dalam menggunakan bahasa dan cara penceritaan. Menciptakan karya sastra adalah kegiatan akumulasi dari pemahaman, penanggapan, dan penilaian sehingga peserta didik mendapatkan gambaran utuh bagaimana karya sastra dibuat dan mencoba membuat karya sastra sendiri. Ruang lingkup literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi teks. Peserta didik belajar bahwa teks dari suatu budaya atau masa tertentu menunjukkan cara berbeda dalam mengungkapkan (menceritakan, menginformasikan, memengaruhi). Berinterksi dengan orang lain adalah belajar bagaimana penggunaan pola bahasa untuk mengungkapkan gagasan dan mengembangkan konsep serta mempertahankan argumen. Peserta didik belajar menghasilkan wacana melalui perancangan, latihan, dan menyajikan (lisan atau tulisan) secara tepat (pemilihan kata, urutan penyajian, dan unsur multimodal). Penafsiran, penganalisisan, dan pengevaluasian adalah bagaimana peserta didik belajar memahami apa yang mereka baca dan pirsa melalui penerapan pengetahuan kontekstual, semantik, dan gramatika. Peserta didik mengkaji cara konvensi yang disajikan dan bagaimana dampak bagi pembaca dan pemirsa. Setelah itu, peserta didik menerapkan pengetahuan yang dikembangkan untuk menciptakan teks mereka sendiri. xii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Ruang lingkup Kompetensi Dasar berbasis teks (genre) adalah sebagai berikut. Genre Menggambarkan (Describing) Tipe Teks Lokasi Sosial Laporan (Report): melaporkan informasi Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok Deskripsi: menggambarkan peristiwa, hal, sastra Pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dll. Menjelaskan (Explaining) Eksplanasi: menjelaskan sesuatu Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah (populer) Memerintah (Instructing) Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bagaimana sesuatu dilakukan Buku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/ pengaturan Berargumen (Arguing) Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang (MEYAKINKAN/ Memengaruhi): iklan, kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, artikel koran/ majalah Diskusi (MENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih) Respon/review Menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi Rekon (Recount): menceritakan peristiwa secara berurutan Jurnal, buku harian, artikel koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time line) Narasi: menceritakan kisah atau nasehat Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dll.), dan drama. Puisi Puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam) Menceritakan (Narrating) Bahasa Indonesia xiii D. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Konsep utama pengembangan buku teks berdasarkan pada cara pandang tentang fungsi bahasa sebagai kegiatan manusia pada umumnya. Kegiatan ini memiliki kekhasan cara pengungkapan dan kebahasaannya. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Bahasa dan Isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika, Content Language Integrated Learning yang menonjolkan empat unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/ komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture). Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan genre pedagogi. Model pembelajaran bahasa berbasis genre mencakup empat prosedur utama, yaitu sebagai berikut. 1. Penentuan konteks teks dan membangun pengetahuan tentang teks yang akan dipelajari. 2. Pemodelan dan dekonstruksi. 3. Konstruksi siswa yang dibantu guru dalam berbagai latihan dan tugas hingga menyusun teks sasaran (joint construction). 4. Tugas dan latihan teks sasaran secara mandiri yang minim bantuan guru (independent construction). Prosedur ini diwadahi dalam buku teks yang memiliki empat bagian, yaitu: a. membangun konteks; b. pemodelan dan dekonstruksi; c. prakonstruksi; d. konstruksi. 5. Kegiatan dalam setiap prosedur diharapkan bervariasi dan sesuai dengan jenis teks yang dipelajari. Istilah konstruksi bermakna proses menyusun atau menciptakan hingga menjadi produk kompetensi. Dekonstruksi yang dimaksud adalah peserta didik dibekali dengan kompetensi pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana menyusun atau menciptakan teks. Bagian dekonstruksi berupa pemberian informasi tentang teks yang akan dipelajari dan mencermati model teks. Seperti halnya, seseorang akan membuat mobil maka dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman tentang mobil, termasuk struktur (kerangka dasar) mobil, cara kerja mesin mobil, dan lain-lain. Kegiatan menelaah model merupakan kegiatan menalar, seperti halnya mengamati semua hal tentang mobil. Model teks dapat diambil dari penggunaan autentik dari media massa (cetak dan elektronik) atau penggunaan di masyarakat xiv Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK yang tidak terpublikasi. Model teks juga dapat dikembangkan oleh penulis. Pada kegiatan ini, pendekatan saintifik dapat diterapkan untuk mendekonstruksi model teks. Model teks dapat diberikan lebih dari satu, termasuk untuk latihan menelaah model. Setelah itu disebut prakonstruksi, yaitu mencoba merakit kembali bagianbagian mobil yang sudah dipilah-pilah. Setelah berhasil maka langkah berikutnya adalah membuat mobil. Peran guru dalam kegiatan dekonstruksi dan prakonstruksi sangat dibutuhkan. Pendekatan saintifik bukan membiarkan siswa mencari sendiri tanpa bekal dan bimbingan. Joint construction bukanlah kerja bersama atau kerja kelompok namun guru membimbing siswa agar mampu menyusun sendiri. Ibarat sebelum bermain sepakbola, guru melatih siswa berlari, membawa bola, atau menendang bola. Kompetensi berbahasa membutuhkan latihan menggunakan kata dan menyusun kalimat yang khas untuk teks tertentu. Inilah yang dilakukan dalam tahap prakonstruksi. Bahkan pada tahap konstruksi, siswa tetap dalam bimbingan guru. Bagian akhir (konstruksi) adalah berisi panduan, tugas, dan latihan menyusun teks secara mandiri. Guru sebagai fasilitator. Tugas dan latihan yang autentik dan menarik. Panduan penilaian untuk self assessment sebaiknya juga disajikan dalam buku, bersifat opsional. dekonstruksi: informasi; model teks; telaah model prakonstruksi: guru membimbing latihan kata; latihan kalimat; tata bahasa; latihan penyusunan teks konstruksi: penyusunan teks secara bertahap dengan pengawasan guru Membangun konteks: pemahaman fungsi bahasa Bahasa Indonesia xv Daftar Isi xvi Kata Pengantar Petunjuk Umum Daftar Isi Pengembangan Literasi Kelas X Bab I Menyusun Laporan Hasil Observasi A. Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi B. Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi D. Mengonstruksikan Teks Laporan Hasil Observasi i iv xiii 1 7 9 28 38 50 Bab II Mengembangkan Pendapat dalam Eksposisi A. Menginterpretasi Makna dalam Teks Eksposisi B. Mengembangkan Isi Eksposisi C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi D. Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi 61 64 78 84 100 Bab III Menyampaikan Ide Melalui Anekdot A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan 105 107 112 118 126 Bab IV Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen D. Mengembangkan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen 135 138 157 161 172 Bab V Membuat Kesepakatan Melalui Negosiasi A. Mengevaluasi Teks Negosiasi secara Lisan Maupun Tertulis B. Menjelaskan Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negosiasi 181 184 194 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK C. Menganalisis Teks Negosiasi D. Mengonstruksikan Teks Negosiasi 205 215 Bab VI Berpendapat Melalui Debat A. Menemukan Esensi Debat B. Mengontruksi Bagian-bagian dalam Berdebat C. Menganalisis Isi Debat D. Berlatih Praktik Debat 221 224 233 244 257 Bab VII Belajar dari Biografi A. Menelaah Teks Biografi B. Mengungkapkan Kembali Keteladanan dalam Teks Biografi C. Menganalisis Makna dan Kebahasaan Teks Biografi D. Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi 267 269 285 289 298 Bab VIII Mendalami Puisi A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi B. Mendemonstrasikan Puisi C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi D. Menulis Puisi 311 314 323 332 340 Glosarium Daftar Pustaka Indeks Profil Penulis Profil Penelaah Profil Editor 349 353 355 357 362 366 Bahasa Indonesia xvii “ ORANG-ORANG YANG MELONTARKAN KRITIK BAGI KITA PADA HAKIKATNYA ADALAH PENGAWAL JIWA KITA, YANG BEKERJA TANPA BAYARAN. pejuang dan penulis dari Belanda xviii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK “ Corrie Ten Boom Pengembangan Literasi Kelas X Sumber foto: www.lifehack.org Kegiatan membaca dan menulis (Literasi) merupakan salah satu aktivitas penting dalam kehidupan. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dengan baik akan memengaruhi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pendidikan dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat. Dari manakah pengetahuan didapat? Dari melihat dan mendengar? Apakah cukup? Kamu pasti bersepakat bahwa sumber pengetahuan paling banyak dan mendalam adalah buku, baik buku cetak maupun buku elektronik (e-book). Oleh karena itu, keterampilan membaca menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan dan dikembangkan menjadi budaya, bahkan kebutuhan setiap orang. Buku Guru Bahasa Indonesia 1 Selain membaca, keterampilan lain yang juga tak kalah penting untuk dilatih dan dibudayakan adalah menulis. Cobalah kamu renungkan, adakah pekerjaan di dunia ini yang tidak membutuhkan kegiatan tulis menulis? Ternyata, dalam kehidupan modern, menulis sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap aktivitas manusia. Mengingat pentingnya penguasaan kedua keterampilan tersebut, dalam pembelajaran bahasa Indonesia kamu akan diajak membudayakan membaca dan menulis. Kegiatan yang harus kamu lakukan adalah membaca buku dan melaporkan hasilnya pada setiap akhir semester. Di kelas X, buku yang kamu baca harus mencakup buku fiksi dan nonfiksi. Buku fiksi yang dimaksud dapat berwujud kumpulan cerita rakyat (dongeng atau hikayat), kumpulan puisi, dan novel; sedangkan buku nonfiksi yang kamu baca dapat berupa buku-buku motivasi, keagamaan, teknologi, seni, sejarah, biografi, dan sebagainya. Penyerahan laporan hasil membaca buku pada semester gasal dapat kamu lakukan sejak akhir pembelajaran Bab 3 hingga akhir pembelajaran Bab 4, sedangkan pada semester genap dapat kamu lakukan sejak akhir pembelajaran Bab7 hingga akhir pembelajaran Bab 8. Projek membaca buku ini dilaporkan sebagai tugas mandiri. Agar projek ini tidak menjadi beban yang memberatkan, kamu dapat mulai membaca buku lebih awal. Jangan membaca buku pada waktu-waktu menjelang pengumpulan laporan karena hal itu akan membuat kegiatan membaca buku menjadi beban dan tidak menyenangkan. Sebelumnya, pelajarilah bagaimana cara membaca buku yang baik berikut ini. Lakukanlah kegiatan membacamu dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini. 1. Carilah buku nonfiksi (buku pengayaan) di perpustakaan. Buku yang kamu baca bukan buku teks pelajaran. Konsultasikan pada gurumu apakah buku yang kamu pilih ayak dan boleh kamu baca. 2. Jika memiliki cukup uang, kamu dapat membeli buku pengayaan yang kamu sukai. Konsultasikanlah lebih dahulu buku yang akan kamu beli pada gurumu. 3. Agar kegiatan membacamu tidak menyita waktu belajar dan bermainmu, kamu dapat membaca buku tersebut dalam beberapa hari atau beberapa minggu. 4. Tidak ada ketentuan jumlah halaman yang harus kamu baca setiap harinya. Sesuaikan dengan kelonggaran waktu, kecepatan baca, dan kemampuanmu memahami isi buku yang kamu baca. 5. Persiapkan buku tulismu untuk membuat catatan harian hasil kegiatan membacamu. Lakukan kegiatan prabaca dengan membaca (a) judul, (b) kata pengantar, dan (c) daftar isi; kemudian buatlah pertanyaan yang ingin kamu peroleh jawabannya dari buku yang akan kamu baca tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sesungguhnya adalah informasi yang ingin kamu peroleh, yang menjadi alasan kenapa kamu membaca buku tersebut. 2 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kegiatan ini disebut kegiatan prabaca. Buatlah laporan kegiatan prabaca Perhatikan contoh berikut ini. a. Laporan Kegiatan Prabaca Judul buku Pengarang Penerbit, tahun terbit Jenis buku Tebal buku No. : Kumpulan Kisah Inspiratif & Tips Meraih Beasiswa, dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia : Tony Dwi Susanto, Ph.D. : Media Mandiri, 2012 : Nonfiksi (buku motivasi) : xiii + 201 Pertanyaan Sebelum Membaca 1. Jenis beasiswa apa yang dapat diperoleh dari luar negeri? 2. Dari negara mana sajakah beasiswa dapat diperoleh? 3. Persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh pelamar beasiswa luar negeri? 4. Dari mana mendapatkan informasi tentang beasiswa ke luar negeri? 5. Karier apa yang dijalani para peraih beasiswa luar negeri itu setelah lulus? 6. Bacalah bukumu setiap hari minimal 15 menit, boleh lebih. Sesuaikan dengan kelonggaran waktu, kecepatan membaca, dan kemampuan kamu memahami isi bacaan. 7. Buatlah catatan hasil membacamu tiap hari. Perhatikan contoh berikut ini. Bahasa Indonesia 3 b. Laporan Harian Kegiatan Membaca Judul buku : Kumpulan Kisah Inspiratif & Tips Meraih Beasiswa, dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia : Tony Dwi Susanto, Ph.D. : Media Mandiri, 2012 : Nonfiksi (buku motivasi) : xiii + 201 Pengarang Penerbit, tahun terbit Jenis buku Tebal buku No. 1. 4 Hari, Tanggal Halaman/ Bab yang Dibaca i-xiii Informasi Penting Bagian ini berisi Kata pengantar dari Mendikbud saat itu, M. Nuh, Yusril Ihza Mahendra, Najwa Sihab;dkk; dan kata pengantar. 1. M. Nuh, penerbitan buku ini akan menginspirasi para pembacanya untuk mendapatkan beasiswa ke berbagai negara serta mencerdaskan bangsa. 2. Yusril Ihza Mahendra menyatakan “Kalau tak berani menyeberang lautan, takkan pernah mendapat tanah tepi.” Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pertanyaan/ Tanggapan Beasiswa dari negara mana sajakah yang akan dibahas dalam buku ini? Apa makna “Kalau tak berani menyeberang lautan, takkan pernah mendapat tanah tepi.” Maknanya, bila seseorang tidak mau merantau dia tidak akan mendapat pengetahuan dan pengalaman dari daerah/negara lain. 3. Najwa Shihab: Buku ini membagi tips tentang bagaimana cara mendapatkan beasiswa ke berbagai negara dengan berbagai latar belakang profesi. 4. Dalam kata pengantar disebutkan bahwa selain untuk berbagi tips dan pengalaman mendapatkan beasiswa dari berbagai belahan dunia, buku ini juga akan dijadikan donasi ke sekolah/ pesantren/ panti asuhan. 2. 3. dst Jakarta, 13 Agustus 2016 Mengetahui 5. Orangtua /Wali Guru Bahasa Indonesia (tanda tangan dan nama) (tanda tangan dan nama) Jika kamu sudah selesai membaca buku, susunlah laporan kegiatan tersebut dalam buku rekaman tertulis kegiatan membaca. Untuk membantu kamu melaporkan kegiatan membaca, berikut ini contoh format yang dapat kamu buat. Bahasa Indonesia 5 c. Laporan Harian Kegiatan Membaca Judul buku Pengarang Penerbit, tahun terbit Jenis buku Tebal buku No. Bab 1. I 2. II 3. Dst. : Kumpulan Kisah Inspiratif & Tips Meraih Beasiswa, dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia : Tony Dwi Susanto, Ph.D. : Media Mandiri, 2012 : Nonfiksi (buku motivasi) : xiii + 201 Informasi Penting Setelah membaca buku ini saya sangat ingin mendapatkan Komentar beasiswa ke luar negeri. Oleh karena itu saya akan belajar giat dan terhadap isi buku akan meningkatkan kemampuan saya berbahasa Inggris. Jakarta, 13 Agustus 2016 Mengetahui Orangtua /Wali (tanda tangan dan nama) Guru Bahasa Indonesia (tanda tangan dan nama) Catatan: Untuk buku fiksi (novel, kumpulan cerita rakyat, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, atau drama, dan biografi, kolom komentar terhadap isi buku dapat diganti dengan nilai-nilai/ karakter unggul yang dapat diteladani. 6 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Bab I MENYUSUN LAPORAN HASIL OBSERVASI Sumber foto: http://www.lensaindonesia.com Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Buku Guru Bahasa Indonesia 7 KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1 Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis. 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis. 4.2 Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis. Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi PETA KONSEP Menginterpretasi laporan hasil observasi Menyusun ringkasan isi teks laporan hasil observasi Menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi Merevisi isi teks laporan hasil observasi Membenahi kesalahan isi teks laporan hasil observasi MENYAJIKAN LAPORAN HASIL OBSERVASI Menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi Mengontruksi teks laporan hasil observasi 8 Melengkapi isi teks laporan laporan hasil observasi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi Membenahi kesalahan bahasa dalam teks laporan hasil observasi Melengkapi gagasan pokok dengan gagasan penjelas Menyusun teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi dan kebahasaan A. Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi Ind 1 Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi. Ind 2 Menyusun ringkasan isi pokok teks laporan hasil observasi. Ind 3 Menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Isi Teks Laporan Hasil Observasi Petunjuk untuk Guru Guru dapat melakukan apersepsi dengan cara mengajukan berberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang laporan hasil observasi. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan antara lain sebagai berikut. 1. Apakah kalian pernah melakukan pengamatan atau observasi? 2. Pernahkah kalian membuat laporan hasil pengamatan atau observasi? 3. Hal apa sajakah yang kalian cantumkan dalam laporan hasil observasi? Setelah menyampaikan materi dan indikator apa yang akan dipelajari, guru memberikan pemodelan teks laporan hasil observasi. Guru dapat menayangkan video teks laporan hasil observasi dari televisi, internet atau sumber lainnya. Namun, bila fasilitas sekolah tidak memadai, guru dapat menggunakan teks contoh yang telah disediakan dalam buku teks, yaitu teks berjudul Wayang. Pada kegiatan pemodelan, guru menugaskan siswa untuk melihat tayangan video atau mendengarkan pembacaan langsung teks laporan hasil observasi berjudul Wayang atau teks lainnya (guru dapat memilih teks lain yang lebih sesuai dengan situasi dan latar belakang siswa). Selanjutnya, secara singkat guru menjelaskan cara menyimak yang baik, antara lain: a. membuat pertanyaan dugaan isi teks yang berjudul Wayang; b. berkonsentrasi penuh; c. mencatat pokok-pokok informasi penting dalam teks; d. memfokuskan pada pencarian jawaban mengapa teks tersebut termasuk teks laporan hasil observasi. Bahasa Indonesia 9 Berikut adalah teks yang dibacakan guru kepada peserta didik. Wayang Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar. Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. 10 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa. Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayangbayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. (Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id Tugas 1. 2. 3. 4. Buatlah pertanyaan terkait isi laporan Wayang tersebut, seperti berikut. a. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut? b. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia? c. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya? d. Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya? Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan singkat dan jelas. Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi? Selanjutnya, presentasikan hasil kerjamu dalam kelompokmu. Bahasa Indonesia 11 Contoh Jawaban Contoh jawaban ini tidak mengikat. Artinya, siswa dibenarkan menjawab dengan jawaban berbeda selama substansinya benar. 12 Pertanyaan terkait isi laporan a. Apakah wayang itu? b. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya? c. Apa sebutan dari wayang yang muncul kali pertama? d. Apa saja gaya atau gagrak yang dimiliki oleh wayang purwa? e. Apakah fungsi dari pertunjukan wayang? f. Apa yang dimaksud dengan wayang motekar? g. Apa yang dimaksud dengan wayang suket? Jawaban dari setiap pertanyaan a. Wayang adalah suatu seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. b. Berdasarkan pembuatannya, wayang dibedakan menjadi tiga jenis, yakni wayang kulit, wayang wong dan wayang golek. c. Sebutan bagi wayang yang muncul kali pertama adalah wayang purwa. d. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. e. Pertunjukkan wayang berfungsi sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. f. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. g. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Mengapa teks tersebut dimasukkan dalam teks laporan hasil observasi? Teks tersebut dimasukkan dalam teks laporan hasil observasi karena ditulis berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Karena ditulis berdasarkan hasil observasi, isinya objektif berdasar pada kenyataan dan objek yang dilaporkan yaitu wayang dituliskan secara detail. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Petunjuk untuk Guru Setelah waktu yang disediakan habis, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan, baik berupa pertanyaan maupun saran. Dalam proses diskusi, guru membimbing siswa agar mengeksplorasi isi teks laporan hasil observasi sehingga siswa dapat mengetahui ciri laporan hasil observasi dari segi isinya. Dari segi isi, laporan hasil observasi mempunyai ciri sebagai berikut. a. Bersifat objektif. b. Ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan. c. Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau pemihakan terhadap sesuatu. d. Ditulis secara lengkap. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi Fokus pembelajaran adalah menyusun ringkasan isi untuk meningkatkan kemampuan siswa menceritakan kembali isi teks laporan hasil observasi. Petunjuk untuk Guru Guru dapat memulai pembelajaran dengan menampilkan contoh sebuah paragraf kemudian menugaskan siswa membuat ringkasannya. Langkah ini sangat bagus untuk mengetahui secara pasti pemahaman siswa tentang ringkasan dan cara membuat ringkasan yang tepat. Tanpa mengomentari benar salahnya hasil ringkasan yang dibuat siswa, guru kemudian mengajukan pertanyaan, “Apakah ringkasan itu?”, “Bagaimana cara membuat ringkasan?”, dan “Apa manfaat ringkasan?” Sebuah ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memerhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Untuk menyusun sebuah ringkasan, hal yang pertama harus dilakukan adalah membaca pemahaman isi teks, kemudian menemukan pokok-pokok isi informasi di dalamnya. Pokok-pokok isi sebuah teks dapat ditemukan dengan menemukan kalimat utamanya. Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya mengandung pokok pikiran atau gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Bahasa Indonesia 13 Gagasan utama bersifat umum dan dapat merangkum semua isi yang ada dalam sebuah paragraf. Guru mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan pokok penting dalam paragraf pertama teks wayang (Lihat tabel di bawah). Selanjutnya, guru menugaskan siswa secara berpasangan dengan teman sebangkunya untuk menentukan gagasan pokok tiap-tiap paragraf dalam teks Wayang sebagai berikut. Contoh Jawaban Gagasan Utama Wayang kulit memiliki berbagai macam jenis jika dilihat dari umur dan gaya pertunjukan. 14 Paragraf Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan, Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya, wayang gedog, wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil, wayang ajen, wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa, wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak, dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pada setiap daerah, wayang wong memiliki sebutan yang berbeda. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. Wayang golek adalah salah satu jenis wayang yang berasal dari Sunda memiliki bahan dasar sebuah kayu. Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa. Bahasa Indonesia 15 Dalam versi modern terdapat wayang yang disebut dengan wayang motekar atau wayang plastik yang berwarna. Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus. Wayang memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga sering menggunakan wayang sebagai media informasi misalnya dengan menggelar wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Setelah menemukan semua gagasan pokok tiap paragraf dalam teks laporan hasil observasi di atas, guru menugasi siswa menggabungkan kalimat-kalimat itu dengan konjungsi yang tepat. Berikut ini contoh hasil ringkasan berdasarkan gagasan pokok yang telah diidentifikasi. Guru dapat menggunakan contoh ringkasan ini sebagai pembanding ringkasan karya siswa. 16 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis . Wayang wong adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka kayu. Ada juga wayang suket yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Tugas 1 Guru menugasi siswa membaca teks laporan hasil observasi berjudul D’topeng Museum Angkut berikut ini kemudian mengerjakan tugas-tugasnya di akhir teks. D’topeng Museum Angkut Sumber: http://indoturs.com/place/mengenal-sejarah-kebudayaan-di-d-topeng- kingdom-museum-kota-batu/ D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang Bahasa Indonesia 17 antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik. Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topengtopeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku. Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barangbarang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah. Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barangbarang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaankerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah. Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal. Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini secara tepat! 1. Apakah D’topeng Museum Angkot itu? 2. Sebutkan topeng yang disimpan di D’topeng! 3. Bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’topeng? 4. Bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’topeng? 5. Apa manfaat D’topeng? 18 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh Jawaban Pertanyaan Jawaban 1. Apakah D’topeng Museum Angkot itu? D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. 2. Sebutkan topeng yang disimpan di D’topeng? Topeng-topeng yang menjadi koleksi D’Topeng dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku. 3. Bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’Topeng? Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum D’Topeng adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah. 4. Bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’Topeng? Barang-barang kuno yang berada di museum D’Topeng dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah. Bahasa Indonesia 19 5. Apa manfaat D’Topeng? Manfaat dari D’Topeng adalah sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal. Tugas 2 Selanjutnya siswa ditugasi untuk menemukan gagasan pokok dalam teks laporan hasil observasi. Temukanlah pokok-pokok penting teks D’topeng Museum Angkut. Petunjuk untuk Guru Guru dapat menggunakan tugas 2 sebagai tugas mandiri yang dikerjakan di rumah (PR), yang harus dikerjakan di buku tugas. Siswa diminta menggunakan kolom-kolom gagasan utama dengan urutan sebagaimana contoh di bawah ini dengan menggunakan huruf tulis tegak bersambung pada buku kerja! Contoh Jawaban 20 Gagasan Utama Paragraf D’Topeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu, di dalam Museum Angkut, dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti topeng, benda tradisional, dan benda kuno. D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng. Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku. Barang tradisional juga ditampilkan pada museum ini. Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah. Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini. Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok Bahasa Indonesia 21 dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah. Selain dipamerkan, benda-benda di D’topeng juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal. Tugas 3 Tugas 3 ini juga dijadikan sebagai PR. Siswa ditugasi untuk merangkaikan gagasan-gagasan pokok setiap paragraf hasil kerjamu di atas dengan menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang tepat. Tugas siswa ditulis di buku kerja. Contoh Jawaban Tugas 3 22 Paragraf Gagasan Pokok Ringkasan 1. D’topeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu yang keberadaannya di dalam Museum Angkut dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti topeng, benda tradisional, dan benda kuno. D’topeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu yang keberadaannya di dalam Museum Angkut dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti topeng, benda tradisional, dan benda kuno. Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 2. Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng. 3. Selain topeng, barang tradisional jugal ditampilkan pada museum ini. 4. Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini. 5. Selain dipamerkan, benda-benda di D’topeng juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selain topeng, barang tradisional juga ditampilkan pada museum ini. Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini. Selain dipamerkan, bendabenda di museum ini dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Tugas 4 Tugas 4 adalah menyusun ringkasan. Petunjuk untuk Guru Tugas menyusun ringkasan diberikan sebagai PR, tetapi harus dipresentasikan di kelas. Agar semua siswa dapt mempresentasikan hasil kerjanya, berikut langkahlangkah yang dapat dilakukan guru. 1. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 2. Secara bergantian setiap siswa mempresentasikan ringkasan yang dibuatnya dalam kelompok. 3. Siswa lain menilai temannya. 4. Setiap kelompok memilih ringkasan terbaik. 5. Siswa yang ringkasannya menjadi ringkasan terbaik di kelompoknya harus mempresentasikan ringkasannya di depan kelas. Hasil penilaian antarsiswa dapat dijadikan sebagai tambahan nilai keterampilan. Bahasa Indonesia 23 Instrumen penilaian presentasi ringkasan Aspek Penilaian No. Nama Kelancaran 1. 2. 3. 4. 5. Kriteria penilaian: 24 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kelengkapan informasi Kebenaran isi Total nilai Aspek penilaian Kelancaran Kriteria Rentang Skor Sangat lancar menyampaikan isi teks. 85 -100 Cukup lancar menyampaikan isi teks. 70 - 84 Skor Maksimal 100 Kelengkapan informasi Kebenaran isi Kurang lancar menyampaikan isi teks. 55 - 69 Tidak lancar menyampaikan isi teks. 54 - 40 Isi teks yang disampaikan sangat lengkap. 85 -100 Isi teks yang disampaikan sedikit kurang lengkap. 70 - 84 100 Hanya separuh isi teks yang disampaikan. 55 - 69 Isi teks yang disampaikan hanya sedikit. 54 - 40 Isi teks yang disampaikan benar semua. 85 -100 Isi teks yang disampaikan sebagian besar benar. 70 - 84 100 Isi teks yang disampaikan separu yang benar 55 - 69 Isi teks yang disampaikan sebagian besar salah. 54 - 40 Total Bahasa Indonesia 25 PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 3 Menyimpulkan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi Laporan hasil pengamatan untuk memenuhi tugas mata pelajaran yang kamu susun selama ini merupakan salah satu fungsi teks laporan hasil observasi untuk memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan pengamatan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan. Salah satu contohnya adalah teks laporan hasil observasi kerusakan lingkungan. Selain itu, banyak teks laporan hasil observasi yang dapat dijadikan bahan informasi untuk berbagai kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum juga berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau kegiatan. Tugas 1. 2. Simpulkanlah fungsi teks laporan hasil observasi pada teks Wayang dan D’topeng Museum Angkut. Carilah 2 contoh teks laporan hasil observasi kemudian tentukan fungsinya. Contoh Jawaban Tugas 3 1. 2. 26 Judul teks Fungsi Teks Wayang a. Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan. b. Bahan informasi untuk berbagai kepentingan. D’topeng Museum Angkut. a. Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan. b. Bahan informasi untuk berbagai kepentingan. Contoh teks laporan observasi dan fungsinya. c. Contoh teks laporan hasil observasi yang berfungsi untuk memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan pengamatan. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan setelah melakukan kegiatan belajar mengajar selama seminggu, kami menyimpulkan bahwa pendidikan di Desa Koranji kurang merata bahkan dapat dikatakan cukup memprihatinkan. Simpulan tersebut didapatkan karena beberapa anak kelas 5 dan 6 SD yang kami ajar belum dapat membaca, menulis, dan bahkan tidak dapat melafalkan alfhabet. Hal ini mungkin dapat terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah sistem pengajaran yang belum efektif dan kualitas staf pengajar yang patut dipertanyakan. Sumber: http://kknm.unpad.ac.id/koranji/profil/ 4. Contoh teks laporan hasil pendokumentasian suatu kegiatan. observasi yang berfungsi untuk Kegiatan bulan bahasa merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan siswa SMA Negeri 1 Batu untuk memperingati Sumpah Pemuda. Kegiatan pada bulan tahun ini berdasarkan sasaran pesertanya dapat dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan eksternal dan kegiatan internal. Kegiatan eksternal adalah kegiatan, terutama lomba yang dapat diikuti oleh peserta dari luar SMA Negeri 1 Batu. Kegiatannya mencakup lomba mading, fashion street, dan sayembara menulis cerita pendek. Kegiatan internal adaah kegiatan yang hanya boleh diikuti siswa SMA Negeri 1 Batu. Kegiatannya mencakup pemilihan duta wisata SMA Negeri 1 Batu, lomba pidato bahasa Mandarin, dan lomba bazar. Bahasa Indonesia 27 B. Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi Ind 1 Melengkapi isi teks laporan hasil observasi Ind 2 Membenahi kesalahan isi teks laporan hasil observasi PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Melengkapi Isi Teks Laporan Hasil Observasi Untuk mempelajari materi melengkapi isi teks laporan hasil observasi, guru dapat menggunakan teks laporan hasil observasi yang sudah tersedia dalam buku teks. Guru meminta siswa membaca teks yang telah dirumpangkan, siswa diminta menganalisis isi bagian yang dirumpangkan tersebut. Tentu saja siswa tidak diperbolehkan membaca kembali teks aslinya. Barulah ketika siswa sudah mengetahui isi bagian yang dirumpangkan tersebut, guru mengajak siswa membuka teks aslinya. Sebuah teks laporan hasil observasi harus lengkap strukturnya yaitu harus mengandung definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Ketika membaca sebuah teks laporan hasil observasi, kita mungkin saja menemukan bagian-bagian informasi yang tidak lengkap. Kita dapat mengetahuinya dengan cara menganalisis struktur teksnya. Perhatikan contoh berikut ini. Ada Apa di D’topeng Museum Angkut D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku. 28 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar Sumber: http://indoturs.com logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah. Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang Kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah. Selanjutnya, untuk menguji pemahaman siswa, mereka ditugaskan membaca teks laporan hasil observasi berjudul Mengenal Suku Badui . Bahasa Indonesia 29 Mengenal Suku Badui Sumber: https-//fc4pentingers.files.wordpress.com, https//kebudayaanindonesia.net Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku Badui, sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan. Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian Suku Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai Suku Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan terdiri dari kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi, seperti HP dan TV. Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda: berasal dari suku sunda, wiwitan : Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam. Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak Suku Badui Dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja. 30 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam. Sumber: http://faidatulhikmah.blogspot.co.id dengan penyesuaian Tugas 1. Bagian struktur teks laporan hasil observasi apa yang tidak terdapat dalam teks Mengenal Suku Badui? Jelaskan jawabanmu. Lengkapilah isi teks laporan hasil observasi tersebut sehingga menjadi teks laporan hasil observasi yang lengkap! Cermatilah penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (Eyd) dalam teks tersebut. Apabila ada kesalahan penulisan, benahilah dengan menggunakan tabel berikut ini. Kamu boleh menambah kolom sesuai dengan kebutuhan. 2. 3. Contoh Jawaban Tugas 1. Pada bagian pernyataan umum dan klasifikasi tidak ada pengklasifikasian. Pada bagian akhir juga tidak disajikan deskripsi manfaat. 2. Perbaikan struktur pernyataan umum dan klasifikasi: Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar itulah salah satu keunikan Suku Badui. Wajar, jika mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan. Berdasarkan kepatuhannya memegang budaya nenek moyangnya, Suku Badui dibedakan menjadi Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar. Perbaikan struktur deskripsi manfaat (ditambahkan menjadi paragraf terakhir) Dengan mengenali karakteristik Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar kita dapat mengetahui keberagaman budaya Indonesia. Informasi ini juga bermanfaat bagi pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pelestarian sukusuku bangsa di Indonesia. Bahasa Indonesia 31 3. 32 Kalimat Kesalahan Pembenahan Keterangan Orang Kanekes atau orang Baduy/ Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. sub-etnis Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat subetnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. sub merupakan imbuhan sehingga penulisannya harus dirangkai dengan kata yang mengikutinya. Sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan. ‘pikukuh’ sehingga wajar mereka sangat menjaga betul pikukuh atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan. Kata-kata dari bahasa daerah atau bahasa asing yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui luar dan Badui dalam itu hampir sama, tetapi Badui luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam. Badui dalam Badui luar Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam. Nama suku seharusnya ditulis dengan awalan huruf kapital. Anak-anak suku Badui dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Badui Anak-anak suku Badui dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Nama suku seharusnya ditulis dengan awalan huruf kapital. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Membenahi Kesalahan Isi Teks Laporan Hasil Observasi Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur pembangun. Demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut. Penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi bagian. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan. Dalam kenyatannya, kita sering menjumpai laporan hasil observasi yang tidak lengkap struktur dan isinya, bahkan banyak terdapat kesalahan berbahasa. Pada bagian berikut kamu akan mempelajari contoh kesalahan teks laporan hasil observasi beserta contoh pembenahannya. Guru mengajak siswa untuk mengamati dan mendiskusikan kegiatan analisis struktur teks laporan hasil observasi berikut ini. Perhatikan contoh analisis struktur teks tersebut dalam tabel berikut ini. Bagian Struktur Isi Analisis Pernyataan umum atau klasifikasi Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Pernyataan Umum atau umum Deskripsi Bagian Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama Deskripsi tentang salah satu jenis wayang Bahasa Indonesia 33 cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan. 34 Deskripsi Bagian Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. Deskripsi tentang salah satu jenis wayang Deskripsi Bagian Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Deskripsi tentang salah satu jenis wayang Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Deskripsi Bagian Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa. Deskripsi tentang salah satu jenis wayang Deskripsi Bagian Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warnawarni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus. Deskripsi tentang salah satu jenis wayang Deskripsi Manfaat Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajran-ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat dari pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. Manfat wayang Berdasarkan contoh analisis struktur teks laporan hsil observasi di atas dapat disimpulkan bahwa struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas (a) pernyataan umum dari pengklasifikasian, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Bahasa Indonesia 35 Penyajian tiap-tiap bagian struktur teks laporan hasil observasi bisa berbedabeda, terutama pada deskripsi bagian. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dasar klasifikasi objek yang dilaporkan. Perhatikan contoh bagian pernyataan umum dan pengklasifikasian berikut ini. Kutipan 1 Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Mamalia laut, bertubuh besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga istimewa. Kalau makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus menggunakan paru-parunya. Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi dua kategori yaitu paus bergigi dan baleen atau balin atau paus yang tidak bergigi. Dikutip dari http://www.ngasih.com dengan penyesuaian. Kutipan 2 Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terusmenerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan batuan. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.Sungai obsekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan kemiringan batuan. Sungai resekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan kemiringan batuan. Sungai insekuen merupakan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan yang dilaluinya. Dikutip dari http://www.id.wikipedia.org/wikisungaidenganpenyesuaian. Di antara dua kutipan teks tersebut, kutipan kesatu menggunakan pernyataan umum dan pengklasifikasian yang jelas, sedangkan kutipan kedua meskipun menyatakan pernyataan umum, tetapi dasar pengklasifikasiannya tidak ada. Pernyataan umum biasanya disajikan dalam kalimat definisi. Kalimat definisi seringkali mengggunakan konjungsi adalah, ialah, yakni, merupakan, dan yaitu. 1. Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. 2. Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. Sekarang, belajarlah membuat kalimat definisi. Jelaskan bagaimana cara menguji ketepatan sebuah kalimat definisi. Selanjutnya, pelajarilah bagaimana cara membuat pengklasifikasian yang baik. Pengklasifikasian sebuah objek yang baik harus menyebutkan dasar pengklasifikasian dan jumlah keanggotaannya. Pada kutipan satu di atas, pengklasifikasian paus dapat dilihat daam kalimat: 36 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi dua kategori, yaitu paus bergigi dan baleen atau balin atau paus yang tidak bergigi. Dalam kalimat di atas pengklasifikasian paus disajikan dengan mencantumkan tiga hal yaitu (a) objek yang dilaporkan, yakni paus, (b) dasar pengelompokan, dan (c) jumlah anggota objek. Bandingkan kutipan 1 dan 2 dengan dua kutipan berikut ini Kutipan 3 Ikan paus merupakan mamalia air terbesar saat ini. Paus ini memiliki banyak jenis, dari paus yang buas atau karnifora sampai paus yang jinak. Banyak orang yang kurang tahu tentang jenis-jenis paus di dunia ini padahal ada banyak ikan jenis paus. Kutipan 4 Kelelawar disebut sebagai hewan yang menakutkan karena selalu dihubungkan dengan mitos vampir. Bagaimana fakta sebenarnya tentang kelelawar? Hewan ini termasuk jenis mamalia, hewan beranak dan menyusui, seperti anjing, kucing, sapi, dan lainlain. Hewan menyusui ini berasal dari ordo Chiroptera. Hanya ada tiga jenis kelelawar di dunia yang mengisap darah. Tiga jenis kelelawar yang hidup di bagian tengah dan selatan Amerika tersebut menggigit hewan ternak dan mengisap hanya sedikit darahnya tanpa membahayakan nyawa. Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang. Pada kutipan 3 tidak terdapat pengklasifikasian, sedangkan pada kutipan 4 pernyataan umum disajikan dalam kalimat definisi dan diikuti dengan pengklasifikasian menggunakan dasar yang jelas. Siswa diminta membuka kembali teks Wayang. Pada bagian pernyataan umum dan pengklasifikasian disebutkan bahwa “Wayang dapat dibedakan berdasarkan bahannya yaitu wayang kulit, yang biasanya terbuat dari kulit hewan ternak, bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing; wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang; wayang golek; dan wayang suket dan wayang motekar.” Deskripsi bagian yang baik mengikuti urutan dalam pengklasifikasian. Perhatikan paragraf-paragraf yang merupakan deskripsi bagian secara berurutan membahas wayang kulit, wayang wong, wayang golek, wayang suket, dan wayang motekar. Bagian akhir struktur teks laporan hasil observasi adalah deskripsi manfaat. Pada teks Wayang, deskripsi manfaat dinyatakan pada paragraf terakhir sebagai berikut. Bahasa Indonesia 37 Siswa ditugasi menganalisis struktur teks laporan hasil observasi berjudul D’topeng Museum Angkut. Contoh Jawaban Tugas Deskripsi Manfaat Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal. C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi Ind 1 Menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi. Ind 2 Membenahi kesalahan berbahasa dalam teks laporan hasil observasi. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi 1. Kata serta Frasa Verba serta Nomina Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut, siswa harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. Kata berbentuk morfem atau morf bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas. Frasa merupakan unsur yang lebih luas, yaitu kelompok kata nonpredikatif, hanya menduduki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan frasa benda dalam teks. 38 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK a. Nomina Paragraf I Kata Frasa seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur UNESCO lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB para wali songo penyebar agama Islam di Jawa wayang kulit wayang wong atau wayang orang wayang golek atau wayang boneka penjenisan tersebut penggungaan bahan wayang wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang wayang yang menggunakan boneka kayu b. Verba Paragraf Kata I adalah Frasa sudah membagi menetapkan disesuaikan dibuat berarti adalah mengembangkan Bahasa Indonesia 39 Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf pertama teks di atas banyak digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba pada paragraf pertama teks di atas hanya ada satu, sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan demikian, nomina yang berfungsi sebagai subjek atau objek pada paragraf pertama teks di atas banyak menggunakan frasa, sedangkan predikat banyak menggunakan kata. Selanjutnya, lakukan analisis kebahasaan sebagaimana contoh di atas. Tulislah hasil analisis kamu dalam tabel seperti dalam contoh berikut! Kamu dapat menuliskannya pada buku kerjamu. Paragraf ke: 3 Kata Nomina orang Frasa Nomina wayang orang bahasa Jawa salah satu pertunjukan wayang yang diperkenakan langsung oleh orang wayang orang suku Banjar wayang gung suku Jawa wayang topeng orang yang menggunakan topeng iringan gamelan dan tari-tarian perkembangan wayang orang acara ritual Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur. Selanjutnya, kamu harus menganalisis kata dan frasa verba pada paragraf berikutnya dari teks laporan hasil observasi yang telah kamu baca. Tulislah hasilnya pada buku kerjamu seperti contoh tabel di bawah ini! 40 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Paragraf ke: 3 Verba Frasa Verba adalah (tiga buah) dimainkan beragam digunakan jumlah verba sesuai dengan jumlah klausa dalam kalimat. 2. Afiksasi Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata turunan terbentuk melalui afiksasi, yaitu proses pengimbuhan. Suatu kata yang melalui afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai contoh, suatu jenis verba suatu ketika muncul sebagai nomina dengan hanya menambah atau mengubah imbuhan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-an. Berikut adalah contoh afiksasi: No. Kata Jenis Imbuhan Kata Dasar 1. disebut verba di- sebut 2. menakutkan verba me(N)-kan takut 3. kemampuan nomina ke-an mampu 4. getaran nomina -an getar 5. menyusui verba me(N)-i susu 6. berasal verba be(R)- asal 7. mengisap verba me(N)- isap 8. menggigit verba me(N)- gigit 9. gigitan nomina -an gigit 10. penelitian nomina pe(N)-an teliti Bahasa Indonesia 41 Tugas 2 Analisislah afiksasi yang terjadi pada kata berimbuhan di bawah ini. Contoh Jawaban Tugas 2 42 No. Kata Berimbuhan Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis 1. pertunjukan nomina pe(R)-an tunjuk verba 2. menguasai verba meN-i kuasa verba 3. berbeda verba ber- beda verba 4. bereproduksi verba ber- reproduksi verba 5. dikenal verba di-i kenal verba 6. membantu verba me-an bantu verba 7. menjauhkan verba meN-k jauh adjektiva 8. menunjukkan verba meN-kan tunjuk verba 9. mengobati verba meN-i obat nomina 10. disaring verba di- saring verba 11. bagian nomina -an bagi verba 12. keunikan nomina ke-an unik adjektiva 13. keadaan nomina ke-an ada verba 14. makanan nomina -an makan verba 15. penglihatan nomina peN-an lihat verba 16. mengeluarkan verba meN-an keluar verba 17. pendengaran nomina peN-an dengar verba 18. penciuman nomina peN-an cium verba 19. pemakan nomina pe- makan verba 20. perdesaan nomina peN-an serbuk nomina Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tugas 3 Carilah kata dasar kemudian ubahlah ke dalam verba dan nomina dengan proses pengimbuhan (afiksasi) dengan cara melengkapi tabel di bawah ini/ Contoh Jawaban Tugas 3 No. Kata Dasar Jenis Verba Nomina 1. kata nomina berkata perkataan 2. hasil nomina menghasilkan keberhasilan 3. ubah verba berubah perubahan 4. lemah adjektiva melemah kelemahan 5. kuat adjektiva menguatkan penguat 6. cantik adjektiva mencantikkan kecantikan 7. bangun verba membangun pembangnan 8. buka verba membuka pembuka 9. tua adjektiva menua tertua 10. ganti nomina mengganti pengganti 11. gulat nomina bergulat pegulat 12. gembira adjektiva bergembira kegembiraan 13. sedih adjektiva menyedihkan kesedihan 14. merah nomina memerahkan pemerah 15. masuk verba memasukkan masukan 3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi Setelah mengidentifikasi verba di atas, kamu menemukan beberapa verba yang digunakan untuk mendefinisikan dan mendeskripsikan objek. Tulislah masing-masing 5 contoh kalimat definisi, yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif dan 5 contoh kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif. Bahasa Indonesia 43 Contoh kalimat definisi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi berjudul Wayang adalah sebagai berikut. a. Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. b. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. c. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. d. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Kalimat deskripsi yang terdapat dalam teks tersebut adalah sebagai berikut. a. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit. b. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. c. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. d. Selain wayang golek Sunda yang terbuat dari kayu ada juga wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Tugas 5 Siswa kemudian diminta mengidentifikasi kalimat definisi dan kalimat deskripsi dengan menggunakan tabel berikut. Contoh Jawaban Tugas 5 Kalimat Definisi Kalimat Deskripsi Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku Badui. 44 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Orang Kanekes atau orang Badui/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Badui luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui Dalam. Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Budha dan Hindu. 4. Kalimat Simpleks dan Komples Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang mengandung subjek dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal. Berikut adalah contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola: a. Ada beragam jenis topeng di museum ini. P S K b. Kelelawar merupakan hewan unik. S P Pel c. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. S P O K Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua atau klausa ganda yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat). Bahasa Indonesia 45 Cermatilah contoh kalimat kompleks di bawah ini! Kalimat kompleks setara a. Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur dan Konjungsi K S P Pel Koordinatif mendidik. Pel b. Kelelawar aktif pada malam hari, tetapi tidur pada siang hari. Konjungsi P K S P K Koordinatif Kalimat kompleks bertingkat a. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan S P Klausa Atasan dengan Museum Angkut K karena / kedua tempat ini / berada / di satu tempat yang sama. K Konjungsi Subordinatif S P K b. Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah Konjungsi S P Klausa Bawahan Klausa Atasan Antar Kalimat wayang golek / yang / mempertunjukkan / boneka kayu. O wayang golek / yang / mempertunjukkan / boneka kayu. Inti O Konjungsi Perluasan P S 46 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK O Klausa Bawahan Tugas 6 Bacalah kutipan teks di bawah ini dengan saksama kemudian kerjakan tugastugas yang menyertainya. Taman Nasional Baluran Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa. Hutan di taman ini terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem. Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis. Di antara jenis tumbuhan di sini terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida). Di taman ini juga terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas Taman Nasional Baluran. Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus). Taman nasional mmemiliki beragam manfaat berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan pemandangan alam. Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama. Diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumberdaya dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Sumber: http://www.mikirbae.com/2015/06/teks-observasi-tentang-taman-nasional.html (dengan penyesuian) Tugas 1. 2. 3. 4. Temukan 2 contoh kalimat simpleks dalam teks di atas! Temukan 2 kalimat majemuk setara! Temukan 2 kalimat majemuk bertingkat! Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas. Bahasa Indonesia 47 Contoh Jawaban Kalimat simpleks Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa. Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis. Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas Taman Nasional Baluran. Kalimat kompleks setara Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem. Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Membenahi Kesalahan Bahasa Laporan Hasil Observasi Seringkali penyusunan kalimat definisi dalam teks laporan hasil observasi kurang tepat. Akibatnya, definisi yang diberikan pada objek menjadi tidak tepat. Perhatikan contoh berikut ini. Kelelawar adalah binatang malam. Bagaimana menguji apakah sebuah kalimat definisi benar atau salah? Apakah kalimat Kelelawar adalah binatang malam sama artinya dengan kalimat Binatang malam adalah kelelawar? Bandingkan dengan kalimat Kelelawar adalah mamalia bersayap yang mencari mangsa di malam hari dan tidur di malam hari. Apakah makna kalimat Kelelawar adalah mamalia bersayap yang mencari mangsa di malam hari dan tidur di malam hari sama dengan Mamalia bersayap yang mencari mangsa di malam hari dan tidur di malam hari adalah kelelawar? Selain harus memenuhi kebenaran isi dan kesesuaian struktur, sebuah teks laporan hasil observasi juga harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia baku. Dalam Bab ini kamu secara khusus akan mempelajari penulisan (a) huruf kapital dan (b) di dan ke sebagai imbuhan dan sebagai kata depan. 48 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pembenahan penulisan kutipan teks laporan hasil observasi berikut ini. Suku Badui Dalam dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih yang tidak berkerah, mengenakan ikat kepala, serta membawa golok. Suku ini melarang warganya memakai pakaian modern. Ke mana pun bepergian, mereka tidak menggunakan kendaraan, bahkan tidak memakai alas kaki. Mereka juga di larang menggunakan benda-benda modern seperti HP, TV, dan sebagainya. Untuk bepergian ke mana pun, termasuk ke desa terdekat, mereka harus berangkat secara berkelompok Untuk penguatan, guru hendaknya membiasakan siswa membuka Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EyD). Selanjutnya siswa diberi tugas untuk melakukan penyuntingan kesalahan penulisan teks laporan hasil observsi berikut ini. Tugas siswa adalah sebagai berikut. 1. Menganalisis kebenaran kalimat definisinya. Bila masih salah, benahilah sehingga menjadi benar. 2. Membenahi penggunaan huruf kapital yang masih salah sehingga sesuai dengan Pediman Ejaan. Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah dibumi ini akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia maupun alam. Berdasarkan sifat dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah Organik dan sampah Anorganik. Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daundaunan. Sampah ini dapat di olah menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. C. Contoh sampah Anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng. Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di Kota-Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua. 1. 2. Kalimat definisi “Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses,“ sudah tepat. Kesalahan EyD yang terdapat dalam teks dan pembenahannya: Bahasa Indonesia 49 Kalimat yang salah Pembenahan Sampah dibumi ini akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia maupun alam. Sampah di bumi ini akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia maupun alam. Berdasarkan sifat dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah Organik dan sampah Anorganik. Berdasarkan sifat dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah ini dapat di olah menjadi kompos. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua. Petunjuk untuk Guru Setelah mempresentasikan tugasnya, guru membimbing siswa untuk membuat simpulan perbedaan penulisan di-/ke- sebagai imbuhan yang penulisannya dirangkai dan di/ke sebagai kata depan yang penulisannya dipisah. Guru juga perlu menekankan penggunaan huruf kapital dengan tepat. D. Mengonstruksikan Teks Laporan Hasil Observasi Ind 1 Melengkapi gagasan pokok dan gagasan penjelas. Ind 2 Menyusun teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Melengkapi Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas Sebagaimana yang sudah dipahami sebelumnya bahwa pada setiap paragraf terdapat gagasan pokok. Jadi, mengembangkan teks dimulai dengan menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf. 50 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Perhatikanlah contoh rangkaian gagasan pokok berikut. 1. Merpati sering disamakan dengan dara karena termasuk dalam ordo yang sama. 2. Merpati dan dara adalah burung yang berbadan gempal dengan leher pendek, paruh ramping pendek, dan cere berair. 3. Merpati dan dara memiliki spesies yang bermacam. 4. Berbagai spesies merpati dan dara dimanfaatkan sebagai burung hias. Gagasan pertama dapat dikembangkan, dengan menambah gagasan-gagasan penjelas. Tugas Latihan mengembangkan paragraf sebagaimana contoh pengembangan di atas. Contoh Jawaban No. Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 1. Merpati dan dara adalah burung yang berbadan gempal dengan leher pendek, paruh ramping pendek, dan cere berair. Merpati dan dara pada umumnya membentuk sarangnya dari ranting-ranting yang di tempatkan di pepohonan. Merpati dan dara mengerami satu atau dua telurnya dan selalu menjaga anak-anaknya dengan ketat sebelum mereka dapat mencari makan sendiri. Anak dari merpati dan dara akan meninggalkan sarangnya jika telah berusia 7-28 hari Merpati dan dara adalah burung pemakan biji-bijian. Bahasa Indonesia 51 No. Gagasan Utama Gagasan Penjelas 2. Merpati dan dara memiliki spesies yang bermacam. Dalam praktik ornitologi, terdapat suatu kecenderungan “dara” digunakan untuk spesies yang lebih kecil dan “merpati” untuk yang lebih besar. Burung merpati digolongkan menjadi dua jenis yakni merpati lokal dan merpati impor. Merpati lokal adalah merpati yang sering disebut dengan “merpati balap”, sedangkan merpati import sering disebut dengan “merpati hias. Merpati balap hanya akan kita temukan di Indonesia saja. 3. Berbagai spesies merpati dan dara dimanfaatkan sebagai burung hias. Beberapa jenis burung merpati memiliki bentuk tubuh yang unik serta warna tubuh yang indah sehingga seringkali digunakan sebagai burung hias. Warna yang cantik dan bentuk tubuh yang unik menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi burung merpati dan dara ini. Jenis dari burung merpati hias ini meliputi homer, tumbler, cumulet dan flight. Merpati hias ini memiliki banyak sekali peminat dan memiliki harga yang lumayan mahal. 52 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Tugas Kamu sudah berlatih mengembangkan gagasan menjadi paragraf. Untuk menambah pemahamanmu tentang teks laporan hasil observasi, buatlah sebuah teks laporan hasil observasi secara individu! Kamu bisa mengonsultasikan tema yang akan kamu kembangkan dengan guru di kelasmu. Guru menyampaikan langkah-langkah berikut ini pada siswa. 1. Menentukan objek yang akan diamati! 2. Menyusun jadwal observasi yang akan dilakukan. 3. Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin pengamatan terlebih dahulu. 4. Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan siswa diminta mengambil foto dan memvideokan observasi. 5. Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan meperhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaannya. 6. Presentasikan teks laporan hasil observasi di hadapan teman-temannya. 7. Memberi tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks laporan hasil observasi yang disajikan temannya. 8. Memublikasikan teks laporan hasil observasi di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di media cetak. Bahasa Indonesia 53 PENILAIAN a. Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan. 1. Tes tulis Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor pembelajaran. Contoh Soal Uraian untuk Pelajaran I Petunjuk: Bacalah teks laporan hasil observasi berikut kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable. Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sementara itu, sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industri untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Sumber : http://sofitri8.blogspot.co.id/2014/09/teks-laporan-hasil-observasi.html (dengan perubahan) Soal 1. 2. 3. 4. 54 Tuliskan bagian pernyataan umum dan klaifikasi dalam teks laporan hasil observasi di atas! Tuliskan (a) kalimat definisi dan (b) kalimat deskripsi yyang terdapat dalam teks di atas! Tuliskan kembali teks laporan hasil observasi di atas sehingga lengkap dan jelas setiap bagian struktur teksnya! Temukan 2 kata kerja yang dibentuk dari kata sifat dalam teks laporan hasil observasi di atas! Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kunci Jawaban 1. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. 2. (a) Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses; (b) sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. 3. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable. Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Baik sampah organik maupun nonorganik dapat dimanfaatkan melalui daur ulang. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industri untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. 4. (a) membusuk dibentuk dari kata sifat busuk, (b) mengurangi dibentuk dari kata sifat kurang. Kunci Jawaban No soal 1. Deskripsi Skor Skor maksimal a. Pernyataan umum dan klasifikasi lengkap dan benar. b. Pernyataan umum lengkap dan benar, tetapi klasifikasi salah. c. Pernyataan umum salah, tetapi klasifikasi lengkap dan benar. d. Pernyataan umum dan klasifikasi salah. 20 20 15 15 10 Bahasa Indonesia 55 2 3 4. a. Kalimat definisi dan kalimat deskripsinya benar. b. Kalimat definisi benar, tetapi kalimat deskripsinya salah. c. Kalimat definisi salah, tetapi kalimat deskripsinya benar. d. Kalimat definisi dan deskripsinya salah. 20 15 15 0.5 a. Teks deskripsinya lengkap dan tepat strukturnya (pernyataan umum dan klasifikasi ^ deskripsi bagian ^ deskripsi manfaat.) b. Teks deskripsinya kurang lengkap lengkap dan kurang tepat strukturnya (pernyataan umum dan klasifikasi ^ deskripsi bagian ^ deskripsi manfaat.). c. Teks deskripsinya hanya separo terpenuhi dan kurang tepat strukturnya (pernyataan umum dan klasifikasi ^ deskripsi bagian ^ deskripsi manfaat.) d. Teks deskripsinya hanya terpenuhi sedikit dan kurang tepat strukturnya (pernyataan umum dan klasifikasi ^ deskripsi bagian ^ deskripsi manfaat.). 40 a. Menyebutkan dua kata kerja dari kata sifat dengan benar. b. Menyebutkan satu kata kerja dari kata sifat dengan penjelasan benar. c. Menyebutkan dua kata kerja dari kata sifat, tetapi salah penjelasannya. d. Menyebutkan satu kata kerja dari kata sifat, tetapi salah penjelasannya. 20 Total Nilai 20 40 25 15 10 20 15 10 5 100 2. Observasi Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang disampaikan siswa selama proses pembelajaran. 56 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa. Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan No Hari, Tanggal Nama Siswa Pernyataan yang diungkapkan)* Reward)** 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan: )* berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapa yang disampaikan siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari. )** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100. 3. Penugasan Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok. Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini. Bahasa Indonesia 57 Contoh lembar penilaian tugas siswa No. Penilaian Tugas Pembelajaran A Nilai Pembelajaran A 1. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Pembelajaran C 2. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas) Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan. NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH 3 Catatan: 1. Reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, 2. NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pada akhir pembelajaran satu bab, dan 3. Nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. Nilai tugas diambil dari pembelajaran A dan C. 58 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK b. Penilaian Keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, projek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat berupa unjuk kerja lisan maupun tulis. Projek diberikan diberikan minimal 1 kali X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran akhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan siswa selama proses pembelajaran. Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 (keterampilan) diambil dari nilai optimal yang diperoleh siswa pada setiap KD. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Bahasa Indonesia 59 “ ILMU ITU LEBIH BAIK DARIPADA HARTA. ILMU MENJAGA ENGKAU DAN ENGKAU MENJAGA HARTA ILMU ITU PENGHUKUM (HAKIM) DAN HARTA TERHUKUM HARTA ITU KURANG APABILA DIBELANJAKAN TAPI ILMU ITU BERTAMBAH BILA DIBELANJAKAN. 60 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK “ Khalifah Ali bin Abi Talib Bab II MENGEMBANGK AN PENDAPAT DAL AM EKSPOSISI Sumber: /dedidwitagama.wordpress.com/2013/07/03/ mendorong-anakanak-muda-berani-bicara-pada-ga-percaya-diri-sih/ Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Buku Guru Bahasa Indonesia 61 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.3 Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan/atau tulis. 3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi. 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan. 62 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PETA KONSEP Menginterpretasikan isi teks eksposisi Mengidentifikasi tesis, argumen, dan rekomendasi dalam teks eksposisi Membedakan fakta dan opini dalam teks eksposisi Melengkapi tesis dengan argumenn Mengembangkan isi teks eksposisi MENGEMBANGKAN PENDAPAT DALAM EKPOSISI Menelaah struktur dan kebahasaan teks eksposisi Menyusun teks eksposisi Menyampaikan kembali isi teks eksposisi dengan bahasa yang berbeda Mengungkapkan struktur teks eksposisi Membandingkan kebahasaan dua teks eksposisi Menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam teks eksposisi. Menyusun ulang gagasan kedalam teks eksposisi Bahasa Indonesia 63 A. Menginterpretasi Makna dalam Teks Eksposisi Ind 1 mengidentifikasi argumentasi yang digunakan untuk memperkuat tesis/ pernyataan pendapat. Ind 2 Membedakan fakta dan opini dalam teks eksposisi. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato, editorial, opini, dan sejenisnya. Apersepsi Guru memulai pembelajaran dengan memberikan gambaran tentang manfaat teks eksposisi. Misalnya, teks eksposisi banyak digunakan untuk memberikan penerangan pentingnya mengikuti program keluarga berencana dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, pembicara harus mampu menyampaikan pendapatnya disertai data pendukung yang kuat agar pendengarnya percaya dengan apa yang disampaikannya. Kegiatan Inti Untuk menyajikan contoh teks eksposisi yang akan dipelajari, guru dapat membacakan teks pidato bahaya narkoba. Bila dalam kelas ada siswa yang mempunyai kemampuan berpidato yang bagus, mintalah untuk membacakan teks pidato tersebut. Bila memungkinkan, guru dapat menayangkan rekaman video atau tape recorder berisi seseorang sedang berpidato. 64 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tugas Sebelum siswa menyimak pembacaan pidato (baik rekaman video, tape recorder, maupun pembacaan langsung), guru melakukan hal-hal berikut. 1. Memberi tahu judul pidato adalah bahaya narkoba. 2. Mengarahkan siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan umum terkait isi teks pidato. 3. Masalah apa yang dibahas dalam pidato tersebut? 4. Apa pendapat pembicara tentang bahaya narkoba? 5. Bagaimana cara pembicara memperkuat pendapatnya? 6. Argumen apa yang digunakan pembicara untuk menguatkan pendapatnya? 7. Membolehkan siswa mencatat informasi penting selama mendengarkan pembacaan pidato tersebut. Berikut teks pidato yang dapat dibacakan langsung oleh guru atau siswa. Pidato Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda Sumber: humaspolresbantul.wordpress.com Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang saya taati, serta teman-teman yang saya kasihi. Sebelum menyampaikan pidato saya tentang bahaya narkoba bagi generasi muda, izinkanlah saya mengajak Bapak, Ibu, serta hadirin semua untuk mensyukuri nikmat Tuhan. Hanya berkat nikmat Tuhanlah kita dapat bertemu dalam kegiatan seminar hari ini. Bapak, Ibu, serta Hadirin yang saya hormati, Bahasa Indonesia 65 Dewasa ini, narkoba telah mejadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba. Dari jumlah itu, 759 orang di antaranya adalah produsen narkoba, 3.751 orang bandar narkoba, 16.432 orang pengedar narkoba, dan 1.621 orang penadah. Jumlah penyalah guna narkoba sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA, bahkan SD. Bisa jadi, data yang terungkap itu hanya fenomena gunung es, hanya fakta yang terungkap puncaknya saja, sedang fakta yang sebenarnya bisa jadi jauh lebih besar. Narkoba benar-benar membahayakan nasib bangsa ini di masa depan. Efek kerusakan akibat minuman keras dan narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Tak hanya dalam skala kecil seperti keluarga, tetapi juga dalam skala besar, miras, dan narkoba akan menghancurkan sendi-sendi pembangunan nasional. Secara ekonomi, akan sangat banyak dana yang dihambur-hamburkan untuk membeli barang-barang haram itu, kemudian mengobat mereka, membiayai berbagai upaya pencegahan bahayanya. Belum lagi, efeknya bagi pertahanan dan keamanan nasional. Hadirin yang saya hormati, Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Upaya menghindarkan diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba setidaknya dapat dilakukan melalui tiga cara. Pertama, dari diri sendiri. Artinya, masing-masing kita membentengi diri dari kemungkinan menjadi pengonsumsi narkoba. Hal itu dapat kita lakukan dengan pandai-pandai memilih teman bergaul. Kedua, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah seraya memohon agar kita terhindar dari bahaya penyalahgunaan miras dan narkoba. Dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhkan diri dari larangan Allah, kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela. Ketiga, hendaklah kita selalu ingat bahwa apa pun yang kita lakukan hari ini pada dasarnya adalah tabungan masa depan kita. Bila kita menabung kebaikan dan kemuliaan hari ini, maka kebaikan dan kemuliaan itulah yang akan kita petik di masa depan, termasuk di akhirat nanti. Sebaliknya, keburukan yang kita lakukan hari ini, termasuk menghancurkan diri sendiri dengan mengonsumsi narkoba, pada dasarnya adalah menghancurkan masa depan kita sendiri. Hadirin yang saya hormati, Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah telanjur menjadi pengguna narkoba? Jangan berputus asa. Segeralah bertaubat, berhenti mengonsumsinya, ikuti rehabilitasi, putuskan segala hal yang memungkinkan kita akan terhubung kembali dengan para bandar dan pengguna narkoba. Akhirnya, demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Terima kasih, Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. 66 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Selesai pembacaan teks pidato atau penayangan video, guru membimbing siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang telah disiapkan. Agar kegiatan tanya jawab dapat mengarah pada peningkatan pemahaman siswa akan teks eksposisi, guru harus mengarahkan diskusi kelas agar pertanyaan mengarah pada isi teks eksposisi yaitu (a) pendapat/tesis apa yang disampaikan dan (b) argumen atau pendukung yang digunakan untuk menguatkan pendapatnya. Guru menggunakan tabel contoh berikut. Pada bagian yang dikosongkan, guru mengajak siswa mendiskusikan. Dengan demikian terjadi kegiatan yang berpusat pada siswa. Contoh Jawaban Pendapat yang Disampaikan Narkoba berbahaya bagi generasi muda Rekomendasi Argumen yang Disampaikan 1. Jumlah penyalah guna narkoba sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA, bahkan SD. 2. Efek kerusakan akibat minuman keras dan narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. 3. Tak hanya dalam skala kecil seperti keluarga, tetapi juga dalam skala besar, miras dan narkoba akan menghancurkan sendi-sendi pembangunan nasional. 4. Secara ekonomi, akan sangat banyak dana yang dihambur-hamburkan untuk membeli barang-barang haram itu, kemudian mengobati mereka, membiayai berbagai upaya pencegahan bahayanya. Generasi muda, calon penerus seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas dengan tiga cara. Bahasa Indonesia 67 Petunjuk untuk Guru Setelah waktu yang disediakan habis, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan baik berupa pertanyaan maupun saran. Dalam proses diskusi, guru membimbing siswa agar mengeksplorasi isi teks pidato seluas-luasnya, tetapi tetap memerhatikan alokasi waktu yang tersedia. Aktivitas lain yang dapat dilakukan guru adalah (a) menggiring siswa untuk mencari tahu makna kata sulit dalam teks eksposisi dengan menggunakan kamus, (b) menyampaikan pendapat disertai argumen tentang bahaya narkoba pada saat menyampaikan tanggapan. Setelah selesai bertanya jawab untuk menentukan tesis dan argumen teks eksposisi, untuk menguatkan pemahman siswa, guru kemudian menugasi siswa (secara berkelompok) untuk mengerjakan tugas 1 pada kegiatan A. Tugas yang disampaikan guru adalah membaca teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan berikut ini kemudian mengerjakan tugas-tugas di bawahnya. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas ini maksimal 20 menit. Contoh Jawaban Pembangunan dan Bencana Lingkungan Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta Sumber: http-//beritadaerah.co.id/ peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. 68 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian Tugas 1. 2. 3. 4. Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut? Apa argumen yang disampaikan penulis untuk mendukung pendapatnya? Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh pembicara? Bagaimana tanggapanmu terhadap rekomendasi yang disampaikan penulis? Bahasa Indonesia 69 Pendapat yang disampaikan Bumi saat ini menghadapi permasalahan yang serius. Argumen yang disampaikan a. Ada enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. b. Kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. c. Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Rekomendasi Harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Tanggapan terhadap rekomendasi Rekomendasi yang disampaikan oleh penulis masih sangat umum. Sebaiknya solusi yang ditawarkan adalah tindakan praktis seperti (a) menggalakkan kembali gerakan penanaman hutan kembali, (b) pembangunan lingkungan yang sadar lingkungan, dan (c) tidak membangun gedung di daerah resapan air. Petunjuk untuk Guru Setelah waktu yang disediakan habis, guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan baik berupa pertanyaan maupun saran. Dalam proses diskusi, guru membimbing siswa agar mengeksplorasi isi teks pidato seluas-luasnya, tetapi tetap memerhatikan alokasi waktu yang tersedia. Aktivitas lain yang dapat dilakukan guru adalah (a) menggiring siswa untuk mencari tahu makna kata sulit dalam teks eksposisi dengan menggunakan kamus, (b) menyampaikan pendapat disertai argumen tentang bahaya narkoba pada saat menyampaikan tanggapan. Guru menutup aktivitas pembelajaran bagian ini dengan membimbing siswa membuat simpulan tentang batasan teks eksposisi. Contoh: teks eksposisi adalah jenis teks yang digunakan untuk menyampaikan pendapat tentang suatu permasalahan dengan menyajikan argumen/pendukung berupa bukti, contoh, atau alasan yang logis. 70 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Membedakan Fakta dan Opini Dalam menyampaikan argumen, pembicara atau penulis dapat menggunakan fakta dan alasan-alasan yang logis. Fakta-fakta disajikan dalam kalimat fakta, sedangkan alasan yang logis disajikan dalam kalimat opini. Coba kamu contoh kalimat-kalimat berikut ini. Kalimat fakta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba. Kalimat opini: Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Petunjuk untuk Guru Untuk membelajarkan materi perbedaan fakta dan opini, beberapa contoh apersepsi yang dapat dilakukan guru antara lain sebagai berikut. a. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang fakta dan opini. Misalnya, “Apa yang kalian ketahui tentang fakta?” Apa bedanya dengan opini?”; “Buatlah sebuah kalimat yang mengandung fakta!” “Buatlah kalimat yang mengandung opini!” dan sebagainya. b. Menyajikan beberapa kalimat, siswa diminta menentukan kalimat mana yang merupakan kalimat fakta dan kalimat mana yang merupakan opini. Contoh Jawaban Bacalah kembali teks eksposisi berjudul Pembangunan dan Bencana Lingkungan”, kemudian datalah 3 kalimat fakta dan tiga kalimat opini. Kerjakan di buku tugasmu dengan menggunakan tabel berikut ini. Kalimat Fakta Kalimat Opini Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Bahasa Indonesia 71 Kalimat Fakta Kalimat Opini Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Petunjuk untuk Guru Untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam menginterpretasi makna eksposisi, guru menugaskan siswa membaca teks berikut ini. Kemudian, menugasi mereka untuk mengerjakan tugs-tugas yang disertakan setelah teks berikut. Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup Pe r m a s a l a h a n s e p u t a r lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan Sumber: ttp://tempo-institute.org/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup/ manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari. 72 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Upaya Rekonsiliasi Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah. Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya. Perubahan Konsep Manusia tentang Alam Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya. Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia. Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat Bahasa Indonesia 73 menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri. Sumber: http://almaky.blogspot.com dengan penyesuaian Contoh Jawaban Tugas 1 1. Temukan pendapat dan argumen yang disampaikan penulis dalam eksposisi di atas dengan mengisi tabel berikut ini. Kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan. Pendapat 74 Argumen Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. 2. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya, alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri. Rangkaikanlah pendapat dan argumen yang kamu temukan dalam sebuah kalimat yang singkat dan jelas. Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka karena telah memberi dampak yang sangat besar dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, termasuk nyawa manusia. Salah satu akar permasalahan kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam yang melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan seperti memandang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Usaha menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup hendaknya dijadikan titik tolak untuk memulai suatu perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Diperlukan perubahan konsep baru yaitu melihat alam sebagai subjek yang berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Contoh Jawaban Tugas 2 Buatlah ringkasan teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup di atas. Untuk memudahkan pekerjaanmu, temukan gagasan pokok tiap paragraf dalam teks tersebut dengan mengisi tabel berikut ini. Kemudian susunlah ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan pokok tersebut. Bahasa Indonesia 75 Petunjuk untuk Guru Pada soal berikutnya, siswa diminta membuat ringkasan teks eksposisi. Guru sebaiknya menjelaskan kepada siswa konsep tentang resume serta bagaimana cara menyusunnya. Guru dapat memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut. 1. Apakah yang dimaksud ringkasan? 2. Apa beda antara ringkasan, ikhtisar dan ringkasan? 3. Bagaimana cara menyusun resume? Ringkasan adalah bentuk sajian tulisan ringkas yang merupakan hasil memangkas tulisan asli yang lebih panjang. Tulisan asli diambil pokok-pokok informasi atau gagasan utamanya dan membuang perincian serta ilustrasinya. Resume/ rangkuman berbeda dengan ikhtisar. Sebuah rangkuman harus tetap memperthankan ide pokok, sudut pandang, dan urutan penyajian penulis aslinya. Berbeda dengan ikhtisar yang memungkinkan penulisnya untuk mengambil pokokpokok informasi yang penting menurut penulis ikhtisar, bukan berdasar gagasan pokok penulis aslinya. Guru dapat menggunakan tugas 3 dan 4 sebagai pekerjaan rumah yang dikerjakan secara mandiri. Gagasan Pokok Paragraf Ringkasan Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, tetapi kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia harus sadar dan berubah. Hal ini memungkinkan manusia melakukan perubahan demi kenyamanan di tengahtengah lingkungan hidupnya. Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam yaitu menganggap alam sebagai objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia. Oleh karena itu, diperlukan suatu perubahan konsep baru yakni melihat alam sebagai subjek. Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia harus sadar dan berubah. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkin-kannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya. 76 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia. Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Seringkali eksposisi diikuti dengan rekomendasi untuk memecahkan permasalahan yang dibahas. Agar dapat memahami rekomendasi yang tepat sesuai dengan permasalahan dalam eksposisi, guru menugasi siswa untuk mengerjakan tugas berikut. 1. Datalah rekomendasi yang disampaikan penulis dalam teks tersebut. 2. Temukan permasalahan kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitarmu. 3. Buatlah rekomendasi untuk memecahkan permasalahan tersebut! 4. Lengkapi rekomendasimu dengan argumen yang mendukung. Contoh Jawaban Tugas 3 1. Rekomendasi yang disampaikan penulis antara lain manusia harus mengubah pandangannya terhadap alam, dari memandang alam sebagai objek menjadi subjek dan seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Bahasa Indonesia 77 Jawaban soal (b), (c), dan (d) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Permasalahan Rekomendasi dan Srgumen Berkurangnya lahan resapan yang menyebabkan banjir saat musim hujan. Pemda melarang pembangunan rumah, pabrik atau fasilitas umum lainnya di atas lahan resapan. Lahan resapan biasanya merupakan lahan hijau yang banyak ditmbuhi pepohonan. Akar-akar pepohonan akan menyerap dan menyimpan air di dalam tanah pada saat hujan turun.Dengan demikian, risiko banjir dapat ditanggulangi. Sering terjadi longsor di bukit perbatasan kota tempat tinggal saya. Pemda memberi sanksi yang tegas pada para pembalak liar di bukit tersebut. Longsor terjadi karena gundulnya hutan di bukit tersebut. Gundulnya bukit tersebut disebabkan ulah tidak bertanggung jawab para pembalak liar. Bau tidak sedap di sekitar pabrik tahu akibat pembuangan limbah tahu ke sungai. Limbah pabrik tahu yang dibuang ke sungai menimbulkan bau tidak sedap. Tak hanya itu, ikan-ikan di sungai yang dulu banyak sekarang sepertinya tak ada lagi. Limbah pabrik tahu telah meracuni ikan-ikan di sana. Oleh karena itu, pabrik tahu harus membuat sistem pengolah limbah yang ramah lingkungan. B. Mengembangkan Isi Eksposisi Ind 1 Melengkapi tesis dengan argumen yang mendukung. Ind 2 Menyampaikan kembali gagasan dalam teks eksposisi dengan bahasa berbeda. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Melengkapi Tesis dengan Argumen yang Mendukung Eksposisi dikembangkan berdasarkan gagasan pokok yang dinyatakan dalam tesis atau pernyataan pendapat. Untuk menguatkan pendapat tersebut digunakan argumen-argumen. 78 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pada bagian terdahulu, siswa telah belajar menemukan gagasan-gagasan pokok dalam teks Pembangunan dan Kerusakan Lingkungan. Tesis yang disampaikan merupakan gagasan pokok tersebut dikembangkan menjadi sebuah paragraf utuh dengan menambahkan gagasan-gagasan penjelas berupa argumen. Petunjuk untuk Guru Guru mengajak siswa untuk memerhatikan contoh gagasan pokok dan gagasan penjelas pada paragraf satu teks Pembangunan dan Kerusakan Lingkungan. Setelah itu, guru mengajak siswa mendiskusikan bersama gagasan pokok dan gagasan penjelas pada paragraf-paragraf selanjutnya. Paragraf ke Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 1. Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. 2. Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Bahasa Indonesia 79 Paragraf ke Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 3. Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. 80 4. Banyak terjadi bencana alam karena perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. 5. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Paragraf ke Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 6. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. 7. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Guru menugasi siswa secara berkelompok untuk mengerjakan tugas berikut yakni menemukan gagasan pokok dan gagasan penjelas tiap paragraf dalam teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel berikut ini. Setelah selesai, guru meminta satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan. Paragraf ke Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 1. Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Bahasa Indonesia 81 82 Paragraf ke Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 2. Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah. 3. Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut diperbaiki dan diubah. 4. Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia harus sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang terus menerus dialami. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Paragraf ke Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 5. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. 6. Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan kelestariannya. 7. Jadi, alam merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia. Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Bahasa Indonesia 83 Paragraf ke Gagasan Pokok Gagasan Penjelas 8. Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya, alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak kehidupan itu sendiri. C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi Ind 1 Mengungkapkan struktur teks eksposisi. Ind 2 Membandingkan kebahasaan dua teks eksposisi. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mengungkapkan Struktur Teks Eksposisi Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang. Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi. Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara. 84 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat. Petunjuk untuk Guru Agar pembelajaran tetap berpusat pada siswa, guru dapat melakukan dengan cara deduktif maupun induktif. Pembelajaran secara deduktif dapat dilakukan guru dengan menyampaikan materi tentang struktur teks eksposisi dengan cara menjelaskan terlebih dulu tentang struktur teks eksposisi. Setelah itu, diikuti dengan mengajak siswa menganalisis bersamasama struktur teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan. Pembelajaran secara induktif dapat dilakukan guru dengan langsung mengajak anak didik membaca contoh analisis struktur teks eksposisi (lihat pada kolom analisis struktur teks), kemudian mengajak siswa mendiskusikan apa sesungguhnya isi tiap bagian struktur teks eksposisi. Siswa akan belajar mengidentifikasi struktur teks eksposisi Pembangunan dan Bencana Lingkungan berikut ini. Tesis/ Pernyataan Pendapat Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Argumentasi Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak meperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Bahasa Indonesia 85 86 Argumentasi Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Argumentasi Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. Argumentasi Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam. Argumentasi Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Penegasan Ulang dan rekomendasi Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Petunjuk untuk Guru Untuk menguji penguasaan siswa terhadap materi struktur teks eksposisi, guru menugasi siswa secara berkelompok untuk menganalisis struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup. Waktu yang disediakan sekitar 20 menit. Setelah selesai, guru meminta satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas, kelompok lain diminta menanggapinya. Pada akhir diskusi, guru membimbing siswa untuk membuat simpulan tentang struktur teks eksposisi dan isi setiap bagian struktur. Contoh Jawaban Tugas 1 Analisis struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup. Tesis/ Pernyataan Pendapat Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia juga. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman tentang alam, dan menanamkan budaya pelestari. Bahasa Indonesia 87 PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Membandingkan Kebahasaan Dua teks Eksposisi Dalam teks eksposisi banyak digunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan. Petunjuk untuk Guru Guru membimbing siswa untuk mencari makna istilah yang ada dalam teks eksposisi. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Pada pemodelan, guru membimbing siswa untuk mencari makna istilah yang ada dalam teks dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baik KBBI cetak maupun dalam bentuk soft copy. Guru dapat menugasi siswa untuk membuat contoh kalimat menggunakan istilah tersebut secara lisan dalam proses pembelajaran. Tugas yang tersedia pada bagian ini dapat dijadikan tugas individu berupa pekerjaan rumah. Contoh Jawaban Tugas 1 Istilah dan maknanya yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan dan Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup. No. 88 Istilah Makna 1. polusi pengotoran (tentang air, udara, dan sebagainya); pencemaran: 2. habitat 1. Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat; 2. Bio Tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli; 3. Geo Tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi; Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3. Perubahan iklim Perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca ratarata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca ratarata. Contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang semakin banyak atau sedikit. 4. iklim Kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. 5. fauna Keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; dunia hewan. 6. flora Keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam tumbuh-tumbuhan. 7. drainase Saluran air 8. solusi Penyelesaian/ pemecahan masalah 9. daerah resapan air Daerah msuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk aliran air tanah yang mengalir ke daerah yang lebih rendah. Contoh Jawaban No. Istilah Makna 1. rekonsiliasi Perbuatan/ tindakan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula. 3. efek Akibat, pengaruh 4. konsep ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. 5. indikasi Tanda-tanda yang menarik perhatian, petunjuk. 6. pembalakan Kegiatan menebang pohon untuk mendapatkan kayu bulat. 7. toksin zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh organisme yang menyebabkan kerusakan radikal dalam struktur atau faal, merusak total hidup atau keefektifan organisme pada satu bagian. Bahasa Indonesia 89 8. dieksploitasi Didayagunakan. 9. solusi Pemecahan masalah. 10. potensi Kemampuan yang mungkin untuk dikembangkan Petunjuk untuk Guru Selain menggunakan istilah dalam bidang yang dibahas, teks eksposisi juga banyak menggunakan kata sifat. Selain mengajak siswa untuk menemukan kata sifat, guru dapat juga mengajak siswa mengenali ciri-ciri kata sifat. Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang khusus menerangkan kata benda. Contoh : Ia cantik sekali. (Kata ’cantik’ adalah KS sebab menerangkan KB ’ia’; tetapi kata ’sekali’ adalah K Ket karena menerangkan KS cantik). Ciri Adjektiva atau Kata Sifat (KS) a. Dapat diberi kata keterangan seperti ’agak, sangat, paling, atau sekali’. Contoh : cantik ^ sangat cantik b. dapat membentuk konstruksi “se + KS diulang + -nya“ Contoh: cantik ^ secantik-cantiknya. Contoh Jawaban Makna adjektiva (kata sifat) yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan dengan menggunakan KBBI. Isikan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan pada tabel berikut! Adjektiva Makna Leksikal/Kamus Serius 1 Sungguh-sungguh; 2gawat, genting (karena menghadapi bahaya, risiko, akibat, dan sebagainya yang mungkin terjadi). Besar Lebih dari ukuran sedang. Punah Habis semua tak bersisa, benar-benar binasa. Langka Jarang ditemukan. Utama Yang paling penting. Selain menggunakan adjektiva, dalam teks eksposisi , seperti juga dalam teks lainnya, juga dapat kita temukan perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan). 90 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Petunjuk untuk Guru Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan cara pemberian imbuhan baik berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks) afiks gabung, maupun konfiks. Guru dapat menjelaskan perbedaan antara afiks gabung dan konfiks. Afiks gabung adalah gabungan antara awalan dan akhiran yang melekatnya pada kata bentukan tidak secara bersama-sama. Konfiks adalah gabungan antara awalan dan akhiran yang melekatnya bersama-sama. Perhatikan contoh berikut. kemasyarakatan ke-an masyarakat perdamaian per-an mempelajari damai me-i pelajar per- ajar Imbuhan ke-an pada kata kemasyarakatan merupakan konfiks karena dibentuk dari kata dasar masyarakat yang mendapat imbuhan ke-an. (Dalam kenyataan berbahasa Indonesia tidak ditemukan kata kemasyarakat atau masyarakatan). Begitu juga dengan imbuhan per-an dan me-i pada kata perdamaian dan mempelajari. Bandingkan dengan diagram pohon berikut. membacakan memunguti memungut me- pungut -i membaca me- baca -kan pembacaan pembaca pe- -an baca Imbuhan me-i pada kata memunguti bukan merupakan konfiks, tetapi afiks gabung sebab dalam kenyataan berbahasa Indonesia ada kata memungut. Jadi, kata memunguti dibentuk dari bentuk dasar memungut diberi akhiran –i. Awalan me- dan –i tidak melekat bersama-sama pada kata dasar pungut. Begitu juga dengan imbuhan me-kan pada kata membacakan dan pe-an pada kata pembacaan. Bahasa Indonesia 91 Untuk membelajarkan afiksasi, guru sebaiknya juga menjelaskan ciri beberapa jenis kata yang dianalisis afiksasinya yaitu nomina, verba, dan ajektiva. Ciri adjektiva sudah dibahas di bagian atas, berikut dibahas tentang nomina dan verba. Catatan lain: 1. Kata turunan/ kata bentukan hasil afiksasi (pengimbuhan). 2. Nomina atau kata benda. Ciri kata benda (KB) a. Bisa disangkal dengan kata ’bukan’ Contoh: meja ««« bukan meja pengadilan ««« bukan pengadilan kemerdekaan ««« bukan kemerdekaan. b. Bisa membentuk konstruksi “KB + yang + KS“ Contoh: meja ««« meja yang kuat pengadilan ««« pengadilan yang jujur kemerdekaan ««« kemerdekaan yang benar. 3. Verba atau kata kerja Ciri Kata Kerja a. Bisa disangkal dengan kata ’tidak’ Contoh: tidur ««« tidak tidur membaca ««« tidak membaca bertapa ««« tidak bertapa. b. Bisa membentuk konstruksi “KK + dengan + KS“ Contoh: tidur ««« tidur dengan nyenyak membaca ««« membaca dengan teliti bertapa ««« bertapa dengan tekun Contoh Jawaban Tugas 3 Melengkapi analisis kata turunan dan afiksasi. Kata Turunan 92 Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis penipisan nomina pe(N)-an tipis adjektiva kepunahan nomina pe(N)-an punah adjektiva kerusakan nomina ke-an rusak adjektiva kemiskinan nomina ke-an miskin adjektiva Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK kelestarian nomina ke-an lestari adjektiva kehancuran nomina ke-an hancur adjektiva perusakan nomina ke-an rusak adjektiva diperparah verba diper- kan parah adjektiva terencana adjektiva ter- rencana nomina terawat adjektiva ter- rawat verba Hasil identifikasi kata sifat (adjektiva) Paragraf ke Adjektiva besar Frasa Adjektiva 1. serius - 2. - - 3. jauh sangat jelas 4. - - 5. banyak 6 tinggi 7. besar Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verba, yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nomina, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi. Bahasa Indonesia 93 Petunjuk untuk Guru Berdasarkan jenis predikatnya, ada dua jenis kalimat yaitu kalimat verba yakni kalimat yang perdikatnya berwujud KK atau frasa benda, sedangkan kalimat nomina adalah kalimat yang predikatnya selain kata kerja. Berikut diuraikan tentang pembagian kalimat verba. 1. Kalimat aktif transitif (ekatransitif) harus mempunyai Objek. Contoh: Ia membaca buku pelajaran. S P O 2. Kalimat dwitransitif yaitu kalimat yang membutuhkan kehadiran obJek dan pelengkap. Contoh: Ibu menjahitkan adik saya baju baru. S P O Pel 3. Kalimat semitransitif yaitu yang boleh diikuti obyek boleh juga tidak. Contoh : Adik menulis atau Adik menulis cerita. S P S P O 4. Kalimat aktif intransitf yaitu kalimat yang tidak menggunakan obyek. Wujudnya bisa: a. S-P : Adik tidur siang. b. S-P-Pel (Pel wajib hadir) : Polisi bersenjatkan pistol. c. S-P-Pel (Pel boleh ada, boleh tidak) : Ayah berdagang atau Ayah berdagang buah-buahan. 5. Kalimat Pasif Ada dua jenis Predikat kalimat pasif (1) KK berimbuhan ter-, ke-an, atau –di, dan (2) pasif persona yaitu gabungan kata ganti dan kata kerja. Contoh : Adik dimarahi ibu. Buku ini aku pinjam (S= buku ini, P = aku pinjam). P-nya pasif persona. Kalimat nominal berperdikat selain KK, berarti dapat berwujud KB/FB, KS/FS, Kbil/FBil, atau F.Prep. Contoh: Ibunya seorang guru (P= FB) Adikku cantik sekali. (P = FS) Kambingku lima ekor. (P = F.Bil.) Ia di sana. (P= F.Prep.) Perhatikan contoh kalimat verbal yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan! No. 1. 94 Kalimat Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Jenis kalimat verbal Kalimat aktif transitif 2. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Kalimat aktif transitif 3. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Kalimat aktif intransitif 4. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Kalimat aktif intransitif Berdasarkan contoh di atas, siswa diminta mendikusikan dengan teman-temannya, apakah perbedaan antara kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif? Untuk menguji penguasaan siswa terhadap kebahasaan teks eksposisi, mereka diminta membacah kembali teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini. Contoh Jawaban Menemukan contoh kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan. Kalimat Aktif Transitif Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Kalimat Aktif Intransitif Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Bahasa Indonesia 95 D. Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi Ind 1 Menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam teks eksposisi. Ind 2 Menyusun ulang gagasan ke dalam teks eksposisi. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Teks Eksposisi Pada setiap paragraf terdapat gagasan pokok selalu terdapat satu gagasan pokok yang juga dikenal sebagai ide pokok. Ide pokok itulah yang menjadi kerangka pengembangan sebuah paragraf. Untuk menyusun sebuah teks eksposisi, dapat dimulai dengan mendata gagasangagasan pokok yang sesuai dengan topik yang akan kita bahas. Selanjutnya, gagasangagasan pokok tersebut dikembangkan dengan gagasan penjelas agar ide yang kita sampaikan menjadi jelas bagi pendengar atau pembaca. Petunjuk untuk Guru Untuk membelajarkan bagaimana merangkaikan gagasan pokok dengan gagasan penjelas, guru dapat memulai dengan mengajak siswa kembali membedakan gagasan pokok dan gagasan penjelas sebuah paragraf. Contoh: 1. Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan. 2. Kabut asap mengakibatkan terganggunya roda perekonomian karena banyak aktivits pereknomian yang terganggu. 3. Aktivitas di perkantoran, pasar, sekolah, bahkan transportasi darat, laut, dan udara semuanya terganggu. 4. Kabut asap juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak. 5. Beberapa macam gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat terpapar kabut asap adalah iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, reaksi alergi, peradangan dan juga infeksi. 96 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kalimat (1) dalam paragraf di atas merupakan gagasan pokok, sedangkan kalimat (2), (3), (4), dan (5) merupakan gagasan penjelas. Selanjutnya guru dapat membimbing siswa untuk mendiskusikan gagasan penjelas dari beberapa gagasan pokok. Misalnya; 1. Penyebab bencana adalah karena perilaku manusia. 2. Guruan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Guru dapat menambahkan topik-topik lain yang sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa. Contoh Jawaban Melengkapi gagasan utama yang disajikan dengan gagasan pendukung yang menguatkan teks keposisi. No. 1 Gagasan Utama Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan. Gagasan Penjelas Sudah sebulan ini berselimut asap putih. sebagian negeri Langit Sumatra dan langit Kalimantan tak lagi tampak biru. Sejalan pernyataan Zulkifli Hasan, mantan Menteri Kehutanan di beberapa media bahwa untuk menghentikan kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan bencana asap memang tak mudah. 2. Penyebab bencana adalah perilaku manusia. Banjir yang akhir-akhir ini terjadi sebagian besar terjadi karena berkurangnya daerah resapan air, serta gundulnya hutan akibat pembalakan liar. Longsor juga terjadi karena bukit atau gunung tak mampu menahan air hujan. Bahasa Indonesia 97 No. Gagasan Utama Gagasan Penjelas Hal ini disebabkan terlalu sedikit atau tidak adanya pepohonan yang mampu menyerap air hujan. Kebakaran hutan juga seringkali terjadi karena manusia sengaja membakarnya untuk pembukaan lahan. 3. Guruan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebagian masyarakat yang kurang berguruan kurang bahkan tidak tahu bahwa perilaku keseharian mereka dapat merusak lingkungan. Perilaku tersebut antara lain membuang sampah sembarangan, meninggalkan api unggun di hutan, dan menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan. Pemerintah telah banyak memberikan guruan melalui penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat untuk menanam hutan kembali, penanaman hutan mangrove, dan mengembalikan ikan yang masih kecil ke laut. Meskipun masih belum maksimal, tetapi langkah ini telah banyak meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bereran dalam melestarikan lingkungan. 98 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menyusun Ulang Gagasan ke dalam Teks Eksposisi Jika gagasan pokok di atas, bencana kabut asap merupakan bencana memilukan dan gagasan penjelasnya dikembangkan dalam sebuah paragraf akan menjadi sebuah paragraf yang padu seperti berikut ini. Contoh Jawaban Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan. Sudah sebulan ini sebagian negeri berselimut asap putih. Langit Sumatra dan langit Kalimantan tak lagi tampak biru. Sebagaimana dikatakan Zulkifli Hasan, mantan Menteri Kehutanan, di beberapa media bahwa untuk menghentikan kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan bencana asap memang tak mudah. Penyebab bencana adalah perilaku manusia. Banjir yang akhir-akhir ini terjadi sebagian besar terjadi karena berkurangnya daerah resapan air, serta gundulnya hutan akibat pembalakan liar. Longsor juga terjadi karena bukit atau gunung tak mampu menahan air hujan. Hal ini disebabkan terlalu sedikit atau tidak adanya pepohonan yang mampu menyerap air hujan. Kebakaran hutan juga seringkali terjadi karena manusia sengaja membakarnya untuk pembukaan lahan. Guruan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebagian masyarakat yang kurang berguruan kurang bahkan tidak tahu bahwa perilaku keseharian mereka dapat merusak lingkungan. Perilaku tersebut antara lain membuang sampah sembarangan, meninggalkan api unggun di hutan, dan menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan. Pemerintah telah banyak memberikan guruan melalui penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat untuk menanam hutan kembali, penanaman hutan mangrove, dan mengembalikan ikan yang masih kecil ke laut. Meskipun masih belum maksimal, tetapi langkah ini telah banyak meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bereran dalam melestarikan lingkungan. Bahasa Indonesia 99 Pembelajaran materi teks eksposisi diakhiri dengan pemberian tugas individual yaitu menulis teks eksposisi. Guru dapat memberikan daftar topik yang bisa dipilih oleh siswa, tetapi tidak menutup kemungkinan siswa dapat menentukan sendiri topik yang akan ditulisnya ke dalam teks eksposisi. Akan menarik dan sangat berguna bila topik yang diangkat berkaitan dengan isu-isu yang berkembang di lingkungan sekitar siswa, misalnya pencemaran lingkungan, potensi ekonomi, dan perubahan perilaku pergaulan remaja. Guru hendaknya tetap mendampingi agar topik yang dipilih siswa bukan topik yang rawan konflik misalnya mengandung SARA. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 3 Menyusun Teks Ekposisi Topik-topik yang dapat dipilih siswa antara lain sebagai berikut. 1. Air sungai bermanfaat bagi pengairan sawah dan ladang. 2. Sampah yang dibuang ke sungai akan menyumbat aliran air sungai. 3. Pentingnya guruan tentang pelestarian lingkungan hidup. 4. Penyebab utama kerusakan alam adalah perilaku manusia. Langkah-langkah menyusun teks eksposisi adalah sebagai berikut. 1. Pilihlah salah satu di antara gagasan-gagasan di atas atau kamu dapat menentukan sendiri gagasan lain yang berkaitan dengan permsalahan dalam kehiidupan di lingkungan sekitarmu. 2. Datalah argumen-argumen yang mendukung gagasan pokok sebagai gagasan penjelas yang hendak kamu sampaikan. 3. Kembangkan teks eksposisimu berdasarkan gagasan pokok dan argumen sebagai gagasan penjelasnya. 4. Presentasikan teks eksposisi yang kamu susun di hadapan teman-temanmu. 5. Berilah tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks eksposisi yang disajikan temanmu. 6. Publikasikan teks eksposisimu di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di media cetak. 100 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PENILAIAN a. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian baik melalui tes tertulis maupun penugasan, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Berikut ini adalah contoh rumus penentuan nilai akhir untuk KD 3 (pengetahuan). NA = (2 X Rt Tugas individu) + Rt Tugas kelompok + (2 X Nilai Tes) 3 Keterangan: NA : Nilai akhir Rt Tugas individu : Rata-rata nilai tugas individu Rt Tugas kelompok : Rata-rata nilai tugas kelompok Contoh tes tulis: Petunjuk: Bacalah teks eksposisi berikut ini, kemudian kerjakan soal-soal yang disediakan! Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah menggunakan Kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana mestinya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa, Kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana Kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan bahwa Kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific approach. Selain itu, Kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta. Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan Bahasa Indonesia 101 kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam Kurikulum 2013, setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu, Kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas. Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya Kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan dipaksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung. 1. Identifikasikanlah tesis teks eksposisi di atas! 2. Identifikasikan argumen yang terdapat dalam teks eksposisi tersebut! 3. Identifikasikan penegasan ulang dalam teks eksposisi! 4. Tulislah argumen yang mendukung tesis pentingnya menjaga kebersihan lingkungan! 5. Tulislah teks eksposisi berdasarkan tesis dan argumen tersebut! Kriteria Penilaian No. soal Deskripsi Skor Skor maksimal 1. Identifikasi tesis tepat. Identifikasi kurang tepat. Identifikasi tesis salah. 30 20 10 30 2. Identifikasi argumen tepat dan lengkap. Identifikasi argumen sebagian besar benar. Identifikasi argumen hanya separuh benar. Identifikasi argumen hanya sedikit yang benar. 20 15 15 10 20 3. Identifikasi penegasan ulang tepat. Identifikasi penegasan ulang kurang tepat. Identifikasi penegasan salah. 20 15 10 30 4. Argumen tepat dan lengkap. Argumen tepat tapi kurang lengkap. Argumen kurang mendukung tesis. 20 15 10 30 5. Teks eksposisi mengandung struktur lengkap dan tepat. Teks eksposisi mengandung struktur lengkap dan kurang tepat. Teks eksposisi mengandung struktur kurang lengkap dan tepat. Teks eksposisi mengandung struktur tidak lengkap dan tidak tepat. 20 15 15 10 20 Skor akhir diperoleh dari akumulasi skor, sehingga skor maksimal adalah 100. 102 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK b. Penilaian Keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, projek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat berupa unjuk kerja lisan maupun tulis. Projek diberikan diberikan minimal 1 X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran akhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan siswa selama proses pembelajaran. Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 (keterampilan) diambil dari nilai optimal yang diperoleh siswa pada setiap KD. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orang tua. Caranya, orangtua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Bahasa Indonesia 103 “ JANGAN PERNAH TAKUT ANEH DALAM MENGUNGKAPKAN PENDAPAT KARENA SETIAP PENDAPAT YANG KINI DITERIMA PERNAH DIANGGAP ANEH Filsuf, ahli matematika, dan peraih nobel sastra (1950) dari Inggris 104 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK “ Bertrand Russel Bab III MEN YAMPAIK AN IDE MELALUI ANEKDOT MOP ON Foto : Andin Lesanti (www.facebook.com) Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Buku Guru Bahasa Indonesia 105 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis. 3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot. 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis. PETA KONSEP Mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat Mendata pokok-pook isi anekdot Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot Membandingkan anekdot dengan humor. Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot Menyimpulkan makna tersurat dalam anekdot MENYAMPAIKAN IDE MELALUI ANEKDOT Mengidentifikasi struktur teks anekdot Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot Mengenal berbagai pola penyajian anekdot Menganalisis kebahasaan teks anekdot Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan 106 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Menceritakan kembali isi teks anekot dengan pola penyajian yang berbeda Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku seorang tokoh publik A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat Ind 1 Mendata pokok-pokok isi anekdot Ind 2 Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya. Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata. Petunjuk untuk Guru Pada bagian apersepsi, guru dapat mengajak siswa bercerita santai tentang anekdot baik yang pernah dibaca maupun yang didengar. Guru dapat juga mengajak siswa mendiskusikan gambar kucing yang disajikan di bagian awal bab ini. Pada bagian pemodelan, guru bisa juga memutar rekaman video anekdot, misalnya rekaman stand up comedy. Guru bisa saja mendapatkan anekdot lain yang lebih sesuai dengan situasi dan latar belakang siswa. Bila tidak memungkinkan, guru dapat langsung menggunakan teks anekdot yang disediakan dalam buku ini. Anekdot ini sebaiknya dibacakan langsung oleh guru. Sebelum membacakan anekdot, mintalah siswa melakukan hal-hal berikut ini. 1. Berkonsentrasi pada yang akan didengarkan agar dapat mencatat pokokpokok yang menjadi permasalahan 2. Tidak diperbolehkan mencatat selama proses mendengarkan. 3. Menutup buku. Bahasa Indonesia 107 Berikut adalah contoh anekdot yang dapat dibacakan oleh guru. Contoh 1 Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.” Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.” Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Udin : “Loh, apa hubungannya.” Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Udin : “???” Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian. Contoh 2 Cara Keledai Membaca Buku Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin. Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya. Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya. Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya. “Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?” 108 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaranlembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu.” “Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.” Jadi, kalau kita juga membukabuka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian) Pertanyaan isi anekdot. 1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut? 2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot tersebut? 3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut! 4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat yang hendak disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut? 5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot? Setelah menyelesaikan soal-soal di atas, guru kemudian mengajak siswa membandingkan hasil kerjanya dengan analisis yang telah disediakan dalam buku. Sekarang bandingkan hasil kerjamu dengan analisis berikut ini. Judul Dosen yang juga Menjadi Pejabat Masalah yang dibahas Dosen yang merangkap jadi pejabat. Unsur humor Kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa sang dosen tidak pernah mau berdiri dari tempat duduknya ternyata karena kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain. Makna tersirat yang disampaikan Makna tersirat yang disampaikan adalah kritikan pada para pejabat yang takut kehilangan jabatannya atau tidak mau diganti oleh pejabat baru. Alasan dimasukkan sebagai teks anekdot Dalam kedua cerita tersebut, selain mengandung humor, ada juga sindiran atau kritikan yang disampaikan. Bahasa Indonesia 109 Tugas Tugas siswa berikutnya adalah menganalisis isi pokok teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku. Tujuannya untuk membuktikan bahwa anekdot berisi kritik terhadap suatu masalah atau tokoh publik yang disampaikan secara halus melalui humor singkat. Contoh Jawaban Nah, sekarang cobalah menganalisis isi pokok teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku. Buktikanlah bahwa anekdot berisi kritik terhadap suatu masalah atau tokoh publik yang disampaikan secara halus melalui humor singkat. Untuk memudahkan analisismu, gunakan tabel berikut ini. Judul Cara Keledai Membaca Buku Masalah yang dibahas Kebiasaan Mereka Unsur humor Seekor keledai membaca buku dengan cara menjilat-jilat lembaran buku. Makna tersirat yang disampaikan Bila kita membaca buku tanpa memahami isinya, kita sama bodohnya dengan seekor keledai yang membaca buku dengan cara menjilat-jilat lembaran buku. Setelah mendiskusikan hasil kerjamu, kerjakan tugas berikut. 1. Jelaskan batasan anekdot dengan singkat dan jelas! 2. Sebutkan isi pokok anekdot! 3. Jelaskan fungsi anekdot. Bila perlu sertai dengan contoh. Contoh Jawaban Batasan anekdot 110 Anekdot adalah sebuah cerita pendek yang berisi sebuah sindiran terhadap sesuatu atau seseorang yang dilengkapi dengan humor. Isi pokok anekdot Isi pokok dari sebuah teks anekdot adalah sebuah sindirian pada suatu hal atau pada seseorang. Fungsi anekdot Fungsi dari anekdot adalah sebuah hiburan atau intermezo yang dilengkapi dengan sebuah sindiran terhadap suatu hal. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot Kegiatan siswa adalah berdiskusi kelompok untuk mendiskusikan penyebab kelucuan anekdot. Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena. Dalam anekdot berjudul Dosen yang juga Menjadi Pejabat terdapat sindiran atas dosen yang juga menjadi pejabat. Cerita tersebut menjadi lucu karena alasan dosen tidak mau berdiri, duduk terus selama mengajar, karena takut akan kehilangan kursinya kalau ia duduk. Tugas Secara berpasangan, siswa mendiskusikan penyebab kelucuan anekdot Cara Keledai Membaca Buku. Contoh Jawaban Alasan kelucuan anekdot Cara Keledai Membaca Buku Pada saat Nasrudin menjelaskan caranya mengajarkan keledai membaca serta penjelasannya tentang cara keledai membaca, terutama pada kalimat, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya”. Petunjuk untuk Guru Untuk menambah pemahaman siswa, guru juga dapat bertanya jawab tentang anekdot lain yang pernah dibaca atau didengar siswa. Namun, guru harus mengontrol anekdot yang diceritakan siswa bukan anekdot yang isinya hujatan pada tokoh atau kelompok tertentu atau menggunakan katakata yang tidak santun. Bila siswa menyampaikan contoh anekdot yang kurang layak, ajaklah mereka mendiskusikannya. Tekankan pemahaman bahwa anekdot dibuat untuk menyampaikan kritikan melalui humor agar tidak menyakitkan pihak yang disindir. Bahasa Indonesia 111 B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot Ind 1 Membandingkan anekdot dengan humor. Ind 2 Menganalisis kritik yang disampaikan secara tersirat dalam anekdot. Ind 3 Menyimpulkan makna tersirat dari anekdot. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Membandingkan Anekdot dengan Humor Pada pembelajaran sebelumnya, siswa telah belajar bahwa anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menarik. Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan sebagai anekdot? Seringkali orang menyamakan antara humor dengan anekdot. Agar dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya, bacalah humor berikut ini. Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur Sumber: Terasimaji.blogspot.com 112 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Surat Tukang Buah kepada Tukang Sayur Wajahmu memang manggis sifatmu juga melon kolis Tapi hatiku nanas karena cemburu Terasa sirsak napasku Hatiku anggur lebur Ini delima dalam hidupku Memang ini salakku Jarang apel di malam minggu Ya Tuhan ... Aku mohon belimbing-mu Kalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmu Semangka kau bahagia dengan pria lain Sawo nara……… Dari : Durianto Balasan dari Tukang sayur Membalas kentang suratmu itu Brokoli-brokoli sudah kubilang Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai Jagungmu tak pernah dicukur Disuruh dateng malem minggu eh nongolnya hari labu Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel Terus terong aja cintaku padamu sudah lama tomat Jangan kangkung aku lagi aku mau hidup seledri Cabe dech. Dari : Sayurati (Dikutip dari https://plus.google.com/u/0/communities/ 104074508652281682239 dengan penyesuaian) Setelah membaca humor tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini. 1. Apakah ide cerita diangkat dari kejadian nyata? 2. Apakah masalah yang diangkat dalam humor tersebut berkaitan dengan tokoh publik (penting) dan kepentingan masyarakat umum? 3. Apakah ada makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik atau sindiran di dalamnya? 4. Apakah tujuan komunikasi pencerita hanya untuk menghibur atau ada tujuan lain? Contoh Jawaban Tugas 1 Sumber ide Ide cerita yang diambil pada humor tersebut hanyalah sebuah cerita rekaan atau imajinasi saja. Masalah Masalah yang diangkat pada teks humor tersebut adalah cerita sehari-hari atau peristiwa yang umum terjadi dan tidak berkaitan dengan tokoh publik dan kepentingan masyarakat umum. Makna tersirat Tujuan komunikasi Tidak ada makna tersirat dalam teks humor tersebut. Tujuan komunikasi dari teks tersebut sebagai sebuah hiburan. Bahasa Indonesia 113 Selesai mengerjakan tugas tersebut, siswa diajak mendiskusikan persamaan dan perbedannya dengan teks anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat seperti berikut ini. Aspek Anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat Humor Surat Cinta Tukang Buah kepada Tukang Sayur Ide cerita Peristiwa nyata Rekaan Isi Masalah terkait tokoh publik atau masalah yang menyangkut orang banyak Masalah kehidupan seharihari, umum Fungsi komunikasi Menyampaikan kritik/ sindiran secara halus Menghibur Makna tersirat Menyadarkan para pejabat agar bila masa jabatannya habis mereka bersedia untuk turun dari jabatannya dan siap digantikan oleh yang lain Tidak ada makna atau pesan tersirat yang disampaikan Tugas 1 Sekarang, cobalah membaca cerita-cerita lucu berikut ini kemudian kenalilah mana yang merupakan anekdot dan mana yang merupakan cerita lucu (humor)? Agar dapat lebih memahami isi cerita dan menangkap makna yang disampaikan penulisnya, peragakanlah cerita lucu berikut ini di depan kelas. Cerita 1 Mau Gaji Besar? 114 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Cerita 2 Profesi Anak-anak Ibu Penjual Kue Sumber: https-//upload.wikimedia.org Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue. Bapak : “Sudah berapa lama jualan kue?” Ibu : “Sudah hampir 30 tahun.” Bapak : “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?” Ibu : “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan, dan yang ke-4 di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak.” Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum. Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau. Bapak : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.” Bapak : “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan DPR?” Ibu : “Sama ... jualan kue juga.” Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id Cerita 3 Nangka Impor Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita. Saya pernah makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam. Saya kaget ternyata salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya. Saya penasaran. Maka langsung saya pesan satu porsi. Setelah saya ciicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli! Lebih penasaran lagi. Maka saya nanya: “Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?” Bahasa Indonesia 115 “Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau kami di sini memakai nangka impor,” jawabnya. “Emang nangkanya impor dari mana?” “Dari Yogya, Mas...” Cerita 4 Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa terpaksa berhenti di tengah jalan karena bannya bocor. Ketika sedang mengganti ban, si Sopir tak sengaja menendang ke empat bautnya hingga masuk selokan. Dengan panik si Sopir berteriak, “Waduuuh, gimana gue bisa pasang ban kalau bautnya hilang?”Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, “Bang copotin aja tuh satu baut dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya. Jadi, masing-masing ban dapat tiga baut.Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut.” Mendengar usul pasien gila tersebut, si Sopir langsung lega. “Pinter juga Lo tapi ... kenapa Lo masuk rumah sakit jiwa sih?” Pasien itu menjawab, “Helooooo ... plis dech, kita ini Cuma gila. Bukan bego kayak Lo.” Tugas 2 Berdasarkan hasil kerjamu di atas, rumuskanlah persamaan dan perbedaan antara humor dan anekdot. Contoh Jawaban Anekdot Perbedaan 1. 2. 3. 116 Makna yang disampaikan adalah makna yang tersirat, bukan makna sesungguhnya. Mengandung sindiran terhadap seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Topik yang dibahas mengenai hal yang berhubungan dengan kepentingan khalayak ramai. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Humor 1. Tidak mengandung makna tersirat. 2. Hanya merupakan hiburan semata. 3. Topik yang dibicarakan merupakan topik umum pada kehidupan sehari-hari dan tidak berhubungan dengan kepentingan orang banyak. Persamaan anekdot dengan humor adalah sebagai berikut. Keduanya sama-sama mengandung humor (unsur kelucuan). Meskipun ide cerita dalam anekdot diangkat dari kejadian nyata, tetapi cerita yang disajikan sama dengan anekdot yakni sama-sama rekaan. Cerita rekaan dalam anekdot disajikan dengan berbagai cara misalnya dengan mengganti nama tokoh, waktu, dan tempat peristiwa terjadi. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa kata, frasa, atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya. Berikut adalah contoh analisis kritik atau sindiran dalam anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat. Kata, frasa, klausa, atau kalimat Makna idiomatis Kursi Jabatan Takut kursinya diambil orang Takut jabatannya direbut orang lain Berdasarkan identifikasi kata dan klausa idiomatis dalam tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kritik yang disampaikan dalam anekdot tersebut ditujukan pada para pejabat yang tidak mau atau takut dilengserkan. Pesan tersirat yang ingin disampaikan adalah agar para pejabat sadar diri dan beredia diganti oleh generasi berikutnya ketika masa jabatannya habis. Tugas 2 Tugas siswa adalah mengetahui makna tersirat yang terkandung dalam anekdot. Bahasa Indonesia 117 Contoh Jawaban Judul anekdot: Acara TV Kata, frasa, klausa, atau kalimat Makna idiomatis Jawaban dari pertanyaan penawaran hadiah, “Wah, mau banget!” Seseorang yang ingin mendapatkan uang secara instan. Kalimat “kerja pak!” Menyuruh seseorang untuk berusaha dahulu. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 3 Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Sekarang, mari kita perhatikan lagi anekdot dosen yang juga menjadi pejabat berikut ini. Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.” Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.” Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Udin : “Loh, apa hubungannya.” Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Udin : “???” Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian. Dalam teks anekdot di atas, kritik yang diampaikan ditujukan pada para pejabat yang takut dan tidak mau turun dari jabatannya atau takut kehilangan jabatan. 118 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain. Jadi, makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot. Tugas 2 Siswa ditugasi untuk membaca kembali anekdot-anekdot. Kemudian, menentukan makna tersiratnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Contoh Jawaban Judul anekdot Gaji Besar Kritikan/ sindiran Sindiran pada orang yang hanya ingin mendapatkan gaji besar, kekayaan dan jabatan secara instan, tetapi mau berusaha terlebih dahulu. Makna tersirat Kalau mau kaya orang harus mau bekerja. C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Ind 1 Mengidentifikasi struktur teks anekdot. Ind 2 Mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot. Ind 3 Menganalisis kebahasaan teks anekdot. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi ^ orientasi ^ krisis ^ reaksi ^ koda. 1. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks. Bahasa Indonesia 119 2. 3. 4. 5. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada. Contoh analisis struktur teks anekdot. Aksi Maling Tertangkap CCTV Isi Struktur Seorang warga melapor kemalingan. Abstraksi Pelapor Polisi Pelapor : “Pak saya kemalingan.” : “Kemalingan apa?” : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” Orientasi Polisi Pelapor : “Kemalingan kok beruntung?” : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Krisis Reaksi Polisi : “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya). Koda Polisi Pelapor Petunjuk untuk Guru Guru dapat menyampaikan materi struktur teks anekdot dengan dua cara. Cara pertama, guru menjelaskan struktur teks anekdot isi tiap-tiap bagian struktur dengan menugaskan para siswa secara individual menganalisis struktur teks anekdot, kemudian mendiskusikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas. Dalam diskusi ini, guru sekaligus mengajak siswa mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks. Cara kedua, guru memberikan contoh analisis teks anekdot kemudian mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan isi tiap-tiap bagian struktur tek tersebut. 120 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tugas Menganalisis struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot: Dosen yang juga Menjadi Pejabat. Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.” Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.” Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Udin : “Loh, apa hubungannya.” Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Udin : “???” Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Mengenal Berbagai Pola Penyajian Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Perhatikan kutipan berikut ini. Bahasa Indonesia 121 Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kutipan anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik ( “ ....”) 2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. 3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. Coba bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini. Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Sumber: https-//www.unodc.org Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Sumber: https://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id 122 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tugas Untuk dapat memahami pola penyakjian anekdot, lakukan kegiatan berikut ini. 1. Ubahlah penyajian anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dari bentuk dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 2. Ubahlah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling Tertangkap CCTV. Contoh Jawaban Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor : “Pak saya kemalingan.” Polisi : “Kemalingan apa?” Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” Polisi : “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor : “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya). Narasi Seorang warga melapor kemalingan kepada kepolisian. “Pak saya kemalingan,” lapornya. “Kemalingan apa?” tanya Polisi. “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..,” jawab pelapor dengan tersenyum. Polisi bingung mendengar cerita pelapor. “Kemalingan kok beruntung?” tanya polisi. “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” tanya Polisi. “Belum ....,“ jawab pelapor sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. “Itu ilegal. Anda saya tangkap, ” kata Polisi. Pelapor bengong dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Bahasa Indonesia 123 Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Dialog Narasi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Jaksa : “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi : (menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan) Jaksa : “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi : (tidak menanggapi) Hakim : “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Saksi : (kaget) “Oh, maaf. Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolaholah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu (a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu; (b) menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban; (c) menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, dan lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; (e) menggunakan imperative sentece (kalimat perintah); (f) menggunakan (kalimat seru). Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Contoh analisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak 124 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pidana Korupsi. Unsur Kebahasaan Cotoh Kalimat Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.” Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang Menjadi Pejabat, kemudian analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot: Aksi maling Tertangkap CCTV Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Seorang warga melapor kemalingan. Penggunaan kata kerja aksi Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Penggunaan kalimat seru “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Bahasa Indonesia 125 Judul anekdot: Dosen yang menjadi Pejabat Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat Kalimat langsung Dalam teks tersebut, semua dialog ditulis dalam bentuk drama menggunakan kalimat langsung. Penggunaan kata kerja aksi “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Penggunaan kalimat seru Udin: “???” D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Ind 1 Menceritakan kembali isi anekdot dengan pola penyajian yang berbeda. Ind 2 Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku seorang tokoh publik. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Menceritakan Kembali Isi Anekdot dengan Pola Penyajian yang Berbeda Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya. Setelah memahami batasan anekdot, isi, struktur dan ciri kebahasaannya, berikutnya siswa akan belajar menulis anekdot. Untuk dapat menulis anekdot, terlebih dulu belajarlah menuliskan kembali teks anekdot yang kamu baca dengan pola penyajian yang berbeda. Berikut ini adalah contoh teks anekdot Seorang Dosen yang juga Menjadi Pejabat dengan pola penyajian naratif yang diubah dari teks aslinya yang berbentuk dialog. 126 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogak-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak penting. Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya. “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang lain.” Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara dosen dan pejabat. “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono. Udin: “???” Tugas Untuk dapat lebih memahami bagaimana penggunaan kalimat langsung dalam anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog dan dalam bentuk narasi, siswa diberi tugas berikut ini. 1. Mengubah penyajian anekdot Aksi maling Tertangkap CCTV dari bentuk dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 2. Mengubah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling Tertangkap CCTV. Petunjuk untuk Guru Penilaian hasil kerja siswa difokuskan pada perubahan pola penyajian teks anekdot, tetapi tetap mempertahankan isi teks anekdot aslinya dan ketepatan struktur serta kebahasaannya. Teks anekdot karya siswa ini sebisa mungkin dipublikasikan agar dapat dibaca oleh publik. Pameran yang dimaksud tidak harus pameran besar, bisa pameran dalam kelas dengan menggunakan kertas manila atau stereo foam sebagai media kemudian ditampilkan seperti majalah dinding. Pada sekolah-sekolah yang terjangkau jaringan internet, guru juga dapat mendorong siswa untuk memublikasikan karyanya melalui blog. Pada saat pameran, siswa bertugas memberi tanggapan terhadap anekdot yang ditulis temannya. Bahasa Indonesia 127 PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri. Dalam contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom ketiga. No. Aspek Isi 1. Tema Kasih sayang pada orang tua 2. Kritik Anak yang memandang orang tua di masa tuanya sebagai orang yang merepotkan. 3. Humor/ kelucuan Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak kecil 4. Tokoh Kakek tua, ayah dan ibu (anak), cucu 6 tahun 5. Struktur 6. 128 Alur Observasi Kakek tua yang tinggal bersama anak, menantu dan cucu 6 tahun. Orientasi Kebiasaan makan malam di rumah si anak. Kakek tua makannya sering berantakan. Krisis Kakek tua diberi meja kecil terpisah di pojok, dengan alat makan anti pecah. Reaksi Cucu 6 tahun membuat replika meja terpisah. Koda Cucu 6 tahun mengungkap-kan kelak akan membuat meja terpisah juga untuk ayah dan ibunya. Kakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja terpisah dengan alat makan anti pecah. Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6 tahun yang tengah bermain membuat replika meja. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK No. 7 8 Aspek Isi Pola penyajian Narasi Teks anekdot Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh. Saat si kakek meraih gelas, susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi. Sang cucu yang baru berusia 6 tahunmengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memperhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu. “Sedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang membuat meja buat Ayah dan Ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti.” Ayah anak kecil itu langsung terdiam. Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah. Sumber: J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman 47. (dengan penyesuaian) Selanjutnya, siswa diberi tugas individual untuk menulis teks anekdot. Petunjuk untuk Guru Penilaian teks anekdot karya siswa difokuskan pada kesesuaian isi teks anekdot, ketepatan, dan kelengkapan struktur serta kebahasaannya. Teks anekdot karya siswa ini sebisa mungkin dipublikasikan agar dapat dibaca oleh publik. Pameran yang dimaksud tidak harus pameran besar, bisa pameran dalam kelas dengan menggunakan kertas manila atau stereo foam sebagai media kemudian ditampilkan seperti majalah dinding. Pada sekolah-sekolah yang terjangkau jaringan internet, guru juga dapat mendorong siswa untuk memublikasikan karyanya melalui blog. Bahasa Indonesia 129 Petunjuk untuk pameran 1. 2. 3. 4. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok membuat majalah dinding dua dimesi atau tiga dimensi untuk memamerkan anekdotnya. Siswa disarankan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar tempat tinggalnya. Pameran dilakukan di halaman atau taman sekolah. Setiap siswa wajib memberikan tanggapan tertulis terhadap pameran karya kelompok lain. Setelah bekerja secara individu menyusun anekdot yang temanya dipilih sendiri oleh guru, dengan isi dan gaya bahasa siswa, siswa ditugaskan untuk mempresentasikan anekdot yang dibuatnya di depan kelas. Lakukan langkah-langkah berikut. 1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. 2. Siswa membuat majalah dinding dua dimesi atau tiga dimensi untuk memamerkan anekdotmu. Sebaiknya siswa disarankan untuk menggunakan bahan-bahan yang mudah dan murah didapatkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. 3. Pameran di halaman atau taman sekolah. 4. Setiap siswa haru membuat komentar terhadap mading karya kelompok lain. 130 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PENILAIAN a. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian baik melalui tes tertulis maupun penugasan, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Berikut ini adalah contoh rumus penentuan nilai akhir untuk KD 3 (pengetahuan). NA = (2 X Rt Tugas individu) + Rt Tugas kelompok + (2 X Nilai Tes) 3 Keterangan: NA : Nilai akhir Rt Tugas individu : Rata-rata nilai tugas individu Rt Tugas kelompok : Rata-rata nilai tugas kelompok Contoh tes tulis: Petunjuk: Bacalah teks eksposisi berikut ini, kemudian kerjakan soal-soal yang disediakan! Seorang bocah bertanya kepada ayahnya, “Ayah, dapatkah Ayah jelaskan apa itu politik?” Ayah: “Nak, Ayah akan jelaskan agar kamu mudah mengerti. Ayah adalah pencari nafkah bagi keluarga. Ayah bisa disebut kapitalisme. Ibu adalah pengatur keuangan. Ibumu boleh kamu sebut pemerintah. Ayah dan Ibu memenuhi kebutuhanmu. Kamu adalah rakyat. Bibi, pembantu kita, dinamakan buruh. Adikmu yang masih bayi, kita sebut masa depan.” Setelah selesai berbicara dengan ayahnya, anak itu masuk kamarnya untuk tidur. Tengah malam ia mendengar adiknya menangis. Ia bangun dan memeriksa. Adiknya basah kuyup dan kotro karena ompol dan buang air besar. Anak itu pergi ke kamar orangtuanya. Ia melihat ibunya sedang tertidur pulas. Tak ingin membangunkan ibunya, ia pergi ke kamar pembantu. Kamar pembantu terkunci. Tetapi di balik pintu, ia bisa mendengar suara ayahnya bersama pembantu. Ia sangat marah, tetapi langsung kembali ke kamarnya. Keesokan harinya, anak itu berkata kepada ayahnya. “Kurasa sekarang aku mengerti apa itu politik.” “Bagus, Nak, ceritakan kepadaku apa pendapatmu tentang politik?” “Saat kapitalisme memanfaatkan buruh, pemerintah tertidur, rakyat hanya bisa menonton dan bingung mendapati masa depan berada dalam kesulitan besar.” Sumber: J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu Bahasa Indonesia 131 1. Jelaskan permasalahan yang dikkritisi dalam teks anekdot tersebut! 2. Apa kritik yang diampaikan dalam teks anekdot tersebut! Tunjukkan kalimat yang menujukkan hal tersebut sebagai bukti! 3. Analisislah struktur teks anekdot tersebut! 4. Ubahlah pola penyajian teks anekdot tersebut menjadi berbentuk dialog (drama)! Kriteria Penilaian No. soal Deskripsi Skor Skor maksimal 1. Jawaban tepat, alasan tepat. Jawaban tepat, alasan salah. Jawaban salah, alasan salah. 20 10 10 20 2. Kritikan tepat, bukti tepat. Kritikan hampir benar, bukti benar/ Kritikan tepat, bukti salah. Kritikan salah, bukti salah 20 10 20 Identifikasi struktur teks lengkap dan tepat. Identifikasi struktur teks sebagian besar tepat. Identifikasi struktur teks separuhnya tepat. Identifikasi struktur teks hanya sebagian kecil tepat. 30 Isi, struktur, dan kebahasaan benar Isi dan kebahasaan benar, struktur kurang tepat. Isi dan struktur tepat, kebahasaan sebagian besar tepat Isi kurang tepat, struktur dan kebahasaan sebagian besar tepat. Isi kurang tepat, struktur dan kebahasaan sebagian besar kurang tepat. 30 20 3. 4. 10 30 20 20 10 30 20 10 10 Skor akhir diperoleh dari akumulasi skor, sehingga skor maksimal adalah 100. 132 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK b. Penilaian Keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, projek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat berupa unjuk kerja lisan maupun tulis. Projek diberikan diberikan minimal 1kali dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran akhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan siswa selama proses pembelajaran. Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 (keterampilan) diambil dari nilai optimal yang diperoleh siswa pada stiap KD. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Bahasa Indonesia 133 “ ORANG-ORANG YANG MELONTARKAN KRITIK BAGI KITA PADA HAKIKATNYA ADALAH PENGAWAL JIWA KITA, YANG BEKERJA TANPA BAYARAN. pejuang dan penulis dari Belanda 134 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK “ Corrie Ten Boom Bab IV MELESTARIK AN NIL AI KEARIFAN LOK AL MEL ALUI CERITA R AK YAT Sumber: www.merpatitempur.com Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Buku Guru Bahasa Indonesia 135 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca. 136 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen. 4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai. PETA KONSEP Mengidentifikasi nilainilai dan isi hikayat Mengembangkan makna (isi dan nilai) hikayat MELESTARIKAN NILAI KEARIFAN LOKAL MELALUI CERITA RAKYAT Membandingkan nilai-nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen Mengidentifikasi karakteristik hikayat Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat. Mengidentifikasi nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini. Menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam teks eksposisi lisan maupun tulisan hikayat Mengidentifikasi karakteristik bahasa dalam hikayat Membandingkan penggunaan bahasa dalam cerpen dan hikayat Membandingkan nilai dalam hikayat dengan dalam cerpen Mengembangkan hikayat ke dalam bentuk cerpen Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen Bahasa Indonesia 137 A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat Ind 1 Mengidentifikasi isi pokok hikayat dengan bahasa sendiri. Ind 2 Mengidentifikasi karakteristik hikayat. Ind 3 Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Isi Pokok Cerita Hikayat Hikayat termasuk cerita rakyat yang perlu dilestarikan. Cerita rakyat merupakan titipan budaya dari nenek moyang kepada generasi penerus bangsa. Cerita rakyat penting dilestarikan dan dikembangkan. Setidaknya, ada tiga fungsi cerita rakyat yang mengharuskan kita tetap melestarikannya, yaitu: 1. sebagai sarana hiburan; 2. sebagai sarana pendidikan karena di dalamnya terkandung banyak nilai yang dapat diteladani dalam kehidupan; 3. sebagai sarana menunjukkan dan melestarikan budaya bangsa karena dari cerita rakyat dapat dikokohkan nilai sosial dan budaya suatu bangsa. Berikut adalah contoh hikayat untuk dibacakan. Siswa diminta menutup bukunya saat pembacaan hikayat berikut. Hikayat Indera Bangsawan Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang 138 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri. Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bermohon pergi mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup. Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi saling cari mencari. Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya. Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai. Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya. Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia sampai di suatu padang yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabir. Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat menangkap Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Bahasa Indonesia 139 Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Baginda bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.” Setelah mendengar kata-kata baginda Si Hutan pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu.Maka ia pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala. Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan hati yang gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan menunjukkannya kepada raja. Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri sembuh, baginda tetap bersedih. Baginda harus menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya. Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginda berkata kepada sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi suami Puteri. Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indrra Bangsawan. Indera Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil jubah Buraksa yaitu dengan memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong minum Buraksa. Saat Buraksa datang hendak mengambil Puteri, Puteri menyuguhkan makanan, buah-buahan, dan minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat itu tanpa pikir panjang Buraksa menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong. Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri dan mengambil jubah Buraksa. Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat ramuan daun-daunan dalam air minumnya. Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan kepada Raja bahwa selimut Buraksa sebagai jubah Buraksa. Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa. Hata Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong diketahui raja dan rakyatnya. Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik 140 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Untuk memahami isi pokok hikayat, siswa diminta menjawab pertanyaanpertanyaan berikut. Tugas 1 Dapatkah kamu memahami isi teks hikayat yang dibacakan tadi? Untuk mengecek pemahaman kamu, jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Siapakah Indera Bangsawan? 2. Bagaimana keadaan kelahiran Indera Bangsawan? 3. Siapakah putri yang ditolong oleh saudara kembar Indera Bangsawan? 4. Apa yang dilakukan Syah Peri setelah berpisah dengan Indera Bangsawan? 5. Mengapa Indera Bangsawan dan Syah Peri terpisah? 6. Bagaimanakah cara Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa? 7. Bagaimana cara Indera Bangsawan masuk ke dalam istana Raja Kabir? 8. Siapakah yang selalu menolong Indera Bangsawan sehingga ia selalu bisa melakukan hal sulit yang diminta Raja Kabir? 9. Apakah Putri Kemala Sari mengetahui penyamaran Indera Bangsawan? 10. Apa amanat yang dapat dipetik dari cerita hikayat di atas? Contoh Jawaban 1. Indera bangsawan adalah seorang anak putra dari raja Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. 2. Indera Bangsawan keluar dari rahim ibunya bersama dengan pedang. 3. Putri Kemala Sari. 4. Yang dilakukan Syah Peri setelah berpisah dengan Indera bangsawan adalah menolong Putri Ratna Sari dan mengeluarkannya dari sebuah gendang, kemudian menangkap seekor garuda dan menikah dengan putri Ratna Sari. 5. Mereka terpisah karena terjadi hujan lebat yang disertai topan, angin ribut, kelam kabut, dan gelap gulita. 6. Dengan menggunakan jerat yang ditarik seekor kuda. Buraksa tertarik tali itu saat minum air dari bejana. 7. Indera Bangsawan menyamar sebagi budak-budak berambut keriting. 8. Seorang raksasa. 9. Putri Kemala Sari tidak mengetahui penyamaran Indera bangsawan. 10. Jika membantu seseorang kita tidak boleh pamrih dan harus ikhlas dengan apa yang kita lakukan orang lain. Bahasa Indonesia 141 Tugas 2 Isi Pokok 142 Teks Hikayat ini menceritkan tentang dua putra raja, kembar, yang bernama Indera bangsawan dan Syah Peri. Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Siti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan. Meski Baginda raja bingung menentukan calon penggantinya sebagai raja beliau tetap menyuruh kedua putranya untuk menunut ilmu agar layak menjadi raja. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri. Syah Peri dan Indera Bangsawan pun pergi ke timur mencari buluh perindu agar dapat menjadi raja menggantikan ayahandanya. Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bermohon pergi mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Isi Pokok Teks Syah Peri dan Indera Bangsawan berpisah karena hujan deras dan badai besar. Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi saling cari mencari. Syah Peri hanya bisa pasrah kepada Tuhan karena terpisah dengan Indera bangsawan. Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuatkuatnya. Syah Peri menyelamatkan Puteri Ratna Sari dan dayang-dayangnya yang ditawan Garuda. Akhirnya Syah Peri menikah dengan Puteri Ratna Sari. Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai. Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya. Bahasa Indonesia 143 144 Isi Pokok Teks Dalam perjalanan mencari saudaranya, Indera Bangsawan tiba ke padang yang luas dan bertemu seorang raksasa yang kemudian ia jadikan nenek angkatnya. Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia sampai di suatu padang yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabir. Raja Kabir takluk pada Buraksa dan berjanji akan menyerahkan putrinya, Kumala Sari. Karena Puteri Kumala sari sakit raja mengadakan sayembara siapa pun yang bisa menyembuhkan putrinya akan dijadikan menantu. Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Baginda bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.” Indera Bangsawan menyamar sebagai budakbudak berambut keriting dan menjadi teman Puteri Kemala Sari. Setelah mendengar kata-kata baginda si Hutan pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu. Maka ia pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Isi Pokok Teks Dalam perjalanan mencari susu harimau, Indera bangsawan harus melawan sembilan anak raja. Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan hati yang gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan menunjukkannya kepada raja. Indera Bangsawan berhasil membawa susu harimau dan menyembuhkan Puteri. Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri sembuh, baginda tetap bersedih. Baginda harus menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya. Indera Bangsawan merencanakan untuk mengalahkan Buraksa. Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginda berkata kepada sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi suami Puteri. Untuk itu, Nenek Raksasa mengajari Indera Bangsawan. Indera Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil jubah Buraksa yaitu dengan memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong minum Buraksa. Saat Buraksa datang hendak mengambil Puteri, Puteri menyuguhkan makanan, buah-buahan, dan minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat iti tanpa pikir panjang Buraksa menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong. Bahasa Indonesia 145 Isi Pokok Teks Setelah Buraksa tertidur setelah minum ramuan buatan Indera Bangsawan, Indera bangsawan segera menyelematakan Puteri. Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari Puteri dan mengambil jubah Buraksa. Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat ramuan daun-daunan dalam air minumnya. Sembilan anak raja berencana menipu raja dengan mengatakan selimut Buraksa sebagai jubah Buraksa. Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan kepada Raja bahwa selimut Buraksa sebagai jubah Buraksa. Indera bangsawan berhasil menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa sebagai bukti bahwa ia telah mengalahkan Buraksa. Akhirnya, Indera bangsawan dinikahkan dengan Puteri. Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa. Hata Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong diketahui raja dan rakyatnya. Berdasarkan pokok-pokok isi hikayat di atas, siswa dibimbing menyusun sinopsis. Sinopsis yang dibuat minimal mengandung pokok-pokok isi hikayat di atas. Berikut contoh sinopsisnya. Contoh Sinopsis: Hikayat ini menceritakan tentang dua putra raja, kembar, yang bernama Indera bangsawan dan Syah Peri. Baginda Raja menguji siapa yang paling layak menjadi penggantinya. Ia kemudian menyuruh kedua putera kembarnya untuk mencari buluh perindu. Dalam perjalanan, keduanya terpiah karena hujan dan badai yang sangat besar. Syah Peri berhasil menolong Puteri Ratna Sari dan dayang-dayangnya yang ditawan Garuda. Akhirnya Syah Peri menikah dengan Puteri Ratna Sari. Di tempat lain, Indera Bangsawan sampai ke Negeri Antah Berantah yang dikuasai oleh Buraksa. Raja Kabir, Raja Negeri Antah Berantah membuat sayembara siapa saja yang dapat mengalahkan Buraksa akan dijadikan menantunya. Suatu hari, Syah Peri datang dan menolongnya untuk mengalahkan Buraksa. Akhirnya, Indera Bangsawan menikah dengan Puteri Kemala Sari setelah berhasil menangkap Buraksa. 146 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Petunjuk untuk Guru Tugas 1 dan tugas 2 di atas dikerjakan dan dibahas di kelas dalam diskusi kelompok. Sementara itu, tugas 3 menjadi PR, tugas perorangan. Namun, dalam proses pembelajaran di kelas, guru dapat menugaskan satu atau dua orang membacakan hasil kerjanya dan siswa lain memberikan tanggapan. Contoh Jawaban Tugas 3 Siswa ditugaskan mencari pokok-pokok isi Hikayat Putri Kemuning kemudian menggunakannya sebagai dasar menyusun sinopsis. Isi Pokok Teks Hikayat ini menceritakan tentang seorang raja yang terpaksa mengasuh sendiri 10 orang putri karena istrinya telah meninggal dunia. Sepuluh putrinya itu sangat nakal dan manja. Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki sepuluh orang putri yang cantik-cantik. Sang raja dikenal sebagai raja yang bijaksana. Namun, ia terlalu sibuk dengan kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu untuk mendidik anak-anaknya. Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka. Hanya satu putri yang tidak nakal dan tidak manja yaitu Putri Kuning. Kesepuluh putri itu dinamai dengan nama-nama warna. Putri Sulung bernama Putri Jambon. Adik-adiknya dinamai Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, Putri Merah Merona, dan Putri Kuning. Baju yang mereka pakai pun berwarna sama dengan nama mereka. Dengan begitu, sang raja yang sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh. Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Putri Kuning sedikit berbeda, ia tak terlihat manja dan nakal. Sebaliknya ia selalu riang dan dan tersenyum ramah kepada siapapun. Ia lebih suka berpergian dengan inang pengasuh daripada dengan kakak-kakaknya. Bahasa Indonesia 147 148 Isi Pokok Teks Ketika ayahnya akan bepergian 9 putrinya minta dibawakan oleholeh baju dan perhiasan yang mahal sedangka Putri Kuning hanya minta ayahnya pulang dengan selamat. Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya. “Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian inginkan?” tanya raja. “Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Putri Jambon. “Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Putri Jingga. 9 anak raja meminta hadiah yang mahalmahal pada ayahanda mereka. Lain halnya dengan Putri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang lengan ayahnya. “Ayah, aku hanya ingin ayah kembali dengan selamat,” katanya. Kakak-kakaknya tertawa dan mencemoohkannya. “Anakku, sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah indah buatmu,” kata sang raja. Tak lama kemudian, raja pun pergi. Selama ayahnya pergi kesembilan putri raja semakin nakal dan malas, sebaliknya Putri Kuning merawat taman ayahnya dengan rajin. Selama sang raja pergi, para putri semakin nakal dan malas. Mereka sering membentak inang pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para putri yang rewel itu, pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Putri Kuning sangat sedih melihatnya karena taman adalah tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu, Putri Kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-daun kering dirontokkannya, rumput liar dicabutnya, dan dahan-dahan pohon dipangkasnya hingga rapi. Semula inang pengasuh melarangnya, namun Putri Kuning tetap berkeras mengerjakannya. Putri Kuning diledek sebagai pembantu oleh kakak-kakaknya. Kakak-kakak Putri Kuning yang melihat adiknya menyapu, tertawa keras-keras. “Lihat tampaknya kita punya pelayan baru,” kata seorang diantaranya. “Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!” ujar seorang yang lain sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi, kembali acak-acakan. Putri Kuning diam saja dan menyapu sampah-sampah itu. Kejadian tersebut terjadi berulang-ulang sampai Putri Kuning kelelahan. Dalam hati ia bisa merasakan penderitaan para pelayan yang dipaksa mematuhi berbagai perintah kakak-kakaknya. “Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian. Bisanya hanya mengganggu saja!” kata Putri Kuning dengan marah. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Isi Pokok Teks “Sudah ah, aku bosan. Kita mandi di danau saja!” ajak Putri Nila. Mereka meninggalkan Putri Kuning seorang diri. Begitulah yang terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika ayahnya pulang Putri Kuning mendapat hadiah yang paling indah yaitu kalung batu hijau. Ketika Sang Raja tiba di istana, kesembilan putrinya masih bermain di danau, sementara Putri Kuning sedang merangkai bunga di teras istana. Mengetahui hal itu, raja menjadi sangat sedih. “Anakku yang rajin dan baik budi! Ayahmu tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini, bukannya warna kuning kesayanganmu!” kata sang raja. Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di berbagai negeri, namun benda itu tak pernah ditemukannya. “Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning,” kata Putri Kuning dengan lemah lembut. “Yang penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,” ucapnya lagi. Ketika Putri Kuning sedang membuat teh, kakak-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan saling memamerkannya. Tak ada yang ingat pada Putri Kuning, apalagi menanyakan hadiahnya. Putri Hijau, sang kakak, menuduh Putri Kuning mengambil kalung batu hijau miliknya. Keesokan hari, Putri Hijau melihat Putri Kuning memakai kalung barunya. “Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi milikku, karena aku adalah Putri Hijau!” katanya dengan perasaan iri. “Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu,” sahut Putri Kuning. Mendengarnya, Putri Hijau menjadi marah. Ia segera mencari saudara-saudaranya dan menghasut mereka. “Kalung itu milikku, namun ia mengambilnya dari saku ayah. Kita harus mengajarinya berbuat baik!” kata Putri Hijau. Kesembilan kakaknya merebut kalung batu hijau itu dari tangan putri Kuning. Tak hanya itu, mereka juga memukul Putri Kuning hingga meninggal. Mereka lalu sepakat untuk merampas kalung itu. Tak lama kemudian, Putri Kuning muncul. Kakak-kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tak disangka, pukulan tersebut menyebabkan Putri Kuning meninggal. Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik Bahasa Indonesia 149 PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Mengidentifikasi Karakter Hikayat Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Adapun karakteristik hikayat antara lain: 1. terdapat kemustahilan dalam cerita, 2. kesaktian tokoh-tokohnya, 3. anonim, 4. istana sentris, 5. menggunakan alur berbingkai. 1. Kemustahilan Salah satu ciri hikayat adalah kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal tidak logis atau tidak bisa dinalar yang terjadi. Perhatikan contoh berikut. Kemustahilan Kutipan Teks Bayi lahir disertai pedang dan panah. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Siti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Seorang putri keluar dari gendang. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. 2. Kesaktian tokoh Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam hikayat. Kesaktian dalam Hikayat Indera Bangsawan ditunjukkan dengan kesaktian kedua pangeran kembar, Syah Peri dan Indera Bangsawan, serta raksasa. Adapun kesaktian ketiga tokoh tersebut adalah sebagai berikut. 1. Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan; 2. Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau untuk mengalahkan Buraksa. 3. Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa. 150 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kutipan Teks Kesaktian Tokoh Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayangdayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. (Hikayat Si Miskin) Syah Peri mampu mengalahkan garuda. 3. Anonim Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk hikayat, adalah anonim. Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah nyata dan tidak ada yang sengaja mengarang. 4. Istana sentris Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Dalam Hikayat Indera Budiman hal tersebut dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak raja, yaitu Raja Indera Bungsu, putranya Syah Peri dan Indera Bangsawan, Putri Ratna Sari, Raja Kabir, dan Putri Kemala Sari. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu kerajaan. Sebenarnya selain karakteristik di atas, hikayat juga mempunyai ciri khusus dalam hal penggunaan bahasanya. Karakteristik bahasa hikayat akan dibahas pada bagian lain di bab ini. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan tugs mandiri yaitu mengidentifikasi karakteristik hikayat dalam teks Hikayat Bayan Budiman berikut ini. Bahasa Indonesia 151 Hikayat Bayan Budiman Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke rumah dan di taruhnya hampir sangkaran bayan juga. Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam daripada senjata. Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah Swt. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apa pun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti anak raja itu. Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.” 152 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya. Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya. Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya dengan putera raja. Begitulah seterusnya sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya. Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari mereka berselisih faham. Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh melainkan diobati dengan hati kera. Maka saudagar itupun menangkap dan menangkap anak kera itu untuk mengubati anaknya. Sumber: Kesusasteraan Melayu Klasik dengan penyesuaian Contoh Jawaban Identifikasikanlah karakteristik hikayat dalam Hikayat Bayan Budiman Karakteristik Kutipan Teks Kemustahilan Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata. Keterangan Manusia bermusyawarah dengan unggas Bahasa Indonesia 153 Karakteristik Kutipan Teks Keterangan Kesaktian Tidak ditemukan Istana sentris Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu. Ada tokoh anak raja dalam cerita ini. Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 3 Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Hikayat Hikayat banyak mengandung nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religi (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh analisis nilai yang terkandung dalam Hikayat Indera Bangsawan berikut. Nilai Agama 154 Konsep Nilai Kutipan Teks Memohon kepada Tuhan dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan urusannya Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa Qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Pasrah kepada Tuhan setelah berusaha Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada AllahSubhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Nilai Sosial Budaya Moral Konsep Nilai Kutipan Teks Tidak melihat perbedaan status sosial Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Akan tetapi, tuan puteri menerimanya dengan senang hati. Membantu orang-orang yang berada dalam posisi kesulitan Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayangdayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri. Mencari jodoh putrinya dengan cara mengadakan sayembara atau semacam perlombaan untuk menunjukkan yang terkuat dan terhebat. Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat menangkap Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.” Tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu. Memperdaya orang yang tidak berusaha. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat. Bahasa Indonesia 155 Nilai Konsep Nilai Kutipan Teks Edukasi Kewajiban belajar ilmu agama sejak usia kecil. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Semua nilai diatas masih berlaku dalam kehidupan saat ini. Tugas Siswa diminta membaca kembali kutipan Hikayat Bayan Budiman dan menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Contoh Jawaban 156 Nilai Konsep Nilai Kutipan teks Religi Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Menjunjung tinggi aturan agama. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah Swt. Budaya Seorang suami (lelaki) pergi merantau untuk bekerja. Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Moral Seorang istri yang ingin berbuat curang kepada suaminya. Hatta beberapa lama ditinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Nilai Sosial Pendidikan Konsep Nilai Kutipan teks Menyadarkan seseorang untuk insyaf dan berbuat baik. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya. Membantu orang lain. Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. Seorang anak dibiasakan untuk menuntut ilmu agama (mengaji). Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Semua nilai di atas masih berlaku dalam kehidupan saat ini. B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat Ind 1 Menganalisis nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini. Ind 2 Menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dengan menggunakan teks eksposisi. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Menganalisis Nilai-nilai dalam Hikayat yang Masih sesuai dengan Kehidupan Saat ini Bahasa Indonesia 157 Petunjuk untuk Guru Pada awal pembelajaran, perlu kiranya guru menjelaskan konsep tentang nilai. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Dalam karya sastra, nilai berwujud makna di balik apa yang dituliskan melalui unsur intrinsik seperti perilaku, dialog, peristiwa, latar, dan sebagainya. Ada yang berpendapat bahwa nilai adalah nasihat kebaikan yang disampaikan secara tersirat. Nilai berbeda dengan amanat yang disampaikan secara tersurat. Beberapa jenis nilai dalam karya sastra antara lain nilai religi, moral, sosial, budaya, estetika, dan edukasi. a. Nilai religi adalah nilai yang dikaitkan dengan ajaran agama. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk gaib, dosa-pahala, serta surga-neraka. b. Nilai-nilai moral merupakan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya. c. Nilai sosial adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai sosial biasanya dikaitkan dengan kepatutan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. d. Nilai budaya adalah nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat. Ciri khas nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakat takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya. e. Nilai estetika berkaitan dengan keindahan dan seni. f. Nilai edukasi adalah nilai yang berkaitan dengan pendidikan. Nilai bersifat abadi dan universal. Namun, ada beberapa nilai sosial dan budaya yang pada akhirnya menjadi tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Pembelajaran dalam bagian ini mengajak siswa untuk menganalisis nilai-nilai mana yang masih relevan dalam kehidupan masa sekarang. Berikut disajikan contoh hasil analisis tersebut. Perhatikan contoh berikut ini. Kutipan Hikayat Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari, sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat menangkap Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.” 158 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Analisis Kandungan Nilai Terdapat nilai budaya yaitu mencari menantu melalui sayembara. Nilai budaya ini sudah tidak sesuai dengan kehidupan saat ini. Kutipan Hikayat Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Analisis Kandungan Nilai Terdapat nilai didaktis yaitu kewajiban untuk mempelajari berbagai bidang ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Nilai didaktis ini masih sesuai dengan kehidupan saat ini. Tugas Siswa ditugasi untuk menganalisis nilai yang terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman, apakah nilai-nilai tersebut masih sesuai dengan kehidupan saat ini. Contoh Jawaban Kutipan Hikayat Analisis Kandungan Nilai Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Hingga saat ini masyarakat masih memegang teguh nilai edukasi dengan memberikan pendidikan ilmu umum dan ilmu agama bagi anak-anaknya. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah Swt. Nilai agama untuk saling mengajak dalam berbuat kebaikan dan mencegah keburukan masih dilakukan. Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Di masyarakat saat ini nilai moral suami atau istri berpamitan kepada pasangannya saat hendak pergi atau bekerja masih tetap dilakukan. Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Tindakan ‘tidak setia’ pada pasangan hingga saat ini tetap dipegang oleh masyarakat sebagai tindakan yang bertentangan dengan nilai moral, budaya, bahkan agama. Bahasa Indonesia 159 Kutipan Hikayat Analisis Kandungan Nilai Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya. Keharusan untuk bertaubat, menghentikan perbuatan maksiat dan dosa sebagai nilai agama masih berlaku hingga saat ini. Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. Tindakan menasihati dan mencegah orang lain berbuat dosa memang masih dipegang teguh oleh masyarakat. Namun, dalam kehidupan masyarakat perkotaan kepedulian ini semakin menghilang. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Menjelaskan Kesesuaian Nilai-nilai dalam Hikayat dengan Kehidupan Saat ini dalam Teks Eksposisi Dalam pembelajaran ini, siswa diminta menyampaikan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam bentuk teks eksposisi. Oleh karena itu isi teks eksposisi yang dibuat harus memenuhi kriteria berikut ini. 1. Tesis atau pernyataan tentang kesesuaian sebuah nilai dengan kehidupan saat ini. Misalnya, nilai sosial untuk saling menolong orang lain. 2. Argumentasi yang digunakan harus merujuk pada kehidupan saat ini yang masih menerapkan nilai-nilai tersebut. 3. Menggunakan struktur teks eksposisi (tesis ^ argumen ^ pernyataan ulang) dan kaidah kebahasaan teks eksposisi. 160 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh: Hingga saat ini, menuntut ilmu baik ilmu umum maupun ilmu agama masih relevan. Masyarakat masih memegang teguh nilai edukasi ini. Hal ini dapat kita lihat dari makin besarnya ketertarikan orangtua mengirim anak-anaknya ke sekolah yang mengintegrasikan pendidikan umum dan agama seperti Islamic boarding school, ramainya sekolah Minggu, dan sebagainya. Bukubuku berisi pendidikan agama juga makin laris dibeli. Bahkan, pemerintah melalui Kurikulum 2013 menetapkan keharusan mengintegrasikan nilai-nilai agama pada semua mata pelajaran melalui kompetensi inti keagamaan, yang biasa disebut KI 1. C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen Ind 1 Mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat. Ind 2 Membandingkan penggunaan bahasa dalam cerpen dan hikayat. Ind 3 Membandingkan nilai dalam teks hikayat dan cerpen. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Karakteristik Bahasa Hikayat Hikayat disajikan dengan menggunakan bahasa Melayu klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam hikayat adalah pengguna konjungsi hampir pada setiap awal kalimat dan penggunaan kata arkais. Bahasa Indonesia 161 Perhatikan contoh kutipan hikayat berikut ini. Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya. Dalam kutipan tersebut konjungsi maka digunakan hingga tiga kali. Selain banyak menggunakan konjungsi, hikayat menggunakan kata-kata arkais. Hikayat merupakan karya sastra klasik. Artinya, usia hikayat jauh lebih tua dibandingkan usia Negara Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia (berasal dari bahasa Melayu), tidak semua kata dalam hikayat kita jumpai dalam bahasa Indonesia sekarang. Kata-kata yang sudah jarang digunakan atau bahkan sudah asing tersebut disebut sebagai kata-kata arkaik. Guru membimbing siswa mengidentiifikasi kata-kata arkais dalam kutipan hikayat Hikayat Indera Bangsawan, kemudian bersama-sama mencari maknanya dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata Arkais beroleh Mendapat Titah Kata, perintah buluh Tanaman berumpun, berakar serabut, batangnya beruas-ruas, berongga, dan keras; bambu; aur. mahligai Tempat kediaman raja atau putri-putri raja. ditoreh Diiris supaya terbuka, dibelek. cembul Tempat tembakau yang terbuat dari logam Inang 162 Makna Kamus Perempuan yang merawat anak tuannya. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kata Arkais Makna Kamus Upeti Uang yang wajib dibayarkan oleh negara kecil kepada raja atau negara yang berkuasa atau yang menaklukkan. Selit Banyak seluk beluknya. bejana Benda berongga yang dapat diisi dengan cairan atau serbuk dan dapat digunakan sebagai wadah. Selanjutnya, siswa diberi tugas individu untuk mendata dan mencari makna katakata arkais yang terdapat dalam kutipan teks hikayat berikut ini. Tugas Cermatilah kutipan teks berikut kemudian temukan konjungsi dan kata-kata arkais yang terdapat dalam Hikayat Bayan Budiman. Contoh Jawaban Kata Arkais Makna sebermula pada awalnya hatta kemudian menangguh menunda berhampiran bertemu menyekat memisahkan diri cembul tempat tembakau (gambir dan sebagainya) dibuat dari logam (biasa ditaruh dalam cerana atau puan Bahasa Indonesia 163 PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Membandingkan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen dan Hikayat Hikayat dan cerpen sama-sama merupakan teks narasi fiksi. Keduanya mempunyai unsur intrik yang sama yaitu tema, tokoh dan penokohan, sudut pandang, latar, gaya bahasa, dan alur. Kaidah bahasa yang dominan dalam cerpen adalah penggunaan gaya bahasa (majas) dan penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan urutan kejadian. Hikayat juga banyak menggunakan gaya bahasa untuk memperindah cerita yang disampaikan. 1. Majas Penggunaan majas dalam cerpen dan hikayat berfungsi untuk membuat cerita lebih menarik dibandingkan menggunakan bahasa yang bermakna lugas. Ada berbagai jenis majas yang digunakan baik dalam cerpen dan hikayat. Di antara majas yang sering digunakan dalam cerpen maupun hikayat adalah majas antonomasia, metafora, hiperbola, dan majas perbandingan. Meskipun sama-sama menggunakan gaya bahasa, tetapi gaya bahasa yang digunakan dalam hikayat berbeda penyajiannya dengan gaya bahasa dalam cerpen. Perhatikan penggunaan majas antonomasia dalam penggalan hikayat berikut ini. Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di negeri Antah Berantah dibawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. Si Miskin dalam kutipan hikayat di atas merupakan contoh majas antonomasia yaitu majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol. Bandingkan dengan penggunaan majas antonomasia dalam penggalan novel Putri Tidur dan Pesawat Terbang karya Gabriel Garcia Marquez berikut ini. 164 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK “Pilih mana,” katanya, “tiga, empat, atau tujuh?” “Empat.” Ia tersenyum penuh kemenangan. “Selama lima belas tahun saya bekerja di sini,” katanya, “Anda orang pertama yang tidak memilih tujuh.” Ia menulis nomor kursi di boarding pass-ku dan mengembalikannya bersama dokumen-dokumenku, lalu memandangku untuk kali pertama dengan matanya yang berwarna anggur, sebuah hiburan sampai aku bisa melihat si Cantik lagi. Kemudian ia memberi tahu bahwa bandara baru saja ditutup dan semua penerbangan ditunda. Dikutip dari: http://icanjambi.blogspot.co.id/2012/10/cerpen-gabriel-garcia-marquez-putri.html Majas simile juga banyak digunakan dalam hikayat maupun cerpen. Majas simile adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata penghubung kata pembanding yang biasa digunakan antara lain: seperti, laksana, bak, dan bagaikan. Perhatikan contoh berikut ini. Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Hikayat Si Miskin Peristiwa itu terjadi berpuluh tahun silam, pada Oktober 1965 yang begitu merah. Seperti warna bendera bergambar senjata yang merebak dan dikibarkan sembunyi-sembunyi. Ketika itu, aku masih sepuluh tahun. Ayah meminta ibu dan aku untuk tetap tenang di kamar belakang. Ibu terus mendekapku ketika itu. Kabut Ibu karya Masdar Zaenal, Kompas Minggu 8 Juli 2012 Bahasa Indonesia 165 Tugas Petunjuk (tugas individu, menjadi pekerjaan rumah) 1. Bacalah kembali teks Indera Bangsawan dan Hikayat Bayan Budiman serta dan cerpen Tukang Pijat Keliling berikut ini. Tukang Pijat Keliling oleh Sulung Pamangguh Sebenarnya tidak ada keistimewaan khusus mengenai keahlian Darko dalam memijat. Standar tukang pijat pada layaknya. Namun, keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri. Kami menemukan ketenangan di wajahnya yang membuat kami senantiasa merasa dekat. Mungkin oleh sebab itu kami terus membicarakannya. Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba-tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat. Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat memijat dengan istri di rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju ke dukun pijat di kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut tangan kaki kami yang terkilir. Hampir kebanyakan warga di kampung kami ini adalah buruh tani. Hanya beberapa orang yang memiliki sawah, dapat dihitung dengan ingatan. Setiap hari kami harus menumpahkan tenaga di ladang. Dapat dibayangkan keletihan kami bila malam menjelang. Tentulah kehadiran Darko membuat kampung kami lebih menggeliat, makin bergairah. Setiap malam, dengan membawa minyak urut, dia menyusur dari gang ke gang kampung guna menjemput pelanggan. Kakinya bagai digerakkan tanah, dia begitu saja melangkah tanpa bantuan tongkat. Tidak pernah menabrak pohon atau jatuh ke sungai. Memang, tangannya kerap meraba-raba udara ketika melangkah, seperti sedang menatap keadaan. Barangkali penglihatan Darko terletak di telapak tangannya. Dia akan berhenti ketika seseorang memanggilnya. Melayani pelanggannya dengan tulus dan sama rata, tanpa pernah memandang suatu apa pun. Serta yang membuat kami semakin hormat, tidak pernah sekali pun dia mematok harga. 166 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Dengan biaya murah, bahkan terkadang hanya dengan mengganti sepiring nasi dan teh panas, kami bisa mendapatkan kenikmatan pijat yang tiada tara. Kami menikmati bagaimana tangannya menekan lembut tiap jengkal tubuh kami. Kami merasakan urat syaraf kami yang perlahan melepaskan kepenatan bagai menemukan kesegaran baru setelah seharian ditimpa kelelahan. Pantaslah bila terkadang ada pelanggan yang tertidur saat sedang dipijat. Selain itu, Darko memiliki pembawaan sikap yang ramah, tidak mengherankan bila orang- orang kampung segera merasa akrab dengan dirinya. Dia suka pula menceritakan kisah lucu di sela pijatannya. Meskipun begitu, kami tetap tidak tahu asal usulnya dengan jelas. Bila kami menanyakannya, dia selalu mengatakan bahwa dirinya berasal dari kampung yang jauh di kaki gunung. Kemudian kami ketahui, bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung. Di antara sawah-sawah melintang. Sebuah tempat pemakaman yang muram, menegaskan keterasingan. Di sana terdapat sebuah gubuk yang menyimpan keranda, gentong, serta peralatan penguburan lain yang tentu saja kotor sebab hanya diperlukan bila ada warga meninggal. Di keranda itulah Darko tidur, memimpikan apa saja. Dia selalu mensyukuri mimpi, meskipun percaya mimpi tak akan mengubah apa-apa. Sudah berhari-hari dia tinggal di sana. Tak dapat kami bayangkan bagaimana aroma mayit yang membubung ke udara lewat tengah malam, menggenang di dadanya, menyesakkan pernapasan. Kami lantas menyarankan supaya menginap di masjid saja. Namun dia tolak. Katanya kini masjid sedang berada di ujung tanduk. Entahlah, dia lebih memilih tinggal di pemakaman, membersihkan kuburan siapa saja. Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar. Pak Lurah mengumumkan bahwa masjid kampung satu-satunya yang berada di jalan utama, akan segera dipindah ke permukiman berimpitan rumah-rumah warga dengan alasan agar kami lebih dekat menjangkaunya. Supaya masjid senantiasa dipenuhi jemaah. Namun, berhamburan kabar Pak Lurah akan mengorbankan tanah masjid dan sekitarnya ini kepada orang kota untuk sebuah proyek pasar masuk kampung. Tentu saja merupakan tempat yang strategis daripada di pelosok permukiman, harus melewati gang yang meliuk-liuk dan becek seperti garis nasib kami. Di saat seperti itu kami justru teringat Darko. Ucapannya terngiang kembali, mengendap ke telinga kami bagai datang dari keterasingan yang kelam. Kami mulai bertanya-tanya. Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi? Sejauh ini kami hanya saling memendam di dalam hati masingmasing tentang dugaan bahwa Darko memiliki kejelian menangkap hari lusa. Namun diam-diam ketika sedang dipijat, Kurit, seorang warga kampung yang terkenal suka ceplas-ceplos, meminta Darko meramalkan nasibnya. Darko hanya tersenyum sambil gelengkan kepala berkali-kali isyarat kerendahan hati, seakan berkata bahwa dia tidak bisa melakukan apa-apa selain memijat. Namun Kurit terus mendesak. Akhirnya seusai memijat, Darko pun menuruti permintaannya. Bahasa Indonesia 167 Dengan sikap yang tenang dia mulai mengusap telapak tangan Kurit, menatapnya dengan mata terpejam, kemudian berkata,” Telapak tangan adalah pertemuan antara kesedihan dan kebahagiaan.” Entahlah apa maksudnya, Kurit kali ini hanya diam saja, mendengarkan dengan takzim. ”Ada kekuatan tersimpan di telapak tanganmu.” Kurit serius menyimaknya masih dalam keadaan berbaring. ”Tetap dirawat pertanianmu, rezeki akan terus membuntuti,” tambahnya. Kurit mengangguk, masih tanpa ucap. Setelah merasa tak ada lagi sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi. Berjalan kembali menapaki malam yang lengang. Langkahnya begitu jelas terdengar, gesekan telapak kakinya pada tanah menimbulkan bunyi yang gemetar. Sementara Kurit terus menyimpan ucapan Darko, berharap akan menjadi kenyataan. *** Siang hari. Darko selalu duduk berlama-lama di celah gundukan-gundukan tanah yang berjajar. Seperti sedang merasakan udara yang semilir di bawah pohonpohon tua. Menangkap suara burung-burung yang melengking di kejauhan. Menikmati aroma semak-semak. Mulutnya bergerak, seperti sedang merapalkan doa. Mungkin dia mendoakan mereka yang di alam kubur sana. Dan bila ada warga meninggal, Darko kerap membantu para penggali kubur. Meski sekadar mengambil air dari sumur, supaya tanah lebih mudah digali. Begitulah, saat siang hari kami tak pernah melihat Darko keliling kampung. Barangkali dia lebih memilih menyepi dalam hening pemakaman. Ada saja sesuatu yang dia kerjakan. Bahkan yang mungkin tidak begitu penting sekalipun. Mencabuti rerumputan liar di permukaan tanah makam, mengumpulkan dedaunan yang berserakan dengan sapu lidi lalu membakarnya. Padahal, lihatlah betapa daundaun tidak akan pernah berhenti menciumi bumi. Dia begitu tangkas melakukan itu semua, seakan memang tak pernah ada masalah dengan penglihatannya. Kurit membenarkan ucapan Darko. Bawang merah yang dipanennya kini lebih besar dan segar daripada hasil panen sebelumnya. Bertepatan dengan naiknya harga bawang yang memang tak menentu. Dengan meluap-luap Kurit menceritakan kejelian Darko membaca nasib seseorang kepada siapa saja yang dijumpainya. Kabar tentang ramalannya pun bagai udara, beredar di perkampungan. Kini hampir setiap malam selalu saja ada yang membutuhkan jasanya. Para perempuan, yang biasanya lebih menyukai pijatan suami, mulai menunggu giliran. Entah karena memang butuh mengendorkan otot yang tegang atau sekadar ingin mengetahui ramalannya. Mungkin dua-duanya. Bila kebetulan kami menjumpainya di jalan dan minta diramal tanpa pijat sebelumnya, Darko tidak akan bersedia melakukannya. Katanya, dia hanya menawarkan jasa pijat, bukan ramalan. Di warung wedang jahe, orang-orang terus membicarakannya. Mereka saling menceritakan ramalan masing-masing. ”Akan datang kepadaku putri kecil pembawa rezeki.” 168 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK ”Eh, dia juga bilang, sebentar lagi akan habis masa penantianku,” kata perempuan pemilik warung dengan nada berbunga-bunga. Ia hampir layu menunggu lamaran. ”Dia menyarankan supaya aku beternak ayam saja,” seseorang menambahi. Begitulah, dengan sangat berkobar-kobar kami menceritakan ramalan masingmasing. Setiap lamunan kami habiskan untuk berharap. Menunggu dengan keyakinan mengucur seperti curah keringat kami yang terus menetes sepanjang hari. Sungguh tak dapat kami pungkiri. Tak dapat kami sangkal, segalanya benarbenar terjadi. Talim dianugerahi bayi perempuan yang sehat dari rahim istrinya. Tak lama jelang itu, Surtini si perawan tua menerima lamaran seorang duda dari kampung sebelah. Sementara Tasrip bergembira mendapati ternak ayamnya gemuk dan lincah. Disusul dengan kejadian-kejadian serupa. Kejelian Darko dalam meramal semakin diyakini orang- orang kampung. Ketepatannya membaca nasib seperti seorang petani memahami gerak musim-musim. Pak Lurah pun merasa terusik mendengar kabar yang dari hari ke hari semakin meluap itu. Ia sebelumnya memang belum pernah merasakan pijatan Darko. Ia lebih memilih pijat ke kampung sebelah yang bersertifikat, menurutnya lebih pantas dipercayai. Malam itu diam-diam Pak Lurah memanggil Darko ke rumahnya. Seusai dipijat, dengan suara penuh wibawa ia meminta diramalkannya nomer togel yang akan keluar besok malam. Seperti biasa, Darko hanya menggeleng sambil tersenyum. Namun Pak Lurah terus mendesak, bahkan sedikit memohon. Darko diam beberapa jenak. Kemudian, dengan sangat terang dia pun menyebutkan angka sejumlah empat kali diikuti gerak jari-jari tangannya. Kali ini Pak Lurah yang tersenyum, gembira melintasi raut mukanya. Seperti biasa, setelah merasa tidak ada sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi. Membiarkan tubuhnya diterpa angin malam yang lembab. *** Orang-orang kampung kini mulai gelisah. Sudah dua malam kami tidak menjumpai Darko keliling kampung. Kami hanya bisa menduga dengan kemungkinan-kemungkinan. Sementara Pak Lurah kian geram, merasa dilecehkan. Mendapati nomer togel pemberiannya tak kunjung tembus. Esoknya, di suatu Jumat yang cerah, Pak Lurah mengumpulkan beberapa warga—terutama yang lelaki—guna memindahkan perlengkapan penguburan ke tengah permukiman. Katanya, tanah kuburan semakin sesak, membutuhkan lahan luang yang lebih. Sesampainya di sana, kami tetap tidak menjumpai Darko. Di gubuk itu, kami tidak juga menemukan jejak peninggalannya. Dengan memendam perasaan getir kami merobohkan tempat tinggalnya. Dalam hati kami masih sempat bertanya. Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi? Sumber: Kamar Malas, Januari 2012, Koran Kompas Minggu, 1 Juli 2012 Bahasa Indonesia 169 2. Carilah penggunaan jenis majas yang sama dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijat Keliling. Gunakan tabel berikut ini. Dikerjakan di buku tugasmu. Jenis Majas 3. Kutipan Hikayat Kutipan Cerpen perumpamaan Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar. Kakinya bagai digerakkan tanah, dia begitu saja melangkah tanpa bantuan tongkat. Retoris Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi? Ironi Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Di keranda itulah Darko tidur, memimpikan apa saja. Dia selalu mensyukuri mimpi, meskipun percaya mimpi tak akan mengubah apa-apa. Temukan penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan peritiwa dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijat Keliling. Gunakan tabel berikut ini. a. Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Kutipan Hikayat Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. 170 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kutipan Cerpen Kemudian kami ketahui, bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung. Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya. Dengan biaya murah, bahkan terkadang hanya dengan mengganti sepiring nasi dan teh panas, kami bisa mendapatkan kenikmatan pijat yang tiada tara. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Kemudian kami ketahui, bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat pemakaman di ujung kampung. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Membandingkan Nilai dalam Teks Hikayat dan Nilai Cerpen Tugas Bandingkanlah nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat dan cerpen berikut ini. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri. Bahasa Indonesia 171 Kutipan cerpen “Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!” “Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….” Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu. “Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git. Ketika Mas Gagah Pergi, Helvy Tiana Rosa Sumber: http://sastrahelvy.com/2014/09/05/ ketika-mas-gagah-pergi/ Baik dalam hikayat maupun dalam cerpen terkandung nilai pendidikan tentang pentingnya menuntut ilmu umum dan ilmu agama. D. Mengembangkan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen Ind 1 Membandingkan alur cerita dalam hikayat dan cerpen Ind 2 Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Membandingkan Alur Cerita dalam Hikayat dan Cerpen Kamu telah memahami perbedaan karakteristik bahasa hikayat dengan cerpen. Dalam subbab ini, kamu akan belajar mengembangkan imajinasi dan kreasi untuk menuliskan kembali isi hikayat dalam bentuk cerpen. Salah satu unsur intrinsik yang sangat menentukan keberhasilan sebuah cerpen atau hikayat dalam menyaampaikan cerita adalah alur. Alur adalah rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat yang membentuk satu rangkaian cerita yang utuh. 172 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Salah satu karakteristik alur dalam hikayat selain beralur maju adalah menggunakan alur berbingkai. Alur maju dalam sebuah cerita berarti cerita dimulai dari masa lalu ke masa kini, atau dari masa kini ke masa yang akan datang. Alur berbingkai artinya di dalam cerita ada cerita lain. Alur berbingkai dalam hikayat biasanya disajikan dengan menghadirkan seorang tokoh yang bercerita tentang suatu kisah. Perhatikan bukti alur berbingkai dalam kutipan hikayat berikut ini. Dalam cerita yang lain pula, bayan bercerita mengenai pengorbanan seorang isteri. Seorang puteri raja yang kejam telah menangkap 39 orang suaminya. Suaminya yang keempat puluh telah berjaya menginsafkannya dengan sebuah cerita mengenai seekor rusa betina yang sanggup menggantikan pasangannya, rusa jantan, untuk disembelih. .............................................................................................. Dalam kutipan di atas tampak Burung Bayan sedang menyampaikan sebuah cerita kepada tuannya. Inilah yang dimaksud alur cerita berbingkai. Jadi, di dalam cerita terdapat cerita. Berbeda dengan hikayat yang selalu menggunakan alur mundur, alur dalam cerpen hanya satu. Hal ini sesuai dengan karakteristik cerpen yang beralur tunggal. Artinya, peristiwa-peristiwa dalam cerpen merupakan satu rangkaian peristiwa yang saling berhubungan sebab akibat. Tugas Petunjuk: 1. Bacalah kembali cerpen Tukang Pijat Keliling. Tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat. 2. Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan alur ceritanya (rangkaian peristiwanya) secara singkat. 3. Bandingkanlah alur cerpen dan hikayat tersebut! Hikayat Si Miskin Ini hikayat ceritera orang dahulu kala sekali peristiwa Allah Swt menunjukkan kekayaan-Nya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rizkinya berkeliling negara antah-berantah. Adapun nama raja di dalam negara itu Maharaja Indera Dewa. Namanya terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah Dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun. Bahasa Indonesia 173 Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala rajaraja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengkak dan berdarah. Maka segala tubuhnya pun berlumur dengan darah. Maka orang pun gemparlah. Maka titah baginda, “Apakah yang gempar di luar itu?”. Sembah segala raja-raja itu “Ya tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin tuanku”. Maka titah baginda, “Suruh usir jauh-jauh!”. Maka diusir oranglah akan si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itupun kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanannya itu. Maka segala raja-raja dan menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya. Adapun akan si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka iapun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari riskinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang. Apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia. Maka diusirlah dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah. Ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melontari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah tunggang langgang, tubuhnya habis berlumur dengan darah. Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya. Maka ia pun bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-sampah. Maka berhentilah ia di sana. Maka dicaharinyalah di dalam sampah yang tertimbun itu barang yang boleh dimakan. Maka didapatinyalah ketupat yang sudah basi dibuangkan oleh orang pasar itu dengan buku tebu lalu dimakannya ketupat yang sebiji itu laki bini. Setelah sudah dimakannya ketupat itu maka barulah dimakannya buku tebu itu. Maka adalah segar sedikit rasanya tubuhnya karena beberapa lamanya tiada merasai nasi. Hendak mati rasanya. Ia hendak meminta ke rumah orang takut. Jangankan diberi orang barang sesuatu, hampir kepada rumah orang itu pun tiada boleh. Demikianlah si Miskin itu sehari-hari. Hatta, maka haripun petanglah. Maka si Miskin pun berjalanlah masuk ke dalam hutan tempatnya sediakala itu. Di sanalah ia tidur. Maka disapunyalah darah-darah yang ditubuhnya tiada boleh keluar karena darah itu sudah kering. Maka si Miskin itupun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah pagi-pagi hari maka berkatalah si Miskin kepada isterinya, “Ya tuanku, matilah rasaku ini. Sangatlah sakit rasanya tubuhku ini. Maka tiadalah berdaya lagi hancurlah rasanya anggotaku ini.” Maka iapun tersedu-sedu menangis. Maka terlalu belas rasa hati isterinya melihat laku suaminya demikian itu. Maka iapun menangis pula seraya mengambil daun kayu lalu dimamahnya. Maka disapukannyalah seluruh tubuh suaminya sambil ia berkata, “Diamlah, tuan jangan menangis.” 174 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Maka selaku ini adapun akan si miskin itu aslinya daripada raja keinderaan. Maka kena sumpah Batara Indera maka jadilah ia demikian itu. Maka adalah suaminya itu pun segarlah sedikit tubuhnya. Setelah itu maka suaminya pun masuk ke dalam hutan mencari ambat yang muda yang patut dimakannya. Maka dibawanyalah kepada isterinya. Maka demikianlah laki bini. Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itupun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada isterinya, “Ayo, hai Adinda. Tuan hendak menangkap kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis. Maka kata suaminya, “Diamlah tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam itu kakanda berikan pada tuan.” Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai di orang berjualan buah mempelam, maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam itu, “Hai miskin. Apa kehendakmu?” Maka sahut si Miskin, “Jikalau ada belas dan kasihan serat rahim tuan akan hamba orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah mempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya. Maka ada yang memberi buah mempelam, ada yang memberikan nasi, ada yang memberikan kain baju, ada yang memberikan buahbuahan. Maka si Miskin itupun heranlah akan dirinya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hampir pun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka ia pun kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, “Inilah Tuan, buah mempelam dan segala buah-buahan dan makanmakanan dan kain baju. Itupun diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam taman raja itu. “Biarlah aku mati sekali.” Maka terlalulah sebal hati suaminya itu melihatkan akan kelakuan isterinya itu seperti orang yang hendak mati. Rupanya tiadalah berdaya lagi. Maka suaminya itu pun pergilah menghadap Maharaja Indera Dewa itu. Maka baginda itupun sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja. Maka si Miskin datanglah. Lalu masuk ke dalam sekali. Maka titah baginda, “Hai Miskin, apa kehendakmu?” Bahasa Indonesia 175 Maka sahut si Miskin, “Ada juga tuanku.” Lalu sujud kepalanya lalu diletakkannya ketanah, “Ampun Tuanku, beribu-ribu ampun tuanku. Jikalau ada karenanya Syah Alam akan patuhlah hamba orang yang hina ini hendaklah memohonkan daun mempelam Syah Alam yang sudah gugur ke bumi itu barangkali Tuanku. Maka titah baginda, “Hendak engkau buatkan apa daun mempelam itu?” Maka sembah si Miskin, “Hendak dimakan, Tuanku.” Maka titah baginda, “Ambilkanlah barang setangkai berikan kepada si Miskin ini”. Maka diambilkan oranglah diberikan kepada si Miskin itu. Maka diambillah oleh si Miskin itu seraya menyembah kepada baginda itu. Lalu keluar ia berjalan kembali. Setelah itu maka baginda pun berangkatlah masuk ke dalam istananya. Maka segala raja-raja dan menteri hulubalang rakyat sekalian itupun masingmasing pulang ke rumahnya. Maka si Miskin pun sampailah kepada tempatnya. Setelah dilihat oleh isterinya akan suaminya datang itu membawa buah mempelam setangkai. Maka ia tertawa-tawa. Seraya disambutnya lalu dimakannya. Maka adalah antaranya tiga bulan lamanya. Maka ia pun menangis pula hendak makan nangka yang di dalam taman raja itu juga. Maka si Miskin itu pun pergilah pula memohonkan kepada baginda itu. Maka sujudlah pula ia kepada baginda. Maka titah baginda, “Apa pula kehendakmu hai miskin?” Maka sahut si Miskin, “Ya Tuanku, ampun beribu-ribu ampun.” Sahut ia sujud kepalanya lalu diletakkannya ke tanah. Sahut ia berkata pula, “Hamba ini orang yang miskin. Hamba minta daun nangka yang gugur ke bumi, barang sehelai. Maka titah baginda, “Hai Miskin, hendak kau buatkan apa daun nagka? Baiklah aku beri buahan barang sebiji.” Maka diberikan kepada si Miskin itu. Maka ia pun sujud seraya bermohon kembali mendapatkan isterinya itu. Maka ia pun sampailah. Setelah dilihat oleh isterinya itu suaminya datang itu, maka disambutnya buah nangka itu. Lalu dimakan oleh isterinya itu. Adapun selama isterinya si Miskin hamil maka banyaklah makan-makanan dan kain baju dan beras padi dan segala perkakas-perkakas itu diberi orang kepadanya. Hatta maka dengan hal yang demikian itu maka genaplah bulannya. Maka pada ketika yang baik dan saat yang sempurna pada malam empat belas hari bulan. Maka bulan itu pun sedang terang. Maka pada ketika itu isteri si Miskin itu pun beranaklah seorang anak laki terlalu amat baik parasnya dan elok rupanya. Maka dinamainya akan anaknya itu Markaromah artinya anak di dalam kesukaran. Maka dipeliharakannyalah anaknya itu. Maka terlalu amat kasih sayangnya akan anak itu. Tiada boleh bercerai barang seketika jua pun dengan anaknya Markaromah itu. Hatta, maka dengan takdir Allah Swt. menganugarahi kepada hambanya. Maka si Miskin pun menggalilah tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah kepada sebuah telaju yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka isterinya pun datanglah melihat akan emas itu. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.” 176 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Alur Cerita Cerpen Tukang Pijat Keliling Alur Cerita Hikayat Si Miskin Alur cerita maju Dimulai dari cerita kedatangan tokoh Darko ke kampung tokoh aku. Tokoh Darko menjalani profesinya sebagai tukang pijat keliling kampung. Tidak ada yang tahu siapa yang memuai menyebarkan kabar bahwa Darko bisa meramal. Beberapa warga kampung menjadi saksi bahwa omongan Darko (ramalannya) terbukti. Akhirnya, Pak Lurah meminta Darko memijatnya sekaligus meramalkan nomor togel buat Pak Lurah. Ternyata, ramalan Darko tak berhasil. Setelah menghilang dua hari, pak lurah mengatakan pada warga bahwa lahan kuburan sudah sempit perlu perluasan. Saat itu, warga kampung mendapati Darko tidak lagi berada di kompleks pemakaman, tempat ia biasa tinggal. Alur cerita maju Cerita diawali dengan keberangkatan Khojan Maimun untuk pergi berdagang. Sebelum berdagang, ia membeli dua ekor burung bayang, jantan dan betina agar dapat menemani istrinya yang cantik yang bernama Bibi Zaenab. Saat suaminya pergi berdagang, Bibi Zaenab bertemu seorang pangeran yang tampan. Keduanya lalu berjanji untuk berkencan. Burung bayan betina gagal mencegah kepergian Bibi Zaenab. Akhirnya, burung bayan jantan menggunakan sisat. Ia menceritakan cerita menarik pada Bibi Zaenab hingga ia lupa janjinya untuk bertemu dengan sang pangeran. Begitu terus setiap hari hingga Khojan Maimun pulang Bibi Zaenab tidak sempat menemui pangeran karena asyik mendengarcerita burung bayan. Alurnya tunggal, hanya berfokus pada permasalahan tokoh utamanya, Darko. Alur ceritanya berbingkai karena di dalam cerita Khojah Maimun dan Bibi Zaenab ada cerita lain, misalnya cerita tentang anak kancil yang disampaikan burung bayan pada Bibi Zaenab. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menceritakan Kembali Isi Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam mengubah isi cerita hikayat ke dalam bentuk cerpen. a. Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal. b. Menggunakan bahasa Indonesia saat ini. c. Menggunkan gaya bahasa yang sesuai. d. Tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam hikayat. Bahasa Indonesia 177 LAPORAN MEMBACA BUKU Pada awal semester guru telah menyampaikan kewajiban siswa untuk membaca buku fiksi dan nonfiksi. Pada akhir pembelajaran IV materi hikayat, guru akan menagih laporan hasil membaca buku yaitu menyusun ikhtisar. Menulis rangkuman bertujuan agar siswa dapat menuliskan kembali isi buku yang dibaca secara ringkas dan runtut. Rangkuman adalah hasil dari kegiatan merangkum atau suatu hasil dari kegiatan meringkas suatu uraian yang lebih panjang menjadi lebih singkat dengan perbandingan yang proposional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Langkah-langkah Membuat Rangkuman 1. 2. 3. 4. 5. Harus membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh. Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf. Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkuman dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan menggunakan bahasa perangkum sendiri. Hanya saja, apabila perangkum merasa ada yang kurang enak, perangkum dapat membuka kembali bacaan yang akan dirangkum. Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren. Perangkum perlu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil perbaikan dan memastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan bacaan yang dirangkum. Petunjuk Laporan Membaca Buku Bacalah satu buku nonfiksi sampai selesai. Kemudian, telaah buku tersebut seperti yang telah disajikan dalam contoh. Kerjakan pada lembar terpisah atau pada buku kerjamu. Setelah itu sampaikan hasil analisis kepada temanmu! 178 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Identitas Buku yang Dibaca Judul : Pengarang : Penerbit, kota terbit, dan tahun terbit : Bagian Buku Pokok Isi Indormasi Bab 1 Bab 2 dst. Berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah kamu temukan di atas, rangkaikanlah pokok-pokok informasi tersebut dengan menggunakan konjungsi yang tepat sehingga menjadi teks yang utuh. PENILAIAN a. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian baik melalui tes tertulis maupun penugasan, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Berikut ini adalah contoh rumus penentuan nilai akhir untuk KD 3 (pengetahuan). NA = (2 X Rt Tugas individu) + Rt Tugas kelompok + (2 X Nilai Tes) 3 Keterangan: NA : Nilai akhir Rt Tugas individu : Rata-rata nilai tugas individu Rt Tugas kelompok : Rata-rata nilai tugas kelompok INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK A Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Bahasa Indonesia 179 “ “ SUATU HARI, KAMU AKAN MENJADI TUA DAN MULAI MEMBACA CERITA DONGENG LAGI. C.S. Lewis penulis dari Britania Raya 180 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Bab V MEMBUAT KESEPAK ATAN MELALUI NEGOSIASI Sumber foto: kolekksi pribadi foto pembelajaran siswa SMA Negeri 1 Batu Jawa Timur Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai Buku Guru Bahasa Indonesia 181 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara lisan atau tulis. 182 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi. 4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan. PETA KONSEP Merumuskan ciri teks negosiasi Mengevaluasi pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi Menjelaskan cara menyampaikan pengajuan penawaran Menjelaskan syarat tercapainya persetujuan (kesepakatan) Menganalisis faktor penentu keberhasilan negosiasi Menjelaskan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks Menggunakan alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan dan penawaran dalam negosiasi lisan. Menjelaskan pola-pola penyajian teks negosiasi MENYAMPAIKAN NEGOSIASI Menentukan bagian-bagian (struktur) teks negosiasi Menganalisis teks negosiasi Menyebutkan unsu-unsur surat penawaran dan pemesanan barang Mengidentifikasi pasangan tuturan dalam teks negosisi Mengidentifikasi kalimat persusif dalam teks negosiasi Mengkonstruksikan teks negosiasi Menyusun teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog Menyusun teks negosiasi lisan dalam bentuk naratif Bahasa Indonesia 183 A. Mengevaluasi Teks Negosiasi secara Lisan Maupun Tertulis Ind 1 Merumuskan ciri teks negosiasi. Ind 2 Menjelaskan cara menyampaikan pengajuan dan penawaran. Ind 3 Menjelaskan syarat tercapainya persetujuan (kesepakatan). PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Merumuskan Teks Negosiasi Petunjuk untuk Guru Guru dapat memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan apakah siswa pernah melakukan negosiasi. Misalnya negosiasi dengan guru untuk menunda ulangan, negosiasi dengan tim kesebelasan sekolah lain untuk melakukan pertandingan sepak bola, dan sebagainya. Pertanyaan guru ditujukan untuk menggali pemahaman dan pengalaman negosiasi yang telah dimiliki oleh siswa. Bila memungkinkan, guru menunjuk satu atau dua orang untuk menceritakan secara runut negosiasi yang pernah dilakukan. Giringlah tanggapan siswa lain untuk menanyakan atau menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan (a) alasan melakukan negosiasi, (b) tujuanmelakukan negosiasi, (c) proses pencapaian negosiasi, serta (d) kesepakatan apa yang telah dicapai. Setelah kegiatan tanya jawab sekitar 10 menit, guru kemudian menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dipelajari. Untuk mengetahui apakah sebuah teks termasuk teks negosiasi atau bukan, berikut ini disajikan unsur-unsur yang harus ada dalam debat. 1. Partisipan, biasanya pihak yang menyampaikan pengajuan dan pihak yang menawar. Pada beberapa negosiasi untuk memecahkan konflik atau pertikaian ada partisipan ketiga yang berperan sebagai perantara, penengah, atau pemandu. 2. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak. 3. Ada pengajuan dan penawaran. 4. Ada kesepakatan sebagai hasil negosiasi. Ketika tidak tercapai kesepakatan berarti tidak terjadi negosiasi. 184 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Selanjutnya, siswa diminta menyimak video debat atau mendengarkan teks debat yang akan diperagakan oleh dua orang siswa secara berpasangan. Setiap selesai pembacaan satu teks, guru membimbing siswa untuk mendiskusikan pertanyaanpertanyaan yang disediakan pada setiap akhir teks. Teks 1: Pembeli : Penjual : Pembeli Penjual Pembeli : : : Penjual Pembeli : : Pembeli : “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?” Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.” Pembeli : “Boleh kurang kan, bang?” Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Sumber: http://fotojurnalistiku.blogspot.co.id Masak pohon.” “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?” “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.” “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?” “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.” “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.” “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.” “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.” Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang dibelinya. Tugas Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks. 1. Siapa pelaku dalam dialog tersebut? 2. Bagaimana cara pembeli menawar harga mangga tersebut? 3. Bagaimana tanggapan penjualnya? 4. Apakah pada akhir dialog terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli? 5. Bagaimana kesepakatan itu terjadi? Bahasa Indonesia 185 Contoh Jawaban No. Pertanyaan Jawaban 1. Siapa pelaku dalam dialog tersebut? Penjual mangga dan pembelinya. 2. Bagaimana cara pembeli menawar harga mangga tersebut? Sedang musim mangga, jadi harga seharusnya lebih rendah. 3. Bagaimana tanggapan penjualnya? Berusaha menolak harga yang ditawar karena mangganya masak pohon. 4. Apakah pada akhir dialog terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli? Terjadi kesepakatan walau harga tidak setinggi harapan penjual dan tidak serendah harapan pembeli. 5. Bagaimana kesepakatan itu terjadi? Penjual mengijinkan ibu itu memilih mangga yang akan dibeli, asal bukan yang besar-besar. Teks 2: HP Baru Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk Ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada Ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP. “Yah ... Rani benar-benar perlu HP. Belikan ya Yah?” kata Rani pada ayahnya. “Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula kan sudah ada telepon rumah,” kata Ayah sambil meletakkan koran ke atas meja. “Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelpon orangtuanya saat terpaksa pulang telat.” “Lha, kalau begitu kamu jangan pulang telat,” kata ayah lagi. Rani hampir saja menangis. “Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, ngirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu Ayahnya. Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut. “Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?” Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya. “Iya Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.” 186 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK “Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ....” ayah seakan sengaja menggoda Rani. “Asal apa, Yah?” tanya Rani tak sabar. “Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.” “Rani janji, Yah. Makasih ya Ayah,” janji Rani sambil memeluk Ayahnya. Tugas Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks. 1. Apa yang diajukan Rani pada ayahnya? 2. Apakah ayah langsung mengabulkan permintaan Rani? Jelaskan alasannya! 3. Bagaimana cara Rani meyakinkan ayahnya? 4. Bagaimana cara Ayah memenuhi permintaan Rani? 5. Apakah permintaan Rani dikabulkan oleh ayahnya? Adakah syarat yang harus dipenuhi Rani? Contoh Jawaban No Pertanyaan Jawaban 1 Apa yang diajukan Rani pada ayahnya? HP Baru 2 Apakah ayah langsung mengabulkan permintaan Rani? Jelaskan alasannya! Tidak. Ayah masih mengingatkan adanya telepon rumah. 3 Bagaimana cara Rani meyakinkan ayahnya? Menyebutkan bahwa melalui HP ia akan bisa mengunduh bahan pelajaran, mengirim tugas, berdiskusi dan mengakses internet. 4 Bagaimana cara Ayah memenuhi permintaan Rani? Mengabulkan dengan syarat. 5 Apakah permintaan Rani dikabulkan oleh ayahnya? Adakah syarat yang harus dipenuhi Rani? Dikabulkan, dengan syarat Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP untuk hal-hal yang positif. Bahasa Indonesia 187 Teks 3: Terima Kasih Bu Mia Kamis pagi usai pelajaran olah raga, Bu Mia, guru Kimia masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasanya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebabnya, mereka baru saja mengikuti ujian lari mengelilingi stadion. Sebenarnya hari itu Bu Mia akan Sumber: Koleksi pribadi, diunduh dari https://www. facebook.com/faradina.izdhihary.dua memberikan ulangan. Beberapa siswa yang napasnya masih memburu dan keringatnya bercucuran, mengajukan usul pada Dani. “Dan ... minta Bu Mia menunda ulangan dong. Capek nih,” kata Ali. “Waduuuh aku gak berani,” jawab Dani. “Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas, ” sambung Dani. “Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,” kata Lia. “Beres. Kamu kan ketua kelas.” Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran. “Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?” tanya Lia sambil duduk. “Iya. Ada apa?” “Begini, Bu, saya mewakili teman-teman, Lia minta maaf kaena teman-teman belum selesai ganti baju. “ “Biasanya kan tidak terlambat seperti ini?” tanya Bu Mia. “Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion 2 kali.” “Oh ... kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?” suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju. “Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.” “Ya sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja,” jawab Bu Lia mengagetkan Mia dan teman-teman. “Makasih, Bu,” kata Lia. “Eit ... tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.” “Iya, Bu. Makasih.” Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia. 188 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tugas Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks. 1. Apa yang disampaikan Lia kepada Bu Mia? 2. Bagaimana cara Lia meyakinkan Bu Mia? 3. Bagaimana tanggapan Bu Mia atas permintaan Lia? 4. Apakah Bu Lia mengabulkan permintaan Lia? 5. Adakah syarat yang ditetapkan Bu Mia? Contoh Jawaban No . Pertanyaan Jawaban 1. Apa yang disampaikan Lia kepada Bu Mia? Penyebab keterlambatan. 2. Bagaimana cara Lia meyakinkan Bu Mia? Tidak diperlukan cara khusus. 3. Bagaimana tanggapan Bu Mia atas permintaan Lia? Memberi waktu minum dan memutuskan menunda ulangan. 4. Apakah Bu Lia mengabulkan permintaan Lia? Mengabulkan. 5. Adakah syarat yang ditetapkan Bu Mia? Ada. Tepat waktu, tidak boleh gaduh dan tidak boleh mengganggu kelas lain. Tugas Setelah menyimak dan mendiskusikan isi ketiga teks di atas, diskusikanlah hal-hal berikut ini. 1. Di antara ketiga teks tersebut, manakah yang termasuk teks negosiasi? Jelaskan alasanmu! 2. Apakah dalam teks tersebut terjadi proses pengajuan dan penawaran? 3. Siapakah partisipan yang menyampaikan pengajuan dan yang mengajukan penawaran? 4. Apakah terjadi kesepakatan antar partisipan? 5. Rumuskanlah ciri-ciri teks negosiasi dengan bahasamu sendiri. Bahasa Indonesia 189 Contoh Jawaban No. Pertanyaan Jawaban 1. Di antara ketiga teks tersebut, manakah yang termasuk teks negosiasi? Jelaskan alasanmu! Teks 1 dan 2 2. Apakah dalam teks tersebut terjadi proses pengajuan dan penawaran? Ya 3. Siapakah partisipan yang menyampaikan pengajuan dan yang mengajukan penawaran? Teks 1: a. Yang mengajukan penjual b. Yang menawar pembeli Teks 2: c. Yang mengajukan Rani d. Yang menawar: ayah 4. Apakah terjadi kesepakatan antar partisipan? Ya 5. Rumuskanlah ciri-ciri teks negosiasi dengan bahasamu sendiri. Ada pihak yang mengajukan da nada yang menawar, kemudian timbul kesepakatan diantara keduanya. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Menjelaskan Cara Menyampaikan Pengajuan dan Penawaran Petunjuk untuk Guru Guru mengajukan pertanyaan pada siswa bagaimana cara mengajukan usulan serta menyampaikan penawaran pada saat bernegosiasi. Usahakan untuk menggali pengalaman siswa. Guru juga dapat menggunakan teks negosiasi yang telah disajikan pada bagian sebelumnya. 190 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Siswa sudah memahami bahwa tujuan negosiasi adalah tercapainya kesepakatan antara pihak-pihak yang berbeda kepentingan. Untuk itu diperlukan cara yang tepat agar perbedaan-perbedaan tersebut dapat terselesaikan tanpa menyebabkan kerugian satu pihak, baik pihak yang menyampaikan pengajuan maupun penawaran harus melakukan dengan cara yang tepat. Perhatikan penggalan teks negosiasi berikut ini. Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.” Pembeli : “Boleh kurang kan, Bang?” Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon.” Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?” Baik pembeli maupun pedagang dalam menyampaikan pengajuan maupun penawaran bersikap sopan, tidak menekan pihak lain, serta disertai dengan alasan. Dalam negosiasi, menyampaikan alasan ini merupakan cara halus untuk membujuk pihak lain. Tugas Siswa diminta membaca kembali teks Minta HP dan Terima Kasih Bu Mia di atas, kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini. No. Pertanyaan Jawaban 1. Jelaskan bagaimana cara Rani meyakinkan ayahnya agar ia dibelikan HP? Menjelaskan kegunaan dan tingkat kebutuhannya akan HP. 2. Apakah Rani bersikap sopan dan menghargai ayahnya? Jelaskan alasanmu! Ya. 3. Alasan apa yang disampaikan rani untuk meyakinkan ayahnya? Kebutuhannya untuk merngirim tugas lewat internet. 4. Jelaskan bagaimana cara Lia meyakinkan Bu Mia? Dengan kondisi fisik Lia dan teman-temannya. 5. Adakah syarat yang disampaikan Bu Lia ketika pengabulkan permintaan Lia? Tepat waktu, tidak gaduh, tidak mengganggu kelas lain. Bahasa Indonesia 191 No. Pertanyaan Jawaban 6 Apakah dalam kesepakatan yang dirain Rani dan ayahnya sama-sama untung? Ya. 7 Begitu pun Lia dan Bu Mia? Jelaskan alasanmu! Lia untung. Bu Mia terpaksa menunda ulangan. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 3 Menjelaskan Syarat Tercapainya Persetujuan (Kesepakatan) Dalam mencapai kesepakatan, selain menerima alasan yang disampaikan pihak yang mennyajikan pengajuan, penawar biasanya juga mengajukan tuntutan. Ketika pengajuan dan penawaran mencapai titik temu, terjadilah kesepakatan. Pada teks Beli HP, ayah memenuhi permintaan Rani dengan mengajukan persyaratan. Perhatikan kutipannya berikut ini: “Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ....” ayah seakan sengaja menggoda Rani. “Asal apa Yah?” tanya Rani tak sabar. “Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.” Ketika pihak yang mengajukan tuntutan, Rani, menyepakati persyaratan yang ditetapkan ayah, tercapailah kesepakatan. Kesepakatan yang terjadi menguntungkan kedua belah pihak. Rani mendapatkan HP Baru yang diinginkan, ayah mendapatkan hadiah prestasi belajar yang baik dari Rani. Tugas Selanjutnya bacalah kembali teks negosiasi antara pedagang dan pembeli di atas serta teks Terima kasih Bu Mia. Analisislah apakah kesepakatanyang dicapai memenuhi persyaratan-persyaratan berikut: 1. dilakukan dengan santun; 2. tidak ada tekanan atau paksaan; 3. saling menguntungkan; 4. kesepakatannya bersifat praktis, bisa diterapkan. 192 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh Jawaban Pedagang dan Pembeli No . Persyaratan Jawaban 1. dilakukan dengan santun; Ya 2. tidak ada tekanan atau paksaan; Ya 3. saling menguntungkan; Ya 4. kesepakatannya bersifat praktis, bisa diterapkan. Ya Terima kasih Bu Mia No. Persyaratan Jawaban 1. Dilakukan dengan santun Ya 2. Tidak ada tekanan atau paksaan Ya 3. Saling menguntungkan 4. Kesepakatannya bersifat praktis, bisa diterapkan. Tidak Ya Bahasa Indonesia 193 B. Menjelaskan Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negoisasi Ind 1 Menganalisis faktor penentu keberhasilan negosiasi. Ind 2 Menggunakan alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan dan penawaran dalam negosiasi. Ind 3 Menjelaskan pola-pola penyajian teks negosiasi. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Menganalisis Faktor Penentu Keberhasilan Negosisi Petunjuk untuk Guru Sebelum membaca teori yang disajikan di dalam buku teks, guru mengajak siswa membaca kembali teks negosiasi yang disajikan pada bagian sebelumnya. Siswa diajak mendiskusikan faktor-faktor yang menentukan tercapainya kesepakatan dalam bernegosiasi. Agar daya nalar dan kemampuan siswa berpikir kritis berkembang dengan baik, guru harus mengarahkan siswa untuk tidak membaca fakor penentu keberhasilan negosiasi yang disajikan dalam buku teks. Setelah mendapatkan jawaban siswa yang beragam, guru mengajak siswa membandingkan jawaban siswa dengan teori yang disajikan dalam buku teks. Faktor yang menentukan tercapainya kesepakatan dalam negosiasi di atas adalah sebagai berikut. Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-masing pihak memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik dalam sebuah perundingan. Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi antara lain sebagai berikut. 1. Kesediaan untuk berkompromi dengan pihak lain. 2. Tidak ada pihak yang dirugikan. 3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan. 4. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain. Faktor-faktor tersebut dapat muncul semua dalam proses negosiasi atau hanya muncul beberapa saja. 194 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Sekarang marilah kita analisis teks dialog antara ayah dan anak berikut ini. Analisislah faktor-faktor apa yang menyebabkan. Ayah Anak Ayah Anak Ayah : : : : : Anak : Ayah : Anak : Ayah : Anak : Ayah : Anak : “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.” “Ada apa, Yah?” “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?” “Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.” “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.” “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.” “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, ayah sarankan ke SMA saja, ya!” “Waduh, ayah gimana sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif.” “Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?” “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.” “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.” “Iya, yah.” Selanjutnya, cermatilah faktor-faktor yang menentukan keberhasilan negosiasi anak dengan ayahnya tersebut dalam tabel berikut ini. Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi Bukti Kutipan Alasan yang disampaikan mampu meyakinkan ayah bahwa pilihan si anak tepat. “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.” Tidak memaksa pihak lain. Ayah: “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, ayah sarankan ke SMA saja, ya!” Kesediaan partisipan untuk berkompromi, menerima perbedaan pendapat. “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.” Bahasa Indonesia 195 Tugas Siswa ditugaskan untuk menganalisis faktor yang menentukan keberhasilan negosiasi dalam teks dialog antara pedagang dan pembeli, Beli HP, dan Terima Kasih, Bu Mia. Siswa dapat menggunakan tabel berikut ini dan diperbolehkan menambah atau mengubah kolom tabel sesuai dengan kebutuhan. Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi Bukti Kutipan Contoh Jawaban Tugas 1 Pedagang dan Pembeli Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi 196 Bukti Kutipan Alasan yang disampaikan mampu meyakinkan pembeli bahwa harga tersebut layak. Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon. Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.” Tidak memaksa pihak lain. “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?” kesediaan partisipan untuk berkompromi, menerima perbedaan pendapat. “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.” “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.” Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh Jawaban Tugas 2 Beli HP Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi Bukti Kutipan Alasan yang disampaikan mampu meyakinkan ayah bahwa Rani sudah memerlukan HP Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, ngirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” Tidak memaksa pihak lain. Mendengar penjelasan Rani, ayah melepas kaca matanya dan menatap Rani dengan lembut. “Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?” Kesediaan partisipan untuk berkompromi, menerima perbedaan pendapat. Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ....” ayah seakan sengaja menggoda Rani. “…………………… “Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.” Contoh Jawaban Tugas 3 Terima Kasih Bu Mia Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi Bukti Kutipan Alasan yang disampaikan mampu meyakinkan Bu Mia bahwa keterlambatan bukan disengaja dan ulangan perlu ditunda “Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion 2 kali.” Tidak memaksa pihak lain. “Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.” Bahasa Indonesia 197 Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi Kesediaan partisipan untuk berkompromi, menerima perbedaan pendapat. Bukti Kutipan “Ya sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja.” PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Menggunakan Alasan yang Tepat untuk Melakukan Pengajuan dan Penawaran dalam Negosiasi Petunjuk untuk Guru Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari bahwa negosiasi baru terjadi ketika terjadi kesepakatan. Untuk mencapai kesepakatan tersebut, partisipan harus menyertakan alasan yang mendukung pengajuan atau penawarannya. Masingmasing pihak harus mampu meyakinkan pihak lainnya bahwa pengajuan atau penawaran yang diajukan dapat atau bahkan harus diterima. Kamu sekarang akan mempelajari alasan-alasan yang digunakan untuk meyakinkan pihak lain dalam bernegosiasi. Bacalah kembali penggalan cerpen HP Baru. Sekarang mari kita analisis alasan-alasan yang diajukan Rani pada ayahnya agar ayahnya mau membelikannya HP baru. 1. Semua teman Rani punya HP sehingga mereka dapat dengan mudah menelepon orangtuanya saat terpaksa pulang telat. 2. Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah. 3. Rani membutuhkan HP agar lebih mudah mengirim tugas ke grup Facebook atau meng-upload tugas di blog. 4. HP juga memudahkan Rani untuk belajar dan berdiskusi dengan teman-temannya. Alasan-alasan yang disampaikan Rani terbukti mampu mengubah pendirian ayah rani yang tadinya tidak mampu membelikan HP baru untuk Rani. Tugas 1 Siswa diminta membaca kembali teks negosiasi antara pembeli dan pedagang, dan Terima kasih Bu Mia di atas kemudian ditugaskan unuk menganalisis alasanalasan apa yang dikemukakan partisipan untuk meyakinkan pihak lain. 198 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh Jawaban Tugas 1 Pedagang dan Pembeli Alasan-alasan yang digunakan Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon. Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.” Terima Kasih Bu Mia Bukti kutipan “Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion 2 kali.” “Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.” Tugas 2 Sekarang cobalah berlatih menyertakan alasan yang tepat untuk menyampaikan pengajuan atau penawaran berikut ini. Contoh Jawaban Tugas 2 Pengajuan Alasan Minta izin menginap di rumah teman. Mengerjakan tugas kelompok Menawar harga sewa gedung untuk kegiatan OSIS • Dana dari sponsor minim. • Kegiatan banyak sehingga alokasi untuk sewa terbatas. Menuntut Kepala Desa untuk memberikan izin penggunaan balai RW untuk kegiatan karang taruna satu hari dalam seminggu. • Karang Taruna membutuhkan tempat besar untuk berkegiatan. • Karang Taruna juga warga RW yang memiliki ha katas penggunaan gedung • Pertemuan rutin sangat penting dilakukan. Bahasa Indonesia 199 Penawaran Alasan Mengajukan penawaran kepada sekolah terkait larangan membawa sepeda motor ke sekolah. • Tempat parkir tidak ada • Banyak yang belum punya SIM Mengajukan penawaran kepada ketua RT tentang larangan penggunaan balai RW melebihi jam 21.00 WIB. • Mengganggu lingkungan • Sudah jam istirahat Larangan (orangtua) mengakses internet pada hari-hari sekolah. • Mengganggu belajar • Sumber belajar dari internet banyak yang rancu dan tidak jelas sumbernya Contoh Jawaban Tugas 2 Pengajuan Minta izin menginap di rumah teman. Mengerjakan tugas kelompok Menawar harga sewa gedung untuk kegiatan OSIS. • Dana dari sponsor minim. • Kegiatan banyak, sehingga alokasi untuk sewa terbatas. Menuntut Kepala Desa untuk memberikan izin penggunaan balai RW untuk kegiatan karang taruna satu hari dalam seminggu. • Karang Taruna membutuhkan tempat besar untuk berkegiatan. • Karang Taruna juga warga RW yang memiliki ha katas penggunaan gedung • Pertemuan rutin sangat penting dilakukan. Penawaran 200 Alasan Alasan Mengajukan penawaran kepada sekolah terkait larangan membawa sepeda motor ke sekolah. • Tempat parkir tidak ada • Banyak yang belum punya SIM Mengajukan penawaran kepada ketua RT tentang larangan penggunaan balai RW melebihi jam 21.00 WIB • Mengganggu lingkungan • Sudah jam istirahat Larangan (orang tua) mengakses internet pada hari-hari sekolah. • Mengganggu belajar • Sumber belajar dari internet banyak yang rancu dan tidak jelas sumbernya Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 3 Menjelaskan Pola-pola Penyajian Teks Negosiasi Petunjuk untuk Guru Pada bagian awal, siswa telah membaca contoh-contoh teks negosiasi yang disajikan dengan pola penyajian yang berbeda. Teks pertama tentang negosiasi pembeli dan pedagang buah disajikan dalam bentuk dialog (drama). Penyajian negosiasi dalam teks tersebut diwujudkan dalam bentuk dialog menggunakan kalimat langsung. Bandingkan dengan negosiasi Rani dan ayahnya dalam HP Baru. Teks ini disajikan dalam bentuk cerita pendek dengan pola penyajian gabungan antara bentuk narasi dan dialog. Kedua bentuk penyajian teks negosiasi tersebut merupakan wujud negosiasi lisan yang dituliskan. Selain dilakukan secara lisan, ada juga negosiasi yang dilakukan secara tertulis. Guru mengajak siswa mendiskusikan bentuk-bentuk negosiasi tulis. Misalnya, dengan mengajukan pertanyaan apakah surat penawaran dan pemesanan barang, dan surat lamaran pekerjaan termasuk teks negosiasi. Guru membimbing siswa agar menjawab atau menanggapi pertanyaan tersebut dengan tetap mengingatkan pada siswa unsur-unsur negosiasi. Intinya, teks tertulis apabila memenuhi unsur-unsur negosiasi, dapat dimasukkan dalam teks negosiasi. Tugas 1 Siswa diminta membaca surat penawaran kemudian berdiskusi untuk menemukan isi surat tersebut yang menunjukkan bahwa surat penawaran juga termasuk teks negosiasi. Bahasa Indonesia 201 Ladzidzan Ice Cream & Bakery Jalan Agus Salim Batu Jawa Timur Website: www.ladzidzan.ice&bakery.com Email: ladzidzan.ice&bakery@gmail.com Nomor Hal Lampiran : 026/PROM-12/2015 : Penawaran Produk Spesial : Satu lembar 5 Maret 2015 Yth. Marhaban Wedding Organizer Jalan Kartini Kota Batu Jawa Timur Dengan hormat, Ladzidzan Ice Cream & Bakery adalah sebuah perusahaan kuliner yang menyediakan ice cream dan roti untuk kepentingan pesta perkawinan. Kami sudah berpengalaman puluhan tahun melayani pelanggan terutama perusahaan penyelenggara pesta perkawinan, ulang tahun, dan berbagai event besar lainnya. Kami hanya menyediakan produk kuliner bercita rasa tinggi dengan penampilan elegan. Dalam rangka pembukaan cabang baru di Kota Batu, kami menawarkan harga khusus selama masa promosi bulan April – Mei 2015. Jenis poduk dan harga barang dapat dilihat pada brosur terlampir. (Harga dan ketentuan berlaku). Keterangan lebih lanjut hubungi customer service kami melalui nomor HP 0882334132. Percayakan kebutuhan perusahaan Anda pada kami. Demikian surat penawaran ini kami sampaikan. Atas kepercayaan Anda kami menyampaikan terima kasih. Hormat kami, Marketing Ladzidzan Ice Crem & Bakery Devara Jatmiko 202 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh Jawaban Tugas 1 Pengajuan Bukti Pengalaman layanan Kami sudah berpengalaman puluhan tahun melayani pelanggan terutama perusahaan penyelenggara pesta perkawinan, ulang tahun, dan berbagai event besar lainnya. Kami hanya menyediakan produk kuliner bercita rasa tinggi dengan penampilan elegan. Tawaran harga khusus selama masa promosi dalam rangka pembukaan cabang baru Dalam rangka pembukaan cabang baru di Kota Batu, kami menawarkan harga khusus selama masa promosi bulan April – Mei 2015. Jenis poduk dan harga barang dapat dilihat pada brosur terlampir. (Harga dan ketentuan berlaku). Tugas Pada bagian di atas kamu telah mengetahui bahwa sebuah negosiasi baru terjadi ketika terjadi kesepakatan anta pihak-pihak yang bernegosiasi. Sekarang bersiaplah untuk melengkapi surat penawaran produk di atas dengan surat pemesanan. Berperanlah sebagai sekretaris sebuah wedding orgonizer (lembaga pelayanan jasa pesta pernikahan). Buatlah surat balasan terhadap surat penawaran tersebut dengan memerhatikan hal-hal berikut ini. 1. Kelengkapan bagian-bagian surat. 2. Jenis produk yang akan dipesan. 3. Harga penawaran yang diajukan. Bahasa Indonesia 203 Contoh Jawaban Tugas 2 Surat pemesanan  Nomor Hal Lampiran WEDDING ORGANIZER Jalan Kartini kota Batu Jawa Timur Website : www.sakinahweddingorg.com Email : getmarriedwithsakinah@ sakinahweddingorg.com : 326/PO-12/2015 : Pemesanan Produk Spesial : Satu lembar 23 Desember 2015 Yth. Ladzidzan Ice Cream & Bakery Jalan Agus Salim Kota Batu Jawa Timur Dengan hormat, Kami telah menerima penawaran produk spesial yang saudara tawarkan. Kami sebagai wedding organizer yang telah berpengalaman puluhan tahun senantiasa terbuka untuk bekerja sama dengan produsen produk-produk yang diperlukan klien kami. Dalam rangka penyelenggaraan pernikahan putri salah satu pejabat di lingkungan pemerintah, kami ingin mengajukan pemesanan ice cream. Adapun jumlah tamu undangan adalah 500 orang dengan harga paket ice cream sebesar Rp2.500,00/pack. Dipersilakan menghubungi kontak person kami untuk negosiasi lebih lanjut. Demikian surat pemesanan ini kami sampaikan. Atas kerja sama Anda, kami menyampaikan terima kasih. Hormat kami, Abimanyu Purchaser 204 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK C. Menganalisis Teks Negosiasi Ind 1 Menentukan bagian-bagian (struktur) teks negoisasi. Ind 2 Menyebutkan unsur-unsur surat penawaran dan pemesanan barang. Ind 3 Pasangan tuturan dalam teks negosisi. Ind 4 Mengidentifikasi kalimat persuasif dalam teks negoisasi. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Menentukan Bagian (Struktur) Teks Negosiasi Petunjuk untuk Guru Seperti genre teks lainnya, teks negosiasi juga mempunyai struktur teks yang khas. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan. Guru mengajak siswa mencermati contoh analisis struktur teks negosiasi berikut ini. Pembeli : “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?” Orientasi (sambil menunjuk ke arah mangga gedong gincu) Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.” Pembeli : “Boleh kurang kan, bang?” Pengajuan Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon.” Penawaran Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?” Pengajuan Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.” Penawaran Bahasa Indonesia 205 Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?” Pengajuan Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.” Penawaran Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.” Persetujuan Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.” Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.” Guru mengajak siswa mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks negosiasi tersebut. Dalam contoh negosiasi di atas, proses pengajuan dan penawaran terjadi lebih dari satu kali hingga tercapai kesepakatan. a. b. c. d. Selanjutnya, siswa ditugaskan untuk mendiskusikan hal-hal berikut ini. Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan? Apa saja pengajuan yang disampaikan pembeli? Apa saja penawaran yng disampaikan penjual? Apakah negosiasi dalam teks tersebut tercapai? Apa buktinya? Contoh Jawaban Pertanyaan Jawaban Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan? Ya Apa saja pengajuan yang disampaikan pembeli? Turun harga Apa saja penawaran yng disampaikan penjual? Turun sedikit Apakah negosiasi dalam teks tersebut tercapai? Apa buktinya? Ya. Pembeli boleh membeli dengan harga sedikit lebih murah dan bisa memilih sendiri Selanjutnya, kerjakanlah latihan berikut untuk menguatkan pemahamanmu tentang struktur teks negosiasi. 206 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tugas Petunjuk: Bacalah teks negosiasi berikut ini kemudian kerjakan soal-soal yang disajikan pada tabel di bawah ini. Pertanyaan a. b. c. d. Jawaban Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan? Apa saja pengajuan yang disampaikan warga? Apa saja penawaran yng disampaikan investor? Apakah negosiasi dalam teks tersebut tercapai? Apa buktinya? Negosiasi Warga dengan Investor Sudah tiga tahun lebih warga Susun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga Desa Sejahtera, tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya. Sumber Panguripan menjadi penyedia air berih untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektar sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber Panguripan akan mati. Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya. Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy, di ruangannya. Edy : Silakan duduk Bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu bapak dan ibu ini berasal darimana? Kepala Desa : Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami. Edy : Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama. Edy : Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Gemulo. Jadi, ada masalah apa lagi? Wrga I : Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami. Bahasa Indonesia 207 Warga II : Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu! Kepala Desa : Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air. Warga II : Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi! Edy : Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel. Warga I : Kalau begitu tunggu apalagi? Edy : Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini. Kepala desa : Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan. Edy : Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya. Kepala desa : Terima kasih atas kerja sama ini. Edy : Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga. Terima kasih, Pak. Contoh Jawaban Pertanyaan 208 Jawaban Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan? Ya Apa saja pengajuan yang disampaikan warga? Penghentian pembangunan hotel di atas sumber air. Apa saja penawaran yng disampaikan investor ? Menghentikan proyek. Tetapi mencari lokasi baru. Apakah negosiasi dalam teks tersebut tercapai? Apa buktinya? Berhasil. Kepala desa berjanjji akan membantu mencarikan lahan lain untuk membangun hotel. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Menyebutkan Unsur-Unsur Surat Penawaran Petunjuk untuk Guru Untuk mempelari unsur-unsur surat penawaran guru dapat menyajikan contoh-contoh surat penawaran barang dan jasa dari berbagai sumber. Dari contoh-contoh tersebut, siswa diajak mendiskusikan unsur-unsur surat penawaran. Surat penawaran dan pemesanan barang dilihat dari tujuannya termasuk surat niaga. Surat niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan perdagangan. Struktur surat niaga hampir mirip dengan surat resmi yang mencakup unsurunsur berikut ini. 1. Kop Surat Kop surat setidaknya harus mengandung (a) nama lembaga/instansi/ organisasi. Penulisannya menggunakan huruf besar/kapital, (b) alamat dan kontak telepon serta website/email jika ada, penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil, dan (c) logo lembaga/instansi/organisasi. 2. Nomor surat 3. Lampiran 4. Hal (inti surat tersebut), ditulis seperti judul karangan. 5. Tanggal surat (posisi di kanan sejajar dengan nomor surat) 6. Alamat penerima surat; hindari penggunaan kata “kepada”. 7. Salam pembuka surat, akhiri dengan penggunaan tanda baca “koma.” 8. Tubuh surat yag terdiri atas bagian pembuka, isi atau maksud surat, dan penutup. 9. Salam penutup surat, diikuti nama, jabatan, dan tanda tangan penanggung jawab surat. Tugas Siswa diminta untuk menganalisis struktur surat penawaran sesuai dengan konsep struktur surat yang baru dipelajarinya. Bahasa Indonesia 209 Contoh Jawaban Pertanyaan 210 Jawaban Kop Surat Ada Nama lembaga/instansi/organisasi. Penulisannya menggunakan huruf besar/kapital. Ada, tetapi dengan huruf biasa Alamat dan kontak telepon serta website/ email jika ada, penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil. Ada, penulisan benar. Logo lembaga/instansi/organisasi Ada Nomor surat Ada Lampiran Ada Hal (inti surat tersebut), ditulis seperti judul karangan. Ada Tanggal surat (posisi di kanan sejajar dengan nomor surat) Ada, posisi benar Alamat penerima surat; hindari penggunaan kata “kepada”. Ada Salam pembuka surat, akhiri dengan penggunaan tanda baca “koma.” Ada, penulisan benar Tubuh surat yang terdiri atas bagian pembuka, isi atau maksud surat, dan penutup. Ada Salam penutup surat, diikuti nama, jabatan, dan tanda tangan penanggung jawab surat. Ada Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Mengidentifikasi Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi Siswa diajak mencermati kembali teks negosiasi antara pembeli dan pedagang buah-buahan. Selanjutnya siswa diajak mendiskusikan contoh berikut. Kutipan 1: Pembeli : Penjual : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang. kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?” “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.” Kutipan 2 Pembeli : Penjual : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?” “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.” Pada kutipan 1 terdapat pasangan tuturan meminta dan menolak penurunan harga, sedangkan pada kutipan kedua pasangan tuturannya adalah meminta dan memberi. Pasangan tuturan sesungguhnya adalah tindakan saling memberi pesan dan merespon antara partisipan dalam kegiatan negosiasi. Berikut adalah contoh-contoh pasangan tuturan. 1. Mengucapkan salam > membalas salam 2. Bertanya > menjawab atau tidak menjawab 3. Meminta tolong > memenuhi atau menolak permintan 4. Meminta > memenuhi atau menolak permintaan 5. Menawarkan > menerima atau menolak tawaran 6. Mengusulkan > menerima atau menolak usulan Tugas Siswa ditugaskan untuk membaca kembali teks Negosiasi Warga dengan Investor kemudian temukan pasangan tuturan di dalamnya. Bahasa Indonesia 211 Contoh Jawaban Pasangan Tuturan Silakan duduk bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu bapak dan ibu ini berasal dari mana? Jenis Tuturan Bertanya > menjawab Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami. Edy: ….... Jadi, ada masalah apa lagi? Warga I: ……. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. ….. Bertanya > menjawab Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan. Menawarkan > menerima tawaran Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya. 212 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 4 Mengidentifikasi Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi Petunjuk untuk Guru Sebelum melihat ke teori dalam buku teks, siswa diajak mencermati kembali beberapa kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pengajuan dan penawaran. Guru membimbing siswa agar dapat menemukan adanya ‘bujukan’ atau persuasi yang dilakukan oleh pihak yang bernegosiasi. Pada pembelajaran sebelumnya, siswa telah mempelajari bahwa negosiasi bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Untuk mencapai kesepakatan itu, diperlukan kemampuan untuk memengaruhi pihak lain dengan bahasa yang tepat. Ciri bahasa dalam negosiasi yang berhasil adalah bahasa yang santun dan persuasif. Siswa diajak mencermati contoh kalimat persuasif pada kutipan berikut ini. Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.” Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.” Dalam kutipan di atas, si anak menggunakan kalimat persuasif Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita. Makna tersirat dari kalimat itu adalah si anak memaksa secara halus kepada ayahnya agar mengizinkannya memilih seklah sesuai dengan cita-citanya. Bahasa yang santun juga sangat memengaruhi keberhasilan negosiasi. Katakata yang digunakan untuk menunjukkan kesopananan antara lain: tolong, silakan, cobalah, percayalah, dan bolehkah. Kata-kata tersebut sebenarnya kata-kata yang bersifat perintah tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara. Selanjutnya, siswa diajak untuk mendiskusikan apakah kalimat ancaman digunakan dalam negosiasi. Dalam mendiskusikan hal ini, bila perlu guru mengingatkan kembali bahwa alah satu syarat adanya negosiasi adalah tercapainya kesepakatan. Salah satu syarat tercapainya kesepakatan adalah tidak ada paksaan dari pihak lain. Oleh karena itu, tidak dapat dimasukkan sebagai sebuah negosiasi apabila kesepakatannya dicapai dengan ancaman. Bahasa Indonesia 213 Tugas Bacalah kembali teks HP Baru kemudian analisislah kalimat persuasif yang terdapat di dalamnya. Tentukan juga makna tersirat yang hendak disampaikan penuturnya. Kamu dapat menggunakan kolom-kolom berikut. Kerjakan di buku tugasmu. Kalimat Persuasif Makna Tersirat Contoh Jawaban Kalimat Persuasif 214 Makna Tersirat “Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelpon orang tuanya saat terpaksa pulang telat.” Rani ketinggalan jaman di lingkungan temantemannya. “Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, ngirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” Rani yang paling kesulitan menyelesaikan tugas sekolah karena ketiadaan HP. “Iya Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau mengupload tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.” Keuntungan punya HP banyak. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK D. Mengonstruksikan Teks Negosiasi Ind 1 Menyusun teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog. Ind 2 Menyajikan teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Menyusun Teks Negoisasi Lisan dalam Bentuk Dialog Petunjuk untuk Guru Teks negosiasi yang harus disusun oleh siswa hendaknya merupakan teks negosiasi yang diangkat dari permasalahan-permasalahan yang nyata dalam lingkungan sekitar siswa. Misalnya, negosiasi dengan guru di sekolah, negosiasi karang taruna dengan perangkat desa, negosiasi warga dengan pemilik pabrik tentang pengelolaan limbah, dan sebagainya. Dengan demikian, guru dapat melakukan pembelajaran yang bermakna. Untuk teks negosiasi tulis, guru dapat menugasi siswa untuk membuat surat penawaran produk atau jasa yang sesuai dengan potensi yang ada di lingkungan tempat tinggal siswa. Siswa sudah mempelajari dan memahami isi, struktur, dan kebahasaan teks negosiasi. Untuk menyusun teks negosiasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang perlu dinegosiasikan oleh beberapa pihak karena adanya perbedaan kepentingan. Berikut ini contoh permasalahan yang bisa diangkat menjadi topik negosiasi. 1. Larangan membawa sepeda motor ke sekolah. 2. Kegiatan siswa di sekolah dibatasi hingga jam 16.00 WIB. 3. Rencana pembangunan cafe di samping masjid/ gereja di kampungmu. Tugas 1. 2. 3. 4. Lakukan pengamatan terhadap kehidupan sosial di sekitarmu. Datalah permasalahan-permasalahan yang perlu diselesaikan melalui negosiasi. Pilihlah salah satu di antara permasalahan tersebut sebagai topik teks negosiasi. Susunlah teks negosiasi dalam bentuk dialog berdasarkan topik tersebut. Demonstrasikan teks negosiasi yang telah kamu buat di depan kelas. Bahasa Indonesia 215 Contoh Jawaban Pertanyaan 216 Jawaban Lakukan pengamatan terhadap kehidupan sosial di sekitarmu. Datalah permasalahanpermasalahan yang perlu diselesaikan melali negosiasi. • Lama waktu peminjaman buku perpustakaan • Larangan membawa motor ke sekolah • Keharusan mengenakan sepatu hitam polos .............................................................................. Pilihlah salah satu di antara permasalahan tersebut sebagai topik teks negosiasi. Larangan membawa motor ke sekolah Susunlah teks negosiasi dalam bentuk dialog berdasarkan topik tersebut. Siswa Selamat pagi, Pak. Saya Andra dari kelas XII MIA Kepala Sekolah Silakan duduk, Andra. Bisa dibantu? Siswa Saya minta petunjuk, Bu. Rumah saya jauh dan tidak dijangkau angkutan. Sarana transportasi yang kami miliki hanya sepeda motor. Itupun yang bisa mengoperasikan hanya saya. Jadi, agar saya bisa datang tepat waktu, bolehkah saya membawa motor ke sekolah? Kepala Sekolah Kami membuat larangan itu untuk anak-anak yang belum punya SIM. Agar tidak terkena razia polisi, kami sarankan orangtua yang mengantar. Siswa Orangtua saya tidak bisa naik motor, Pak. Lagipula setiap pagi beliau harus bekerja di kebun. Saya sudah punya SIM sejak setahun yang lalu, Pak. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pertanyaan Jawaban Demonstrasikan teks negosiasi yang telah kamu buat di depan kelas. Kepala Sekolah Kalau begitu kamu boleh membawa motor. Namun, ingatlah untuk selalu membawa SIM dan STNK, mengenakan helm dan menaati peraturan lalu lintas. Siswa Saya selalu melakukan semua itu, Pak. Orangtua saya juga selalu mengingatkan. Terima kasih, Pak. Kepala Sekolah Sama-sama. Demonstrasi di depan kelas PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menyusun Teks Negosiasi Tulis Dalam Bentuk Narasi Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam bentuk projek. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok, antara 3-4 orang. Tugas siswa adalah membuat surat penawaran barang atau jasa berdasarkan hasil observasi terhadap potensi di lingkungannya. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan siswa adalah sebagai berikut. 1. Siswa ditugaskan mengamati hasil pertanian, perikanan, atau perkebunan, usaha home industri, rumah makan, atau kegiatan perekonomian lainnya di sekitar tempat tinggalmu. 2. Siswa diminta memilih salah satu di antaranya yang paling menarik perhatianmu. 3. Siswa ditugaskan untuk berperan sebagai seorang pengusaha yang sedang memperluas bisnisnya. 4. Siswa ditugaskan untuk membuat surat penawaran berisi penawaran produk terbaru perusahaanmu kepada instansi, lembaga, atau calon mitra bisnis. 5. Agar surat yang dibuat siswa benar secara isi (dilihat dari sisi bisnis), mereka harus mengonsultasikannya kepada guru ekonomi. Bahasa Indonesia 217 PENILAIAN a. Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan. 1. Observasi Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang disampaikan siswa selama proses pembelajaran. Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa. Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan No. Hari, tanggal Nama Siswa Pernyataan yang diungkapkan)* Reward)** 1. 2. 3. 4. 5. dst Keterangan )* : berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari. )**: rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100. 2. Penugasan Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok. Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini. 218 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa No 1. Penilaian Tugas Pembelajaran A Nilai Pembelajaran A Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 2 Pembelajaran C Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Nilai Akhir/ NA (Total Skor: Jumlah Tugas) Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan. NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH 3 Catatan: (a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b) NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu bab, dan (c) nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. b. Penilaian Keterampilan Penilaian ketrampilan dilakukan melalui (a) unjuk kerja dan (b) projek. 1. Penilaian unjuk kerja Unjuk kerja yang dilakukan adalah praktik bernegosiasi. Adapun aspek yang dinilai dalam proses bernegosiasi adalah (a) ketepatan ide dan alasan dalam pengajuan atau penawaran, (b) penggunaan bahasa, (c) sikap, dan (e) kelancaran dalam mengajukan pengajuan dan penawaran. Bahasa Indonesia 219 2. Proyek Kriteria penilaian projek adalah sebagai berikut. No. Aspek yang Dinilai Bobot 1. Perencanaan 15% 2. Pelakanaan projek 30% 3. Presentasi karya 30% 4. Hasil karya 25% Nilai akhir keterampilan diperoleh dari hasil penjumlahan nilai rata-rata tugas ditambah nilai proyek dengan rumus sebagai berikut. NA = 40% rata-rata tugas + 60% nilai proyek. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan tugas mandiri dan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orang tua. Tugas mandiri, melakukan observasi, harus disampaikan secara resmi melalui surat izin kepada orangtua apabila siswa ditugaskan melakukan observasi di luar jam sekolah. Orangtua juga diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Lembar tugas dan lembar jawaban ulangan yang telah ditandatangani orngtua/wali kemudian diserahkan kembali pada guru untuk disimpan. 220 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Bab VI BERDEBAT DENGAN INDAH Sumber foto: https://memilihuntukbisa.blogspot.com Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan Buku Guru Bahasa Indonesia 221 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.12 Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari debat. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat. 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan). 4.13 Mengembangkan permasalahan/ isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat. 222 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PETA KONSEP Merumuskanbatasan debat Menemukan esensi debat Mengidentifikasi unsur-unsur debat Merumuskan tata cara debat Merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang sedang berkembang Mengonstruksi bagianbagian dalam debat Menganalisis pendapat dan argumen yang disampaikan tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral terhadap mosi Menyimpulkan hasil debat. BERDEBAT DENGAN INDAH Menganalisis isi debat Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat. Mengidentifikasi ragam bahasa debat Menyusun mosi dari permsalahan aktual Berlatih praktik debat Menyusun pendapat untuk mendukung atau menolak mosi Melaksanakan debat sesuai dengan peran yang ditetapkan Bahasa Indonesia 223 Pada saat melakukan apersepsi, guru dapat menggali pengetahuan dan pengalaman siswa tentang debat, misalnya dengan mengajukan pertanyaan, “Siapa yang pernah ikut lomba debat?” “Adakah yang pernah melihat kegiatan debat baik secara langsung maupun melalui televisi?” Bila ada siswa yang menjawab pernah, guru dapat meminta siswa tersebut untuk bercerita tentang debat yang dilihat atau diikutinya. Untuk pemodelan, selain dapat menggunakan teks debat dalam buku teks, guru juga dapat menggunakan rekaman video. A. Menemukan Esensi Debat Ind 1 Merumuskan esensi debat. Ind 2 Mengidentifikasi unsur-unsur debat. Ind 3 Merumuskan tata cara debat. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Merumuskan Esensi Debat Teks yang digunakan dalam buku teks merupakan hasil transkrip video debat dari Youtube yaitu https://www.youtube.com/watch?v=1orfrM5z2ek. Guru dapat menayangkan video tersebut atau meminta siswa mengunduh sendiri video tersebut kemudian menyimaknya bersama-sama. Jika tidak memungkinkan menggunakan internet untuk mengakses video, guru dapat menggunakan teks debat berikut ini. Guru membacakan langsung atau meminta dua orang siswa untuk membacakan teks debat yang disertakan pada bagian ini. Agar dapat menyimak video atau teks debat dengan baik, guru menegaskan kepada siswa untuk melakukan hal-hal berikut. 1. Berkonsentrasilah pada teks yang akan dibahas yaitu tentang bahasaInggris dan bahasa Indonesia di era globalisasi. 2. Siswa diizinkan membuat catatan hal-hal yang penting selama proses menyimak debat. 224 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3. Sebelum melihat video atau membaca teks debat, siswa diminta menyusun pertanyaan sebagai panduan untuk memahami isi debat, mencakup hal-hal berikut ini. a. Mengapa teks tersebut tergolong debat? b. Siapa nama tokoh yang sedang berdebat? c. Apa jabatan atau pekerjaan mereka? d. Siapa yang menjadi pemimpin debat? e. Hal apa yang tengah diperdebatkan? f. Siapakah yang menjadi pihak pendukung (afirmasi) dan pihak penentang (oposisi) terhadap isu/permasalahan yang dibahas dalam debat tersebut? g. Apakah kedua belah pihak mengemukakan alasan-alasan untuk mendukung pendapatnya masing-masing? h. Apakah ada pihak yang menunjukkan data, informasi atau fakta lain yang mendukung pendapatnya? i. Di akhir debat, apakah mereka mendapatkan sebuah pendapat baru yang sama, atau moderator hanya menyampaikan simpulan dari isi debat saja? j. dan pertanyaan lainnya. Teks debat yang dibacakan. Bahasa Inggris sebagai Alat yang Penting di Era globalisasi Pro/Afirmasi : Globalisasi adalah suatu kondisi yang tidak ada jarak antara satu negara dengan negara lainnya. Jadi, Bahasa Inggris sangat penting sebagai alat komunikasi. Kita tahu bahwa komunikasi dengan negara lain sangat penting. Kita adalah bagian dari dunia. Kita tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan. Kita membantu orang lain dan orang lain membantu kita. untuk berkomunikasi dengan negara disekitar, kita membutuhkan alat. Apakah alat tersebut? Tentu saja bahasa. Aristoteles mengatakan dunia membutuhkan bahasa internasional, dan itu adalah bahasa Inggris. 1. Karena kita dapat berkomunikasi dengan orang asing dengan bahasa yang sama. Jadi, akan lebih mudah untuk memahami satu sama lain. Contohnya, orang Indonesia berbicara dengan orang Tionghoa. Jika mereka berbicara dengan bahasa negaranya, tentu mereka akan merasa kesulitan. Namun jika berbicara dengan bahasa yang sama, komunikasi akan berlangsung dengan baik! 2. Karena jika kita berbicara bahasa Inggris, tentu saja orang-orang akan memperhatikan kita. Kita akan dipandang sebagai orang yang cerdas. Karena sama dengan turis asing. 3. Kami percaya jika tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris kita tidak dapat dikenal orang lain. Jika dapat berbicara bahasa Inggris dengan baik, kita akan dengan mudah mendapatkan kesuksesan di era globalisasi ini. 4. Negara Amerika sebagai negara termaju mengemukakan bahwa bahasa internasional yaitu bahasa Inggris. Jadi, kita harus bisa menguasai bahasa Inggris. Bahasa Indonesia 225 Kontra/Oposisi: Saya sangat tidak setuju dengan pendapat “Bahasa Inggris sebagai bahasa atau alat yang penting di Indonesia”. Anda mengatakan negara termaju menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara. Namun, berikut adalah poin yang harus diperhatikan. 1. Segi Teknologi Anda mengetahui Jepang dan Korea adalah negara yang kuat. Mereka bagus dibidang teknologi. Mereka menjadi produsen transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Apakah mereka menggunakan bahasa Inggris? Tidak, mereka tetap menggunakan bahasa mereka sendiri. Jadi, jika ingin mendapatkan kesuksesan di era globalisasi, kita harus menambah atau memperkaya pengetahuan kita di bidang teknologi. Jika kita memiliki keahlian dibidang teknologi, saya percaya akan banyak orang dari berbagai negara yang akan datang untuk belajar di Indonesia. Jadi, mereka akan belajar bahasa Indonesia, kita tidak perlu bahasa Inggris. 2. Segi Perdagangan Tiongkok adalah negara yang sukses dibidang perdagangan, mereka berdagang di negara mereka sendiri hingga ke negara lain. Mereka memiliki komitmen, mereka harus tetap menggunakan bahasa asli mereka untuk berkomunikasi. Mereka percaya bahwa kesuksesan bukan dari bahasa Inggris, namun dari kualitas perdagangan. Anda tahu? Mereka menggunakan bahasa Tiongkok untuk melakukan penawaran dagang. Jadi, hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Inggris tidak penting. 3. Segi Penghasilan Alami Arab, mereka menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi. Mereka percaya bahwa dapat menembus pasar Internasional dengan menggunakan kemampuan penghasilan alami. Disamping itu, kita dapat berpikir tentang bahasa kita. Di era Globalisasi, bahasa Inggris sangat terkenal. Mulai dari pelajar hingga pekerja, mereka menggunakan bahasa Inggris. Akhirnya, mereka berpikir bahwa bahasa Indonesia tidak penting. Padahal, bahasa tersebut adalah bahasa nasional mereka sendiri. Hal ini dapat melunturkan rasa nasionalisme penduduk Indonesia. Jika kita mengetahui sejarah, para pahlawan kita berusaha untuk mempertahankan bahasa Indonesia. Namun, sekarang orang Indonesia malu berbahasa Indonesia. Mereka mengatakan bahwa bahasa Indonesia tidak modern. Jadi, saya tetap tidak setuju bahasa Inggris menjadi alat yang penting di era globalisasi. Sumber:http://fitriaerna.blogspot.co.id/2011/01/contoh- debat-dalam-bahasa-inggris_16.html dengan perubahan Selesai menyimak teks debat, siswa diberi waktu untuk secara individu menjawab soal-soal yang telah disiapkan. Berikut adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas yang dapat dijadikan panduan guru saat memimpin diskusi kelas. 226 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK No. Pertanyaan Jawaban 1. Mengapa teks tersebut tergolong debat? Teks tersebut dimasukkan debat karena di dalamnya ada dua pihak yang saling menyampaikan pendapat dan memberikan argumen untuk mendukung pendapatnya tentang kedudukan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di era globalisasi. 2. Siapa pihak yang sedang berdebat? Orang yang setuju dan orang yang tidak setuju bahasa Inggris merupakan alat komunikasi yang lebih penting dari pada bahasa Indonesia pada era globalisasi. 3. Apa jabatan atau pekerjaan mereka? Tidak ada penjelasan. 4. Siapa yang menjadi moderator debat? Tidak ada penjelasan. 5. Hal apa yang tengah diperdebatkan? Pandangan bahwa bahasa Inggris sangat penting dalam era globalisasi. 6. Siapakah yang menjadi pihak pendukung (afirmasi) dan pihak penentang (oposisi)? Tidak jelas. 7. Apakah kedua belah pihak mengemukakan alasan-alasan untuk mendukung pendapatnya masing-masing? Betul. Kedua belah pihak menyampaikan alasan–alasan untuk mendukung pendapatnya. 8. Apakah ada pihak yang menunjukkan data, informasi atau fakta lain yang mendukung pendapatnya? Kedua belah pihak menyampaikan alasan–alasan untuk mendukung pendapatnya. 9. Di akhir debat, apakah mereka mendapatkan sebuah pendapat baru yang sama, atau moderator hanya menyampaikan simpulan dari isi debat saja? Tidak. Bahasa Indonesia 227 Setelah menjawab pertanyaan tentang isi debat dalam video atau teks tulis yang dibacakan, siswa diajak untuk mendiskusikan tentang esensi debat. Petunjuk untuk Guru Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu isu dengan masing-masing pihak yang berdebat memberi alasan, bila perlu ditambah dengan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Dari hasil debat biasanya diperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima kedua belah pihak. Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir dengan keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat, tetapi dengan wawasan baru. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Mengidentifikasi Unsur-unsur Debat Guru menjelaskan pada siswa bahwa teks debat terbangun atas unsur-unsur (a) mosi, (b) tim afirmasi, (c) tim oposisi, (d) tim netral, (e) penonton/juri yang dipanggil, (f) moderator, dan (g) penulis. Selanjutnya siswa ditugaskan untuk membaca penggalan debat untuk menganalisis unsur-unsur debat yang ada di dalamnya serta menjelaskan peran atau tugas unsur manusia dalam debat. Berikut teks debat yang harus dibaca siswa. Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain Moderator Selamat siang, Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA https-//bektipatria.files.wordpress.com Al-Ikhlas. Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing.” Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib debat sebagai berikut. ................................................................................................... Selanjutnya, saya berikan kesempatan kepada juru bicara setiap tim untuk memperkenalkan diri. 228 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tim Afirmasi : (memperkenalkan diri) Tim Oposisi : (memperkenalkan diri) Tim Netral : (memperkenalkan diri) Moderator : Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa asing. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam debat kali ini. Untuk putaran pertama, saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapatnya. Tim Afirmasi Saya setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosakata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing, juga menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosakata asing. Dengan masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang diserap dari kosakata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosakata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa. Banyak kosakata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalan interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia 229 Tim Oposisi Saya tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosakata yang berkaitan dengan kosakata asing tersebut. Misalnya, kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia, snack berarti makanan ringan, sehingga masuknya kosakata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi kosakata. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya, meskipun banyak kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosakata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosakata bahasa asing dan masuknya kosakata bahasa asing bukan terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Namun, hal ini terjadi lebih karena masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing. Oleh karena itu, saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Tim Netral : Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, dan unit. Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya. Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri. 230 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Berikut adalah tugas yang harus dikerjakan siswa setelah membaca teks debat di atas. Tugas 1. 2. 3. 4. 5. Sebutkan unsur-unsur manusia dalam teks debat! Sebutkan unsur-unsur manusia (siapa saja) yang terdapat dalam debat! Jelaskan peran masing-masing unsur manusia dalam debat! Pada teks debat di atas ada tim Netral. Dalam kegiatan debat, seringkali tidak ada Tim Netral. Bagaimana pendapatmu? Debat pada dasarnya hampir sama dengan diskusi membutuhkan moderator dan sekretaris. Dalam teks debat di atas, tidak tampak adanya peran sekretaris. Menurut pendapatmu, apakah dalam debat dipelukan seorang sekretaris? Jelaskan pendapatmu! Contoh Jawaban No soal Jawaban 1. Unsur-unsur debat adalah (a) mosi, (b) tim afirmasi, (c) tim oposisi, (d) tim netral, (e) penonton/juri yang dipanggil, (f) moderator, dan (g) penulis. 2. Unsur manusia dalam debat adalah (a) moderator, (b) Tim Afirmasi, (c) Tim Oposisi, (d) Tim Netral, dan (e) Penulis/ sekretaris. 3. Moderator bertugas memimpin jalannya debat. Tim Afirmasi yaitu tim yang setuju dengan mosi (permasalahan yang didebatkan). Tim Oposisi yaitu tim yang tidak setuju dengan mosi (permasalahan yang didebatkan). Tim Netral yaitu tim yang tidak setuju dan tidak menentang mosi (permasalahan yang didebatkan). Tim ini bisa jadi menerima dan menolak sebagian dari mosi. Penulis/sekretaris yang berfungsi mencatat hasil debat. 4. Dalam sebuah debat, tim netral sifatnya opsional. Boleh ada boleh tidak. 5. Seorang penulis atau sekretaris sebaiknya tetap ada dalam sebuah debat. Sekretaris inilah yang akan mencatat hal-hal penting selama proses debat berlangsung. Catatannya menjadi bahan masukan bagi moderator dalam menyusun simpulan. Bahasa Indonesia 231 PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 3 Merumuskan Tata Cara Debat Seperti juga diskusi, debat mempunyai tata cara agar pertukaran pendapat antara pihak-pihak yang berbeda pendapat tersebut dapat berjalan lancar. Tata cara debat secara umum, bergantung pada berapa anggota tim, waktu yang disediakan, dan berapa putaran diskusi yang disediakan. Kegiatan dalam debat secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. 1. Pembuka oleh moderator. Dalam bagian pembuka ini, moderator membuka debat, menjelaskan mosi, memperkenalkan tim dan angggota tim debat, serta membacakan tata tertib debat. 2. Penyampaian pernyataan topik. Pada bagian ini juru bicara tiap tim menyampaikan pendapatnya terhadap mosi. Pernyataan topik ini dilakukan secara bergantian tanpa ada tanya jawab atau interupsi dari tim lain. 3. Pelaksanaan debat. Pada bagian ini setiap tim diberi kesempatan memberikan komentar atau mendebat pendapat tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan menyampaikan argumen yang mendukung. 4. Simpulan. Pada bagian ini setiap tim menyampaikan simpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain. 5. Penutup. Pada bagian ini moderator menutup kegiatan diskusi. Biasanya berisi ringkasan, bukan simpulan karena dalam debat seringkali tidak terjadi titik temu untuk menyepakati suatu permasalahan. Untuk membelajarkan siswa tentang tata cara debat, guru dapat menyuguhkan contoh tata cara debat pada sebuah lomba debat. Berikut ini adalah teknis debat dalam lomba debat Bahasa Indonesia yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2015 berikut ini. No 232 Kegiatan Waktu 1. Perkenalan Setiap tim memperkenalkan diri selama 1 menit 3 menit 2. Penyampaian Pernyataan Topik Setiap tim menyampaikan argumentasinya terhadap pernyataan topik selama 5 menit. Dimulai oleh Tim Pendukung, dilanjutkan oleh Tim Penyanggah, dan Tim Netral 15 menit Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3 Debat 9 Menit Pertama Setiap tim mengomentari argumentasi tim lain selama 3 menit, misalnya Tim Pendukung mengomentari argumentasi Tim Penyanggah dan Tim Netral selama 3 menit, demikian seterusnya. 14 menit 5 menit berikutnya Diberikan hak bicara selama 1 menit kepada tim yang memencet bel paling dulu. Akan diberikan 5 kali kesempatan memencet bel. Tim yang cepat akan mendapat kesempatan bicara lebih banyak. Hak bicara dapat digunakan untuk memberikan komentar, sanggahan, atau pertanyaan, bukan celaan. 4 Simpulan Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya selama 1 menit. 3 menit Berdasarkan tabel di atas, guru membimbing siswa merumuskan tata cara berdebat yang baik. Petunjuk untuk Guru Selain membimbing siswa merumuskan tata cara debat, guru sebaiknya juga menggiring siswa agar juga merumuskan bagaimana seharusnya bahasa dan sikap dalam berdiskusi. Guru perlu menekankan pada siswa bahwa kesantunan dan sikap saling menghargai sangat penting dilakukan semua pihak agar diskusi dapat berjalan dengan baik. B. Mengonstruksi Bagian-bagian dalam debat Ind 1 Merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang sedang berkembang. Ind 2 Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat. Ind 3 Menyimpulkan hasil debat. Pada dasarnya debat termasuk teks eksposisi karena di dalamnya terdapat pernyataan pendapat disertai argumen untuk mendukung pendapat. Debat dikenal sebagai eksposisi dua sisi yaitu sisi yang mendukung dan sisi yang menolak isu (mosi, atau permasalahan) yang didebatkan. Bahasa Indonesia 233 Tujuan debat adalah agar masing-masing pihak yang berdebat dapat membalikkan pendapat lawan untuk menyetujui pendapat lawan untuk menyetujui pendapat kelompoknya, dengan cara memberikan argumen dan bukti-bukti yang relevan. Dalam pembelajaran ini, siswa akan belajar untuk mengonstruksi bagianbagian dalam debat yang meliputi (a) menemukan mosi atau masalah dalam debat; (b) menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat; (c) meringkas hasil debat. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Merumuskan Mosi Berdasarkan Isu atau Permasalahan yang sedang Berkembang Pernyataan topik (mosi) adalah isu atau permasalahan tertentu yang akan didebatkan oleh tiga pihak, yaitu tim pendukung (tim afirmasi), tim penyanggah (tim oposisi), dan tim netral. Pernyataan topik dapat bersifat positif dan negatif. Tugas 1 Petunjuk: Bacalah penggalan debat berikut ini, kemudian lakukan hal berikut. 1. Tentukan mosi yang didebatkan. 2. Sebuah mosi harus merupakan pernyataan yang dapat ditolak atau diterima, bersifat kontroversial. Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan pendapatmu. Contoh Jawaban Tugas 1 1. Menentukan mosi yang didebatkan. No. Kutipan Debat Mosi 1. Menurut saya tawuran antarpelajar tidak saja terjadi karena karakter anak-anak yang cenderung brutal. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anakanak mendapat teladan yang kurang baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut kekuasaan dan saling menghujat. Televisi dan internet pun dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang membuat anak-anak tergoda untuk meniru. Tawuran pelajar terjadi karena karakter anakanak yang cenderung brutal 234 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 2. No. Kutipan Debat Mosi 2. Memang benar pendapat yang menyatakan bahwa bencana alam terjadi karena ulah manusia. Namun, perlu diingat bahwa umur bumi yang makin tua juga menyebabkan terjadinya bencana alam bertubi-tubi. Perubahan iklim global ditambah ulah manusia yang merusak alam semakin memperparah bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini. Bencana alam disebabkan oleh ulah manusia. 3. Aksi brutal para suporter sepak bola yang sering terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti bahwa masyarakat kita sedang ‘sakit.’ Masyarakat lelah dengan tuntutan kehidupan yang keras. Sepak bola yang seharusnya menjadi ajang untuk menumbuhkan sportivitas dan menjalin persatuan, justru menjadi pelampiasan rasa ‘tidak puas’ rakyat terhadap kehidupan. Imbauan pemimpin dan tindakan tegas dari kepolisian terbukti tidak sanggup menghentikan aksi brutal para supporter sepak bola di tanah air. Tewasnya dua suporter bola di tanah air dalam bentrok antarsuporter bola dalam laga Piala TNI baru-baru ini makin menguatkan dugaaan bahwa masyarakat kita sedang ‘sakit.’ Aksi brutal para supporter sepak bola akhir-akhir ini merupakan bukti bahwa masyarakat sedang ‘sakit.’ 4. Banyak masyarakat beranggapan bahwa perubahan cuaca menjadi penyebab seseorang gampang sakit. Padahal yang terjadi tidak seperti itu. Ketika fisik seseorang kehujanan, kelelahan, kemudian terkena kuman ia akan lebih mudah sakit. Artinya, sakit itu disebabkan oleh kuman, bukan perubahan cuaca. Anggapan bahwa perubahan cuaca menjadi penyebab seseorang jatuh sakit. 5. Penolakan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak seharusnya terjadi. Sebaliknya, malah UNBK patut didukung. Selain dapat menekan penggunaan kertas, dan mempercepat penilaian hasil ujian secara akurat, juga dapat menekan angka kebocoran soal. Penolakan terhadap plaksanaan Ujian nasional Berbasis Komputer Benar sebuah mosi harus berisi isu atau permasalahan kontroversial, yakni menimbulkan perbedaan pendapat: menolak atau mendukung. Potensi menimbulkan perbedaan inilah yang menjadi syarat utama sebuah mosi. Bila tidak ada tanggapan mendukung dan menolak, sebuah mosi tidk dapat didebatkan. Bahasa Indonesia 235 Tugas 2 Latihan menyusun mosi dengan berdasar tema (a) acara talkshow televisi, (b) Ujian Nasional, (c) membawa HP ke sekolah, dan (d) budaya baca. Contoh Jawaban Tugas 2 Tema Mosi Acara talkshow di televisi Acara talkshow memberi contoh buruk tentang cara menyampaikan pendapat. Ujian Nasional Ujian Nasional hanya menghambur-hamburkan uang rakyat, kurang bermanfaat. Membawa HP ke sekolah Siswa dilarang membawa HP ke sekolah karena lebih banyak menimbulkan dampak buruk daripada bermanfaat. Budaya baca Budaya baca di Indonesia masih harus terus ditingkatkan. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Menyusun Pendapat Disertai Argumen Baik untuk Mendukung maupun untuk Menolak Mosi Sebelum mempertahankan pendapat tentang suatu isu atau permasalahan, hal pertama yang harus dimiliki seseorang adalah memahami isu atau permasalahan dengan baik. Untuk itu, pihak-pihak yang akan melakukan debat harus banyak mencari informasi dari berbagai sumber. Misalnya dengan membaca berita, mennyimak berita dari radio dan televisi, atau menggali informasi dari narasumber yang memahami isu atau permasalahan dengan baik. Dalam pembelajaran ini, kamu akan belajar untuk menyusun pendapat disertai argumen baik untuk menerima maupun menolak mosi. Kamu harus berusaha untuk menyertakan argumen yang baik dan kuat untuk mempertahankan pendapatmu. 236 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Perhatikan contoh pendapat dan argumen dalam kutipan debat berikut ini. Menurut saya, tawuran antarpelajar terjadi tidak saja karena karakter anak-anak yang cenderung brutal. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anak-anak mendapat teladan yang kurang baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut kekuasaan dan saling menghujat. Televisi dan internet pun dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang membuat anak-anak tergoda untuk meniru. Dalam kutipan di atas pembicara menyampaikan pendapatnya bahwa tawuran antarpelajar terjadi tidak saja karena karakter anak-anak yang cenderung brutal. Alasan atau argumen yang disampaikan adalah sebagai berikut. 1. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anak-anak mendapat teladan yang kurang baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut kekuasaan dan saling menghujat. 2. Televisi dan internet pun dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang membuat anak-anak tergoda untuk meniru. Selanjutnya, siswa diberi tugas berikut ini. Tugas Petunjuk: 1. Bacalah mosi-mosi berikut ini. 2. Sampaikan pendapatmu tentang mosi. Lengkapi dengan argumen yang mendukung pendapatmu. Contoh Jawaban Tugas No. 1. Mosi Tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak-anak yang menontonnya. Pendapat Tayangan sinetron terutama tayangan film, infotainment, maupun talkshow banyak yang mengandung dialog atau adegan yang mengandung unsur bullying, kekerasan, pelecehan seksual, tindak kekersan, dan pornografi. Waktu penayangannya ada pada waktu anak masih terjaga dan bisa menonton televisi dengan bebas. Padahal, orangtua tidak selalu bisa mendampingi anak-anaknya menonton televisi. Bahasa Indonesia 237 No. Mosi Pendapat 2. Penyebab utama banjir adalah berkurangnya lahanlahan hijau. Berkurangnya lahan hijau menyebabkan kemampuan tanah menyerap air berkurang. Akibatnya, ketika terjadi hujan deras, air tidak bisa terserap oleh tanah lalu menggenangi daerah tersebut. 3. Kurangnya pendidikan agama di rumah dan sekolah menjadi penyebab utama pnyalahgunaan narkoba pada remaja. Pemahaman agama yang minim akan mengakibatkan keimanan dan ketakwaan anak kurang. Akibatnya, mereka akan mudah tergelincir untuk berbuat maksiat, termasuk dalam hal ini adalah mengonsumsi narkoba. 4. Ketersediaan lapangan kerja menjadi dasar yang penting dalam menentukan jurusan saat kuliah di perguruan tinggi. Ketika hendak memilih jurusan di perguruan tinggi, pelajar harus lebih dulu menganalisis bagaimana pasar kerja menerima lulusan sebuah jurusan. Jelas tidak mungkin seorang pelajar memilih jurusan yang lulusannya tidak aatu sulit mendapatkan pekerjaan. 5. Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan para pelajar takut tidak lulus ujian. Kelulusan yang ditentukan oleh Ujian Nasional (UN) bukan menjadi satu-satunya penyebab para pelajar menyontek. Buktinya, pada tahun 2015 yang lalu, ketika UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, masih banyak siswa yang menyontek. Catatan: Jawaban tugas ini terbuka. 238 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 3 Menyimpulkan Hasil Debat Pada pembelajaran ini siswa akan belajar menyusun simpulan dalam debat. Simpulan menjadi pernyataan terakhir yang harus disampaikan setiap tim saat berdebat setelah pernyataan pendapat dan argumen yang mendukung pendapat. Simpulan yang baik harus mampu menggambarkan isi pendapat dan argumen yang telah diuraikan sebelumnya serta mampu menjadi penegasan ulang pendapat tim terhadap mosi. Petunjuk untuk Guru Pemahaman siswa tentang simpulan seringkali bertumpang tindih dengan ringkasan. Oleh karena itu, ada baiknya guru membimbing siswa untuk mendiskusikan perbedaan simpulan dengan ringkasan serta bagaimana cara menyusun simpulan yang baik. Pengertian dan cara membuat ringkasan dapat dibaca kembali pada pelajaran 2 buku ini. Secara singkat dapat diulas kembali bahwa ringkasan merupakan bentuk singkat dari tulisan aslinya. Ringkasan dibuat berdasarkan gagasan utama yang ditemukan dalam teks aslinya dan disusun tetap mempertahankan urutan dan sudut pandang penulis aslinya. Simpulan berbeda dengan ringkasan karena tidak disusun berdasarkan kumpulan gagasan pokok. Simpulan dirumuskan dalam sebuah kalimat yang mengandung informasi lengkap tentang pernyataan-pernyataan yang disampaikan sebelumnya. Simpulan dalam debat bisa memiliki arti kesudahan pendapat (pendapat yang terakhir dari sebuah uraian sebelumnya) ataupun simpulan yang didapat dari cara berpikir induktif. Sebagai hasil pola berpikir induktif, simpulan dirumuskan berdasarkan pernyataan-pernyataan khusus yang telah diuraikan sebelumnya. Tahapan terakhir yang harus dilakukan oleh pihak yang berdebat, baik tim afirmasi maupun tim oposisi adalah menyampaikan simpulan. Simpulan tersebut dirumuskan berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya. Simpulan dapat juga disebut sebagai hasil dari pembicaraan. Karena simpulan dalam debat disusun berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya, maka penalaran yang digunakan dalam menyusun simpulan debat termasuk dalam penalaran induktif. Ada tiga cara untuk menarik simpulan dengan penalaran induktif yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) sebab-akibat. Bahasa Indonesia 239 a. Generalisasi Penarikan simpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataanpernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general (umum). Perhatikan contoh berikut ini. Pernyataan khusus: 1. Bahasa Indonesia menyerap kosakata dari bahasa Arab terutama yang berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam. 2. Contoh kosakata hasil penyerapan dari bahasa Arab adalah musyawarah, hak, salat, dan taubat. 3. Bahasa Indonesia juga menyerap kosakata dan istilah bidang teknologi dari bahasa Jepang, Jerman, Korea dan negara lainnya. 4. Kosakata dan istilah teknologi hasil penyerapan dari negara-negara tersebut antara lain komputer, gadget, televisi, internet, dan astronot. 5. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah sekaligus budaya dari negara lain. 6. Contoh kosakata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa, bakso, cwimie, dan kimono. Simpulan Bahasa Indonesia menyerap kosakata dan istilah dari bahasa asing untuk memperkaya perbendaharaan kosakata. b. Analogi Analogi merupakan proses penarikan simpulan yang didasarkan atas perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi karena mempunyai kesamaan segi, fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan (disamakan). Kesamaan keduanya inilah yang menjadi dasar penarikan simpulan. Perhatikan contoh berikut ini. Pembanding 1: Orangtua mendidik kita di rumah dengan penuh kasih sayang. Mereka mengajari kita banyak hal. Tak jarang kita dimarahi ketika kita nakal dan tidak mematuhi nasihat mereka. Hal yang dibandingkan 2: Di sekolah, para guru juga mendidik kita dengan penuh kasih sayang. Guruguru mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, bahkan juga memberikan teladan akhlak yang baik. Demi menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab, para guru pun acapkali memberi hukuman pada kita. Simpulan : Jadi, dapat dikatakan bahwa para guru adalah orang tua kita di sekolah. 240 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Berdasarkan contoh penarikan simpulan secara analogi di atas dapat diketahui bahwa rumusan simpulan dalam analogi adalah pembanding ^ hal yang dibandingkan ^ kesamaan kedua hal yang diperbandingkan. c. Sebab-Akibat Penarikan simpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat. Dalam pola penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya, sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas, sedangkan akibat menjadi gagaan utamanya. Dalam debat, penarikan kesimpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argumen disampaikan lebih dulu maka pola yang kedua lebih tepat. Oleh karena itu, akibat menjadi gagasan utama, sedangkan sebab-sebabnya menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu. Perhatikan contoh berikut ini. Sebab-sebab : 1. Konsep drainase yang diterapkan di seluruh pelosok tanah air saat ini untuk mencegah banjir. 2. Konsep yang dipakai adalah konsep drainase konvensional, yaitu drainase “pengatusan kawasan”. 3. Drainase konvensional adalah upaya membuang atau mengalirkan air kelebihan secepat-cepatnya ke sungai terdekat. 4. Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yang jatuh ke atau di suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai dan seterusnya mengalir ke laut. 5. Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagian hilir, jika semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa diupayakan agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam tanah. 6. Konsep mengalirkan air secepatnya berarti pengatusan kawasan atau menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah. Akibat: Akibatnya, banyak terjadi kekeringan di mana-mana sebab air tidak diberi kesempatan meresap ke dalam tanah. Tugas 1 Petunjuk: 1. Bacalah teks yang dirumpangkan berikut ini. 2. Lengkapi bagian yang rumpang tersebut dengan simpulan yang tepat. 3. Tentukan cara penarikan simpulan yang kamu lakukan. 4. Gunakan tabel berikut. Bahasa Indonesia 241 Paragraf 1 Kita bisa merasa menderita/merasa nyeri pada beberapa bagian tubuh apabila stamina tubuh kita rendah. Beberapa penyakit pun bisa muncul dengan kondisi tubuh yang lemah. Penyakit yang kita derita itu misalnya batuk, pilek, peradangan/ iritasi, dan berbagai gejala penyakit yang lain. Jenis penyakit yang juga muncul dalam kondisi ini adalah penyakit peradangan pada mata. ....(.) Paragraf 2 Kehidupan manusia di dunia ibarat sebuah panggung sandiwara. Masingmasing manusia mempunyai peran sesuai dengan nasibnya yang telah ditentukan Tuhan. Demikian juga pemain drama, semua pemain memiliki peran masingmasing sesuai dengan peran yang diberikan sutradara. Setiap manusia harus menjalankan perannya sesuai dengan ajaran yang dianutnya. Begitu pula bermain sandiwara harus berperan sesuai dengan tuntutan sutradara agar pertunjukannya sukses. ....(.) Paragraf 3 Seorang gadis cantik dapat diibaratkan mawar berduri, sedap dipandang dan harum baunya. Akan tetapi, tidak setiap orang dapat memetik bunga mawar dengan mudah karena akan tertusuk durinya. Seorang gadis yang memiliki sifat seperti bunga mawar, tidak mudah untuk didekati setiap laki-laki. la selalu menjaga dirinya agar tidak tersentuh ... (.) Paragraf 4 Penyedotan air semakin berlebih saat pasokan air tidak mencukupi laju pertambahan aktivitas komersial. Penyedotan secara berlebihan, terutama oleh pengelola gedung-gedung bertingkat, tidak hanya dilakukan pada sumur dalam, tetapi juga sumur dangkal. ...(.) Paragraf 5 Pendidikan anak usia dini berusaha membina menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi usia dini secara optimal. Pembinaan ini akan membentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya. Dengan pembinaan ini siswa akan lebih siap untuk memasuki tahap pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini juga membangun landasan bagi perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa. Selain itu, pendidikan anak usia dini akan mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional …. Sumber: http//tunas63.wordspress.com/2010/06/15/fungsi-tujuan-dan-jenis-paud/ 242 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Contoh Jawaban No. Paragraf Simpulan Cara Penarikan Simpulan 1. Jadi, stamina tubuh yang rendah dapat memicu munculnya beberapa penyakit. sebab-akibat 2. Dengan demikian, manusia yang hidupnya menjalankan perintah Tuhan dengan baik akan mendapatkan pahala yang luar biasa seperti seorang aktor mendapatkan piala citra dari peran terbaiknya dalam sebuah drama/film analogi 3. Dengan demikian, sikap seorang gadis hendaklah seperti mawar berduri yang indah dipandang dan harum baunya, tetapi pandai menjaga kesucian dirinya. analogi 4. Akibatnya, banyak sumur warga sekitar gedung tinggi mulai kering. sebab-akibat 5. Pendidikan anak usia dini memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. generalisasi Catatan: Jawaban terbuka. Siswa dapat menjawab sesuai dengan pendapatnya masing- masing. Tugas 1 Petunjuk: 1. Bacalah kembali teks debat Bahasa Inggris sebagai Alat Penting di Era Globalisasi. 2. Buatlah simpulan pendapat yang disampaikan (a) Tim afirmasi, (b) tim oposisi, dan (c) tim netral. Bahasa Indonesia 243 Contoh Jawaban 1. Simpulan pendapat tim afirmasi Saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. 2. Simpulan pendapat tim oposisi Saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. 3. Simpulan pendapat tim netra. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif. C. Menganalisis Isi Debat Ind 1 Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat. Ind 2 Mengidentifikasi ragam bahasa debat. Dalam subbab ini, siswa akan belajar menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan). Isi debat, secara garis besar terdiri atas tiga hal beriku ini. 1. Mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan. Mosi bisa berupa berita panas yang tengah banyak dibicarakan oleh umum. Bisa pula isu-isu global yang mempengaruhi kehidupan banyak orang. 2. Pernyataan sikap, baik itu mendukung (afirmasi/pro) atau menolak (oposisi/ kontra). Dalam banyak hal, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, dipengaruhi oleh gaya hidup, pengetahuan dan lingkungan masing-masing. Umumnya, masing-masing pihak berusaha agar pihak yang berseberangan bisa memahami pandangan dan pilihan sikap mereka. 3. Argumentasi untuk mendukung sikap yang diambil. Argumentasi digunakan untuk mengemukakan alasan, ditambah dengan berbagai informasi, data dan bukti atas sikap yang diambil. Adanya argumentasi memungkinkan pihak yang berbeda sikap dapat setidaknya memaklumi sikap seseorang dan tidak saling mengganggu. Bila memungkinkan, antara pihak yang berdebat pada akhirnya bisa mengambil sikap yang sama. 244 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Menganalisis Pendapat Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral dalam Debat Meskipun tujuan debat tidak untuk mencapai kesepakatan atau persamaan pendapat dalam menyikapi mosi, tetapi masing-masing pihak harus mampu mempertahankan pendapatnya dengan argumen yang kuat. Bila argumen yang disampaikan satu pihak lebih kuat dan lebih meyakinkan, bukan tidak mungkin pada akhir debat pihak lain akan mengubah pendapatnya tentang mosi. Sebelum menganalisis kekuatan dan kelemahan pendapat pihak-pihak yang berdebat, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi pendapat dan argumen yang disampaikan masing-masing pihak. Petunjuk untuk Guru Tugas nomor 1 pada Tugas 1 pada kegiatan pembelajaran ini digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan diskusi. Setelah siswa mengidentifikasi pendapat dan argumen yang disampaikan, selanjutnya guru dapat membimbing siswa memberikan tanggapan tentang kekuatan dan kelemahan pendapat dan argumen yang disampaikan tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral. Berikut disajikan hasil identifikasi pendapat dan argumen yang disampaikan tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat tentang penyerapan kosakata bahasa asing bukti ketidakmampuan bahasa Indonesia dalam interaksi dengan bahasa asing” di atas. Contoh Jawaban 1. Identifikasi pendapat dan argumen masing-masing tim Tim Afirmasi Pendapat Argumen Setuju bahwa penyerapan kosakata bahasa asing adalah bukti ketidakmampuan bahasa Indonesia dalam interaksi dengan bahasa lain Bahasa Indonesia mengandalkan kosakata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang Bahasa Indonesia 245 Tim Pendapat Argumen diserap dari kosakata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. 246 Tim Oposisi Tidak setuju bahwa penyerapan kosakata bahasa asing adalah bukti ketidakmampuan bahasa Indonesia dalam interaksi dengan bahasa lain. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosakata yang berkaitan dengan kosakata asing tersebut. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Adanya sekelompok masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing. Tim Netral Kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 2. Analisis kekuatan dan kelemahan pendapat pihak-pihak yang berdebat . Pendapat Pihak Afirmasi Penyerapan kosakata bahasa asing adalah bukti ketidakmampuan bahasa Indonesia dalam interaksi dengan bahasa lain. Bahasa Indonesia terbukti mengandalkan kosakata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia dan orang lebih familiar dengan bahasa asing dibanding bahasa Indonesia. Pendapat Pihak Oposisi Penyerapan kosakata asing ke dalam bahasa Indonesia bukan bukti ketidakberdayaan bahasa Indonesia. Adanya kelompok yang lebih memahamai bahasa asing daripada bahasa Indonesia merupakan bukti sekelompok masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing. Analisis Kekuatan Kelemahan Fakta bahwa bahasa Indonesia tergantung oleh bahasa asing untuk memperkaya kosakatanya. Penyerapan bahasa bukan bukti kelemahan bahasa, karena bahasa tidak dapat dilepaskan dari penuturnya. Ketika penuturnya berinteraksi dengan bangsa lain otomatis bahasanya pun akan terpengaruh. Selain itu, jumlah orang yang lebih familiar dengan bahasa asing dibanding bahasa Indonesia hanya berlaku untuk sedikit orang/ kelompok. Analisis Kekuatan Argumen bahwa orang lebih paham bahasa asing daripada bahas Indonesia cukup kuat. Karena jumlah yang demikian tentu lebih sedikit dibanding yang memahami bahasa Indonesia. Kelemahan Argumen disampaikan hanya mengulang pendapat. Tidak disertai fakta pendukung yang kuat. Bahasa Indonesia 247 Analisis Pendapat Pihak Netral Kekuatan Penggunaan kosakata tidak bisa dijadikan bukti ketidakberdayaan bahasa Indonesia karena tujuannya untuk mempermudah kegiatan berkomunikasi. Memberikan solusi terhadap kontroversi soal penyerapan kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Kelemahan Tidak disertai bukti pendukung. Tugas 2 berikut ini pada kegiatan pembelajaran 2 dijadikan pekerjaan rumah yang dikerjakan secara mandiri oleh siswa di luar jam sekolah. Tugas 2 Bacalah teks debat berikut ini. Lakukanlah analisis kekuatan dan kelemahan pendapat yang disampaikan oleh masing-masing pihak yang berdebat. Apakah Ponsel Berbahaya? Sumber: http-//www.adipala.com/ Pembicara 1 Tim Afirmasi Saya percaya bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya karena ponsel dapat menyebabkan beberapa masalah dan ancaman bagi kehidupan manusia. Ancaman tersebut adalah ponsel berbahaya bagi keselamatan pengguna dan kehidupan sosial dan keluarga. 248 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tim Oposisi: Saya tidak setuju bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya. Namun, sebaliknya ponsel sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Menurut saya pengguna ponsel yang tidak bertanggung jawablah yang menyebabkan ponsel dapat membahayakan kehidupan mereka sendiri dan orang lain. Tim Netral Menurut saya, ponsel sangat berguna bila dipergunakan secara bika. Namun, di sisi lain ponsel juga sangat berbahaya misalnya bila dipergunakan secara terus menerus atau dipergunakan untuk hal-hal yang negatif. Pembicara 2 Tim Afirmasi Saya pikir ponsellah yang membahayakan penggunanya. Kita bisa melihat saat ini, ponsel tidak hanya digunakan oleh orang dewasa tapi hampir setiap umur telah menggunakan ponsel. Bahkan anak-anak yang masih sekolah di TK sudah menggunakan ponsel. Pengguna di bawah umur ini adalah salah satu yang sangat rentan untuk menerima dampak bahaya dari ponsel. Kita bisa melihat kecelakaan banyak terjadi di jalan raya yang disebabkan oleh ponsel. Mereka seakan kecanduan memeriksa ponsel mereka di mana saja, termasuk di jalan raya saat mereka mengemudi. Inilah yang menyebabkan mereka kehilangan konsentrasi dan hasilnya kecelakaan. Itulah sebabnya kita harus melarang pengemudi membawa ponsel saat mengemudi, sehingga akan mengurangi jumlah kematian di jalan raya karena ponsel. Tim Oposisi Jika Anda mengatakan bahwa ponsellah yang membahayakan pengguna, ini tidak adil karena masih banyak orang di luar sana yang dapat menggunakannya secara bertanggung jawab. Pengguna yang tidak bertanggung jawab adalah pembuat masalah itu karena ponsel tidak akan beroperasi sendiri; perlu seseorang untuk mengoperasikannya. Dalam kasus kecelakaan mobil, pengguna yang tidak bertanggung jawab yang bersalah karena mereka mengoperasikan ponsel di waktu yang salah. Menanggapi ide Anda tentang pelarangan membawa ponsel bagi pengemudi tidaklah tepat. Justru ponsel dapat bermanfaat. Misalnya ketika melihat kecelakaan terjadi, pengemudi lain dapat menghubungi polisi atau ambulans untuk membantunya. Penelitian juga menunjukkan bahwa ponsel bukanlah penyebab kecelakaan di jalan raya. Namun, kegiatan yang mengganggu konsentrasilah yang menyebabkan kecelakaan. Ini berarti tidak hanya menggunakan ponsel, tetapi juga melakukan hal-hal lain seperti makeup, menyisir rambut atau berbicara juga berbahaya. Bahasa Indonesia 249 Tim Netral Saya tetap berpendapat bahwa ponsel bisa sangat berguna atau tidak membahayakan, tetapi juga sangat berbahaya. Tergantung pada siapa yang menggunakan dan untuk apa digunakannya. Pada saat ponsel digunakan untuk berkomunikasi dengan kerabat atau rekan kerja, ponsel sangat bermanfaat mengatasi kendala ruang dan waktu dalam komunikasi. Ponsel juga sangat membantu pelajar untuk mencari bahan atau materi belajar, berdiskusi, bahkan mengirim tugas-tugas kepada gurunya. Namun, ponsel juga bisa membawa dampak negatif, misalnya untuk merancang kegiatan kriminal, mencuri data orang, atau mengakses situs-situs yang berkonten negatif. Tim Afirmasi Tidak hanya membahayakan saat mengemudi, bukti lain dari ponsel berbahaya adalah ponsel mengganggu kehidupan sosial dan kehidupan keluarga mereka. Saat ini ponsel adalah orang yang paling terdekat dengan pengguna. Mereka lebih memilih untuk berinteraksi dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka. Hal ini menyebabkan mereka menjadi acuh tak acuh atau anti-sosial. Hal-hal baik seperti menyapa, senyum, dan bertanya dengan orang yang baru mereka temui telah hilang di dalam kehidupan sosial mereka. Mereka pindah ke penggunaan media sosial yang bisa diakses melalui ponsel untuk berinteraksi sehingga membuat mereka menjauh dari orang-orang di sekitar mereka. Dalam kehidupan keluarga, mereka menjadi terlalu individualistis. Tidak ada hal seperti diskusi keluarga, waktu berkualitas dengan keluarga seperti makan bersama, bercanda dengan keluarga dan hal-hal lain yang dapat memperkuat hubungan keluarga. Bahkan, saat ini di rumah seluruh keluarga sibuk dengan ponsel mereka sendiri. Tim Aposisi Hilangnya norma-norma yang baik dalam keluarga tidak disebabkan oleh ponsel. Kami tidak setuju dengan apa yang Anda katakan. Kehidupan sosial yang baik dan harmonis dalam keluarga tergantung pada kualitas pribadi dan keluarga itu sendiri. Orang-orang tidak akan menjadi acuh jika mereka lebih peduli terhadap lingkungan mereka. Sebenarnya ponsel dapat membantu hubungan sosial mereka dengan cara menjadi alat berinteraksi di mana saja dan kapan saja. Dalam hubungan keluarga, keharmonisan dapat dicapai dengan memberikan perhatian lebih kepada anggota lain dari keluarga. Dalam hal ini orangtua yang harus mengawasi anakanak mereka. Jika mereka peduli dan memprioritaskan diskusi keluarga, anakanak mereka tidak akan ragu-ragu untuk berbagi masalah mereka. Dalam hal ini ponsel dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga dengan menjadi alat atau penghubung antara satu sama lain dalam keluarga. Misalnya, dengan menggunakan ponsel, orang tua bisa mengetahui kondisi anggota keluarganya di mana pun dan kapan pun. 250 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tim Netral Jadi segala perilaku negatif masyarakat, terutama anak muda saat ini tidaklah bisa secara secara merta merupakan dampak negatif ponsel. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi perilaku masyarakat seperti tekanan kebutuhan ekonomi dan perilaku public figure yang tidak dapat diteladani. Di sisi lain, kita tak bisa menutup mata bahwa ponsel dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk mengakses segala perkembangan di bidang teknologi, informasi, kesehatan, politik, dan sebagainya secara cepat dan akurat. Sumber: http://www.belajarbahasainggrisku.com/2014/ 12/contoh-teks-debat-dalam-bahasa-inggris-dan-artinya. html dengan penyesuaian Catatan: Jawaban sifatnya terbuka. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Mengidentifikasi Ragam Bahasa Debat Debat yang dipelajari dalam pembelajaran ini adalah debat ilmiah, bukan debat kusir seperti yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam debat kusir, hal itu bertujuan untuk mengalahkan pendapat pihak lain dan seringkali dilakukan tanpa memedulikan kesahihan argumen yang disampaikan. Sebagai sebuah kegiatan ilmiah, debat dilakukan dengan menggunakan ragam bahasa baku sekaligus ilmiah. Pemilihan ragam bahasa ini dilakukan untuk menghindari salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide harus diperhatikan. Berikut ini adalah ciri ragam bahasa ilmiah. 1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa baku baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf). 2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya mengandung satu makna, padat, langsung menuju sasaran, runtun, dan sistematis. Hal ini tergantung pada ketepatan pemilihan kata (diksi) dan menyusun struktur kalimat sehingga kalimat yang digunakan efektif. 3. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya (denotatif) Bahasa Indonesia 251 Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan, dapat diterima dan berfungsi sebagai model untuk suatu masyarakat. Jadi, ada tiga aspek dalam bahasa baku yang saling menyatu yaitu kodifikasi, keberterimaan, dan difungsikan sebagai model. Petunjuk untuk Guru Membicarakan kalimat baku tidak bisa dilepaskan dengan pembicaraan kalimat efektif. Kalimat baku selalu efektif, meskipun kalimat efektif belum selalu baku. Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan pembicara atau penulis sama seperti yang dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat baku selalu berwujud kalimat efektif, meskipun kalimat efektif tidak selalu berwujud kalimat baku. Kalimat efektif yang tidak baku digunakan dalam bahasa pergaulan (ragam lisan). Kalimat efektif yang dibahas dalam bab ini adalah kalimat efektif yang memenuhi kaidah bahasa baku. Oleh karena itu, kalimat efektif harus memenuhi kaidah struktur, diksi, maupun logikanya. Beberapa penyebab ketidakefektifan kalimat sebagai berikut. 1. Menyalahi Kaidah Tata Bahasa a. Menyalahi kaidah fonologi (ejaan) Kaidah fonologi dalam bahasa lisan terlihat dari penggunaan ejaan. Kalimat tidak efektif karena menyalahi kaidah EYD (lihat bab Ejaan). Contoh: 1. Harga B.B.M semakin tak terjangkau rakyat kecil. (B.B.M seharusnya BBM). 2. Pelayanan kesehatan di Puskesmas sekarang ini sudah memenuhi standart. (Puskesmas seharusnya puskesmas sebab tidak diikuti nama wilayahnya, standart seharusnya standar). 3. Jangan menyalah gunakan jabatanmu! (penulisan menyalah gunakan seharusnya dirangkai menjadi menyalahgunakan sebab kata majemuk yang mendapat konfiks/afiks gabung harus ditulis menjadi satu). b. Menyalahi kaidah morfologi (pembentukan kata) Contoh: 1. Anissa memakai pakaian yang menyolok mata. (menyolok seharusnya mencolok, sebab kaidah morfofonemis meN- + c,d,t, j » men-.) 252 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 2. Para siswa mendiskusikan hasil analisa mereka. (analisa seharusnya analisis). 3. Ketua menyampaikan pertanggungan jawab di depan anggota. (pembentukan kata pertanggungan jawab salah sebab gabungan kata tersebut berasal dari bentuk dasar tanggung jawab mendapat konfiks per-an. Jadi,seharusnya menjadi pertanggungjawaban). 4. Pemerintah akan memperlebarkan jalan provinsi ini tahun depan. (Kata memperlebarkan seharusnya memperlebar yang mengandung arti menjadi lebih lebar. c. Menyalahi kaidah sintaksis/tata kalimat. Contoh: 1. Sehingga ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Kalimat tunggal ini tidak efektif didahului oleh konjungsi. Agar lebih efektif, hilangkan kongjungsi “sehingga” tersebut). 2. Mereka yang bertanggung jawab dalam masalah ini. (Pola kalimat tidak jelas sebab P didahului oleh “yang“) Yang efektif: Mereka bertanggung jawab dalam masalah ini 3. Pada rapat itu membahas upaya pemberantasan virus H5N1. (S kalimat aktif tidak jelas sebab didahului oleh kata depan). Pembetulan: Rapat itu membahas upaya pemberantasan virus H5N1. atau Pada rapat itu dibahas upaya pemberantasan virus H5N1. 4. Ia sangat suka bermain sepak bola, basket, dan ayam goreng. (Mengandung ketidaksejajaran makna sebab sepak bola, basket, dan ayam goreng sama-sama berfungsi sebagai pelengkap dengan P yang sama yaitu suka bermain.) Pembetulan: Ia sangat suka bermain sepak bola dan basket serta makan ayam goreng. 5. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah maka selesailah pembangunan musala Ma’al Abror ini. (Mengandung ketidaksejajaran makna. Apakah mungkin hanya dengan mengucap Alhamdulillah maka pembangunan mushola Maal Abror bisa langsung selesai?). Pembetulan: Marilah kita mengucapkan Alhamdulillah atas selesainya pembangunan musala Ma’al Abror ini. 6. Pekerjaannya menangani peminjaman, pengembalian, dan menata buku di perpustakaan. (Mengandung ketidaksejajaran bentuk kata. Seharusnya jika setelah kata menangani (P) berwujud KB (peminjaman, pengembalian) maka menata seharusnya penataaan atau semuanya dijadikan KK menjadi meminjamkan, mengembalikan, dan menata). Bahasa Indonesia 253 a. Pekerjaannya menangani peminjaman, pengembalian, dan penataan buku di perpustakaan. b. Pekerjaannya menangani meminjamkan, mengembalikan, dan menata d. Kalimatnya tidak logis/tidak masuk akal Contoh: 1. Pencuri berhasil ditangkap polisi. (Yang berhasil bukan pencurinya, tetapi polisinya sebab pencuri yang berhasil seharusnya tidak tertanggkap, tetapi mampu melarikan diri). Pembetulan: Polisi berhasil menangkap pencuri. 2. Yang merasa kehilangan dompet dapat diambil di kantor tata usaha. (Yang diambil dalam kalimat tersebut adalah yang kehilangan (orangnya), bukan dompetnya). Pembetulan: Yang merasa kehilangan dompet dapat mengambilnya di kantor tata usaha. e. Tidak mengandung unsur mubadzir Contoh: 1. Kedua orang itu saling berpandang-pandangan. (kata ulang berpandang-pandangan sudah bermakna ’saling’). Pembetulan: Kedua orang itu berpandang-pandangan. Kedua orang itu saling berpandangan. 2. Penjelasan petugas dari Dinas Kesehatan Kota Batu amat sangat jelas bagi kami. Pembetulan: Penjelasan petugas Dinas Kesehatan Kota Batu sangat jelas bagi kami. 3. Pilihan kata tidak tepat. Contoh: Selesai belajar bunuhlah lampunya. Pembetulan: Selesai belajar padamkan lampunya. 4. Mengandung unsur kedaerahan/asing. Contoh: Gue nggak mau ngurusin soal itu lagi. Demi kepuasan para kustomer kami akan meningkatkan pelayanan. (kata kustomer seharusnya pelanggan). 5. Bermakna ambigu atau ganda. Contoh: Istri pak lurah yang baru itu meninggal dunia. (yang baru ‘pak lurah’ atau ‘istrinya’). Pesawat Fokker baru mendarat di lapangan terbang Adi Sucipto Malang. (pesawat fokker baru atau baru mendarat?) Sumber:http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id/2016/01/belajar-kalimat-efektif.html 254 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Selain itu, dalam debat sebaiknya mengurangi penggunaan kata-kata berbahasa daerah atau asing, bahasa prokem dan bahasa gaul harus diminimalkan. Hal ini semata agar terhindar dari ketersinggungan dan kacaunya acara debat karena antarpihak tidak saling memahami kata yang digunakan. Perhatikan contoh kalimat berikut ini. 1. Pemerintah seharusnya tidak menutup mata pada fakta bahwa UN telah memakan banyak korban. 2. Banyak banget siswa jatuh bergelimpangan karena takut atau gagal dalam Ujian Nasional. Kalimat (1) dan kalimat (2) di atas merupakan contoh kalimat tidak baku. Ketidakbakuan kalimat (1) dan (2) karena menggunakan frasa bermakna konotatif yaitu frasa menutup mata dan jatuh bergelimpangan. Kalimat kedua ketidakefektifan kalimatnya juga disebabkan penggunaan kata-kata dari bahasa daerah yaitu kata banget. Pembenahan kedua kalimat di atas agar menjadi kalimat ragam ilmiah yang baku dapat kamu lihat pada bagian berikut. 1. Pemerintah seharusnya peduli pada fakta bahwa UN telah memakan banyak korban. 2. Banyak sekali siswa frustasi karena takut atau gagal dalam Ujian Nasional. Gunakan kembali teks Apakah Ponsel Berbahaya? untuk menyelesaikan tugas berikut ini. Tugas Petunjuk: 1. Bacalah kembali teks debat Penyerapan Kosakata Bahasa Asing, Apakah Ponsel Berbahaya atau teks debat lainnya (termasuk dari rekaman video). 2. Temukanlah penggunaan ragam bahasa tidak baku di dalam teks tersebut! 3. Analisislah penyebab ketidakbakuan kalimat tersebut! 4. Benahilah kalimat tidak baku tersebut agar menjadi kalimat dengan ragam baku. Contoh Jawaban Kalimat Tidak Baku Namun dengan adanya kosakata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita Penyebab Ketidakbakuan 1. Setelah konjungsi ‘namun’ tidak diikuti tanda koma (,) Pembenahan Namun, dengan adanya kosakata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita Bahasa Indonesia 255 Kalimat Tidak Baku Penyebab Ketidakbakuan Pembenahan dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. 2. Penulisan antarbahasa dipisah padahal seharusnya dirangkaikan. dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Sehingga saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalan interaksi antarbahasa. Penggunaan konjungsi subordinatif ‘sehingga’ di awal kalimat. Jadi, saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalan interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi kosakata. 1. Tidak logis. Apakah mungkin “bahasa Indonesia” mampu berinteraksi? Bukankah yang mampu berinteraksi adalah pemakai bahasa Indonesia? 2. Penulisan antarbahasa dipisah padahal seharusnya dirangkaikan. Bahasa Indonesia dapat digunakan untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi kosakata. Catatan: Guru sebaiknya juga mengajarkan pada siswa tentang jenis-jenis konjungsi. 256 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK D. Berlatih Praktik Debat Ind 1 Menyusun mosi. Ind 2 Menyusun pendapat untuk mendukung dan menolak mosi. Ind 3 Melaksanakan debat sesuai dengan peran yang telah ditetapkan. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Menyusun Mosi Sebelum memulai debat, terlebih dahulu harus dirumuskan mosi (permasalahan) yang akan diperdebatkan. Mosi dapat diambil dari berita yang tengah hangat beredar di masyarakat. Siswa dilatih menyusun mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang sedang hangat terjadi. Tugas Petunjuk: Susunlah mosi berdasarkan dua berita berikut ini. Berita 1 ACEH - Banjir akibat luapan air sungai kembali merendam ratusan rumah warga di Desa Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Jumat (6/11/2015). Akibat banjir, akses darat dari Desa Rantau Gedang menuju pusat kota putus total. Untuk mencapai pusat kota, akses satu-satunya yang bisa dilalui warga hanya melalui aliran sungai yang sedang meluap. Mereka menggunakan perahu kecil. Hal tersebut tentu mengancam keselamatan warga. Papuk, salah seorang warga, mengaku belum menerima bantuan apa pun dari Pemerintah Daerah Aceh Singkil. Warga berharap pemerintah dapat segera menyalurkan bantuan seperti pakaian, makanan, dan air bersih. Sebab, warga mulai kehabisan bahan makanan. Hingga kini, curah hujan di Aceh Singkil masih tinggi, sehingga kemungkinan ketinggian air terus naik. http://daerah.sindonews.com/read/1059400/174/banjir-kembali-melanda-aceh-singkil-1446794440 Bahasa Indonesia 257 Berita 2 SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Banjir yang menerjang Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, makin parah, Jumat (6/11/2015). Genangan air sudah mulai merendam badan jalan Singkil-Singkil Utara, di depan perumahan Rekompak. Wilayah yang terendam banjir pun bertambah luas. Jika kemarin hanya empat desa yang terendam, hari ini bertambah banyak. Desa terbaru yang terendam banjir yaitu Pemuka, Takal Pasir dan Sitiambia. Sebelumnya banjir hanya menggenang Ujung Bawang, Peabumbung, Rantau Gedang dan Teluk Rumbia. Ketinggian air pun bertambah, kali ini di titik terdalam sekitar 2 meter. Aktivitas warga mulai terganggu, salah satunya bengkel sepeda motor di Desa Ujung Bawang, tutup lantaran terendam banjir. http://aceh.tribunnews.com/2015/11/06/banjir-singkil-makin-parah Contoh Jawaban Tugas 1 Banyak mosi yang dapat dikembangkan dari dua berita di atas, di antaranya sebagai berikut. 1. Keterlambatan pengiriman bantuan pada para pengungsi banjir Singkil karena pemerintah kurang tanggap terhadap nasib para korban. 2. Banjir yang terjadi di Singkil merupakan akibat hujan deras yang turun tiga hari berturut-turut. 3. Pemerintah bertanggung jawab untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dalam bencana banjir di Singkil Aceh. 4. Penggunaan perahu karet pada saat banjir dapat mengancam keselamatan warga. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menyusun Pendapat untuk Mendukung atau Menolak Mosi Setelah menetapkan mosi, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah menyusun pendapat untuk mendukung atau menolak mosi. Tentu saja pendapat tersebut harus disertai argumen atau alasan Siswa ditugaskan berlatih menyusun pendapat baik yang mendukung maupun yang menentang mosi tersebut dengan menggunakan mosi hasil kerjamu pada kegiatan 1 di atas. 258 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Gunakan tabel berikut ini. Tugas Sudut Pandang/Sikap Mendukung (Pro) No. Pendapat Argumen 1. Keterlambatan pengiriman bantuan pada para pengungsi banjir Singkil karena pemerintah kurang tanggap terhadap nasib para korban. Kurang tanggapnya pemerintah terlihat dari minimnya peralatan, personil, dan kendaraan transportasi yang dikirimkn ke lokasi banjir. Karena itu semua tindakan evakuasi berjalan sangat lamban. 2. Banjir yang terjadi di Singkil merupakan akibat hujan deras yang turun tiga hari berturut-turut. Hujan deras yang turun terus menerus selama 3 hari mengakibatkan sungai tidak mampu menahan aliran air sehingga air sungai meluap dan menggenangi daratan. Sudut Pandang/Sikap Menolak No. Pendapat Argumen 1. Bantuan pada para pengungsi banjir Singkil karena pemerintah kurang tanggap terhadap nasib para korban. Ketermbatan pengiriman bantuan tidak terjadi karena pemerintah kurang tanggap terhadap nsib para korban. Namun, hal itu lebih disebabkan karena sulitnya lokasi bencana dijangkau dengan kendaraan darat. Hal ini diperparah dengan rusaknya sarana transportasi dan komuniksi akibat banjir tersebut. 2. Banjir yang terjadi di Singkil merupakan akibat hujan deras yang turun tiga hari berturut-turut. Banjir yang terjadi di Singkil sejatinya tidak disebabkan oleh hujan deras terusmenerus. Namun, hal ini disebabkan hutan yang gundul dan berkurangnya lahan hijau. Akibatnya, ketika hujan turun, tanah tidak mampu menyerap dan menyimpan air. Air hujan kemudian menggenang perkampungan dan mengalir deras menuju daerah yang lebih rendah. Bahasa Indonesia 259 Sudut Pandang/Sikap Netral No. Pendapat Argumen 1. Keterlambatan pengiriman bantuan pada para pengungsi banjir Singkil karena pemerintah kurang tanggap terhadap nasib para korban. Keterlambatan pengiriman bantuan pada para pengungsi banjir Singkil tidak saja karena pemerintah kurang tanggap terhadap nasib para korban tetapi juga akibat sulitnya kendaraan darat mencapai lokasi untuk mengirimkan bantuan. 2. Banjir yang terjadi di Singkil merupakan akibat hujan deras yang turun tiga hari berturut-turut. Banjir yang terjadi di Singkil tidak saja disebabkan oleh hujan deras yang turun tiga hari berturut-turut, tetapi juga karena berkurangnya lahan hijau karena pembangunan infrastruktur dan penggundulan hutan. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 3 Melaksanakan Debat sesuai dengan Peran yang Telah Ditetapkan Siswa telah berhasil menentukan mosi untuk diperdebatkan, menyusun pendapat yang mendukung mosi dan pendapat yang menolak mosi, serta menyusun teks debat. Dalam bagian ini, siswa akan melaksanakan debat sesuai dengan peran yang telah ditetapkan serta menanggapi pendapat dari kelompok lawan dan mempertahankan pendapat disertai argumen yang mendukung. Sebelum memulai berdebat, ruang kelas ditata menjadi tempat yang nyaman untuk sebuah kegiatan debat. Sepakatilah tata tertib debat kelas yang akan dilakukan. Mintalah pendapat dan masukan guru atas tata tertib yang kalian sepakati. Beberapa hal yang perlu dipakati sebagai tata tertib antara lain lamanya menyampaikan pendapat dan mendapatkan tanggapan, lamanya debat akan dilangsungkan, siapa yang memimpin dan apa saja tugasnya, serta bagaimana pembagian peran dalam debat. 260 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Tugas Siswa ditugaskan melakukan debat dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini. 1. Pembicara I dari kelompok afirmasi menyampaikan argumentasi pembuka (pemahaman topik, permasalahan, analisis) secara umum yang menunjukan bahwa mereka mendukung mosi. 2. Pembicara I dari regu oposisi menyampaikan argumentasi pembuka (pemahaman topik, permasalahan, analisis) secara umum yang menunjukan mereka tidak setuju dengan mosi. 3. Pada babak pertama ini tidak diperkenankan melakukan interupsi. 4. Peserta II dari regu afirmasi menyampaikan dan memperkuat argument yang disampaikan pembicara I. 5. Peserta II dari regu oposisi menyampaikan dan memperkuat argument yang disampaikan pembicara I. 6. Peserta III dari regu afirmasi menyampaikan dan memperkuat argument yang disampaikan pembicara I dan II sekaligus menyampaikan simpulan terhadap mosi. 7. Peserta III dari regu oposisi menyampaikan dan memperkuat argument yang disampaikan pembicara I dan II sekaligus menyampaikan simpulan terhadap mosi. 8. Tim Lawan dapat melakukan interupsi dimulai pada Pembicara II, 2 menit setelah pembicara memaparkan argumen. Dengan maksimal 2 kali interupsi dan waktu 30 detik pada 1 kali interupsi. Interupsi dilarang pada 1 menit terakhir. 9. Pemberian interupsi harus atas seizin moderator 10. Waktu yang diberikan tiap tiap regu adalah maksimal lima menit Laksanakanlah debat sesuai dengan tata tertib yang telah disepakati. Bahasa Indonesia 261 PENILAIAN a. Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan. 1. Tes tulis Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor pembelajaran. Contoh Soal Uraian untuk Pelajaran VI Petunjuk: Kerjakan soa-soal berikut dengan singkat dan jelas. Penggalan teks dialog berikut ini untuk mengerjakan soal nomor 1-3 Menurut saya, seorang ketua OSIS mempunyai tanggung jawab tidak hanya menjadi pemimpin yang menggerakkan kegiatan siswa di sekolah, tetapi ia juga harus mampu menjadi teladan dalam hal lain baik bidang akademis maupun nonakademis. Artinya, seorang ketua harus mampu meraih hasil belajar akademis di atas rata-rata. Kesibukannya berorganisasi bukan alasan untuk membenarkan rendahnya nilai akademis. Ia juga harus berperilaku yang baik seperti menaati semua aturan sekolah, berperilaku sopan, tidak sombong, dan sebagainya. Soal: 1. 2. 3. Temukan mosi dalam teks debat di atas! Analisislah kekuatan dan kelemahan pendapat beserta argumen di atas! Buatlah simpulan yang tepat terhadap kutipan debat di atas! Teks berita berikut untuk mengerjakan soal nomor 4 dan 5! Salah satu titik banjir di jakarta adalah Pos Pengumben Lama, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Banjir ini dipicu penumpukan sampah di jembatan yang melintang di atas Kali Pesanggrahan. Saluran air menyebabkan air tersumbat dan bau busuk. Penumpukan sampah ini hampir menutupi lebar sungai, bahkan ke dalaman sampah bisa mencapai satu meter dari permukaan kali,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Nurhadi, Selasa (11/12). 262 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Nurhadi menjelaskan, sebenarnya penanganan sampah ini bukanlah wewenang Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat, tapi merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum. Namun karena penumpukan sampah berada di wilayah Jakarta Barat dan sudah memprihatinkan, pihaknya terpaksa turun tangan untuk membenahi. “Kita menurunkan delapan orang petugas yang akan mengangkut sebagian sampah yang menyumbat aliran Kali Pesanggrahan tersebut,” ujarnya. Selain menurunkan petugasnya, Nurhadi dan pihak terkait sudah meminta warga untuk tidak membuang sampah, yang sebagian besar didominasi sampah rumah tangga seperti botol plastik, stereofoam, lemari, dan kasur ke kali. 4. 5. Buatlah mosi berdasarkan penggalan berita berikut! Buatlah pendapat beserta argumennya yang menyetujui mosi yang kamu buat di atas. Kunci Jawaban: 1. 2. 3. 4. 5. Seorang ketua OSIS mempunyai tanggung jawab tidak hanya menjadi pemimpin yang menggerakkan kegiatan siswa di sekolah, tetapi ia juga harus mampu menjadi teladan dalam hal lain baik bidang akademis maupun nonakademis. Kekuatan pendapat yang disampaikan adalah disertai dengan ilustrasi yang jelas. Kelemahannya seharusnya disertakan apa dampak bila ketua OSIS tidak dapat menjadi pemimpin dengan teladan yang baik. Simpulan: Seorang ketua OSIS harus mempunyai kemampuan menjadi seorang pemimpin sekaligus teladan bagi siswa lainnya. Banjir di Jakarta disebabkan sampah yang dibuang di sungai. Banjir di Jakarta disebabkan sampah yang dibuang di sungai. Penumpukan sampah di bawah jembatan yang melintang di atas Kali Pesanggrahan. Saluran air menyebabkan air tersumbat dan bau busuk. Penumpukan sampah ini hampir menutupi lebar sungai, bahkan ke dalaman sampah bisa mencapai satu meter dari permukaan kali. Kriteria Penilaian: No. Soal 1. Deskripsi Skor Mosi lengkap dan benar Mosi hampir benar, sedikit kesalahan. Mosi kurang tepat, mengandung lebih banyak kesalahan. 20 15 10 Skor Maksimal Bahasa Indonesia 20 263 No. Soal 2. Deskripsi Skor Skor Maksimal Analisis kekuatan dan kelemahannya benar. Analisis kekuatan dan kelemahannya hampir benar, salah sedikit. Analisis kekuatan dan kelemahannya hanya mengandung sedikit kebenaran. 20 15 3. Simpulannya benar dan logis Simpulannya hampir benar. Simpulan kurang tepat 20 15 10 20 4. Mosi lengkap dan benar Mosi hampir benar, sedikit kesalahan. Mosi kurang tepat, mengandung lebih banyak kesalahan. 20 15 10 20 5. Pendapat benar dan disertai argumen yang kuat Pendapat benar, tetapi argumenkurang mendukung Pendapat benar, argumen salah 20 15 20 Total 20 10 10 100 2. Observasi Observasi selama proses pembelajaran, selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang disampaikan siswa selama proses pembelajaran. Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa. Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan No Hari, tanggal Nama Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 264 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pernyataan yang diungkapkan)* Reward)** Keterangan )* berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari. )** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100. 3. Penugasan Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok. Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini. Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa No Penilaian Tugas pembelajaran A Nilai Pembelajaran A 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Pembelajaran C 2. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas) Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan. Bahasa Indonesia 265 NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH 3 Catatan: (a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b) NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu bab, dan (c) nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. B. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan diperoleh dari 30% nilai rata-rata tugas KD 4 dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran dan 70% dari praktik debat. Instrumen penilaian praktik debat Nama Siswa Pendapat Didukung dengan Argumen yang Kuat (20-40) Penggunaan Bahasa (5-20) Kelancaran Bicara (10-20) Bersikap Sopan (10-40) Jumlah INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar (portofolios) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. 266 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Bab VII BELA JAR DARI BIOGR AFI Sumber: Berbagai macam sumber Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Buku Guru Bahasa Indonesia 267 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi. 3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.14 Mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis. 4.15 Menceritakan kembali isi teks biografi baik lisan maupun tulis. PETA KONSEP Mengidentifikasi ciri teks biografi berdasarkan isinya Menelaah teks biografi Mengidentifikasi struktur teks biografi Menemukan pola penyajian karakter unggul dalam teks biografi Mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh Mengidentifikasi kepribadian unggul yang dapat diteladani dari tokoh biografi. Menjelaskan cara meneladani karakter unggul tokoh dalam biografi dengan teks eksposisi BELAJAR DARI BIOGRAFI Mendata pokok-pokok informasi dalam teks biografi Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi Menganalisis cara penggambaran karakter unggul tokoh Mengidentifikasi kaidah bahasa teks biografi Menceritakan kembali isi teks biografi 268 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Menceritakan kembali isi teks biografi dengan pola penyajian yang berbeda. Menceritakan kembali biografi yang dibaca dengn bahasa sendiri. A. Menelaah Teks Biografi Ind 1 Mengidentifikasi ciri teks biografi berdasarkan isinya. Ind 2 Mengidentifikasi struktur teks biografi. Ind 3 Menemukan pola penyajian karakter unggul tokoh dalam teks biografi. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Ciri Teks Biograf Berdasarkan Isinya Petunjuk untuk Guru Pada saat apersepsi, guru dapat mengajukan tanya jawab yang mengarah kan perhatian siswa pada biografi. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukan misalnya sebagai berikut. a. b. c. d. e. Siapa tokoh idolamu? Dari mana kamu mengetahui riwayat hidupnya? Bagaimana perjalanan kariernya? Hal-hal apa yang menarik pada diri tokoh idolamu? Apa yang dapat kamu teladani dari tokoh idolamu? Setelah itu, guru dapat memutarkan film pendek tentang seorang tokoh atau membacakan teks biografi tokoh. Guru dapat menggunakan teks biografi yang terdapat dalam buku siswa atau teks biografi lainyang lebih sesuai bagi siswa, misalnya tokoh-tokoh yang berasal dari sekitar tempat tinggal siswa. Berikut adalah contoh teks biografi yang dapat dibacakan oleh guru atau salah satu siswa pada kegiatan pemodelan. Agar siswa dapat mendengarkan dengan baik, sebaiknya guru menjelskan halhal yang harus dilakukan siswa berikut ini. 1. Siswa diminta untuk berkonsentrasi pada yang akan didengarkan. 2. Siswa dibolehkan menulis informasi penting yang ditemukannya selama mendengarkan. 3. Siswa ditugaskan menyiapkan pertanyaan umum yang mengarah pada pencapaian indikator. Misalnya: Bahasa Indonesia 269 a. b. c. d. e. f. g. h. Siapakah tokoh yang dibahas dalam biografi tersebut? Permasalahan apa yang dihadapi tokoh tersebut? Bagaimana cara tokoh tersebut memecahkan permasalahan hingga mencapai keberhasilan? Apa yang menarik dari tokoh tersebut? Hal apa yang dapat diteladani dari tokoh tersebut? Mengapa teks tersebut disebut biografi? Apa yang membedakan teks tersebut dibandingkan teks lain, misalnya dibandingkan cerpen atau berita? dan pertanyaan lainnya. Biografi B. J. Habibie B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Habibi menjadi yatim sejak bapaknya Sumber: Habibie_official_portrait_wikimedia.org yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memgang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar. Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau kecerdasan dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam pelajaranpelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya. 270 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, ia tidak menyelesaikan S-1 nya di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Habibie terinspirasi pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu,ia memilih jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH). Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pada saat ia kuliah di Jerman itu, tahun 1955, di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau. Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian. Tahun 1960, Habibie berhasil mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule Jerman dengan predikat cumlaude (sempurna) dan nilai rata-rata 9.5. Dengan gelar insinyurnya itu,Habibie mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang. Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil. Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean. Habibie menikah dengan Hasri Ainun, Habibie yang kemudian diboyongnya ke Jerman. Hidupnya makin keras. Pada pagi hari Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum untuk mencuci. Pada tahun 1965, Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (sangat sempurna) dengan nilai ratarata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean. Habibie mendapatkan gelar Doktor setelah menemukan rumus yang ia namai “Faktor Habibie” karena Sumber: pelantikan_presiden___bj_habibie_wordpress.com Bahasa Indonesia 271 bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack. Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional, diantaranya Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society Londong (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Perancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana. Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR. Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama. Sumber: http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-B.J.-habibie.html Dengan penyesuaian Setelah mendengarkan pembacaan biografi di atas, siswa diajak bertanya jawab tentang isi teks biografi. Pertanyaan yang diajukan mengarah pada isi teks biografi yang membedakannya dengan teks lainnya. Berikut beberapa contoh pertanyaan beserta jawabannya. No. Pertanyaan Jawaban 1. Siapakah tokoh yang dibahas dalam biografi tersebut? B.J. Habibie 2. Permasalahan apa yang dihadapi tokoh tersebut? Kesulitan (minimnya biaya) dalam menyelesaikan pendidikan. 272 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3. Bagaimana cara tokoh tersebut memecahkan permasalahan hingga mencapai keberhasilan? • Pulang peri ke tempat kerja dengan jalan kaki untuk menghemat ongkos; • Ia bekerja pada siang hari dan kuliah pada malam hari; • Bekerja dan mengikuti ujian pada musim liburan. 4. Apa yang menarik dari tokoh tersebut? • Ketekunan dan kerja kerasnya dalam mencapai cita-cita untuk berbakti pada orangtuanya. • Kesuksesan studi dan keriernya di bidang teknologi dan politik. 5. Hal apa yang dapat diteladani dari tokoh tersebut? Ketekunan dan kesungguhannya dalam meraih sesuatu. 6. Mengapa teks tersebut disebut biografi? Karena cerita tersebut menceritakan kisah hidup seseorang (B.J. Habibie) dan ditulis oleh seseorang seseorang dan mengandung keteladanan yang bermanfaat bagi pembacanya. 7. Apa yang membedakan teks tersebut dibandingkan teks lain, misalnya dibandingkan cerpen atau berita? Karena cerita ulang dalam biografi tersebut ditulis berdasarkan fakta kisah hidup seseorang; bukan hasil rekaan seperti cerpen; bukan menceritakan suatu peristiwa, tetapi menceritakan dan hal menarik dan ada dan dialami oleh orang tersebut. Petunjuk untuk Guru Biografi, Salah Satu Bentuk Teks Cerita Ulang Untuk dapat merumuskan ciri teks biografi berdasarkan isinya, ada baiknya guru menjelaskan bahwa biografi merupakan salah satu bentuk teks cerita ulang. Cerita ulang biasanya disajikan secara kronologis, mengikuti urutan waktu. Seperti halnya teks cerita pendek ataupun novel, dalam biografi juga terkandung unsur penokohan, latar, dan alur kejadian. Ada tiga jenis teks cerita ulang yaitu cerita ulang personal, cerita ulang fakta, dan cerita ulang imajinasi. Yang termasuk cerita ulang personal antara lain buku harian dan surat pribadi. Cerita ulang fakta antara lain catatan sejarah, biografi, autobiografi, dan berita di media massa. Bahasa Indonesia 273 Cerita ulang imajinasi antara lain dongeng, novel dan cerpen. Riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokohnya disebut autobiografi, sedangkan riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain disebut biografi. Biografi termasuk dalam cerita ulang. Berdasarkan fungsi ataupun tujuannya, cerita ulang dikategorikan sebagai teks narasi, yakni teks yang bertujuan untuk mengisahkan suatu peristiwa dengan senyata-nyatanya sehingga pembaca ataupun pendengarnya seolah-olah menyaksikan langsung peristiwa itu. Tugas Siswa diberi tugas kelompok untuk membaca teks biografi tokoh yang lain. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa secara isi teks biografi mengisahkan kisah hidup seseorang mencakup identitas tokoh, perjalanan pendidikan dan karier tokoh, rumah tangga (bila sudah menikah), prestasi yang diraih, permasalahan yang dihadapi tokoh untuk mencapai prestasi atau keberhasilan serta caranya menghadapi permasalahan tersebut, serta karakter yang dapat diteladani dari tokoh. Siswa dapat menggunakan biografi tokoh dari buku di perpustakaan, koran, majalah atau sumber-sumber lain. Kamu juga bisa menggunakan biografi George Saa, Ardian Syaf, Dr. Eng. Khairul Anwar atau Malala pada bagian lain dari pelajaran ini. Pertanyaan yang diajukan sama dengan pada kegiatan pemodelan di atas. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Mengidentifikasi Struktur Teks Biografi Teks biografi termasuk teks narasi. Struktur teks biografi adalah sebagai berikut. 1. Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/ pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan mengapa. 2. 274 Kejadian penting (important event, record of events), berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan komentarkomentar pencerita pada beberapa bagiannya. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3. Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam suatu cerita ulang. Pada bagian berikut siswa akan mempelajari contoh analisis struktur teks biografi B.J. Habibie. Kutipan teks Bagian struktur B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Orientasi, bagian ini menceritakan siapa Habibie. Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya. Peristiwa-peristiwa penting. Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia Bahasa Indonesia 275 Kutipan teks Bagian struktur dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR. Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama. Reorientasi Dalam membelajarkan analisis struktur teks biografi di atas, guru dapat menggunakan metode deduktif, yakni menyajikan dulu teori tentang struktur teks biografi. Selanjutnya, saat mengamati contoh analisis struktur tersebut, siswa diajak menelaah isi tiap bagian struktur serta membuktikan kesesuaian teori. Tugas Tugas analisis struktur teks biografi George Saa, Si Jenius dari Papua dijadikan tugas rumah (pekerjaan rumah) dan dikerjakan di buku tugas. 276 Teks Struktur Ia dikenal sebagai Sang Jenius dari Papua. Ia lahir di Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orangtuanya. Bahkan, tak jarang dia hidup terpisah dari orangtua. Dia adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto. Rumus Penghitung Hambatan antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang ditemukannya diberi namanya sendiri yaitu “George Saa Formula”. Orientasi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Teks Struktur Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat mengagumkan. Rumus yang ditemukannya berhasil memenang First Step to Nobel Prize in Physic yang itu mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang terdiri atas 30 jawara fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol emas. Oge lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge lebih senang menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas, dibantu istrinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, harus mengolah ladang, menanam umbi-umbian. Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu. Apulena Saa, putri sulung Silas, mengikuti jejak ayahnya. Ia adalah Sarjana Kehutanan lulusan Universitas Cendrawasih. Franky Albert Saa, putra kedua, saat ini tengah menempuh Program Magister Manajemen pada Universitas Cendrawasih. Yopi Saa, putra ketiga, adalah mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Agustinus Saa, putra keempat, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari. Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung internasional. “Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelc. Ia bertutur, karena minimnya ekonomi keluarga, Oge sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 10 km. Oge harus naik “taksi” (angkutan umum) dengan ongkos Rp1.500 sekali jalan. Itu berarti Rp3.000 pulang pergi. “Tidak bisa jajan. Untuk naik “taksi” saja mama sering tidak punya uang. Kalau Oge mau makan harus pulang ke rumah,” katanya. Bagi Oge, prestasi tidak selalu berarti karena uang. Pemuda yang dikenal sebagai playmaker di lapangan basket ini adalah orang yang haus untuk belajar. Selalu ada jalan untuk orang-orang yang haus seperti Oge. Prestasinya di bidang fisika bukan semata-mata karena ia menggilai ilmu yang menurut sebagian anak muda rumit ini. Peristiwa penting Bahasa Indonesia 277 Teks “Saya tertarik fisika sejak SMP. Tidak ada alasan khusus kenapa saya suka fisika karena pada dasarnya saya suka belajar saja. Lupakan saja kata fisika, saya suka belajar semuanya,” katanya. “Semua mata pelajaran di sekolah saya suka. Saya suka kimia, sejarah, geografi, matematika, apalagi bahasa Indonesia. Saya selalu bagus nilai bahasa Indonesia,” tambahnya. Selepas SD dan SMP yang kerap diwarnai bolos sekolah itu, Oge diterima di SMUN 3 Buper Jayapura. Ini adalah sekolah unggulan milik pemerintah daerah yang menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam, uang saku, hingga asrama. Kehausan intelektualnya seperti menemukan oase di sini. Ia mulai mengenal internet. Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan, dan hasil penelitian para pakar fisika dunia. Kebrilianan otak mutiara hitam dari timur Indonesia ini mulai bersinar ketika pada 2001 ia menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah. Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun, mamanya melarang putra bungsunya berangkat ke Ibu Kota. Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Ia baru memberi tahu niatnya kepada mama tercinta sesaat sebelum menaiki tangga pesawat. Mamanya menangis selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan tanah Papua. Oge kemudian membuktikan bahwa kepergiannya bukan sesuatu yang sia-sia. Tangis sedih mamanya berganti menjadi tangis haru ketika November 2003 ia menduduki peringkat delapan dari 60 perserta lomba matematika kuantum di India. Prestasinya memuncak tahun ini dengan menggenggam emas hasil riset fisikanya. Mamanya pun tidak pernah menangis lagi. “Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman,” kata dia. 278 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Struktur Teks Struktur Di Jakarta, ia digembleng khusus oleh Bapak Fisika Indonesia, Profesor Yohanes Surya. Awal November 2006 ia harus mempresentasikan hasil risetnya di depan ilmuwan fisika di Polandia. Ia harus membuktikan bahwa risetnya tentang hitungan jaring-jaring resistor itu adalah orisinil gagasannya. Setelah itu, ia akan mendapat kesempatan belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama sebulan di bawah bimbingan fisikawan jempolan. Setelah menerima penghargaan itu, George diganjar banyak fasilitas. Menteri Pendidikan saat itu, Malik Fadjar, meminta George memilih perguruan tinggi mana pun di Indonesia tanpa tes.Kampus tempat dia kuliah juga diwajibkan memberikan fasilitas belajar. George sempat bingung memilih kampus sebelum utusan Direktur Eksekutif Freedom Institute, Rizal Mallarangeng, mendatangi dirinya. ‘’Saya diminta menemui Pak Aburizal Bakrie,’’ ungkap pria kelahiran 22 September 1986 tersebut. Freedom Institute menawari George kuliah di luar negeri. Ia boleh memilih negara mana pun. Mau di benua Amerika, Eropa, bahkan Afrika sekali pun, terserah George. Beasiswa tersebut bukan hanya uang kuliah, tapi juga uang saku dan biaya hidup. Pria penghobi basket itu sempat bingung memilih negara Rizal Mallarangeng mengusulkan agar dirinya memilih Amerika. Sebab, negara pimpinan Barack Obama tersebut bagus untuk belajar dan melakukan penelitian. George lantas mendaftar ke jurusan aerospace engineering di Florida Institute of Technology. Kampus di pesisir timur Amerika di Brevard County. Kampus itu berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA (National Aeronautics and Space Administration). Di jurusan aerospace engineering alias teknik dirgantara itu, George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang, baik pesawat terbang di angkasa maupun luar angkasa. Dia juga mempelajari ilmu yang supersulit di jagat aerospace, yakni rocket science. ‘’Saking sulitnya, orang Amerika sering bilang, you don’t need rocket science to figure it out,’’ katanya lantas terkekeh. Di antara 200-an mahasiswa seangkatan, hanya 40 orang yang lulus. George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang, mulai struktur pesawat, aerodinamika, daya angkat, hingga efisiensi berat dalam teknologi pembuatan burung besi itu. Bahasa Indonesia 279 Teks Struktur Ada alasan khusus dirinya suka pesawat terbang. Selain memang mengagumi Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie yang gandrung pesawat itu, lelaki bertubuh gempal tersebut semula ingin menjadi pilot. Namun, karena kedua matanya minus 3,25, dia harus mengalihkan impiannya. ‘’Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang,’’ tegasnya. Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George. Sebab, dia belum fasih berbahasa Inggris. Pernah, dia tertahan sejam di bagian imigrasi. ‘’Saya hanya duduk dan diam selama sejam gara-gara tidak bisa bahasa Inggris,’’ tuturnya. Tahun pertama, George tak langsung kuliah. Dia belajar bahasa di sekolah bahasa Inggris English Language Service di Cleveland, negara bagian Ohio, AS. Selama setahun dia ngebut belajar bahasa. Mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00, dia melahap materi-materi bahasa Inggris. ‘’Saya mempelajari lagi grammar dan kosakata,’’ jelas anak bungsu pasangan Silas Saa dan Nelly Wafom itu. George lulus pada akhir 2009. Kini, dia bekerja di perusahaan internasional yang bergerak di bidang migas sembari bantu-bantu di lembaga yang memberinya beasiswa, Freedom Institute. ‘’Tiga minggu ini aku di Jakarta. Nanti ke laut lagi,’’ katanya. Reorientasi Sumber:http://www.biografiku.com/2012/06/biografi-septinus-george-saa-sang.html 280 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 3 Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul Tokoh dalam Biografi Pola penyajian teks biografi dapat dilihat dari alurnya, sudut pandang penceritaan, gaya penceritaan, dan fokus penceritaan. Pola penyajian teks naratif dari sudut pandang yang lain, misalnya dari segi penggunaan bahasanya. Siswa diminta membaca kembali teks biografi B.J. Habibie dan George Saa, Si Jenius dari Papua di atas serta teks biografi Komikus Indonesia yang Mendunia, Ardian Syaf yang menjadi contoh teks biografi berikutnya. Pelajari contoh analisis pola penyajiannya di bagian akhir teks, kemudian kerjakan tugas-tugas yang disediakan. Komikus Indonesia yang Mendunia, Ardian Syaf Ardian Syaf (31). Sosok komikus yang rendah hati ini memilih tinggal di kampung halamannya di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulung Agung, bersama istri dan seorang anaknya. Dari kampung halamannya, karya Aan, sapaan akrabnya, mampu menembus dunia. Bahkan, ia disodori kontrak eksklusif sebagai penciller oleh penerbit raksasa Amerika, DC Comics. Artinya, ia tidak boleh membuat ilustrasi selain Sumber: Ardian_Syaf_cdn.fansided.com di DC Comics. Tentu, Aan tidak meraih semua itu dengan gampang. Lulus kuliah tahun 2004 dari jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Negeri Malang, ia sempat bekerja sebagai tukang lay out dan ilustrator sebuah penerbitan. “Sejak tahun 2005, saya mulai melamar untuk menjadi ilustrator penerbit dunia. Caranya, saya memasang lamaran pekerjaan untuk menjadi ilustrator di berbagai web, dengan dilengkapi ilustrasi terbaik karya saya. Tapi, lama sekali enggak dapat order. Paling hanya order membuat komik tanpa imbalan. Meskipun begitu, tetap saya kerjakan, sambil mengasah kemampuan menggambar,” kata Ardian. Pelan-pelan Ardian mulai mendapat order kecil-kecilan. “Awalnya, per halaman dibayar 25 dolar. Itu pun komik pendek 8 halaman. Selama dua tahunan, saya hidup dari orderorder kecil. Saya yang waktu itu sudah menikah, sempat putus asa. Sempat ingin bekerja di kota besar,” jelasnya. Bahasa Indonesia 281 Sikap Profesional Kemudian Aan mendapat informasi dari Ketty, seorang penulis Irlandia, bahwa sebuah penerbit di Amerika tengah mencari ilustrator komik untuk proyek komik berjudul Dresden Files. Ia segera memasukkan lamaran dengan melampirkan karya terbaiknya. “Esoknya saya langsung dapat jawaban. ‘Selamat Anda akan kami kontrak.’ Bahkan, saya dapat kontrak eksklusif dari penerbit Dabel Brother di AS dalam jangka waktu tertentu. Total saya mengerjakan sekitar 12 jilid, masing-masing setebal 22 halaman. Satu jilid, saya kerjakan selama sebulan. Hitungannya, satu hari satu halaman. Honor per halaman 100 dolar,” kata Aan, seraya mengatakan komiknya terbit tahun 2008. Menjadi ilustrator untuk penerbit asing, menurut Aan, butuh sikap profesional. “Mereka disiplin soal waktu,” tambah Aan. Dalam sehari, Aan mesti menyelesaikan satu halaman. Aan mengaku menyelesaiakn satu halaman per hari bukan pekerjaan berat karena naskah yang ditulis oleh Mark Powers, konsep gambar yang harus dibuatnya cukup rinci. “Dari deskripsi yang ditulis sang penulis, saya memindahkannya dalam bahasa gambar. Ternyata, mereka suka dengan karakter gambar saya,” kata Aan. Semakin lama, gambar Aan makin matang. Apalagi, ia sangat menikmati pekerjaannya. Proyek pertama ini pun sanggup ia selesaikan dengan baik. Aan cukup berbangga ketika mendapat kabar, Dresden Files masuk peringkat keempat komik terlaris bahkan masuk nominasi penghargaan komik di AS. Otomatis nama Ardian ikut terangkat. “Sayang, penerbit Dabel Brother, akhirnya bangkrut.” Meskipun begitu, Ardian Syaf sudah menancapkan taring sebagai ilustrator mumpuni. Katanya, penerbit komik dunia itu tampaknya luas, tapi sesungguhnya sempit. Seorang ilustrator yang bagus di satu penerbit, akan gampang dikenali penerbit lain. Itulah yang dialami Aan. Lepas dari Dabel Brother, Aan diajak bergabung oleh sebuah agency yang berkedudukan di Spanyol. Agency tersebut menawarkan gambar Aan pada penerbit di Amerika. Hasilnya tak tanggung-tanggung, Anto mendapat kontrak dari Marvel. Ia mengerjakan komik superhero X-Men. “Saya enggak menyangka bisa bekerja di sebuah penerbit besar.” Selanjutnya, ia dapat tawaran dari DC Comics. Ia menggarap JLA danTitans. Ia juga menggarap komik Superman, Batman, Green Lantern, Aquaman, superhero legendaris dunia. Honor yang ia terima berkisar antara 200-350 dolar AS. Ia juga mendapat kontrak kerja eksklusif selama dua tahun dengan bayaran 235 dolar per halaman. “Tahun ini kontrak berakhir. Saya harap sih, nanti akan dikontrak kembali.” Sebenarnya Aan sering diminta penerbit untuk menghadiri event komik di AS. Di sana, acara komik memang diselenggarakan tahunan. Biasanya, menghadirkan 282 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK para kreator untuk keperluan launching komik atau book signing. Tahun lalu, Aan sebenarnya juga diundang ke Afrika Selatan untuk acara komik internasional. Uniknya, Aan tak pernah memenuhi undangan. “Saya lebih suka tinggal di desa,” ujarnya tenang. Ketika kontrak eksklusifnya berakhir, ia membuat komik lokal. Berikut ini adalah daftar komik karya Ardian Syaf 1. Take A Chance, 1-4, Dabel Brothers Publishing 2. The Dresden Files: Welcome to The Jungle 1-4 (Dabel Brothers Publishing) 3. The Dresden Files: Stormfront 1-6 (Dabel Brothers Publishing) 4. X-Men Manifest Destiny: Nighcrawler (Marvel) 5. Captain Britain & MI-13, 13 (Marvel) 6. JLA, 34 (DC) 7. Titans, 23 (DC) 8. Superman/Batman, 68-70 (DC) 9. Blackest Night: Batman, 1-3 (DC) 10. Blackest Night: Phantom Stranger (DC) 11. Green Lantern Corps, 48-52 (DC) 12. Brightest Day, 1,2,4,5,7,8,13 (DC) Sumber: http://terwow.blogspot.co.id/2012/10/profil-ardian-syaf-komikus-indonesia.html (Dengan perubahan) Perbandingan pola penyajian ketiga biografi di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Aspek Alur cerita B.J. Habibie George Saa Ardian Syaf Cerita diawali dengan identitas diri dan keluarganya, lalu perjalanan pendidikannya, terutama pendidikannya, di luar negeri. Di bagian pendidikan banyak diulas bagaimana suka dukanya Habibie menyelesaikan pendidikan. Cerita diawali dengan tentang identitas diri dan keluarganya, pendidikannya di Papua lalu mendapat beasiswa ke Jakarta, mendapatkan peringkat delapan dari 60 perserta lomba matematika kuantum di India, hingga Identitas diri dan orangtua Ardian Syaf tidak diceritakan di awal hanya istrinya. Pendidikan pun hanya disinggung dia lulus dari Universitas Negeri Malang. Selebihnya berisi perjalanan kariernya menjadi seorang komikus. Mulai dari hanya menjadi ilustrator Bahasa Indonesia 283 Aspek B.J. Habibie George Saa Ardian Syaf di luar negeri dengan biaya minim. Cerita dilanjutkan dengan karier Habibie sebagai teknokrat hingga politikus (sampai menjadi Presiden RI), lalu diakhiri dengan kehidupannya saat ini sepeninggal istrinya, Ainun Habibie. mendapatkan beasiswa kuliah di Florida Institute of Technology; kemudian mendapatkan pekerjaannya hingga kini di sebuah perusahaan migas. dan lay outer sebuah penerbitan hingga menjadi seorang komikus kelas dunia. Diakhiri dengan kesuksesan dia mendapat kontrak eksklusif dari penerbit komik di AS dengan bayaran sangat besar per lembar. Sudut pandang Orang ketiga serba tahu Orang ketiga serba tahu Orang ketiga serba tahu Gaya penulisan Deskriptif naratif Deskriptif naratif dikombinasikan dengan dialog Deskriptif naratif dikombinasikan dengan dialog Fokus penceritaan Berimbang antara kisah asal usul keluarganya, pendidkan, upayanya menggapai cita-cita, serta keberhasilan karier. Berimbang antara kisah asal usul keluarganya, pendidikan, upayanya menggapai cita-cita, serta keberhasilan karier. Hanya berfokus pada pekerjaan dan keberhasilan kariernya. Simpulan: Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan hal-hal berikut. a. Alur biografi berjalan maju (dari peristiwa masa lalu ke masa kini). b. Menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. c. Gaya peceritaan dilakukan dengan cara deskriptif naratif atau gabungan antara deskriptif naratif dan dialog. d. Menceritakan identitas pribadi (asal-usul keluarga), pendidikan, perjalanan karier, dan prestasi yang berhasil diraih. 284 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Guru juga perlu memperkenalkan bentuk penyajian biografi yang saat ini banyak berkembang yaitu dalam bentuk fiksi maupun non fiksi. Biografi dalam bentuk fiksi antara lain “Laskar Pelangi” yang menceritakan biografi Andrea Hirata, “9 Summer 10 Autumns” yang merupakan biografi dari Iwan Setiawan dan “Negeri 5 Menara” yang menceritakan biografi Anwar Fuadi. Ada pula biografi dalam bentuk non fiksi, antara lain “Chairul Tanjung si Anak Singkong” yang merupakan biografi Chaerul Tanjung, salah satu pengusaha besar di Indonesia. Ada pula buku-buku khusus biografi pahlawan nasional dan kumpulan biografi orang-orang terkenal seperti buku “Most Inspiring People” yang ditulis oleh Sogol Hadi Suwarto dan seri Kick Andy. Untuk menambah wawasan, siswa dapat disarankan untuk membaca buku-buku biografi tersebut di perpustakaan sekolah, perpustakaan kota, atau yang lainnya. B. Mengungkapkan Kembali Keteladanan dalam Teks Biografi Ind 1 Menuliskan kepribadian unggul yang dapat diteladani dari tokoh biografi. Ind 2 Menjelaskan secara singkat cara meneladani karakter unggul dari tokoh dalam biografi dengan menggunakan teks eksposisi. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Menuliskan Kepribadian Unggul yang Dapat Diteladani dari Tokoh Biografi Tokoh yang riwayat hidupnya ditulis dalam biografi biasanya memiliki kepribadian unggul, dibandingkan orang lain. Kepribadian unggul inilah yang biasanya mampu mengantarkan seseorang mencapai keberhasilan dalam kehidupannya. Untuk dapat mengidentifikasi kepribadian unggul seseorang, kita dapat melihat dari peristiwa/ permasalahan apa yang dialami seseorang serta bagaimana caranya menghadapi semua itu. Berikut disajikan kepribadian unggul yang dimiliki oleh B.J. Habibie berdasarkan teks biografi B.J. Habibie. Bahasa Indonesia 285 Kutipan Teks Biografi Kepribadian Unggul Sosok panutan . B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian. Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pekerja keras. Berbakti kepada orangtuanya. Contoh Jawaban Analisis karakter unggul tokoh biografi George Saa dan Ardian Syaf. Judul teks Biografi: George Saa, Si Genius dari Papua Kutipan Teks Biografi 286 Kepribadian Unggul Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung internasional. “Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelc. Tidak manja dan menerima keadaan. Pemuda yang dikenal sebagai playmaker di lapangan basket ini adalah orang yang haus untuk belajar. Selalu ada jalan untuk orang-orang yang haus seperti Oge. Memiliki rasa ingin tahu yang besar serta tidak mudah putus asa. “Saya tertarik fisika sejak SMP. Tidak ada alasan khusus kenapa saya suka fisika karena pada dasarnya saya suka belajar saja. Lupakan saja kata fisika, saya suka belajar semuanya,” katanya. “Semua mata pelajaran di sekolah saya suka. Saya suka kimia, sejarah, geografi, matematika, apalagi bahasa Indonesia. Saya selalu bagus nilai bahasa Indonesia,” tambahnya. Menyukai semua mataelajaran. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun, mamanya melarang putra bungsunya berangkat ke Ibu Kota. Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Mempunyai tekad yang kuat dalam meraih cita-cita. “Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman,” kata dia. Peduli kepada sesama. Lelaki bertubuh gempal tersebut semula ingin menjadi pilot. Namun, karena kedua matanya minus 3,25, dia harus mengalihkan impiannya. ‘’Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang,’’ tegasnya. Tidak mudah putus asa. Judul teks Biografi: Adrian Syaaf, Komikus Indonesia yang Mendunia Kutipan Teks Biografi Kepribadian Unggul “Sejak tahun 2005, saya mulai melamar untuk menjadi ilustrator penerbit dunia. Caranya, saya memasang lamaran pekerjaan untuk menjadi ilustrator di berbagai web, dengan dilengkapi ilustrasi terbaik karya saya. Tapi, lama sekali enggak dapat order. Paling hanya order membuat komik tanpa imbalan. Meski begitu, tetap saya kerjakan, sambil mengasah kemampuan menggambar,” kata Ardian. Tidak mudah putus asa. “Awalnya, per halaman dibayar 25 dolar. Itu pun komik pendek 8 halaman. Selama dua tahunan, saya hidup dari order-order kecil. Saya yang waktu itu sudah menikah, sempat putus asa. Sempat ingin bekerja di kota besar,” jelasnya. Tidak mudah putus asa. Bahasa Indonesia 287 Kutipan Teks Biografi Sebenarnya Aan sering diminta penerbit untuk menghadiri event komik di AS. .... Tahun lalu, Aan sebenarnya juga diundang ke Afrika Selatan untuk acara komik internasional. Uniknya, Aan tak pernah memenuhi undangan. “Saya lebih suka tinggal di desa,” ujarnya tenang. Kepribadian Unggul sederhana Contoh Jawaban Pada biografi Ardian Syaf banyak dijumpai istilah di bidang komik. Berikut penjelasan istilah tersebut. Agency : penyelia, perantara yang menghubungkan antara seseorang yang menyediakan layanan jasa dengan penerima jasa. Misalnya perantara menghubungkan seorang model dengan produser film dan perantara yang menghubungkan antara komikus dengan perusahaan komik. Book signing : penandatanganan buku oleh penulisnya. Biasanya book signing dilakukan saat launching. Para pembeli buku akan meminta para penulisnya menandatangani buku yang mereka beli. Ilustrator : seniman yang berprofesi khusus di bidang seni rupa yakni umumnya sebagai pencipta atau penyedia gamba rilustrasi demi memperjelas maksud suatu tulisan tertentu atau demi membuat terlihat menarik tampilannya. Kontrak eksklusif : kontrak kerja yang berbeda, berbeda besaran gaji dan fasilitas yang diterima atau masa kerja, dengan karyawan lain. Biasanya, penerima kontrak eksklusif ini memiliki hasil kerja yang sangat bagus. Kreator : pencipta. Launching : peluncuran karya ke masyarakat umum. Lay outer : orang yang tugasnya menata isi suatu buku agar buku nyaman dibaca dan memiliki nilai keindahan. Order : pesanan. Penciller : orang yang pekerjaannya membuat sketsa gambar untuk komik. 288 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Menjelaskan Cara Meneladani Karakter Unggul Tokoh dengan Teks Eksposisi Salah satu ciri cerita ulang adalah cerita tersebut didengarkan dan dibaca berulangkali karena kebermanfaatannya sangat dirasakan. Salah satu kebermanfaatan teks biografi adalah pendengar atau pembaca dapat meneladani karakter unggul tokoh dalam biografi untuk diterapkan dalam kehidupan dalam kehidupan seharihari. Perhatikan contoh berikut. Karakter unggul Habibie Berbakti kepada orangtua. Cara meneladani Berbakti kepada orangtua dapat kita lakukan dengan cara selalu menaati nasihatnya serta berusaha berbuat yang terbaik untuk membuat mereka bangga dan bahagia. Saya juga akan belajar dengan giat agar dapat mencapai prestasi sebaik-baiknya. Saya akan belajar dengan giat agar dapat masuk jurusan teknik di Universitas Brawijaya malang sesuai dengan harapan ayah saya. Siswa kemudian diberi tugas untuk menjelaskan secara lisan, dalam diskusi kelas, bagaimana cara meneladani karakter unggul tokoh B.J. Habibie, George Saa, dan Ardian Syaf. C. Menganalisis Makna dan Kebahasaan Teks Biografi Ind 1 Mendata pokok-pokok informasi dalam teks biografi. Ind 2 Menemukan pola penyajian karakter unggul dalam teks biografi. Ind 3 Mengidentifikasi kaidah bahasa teks biografi. Bahasa Indonesia 289 PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mendata Pokok-pokok Informasi dalam Teks Biografi Pada pelajaran ini siswa akan mempelajari pokok-pokok informasi dalam teks biografi. Salah satu ciri teks naratif, termasuk di dalamnya adalah biografi dan hikayat, paragraf-paragraf di dalamnya ditulis secara naratif. Artinya, ide pokok paragraf dalam teks tersebut tidak terdapat dalam satu kalimat utama, tetapi menyebar dalam semua kalimat pada paragraf tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui informasi pokok dalam teks biografi, pembaca dituntut untuk benarbenar memahami isi teks tersebut. Perhatikan contoh berikut ini. Kutipan Teks 290 Pokok Informasi B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. B.J. Habibie adalah Presidenketiga Republik Indonesia yang lahir di ParePare Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya. ............................... Setelah ayahnya meninggal dunia, ibunya berperan sebagai tulang punggung keluarga. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Kutipan Teks Pokok Informasi Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undangundang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR. B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undangundang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR. Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama. Habibie menulis novel berjudul Ainun dan Habibi tentang kisah ksihnya dengan Ainun, istrinya. Tugas Untuk meningkatkan pemahaman siswa, siswa diberi tugas menemukan isi pokok teks biografi singkat Dr. Eng. Khoirul Anwar dikerjakan sebagai tugas kelompok. Hasil kerja kelompok kemudian disajikan dalam diskusi kelas. Bahasa Indonesia 291 PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul Tokoh Dalam menyampaikan karakter unggul tokoh, penulis dapat menggunakan cara yang berbeda. Ada yang disampaikan secara langsung dan ada yang dilakukan secara deskriptif. Perhatikan contoh berikut ini. B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Dalam kutipan di atas, penulis menyampaikan karakter unggul tokoh secara langsung. Artinya, karakter unggul tokoh dituliskan secara langsung sehingga pembaca tidak perlu menganalisis makna tersirat. Dalam kutipan tersebut penulis secara langsung menyatakan bahwa Habibie adalah sosok yang layak dijadikan panutan bagi bangsa Indonesia. Bandingkan dengan cara penulis menyajikan karakter unggul tokoh pada kutipan kedua berikut ini. Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian. Pada contoh kedua penulis tidak secara langsung menyebutkan bagaimana karakter unggul tokoh. Penulis menyajikan karakter unggul tokoh dengan mendeskripsikan bagaimana cara tokoh menghadapi permasalahan, keuangan, yang dihadapinya. Penulis juga bisa menggambarkan watak tokoh dengan menuliskan dialog tokoh tersebut. Perhatikan contoh dialog George Saa berikut ini. “Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman,” kata dia. 292 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Dari dialog tokoh George Saa pembaca diberi gambaran bahwa tokoh tersebut adalah sosok yang mempunyai jiwa kemanusiaan yang besar. Hal ini terungkap dari keinginannya untuk menjadi seorang ilmuwan agar dapat membuat manusia hidup nyaman. Cara tidak langsung lainnya juga bisa dilakukan penulis dengan menghadirkan tokoh lain. Tokoh lain ini menceritakan atau memberikan pernyataan tentang karakter unggul tokoh. Perhatikan penggalan biografi George Saa berikut ini. “Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelc. Melalui kutipan di atas, mama Nelc, ibu George Saa menyatakan bahwa anakanaknya, termasuk di dalamnya George Saa adalah anak-anak yang bisa mengerti keadaan orangtuanya. Siswa kemudian diminta mendiskusikan,apakah selain ketiga cara di atas masih ada cara lain yang digunakan penulis untuk menyampaikan karakter unggul tokoh dalam teks biografi? Tugas 1 Siswa diminta membaca kembali biografi B.J. Habibie dan Ardian Syaf di atas. Kemudian, menganalisis bagaimana karakter unggul tokoh disampaikan oleh pegarangnya. Cara Penggambaran karakter Unggul Tokoh Kutipan Biografi Cara tidak langsung (dari apa yang dilakukan tokoh Hidupnya makin keras. Pada pagi hari Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum untuk mencuci. Cara tidak langsung, melalui dialog tokoh “Awalnya, per halaman dibayar 25 dolar. Itu pun komik pendek 8 halaman. Selama dua tahunan, saya hidup dari order-order kecil. Saya yang waktu itu sudah menikah, sempat putus asa. Sempat ingin bekerja di kota besar,” jelasnya. Bahasa Indonesia 293 Tugas 2 Selanjutnya, siswa diajak berlatih mengubah penggambaran watak tokoh dengan cara yang berbeda. Berikut adalah contoh pengubahan penggambaran watak tokoh dengan cara yang berbeda. Cara tidak langsung Cara langsung “Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelc. ..... “Tidak bisa jajan. Untuk naik “taksi” saja mama sering tidak punya uang. Kalau Oge mau makan harus pulang ke rumah,” katanya. George Saa adalah anak yang memahami kondisi orangtuanya. Ia tidak pernah menerima dan tidak pernah meminta uang saku. Bila ingin makan siang, ia harus pulang saat istirahat sekolah. “Bapak terpaksa harus jalan kaki cukup jauh dari rumah ke tempat kerjanya demi menghemat. Malam hari ia menggunakan waktunya untuk belajar,” tutur Ainun mengenang masa-masa Habibie menyelesaikan kuliah S-3 nya. Habibie terpaksa terpaksa harus berjalan kaki cukup jauh dari rumah ke tempat kerjanya demi menghemat. Malam hari ia menggunakan waktunya untuk belajar. Itu dilakukan saaat ia menyelesaikan kuliah S-3 nya. “Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman,” tutur George. George ingin menjadi ilmuwan agar dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman. Menurutnya, ilmu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Tugas 3 Tugas berikut untuk latihan mengubah cara penggambaran watak tokoh secara langsung menjadi tidak langsung. 294 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Cara Langsung Cara Tidak Langsung B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. “Bagi saya, bapak adalah sosok yang layak dianut. Pribadinya yang santun dan gayanya yag merakyat sungguh layak diteladani generasi muda,” tutur salah seorang mantan staf Habibie. Bapak Ardian Syaf adalah sosok panutan bagi dunia dan khususnya negeri kita Indonesia buat para pencinta maupun pembuat komik. ”Pak Adrian adalah sosok panutan bagi dunia dan khususnya negeri kita Indonesia buat para pencinta maupun pembuat komik, “ tutur seorang sahabat dekat Adrian semasa kuliah di Universitas Negeri Malang dulu. Jokowi dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tidak nekoneko. Bahkan, hingga ketika dia sudah menjadi Presiden RI. “Pak Jokowi itu orangnya sederhana, nggak neko-neko. Bahkan, hingga ketika dia sudah menjadi Presiden RI,” ujar Johan, tetangga dekat Jokowi di Solo. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Mengidentifikasi Kaidah Bahasa Teks Biografi Teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan sebagai berikut. 1. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau.Kata ganti ini digunakan secara bervarisi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh. Contoh: George Saa, putra Papua sangat menyukai pelajaran fisika. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Berkat ketekunannya, Si Genius dari Papua ini mendapatkan beasiswa hingga ke luar negeri. Meski kini telah sukses, Oge, begitu biasanya dia dipanggil, tetap menjadi pribadi yang ramah dan tidak sombong. 2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwaperistiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contoh: belajar, membaca, berjalan, melempar. Bahasa Indonesia 295 3. Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh. Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Dalam melakukan deskripsi, seringkali penggunaan kata sifat didahului oleh kopulatif adalah, merupakan. 4. Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai suB.J.ek yang diceritakan. Contoh: diberi, ditugaskan, dipilih. 5. Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh. Contoh: memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai. 6. Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan urutan dengan waktu. Contoh: sebelum, sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya, sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu. Hal ini terkait dengan pola pengembangan teks cerita ulang yang pada umumnya bersifat kronologis. Tugas 1 Siswa ditugaskan menganalisis kaidah kebahasaan teks biografi Dr. Eng Khoirul Anwar. Tugas ini menjadi tugas rumah yang sifatnya perorangan. Contoh Jawaban Tugas 1 Analisis kaidah bahasa teks biografi. No. 1. 296 Kutipan Teks Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman. Hidupnya makin keras. Di pagi hari Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Analisis Kata ganti yang digunakan adalah ia, dan –nya (kata ganti milik) yang divariasikan dengan penyebutan namnya Habibie. Ia pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Istinya harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju guna menghemat biaya hidup keluarga. Kata kerja tindakan, seperti berjalan, belajar, mengantre, mencuci. Kata deskriptif seperti keras, cepat Kata kerja pasif seperti diboyong Kata kerja mental seperti menghemat. Kata sambung yang menyatakan hubungan waktu seperti pada Tugas 2 Seringkali penggunaan kata ganti kurang bervariatif, misalnya pada teks biografi B.J. Habibie, penulis lebih banyak mengulang-ulang penggunaan nama Habibie. Perhatikan contoh berikut ini. Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/ Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undangundang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang Susunan kedudukan DPR/MPR. Bahasa Indonesia 297 Bandingkanlah dengan pemvariasian peggunaan nama dengan kata ganti dan panggilan tokoh berikut ini. Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada saat ia menjabat sebagai Presiden RI, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, Teknokrat handal ini telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR. Siswa diajak mendiskusikan mana teks biografi yang lebih mudah dan menarik untuk dibaca. D. Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi Ind 1 Menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan pola penyajian berbeda. Ind 2 Menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan bahasa sendiri. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan Pola Penyajian yang Berbe Contoh pola penyajian teks biografi secara naratif penuh dapat diihat pada biografi B.J. Habibie, sedangkan pola penyajian campuran antara naratif dan dialog dapat kamu lihat pada biografi George Saa. Tugas Tugas siswa adalah mengubah pola penyajian teks biografi Seorge Saa, Si Genius dari Papua menjadi naratif utuh, tanpa dialog. 298 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK George Saa, Si Jenius dari Papua Ia dikenal sebagai Sang Jenius dari Papua. Ia lahir di Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia sering tinggal berpindahpindah mengikuti orangtuanya. Bahkan, tak jarang dia hidup terpisah dari orangtua. Dia adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto. Rumus Penghitung Hambatan antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang ditemukannya Sumber:http://www.biografiku.com/2012/06/biografi-septidiberi namanya sendiri yaitu nus-george-saa-sang.html “George Saa Formula”. Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat mengagumkan. Rumus yang ditemukannya berhasil memenang First Step to Nobel Prize in Physic yang itu mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang terdiri atas 30 jawara fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol emas. Oge lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge lebih senang menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas, dibantu istrinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, harus mengolah ladang, menanam umbi-umbian. Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu. Apulena Saa, putri sulung Silas, mengikuti jejak ayahnya. Ia adalah Sarjana Kehutanan lulusan Universitas Cendrawasih. Franky Albert Saa, putra kedua, saat ini tengah menempuh Program Magister Manajemen pada Universitas Cendrawasih. Yopi Saa, putra ketiga, adalah mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Agustinus Saa, putra keempat, mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari. Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung internasional. Kemiskinan membuat Oge harus hidup serba hemat dan dalam . Oge ering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP karena tidak punya uang untuk membayar angkutan. Jarak rumahnya ke sekolah sekitar 10 km. Bahasa Indonesia 299 Bagi Oge prestasi tidak selalu berarti karena uang. Pemuda yang dikenal sebagai playmaker di lapangan basket ini adalah orang yang haus untuk belajar. Selalu ada jalan untuk orang-orang yang haus seperti Oge. Prestasinya di bidang fisika bukan semata-mata karena ia menggilai ilmu yang menurut sebagian anak muda rumit ini. Oge menyukai semua mata pelajaran, bukan hanya fisika. Selepas SD dan SMP yang kerap diwarnai bolos sekolah itu, Oge diterima di SMUN 3 Buper Jayapura. Ini adalah sekolah unggulan milik pemerintah daerah yang menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam, uang saku, hingga asrama. Kehausan intelektualnya seperti menemukan oase di sini. Ia mulai mengenal internet. Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan, dan hasil penelitian para pakar fisika dunia. Kebrilianan otak mutiara hitam dari timur Indonesia ini mulai bersinar ketika pada 2001 ia menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah. Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun, mamanya melarang putra bungsunya berangkat ke Ibu Kota. Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Ia baru memberitahu niatnya kepada mama tercinta sesaat sebelum menaiki tangga pesawat. Mamanya menangis selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan tanah Papua. Oge kemudian membuktikan bahwa kepergiannya bukan sesuatu yang sia-sia. Tangis sedih mamanya berganti menjadi tangis haru ketika November 2003 ia menduduki peringkat delapan dari 60 perserta lomba matematika kuantum di India. Prestasinya memuncak tahun ini dengan menggenggam emas hasil riset fisikanya. Mamanya pun tidak pernah menangis lagi. “Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman,” kata dia. Di Jakarta, ia digembleng khusus oleh Bapak Fisika Indonesia, Profesor Yohanes Surya. Awal November 2006 ia harus mempresentasikan hasil risetnya di depan ilmuwan fisika di Polandia. Ia harus membuktikan bahwa risetnya tentang hitungan jaring-jaring resistor itu adalah orisinil gagasannya. Setelah itu, ia akan mendapat kesempatan belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama sebulan di bawah bimbingan fisikawan jempolan. Setelah menerima penghargaan itu, George diganjar banyak fasilitas. Menteri Pendidikan saat itu, Malik Fadjar, meminta George memilih perguruan tinggi mana pun di Indonesia tanpa tes. Kampus tempat dia kuliah juga diwajibkan memberikan fasilitas belajar. George sempat bingung memilih kampus sebelum utusan Direktur Eksekutif Freedom Institute, Rizal Mallarangeng, mendatangi dirinya. Utusan itu mengatakan bahwa Oge diminta menemui Abu Rizal Bakri. 300 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Freedom Institute menawari George kuliah di luar negeri. Pria kelahiran 22 September 1986 tersebut.boleh memilih negara mana pun. Mau di benua Amerika, Eropa, bahkan Afrika sekali pun, terserah George. Beasiswa tersebut bukan hanya uang kuliah, tapi juga uang saku dan biaya hidup. Pria penghobi basket itu sempat bingung memilih negara. Rizal Mallarangeng mengusulkan agar dirinya memilih Amerika. Sebab, negara pimpinan Barack Obama tersebut bagus untuk belajar dan melakukan penelitian. George lantas mendaftar ke jurusan aerospace engineering di Florida Institute of Technology. Kampus di pesisir timur Amerika di Brevard County. Kampus itu berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA (National Aeronautics and Space Administration). Di jurusan aerospace engineering alias teknik dirgantara itu, George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang, baik pesawat terbang di angkasa maupun luar angkasa. Dia juga mempelajari ilmu yang supersulit di jagat aerospace, yakni rocket science. Sebuah jurusan yang terkenal sangat sulit. Begitu sulitnya, sampaisampai banyak orang Amerika mengatakan, you don’t need rocket science to figure it out,’’ katanya lantas terkekeh. Di antara 200-an mahasiswa seangkatan, hanya 40 orang yang lulus. George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang. Mulai struktur pesawat, aerodinamika, daya angkat, hingga efisiensi berat dalam teknologi pembuatan burung besi itu. Ada alasan khusus dirinya suka pesawat terbang. Selain memang mengagumi Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie yang gandrung pesawat itu, lelaki bertubuh gempal tersebut semula ingin menjadi pilot. Namun, karena kedua matanya minus 3,25, dia harus mengalihkan impiannya. Namun ia tak patah semangat. Ia kemudian bertekad membayar kegagalannya, ia harus bisamembuat pesawat, setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang. Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George. Sebab, dia belum fasih berbahasa Inggris. Pernah, dia tertahan sejam di bagian imigrasi. Selama satu jam ia hanya duduk diam karena tidak bisa berbahasa Inggris Karena itu, tahun pertama, George tak langsung kuliah. Dia belajar bahasa di sekolah bahasa Inggris English Language Service di Cleveland, negara bagian Ohio, AS. Selama setahun dia ngebut belajar bahasa. Mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00, dia melahap materi-materi bahasa Inggris. Ia mempelajari lagi grammar dan kosakata. Geeorge akhirnya lulus pada akhir 2009. Kini, dia bekerja di perusahaan internasional yang bergerak di bidang migas sembari bantu-bantu di lembaga yang memberinya beasiswa, Freedom Institute. Bahasa Indonesia 301 PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan Bahasa yang Berbeda Untuk menceritakan kembali isi teks biografi, siswa dapat meninjau ulang hasil kerjanya pada bagian mengidentifikasi pokok-pokok informasi teks biografi. Setelah itu, menggabungkan pokok-pokok informasi tersebut dengan menggunakan konjungsi yang benar dalam bentuk teks biografi singkat. Perhatikan contoh berikut ini: Teks Asli Penceritaan dengan bahasa berbeda B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di ParePare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. B.J. Habibie adalah adalah Presiden ketiga Republik Indonesia yang dikenal sebagai teknokrat kebanggaan orang Indonesia. Putra asli ParePare, Sulawesi Selatan ini lahir pada tanggal 25 Juni 1936 dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Ia membina rumah tangga dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Presiden kebanggan Indonesia ini memiliki gelar lengkap gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. yang diperolehnya dari luar negeri. Tugas Tugas siswa adalah menceritakan kembali secara tertulis teks biografi B.J. Habibie di atas melihat contoh diatas. 302 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PENILAIAN a. Penilaian Kompetensi Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan. 1. Tes tulis Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor pembelajaran. Contoh Soal Uraian untuk Pelajaran I Petunjuk: Bacalah teks laporan hasil observasi berikut kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya. Malala Yousafzai Malala Yousafzai, lahir 12 Juli 1997; umur 18 tahun, adalah seorang murid sekolah dan aktivis pendidikan dari kota Mingora di Distrik Swat dari provinsi Pakistan Khyber Pakhtunkhwa. Dia diketahui untuk pendidikan dan aktivisme hak-hak perempuan di Lembah Swat, di mana Taliban telah dilarang pada waktu gadis bersekolah. Pada awal tahun 2009, saat berumur sekitar 11 dan 12, Yousafzai menulis di blognya di bawah nama samaran untuk BBC secara mendetail tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban, upaya mereka untuk menguasai lembah, dan pandangannya tentang mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan. Pada tahun 2014 dia bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka. Malala lahir dari keluarga bersuku Pusthun dan menganut Islam Sunni. Namanya diambil dari penyair dan pejuang wanita suku Pasthun, Malalai dari Maiwand. Ia dibesarkan di Mingora, bersama dua adik laki-laki dan dua ayam peliharaan. Keberaniannya dalam menulis berkat bimbingan ayahnya yang juga penyair, pemilik sekolah, sekaligus aktivis pendidikan. Ayahnya menjalankan beberapa sekolah yang dinamai Khushal Public School. Meskipun Malala mengaku ingin jadi dokter, Ayahnya mendorongnya untuk menjadi politisi. Ia mulai berbicara di depan publik untuk memperjuangkan hak atas pendidikan pada tahun 2008. Dengan gagah dan penuh semangat, ia menyampaikan seruan pertamanya untuk melawan Taliban. “Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas pendidikan!” begitu kata gadis pemberani itu di depan televisi dan radio. Bahasa Indonesia 303 Pada tanggal 9 Oktober 2012, Yousafzai ditembak di kepala dan leher dalam upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata Taliban ketika kembali pulang di bus sekolah. Ia sempat dirawat di Pakistan sebelum kemudian diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit di Birmingham. Pimpinan Taliban, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang menjelaskan bahwa alasan penembakan adalah sikap kritisnya terhadap kelompok militan, bukan karena ia seorang penggiat pendidikan perempuan. Lebih lanjut Rasheed mengungkapkan penyesalannya atas kejadian ini namun tidak meminta maaf atas penembakan yang dialami Malala Yousafzai. Ia juga menyarankan Malala kembali ke Pakistan dan meneruskan pendidikan di Madrasah bagi perempuan. Kelompok yang terdiri atas 50 ulama di Pakistan mengeluarkan fatwa menentang penembakan ini. Pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-16, Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Pidatonya memuat tiga isu penting, yaitu hak perempuan, perlawanan terhadap terorisme dan kebodohan. PBB juga mendeklarasikan hari tersebut sebagai hari Malala. Pada bulan Oktober 2014, dirinya bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka. Malala menjadi penerima hadiah Nobel termuda, karena dia mendapatkan hadiah ini pada usia 17 tahun. Soal: 1. Analisislah struktur teks biografi di atas! 2. Temukan kalimat yang menggunakan pengacu dan kata yang diacu dalam teks biografi di atas! 3. Temukan kalimat yang menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dalam teks biografi di atas! 4. Temukan contoh penyajian karakter unggul tokoh secara langsung! 5. Karakter unggul apa yang dapat diteladani dari tokoh dalam teks biografi tersebut? Jelaskan alasanmu. Kunci Jawaban 1. Analisis struktur teks Teks Struktur Malala Yousafzai, lahir 12 Juli 1997; umur 18 tahun, adalah seorang murid sekolah dan aktivis pendidikan dari kota Mingora di Distrik Swat dari provinsi Pakistan Khyber Pakhtunkhwa. Dia diketahui untuk pendidikan dan aktivisme hak-hak perempuan di Lembah Swat, di mana Taliban telah dilarang pada waktu gadis bersekolah. Orientasi Malala Yousafzai 304 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Pada awal tahun 2009, saat berumur sekitar 11 dan 12, Yousafzai menulis di blognya di bawah nama samaran untuk BBC secara mendetail tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban, upaya mereka untuk menguasai lembah, dan pandangannya tentang mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan. Pada tahun 2014 dia bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka. Malala lahir dari keluarga bersuku Pusthun dan menganut Islam Sunni. Namanya diambil dari penyair dan pejuang wanita suku Pasthun, Malalai dari Maiwand. Ia dibesarkan di Mingora, bersama dua adik laki-laki dan dua ayam peliharaan. Keberaniannya dalam menulis berkat bimbingan ayahnya yang juga penyair, pemilik sekolah, sekaligus aktivis pendidikan. Ayahnya menjalankan beberapa sekolah yang dinamai Khushal Public School. Meskipun Malala mengaku ingin jadi dokter, Ayahnya mendorongnya untuk menjadi politisi. Ia mulai berbicara di depan publik untuk memperjuangkan hak atas pendidikan pada tahun 2008. Dengan gagah dan penuh semangat, ia menyampaikan seruan pertamanya untuk melawan Taliban. “Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas pendidikan!” begitu kata gadis pemberani itu di depan televisi dan radio. Pada tanggal 9 Oktober 2012, Yousafzai ditembak di kepala dan leher dalam upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata Taliban ketika kembali pulang di bus sekolah. Ia sempat dirawat di Pakistan sebelum kemudian diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit di Birmingham. Peristiwaperistiwa penting Pimpinan Taliban, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang menjelaskan bahwa alasan penembakan adalah sikap kritisnya terhadap kelompok militan, bukan karena ia seorang penggiat pendidikan perempuan. Lebih lanjut Rasheed mengungkapkan penyesalannya atas kejadian ini namun tidak meminta maaf atas penembakan yang dialami Malala Yousafzai. Ia juga menyarankan Malala kembali ke Pakistan dan meneruskan pendidikan di Madrasah bagi perempuan. Kelompok yang terdiri atas 50 ulama di Pakistan mengeluarkan fatwa menentang penembakan ini. Pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 16, Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Pidatonya memuat tiga isu penting, yaitu hak perempuan, perlawanan terhadap terorisme dan kebodohan. PBB juga mendeklarasikan hari tersebut sebagai hari Malala. Bahasa Indonesia 305 Pada bulan Oktober 2014, dirinya bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka. Malala menjadi penerima hadiah Nobel termuda, karena dia mendapatkan hadiah ini pada usia 17 tahun. Reorientasi 1. Pimpinan Taliban, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang menjelaskan bahwa alasan penembakan Malala (yang diacu) adalah sikap kritisnya terhadap kelompok militan, bukan karena ia seorang penggiat pendidikan perempuan. Lebih lanjut, Rasheed mengungkapkan penyesalannya atas kejadian ini (pengacu) namun tidak meminta maaf atas penembakan yang dialami Malala Yousafzai. 2. Ia sempat dirawat di Pakistan sebelum kemudian diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit di Birmingham. 3. Dengan gagah dan penuh semangat, ia menyampaikan seruan pertamanya untuk melawan Taliban. “Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas pendidikan!” begitu kata gadis pemberani itu di depan televisi dan radio. 4. Keberanian Malala dalam memperjuangkan hak-haknya meski untuk itu dia harus menerima banyak risiko, termasuk hampir kehilangan nyawanya. Kriteria Penilaian: No. Soal 1. 2. 306 Deskripsi Skor Analisis struktur lengkap dan benar. Analisis struktur lengkap, tetapi ada sedikit kesalahan. Hanya dua bagian struktur yang benar. Hanya satu bagian struktur yang benar. 20 15 Menuliskan 4 kalimat yang menggunakan pengacu dan yang diacu dengan benar. Menuliskan 3 kalimat yang menggunakan pengacu dan yang diacu dengan benar. Menuliskan 2 kalimat yang menggunakan pengacu dan yang diacu dengan benar. Menuliskan 1 kalimat yang menggunakan pengacu dan yang diacu dengan benar. 20 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Skor Maksimal 20 10 5 15 10 5 20 3. Menunjukkan kutipan dengan tepat Menunjukkan kutipan yang kurang tepat 20 10 20 4. Mengutip dengan tepat. Kutipan kurang tepat. 20 10 20 5. Menyebutkan satu karakter unggul disertai alasan yang tepat. Menyebutkan satu karakter unggul disertai alasan yang kurang tepat. Menyebutkan satu karakter unggul kurang tepat disertai alasan yang kurang tepat. 20 20 15 10 Total 100 2. Observasi Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang disampaikan siswa selama proses pembelajaran. Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa. Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan No Hari, tanggal Nama Siswa Pernyataan yang Diungkapkan)* Reward)** 1. 2. 3. 4. 5. Bahasa Indonesia 307 Keterangan )* berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari. )** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100. 3. Penugasan Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok. Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini. Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa No. Penilaian Tugas Pembelajaran A Nilai Pembelajaran A 1. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Pembelajaran C 2. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas) Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan. NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH 3 308 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Catatan: (a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b) NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu bab, dan (c) nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. b. Penilaian kompetensi Keterampilan Penilaian kompetensi ketrampilan dilihat dari produk akhir siswa (a) mengubah teks biografi dengan pola penyajian yang berbeda dan (b) mengubah teks biografi dengan bahasa yang berbeda. Adapun kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut. Aspek penilaian 1. 2. 3. 4. Skor Kelegkapan struktur teks 10-20 Kesesuaian isi dengan isi teks aslinya 10-20 Ketepatan penggunaan kaidah bahasa 20-30 Kesesuaian dengan pola penyajian yang baru 20-30 Kelengkapan struktur teks (10-30%). Kreativitas penggunaan gaya bahasa dengan rentang nilai 20 – 40. Kesesuaian isi cerita cerpen dengan isi cerita hikayat dengan rentang nilai 20 - 40. Keaslian karya, dibuktikan dengan lembar konsultasi yang ditanda-tangani guru (minimal 2 kali konsultasi) bobot 10-20. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Bahasa Indonesia 309 “ “ JIKA ANDA TELAH SUKSES. ADA SATU ORANG HEBAT DI SUATU TEMPAT DALAM HIDUPMU. DAN IA ADALAH GURUMU Barack Obama Presiden ke-44 Amerika Srikat 310 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Bab VIII MENDALAMI PUISI Sumber: https://ruangimaji.files.wordpress.com/2011/03/rendra1 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Buku Guru Bahasa Indonesia 311 Kompetensi Inti KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar 3. 16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca. 3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi. 4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo). 4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan). Dengan mempelajari pelajaran 8 ini dan mengerjakan tugas-tugas yang ada di dalamnya, siswa diharapkan mampu mendalami puisi dengan memahami, menulis, dan mendemonstrasikannya dengan baik yang terdapat dalam antologi puisi. Di samping itu, kamu juga diharapkan dapat membangun kesadaran bertanggung jawab, rasa siswa tahu, dan sikap menghargai. Pada pelajaran ini, siswa akan mempelajari salah satu karya sastra yaitu puisi. Sumber utama pada pelajaran ini ialah dari buku kumpulan puisi atau sering disebut antologi. Bukan hanya memahami isi puisi, tetapi siswa harus mendemonstrasikan puisi dengan memerhatikan beberapa komponen penting yaitu vokal, ekspresi, dan intonasi. Puisi termasuk ke dalam karya sastra, selain cerita pendek, novel, dan roman. Untuk mendalami karya sastra salah satunya puisi, kita harus banyak membaca karya-karya orang lain (sastrawan) dan untuk mengasah kemampuanmu dalam mendemonstrasikan puisi. Siswa harus sering-sering melihat atau mendengarkan 312 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK pementasan puisi. Pada pelajaran ini siswa akan belajar: 1. mengidentifikasi komponen penting dalam puisi; 2. mendemonstrasikan puisi; 3. menganalisis unsur kebahasaan puisi; 4. menganalisis isi buku fiksi; 5. mendemonstrasikan hasil puisi yang dibuat; Untuk membantu siswa dalam mempelajari dan mengembangkan kompetensi dalam berbahasa, berikut disajikan peta konsep. PETA KONSEP Menentukan suasana puisi Mengidentifikasi komponen penting dalam puisi Menemukan tema puisi Menentukan makna puisi Membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi Mendemonstrasikan puisi Memusikalisasikan puisi dengan memerhatikan keselarasan isi puisi, lagu, dan musik. MENDALAMI PUISI Menganalisis diksi dalam puisi Menjelaskan imaji dalam puisi Menganalisis unsur kebahasaan puisi Mengidentifikasi kata kongkret dalam puisi Menjelaskan rima/ irama dalam puisi Mendemonstasikan kemampuan menulis puisi Menulis puisi untuk mengungkapkan perasaan Menulis puisi dengan menggunakan ide dari berita yang didengar atau dibaca Bahasa Indonesia 313 A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi Ind 1 Menentukan suasana dalam puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi. Ind 2 Menemukan tema puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi. Ind 3 Menentukan makna puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehari-hari, bahkan juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya drama atau prosa. Makna puisi menjadi hal yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian katakata yang dibuat oleh seseorang, ketika tidak ada makna atau pesan yang disampaikan di dalamnya. Pada pembelajaran kali ini siswa diajak memahami hal-hal penting terkait pesan yang ingin disampaikan penyair terutama berkaitan dengan suasana, tema, dan makna puisi. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Menentukan Suasana dalam Puisi Petunjuk untuk Guru Untuk pemodelan puisi guru dapat menggunakan rekaman pembacaan puisi atau rekaman musikalisasi puisi baik dalam bentuk video maupun tape recorder. Selain rekaman pembacaan puisi, guru juga dapat menayangkan rekaman musikalisasi puisi. Namun, bila keduanya sama-sama tidak memungkinkan, guru dapat membacakan puisi dalam buku ini secara langsung, atau menugaskan siswa untuk membacakannya. 314 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Menentukan Suasana dalam Puisi Setelah membaca puisi, seringkali perasaan kita jadi terpengaruh oleh isinya. Kadang kita menjadi sedih, marah, atau bersemangat. Puisi yang baik senantiasa mampu meninggalkan kesan mendalam bagi perasaanmu. Misalnya, sebuah puisi cinta yang membuat hatimu menjadi berbunga-bunga atau puisi kritik sosial yang membuat perasaan kemanusiaanmu tersentuh. Itulah yang disebut sebagai suasana, yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Dengan kata lain, suasana merupakan akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Suasana ialah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Contoh analisis suasana dalam puisi berikut. Aku Ingin Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Sumber: Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi karya Sapardi Djoko Damono, 2001) Puisi di atas merupakan ungkapan cinta seseorang kepada kekasihnya. Dapatkanh kamu merasakan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya menyatakan kerelaannya untuk berkorban, seperti pengorbanan kayu kepada api? Siswa diajak membayangkan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya menyatakan kesediaannya berkorban seperti pengorbanan awan yang musnah demi menjadi hujan? Benar. Siapa pun perempuan yang menjadi istri lelaki itu akan meraakan perasaan yang romantis, merasa disayangi, dan terlindungi. Perasaanmu yang terasa setelah membaca puisi di atas itulah yang dinamakan suasana. Tugas Petunjuk: 1. Tunjuklah dua orang temanmu yang jago membaca puisi. Mintalah mereka membaca secara bergantian penggalan puisi Sajak Anak Muda karya W.S. Rendra ini. Bahasa Indonesia 315 2. 3. 4. Catatlah larik-larik yang membuat perasaanmu tersentuh. Jelaskan suasana, perasaan hatimu atau apa yang kamu rasakan setelah mendengarkan pembacaan puisi tersebut! Untuk memudahkanmu mengerjakan tugas ini, kamu boleh membaca kembali puisi ini setelah dibacakan temanmu. Sajak Anak Muda W. S. Rendra Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur. Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik, dan tidak diajar dasar ilmu hukum Kita melihat kabur pribadi orang, karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika. Apakah kita tidak dimaksud untuk mengerti itu semua ? Apakah kita hanya dipersiapkan untuk menjadi alat saja ? inilah gambaran rata-rata pemuda tamatan SLA, pemuda menjelang dewasa. Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan. Bukan pertukaran pikiran. Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, dan bukan ilmu latihan menguraikan. Dasar keadilan di dalam pergaulan, serta pengetahuan akan kelakuan manusia, sebagai kelompok atau sebagai pribadi, tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji. Kenyataan di dunia menjadi remang-remang. Gejala-gejala yang muncul lalu lalang, tidak bisa kita hubung-hubungkan. Kita marah pada diri sendiri Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya, menikmati masa bodoh dan santai. 316 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Di dalam kegagapan, kita hanya bisa membeli dan memakai tanpa bisa mencipta. Kita tidak bisa memimpin, tetapi hanya bisa berkuasa, persis seperti bapak-bapak kita. Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat. Di sana anak-anak memang disiapkan Untuk menjadi alat dari industri. Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti. Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan tanpa kegunaan menjadi benalu di dahan. Gelap. Pandanganku gelap. Pendidikan tidak memberi pencerahan. Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan Gelap. Keluh kesahku gelap. Orang yang hidup di dalam pengangguran. Apakah yang terjadi di sekitarku ini? Karena tidak bisa kita tafsirkan, lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja. Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini? Apakah ini? Apakah ini? Ah, di dalam kemabukan, wajah berdarah akan terlihat sebagai bulan. Mengapa harus kita terima hidup begini? Seseorang berhak diberi ijazah dokter, dianggap sebagai orang terpelajar, tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada ada tirani merajalela, ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja. Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja. Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagi bendera-bendera upacara, sementara hukum dikhianati berulang kali. Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastik, sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi. Bahasa Indonesia 317 Kita berada di dalam pusaran tatawarna yang ajaib dan tidak terbaca. Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan. Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan. Dan bila luput, kita memukul dan mencakar ke arah udara Kita adalah angkatan gagap. Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar. Daya hidup telah diganti oleh nafsu. Pencerahan telah diganti oleh pembatasan. Kita adalah angkatan yang berbahaya. Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977 PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Menemukan Tema Puisi Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi tema puisi salah satunya dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Tema puisi akan sangat menentukan penyair dalam memiih kata-kata yang digunakan dalam puisinya. Dalam puisi Aku Ingin karya sapardi Djoko Damono di atas tema puisinya adalah tentang cinta. Tema ini dapat dengan mudah ditemukan karena pengulangan kalimat “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana’ sebanyak dua kali. Sementara itu, tema puisi ‘Sajak Anak Muda’, adalah pendidikan. Tema ini dapat ditemukan dari penggunaan katakata yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan seperti ilmu hukum, filsafat, logika, serta istilah pendidikan seperti pendidikan, pengetahuan, sekolah dan ujian. Tugas Petunjuk 1. Bacalah puisi-puisi berikut ini. 2. Tentukan tema puisi tersebut dengan menyertakan alasan-alasannya. 318 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Puisi 1 Doa Karya: Chairil Anwar Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh CayaMu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling Puisi 2 Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu * pahlawan tak dikenal Karya Aming Aminoedin ribuan orang bergerak sepanjang jalan berteriak menuju hotel Yamato tengah kota kibar bendera merah-putih-biru itu menggemuruhkan gelegak antipati pada hati tanpa henti tanpa kompromi ribuan orang bergerak sepanjang jalan berteriak menuju hotel Yamato tengah kota ribuan orang memanjat hotel itu, dan kau telah robek kain biru pada bendera itu ribuan orang bersorak, gemuruh “Merdeka negeriku! Merdeka Indonesiaku” ribuan orang bergerak sepanjang jalan berteriak menuju hotel yamato tengah kota sorak gemuruh mereka itu kian riuh “Ini negaraku, negara tercinta Satu Republik, Indonesia Raya!” Bahasa Indonesia 319 hai bangsa pemabuk, pemilik bendera merah-putih-biru jika tak enyah dari negeriku, bambu runcing akan menuding mengusirmu! jika tak juga enyah, kutawarkan semangat dan darah kami muntah, biarkan tubuh kami berdarah-darah, tapi kau harus berserah. kau harus menyerah! telah kau robek kain biru pada bendera itu tinggal merah-putihnya, kian terasa indah di mata, mata kita semua! Merdeka! Merdeka! Merdeka! Jayalah bangsaku, jayalah negeriku! Jayalah Indonesiaku! Mojokerto, 15/8/2011 Siswa diminta mengemukakan jawabannya pada tabel di bawah ini atau pada buku kerja terhadap puisi di atas dengan menggunakan kalimat atau paragraf yang baik dan benar. No 320 Judul Puisi Tema Alasan 1. Doa Keagamaan Penggunaan kata “Tuhanku,” ‘menyebut nama Mu’ 2. Telah Kau Robek Kain Biru pada bendera Itu Perjuangan Frasa hotel Yamato, perobekan warna biru pada bendera, serta kata-kata ‘merdeka’ membuat pembaca secara langsung menyadari bahwa penyair sedang membicarakan perjuangan, tepatnya perjuangan pada masa kemerdekaan, yakni peristiwa 10 November 1945, antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda. Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 3 Menemukan Makna Puisi Siswa diajak mendiskusikan maksud yang ingin disampaikan oleh penyair, W.S. Rendra dalam puisi “Sajak Anak Muda”. Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair itulah yang dimaksud makna. Tentu saja, pesan itu boleh lebih dari satu. Berikut adalah contoh analisis makna puisi “Sajak Anak Muda”. No. Makna Larik Puisi 1. Pendidikan di Indonesia lebih banyak ditujukan pada hafalan teori, bukan pemahaman atas suatu konsep, bukan penguasaan konsep dan ketrampilan. Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan. Bukan pertukaran pikiran. Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, dan bukan ilmu latihan menguraikan. 2. Pemberian ijazah di Indonesia, misalnya kepada dokter, tidak menyertakan kalayakan perilaku penerima ijazahnya. Akibatnya, seorang dokter hanya akan mengobati pasiennya tanpa pernah peduli pada ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Seseorang berhak diberi ijazah dokter, dianggap sebagai orang terpelajar, tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada ada tirani merajalela, ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja. 3. Penyair ingin memprotes kepada para ulama yang memiliki kewenangan memberikan label halal. Mengapa rokok yang jelas-jelas mengandung lebih banyak racun dan lebih berbahaya baik bagi perokok maupun orang orang di dekat perokok masih boleh dikonsusmi? Padahal babi dan khamr (arak) yang mempunyai kandungan racun lebih sedikit saja diharamkan. Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagi bendera-bendera upacara, sementara hukum dikhianati berulang kali. Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastik, sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi. Bahasa Indonesia 321 Tugas Petunjuk 1. Baca kembali puisi ‘Aku Ingin’, ‘Doa’, dan ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada bendera Itu.’ 2. Identifikasikanlah makna (pesan) yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut. 3. Sertakan larik puisi yang mendukung jawabanmu. 4. Kerjakan di lembar tugas. Contoh Jawaban Judul puisi 322 Makna Larik puisi Aku Ingin Seseorang yang ingin membuktikan cintanya pada kekasihnya dengan bukti, bukan dengan janji atau harta benda. Ia akan membuktikan cintanya dengan kerelaan berkorban jiwa dan raga. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Doa Manusia selalu tergantung pada Tuhannya dalam kondisi suka maupun duka. Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh ..... Tuhanku Di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu Penyair mengingatkan kembali tentang peristiwa heroik saat arek-arek Surabaya melawan pasukan Belanda pada tanggal 10 November 1945. Tujuannya agar pembaca menyadari bahwa kemerdekaan bangsa ini dulu diraih dengan pengorbanan jiwa dan raga. Karena itu harus terus dipertahankan. Jayalah bangsaku, jayalah negeriku! Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Jayalah Indonesiaku! B. Mendemonstrasikan Puisi Ind 1 Membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang baik. Ind 2 Memusikalisasikan puisi dengan memerhatikan makna puisi. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Membacakan Puisi dengan Memerhatikan Vokal, Ekspresi, dan Intonasi yang Baik Petunjuk untuk Guru Pada awal pembelajaran, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan. Misalnya, 1. “Siapa yang suka baca puisi? 2. “Siapa yang pernah mengikuti lomba baca puisi? 3. “Siapa yang pernah memenangkan lomba baca puisi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut penting untuk mengetahui informasi awal tentang ketertarikan siswa pada membaca puisi. Bila di antara siswa ada yang suka membaca puisi bahan memenangi lomba membaca puisi, guru hendaknya memberikan kesempatan pada siswa tersebut untuk membacakan puisi di depan kelas. Selanjutnya, guru memutar rekaman pembacaan puisi baik rekamaan tape recorder atau video. Akakn tetapi bila tidak memungkinkan, guru dapat membacakan secara langsung. Setelah itu, baru guru mengajak siswa bertanya jawab tentang teknik membaca puisi yang baik. Seorang pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang dibacakan dengan baik. Dampaknya, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebut serta mampu menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan vokal tetapi juga memerhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca puisi. Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu dengan mengetahui cara membacanya. Berikut adalah cara-caranya. 1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisi terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun juga terlalu lambat. 2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas, misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/. Bahasa Indonesia 323 3. 4. 5. Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut. Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan, artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung, usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung). Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan puisi yaitu sebagai beikut. 1. Vokal Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan puisi sangat dibutuhkan. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan. 2. Ekspresi Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan). Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun haruslah proporsional sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat. 3. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo) Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan teknanan tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata). Dalam mendemonstrasikan puisi, kita dapat menggunakan teknik-teknik sebagai berikut. 1. Membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang. 2. Memberikan ciri pada bagian-bagian tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda pendek dengan tanda (/) dan jeda panjang dengan tanda (//). Penjedaan panjang diberikan pada frasa, sedangkan penjedaan panjang diberikan pada akhir klausa atau kalimat. 3. Memahami suasana, tema, dan makna puisinya. 4. Menghayati suasana, tema, dan makna puisi untuk mengekspresikan puisi yang kita baca. Perhatikanlah contoh puisi (sebelum diberikan tanda jeda) berikut ini! 324 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Sajak Matahari Karya: W.S. Rendra Matahari bangkit dari sanubariku Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin! kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu! Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari. Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar dunia. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia! Yogya, 5 Maret 1976 (Sumber: Antologi Puisi Potret Pembangunan dalam Puisi, 1980) Perhatikan contoh puisi (setelah diberi tanda jeda) berikut ini! Matahari bangkit/ dari sanubariku// Menyentuh permukaan/ samodra raya.// Matahari keluar dari mulutku,/ menjadi pelangi di cakrawala.// Wajahmu keluar/ dari jidatku,// wahai kamu,/ wanita miskin!// kakimu terbenam/ di dalam lumpur.// Kamu harapkan beras/ seperempat gantang,// dan di tengah sawah/ tuan tanah menanammu!// Satu juta lelaki gundul/ keluar dari hutan belantara,// Bahasa Indonesia 325 tubuh mereka terbalut lumpur/ dan kepala mereka berkilatan/ memantulkan cahaya/ matahari.// Mata mereka menyala/ tubuh mereka menjadi bara/ dan mereka membakar dunia.// Matahari adalah cakra jingga/ yang dilepas tangan/ Sang Krishna.// Ia menjadi rahmat/ dan kutukanmu,/ ya,/ umat manusia!// Pemberian tanda jeda merupakan teknik awal dalam mendemonstrasikan puisi. Adanya tanda jeda, makna sebuah puisi akan tersampaikan kepada para pendengar. Petunjuk untuk Guru Pelaksanaan Pembacaan Puisi. Persiapan yang harus dilakukan oleh siswa sebelum pembelajaran membaca puisi adalah sebagai berikut. 1. Memilih salah satu di antara puisi berjudul “Ibu” karya D. Zamawi Imron berikut ini! 2. Membaca dan memahami suasana, tema, dan maknanya yang dipilihnya. 3. Berlatih membacakan puisi tersebut dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi! 4. Siswa diperbolehkan memilih puisi lainnya untuk kamu bacakan! Bila memungkinkan, lakukan di laboratorium drama, atau halaman sekolah. Hal ini penting karena ruang yang lebih luas dan tidak kaku seperti kelas akan lebih memudahkan siswa berekspresi lebih bebas. Agar semua siswa mendapat pengalaman belajar membaca puisi tanpa menyita banyak waktu, buatlah pembelajaran dengan lingkaran kecil lingkaran besar. Adapun proses pembelajaran dalam lingkatran kecil – lingkaran besar adalah sebagai berikut. 1. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. 2. Secara bergantian, siswa membacakan puisi dalam kelompoknya masing-masing. 3. Pada saat temannya membacakan puisi, siswa lainnya memberikan penilaian dengan instrumen penilaian yang telah disiapkan oleh guru. 4. Setiap kelompok memilih satu anggota penampil terbaik. 5. Siswa kembali berkumpul. 6. Bila memungkinkan, siswa duduk melingkar. 326 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 7. 8. Secara bergantian wakil masing-masing kelompok membacakan puisinya. Setap selesai pembacaan satu puisi, siswa yang lain memberikan komentar terhadap pembacaan puisinya. Guru memberikan penghargaan kepada siswa pembaca puisi terbaik. 9. Berikut ini adalah lembar penilaian pembacaan puisi. No Nama Nilai Vokal Ekspresi Jumlah Intonasi 1. 2. 3. 4. 5. dst. Keterangan: Rentang nilai 50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus, 71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus Ibu Karya: D. Zamawi Imron Sumber: http://kepadapuisi.blogspot.co.id Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini Bahasa Indonesia 327 saat bunga kembang menyemerbak bau sayang ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku. (Sumber: Antologi Puisi Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996). PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Memusikalisasikan Puisi Guru mengajak siswa mendengarkan atau menyanyikan bersama-sama lagu Chrisye ‘Ketika tangan dan kaki Bicara’? Berikut ini adalah syair lagu tersebut. Ketika Tangan dan Kaki Berkata Sumber: http://bio.or.id/biografi-chrisye 328 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Lirik : Taufiq Ismail Lagu: Chrisye Akan datang hari mulut dikunci Kata tak ada lagi Akan tiba masa tak ada suara Dari mulut kita Berkata tangan kita Tentang apa yang dilakukannya Berkata kaki kita Kemana saja dia melangkahnya Tidak tahu kita bila harinya Tanggung jawab tiba Rabbana… Tangan kami… Kaki kami… Mulut kami… Mata hati kami… Luruskanlah… Kukuhkanlah… Di jalan cahaya…. sempurna Mohon karunia kepada kami HambaMu yang hina Lagu tersebut merupakan puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Inilah yang disebut dengan musikalisasi puisi. Tujuan musikalisasi puisi adalah memudahkan pendengar memahami makna puisi yang ingin disampaikan penyairnya. Lagi pula, dengan dijadikan nyanyian, sebuah puisi akan lebih mudah diingat oleh pendengarnya. Guru dapat menyajikan lagu-lagu lain seperti lagu-lagu Bimbo, Ebiet G. Ade, dan Uly Sigar Rusadi. Selain dimusikalisasikan secara komersial (untuk tujuan bisnis), ada banyak puisi Sapardi Djoko Damono yang disajikan dalam bentuk nyanyian. Selain disajikan secara utuh sebagai sebuah lagu, ada juga yang berpendapat bahwa musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi diiringi musik atau gabungan antara keduanya. Untuk memusikalisasikan puisi, tidak harus menggunakan alat musik lengkap. Kita dapat saja hanya menggunakan gitar, suling, bahkan mungkin saja kamu menggunakan instrumen lagu lain. Yang utama adalah musik dan lagu harus tetap mempertahankan makna yang hendak disampaikan penyairnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang suasana, tema, dan makna puisi menjadi sangat penting sebelum memusikalisasikan puisi. Tugas 1 Petunjuk 1. Carilah rekaman lagu Ebiet G Ade, Bimbo, Chrisye, atau Uly Sigar Rusadi. Kamu juga bisa mencari musikalisasi puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono, Zawawi Imron, Taufik Ismail dan lainnya yang banyak terdapat di internet. Bahasa Indonesia 329 2. Dengarkanlah lagu tersebut, kemudian berikan tanggapanmu tentang musikalisasi puisi tersebut dengan menggunakan tabel berikut. Berikan tanggapanmu, apakah makna puisi menjadi lebih mengena dibanding ketika dibacakan sebagai puisi? Judul lagu Penulis syair Penyanyi Ketika Kaki dan Tangan Berkata Taufiq Ismail Chrisye Komentar Makna: Setelah meninggal, manusia akan dimintai pertangggungjawaban atas amal perbuatan yang dilakukan saat masih hidup. Seluruh tubuh manusia akan bersaksi atas apa yang dikerjakan. Pesan itu menjadi semakin menyentuh hati ketika dinyanyikan dengan iringan musik yang sesuai. Pesan penyair juga mudah diingat dan tersebar luas setelah dinyanyikan dibandingkan pesan penyair dalam puisi lain yang tidak dijadikan lagu. Tugas 2 Setelah mendengarkan contoh puisi yang dinyanyikan, serta memahami bahwa pesan penyair lebih mudah dan lebih luas tersampaikan di masyarakat, siswa akan belajar memusikalisasikan puisi secara berkelompok. Ikutilah langkah-langkah berikut ini. 1. Guru membagai kelas dalam beberapa kelompok.Setiap kelompok antara 4-5 orang. 2. Aturlah agar dalam setiap kelompok minimal terdapat satu orang siswa yang dapat bermain musik. 3. Setiap kelompok memilih salah satu puisi dalam buku antologi. Siswa harus mengonsultasikan puisi yang dipilihnya agar terhindar dari puisi yang mengandung unsur pornografi, SARA, dan hal negatif lainnya. 330 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 4. 5. 6. 7. 8. Siswa mendiskusikan suasana, tema, dan makna puisi tersebut. Siswa membuat aransemen sederhana berdasarkan suasana, tema, dan makna puisi tersebut. Siswa berlatih menyanyikan puisi tersebut dengan iringan aransemen yang telah dibuat. Secara bergantian, setiap kelompok menampilkan musikalisasi puisi yang telah dibuatnya. Ketika kelompok lain tampil, berikan penilaian dengan menggunakan tabel berikut. No. Nilai Kelompok A B Jumlah C 1. 2. 3. 4. 5. dst. Keterangan: 1. Aspek Penilaian A : Kesesuaian instrumen dengan suasana, tema, dan makna puisi. B : Kesesuaian lagu dengan suasana, tema, dan makna puisi. C : Kesesuaian ekspresi dengan dengan suasana, tema, dan makna puisi. 2. Rentang nilai 50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus, 71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus Petunjuk untuk Guru Memperhitungkan proses pembuatan aransemen dan lagu dari puisi yang menyita cukup waktu dan tenaga siswa, maka penampilannya pun harus disiapkan lebih dari proses pembelajaran biasanya. Sebaiknya, kegiatan musikalisasi puisi dilakukan di aula atau laboratorium drama. Pelaksanaan kegiatan diupayakan pada kegiatan tengah semsster. Kelompok yang akan tampil berasal dari semua kelas. Penampilan mereka akan dilombakan. Untuk itu, guru dapat mengundang guru bahasa Indonesia dan guru seni musik sebagai juri. Hal ini menarik untuk dilakukan. Selain dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan bakatnya, juga dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk menyukai puisi. Di samping itu, melalui kegiatan seperti ini, secara tidak langsung budaya bersastra, tepatnya budaya puisi di sekolah dapat ditingkatkan. Bahasa Indonesia 331 C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi Ind 1 Menganalisis diksi dalam puisi. Ind 2 Menjelaskan imaji dalam puisi. Ind 3 Mengidentifikasi kata konkret dalam puisi. Ind 4 Menjelaskan rima/ritma dalam puisi. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Menganalisis Diksi dalam Puisi Dalam menulis puisi, penyair harus dengan cermat memilih kata-kata agar dapat mewakili makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang diinginkan. Kata-kata yang dipilih penyair berdasarkan pertimbangan dari aspek makna, efek pengucapannya, serta dapat mewakili pikiran dan suasana hati penyair. Diksi muncul karena adanya: 1. Makna Kias (konotatif) Perhatikan puisi berikut ini! AKU Karya: Chairil Anwar Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang ............................................. Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih perih ............................................. Larik binatang jalang dari kumpulannya terbuang dapat diartikan orang yang selalu bersikap memberontak dan berada di luar organisasi formal. Penyair memilih kata ‘binatang jalang’ untuk menggambarkan bahwa ‘aku lirik’ adalah orang yang tidak bisa mengikuti aturan atau norma sosial yang berlaku. Dalam kehidupan nyata, orang-orang seperti ini menjadi orang terbuang, tidak diakui keberadaannya. Oleh karena itu, Chairil memilih kata ‘terbuang.’ 332 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 2. Lambang (simbol) Dalam puisi banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal/benda dengan benda lain. Ada lambang yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia). Misalnya, bendera adalah lambang identitas negara, dan bersalaman adalah lambang persahabatan, pertemuan, atau perpisahan. Contoh: Surat kepada Bunda tentang Calon Menantunya Karya: W.S. Rendra ...................................... Burung dara jantan yang nakal Yang sejak dulu kau piara Kini terbang dan telah menemui jodohnya Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan Dan tiada akan pulang Buat selama-lamanya ...................................... Dalam puisi tersebut kata ‘kandang’ menjadi simbol rumah. Penyair memilih kata ‘kandang’ karena kandang merupakan simbol tempat tinggal bagi binatang piaraannya, dan di dalamnya tersedia kebutuhan pangan yang cukup bagi binatang piaraan tersebut. Sama seperti rumah orangtua yang menjadi tempat berlindung bagi anak-anak. Di dalam rumah tersebut, anak-anak mendapatkan kasih sayang dan semua yang ia butuhkan. 3. Persamaan bunyi atau rima Pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu baris ke baris lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang harmonis. Perhatikan contoh berikut. DOA Karya: Chairil Anwar Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat kau penuh seluruh .............................................. Tuhanku Aku hilang remuk bentuk Remuk .............................................. Bahasa Indonesia 333 Dalam puisi di atas, Chairil Anwar dengan cermat memilih kata-kata yang secara bunyi menghasilkan persamaan bunyi. Persamaan bunyi itu membuat puisi tersebut semakin indah ketika dibacakan. Berdasarkan jenis-jenis rima, pertama dapat dilihat secara vertikal (persamaan bunyi pada akhir baris dalam satu bait). Jenis-jenisnya sebagai berikut. a. Rima sejajar berpola : a-a-a-a b. Rima kembar berpola : a-a-b-b c. Rima berpeluk berpola : a-b-b-a d. Rima bersilang berpola : a-b-a-b Kedua dapat dilihat secara horizontal (persamaan bunyi pada setiap kata dalam satu baris), yaitu sebagai berikut. a. Aliterasi yaitu persamaan bunyi konsonan pada setiap kata dalam satu baris. b. Asonansi yaitu persamaan vokal pada akhir kata dalam satu baris. Tugas Petunjuk: 1. Membaca kembali puisi “Ibu” Karya D. Zawawi Imron. 2. Menganalisis penggunaan diksi dalam puisi tersebut dengan menggunakan tabel berikut ini. Contoh Jawaban Tugas No Aspek Diksi Larik Puisi 1. Makna konotatif Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau Musim kemarau artinya sedang dalam kesulitan. Gua pertapaan Rahim ibu bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh Kasih ibu tidak terbatas, dan selalu meneduhkan hati 334 Analisis 2. Makna simbol hanya mataair airmatamu ibu, • Mata air : sumber kehidupan • Air mata ibu : doa-doa ibu pada anaknya 3. Rima bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal Pengulangan suku kata akhir yang sama ‘sakal’ dengan ‘kukenal’ ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala Pengulangan konsonan yang sama pada larik yang sama Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Menjelaskan Imaji dalam Puisi Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian sehingga menjadi kata konkret, seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa. Jenis-jenis imaji dalam puisi adalah sebagai berikut. 1. Imaji visual (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat). Berikut adalah contohnya: Gadis Peminta-minta Karya: Toto S. Bachtiar Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa ..................................................................... 2. Imaji auditif (pengimajian dengan menggunakan kata-kata ungkapan seolah-olah objek yang dicitrakan sungguh-sungguh didengar oleh pembaca). Berikut adalah contohnya: Asmaradana Karya: Goenawan Mohamad Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta langkah pedati Ketika langit bersih menampakkan bima sakti ...................................................................................... 3. Imaji taktil (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mampu memengaruhi perasaan pembaca sehingga ikut terpengaruh perasaannya). Beirkut adalah contohnya: Bahasa Indonesia 335 Yang Terampa dan yang Putus Karya: Chairil Anwar Kelam dan angin lalu mempesiang diriku Menggigit juga ruang di mana dia yang kuingin, Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu Di karet, di karet (daerahku yang akan datang) sampai juga deru dingin Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku ................................................................. Tugas Petunjuk 1. Membaca kembali puisi ‘Ibu’ karya Zawawi Imron dan puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu’ karya Aming Aminoedin di atas. 2. Menganalisis jenis imaji yang terdapat dalam kedua puisi di atas dengan menggunakan tabel berikut. Contoh Jawaban No. Jenis imaji 1. Imaji visual aku mengangguk meskipun kurang mengerti 2. Imaji visual lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku 3. Imaji visual bila aku berlayar lalu datang angin sakal 4. Imaji visual ribuan orang bergerak sepanjang jalan 5. Imaji auditif ribuan orang bersorak, gemuruh “Merdeka negeriku! Merdeka Indonesiaku” 336 Larik Puisi Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 6. Imaji taktil kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu 7 Imaji taktil bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Mengidentifikasi Kata Konkret dalam Puisi Kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap indera. Ini berkaitan dengan kemampuan wujud fisik objek yang dimaksud dalam kata itu untuk membangkitkan imajinasi pembaca. Contoh kata ‘salju’ yang berwarna putih dan rasanya dingin bisa digunakan untuk menyampaikan makna kias tentang kesucian, kehampaan, dan rasa dingin. Dari konsep makna yang terdapat dalam kata salju tersebut, penyair bisa memilih kata salju untuk menggambarkan, misalnya, rasa rindu. Rasa rindu hanya tumbuh pada seseorang yang cintanya suci, tetapi menimbulkan kesedihan di hati yang mengalaminya. Contoh lainnya adalah kata ‘rawa-rawa’ yang melambangkan tempat hidup, bumi, dan kehidupan yang kotor. Dengan kata konkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Pengonkretan kata ini berhubungan erat dengan pengimajian, pelambangan, dan pengiasan. Ketiga hal itu juga memanfaatkan gaya bahasa untuk memperjelas apa yang ingin dikemukakan. Perhatikanlah contoh berikut: Balada Terbunuhnya Atmo Karpo Karya: W.S. Rendra Dengan kuku-kuku besi, kuda menebah perut bumi Bulan berkhianat, gosokkan tubuhnya pada pucuk-pucuk para Mengepit kuat-kuat lutut penunggang perampok yang diburu Surai bau keringat basah, jenawipun telanjang ...................................................................................... Bahasa Indonesia 337 Kata-kata konkret pada puisi di atas di antaranya kuku besi diartikan sebagai kaki kuda; kulit bumi diartikan sebagai jalan yang tidak teraspal; Penunggang perampok yang diburu diartikan sebagai Atmo Karpo (seorang perampok yang menunggang kuda); Surai bau keringat basah diartikan sebagai perjalanan yang sangat melelahkan; jenawi diartikan sebagai samurai; pun telanjang diartikan sebagai keadaan siap berperang. Tugas 1. 2. Baca kembali puisi ‘Ibu’ karya D. Zawawi Imron dan puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada bendera Itu’ karya Aming Aminoedin. Analisislah penggunaan kata konkret dalam kedua puisi di atas dengan menggunakan tabel berikut. No Kata Konkret Arti 1. Kopyor susu Air susu ibu 2. Gua pertapaan Rahim ibu PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 4 Menjelaskan Rima/ Ritme dalam Puisi Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau katakata dalam larik dan bait. Sementara itu, irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dengan kata lain, rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama dapat menciptakan efek musikalisasi pada puisi, membuat puisi menjadi indah, dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan. Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, ada 8 jenis rima yaitu sebagai berikut. 1. Rima sempurna, yaitu persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir. 2. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir. 338 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 3. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata sebunyi). Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan). Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata. Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada huruf-huruf mati/konsonan. 4. 5. 6. 7. 8. Perhatikan contoh analisis rima/ritme berikut ini. Menyesal Karya: Ali Hasjmy Pagiku hilang / sudah melayang Hari mudaku / telah pergi Kini petang / datang membayang Batang usiaku / sudah tinggi ................................................... Tugas 1. Membaca kembali ‘Ibu’ karya Zawawi Imron, ‘Ketika Tangan dan kaki Bicara’ karya Taufik ismail, ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu’ karya Aming Aminoedin. Menganalisis rima dalam puisi-puisi di atas dengan menggunakan tabel berikut. 2. No Jenis Rima Larik Puisi 1. Rima tak sempurna namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu 2. Rima sempurna “Merdeka negeriku! Merdeka Indonesiaku” 3. Rima mutlak Tangan kami… Kaki kami… Mulut kami… Mata hati kami… dan seterusnya Bahasa Indonesia 339 D. Menulis Puisi Ind 1 Menulis puisi untuk mengungkapkan perasaan. Ind 2 Menulis puisi berdasarkan berita yang dibaca atau didengar PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 1 Menulis Puisi untuk Mengungkapkan Perasaan terhadap Sesuatu Salah satu sumber ide untuk menulis puisi yang paling mudah didapatkan adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman adalah segala sesuatu yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, dan dialami. Misalnya, ketika muncul ide atau gagasan yang kuat berupa hubungan antara penyair dan tuhan, maka puisinya akan bertema ketuhanan. Begitu pula ketika muncul ide atau gagasan yang berkaitan dengan persoalan sosial, puisinya akan bertema kritik sosial. Berikut ini adalah contoh puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penyairnya. Dalam Diriku Karya Sapardi Djoko Damono dalam dirimu mengalir sungai panjang darah namanya dalam diriku menggenang telaga darah sukma namanya dalam diriku meriak gelombang suara hidup namanya dan karena hidup itu indah aku menangis sepuas-puasnya. Puisi di atas bukan merupakan puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman batin penyairnya, bukan merupakan reaksi penyair terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Sapardi ingin mengungkapkan perasaannya, pemahamannya tentang hakikat dirinya serta bagaimana dia menjalani kehidupannya. 340 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Bandingkan juga dengan puisi hasil perenungan batin berikut ini. Tuhan Begitu Dekat Karya: Abdul Hadi W.M. Tuhan Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimu Tuhan Kita begitu dekat Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu Tuhan Kita begitu dekat Seperti angin dan arahnya Kita begitu dekat Dalam gelap Kini aku nyala Pada lampu padamu (Sumber: Antologi Puisi Tergantung pada Angin, 1977). Pada puisi di atas, penyair Abdul Hadi ingin berbagi pengalaman religiusnya dengan pembaca. Pada suatu saat, ia begitu dekat dengan Tuhan. Pada saat yang lain, ia merasa tidak berarti di hadapan Tuhan, seperti nyala lampu ketika padam, musnah, hilang, ke dalam yang Mahagaib. Apabila dicermati pada proses kreatifnya, puisi tersebut termasuk ke dalam puisi ekspresionis. Petunjuk untuk Guru Puisi ekpresionis adalah puisi yang berisi ungkapan hati atau perasaan penyairnya. Puisi “Doa,” karya Chairil Anwar dan puisi “Ibu” karya D. Zawawi Imron adalah contoh puisi yang mengungkapkan perasaan hati penyairnya. Sebagai contoh, perhatikan larik berikut. “kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu Bahasa Indonesia 341 Dalam larik puisi tersebut, Zawawi memandang sosok pahlawan paling berjasa dalam hidupnya dari kesan pribadinnya. Tak ada sosok yang jasanya melebihi ibunya. Ia pun menempatkan ibunya sebagai seorang pahlawan. Ia tidak menempatkan pahlawan nasional, pahlawan kemerdekaan, dan pahlawan lainnya sebagai pahlawan yang harus ia sebut pada saat ulangan. Selain menjelaskan konsep puisi ekspresionis, guru juga perlu menjelaskan tipografi puisi. Meski tidak berpengaruh langsung terhadap makna puisi, tipografi mempunyai pengaruh terhadap keindahan puisi. Guru perlu menyediakan contoh puisi dengan tipografi yang beragam untuk meningkatkan kreativitas siswa. Tugas Tulislah sebuah puisi bebas yang berisi ungkapan perasaan terhadap sesuatu. Misalnya, rasa sayang pada kedua orangtua, rasa optimis menghadapi masa depan, kebahagiaan menjadi satu keluarga besar dengan teman-teman sekelas, dan sebagainya. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2 Menulis Puisi Berdasarkan Berita yang Dibaca atau Didengar Baca kembali puisi “Sajak Anak Muda”. Bandingkan dengan puisi “Tuhan” karya Chairil Anwar. Kamu akan melihat perbedaan yang tegas pada kedua puisi tersebut. Puisi “Tuhan” karya Chairil Anwar lebih banyak mengungkap perasaan penyair terhadap Tuhannya, hasil perenungan yang dalam. Sebaliknya, pada puisi “Sajak Anak Muda”, Rendra tidak fokus pada pengungkapan perasaannya terhadap tema yang dibicarakan dalam puisinya. Rendra lebih banyak menuliskan tanggapannya terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Unsur perasaan pribadi tidak terlalu kuat. Contoh lain puisi yang dibuat berdasarkan peristiwa nyata adalah puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu’ 342 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Petunjuk untuk Guru Puisi impresionis adalah puisi yang ditulis berdasarkan kesan pribadi penyair terhadap kenyataan kehidupan. Karena merupakan kesan pribadi, maka yang disajikan dalam puisi impresionus lebih berisi persaan-perasaan hatinya. Objek yang dituangkan dalam puisi impresionis beragam mulai dari manusia, peristiwa, benda, dan sebagainya. Penggambaran kesan terhadap objek-objek tersebut dalam puisi tidak dilakukan apa adanya, tetapi berdasarkan kesan pribadinya. Puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera itu” karya Aming Aminoedin adalah contoh puisi impresionis. Puisi tersebut merupakan kesan pribadi penyair terhadap peristiwa heroik saat arek-arek Surabaya melawan pasukan Belanda pada tanggal 10 November 1945. Sehingga timbul kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia diraih dengan pengorbanan jiwa dan raga.. Tugas Petunjuk: 1. Bacalah koran, dengarkan radio, atau tontonlah acara berita di televisi. 2. Temukan peristiwa apa yang terjadi. 3. Berdasarkan isi berita tersebut buatlah puisi dengan mempertahankan suasana, tema, dan maknanya. PENILAIAN b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan. 1. Tes tulis Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor pembelajaran. Bahasa Indonesia 343 Contoh Soal Bacalah puisi berikut ini, kemudian kerjakan tugas-tugas di bawahnya. Mata Air Karya: Joko Pinurbo Di musim kemarau semua sumber air di desa itu mengering. Perempuan-perempuan legam berbondong-bondong menggendong gentong menuju sebuah sendang di bawah pohon beringin di celah bebukitan. Tawa mereka yang renyah menggema nyaring di dinding-dinding tebing, pecah di padang-padang gersang. Setelah berjalan lima kilometer jauhnya, mereka pun sampai di mata air yang tak pernah mati itu. Mereka ramai-ramai menuai air membuncah-buncah, menuai airmata yang mereka tanam di ladang-ladang karang. Bulan sering turun ke sendang itu, menemani gadis kecil yang suka mandi sendirian di situ. Langit sangat bahagia tapi belum ingin meneteskan airmata. Nanti, jika musim hujan tiba, langit akan memandikan gadis kecil itu dengan airmatanya. (2002) Sumber: http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/belajar-menulis/kumpulan-puisi-karya-joko-pinurbo-2002 Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. 5. Apa tema puisi di atas? Bagaimana suasana dalam puisi di atas? Apa makna yang hendak disampaikan penyair dalam puisi di atas? Temukan dua kata konkret dalam puisi di atas. Jelaskan maknanya! Perhatikan larik ‘menuai airmata yang mereka tanam di ladang-ladang karang”. Pada larik itu, ada pengulangan bunyi konsonan ‘m’ dan ‘ng’. Pengulangan seperti itu termasuk dalam rima apa? Kunci Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. Bencana kekeringan. Sedih, prihatin. Kekeringan menyebabkan penderitaan bagi rakyat miskin. Air mata bermakna kesedihan, ladang karang : ladang yang tak bisa ditanami. Persamaan bunyi vokal pada larik puisi disebut aliterasi. 2. Observasi Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. 344 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang disampaikan siswa selama proses pembelajaran. Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa. Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan No Hari, Tanggal Nama Siswa Pernyataan yang Diungkapkan)* Reward)** 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan )* berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari. )** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100. 3. Penugasan Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok. Hasil penilaian kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini. Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa No. Penilaian Tugas Pembelajaran A Nilai Pembelajaran A 1. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Bahasa Indonesia 345 Pembelajaran B 2. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas) Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan. NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH 3 Catatan: (a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b) NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pada akhir pembelajaran satu bab, dan (c) nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. b. Penilaian Keterampilan Penilaian kompetensi keterampilan dilihat dari produk akhir siswa (a) menyusun puisi dan (b) mendemonstrasikan puisi. Pembobotan penilaiannya tersebut pada penilaian voal, ekspresi dan intonasi. 1. Kriteria penilaian membaca puisi No. Nilai Nama Vokal 1. 2. 3. 4. 5. 346 Dst Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Ekspresi Jumlah Intonasi Keterangan: Rentang nilai 50 – 60 : kurang bagus. 61 – 70 : cukup bagus 71 - 80 : bagus 80– 90 : sangat bagus 2. Kriteria penilaian musikalisasi puisi No. Nilai Kelompok A B Jumlah C 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. dst Keterangan: Aspek Penilaian A : Kesesuaian instrumen dengan suasana, tema, dan makna puisi. B : Kesesuaian lagu dengan suasana, tema, dan makna puisi. C : Kesesuaian ekspresi dengan dengan suasana, tema, dan makna puisi. 2. Rentang nilai 50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus, 71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus Bahasa Indonesia 347 Kriteria penilaian menulis puisi berdasarkan perasaan maupun berdasarkan berita. Nilai tiap aspek No Nama siswa orisinalitas ide (10-20) Kreativitas penggunaan bahasa (15 - 30) Keindahan aspek bunyi (10-20) Ketepatan waktu Mkna puisi pengumpulan (10-20) (5-10) Total nilai 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH 3 Keterangan A = nilai membaca puisi B = nilai musikalisasi puisi C = nilai menulis puisi berdasarkan perasaan D = nilai menulis puisi berdasarkan berita. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. 348 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Glosarium analisis kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. anekdot jenis teks yang berisi peristiwaperistiwa lucu, konyol, atau menjengkelkan sebagai akibat dari krisis yang ditanggapi dengan reaksi. anekdot mempunyai struktur teks: abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda. antologi: kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. antik sesuatu yang kuno namun tetap bernilai sebagai hasil karya seni atau benda budaya anonim tanpa nama atau tidak beridentitas antonim suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. antonim disebut juga dengan lawan kata. contoh : cantik x jelek. argumentasi alasan yang dipakai untuk mempertahankan suatu pendapat. autobiografi riwayat hidup seseorang, biasanya tokoh terkenal atau orang yang memiliki prestasi istimewa yang ditulis oleh orang itu sendiri. biografi riwayat hidup seseorang, biasanya tokoh yang terkenal atau orang yang memiliki prestasi istimewa yang ditulis oleh orang lain. cerita melayu klasik sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat. cerpen karangan prosa pendek tentang suatu kejadian yang dialami tokoh, dengan menonjolkan watak pelaku. debat proses tukar pendapat untuk mempertahankan pendapat masingmasing dengan disertai alasan yang jelas dan logis. deduksi penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum. definisi rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi. denotatif makna sebenarnya dari sebuah kata. deskripsi pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. diksi pilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu sebagaimana diharapkan dongeng cerita hayalan atau tidak pernah terjadi. contoh cerita tentang peri. eksposisi jenis teks yang berfungsi untuk mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan argumentasi yang kuat. struktur teksnya adalah pernyataan pendapat (tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat. eksploitasi pemanfaatan untuk keuntungan sendiri; pengisapan; pemerasan (tentang tenaga orang. ekspresi pengungkapan atau proses menyatakan, bisa berupa penampakan Bahasa Indonesia 349 air muka dan bahasa tubuh yang mengungkapkan perasaan seseorang. esensi hal yang pokok, hakikat. fakta hal, peristiwa, keadaan, atau sesuatu yang merupakan kenyataan yang benar-benar ada atau terjadi. fakta menunjukkan suatu kebenaran informasi, artinya hal atau peristiwa tersebut terbukti benar-benar ada. frase idiomatik disebut juga kata kiasan. contoh (1) buah bibir = menjadi pembicaraan orang banyak, (2) buah tangan = oleh-oleh. hikayat karya sastra lama melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undangundang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya -- hang tuah; -- perang palembang; -- seribu satu malam; humor keadaan yang menggelikan hati; lucu induksi penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum. gagasan penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.ciri gagasan penjelas, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraph berisi penjelasan dari topik utama yang dibahas di paragraf gagasan utama. iklim keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan dan sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama. gagasan utama/pokok gagasan utama atau gagasan pokok adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. keberadaan gagasan utama tersebut dapat dinyatakan secara eksplisit atau implisit. gagasan utama yang eksplisit dijumpai dalam jenis paragraf deduktif, induktif, atau paragraf campuran. dalam jenis paragraf ini, gagasan utama diwakilkan pada sebuah kalimat utama yang letaknya bisa di awal, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. sementara itu gagasan utama yang implisit umumnya dijumpai dalam paragraf deskriptif dan naratif. dalam jenis paragraf ini, gagasan utama tersebut pada seluruh kalimat dalam paragraf itu. ciri gagasan utama, kalimatkalimat yang terdapat dalam suatu paragraf hanya terfokus pada isi dari topik paragraf. kalimat utamanya pun tersebar pun mendominasi paragraf. istanasentris menceritakan tentang kehidupan yang ada pada istana. 350 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK intonasi naik turunnya kalimat atau nada. isolasi pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk memencilkan manusia dari manusia lain. kata arkais kata yang tidak lazim dipakai lagi. kata ganti (pronomina): kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya dia, ia, saya, mereka, kamu. kata kerja (verba) kata yang menunjukkan aksi, peristiwa, atau keadaan, misalnya membaca, berjalan, dikeluarkan. kalimat tunggal kalimat yang terdiri dari satu klausa. salah satu ciri utamanya adalah fungsi-fungsi kalimat (s, p, o, k, pel) dalam kalimat tersebut hanya satu. kalimat majemuk kalimat yang terdiri dari lebih satu klausa. di antara ciri utamnyanya adalah adanya lebih dari satu fungsi kalimat yang sama dan penggunaan konjungsi. kalimat majemuk bertingkat kalimat yangterdiri dari lebih satu klausa yang tidak sama yang dihubungkan dengan konjungsi subordinatif. kalimat majemuk setara kalimat yangterdiri dari lebih satu klausa yang sama yang dihubungkan dengan konjungsi koordinatif dan korelatif. kata sambung (konjungsi) kata yang digunakan untuk merangkaikan dua konstruksi bahasa yang sama ( kata, frasa, klausa, atau kalimat) lebih, misalnya dan, tetapi, setelah, sebelum, apabila, dan karena. kata sifat (adjektiva) kata yang digunakan untuk menerangkan kualitas sesuatu, seperti ciri, wujud, warna, atau ukuran, misalnya bagus, jauh, kecil, pandai. karnivora hewan pemakan daging. ciri-ciri hewan karnivora : apabila mamalia : berkaki empat, gigi tajam, hidup di darat, ovipar (beranak). contohnya singa, harimau, macan. kritikan kecaman atau tanggapan, kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya. contohnya, “tolong ambilkan sapu!” kalimat persuasif rangkaian kata yang digunakan untuk membujuk secara halus. kalimat retoris kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan langsung. kalimat tanya retoris biasanya digunakan dalam pidato, khutbah, atau orasi. mengungkapkan kekaguman perasaan. karena rasa kagum berhubungan dengan sifat, maka kalimat seru dibentuk dari kalimat statif. kalimat seru disebut juga kalima interjektif koda bagian terakhir sebuah komposisi klausa satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. konjungsi kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. kosakata perbendaharaan kata laporan jenis teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. teks laporan juga sering disebut teks klasifikasi. teks ini mengutamakan hubungan antara kelas dan subsubkelas atau anggota-anggota kelas yang ada. struktur teksnya adalah pernyataan umum/ klasifikasi^anggota/ aspek yang dilaporkan. makna maksud seorang penulis dalam menyampaikan isi suatu tulisan kepada pembaca. mosi hal yang diperdebatkan. negosiasi proses tawar-menawar melalui perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak yang lain. novel karangan prosa yg panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dng orang di sekelilingnya dng menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku, teks yang mengandung unsur negosiasi disebut teks negosiasi. struktur teksnya adalah pembukaan^isi^penutup. opini hasil anggapan, pemikiran, atau kalimat seru kalimat yang isinya Bahasa Indonesia 351 perkiraan orang, baik secara individu maupun kelompok. namun, opini bukan sesuatu yang mangada-ada atau khayal. sumber opini adalah fakta, hasil pemikiran itu sangat dipengaruhi unsur pribadi yang sangat subjektif. oleh karena itu kebenaran opini sangat relatif. puisi puisi adalah salah satu karya sastra yang mengutamakan kata-kata sebagai pembangun imajinasi. bahasa di dalam puisi terikat oleh rima dan irama serta penyusunannya berdasarkan bait dan larik rekomendasi memberitahukan kepada seseorang atau lebih bahwa sesuatu yang dapat dipercaya, dapat juga merekomendasikan diartikan sebagai menyarankan, mengajak untuk bergabung, menganjurkan suatu bentuk perintah rekonsiliasi perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; perbuatan menyelesaikan perbedaan resensi ulasan tentang buku, umumnya berisi pertimbangan dan pembicaraan tentang buku. resume ikhtisar atau ringkasan. ringkasan penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif dengan tetap mempertahankan sudut pandang, komposisi pengarang aslinya. sinonim suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. contoh : bohong = dusta. suasana keadaan sekitar atau lingkungan. perasaan bahagia, sedih, dan kecewa merupaan suasana yang terdapat dalam 352 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK puisi yang dapat dirasakan oleh penulis atau pembaca. tema jiwa dari sebuah tulisan atau dengan pengertian lain pokok pikiran, dasar cerita dalam sebuah tulisan. tim afirmasi kelompok atau pihak yang setuju dengan sebuah mosi. tim oposisi kelompok atau pihak yang tidak setuju dengan sebuah mosi. teks satuan lingual yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk mengungkapkan makna secara kontekstual. tesis pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yg dikemukakan dl karangan; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pd perguruan tinggi. tesis juga dapat berarti sebuah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa. tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam ilmu pendidikan. tokoh seseorang yang terkenal dalam bidang tertentu vokal hal-hal yang berhubungan dengan suara, bisa pula berarti berani mengemukakan pendapat. Daftar Pustaka Halliday, M.A.K. 1985. An Introduction to Functional Grammar. London: Edward Arnold. Halliday, M.A.K. dan R. Hasan. 1985. Language, Context, and Text: Aspects of Language in a Social-Semiotic Perspective. Oxford: Oxford University Press. Halliday, M.A.K. dan C.M.I.M. Matthiessen. 2004. An Introduction to Functional Grammar (3rd ed.). London: Hodder Education. Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/ MA/ SMK. Jakarta: Yrama Widya. Kusmana, Suherli. 2011. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Rosdakarya. Kusmana, Suherli. 2014. Kreativitas Menulis. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa: Menyibak Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius. Pusat Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa). 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua. Jakarta: Pusat Bahasa. Rakhmat, J. 1999. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Santosa, Riyadi. 2003. Semiotika Sosial: Pandangan terhadap Bahasa. Surabaya: Pustaka Eureka & Jawa Pos. Samsuri. 1991. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga. Setiyaningsih, Ika.2014. Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia: Terampil Berbicara. Klaten: Intan Pariwara. Silberman, Mel.2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sumardinata, J. 2013. Guru Gokil Murid Unyu. Jakarta: Bentang Pustaka. Suwarto, Sogol H.2013. Most Inspiring People. Yogyakarta: Narasi. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa. Thai, D.M..2009. TextBased Language Teaching. St Cecil Hills, NSW: Mazmania Press. Bahasa Indonesia 353 Sumber dari Internet http://aceh.tribunnews.com/2015/11/06/banjir-singkil-makin-parah http-//www.adipala.com/ http://www.artikelsiana.com http://bebasbanget.com/2014-08-22/DEBAT-Hukuman-Mati-Untuk-Pengedar-NarkobaKetegasan-Pemerintahan-Presiden-Jokowi/Y3XKBSkVhkw.html http://www.belajarbahasainggrisku.com/2014/12/contoh-teks-debat-dalambahasa-inggris-dan-artinya.html http://daerah.sindonews.com/read/1059400/174/banjir-kembali-melanda-aceh-singkil https://www. facebook.com/faradina.izdhihary.dua http://faidatulhikmah.blogspot.co.id/2014/09/contoh-teks-laporan-hasil-observasi.html http://fitriaerna.blogspot.co.id/2011/01/contoh-debat-dalam-bahasa-inggris_16.html http://fotojurnalistiku.blogspot.co.id https://id-id.facebook.com/bangkit.bersama/posts/436898279731263 http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id/2015/12/d-topeng-musium-angkut.html http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id/2015/12/wayang-contoh-teks-laporan-hasil.html http://maswardiyanto.blogspot.co.id/2014/01/naskah-debat-masih-efektifkah-ujian.html http://www.merpatitempur.com http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-dan-jenis-observasi.html http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id http://sastrahelvy.com/2014/09/05/ ketika-mas-gagah-pergi http://syafruddin41.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-ringkasan-rangkuman-ikhtisar.html http://www.tamadunmelayu.info/2011/07/sastra-melayu-klasik.html http://tempo-institute.org/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup/ https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis http://www.smkti-baliglobal.sch.id http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html http://www.akuntt.com/2013/10/kalimat-tanya-retoris-dan-contohnya.html http://www.biografiku.com/2012/06/biografi-septinus-george-saa-sang.html https://id.wikipedia.org/wiki/Khoirul_Anwar https://id.wikipedia.org/wiki/Malala_Yousafzai https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pertunjukan https://id.wikipedia.org/wiki/Warisan http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-dan-contoh-kalimat-perintah-lengkap.html https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Seru https://www.youtube.com/watch?v=1orfrM5z2ek 354 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Index A anekdot antonim argumen ajektiva K 105-112, 114, 116-130, 132, 349, 356 349, 356 67, 160, 259-260 92, 356 B biografi 2, 6, 267-270, 272-276, 280-281, 283-291, 293, 295-299, 302, 304, 309, 328, 349, 355-356 L laporan ekspresif makna negoisasi nilai 317, 321, 356 63-64, 78, 84-85, 90, 96, 160, 356 356 nomina 13, 37, 63-64, 66, 71, 7374, 83-84, 225, 227, 247, 251, 255, 273, 350, 352, 356 hukum 183, 201, 205, 215, 363 6, 23-24, 56-59, 101, 103, 131, 133, 135-138, 154, 156-161, 171-172, 177, 179, 218-220, 262, 264-266, 271, 278, 286, 288, 307-309, 327, 331, 345-348, 356, 359 38-43, 92-94, 296, 356 O observasi opini 7-9, 26, 28, 38, 50, 53, 56, 264, 307, 344, 356 63-64, 71, 84, 352, 356 P H hikayat 4, 136-137, 157, 163, 313, 322, 356 mosi 356 356 F fakta 7-8, 50, 53, 356 M E ekonomi eksposisi 356 356 N D deskripsi diskusi kesadaran kompleks 2, 136-138, 141-142, 146147, 150-154, 156-166, 170-173, 177-178, 290, 309, 350, 356 66, 71, 316-318, 321, 356 puisi 313-314, 318, 321-325, 332, 334, 336, 338, 340343, 346, 348, 356 R ringkasan 8-9, 13, 16, 22-24, 75-76, 232, 239, 352, 355, 357 Bahasa Indonesia 355 S simpleks sinonim 45, 47-48, 357 352, 357 T teks tesis 2, 8-14, 16-18, 20, 25-29, 31, 33, 35-38, 40-41, 4445, 47-50, 53-54, 56-57, 62-65, 67-72, 75-79, 81, 84-85, 87-88, 90, 93-97, 99-102, 106-107, 109-110, 112-114, 118-120, 124, 126-129, 131-132, 137, 141-142, 147, 150-151, 153-154, 156-157, 160161, 163-164, 166, 171, 179, 182-192, 194-196, 198, 201, 205-208, 211, 213-218, 224-228, 231, 233, 239, 241, 243, 248, 251, 255, 260, 262, 265, 268-270, 272-276, 281, 285-287, 289-291, 293, 295-298, 302-304, 308309, 323, 345, 349, 352355, 357-358, 360-361, 363 63-64, 67-68, 78-79, 8485, 87, 102, 160, 350, 353, 357 V verba 38-43, 92-94, 351, 357 W wacana 356 230 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Profil Penulis Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Alamat Kantor : Bidang Keahlian: Prof. Dr. Suherli, M.Pd. 0231206558/085659865021 suherli2@gmail.com Suherli Kusmana Jl. Perjuangan 32 Cirebon Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Dosen Kopertis IV dpk Universitas Galuh 1988-2013; 2. 2. Dosen Kopertis IV dpk Universitas Swadaya Gunung Jati 2014-sekarang; 3. 3. Ketua Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia (APBI) 2013 – sekarang; 4. 4. Pengurus Harian Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (APROBSI) 2014 – sekarang; Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Program Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UPI Bandung (1998-2002) 2. S2: Program Pascasarjana/Program Studi pendidikan Bahasa Indonesia IKIP Bandung (1993 – 1996) 3. S1: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni/Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung (1984 – 1988) Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Menulis Karangan Ilmiah: Kajian dan Panduan (2007) 2. Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA (2008) 3. Guru Bahasa Indonesia Profesional (2009) 4. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Cerdas dan Menyenangkan (2010) 5. Merancang Karya Tulis Ilmiah (2011) 6. Model Pembelajaran Siswa Aktif (2012) 7. Kreativitas Menulis (2014) Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Kajian Keterbacaan Buku Teks Pelajaran: Sebuah (Preliminary Study Terhadap Buku Teks Pelajaran Sekolah Dasar Berstandar Nasional Berdasarkan Profil Membaca Siswa, Keterpahaman Bacaan, dan Keterpakaian dalam Pembelajaran) 2006; 2. Kajian Keterbacaan Buku Teks Pelajaran untuk SMP/MTs (Studi terhadap Keterbacaan Buku Teks Pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Matematika Berstandar Nasional) tahun 2007; 3. Studi Realitas dan Ekspektasi terhadap Dosen, Mahasiswa, dan Kelembagaan PAI di Perguruan Tinggi Umum se-Jawa Timur (2008) 4. Model Pembinaan Imtak dan Aktivitas Mesjid Kampus (Studi Terhadap Realitas dan Ekspektasi pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) di Daerah Istimewa Yogjakarta sebagai Dasar Perumusan Standarisasi Bina Imtak dan Masjid Kampus) 2009; 5. Kontribusi Pembinaan Imtak dan Aktivitas Mesjid Kampus terhadap Pembinaan Sumber Daya Manusia pada PTAI di Priangan Timur (2010) Bahasa Indonesia 357 6. Kajian terhadap Eksistensi dan Peranserta Organisasi Kemasyarakatan dalam Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Ciamis (2011) 7. Studi terhadap Nilai-nilai Budaya Lokal sebagai Basis Pengembangan Karakter dan Jati Diri (2012) 8. Kajian Efektivitas Pengembangan Objek Wisata Pangandaran (tahun 2013); 9. Kajian Penggunaan Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran (Studi Kasus di Cirebon, Kuningan, Ciamis, dan Banjar) pada 2014; 10. Studi tentang Kebutuhan Bahan Ajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMP/MTs serta SMA/MA/SMK di Wilayah III Cirebon (2015); Nama Lengkap : Dr. Maman Suryaman, M.Pd. Telp. Kantor/HP : (0274)586168/081321775597 E-mail : maman_suryaman@uny.ac.id maman_surya@yahoo.com Akun Facebook : maman_surya@yahoo.com Alamat Kantor : Kampus Karangmalang-Yogyakarta Bidang Keahlian: Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 11. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2015-sekarang 12. Ketua Jurusan merangkap Ketua Program Studi 2011-2015 13. Ketua Redaksi Jurnal Kependidikan Terakreditasi Nasional 2011-sekarang 14. Sekretaris Jenderal Masyarakat Penelitian Pendidikan Indonesia (MPPI) 2013-sekarang 15. Pengurus Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Bidang Akademik 2014-sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Program Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa di Universitas Pendidikan Indonesia (1997-2001) 2. S2: Program Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa di Universitas Pendidikan Indonesia (1994-1997) 3. S1: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni/Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di IKIP Bandung (1986-1991) Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Metodologi Pembelajaran Bahasa (2012) 2. Puisi Indonesi (2012) 3. Sejarah Sastra Berperspektif Gender (2012) 4. Panduan Penulisan Bahan Ajar Bahasa Indonesia (2012) 5. Panduan Pendidik Bahasa Indonesia SMP (2011) 6. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA (2009) 7. Model Panduan Pendidik Pengajaran Sastra Berbasis Pendidikan Karakter (2008) 8. Pedoman Penulisan Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia (2008) 358 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Pengembangan Membaca Sastra Mahasiswa Berbasis Penugasan dan Presentasi (2015) 2. Evluasi Diri Strategi Belajar Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia (2015) 3. Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Karakter (2014) 4. Perbandingan Kesadaran Feminis dalam Novel-novel Indonesia Karya Sastrawan Perempuan dengan Sastrawan Laki-laki (2013) 5. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik dalam Literasi Membaca Melalui Studi Internasional (PIRLS) 2011 (2011) 6. Pengembangan Model Buku Teks Pelajaran Bahasan Berbasis Pembelajaran Kontekstual (2011) 7. Pengembangan Model Buku Ajar Sejarah Sastra Indonesia Berperspektif Gender (2009) 8. Pengembangan Model Buku Panduan Pendidik Pangajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Pendidikan Karakter (2008) Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Alamat Kantor : Aji Septiaji 085294606969 ajiseptiaji@gmail.com Aji Septiaji Jl. K. H. Abdul Halim No. 103, Telp (0233) 8285503, Majalengka 45418 Bidang Keahlian: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 9. Dosen Universitas Majalengka 10. Penulis Buku Nonteks Pelajaran Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S2: Pascasarjana/ Pendidikan Bahasa Indonesia/Universitas Pendidikan Indonesia (2013 – 2015) 2. S1: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/Universitas Galuh Ciamis (2008 - 2012) Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Antologi Puisi Sajak Sepanjang Waktu (2014) 2. Sastra untuk Pelajar (2014) 3. Antologi Puisi Para Perindu Embun (2015) Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Model Pembelajaran Peta Konsep pada Siswa Kelas VII SMPN 10 Tasikmalaya (2015) Bahasa Indonesia 359 Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Istiqomah, S.Pd., M.Pd. (0341)591310/ 081334231701 istiqomahalmaky@yahoo.co.id https://www.facebook.com/faradina. izdhihary.dua Alamat Kantor : SMA Negeri 1 Batu Jawa Timur Jalan KH Agus Salim 57 Batu Jawa Timur Bidang Keahlian: Bahasa Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Tahun 1999 – 2009 guru di SMA Negeri 2 Batu 2. Tahun 2009 – sekarang guru di SMA Negeri 1 Batu Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S2: Pascasarjana/Manajemen Pendidikan/Kepengawasan/Universitas Negeri Malang (2007-2009) 2. S1: Pendidikan Bahasa dan Seni/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/IKIP Malang (1989-1993) Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Tuhan, Aku Malu (2010) kumpulan puisi menggunakan nama pena Faradina Izdhihary 2. Membaca Hujan, (2011) kumpulan cerpen menggunakan nama pena Faradina Izdhihary. 3. Seputih Cinta Hawna (2011) Novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary. 4. Safir Cinta (2012) Novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary. 5. Menantu untuk Ibu (2014) Novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary. 6. Kelinci-kelinci Ujian Cinta (2014), kumpulan cerpen menggunakan nama pena Faradina Izdhihary. 7. Sukses Uji Kompetensi Guru (2013). Buku pendidikan. Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Pemanfaatan Kartu Soal Sebagai Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Materi “Perkembangan Genre Sastra Indonesia” di kelas XI Bahasa SMAN 2 Batu. (Penelitian Tindakan Kelas, 2006). 2. Pemanfaatan Kliping Foto Berita sebagai Media Pembelajaran dalam Pembelajaran ”Menulis Cerpen Berdasarkan Realitas Sosial” di Kelas XI Semester Genap 2006/2007 SMAN 2 Batu (Penelitian Tindakan Kelas, 2007). 3. Pemanfaatan Facebook sebagai Media Pembelajaran Menulis Cerpen Bagi Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Batu (Dalam Penugasan Mandiri). (Penelitian Tindakan Kelas, 2010). 4. Peningkatan Minat dan hasil Belajar Menulis Paragraf Deskripsi dengan Media Foto Obyek Wisata Kota Batu dan Self Correction Terbimbing pada Siswa Kelas X.10 SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/ 2012. (Penelitian Tindakan Kelas, 2007), Artikel ilmiahnya dimuat di Jurnal Kelasa, Kelebat Masalah Bahasa dan Sastra. ISSN 19077165 Volume 7, Nomor 1 Juni 2012. 5. Peningkatan Minat dan hasil Belajar Menulis Paragraf Deskripsi dengan Media Foto Obyek Wisata Kota Batu dan Self Correction Terbimbing pada Siswa Kelas X.10 SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/ 2012. (Penelitian Tindakan Kelas, 2012; Diserahkan ke perpustakaan sekolah). 360 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 6. 7. 8. 9. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Laporan Hasil Wawancara melalui Penerapan Modifikasi Pembelajaran Kooperatif Model CIRC dengan Media Batik Metro TV bagi Siswa Kelas X.4 SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/2012. (2012) Diserahkan ke perpustakaan dan dimuat di Jurnal Ilmiah “Jembatan Merah” edisi Desember 2012. ISSN: 1907-1779 (Balai Bahasa Jawa Timur). Penerapan Metode KB dengan Video K-3 untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Teks Negosiasi (Dimuat pada jurnal “Jembatan Merah”, Terbitan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Vol 10. Edisi Desember 2014. ISSN 1907-1779. Pengembangan Bahan Ajar Sastra Berbasis Kearifan Lokal sebagai Upaya Pendidikan Karakter Bangsa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA kelas X (Penelitian Pengembangan didanai Hibah Penelitian Guru dan Dosen, Puslitjak, Kemendikbud dan dimuat pada Jurnal Ilmiah Nasional EDUKASI, Tahun 2 Nomor II tahun 2015), sebagai Ketua. Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Media Video pada Pembelajaran Teks Negosiasi bagi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Batu Tahun Ajaran 2014/ 2015 (Penelitian Tindakan Kelas, 2015. didanai Hibah PTK Guru 2015, Puslitjak, Kemendikbud; Artikel ilmiahnya dimuat pada jurnal “Jembatan Merah”, Terbitan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Vol 12. Edisi Desember 2014. ISSN 1907-1779). Bahasa Indonesia 361 Profil Penelaah Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Alamat Kantor : Bidang Keahlian: Dr. Dwi Purnanto, M.Hum. 0271-712655/08122615054 ajiseptiaji@gmail.com F UNS Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126 Linguistik Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Pekerjaan saya dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya mulai tahun 1986 sekarang. 2. Dwi Purnanto Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Universitas Sebelas Maret Surakarta/ Doktor/Linguistik (2002-2010) 2. S2: Universitas Sebelas Maret Surakarta/Magister Humaniora/Linguistik (1998-2001) 3. S1: Universitas Sebelas Maret Surakarta/ Doktorandus/ Linguistik (1979-1984) Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir): 1. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Jakarta, 2016) 2. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Jakarta, 2016) 3. Universitas Terbuka. Kemenristek Dikti, Sintaksis (Jakarta, 2016) 4. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Jakarta, 2015) 5. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Jakarta, 2015) 6. Menyumbang artikel Prinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana dalam Proceeding Seminar Internasional Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Bahasa, Sastra dan Kebudayaan Indonesia, serta komunikasi Sosial-Politik pada Era globalisasi (2010) 7. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Bogor, 2007) 8. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Bogor, 2007) 9. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Jakarta, 2005) 10. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Bogor, 2005) 11. Menyumbang artikel Pemakaian Bahasa Hukum Pidana dalam buku Panorama Pengkajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. 2009. Surakarta: Program S3 dan S2 Pascasarjana dan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. (2009) 12. Register Pialang Kendaraan Bermotor (2002) 13. Radikalisme Keagamaan dan Perubahan Sosial (Penelitian dari The Asia Foundation). (2002) 14. Menyumbang artikel Karakteristik Pemakaian Bahasa Pialang Kendaraan Bermotor di Surakarta dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran (2002) 15. Transformasi Sosial Budaya Abad XXI. Editor: Sujarwanto dan Jabrohim. Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Struktur, Fungsi, dan Penafsiran Makna Pemakaian Bahasa Hukum Pidana di Pengadilan Wilayah Surakarta. DIKTI/Bantuan Disertasi (2010) 2. Tindak Tutur Direktif dalam Persidanghan Pidana di Wilayah Surakrta. DIPA UNS (2011) 3. Strategi Tanya Jawab dalam Persidangan di Wilayah Surakarta. DIPA UNS (2012) 4. Prinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana di Wilayah Surakarta. DIPA UNS (2013) 362 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK 5. 6. 7. 8. Pemerolehan Bahasa Anak-anak Idiot (Down Syndrome) di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur (Kajian Psikolinguistik). DIPA UNS (2014) Kearifan Lokal Petani dan Persepsinya terhadap Pekerjaan Non-Petani Masyarakat di Kabupaten Ngawi (Kajian Etnolinguistik). PUPT DIKTI (2015) Ketidaksantunan Berbahasa dalam Persidangan Pidana di Wilayah EksKaresidenan Surakarta. DIPA UNS (2015) Kesantunan kritik dalam masyarakat Etnik madura: Kajian Pemberdayaan Fungsi Bahasa. PUPT DIKTI (2015) Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Alamat Kantor : Bidang Keahlian: Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum. 0751.7053363/ 08126619925 hasanuddinwshasan@yahoo.com Kampus FBS UNP, Air Tawar, Padang Ilmu Sastra/Pembelajaran Sastra Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Dosen Tetap FBS Universitas Negeri Padang, TMT 1 Maret 1987- sekarang 2. Dosen Tetap Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang 2003-sekarang 3. Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Riau, 2008-sekarang 4. Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Andalas, 2010-sekarang 5. Dosen tamu pada Faculty of Art, Deakin University, Melbourne, Victoria, Australia, Januari s.d. Desember 1999 6. Staf ahli bidang bahasa dan budaya Indonesia dalam Kegiatan ”Indonesian Maintenance Program for Victorian School Teachers”. Faculty of Art and Education Deakin University (2014) Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra (1999-2003) 2. S2: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra (1992-1994) 3. S1: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Padang, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (1982-1986) Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir): 1. Penelaah buku Teks Pelajaran (BTP) dan Tim Pengembang instrumen penilaian BTP Kelas X, XI, XII (SMA/MA, SMK) Mata Pelajaran Bahasa Indonensia Berdasarkan Kurikulum 2006 (Tahun 2007-2012: BSNP dan Pusbuk) 2. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII, VIII, IX (SMP) dan Kelas X, XI, XII (SMA/MA, SMK) untuk buku elektrorik (BSE) (Tahun 2011-2012 : BSNP dan Pusbuk). 3. Penelaah dan Tim Pengembang Penyusunan Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Bidang Peminatan (Kurikulum 2013) Mata Pelajaran bahasa Indonesia Kelas X, XI, XII (Tahun 2013-2014 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bekerjasama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendiknas) 4. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Wajib) Berdasarkan Kurikulum 2013 Kelas VIII, IX dan XI, XII (Tahun 2013-2014:Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud) Bahasa Indonesia 363 5. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Wajib) Berdasarkan Kurikulum 2013 Hasil Revisi Kelas VIII, IX dan XI, XII (Tahun 2015-2016:Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud) Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. “Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Sastra Anak pada Cerita Anak Terbitan Surat Kabar” Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti Kemendikbud (2012). 2. “Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo” Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun Pertama 2014) 3. “Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo” Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun Kedua 2015) 4. “Tunjuk Ajar Kearifan dalam Tradisi Lisan Ungkapan Rakyat Peribahasa Masyarakat Minangkabau” Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun Pertama 2016) 5. “Warisan Budaya Takbenda Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan Kepercayaan Rakyat dan Ungkapan Tradisional Minangkabau” Penelitian Hibah Kompetitif PNBP Universitas Negeri Padang (2016) 6. “The Intangible Heritage Across Borders” Penelitian Bersama PKH FBS Universitas Negeri Padang dengan Faculty of Art and Education Deakin University, Melbourne, Australia Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Alamat Kantor : Bidang Keahlian: Dr. Liliana Muliastuti 08159492993 LMULIASTUTI@YAHOO.COM Kampus A Universitas Negeri Jakarta Bahasa Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Dosen Bahasa Indonesia di UNJ (1992-2016) Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Prodi Pendidikan Bahasa UNJ (2011 – 2015) 2. S2: Prodi Pendidikan Bahasa UNJ (1994-1997) 3. S1: Fakultas Bahasa dan Seni/jurusan Bahasa Indonesia/program studi Pendidikan Bahasa Indonesia UNJ (1986-1991) Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir): 1. Buku Bahasa Indonesia bagi penutur asing diterbitkan UNJ. 2. Buku Bahasa Indonesia SD diterbitkan penerbit swasta. 3. Buku Bahasa Indonesia SMA diterbitkan Kemendikbud. Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. “Telaah Buku Teks BIPA (2005)”; “Pengembangan Materi Ajar BIPA (2008); 2. “Pengembangan CD Pembelajaran BIPA (2010); dan “Pengembangan Materi Ajar BIPA Berbasis Pendekatan Integratif dan Multikultural (2012).” 3. Kurikulum dan Buku Teks (Modul UT); Semantik (Modul UT); dan Linguistik Umum (Modul UT), 2007. 364 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Alamat Kantor : Prof. Dr. Muhammad Rapi Tang M.S 0411861508 / 081354955411 muh.rapitang@gmail.com mrt muh Kampus UNM Makassar jln Daeng Tata Parangtambung Makassar Bidang Keahlian: Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. 2000-2016 Dosen Universitas Negeri Makassar Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Pendidikan Doktor Universitas Padjajaran (1996-2001) 2. S2: Pendidikan Magister Universitas Padjajaran (1989-1996) 3. S1: Pendidikan Sarjana IKIP Ujung Pandang (1980-1986 ) Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir): 1. Buku teks Bhs Indonesia SMP/MTs, SMA SMK/MAn kelas 1 2 3 Kurikulum 2006 2. Buku teks Nasional SMP/MTs, SMA, SMK, MAn kelas 1 & 3 Kurikulum 2013 3. Buku teks Nasional SMP/MTs, SMA, SMK, MAn kelas 1 2 3 Kurikulum 2013 revisi Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): (tidak ada) Bahasa Indonesia 365 Profil Editor Nama Lengkap : Telp. Kantor/HP : E-mail : Akun Facebook : Alamat Kantor : Bidang Keahlian: M. Hamka, S.S, M.Ed. 0811859206 gushamka@gmail.com muhammaad hamka Jl Gunung Sahari Raya no 4 Jakarta Pusat Bahasa Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir: 1. Pengembang Kurikulum di Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. (1988 – sekarang) 2. Staf bidang Kurikuum di Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. (2014 – 2016) Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar: 1. S3: Pendidikan Bahasa UNJ 2007 – Sekarang 2. S2: Primary Education- The University Of leaeds, inggris 1995-1996 3. S1: Fakultas Santra UI 1982-1987 Judul Buku yang Pernah Diedit (10 Tahun Terakhir):: 1. Buku Tematik K-13 2. Buku Pend Agama Khonghucu K-13 3. Buku Teks Bahasa Indonesia K-13 kelas XI, XII tahun 2013-2014 Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): (tidak ada) 366 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru • Bahasa Indonesia • Kelas X SMA/MA/SMK/MAK HET ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 Rp25.800 Rp26.900 Rp28.000 Rp30.100 Rp38.700 ISBN: 978-602-427-102-2 (jilid lengkap) 978-602-427-103-9 (jilid 1) Bahasa