KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2017
Buku Guru
•
•
Bahasa
Indonesia
SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
X
Buku Guru
Bahasa
Indonesia
SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
X
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan
laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan
dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bahasa Indonesia : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- .
Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
xviii, 366 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
ISBN 978-602-427-102-2 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-427-103-9 (jilid 1)
1. Bahasa Indonesia -- Studi dan Pengajaran
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
I. Judul
600
Penulis
: Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah.
Penelaah
: Dwi Purnanto, Hasanuddin WS, Liliana Muliastuti,
Muhammad Rapi Tang
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Cetakan Ke-1, 2013 ISBN 978-602-282-031-4 (Jilid 1)
Cetakan Ke-2, 2014 ISBN 978-602-282-490-9 (Jilid 1) (Edisi Revisi)
Cetakan Ke-3, 2016 (Edisi Revisi)
Cetakan Ke-4, 2017 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Minion Pro 12 pt.
Kata Pengantar
Ungkapan puji syukur selayaknya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/MA dan SMK/MAK.
Sekalipun waktu yang tersedia sangat singkat namun dengan bantuan berbagai pihak
dan arahan dari para penelaah, akhirnya kami dapat mempersembahkan buku ini
sebagai bahan ajar bagi peserta didik.
Pengembangan buku ini bertolak dari Kurikulum 2013 yang direvisi. Berdasarkan
kurikulum tersebut, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada
pengembangan kompetensi berbahasa dan bersastra peserta didik melalui kegiatan
mendengarkan (listening), membaca (reading), memirsa (viewing), berbicara
(speaking), dan menulis (writing). Kompetensi memirsa merupakan kompetensi yang
diperlukan di Abad 21 karena konteks social ini sangat dekat dengan peserta didik.
Peserta didik dihadapkan pada bahasa untuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks.
Peserta didik dipajankan pada beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan
dan dikembangkan dalam teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks
digital) yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca,
berbicara, menulis dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif
ke masa depan.
Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta
didik untuk berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat secara cerdas, santun,
dan bermartabat melalui penguasaan, pemahaman, dan keterampilan menggunakan
teks, baik lisan maupun tulis. Untuk mendukung tujuan tersebut maka pembelajaran
kompetensi berbahasa, bukan hanya pada penguasaan tentang bahasa namun
juga pada penggunaan bahasa secara lisan dan tulis dalam konteks sosial-budaya.
Pembelajaran kompetensi bersastra, bukan hanya pada kegiatan mengapresiasi, tetapi
juga berekspresi dan berkreasi sastra sesuai dengan potensi peserta didik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 juga diharapkan
dapat mengembangkan aktivitas literasi peserta didik. Literasi bertujuan
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menafsirkan, dan
menciptakan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di
sekolah dan untuk bekal berkehidupan di masyarakat. Pilihan teks mencakup teks
media, teks sehari-hari, dan teks di dunia kerja. Pada pengembangan kompetensi
literasi ini peserta didik di SMA/MA atau SMK/MAK dituntun untuk dapat membaca
paling sedikit 18 judul buku, namun bukan buku teks pelajaran. Dengan demikian,
pada saat peserta didik belajar di Kelas X harus dapat membaca paling sedikit 6
judul buku. Buku-buku yang dimaksud adalah buku-buku pengayaan pengetahuan,
Bahasa Indonesia
iii
pengayaan keterampilan, atau pengayaan kepribadian, baik fiksi (kumpulan puisi,
kumpulan cerpen, novel, drama) maupun buku nonfiksi (biografi, otobiografi, buku
motivasi, petuah, atau buku panduan beribadah). Untuk menuntun peserta didik
agar dapat membaca 6 judul buku, Ibu/Bapak guru dapat memotivasi peserta didik
agar buku bacaan itu dilaporkan setiap bulan, dengan asumsi bahwa satu semester itu
ditempuh dalam 6 bulan. Namun, Ibu/Bapak guru dapat menerapkan cara lain untuk
mengakselerasi kegiatan membaca buku yang dilakukan peserta didik sehingga
kegiatan ini mendorong peserta didik untuk aktif membaca dan menulis sebagai salah
satu cara menunjang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Konsep utama pengembangan buku teks ini adalah genre-based. Adapun genre
(fungsi bahasa) dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbeda
sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan fungsi komunikasi. Setiaap jenis genre
(tipe teks) memilki kekhasan cara pengungkapan struktur retorika teks, isi, dan
kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Jika KTSP
menekankan pendekatan komunikatif maka Kurikulum 2013 lebih menajamkan
efek komunikasinya dan dampak fungsi sosialnya. Misalnya, jika pada KTSP peserta
didik diajari menulis surat dengan format standar tidak terlalu menekankan pada isi
surat, maka materi surat pada Kurikulum 2013 harus dapat berdampak sosial yang
menunjukkan kepribadian saat menulis surat lamaran pekerjaan atau surat lamaran
yang dapat meyakinkan orang lain. Bahasa dan Isi menjadi dua hal yang saling
menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan
Amerika, Content Language Integrated Learning (CLIL) yang menonjolkan 4 unsur
penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content),
bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).
Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia kepada peserta didik, Ibu/
Bapak guru menggunakan teks dalam konteks sosial. Untuk mencapai kompetensi
berbahasa dan bersastra yang diharapkan, peserta didik dapat diajak untuk mengikuti
tahapan belajar secara saksama. Ibu/Bapak guru dapat memulai pembelajaran dari
pemahaman teks dan mendorong siswa dapat mengidentifikasi jenis dan makna
yang terdapat dalam teks. Peserta didik diajak untuk mengkonstruksi pikirannya dari
teks yang dibaca atau didengar (diusahakan agar kemampuan mendengarkan dan
membaca dikembangkan secara seimbang). Tahap berikutnya, peserta didik diajak
untuk mengidentifikasi struktur retorika, isi, dan penggunaan unsur kebahasaan.
Selanjutnya, peserta didik diajak untuk melakukan pemodelan dan mendekonstruksi.
Pada tahap ini, Ibu/Bapak guru dapat menggunakan pendekatan scientific sebagai salah
satu alternatif proses pembelajaran kepada peserta didik. Tahap berikutnya adalah
mengkonstruksi teks, baik dengan bantuan teman (berkelompok) maupun guru.
Namun, pada akhirnya, peserta didik harus dituntun untuk dapat mengkonstruksi
secara mandiri.
iv
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Adapun bahan pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik kelas X
SMA/MA atau SMK/MAK terdiri atas: (1) Laporan Hasil Observasi; (2) Eksposisi;
(3) Anekdot; (4) Cerita Rakyat; (5) Negosiasi; (6) Berdebat; (7) Biografi; dan (8)
Puisi. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat melaporkan buku yang dibaca
secara terprogram (paling sedikit membaca 6 buku, selain buku teks pelajaran).
Ibu/Bapak guru juga dapat menambah teks lain, selain yang terdapat di dalam buku
siswa sehingga peserta didik semakin kaya dengan berbagai contoh teks yang sering
ditemukan di lingkungan sosial-budayanya.
Ibu/Bapak guru harus dapat memotivasi peserta didik untuk dapat mengikuti
tahap-tahap belajar sebagaimana disajikan dalam buku ini. Namun, sangat
dimungkinkan Bapak/Ibu guru mengembangkan pembelajaran secara kreatif
disesuaikan dengan materi, karakteristik sosial, dan kemampuan peserta didik. Oleh
karena itu, sebaiknya peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dan tahaptahap belajar sebagaimana yang diarahkan oleh Bapak/Ibu guru agar dapat memiliki
kompetensi berbahasa dan bersastra yang menjadi tujuan belajar.
Pengembangan buku ini mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada para
penelaah, yaitu: Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo (Universitas Atmajaya); Prof. Dr.
Hasanuddin W.S. (Universitas Negeri Padang); Prof. Dr. Rapi Tang, M.S. (Universitas
Negeri Makassar); Dr. Felicia N. Utorodewo, M.Si. (Universitas Indonesia); Dr.
Dwi Purnanto (Universitas Sebelas Maret); dan Dr. Liliana Muliastuti (Universitas
Negeri Jakarta). Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Mohamad Hamka,
M.Si. yang telah memberi masukan dalam pengembangan Kompetensi Dasar ke
dalam buku teks pelajaran. Semoga semua yang telah dilakukan ini merupakan amal
kebaikan dalam silaturahim akademik.
Kami menyadari pengembangan buku ini masih banyak terdapat kekurangan dan
masih memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, berbagai masukan dan saran dari
pengguna dan pemerhati untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.
Penulis
Bahasa Indonesia
v
Petunjuk Umum
A. Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum, termasuk pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
konsekuensi logis dari perkembangan kehidupan dan perkembangan pengetahuan
tentang bahasa dan bagaimana cara berbahasa terwujud dalam teori belajar
bahasa terkini. Perkembangan teori belajar bahasa berkontribusi terhadap
pemahaman tentang hakikat bahasa, hakikat bagaimana manusia belajar dan
hakikat komunikasi interkultural, dan sekaligus tentang minda manusia itu
sendiri yang kesemuanya ini saling berkaitan dan saling berdampak satu sama
lain. Pemahaman hal ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu pembelajaran
Bahasa Indonesia secara berkesinambungan.
Kurikulum Bahasa Indonesia secara ajeg dikembangkan mengikuti
perkembangan teori tentang bahasa dan teori belajar bahasa yang sekaligus
menjawab tantangan kebutuhan zaman. Hal ini dimulai sejak 1984 hingga
sekarang Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis
kompetensi yang “outcomes-based curriculum”. Oleh karena itu, pengembangan
kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL.
Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi
yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah: (1) Isi atau konten
kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD);
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas,
dan mata pelajaran; (3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang
dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu; (4) penekanan
kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik,
dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai
oleh banyaknya KD pada suatu mata pelajaran; (5) Kompetensi Inti menjadi
unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu
yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “contentbased curriculum”; (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada
prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antarmata pelajaran;
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan dengan memerhatikan karakteristik isi kompetensi yang
vi
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
pengetahuannya adalah konten yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan
psikomotorik merupakan kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan.
Sementara itu, sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung; (8)
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif,
dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.
Beban belajar pada jenjang pendidikan SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII
masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar SMA/MA adalah 45 menit. Mata
pelajaran Bahasa Indonesia 4 jam belajar per minggu.
B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan
perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina
dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator,
pemikir imajinatif, dan warga negara Indonesia yang literat atau melek informasi.
Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang dibutuhkan peserta didik
dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja.
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar
peserta didik mampu mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.
Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal yang saling berhubungan
dan saling mendukung dalam mengembangkan pengetahuan siswa, memahami,
dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara,
dan menulis. Ketiga hal tersebut adalah bahasa (pengetahuan tentang Bahasa
Indonesia); sastra (memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan
menciptakan karya sastra; literasi (memperluas kompetensi berbahasa Indonesia
dalam berbagai tujuan khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis).
Bahasa
Pengetahuan tentang Bahasa Indonesia yang dimaksud adalah pengetahuan
tentang bahasa Indonesia dan bagaimana penggunaannya yang efektif. Peserta didik
belajar bagaimana bahasa Indonesia memungkinkan orang saling berinteraksi secara
efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan
pengetahuan, keterampilan, sikap, perasaan, dan pendapat. Peserta didik mampu
berkomunikasi secara efektif melalui teks yang koheren, kalimat yang tertata dengan
baik, termasuk tata ejaan, tanda baca pada tingkat kata, kalimat, dan teks yang lebih
luas. Pemahaman peserta didik tentang bahasa sebagai sistem dan bahasa sebagai
wahana pengetahuan serta bahasa sebagai media komunikasi akan menjadikan
peserta didik sebagai penutur Bahasa Indonesia yang produktif.
Bahasa Indonesia
vii
Sastra
Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan peserta didik dalam mengkaji nilai
kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran
yang berpotensi memperkaya kehidupan peserta didik, memperluas pengalaman
kejiwaan, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Peserta didik belajar
mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra maka mereka akan
memperkaya pemahaman peserta didik pada kemanusiaan dan sekaligus
memperkaya kompetensi berbahasa. Peserta didik menafsirkan, mengapresiasi,
mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra seperti cerpen, novel, puisi, prosa,
drama, film, dan teks multimedia (lisan, cetak, digital/online). Karya sastra
untuk pembelajaran yang memiliki nilai artistik dan budaya diambil dari karya
sastra daerah, sastra Indonesia, dan sastra dunia. Karya sastra yang memiliki
potensi kekerasan, kekasaran, pornografi, konflik, dan memicu konflik SARA
harus dihindari. Karya sastra unggulan yang belum sesuai dengan pembelajaran
di sekolah, perlu dimodifikasi terlebih dahulu untuk kepentingan pembelajaran
namun tanpa melanggar ketentuan hak cipta karya sastra.
Literasi
Aspek literasi bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menafsirkan dan menciptakan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri
selama belajar di sekolah dan untuk kehidupan di masyarakat. Pilihan teks mencakup
teks media, teks sehari-hari, dan teks dunia kerja. Rentangan bobot teks dari kelas
1 hingga kelas 12 secara bertahap semakin kompleks dan semakin sulit, dari bahasa
sehari-hari pengalaman pribadi hingga semakin abstrak, bahasa ragam teknis dan
khusus, dan bahasa untuk kepentingan akademik. Peserta didik dihadapkan pada
bahasa untuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan pada
beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teks
dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkan
kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis, dan mencipta
dikembangkan secara sistematis dan berperspektif masa depan.
C. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pengembangan kurikulum pelajaran Bahasa Indonesia tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan teori belajar dan pengajaran bahasa. Pengembangan Kurikulum
2013 didasarkan pada perkembangan teori belajar bahasa terkini. Landasan
teoretik Kurikulum 2013, sekaligus penjelasan bagaimana implementasi yang
semestinya, merupakan pengembangan pendekatan komunikatif dan pendekatan
dari dua teori yang menjadi dasar pengembangan kurikulum bahasa di berbagai
negara maju saat ini juga menjadi dasar Kurikulum 2013, yaitu genre-based, genre
pedagogy, dan CLIL (content language integrated learning).
viii
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan sebagaimana pada
umumnya dipahami orang sebagai tulisan. Teks merupakan kegiatan sosial yang
bertujuan sosial. Terdapat 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: laporan (report),
rekon (recount), eksplanasi (explanation), eksposisi (exposition: discussion,
response or review), deskripsi (description), prosedur (procedure), dan narasi
(narrative). Lokasi sosial dari eksplanasi dapat berupa berita, ilmiah populer,
paparan tentang sesuatu; naratif dapat berupa bercerita, cerita, dan sejenisnya;
eksposisi dapat berupa pidato/ceramah (eksemplum ada dalam pidato atau tulisan
persuasif), surat pembaca, dan debat.
Tujuan sosial melalui bahasa berbeda-beda sesuai dengan keperluan.
Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik cara mengungkapkan tujuan
sosial yang disebut struktur retorika, pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, serta
tata bahasa yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, tujuan sosial eksposisi adalah
berpendapat sehingga memiliki struktur retorika tesis-argumen.
Teks diartikan sebagai cara untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat berbentuk
tulisan, lisan, atau multimodal. Teks multimodal menggabungkan bahasa dan
cara komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan
dalam film atau penyajian komputer.
CLIL sebenarnya bukan hal baru dalam pengajaran bahasa. Penggabungan isi
dan bahasa sudah digunakan selama beberapa dekade dengan penamaan yang
berbeda. Nama lain CLIL yang cukup lama dikenal adalah pengajaran bahasa
berbasis tugas (task-based learning and teaching), program “pencelupan” di Kanada
dan Eropa, program pendidikan bilingual di AS. Para ahli pengajaran bahasa
menyepakati bahwa CLIL merupakan perkembangan yang lebih realistis dari
pengajaran bahasa komunikatif yang mengembangkan kompetensi komunikatif.
Jadi, arah perkembangan selanjutnya dari Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KTSP/ 2006) adalah kurikulum yang berdasar pada CLIL. Inilah yang menjadi
rujukan utama Kurikulum 2013.
Istilah tematik-integratif dalam Kurikulum 2013 merupakan perwujudan
penerapan CLIL. Coyle (2006, 2007) mengajukan 4C sebagai penerapan CLIL,
yaitu content, communication, cognition, culture (community/citizenship). Content
itu berkaitan dengan topik apa (dalam hal ini adalah topik IPA seperti ekosistem).
Communication berkaitan dengan bahasa jenis apa yang digunakan (misalnya
membandingkan, melaporkan). Pada bagian ini konsep genre teraplikasi,
bagaimana suatu jenis teks tersusun (struktur teks) dan bentuk bahasa apa yang
sering digunakan pada jenis teks tersebut. Cognition berkaitan dengan keterampilan
berpikir apa yang dituntut berkenaan dengan topik (misalnya mengidentifikasi,
mengklasifikasi). Culture berkaitan dengan muatan lokal lingkungan sekitar yang
berkaitan dengan topik, misalnya kekhasan tumbuhan yang ada di wilayah tempat
siswa belajar, termasuk juga persoalan karakter dan sikap berbahasa.
Bahasa Indonesia
ix
Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dan Pedagogi Genre (Genre Pedagogy)
digunakan dalam proses pembelajaran. Pendekatan ilmiah digunakan untuk
mengembangkan belajar mandiri dan sikap kritis terhadap fakta dan fenomena. Guru
diharapkan tidak memberi “tahu” sesuatu yang dapat dilakukan anak untuk mencari
“tahu”. Pengetahuan diperoleh peserta didik melalui langkah-langkah metode ilmiah:
mengajukan pertanyaan, mengamati fakta, mengajukan jawaban sementara, menguji
fakta, menyimpulkan jawaban, menyampaikan temuan. Guru tidak harus menjelaskan
pengertian pantun dan syarat-syarat pantun, tetapi memandu siswa menemukan itu
semua dengan mengamati fakta (berbagai macam pantun).
Tujuan pembelajaran yang bersifat keterampilan dapat menggunakan
pendekatan pedagogi genre. Pendekatan pedagogi genre didasarkan pada siklus
belajar-mengajar “belajar melalui bimbingan dan interaksi” yang menonjolkan
strategi pemodelan teks dan membangun teks secara bersama-sama (joint
construction) sebelum membuat teks secara mandiri. Bimbingan dan interaksi
menjadi penting dalam kegiatan belajar di kelas. Siklus yang dikembangkan
Rothery (1996) mencakup: (1) pemodelan teks (modelling a text), (2) konstruksi
bersama (joint construction of a text), dan konstruksi mandiri (independent
construction of a text).
Firkins, Forey, dan Sengupta (2007) mengembangkan siklus Rothery dengan
modifikasi penjenjangan yang mencakup: (1) pengembangan kesadaran
kontekstual dan metakognitif (schema building), misalnya menggali pengalaman
peserta didik; (2) penggunaan teks otentik sebagai model; (2) pengenalan dan
pernyataan kembali metawacana; (3) penghubungan teks (intertekstualitas)
dengan secara gamblang mendiskusikan persamaan yang ditemukan dalam suatu
genre, misalnya tipe leksiko-gramatikal yang biasanya ditemukan dalam teks
prosedural.
1. Penyiapan konteks
& mambangun
pembelajaran
Pra
c
x
Urutan
pembelajaran
untuk
mengembangkan
kemandirian
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
ld
fo
4. Konstruksi
Mandiri
Mo
Sca
e
tis
Ex
n
lai
l
de
p
2. Pemodelan &
dekonstruksi
3. Konstruksi
Terbimbing
Dalam pedagogi genre, makna perancah (scaffolding) menempel pada proses
belajar mengajar. Dalam teori Belajar Sosial Vygotsky ditekankan “kolaborasi
interaktif antara guru dan siswa, guru mengambil peran otoritatif untuk
menaikkan jenjang (to scaffold) performansi potensial peserta didik”. Konsep Zone
of Proximal Development Vygotsky menjelaskan bahwa belajar terjadi dalam suatu
konteks sosial percakapan dan keterampilan berpikir dan hanya dapat terjadi
melampaui Zone of Actual Development individual. Menurut Vygotsky belajar
terjadi hanya dalam Zone of Proximinal (potential) Development. Dukungan dapat
dikonseptualisasikan sebagai suatu situasi anak mencapai keberhasilan suatu tugas
di bawah bimbingan, dukungan yang secara bertahap dihilangkan saat peserta didik
mampu melaksanakan tugas secara mandiri.
Proses utama belajar mengajar pedagogi genre dikenal sebagai siklus belajar
mengajar yang terdiri atas empat tahap, yaitu: Building Knowledge of Field,
Modelling of Text, Joint Construction of Text, and Independent Construction
of Text. Dalam Building Knowledge of Field, peserta didik dipajankan kepada
pembahasan atau kegiatan yang membantu peserta didik memaknai konteks
situasional dan kultural genre yang sedang dipelajari. Modelling of Text, fokus
pada analisis teks, yang menarik perhatian peserta didik untuk mengidentifikasi
tujuan dan struktur generik (skematik) dan fitur bahasa teks. Joint Construction,
guru dan peserta didik membangun teks bersama-sama. Guru sebagai penulis
atau pengarang, menulis kontribusi peserta didik di papan tulis. Guru juga
mungkin harus memperbaiki kalimat peserta didik agar lebih tepat. Guru
melatih subketerampilan yang dibutuhkan. Jika peserta didik cukup percaya
diri, akan bergerak menuju Independent Construction, dan peserta didik menulis
tulisan mereka sendiri berdasarkan pemahaman, pengalaman, dan penalarannya
sehingga menghindari plagiasi atau mengakui karya orang lain sebagai karyanya.
PENGAJARAN TERFOKUS
ZONE OF PROXIMAL
DEVELOPMENT
en
t
Kecemasan
}
of
pr
ox
i
Zo
ne
TINGKAT
TANTANGAN
m
al
de
ve
lo
pm
Apa yang akan
mampu dicapai
siswa secara mandiri
Perancah
(scaffolding)
terjadi melalui
dukungan dari
“yang lebih tahu”
Apa yang mampu dicapai
siswa dengan bantuan
Apa yang mampu
dicapai siswa secara
mandiri saat ini
Kebosanan
TINGKAT KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
xi
Lingkup Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I-XII
Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan penjabaran 3
aspek: bahasa, sastra, dan literasi. Lingkup aspek bahasa mencakup pengenalan
variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual. Pada
kelas awal (kelas I-III) penggunaan bahasa daerah dianjurkan digunakan guru
saat menjelaskan kata dan konsep tertentu. Aspek bahasa yang berikutnya adalah
bahasa untuk interaksi. Peserta didik belajar bahwa bahasa yang digunakan
seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi.
Aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom merupakan bagian dari identitas sosial
dan personal. Aspek bahasa juga membelajarkan struktur dan organisasi teks.
Peserta didik belajar bagaimana teks terstruktur untuk tujuan tertentu; bagaimana
bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar kohesif dan koheren; bagaimana
teks semakin khusus dan topik semakin kompleks dalam pola dan ciri-ciri
kebahasaannya; bagaimana penulis membimbing pembaca atau pemirsa melalui
teks yang menggunakan kata, kalimat, dan paragraf secara efektif.
Ruang lingkup sastra mencakup pembahasan konteks sastra, tanggapan terhadap
karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan karya sastra. Pengenalan konteks
sastra dapat berupa peristiwa dalam sastra yang diambil dari dan dibentuk oleh
faktor sejarah, sosial, dan konteks budaya. Menanggapi karya sastra merupakan
kegiatan mengidentifikasi gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam karya sastra
dan mendiskusikannya. Menilai karya sastra merupakan kegiatan menjelaskan
dan menganalisis isi karya sastra dan cara pengarang menyajikan karyanya. Peserta
didik memahami, menafsirkan, mendiskusikan, dan mengevaluasi gaya khas
pengarang dalam menggunakan bahasa dan cara penceritaan. Menciptakan karya
sastra adalah kegiatan akumulasi dari pemahaman, penanggapan, dan penilaian
sehingga peserta didik mendapatkan gambaran utuh bagaimana karya sastra dibuat
dan mencoba membuat karya sastra sendiri.
Ruang lingkup literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan
orang lain, menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi teks. Peserta didik belajar
bahwa teks dari suatu budaya atau masa tertentu menunjukkan cara berbeda dalam
mengungkapkan (menceritakan, menginformasikan, memengaruhi). Berinterksi
dengan orang lain adalah belajar bagaimana penggunaan pola bahasa untuk
mengungkapkan gagasan dan mengembangkan konsep serta mempertahankan
argumen. Peserta didik belajar menghasilkan wacana melalui perancangan,
latihan, dan menyajikan (lisan atau tulisan) secara tepat (pemilihan kata, urutan
penyajian, dan unsur multimodal). Penafsiran, penganalisisan, dan pengevaluasian
adalah bagaimana peserta didik belajar memahami apa yang mereka baca dan
pirsa melalui penerapan pengetahuan kontekstual, semantik, dan gramatika.
Peserta didik mengkaji cara konvensi yang disajikan dan bagaimana dampak bagi
pembaca dan pemirsa. Setelah itu, peserta didik menerapkan pengetahuan yang
dikembangkan untuk menciptakan teks mereka sendiri.
xii
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Ruang lingkup Kompetensi Dasar berbasis teks (genre) adalah sebagai berikut.
Genre
Menggambarkan
(Describing)
Tipe Teks
Lokasi Sosial
Laporan (Report):
melaporkan informasi
Buku rujukan, dokumenter,
buku panduan, laporan
eksperimental (penelitian),
presentasi kelompok
Deskripsi:
menggambarkan
peristiwa, hal, sastra
Pengamatan diri, objek,
lingkungan, perasaan, dll.
Menjelaskan
(Explaining)
Eksplanasi:
menjelaskan sesuatu
Paparan, pidato/ceramah,
tulisan ilmiah (populer)
Memerintah
(Instructing)
Instruksi/ Prosedur:
menunjukkan
bagaimana sesuatu
dilakukan
Buku panduan/ manual
(penerapan), instruksi
pengobatan, aturan olahraga,
rencana pembelajaran (RPP),
instruksi, resep, pengarahan/
pengaturan
Berargumen
(Arguing)
Eksposisi: memberi
pendapat atau sudut
pandang
(MEYAKINKAN/
Memengaruhi): iklan, kuliah,
ceramah/pidato, editorial,
surat pembaca, artikel koran/
majalah
Diskusi
(MENGEVALUASI suatu
persoalan dengan sudut
pandang tertentu,
2 atau lebih)
Respon/review
Menanggapi teks sastra, kritik
sastra, resensi
Rekon (Recount):
menceritakan
peristiwa secara
berurutan
Jurnal, buku harian, artikel
koran, berita, rekon sejarah,
surat, log, garis waktu
(time line)
Narasi: menceritakan
kisah atau nasehat
Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi,
fabel, cerita rakyat, mitos,
dll.), dan drama.
Puisi
Puisi, puisi rakyat (pantun,
syair, gurindam)
Menceritakan
(Narrating)
Bahasa Indonesia
xiii
D. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X
Konsep utama pengembangan buku teks berdasarkan pada cara pandang
tentang fungsi bahasa sebagai kegiatan manusia pada umumnya. Kegiatan ini
memiliki kekhasan cara pengungkapan dan kebahasaannya. Inilah cara pandang
baru tentang bahasa. Bahasa dan Isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini
sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika,
Content Language Integrated Learning yang menonjolkan empat unsur penting
sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/
komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).
Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan genre pedagogi. Model
pembelajaran bahasa berbasis genre mencakup empat prosedur utama, yaitu
sebagai berikut.
1. Penentuan konteks teks dan membangun pengetahuan tentang teks yang
akan dipelajari.
2. Pemodelan dan dekonstruksi.
3. Konstruksi siswa yang dibantu guru dalam berbagai latihan dan tugas hingga
menyusun teks sasaran (joint construction).
4. Tugas dan latihan teks sasaran secara mandiri yang minim bantuan guru
(independent construction). Prosedur ini diwadahi dalam buku teks yang
memiliki empat bagian, yaitu:
a. membangun konteks;
b. pemodelan dan dekonstruksi;
c. prakonstruksi;
d. konstruksi.
5. Kegiatan dalam setiap prosedur diharapkan bervariasi dan sesuai dengan
jenis teks yang dipelajari.
Istilah konstruksi bermakna proses menyusun atau menciptakan hingga
menjadi produk kompetensi. Dekonstruksi yang dimaksud adalah peserta didik
dibekali dengan kompetensi pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana
menyusun atau menciptakan teks. Bagian dekonstruksi berupa pemberian
informasi tentang teks yang akan dipelajari dan mencermati model teks. Seperti
halnya, seseorang akan membuat mobil maka dibekali dengan pengetahuan dan
pemahaman tentang mobil, termasuk struktur (kerangka dasar) mobil, cara kerja
mesin mobil, dan lain-lain.
Kegiatan menelaah model merupakan kegiatan menalar, seperti halnya
mengamati semua hal tentang mobil. Model teks dapat diambil dari penggunaan
autentik dari media massa (cetak dan elektronik) atau penggunaan di masyarakat
xiv
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
yang tidak terpublikasi. Model teks juga dapat dikembangkan oleh penulis. Pada
kegiatan ini, pendekatan saintifik dapat diterapkan untuk mendekonstruksi
model teks. Model teks dapat diberikan lebih dari satu, termasuk untuk latihan
menelaah model.
Setelah itu disebut prakonstruksi, yaitu mencoba merakit kembali bagianbagian mobil yang sudah dipilah-pilah. Setelah berhasil maka langkah
berikutnya adalah membuat mobil. Peran guru dalam kegiatan dekonstruksi
dan prakonstruksi sangat dibutuhkan. Pendekatan saintifik bukan membiarkan
siswa mencari sendiri tanpa bekal dan bimbingan. Joint construction bukanlah
kerja bersama atau kerja kelompok namun guru membimbing siswa agar mampu
menyusun sendiri. Ibarat sebelum bermain sepakbola, guru melatih siswa berlari,
membawa bola, atau menendang bola. Kompetensi berbahasa membutuhkan
latihan menggunakan kata dan menyusun kalimat yang khas untuk teks tertentu.
Inilah yang dilakukan dalam tahap prakonstruksi. Bahkan pada tahap konstruksi,
siswa tetap dalam bimbingan guru.
Bagian akhir (konstruksi) adalah berisi panduan, tugas, dan latihan menyusun
teks secara mandiri. Guru sebagai fasilitator. Tugas dan latihan yang autentik dan
menarik. Panduan penilaian untuk self assessment sebaiknya juga disajikan dalam
buku, bersifat opsional.
dekonstruksi:
informasi;
model teks;
telaah model
prakonstruksi:
guru membimbing
latihan kata;
latihan kalimat;
tata bahasa;
latihan
penyusunan teks
konstruksi:
penyusunan
teks secara
bertahap
dengan
pengawasan
guru
Membangun
konteks:
pemahaman
fungsi bahasa
Bahasa Indonesia
xv
Daftar Isi
xvi
Kata Pengantar
Petunjuk Umum
Daftar Isi
Pengembangan Literasi Kelas X
Bab I Menyusun Laporan Hasil Observasi
A. Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi
B. Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
D. Mengonstruksikan Teks Laporan Hasil Observasi
i
iv
xiii
1
7
9
28
38
50
Bab II Mengembangkan Pendapat dalam Eksposisi
A. Menginterpretasi Makna dalam Teks Eksposisi
B. Mengembangkan Isi Eksposisi
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
D. Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi
61
64
78
84
100
Bab III Menyampaikan Ide Melalui Anekdot
A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan
Struktur dan Kebahasaan
105
107
112
118
126
Bab IV Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat
A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat
B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat
C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen
D. Mengembangkan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
135
138
157
161
172
Bab V Membuat Kesepakatan Melalui Negosiasi
A. Mengevaluasi Teks Negosiasi secara Lisan Maupun Tertulis
B. Menjelaskan Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam
Teks Negosiasi
181
184
194
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
C. Menganalisis Teks Negosiasi
D. Mengonstruksikan Teks Negosiasi
205
215
Bab VI Berpendapat Melalui Debat
A. Menemukan Esensi Debat
B. Mengontruksi Bagian-bagian dalam Berdebat
C. Menganalisis Isi Debat
D. Berlatih Praktik Debat
221
224
233
244
257
Bab VII Belajar dari Biografi
A. Menelaah Teks Biografi
B. Mengungkapkan Kembali Keteladanan dalam Teks Biografi
C. Menganalisis Makna dan Kebahasaan Teks Biografi
D. Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi
267
269
285
289
298
Bab VIII Mendalami Puisi
A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi
B. Mendemonstrasikan Puisi
C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi
D. Menulis Puisi
311
314
323
332
340
Glosarium
Daftar Pustaka
Indeks
Profil Penulis
Profil Penelaah
Profil Editor
349
353
355
357
362
366
Bahasa Indonesia
xvii
“
ORANG-ORANG
YANG MELONTARKAN
KRITIK BAGI KITA
PADA HAKIKATNYA ADALAH
PENGAWAL JIWA KITA,
YANG BEKERJA
TANPA BAYARAN.
pejuang dan penulis
dari Belanda
xviii
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
“
Corrie Ten Boom
Pengembangan
Literasi Kelas X
Sumber foto: www.lifehack.org
Kegiatan membaca dan menulis (Literasi) merupakan salah satu aktivitas penting
dalam kehidupan. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan
dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dengan baik akan memengaruhi
keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan pendidikan dan mencapai keberhasilan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Dari manakah pengetahuan didapat? Dari melihat dan mendengar? Apakah
cukup? Kamu pasti bersepakat bahwa sumber pengetahuan paling banyak dan
mendalam adalah buku, baik buku cetak maupun buku elektronik (e-book). Oleh
karena itu, keterampilan membaca menjadi keterampilan yang sangat penting untuk
dikembangkan dan dikembangkan menjadi budaya, bahkan kebutuhan setiap orang.
Buku Guru Bahasa Indonesia
1
Selain membaca, keterampilan lain yang juga tak kalah penting untuk dilatih
dan dibudayakan adalah menulis. Cobalah kamu renungkan, adakah pekerjaan
di dunia ini yang tidak membutuhkan kegiatan tulis menulis? Ternyata, dalam
kehidupan modern, menulis sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
setiap aktivitas manusia.
Mengingat pentingnya penguasaan kedua keterampilan tersebut, dalam
pembelajaran bahasa Indonesia kamu akan diajak membudayakan membaca
dan menulis. Kegiatan yang harus kamu lakukan adalah membaca buku dan
melaporkan hasilnya pada setiap akhir semester.
Di kelas X, buku yang kamu baca harus mencakup buku fiksi dan nonfiksi.
Buku fiksi yang dimaksud dapat berwujud kumpulan cerita rakyat (dongeng atau
hikayat), kumpulan puisi, dan novel; sedangkan buku nonfiksi yang kamu baca
dapat berupa buku-buku motivasi, keagamaan, teknologi, seni, sejarah, biografi,
dan sebagainya. Penyerahan laporan hasil membaca buku pada semester gasal
dapat kamu lakukan sejak akhir pembelajaran Bab 3 hingga akhir pembelajaran
Bab 4, sedangkan pada semester genap dapat kamu lakukan sejak akhir
pembelajaran Bab7 hingga akhir pembelajaran Bab 8.
Projek membaca buku ini dilaporkan sebagai tugas mandiri. Agar projek ini
tidak menjadi beban yang memberatkan, kamu dapat mulai membaca buku lebih
awal. Jangan membaca buku pada waktu-waktu menjelang pengumpulan laporan
karena hal itu akan membuat kegiatan membaca buku menjadi beban dan tidak
menyenangkan.
Sebelumnya, pelajarilah bagaimana cara membaca buku yang baik berikut ini.
Lakukanlah kegiatan membacamu dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Carilah buku nonfiksi (buku pengayaan) di perpustakaan. Buku yang kamu
baca bukan buku teks pelajaran. Konsultasikan pada gurumu apakah buku
yang kamu pilih ayak dan boleh kamu baca.
2.
Jika memiliki cukup uang, kamu dapat membeli buku pengayaan yang kamu
sukai. Konsultasikanlah lebih dahulu buku yang akan kamu beli pada gurumu.
3.
Agar kegiatan membacamu tidak menyita waktu belajar dan bermainmu, kamu
dapat membaca buku tersebut dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
4.
Tidak ada ketentuan jumlah halaman yang harus kamu baca setiap harinya.
Sesuaikan dengan kelonggaran waktu, kecepatan baca, dan kemampuanmu
memahami isi buku yang kamu baca.
5.
Persiapkan buku tulismu untuk membuat catatan harian hasil kegiatan
membacamu. Lakukan kegiatan prabaca dengan membaca (a) judul, (b)
kata pengantar, dan (c) daftar isi; kemudian buatlah pertanyaan yang ingin
kamu peroleh jawabannya dari buku yang akan kamu baca tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sesungguhnya adalah informasi yang ingin
kamu peroleh, yang menjadi alasan kenapa kamu membaca buku tersebut.
2
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kegiatan ini disebut kegiatan prabaca. Buatlah laporan kegiatan prabaca
Perhatikan contoh berikut ini.
a. Laporan Kegiatan Prabaca
Judul buku
Pengarang
Penerbit, tahun terbit
Jenis buku
Tebal buku
No.
: Kumpulan Kisah Inspiratif & Tips Meraih Beasiswa,
dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia
: Tony Dwi Susanto, Ph.D.
: Media Mandiri, 2012
: Nonfiksi (buku motivasi)
: xiii + 201
Pertanyaan Sebelum Membaca
1.
Jenis beasiswa apa yang dapat diperoleh dari luar negeri?
2.
Dari negara mana sajakah beasiswa dapat diperoleh?
3.
Persyaratan apa yang harus dipenuhi oleh pelamar beasiswa luar negeri?
4.
Dari mana mendapatkan informasi tentang beasiswa ke luar negeri?
5.
Karier apa yang dijalani para peraih beasiswa luar negeri itu setelah lulus?
6.
Bacalah bukumu setiap hari minimal 15 menit, boleh lebih. Sesuaikan dengan
kelonggaran waktu, kecepatan membaca, dan kemampuan kamu memahami
isi bacaan.
7.
Buatlah catatan hasil membacamu tiap hari. Perhatikan contoh berikut ini.
Bahasa Indonesia
3
b. Laporan Harian Kegiatan Membaca
Judul buku
: Kumpulan Kisah Inspiratif & Tips Meraih Beasiswa,
dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia
: Tony Dwi Susanto, Ph.D.
: Media Mandiri, 2012
: Nonfiksi (buku motivasi)
: xiii + 201
Pengarang
Penerbit, tahun terbit
Jenis buku
Tebal buku
No.
1.
4
Hari,
Tanggal
Halaman/
Bab yang
Dibaca
i-xiii
Informasi Penting
Bagian ini berisi
Kata pengantar dari
Mendikbud saat itu,
M. Nuh, Yusril Ihza
Mahendra, Najwa
Sihab;dkk; dan kata
pengantar.
1. M. Nuh, penerbitan
buku ini akan
menginspirasi para
pembacanya untuk
mendapatkan beasiswa
ke berbagai negara
serta mencerdaskan
bangsa.
2. Yusril Ihza Mahendra
menyatakan “Kalau tak
berani menyeberang
lautan, takkan pernah
mendapat tanah tepi.”
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pertanyaan/
Tanggapan
Beasiswa dari negara
mana sajakah yang
akan dibahas dalam
buku ini?
Apa makna “Kalau tak
berani menyeberang
lautan, takkan pernah
mendapat tanah tepi.”
Maknanya, bila
seseorang tidak mau
merantau dia tidak
akan mendapat
pengetahuan dan
pengalaman dari
daerah/negara lain.
3. Najwa Shihab: Buku
ini membagi tips
tentang bagaimana cara
mendapatkan beasiswa
ke berbagai negara
dengan berbagai latar
belakang profesi.
4. Dalam kata pengantar
disebutkan bahwa
selain untuk berbagi
tips dan pengalaman
mendapatkan beasiswa
dari berbagai belahan
dunia, buku ini juga
akan dijadikan donasi
ke sekolah/ pesantren/
panti asuhan.
2.
3.
dst
Jakarta, 13 Agustus 2016
Mengetahui
5.
Orangtua /Wali
Guru Bahasa Indonesia
(tanda tangan dan nama)
(tanda tangan dan nama)
Jika kamu sudah selesai membaca buku, susunlah laporan kegiatan tersebut
dalam buku rekaman tertulis kegiatan membaca. Untuk membantu kamu melaporkan kegiatan membaca, berikut ini contoh format yang dapat kamu buat.
Bahasa Indonesia
5
c. Laporan Harian Kegiatan Membaca
Judul buku
Pengarang
Penerbit, tahun terbit
Jenis buku
Tebal buku
No.
Bab
1.
I
2.
II
3.
Dst.
: Kumpulan Kisah Inspiratif & Tips Meraih Beasiswa,
dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia
: Tony Dwi Susanto, Ph.D.
: Media Mandiri, 2012
: Nonfiksi (buku motivasi)
: xiii + 201
Informasi Penting
Setelah membaca buku ini saya sangat ingin mendapatkan
Komentar
beasiswa ke luar negeri. Oleh karena itu saya akan belajar giat dan
terhadap isi buku
akan meningkatkan kemampuan saya berbahasa Inggris.
Jakarta, 13 Agustus 2016
Mengetahui
Orangtua /Wali
(tanda tangan dan nama)
Guru Bahasa Indonesia
(tanda tangan dan nama)
Catatan:
Untuk buku fiksi (novel, kumpulan cerita rakyat, kumpulan cerpen, kumpulan
puisi, atau drama, dan biografi, kolom komentar terhadap isi buku dapat diganti
dengan nilai-nilai/ karakter unggul yang dapat diteladani.
6
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Bab I
MENYUSUN LAPORAN
HASIL OBSERVASI
Sumber foto: http://www.lensaindonesia.com
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Buku Guru Bahasa Indonesia
7
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1
Mengidentifikasi
laporan hasil observasi
yang dipresentasikan
dengan lisan dan tulis.
3.2 Menganalisis isi dan
aspek kebahasaan
dari minimal dua teks
laporan hasil observasi.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.1 Menginterpretasi isi teks
laporan hasil observasi
berdasarkan interpretasi
baik secara lisan
maupun tulis.
4.2 Mengkonstruksikan
teks laporan dengan
memerhatikan isi dan
aspek kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
Mengidentifikasi isi teks laporan
hasil observasi
PETA KONSEP
Menginterpretasi
laporan hasil observasi
Menyusun ringkasan isi teks
laporan hasil observasi
Menyimpulkan fungsi teks
laporan hasil observasi
Merevisi isi teks laporan
hasil observasi
Membenahi kesalahan isi teks
laporan hasil observasi
MENYAJIKAN
LAPORAN
HASIL
OBSERVASI
Menganalisis
kebahasaan teks laporan
hasil observasi
Mengontruksi teks
laporan hasil observasi
8
Melengkapi isi teks laporan
laporan hasil observasi
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Menganalisis kebahasaan teks
laporan hasil observasi
Membenahi kesalahan bahasa
dalam teks laporan hasil
observasi
Melengkapi gagasan pokok dengan
gagasan penjelas
Menyusun teks laporan hasil
observasi dengan memerhatikan
isi dan kebahasaan
A. Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi
Ind 1
Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi.
Ind 2
Menyusun ringkasan isi pokok teks laporan hasil observasi.
Ind 3
Menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Petunjuk untuk Guru
Guru dapat melakukan apersepsi dengan cara mengajukan berberapa
pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
tentang laporan hasil observasi. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan
antara lain sebagai berikut.
1. Apakah kalian pernah melakukan pengamatan atau observasi?
2. Pernahkah kalian membuat laporan hasil pengamatan atau
observasi?
3. Hal apa sajakah yang kalian cantumkan dalam laporan hasil
observasi?
Setelah menyampaikan materi dan indikator apa yang akan
dipelajari, guru memberikan pemodelan teks laporan hasil observasi.
Guru dapat menayangkan video teks laporan hasil observasi dari
televisi, internet atau sumber lainnya. Namun, bila fasilitas sekolah tidak
memadai, guru dapat menggunakan teks contoh yang telah disediakan
dalam buku teks, yaitu teks berjudul Wayang.
Pada kegiatan pemodelan, guru menugaskan siswa untuk melihat
tayangan video atau mendengarkan pembacaan langsung teks laporan
hasil observasi berjudul Wayang atau teks lainnya (guru dapat memilih
teks lain yang lebih sesuai dengan situasi dan latar belakang siswa).
Selanjutnya, secara singkat guru menjelaskan cara menyimak yang baik,
antara lain:
a. membuat pertanyaan dugaan isi teks yang berjudul Wayang;
b. berkonsentrasi penuh;
c. mencatat pokok-pokok informasi penting dalam teks;
d. memfokuskan pada pencarian jawaban mengapa teks tersebut
termasuk teks laporan hasil observasi.
Bahasa Indonesia
9
Berikut adalah teks yang dibacakan guru kepada peserta didik.
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari
PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan
boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya
dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang
menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di
Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan
tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat
dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang
wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang
golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh.
Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman
mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket
dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi
lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan
memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa
Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan
diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai
dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama
cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan
wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku
Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang
topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang
tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan
wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual,
tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang
mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang
golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering
juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek.
Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang
berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan
golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita
yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat
dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi,
wayang golek techno, dan wayang ajen.
10
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa
wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan
terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket
merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput
(bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau
penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik
berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau
serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna
hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayangbayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan
bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang
dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai
media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada
manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media
informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi
informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB),
pemilihan umum, dan sebagainya. Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang
masih tetap menjadi media hiburan.
(Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id
Tugas
1.
2.
3.
4.
Buatlah pertanyaan terkait isi laporan Wayang tersebut, seperti berikut.
a. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
b. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia?
c. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
d. Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan singkat dan jelas.
Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?
Selanjutnya, presentasikan hasil kerjamu dalam kelompokmu.
Bahasa Indonesia
11
Contoh Jawaban
Contoh jawaban ini tidak mengikat. Artinya, siswa dibenarkan menjawab
dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.
12
Pertanyaan terkait
isi laporan
a. Apakah wayang itu?
b. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan
pembuatannya?
c. Apa sebutan dari wayang yang muncul kali pertama?
d. Apa saja gaya atau gagrak yang dimiliki oleh wayang purwa?
e. Apakah fungsi dari pertunjukan wayang?
f. Apa yang dimaksud dengan wayang motekar?
g. Apa yang dimaksud dengan wayang suket?
Jawaban dari
setiap pertanyaan
a. Wayang adalah suatu seni pertunjukan yang telah
ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
b. Berdasarkan pembuatannya, wayang dibedakan menjadi tiga
jenis, yakni wayang kulit, wayang wong dan wayang golek.
c. Sebutan bagi wayang yang muncul kali pertama adalah
wayang purwa.
d. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau
gagrak seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan;
Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu,
Cirebon, dan sebagainya.
e. Pertunjukkan wayang berfungsi sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
f. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater
bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi,
jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna
hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik
terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh.
g. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang
kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Mengapa
teks tersebut
dimasukkan dalam
teks laporan hasil
observasi?
Teks tersebut dimasukkan dalam teks laporan hasil
observasi karena ditulis berdasarkan hasil pengamatan
atau observasi. Karena ditulis berdasarkan hasil observasi,
isinya objektif berdasar pada kenyataan dan objek yang
dilaporkan yaitu wayang dituliskan secara detail.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Petunjuk untuk Guru
Setelah waktu yang disediakan habis, guru meminta salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan, baik
berupa pertanyaan maupun saran.
Dalam proses diskusi, guru membimbing siswa agar mengeksplorasi isi teks
laporan hasil observasi sehingga siswa dapat mengetahui ciri laporan hasil observasi
dari segi isinya. Dari segi isi, laporan hasil observasi mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Bersifat objektif.
b. Ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan.
c. Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang tidak
tepat, atau pemihakan terhadap sesuatu.
d. Ditulis secara lengkap.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Fokus pembelajaran adalah menyusun ringkasan isi untuk meningkatkan
kemampuan siswa menceritakan kembali isi teks laporan hasil observasi.
Petunjuk untuk Guru
Guru dapat memulai pembelajaran dengan menampilkan contoh sebuah
paragraf kemudian menugaskan siswa membuat ringkasannya. Langkah
ini sangat bagus untuk mengetahui secara pasti pemahaman siswa tentang
ringkasan dan cara membuat ringkasan yang tepat.
Tanpa mengomentari benar salahnya hasil ringkasan yang dibuat
siswa, guru kemudian mengajukan pertanyaan, “Apakah ringkasan itu?”,
“Bagaimana cara membuat ringkasan?”, dan “Apa manfaat ringkasan?”
Sebuah ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok-pokok
pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memerhatikan urutan
isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap
diperhatikan dan dipertahankan. Untuk menyusun sebuah ringkasan,
hal yang pertama harus dilakukan adalah membaca pemahaman isi teks,
kemudian menemukan pokok-pokok isi informasi di dalamnya.
Pokok-pokok isi sebuah teks dapat ditemukan dengan menemukan
kalimat utamanya. Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya
mengandung pokok pikiran atau gagasan utama yang menjadi dasar
pengembangan sebuah paragraf.
Bahasa Indonesia
13
Gagasan utama bersifat umum dan dapat merangkum semua isi yang
ada dalam sebuah paragraf.
Guru mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan pokok penting
dalam paragraf pertama teks wayang (Lihat tabel di bawah).
Selanjutnya, guru menugaskan siswa secara berpasangan dengan teman
sebangkunya untuk menentukan gagasan pokok tiap-tiap paragraf dalam
teks Wayang sebagai berikut.
Contoh Jawaban
Gagasan Utama
Wayang kulit memiliki
berbagai macam jenis
jika dilihat dari umur
dan gaya pertunjukan.
14
Paragraf
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam
jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan
memiliki umur paling tua adalah wayang purwa.
Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal.
Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah,
dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk
kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan
nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana
dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas
beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan,
Mangkunegaraan, Ngayogyakarta, Banyumasan,
Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain
wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu:
wayang madya, wayang gedog, wayang dupara,
wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang
calonarang, wayang krucil, wayang ajen, wayang
sasak, wayang sadat, wayang parwa, wayang arja,
wayang gambuh, wayang cupak, dan wayang beber
yang saat ini masih berkembang di Pacitan.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pada setiap daerah,
wayang wong memiliki
sebutan yang berbeda.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’)
adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang
yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung,
sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah
wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh
orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut
dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam,
tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga
digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Wayang golek adalah
salah satu jenis wayang
yang berasal dari Sunda
memiliki bahan dasar
sebuah kayu.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang
golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang
golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga
sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda,
wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak
atau sering juga disebut wayang golek menak karena
cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut
kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek,
wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek.
Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang
kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat
dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang
timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan
wayang ajen.
Perkembangan terbaru
dunia pewayangan
menghasilkan kreasi
berupa wayang suket.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan
kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket
karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput
yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket
merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit
yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang
suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau
penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di
desa-desa Jawa.
Bahasa Indonesia
15
Dalam versi modern
terdapat wayang yang
disebut dengan wayang
motekar atau wayang
plastik yang berwarna.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar
atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar
adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang
atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang
kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam
saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru
hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan
dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati
eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001).
Wayang tersebut menggunakan bahan plastik
berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan
layar khusus.
Wayang memiliki
berbagai manfaat bagi
kehidupan, antara
lain sebagai media
pendidikan, media
informasi, dan media
hiburan.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud
ekspresi kebudayaan, yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan pendidikan karena dapat
dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran
yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah
juga sering menggunakan wayang sebagai media
informasi misalnya dengan menggelar wayang yang
disisipi informasi tentang program pembangunan
seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum,
dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang,
wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan
kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi
kehidupan antara lain sebagai media pendidikan,
media informasi, dan media hiburan.
Setelah menemukan semua gagasan pokok tiap paragraf dalam teks laporan
hasil observasi di atas, guru menugasi siswa menggabungkan kalimat-kalimat itu
dengan konjungsi yang tepat.
Berikut ini contoh hasil ringkasan berdasarkan gagasan pokok yang telah
diidentifikasi. Guru dapat menggunakan contoh ringkasan ini sebagai pembanding
ringkasan karya siswa.
16
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai
warisan budaya asli Indonesia. Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis . Wayang wong
adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang.
Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka kayu. Ada
juga wayang suket yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang motekar
atau wayang plastik berwarna. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud
ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan
antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Tugas 1
Guru menugasi siswa membaca teks laporan hasil observasi berjudul D’topeng
Museum Angkut berikut ini kemudian mengerjakan tugas-tugasnya di akhir teks.
D’topeng Museum Angkut
Sumber: http://indoturs.com/place/mengenal-sejarah-kebudayaan-di-d-topeng- kingdom-museum-kota-batu/
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa
Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut
karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini
seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng
dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng,
tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang
Bahasa Indonesia
17
antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat
dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu
berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi
tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topengtopeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan
dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu
sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari
daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng.
Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata
tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barangbarang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar
kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu
seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat
dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik
berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat
ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barangbarang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaankerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng.
Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan
bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar
keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di
Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok)
yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam
adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan Majapahit, koin VOC,
dan kursi antik asal jawa Tengah.
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan
sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai
museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari
perdagangan ilegal.
Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id
Setelah membaca teks di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini secara tepat!
1. Apakah D’topeng Museum Angkot itu?
2. Sebutkan topeng yang disimpan di D’topeng!
3. Bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’topeng?
4. Bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’topeng?
5. Apa manfaat D’topeng?
18
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh Jawaban
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah D’topeng Museum
Angkot itu?
D’topeng adalah salah satu tempat wisata
yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
2.
Sebutkan topeng yang
disimpan di D’topeng?
Topeng-topeng yang menjadi koleksi
D’Topeng dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian berdasarkan bahan dasarnya,
yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu.
Topeng berbahan kayu sebagian besar
berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat.
Sementara itu, topeng yang berbahan batu
berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan
Maluku.
3.
Bagaimana gambaran
barang tradisional koleksi
D’Topeng?
Barang-barang tradisional yang mengisi
etalase-etalase museum D’Topeng adalah
senjata tradisional, perhiasan wanita zaman
dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik motif lama, dan hiasan rumah kuno.
Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang
tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti
hiasan rumah berupa kepala kerbau asal
Toraja, berbahan dasar batu seperti alat
penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar
logam seperti pisau sunat dan perhiasan
logam asal Sumba, dan yang berbahan
dasar kain seperti batik berbagai motif asal
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
4.
Bagaimana gambaran
barang kuno koleksi
D’Topeng?
Barang-barang kuno yang berada di
museum D’Topeng dapat pula digolongkan
menjadi dua jenis berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu keramik dan logam.
Barang antik berbahan dasar keramik
di museum ini adalah guci-guci tua
peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok
dan bantal yang digunakan untuk
bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang
sudah meninggal. Sementara itu, barang
antik yang berbahan dasar logam adalah
jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang
kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi
antik asal jawa Tengah.
Bahasa Indonesia
19
5.
Apa manfaat D’Topeng?
Manfaat dari D’Topeng adalah sebagai media
pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng
berfungsi pula sebagai museum, yaitu
sebagai konservasi benda-benda langka agar
terhindar dari perdagangan ilegal.
Tugas 2
Selanjutnya siswa ditugasi untuk menemukan gagasan pokok dalam teks laporan
hasil observasi. Temukanlah pokok-pokok penting teks D’topeng Museum Angkut.
Petunjuk untuk Guru
Guru dapat menggunakan tugas 2 sebagai tugas mandiri
yang dikerjakan di rumah (PR), yang harus dikerjakan di buku
tugas. Siswa diminta menggunakan kolom-kolom gagasan
utama dengan urutan sebagaimana contoh di bawah ini dengan
menggunakan huruf tulis tegak bersambung pada buku kerja!
Contoh Jawaban
20
Gagasan Utama
Paragraf
D’Topeng adalah sebuah
museum yang berada di
Kota Batu, di dalam Museum
Angkut, dan berisi sejumlah
benda-benda seni seperti
topeng, benda tradisional, dan
benda kuno.
D’topeng adalah salah satu tempat
wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa
Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat
dipisahkan dengan Museum Angkut karena
kedua tempat ini berada di satu tempat
yang sama. Tempat wisata ini seringkali
disebut pula sebagai museum topeng karena
memang berisi topeng dengan berbagai
model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak
hanya berisi topeng, tetapi juga berisi
pameran benda-benda berupa barang
tradisional dan barang antik. Topeng,
barang tradisional, dan barang antik
dalam museum ini dapat dikelompokkan
menjadi lima jenis berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu,
logam, kain, dan keramik.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Benda yang paling diminati
pengunjung dan mendominasi
pada museum ini adalah
topeng.
Benda paling diminati pengunjung untuk
diamati dan paling mendominasi tempat
ini adalah topeng. Ada beragam jenis
topeng di museum ini. Topeng-topeng
tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian berdasarkan bahan dasarnya,
yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu.
Topeng berbahan kayu sebagian besar
berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat.
Sementara itu, topeng yang berbahan batu
berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan
Maluku.
Barang tradisional juga
ditampilkan pada museum ini.
Selain topeng, barang-barang tradisional
juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang
tradisional yang mengisi etalase-etalase
museum ini adalah senjata tradisional,
perhiasan wanita zaman dahulu yang
berbahan dasar logam, batik-batik motif lama,
dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan
dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan
dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala
kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti
alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar
logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam
asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain
seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan
Jawa Tengah.
Benda kuno yang sampai saat
ini masih dianggap bernilai
seni tinggi atau biasa disebut
dengan antik melengkapi koleksi
museum ini.
Benda terakhir yang mengisi museum ini
adalah barang kuno yang sampai saat ini
masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa
kita sebut barang antik. Barang-barang antik
seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah,
mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan
benda-benda lain dapat dijumpai di dalam
museum D’topeng. Barang-barang tersebut
dapat pula digolongkan menjadi dua jenis
berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu
keramik dan logam. Barang antik berbahan
dasar keramik di museum ini adalah guci-guci
tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok
Bahasa Indonesia
21
dan bantal yang digunakan untuk bangsawan
Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah
meninggal. Sementara itu, barang antik
yang berbahan dasar logam adalah jinggaran
coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan
Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal
jawa Tengah.
Selain dipamerkan, benda-benda
di D’topeng juga dimanfaatkan
sebagai media pelestarian budaya.
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di
D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media
pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng
berfungsi pula sebagai museum, yaitu
sebagai konservasi benda-benda langka agar
terhindar dari perdagangan ilegal.
Tugas 3
Tugas 3 ini juga dijadikan sebagai PR. Siswa ditugasi untuk merangkaikan
gagasan-gagasan pokok setiap paragraf hasil kerjamu di atas dengan menggunakan
kata penghubung (konjungsi) yang tepat. Tugas siswa ditulis di buku kerja.
Contoh Jawaban Tugas 3
22
Paragraf
Gagasan Pokok
Ringkasan
1.
D’topeng adalah sebuah museum
yang berada di Kota Batu yang
keberadaannya di dalam Museum
Angkut dan berisi sejumlah
benda-benda seni seperti topeng,
benda tradisional, dan benda
kuno.
D’topeng adalah sebuah
museum yang berada
di Kota Batu yang
keberadaannya di
dalam Museum Angkut
dan berisi sejumlah
benda-benda seni
seperti topeng, benda
tradisional, dan benda
kuno. Benda yang paling
diminati pengunjung
dan mendominasi pada
museum ini adalah
topeng.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
2.
Benda yang paling diminati
pengunjung dan mendominasi
pada museum ini adalah topeng.
3.
Selain topeng, barang tradisional
jugal ditampilkan pada museum ini.
4.
Benda kuno yang sampai saat ini
masih dianggap bernilai seni tinggi
atau biasa disebut dengan antik
melengkapi koleksi museum ini.
5.
Selain dipamerkan, benda-benda
di D’topeng juga dimanfaatkan
sebagai media pelestarian budaya.
Selain topeng, barang
tradisional juga
ditampilkan pada
museum ini. Benda
kuno yang sampai saat
ini masih dianggap
bernilai seni tinggi atau
biasa disebut dengan
antik melengkapi koleksi
museum ini. Selain
dipamerkan, bendabenda di museum ini
dimanfaatkan sebagai
media pelestarian budaya.
Tugas 4
Tugas 4 adalah menyusun ringkasan.
Petunjuk untuk Guru
Tugas menyusun ringkasan diberikan sebagai PR, tetapi harus dipresentasikan di
kelas. Agar semua siswa dapt mempresentasikan hasil kerjanya, berikut langkahlangkah yang dapat dilakukan guru.
1. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas
4-5 orang.
2. Secara bergantian setiap siswa mempresentasikan ringkasan yang
dibuatnya dalam kelompok.
3. Siswa lain menilai temannya.
4. Setiap kelompok memilih ringkasan terbaik.
5. Siswa yang ringkasannya menjadi ringkasan terbaik di kelompoknya harus
mempresentasikan ringkasannya di depan kelas.
Hasil penilaian antarsiswa dapat dijadikan sebagai tambahan nilai keterampilan.
Bahasa Indonesia
23
Instrumen penilaian presentasi ringkasan
Aspek Penilaian
No.
Nama
Kelancaran
1.
2.
3.
4.
5.
Kriteria penilaian:
24
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kelengkapan
informasi
Kebenaran
isi
Total
nilai
Aspek penilaian
Kelancaran
Kriteria
Rentang Skor
Sangat lancar menyampaikan
isi teks.
85 -100
Cukup lancar menyampaikan isi
teks.
70 - 84
Skor
Maksimal
100
Kelengkapan
informasi
Kebenaran isi
Kurang lancar menyampaikan
isi teks.
55 - 69
Tidak lancar menyampaikan
isi teks.
54 - 40
Isi teks yang disampaikan
sangat lengkap.
85 -100
Isi teks yang disampaikan
sedikit kurang lengkap.
70 - 84
100
Hanya separuh isi teks
yang disampaikan.
55 - 69
Isi teks yang disampaikan
hanya sedikit.
54 - 40
Isi teks yang disampaikan
benar semua.
85 -100
Isi teks yang disampaikan
sebagian besar benar.
70 - 84
100
Isi teks yang disampaikan
separu yang benar
55 - 69
Isi teks yang disampaikan
sebagian besar salah.
54 - 40
Total
Bahasa Indonesia
25
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 3
Menyimpulkan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
Laporan hasil pengamatan untuk memenuhi tugas mata pelajaran yang
kamu susun selama ini merupakan salah satu fungsi teks laporan hasil observasi
untuk memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan
pengamatan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk
memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan
kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan. Salah satu contohnya adalah
teks laporan hasil observasi kerusakan lingkungan. Selain itu, banyak teks
laporan hasil observasi yang dapat dijadikan bahan informasi untuk berbagai
kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum juga berfungsi sebagai
alat pendokumentasian suatu objek atau kegiatan.
Tugas
1.
2.
Simpulkanlah fungsi teks laporan hasil observasi pada teks Wayang dan D’topeng
Museum Angkut.
Carilah 2 contoh teks laporan hasil observasi kemudian tentukan fungsinya.
Contoh Jawaban Tugas 3
1.
2.
26
Judul teks
Fungsi Teks
Wayang
a. Memberitahukan kepada pihak berwenang atau
terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar
penyusunan kebijakan.
b. Bahan informasi untuk berbagai kepentingan.
D’topeng
Museum
Angkut.
a. Memberitahukan kepada pihak berwenang atau
terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar
penyusunan kebijakan.
b. Bahan informasi untuk berbagai kepentingan.
Contoh teks laporan observasi dan fungsinya.
c. Contoh teks laporan hasil observasi yang berfungsi untuk memberitahukan
atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan pengamatan.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan setelah
melakukan kegiatan belajar mengajar selama seminggu, kami
menyimpulkan bahwa pendidikan di Desa Koranji kurang merata
bahkan dapat dikatakan cukup memprihatinkan.
Simpulan tersebut didapatkan karena beberapa anak kelas 5 dan 6 SD
yang kami ajar belum dapat membaca, menulis, dan bahkan tidak dapat
melafalkan alfhabet. Hal ini mungkin dapat terjadi karena beberapa
faktor. Salah satunya adalah sistem pengajaran yang belum efektif dan
kualitas staf pengajar yang patut dipertanyakan.
Sumber: http://kknm.unpad.ac.id/koranji/profil/
4.
Contoh
teks
laporan
hasil
pendokumentasian suatu kegiatan.
observasi
yang
berfungsi
untuk
Kegiatan bulan bahasa merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan
siswa SMA Negeri 1 Batu untuk memperingati Sumpah Pemuda.
Kegiatan pada bulan tahun ini berdasarkan sasaran pesertanya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan eksternal dan kegiatan internal.
Kegiatan eksternal adalah kegiatan, terutama lomba yang dapat diikuti
oleh peserta dari luar SMA Negeri 1 Batu. Kegiatannya mencakup lomba
mading, fashion street, dan sayembara menulis cerita pendek. Kegiatan
internal adaah kegiatan yang hanya boleh diikuti siswa SMA Negeri 1
Batu. Kegiatannya mencakup pemilihan duta wisata SMA Negeri 1 Batu,
lomba pidato bahasa Mandarin, dan lomba bazar.
Bahasa Indonesia
27
B. Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Ind 1
Melengkapi isi teks laporan hasil observasi
Ind 2
Membenahi kesalahan isi teks laporan hasil observasi
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Melengkapi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk mempelajari materi melengkapi isi teks laporan hasil observasi, guru dapat
menggunakan teks laporan hasil observasi yang sudah tersedia dalam buku teks. Guru
meminta siswa membaca teks yang telah dirumpangkan, siswa diminta menganalisis
isi bagian yang dirumpangkan tersebut. Tentu saja siswa tidak diperbolehkan
membaca kembali teks aslinya. Barulah ketika siswa sudah mengetahui isi bagian
yang dirumpangkan tersebut, guru mengajak siswa membuka teks aslinya.
Sebuah teks laporan hasil observasi harus lengkap strukturnya yaitu harus
mengandung definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.
Ketika membaca sebuah teks laporan hasil observasi, kita mungkin
saja menemukan bagian-bagian informasi yang tidak lengkap. Kita dapat
mengetahuinya dengan cara menganalisis struktur teksnya.
Perhatikan contoh berikut ini.
Ada Apa di D’topeng Museum Angkut
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat
ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai
museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat
ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang
berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari
daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara
itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.
28
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional
yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita
zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah
kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau
asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar
Sumber: http://indoturs.com
logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar
kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini
masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut barang antik. Barang-barang
antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan,
dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang
tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya,
yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah
guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan
untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu,
barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa),
mata uang Kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah.
Selanjutnya, untuk menguji pemahaman siswa, mereka ditugaskan membaca
teks laporan hasil observasi berjudul Mengenal Suku Badui .
Bahasa Indonesia
29
Mengenal Suku Badui
Sumber: https-//fc4pentingers.files.wordpress.com, https//kebudayaanindonesia.net
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat
sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di
Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah
salah satu keunikan Suku Badui, sehingga wajar mereka sangat menjaga betul
‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman.
Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki
budaya yang sangat asli. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat
dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih
dengan ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian Suku Badui Dalam pun
tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai Suku Badui Dalam
adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas
membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali
bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan
terdiri dari kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan
perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda: berasal
dari suku sunda, wiwitan : Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang
(animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh
dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan
masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka
tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak Suku Badui Dalam pun
tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka inilah
cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan Soeharto
sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan
pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Dengan demikian, banyak
cerita atau sejarah mereka hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja.
30
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui
Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke
Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Dalam itu
hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam.
Sumber: http://faidatulhikmah.blogspot.co.id dengan penyesuaian
Tugas
1.
Bagian struktur teks laporan hasil observasi apa yang tidak terdapat dalam teks
Mengenal Suku Badui? Jelaskan jawabanmu.
Lengkapilah isi teks laporan hasil observasi tersebut sehingga menjadi teks
laporan hasil observasi yang lengkap!
Cermatilah penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (Eyd) dalam teks tersebut.
Apabila ada kesalahan penulisan, benahilah dengan menggunakan tabel berikut ini.
Kamu boleh menambah kolom sesuai dengan kebutuhan.
2.
3.
Contoh Jawaban Tugas
1.
Pada bagian pernyataan umum dan klasifikasi tidak ada pengklasifikasian.
Pada bagian akhir juga tidak disajikan deskripsi manfaat.
2.
Perbaikan struktur pernyataan umum dan klasifikasi:
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat
adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku
Badui di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia
luar itulah salah satu keunikan Suku Badui. Wajar, jika mereka sangat menjaga
betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Berdasarkan kepatuhannya memegang budaya nenek moyangnya, Suku Badui
dibedakan menjadi Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar.
Perbaikan struktur deskripsi manfaat (ditambahkan menjadi paragraf terakhir)
Dengan mengenali karakteristik Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar
kita dapat mengetahui keberagaman budaya Indonesia. Informasi ini juga
bermanfaat bagi pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pelestarian sukusuku bangsa di Indonesia.
Bahasa Indonesia
31
3.
32
Kalimat
Kesalahan
Pembenahan
Keterangan
Orang Kanekes
atau orang Baduy/
Badui adalah
suatu kelompok
masyarakat adat
sub-etnis Sunda di
wilayah Kabupaten
Lebak, Banten.
sub-etnis
Orang Kanekes
atau orang
Baduy/Badui
adalah suatu
kelompok
masyarakat adat
subetnis Sunda di
wilayah
Kabupaten
Lebak, Banten.
sub merupakan
imbuhan sehingga
penulisannya
harus dirangkai
dengan kata yang
mengikutinya.
Sehingga wajar
mereka sangat
menjaga betul
‘pikukuh’ atau ajaran
mereka, entah
berupa kepercayaan
dan kebudayaan.
‘pikukuh’
sehingga wajar
mereka sangat
menjaga betul
pikukuh atau
ajaran mereka,
entah berupa
kepercayaan dan
kebudayaan.
Kata-kata dari
bahasa daerah atau
bahasa asing yang
belum diserap
ke dalam bahasa
Indonesia ditulis
dengan huruf
miring.
Pada dasarnya,
peraturan yang ada
di Badui luar dan
Badui dalam itu
hampir sama, tetapi
Badui luar lebih
mengenal teknologi
dibanding Badui
Dalam.
Badui dalam
Badui luar
Pada dasarnya,
peraturan yang
ada di Badui Luar
dan Badui Dalam
itu hampir sama,
tetapi Badui Luar
lebih mengenal
teknologi
dibanding Badui
Dalam.
Nama suku
seharusnya ditulis
dengan awalan
huruf kapital.
Anak-anak suku
Badui dalam pun
tidak bersekolah,
kegiatannya hanya
sekitar sawah dan
kebun.
Badui
Anak-anak suku
Badui dalam pun
tidak bersekolah,
kegiatannya
hanya sekitar
sawah dan
kebun.
Nama suku
seharusnya ditulis
dengan awalan
huruf kapital.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 2
Membenahi Kesalahan Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur pembangun. Demikian pula dengan
teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur
(a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat.
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara
garis besar pemahaman tentang hal tersebut. Penjelasan detail mengenai objek atau
bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi bagian. Deskripsi manfaat menunjukkan
bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
Dalam kenyatannya, kita sering menjumpai laporan hasil observasi yang
tidak lengkap struktur dan isinya, bahkan banyak terdapat kesalahan berbahasa.
Pada bagian berikut kamu akan mempelajari contoh kesalahan teks laporan hasil
observasi beserta contoh pembenahannya.
Guru mengajak siswa untuk mengamati dan mendiskusikan kegiatan analisis
struktur teks laporan hasil observasi berikut ini.
Perhatikan contoh analisis struktur teks tersebut dalam tabel berikut ini.
Bagian
Struktur
Isi
Analisis
Pernyataan
umum atau
klasifikasi
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah
ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi
kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003
menetapkan wayang sebagai pertunjukan
bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah
warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai
dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage of Humanity).
Pernyataan
Umum atau
umum
Deskripsi
Bagian
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal,
karena diperkirakan memiliki umur paling tua
adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa
Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari
kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna
sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan,
diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule
yang diolah sedemikian rupa dengan nama
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
Bahasa Indonesia
33
cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Cerita yang biasanya digunakan adalah
Ramayana dan Mahabharata. Wayang
purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak
seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan;
Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran,
Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain wayang
purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang
madya wayang gedog wayang dupara, wayang
wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang
calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang
sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja,
wayang gambuh, wayang cupak dan wayang
beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan.
34
Deskripsi
Bagian
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’)
adalah salah satu pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang
yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung,
sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah
wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh
orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut
dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam,
tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga
digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
Deskripsi
Bagian
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah
wayang golek yang mempertunjukkan boneka
kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang
ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain
wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari
kayu adalah wayang menak atau sering juga
disebut wayang golek menak karena cirinya mirip
dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama
kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang
yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik.
Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang
tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.
Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat
dari kayu adalah wayang papak atau cepak,
wayang timplong, wayang potehi, wayang golek
techno, dan wayang ajen.
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Deskripsi
Bagian
Perkembangan terbaru dunia pewayangan
menghasilkan kreasi berupa wayang suket.
Disebut wayang suket karena wayang yang
digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk
menyerupai wayang kulit. Wayang suket
merupakan tiruan dari berbagai figur wayang
kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa:
suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat
permainan atau penyampaian cerita pewayangan
kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
Deskripsi
Bagian
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang
motekar atau wayang plastik berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan
teater bayang-bayang atau serupa wayang
kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki
bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga
bayang-bayangnya bisa tampil dengan warnawarni penuh. Wayang motekar ditemukan dan
dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati
eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 –
2001). Wayang tersebut menggunakan bahan
plastik berwarna, sistem pencahayaan teater
modern, dan layar khusus.
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
Deskripsi
Manfaat
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud
ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan
dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai
media pendidikan, media informasi, dan media
hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media
pendidikan karena isinya banyak memberikan
ajran-ajaran kehidupan kepada manusia. Pada
era modern ini, wayang juga banyak digunakan
sebagai media informasi. Ini antara lain dapat
kita lihat dari pagelaran wayang yang disisipi
informasi tentang program pembangunan seperti
keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan
sebagainya. Yang terakhir, meski semakin jarang,
wayang masih tetap menjadi media hiburan.
Manfat
wayang
Berdasarkan contoh analisis struktur teks laporan hsil observasi di atas dapat
disimpulkan bahwa struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas (a) pernyataan
umum dari pengklasifikasian, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat.
Bahasa Indonesia
35
Penyajian tiap-tiap bagian struktur teks laporan hasil observasi bisa berbedabeda, terutama pada deskripsi bagian. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dasar
klasifikasi objek yang dilaporkan.
Perhatikan contoh bagian pernyataan umum dan pengklasifikasian berikut ini.
Kutipan 1
Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Mamalia laut,
bertubuh besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga
istimewa. Kalau makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus menggunakan
paru-parunya. Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi dua
kategori yaitu paus bergigi dan baleen atau balin atau paus yang tidak bergigi.
Dikutip dari http://www.ngasih.com dengan penyesuaian.
Kutipan 2
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terusmenerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai konsekuen adalah
sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan batuan. Sungai subsekuen
adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.Sungai
obsekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan
dengan kemiringan batuan. Sungai resekuen merupakan anak sungai subsekuen
yang arah alirannya searah dengan kemiringan batuan. Sungai insekuen merupakan
sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan yang dilaluinya.
Dikutip dari http://www.id.wikipedia.org/wikisungaidenganpenyesuaian.
Di antara dua kutipan teks tersebut, kutipan kesatu menggunakan pernyataan
umum dan pengklasifikasian yang jelas, sedangkan kutipan kedua meskipun
menyatakan pernyataan umum, tetapi dasar pengklasifikasiannya tidak ada.
Pernyataan umum biasanya disajikan dalam kalimat definisi. Kalimat definisi
seringkali mengggunakan konjungsi adalah, ialah, yakni, merupakan, dan yaitu.
1. Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa.
2. Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia.
Sekarang, belajarlah membuat kalimat definisi. Jelaskan bagaimana cara menguji
ketepatan sebuah kalimat definisi.
Selanjutnya, pelajarilah bagaimana cara membuat pengklasifikasian yang baik.
Pengklasifikasian sebuah objek yang baik harus menyebutkan dasar pengklasifikasian
dan jumlah keanggotaannya. Pada kutipan satu di atas, pengklasifikasian paus dapat
dilihat daam kalimat:
36
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi
dua kategori, yaitu paus bergigi dan baleen atau balin atau
paus yang tidak bergigi.
Dalam kalimat di atas pengklasifikasian paus disajikan dengan mencantumkan
tiga hal yaitu (a) objek yang dilaporkan, yakni paus, (b) dasar pengelompokan, dan
(c) jumlah anggota objek.
Bandingkan kutipan 1 dan 2 dengan dua kutipan berikut ini
Kutipan 3
Ikan paus merupakan mamalia air terbesar saat ini. Paus ini memiliki
banyak jenis, dari paus yang buas atau karnifora sampai paus yang
jinak. Banyak orang yang kurang tahu tentang jenis-jenis paus di
dunia ini padahal ada banyak ikan jenis paus.
Kutipan 4
Kelelawar disebut sebagai hewan yang menakutkan karena selalu
dihubungkan dengan mitos vampir. Bagaimana fakta sebenarnya
tentang kelelawar? Hewan ini termasuk jenis mamalia, hewan
beranak dan menyusui, seperti anjing, kucing, sapi, dan lainlain. Hewan menyusui ini berasal dari ordo Chiroptera. Hanya
ada tiga jenis kelelawar di dunia yang mengisap darah. Tiga jenis
kelelawar yang hidup di bagian tengah dan selatan Amerika
tersebut menggigit hewan ternak dan mengisap hanya sedikit
darahnya tanpa membahayakan nyawa. Kelelawar merupakan
satu-satunya mamalia yang bisa terbang.
Pada kutipan 3 tidak terdapat pengklasifikasian, sedangkan pada kutipan
4 pernyataan umum disajikan dalam kalimat definisi dan diikuti dengan
pengklasifikasian menggunakan dasar yang jelas.
Siswa diminta membuka kembali teks Wayang. Pada bagian pernyataan umum
dan pengklasifikasian disebutkan bahwa “Wayang dapat dibedakan berdasarkan
bahannya yaitu wayang kulit, yang biasanya terbuat dari kulit hewan ternak, bisa
berupa kerbau, sapi, atau kambing; wayang wong berarti wayang yang ditampilkan
atau diperankan oleh orang; wayang golek; dan wayang suket dan wayang motekar.”
Deskripsi bagian yang baik mengikuti urutan dalam pengklasifikasian. Perhatikan
paragraf-paragraf yang merupakan deskripsi bagian secara berurutan membahas
wayang kulit, wayang wong, wayang golek, wayang suket, dan wayang motekar.
Bagian akhir struktur teks laporan hasil observasi adalah deskripsi manfaat. Pada
teks Wayang, deskripsi manfaat dinyatakan pada paragraf terakhir sebagai berikut.
Bahasa Indonesia
37
Siswa ditugasi menganalisis struktur teks laporan hasil observasi berjudul
D’topeng Museum Angkut.
Contoh Jawaban Tugas
Deskripsi Manfaat
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini
juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.
Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum,
yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar
terhindar dari perdagangan ilegal.
C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Ind 1
Menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi.
Ind 2
Membenahi kesalahan berbahasa dalam teks laporan hasil observasi.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Kata serta Frasa Verba serta Nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah
teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).
Untuk memahami hal tersebut, siswa harus mengetahui perbedaan antara kata
dan frasa. Kata berbentuk morfem atau morf bebas, yaitu satuan bahasa terkecil
(dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas. Frasa merupakan unsur
yang lebih luas, yaitu kelompok kata nonpredikatif, hanya menduduki satu fungsi
dalam sebuah kalimat.
Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan frasa benda dalam teks.
38
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
a. Nomina
Paragraf
I
Kata
Frasa
seni pertunjukan yang telah ditetapkan
sebagai warisan budaya asli Indonesia
wayang
sebagai pertunjukan bayangan boneka
tersohor dari Indonesia
sebuah warisan mahakarya dunia yang
tidak ternilai dalam seni bertutur
UNESCO
lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB
para wali songo
penyebar agama Islam di Jawa
wayang kulit
wayang wong atau wayang orang
wayang golek atau wayang boneka
penjenisan tersebut
penggungaan bahan wayang
wayang yang ditampilkan atau
diperankan oleh orang
wayang yang menggunakan boneka kayu
b. Verba
Paragraf
Kata
I
adalah
Frasa
sudah membagi
menetapkan
disesuaikan
dibuat
berarti
adalah
mengembangkan
Bahasa Indonesia
39
Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf
pertama teks di atas banyak digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba
pada paragraf pertama teks di atas hanya ada satu, sedangkan yang lainnya
berupa kata. Dengan demikian, nomina yang berfungsi sebagai subjek atau
objek pada paragraf pertama teks di atas banyak menggunakan frasa, sedangkan
predikat banyak menggunakan kata.
Selanjutnya, lakukan analisis kebahasaan sebagaimana contoh di atas.
Tulislah hasil analisis kamu dalam tabel seperti dalam contoh berikut! Kamu
dapat menuliskannya pada buku kerjamu.
Paragraf ke: 3
Kata Nomina
orang
Frasa Nomina
wayang orang
bahasa Jawa
salah satu pertunjukan wayang yang
diperkenakan langsung oleh orang
wayang orang
suku Banjar
wayang gung
suku Jawa
wayang topeng
orang yang menggunakan topeng
iringan gamelan dan tari-tarian
perkembangan wayang orang
acara ritual
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan
wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di
suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah
wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan
topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan
dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, kamu harus menganalisis kata dan frasa verba pada paragraf
berikutnya dari teks laporan hasil observasi yang telah kamu baca. Tulislah
hasilnya pada buku kerjamu seperti contoh tabel di bawah ini!
40
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Paragraf ke: 3
Verba
Frasa Verba
adalah (tiga buah)
dimainkan
beragam
digunakan
jumlah verba sesuai dengan jumlah klausa dalam kalimat.
2. Afiksasi
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata
turunan terbentuk melalui afiksasi, yaitu proses pengimbuhan. Suatu kata
yang melalui afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai contoh, suatu jenis verba
suatu ketika muncul sebagai nomina dengan hanya menambah atau mengubah
imbuhan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan
me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar
yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-,
-an, atau terkadang ke-an. Berikut adalah contoh afiksasi:
No.
Kata
Jenis
Imbuhan
Kata Dasar
1.
disebut
verba
di-
sebut
2.
menakutkan
verba
me(N)-kan
takut
3.
kemampuan
nomina
ke-an
mampu
4.
getaran
nomina
-an
getar
5.
menyusui
verba
me(N)-i
susu
6.
berasal
verba
be(R)-
asal
7.
mengisap
verba
me(N)-
isap
8.
menggigit
verba
me(N)-
gigit
9.
gigitan
nomina
-an
gigit
10.
penelitian
nomina
pe(N)-an
teliti
Bahasa Indonesia
41
Tugas 2
Analisislah afiksasi yang terjadi pada kata berimbuhan di bawah ini.
Contoh Jawaban Tugas 2
42
No.
Kata
Berimbuhan
Jenis
Imbuhan
Kata Dasar
Jenis
1.
pertunjukan
nomina
pe(R)-an
tunjuk
verba
2.
menguasai
verba
meN-i
kuasa
verba
3.
berbeda
verba
ber-
beda
verba
4.
bereproduksi
verba
ber-
reproduksi
verba
5.
dikenal
verba
di-i
kenal
verba
6.
membantu
verba
me-an
bantu
verba
7.
menjauhkan
verba
meN-k
jauh
adjektiva
8.
menunjukkan
verba
meN-kan
tunjuk
verba
9.
mengobati
verba
meN-i
obat
nomina
10.
disaring
verba
di-
saring
verba
11.
bagian
nomina
-an
bagi
verba
12.
keunikan
nomina
ke-an
unik
adjektiva
13.
keadaan
nomina
ke-an
ada
verba
14.
makanan
nomina
-an
makan
verba
15.
penglihatan
nomina
peN-an
lihat
verba
16.
mengeluarkan
verba
meN-an
keluar
verba
17.
pendengaran
nomina
peN-an
dengar
verba
18.
penciuman
nomina
peN-an
cium
verba
19.
pemakan
nomina
pe-
makan
verba
20.
perdesaan
nomina
peN-an
serbuk
nomina
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tugas 3
Carilah kata dasar kemudian ubahlah ke dalam verba dan nomina dengan proses
pengimbuhan (afiksasi) dengan cara melengkapi tabel di bawah ini/
Contoh Jawaban Tugas 3
No.
Kata Dasar
Jenis
Verba
Nomina
1.
kata
nomina
berkata
perkataan
2.
hasil
nomina
menghasilkan
keberhasilan
3.
ubah
verba
berubah
perubahan
4.
lemah
adjektiva
melemah
kelemahan
5.
kuat
adjektiva
menguatkan
penguat
6.
cantik
adjektiva
mencantikkan
kecantikan
7.
bangun
verba
membangun
pembangnan
8.
buka
verba
membuka
pembuka
9.
tua
adjektiva
menua
tertua
10.
ganti
nomina
mengganti
pengganti
11.
gulat
nomina
bergulat
pegulat
12.
gembira
adjektiva
bergembira
kegembiraan
13.
sedih
adjektiva
menyedihkan
kesedihan
14.
merah
nomina
memerahkan
pemerah
15.
masuk
verba
memasukkan
masukan
3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Setelah mengidentifikasi verba di atas, kamu menemukan beberapa verba
yang digunakan untuk mendefinisikan dan mendeskripsikan objek. Tulislah
masing-masing 5 contoh kalimat definisi, yaitu kalimat yang menggunakan
verba definitif dan 5 contoh kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang menggunakan
verba sebagai deskriptif.
Bahasa Indonesia
43
Contoh kalimat definisi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi berjudul
Wayang adalah sebagai berikut.
a. Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia.
b. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai
pemeran tokoh.
c. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu
pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang.
d. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang
terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Kalimat deskripsi yang terdapat dalam teks tersebut adalah sebagai berikut.
a. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai
kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk
kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri
dari: tuding dan gapit.
b. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak
Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran,
Kedu, Cirebon, dan sebagainya.
c. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng.
d. Selain wayang golek Sunda yang terbuat dari kayu ada juga wayang menak
atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan
wayang golek.
Tugas 5
Siswa kemudian diminta mengidentifikasi kalimat definisi dan kalimat deskripsi
dengan menggunakan tabel berikut.
Contoh Jawaban Tugas 5
Kalimat Definisi
Kalimat Deskripsi
Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk
salah satu suku yang menerapkan isolasi
dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan
Suku Badui.
44
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Orang Kanekes atau orang Badui/Badui
adalah suatu kelompok masyarakat adat
sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten
Lebak, Banten.
Mereka dikenal sangat taat
mempertahankan adat istiadat dan warisan
nenek moyangnya.
Badui luar merupakan orang-orang yang
telah keluar dari adat dan wilayah
Badui Dalam.
Kepercayaan ini memuja arwah nenek
moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Budha dan Hindu.
4. Kalimat Simpleks dan Komples
Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian
kalimat yang mengandung subjek dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya
memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula
sebagai kalimat tunggal.
Berikut adalah contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:
a. Ada beragam jenis topeng di museum ini.
P
S
K
b. Kelelawar merupakan hewan unik.
S
P
Pel
c. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.
S
P
O
K
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua
atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat
kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk setara memiliki dua atau klausa ganda yang setara dalam suatu
kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang
tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama
dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa
atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi
subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara
biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan
kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi
subordinatif (bertingkat).
Bahasa Indonesia
45
Cermatilah contoh kalimat kompleks di bawah ini!
Kalimat kompleks setara
a. Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur dan
Konjungsi
K
S
P
Pel
Koordinatif
mendidik.
Pel
b. Kelelawar aktif pada malam hari, tetapi tidur pada siang hari.
Konjungsi P
K
S
P
K
Koordinatif
Kalimat kompleks bertingkat
a. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan
S
P
Klausa Atasan
dengan Museum Angkut
K
karena / kedua tempat ini / berada / di satu tempat yang sama.
K
Konjungsi
Subordinatif
S
P
K
b. Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah
Konjungsi
S
P
Klausa Bawahan
Klausa Atasan
Antar Kalimat
wayang golek / yang / mempertunjukkan / boneka kayu.
O
wayang golek / yang / mempertunjukkan / boneka kayu.
Inti O
Konjungsi
Perluasan
P
S
46
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
O
Klausa Bawahan
Tugas 6
Bacalah kutipan teks di bawah ini dengan saksama kemudian kerjakan tugastugas yang menyertainya.
Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering
di Pulau Jawa. Hutan di taman ini terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove,
hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang
selalu hijau sepanjang tahun. Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam
flora dan fauna dan ekosistem.
Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis. Di antara jenis tumbuhan
di sini terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus
rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro
bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam
kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya
sudah layu dan mengering.Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica),
gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan),
api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum),
dan kepuh (Sterculia foetida).
Di taman ini juga terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus
javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus
muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil
(Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng
merupakan maskot/ciri khas Taman Nasional Baluran.
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang langka seperti
layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak
(Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus),
rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Taman nasional mmemiliki beragam manfaat berupa produk jasa lingkungan, seperti
udara bersih dan pemandangan alam. Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan
waktu yang sama. Diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian
sumberdaya dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap
memperhatikan daya dukung lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Sumber: http://www.mikirbae.com/2015/06/teks-observasi-tentang-taman-nasional.html (dengan penyesuian)
Tugas
1.
2.
3.
4.
Temukan 2 contoh kalimat simpleks dalam teks di atas!
Temukan 2 kalimat majemuk setara!
Temukan 2 kalimat majemuk bertingkat!
Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas.
Bahasa Indonesia
47
Contoh Jawaban
Kalimat simpleks
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan
ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa.
Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis.
Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas Taman
Nasional Baluran.
Kalimat
kompleks setara
Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam flora
dan fauna dan ekosistem.
Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan
waktu yang sama.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Membenahi Kesalahan Bahasa Laporan Hasil Observasi
Seringkali penyusunan kalimat definisi dalam teks laporan hasil observasi
kurang tepat. Akibatnya, definisi yang diberikan pada objek menjadi tidak tepat.
Perhatikan contoh berikut ini.
Kelelawar adalah binatang malam.
Bagaimana menguji apakah sebuah kalimat definisi benar atau salah?
Apakah kalimat Kelelawar adalah binatang malam sama artinya dengan
kalimat Binatang malam adalah kelelawar? Bandingkan dengan kalimat Kelelawar
adalah mamalia bersayap yang mencari mangsa di malam hari dan tidur di malam
hari. Apakah makna kalimat Kelelawar adalah mamalia bersayap yang mencari
mangsa di malam hari dan tidur di malam hari sama dengan Mamalia bersayap
yang mencari mangsa di malam hari dan tidur di malam hari adalah kelelawar?
Selain harus memenuhi kebenaran isi dan kesesuaian struktur, sebuah teks
laporan hasil observasi juga harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia baku.
Dalam Bab ini kamu secara khusus akan mempelajari penulisan (a) huruf kapital
dan (b) di dan ke sebagai imbuhan dan sebagai kata depan.
48
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pembenahan penulisan kutipan teks laporan hasil observasi berikut ini.
Suku Badui Dalam dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan
warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang berwarna putih
yang tidak berkerah, mengenakan ikat kepala, serta membawa golok. Suku
ini melarang warganya memakai pakaian modern. Ke mana pun bepergian,
mereka tidak menggunakan kendaraan, bahkan tidak memakai alas kaki.
Mereka juga di larang menggunakan benda-benda modern seperti HP, TV,
dan sebagainya. Untuk bepergian ke mana pun, termasuk ke desa terdekat,
mereka harus berangkat secara berkelompok
Untuk penguatan, guru hendaknya membiasakan siswa membuka Pedoman
Ejaan yang Disempurnakan (EyD).
Selanjutnya siswa diberi tugas untuk melakukan penyuntingan kesalahan
penulisan teks laporan hasil observsi berikut ini. Tugas siswa adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis kebenaran kalimat definisinya. Bila masih salah, benahilah sehingga
menjadi benar.
2. Membenahi penggunaan huruf kapital yang masih salah sehingga sesuai dengan
Pediman Ejaan.
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir,
industri, dan pertambangan. Sampah dibumi ini akan terus bertambah selama
masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia maupun alam. Berdasarkan sifat
dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah Organik dan sampah
Anorganik.
Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah
membusuk. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daundaunan. Sampah ini dapat di olah menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan
sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. C. Contoh sampah
Anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.
Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di Kota-Kota besar seperti
Jakarta dan Surabaya. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah
tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua.
1.
2.
Kalimat definisi “Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses,“ sudah tepat.
Kesalahan EyD yang terdapat dalam teks dan pembenahannya:
Bahasa Indonesia
49
Kalimat yang salah
Pembenahan
Sampah dibumi ini akan terus
bertambah selama masih ada
kegiatan yang dilakukan oleh
manusia maupun alam.
Sampah di bumi ini akan terus
bertambah selama masih ada kegiatan
yang dilakukan oleh manusia
maupun alam.
Berdasarkan sifat dan bentuknya,
sampah dibagi menjadi dua yaitu
sampah Organik dan sampah
Anorganik.
Berdasarkan sifat dan bentuknya,
sampah dibagi menjadi dua yaitu
sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah ini dapat di olah
menjadi kompos.
Sampah ini dapat diolah
menjadi kompos.
Perlu disadari bahwa pelestarian
lingkungan hidup bukanlah
tanggung jawab Pemerintah saja,
tetapi tanggung jawab kita semua.
Perlu disadari bahwa pelestarian
lingkungan hidup bukanlah tanggung
jawab pemerintah saja, tetapi tanggung
jawab kita semua.
Petunjuk untuk Guru
Setelah mempresentasikan tugasnya, guru membimbing siswa untuk membuat
simpulan perbedaan penulisan di-/ke- sebagai imbuhan yang penulisannya dirangkai
dan di/ke sebagai kata depan yang penulisannya dipisah. Guru juga perlu menekankan
penggunaan huruf kapital dengan tepat.
D. Mengonstruksikan Teks Laporan Hasil Observasi
Ind 1
Melengkapi gagasan pokok dan gagasan penjelas.
Ind 2
Menyusun teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Melengkapi Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas
Sebagaimana yang sudah dipahami sebelumnya bahwa pada setiap paragraf terdapat
gagasan pokok. Jadi, mengembangkan teks dimulai dengan menuliskan gagasan-gagasan
pokok terlebih dahulu. Setiap gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.
50
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Perhatikanlah contoh rangkaian gagasan pokok berikut.
1. Merpati sering disamakan dengan dara karena termasuk dalam ordo yang sama.
2. Merpati dan dara adalah burung yang berbadan gempal dengan leher pendek,
paruh ramping pendek, dan cere berair.
3. Merpati dan dara memiliki spesies yang bermacam.
4. Berbagai spesies merpati dan dara dimanfaatkan sebagai burung hias.
Gagasan pertama dapat dikembangkan, dengan menambah gagasan-gagasan penjelas.
Tugas
Latihan mengembangkan paragraf sebagaimana contoh pengembangan di atas.
Contoh Jawaban
No.
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
1.
Merpati dan dara adalah
burung yang berbadan
gempal dengan leher
pendek, paruh ramping
pendek, dan cere berair.
Merpati dan dara pada umumnya membentuk
sarangnya dari ranting-ranting yang di
tempatkan di pepohonan.
Merpati dan dara mengerami satu atau dua
telurnya dan selalu menjaga anak-anaknya
dengan ketat sebelum mereka dapat mencari
makan sendiri.
Anak dari merpati dan dara akan meninggalkan
sarangnya jika telah berusia 7-28 hari
Merpati dan dara adalah burung pemakan biji-bijian.
Bahasa Indonesia
51
No.
Gagasan Utama
Gagasan Penjelas
2.
Merpati dan dara
memiliki spesies yang
bermacam.
Dalam praktik ornitologi, terdapat suatu
kecenderungan “dara” digunakan untuk spesies yang
lebih kecil dan “merpati” untuk yang lebih besar.
Burung merpati digolongkan menjadi dua jenis
yakni merpati lokal dan merpati impor.
Merpati lokal adalah merpati yang sering disebut
dengan “merpati balap”, sedangkan merpati import
sering disebut dengan “merpati hias.
Merpati balap hanya akan kita temukan di
Indonesia saja.
3.
Berbagai spesies
merpati dan dara
dimanfaatkan sebagai
burung hias.
Beberapa jenis burung merpati memiliki bentuk
tubuh yang unik serta warna tubuh yang indah
sehingga seringkali digunakan sebagai burung hias.
Warna yang cantik dan bentuk tubuh yang
unik menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi
burung merpati dan dara ini.
Jenis dari burung merpati hias ini meliputi
homer, tumbler, cumulet dan flight.
Merpati hias ini memiliki banyak sekali
peminat dan memiliki harga yang
lumayan mahal.
52
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
Tugas
Kamu sudah berlatih mengembangkan gagasan menjadi paragraf. Untuk
menambah pemahamanmu tentang teks laporan hasil observasi, buatlah sebuah
teks laporan hasil observasi secara individu! Kamu bisa mengonsultasikan tema
yang akan kamu kembangkan dengan guru di kelasmu.
Guru menyampaikan langkah-langkah berikut ini pada siswa.
1. Menentukan objek yang akan diamati!
2.
Menyusun jadwal observasi yang akan dilakukan.
3.
Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan
atau poin-poin pengamatan terlebih dahulu.
4.
Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan siswa diminta mengambil
foto dan memvideokan observasi.
5.
Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan meperhatikan ketepatan isi,
struktur, dan kaidah kebahasaannya.
6.
Presentasikan teks laporan hasil observasi di hadapan teman-temannya.
7.
Memberi tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks laporan hasil observasi
yang disajikan temannya.
8.
Memublikasikan teks laporan hasil observasi di majalah dinding, majalah
sekolah, blog, atau di media cetak.
Bahasa Indonesia
53
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes
tulis, observasi, dan tes penugasan.
1. Tes tulis
Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian
maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru
memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa
secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor
pembelajaran.
Contoh Soal Uraian untuk Pelajaran I
Petunjuk: Bacalah teks laporan hasil observasi berikut kemudian jawablah
pertanyaan di bawahnya.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir,
industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
menjadi kompos. Sementara itu, sampah anorganik merupakan sampah yang tidak
mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya.
Sampah anorganik didaur ulang oleh home industri untuk mengurangi jumlah
sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha.
Sumber : http://sofitri8.blogspot.co.id/2014/09/teks-laporan-hasil-observasi.html (dengan perubahan)
Soal
1.
2.
3.
4.
54
Tuliskan bagian pernyataan umum dan klaifikasi dalam teks laporan hasil
observasi di atas!
Tuliskan (a) kalimat definisi dan (b) kalimat deskripsi yyang terdapat dalam teks di atas!
Tuliskan kembali teks laporan hasil observasi di atas sehingga lengkap dan jelas
setiap bagian struktur teksnya!
Temukan 2 kata kerja yang dibentuk dari kata sifat dalam teks laporan hasil
observasi di atas!
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kunci Jawaban
1.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir,
industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
2.
(a) Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses; (b) sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi,
nuklir, industri, dan pertambangan.
3.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir,
industri, dan pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sedangkan sampah
anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable.
Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya.
Baik sampah organik maupun nonorganik dapat dimanfaatkan melalui daur
ulang. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sampah anorganik didaur
ulang oleh home industri untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan
sebagai peluang usaha.
4.
(a) membusuk dibentuk dari kata sifat busuk, (b) mengurangi dibentuk dari
kata sifat kurang.
Kunci Jawaban
No
soal
1.
Deskripsi
Skor
Skor
maksimal
a. Pernyataan umum dan klasifikasi lengkap
dan benar.
b. Pernyataan umum lengkap dan benar, tetapi
klasifikasi salah.
c. Pernyataan umum salah, tetapi klasifikasi
lengkap dan benar.
d. Pernyataan umum dan klasifikasi salah.
20
20
15
15
10
Bahasa Indonesia
55
2
3
4.
a. Kalimat definisi dan kalimat
deskripsinya benar.
b. Kalimat definisi benar, tetapi kalimat
deskripsinya salah.
c. Kalimat definisi salah, tetapi kalimat
deskripsinya benar.
d. Kalimat definisi dan deskripsinya salah.
20
15
15
0.5
a. Teks deskripsinya lengkap dan tepat
strukturnya (pernyataan umum dan
klasifikasi ^ deskripsi bagian ^ deskripsi
manfaat.)
b. Teks deskripsinya kurang lengkap lengkap
dan kurang tepat strukturnya (pernyataan
umum dan klasifikasi ^ deskripsi bagian ^
deskripsi manfaat.).
c. Teks deskripsinya hanya separo terpenuhi
dan kurang tepat strukturnya (pernyataan
umum dan klasifikasi ^ deskripsi bagian ^
deskripsi manfaat.)
d. Teks deskripsinya hanya terpenuhi sedikit
dan kurang tepat strukturnya (pernyataan
umum dan klasifikasi ^ deskripsi bagian ^
deskripsi manfaat.).
40
a. Menyebutkan dua kata kerja dari kata sifat
dengan benar.
b. Menyebutkan satu kata kerja dari kata sifat
dengan penjelasan benar.
c. Menyebutkan dua kata kerja dari kata sifat,
tetapi salah penjelasannya.
d. Menyebutkan satu kata kerja dari kata sifat,
tetapi salah penjelasannya.
20
Total Nilai
20
40
25
15
10
20
15
10
5
100
2. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap,
juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi
atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.
Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang
disampaikan siswa selama proses pembelajaran.
56
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward
(tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa.
Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan
No
Hari, Tanggal
Nama Siswa
Pernyataan yang
diungkapkan)*
Reward)**
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
)* berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapa yang disampaikan siswa berkaitan
dengan materi yang dipelajari.
)** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100.
3. Penugasan
Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun
hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil
belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat
kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu
mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya
mencakup tugas individu dan kelompok. Hasil penilain kognitif dengan tugas
dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini.
Bahasa Indonesia
57
Contoh lembar penilaian tugas siswa
No.
Penilaian Tugas Pembelajaran A
Nilai
Pembelajaran A
1.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Pembelajaran C
2.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas)
Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan
ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan
pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan
sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan.
NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH
3
Catatan:
1. Reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab,
2. NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pada akhir pembelajaran
satu bab, dan
3. Nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita
konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. Nilai tugas diambil dari
pembelajaran A dan C.
58
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
b. Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik,
projek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat
berupa unjuk kerja lisan maupun tulis. Projek diberikan diberikan minimal 1
kali X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran
akhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan
siswa selama proses pembelajaran.
Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 (keterampilan) diambil dari nilai
optimal yang diperoleh siswa pada setiap KD.
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar
(portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani
serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya
pada bagian yang telah disediakan.
Bahasa Indonesia
59
“
ILMU ITU LEBIH BAIK
DARIPADA HARTA.
ILMU MENJAGA ENGKAU DAN
ENGKAU MENJAGA HARTA
ILMU ITU PENGHUKUM
(HAKIM) DAN HARTA TERHUKUM
HARTA ITU KURANG
APABILA DIBELANJAKAN
TAPI ILMU ITU BERTAMBAH
BILA DIBELANJAKAN.
60
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
“
Khalifah Ali bin Abi Talib
Bab II
MENGEMBANGK AN PENDAPAT
DAL AM EKSPOSISI
Sumber: /dedidwitagama.wordpress.com/2013/07/03/ mendorong-anakanak-muda-berani-bicara-pada-ga-percaya-diri-sih/
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
Buku Guru Bahasa Indonesia
61
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
3.3 Mengidentifikasi
(permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi
yang didengar dan atau
dibaca.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
4.3 Mengembangkan isi
(permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi
secara lisan dan/atau tulis.
3.4 Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks eksposisi.
4.4 Mengonstruksikan
teks eksposisi dengan
memerhatikan isi
(permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan
kebahasaan.
62
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PETA KONSEP
Menginterpretasikan isi
teks eksposisi
Mengidentifikasi tesis,
argumen, dan rekomendasi
dalam teks eksposisi
Membedakan fakta dan opini
dalam teks eksposisi
Melengkapi tesis dengan
argumenn
Mengembangkan isi teks
eksposisi
MENGEMBANGKAN
PENDAPAT DALAM
EKPOSISI
Menelaah struktur dan
kebahasaan
teks eksposisi
Menyusun
teks eksposisi
Menyampaikan kembali isi
teks eksposisi dengan bahasa
yang berbeda
Mengungkapkan struktur teks
eksposisi
Membandingkan kebahasaan
dua teks eksposisi
Menentukan gagasan pokok
dan gagasan penjelas dalam
teks eksposisi.
Menyusun ulang gagasan
kedalam teks eksposisi
Bahasa Indonesia
63
A. Menginterpretasi Makna dalam Teks Eksposisi
Ind 1
mengidentifikasi argumentasi yang digunakan untuk
memperkuat tesis/ pernyataan pendapat.
Ind 2
Membedakan fakta dan opini dalam teks eksposisi.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Tesis, Argumen,
dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi
Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan
tersebut dikaji oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu.
Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus
menyertakan alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk
membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut.
Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato,
editorial, opini, dan sejenisnya.
Apersepsi
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan gambaran tentang manfaat
teks eksposisi. Misalnya, teks eksposisi banyak digunakan untuk memberikan
penerangan pentingnya mengikuti program keluarga berencana dan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, pembicara harus
mampu menyampaikan pendapatnya disertai data pendukung yang kuat agar
pendengarnya percaya dengan apa yang disampaikannya.
Kegiatan Inti
Untuk menyajikan contoh teks eksposisi yang akan dipelajari, guru dapat
membacakan teks pidato bahaya narkoba. Bila dalam kelas ada siswa yang
mempunyai kemampuan berpidato yang bagus, mintalah untuk membacakan
teks pidato tersebut. Bila memungkinkan, guru dapat menayangkan rekaman
video atau tape recorder berisi seseorang sedang berpidato.
64
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tugas
Sebelum siswa menyimak pembacaan pidato (baik rekaman video, tape
recorder, maupun pembacaan langsung), guru melakukan hal-hal berikut.
1. Memberi tahu judul pidato adalah bahaya narkoba.
2. Mengarahkan siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan umum terkait
isi teks pidato.
3. Masalah apa yang dibahas dalam pidato tersebut?
4. Apa pendapat pembicara tentang bahaya narkoba?
5. Bagaimana cara pembicara memperkuat pendapatnya?
6. Argumen apa yang digunakan pembicara untuk menguatkan pendapatnya?
7. Membolehkan siswa mencatat informasi penting selama mendengarkan pembacaan
pidato tersebut.
Berikut teks pidato yang dapat dibacakan langsung oleh guru atau siswa.
Pidato Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda
Sumber: humaspolresbantul.wordpress.com
Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang saya taati, serta
teman-teman yang saya kasihi.
Sebelum menyampaikan pidato saya tentang bahaya narkoba bagi generasi
muda, izinkanlah saya mengajak Bapak, Ibu, serta hadirin semua untuk
mensyukuri nikmat Tuhan. Hanya berkat nikmat Tuhanlah kita dapat bertemu
dalam kegiatan seminar hari ini.
Bapak, Ibu, serta Hadirin yang saya hormati,
Bahasa Indonesia
65
Dewasa ini, narkoba telah mejadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi
muda yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat
ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait
kasus narkoba. Dari jumlah itu, 759 orang di antaranya adalah produsen narkoba, 3.751
orang bandar narkoba, 16.432 orang pengedar narkoba, dan 1.621 orang penadah. Jumlah
penyalah guna narkoba sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah
para pelajar SMP, SMA, bahkan SD. Bisa jadi, data yang terungkap itu hanya fenomena
gunung es, hanya fakta yang terungkap puncaknya saja, sedang fakta yang sebenarnya
bisa jadi jauh lebih besar.
Narkoba benar-benar membahayakan nasib bangsa ini di masa depan. Efek kerusakan
akibat minuman keras dan narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi juga
orang-orang di sekitarnya. Tak hanya dalam skala kecil seperti keluarga, tetapi juga
dalam skala besar, miras, dan narkoba akan menghancurkan sendi-sendi pembangunan
nasional. Secara ekonomi, akan sangat banyak dana yang dihambur-hamburkan untuk
membeli barang-barang haram itu, kemudian mengobat mereka, membiayai berbagai
upaya pencegahan bahayanya. Belum lagi, efeknya bagi pertahanan dan keamanan
nasional.
Hadirin yang saya hormati,
Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita
menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Upaya menghindarkan diri dari bahaya
penyalahgunaan narkoba setidaknya dapat dilakukan melalui tiga cara. Pertama, dari
diri sendiri. Artinya, masing-masing kita membentengi diri dari kemungkinan menjadi
pengonsumsi narkoba. Hal itu dapat kita lakukan dengan pandai-pandai memilih teman
bergaul. Kedua, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah seraya
memohon agar kita terhindar dari bahaya penyalahgunaan miras dan narkoba. Dengan
menjalankan semua perintah Allah dan menjauhkan diri dari larangan Allah, kita akan
terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela. Ketiga, hendaklah kita selalu ingat bahwa apa
pun yang kita lakukan hari ini pada dasarnya adalah tabungan masa depan kita. Bila kita
menabung kebaikan dan kemuliaan hari ini, maka kebaikan dan kemuliaan itulah yang
akan kita petik di masa depan, termasuk di akhirat nanti. Sebaliknya, keburukan yang kita
lakukan hari ini, termasuk menghancurkan diri sendiri dengan mengonsumsi narkoba,
pada dasarnya adalah menghancurkan masa depan kita sendiri.
Hadirin yang saya hormati,
Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah telanjur menjadi pengguna narkoba?
Jangan berputus asa. Segeralah bertaubat, berhenti mengonsumsinya, ikuti rehabilitasi,
putuskan segala hal yang memungkinkan kita akan terhubung kembali dengan para
bandar dan pengguna narkoba. Akhirnya, demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga
bermanfaat dan menginspirasi.
Terima kasih,
Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
66
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Selesai pembacaan teks pidato atau penayangan video, guru membimbing
siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang telah disiapkan. Agar
kegiatan tanya jawab dapat mengarah pada peningkatan pemahaman siswa akan
teks eksposisi, guru harus mengarahkan diskusi kelas agar pertanyaan mengarah
pada isi teks eksposisi yaitu (a) pendapat/tesis apa yang disampaikan dan (b)
argumen atau pendukung yang digunakan untuk menguatkan pendapatnya.
Guru menggunakan tabel contoh berikut. Pada bagian yang dikosongkan, guru
mengajak siswa mendiskusikan. Dengan demikian terjadi kegiatan yang berpusat
pada siswa.
Contoh Jawaban
Pendapat yang
Disampaikan
Narkoba berbahaya bagi
generasi muda
Rekomendasi
Argumen
yang Disampaikan
1.
Jumlah penyalah guna narkoba
sebanyak 7 juta orang, dan sebagian
besar di antaranya adalah para pelajar
SMP, SMA, bahkan SD.
2.
Efek kerusakan akibat minuman keras
dan narkoba ini tidak hanya mengenai
diri sendiri, tetapi juga orang-orang di
sekitarnya.
3.
Tak hanya dalam skala kecil seperti
keluarga, tetapi juga dalam skala
besar, miras dan narkoba akan
menghancurkan sendi-sendi
pembangunan nasional.
4.
Secara ekonomi, akan sangat banyak
dana yang dihambur-hamburkan
untuk membeli barang-barang
haram itu, kemudian mengobati
mereka, membiayai berbagai upaya
pencegahan bahayanya.
Generasi muda, calon penerus seharusnya
kita menyiapkan diri menjadi generasi
yang berkualitas dengan tiga cara.
Bahasa Indonesia
67
Petunjuk untuk Guru
Setelah waktu yang disediakan habis, guru meminta salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan baik
berupa pertanyaan maupun saran.
Dalam proses diskusi, guru membimbing siswa agar mengeksplorasi isi teks
pidato seluas-luasnya, tetapi tetap memerhatikan alokasi waktu yang tersedia.
Aktivitas lain yang dapat dilakukan guru adalah (a) menggiring siswa untuk
mencari tahu makna kata sulit dalam teks eksposisi dengan menggunakan kamus,
(b) menyampaikan pendapat disertai argumen tentang bahaya narkoba pada saat
menyampaikan tanggapan.
Setelah selesai bertanya jawab untuk menentukan tesis dan argumen teks
eksposisi, untuk menguatkan pemahman siswa, guru kemudian menugasi siswa
(secara berkelompok) untuk mengerjakan tugas 1 pada kegiatan A.
Tugas yang disampaikan guru adalah membaca teks Pembangunan dan
Bencana Lingkungan berikut ini kemudian mengerjakan tugas-tugas di bawahnya.
Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas ini maksimal 20 menit.
Contoh Jawaban
Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini sedang
menghadapi
berbagai
masalah lingkungan yang
serius.
Enam
masalah
lingkungan yang utama
tersebut adalah ledakan
jumlah penduduk, penipisan
sumber daya alam, perubahan
iklim global, kepunahan
tumbuhan
dan
hewan,
kerusakan habitat alam, serta
Sumber: http-//beritadaerah.co.id/
peningkatan polusi dan
kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang
terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan
polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.
68
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut
pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan
adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan
kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh
dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang,
salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan
terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota
Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan
ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang
diikuti bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah
longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana
tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan
pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena
praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana.
Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami
sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan lingkungan
dan bencana alam.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air,
penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan
fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran
drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah
dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi menyebabkan
bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera
diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan
tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya
kondisi bumi.
Sumber: www.buletinpilar.com dengan penyesuaian
Tugas
1.
2.
3.
4.
Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut?
Apa argumen yang disampaikan penulis untuk mendukung pendapatnya?
Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh pembicara?
Bagaimana tanggapanmu terhadap rekomendasi yang disampaikan penulis?
Bahasa Indonesia
69
Pendapat yang
disampaikan
Bumi saat ini menghadapi permasalahan yang serius.
Argumen yang
disampaikan
a. Ada enam masalah lingkungan yang utama tersebut
adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber
daya alam, perubahan iklim global, kepunahan
tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta
peningkatan polusi dan kemiskinan.
b. Kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi
yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum
dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
c. Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana
banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan
gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana
tsunami.
Rekomendasi
Harus dicari solusi untuk mencegah bertambah
buruknya kondisi bumi.
Tanggapan terhadap
rekomendasi
Rekomendasi yang disampaikan oleh penulis masih
sangat umum. Sebaiknya solusi yang ditawarkan
adalah tindakan praktis seperti (a) menggalakkan
kembali gerakan penanaman hutan kembali, (b)
pembangunan lingkungan yang sadar lingkungan, dan
(c) tidak membangun gedung di daerah resapan air.
Petunjuk untuk Guru
Setelah waktu yang disediakan habis, guru meminta salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan
baik berupa pertanyaan maupun saran.
Dalam proses diskusi, guru membimbing siswa agar mengeksplorasi isi
teks pidato seluas-luasnya, tetapi tetap memerhatikan alokasi waktu yang
tersedia. Aktivitas lain yang dapat dilakukan guru adalah (a) menggiring
siswa untuk mencari tahu makna kata sulit dalam teks eksposisi dengan
menggunakan kamus, (b) menyampaikan pendapat disertai argumen tentang
bahaya narkoba pada saat menyampaikan tanggapan.
Guru menutup aktivitas pembelajaran bagian ini dengan membimbing
siswa membuat simpulan tentang batasan teks eksposisi. Contoh: teks
eksposisi adalah jenis teks yang digunakan untuk menyampaikan pendapat
tentang suatu permasalahan dengan menyajikan argumen/pendukung
berupa bukti, contoh, atau alasan yang logis.
70
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Membedakan Fakta dan Opini
Dalam menyampaikan argumen, pembicara atau penulis dapat menggunakan fakta
dan alasan-alasan yang logis. Fakta-fakta disajikan dalam kalimat fakta, sedangkan
alasan yang logis disajikan dalam kalimat opini.
Coba kamu contoh kalimat-kalimat berikut ini.
Kalimat fakta:
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal
13 Mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di
Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba.
Kalimat opini:
Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa,
sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang
berkualitas.
Petunjuk untuk Guru
Untuk membelajarkan materi perbedaan fakta dan opini, beberapa contoh apersepsi
yang dapat dilakukan guru antara lain sebagai berikut.
a. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa tentang
fakta dan opini. Misalnya, “Apa yang kalian ketahui tentang fakta?” Apa
bedanya dengan opini?”; “Buatlah sebuah kalimat yang mengandung fakta!”
“Buatlah kalimat yang mengandung opini!” dan sebagainya.
b. Menyajikan beberapa kalimat, siswa diminta menentukan kalimat mana yang
merupakan kalimat fakta dan kalimat mana yang merupakan opini.
Contoh Jawaban
Bacalah kembali teks eksposisi berjudul Pembangunan dan Bencana Lingkungan”,
kemudian datalah 3 kalimat fakta dan tiga kalimat opini.
Kerjakan di buku tugasmu dengan menggunakan tabel berikut ini.
Kalimat Fakta
Kalimat Opini
Sebagai contoh, setiap tahun di
negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas 3.180.243
ha (atau seluas 50 kali luas kota
Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh
punahnya flora dan fauna langka.
Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar
kerusakan alam yang terjadi karena jumlah
populasi yang besar, konsumsi sumber
daya alam dan polusi yang meningkat,
sedangkan teknologi saat ini belum dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Bahasa Indonesia
71
Kalimat Fakta
Kalimat Opini
Para ahli menyimpulkan bahwa
masalah tersebut disebabkan oleh
praktik pembangunan yang tidak
memerhatikan kelestarian alam,
atau disebut pembangunan yang
tidak berkelanjutan.
Seharusnya, konsep pembangunan adalah
memenuhi kebutuhan manusia saat ini
dengan mempertimbangkan kebutuhan
generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat
terjadi 330 bencana banjir, 69
bencana tanah longsor, 7 bencana
letusan gunung berapi, 241 gempa
bumi, dan 13 bencana tsunami.
Bencana alam lain yang menimbulkan
jumlah korban banyak terjadi karena
praktik pembangunan yang dilakukan tanpa
memerhatikan potensi bencana.
Petunjuk untuk Guru
Untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam menginterpretasi makna
eksposisi, guru menugaskan siswa membaca teks berikut ini. Kemudian,
menugasi mereka untuk mengerjakan tugs-tugas yang disertakan setelah
teks berikut.
Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Pe r m a s a l a h a n s e p u t a r
lingkungan hidup selalu terdengar
mengemuka. Kejadian demi
kejadian yang dialami di dalam
negeri telah memberi dampak
yang sangat besar. Tidak sedikit
kerugian yang dialami, termasuk
nyawa manusia juga. Namun,
hal yang perlu dipertanyakan,
apakah pengalaman tersebut
sudah cukup menyadarkan
Sumber: ttp://tempo-institute.org/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup/ manusia untuk melihat kesalahan
dalam dirinya? Ataukah manusia
justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan
tidak memberikan solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan
konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.
72
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Upaya Rekonsiliasi
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia
cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama-kelamaan tangisan terhadap nasib itu
terlupakan dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena
efek dari kerusakan lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori
untuk dikisahkan. Namun, perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya
sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada kenyataannya tidak pernah sadar bahwa
semua kejadian tersebut adalah hasil dari suatu perilaku dan tindakan yang patut
diperbaiki dan diubah.
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan
hidup merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya
rekonsiliasi menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap
rekonsiliasi, kejadian-kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup
hanya akan menjadi langganan yang terus-menerus dialami.
Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat kerusakan
lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan
saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu
perubahan. Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang
lebih besar. Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya
melakukan perubahan demi kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.
Perubahan Konsep Manusia tentang Alam
Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah
terjadinya pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan
lingkungan hidup yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran
pemahaman manusia tentang alam. Cara pandang tersebut melahirkan tindakan
yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep tentang alam sebagai objek.
Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan
alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam
terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga
keutuhan dan kelestariannya.
Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan
manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak
dapat dibendung lagi. Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang
terus dilakukan. Polusi udara sudah tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat
kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam merupakan objek yang terus
menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru.
Konsep yang dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai
subjek berarti manusia dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran
dan rasa tanggung jawab. Di sini seharusnya manusia dalam hidupnya dapat
Bahasa Indonesia
73
menghargai dan mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana. Misalnya,
orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi kehidupan. Artinya alam
dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh kehidupan. Oleh
karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak
kehidupan itu sendiri.
Sumber: http://almaky.blogspot.com dengan penyesuaian
Contoh Jawaban Tugas 1
1.
Temukan pendapat dan argumen yang disampaikan penulis dalam eksposisi di
atas dengan mengisi tabel berikut ini. Kamu dapat menambahkan kolom sesuai
dengan kebutuhan.
Pendapat
74
Argumen
Permasalahan seputar
lingkungan hidup selalu
terdengar mengemuka.
Kejadian demi kejadian yang dialami di
dalam negeri telah memberi dampak yang
sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang
dialami, termasuk nyawa manusia juga.
Salah satu akar permasalahan
seputar kerusakan lingkungan
hidup adalah terjadinya
pergeseran pemahaman
manusia tentang alam.
Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup
yang terjadi di tanah air adalah hasil dari
suatu pergeseran pemahaman manusia
tentang alam. Cara pandang tersebut
melahirkan tindakan yang salah dan
membahayakan. Misalnya, konsep tentang
alam sebagai objek. Konsep ini memberi
indikasi bahwa manusia cenderung untuk
mempergunakan alam seenaknya. Tindakan
dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi
alam terus terjadi tanpa disertai suatu
pertanggungjawaban bahwa alam perlu
dijaga keutuhan dan kelestariannya.
Lalu, usaha manusia untuk
selalu menghindarkan diri dari
akibat kerusakan lingkungan
hidup tersebut hendaknya
bukan dipahami sebagai suatu
kenyamanan saja.
Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi
titik tolak untuk memulai suatu perubahan.
Perubahan untuk dapat mencegah dan
meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi,
sikap rekonsiliasi dari pihak manusia dapat
memungkinkannya melakukan perubahan
demi kenyamanan di tengah-tengah
lingkungan hidupnya.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Berdasarkan kenyatan
demikian, diperlukan suatu
perubahan konsep baru.
Konsep yang dimaksud
adalah melihat alam sebagai
subjek. Konsep alam sebagai
subjek berarti manusia
dalam mempergunakan alam
membutuhkan kesadaran dan
rasa tanggung jawab. Di sini
seharusnya manusia dalam
hidupnya dapat menghargai
dan mempergunakan alam
secara efektif dan bijaksana.
2.
Misalnya, orang Papua memahami alam
sebagai ibu yang memberi kehidupan.
Artinya, alam dilihat sebagai ibu yang
darinya manusia dapat memperoleh
kehidupan. Oleh karena itu, tindakan
merusak lingkungan secara tidak langsung
telah merusak kehidupan itu sendiri.
Rangkaikanlah pendapat dan argumen yang kamu temukan dalam sebuah
kalimat yang singkat dan jelas.
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka karena telah
memberi dampak yang sangat besar dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit,
termasuk nyawa manusia.
Salah satu akar permasalahan kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya
pergeseran pemahaman manusia tentang alam yang melahirkan tindakan yang salah
dan membahayakan seperti memandang alam sebagai objek. Konsep ini memberi
indikasi bahwa manusia cenderung untuk mempergunakan alam seenaknya.
Usaha menghindarkan diri dari akibat kerusakan lingkungan hidup hendaknya
dijadikan titik tolak untuk memulai suatu perubahan untuk dapat mencegah dan
meminimalisasi efek yang lebih besar.
Diperlukan perubahan konsep baru yaitu melihat alam sebagai subjek yang berarti manusia
dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab.
Contoh Jawaban Tugas 2
Buatlah ringkasan teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup di atas. Untuk
memudahkan pekerjaanmu, temukan gagasan pokok tiap paragraf dalam teks
tersebut dengan mengisi tabel berikut ini. Kemudian susunlah ringkasan berdasarkan
gagasan-gagasan pokok tersebut.
Bahasa Indonesia
75
Petunjuk untuk Guru
Pada soal berikutnya, siswa diminta membuat ringkasan teks eksposisi. Guru
sebaiknya menjelaskan kepada siswa konsep tentang resume serta bagaimana cara
menyusunnya. Guru dapat memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud ringkasan?
2. Apa beda antara ringkasan, ikhtisar dan ringkasan?
3. Bagaimana cara menyusun resume?
Ringkasan adalah bentuk sajian tulisan ringkas yang merupakan hasil memangkas
tulisan asli yang lebih panjang. Tulisan asli diambil pokok-pokok informasi atau
gagasan utamanya dan membuang perincian serta ilustrasinya.
Resume/ rangkuman berbeda dengan ikhtisar. Sebuah rangkuman harus tetap
memperthankan ide pokok, sudut pandang, dan urutan penyajian penulis aslinya.
Berbeda dengan ikhtisar yang memungkinkan penulisnya untuk mengambil pokokpokok informasi yang penting menurut penulis ikhtisar, bukan berdasar gagasan
pokok penulis aslinya. Guru dapat menggunakan tugas 3 dan 4 sebagai pekerjaan
rumah yang dikerjakan secara mandiri.
Gagasan Pokok Paragraf
Ringkasan
Permasalahan seputar lingkungan
hidup selalu terdengar
mengemuka.
Permasalahan seputar lingkungan hidup
selalu terdengar mengemuka. Banyak
usaha yang seharusnya dilakukan
oleh manusia dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup, tetapi kerusakan
lingkungan hidup dan efeknya terus
berlangsung dan terjadi. Setiap peristiwa
dan kejadian alam yang diakibatkan
oleh kerusakan lingkungan hidup
merupakan suatu pertanda bahwa
manusia harus sadar dan berubah. Hal
ini memungkinkan manusia melakukan
perubahan demi kenyamanan di tengahtengah lingkungan hidupnya. Salah satu
akar permasalahan seputar kerusakan
lingkungan hidup adalah terjadinya
pergeseran pemahaman manusia tentang
alam yaitu menganggap alam
sebagai objek yang terus menerus
dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
Oleh karena itu, diperlukan suatu
perubahan konsep baru yakni melihat
alam sebagai subjek.
Banyak usaha yang seharusnya
dilakukan oleh manusia dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup.
Kerusakan lingkungan hidup dan
efeknya terus berlangsung dan terjadi.
Setiap peristiwa dan kejadian alam
yang diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan hidup merupakan
suatu pertanda bahwa manusia
harus sadar dan berubah.
Jadi, sikap rekonsiliasi dari pihak
manusia dapat memungkin-kannya
melakukan perubahan demi
kenyamanan di tengah-tengah
lingkungan hidupnya.
76
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Salah satu akar permasalahan
seputar kerusakan lingkungan
hidup adalah terjadinya pergeseran pemahaman manusia
tentang alam.
Jadi, alam merupakan objek yang
terus menerus dieksploitasi dan
dipergunakan manusia.
Berdasarkan kenyatan demikian,
diperlukan suatu perubahan
konsep baru. Konsep yang
dimaksud adalah melihat alam
sebagai subjek.
Seringkali eksposisi diikuti dengan rekomendasi untuk memecahkan
permasalahan yang dibahas. Agar dapat memahami rekomendasi yang tepat sesuai
dengan permasalahan dalam eksposisi, guru menugasi siswa untuk mengerjakan
tugas berikut.
1. Datalah rekomendasi yang disampaikan penulis dalam teks tersebut.
2. Temukan permasalahan kerusakan lingkungan yang terjadi di
lingkungan sekitarmu.
3. Buatlah rekomendasi untuk memecahkan permasalahan tersebut!
4. Lengkapi rekomendasimu dengan argumen yang mendukung.
Contoh Jawaban Tugas 3
1. Rekomendasi yang disampaikan penulis antara lain manusia harus mengubah
pandangannya terhadap alam, dari memandang alam sebagai objek menjadi
subjek dan seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan
mempergunakan alam secara efektif dan bijaksana.
Bahasa Indonesia
77
Jawaban soal (b), (c), dan (d) dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Permasalahan
Rekomendasi dan Srgumen
Berkurangnya lahan resapan
yang menyebabkan banjir saat
musim hujan.
Pemda melarang pembangunan rumah,
pabrik atau fasilitas umum lainnya di atas
lahan resapan. Lahan resapan biasanya
merupakan lahan hijau yang banyak
ditmbuhi pepohonan. Akar-akar pepohonan
akan menyerap dan menyimpan air di
dalam tanah pada saat hujan turun.Dengan
demikian, risiko banjir dapat ditanggulangi.
Sering terjadi longsor di bukit
perbatasan kota tempat tinggal
saya.
Pemda memberi sanksi yang tegas pada
para pembalak liar di bukit tersebut.
Longsor terjadi karena gundulnya hutan di
bukit tersebut. Gundulnya bukit tersebut
disebabkan ulah tidak bertanggung jawab
para pembalak liar.
Bau tidak sedap di sekitar
pabrik tahu akibat pembuangan
limbah tahu ke sungai.
Limbah pabrik tahu yang dibuang ke sungai
menimbulkan bau tidak sedap. Tak hanya itu,
ikan-ikan di sungai yang dulu banyak sekarang
sepertinya tak ada lagi. Limbah pabrik tahu
telah meracuni ikan-ikan di sana. Oleh
karena itu, pabrik tahu harus membuat sistem
pengolah limbah yang ramah lingkungan.
B. Mengembangkan Isi Eksposisi
Ind 1
Melengkapi tesis dengan argumen yang mendukung.
Ind 2
Menyampaikan kembali gagasan dalam teks eksposisi dengan bahasa berbeda.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Melengkapi Tesis dengan Argumen yang Mendukung
Eksposisi dikembangkan berdasarkan gagasan pokok yang dinyatakan dalam
tesis atau pernyataan pendapat. Untuk menguatkan pendapat tersebut digunakan
argumen-argumen.
78
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pada bagian terdahulu, siswa telah belajar menemukan gagasan-gagasan pokok
dalam teks Pembangunan dan Kerusakan Lingkungan. Tesis yang disampaikan
merupakan gagasan pokok tersebut dikembangkan menjadi sebuah paragraf utuh
dengan menambahkan gagasan-gagasan penjelas berupa argumen.
Petunjuk untuk Guru
Guru mengajak siswa untuk memerhatikan contoh gagasan pokok dan
gagasan penjelas pada paragraf satu teks Pembangunan dan Kerusakan
Lingkungan. Setelah itu, guru mengajak siswa mendiskusikan bersama
gagasan pokok dan gagasan penjelas pada paragraf-paragraf selanjutnya.
Paragraf ke
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
1.
Bumi saat ini sedang
menghadapi berbagai
masalah lingkungan
yang serius.
Enam masalah lingkungan yang
utama tersebut adalah ledakan
jumlah penduduk, penipisan
sumber daya alam, perubahan
iklim global, kepunahan
tumbuhan dan hewan, kerusakan
habitat alam, serta peningkatan
polusi dan kemiskinan. Dari
hal itu dapat dibayangkan
betapa besar kerusakan alam
yang terjadi karena jumlah
populasi yang besar, konsumsi
sumber daya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan
teknologi saat ini belum dapat
menyelesaikan permasalahan
tersebut.
2.
Para ahli menyimpulkan
bahwa masalah tersebut
disebabkan oleh praktik
pembangunan yang
tidak memerhatikan
kelestarian alam, atau
disebut pembangunan
yang tidak berkelanjutan.
Seharusnya, konsep
pembangunan adalah memenuhi
kebutuhan manusia saat ini
dengan mempertimbangkan
kebutuhan generasi mendatang
dalam memenuhi kebutuhannya.
Bahasa Indonesia
79
Paragraf ke
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
3.
Penerapan konsep
pembangunan
berkelanjutan pada saat
ini ternyata jauh dari
harapan.
Kesulitan penerapannya
terutama terjadi di negara
berkembang, salah satunya
Indonesia. Sebagai contoh,
setiap tahun di negara kita
diperkirakan terjadi penebangan
hutan seluas 3.180.243 ha
(atau seluas 50 kali luas kota
Jakarta). Hal ini juga diikuti
oleh punahnya flora dan fauna
langka.
Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran
alam yang terjadi saat ini yang
diikuti bencana bagi manusia.
80
4.
Banyak terjadi
bencana alam karena
perusakan hutan dan
pembangunan yang
mengabaikan kondisi
alam.
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat
terjadi 330 bencana banjir,
69 bencana tanah longsor,
7 bencana letusan gunung
berapi, 241 gempa bumi,
dan 13 bencana tsunami.
Bencana longsor dan banjir
itu disebabkan oleh perusakan
hutan dan pembangunan yang
mengabaikan kondisi alam.
5.
Bencana alam lain
yang menimbulkan
jumlah korban banyak
terjadi karena praktik
pembangunan yang
dilakukan tanpa
memerhatikan potensi
bencana.
Misalnya, banjir yang terjadi
di Jakarta pada Februari
2007, dapat dipahami sebagai
dampak pembangunan kota
yang mengabaikan kerusakan
lingkungan dan bencana alam.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Paragraf ke
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
6.
Menurut tim ahli
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber
Daya Air, penyebab
utama banjir di Jakarta
ialah pembangunan
kota yang mengabaikan
fungsi daerah resapan
air dan tampungan air.
Hal ini diperparah dengan
saluran drainase kota yang tidak
terencana dan tidak terawat serta
tumpukan sampah dan limbah
di sungai. Akhirnya debit air
hujan yang tinggi menyebabkan
bencana banjir yang tidak
terelakkan.
7.
Masalah lingkungan di
atas merupakan masalah
serius yang harus segera
diatasi.
Meskipun tidak mungkin
mengatasi keenam masalah
utama lingkungan tersebut,
setidaknya harus dicari solusi
untuk mencegah bertambah
buruknya kondisi bumi.
Guru menugasi siswa secara berkelompok untuk mengerjakan tugas berikut yakni
menemukan gagasan pokok dan gagasan penjelas tiap paragraf dalam teks Upaya
Melestarikan Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel berikut ini. Setelah selesai, guru
meminta satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, sedangkan kelompok lain
memberikan tanggapan.
Paragraf ke
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
1.
Permasalahan seputar
lingkungan hidup
selalu terdengar
mengemuka.
Kejadian demi kejadian yang
dialami di dalam negeri telah
memberi dampak yang sangat
besar. Tidak sedikit kerugian yang
dialami, termasuk nyawa manusia
juga. Namun, hal yang perlu
dipertanyakan, apakah pengalaman
tersebut sudah cukup menyadarkan
manusia untuk melihat kesalahan
dalam dirinya? Ataukah manusia
justru merasa lebih nyaman
dengan sikap menghindar dan
menyelamatkan diri dengan tidak
memberikan solusi yang lebih baik
dan lebih tepat lagi?
Bahasa Indonesia
81
82
Paragraf ke
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
2.
Banyak usaha yang
seharusnya dilakukan
oleh manusia dalam
upaya pelestarian
lingkungan hidup.
Lama-kelamaan tangisan terhadap
nasib itu terlupakan dan dianggap
sebagai embusan angin yang
berlalu. Bekas tangisan karena
efek dari kerusakan lingkungan
yang dialaminya hanya tinggal
menjadi suatu memori untuk
dikisahkan. Namun, perlu diingat
bahwa tidaklah cukup jika manusia
hanya sebatas menangisi nasibnya,
tetapi pada kenyataannya tidak
pernah sadar bahwa semua kejadian
tersebut adalah hasil dari suatu
perilaku dan tindakan yang patut
diperbaiki dan diubah.
3.
Kerusakan
lingkungan hidup
dan efeknya terus
berlangsung dan
terjadi. Manusia
cenderung untuk
menangisi nasibnya.
Lama-kelamaan tangisan terhadap
nasib itu terlupakan dan dianggap
sebagai embusan angin yang
berlalu. Bekas tangisan karena
efek dari kerusakan lingkungan
yang dialaminya hanya tinggal
menjadi suatu memori untuk
dikisahkan. Namun, perlu diingat
bahwa tidaklah cukup jika manusia
hanya sebatas menangisi nasibnya,
tetapi pada kenyataannya tidak
pernah sadar bahwa semua kejadian
tersebut adalah hasil dari suatu
perilaku dan tindakan yang patut
diperbaiki dan diubah.
4.
Setiap peristiwa dan
kejadian alam yang
diakibatkan oleh
kerusakan lingkungan
hidup merupakan
suatu pertanda bahwa
manusia harus sadar
dan berubah.
Upaya rekonsiliasi menjadi suatu
sumbangan positif yang perlu
disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi,
kejadian-kejadian alam sebagai
akibat kerusakan lingkungan hidup
hanya akan menjadi langganan yang
terus menerus dialami.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Paragraf ke
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
5.
Jadi, sikap
rekonsiliasi dari
pihak manusia dapat
memungkinkannya
melakukan
perubahan demi
kenyamanan di
tengah-tengah
lingkungan hidupnya.
Lalu, usaha manusia untuk
selalu menghindarkan diri dari
akibat kerusakan lingkungan
hidup tersebut hendaknya
bukan dipahami sebagai suatu
kenyamanan saja. Akan tetapi,
justru kesempatan itu menjadi
titik tolak untuk memulai suatu
perubahan. Perubahan untuk dapat
mencegah dan meminimalisasi efek
yang lebih besar.
6.
Salah satu akar
permasalahan seputar
kerusakan lingkungan
hidup adalah
terjadinya pergeseran
pemahaman manusia
tentang alam.
Berbagai fakta kerusakan
lingkungan hidup yang terjadi di
tanah air adalah hasil dari suatu
pergeseran pemahaman manusia
tentang alam. Cara pandang
tersebut melahirkan tindakan
yang salah dan membahayakan.
Misalnya, konsep tentang alam
sebagai objek. Konsep ini memberi
indikasi bahwa manusia cenderung
untuk mempergunakan alam
seenaknya. Tindakan dan perilaku
manusia dalam mengeksplorasi
alam terus terjadi tanpa disertai
suatu pertanggungjawaban bahwa
alam perlu dijaga keutuhan dan
kelestariannya.
7.
Jadi, alam merupakan objek yang terus
menerus dieksploitasi
dan dipergunakan
manusia.
Banyak binatang yang seharusnya
dilindungi justru menjadi korban
perburuan manusia yang tidak
bertanggung jawab. Pembalakan
liar yang terjadi pun tak dapat
dibendung lagi. Pencemaran tanah
dan air sudah menjadi kebiasaan
yang terus dilakukan. Polusi udara
sudah tidak disadari bahwa di
dalamnya terdapat kandungan
toksin yang membahayakan.
Bahasa Indonesia
83
Paragraf ke
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
8.
Berdasarkan kenyatan
demikian, diperlukan
suatu perubahan
konsep baru.
Konsep yang dimaksud
adalah melihat alam
sebagai subjek.
Konsep alam sebagai subjek berarti
manusia dalam mempergunakan
alam membutuhkan kesadaran
dan rasa tanggung jawab. Di
sini seharusnya manusia dalam
hidupnya dapat menghargai dan
mempergunakan alam secara efektif
dan bijaksana. Misalnya, orang
Papua memahami alam sebagai ibu
yang memberi kehidupan. Artinya,
alam dilihat sebagai ibu yang
darinya manusia dapat memperoleh
kehidupan. Oleh karena itu,
tindakan merusak lingkungan
secara tidak langsung telah merusak
kehidupan itu sendiri.
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
Ind 1
Mengungkapkan struktur teks eksposisi.
Ind 2
Membandingkan kebahasaan dua teks eksposisi.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Mengungkapkan Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan
dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan
pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi.
Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap
permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan.
Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan
pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang
disampaikan penulis atau pembicara.
84
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan
pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan
yang diangkat.
Petunjuk untuk Guru
Agar pembelajaran tetap berpusat pada siswa, guru dapat melakukan
dengan cara deduktif maupun induktif. Pembelajaran secara deduktif
dapat dilakukan guru dengan menyampaikan materi tentang struktur teks
eksposisi dengan cara menjelaskan terlebih dulu tentang struktur teks
eksposisi. Setelah itu, diikuti dengan mengajak siswa menganalisis bersamasama struktur teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan.
Pembelajaran secara induktif dapat dilakukan guru dengan langsung
mengajak anak didik membaca contoh analisis struktur teks eksposisi (lihat
pada kolom analisis struktur teks), kemudian mengajak siswa mendiskusikan
apa sesungguhnya isi tiap bagian struktur teks eksposisi.
Siswa akan belajar mengidentifikasi struktur teks eksposisi Pembangunan dan
Bencana Lingkungan berikut ini.
Tesis/
Pernyataan
Pendapat
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah
lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang
utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan
sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan
tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta
peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat
dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi
karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya
alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat
ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Argumentasi
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan
oleh praktik pembangunan yang tidak meperhatikan
kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang
tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan
adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan
mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhannya.
Bahasa Indonesia
85
86
Argumentasi
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat
ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya
terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya
Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita
diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha
(atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti
oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat
jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini
yang diikuti bencana bagi manusia.
Argumentasi
Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir,
69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung
berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana
longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan
pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Argumentasi
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban
banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan
tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang
terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai
dampak pembangunan kota yang mengabaikan kerusakan
lingkungan dan bencana alam.
Argumentasi
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah
pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan
air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran
drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta
tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air
hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.
Penegasan
Ulang dan
rekomendasi
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang
harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi
keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya
harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya
kondisi bumi.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Petunjuk untuk Guru
Untuk menguji penguasaan siswa terhadap materi struktur teks eksposisi,
guru menugasi siswa secara berkelompok untuk menganalisis struktur teks
Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup. Waktu yang disediakan sekitar 20
menit. Setelah selesai, guru meminta satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil kerjanya dalam diskusi kelas, kelompok lain diminta menanggapinya.
Pada akhir diskusi, guru membimbing siswa untuk membuat simpulan
tentang struktur teks eksposisi dan isi setiap bagian struktur.
Contoh Jawaban Tugas 1
Analisis struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup.
Tesis/ Pernyataan
Pendapat
Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar
mengemuka. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam
negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak
sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia
juga. Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah
pengalaman tersebut sudah cukup menyadarkan manusia
untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia
justru merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan
menyelamatkan diri dengan tidak memberikan solusi yang
lebih baik dan lebih tepat lagi?
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud
adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau pemahaman
tentang alam, dan menanamkan budaya pelestari.
Bahasa Indonesia
87
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Membandingkan Kebahasaan Dua teks Eksposisi
Dalam teks eksposisi banyak digunakan istilah yang sesuai dengan bidang
permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau
pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.
Petunjuk untuk Guru
Guru membimbing siswa untuk mencari makna istilah yang ada dalam teks
eksposisi. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Pada
pemodelan, guru membimbing siswa untuk mencari makna istilah yang ada dalam
teks dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baik KBBI cetak
maupun dalam bentuk soft copy.
Guru dapat menugasi siswa untuk membuat contoh kalimat menggunakan istilah
tersebut secara lisan dalam proses pembelajaran.
Tugas yang tersedia pada bagian ini dapat dijadikan tugas individu berupa
pekerjaan rumah.
Contoh Jawaban Tugas 1
Istilah dan maknanya yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana
Lingkungan dan Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup.
No.
88
Istilah
Makna
1.
polusi
pengotoran (tentang air, udara, dan sebagainya);
pencemaran:
2.
habitat
1. Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok
masyarakat;
2. Bio Tempat hidup organisme tertentu; tempat
hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan);
lingkungan kehidupan asli;
3. Geo Tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan,
hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada
permukaan bumi;
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3.
Perubahan
iklim
Perubahan jangka panjang dalam distribusi
pola cuaca secara statistik sepanjang periode
waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah
ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca ratarata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca ratarata. Contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang
semakin banyak atau sedikit.
4.
iklim
Kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang
panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain.
5.
fauna
Keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat, daerah,
atau strata geologi tertentu; dunia hewan.
6.
flora
Keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan
suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu;
alam tumbuh-tumbuhan.
7.
drainase
Saluran air
8.
solusi
Penyelesaian/ pemecahan masalah
9.
daerah
resapan air
Daerah msuknya air dari permukaan tanah ke dalam
zona jenuh air sehingga membentuk aliran air tanah
yang mengalir ke daerah yang lebih rendah.
Contoh Jawaban
No.
Istilah
Makna
1.
rekonsiliasi
Perbuatan/ tindakan memulihkan hubungan
persahabatan pada keadaan semula.
3.
efek
Akibat, pengaruh
4.
konsep
ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
peristiwa konkret.
5.
indikasi
Tanda-tanda yang menarik perhatian, petunjuk.
6.
pembalakan
Kegiatan menebang pohon untuk mendapatkan
kayu bulat.
7.
toksin
zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh
organisme yang menyebabkan kerusakan radikal
dalam struktur atau faal, merusak total hidup
atau keefektifan organisme pada satu bagian.
Bahasa Indonesia
89
8.
dieksploitasi
Didayagunakan.
9.
solusi
Pemecahan masalah.
10.
potensi
Kemampuan yang mungkin untuk dikembangkan
Petunjuk untuk Guru
Selain menggunakan istilah dalam bidang yang dibahas, teks eksposisi juga banyak
menggunakan kata sifat.
Selain mengajak siswa untuk menemukan kata sifat, guru dapat juga mengajak
siswa mengenali ciri-ciri kata sifat.
Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang khusus menerangkan kata benda.
Contoh : Ia cantik sekali. (Kata ’cantik’ adalah KS sebab menerangkan KB ’ia’;
tetapi kata ’sekali’ adalah K Ket karena menerangkan KS cantik).
Ciri Adjektiva atau Kata Sifat (KS)
a. Dapat diberi kata keterangan seperti ’agak, sangat, paling, atau sekali’.
Contoh : cantik ^ sangat cantik
b. dapat membentuk konstruksi “se + KS diulang + -nya“
Contoh: cantik ^ secantik-cantiknya.
Contoh Jawaban
Makna adjektiva (kata sifat) yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana
Lingkungan dengan menggunakan KBBI. Isikan jawabanmu pada kolom yang telah
disediakan pada tabel berikut!
Adjektiva
Makna Leksikal/Kamus
Serius
1
Sungguh-sungguh; 2gawat, genting (karena menghadapi
bahaya, risiko, akibat, dan sebagainya yang mungkin
terjadi).
Besar
Lebih dari ukuran sedang.
Punah
Habis semua tak bersisa, benar-benar binasa.
Langka
Jarang ditemukan.
Utama
Yang paling penting.
Selain menggunakan adjektiva, dalam teks eksposisi , seperti juga dalam teks lainnya,
juga dapat kita temukan perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).
90
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Petunjuk untuk Guru
Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan cara
pemberian imbuhan baik berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran
(sufiks) afiks gabung, maupun konfiks.
Guru dapat menjelaskan perbedaan antara afiks gabung dan konfiks.
Afiks gabung adalah gabungan antara awalan dan akhiran yang melekatnya
pada kata bentukan tidak secara bersama-sama. Konfiks adalah gabungan
antara awalan dan akhiran yang melekatnya bersama-sama.
Perhatikan contoh berikut.
kemasyarakatan
ke-an
masyarakat
perdamaian
per-an
mempelajari
damai
me-i
pelajar
per-
ajar
Imbuhan ke-an pada kata kemasyarakatan merupakan konfiks karena
dibentuk dari kata dasar masyarakat yang mendapat imbuhan ke-an.
(Dalam kenyataan berbahasa Indonesia tidak ditemukan kata kemasyarakat
atau masyarakatan). Begitu juga dengan imbuhan per-an dan me-i pada kata
perdamaian dan mempelajari.
Bandingkan dengan diagram pohon berikut.
membacakan
memunguti
memungut
me-
pungut
-i
membaca
me-
baca
-kan
pembacaan
pembaca
pe-
-an
baca
Imbuhan me-i pada kata memunguti bukan merupakan konfiks,
tetapi afiks gabung sebab dalam kenyataan berbahasa Indonesia ada kata
memungut. Jadi, kata memunguti dibentuk dari bentuk dasar memungut
diberi akhiran –i. Awalan me- dan –i tidak melekat bersama-sama pada kata
dasar pungut. Begitu juga dengan imbuhan me-kan pada kata membacakan
dan pe-an pada kata pembacaan.
Bahasa Indonesia
91
Untuk membelajarkan afiksasi, guru sebaiknya juga menjelaskan ciri
beberapa jenis kata yang dianalisis afiksasinya yaitu nomina, verba, dan
ajektiva. Ciri adjektiva sudah dibahas di bagian atas, berikut dibahas tentang
nomina dan verba.
Catatan lain:
1. Kata turunan/ kata bentukan hasil afiksasi (pengimbuhan).
2. Nomina atau kata benda.
Ciri kata benda (KB)
a. Bisa disangkal dengan kata ’bukan’
Contoh: meja ««« bukan meja
pengadilan ««« bukan pengadilan
kemerdekaan ««« bukan kemerdekaan.
b. Bisa membentuk konstruksi “KB + yang + KS“
Contoh: meja ««« meja yang kuat
pengadilan ««« pengadilan yang jujur
kemerdekaan ««« kemerdekaan yang benar.
3. Verba atau kata kerja
Ciri Kata Kerja
a. Bisa disangkal dengan kata ’tidak’
Contoh: tidur ««« tidak tidur
membaca ««« tidak membaca
bertapa ««« tidak bertapa.
b. Bisa membentuk konstruksi “KK + dengan + KS“
Contoh: tidur ««« tidur dengan nyenyak
membaca ««« membaca dengan teliti
bertapa ««« bertapa dengan tekun
Contoh Jawaban Tugas 3
Melengkapi analisis kata turunan dan afiksasi.
Kata Turunan
92
Jenis
Imbuhan
Kata Dasar
Jenis
penipisan
nomina
pe(N)-an
tipis
adjektiva
kepunahan
nomina
pe(N)-an
punah
adjektiva
kerusakan
nomina
ke-an
rusak
adjektiva
kemiskinan
nomina
ke-an
miskin
adjektiva
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
kelestarian
nomina
ke-an
lestari
adjektiva
kehancuran
nomina
ke-an
hancur
adjektiva
perusakan
nomina
ke-an
rusak
adjektiva
diperparah
verba
diper- kan
parah
adjektiva
terencana
adjektiva
ter-
rencana
nomina
terawat
adjektiva
ter-
rawat
verba
Hasil identifikasi kata sifat (adjektiva)
Paragraf ke
Adjektiva
besar
Frasa Adjektiva
1.
serius
-
2.
-
-
3.
jauh
sangat jelas
4.
-
-
5.
banyak
6
tinggi
7.
besar
Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verba, yaitu kalimat berpredikat
verba. Kalimat lainnya, kalimat nomina, kalimat berpredikat nomina, adjektiva,
numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi.
Bahasa Indonesia
93
Petunjuk untuk Guru
Berdasarkan jenis predikatnya, ada dua jenis kalimat yaitu kalimat verba yakni
kalimat yang perdikatnya berwujud KK atau frasa benda, sedangkan kalimat
nomina adalah kalimat yang predikatnya selain kata kerja.
Berikut diuraikan tentang pembagian kalimat verba.
1. Kalimat aktif transitif (ekatransitif) harus mempunyai Objek.
Contoh: Ia membaca buku pelajaran.
S
P
O
2. Kalimat dwitransitif yaitu kalimat yang membutuhkan kehadiran obJek dan
pelengkap.
Contoh: Ibu menjahitkan adik saya baju baru.
S
P
O
Pel
3. Kalimat semitransitif yaitu yang boleh diikuti obyek boleh juga tidak.
Contoh : Adik menulis
atau
Adik menulis cerita.
S
P
S
P
O
4. Kalimat aktif intransitf yaitu kalimat yang tidak menggunakan obyek.
Wujudnya bisa:
a. S-P : Adik tidur siang.
b. S-P-Pel (Pel wajib hadir) : Polisi bersenjatkan pistol.
c. S-P-Pel (Pel boleh ada, boleh tidak) : Ayah berdagang atau Ayah berdagang
buah-buahan.
5. Kalimat Pasif
Ada dua jenis Predikat kalimat pasif (1) KK berimbuhan ter-, ke-an, atau –di, dan
(2) pasif persona yaitu gabungan kata ganti dan kata kerja.
Contoh : Adik dimarahi ibu.
Buku ini aku pinjam (S= buku ini, P = aku pinjam). P-nya pasif persona.
Kalimat nominal berperdikat selain KK, berarti dapat berwujud KB/FB, KS/FS,
Kbil/FBil, atau F.Prep.
Contoh: Ibunya seorang guru (P= FB)
Adikku cantik sekali. (P = FS)
Kambingku lima ekor. (P = F.Bil.)
Ia di sana. (P= F.Prep.)
Perhatikan contoh kalimat verbal yang terdapat dalam teks Pembangunan dan
Bencana Lingkungan!
No.
1.
94
Kalimat
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai
masalah lingkungan yang serius.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Jenis kalimat verbal
Kalimat aktif transitif
2.
Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan
kehancuran alam yang terjadi saat ini yang
diikuti bencana bagi manusia.
Kalimat aktif transitif
3.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah
serius yang harus segera diatasi.
Kalimat aktif intransitif
4.
Enam masalah lingkungan yang utama tersebut
adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan
sumber daya alam, perubahan iklim global,
kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan
habitat alam, serta peningkatan polusi dan
kemiskinan.
Kalimat aktif intransitif
Berdasarkan contoh di atas, siswa diminta mendikusikan dengan teman-temannya,
apakah perbedaan antara kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif?
Untuk menguji penguasaan siswa terhadap kebahasaan teks eksposisi, mereka
diminta membacah kembali teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup kemudian
kerjakan tugas-tugas berikut ini.
Contoh Jawaban
Menemukan contoh kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif dalam teks
Pembangunan dan Bencana Lingkungan.
Kalimat Aktif Transitif
Bumi saat ini sedang menghadapi
berbagai masalah lingkungan yang serius.
Kalimat Aktif Intransitif
Masalah lingkungan di atas
merupakan masalah serius yang
harus segera diatasi.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah
tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan yang tidak memerhatikan
kelestarian alam, atau disebut
pembangunan yang tidak berkelanjutan.
Akhirnya debit air hujan yang tinggi
menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.
Bahasa Indonesia
95
D. Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi
Ind 1
Menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam teks eksposisi.
Ind 2
Menyusun ulang gagasan ke dalam teks eksposisi.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas
dalam Teks Eksposisi
Pada setiap paragraf terdapat gagasan pokok selalu terdapat satu gagasan pokok
yang juga dikenal sebagai ide pokok. Ide pokok itulah yang menjadi kerangka
pengembangan sebuah paragraf.
Untuk menyusun sebuah teks eksposisi, dapat dimulai dengan mendata gagasangagasan pokok yang sesuai dengan topik yang akan kita bahas. Selanjutnya, gagasangagasan pokok tersebut dikembangkan dengan gagasan penjelas agar ide yang kita
sampaikan menjadi jelas bagi pendengar atau pembaca.
Petunjuk untuk Guru
Untuk membelajarkan bagaimana merangkaikan gagasan pokok dengan gagasan
penjelas, guru dapat memulai dengan mengajak siswa kembali membedakan
gagasan pokok dan gagasan penjelas sebuah paragraf.
Contoh:
1. Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan.
2. Kabut asap mengakibatkan terganggunya roda perekonomian karena banyak
aktivits pereknomian yang terganggu.
3. Aktivitas di perkantoran, pasar, sekolah, bahkan transportasi darat, laut, dan
udara semuanya terganggu.
4. Kabut asap juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi
anak-anak.
5. Beberapa macam gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat terpapar
kabut asap adalah iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, reaksi alergi,
peradangan dan juga infeksi.
96
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kalimat (1) dalam paragraf di atas merupakan gagasan pokok, sedangkan kalimat
(2), (3), (4), dan (5) merupakan gagasan penjelas.
Selanjutnya guru dapat membimbing siswa untuk mendiskusikan gagasan
penjelas dari beberapa gagasan pokok. Misalnya;
1. Penyebab bencana adalah karena perilaku manusia.
2. Guruan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
menjaga kelestarian alam.
Guru dapat menambahkan topik-topik lain yang sesuai dengan latar belakang dan
kemampuan siswa.
Contoh Jawaban
Melengkapi gagasan utama yang disajikan dengan gagasan pendukung yang
menguatkan teks keposisi.
No.
1
Gagasan Utama
Bencana kabut asap
merupakan bencana
memilukan.
Gagasan Penjelas
Sudah sebulan ini
berselimut asap putih.
sebagian
negeri
Langit Sumatra dan langit Kalimantan tak
lagi tampak biru.
Sejalan pernyataan Zulkifli Hasan, mantan
Menteri Kehutanan di beberapa media
bahwa untuk menghentikan kebakaran
lahan dan hutan yang menimbulkan
bencana asap memang tak mudah.
2.
Penyebab bencana adalah
perilaku manusia.
Banjir yang akhir-akhir ini terjadi sebagian
besar terjadi karena berkurangnya daerah
resapan air, serta gundulnya hutan akibat
pembalakan liar.
Longsor juga terjadi karena bukit atau
gunung tak mampu menahan air hujan.
Bahasa Indonesia
97
No.
Gagasan Utama
Gagasan Penjelas
Hal ini disebabkan terlalu sedikit atau tidak
adanya pepohonan yang mampu menyerap
air hujan.
Kebakaran hutan juga seringkali terjadi
karena manusia sengaja membakarnya
untuk pembukaan lahan.
3.
Guruan dapat berperan
dalam menyadarkan
masyarakat tentang
pentingnya menjaga
kelestarian alam.
Sebagian
masyarakat
yang
kurang
berguruan kurang bahkan tidak tahu bahwa
perilaku keseharian mereka dapat merusak
lingkungan.
Perilaku tersebut antara lain membuang
sampah sembarangan, meninggalkan api
unggun di hutan, dan menggunakan bahan
peledak untuk menangkap ikan.
Pemerintah telah banyak memberikan guruan
melalui penyuluhan dan pendampingan
kepada masyarakat untuk menanam hutan
kembali, penanaman hutan mangrove, dan
mengembalikan ikan yang masih kecil ke laut.
Meskipun masih belum maksimal, tetapi
langkah ini telah banyak meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk bereran dalam
melestarikan lingkungan.
98
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menyusun Ulang Gagasan ke dalam Teks Eksposisi
Jika gagasan pokok di atas, bencana kabut asap merupakan bencana memilukan
dan gagasan penjelasnya dikembangkan dalam sebuah paragraf akan menjadi sebuah
paragraf yang padu seperti berikut ini.
Contoh Jawaban
Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan. Sudah sebulan ini
sebagian negeri berselimut asap putih. Langit Sumatra dan langit Kalimantan
tak lagi tampak biru. Sebagaimana dikatakan Zulkifli Hasan, mantan Menteri
Kehutanan, di beberapa media bahwa untuk menghentikan kebakaran lahan
dan hutan yang menimbulkan bencana asap memang tak mudah.
Penyebab bencana adalah perilaku manusia. Banjir yang akhir-akhir ini
terjadi sebagian besar terjadi karena berkurangnya daerah resapan air, serta
gundulnya hutan akibat pembalakan liar. Longsor juga terjadi karena bukit
atau gunung tak mampu menahan air hujan. Hal ini disebabkan terlalu sedikit
atau tidak adanya pepohonan yang mampu menyerap air hujan. Kebakaran
hutan juga seringkali terjadi karena manusia sengaja membakarnya untuk
pembukaan lahan.
Guruan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang
pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebagian masyarakat yang kurang
berguruan kurang bahkan tidak tahu bahwa perilaku keseharian mereka
dapat merusak lingkungan. Perilaku tersebut antara lain membuang sampah
sembarangan, meninggalkan api unggun di hutan, dan menggunakan bahan
peledak untuk menangkap ikan. Pemerintah telah banyak memberikan
guruan melalui penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat untuk
menanam hutan kembali, penanaman hutan mangrove, dan mengembalikan
ikan yang masih kecil ke laut. Meskipun masih belum maksimal, tetapi
langkah ini telah banyak meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
bereran dalam melestarikan lingkungan.
Bahasa Indonesia
99
Pembelajaran materi teks eksposisi diakhiri dengan pemberian tugas
individual yaitu menulis teks eksposisi. Guru dapat memberikan daftar topik
yang bisa dipilih oleh siswa, tetapi tidak menutup kemungkinan siswa dapat
menentukan sendiri topik yang akan ditulisnya ke dalam teks eksposisi.
Akan menarik dan sangat berguna bila topik yang diangkat berkaitan
dengan isu-isu yang berkembang di lingkungan sekitar siswa, misalnya
pencemaran lingkungan, potensi ekonomi, dan perubahan perilaku
pergaulan remaja. Guru hendaknya tetap mendampingi agar topik yang
dipilih siswa bukan topik yang rawan konflik misalnya mengandung SARA.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 3
Menyusun Teks Ekposisi
Topik-topik yang dapat dipilih siswa antara lain sebagai berikut.
1. Air sungai bermanfaat bagi pengairan sawah dan ladang.
2. Sampah yang dibuang ke sungai akan menyumbat aliran air sungai.
3. Pentingnya guruan tentang pelestarian lingkungan hidup.
4. Penyebab utama kerusakan alam adalah perilaku manusia.
Langkah-langkah menyusun teks eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu di antara gagasan-gagasan di atas atau kamu dapat menentukan
sendiri gagasan lain yang berkaitan dengan permsalahan dalam kehiidupan di
lingkungan sekitarmu.
2. Datalah argumen-argumen yang mendukung gagasan pokok sebagai gagasan
penjelas yang hendak kamu sampaikan.
3. Kembangkan teks eksposisimu berdasarkan gagasan pokok dan argumen sebagai
gagasan penjelasnya.
4. Presentasikan teks eksposisi yang kamu susun di hadapan teman-temanmu.
5. Berilah tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks eksposisi yang disajikan temanmu.
6. Publikasikan teks eksposisimu di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di
media cetak.
100
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian baik melalui tes tertulis
maupun penugasan, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Berikut ini adalah
contoh rumus penentuan nilai akhir untuk KD 3 (pengetahuan).
NA = (2 X Rt Tugas individu) + Rt Tugas kelompok + (2 X Nilai Tes)
3
Keterangan:
NA
: Nilai akhir
Rt Tugas individu : Rata-rata nilai tugas individu
Rt Tugas kelompok : Rata-rata nilai tugas kelompok
Contoh tes tulis:
Petunjuk: Bacalah teks eksposisi berikut ini, kemudian kerjakan soal-soal yang
disediakan!
Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat
signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam
dunia pendidikan Indonesia. Kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan
kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah menggunakan Kurikulum ini,
namun tetap berjalan sebagimana mestinya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan
menjelaskan bahwa, Kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki
akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI
(Rintisan Sekolah Berstandar internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku
juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana Kurikulum 2013. Kemendikbud juga
menerangkan bahwa Kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan,
keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific approach.
Selain itu, Kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara
pembelajaran dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada
manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang
dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan,
bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama
ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan
Bahasa Indonesia
101
kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa
Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam Kurikulum 2013, setiap peserta
didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa
kurikulum 2013 ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta
tanah air dan bangsanya. Selain itu, Kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif
siswa dalam proses belajar mengajar sehingga generasi mendatang tetap mempunyai
jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.
Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya Kurikulum
2013 ini. Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan dipaksakan.
Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan
dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata
pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan
dan pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata
pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga
akan membuat peserta didik menjadi bingung.
1. Identifikasikanlah tesis teks eksposisi di atas!
2. Identifikasikan argumen yang terdapat dalam teks eksposisi tersebut!
3. Identifikasikan penegasan ulang dalam teks eksposisi!
4. Tulislah argumen yang mendukung tesis pentingnya menjaga kebersihan lingkungan!
5. Tulislah teks eksposisi berdasarkan tesis dan argumen tersebut!
Kriteria Penilaian
No.
soal
Deskripsi
Skor
Skor
maksimal
1.
Identifikasi tesis tepat.
Identifikasi kurang tepat.
Identifikasi tesis salah.
30
20
10
30
2.
Identifikasi argumen tepat dan lengkap.
Identifikasi argumen sebagian besar benar.
Identifikasi argumen hanya separuh benar.
Identifikasi argumen hanya sedikit yang benar.
20
15
15
10
20
3.
Identifikasi penegasan ulang tepat.
Identifikasi penegasan ulang kurang tepat.
Identifikasi penegasan salah.
20
15
10
30
4.
Argumen tepat dan lengkap.
Argumen tepat tapi kurang lengkap.
Argumen kurang mendukung tesis.
20
15
10
30
5.
Teks eksposisi mengandung struktur lengkap dan tepat.
Teks eksposisi mengandung struktur lengkap dan kurang tepat.
Teks eksposisi mengandung struktur kurang lengkap dan tepat.
Teks eksposisi mengandung struktur tidak lengkap dan tidak tepat.
20
15
15
10
20
Skor akhir diperoleh dari akumulasi skor, sehingga skor maksimal adalah 100.
102
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
b. Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik,
projek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat
berupa unjuk kerja lisan maupun tulis. Projek diberikan diberikan minimal 1
X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran akhir.
Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan siswa
selama proses pembelajaran.
Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 (keterampilan) diambil dari nilai
optimal yang diperoleh siswa pada setiap KD.
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar
(portofolio) siswa kepada orang tua. Caranya, orangtua diminta menandatangani
serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada
bagian yang telah disediakan.
Bahasa Indonesia
103
“
JANGAN PERNAH TAKUT
ANEH DALAM
MENGUNGKAPKAN
PENDAPAT KARENA
SETIAP PENDAPAT
YANG KINI DITERIMA
PERNAH DIANGGAP ANEH
Filsuf, ahli matematika,
dan peraih nobel sastra
(1950) dari Inggris
104
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
“
Bertrand Russel
Bab III
MEN YAMPAIK AN IDE
MELALUI ANEKDOT
MOP ON
Foto : Andin Lesanti (www.facebook.com)
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Buku Guru Bahasa Indonesia
105
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari
aspek makna tersirat.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.5 Mengonstruksi makna tersirat
dalam sebuah teks anekdot baik
lisan maupun tulis.
3.6 Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks
anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
PETA KONSEP
Mengkritisi teks
anekdot dari
aspek makna
tersirat
Mendata pokok-pook isi anekdot
Mengidentifikasi penyebab
kelucuan anekdot
Membandingkan anekdot
dengan humor.
Mengonstruksi
makna tersirat
dalam sebuah
teks anekdot
Menganalisis kritik yang
disampaikan dalam anekdot
Menyimpulkan makna tersurat
dalam anekdot
MENYAMPAIKAN
IDE MELALUI
ANEKDOT
Mengidentifikasi struktur
teks anekdot
Menganalisis
struktur dan
kebahasaan
teks anekdot
Mengenal berbagai pola
penyajian anekdot
Menganalisis kebahasaan
teks anekdot
Menciptakan
kembali teks
anekdot dengan
memerhatikan
struktur dan
kebahasaan
106
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Menceritakan kembali isi teks
anekot dengan pola penyajian
yang berbeda
Menyusun teks anekdot
berdasarkan kejadian yang
menyangkut orang banyak atau
perilaku seorang tokoh publik
A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
Ind 1
Mendata pokok-pokok isi anekdot
Ind 2
Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar atau membaca cerita
lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak
juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar
untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot.
Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang
kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu
dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh
masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata
ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.
Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam
anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot
yang tidak berasal dari kejadian nyata.
Petunjuk untuk Guru
Pada bagian apersepsi, guru dapat mengajak siswa bercerita santai tentang
anekdot baik yang pernah dibaca maupun yang didengar. Guru dapat juga mengajak
siswa mendiskusikan gambar kucing yang disajikan di bagian awal bab ini.
Pada bagian pemodelan, guru bisa juga memutar rekaman video anekdot, misalnya
rekaman stand up comedy. Guru bisa saja mendapatkan anekdot lain yang lebih
sesuai dengan situasi dan latar belakang siswa. Bila tidak memungkinkan, guru dapat
langsung menggunakan teks anekdot yang disediakan dalam buku ini. Anekdot ini
sebaiknya dibacakan langsung oleh guru. Sebelum membacakan anekdot, mintalah siswa
melakukan hal-hal berikut ini.
1. Berkonsentrasi pada yang akan didengarkan agar dapat mencatat pokokpokok yang menjadi permasalahan
2. Tidak diperbolehkan mencatat selama proses mendengarkan.
3. Menutup buku.
Bahasa Indonesia
107
Berikut adalah contoh anekdot yang dapat dibacakan oleh guru.
Contoh 1
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk,
tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.
Contoh 2
Cara Keledai Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor
keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk
memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat
membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada
Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia
memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk
membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman
pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur
Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan
apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya
menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si
Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar
demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin
seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata
Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi.
Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban,
“Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
108
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaranlembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai
itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau
tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah
yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu.”
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur
Lenk. Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya
membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.” Jadi, kalau kita juga membukabuka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata
Nashrudin dengan mimik serius.
Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)
Pertanyaan isi anekdot.
1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?
2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?
3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!
4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat
yang hendak disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?
5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?
Setelah menyelesaikan soal-soal di atas, guru kemudian mengajak siswa
membandingkan hasil kerjanya dengan analisis yang telah disediakan dalam buku.
Sekarang bandingkan hasil kerjamu dengan analisis berikut ini.
Judul
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Masalah yang dibahas
Dosen yang merangkap jadi pejabat.
Unsur humor
Kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa
sang dosen tidak pernah mau berdiri dari tempat
duduknya ternyata karena kalau dia berdiri, takut
kursinya diduduki orang lain.
Makna tersirat yang
disampaikan
Makna tersirat yang disampaikan adalah kritikan pada
para pejabat yang takut kehilangan jabatannya atau
tidak mau diganti oleh pejabat baru.
Alasan dimasukkan
sebagai teks anekdot
Dalam kedua cerita tersebut, selain mengandung humor,
ada juga sindiran atau kritikan yang disampaikan.
Bahasa Indonesia
109
Tugas
Tugas siswa berikutnya adalah menganalisis isi pokok teks anekdot Cara
Keledai Membaca Buku. Tujuannya untuk membuktikan bahwa anekdot berisi
kritik terhadap suatu masalah atau tokoh publik yang disampaikan secara halus
melalui humor singkat.
Contoh Jawaban
Nah, sekarang cobalah menganalisis isi pokok teks anekdot Cara Keledai
Membaca Buku. Buktikanlah bahwa anekdot berisi kritik terhadap suatu masalah
atau tokoh publik yang disampaikan secara halus melalui humor singkat.
Untuk memudahkan analisismu, gunakan tabel berikut ini.
Judul
Cara Keledai Membaca Buku
Masalah yang dibahas
Kebiasaan Mereka
Unsur humor
Seekor keledai membaca buku dengan cara
menjilat-jilat lembaran buku.
Makna tersirat yang
disampaikan
Bila kita membaca buku tanpa memahami
isinya, kita sama bodohnya dengan seekor
keledai yang membaca buku dengan cara
menjilat-jilat lembaran buku.
Setelah mendiskusikan hasil kerjamu, kerjakan tugas berikut.
1. Jelaskan batasan anekdot dengan singkat dan jelas!
2. Sebutkan isi pokok anekdot!
3. Jelaskan fungsi anekdot. Bila perlu sertai dengan contoh.
Contoh Jawaban
Batasan anekdot
110
Anekdot adalah sebuah cerita pendek yang berisi sebuah
sindiran terhadap sesuatu atau seseorang yang dilengkapi
dengan humor.
Isi pokok
anekdot
Isi pokok dari sebuah teks anekdot adalah sebuah sindirian
pada suatu hal atau pada seseorang.
Fungsi anekdot
Fungsi dari anekdot adalah sebuah hiburan atau intermezo
yang dilengkapi dengan sebuah sindiran terhadap suatu hal.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot
Kegiatan siswa adalah berdiskusi kelompok untuk mendiskusikan penyebab
kelucuan anekdot.
Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat,
tetapi mengena. Dalam anekdot berjudul Dosen yang juga Menjadi Pejabat
terdapat sindiran atas dosen yang juga menjadi pejabat. Cerita tersebut menjadi
lucu karena alasan dosen tidak mau berdiri, duduk terus selama mengajar, karena
takut akan kehilangan kursinya kalau ia duduk.
Tugas
Secara berpasangan, siswa mendiskusikan penyebab kelucuan anekdot Cara
Keledai Membaca Buku.
Contoh Jawaban
Alasan kelucuan
anekdot Cara Keledai
Membaca Buku
Pada saat Nasrudin menjelaskan caranya
mengajarkan keledai membaca serta
penjelasannya tentang cara keledai membaca,
terutama pada kalimat, “Memang demikianlah
cara keledai membaca, hanya membalik-balik
halaman tanpa mengerti isinya”.
Petunjuk untuk Guru
Untuk menambah pemahaman siswa, guru juga dapat bertanya jawab
tentang anekdot lain yang pernah dibaca atau didengar siswa. Namun, guru
harus mengontrol anekdot yang diceritakan siswa bukan anekdot yang
isinya hujatan pada tokoh atau kelompok tertentu atau menggunakan katakata yang tidak santun. Bila siswa menyampaikan contoh anekdot yang
kurang layak, ajaklah mereka mendiskusikannya. Tekankan pemahaman
bahwa anekdot dibuat untuk menyampaikan kritikan melalui humor agar
tidak menyakitkan pihak yang disindir.
Bahasa Indonesia
111
B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot
Ind 1
Membandingkan anekdot dengan humor.
Ind 2
Menganalisis kritik yang disampaikan secara tersirat dalam anekdot.
Ind 3
Menyimpulkan makna tersirat dari anekdot.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Membandingkan Anekdot dengan Humor
Pada pembelajaran sebelumnya, siswa telah belajar bahwa anekdot adalah cerita
singkat yang lucu dan menarik. Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan
sebagai anekdot? Seringkali orang menyamakan antara humor dengan anekdot.
Agar dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara keduanya, bacalah
humor berikut ini.
Surat Cinta Tukang Buah dan Tukang Sayur
Sumber: Terasimaji.blogspot.com
112
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Surat Tukang Buah kepada Tukang Sayur
Wajahmu memang manggis
sifatmu juga melon kolis
Tapi hatiku nanas karena cemburu
Terasa sirsak napasku
Hatiku anggur lebur
Ini delima dalam hidupku
Memang ini salakku
Jarang apel di malam minggu
Ya Tuhan ... Aku mohon belimbing-mu
Kalo memang per-pisang-an ini yang
terbaik untukmu
Semangka kau bahagia dengan pria lain
Sawo nara………
Dari : Durianto
Balasan dari Tukang sayur
Membalas kentang suratmu itu
Brokoli-brokoli sudah kubilang
Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai
Jagungmu tak pernah dicukur
Disuruh dateng malem minggu
eh nongolnya hari labu
Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare
Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel
Terus terong aja
cintaku padamu sudah lama tomat
Jangan kangkung aku lagi
aku mau hidup seledri
Cabe dech.
Dari : Sayurati
(Dikutip dari https://plus.google.com/u/0/communities/
104074508652281682239 dengan penyesuaian)
Setelah membaca humor tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Apakah ide cerita diangkat dari kejadian nyata?
2. Apakah masalah yang diangkat dalam humor tersebut berkaitan dengan tokoh
publik (penting) dan kepentingan masyarakat umum?
3. Apakah ada makna tersirat yang disampaikan dalam bentuk kritik atau
sindiran di dalamnya?
4. Apakah tujuan komunikasi pencerita hanya untuk menghibur atau ada tujuan lain?
Contoh Jawaban Tugas 1
Sumber ide
Ide cerita yang diambil pada humor tersebut hanyalah sebuah
cerita rekaan atau imajinasi saja.
Masalah
Masalah yang diangkat pada teks humor tersebut adalah cerita
sehari-hari atau peristiwa yang umum terjadi dan tidak berkaitan
dengan tokoh publik dan kepentingan masyarakat umum.
Makna tersirat
Tujuan
komunikasi
Tidak ada makna tersirat dalam teks humor tersebut.
Tujuan komunikasi dari teks tersebut sebagai sebuah hiburan.
Bahasa Indonesia
113
Selesai mengerjakan tugas tersebut, siswa diajak mendiskusikan persamaan dan
perbedannya dengan teks anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat seperti berikut ini.
Aspek
Anekdot Dosen yang
Menjadi Pejabat
Humor Surat Cinta Tukang
Buah kepada Tukang Sayur
Ide cerita
Peristiwa nyata
Rekaan
Isi
Masalah terkait tokoh
publik atau masalah yang
menyangkut orang banyak
Masalah kehidupan seharihari, umum
Fungsi
komunikasi
Menyampaikan kritik/
sindiran secara halus
Menghibur
Makna
tersirat
Menyadarkan para pejabat
agar bila masa jabatannya
habis mereka bersedia untuk
turun dari jabatannya dan
siap digantikan oleh yang lain
Tidak ada makna atau pesan
tersirat yang disampaikan
Tugas 1
Sekarang, cobalah membaca cerita-cerita lucu berikut ini kemudian kenalilah
mana yang merupakan anekdot dan mana yang merupakan cerita lucu (humor)?
Agar dapat lebih memahami isi cerita dan menangkap makna yang disampaikan
penulisnya, peragakanlah cerita lucu berikut ini di depan kelas.
Cerita 1
Mau Gaji Besar?
114
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Cerita 2
Profesi Anak-anak Ibu Penjual Kue
Sumber: https-//upload.wikimedia.org
Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue.
Bapak : “Sudah berapa lama jualan kue?”
Ibu
: “Sudah hampir 30 tahun.”
Bapak : “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?”
Ibu
: “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan,
dan yang ke-4 di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak.”
Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum.
Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau.
Bapak : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses
dan jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan
Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.”
Bapak : “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan DPR?”
Ibu
: “Sama ... jualan kue juga.”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id
Cerita 3
Nangka Impor
Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita. Saya pernah
makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam. Saya kaget
ternyata salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya.
Saya penasaran. Maka langsung saya pesan satu porsi. Setelah saya ciicipi,
percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli!
Lebih penasaran lagi. Maka saya nanya:
“Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan
di tempat aslinya?”
Bahasa Indonesia
115
“Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau
kami di sini memakai nangka impor,” jawabnya.
“Emang nangkanya impor dari mana?”
“Dari Yogya, Mas...”
Cerita 4
Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa
terpaksa berhenti di tengah jalan karena bannya bocor. Ketika sedang mengganti ban,
si Sopir tak sengaja menendang ke empat bautnya hingga masuk selokan. Dengan
panik si Sopir berteriak, “Waduuuh, gimana gue bisa pasang ban kalau bautnya
hilang?”Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, “Bang copotin
aja tuh satu baut dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya. Jadi,
masing-masing ban dapat tiga baut.Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut.”
Mendengar usul pasien gila tersebut, si Sopir langsung lega. “Pinter juga Lo
tapi ... kenapa Lo masuk rumah sakit jiwa sih?”
Pasien itu menjawab, “Helooooo ... plis dech, kita ini Cuma gila. Bukan bego
kayak Lo.”
Tugas 2
Berdasarkan hasil kerjamu di atas, rumuskanlah persamaan dan perbedaan
antara humor dan anekdot.
Contoh Jawaban
Anekdot
Perbedaan
1.
2.
3.
116
Makna yang disampaikan
adalah makna yang
tersirat, bukan makna
sesungguhnya.
Mengandung sindiran
terhadap seseorang atau
kelompok masyarakat
tertentu.
Topik yang dibahas
mengenai hal yang
berhubungan dengan
kepentingan khalayak
ramai.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Humor
1.
Tidak mengandung makna
tersirat.
2.
Hanya merupakan hiburan
semata.
3.
Topik yang dibicarakan
merupakan topik umum
pada kehidupan sehari-hari
dan tidak berhubungan
dengan kepentingan orang
banyak.
Persamaan anekdot dengan humor adalah sebagai berikut.
Keduanya sama-sama mengandung humor (unsur kelucuan). Meskipun
ide cerita dalam anekdot diangkat dari kejadian nyata, tetapi cerita yang
disajikan sama dengan anekdot yakni sama-sama rekaan. Cerita rekaan
dalam anekdot disajikan dengan berbagai cara misalnya dengan mengganti
nama tokoh, waktu, dan tempat peristiwa terjadi.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 2
Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot
Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak
disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara
pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar
pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi
tanpa menimbulkan ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan
ungkapan yaitu berupa kata, frasa, atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan
makna sebenarnya.
Berikut adalah contoh analisis kritik atau sindiran dalam anekdot Dosen yang
Menjadi Pejabat.
Kata, frasa, klausa,
atau kalimat
Makna idiomatis
Kursi
Jabatan
Takut kursinya diambil orang
Takut jabatannya direbut orang lain
Berdasarkan identifikasi kata dan klausa idiomatis dalam tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa kritik yang disampaikan dalam anekdot tersebut ditujukan
pada para pejabat yang tidak mau atau takut dilengserkan. Pesan tersirat yang ingin
disampaikan adalah agar para pejabat sadar diri dan beredia diganti oleh generasi
berikutnya ketika masa jabatannya habis.
Tugas 2
Tugas siswa adalah mengetahui makna tersirat yang terkandung dalam anekdot.
Bahasa Indonesia
117
Contoh Jawaban
Judul anekdot: Acara TV
Kata, frasa, klausa,
atau kalimat
Makna idiomatis
Jawaban dari pertanyaan penawaran
hadiah, “Wah, mau banget!”
Seseorang yang ingin mendapatkan
uang secara instan.
Kalimat “kerja pak!”
Menyuruh seseorang untuk
berusaha dahulu.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 3
Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot
Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja
lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Sekarang,
mari kita perhatikan lagi anekdot dosen yang juga menjadi pejabat berikut ini.
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk,
tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.
Dalam teks anekdot di atas, kritik yang diampaikan ditujukan pada para pejabat
yang takut dan tidak mau turun dari jabatannya atau takut kehilangan jabatan.
118
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang
tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar para
pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah habis,
hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain.
Jadi, makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang
hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan
atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot.
Tugas 2
Siswa ditugasi untuk membaca kembali anekdot-anekdot. Kemudian,
menentukan makna tersiratnya dengan menggunakan tabel berikut ini.
Contoh Jawaban
Judul anekdot
Gaji Besar
Kritikan/ sindiran
Sindiran pada orang yang hanya
ingin mendapatkan gaji besar,
kekayaan dan jabatan secara instan,
tetapi mau berusaha terlebih dahulu.
Makna tersirat
Kalau mau kaya
orang harus mau
bekerja.
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
Ind 1
Mengidentifikasi struktur teks anekdot.
Ind 2
Mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot.
Ind 3
Menganalisis kebahasaan teks anekdot.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang yang membedakannya dengan teks lainnya.
Teks anekdot memiliki struktur abstraksi ^ orientasi ^ krisis ^ reaksi ^ koda.
1. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran
umum tentang isi suatu teks.
Bahasa Indonesia
119
2.
3.
4.
5.
Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu
krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab
timbulnya krisis.
Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada
bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya.
Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya
cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan
atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya
ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan
koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada.
Contoh analisis struktur teks anekdot.
Aksi Maling Tertangkap CCTV
Isi
Struktur
Seorang warga melapor kemalingan.
Abstraksi
Pelapor
Polisi
Pelapor
: “Pak saya kemalingan.”
: “Kemalingan apa?”
: “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”
Orientasi
Polisi
Pelapor
: “Kemalingan kok beruntung?”
: “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan
jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”
: “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”
Krisis
Reaksi
Polisi
: “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh
keheranan.
: “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”
Pelapor
: (hanya bisa pasrah tak berdaya).
Koda
Polisi
Pelapor
Petunjuk untuk Guru
Guru dapat menyampaikan materi struktur teks anekdot dengan dua cara.
Cara pertama, guru menjelaskan struktur teks anekdot isi tiap-tiap bagian
struktur dengan menugaskan para siswa secara individual menganalisis
struktur teks anekdot, kemudian mendiskusikan hasil kerjanya dalam diskusi
kelas. Dalam diskusi ini, guru sekaligus mengajak siswa mendiskusikan isi
tiap bagian struktur teks.
Cara kedua, guru memberikan contoh analisis teks anekdot kemudian
mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan isi tiap-tiap bagian struktur
tek tersebut.
120
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tugas
Menganalisis struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini.
Kerjakan di buku tugasmu.
Contoh Jawaban
Judul anekdot: Dosen yang juga Menjadi Pejabat.
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk,
tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Mengenal Berbagai Pola Penyajian Anekdot
Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh
penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat
pada anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat.
Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung
adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan
seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Perhatikan kutipan berikut ini.
Bahasa Indonesia
121
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Kutipan anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik ( “ ....”)
2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital.
3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda
titik dua (:).
Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang
Menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. Coba
bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini.
Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Sumber: https-//www.unodc.org
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?”
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
“Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi
dalam kasus ini?” ulang pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi.
Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi
berbicara dengan Anda.”
Sumber: https://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id
122
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tugas
Untuk dapat memahami pola penyakjian anekdot, lakukan kegiatan berikut ini.
1. Ubahlah penyajian anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dari bentuk
dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi.
2. Ubahlah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling
Tertangkap CCTV.
Contoh Jawaban
Aksi Maling Tertangkap CCTV
Dialog
Seorang warga melapor kemalingan.
Pelapor : “Pak saya kemalingan.”
Polisi
: “Kemalingan apa?”
Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya
beruntung Pak...”
Polisi
: “Kemalingan kok
beruntung?”
Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung
karena CCTV merekam
dengan jelas. Saya bisa
melihat dengan jelas wajah
malingnya.”
Polisi
: “Sudah minta izin
malingnya untuk
merekam?”
Pelapor :
“Belum .... “ (sambil
menatap polisi dengan
penuh keheranan.
Polisi
: “Itu ilegal. Anda saya
tangkap.”
Pelapor :
(hanya bisa pasrah tak
berdaya).
Narasi
Seorang warga melapor kemalingan
kepada kepolisian.
“Pak saya kemalingan,” lapornya.
“Kemalingan apa?” tanya Polisi.
“Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..,”
jawab pelapor dengan tersenyum.
Polisi bingung mendengar cerita
pelapor.
“Kemalingan kok beruntung?” tanya
polisi.
“Iya pak. Saya beruntung karena CCTV
merekam dengan jelas. Saya bisa
melihat dengan jelas wajah malingnya.”
“Sudah minta izin malingnya untuk
merekam?” tanya Polisi.
“Belum ....,“ jawab pelapor sambil
menatap polisi dengan penuh
keheranan.
“Itu ilegal. Anda saya tangkap, ” kata
Polisi.
Pelapor bengong dan hanya bisa
pasrah menerima kenyataan.
Bahasa Indonesia
123
Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Dialog
Narasi
Pada puncak pengadilan korupsi politik,
Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
Jaksa
: “Apakah benar, bahwa anda
menerima lima ribu dolar
untuk berkompromi dalam
kasus ini?”
Saksi
: (menatap keluar jendela
seolah-olah tidak
mendengar pertanyaan)
Jaksa
: “Apakah benar, bahwa anda
menerima lima ribu dolar
untuk berkompromi dalam
kasus ini?”
Saksi
: (tidak menanggapi)
Hakim
: “Pak, tolong jawab
pertanyaan Jaksa.”
Saksi
: (kaget) “Oh, maaf. Saya pikir
dia tadi berbicara dengan
Anda.”
Pada puncak pengadilan korupsi
politik, Jaksa penuntut umum
menyerang saksi.
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa
Anda menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?”
Saksi menatap keluar jendela seolaholah tidak mendengar pertanyaan.
“Bukankah benar bahwa Anda
menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?” ulang
pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi.
Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong
jawab pertanyaan Jaksa.”
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil
berkata kepada hakim, “Saya pikir dia
tadi berbicara dengan Anda.”
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 3
Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu
(a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu; (b) menggunakan
kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban;
(c) menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan
waktu seperti kemudian, dan lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis,
membaca, berjalan, dan sebagainya; (e) menggunakan imperative sentece (kalimat
perintah); (f) menggunakan (kalimat seru).
Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog,
penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
Contoh analisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak
124
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pidana Korupsi.
Unsur Kebahasaan
Cotoh Kalimat
Kalimat yang menyatakan
peristiwa masa lalu
Pada puncak pengadilan korupsi politik,
Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
Kalimat retoris
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa
Anda menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?”
Penggunaan konjungsi yang
menyatakan hubungan waktu
Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong
jawab pertanyaan Jaksa.”
Penggunaan kata kerja aksi
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah
tidak mendengar pertanyaan.
Penggunaan kalimat perintah
“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
Penggunaan kalimat seru
“Oh, maaf.”
Tugas
Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen
yang Menjadi Pejabat, kemudian analisislah kaidah kebahasaannya dengan
menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu.
Contoh Jawaban
Judul anekdot: Aksi maling Tertangkap CCTV
Unsur Kebahasaan
Contoh Kalimat
Kalimat yang menyatakan
peristiwa masa lalu
Seorang warga melapor kemalingan.
Penggunaan kata kerja aksi
Iya pak. Saya beruntung karena CCTV
merekam dengan jelas. Saya bisa melihat
dengan jelas wajah malingnya.”
Penggunaan kalimat seru
“Itu ilegal. Anda saya tangkap.”
Bahasa Indonesia
125
Judul anekdot: Dosen yang menjadi Pejabat
Unsur Kebahasaan
Contoh Kalimat
Kalimat langsung
Dalam teks tersebut, semua dialog ditulis dalam
bentuk drama menggunakan kalimat langsung.
Penggunaan kata kerja aksi
“Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki
orang lain.”
Penggunaan kalimat seru
Udin: “???”
D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan
Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan
Ind 1
Menceritakan kembali isi anekdot dengan pola penyajian yang berbeda.
Ind 2
Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak
atau perilaku seorang tokoh publik.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Menceritakan Kembali Isi Anekdot dengan
Pola Penyajian yang Berbeda
Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot
yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga
menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap
harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya.
Setelah memahami batasan anekdot, isi, struktur dan ciri kebahasaannya,
berikutnya siswa akan belajar menulis anekdot. Untuk dapat menulis anekdot,
terlebih dulu belajarlah menuliskan kembali teks anekdot yang kamu baca dengan
pola penyajian yang berbeda.
Berikut ini adalah contoh teks anekdot Seorang Dosen yang juga Menjadi Pejabat dengan
pola penyajian naratif yang diubah dari teks aslinya yang berbentuk dialog.
126
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah
mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogak-ogahan menjawab pertanyaan
Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak penting.
Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya.
“Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin
merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen
yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang
lain.” Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara
dosen dan pejabat.
“Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono.
Udin: “???”
Tugas
Untuk dapat lebih memahami bagaimana penggunaan kalimat langsung dalam
anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog dan dalam bentuk narasi, siswa diberi
tugas berikut ini.
1. Mengubah penyajian anekdot Aksi maling Tertangkap CCTV dari bentuk
dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi.
2. Mengubah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling
Tertangkap CCTV.
Petunjuk untuk Guru
Penilaian hasil kerja siswa difokuskan pada perubahan pola penyajian
teks anekdot, tetapi tetap mempertahankan isi teks anekdot aslinya dan
ketepatan struktur serta kebahasaannya.
Teks anekdot karya siswa ini sebisa mungkin dipublikasikan agar
dapat dibaca oleh publik. Pameran yang dimaksud tidak harus pameran
besar, bisa pameran dalam kelas dengan menggunakan kertas manila atau
stereo foam sebagai media kemudian ditampilkan seperti majalah dinding.
Pada sekolah-sekolah yang terjangkau jaringan internet, guru juga dapat
mendorong siswa untuk memublikasikan karyanya melalui blog.
Pada saat pameran, siswa bertugas memberi tanggapan terhadap anekdot
yang ditulis temannya.
Bahasa Indonesia
127
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian
yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu.
Hal tersebut adalah tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, dan pola penyajian teks
anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun
anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya
kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri.
Dalam contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun.
Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian
pada kolom ketiga.
No.
Aspek
Isi
1.
Tema
Kasih sayang pada orang tua
2.
Kritik
Anak yang memandang orang tua di masa tuanya sebagai
orang yang merepotkan.
3.
Humor/
kelucuan
Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak kecil
4.
Tokoh
Kakek tua, ayah dan ibu (anak), cucu 6 tahun
5.
Struktur
6.
128
Alur
Observasi
Kakek tua yang tinggal bersama anak, menantu
dan cucu 6 tahun.
Orientasi
Kebiasaan makan malam di rumah si anak.
Kakek tua makannya sering berantakan.
Krisis
Kakek tua diberi meja kecil terpisah di pojok,
dengan alat makan anti pecah.
Reaksi
Cucu 6 tahun membuat replika meja terpisah.
Koda
Cucu 6 tahun mengungkap-kan kelak akan
membuat meja terpisah juga untuk ayah dan ibunya.
Kakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang
berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan
tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan
alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja
terpisah dengan alat makan anti pecah.
Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6
tahun yang tengah bermain membuat replika meja.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
No.
7
8
Aspek
Isi
Pola
penyajian
Narasi
Teks
anekdot
Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu
berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek
yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar
dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan.
Sendok dan garpu kerap jatuh.
Saat si kakek meraih gelas, susu tumpah membasahi taplak. Anak
dan menantunya menjadi gusar.
Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut
ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan
mangkuk melamin yang tidak gampang pecah.
Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar
ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru
mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi.
Sang cucu yang baru berusia 6 tahunmengamati semua kejadian itu
dalam diam.
Suatu hari si ayah memperhatikan anaknya sedang membuat
replika mainan kayu.
“Sedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang
membuat meja buat Ayah dan Ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila
aku besar nanti.” Ayah anak kecil itu langsung terdiam.
Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak
makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh,
makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah.
Sumber: J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman 47.
(dengan penyesuaian)
Selanjutnya, siswa diberi tugas individual untuk menulis teks anekdot.
Petunjuk untuk Guru
Penilaian teks anekdot karya siswa difokuskan pada kesesuaian isi teks anekdot,
ketepatan, dan kelengkapan struktur serta kebahasaannya.
Teks anekdot karya siswa ini sebisa mungkin dipublikasikan agar dapat dibaca oleh
publik. Pameran yang dimaksud tidak harus pameran besar, bisa pameran dalam
kelas dengan menggunakan kertas manila atau stereo foam sebagai media kemudian
ditampilkan seperti majalah dinding. Pada sekolah-sekolah yang terjangkau
jaringan internet, guru juga dapat mendorong siswa untuk memublikasikan
karyanya melalui blog.
Bahasa Indonesia
129
Petunjuk untuk pameran
1.
2.
3.
4.
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok membuat majalah dinding dua dimesi atau tiga
dimensi untuk memamerkan anekdotnya. Siswa disarankan
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar tempat
tinggalnya.
Pameran dilakukan di halaman atau taman sekolah.
Setiap siswa wajib memberikan tanggapan tertulis terhadap pameran
karya kelompok lain.
Setelah bekerja secara individu menyusun anekdot yang temanya dipilih
sendiri oleh guru, dengan isi dan gaya bahasa siswa, siswa ditugaskan untuk
mempresentasikan anekdot yang dibuatnya di depan kelas.
Lakukan langkah-langkah berikut.
1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Siswa membuat majalah dinding dua dimesi atau tiga dimensi untuk
memamerkan anekdotmu. Sebaiknya siswa disarankan untuk menggunakan
bahan-bahan yang mudah dan murah didapatkan di sekitar lingkungan
tempat tinggalnya.
3. Pameran di halaman atau taman sekolah.
4. Setiap siswa haru membuat komentar terhadap mading karya kelompok lain.
130
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian baik melalui tes tertulis
maupun penugasan, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Berikut ini adalah
contoh rumus penentuan nilai akhir untuk KD 3 (pengetahuan).
NA = (2 X Rt Tugas individu) + Rt Tugas kelompok + (2 X Nilai Tes)
3
Keterangan:
NA
: Nilai akhir
Rt Tugas individu : Rata-rata nilai tugas individu
Rt Tugas kelompok : Rata-rata nilai tugas kelompok
Contoh tes tulis:
Petunjuk: Bacalah teks eksposisi berikut ini, kemudian kerjakan soal-soal yang
disediakan!
Seorang bocah bertanya kepada ayahnya, “Ayah, dapatkah Ayah jelaskan apa itu politik?”
Ayah: “Nak, Ayah akan jelaskan agar kamu mudah mengerti. Ayah adalah pencari
nafkah bagi keluarga. Ayah bisa disebut kapitalisme. Ibu adalah pengatur keuangan.
Ibumu boleh kamu sebut pemerintah. Ayah dan Ibu memenuhi kebutuhanmu. Kamu
adalah rakyat. Bibi, pembantu kita, dinamakan buruh. Adikmu yang masih bayi, kita
sebut masa depan.”
Setelah selesai berbicara dengan ayahnya, anak itu masuk kamarnya untuk tidur.
Tengah malam ia mendengar adiknya menangis. Ia bangun dan memeriksa. Adiknya
basah kuyup dan kotro karena ompol dan buang air besar. Anak itu pergi ke kamar
orangtuanya. Ia melihat ibunya sedang tertidur pulas. Tak ingin membangunkan
ibunya, ia pergi ke kamar pembantu. Kamar pembantu terkunci. Tetapi di balik pintu,
ia bisa mendengar suara ayahnya bersama pembantu. Ia sangat marah, tetapi langsung
kembali ke kamarnya.
Keesokan harinya, anak itu berkata kepada ayahnya.
“Kurasa sekarang aku mengerti apa itu politik.”
“Bagus, Nak, ceritakan kepadaku apa pendapatmu tentang politik?”
“Saat kapitalisme memanfaatkan buruh, pemerintah tertidur, rakyat hanya bisa
menonton dan bingung mendapati masa depan berada dalam kesulitan besar.”
Sumber: J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu
Bahasa Indonesia
131
1. Jelaskan permasalahan yang dikkritisi dalam teks anekdot tersebut!
2. Apa kritik yang diampaikan dalam teks anekdot tersebut! Tunjukkan kalimat
yang menujukkan hal tersebut sebagai bukti!
3. Analisislah struktur teks anekdot tersebut!
4. Ubahlah pola penyajian teks anekdot tersebut menjadi berbentuk dialog (drama)!
Kriteria Penilaian
No.
soal
Deskripsi
Skor
Skor
maksimal
1.
Jawaban tepat, alasan tepat.
Jawaban tepat, alasan salah.
Jawaban salah, alasan salah.
20
10
10
20
2.
Kritikan tepat, bukti tepat.
Kritikan hampir benar, bukti benar/
Kritikan tepat, bukti salah.
Kritikan salah, bukti salah
20
10
20
Identifikasi struktur teks lengkap
dan tepat.
Identifikasi struktur teks sebagian
besar tepat.
Identifikasi struktur teks
separuhnya tepat.
Identifikasi struktur teks hanya
sebagian kecil tepat.
30
Isi, struktur, dan kebahasaan benar
Isi dan kebahasaan benar, struktur
kurang tepat.
Isi dan struktur tepat, kebahasaan
sebagian besar tepat
Isi kurang tepat, struktur dan
kebahasaan sebagian besar tepat.
Isi kurang tepat, struktur dan
kebahasaan sebagian besar kurang
tepat.
30
20
3.
4.
10
30
20
20
10
30
20
10
10
Skor akhir diperoleh dari akumulasi skor, sehingga skor maksimal adalah 100.
132
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
b. Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik,
projek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat
berupa unjuk kerja lisan maupun tulis. Projek diberikan diberikan minimal 1kali
dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran akhir.
Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan siswa
selama proses pembelajaran.
Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 (keterampilan) diambil dari nilai
optimal yang diperoleh siswa pada stiap KD.
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar
(portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani
serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada
bagian yang telah disediakan.
Bahasa Indonesia
133
“
ORANG-ORANG
YANG MELONTARKAN
KRITIK BAGI KITA
PADA HAKIKATNYA ADALAH
PENGAWAL JIWA KITA,
YANG BEKERJA
TANPA BAYARAN.
pejuang dan penulis
dari Belanda
134
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
“
Corrie Ten Boom
Bab IV
MELESTARIK AN NIL AI KEARIFAN
LOK AL MEL ALUI CERITA R AK YAT
Sumber: www.merpatitempur.com
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
Buku Guru Bahasa Indonesia
135
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai
dan isi yang terkandung dalam
cerita rakyat (hikayat) baik lisan
maupun tulis.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita
rakyat (hikayat) yang didengar
dan dibaca.
136
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan
kebahasaan cerita rakyat dan
cerpen.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat
(hikayat) ke dalam bentuk
cerpen dengan memerhatikan isi
dan nilai-nilai.
PETA KONSEP
Mengidentifikasi nilainilai dan isi hikayat
Mengembangkan makna
(isi dan nilai) hikayat
MELESTARIKAN NILAI
KEARIFAN LOKAL
MELALUI CERITA RAKYAT
Membandingkan
nilai-nilai-nilai dan
kebahasaan cerita rakyat
(hikayat) dan cerpen
Mengidentifikasi
karakteristik hikayat
Mengidentifikasi nilai-nilai
yang terdapat dalam hikayat.
Mengidentifikasi nilai-nilai
dalam hikayat yang masih
sesuai dengan kehidupan
saat ini.
Menjelaskan kesesuaian
nilai-nilai dalam hikayat
dengan kehidupan saat ini
dalam teks eksposisi lisan
maupun tulisan hikayat
Mengidentifikasi
karakteristik bahasa
dalam hikayat
Membandingkan penggunaan
bahasa dalam cerpen dan
hikayat
Membandingkan nilai dalam
hikayat dengan dalam cerpen
Mengembangkan hikayat
ke dalam bentuk cerpen
Menceritakan kembali isi
hikayat ke dalam bentuk cerpen
Bahasa Indonesia
137
A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat
Ind 1
Mengidentifikasi isi pokok hikayat dengan bahasa sendiri.
Ind 2
Mengidentifikasi karakteristik hikayat.
Ind 3
Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Isi Pokok Cerita Hikayat
Hikayat termasuk cerita rakyat yang perlu dilestarikan. Cerita rakyat merupakan
titipan budaya dari nenek moyang kepada generasi penerus bangsa. Cerita rakyat
penting dilestarikan dan dikembangkan. Setidaknya, ada tiga fungsi cerita rakyat
yang mengharuskan kita tetap melestarikannya, yaitu:
1. sebagai sarana hiburan;
2. sebagai sarana pendidikan karena di dalamnya terkandung banyak nilai yang
dapat diteladani dalam kehidupan;
3. sebagai sarana menunjukkan dan melestarikan budaya bangsa karena dari cerita
rakyat dapat dikokohkan nilai sosial dan budaya suatu bangsa.
Berikut adalah contoh hikayat untuk dibacakan. Siswa diminta menutup
bukunya saat pembacaan hikayat berikut.
Hikayat Indera Bangsawan
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri
Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka
pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada
fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah
dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah
dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan
menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun
dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka
dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan
isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang
138
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
patut dirayakan dalam negeri karena anaknya
kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda
pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada
kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu
dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya:
barang siapa yang dapat mencari buluh perindu
yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja
di dalam negeri.
Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah
Peri dan Indera Bangsawan pun bermohon pergi
mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan
keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk
rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari
hidup.
Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan,
kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan
Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi
saling cari mencari.
Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan saudaranya Indera
Bangsawan. Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala
dan berjalan dengan sekuat-kuatnya.
Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman, dan bertemu sebuah
mahligai. Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung.
Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang yang
melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang
itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari
menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya ia
ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang
lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan
dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah
Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri
dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya.
Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia sampai
di suatu padang yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang itu dan
bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan
bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah yang diperintah
oleh Raja Kabir.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya,
Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan
oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa
barang siapa yang dapat menangkap Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak
perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala
Bahasa Indonesia
139
Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu
harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu. Baginda
bertitah lagi. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang
akan menjadi suami tuan puteri.”
Setelah mendengar kata-kata baginda Si Hutan pun pergi mengambil seruas
buluh yang berisi susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu.Maka
ia pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan
rupanya pun kembali seperti dahulu kala.
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang
disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu
itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan
pahanya diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun
menyingsingkan kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas.
Dengan hati yang gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib
berkata bahwa susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara
itu Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan
menunjukkannya kepada raja.
Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau
ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri
pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri sembuh, baginda tetap bersedih.
Baginda harus menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila
ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya.
Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginda
berkata kepada sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan
menjadi suami Puteri. Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indrra Bangsawan. Indera
Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil jubah Buraksa yaitu dengan
memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam gentong minum Buraksa. Saat Buraksa
datang hendak mengambil Puteri, Puteri menyuguhkan makanan, buah-buahan, dan
minuman pada Buraksa. Tergoda sajian yang lezat itu tanpa pikir panjang Buraksa
menghabiskan semuanya lalu meneguk habis air minum dalam gentong.
Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera Bangsawan segera membawa lari
Puteri dan mengambil jubah Buraksa. Hatta Buraksa terbangun, Buraksa menjadi
lumpuh akibat ramuan daun-daunan dalam air minumnya.
Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat Buraksa tak berdaya, mereka
mengambil selimut Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka hendak
mengatakan kepada Raja bahwa selimut Buraksa sebagai jubah Buraksa.
Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera menyerahkan Puteri dan
jubah Buraksa. Hata Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan
Puteri. Saat itu sembilan anak raja datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya
mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong
diketahui raja dan rakyatnya.
Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
140
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Untuk memahami isi pokok hikayat, siswa diminta menjawab pertanyaanpertanyaan berikut.
Tugas 1
Dapatkah kamu memahami isi teks hikayat yang dibacakan tadi? Untuk mengecek
pemahaman kamu, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah Indera Bangsawan?
2. Bagaimana keadaan kelahiran Indera Bangsawan?
3. Siapakah putri yang ditolong oleh saudara kembar Indera Bangsawan?
4. Apa yang dilakukan Syah Peri setelah berpisah dengan Indera Bangsawan?
5. Mengapa Indera Bangsawan dan Syah Peri terpisah?
6. Bagaimanakah cara Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa?
7. Bagaimana cara Indera Bangsawan masuk ke dalam istana Raja Kabir?
8. Siapakah yang selalu menolong Indera Bangsawan sehingga ia selalu bisa melakukan hal sulit yang diminta Raja Kabir?
9. Apakah Putri Kemala Sari mengetahui penyamaran Indera Bangsawan?
10. Apa amanat yang dapat dipetik dari cerita hikayat di atas?
Contoh Jawaban
1.
Indera bangsawan adalah seorang anak putra dari raja Indera Bungsu dari
Negeri Kobat Syahrial.
2. Indera Bangsawan keluar dari rahim ibunya bersama dengan pedang.
3. Putri Kemala Sari.
4. Yang dilakukan Syah Peri setelah berpisah dengan Indera bangsawan adalah
menolong Putri Ratna Sari dan mengeluarkannya dari sebuah gendang, kemudian menangkap seekor garuda dan menikah dengan putri Ratna Sari.
5. Mereka terpisah karena terjadi hujan lebat yang disertai topan, angin ribut, kelam kabut, dan gelap gulita.
6. Dengan menggunakan jerat yang ditarik seekor kuda. Buraksa tertarik tali itu
saat minum air dari bejana.
7. Indera Bangsawan menyamar sebagi budak-budak berambut keriting.
8. Seorang raksasa.
9. Putri Kemala Sari tidak mengetahui penyamaran Indera bangsawan.
10. Jika membantu seseorang kita tidak boleh pamrih dan harus ikhlas dengan apa
yang kita lakukan orang lain.
Bahasa Indonesia
141
Tugas 2
Isi Pokok
142
Teks
Hikayat ini menceritkan
tentang dua putra raja,
kembar, yang bernama
Indera bangsawan dan
Syah Peri.
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama
Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah
berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh
putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh
orang membaca doa qunut dan sedekah kepada
fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan
Puteri Siti Kendi pun hamillah dan bersalin
dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua
keluarnya dengan panah dan yang muda dengan
pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita
dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan
anaknya yang muda Indera Bangsawan.
Meski Baginda raja
bingung menentukan calon
penggantinya sebagai raja
beliau tetap menyuruh
kedua putranya untuk
menunut ilmu agar layak
menjadi raja.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu
pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan
pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah
tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji
kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya
diketahuinya. Setelah beberapa lamanya,
mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat,
dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda
pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut
dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua
orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun
mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua
anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan
seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang
siapa yang dapat mencari buluh perindu yang
dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di
dalam negeri.
Syah Peri dan Indera
Bangsawan pun pergi
ke timur mencari buluh
perindu agar dapat
menjadi raja menggantikan
ayahandanya.
Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan
Indera Bangsawan pun bermohon pergi mencari
buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar
hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba
keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Isi Pokok
Teks
Syah Peri dan Indera
Bangsawan berpisah
karena hujan deras dan
badai besar.
Maka datang pada suatu hari, hujan pun
turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam
kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang
suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera
Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan
ribut, mereka pun pergi saling cari mencari.
Syah Peri hanya bisa
pasrah kepada Tuhan
karena terpisah dengan
Indera bangsawan.
Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah
bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan.
Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah
Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuatkuatnya.
Syah Peri menyelamatkan
Puteri Ratna Sari dan
dayang-dayangnya yang
ditawan Garuda. Akhirnya
Syah Peri menikah dengan
Puteri Ratna Sari.
Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada
suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai. Ia
naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah
gendang tergantung. Gendang itu dibukanya
dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang
yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu
diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu,
maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari
gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan
bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda.
Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya
dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di
dalam cembul yang lain ialah perkakas dan
dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri
mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala
Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya.
Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan
dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri
dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang
pengasuhnya.
Bahasa Indonesia
143
144
Isi Pokok
Teks
Dalam perjalanan mencari
saudaranya, Indera
Bangsawan tiba ke padang
yang luas dan bertemu
seorang raksasa yang
kemudian ia jadikan nenek
angkatnya.
Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi
mencari saudaranya. Ia sampai di suatu padang
yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang
ada di padang itu dan bertemu dengan seorang
raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan
menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang
berada di negeri Antah Berantah yang diperintah
oleh Raja Kabir.
Raja Kabir takluk pada
Buraksa dan berjanji akan
menyerahkan putrinya,
Kumala Sari. Karena Puteri
Kumala sari sakit raja
mengadakan sayembara
siapa pun yang bisa
menyembuhkan putrinya
akan dijadikan menantu.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa
dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala
Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian,
negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa.
Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah
mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat
membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan
anak perempuannya yang terlalu elok parasnya
itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari
pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum
mengatakan hanya air susu harimau yang
beranak mudalah yang dapat menyembuhkan
penyakit itu. Baginda bertitah lagi. “Barang siapa
yang dapat susu harimau beranak muda, ialah
yang akan menjadi suami tuan puteri.”
Indera Bangsawan
menyamar sebagai budakbudak berambut keriting
dan menjadi teman Puteri
Kemala Sari.
Setelah mendengar kata-kata baginda si Hutan
pun pergi mengambil seruas buluh yang berisi
susu kambing serta menyangkutkannya pada
pohon kayu. Maka ia pun duduk menunggui
pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya,
dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Isi Pokok
Teks
Dalam perjalanan mencari
susu harimau, Indera
bangsawan harus melawan
sembilan anak raja.
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja
meminta susu kambing yang disangkanya susu
harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan
berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan
diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya
diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan
orang itu pun menyingsingkan kainnya untuk diselit
Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan
hati yang gembira, mereka mempersembahkan
susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa susu
itu bukan susu harimau melainkan susu kambing.
Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapat
susu harimau dari raksasa (neneknya) dan
menunjukkannya kepada raja.
Indera Bangsawan berhasil
membawa susu harimau
dan menyembuhkan
Puteri.
Tabib berkata itulah susu harimau yang
sebenarnya. Diperaskannya susu harimau
ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali
diperaskan oleh tabib, maka Tuan Puteri
pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri
sembuh, baginda tetap bersedih. Baginda harus
menyerahkan tuan puteri kepada Buraksa,
raksasa laki-laki apabila ingin seluruh rakyat
selamat dari amarahnya. Baginda sudah
kehilangan daya upaya.
Indera Bangsawan
merencanakan untuk
mengalahkan Buraksa.
Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan
Puteri kepada Buraksa. Baginda berkata kepada
sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah
Buraksa akan menjadi suami Puteri. Untuk itu,
Nenek Raksasa mengajari Indera Bangsawan.
Indera Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari
cara mengambil jubah Buraksa yaitu dengan
memasukkan ramuan daun-daunan ke dalam
gentong minum Buraksa. Saat Buraksa datang
hendak mengambil Puteri, Puteri menyuguhkan
makanan, buah-buahan, dan minuman pada
Buraksa. Tergoda sajian yang lezat iti tanpa pikir
panjang Buraksa menghabiskan semuanya lalu
meneguk habis air minum dalam gentong.
Bahasa Indonesia
145
Isi Pokok
Teks
Setelah Buraksa tertidur
setelah minum ramuan
buatan Indera Bangsawan,
Indera bangsawan segera
menyelematakan Puteri.
Tak lama kemudian Buraksa tertidur. Indera
Bangsawan segera membawa lari Puteri dan
mengambil jubah Buraksa. Hatta Buraksa
terbangun, Buraksa menjadi lumpuh akibat
ramuan daun-daunan dalam air minumnya.
Sembilan anak raja
berencana menipu raja
dengan mengatakan
selimut Buraksa sebagai
jubah Buraksa.
Kemudian sembilan anak raja datang. Melihat
Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut
Buraksa dan segera menghadap Raja. Mereka
hendak mengatakan kepada Raja bahwa selimut
Buraksa sebagai jubah Buraksa.
Indera bangsawan
berhasil menyerahkan
Puteri dan jubah Buraksa
sebagai bukti bahwa
ia telah mengalahkan
Buraksa. Akhirnya, Indera
bangsawan dinikahkan
dengan Puteri.
Sesampainya di istana, Indera Bangsawan segera
menyerahkan Puteri dan jubah Buraksa. Hata
Raja mengumumkan hari pernikahan Indera
Bangsawan dan Puteri. Saat itu sembilan anak raja
datang. Mendengar pengumuman itu akhirnya
mereka memilih untuk pergi. Mereka malu kalau
sampai niat buruknya berbohong diketahui raja
dan rakyatnya.
Berdasarkan pokok-pokok isi hikayat di atas, siswa dibimbing menyusun
sinopsis. Sinopsis yang dibuat minimal mengandung pokok-pokok isi hikayat di
atas. Berikut contoh sinopsisnya.
Contoh Sinopsis:
Hikayat ini menceritakan tentang dua putra raja, kembar, yang bernama
Indera bangsawan dan Syah Peri. Baginda Raja menguji siapa yang paling
layak menjadi penggantinya. Ia kemudian menyuruh kedua putera kembarnya
untuk mencari buluh perindu. Dalam perjalanan, keduanya terpiah karena
hujan dan badai yang sangat besar.
Syah Peri berhasil menolong Puteri Ratna Sari dan dayang-dayangnya
yang ditawan Garuda. Akhirnya Syah Peri menikah dengan Puteri Ratna
Sari. Di tempat lain, Indera Bangsawan sampai ke Negeri Antah Berantah
yang dikuasai oleh Buraksa. Raja Kabir, Raja Negeri Antah Berantah
membuat sayembara siapa saja yang dapat mengalahkan Buraksa akan
dijadikan menantunya. Suatu hari, Syah Peri datang dan menolongnya untuk
mengalahkan Buraksa. Akhirnya, Indera Bangsawan menikah dengan Puteri
Kemala Sari setelah berhasil menangkap Buraksa.
146
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Petunjuk untuk Guru
Tugas 1 dan tugas 2 di atas dikerjakan dan dibahas di kelas dalam diskusi
kelompok. Sementara itu, tugas 3 menjadi PR, tugas perorangan. Namun,
dalam proses pembelajaran di kelas, guru dapat menugaskan satu atau dua
orang membacakan hasil kerjanya dan siswa lain memberikan tanggapan.
Contoh Jawaban Tugas 3
Siswa ditugaskan mencari pokok-pokok isi Hikayat Putri Kemuning kemudian
menggunakannya sebagai dasar menyusun sinopsis.
Isi Pokok
Teks
Hikayat ini
menceritakan
tentang seorang
raja yang terpaksa
mengasuh sendiri
10 orang putri
karena istrinya telah
meninggal dunia.
Sepuluh putrinya
itu sangat nakal dan
manja.
Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki sepuluh
orang putri yang cantik-cantik. Sang raja dikenal
sebagai raja yang bijaksana. Namun, ia terlalu sibuk
dengan kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu
untuk mendidik anak-anaknya. Istri sang raja sudah
meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu,
sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh.
Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka
hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau
belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka.
Pertengkaran sering terjadi di antara mereka.
Hanya satu putri
yang tidak nakal
dan tidak manja
yaitu Putri Kuning.
Kesepuluh putri itu dinamai dengan nama-nama warna.
Putri Sulung bernama Putri Jambon. Adik-adiknya
dinamai Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri
Kelabu, Putri Oranye, Putri Merah Merona, dan Putri
Kuning. Baju yang mereka pakai pun berwarna sama
dengan nama mereka. Dengan begitu, sang raja yang
sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh. Meskipun
kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Putri
Kuning sedikit berbeda, ia tak terlihat manja dan nakal.
Sebaliknya ia selalu riang dan dan tersenyum ramah
kepada siapapun. Ia lebih suka berpergian dengan inang
pengasuh daripada dengan kakak-kakaknya.
Bahasa Indonesia
147
148
Isi Pokok
Teks
Ketika ayahnya
akan bepergian
9 putrinya minta
dibawakan oleholeh baju dan
perhiasan yang
mahal sedangka
Putri Kuning hanya
minta ayahnya
pulang dengan
selamat.
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia
mengumpulkan semua putri-putrinya. “Aku hendak
pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian
inginkan?” tanya raja.
“Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Putri Jambon.
“Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Putri
Jingga. 9 anak raja meminta hadiah yang mahalmahal pada ayahanda mereka. Lain halnya dengan
Putri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang
lengan ayahnya. “Ayah, aku hanya ingin ayah kembali
dengan selamat,” katanya. Kakak-kakaknya tertawa dan
mencemoohkannya.
“Anakku, sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku
akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah
indah buatmu,” kata sang raja. Tak lama kemudian, raja
pun pergi.
Selama ayahnya
pergi kesembilan
putri raja semakin
nakal dan malas,
sebaliknya Putri
Kuning merawat
taman ayahnya
dengan rajin.
Selama sang raja pergi, para putri semakin nakal dan
malas. Mereka sering membentak inang pengasuh
dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena
sibuk menuruti permintaan para putri yang rewel itu,
pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Putri
Kuning sangat sedih melihatnya karena taman adalah
tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu, Putri Kuning
mengambil sapu dan mulai membersihkan taman
itu. Daun-daun kering dirontokkannya, rumput liar
dicabutnya, dan dahan-dahan pohon dipangkasnya
hingga rapi. Semula inang pengasuh melarangnya,
namun Putri Kuning tetap berkeras mengerjakannya.
Putri Kuning
diledek sebagai
pembantu oleh
kakak-kakaknya.
Kakak-kakak Putri Kuning yang melihat adiknya menyapu,
tertawa keras-keras. “Lihat tampaknya kita punya pelayan
baru,” kata seorang diantaranya.
“Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!” ujar seorang yang lain
sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi,
kembali acak-acakan. Putri Kuning diam saja dan menyapu
sampah-sampah itu. Kejadian tersebut terjadi berulang-ulang
sampai Putri Kuning kelelahan. Dalam hati ia bisa merasakan
penderitaan para pelayan yang dipaksa mematuhi berbagai
perintah kakak-kakaknya.
“Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu
membawakan apa-apa untuk kalian. Bisanya hanya
mengganggu saja!” kata Putri Kuning dengan marah.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Isi Pokok
Teks
“Sudah ah, aku bosan. Kita mandi di danau saja!” ajak Putri
Nila. Mereka meninggalkan Putri Kuning seorang diri.
Begitulah yang terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang.
Ketika ayahnya
pulang Putri Kuning
mendapat hadiah
yang paling indah
yaitu kalung batu
hijau.
Ketika Sang Raja tiba di istana, kesembilan putrinya
masih bermain di danau, sementara Putri Kuning sedang
merangkai bunga di teras istana. Mengetahui hal itu, raja
menjadi sangat sedih. “Anakku yang rajin dan baik budi!
Ayahmu tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu
hijau ini, bukannya warna kuning kesayanganmu!” kata sang
raja. Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di
berbagai negeri, namun benda itu tak pernah ditemukannya.
“Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat,
serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning,” kata
Putri Kuning dengan lemah lembut. “Yang penting, ayah
sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,”
ucapnya lagi. Ketika Putri Kuning sedang membuat teh,
kakak-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah
dan saling memamerkannya. Tak ada yang ingat pada Putri
Kuning, apalagi menanyakan hadiahnya.
Putri Hijau, sang
kakak, menuduh
Putri Kuning
mengambil kalung
batu hijau miliknya.
Keesokan hari, Putri Hijau melihat Putri Kuning memakai
kalung barunya. “Wahai adikku, bagus benar kalungmu!
Seharusnya kalung itu menjadi milikku, karena aku adalah
Putri Hijau!” katanya dengan perasaan iri.
“Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu,” sahut
Putri Kuning. Mendengarnya, Putri Hijau menjadi marah.
Ia segera mencari saudara-saudaranya dan menghasut
mereka. “Kalung itu milikku, namun ia mengambilnya dari
saku ayah. Kita harus mengajarinya berbuat baik!” kata
Putri Hijau.
Kesembilan
kakaknya merebut
kalung batu hijau
itu dari tangan
putri Kuning. Tak
hanya itu, mereka
juga memukul Putri
Kuning hingga
meninggal.
Mereka lalu sepakat untuk merampas kalung itu. Tak
lama kemudian, Putri Kuning muncul. Kakak-kakaknya
menangkapnya dan memukul kepalanya. Tak disangka,
pukulan tersebut menyebabkan Putri Kuning meninggal.
Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Bahasa Indonesia
149
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Karakter Hikayat
Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain.
Adapun karakteristik hikayat antara lain:
1. terdapat kemustahilan dalam cerita,
2. kesaktian tokoh-tokohnya,
3. anonim,
4. istana sentris,
5. menggunakan alur berbingkai.
1. Kemustahilan
Salah satu ciri hikayat adalah kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa
maupun dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal tidak logis atau tidak bisa
dinalar yang terjadi.
Perhatikan contoh berikut.
Kemustahilan
Kutipan Teks
Bayi lahir
disertai
pedang dan
panah.
Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Siti Kendi pun hamillah
dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua
keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang.
Seorang putri
keluar dari
gendang.
Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri
Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu.
Ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul.
2. Kesaktian tokoh
Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam
hikayat. Kesaktian dalam Hikayat Indera Bangsawan ditunjukkan dengan kesaktian
kedua pangeran kembar, Syah Peri dan Indera Bangsawan, serta raksasa. Adapun
kesaktian ketiga tokoh tersebut adalah sebagai berikut.
1. Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan;
2. Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau
untuk mengalahkan Buraksa.
3. Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa.
150
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kutipan Teks
Kesaktian Tokoh
Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat
sebuah gendang tergantung. Gendang
itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba
ia terdengar orang yang melarangnya
memukul gendang itu. Lalu diambilnya
pisau dan ditorehnya gendang itu,
maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah
dari gendang itu. Puteri Ratna Sari
menerangkan bahwa negerinya telah
dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya
ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu
dengan suatu cembul. Di dalam cembul
yang lain ialah perkakas dan dayangdayangnya. Dengan segera Syah Peri
mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala
Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya.
(Hikayat Si Miskin)
Syah Peri mampu
mengalahkan garuda.
3. Anonim
Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk hikayat, adalah anonim. Anonim berarti
tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan
cerita disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa
cerita yang disampaikan adalah nyata dan tidak ada yang sengaja mengarang.
4. Istana sentris
Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Dalam Hikayat Indera Budiman
hal tersebut dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak
raja, yaitu Raja Indera Bungsu, putranya Syah Peri dan Indera Bangsawan, Putri Ratna
Sari, Raja Kabir, dan Putri Kemala Sari. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut
adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu kerajaan.
Sebenarnya selain karakteristik di atas, hikayat juga mempunyai ciri khusus
dalam hal penggunaan bahasanya. Karakteristik bahasa hikayat akan dibahas pada
bagian lain di bab ini. Selanjutnya siswa diminta mengerjakan tugs mandiri yaitu
mengidentifikasi karakteristik hikayat dalam teks Hikayat Bayan Budiman berikut
ini.
Bahasa Indonesia
151
Hikayat Bayan Budiman
Sebermula ada saudagar di negara Ajam.
Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya,
akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama
setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar
Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak
laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun.
Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun,
maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada
banyak guru sehingga sampai umur Khojan
Maimun lima belas tahun. Ia dipinangkan dengan
anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya,
namanya Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu,
ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga
membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke rumah dan di taruhnya
hampir sangkaran bayan juga.
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta
izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya
itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu,
hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam
daripada senjata.
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu
melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk
bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah
Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka
bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah Swt. Maka
marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya
dan dihempaskannya sampai mati.
Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura
tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati
Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia
menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir
demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan
segeranya mendapatkan anak raja itu. Apa pun hamba ini haraplah tuan,
jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah
menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti anak raja
itu. Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran,
dan kekayaan?
Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan
yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”
152
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita
tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud
agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi
Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan
dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24
malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf
terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang
dari rantauannya.
Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan
rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi
Zainab dengan cerita-ceritanya. Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu
malam ke satu malam pertemuannya dengan putera raja. Begitulah seterusnya
sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya.
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga
dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga
dapat menjaga nama baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya.
Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga
ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya
jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan
telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat
dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari mereka berselisih faham. Anak
saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh melainkan
diobati dengan hati kera. Maka saudagar itupun menangkap dan menangkap
anak kera itu untuk mengubati anaknya.
Sumber: Kesusasteraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
Contoh Jawaban
Identifikasikanlah karakteristik hikayat dalam Hikayat Bayan Budiman
Karakteristik
Kutipan Teks
Kemustahilan
Pada suatu hari Khojan Maimun
tertarik akan perniagaan di laut,
lalu minta izinlah dia kepada
istrinya. Sebelum dia pergi,
berpesanlah dia pada istrinya itu,
jika ada barang suatu pekerjaan,
mufakatlah dengan dua ekor
unggas itu, hubaya-hubaya jangan
tiada, karena fitnah di dunia amat
besar lagi tajam dari pada senjata.
Keterangan
Manusia
bermusyawarah
dengan unggas
Bahasa Indonesia
153
Karakteristik
Kutipan Teks
Keterangan
Kesaktian
Tidak ditemukan
Istana sentris
Hatta beberapa lama di tinggal
suaminya, ada anak Raja Ajam
berkuda lalu melihatnya rupa
Bibi Zainab yang terlalu elok.
Berkencanlah mereka untuk
bertemu melalui seorang
perempuan tua. Maka pada suatu
malam, pamitlah Bibi Zainab
kepada burung tiung itu hendak
menemui anak raja itu.
Ada tokoh anak raja
dalam cerita ini.
Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 3
Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Hikayat
Hikayat banyak mengandung nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut
dapat berupa nilai religi (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan),
dan estetika (keindahan).
Perhatikan contoh analisis nilai yang terkandung dalam Hikayat Indera
Bangsawan berikut.
Nilai
Agama
154
Konsep Nilai
Kutipan Teks
Memohon
kepada Tuhan
dengan berdoa
dan bersedekah
agar dimudahkan
urusannya
Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang
membaca doa Qunut dan sedekah kepada fakir
dan miskin.
Pasrah kepada
Tuhan setelah
berusaha
Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada
AllahSubhanahuwata’ala dan berjalan dengan
sekuat-kuatnya.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Nilai
Sosial
Budaya
Moral
Konsep Nilai
Kutipan Teks
Tidak melihat
perbedaan status
sosial
Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa
dia adalah hamba yang hina. Akan tetapi, tuan
puteri menerimanya dengan senang hati.
Membantu
orang-orang yang
berada dalam
posisi kesulitan
Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayangdayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda
itu dibunuhnya.
Raja ditunjuk
berdasarkan
keturunan
dan raja yang
memiliki putra
lebih dari satu
selalu mencari
tahu siapa yang
paling gagah dan
pantas menjadi
penggantinya.
Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu
siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena
anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.
Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia
menceritakan kepada kedua anaknya bahwa
ia bermimpi bertemu dengan seorang
pemuda yang berkata kepadanya: barang
siapa yang dapat mencari buluh perindu yang
dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di
dalam negeri.
Mencari jodoh
putrinya
dengan cara
mengadakan
sayembara
atau semacam
perlombaan
untuk
menunjukkan
yang terkuat dan
terhebat.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada
Buraksa dan akan menyerahkan putrinya,
Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada
demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh
Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir
sudah mencanangkan bahwa barang siapa
yang dapat menangkap Buraksa itu akan
dinikahkan dengan anak perempuannya
yang terlalu elok parasnya itu.
“Barang siapa yang dapat susu harimau
beranak muda, ialah yang akan menjadi
suami tuan puteri.”
Tidak mau
bekerja
keras untuk
mendapatkan
sesuatu.
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja
meminta susu kambing yang disangkanya
susu harimau beranak muda itu.
Memperdaya
orang yang tidak
berusaha.
Indera Bangsawan berkata susu itu tidak
akan dijual dan hanya akan diberikan
kepada orang yang menyediakan pahanya
diselit besi hangat.
Bahasa Indonesia
155
Nilai
Konsep Nilai
Kutipan Teks
Edukasi
Kewajiban
belajar ilmu
agama sejak usia
kecil.
Maka anakanda baginda yang dua orang
itu pun sampailah usia tujuh tahun dan
dititahkan pergi mengaji kepada Mualim
Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka
dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga
saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Semua nilai diatas masih berlaku dalam kehidupan saat ini.
Tugas
Siswa diminta membaca kembali kutipan Hikayat Bayan Budiman dan menemukan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Contoh Jawaban
156
Nilai
Konsep Nilai
Kutipan teks
Religi
Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Setelah umurnya Khojan Maimun lima
tahun, maka diserahkan oleh bapaknya
mengaji kepada banyak guru sehingga
sampai umur Khojan Maimun lima
belas tahun.
Menjunjung tinggi
aturan agama.
Maka bernasihatlah ditentang
perbuatannya yang melanggar
aturan Allah Swt.
Budaya
Seorang suami (lelaki)
pergi merantau
untuk bekerja.
Pada suatu hari Khojan Maimun
tertarik akan perniagaan di laut, lalu
minta izinlah dia kepada istrinya.
Moral
Seorang istri yang ingin
berbuat curang kepada
suaminya.
Hatta beberapa lama ditinggal
suaminya, ada anak Raja Ajam
berkuda lalu melihatnya rupa Bibi
Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah
mereka untuk bertemu melalui
seorang perempuan tua.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Nilai
Sosial
Pendidikan
Konsep Nilai
Kutipan teks
Menyadarkan seseorang
untuk insyaf dan
berbuat baik.
Maka diberilah ia cerita-cerita hingga
sampai 24 kisah dan 24 malam.
Burung tersebut bercerita, hingga
akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf
terhadap perbuatannya dan menunggu
suaminya Khojan Maimum pulang
dari rantauannya.
Membantu
orang lain.
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat
menyelamatkan nyawanya tetapi
juga dapat menyekat isteri tuannya
daripada menjadi isteri yang curang.
Dia juga dapat menjaga nama baik
tuannya serta menyelamatkan rumah
tangga tuannya.
Seorang anak dibiasakan
untuk menuntut ilmu
agama (mengaji).
Setelah umurnya Khojan Maimun lima
tahun, maka diserahkan oleh bapaknya
mengaji kepada banyak guru sehingga
sampai umur Khojan Maimun lima
belas tahun.
Semua nilai di atas masih berlaku dalam kehidupan saat ini.
B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat
Ind 1
Menganalisis nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini.
Ind 2
Menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini
dengan menggunakan teks eksposisi.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Menganalisis Nilai-nilai dalam Hikayat yang Masih sesuai
dengan Kehidupan Saat ini
Bahasa Indonesia
157
Petunjuk untuk Guru
Pada awal pembelajaran, perlu kiranya guru menjelaskan konsep tentang nilai.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Dalam karya sastra, nilai berwujud makna di balik apa yang dituliskan
melalui unsur intrinsik seperti perilaku, dialog, peristiwa, latar, dan sebagainya. Ada
yang berpendapat bahwa nilai adalah nasihat kebaikan yang disampaikan secara
tersirat. Nilai berbeda dengan amanat yang disampaikan secara tersurat.
Beberapa jenis nilai dalam karya sastra antara lain nilai religi, moral, sosial,
budaya, estetika, dan edukasi.
a. Nilai religi adalah nilai yang dikaitkan dengan ajaran agama. Nilai religi biasanya
ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk gaib, dosa-pahala,
serta surga-neraka.
b. Nilai-nilai moral merupakan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku,
atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
c. Nilai sosial adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi
nilai sosial biasanya dikaitkan dengan kepatutan dan kepantasan bila diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Nilai budaya adalah nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun
menurun di masyarakat. Ciri khas nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah
masyarakat takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’
sesuatu yang buruk akan menimpanya.
e. Nilai estetika berkaitan dengan keindahan dan seni.
f. Nilai edukasi adalah nilai yang berkaitan dengan pendidikan.
Nilai bersifat abadi dan universal. Namun, ada beberapa nilai sosial dan budaya yang
pada akhirnya menjadi tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Pembelajaran dalam bagian ini mengajak siswa untuk menganalisis nilai-nilai mana
yang masih relevan dalam kehidupan masa sekarang. Berikut disajikan contoh hasil
analisis tersebut.
Perhatikan contoh berikut ini.
Kutipan Hikayat
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada
Buraksa dan akan menyerahkan putrinya,
Puteri Kemala Sari, sebagai upeti. Kalau tiada
demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh
Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir
sudah mencanangkan bahwa barang siapa
yang dapat menangkap Buraksa itu akan
dinikahkan dengan anak perempuannya yang
terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang
dapat susu harimau beranak muda, ialah
yang akan menjadi suami tuan puteri.”
158
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Analisis
Kandungan Nilai
Terdapat nilai budaya yaitu
mencari menantu melalui
sayembara. Nilai budaya ini
sudah tidak sesuai dengan
kehidupan saat ini.
Kutipan Hikayat
Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula
mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir
sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa
lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata,
ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan.
Analisis
Kandungan Nilai
Terdapat nilai didaktis yaitu
kewajiban untuk mempelajari
berbagai bidang ilmu baik
ilmu agama maupun ilmu
dunia.
Nilai didaktis ini masih sesuai
dengan kehidupan saat ini.
Tugas
Siswa ditugasi untuk menganalisis nilai yang terkandung dalam Hikayat Bayan
Budiman, apakah nilai-nilai tersebut masih sesuai dengan kehidupan saat ini.
Contoh Jawaban
Kutipan Hikayat
Analisis Kandungan Nilai
Setelah umurnya Khojan Maimun
lima tahun, maka diserahkan oleh
bapaknya mengaji kepada banyak
guru sehingga sampai umur Khojan
Maimun lima belas tahun.
Hingga saat ini masyarakat masih
memegang teguh nilai edukasi dengan
memberikan pendidikan ilmu umum
dan ilmu agama bagi anak-anaknya.
Maka bernasihatlah ditentang
perbuatannya yang melanggar aturan
Allah Swt.
Nilai agama untuk saling mengajak
dalam berbuat kebaikan dan
mencegah keburukan masih
dilakukan.
Pada suatu hari Khojan Maimun
tertarik akan perniagaan di laut, lalu
minta izinlah dia kepada istrinya.
Di masyarakat saat ini nilai moral
suami atau istri berpamitan kepada
pasangannya saat hendak pergi atau
bekerja masih tetap dilakukan.
Hatta beberapa lama di tinggal
suaminya, ada anak Raja Ajam
berkuda lalu melihatnya rupa
Bibi Zainab yang terlalu elok.
Berkencanlah mereka untuk bertemu
melalui seorang perempuan tua.
Tindakan ‘tidak setia’ pada pasangan
hingga saat ini tetap dipegang oleh
masyarakat sebagai tindakan yang
bertentangan dengan nilai moral,
budaya, bahkan agama.
Bahasa Indonesia
159
Kutipan Hikayat
Analisis Kandungan Nilai
Maka diberilah ia cerita-cerita
hingga sampai 24 kisah dan 24
malam. Burung tersebut bercerita,
hingga akhirnyalah Bibi Zainab
pun insaf terhadap perbuatannya
dan menunggu suaminya Khojan
Maimum pulang dari rantauannya.
Keharusan untuk bertaubat,
menghentikan perbuatan maksiat
dan dosa sebagai nilai agama masih
berlaku hingga saat ini.
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat
menyelamatkan nyawanya tetapi
juga dapat menyekat isteri tuannya
daripada menjadi isteri yang curang.
Dia juga dapat menjaga nama baik
tuannya serta menyelamatkan rumah
tangga tuannya.
Tindakan menasihati dan
mencegah orang lain berbuat dosa
memang masih dipegang teguh
oleh masyarakat. Namun, dalam
kehidupan masyarakat perkotaan
kepedulian ini semakin menghilang.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 2
Menjelaskan Kesesuaian Nilai-nilai dalam Hikayat dengan
Kehidupan Saat ini dalam Teks Eksposisi
Dalam pembelajaran ini, siswa diminta menyampaikan kesesuaian nilai-nilai
dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam bentuk teks eksposisi. Oleh
karena itu isi teks eksposisi yang dibuat harus memenuhi kriteria berikut ini.
1. Tesis atau pernyataan tentang kesesuaian sebuah nilai dengan kehidupan
saat ini. Misalnya, nilai sosial untuk saling menolong orang lain.
2. Argumentasi yang digunakan harus merujuk pada kehidupan saat ini yang
masih menerapkan nilai-nilai tersebut.
3. Menggunakan struktur teks eksposisi (tesis ^ argumen ^ pernyataan ulang)
dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
160
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh:
Hingga saat ini, menuntut ilmu baik ilmu umum maupun
ilmu agama masih relevan. Masyarakat masih memegang teguh
nilai edukasi ini. Hal ini dapat kita lihat dari makin besarnya
ketertarikan orangtua mengirim anak-anaknya ke sekolah yang
mengintegrasikan pendidikan umum dan agama seperti Islamic
boarding school, ramainya sekolah Minggu, dan sebagainya. Bukubuku berisi pendidikan agama juga makin laris dibeli. Bahkan,
pemerintah melalui Kurikulum 2013 menetapkan keharusan
mengintegrasikan nilai-nilai agama pada semua mata pelajaran
melalui kompetensi inti keagamaan, yang biasa disebut KI 1.
C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat
dengan Cerpen
Ind 1
Mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat.
Ind 2
Membandingkan penggunaan bahasa dalam cerpen dan hikayat.
Ind 3
Membandingkan nilai dalam teks hikayat dan cerpen.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Karakteristik Bahasa Hikayat
Hikayat disajikan dengan menggunakan bahasa Melayu klasik. Ciri bahasa
yang dominan dalam hikayat adalah pengguna konjungsi hampir pada setiap awal
kalimat dan penggunaan kata arkais.
Bahasa Indonesia
161
Perhatikan contoh kutipan hikayat berikut ini.
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita
tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud
agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi
Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan
dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan
24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun
insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum
pulang dari rantauannya.
Dalam kutipan tersebut konjungsi maka digunakan hingga tiga kali.
Selain banyak menggunakan konjungsi, hikayat menggunakan kata-kata
arkais. Hikayat merupakan karya sastra klasik. Artinya, usia hikayat jauh lebih tua
dibandingkan usia Negara Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan adalah
bahasa Indonesia (berasal dari bahasa Melayu), tidak semua kata dalam hikayat kita
jumpai dalam bahasa Indonesia sekarang. Kata-kata yang sudah jarang digunakan
atau bahkan sudah asing tersebut disebut sebagai kata-kata arkaik.
Guru membimbing siswa mengidentiifikasi kata-kata arkais dalam kutipan hikayat
Hikayat Indera Bangsawan, kemudian bersama-sama mencari maknanya dengan
menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kata Arkais
beroleh
Mendapat
Titah
Kata, perintah
buluh
Tanaman berumpun, berakar serabut, batangnya beruas-ruas,
berongga, dan keras; bambu; aur.
mahligai
Tempat kediaman raja atau putri-putri raja.
ditoreh
Diiris supaya terbuka, dibelek.
cembul
Tempat tembakau yang terbuat dari logam
Inang
162
Makna Kamus
Perempuan yang merawat anak tuannya.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kata Arkais
Makna Kamus
Upeti
Uang yang wajib dibayarkan oleh negara kecil kepada raja atau
negara yang berkuasa atau yang menaklukkan.
Selit
Banyak seluk beluknya.
bejana
Benda berongga yang dapat diisi dengan cairan atau serbuk
dan dapat digunakan sebagai wadah.
Selanjutnya, siswa diberi tugas individu untuk mendata dan mencari makna katakata arkais yang terdapat dalam kutipan teks hikayat berikut ini.
Tugas
Cermatilah kutipan teks berikut kemudian temukan konjungsi dan kata-kata
arkais yang terdapat dalam Hikayat Bayan Budiman.
Contoh Jawaban
Kata Arkais
Makna
sebermula
pada awalnya
hatta
kemudian
menangguh
menunda
berhampiran
bertemu
menyekat
memisahkan diri
cembul
tempat tembakau (gambir dan
sebagainya) dibuat dari logam (biasa
ditaruh dalam cerana atau puan
Bahasa Indonesia
163
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Membandingkan Penggunaan Bahasa dalam
Cerpen dan Hikayat
Hikayat dan cerpen sama-sama merupakan teks narasi fiksi. Keduanya
mempunyai unsur intrik yang sama yaitu tema, tokoh dan penokohan, sudut
pandang, latar, gaya bahasa, dan alur. Kaidah bahasa yang dominan dalam
cerpen adalah penggunaan gaya bahasa (majas) dan penggunaan konjungsi
yang menyatakan urutan waktu dan urutan kejadian. Hikayat juga banyak
menggunakan gaya bahasa untuk memperindah cerita yang disampaikan.
1. Majas
Penggunaan majas dalam cerpen dan hikayat berfungsi untuk membuat cerita
lebih menarik dibandingkan menggunakan bahasa yang bermakna lugas. Ada
berbagai jenis majas yang digunakan baik dalam cerpen dan hikayat. Di antara majas
yang sering digunakan dalam cerpen maupun hikayat adalah majas antonomasia,
metafora, hiperbola, dan majas perbandingan.
Meskipun sama-sama menggunakan gaya bahasa, tetapi gaya bahasa yang
digunakan dalam hikayat berbeda penyajiannya dengan gaya bahasa dalam cerpen.
Perhatikan penggunaan majas antonomasia dalam penggalan hikayat berikut ini.
Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan
mencari rezeki berkeliling di negeri Antah Berantah dibawah pemerintahan
Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh
penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga
bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya. Sepanjang perjalanan
menangislah si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu
malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki.
Si Miskin dalam kutipan hikayat di atas merupakan contoh majas antonomasia
yaitu majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol.
Bandingkan dengan penggunaan majas antonomasia dalam penggalan novel Putri
Tidur dan Pesawat Terbang karya Gabriel Garcia Marquez berikut ini.
164
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
“Pilih mana,” katanya, “tiga, empat, atau tujuh?”
“Empat.”
Ia tersenyum penuh kemenangan.
“Selama lima belas tahun saya bekerja di sini,” katanya, “Anda orang
pertama yang tidak memilih tujuh.”
Ia menulis nomor kursi di boarding pass-ku dan mengembalikannya
bersama dokumen-dokumenku, lalu memandangku untuk kali pertama
dengan matanya yang berwarna anggur, sebuah hiburan sampai aku bisa
melihat si Cantik lagi. Kemudian ia memberi tahu bahwa bandara baru
saja ditutup dan semua penerbangan ditunda.
Dikutip dari: http://icanjambi.blogspot.co.id/2012/10/cerpen-gabriel-garcia-marquez-putri.html
Majas simile juga banyak digunakan dalam hikayat maupun cerpen. Majas simile
adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya menggunakan
kata penghubung atau kata pembanding. Kata penghubung kata pembanding
yang biasa digunakan antara lain: seperti, laksana, bak, dan bagaikan.
Perhatikan contoh berikut ini.
Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat
oleh orang banyak, si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah
anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya
mengambil kayu dan batu.
Hikayat Si Miskin
Peristiwa itu terjadi berpuluh tahun silam, pada Oktober 1965 yang
begitu merah. Seperti warna bendera bergambar senjata yang merebak
dan dikibarkan sembunyi-sembunyi. Ketika itu, aku masih sepuluh tahun.
Ayah meminta ibu dan aku untuk tetap tenang di kamar belakang. Ibu terus
mendekapku ketika itu.
Kabut Ibu karya Masdar Zaenal, Kompas Minggu 8 Juli 2012
Bahasa Indonesia
165
Tugas
Petunjuk (tugas individu, menjadi pekerjaan rumah)
1. Bacalah kembali teks Indera Bangsawan dan Hikayat Bayan Budiman serta dan
cerpen Tukang Pijat Keliling berikut ini.
Tukang Pijat Keliling
oleh Sulung Pamangguh
Sebenarnya tidak ada keistimewaan khusus mengenai keahlian Darko dalam
memijat. Standar tukang pijat pada layaknya. Namun, keramahannya yang mengalir
menambah daya pikat tersendiri. Kami menemukan ketenangan di wajahnya
yang membuat kami senantiasa merasa dekat. Mungkin oleh sebab itu kami terus
membicarakannya.
Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba-tiba saja
datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap
dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan
membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat
mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa
terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat
mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat.
Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang
pijat di kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat memijat
dengan istri di rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus
menuju ke dukun pijat di kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang
sungguh-sungguh atau mengurut tangan kaki kami yang terkilir.
Hampir kebanyakan warga di kampung kami ini adalah buruh tani. Hanya
beberapa orang yang memiliki sawah, dapat dihitung dengan ingatan. Setiap hari
kami harus menumpahkan tenaga di ladang. Dapat dibayangkan keletihan kami
bila malam menjelang. Tentulah kehadiran Darko membuat kampung kami lebih
menggeliat, makin bergairah.
Setiap malam, dengan membawa minyak urut, dia menyusur dari gang ke gang
kampung guna menjemput pelanggan. Kakinya bagai digerakkan tanah, dia begitu
saja melangkah tanpa bantuan tongkat. Tidak pernah menabrak pohon atau jatuh ke
sungai. Memang, tangannya kerap meraba-raba udara ketika melangkah, seperti sedang
menatap keadaan. Barangkali penglihatan Darko terletak di telapak tangannya.
Dia akan berhenti ketika seseorang memanggilnya. Melayani pelanggannya
dengan tulus dan sama rata, tanpa pernah memandang suatu apa pun. Serta yang
membuat kami semakin hormat, tidak pernah sekali pun dia mematok harga.
166
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Dengan biaya murah, bahkan terkadang hanya dengan mengganti sepiring nasi
dan teh panas, kami bisa mendapatkan kenikmatan pijat yang tiada tara. Kami
menikmati bagaimana tangannya menekan lembut tiap jengkal tubuh kami.
Kami merasakan urat syaraf kami yang perlahan melepaskan kepenatan bagai
menemukan kesegaran baru setelah seharian ditimpa kelelahan. Pantaslah bila
terkadang ada pelanggan yang tertidur saat sedang dipijat.
Selain itu, Darko memiliki pembawaan sikap yang ramah, tidak mengherankan
bila orang- orang kampung segera merasa akrab dengan dirinya. Dia suka pula
menceritakan kisah lucu di sela pijatannya. Meskipun begitu, kami tetap tidak tahu asal
usulnya dengan jelas. Bila kami menanyakannya, dia selalu mengatakan bahwa dirinya
berasal dari kampung yang jauh di kaki gunung.
Kemudian kami ketahui, bila malam hampir tandas, Darko kembali ke tempat
pemakaman di ujung kampung. Di antara sawah-sawah melintang. Sebuah tempat
pemakaman yang muram, menegaskan keterasingan. Di sana terdapat sebuah gubuk
yang menyimpan keranda, gentong, serta peralatan penguburan lain yang tentu saja
kotor sebab hanya diperlukan bila ada warga meninggal. Di keranda itulah Darko
tidur, memimpikan apa saja. Dia selalu mensyukuri mimpi, meskipun percaya mimpi
tak akan mengubah apa-apa. Sudah berhari-hari dia tinggal di sana. Tak dapat kami
bayangkan bagaimana aroma mayit yang membubung ke udara lewat tengah malam,
menggenang di dadanya, menyesakkan pernapasan. Kami lantas menyarankan supaya
menginap di masjid saja. Namun dia tolak. Katanya kini masjid sedang berada di
ujung tanduk. Entahlah, dia lebih memilih tinggal di pemakaman, membersihkan
kuburan siapa saja. Seminggu kemudian orang-orang kampung gusar. Pak Lurah
mengumumkan bahwa masjid kampung satu-satunya yang berada di jalan utama,
akan segera dipindah ke permukiman berimpitan rumah-rumah warga dengan alasan
agar kami lebih dekat menjangkaunya. Supaya masjid senantiasa dipenuhi jemaah.
Namun, berhamburan kabar Pak Lurah akan mengorbankan tanah masjid dan
sekitarnya ini kepada orang kota untuk sebuah proyek pasar masuk kampung.
Tentu saja merupakan tempat yang strategis daripada di pelosok permukiman,
harus melewati gang yang meliuk-liuk dan becek seperti garis nasib kami.
Di saat seperti itu kami justru teringat Darko. Ucapannya terngiang kembali,
mengendap ke telinga kami bagai datang dari keterasingan yang kelam. Kami
mulai bertanya-tanya. Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang
akan terjadi? Sejauh ini kami hanya saling memendam di dalam hati masingmasing tentang dugaan bahwa Darko memiliki kejelian menangkap hari lusa.
Namun diam-diam ketika sedang dipijat, Kurit, seorang warga kampung yang
terkenal suka ceplas-ceplos, meminta Darko meramalkan nasibnya. Darko hanya
tersenyum sambil gelengkan kepala berkali-kali isyarat kerendahan hati, seakan
berkata bahwa dia tidak bisa melakukan apa-apa selain memijat. Namun Kurit
terus mendesak. Akhirnya seusai memijat, Darko pun menuruti permintaannya.
Bahasa Indonesia
167
Dengan sikap yang tenang dia mulai mengusap telapak tangan Kurit,
menatapnya dengan mata terpejam, kemudian berkata,” Telapak tangan adalah
pertemuan antara kesedihan dan kebahagiaan.” Entahlah apa maksudnya, Kurit
kali ini hanya diam saja, mendengarkan dengan takzim.
”Ada kekuatan tersimpan di telapak tanganmu.”
Kurit serius menyimaknya masih dalam keadaan berbaring.
”Tetap dirawat pertanianmu, rezeki akan terus membuntuti,” tambahnya.
Kurit mengangguk, masih tanpa ucap.
Setelah merasa tak ada lagi sesuatu yang harus dikerjakan, Darko permisi.
Berjalan kembali menapaki malam yang lengang. Langkahnya begitu jelas terdengar,
gesekan telapak kakinya pada tanah menimbulkan bunyi yang gemetar. Sementara
Kurit terus menyimpan ucapan Darko, berharap akan menjadi kenyataan.
***
Siang hari. Darko selalu duduk berlama-lama di celah gundukan-gundukan
tanah yang berjajar. Seperti sedang merasakan udara yang semilir di bawah pohonpohon tua. Menangkap suara burung-burung yang melengking di kejauhan.
Menikmati aroma semak-semak. Mulutnya bergerak, seperti sedang merapalkan
doa. Mungkin dia mendoakan mereka yang di alam kubur sana. Dan bila ada
warga meninggal, Darko kerap membantu para penggali kubur. Meski sekadar
mengambil air dari sumur, supaya tanah lebih mudah digali.
Begitulah, saat siang hari kami tak pernah melihat Darko keliling kampung.
Barangkali dia lebih memilih menyepi dalam hening pemakaman. Ada saja sesuatu
yang dia kerjakan. Bahkan yang mungkin tidak begitu penting sekalipun. Mencabuti
rerumputan liar di permukaan tanah makam, mengumpulkan dedaunan yang
berserakan dengan sapu lidi lalu membakarnya. Padahal, lihatlah betapa daundaun tidak akan pernah berhenti menciumi bumi. Dia begitu tangkas melakukan
itu semua, seakan memang tak pernah ada masalah dengan penglihatannya.
Kurit membenarkan ucapan Darko. Bawang merah yang dipanennya kini lebih
besar dan segar daripada hasil panen sebelumnya. Bertepatan dengan naiknya harga
bawang yang memang tak menentu. Dengan meluap-luap Kurit menceritakan
kejelian Darko membaca nasib seseorang kepada siapa saja yang dijumpainya.
Kabar tentang ramalannya pun bagai udara, beredar di perkampungan.
Kini hampir setiap malam selalu saja ada yang membutuhkan jasanya. Para
perempuan, yang biasanya lebih menyukai pijatan suami, mulai menunggu
giliran. Entah karena memang butuh mengendorkan otot yang tegang atau
sekadar ingin mengetahui ramalannya. Mungkin dua-duanya. Bila kebetulan
kami menjumpainya di jalan dan minta diramal tanpa pijat sebelumnya, Darko
tidak akan bersedia melakukannya. Katanya, dia hanya menawarkan jasa pijat,
bukan ramalan. Di warung wedang jahe, orang-orang terus membicarakannya.
Mereka saling menceritakan ramalan masing-masing.
”Akan datang kepadaku putri kecil pembawa rezeki.”
168
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
”Eh, dia juga bilang, sebentar lagi akan habis masa penantianku,” kata perempuan
pemilik warung dengan nada berbunga-bunga. Ia hampir layu menunggu lamaran.
”Dia menyarankan supaya aku beternak ayam saja,” seseorang menambahi.
Begitulah, dengan sangat berkobar-kobar kami menceritakan ramalan masingmasing. Setiap lamunan kami habiskan untuk berharap. Menunggu dengan keyakinan
mengucur seperti curah keringat kami yang terus menetes sepanjang hari.
Sungguh tak dapat kami pungkiri. Tak dapat kami sangkal, segalanya benarbenar terjadi. Talim dianugerahi bayi perempuan yang sehat dari rahim istrinya.
Tak lama jelang itu, Surtini si perawan tua menerima lamaran seorang duda dari
kampung sebelah. Sementara Tasrip bergembira mendapati ternak ayamnya
gemuk dan lincah. Disusul dengan kejadian-kejadian serupa. Kejelian Darko
dalam meramal semakin diyakini orang- orang kampung. Ketepatannya membaca
nasib seperti seorang petani memahami gerak musim-musim. Pak Lurah pun
merasa terusik mendengar kabar yang dari hari ke hari semakin meluap itu. Ia
sebelumnya memang belum pernah merasakan pijatan Darko. Ia lebih memilih
pijat ke kampung sebelah yang bersertifikat, menurutnya lebih pantas dipercayai.
Malam itu diam-diam Pak Lurah memanggil Darko ke rumahnya. Seusai dipijat,
dengan suara penuh wibawa ia meminta diramalkannya nomer togel yang akan
keluar besok malam. Seperti biasa, Darko hanya menggeleng sambil tersenyum.
Namun Pak Lurah terus mendesak, bahkan sedikit memohon. Darko diam beberapa
jenak. Kemudian, dengan sangat terang dia pun menyebutkan angka sejumlah empat
kali diikuti gerak jari-jari tangannya. Kali ini Pak Lurah yang tersenyum, gembira
melintasi raut mukanya. Seperti biasa, setelah merasa tidak ada sesuatu yang harus
dikerjakan, Darko permisi. Membiarkan tubuhnya diterpa angin malam yang lembab.
***
Orang-orang kampung kini mulai gelisah. Sudah dua malam kami tidak
menjumpai Darko keliling kampung. Kami hanya bisa menduga dengan
kemungkinan-kemungkinan. Sementara Pak Lurah kian geram, merasa dilecehkan.
Mendapati nomer togel pemberiannya tak kunjung tembus. Esoknya, di suatu
Jumat yang cerah, Pak Lurah mengumpulkan beberapa warga—terutama yang
lelaki—guna memindahkan perlengkapan penguburan ke tengah permukiman.
Katanya, tanah kuburan semakin sesak, membutuhkan lahan luang yang lebih.
Sesampainya di sana, kami tetap tidak menjumpai Darko. Di gubuk itu, kami
tidak juga menemukan jejak peninggalannya. Dengan memendam perasaan getir
kami merobohkan tempat tinggalnya. Dalam hati kami masih sempat bertanya.
Adakah Darko memang sudah mengetahui segala yang akan terjadi?
Sumber: Kamar Malas, Januari 2012, Koran Kompas Minggu, 1 Juli 2012
Bahasa Indonesia
169
2.
Carilah penggunaan jenis majas yang sama dalam Hikayat Bayan Budiman dan
Tukang Pijat Keliling. Gunakan tabel berikut ini. Dikerjakan di buku tugasmu.
Jenis Majas
3.
Kutipan Hikayat
Kutipan Cerpen
perumpamaan
Adapun akan hamba,
tuan ini adalah seperti
hikayat seekor unggas
bayan yang dicabut
bulunya oleh tuannya
seorang istri saudagar.
Kakinya bagai digerakkan
tanah, dia begitu saja
melangkah tanpa bantuan
tongkat.
Retoris
Apatah dicari oleh
segala manusia di
dunia ini selain
martabat, kesabaran,
dan kekayaan?
Adakah Darko memang
sudah mengetahui segala
yang akan terjadi?
Ironi
Aduhai Siti yang baik
paras, pergilah dengan
segeranya mendapatkan
anak raja itu.
Di keranda itulah Darko
tidur, memimpikan apa
saja. Dia selalu mensyukuri
mimpi, meskipun percaya
mimpi tak akan mengubah
apa-apa.
Temukan penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan peritiwa
dalam Hikayat Bayan Budiman dan Tukang Pijat Keliling.
Gunakan tabel berikut ini.
a. Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu
Kutipan Hikayat
Setelah umurnya Khojan Maimun
lima tahun, maka diserahkan oleh
bapaknya mengaji kepada banyak
guru sehingga sampai umur Khojan
Maimun lima belas tahun.
170
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kutipan Cerpen
Kemudian kami ketahui, bila malam
hampir tandas, Darko kembali
ke tempat pemakaman di ujung
kampung.
Burung Bayan tidak melarang
malah dia menyuruh Bibi Zainab
meneruskan rancangannya itu, tetapi
dia berjaya menarik perhatian serta
melalaikan Bibi Zainab dengan
cerita-ceritanya.
Dengan biaya murah, bahkan
terkadang hanya dengan mengganti
sepiring nasi dan teh panas, kami bisa
mendapatkan kenikmatan pijat yang
tiada tara.
Maka bayan pun berpikir bila ia
menjawab seperti tiung maka ia juga
akan binasa.
Kemudian kami ketahui, bila malam
hampir tandas, Darko kembali
ke tempat pemakaman di ujung
kampung.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 3
Membandingkan Nilai dalam Teks Hikayat
dan Nilai Cerpen
Tugas
Bandingkanlah nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat dan cerpen berikut ini.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun
dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji,
mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya
diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu
hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak
tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu
sama-sama gagah.
Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua
anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata
kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya,
ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Bahasa Indonesia
171
Kutipan cerpen
“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!”
“Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan
bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….”
Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi
aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu.
“Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai
Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di
sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba
dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita
ke sana ya, Git.
Ketika Mas Gagah Pergi, Helvy Tiana Rosa
Sumber: http://sastrahelvy.com/2014/09/05/ ketika-mas-gagah-pergi/
Baik dalam hikayat maupun dalam cerpen terkandung nilai pendidikan
tentang pentingnya menuntut ilmu umum dan ilmu agama.
D. Mengembangkan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
Ind 1
Membandingkan alur cerita dalam hikayat dan cerpen
Ind 2
Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Membandingkan Alur Cerita dalam Hikayat dan Cerpen
Kamu telah memahami perbedaan karakteristik bahasa hikayat dengan cerpen.
Dalam subbab ini, kamu akan belajar mengembangkan imajinasi dan kreasi untuk
menuliskan kembali isi hikayat dalam bentuk cerpen.
Salah satu unsur intrinsik yang sangat menentukan keberhasilan sebuah
cerpen atau hikayat dalam menyaampaikan cerita adalah alur. Alur adalah
rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat yang membentuk
satu rangkaian cerita yang utuh.
172
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Salah satu karakteristik alur dalam hikayat selain beralur maju adalah
menggunakan alur berbingkai. Alur maju dalam sebuah cerita berarti cerita
dimulai dari masa lalu ke masa kini, atau dari masa kini ke masa yang akan datang.
Alur berbingkai artinya di dalam cerita ada cerita lain. Alur berbingkai dalam
hikayat biasanya disajikan dengan menghadirkan seorang tokoh yang bercerita
tentang suatu kisah.
Perhatikan bukti alur berbingkai dalam kutipan hikayat berikut ini.
Dalam cerita yang lain pula, bayan bercerita mengenai pengorbanan
seorang isteri. Seorang puteri raja yang kejam telah menangkap 39 orang
suaminya. Suaminya yang keempat puluh telah berjaya menginsafkannya
dengan sebuah cerita mengenai seekor rusa betina yang sanggup
menggantikan pasangannya, rusa jantan, untuk disembelih.
..............................................................................................
Dalam kutipan di atas tampak Burung Bayan sedang menyampaikan sebuah
cerita kepada tuannya. Inilah yang dimaksud alur cerita berbingkai. Jadi, di dalam
cerita terdapat cerita. Berbeda dengan hikayat yang selalu menggunakan alur
mundur, alur dalam cerpen hanya satu. Hal ini sesuai dengan karakteristik cerpen
yang beralur tunggal. Artinya, peristiwa-peristiwa dalam cerpen merupakan satu
rangkaian peristiwa yang saling berhubungan sebab akibat.
Tugas
Petunjuk:
1. Bacalah kembali cerpen Tukang Pijat Keliling. Tuliskan alur ceritanya (rangkaian
peristiwanya) secara singkat.
2. Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan alur ceritanya (rangkaian
peristiwanya) secara singkat.
3. Bandingkanlah alur cerpen dan hikayat tersebut!
Hikayat Si Miskin
Ini hikayat ceritera orang dahulu kala sekali peristiwa Allah Swt menunjukkan
kekayaan-Nya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan
mencari rizkinya berkeliling negara antah-berantah. Adapun nama raja di dalam
negara itu Maharaja Indera Dewa. Namanya terlalu amat besar kerajaan baginda
itu. Beberapa raja-raja di tanah Dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar
upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun.
Bahasa Indonesia
173
Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala rajaraja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka si Miskin
itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, si Miskin
laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak
itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparilah
akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengkak dan berdarah. Maka
segala tubuhnya pun berlumur dengan darah. Maka orang pun gemparlah. Maka
titah baginda, “Apakah yang gempar di luar itu?”. Sembah segala raja-raja itu “Ya
tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin tuanku”. Maka titah baginda, “Suruh
usir jauh-jauh!”. Maka diusir oranglah akan si Miskin hingga sampailah ke tepi
hutan. Maka orang banyak itupun kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka
bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanannya itu. Maka segala raja-raja dan
menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya.
Adapun akan si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu.
Setelah siang hari maka iapun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari
riskinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang. Apabila orang yang
empunya kampung itu melihat akan dia. Maka diusirlah dengan kayu. Maka si Miskin
itupun larilah. Ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin
datang, maka masing-masing pun datang ada yang melontari dengan batu, ada yang
memalu dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah tunggang langgang, tubuhnya
habis berlumur dengan darah. Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan
itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya. Maka ia pun
bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-sampah. Maka berhentilah ia
di sana. Maka dicaharinyalah di dalam sampah yang tertimbun itu barang yang boleh
dimakan. Maka didapatinyalah ketupat yang sudah basi dibuangkan oleh orang pasar
itu dengan buku tebu lalu dimakannya ketupat yang sebiji itu laki bini. Setelah sudah
dimakannya ketupat itu maka barulah dimakannya buku tebu itu. Maka adalah segar
sedikit rasanya tubuhnya karena beberapa lamanya tiada merasai nasi.
Hendak mati rasanya. Ia hendak meminta ke rumah orang takut. Jangankan
diberi orang barang sesuatu, hampir kepada rumah orang itu pun tiada boleh.
Demikianlah si Miskin itu sehari-hari.
Hatta, maka haripun petanglah. Maka si Miskin pun berjalanlah masuk ke
dalam hutan tempatnya sediakala itu. Di sanalah ia tidur. Maka disapunyalah
darah-darah yang ditubuhnya tiada boleh keluar karena darah itu sudah kering.
Maka si Miskin itupun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah pagi-pagi hari maka
berkatalah si Miskin kepada isterinya, “Ya tuanku, matilah rasaku ini. Sangatlah
sakit rasanya tubuhku ini. Maka tiadalah berdaya lagi hancurlah rasanya
anggotaku ini.” Maka iapun tersedu-sedu menangis. Maka terlalu belas rasa hati
isterinya melihat laku suaminya demikian itu. Maka iapun menangis pula seraya
mengambil daun kayu lalu dimamahnya. Maka disapukannyalah seluruh tubuh
suaminya sambil ia berkata, “Diamlah, tuan jangan menangis.”
174
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Maka selaku ini adapun akan si miskin itu aslinya daripada raja keinderaan.
Maka kena sumpah Batara Indera maka jadilah ia demikian itu. Maka adalah
suaminya itu pun segarlah sedikit tubuhnya. Setelah itu maka suaminya pun masuk ke
dalam hutan mencari ambat yang muda yang patut dimakannya. Maka dibawanyalah
kepada isterinya. Maka demikianlah laki bini.
Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga
bulan lamanya. Maka isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang
ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itupun terketukkan hatinya tatkala ia
di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot.
Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada isterinya, “Ayo, hai
Adinda. Tuan hendak menangkap kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu
akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu,
hampir kepada kampung orang tiada boleh.”
Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya demikian itu, maka makinlah sangat
ia menangis. Maka kata suaminya, “Diamlah tuan, jangan menangis! Berilah kakanda
pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah
mempelam itu kakanda berikan pada tuan.”
Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari
buah mempelam itu. Setelah sampai di orang berjualan buah mempelam, maka si
Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia akan dipalu orang.
Maka kata orang yang berjualan buah mempelam itu, “Hai miskin. Apa kehendakmu?”
Maka sahut si Miskin, “Jikalau ada belas dan kasihan serat rahim tuan akan hamba
orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak
memohonkan buah mempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.”
Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin.
Seperti hancurlah rasa hatinya. Maka ada yang memberi buah mempelam, ada yang
memberikan nasi, ada yang memberikan kain baju, ada yang memberikan buahbuahan. Maka si Miskin itupun heranlah akan dirinya oleh sebab diberi orang pasar
itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya
barang suatu hampir pun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu.
Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka ia pun kembalilah ke
dalam hutan mendapatkan isterinya.
Maka katanya, “Inilah Tuan, buah mempelam dan segala buah-buahan dan makanmakanan dan kain baju. Itupun diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal
ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau
bukan buah mempelam yang di dalam taman raja itu. “Biarlah aku mati sekali.”
Maka terlalulah sebal hati suaminya itu melihatkan akan kelakuan isterinya itu
seperti orang yang hendak mati. Rupanya tiadalah berdaya lagi. Maka suaminya itu
pun pergilah menghadap Maharaja Indera Dewa itu. Maka baginda itupun sedang
ramai dihadap oleh segala raja-raja. Maka si Miskin datanglah. Lalu masuk ke dalam
sekali. Maka titah baginda, “Hai Miskin, apa kehendakmu?”
Bahasa Indonesia
175
Maka sahut si Miskin, “Ada juga tuanku.” Lalu sujud kepalanya lalu diletakkannya
ketanah, “Ampun Tuanku, beribu-ribu ampun tuanku. Jikalau ada karenanya Syah Alam
akan patuhlah hamba orang yang hina ini hendaklah memohonkan daun mempelam
Syah Alam yang sudah gugur ke bumi itu barangkali Tuanku.
Maka titah baginda, “Hendak engkau buatkan apa daun mempelam itu?”
Maka sembah si Miskin, “Hendak dimakan, Tuanku.”
Maka titah baginda, “Ambilkanlah barang setangkai berikan kepada si Miskin ini”.
Maka diambilkan oranglah diberikan kepada si Miskin itu. Maka diambillah
oleh si Miskin itu seraya menyembah kepada baginda itu. Lalu keluar ia berjalan
kembali. Setelah itu maka baginda pun berangkatlah masuk ke dalam istananya.
Maka segala raja-raja dan menteri hulubalang rakyat sekalian itupun masingmasing pulang ke rumahnya. Maka si Miskin pun sampailah kepada tempatnya.
Setelah dilihat oleh isterinya akan suaminya datang itu membawa buah mempelam
setangkai. Maka ia tertawa-tawa. Seraya disambutnya lalu dimakannya.
Maka adalah antaranya tiga bulan lamanya. Maka ia pun menangis pula hendak
makan nangka yang di dalam taman raja itu juga. Maka si Miskin itu pun pergilah
pula memohonkan kepada baginda itu. Maka sujudlah pula ia kepada baginda.
Maka titah baginda, “Apa pula kehendakmu hai miskin?”
Maka sahut si Miskin, “Ya Tuanku, ampun beribu-ribu ampun.” Sahut ia sujud
kepalanya lalu diletakkannya ke tanah. Sahut ia berkata pula, “Hamba ini orang
yang miskin. Hamba minta daun nangka yang gugur ke bumi, barang sehelai.
Maka titah baginda, “Hai Miskin, hendak kau buatkan apa daun nagka? Baiklah
aku beri buahan barang sebiji.” Maka diberikan kepada si Miskin itu. Maka ia pun
sujud seraya bermohon kembali mendapatkan isterinya itu.
Maka ia pun sampailah. Setelah dilihat oleh isterinya itu suaminya datang itu,
maka disambutnya buah nangka itu. Lalu dimakan oleh isterinya itu. Adapun
selama isterinya si Miskin hamil maka banyaklah makan-makanan dan kain baju
dan beras padi dan segala perkakas-perkakas itu diberi orang kepadanya.
Hatta maka dengan hal yang demikian itu maka genaplah bulannya. Maka pada
ketika yang baik dan saat yang sempurna pada malam empat belas hari bulan.
Maka bulan itu pun sedang terang. Maka pada ketika itu isteri si Miskin itu pun
beranaklah seorang anak laki terlalu amat baik parasnya dan elok rupanya. Maka
dinamainya akan anaknya itu Markaromah artinya anak di dalam kesukaran. Maka
dipeliharakannyalah anaknya itu. Maka terlalu amat kasih sayangnya akan anak itu.
Tiada boleh bercerai barang seketika jua pun dengan anaknya Markaromah itu.
Hatta, maka dengan takdir Allah Swt. menganugarahi kepada hambanya. Maka
si Miskin pun menggalilah tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka
digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah kepada
sebuah telaju yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka isterinya pun datanglah
melihat akan emas itu. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini
sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.”
176
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Alur Cerita Cerpen Tukang
Pijat Keliling
Alur Cerita
Hikayat Si Miskin
Alur cerita maju
Dimulai dari cerita kedatangan
tokoh Darko ke kampung tokoh
aku. Tokoh Darko menjalani
profesinya sebagai tukang pijat
keliling kampung. Tidak ada
yang tahu siapa yang memuai
menyebarkan kabar bahwa Darko
bisa meramal. Beberapa warga
kampung menjadi saksi bahwa
omongan Darko (ramalannya)
terbukti. Akhirnya, Pak Lurah
meminta Darko memijatnya
sekaligus meramalkan nomor togel
buat Pak Lurah. Ternyata, ramalan
Darko tak berhasil.
Setelah menghilang dua hari, pak
lurah mengatakan pada warga
bahwa lahan kuburan sudah
sempit perlu perluasan. Saat itu,
warga kampung mendapati Darko
tidak lagi berada di kompleks
pemakaman, tempat ia biasa tinggal.
Alur cerita maju
Cerita diawali dengan keberangkatan
Khojan Maimun untuk pergi berdagang.
Sebelum berdagang, ia membeli dua
ekor burung bayang, jantan dan betina
agar dapat menemani istrinya yang
cantik yang bernama Bibi Zaenab. Saat
suaminya pergi berdagang, Bibi Zaenab
bertemu seorang pangeran yang tampan.
Keduanya lalu berjanji untuk berkencan.
Burung bayan betina gagal mencegah
kepergian Bibi Zaenab. Akhirnya,
burung bayan jantan menggunakan
sisat. Ia menceritakan cerita menarik
pada Bibi Zaenab hingga ia lupa janjinya
untuk bertemu dengan sang pangeran.
Begitu terus setiap hari hingga Khojan
Maimun pulang Bibi Zaenab tidak
sempat menemui pangeran karena asyik
mendengarcerita burung bayan.
Alurnya tunggal, hanya berfokus
pada permasalahan tokoh
utamanya, Darko.
Alur ceritanya berbingkai karena di
dalam cerita Khojah Maimun dan Bibi
Zaenab ada cerita lain, misalnya cerita
tentang anak kancil yang disampaikan
burung bayan pada Bibi Zaenab.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menceritakan Kembali Isi Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam mengubah isi cerita hikayat ke dalam
bentuk cerpen.
a. Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal.
b. Menggunakan bahasa Indonesia saat ini.
c. Menggunkan gaya bahasa yang sesuai.
d. Tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam hikayat.
Bahasa Indonesia
177
LAPORAN MEMBACA BUKU
Pada awal semester guru telah menyampaikan kewajiban siswa untuk membaca
buku fiksi dan nonfiksi. Pada akhir pembelajaran IV materi hikayat, guru
akan menagih laporan hasil membaca buku yaitu menyusun ikhtisar. Menulis
rangkuman bertujuan agar siswa dapat menuliskan kembali isi buku yang dibaca
secara ringkas dan runtut.
Rangkuman adalah hasil dari kegiatan merangkum atau suatu hasil dari
kegiatan meringkas suatu uraian yang lebih panjang menjadi lebih singkat
dengan perbandingan yang proposional antara bagian yang dirangkum dengan
rangkumannya.
Langkah-langkah Membuat Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
Harus membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh
gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan
hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali
untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.
Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat
catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk
setiap bagian atau setiap paragraf.
Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkuman
dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan
menggunakan bahasa perangkum sendiri. Hanya saja, apabila perangkum
merasa ada yang kurang enak, perangkum dapat membuka kembali bacaan
yang akan dirangkum.
Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakan
perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren.
Perangkum perlu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil
perbaikan dan memastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek
dibanding dengan bacaan yang dirangkum.
Petunjuk Laporan Membaca Buku
Bacalah satu buku nonfiksi sampai selesai. Kemudian, telaah buku tersebut
seperti yang telah disajikan dalam contoh. Kerjakan pada lembar terpisah atau
pada buku kerjamu. Setelah itu sampaikan hasil analisis kepada temanmu!
178
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Identitas Buku yang Dibaca
Judul
:
Pengarang
:
Penerbit, kota terbit, dan tahun terbit :
Bagian Buku
Pokok Isi Indormasi
Bab 1
Bab 2
dst.
Berdasarkan pokok-pokok informasi yang telah kamu temukan di atas,
rangkaikanlah pokok-pokok informasi tersebut dengan menggunakan konjungsi
yang tepat sehingga menjadi teks yang utuh.
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian baik melalui tes tertulis
maupun penugasan, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Berikut ini adalah
contoh rumus penentuan nilai akhir untuk KD 3 (pengetahuan).
NA = (2 X Rt Tugas individu) + Rt Tugas kelompok + (2 X Nilai Tes)
3
Keterangan:
NA
: Nilai akhir
Rt Tugas individu : Rata-rata nilai tugas individu
Rt Tugas kelompok : Rata-rata nilai tugas kelompok
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK A
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar
(portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani
serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya
pada bagian yang telah disediakan.
Bahasa Indonesia
179
“
“
SUATU HARI, KAMU
AKAN MENJADI TUA
DAN MULAI MEMBACA
CERITA DONGENG LAGI.
C.S. Lewis
penulis dari
Britania Raya
180
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Bab V
MEMBUAT KESEPAK ATAN
MELALUI NEGOSIASI
Sumber foto: kolekksi pribadi foto pembelajaran siswa SMA Negeri 1 Batu Jawa Timur
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
Buku Guru Bahasa Indonesia
181
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
3.10 Mengevaluasi pengajuan,
penawaran dan persetujuan
dalam teks negosiasi lisan
maupun tertulis.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
4.10 Menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan dan
penutup dalam teks negosiasi
secara lisan atau tulis.
182
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3.11 Menganalisis isi, struktur
(orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan
teks negosiasi.
4.11 Mengkonstruksikan
teks negosiasi dengan
memerhatikan isi, struktur
(orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan.
PETA KONSEP
Merumuskan ciri teks negosiasi
Mengevaluasi pengajuan,
penawaran, persetujuan
dan penutup dalam teks
negosiasi
Menjelaskan cara menyampaikan
pengajuan penawaran
Menjelaskan syarat tercapainya
persetujuan (kesepakatan)
Menganalisis faktor penentu
keberhasilan negosiasi
Menjelaskan pengajuan,
penawaran, persetujuan
dan penutup dalam teks
Menggunakan alasan yang tepat
untuk melakukan pengajuan dan
penawaran dalam negosiasi lisan.
Menjelaskan pola-pola
penyajian teks negosiasi
MENYAMPAIKAN
NEGOSIASI
Menentukan bagian-bagian
(struktur) teks negosiasi
Menganalisis
teks negosiasi
Menyebutkan unsu-unsur surat
penawaran dan pemesanan barang
Mengidentifikasi pasangan
tuturan dalam teks negosisi
Mengidentifikasi kalimat
persusif dalam teks negosiasi
Mengkonstruksikan
teks negosiasi
Menyusun teks negosiasi lisan
dalam bentuk dialog
Menyusun teks negosiasi lisan
dalam bentuk naratif
Bahasa Indonesia
183
A. Mengevaluasi Teks Negosiasi secara Lisan Maupun Tertulis
Ind 1
Merumuskan ciri teks negosiasi.
Ind 2
Menjelaskan cara menyampaikan pengajuan dan penawaran.
Ind 3
Menjelaskan syarat tercapainya persetujuan (kesepakatan).
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Merumuskan Teks Negosiasi
Petunjuk untuk Guru
Guru dapat memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan apakah
siswa pernah melakukan negosiasi. Misalnya negosiasi dengan guru untuk
menunda ulangan, negosiasi dengan tim kesebelasan sekolah lain untuk melakukan
pertandingan sepak bola, dan sebagainya.
Pertanyaan guru ditujukan untuk menggali pemahaman dan pengalaman
negosiasi yang telah dimiliki oleh siswa. Bila memungkinkan, guru menunjuk satu
atau dua orang untuk menceritakan secara runut negosiasi yang pernah dilakukan.
Giringlah tanggapan siswa lain untuk menanyakan atau menanggapi hal-hal yang
berkaitan dengan (a) alasan melakukan negosiasi, (b) tujuanmelakukan negosiasi,
(c) proses pencapaian negosiasi, serta (d) kesepakatan apa yang telah dicapai.
Setelah kegiatan tanya jawab sekitar 10 menit, guru kemudian menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator yang akan dipelajari.
Untuk mengetahui apakah sebuah teks termasuk teks negosiasi atau bukan,
berikut ini disajikan unsur-unsur yang harus ada dalam debat.
1. Partisipan, biasanya pihak yang menyampaikan pengajuan dan pihak yang
menawar. Pada beberapa negosiasi untuk memecahkan konflik atau pertikaian
ada partisipan ketiga yang berperan sebagai perantara, penengah, atau
pemandu.
2. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak.
3. Ada pengajuan dan penawaran.
4. Ada kesepakatan sebagai hasil negosiasi. Ketika tidak tercapai kesepakatan
berarti tidak terjadi negosiasi.
184
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Selanjutnya, siswa diminta menyimak video debat atau mendengarkan teks debat
yang akan diperagakan oleh dua orang siswa secara berpasangan. Setiap selesai
pembacaan satu teks, guru membimbing siswa untuk mendiskusikan pertanyaanpertanyaan yang disediakan pada setiap akhir teks.
Teks 1:
Pembeli
:
Penjual
:
Pembeli
Penjual
Pembeli
:
:
:
Penjual
Pembeli
:
:
Pembeli : “Berapa harga sekilo
mangga ini, Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu.
Murah.”
Pembeli : “Boleh kurang kan,
bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu.
Barangnya bagus lho,
Bu. Ini bukan karbitan.
Sumber: http://fotojurnalistiku.blogspot.co.id
Masak pohon.”
“Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang.
Dua puluh ribu saja ya?”
“Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat
untung, Bu.”
“Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”
“Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
“Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.”
“Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
“Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”
Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan menimbang
sendiri mangga yang dibelinya.
Tugas
Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks.
1. Siapa pelaku dalam dialog tersebut?
2. Bagaimana cara pembeli menawar harga mangga tersebut?
3. Bagaimana tanggapan penjualnya?
4. Apakah pada akhir dialog terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli?
5. Bagaimana kesepakatan itu terjadi?
Bahasa Indonesia
185
Contoh Jawaban
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Siapa pelaku dalam dialog
tersebut?
Penjual mangga dan pembelinya.
2.
Bagaimana cara pembeli
menawar harga mangga
tersebut?
Sedang musim mangga, jadi harga seharusnya
lebih rendah.
3.
Bagaimana tanggapan
penjualnya?
Berusaha menolak harga yang ditawar karena
mangganya masak pohon.
4.
Apakah pada akhir dialog
terjadi kesepakatan antara
penjual dan pembeli?
Terjadi kesepakatan walau harga tidak setinggi
harapan penjual dan tidak serendah harapan
pembeli.
5.
Bagaimana kesepakatan
itu terjadi?
Penjual mengijinkan ibu itu memilih mangga
yang akan dibeli, asal bukan yang besar-besar.
Teks 2:
HP Baru
Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya.
Beberapa kali ia membujuk Ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung
pada Ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal
Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat
membutuhkan HP.
“Yah ... Rani benar-benar perlu HP. Belikan ya Yah?” kata Rani pada ayahnya.
“Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula kan sudah ada
telepon rumah,” kata Ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.
“Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah
menelpon orangtuanya saat terpaksa pulang telat.”
“Lha, kalau begitu kamu jangan pulang telat,” kata ayah lagi.
Rani hampir saja menangis.
“Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan
mudah mengunduh materi pembelajaran, ngirim tugas, bahkan berdiskusi untuk
mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rani dengan kalimat yang
runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu Ayahnya.
Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani
dengan lembut. “Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?”
Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya.
“Iya Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke
grup facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa
buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”
186
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
“Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ....” ayah seakan sengaja
menggoda Rani.
“Asal apa, Yah?” tanya Rani tak sabar.
“Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal
yang positif.”
“Rani janji, Yah. Makasih ya Ayah,” janji Rani sambil memeluk Ayahnya.
Tugas
Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks.
1. Apa yang diajukan Rani pada ayahnya?
2. Apakah ayah langsung mengabulkan permintaan Rani? Jelaskan alasannya!
3. Bagaimana cara Rani meyakinkan ayahnya?
4. Bagaimana cara Ayah memenuhi permintaan Rani?
5. Apakah permintaan Rani dikabulkan oleh ayahnya? Adakah syarat yang harus
dipenuhi Rani?
Contoh Jawaban
No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apa yang diajukan Rani pada
ayahnya?
HP Baru
2
Apakah ayah langsung
mengabulkan permintaan Rani?
Jelaskan alasannya!
Tidak. Ayah masih mengingatkan
adanya telepon rumah.
3
Bagaimana cara Rani
meyakinkan ayahnya?
Menyebutkan bahwa melalui HP
ia akan bisa mengunduh bahan
pelajaran, mengirim tugas, berdiskusi
dan mengakses internet.
4
Bagaimana cara Ayah
memenuhi permintaan Rani?
Mengabulkan dengan syarat.
5
Apakah permintaan Rani
dikabulkan oleh ayahnya?
Adakah syarat yang harus
dipenuhi Rani?
Dikabulkan, dengan syarat Rani
rajin belajar dan berjanji akan
menggunakan HP untuk hal-hal yang
positif.
Bahasa Indonesia
187
Teks 3:
Terima Kasih Bu Mia
Kamis pagi usai pelajaran olah
raga, Bu Mia, guru Kimia masuk
kelas X MIPA tepat waktu. Tak
seperti biasanya, hari itu anak-anak
belum selesai berganti pakaian.
Penyebabnya, mereka baru saja
mengikuti ujian lari mengelilingi
stadion.
Sebenarnya hari itu Bu Mia akan
Sumber: Koleksi pribadi, diunduh dari https://www.
facebook.com/faradina.izdhihary.dua memberikan ulangan. Beberapa siswa
yang napasnya masih memburu dan keringatnya bercucuran, mengajukan usul pada Dani.
“Dan ... minta Bu Mia menunda ulangan dong. Capek nih,” kata Ali.
“Waduuuh aku gak berani,” jawab Dani. “Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua
kelas, ” sambung Dani.
“Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,” kata Lia.
“Beres. Kamu kan ketua kelas.”
Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat
murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran.
“Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?” tanya Lia sambil duduk.
“Iya. Ada apa?”
“Begini, Bu, saya mewakili teman-teman, Lia minta maaf kaena teman-teman
belum selesai ganti baju. “
“Biasanya kan tidak terlambat seperti ini?” tanya Bu Mia.
“Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari
mengelilingi stadion 2 kali.”
“Oh ... kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?” suara Bu Mia berubah
ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.
“Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan
sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju,
Bu. Biar badan kami segar.”
“Ya sudah, kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita
latihan soal saja,” jawab Bu Lia mengagetkan Mia dan teman-teman.
“Makasih, Bu,” kata Lia.
“Eit ... tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas
lain. Dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.”
“Iya, Bu. Makasih.”
Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia
bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.
188
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tugas
Pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks.
1. Apa yang disampaikan Lia kepada Bu Mia?
2. Bagaimana cara Lia meyakinkan Bu Mia?
3. Bagaimana tanggapan Bu Mia atas permintaan Lia?
4. Apakah Bu Lia mengabulkan permintaan Lia?
5. Adakah syarat yang ditetapkan Bu Mia?
Contoh Jawaban
No .
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apa yang disampaikan Lia
kepada Bu Mia?
Penyebab keterlambatan.
2.
Bagaimana cara Lia meyakinkan
Bu Mia?
Tidak diperlukan cara khusus.
3.
Bagaimana tanggapan Bu Mia
atas permintaan Lia?
Memberi waktu minum dan
memutuskan menunda ulangan.
4.
Apakah Bu Lia mengabulkan
permintaan Lia?
Mengabulkan.
5.
Adakah syarat yang ditetapkan
Bu Mia?
Ada. Tepat waktu, tidak
boleh gaduh dan tidak boleh
mengganggu kelas lain.
Tugas
Setelah menyimak dan mendiskusikan isi ketiga teks di atas, diskusikanlah hal-hal
berikut ini.
1. Di antara ketiga teks tersebut, manakah yang termasuk teks negosiasi? Jelaskan
alasanmu!
2. Apakah dalam teks tersebut terjadi proses pengajuan dan penawaran?
3. Siapakah partisipan yang menyampaikan pengajuan dan yang mengajukan
penawaran?
4. Apakah terjadi kesepakatan antar partisipan?
5. Rumuskanlah ciri-ciri teks negosiasi dengan bahasamu sendiri.
Bahasa Indonesia
189
Contoh Jawaban
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Di antara ketiga teks tersebut,
manakah yang termasuk teks
negosiasi? Jelaskan alasanmu!
Teks 1 dan 2
2.
Apakah dalam teks tersebut
terjadi proses pengajuan dan
penawaran?
Ya
3.
Siapakah partisipan yang
menyampaikan pengajuan dan
yang mengajukan penawaran?
Teks 1:
a. Yang mengajukan penjual
b. Yang menawar pembeli
Teks 2:
c. Yang mengajukan Rani
d. Yang menawar: ayah
4.
Apakah terjadi kesepakatan
antar partisipan?
Ya
5.
Rumuskanlah ciri-ciri teks
negosiasi dengan bahasamu
sendiri.
Ada pihak yang mengajukan da
nada yang menawar, kemudian
timbul kesepakatan diantara
keduanya.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Menjelaskan Cara Menyampaikan
Pengajuan dan Penawaran
Petunjuk untuk Guru
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa bagaimana cara mengajukan usulan
serta menyampaikan penawaran pada saat bernegosiasi. Usahakan untuk menggali
pengalaman siswa. Guru juga dapat menggunakan teks negosiasi yang telah
disajikan pada bagian sebelumnya.
190
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Siswa sudah memahami bahwa tujuan negosiasi adalah tercapainya
kesepakatan antara pihak-pihak yang berbeda kepentingan. Untuk itu diperlukan
cara yang tepat agar perbedaan-perbedaan tersebut dapat terselesaikan tanpa
menyebabkan kerugian satu pihak, baik pihak yang menyampaikan pengajuan
maupun penawaran harus melakukan dengan cara yang tepat.
Perhatikan penggalan teks negosiasi berikut ini.
Penjual
: “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
Pembeli
: “Boleh kurang kan, Bang?”
Penjual
: “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan.
Masak pohon.”
Pembeli
: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim,
Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Baik pembeli maupun pedagang dalam menyampaikan pengajuan maupun
penawaran bersikap sopan, tidak menekan pihak lain, serta disertai dengan
alasan. Dalam negosiasi, menyampaikan alasan ini merupakan cara halus untuk
membujuk pihak lain.
Tugas
Siswa diminta membaca kembali teks Minta HP dan Terima Kasih Bu Mia di
atas, kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini.
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Jelaskan bagaimana cara Rani
meyakinkan ayahnya agar ia dibelikan
HP?
Menjelaskan kegunaan dan
tingkat kebutuhannya akan
HP.
2.
Apakah Rani bersikap sopan dan
menghargai ayahnya? Jelaskan
alasanmu!
Ya.
3.
Alasan apa yang disampaikan rani untuk
meyakinkan ayahnya?
Kebutuhannya untuk
merngirim tugas lewat
internet.
4.
Jelaskan bagaimana cara Lia
meyakinkan Bu Mia?
Dengan kondisi fisik Lia dan
teman-temannya.
5.
Adakah syarat yang disampaikan Bu Lia
ketika pengabulkan permintaan Lia?
Tepat waktu, tidak gaduh,
tidak mengganggu kelas lain.
Bahasa Indonesia
191
No.
Pertanyaan
Jawaban
6
Apakah dalam kesepakatan yang dirain
Rani dan ayahnya sama-sama untung?
Ya.
7
Begitu pun Lia dan Bu Mia? Jelaskan
alasanmu!
Lia untung. Bu Mia terpaksa
menunda ulangan.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 3
Menjelaskan Syarat Tercapainya Persetujuan
(Kesepakatan)
Dalam mencapai kesepakatan, selain menerima alasan yang disampaikan
pihak yang mennyajikan pengajuan, penawar biasanya juga mengajukan tuntutan.
Ketika pengajuan dan penawaran mencapai titik temu, terjadilah kesepakatan.
Pada teks Beli HP, ayah memenuhi permintaan Rani dengan mengajukan
persyaratan. Perhatikan kutipannya berikut ini:
“Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ....” ayah seakan sengaja menggoda Rani.
“Asal apa Yah?” tanya Rani tak sabar.
“Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.”
Ketika pihak yang mengajukan tuntutan, Rani, menyepakati persyaratan
yang ditetapkan ayah, tercapailah kesepakatan. Kesepakatan yang terjadi
menguntungkan kedua belah pihak. Rani mendapatkan HP Baru yang diinginkan,
ayah mendapatkan hadiah prestasi belajar yang baik dari Rani.
Tugas
Selanjutnya bacalah kembali teks negosiasi antara pedagang dan pembeli di
atas serta teks Terima kasih Bu Mia. Analisislah apakah kesepakatanyang dicapai
memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
1. dilakukan dengan santun;
2. tidak ada tekanan atau paksaan;
3. saling menguntungkan;
4. kesepakatannya bersifat praktis, bisa diterapkan.
192
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh Jawaban
Pedagang dan Pembeli
No .
Persyaratan
Jawaban
1.
dilakukan dengan santun;
Ya
2.
tidak ada tekanan atau paksaan;
Ya
3.
saling menguntungkan;
Ya
4.
kesepakatannya bersifat praktis,
bisa diterapkan.
Ya
Terima kasih Bu Mia
No.
Persyaratan
Jawaban
1.
Dilakukan dengan santun
Ya
2.
Tidak ada tekanan atau paksaan
Ya
3.
Saling menguntungkan
4.
Kesepakatannya bersifat praktis,
bisa diterapkan.
Tidak
Ya
Bahasa Indonesia
193
B. Menjelaskan Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan
dalam Teks Negoisasi
Ind 1
Menganalisis faktor penentu keberhasilan negosiasi.
Ind 2
Menggunakan alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan
dan penawaran dalam negosiasi.
Ind 3
Menjelaskan pola-pola penyajian teks negosiasi.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Menganalisis Faktor Penentu Keberhasilan Negosisi
Petunjuk untuk Guru
Sebelum membaca teori yang disajikan di dalam buku teks, guru mengajak siswa
membaca kembali teks negosiasi yang disajikan pada bagian sebelumnya. Siswa
diajak mendiskusikan faktor-faktor yang menentukan tercapainya kesepakatan
dalam bernegosiasi.
Agar daya nalar dan kemampuan siswa berpikir kritis berkembang dengan baik,
guru harus mengarahkan siswa untuk tidak membaca fakor penentu keberhasilan
negosiasi yang disajikan dalam buku teks. Setelah mendapatkan jawaban siswa yang
beragam, guru mengajak siswa membandingkan jawaban siswa dengan teori yang
disajikan dalam buku teks.
Faktor yang menentukan tercapainya kesepakatan dalam negosiasi di atas adalah
sebagai berikut.
Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-masing pihak
memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik dalam sebuah perundingan.
Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi antara lain
sebagai berikut.
1. Kesediaan untuk berkompromi dengan pihak lain.
2. Tidak ada pihak yang dirugikan.
3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan.
4. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.
Faktor-faktor tersebut dapat muncul semua dalam proses negosiasi atau hanya
muncul beberapa saja.
194
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Sekarang marilah kita analisis teks dialog antara ayah dan anak berikut ini.
Analisislah faktor-faktor apa yang menyebabkan.
Ayah
Anak
Ayah
Anak
Ayah
:
:
:
:
:
Anak :
Ayah
:
Anak :
Ayah :
Anak :
Ayah
:
Anak :
“Nak, ke sini. Ayah mau bicara.”
“Ada apa, Yah?”
“Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?”
“Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.”
“Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu
bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”
“Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian
setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.”
“Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena
jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang
siap. Jadi, ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
“Waduh, ayah gimana sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah?
Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan
otomotif.”
“Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?”
“Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja
biar aku mudah meraih cita-cita.”
“Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan
lagi, ya.”
“Iya, yah.”
Selanjutnya, cermatilah faktor-faktor yang menentukan keberhasilan negosiasi anak dengan ayahnya tersebut dalam tabel berikut ini.
Faktor Penyebab
Keberhasilan Negosiasi
Bukti Kutipan
Alasan yang disampaikan mampu
meyakinkan ayah bahwa pilihan si
anak tepat.
“Aku ingin segera mengembangkan
bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah
tamat SMK kan bisa kuliah juga.”
Tidak memaksa pihak lain.
Ayah: “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan
kalau mau kuliah karena jurusannya
terbatas dan kemampuan akademiknya juga
kurang siap. Jadi, ayah sarankan ke SMA
saja, ya!”
Kesediaan partisipan untuk
berkompromi, menerima
perbedaan pendapat.
“Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi
nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Bahasa Indonesia
195
Tugas
Siswa ditugaskan untuk menganalisis faktor yang menentukan keberhasilan
negosiasi dalam teks dialog antara pedagang dan pembeli, Beli HP, dan Terima
Kasih, Bu Mia. Siswa dapat menggunakan tabel berikut ini dan diperbolehkan
menambah atau mengubah kolom tabel sesuai dengan kebutuhan.
Faktor Penyebab
Keberhasilan Negosiasi
Bukti Kutipan
Contoh Jawaban Tugas 1
Pedagang dan Pembeli
Faktor Penyebab
Keberhasilan Negosiasi
196
Bukti Kutipan
Alasan yang disampaikan
mampu meyakinkan pembeli
bahwa harga tersebut layak.
Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu.
Ini bukan karbitan. Masak pohon.
Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu,
ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Tidak memaksa pihak lain.
“Baiklah, tapi saya boleh milih
sendiri, kan Bang?”
kesediaan partisipan untuk
berkompromi, menerima
perbedaan pendapat.
“Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu.
Nanti saya bisa rugi.”
“Iya, Bang. Yang penting saya dapat
mangga yang bagus dan tidak busuk.”
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh Jawaban Tugas 2
Beli HP
Faktor Penyebab
Keberhasilan Negosiasi
Bukti Kutipan
Alasan yang disampaikan
mampu meyakinkan ayah bahwa
Rani sudah memerlukan HP
Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama
teman-teman Rani yang dapat dengan
mudah mengunduh materi pembelajaran,
ngirim tugas, bahkan berdiskusi untuk
mengerjakan tugas-tugas tanpa harus
keluar rumah,”
Tidak memaksa pihak lain.
Mendengar penjelasan Rani, ayah melepas
kaca matanya dan menatap Rani dengan
lembut. “Sebegitu pentingkah HP itu
bagimu, Nak?”
Kesediaan partisipan untuk
berkompromi, menerima
perbedaan pendapat.
Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal
....” ayah seakan sengaja menggoda Rani.
“……………………
“Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan
menggunakan HP itu untuk hal-hal yang
positif.”
Contoh Jawaban Tugas 3
Terima Kasih Bu Mia
Faktor Penyebab
Keberhasilan Negosiasi
Bukti Kutipan
Alasan yang disampaikan
mampu meyakinkan Bu Mia
bahwa keterlambatan bukan
disengaja dan ulangan perlu
ditunda
“Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami
kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari
mengelilingi stadion 2 kali.”
Tidak memaksa pihak lain.
“Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan
ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan.
“Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh
menit untuk minum dan ganti baju, Bu.
Biar badan kami segar.”
Bahasa Indonesia
197
Faktor Penyebab
Keberhasilan Negosiasi
Kesediaan partisipan untuk
berkompromi, menerima
perbedaan pendapat.
Bukti Kutipan
“Ya sudah, kalian istirahat 15 menit.
Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita
latihan soal saja.”
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 2
Menggunakan Alasan yang Tepat untuk Melakukan Pengajuan dan
Penawaran dalam Negosiasi
Petunjuk untuk Guru
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari bahwa negosiasi baru
terjadi ketika terjadi kesepakatan. Untuk mencapai kesepakatan tersebut, partisipan
harus menyertakan alasan yang mendukung pengajuan atau penawarannya. Masingmasing pihak harus mampu meyakinkan pihak lainnya bahwa pengajuan atau
penawaran yang diajukan dapat atau bahkan harus diterima.
Kamu sekarang akan mempelajari alasan-alasan yang digunakan untuk meyakinkan
pihak lain dalam bernegosiasi.
Bacalah kembali penggalan cerpen HP Baru.
Sekarang mari kita analisis alasan-alasan yang diajukan Rani pada ayahnya agar
ayahnya mau membelikannya HP baru.
1. Semua teman Rani punya HP sehingga mereka dapat dengan mudah menelepon
orangtuanya saat terpaksa pulang telat.
2. Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi
pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas
tanpa harus keluar rumah.
3. Rani membutuhkan HP agar lebih mudah mengirim tugas ke grup Facebook atau
meng-upload tugas di blog.
4. HP juga memudahkan Rani untuk belajar dan berdiskusi dengan teman-temannya.
Alasan-alasan yang disampaikan Rani terbukti mampu mengubah pendirian ayah
rani yang tadinya tidak mampu membelikan HP baru untuk Rani.
Tugas 1
Siswa diminta membaca kembali teks negosiasi antara pembeli dan pedagang,
dan Terima kasih Bu Mia di atas kemudian ditugaskan unuk menganalisis alasanalasan apa yang dikemukakan partisipan untuk meyakinkan pihak lain.
198
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh Jawaban Tugas 1
Pedagang dan Pembeli
Alasan-alasan yang digunakan
Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon.
Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Terima Kasih Bu Mia
Bukti kutipan
“Iya, Bu. Sekali lagi maafkan, kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari
mengelilingi stadion 2 kali.”
“Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan
sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti
baju, Bu. Biar badan kami segar.”
Tugas 2
Sekarang cobalah berlatih menyertakan alasan yang tepat untuk menyampaikan
pengajuan atau penawaran berikut ini.
Contoh Jawaban Tugas 2
Pengajuan
Alasan
Minta izin menginap di rumah teman.
Mengerjakan tugas kelompok
Menawar harga sewa gedung
untuk kegiatan OSIS
• Dana dari sponsor minim.
• Kegiatan banyak sehingga alokasi
untuk sewa terbatas.
Menuntut Kepala Desa untuk
memberikan izin penggunaan balai
RW untuk kegiatan karang taruna
satu hari dalam seminggu.
• Karang Taruna membutuhkan tempat
besar untuk berkegiatan.
• Karang Taruna juga warga RW yang
memiliki ha katas penggunaan gedung
• Pertemuan rutin sangat penting
dilakukan.
Bahasa Indonesia
199
Penawaran
Alasan
Mengajukan penawaran kepada
sekolah terkait larangan membawa
sepeda motor ke sekolah.
• Tempat parkir tidak ada
• Banyak yang belum punya SIM
Mengajukan penawaran kepada ketua
RT tentang larangan penggunaan
balai RW melebihi jam 21.00 WIB.
• Mengganggu lingkungan
• Sudah jam istirahat
Larangan (orangtua) mengakses
internet pada hari-hari sekolah.
• Mengganggu belajar
• Sumber belajar dari internet
banyak yang rancu dan tidak jelas
sumbernya
Contoh Jawaban Tugas 2
Pengajuan
Minta izin menginap
di rumah teman.
Mengerjakan tugas kelompok
Menawar harga sewa gedung untuk
kegiatan OSIS.
• Dana dari sponsor minim.
• Kegiatan banyak, sehingga alokasi untuk
sewa terbatas.
Menuntut Kepala Desa untuk
memberikan izin penggunaan balai
RW untuk kegiatan karang taruna
satu hari dalam seminggu.
• Karang Taruna membutuhkan tempat
besar untuk berkegiatan.
• Karang Taruna juga warga RW yang
memiliki ha katas penggunaan gedung
• Pertemuan rutin sangat penting dilakukan.
Penawaran
200
Alasan
Alasan
Mengajukan penawaran kepada
sekolah terkait larangan membawa
sepeda motor ke sekolah.
• Tempat parkir tidak ada
• Banyak yang belum punya SIM
Mengajukan penawaran kepada
ketua RT tentang larangan
penggunaan balai RW melebihi jam
21.00 WIB
• Mengganggu lingkungan
• Sudah jam istirahat
Larangan (orang tua) mengakses
internet pada hari-hari sekolah.
• Mengganggu belajar
• Sumber belajar dari internet banyak yang
rancu dan tidak jelas sumbernya
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 3
Menjelaskan Pola-pola Penyajian Teks Negosiasi
Petunjuk untuk Guru
Pada bagian awal, siswa telah membaca contoh-contoh teks negosiasi
yang disajikan dengan pola penyajian yang berbeda. Teks pertama tentang
negosiasi pembeli dan pedagang buah disajikan dalam bentuk dialog
(drama). Penyajian negosiasi dalam teks tersebut diwujudkan dalam
bentuk dialog menggunakan kalimat langsung. Bandingkan dengan
negosiasi Rani dan ayahnya dalam HP Baru. Teks ini disajikan dalam
bentuk cerita pendek dengan pola penyajian gabungan antara bentuk
narasi dan dialog.
Kedua bentuk penyajian teks negosiasi tersebut merupakan wujud
negosiasi lisan yang dituliskan.
Selain dilakukan secara lisan, ada juga negosiasi yang dilakukan secara
tertulis. Guru mengajak siswa mendiskusikan bentuk-bentuk negosiasi
tulis. Misalnya, dengan mengajukan pertanyaan apakah surat penawaran
dan pemesanan barang, dan surat lamaran pekerjaan termasuk teks
negosiasi. Guru membimbing siswa agar menjawab atau menanggapi
pertanyaan tersebut dengan tetap mengingatkan pada siswa unsur-unsur
negosiasi. Intinya, teks tertulis apabila memenuhi unsur-unsur negosiasi,
dapat dimasukkan dalam teks negosiasi.
Tugas 1
Siswa diminta membaca surat penawaran kemudian berdiskusi untuk menemukan
isi surat tersebut yang menunjukkan bahwa surat penawaran juga termasuk teks
negosiasi.
Bahasa Indonesia
201
Ladzidzan
Ice Cream & Bakery
Jalan Agus Salim Batu Jawa Timur
Website: www.ladzidzan.ice&bakery.com
Email: ladzidzan.ice&bakery@gmail.com
Nomor
Hal
Lampiran
: 026/PROM-12/2015
: Penawaran Produk Spesial
: Satu lembar
5 Maret 2015
Yth. Marhaban Wedding Organizer
Jalan Kartini
Kota Batu Jawa Timur
Dengan hormat,
Ladzidzan Ice Cream & Bakery adalah sebuah perusahaan kuliner yang
menyediakan ice cream dan roti untuk kepentingan pesta perkawinan.
Kami sudah berpengalaman puluhan tahun melayani pelanggan terutama
perusahaan penyelenggara pesta perkawinan, ulang tahun, dan berbagai
event besar lainnya. Kami hanya menyediakan produk kuliner bercita rasa
tinggi dengan penampilan elegan.
Dalam rangka pembukaan cabang baru di Kota Batu, kami menawarkan
harga khusus selama masa promosi bulan April – Mei 2015. Jenis poduk
dan harga barang dapat dilihat pada brosur terlampir. (Harga dan ketentuan
berlaku). Keterangan lebih lanjut hubungi customer service kami melalui
nomor HP 0882334132. Percayakan kebutuhan perusahaan Anda pada kami.
Demikian surat penawaran ini kami sampaikan. Atas kepercayaan Anda
kami menyampaikan terima kasih.
Hormat kami,
Marketing Ladzidzan Ice Crem & Bakery
Devara Jatmiko
202
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh Jawaban Tugas 1
Pengajuan
Bukti
Pengalaman
layanan
Kami sudah berpengalaman puluhan tahun
melayani pelanggan terutama perusahaan
penyelenggara pesta perkawinan, ulang tahun,
dan berbagai event besar lainnya. Kami hanya
menyediakan produk kuliner bercita rasa
tinggi dengan penampilan elegan.
Tawaran harga
khusus selama masa
promosi dalam
rangka pembukaan
cabang baru
Dalam rangka pembukaan cabang baru di
Kota Batu, kami menawarkan harga khusus
selama masa promosi bulan April – Mei 2015.
Jenis poduk dan harga barang dapat dilihat
pada brosur terlampir. (Harga dan ketentuan
berlaku).
Tugas
Pada bagian di atas kamu telah mengetahui bahwa sebuah negosiasi baru
terjadi ketika terjadi kesepakatan anta pihak-pihak yang bernegosiasi.
Sekarang bersiaplah untuk melengkapi surat penawaran produk di atas dengan
surat pemesanan. Berperanlah sebagai sekretaris sebuah wedding orgonizer
(lembaga pelayanan jasa pesta pernikahan).
Buatlah surat balasan terhadap surat penawaran tersebut dengan memerhatikan
hal-hal berikut ini.
1. Kelengkapan bagian-bagian surat.
2. Jenis produk yang akan dipesan.
3. Harga penawaran yang diajukan.
Bahasa Indonesia
203
Contoh Jawaban Tugas 2
Surat pemesanan
Nomor
Hal
Lampiran
WEDDING ORGANIZER
Jalan Kartini kota Batu Jawa Timur
Website : www.sakinahweddingorg.com
Email : getmarriedwithsakinah@
sakinahweddingorg.com
: 326/PO-12/2015
: Pemesanan Produk Spesial
: Satu lembar
23 Desember 2015
Yth. Ladzidzan Ice Cream & Bakery
Jalan Agus Salim
Kota Batu Jawa Timur
Dengan hormat,
Kami telah menerima penawaran produk spesial yang saudara tawarkan.
Kami sebagai wedding organizer yang telah berpengalaman puluhan tahun
senantiasa terbuka untuk bekerja sama dengan produsen produk-produk yang
diperlukan klien kami.
Dalam rangka penyelenggaraan pernikahan putri salah satu pejabat di
lingkungan pemerintah, kami ingin mengajukan pemesanan ice cream. Adapun
jumlah tamu undangan adalah 500 orang dengan harga paket ice cream sebesar
Rp2.500,00/pack.
Dipersilakan menghubungi kontak person kami untuk negosiasi lebih lanjut.
Demikian surat pemesanan ini kami sampaikan. Atas kerja sama Anda, kami
menyampaikan terima kasih.
Hormat kami,
Abimanyu
Purchaser
204
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
C. Menganalisis Teks Negosiasi
Ind 1
Menentukan bagian-bagian (struktur) teks negoisasi.
Ind 2
Menyebutkan unsur-unsur surat penawaran dan pemesanan barang.
Ind 3
Pasangan tuturan dalam teks negosisi.
Ind 4
Mengidentifikasi kalimat persuasif dalam teks negoisasi.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Menentukan Bagian (Struktur) Teks Negosiasi
Petunjuk untuk Guru
Seperti genre teks lainnya, teks negosiasi juga mempunyai struktur teks
yang khas. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran, dan
persetujuan.
Guru mengajak siswa mencermati contoh analisis struktur teks negosiasi
berikut ini.
Pembeli :
“Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”
Orientasi
(sambil menunjuk ke arah mangga gedong
gincu)
Penjual
:
“Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
Pembeli
:
“Boleh kurang kan, bang?”
Pengajuan
Penjual
:
“Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu.
Ini bukan karbitan. Masak pohon.”
Penawaran
Pembeli
:
“Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan?
Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja
ya?”
Pengajuan
Penjual
:
“Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya,
Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Penawaran
Bahasa Indonesia
205
Pembeli
:
“Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan
Bang?”
Pengajuan
Penjual
:
“Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti
saya bisa rugi.”
Penawaran
Pembeli
:
“Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga
yang bagus dan tidak busuk.”
Persetujuan
Penjual
:
“Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh
ditukarkan.”
Pembeli
:
“Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”
Guru mengajak siswa mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks negosiasi
tersebut. Dalam contoh negosiasi di atas, proses pengajuan dan penawaran terjadi
lebih dari satu kali hingga tercapai kesepakatan.
a.
b.
c.
d.
Selanjutnya, siswa ditugaskan untuk mendiskusikan hal-hal berikut ini.
Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan?
Apa saja pengajuan yang disampaikan pembeli?
Apa saja penawaran yng disampaikan penjual?
Apakah negosiasi dalam teks tersebut tercapai? Apa buktinya?
Contoh Jawaban
Pertanyaan
Jawaban
Apakah orientasi dalam
teks negosiasi sama dengan
perkenalan?
Ya
Apa saja pengajuan yang
disampaikan pembeli?
Turun harga
Apa saja penawaran yng
disampaikan penjual?
Turun sedikit
Apakah negosiasi dalam teks
tersebut tercapai? Apa buktinya?
Ya. Pembeli boleh membeli dengan harga
sedikit lebih murah dan bisa memilih sendiri
Selanjutnya, kerjakanlah latihan berikut untuk menguatkan pemahamanmu
tentang struktur teks negosiasi.
206
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tugas
Petunjuk: Bacalah teks negosiasi berikut ini kemudian kerjakan soal-soal yang
disajikan pada tabel di bawah ini.
Pertanyaan
a.
b.
c.
d.
Jawaban
Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan?
Apa saja pengajuan yang disampaikan warga?
Apa saja penawaran yng disampaikan investor?
Apakah negosiasi dalam teks tersebut tercapai? Apa buktinya?
Negosiasi Warga dengan Investor
Sudah tiga tahun lebih warga Susun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber
mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah
perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut.
Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga
Desa Sejahtera, tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya. Sumber Panguripan
menjadi penyedia air berih untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan
sawah bagi puluhan hektar sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber
Panguripan akan mati. Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap
bersikukuh melanjutkan pembangunannya. Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang
akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan
pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya
Jaya, Edy, di ruangannya.
Edy
: Silakan duduk Bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu bapak dan
ibu ini berasal darimana?
Kepala Desa : Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa,
dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk
oleh mewakili warga desa kami.
Edy
: Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan
senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga
demi kebaikan bersama.
Edy
: Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa
waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan
tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga
kelestarian sumber air Gemulo. Jadi, ada masalah apa lagi?
Wrga I
: Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak?
Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan
mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut
akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan
air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami.
Bahasa Indonesia
207
Warga II
: Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui
pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber
penghidupan kami itu!
Kepala Desa : Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat).
Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah
menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air
Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk
makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air.
Warga II
: Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut!
Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak
segera dipenuhi!
Edy
: Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah
mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.
Warga I
: Kalau begitu tunggu apalagi?
Edy
: Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun
saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.
Kepala desa : Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya akan membantu
Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber
Panguripan.
Edy
: Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat
berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah
saya menghentikan pembangunan hotelnya.
Kepala desa : Terima kasih atas kerja sama ini.
Edy
: Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan
demo warga.
Terima kasih, Pak.
Contoh Jawaban
Pertanyaan
208
Jawaban
Apakah orientasi dalam
teks negosiasi sama dengan
perkenalan?
Ya
Apa saja pengajuan yang
disampaikan warga?
Penghentian pembangunan hotel di atas sumber air.
Apa saja penawaran yng
disampaikan investor ?
Menghentikan proyek. Tetapi mencari lokasi baru.
Apakah negosiasi dalam teks
tersebut tercapai?
Apa buktinya?
Berhasil.
Kepala desa berjanjji akan membantu mencarikan
lahan lain untuk membangun hotel.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Menyebutkan Unsur-Unsur Surat Penawaran
Petunjuk untuk Guru
Untuk mempelari unsur-unsur surat penawaran guru dapat menyajikan contoh-contoh
surat penawaran barang dan jasa dari berbagai sumber. Dari contoh-contoh tersebut, siswa
diajak mendiskusikan unsur-unsur surat penawaran.
Surat penawaran dan pemesanan barang dilihat dari tujuannya termasuk surat
niaga. Surat niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan perdagangan.
Struktur surat niaga hampir mirip dengan surat resmi yang mencakup unsurunsur berikut ini.
1. Kop Surat
Kop surat setidaknya harus mengandung (a) nama lembaga/instansi/
organisasi. Penulisannya menggunakan huruf besar/kapital, (b) alamat dan
kontak telepon serta website/email jika ada, penulisannya menggunakan
huruf besar dan kecil, dan (c) logo lembaga/instansi/organisasi.
2. Nomor surat
3. Lampiran
4. Hal (inti surat tersebut), ditulis seperti judul karangan.
5. Tanggal surat (posisi di kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat penerima surat; hindari penggunaan kata “kepada”.
7. Salam pembuka surat, akhiri dengan penggunaan tanda baca “koma.”
8. Tubuh surat yag terdiri atas bagian pembuka, isi atau maksud surat, dan penutup.
9. Salam penutup surat, diikuti nama, jabatan, dan tanda tangan penanggung
jawab surat.
Tugas
Siswa diminta untuk menganalisis struktur surat penawaran sesuai dengan
konsep struktur surat yang baru dipelajarinya.
Bahasa Indonesia
209
Contoh Jawaban
Pertanyaan
210
Jawaban
Kop Surat
Ada
Nama lembaga/instansi/organisasi. Penulisannya menggunakan
huruf besar/kapital.
Ada,
tetapi dengan
huruf biasa
Alamat dan kontak telepon serta website/ email jika ada,
penulisannya menggunakan huruf besar dan kecil.
Ada,
penulisan
benar.
Logo lembaga/instansi/organisasi
Ada
Nomor surat
Ada
Lampiran
Ada
Hal (inti surat tersebut), ditulis seperti judul karangan.
Ada
Tanggal surat (posisi di kanan sejajar dengan nomor surat)
Ada,
posisi
benar
Alamat penerima surat; hindari penggunaan kata “kepada”.
Ada
Salam pembuka surat, akhiri dengan penggunaan tanda baca “koma.”
Ada,
penulisan
benar
Tubuh surat yang terdiri atas bagian pembuka, isi atau maksud
surat, dan penutup.
Ada
Salam penutup surat, diikuti nama, jabatan, dan tanda tangan
penanggung jawab surat.
Ada
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 3
Mengidentifikasi Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi
Siswa diajak mencermati kembali teks negosiasi antara pembeli dan pedagang
buah-buahan. Selanjutnya siswa diajak mendiskusikan contoh berikut.
Kutipan 1:
Pembeli :
Penjual :
“Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang. kan? Kan lagi musim,
Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
“Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya
dapat untung, Bu.”
Kutipan 2
Pembeli :
Penjual :
“Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”
“Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Pada kutipan 1 terdapat pasangan tuturan meminta dan menolak penurunan
harga, sedangkan pada kutipan kedua pasangan tuturannya adalah meminta dan
memberi. Pasangan tuturan sesungguhnya adalah tindakan saling memberi pesan
dan merespon antara partisipan dalam kegiatan negosiasi.
Berikut adalah contoh-contoh pasangan tuturan.
1. Mengucapkan salam > membalas salam
2. Bertanya > menjawab atau tidak menjawab
3. Meminta tolong > memenuhi atau menolak permintan
4. Meminta > memenuhi atau menolak permintaan
5. Menawarkan > menerima atau menolak tawaran
6. Mengusulkan > menerima atau menolak usulan
Tugas
Siswa ditugaskan untuk membaca kembali teks Negosiasi Warga dengan
Investor kemudian temukan pasangan tuturan di dalamnya.
Bahasa Indonesia
211
Contoh Jawaban
Pasangan Tuturan
Silakan duduk bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh
saya tahu bapak dan ibu ini berasal dari mana?
Jenis Tuturan
Bertanya > menjawab
Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu
Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat,
salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh
mewakili warga desa kami.
Edy:
…....
Jadi, ada masalah apa lagi?
Warga I: …….
Awalnya, karena pembangunan hotel
tersebut akan menuntut ditebangnya
pepohonan di sana, maka daerah
resapan air akan berkurang.
…..
Bertanya > menjawab
Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya
akan membantu Bapak menemukan lahan baru
yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan.
Menawarkan >
menerima tawaran
Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya,
saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga
saya akan memerintahkan anak buah saya
menghentikan pembangunan hotelnya.
212
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 4
Mengidentifikasi Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi
Petunjuk untuk Guru
Sebelum melihat ke teori dalam buku teks, siswa diajak mencermati kembali beberapa
kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pengajuan dan penawaran. Guru membimbing
siswa agar dapat menemukan adanya ‘bujukan’ atau persuasi yang dilakukan oleh pihak yang
bernegosiasi.
Pada pembelajaran sebelumnya, siswa telah mempelajari bahwa negosiasi bertujuan
untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Untuk mencapai
kesepakatan itu, diperlukan kemampuan untuk memengaruhi pihak lain dengan bahasa
yang tepat. Ciri bahasa dalam negosiasi yang berhasil adalah bahasa yang santun dan
persuasif.
Siswa diajak mencermati contoh kalimat persuasif pada kutipan berikut ini.
Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku
mudah meraih cita-cita.”
Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Dalam kutipan di atas, si anak menggunakan kalimat persuasif Ayah doakan
saja biar aku mudah meraih cita-cita. Makna tersirat dari kalimat itu adalah si
anak memaksa secara halus kepada ayahnya agar mengizinkannya memilih seklah
sesuai dengan cita-citanya.
Bahasa yang santun juga sangat memengaruhi keberhasilan negosiasi. Katakata yang digunakan untuk menunjukkan kesopananan antara lain: tolong, silakan,
cobalah, percayalah, dan bolehkah. Kata-kata tersebut sebenarnya kata-kata yang
bersifat perintah tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan
sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara.
Selanjutnya, siswa diajak untuk mendiskusikan apakah kalimat ancaman
digunakan dalam negosiasi. Dalam mendiskusikan hal ini, bila perlu guru
mengingatkan kembali bahwa alah satu syarat adanya negosiasi adalah tercapainya
kesepakatan. Salah satu syarat tercapainya kesepakatan adalah tidak ada paksaan
dari pihak lain. Oleh karena itu, tidak dapat dimasukkan sebagai sebuah negosiasi
apabila kesepakatannya dicapai dengan ancaman.
Bahasa Indonesia
213
Tugas
Bacalah kembali teks HP Baru kemudian analisislah kalimat persuasif yang terdapat
di dalamnya. Tentukan juga makna tersirat yang hendak disampaikan penuturnya.
Kamu dapat menggunakan kolom-kolom berikut. Kerjakan di buku tugasmu.
Kalimat Persuasif
Makna Tersirat
Contoh Jawaban
Kalimat Persuasif
214
Makna Tersirat
“Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP.
Mereka dapat dengan mudah menelpon orang
tuanya saat terpaksa pulang telat.”
Rani ketinggalan jaman
di lingkungan temantemannya.
“Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman
Rani yang dapat dengan mudah mengunduh
materi pembelajaran, ngirim tugas, bahkan
berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa
harus keluar rumah,”
Rani yang paling kesulitan
menyelesaikan tugas
sekolah karena ketiadaan
HP.
“Iya Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan
kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau
mengupload tugas di blog. Kalau Rani punya HP
kan enak. Bisa buat diskusi bareng teman-teman
sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”
Keuntungan punya HP
banyak.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
D. Mengonstruksikan Teks Negosiasi
Ind 1
Menyusun teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog.
Ind 2
Menyajikan teks negosiasi lisan dalam bentuk dialog.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Menyusun Teks Negoisasi Lisan dalam Bentuk Dialog
Petunjuk untuk Guru
Teks negosiasi yang harus disusun oleh siswa hendaknya merupakan teks
negosiasi yang diangkat dari permasalahan-permasalahan yang nyata dalam
lingkungan sekitar siswa. Misalnya, negosiasi dengan guru di sekolah, negosiasi
karang taruna dengan perangkat desa, negosiasi warga dengan pemilik pabrik
tentang pengelolaan limbah, dan sebagainya. Dengan demikian, guru dapat
melakukan pembelajaran yang bermakna.
Untuk teks negosiasi tulis, guru dapat menugasi siswa untuk membuat surat
penawaran produk atau jasa yang sesuai dengan potensi yang ada di lingkungan
tempat tinggal siswa.
Siswa sudah mempelajari dan memahami isi, struktur, dan kebahasaan teks
negosiasi. Untuk menyusun teks negosiasi, hal pertama yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi permasalahan yang perlu dinegosiasikan oleh beberapa
pihak karena adanya perbedaan kepentingan. Berikut ini contoh permasalahan
yang bisa diangkat menjadi topik negosiasi.
1. Larangan membawa sepeda motor ke sekolah.
2. Kegiatan siswa di sekolah dibatasi hingga jam 16.00 WIB.
3. Rencana pembangunan cafe di samping masjid/ gereja di kampungmu.
Tugas
1.
2.
3.
4.
Lakukan pengamatan terhadap kehidupan sosial di sekitarmu. Datalah
permasalahan-permasalahan yang perlu diselesaikan melalui negosiasi.
Pilihlah salah satu di antara permasalahan tersebut sebagai topik teks negosiasi.
Susunlah teks negosiasi dalam bentuk dialog berdasarkan topik tersebut.
Demonstrasikan teks negosiasi yang telah kamu buat di depan kelas.
Bahasa Indonesia
215
Contoh Jawaban
Pertanyaan
216
Jawaban
Lakukan pengamatan terhadap
kehidupan sosial di sekitarmu.
Datalah permasalahanpermasalahan yang perlu
diselesaikan melali negosiasi.
•
Lama waktu peminjaman buku
perpustakaan
• Larangan membawa motor ke sekolah
• Keharusan mengenakan sepatu hitam polos
..............................................................................
Pilihlah salah satu di antara
permasalahan tersebut sebagai
topik teks negosiasi.
Larangan membawa motor ke sekolah
Susunlah teks negosiasi dalam
bentuk dialog berdasarkan topik
tersebut.
Siswa
Selamat pagi, Pak. Saya Andra
dari kelas XII MIA
Kepala
Sekolah
Silakan duduk, Andra. Bisa
dibantu?
Siswa
Saya minta petunjuk, Bu.
Rumah saya jauh dan tidak
dijangkau angkutan. Sarana
transportasi yang kami miliki
hanya sepeda motor. Itupun
yang bisa mengoperasikan
hanya saya. Jadi, agar saya bisa
datang tepat waktu, bolehkah
saya membawa motor ke
sekolah?
Kepala
Sekolah
Kami membuat larangan itu
untuk anak-anak yang belum
punya SIM. Agar tidak terkena
razia polisi, kami sarankan
orangtua yang mengantar.
Siswa
Orangtua saya tidak bisa
naik motor, Pak. Lagipula
setiap pagi beliau harus
bekerja di kebun. Saya sudah
punya SIM sejak setahun
yang lalu, Pak.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pertanyaan
Jawaban
Demonstrasikan teks
negosiasi yang telah kamu
buat di depan kelas.
Kepala
Sekolah
Kalau begitu kamu boleh
membawa motor. Namun,
ingatlah untuk selalu
membawa SIM dan STNK,
mengenakan helm dan
menaati peraturan lalu lintas.
Siswa
Saya selalu melakukan semua
itu, Pak. Orangtua saya juga
selalu mengingatkan. Terima
kasih, Pak.
Kepala
Sekolah
Sama-sama.
Demonstrasi di depan kelas
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menyusun Teks Negosiasi Tulis Dalam Bentuk Narasi
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam bentuk projek. Kelas dibagi dalam
beberapa kelompok, antara 3-4 orang. Tugas siswa adalah membuat surat penawaran
barang atau jasa berdasarkan hasil observasi terhadap potensi di lingkungannya.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan siswa adalah sebagai berikut.
1. Siswa ditugaskan mengamati hasil pertanian, perikanan, atau perkebunan,
usaha home industri, rumah makan, atau kegiatan perekonomian lainnya di
sekitar tempat tinggalmu.
2. Siswa diminta memilih salah satu di antaranya yang paling menarik perhatianmu.
3. Siswa ditugaskan untuk berperan sebagai seorang pengusaha yang sedang
memperluas bisnisnya.
4. Siswa ditugaskan untuk membuat surat penawaran berisi penawaran produk
terbaru perusahaanmu kepada instansi, lembaga, atau calon mitra bisnis.
5. Agar surat yang dibuat siswa benar secara isi (dilihat dari sisi bisnis), mereka
harus mengonsultasikannya kepada guru ekonomi.
Bahasa Indonesia
217
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes
tulis, observasi, dan tes penugasan.
1. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap,
juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi
atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.
Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang
disampaikan siswa selama proses pembelajaran.
Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward
(tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa.
Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan
No.
Hari,
tanggal
Nama Siswa
Pernyataan yang
diungkapkan)*
Reward)**
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Keterangan )*
: berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan
siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari.
)**: rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian
0-100.
2. Penugasan
Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi
guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan siswa.
Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan
tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas
yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok.
Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan
lembar penilaian seperti ini.
218
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa
No
1.
Penilaian Tugas Pembelajaran A
Nilai
Pembelajaran A
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
2
Pembelajaran C
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Nilai Akhir/ NA (Total Skor: Jumlah Tugas)
Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan
harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan
berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya.
Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan.
NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH
3
Catatan:
(a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b) NUH adalah
Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu bab, dan (c) nilai
akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu
pengerjaan relatif lama.
b. Penilaian Keterampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan melalui (a) unjuk kerja dan (b) projek.
1. Penilaian unjuk kerja
Unjuk kerja yang dilakukan adalah praktik bernegosiasi. Adapun aspek yang
dinilai dalam proses bernegosiasi adalah (a) ketepatan ide dan alasan dalam
pengajuan atau penawaran, (b) penggunaan bahasa, (c) sikap, dan (e) kelancaran
dalam mengajukan pengajuan dan penawaran.
Bahasa Indonesia
219
2. Proyek
Kriteria penilaian projek adalah sebagai berikut.
No.
Aspek yang Dinilai
Bobot
1.
Perencanaan
15%
2.
Pelakanaan projek
30%
3.
Presentasi karya
30%
4.
Hasil karya
25%
Nilai akhir keterampilan diperoleh dari hasil penjumlahan nilai rata-rata tugas
ditambah nilai proyek dengan rumus sebagai berikut.
NA = 40% rata-rata tugas + 60% nilai proyek.
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan tugas mandiri
dan hasil belajar (portofolio) siswa kepada orang tua. Tugas mandiri, melakukan
observasi, harus disampaikan secara resmi melalui surat izin kepada orangtua
apabila siswa ditugaskan melakukan observasi di luar jam sekolah. Orangtua juga
diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar
jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Lembar tugas
dan lembar jawaban ulangan yang telah ditandatangani orngtua/wali kemudian
diserahkan kembali pada guru untuk disimpan.
220
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Bab VI
BERDEBAT
DENGAN INDAH
Sumber foto: https://memilihuntukbisa.blogspot.com
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
Buku Guru Bahasa Indonesia
221
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
3.12 Menghubungkan
permasalahan/ isu, sudut
pandang dan argumen
beberapa pihak dan
simpulan dari debat untuk
menemukan esensi dari
debat.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
4.12 Mengonstruksi
permasalahan/isu, sudut
pandang dan argumen
beberapa pihak, dan
simpulan dari debat secara
lisan untuk menunjukkan
esensi dari debat.
3.13 Menganalisis isi debat
(permasalahan/isu, sudut
pandang dan argumen
beberapa pihak, dan
simpulan).
4.13 Mengembangkan
permasalahan/ isu dari
berbagai sudut pandang
yang dilengkapi argumen
dalam berdebat.
222
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PETA KONSEP
Merumuskanbatasan debat
Menemukan
esensi debat
Mengidentifikasi
unsur-unsur debat
Merumuskan tata cara debat
Merumuskan mosi berdasarkan
isu atau permasalahan yang
sedang berkembang
Mengonstruksi bagianbagian dalam debat
Menganalisis pendapat dan
argumen yang disampaikan tim
afirmasi, tim oposisi, dan tim
netral terhadap mosi
Menyimpulkan hasil debat.
BERDEBAT
DENGAN INDAH
Menganalisis isi debat
Menganalisis pendapat tim
afirmasi, tim oposisi, dan tim
netral dalam debat.
Mengidentifikasi ragam
bahasa debat
Menyusun mosi dari
permsalahan aktual
Berlatih praktik debat
Menyusun pendapat untuk
mendukung atau menolak mosi
Melaksanakan debat sesuai
dengan peran yang ditetapkan
Bahasa Indonesia
223
Pada saat melakukan apersepsi, guru dapat menggali pengetahuan dan
pengalaman siswa tentang debat, misalnya dengan mengajukan pertanyaan,
“Siapa yang pernah ikut lomba debat?” “Adakah yang pernah melihat kegiatan
debat baik secara langsung maupun melalui televisi?”
Bila ada siswa yang menjawab pernah, guru dapat meminta siswa tersebut
untuk bercerita tentang debat yang dilihat atau diikutinya.
Untuk pemodelan, selain dapat menggunakan teks debat dalam buku teks,
guru juga dapat menggunakan rekaman video.
A. Menemukan Esensi Debat
Ind 1
Merumuskan esensi debat.
Ind 2
Mengidentifikasi unsur-unsur debat.
Ind 3
Merumuskan tata cara debat.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Merumuskan Esensi Debat
Teks yang digunakan dalam buku teks merupakan hasil transkrip video debat
dari Youtube yaitu https://www.youtube.com/watch?v=1orfrM5z2ek. Guru dapat
menayangkan video tersebut atau meminta siswa mengunduh sendiri video
tersebut kemudian menyimaknya bersama-sama.
Jika tidak memungkinkan menggunakan internet untuk mengakses video,
guru dapat menggunakan teks debat berikut ini. Guru membacakan langsung
atau meminta dua orang siswa untuk membacakan teks debat yang disertakan
pada bagian ini.
Agar dapat menyimak video atau teks debat dengan baik, guru menegaskan
kepada siswa untuk melakukan hal-hal berikut.
1. Berkonsentrasilah pada teks yang akan dibahas yaitu tentang bahasaInggris dan
bahasa Indonesia di era globalisasi.
2. Siswa diizinkan membuat catatan hal-hal yang penting selama proses
menyimak debat.
224
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3.
Sebelum melihat video atau membaca teks debat, siswa diminta menyusun
pertanyaan sebagai panduan untuk memahami isi debat, mencakup hal-hal
berikut ini.
a. Mengapa teks tersebut tergolong debat?
b. Siapa nama tokoh yang sedang berdebat?
c. Apa jabatan atau pekerjaan mereka?
d. Siapa yang menjadi pemimpin debat?
e. Hal apa yang tengah diperdebatkan?
f. Siapakah yang menjadi pihak pendukung (afirmasi) dan pihak penentang
(oposisi) terhadap isu/permasalahan yang dibahas dalam debat tersebut?
g. Apakah kedua belah pihak mengemukakan alasan-alasan untuk
mendukung pendapatnya masing-masing?
h. Apakah ada pihak yang menunjukkan data, informasi atau fakta lain
yang mendukung pendapatnya?
i. Di akhir debat, apakah mereka mendapatkan sebuah pendapat baru yang
sama, atau moderator hanya menyampaikan simpulan dari isi debat saja?
j. dan pertanyaan lainnya.
Teks debat yang dibacakan.
Bahasa Inggris sebagai Alat yang Penting di Era globalisasi
Pro/Afirmasi :
Globalisasi adalah suatu kondisi yang tidak ada jarak antara satu negara dengan negara
lainnya. Jadi, Bahasa Inggris sangat penting sebagai alat komunikasi. Kita tahu bahwa
komunikasi dengan negara lain sangat penting. Kita adalah bagian dari dunia. Kita tidak
dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan. Kita membantu orang lain dan orang lain
membantu kita. untuk berkomunikasi dengan negara disekitar, kita membutuhkan alat.
Apakah alat tersebut? Tentu saja bahasa. Aristoteles mengatakan dunia membutuhkan
bahasa internasional, dan itu adalah bahasa Inggris.
1. Karena kita dapat berkomunikasi dengan orang asing dengan bahasa yang sama. Jadi,
akan lebih mudah untuk memahami satu sama lain. Contohnya, orang Indonesia
berbicara dengan orang Tionghoa. Jika mereka berbicara dengan bahasa negaranya,
tentu mereka akan merasa kesulitan. Namun jika berbicara dengan bahasa yang
sama, komunikasi akan berlangsung dengan baik!
2. Karena jika kita berbicara bahasa Inggris, tentu saja orang-orang akan memperhatikan
kita. Kita akan dipandang sebagai orang yang cerdas. Karena sama dengan turis asing.
3. Kami percaya jika tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris kita tidak dapat dikenal
orang lain. Jika dapat berbicara bahasa Inggris dengan baik, kita akan dengan mudah
mendapatkan kesuksesan di era globalisasi ini.
4. Negara Amerika sebagai negara termaju mengemukakan bahwa bahasa internasional
yaitu bahasa Inggris. Jadi, kita harus bisa menguasai bahasa Inggris.
Bahasa Indonesia
225
Kontra/Oposisi:
Saya sangat tidak setuju dengan pendapat “Bahasa Inggris sebagai bahasa atau alat
yang penting di Indonesia”. Anda mengatakan negara termaju menggunakan bahasa
Inggris dalam berbicara. Namun, berikut adalah poin yang harus diperhatikan.
1. Segi Teknologi
Anda mengetahui Jepang dan Korea adalah negara yang kuat. Mereka bagus dibidang
teknologi. Mereka menjadi produsen transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Apakah
mereka menggunakan bahasa Inggris? Tidak, mereka tetap menggunakan bahasa mereka
sendiri. Jadi, jika ingin mendapatkan kesuksesan di era globalisasi, kita harus menambah
atau memperkaya pengetahuan kita di bidang teknologi. Jika kita memiliki keahlian
dibidang teknologi, saya percaya akan banyak orang dari berbagai negara yang akan
datang untuk belajar di Indonesia. Jadi, mereka akan belajar bahasa Indonesia, kita tidak
perlu bahasa Inggris.
2. Segi Perdagangan
Tiongkok adalah negara yang sukses dibidang perdagangan, mereka berdagang di
negara mereka sendiri hingga ke negara lain. Mereka memiliki komitmen, mereka harus
tetap menggunakan bahasa asli mereka untuk berkomunikasi. Mereka percaya bahwa
kesuksesan bukan dari bahasa Inggris, namun dari kualitas perdagangan. Anda tahu?
Mereka menggunakan bahasa Tiongkok untuk melakukan penawaran dagang. Jadi, hal
tersebut membuktikan bahwa bahasa Inggris tidak penting.
3. Segi Penghasilan Alami
Arab, mereka menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi. Mereka percaya
bahwa dapat menembus pasar Internasional dengan menggunakan kemampuan
penghasilan alami.
Disamping itu, kita dapat berpikir tentang bahasa kita. Di era Globalisasi, bahasa
Inggris sangat terkenal. Mulai dari pelajar hingga pekerja, mereka menggunakan bahasa
Inggris. Akhirnya, mereka berpikir bahwa bahasa Indonesia tidak penting. Padahal,
bahasa tersebut adalah bahasa nasional mereka sendiri. Hal ini dapat melunturkan rasa
nasionalisme penduduk Indonesia. Jika kita mengetahui sejarah, para pahlawan kita
berusaha untuk mempertahankan bahasa Indonesia. Namun, sekarang orang Indonesia
malu berbahasa Indonesia. Mereka mengatakan bahwa bahasa Indonesia tidak modern.
Jadi, saya tetap tidak setuju bahasa Inggris menjadi alat yang penting di era globalisasi.
Sumber:http://fitriaerna.blogspot.co.id/2011/01/contoh- debat-dalam-bahasa-inggris_16.html dengan perubahan
Selesai menyimak teks debat, siswa diberi waktu untuk secara individu menjawab
soal-soal yang telah disiapkan. Berikut adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
di atas yang dapat dijadikan panduan guru saat memimpin diskusi kelas.
226
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Mengapa teks tersebut tergolong debat?
Teks tersebut dimasukkan debat
karena di dalamnya ada dua
pihak yang saling menyampaikan
pendapat dan memberikan
argumen untuk mendukung
pendapatnya tentang kedudukan
bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris di era globalisasi.
2.
Siapa pihak yang sedang berdebat?
Orang yang setuju dan orang
yang tidak setuju bahasa Inggris
merupakan alat komunikasi yang
lebih penting dari pada bahasa
Indonesia pada era globalisasi.
3.
Apa jabatan atau pekerjaan mereka?
Tidak ada penjelasan.
4.
Siapa yang menjadi moderator debat?
Tidak ada penjelasan.
5.
Hal apa yang tengah diperdebatkan?
Pandangan bahwa bahasa
Inggris sangat penting dalam era
globalisasi.
6.
Siapakah yang menjadi pihak
pendukung (afirmasi) dan pihak
penentang (oposisi)?
Tidak jelas.
7.
Apakah
kedua
belah
pihak
mengemukakan
alasan-alasan
untuk mendukung pendapatnya
masing-masing?
Betul.
Kedua belah pihak
menyampaikan alasan–alasan
untuk mendukung pendapatnya.
8.
Apakah ada pihak yang menunjukkan
data, informasi atau fakta lain yang
mendukung pendapatnya?
Kedua belah pihak
menyampaikan alasan–alasan
untuk mendukung pendapatnya.
9.
Di akhir debat, apakah mereka
mendapatkan sebuah pendapat
baru yang sama, atau moderator
hanya menyampaikan simpulan
dari isi debat saja?
Tidak.
Bahasa Indonesia
227
Setelah menjawab pertanyaan tentang isi debat dalam video atau teks tulis yang
dibacakan, siswa diajak untuk mendiskusikan tentang esensi debat.
Petunjuk untuk Guru
Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu
isu dengan masing-masing pihak yang berdebat memberi alasan, bila
perlu ditambah dengan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan
pendapat masing-masing.
Dari hasil debat biasanya diperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima
kedua belah pihak. Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir dengan
keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat, tetapi dengan wawasan baru.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Unsur-unsur Debat
Guru menjelaskan pada siswa bahwa teks debat terbangun atas unsur-unsur
(a) mosi, (b) tim afirmasi, (c) tim oposisi, (d) tim netral, (e) penonton/juri yang
dipanggil, (f) moderator, dan (g) penulis.
Selanjutnya siswa ditugaskan untuk membaca penggalan debat untuk
menganalisis unsur-unsur debat yang ada di dalamnya serta menjelaskan peran
atau tugas unsur manusia dalam debat.
Berikut teks debat yang harus dibaca siswa.
Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan
Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain
Moderator
Selamat siang,
Siang ini kita akan mengikuti kegiatan
debat antara Tim Afirmasi dari SMA
Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari
SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA
https-//bektipatria.files.wordpress.com Al-Ikhlas.
Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing.”
Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib debat sebagai berikut.
...................................................................................................
Selanjutnya, saya berikan kesempatan kepada juru bicara setiap tim untuk
memperkenalkan diri.
228
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tim Afirmasi : (memperkenalkan diri)
Tim Oposisi : (memperkenalkan diri)
Tim Netral : (memperkenalkan diri)
Moderator :
Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai
bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa
Indonesia banyak menyerap kosakata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia
sangat tergantung pada bahasa asing. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa
kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam debat kali ini. Untuk putaran
pertama, saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim
Netral untuk menyampaikan pendapatnya.
Tim Afirmasi
Saya setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa
Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah
maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan
adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa
asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosakata asing yang
kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa
bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing, juga menjadi bukti bahwa bahasa
Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosakata asing.
Dengan masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin
banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu
pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk
berinteraksi antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang diserap
dari kosakata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu
para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosakata serapan dari bahasa asing
hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan
interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk ke
dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya
dalam interaksi antarbahasa. Banyak kosakata serapan dari bahasa asing sehingga peran
bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosakata
serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Oleh karena itu,
saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia
membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalan interaksi antarbahasa.
Bahasa Indonesia
229
Tim Oposisi
Saya tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa
Indonesia terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan
kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya dalam bahasa
Indonesia itu sendiri, telah ada kosakata yang berkaitan dengan kosakata asing tersebut.
Misalnya, kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa
Indonesia, snack berarti makanan ringan, sehingga masuknya kosakata asing hanya sebagai
variasi kata bagi sebagian kalangan.
Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi
kosakata. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja.
Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya,
meskipun banyak kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, eksistensi
dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosakata bahasa asing yang telah
dibakukan maupun yang belum dibakukan ke dalam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosakata
bahasa asing dan masuknya kosakata bahasa asing bukan terjadi karena ketidakberdayaan
bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Namun, hal ini terjadi lebih karena masyarakat
yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan
kosakata bahasa asing. Oleh karena itu, saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang
masuk ke dalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia
dalam interaksi antarbahasa.
Tim Netral :
Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia
dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa
Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan
bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, dan unit.
Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi
padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia
menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman
terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia
tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni
dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di
dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan
dengan padanan bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara
intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata
dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata
bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan
dengan bahasa Indonesia sendiri.
230
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Berikut adalah tugas yang harus dikerjakan siswa setelah membaca teks debat di atas.
Tugas
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan unsur-unsur manusia dalam teks debat!
Sebutkan unsur-unsur manusia (siapa saja) yang terdapat dalam debat!
Jelaskan peran masing-masing unsur manusia dalam debat!
Pada teks debat di atas ada tim Netral. Dalam kegiatan debat, seringkali tidak ada
Tim Netral. Bagaimana pendapatmu?
Debat pada dasarnya hampir sama dengan diskusi membutuhkan moderator
dan sekretaris. Dalam teks debat di atas, tidak tampak adanya peran sekretaris.
Menurut pendapatmu, apakah dalam debat dipelukan seorang sekretaris?
Jelaskan pendapatmu!
Contoh Jawaban
No
soal
Jawaban
1.
Unsur-unsur debat adalah (a) mosi, (b) tim afirmasi, (c) tim oposisi, (d) tim
netral, (e) penonton/juri yang dipanggil, (f) moderator, dan (g) penulis.
2.
Unsur manusia dalam debat adalah (a) moderator, (b) Tim Afirmasi, (c)
Tim Oposisi, (d) Tim Netral, dan (e) Penulis/ sekretaris.
3.
Moderator bertugas memimpin jalannya debat.
Tim Afirmasi yaitu tim yang setuju dengan mosi (permasalahan yang
didebatkan).
Tim Oposisi yaitu tim yang tidak setuju dengan mosi (permasalahan yang
didebatkan).
Tim Netral yaitu tim yang tidak setuju dan tidak menentang mosi
(permasalahan yang didebatkan). Tim ini bisa jadi menerima dan
menolak sebagian dari mosi.
Penulis/sekretaris yang berfungsi mencatat hasil debat.
4.
Dalam sebuah debat, tim netral sifatnya opsional. Boleh ada boleh tidak.
5.
Seorang penulis atau sekretaris sebaiknya tetap ada dalam sebuah debat.
Sekretaris inilah yang akan mencatat hal-hal penting selama proses debat
berlangsung. Catatannya menjadi bahan masukan bagi moderator dalam
menyusun simpulan.
Bahasa Indonesia
231
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 3
Merumuskan Tata Cara Debat
Seperti juga diskusi, debat mempunyai tata cara agar pertukaran pendapat antara
pihak-pihak yang berbeda pendapat tersebut dapat berjalan lancar. Tata cara debat secara
umum, bergantung pada berapa anggota tim, waktu yang disediakan, dan berapa putaran
diskusi yang disediakan.
Kegiatan dalam debat secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut.
1. Pembuka oleh moderator. Dalam bagian pembuka ini, moderator membuka
debat, menjelaskan mosi, memperkenalkan tim dan angggota tim debat, serta
membacakan tata tertib debat.
2. Penyampaian pernyataan topik. Pada bagian ini juru bicara tiap tim
menyampaikan pendapatnya terhadap mosi. Pernyataan topik ini dilakukan
secara bergantian tanpa ada tanya jawab atau interupsi dari tim lain.
3. Pelaksanaan debat. Pada bagian ini setiap tim diberi kesempatan memberikan
komentar atau mendebat pendapat tim lain. Tim yang didebat harus
mempertahankan pendapatnya dengan menyampaikan argumen yang
mendukung.
4. Simpulan. Pada bagian ini setiap tim menyampaikan simpulannya terkait mosi
setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain.
5. Penutup. Pada bagian ini moderator menutup kegiatan diskusi. Biasanya berisi
ringkasan, bukan simpulan karena dalam debat seringkali tidak terjadi titik temu
untuk menyepakati suatu permasalahan.
Untuk membelajarkan siswa tentang tata cara debat, guru dapat menyuguhkan
contoh tata cara debat pada sebuah lomba debat. Berikut ini adalah teknis debat
dalam lomba debat Bahasa Indonesia yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2015 berikut ini.
No
232
Kegiatan
Waktu
1.
Perkenalan
Setiap tim memperkenalkan diri selama 1 menit
3
menit
2.
Penyampaian Pernyataan Topik
Setiap tim menyampaikan argumentasinya terhadap pernyataan
topik selama 5 menit. Dimulai oleh Tim Pendukung,
dilanjutkan oleh Tim Penyanggah, dan Tim Netral
15
menit
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3
Debat 9 Menit Pertama
Setiap tim mengomentari argumentasi tim lain selama 3
menit, misalnya Tim Pendukung mengomentari argumentasi
Tim Penyanggah dan Tim Netral selama 3 menit, demikian
seterusnya.
14
menit
5 menit berikutnya
Diberikan hak bicara selama 1 menit kepada tim yang memencet
bel paling dulu. Akan diberikan 5 kali kesempatan memencet bel.
Tim yang cepat akan mendapat kesempatan bicara lebih banyak.
Hak bicara dapat digunakan untuk memberikan komentar,
sanggahan, atau pertanyaan, bukan celaan.
4
Simpulan
Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap
pernyataan topik sesuai dengan posisinya selama 1 menit.
3
menit
Berdasarkan tabel di atas, guru membimbing siswa merumuskan tata cara
berdebat yang baik.
Petunjuk untuk Guru
Selain membimbing siswa merumuskan tata cara debat, guru sebaiknya
juga menggiring siswa agar juga merumuskan bagaimana seharusnya bahasa
dan sikap dalam berdiskusi. Guru perlu menekankan pada siswa bahwa
kesantunan dan sikap saling menghargai sangat penting dilakukan semua
pihak agar diskusi dapat berjalan dengan baik.
B. Mengonstruksi Bagian-bagian dalam debat
Ind 1
Merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang
sedang berkembang.
Ind 2
Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral
dalam debat.
Ind 3
Menyimpulkan hasil debat.
Pada dasarnya debat termasuk teks eksposisi karena di dalamnya terdapat
pernyataan pendapat disertai argumen untuk mendukung pendapat. Debat dikenal
sebagai eksposisi dua sisi yaitu sisi yang mendukung dan sisi yang menolak isu
(mosi, atau permasalahan) yang didebatkan.
Bahasa Indonesia
233
Tujuan debat adalah agar masing-masing pihak yang berdebat dapat membalikkan
pendapat lawan untuk menyetujui pendapat lawan untuk menyetujui pendapat
kelompoknya, dengan cara memberikan argumen dan bukti-bukti yang relevan.
Dalam pembelajaran ini, siswa akan belajar untuk mengonstruksi bagianbagian dalam debat yang meliputi (a) menemukan mosi atau masalah dalam
debat; (b) menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam
debat; (c) meringkas hasil debat.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Merumuskan Mosi Berdasarkan Isu atau
Permasalahan yang sedang Berkembang
Pernyataan topik (mosi) adalah isu atau permasalahan tertentu yang akan
didebatkan oleh tiga pihak, yaitu tim pendukung (tim afirmasi), tim penyanggah
(tim oposisi), dan tim netral. Pernyataan topik dapat bersifat positif dan negatif.
Tugas 1
Petunjuk: Bacalah penggalan debat berikut ini, kemudian lakukan hal berikut.
1. Tentukan mosi yang didebatkan.
2. Sebuah mosi harus merupakan pernyataan yang dapat ditolak atau diterima,
bersifat kontroversial. Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan
pendapatmu.
Contoh Jawaban Tugas 1
1.
Menentukan mosi yang didebatkan.
No.
Kutipan Debat
Mosi
1.
Menurut saya tawuran antarpelajar tidak saja
terjadi karena karakter anak-anak yang cenderung
brutal. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anakanak mendapat teladan yang kurang baik dari para
pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut kekuasaan
dan saling menghujat. Televisi dan internet pun
dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang
membuat anak-anak tergoda untuk meniru.
Tawuran pelajar
terjadi karena
karakter anakanak yang
cenderung brutal
234
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
2.
No.
Kutipan Debat
Mosi
2.
Memang benar pendapat yang menyatakan
bahwa bencana alam terjadi karena ulah manusia.
Namun, perlu diingat bahwa umur bumi yang
makin tua juga menyebabkan terjadinya bencana
alam bertubi-tubi. Perubahan iklim global
ditambah ulah manusia yang merusak alam
semakin memperparah bencana alam yang terjadi
akhir-akhir ini.
Bencana alam
disebabkan oleh
ulah manusia.
3.
Aksi brutal para suporter sepak bola yang sering
terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti bahwa
masyarakat kita sedang ‘sakit.’ Masyarakat lelah
dengan tuntutan kehidupan yang keras. Sepak
bola yang seharusnya menjadi ajang untuk
menumbuhkan sportivitas dan menjalin persatuan,
justru menjadi pelampiasan rasa ‘tidak puas’
rakyat terhadap kehidupan. Imbauan pemimpin
dan tindakan tegas dari kepolisian terbukti tidak
sanggup menghentikan aksi brutal para supporter
sepak bola di tanah air. Tewasnya dua suporter
bola di tanah air dalam bentrok antarsuporter
bola dalam laga Piala TNI baru-baru ini makin
menguatkan dugaaan bahwa masyarakat kita
sedang ‘sakit.’
Aksi brutal para
supporter sepak
bola akhir-akhir
ini merupakan
bukti bahwa
masyarakat
sedang ‘sakit.’
4.
Banyak masyarakat beranggapan bahwa perubahan
cuaca menjadi penyebab seseorang gampang sakit.
Padahal yang terjadi tidak seperti itu. Ketika fisik
seseorang kehujanan, kelelahan, kemudian terkena
kuman ia akan lebih mudah sakit. Artinya, sakit itu
disebabkan oleh kuman, bukan perubahan cuaca.
Anggapan bahwa
perubahan
cuaca menjadi
penyebab
seseorang jatuh
sakit.
5.
Penolakan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) tidak seharusnya
terjadi. Sebaliknya, malah UNBK patut didukung.
Selain dapat menekan penggunaan kertas, dan
mempercepat penilaian hasil ujian secara akurat,
juga dapat menekan angka kebocoran soal.
Penolakan
terhadap
plaksanaan Ujian
nasional Berbasis
Komputer
Benar sebuah mosi harus berisi isu atau permasalahan kontroversial, yakni
menimbulkan perbedaan pendapat: menolak atau mendukung. Potensi
menimbulkan perbedaan inilah yang menjadi syarat utama sebuah mosi. Bila tidak
ada tanggapan mendukung dan menolak, sebuah mosi tidk dapat didebatkan.
Bahasa Indonesia
235
Tugas 2
Latihan menyusun mosi dengan berdasar tema (a) acara talkshow televisi, (b)
Ujian Nasional, (c) membawa HP ke sekolah, dan (d) budaya baca.
Contoh Jawaban Tugas 2
Tema
Mosi
Acara talkshow di televisi
Acara talkshow memberi contoh buruk tentang
cara menyampaikan pendapat.
Ujian Nasional
Ujian Nasional hanya menghambur-hamburkan
uang rakyat, kurang bermanfaat.
Membawa HP ke sekolah
Siswa dilarang membawa HP ke sekolah karena
lebih banyak menimbulkan dampak buruk
daripada bermanfaat.
Budaya baca
Budaya baca di Indonesia masih harus terus
ditingkatkan.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 2
Menyusun Pendapat Disertai Argumen Baik untuk
Mendukung maupun untuk Menolak Mosi
Sebelum mempertahankan pendapat tentang suatu isu atau permasalahan, hal
pertama yang harus dimiliki seseorang adalah memahami isu atau permasalahan
dengan baik. Untuk itu, pihak-pihak yang akan melakukan debat harus banyak
mencari informasi dari berbagai sumber. Misalnya dengan membaca berita,
mennyimak berita dari radio dan televisi, atau menggali informasi dari narasumber
yang memahami isu atau permasalahan dengan baik.
Dalam pembelajaran ini, kamu akan belajar untuk menyusun pendapat disertai
argumen baik untuk menerima maupun menolak mosi. Kamu harus berusaha untuk
menyertakan argumen yang baik dan kuat untuk mempertahankan pendapatmu.
236
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Perhatikan contoh pendapat dan argumen dalam kutipan debat berikut ini.
Menurut saya, tawuran antarpelajar terjadi tidak saja karena karakter
anak-anak yang cenderung brutal. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena
anak-anak mendapat teladan yang kurang baik dari para pemimpin bangsa
yang sibuk saling berebut kekuasaan dan saling menghujat. Televisi dan
internet pun dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang membuat
anak-anak tergoda untuk meniru.
Dalam kutipan di atas pembicara menyampaikan pendapatnya bahwa tawuran
antarpelajar terjadi tidak saja karena karakter anak-anak yang cenderung brutal.
Alasan atau argumen yang disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anak-anak mendapat teladan yang kurang
baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut kekuasaan dan saling
menghujat.
2. Televisi dan internet pun dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang
membuat anak-anak tergoda untuk meniru.
Selanjutnya, siswa diberi tugas berikut ini.
Tugas
Petunjuk:
1. Bacalah mosi-mosi berikut ini.
2. Sampaikan pendapatmu tentang mosi. Lengkapi dengan argumen yang
mendukung pendapatmu.
Contoh Jawaban Tugas
No.
1.
Mosi
Tayangan sinetron
berpengaruh buruk
terhadap anak-anak
yang menontonnya.
Pendapat
Tayangan sinetron terutama tayangan film,
infotainment, maupun talkshow banyak
yang mengandung dialog atau adegan yang
mengandung unsur bullying, kekerasan,
pelecehan seksual, tindak kekersan, dan
pornografi. Waktu penayangannya ada pada
waktu anak masih terjaga dan bisa menonton
televisi dengan bebas. Padahal, orangtua
tidak selalu bisa mendampingi anak-anaknya
menonton televisi.
Bahasa Indonesia
237
No.
Mosi
Pendapat
2.
Penyebab utama
banjir adalah
berkurangnya lahanlahan hijau.
Berkurangnya lahan hijau menyebabkan
kemampuan tanah menyerap air berkurang.
Akibatnya, ketika terjadi hujan deras,
air tidak bisa terserap oleh tanah lalu
menggenangi daerah tersebut.
3.
Kurangnya
pendidikan agama di
rumah dan sekolah
menjadi penyebab
utama pnyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Pemahaman agama yang minim akan
mengakibatkan keimanan dan ketakwaan
anak kurang. Akibatnya, mereka akan mudah
tergelincir untuk berbuat maksiat, termasuk
dalam hal ini adalah mengonsumsi narkoba.
4.
Ketersediaan
lapangan kerja
menjadi dasar yang
penting dalam
menentukan jurusan
saat kuliah di
perguruan tinggi.
Ketika hendak memilih jurusan di perguruan
tinggi, pelajar harus lebih dulu menganalisis
bagaimana pasar kerja menerima lulusan
sebuah jurusan. Jelas tidak mungkin seorang
pelajar memilih jurusan yang lulusannya
tidak aatu sulit mendapatkan pekerjaan.
5.
Perilaku menyontek
saat Ujian Nasional
disebabkan para
pelajar takut tidak
lulus ujian.
Kelulusan yang ditentukan oleh Ujian
Nasional (UN) bukan menjadi satu-satunya
penyebab para pelajar menyontek. Buktinya,
pada tahun 2015 yang lalu, ketika UN tidak
lagi menjadi penentu kelulusan, masih
banyak siswa yang menyontek.
Catatan: Jawaban tugas ini terbuka.
238
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 3
Menyimpulkan Hasil Debat
Pada pembelajaran ini siswa akan belajar menyusun simpulan dalam debat.
Simpulan menjadi pernyataan terakhir yang harus disampaikan setiap tim saat
berdebat setelah pernyataan pendapat dan argumen yang mendukung pendapat.
Simpulan yang baik harus mampu menggambarkan isi pendapat dan argumen
yang telah diuraikan sebelumnya serta mampu menjadi penegasan ulang pendapat
tim terhadap mosi.
Petunjuk untuk Guru
Pemahaman siswa tentang simpulan seringkali bertumpang tindih dengan
ringkasan. Oleh karena itu, ada baiknya guru membimbing siswa untuk mendiskusikan
perbedaan simpulan dengan ringkasan serta bagaimana cara menyusun simpulan
yang baik.
Pengertian dan cara membuat ringkasan dapat dibaca kembali pada pelajaran 2
buku ini. Secara singkat dapat diulas kembali bahwa ringkasan merupakan bentuk
singkat dari tulisan aslinya. Ringkasan dibuat berdasarkan gagasan utama yang
ditemukan dalam teks aslinya dan disusun tetap mempertahankan urutan dan sudut
pandang penulis aslinya.
Simpulan berbeda dengan ringkasan karena tidak disusun berdasarkan kumpulan
gagasan pokok. Simpulan dirumuskan dalam sebuah kalimat yang mengandung
informasi lengkap tentang pernyataan-pernyataan yang disampaikan sebelumnya.
Simpulan dalam debat bisa memiliki arti kesudahan pendapat (pendapat yang
terakhir dari sebuah uraian sebelumnya) ataupun simpulan yang didapat dari
cara berpikir induktif. Sebagai hasil pola berpikir induktif, simpulan dirumuskan
berdasarkan pernyataan-pernyataan khusus yang telah diuraikan sebelumnya.
Tahapan terakhir yang harus dilakukan oleh pihak yang berdebat, baik tim
afirmasi maupun tim oposisi adalah menyampaikan simpulan. Simpulan tersebut
dirumuskan berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan
sebelumnya. Simpulan dapat juga disebut sebagai hasil dari pembicaraan.
Karena simpulan dalam debat disusun berdasarkan pendapat dan argumen yang
telah disampaikan sebelumnya, maka penalaran yang digunakan dalam menyusun
simpulan debat termasuk dalam penalaran induktif.
Ada tiga cara untuk menarik simpulan dengan penalaran induktif yaitu
(a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) sebab-akibat.
Bahasa Indonesia
239
a. Generalisasi
Penarikan simpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataanpernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus kemudian ditarik
pernyataan yang bersifat general (umum).
Perhatikan contoh berikut ini.
Pernyataan khusus:
1. Bahasa Indonesia menyerap kosakata dari bahasa Arab terutama yang berkaitan
dengan masalah agama, terutama agama Islam.
2. Contoh kosakata hasil penyerapan dari bahasa Arab adalah musyawarah, hak,
salat, dan taubat.
3. Bahasa Indonesia juga menyerap kosakata dan istilah bidang teknologi dari
bahasa Jepang, Jerman, Korea dan negara lainnya.
4. Kosakata dan istilah teknologi hasil penyerapan dari negara-negara tersebut
antara lain komputer, gadget, televisi, internet, dan astronot.
5. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah sekaligus budaya
dari negara lain.
6. Contoh kosakata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa, bakso,
cwimie, dan kimono.
Simpulan
Bahasa Indonesia menyerap kosakata dan istilah dari bahasa asing untuk
memperkaya perbendaharaan kosakata.
b. Analogi
Analogi merupakan proses penarikan simpulan yang didasarkan atas
perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi karena mempunyai kesamaan segi,
fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan (disamakan). Kesamaan
keduanya inilah yang menjadi dasar penarikan simpulan.
Perhatikan contoh berikut ini.
Pembanding 1:
Orangtua mendidik kita di rumah dengan penuh kasih sayang. Mereka mengajari kita
banyak hal. Tak jarang kita dimarahi ketika kita nakal dan tidak mematuhi nasihat mereka.
Hal yang dibandingkan 2:
Di sekolah, para guru juga mendidik kita dengan penuh kasih sayang. Guruguru mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, bahkan juga
memberikan teladan akhlak yang baik. Demi menanamkan kedisiplinan dan
tanggung jawab, para guru pun acapkali memberi hukuman pada kita.
Simpulan :
Jadi, dapat dikatakan bahwa para guru adalah orang tua kita di sekolah.
240
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Berdasarkan contoh penarikan simpulan secara analogi di atas dapat diketahui
bahwa rumusan simpulan dalam analogi adalah pembanding ^ hal yang
dibandingkan ^ kesamaan kedua hal yang diperbandingkan.
c. Sebab-Akibat
Penarikan simpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat. Dalam pola
penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya, sedangkan akibat menjadi gagasan
penjelasnya. Namun, dapat juga terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi
gagasan penjelas, sedangkan akibat menjadi gagaan utamanya. Dalam debat, penarikan
kesimpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argumen disampaikan lebih
dulu maka pola yang kedua lebih tepat. Oleh karena itu, akibat menjadi gagasan utama,
sedangkan sebab-sebabnya menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu.
Perhatikan contoh berikut ini.
Sebab-sebab :
1. Konsep drainase yang diterapkan di seluruh pelosok tanah air saat ini untuk
mencegah banjir.
2. Konsep yang dipakai adalah konsep drainase konvensional, yaitu drainase
“pengatusan kawasan”.
3. Drainase konvensional adalah upaya membuang atau mengalirkan air kelebihan
secepat-cepatnya ke sungai terdekat.
4. Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yang jatuh ke atau di suatu
wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai dan seterusnya mengalir ke laut.
5. Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagian hilir, jika
semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa diupayakan agar air
mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam tanah.
6. Konsep
mengalirkan air secepatnya berarti pengatusan kawasan atau
menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah.
Akibat:
Akibatnya, banyak terjadi kekeringan di mana-mana sebab air tidak diberi
kesempatan meresap ke dalam tanah.
Tugas 1
Petunjuk:
1. Bacalah teks yang dirumpangkan berikut ini.
2. Lengkapi bagian yang rumpang tersebut dengan simpulan yang tepat.
3. Tentukan cara penarikan simpulan yang kamu lakukan.
4. Gunakan tabel berikut.
Bahasa Indonesia
241
Paragraf 1
Kita bisa merasa menderita/merasa nyeri pada beberapa bagian tubuh apabila
stamina tubuh kita rendah. Beberapa penyakit pun bisa muncul dengan kondisi
tubuh yang lemah. Penyakit yang kita derita itu misalnya batuk, pilek, peradangan/
iritasi, dan berbagai gejala penyakit yang lain. Jenis penyakit yang juga muncul
dalam kondisi ini adalah penyakit peradangan pada mata. ....(.)
Paragraf 2
Kehidupan manusia di dunia ibarat sebuah panggung sandiwara. Masingmasing manusia mempunyai peran sesuai dengan nasibnya yang telah ditentukan
Tuhan. Demikian juga pemain drama, semua pemain memiliki peran masingmasing sesuai dengan peran yang diberikan sutradara. Setiap manusia harus
menjalankan perannya sesuai dengan ajaran yang dianutnya. Begitu pula bermain
sandiwara harus berperan sesuai dengan tuntutan sutradara agar pertunjukannya
sukses. ....(.)
Paragraf 3
Seorang gadis cantik dapat diibaratkan mawar berduri, sedap dipandang dan
harum baunya. Akan tetapi, tidak setiap orang dapat memetik bunga mawar
dengan mudah karena akan tertusuk durinya. Seorang gadis yang memiliki
sifat seperti bunga mawar, tidak mudah untuk didekati setiap laki-laki. la selalu
menjaga dirinya agar tidak tersentuh ... (.)
Paragraf 4
Penyedotan air semakin berlebih saat pasokan air tidak mencukupi laju
pertambahan aktivitas komersial. Penyedotan secara berlebihan, terutama oleh
pengelola gedung-gedung bertingkat, tidak hanya dilakukan pada sumur dalam,
tetapi juga sumur dangkal. ...(.)
Paragraf 5
Pendidikan anak usia dini berusaha membina menumbuhkan, dan
mengembangkan seluruh potensi usia dini secara optimal. Pembinaan ini
akan membentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap
perkembangannya. Dengan pembinaan ini siswa akan lebih siap untuk memasuki
tahap pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini juga membangun
landasan bagi perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman
dan bertakwa. Selain itu, pendidikan anak usia dini akan mengembangkan potensi
kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional ….
Sumber: http//tunas63.wordspress.com/2010/06/15/fungsi-tujuan-dan-jenis-paud/
242
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Contoh Jawaban
No.
Paragraf
Simpulan
Cara Penarikan
Simpulan
1.
Jadi, stamina tubuh yang rendah dapat
memicu munculnya beberapa penyakit.
sebab-akibat
2.
Dengan demikian, manusia
yang hidupnya menjalankan
perintah Tuhan dengan baik akan
mendapatkan pahala yang luar biasa
seperti seorang aktor mendapatkan
piala citra dari peran terbaiknya
dalam sebuah drama/film
analogi
3.
Dengan demikian, sikap seorang
gadis hendaklah seperti mawar
berduri yang indah dipandang dan
harum baunya, tetapi pandai menjaga
kesucian dirinya.
analogi
4.
Akibatnya, banyak sumur warga
sekitar gedung tinggi mulai kering.
sebab-akibat
5.
Pendidikan anak usia dini memiliki
banyak manfaat bagi perkembangan anak.
generalisasi
Catatan:
Jawaban terbuka. Siswa dapat menjawab sesuai dengan pendapatnya masing- masing.
Tugas 1
Petunjuk:
1. Bacalah kembali teks debat Bahasa Inggris sebagai Alat Penting di Era Globalisasi.
2. Buatlah simpulan pendapat yang disampaikan (a) Tim afirmasi, (b) tim oposisi,
dan (c) tim netral.
Bahasa Indonesia
243
Contoh Jawaban
1.
Simpulan
pendapat tim
afirmasi
Saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang
masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan
ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalam interaksi
antarbahasa.
2.
Simpulan
pendapat tim
oposisi
Saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing
yang masuk ke dalam penggunaan bahasa asing
menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia
dalam interaksi antarbahasa.
3.
Simpulan
pendapat tim
netra.
Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia
tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif
karena terselip hal positif.
C. Menganalisis Isi Debat
Ind 1
Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat.
Ind 2
Mengidentifikasi ragam bahasa debat.
Dalam subbab ini, siswa akan belajar menganalisis isi debat (permasalahan/ isu,
sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan).
Isi debat, secara garis besar terdiri atas tiga hal beriku ini.
1. Mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan. Mosi bisa berupa berita panas
yang tengah banyak dibicarakan oleh umum. Bisa pula isu-isu global yang
mempengaruhi kehidupan banyak orang.
2. Pernyataan sikap, baik itu mendukung (afirmasi/pro) atau menolak (oposisi/
kontra). Dalam banyak hal, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda,
dipengaruhi oleh gaya hidup, pengetahuan dan lingkungan masing-masing.
Umumnya, masing-masing pihak berusaha agar pihak yang berseberangan bisa
memahami pandangan dan pilihan sikap mereka.
3. Argumentasi untuk mendukung sikap yang diambil. Argumentasi digunakan
untuk mengemukakan alasan, ditambah dengan berbagai informasi, data dan bukti
atas sikap yang diambil. Adanya argumentasi memungkinkan pihak yang berbeda
sikap dapat setidaknya memaklumi sikap seseorang dan tidak saling mengganggu.
Bila memungkinkan, antara pihak yang berdebat pada akhirnya bisa mengambil
sikap yang sama.
244
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Menganalisis Pendapat Tim Afirmasi, Tim Oposisi,
dan Tim Netral dalam Debat
Meskipun tujuan debat tidak untuk mencapai kesepakatan atau persamaan
pendapat dalam menyikapi mosi, tetapi masing-masing pihak harus mampu
mempertahankan pendapatnya dengan argumen yang kuat. Bila argumen yang
disampaikan satu pihak lebih kuat dan lebih meyakinkan, bukan tidak mungkin
pada akhir debat pihak lain akan mengubah pendapatnya tentang mosi.
Sebelum menganalisis kekuatan dan kelemahan pendapat pihak-pihak yang
berdebat, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi pendapat
dan argumen yang disampaikan masing-masing pihak.
Petunjuk untuk Guru
Tugas nomor 1 pada Tugas 1 pada kegiatan pembelajaran ini digunakan
sebagai dasar untuk pelaksanaan diskusi. Setelah siswa mengidentifikasi
pendapat dan argumen yang disampaikan, selanjutnya guru dapat membimbing
siswa memberikan tanggapan tentang kekuatan dan kelemahan pendapat dan
argumen yang disampaikan tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral.
Berikut disajikan hasil identifikasi pendapat dan argumen yang disampaikan
tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat tentang penyerapan kosakata
bahasa asing bukti ketidakmampuan bahasa Indonesia dalam interaksi dengan
bahasa asing” di atas.
Contoh Jawaban
1.
Identifikasi pendapat dan argumen masing-masing tim
Tim
Afirmasi
Pendapat
Argumen
Setuju bahwa
penyerapan kosakata
bahasa asing adalah
bukti ketidakmampuan
bahasa Indonesia
dalam interaksi dengan
bahasa lain
Bahasa Indonesia mengandalkan
kosakata asing yang kemudian
dibakukan menjadi bahasa Indonesia.
Bukti bahwa bahasa Indonesia
tidak berdaya untuk berinteraksi
antarbahasa dapat kita lihat pada
penggunaan kata vitamin, yang
Bahasa Indonesia
245
Tim
Pendapat
Argumen
diserap dari kosakata bahasa asing
yang jika dijelaskan dengan bahasa
Indonesia belum tentu para pelaku
bahasa mengerti.
Banyak orang yang lebih familiar
dengan kosakata serapan dari bahasa
asing dibandingkan dengan bahasa
Indonesia.
246
Tim
Oposisi
Tidak setuju bahwa
penyerapan kosakata
bahasa asing adalah
bukti ketidakmampuan
bahasa Indonesia
dalam interaksi dengan
bahasa lain.
Kosakata bahasa asing masuk
ke dalam bahasa Indonesia hanya
digunakan sebagai persamaan kata
yang bagi sebagian orang lebih
mudah dipahami. Namun, pada
intinya dalam bahasa Indonesia itu
sendiri, telah ada kosakata yang
berkaitan dengan kosakata asing
tersebut.
Kosakata bahasa asing hanya
digunakan dan dimengerti bagi
kalangan tertentu saja. Namun,
bahasa Indonesia dimengerti
dan digunakan di hampir semua
kalangan.
Adanya sekelompok masyarakat
yang ingin selalu merasa
berpendidikan tinggi dan merasa
terhormat jika menggunakan
kosakata bahasa asing.
Tim
Netral
Kemampuan bahasa
Indonesia dalam
interaksi antarbahasa
dapat diwujudkan
jika porsi penggunaan
bahasa Indonesia
seimbang dengan
kosakata bahasa asing.
Penggunaan kosakata asing
dalam bahasa Indonesia tidak selalu
diidentikkan dengan dampak negatif
karena terselip hal positif, yakni
dapat mempermudah kegiatan
berkomunikasi, khususnya dalam
tuturan yang di dalamnya terdapat
bahasa asing yang terasa lebih akrab
di telinga dibandingkan dengan
padanan bahasa Indonesianya.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
2.
Analisis kekuatan dan kelemahan pendapat pihak-pihak yang berdebat .
Pendapat
Pihak Afirmasi
Penyerapan kosakata bahasa
asing adalah bukti ketidakmampuan bahasa Indonesia
dalam interaksi dengan
bahasa lain. Bahasa Indonesia
terbukti mengandalkan
kosakata asing yang kemudian
dibakukan menjadi bahasa
Indonesia dan orang lebih
familiar dengan bahasa asing
dibanding bahasa Indonesia.
Pendapat
Pihak Oposisi
Penyerapan kosakata asing
ke dalam bahasa Indonesia
bukan bukti ketidakberdayaan
bahasa Indonesia. Adanya
kelompok yang lebih
memahamai bahasa asing
daripada bahasa Indonesia
merupakan bukti sekelompok
masyarakat yang ingin selalu
merasa berpendidikan tinggi
dan merasa terhormat jika
menggunakan kosakata
bahasa asing.
Analisis
Kekuatan
Kelemahan
Fakta bahwa
bahasa Indonesia
tergantung
oleh bahasa
asing untuk
memperkaya
kosakatanya.
Penyerapan bahasa
bukan bukti
kelemahan bahasa,
karena bahasa tidak
dapat dilepaskan
dari penuturnya.
Ketika penuturnya
berinteraksi dengan
bangsa lain otomatis
bahasanya pun akan
terpengaruh. Selain
itu, jumlah orang
yang lebih familiar
dengan bahasa asing
dibanding bahasa
Indonesia hanya
berlaku untuk sedikit
orang/ kelompok.
Analisis
Kekuatan
Argumen bahwa
orang lebih
paham bahasa
asing daripada
bahas Indonesia
cukup kuat.
Karena jumlah
yang demikian
tentu lebih sedikit
dibanding yang
memahami bahasa
Indonesia.
Kelemahan
Argumen
disampaikan
hanya mengulang
pendapat. Tidak
disertai fakta
pendukung yang
kuat.
Bahasa Indonesia
247
Analisis
Pendapat
Pihak Netral
Kekuatan
Penggunaan kosakata
tidak bisa dijadikan bukti
ketidakberdayaan bahasa
Indonesia karena tujuannya
untuk mempermudah
kegiatan berkomunikasi.
Memberikan
solusi terhadap
kontroversi soal
penyerapan
kosakata bahasa
asing ke dalam
bahasa Indonesia.
Kelemahan
Tidak disertai bukti
pendukung.
Tugas 2 berikut ini pada kegiatan pembelajaran 2 dijadikan pekerjaan rumah
yang dikerjakan secara mandiri oleh siswa di luar jam sekolah.
Tugas 2
Bacalah teks debat berikut ini. Lakukanlah analisis kekuatan dan kelemahan
pendapat yang disampaikan oleh masing-masing pihak yang berdebat.
Apakah Ponsel Berbahaya?
Sumber: http-//www.adipala.com/
Pembicara 1
Tim Afirmasi
Saya percaya bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya karena ponsel dapat menyebabkan
beberapa masalah dan ancaman bagi kehidupan manusia. Ancaman tersebut adalah ponsel
berbahaya bagi keselamatan pengguna dan kehidupan sosial dan keluarga.
248
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tim Oposisi:
Saya tidak setuju bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya. Namun, sebaliknya
ponsel sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Menurut saya pengguna ponsel
yang tidak bertanggung jawablah yang menyebabkan ponsel dapat membahayakan
kehidupan mereka sendiri dan orang lain.
Tim Netral
Menurut saya, ponsel sangat berguna bila dipergunakan secara bika. Namun, di sisi
lain ponsel juga sangat berbahaya misalnya bila dipergunakan secara terus menerus
atau dipergunakan untuk hal-hal yang negatif.
Pembicara 2
Tim Afirmasi
Saya pikir ponsellah yang membahayakan penggunanya. Kita bisa melihat saat
ini, ponsel tidak hanya digunakan oleh orang dewasa tapi hampir setiap umur
telah menggunakan ponsel. Bahkan anak-anak yang masih sekolah di TK sudah
menggunakan ponsel. Pengguna di bawah umur ini adalah salah satu yang sangat
rentan untuk menerima dampak bahaya dari ponsel. Kita bisa melihat kecelakaan
banyak terjadi di jalan raya yang disebabkan oleh ponsel. Mereka seakan kecanduan
memeriksa ponsel mereka di mana saja, termasuk di jalan raya saat mereka
mengemudi. Inilah yang menyebabkan mereka kehilangan konsentrasi dan hasilnya
kecelakaan. Itulah sebabnya kita harus melarang pengemudi membawa ponsel saat
mengemudi, sehingga akan mengurangi jumlah kematian di jalan raya karena ponsel.
Tim Oposisi
Jika Anda mengatakan bahwa ponsellah yang membahayakan pengguna, ini tidak
adil karena masih banyak orang di luar sana yang dapat menggunakannya secara
bertanggung jawab. Pengguna yang tidak bertanggung jawab adalah pembuat masalah itu
karena ponsel tidak akan beroperasi sendiri; perlu seseorang untuk mengoperasikannya.
Dalam kasus kecelakaan mobil, pengguna yang tidak bertanggung jawab yang bersalah
karena mereka mengoperasikan ponsel di waktu yang salah. Menanggapi ide Anda
tentang pelarangan membawa ponsel bagi pengemudi tidaklah tepat. Justru ponsel
dapat bermanfaat. Misalnya ketika melihat kecelakaan terjadi, pengemudi lain dapat
menghubungi polisi atau ambulans untuk membantunya. Penelitian juga menunjukkan
bahwa ponsel bukanlah penyebab kecelakaan di jalan raya. Namun, kegiatan yang
mengganggu konsentrasilah yang menyebabkan kecelakaan. Ini berarti tidak hanya
menggunakan ponsel, tetapi juga melakukan hal-hal lain seperti makeup, menyisir
rambut atau berbicara juga berbahaya.
Bahasa Indonesia
249
Tim Netral
Saya tetap berpendapat bahwa ponsel bisa sangat berguna atau tidak
membahayakan, tetapi juga sangat berbahaya. Tergantung pada siapa yang
menggunakan dan untuk apa digunakannya. Pada saat ponsel digunakan untuk
berkomunikasi dengan kerabat atau rekan kerja, ponsel sangat bermanfaat mengatasi
kendala ruang dan waktu dalam komunikasi. Ponsel juga sangat membantu pelajar
untuk mencari bahan atau materi belajar, berdiskusi, bahkan mengirim tugas-tugas
kepada gurunya.
Namun, ponsel juga bisa membawa dampak negatif, misalnya untuk merancang
kegiatan kriminal, mencuri data orang, atau mengakses situs-situs yang berkonten negatif.
Tim Afirmasi
Tidak hanya membahayakan saat mengemudi, bukti lain dari ponsel berbahaya
adalah ponsel mengganggu kehidupan sosial dan kehidupan keluarga mereka. Saat ini
ponsel adalah orang yang paling terdekat dengan pengguna. Mereka lebih memilih
untuk berinteraksi dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang-orang di
sekitar mereka. Hal ini menyebabkan mereka menjadi acuh tak acuh atau anti-sosial.
Hal-hal baik seperti menyapa, senyum, dan bertanya dengan orang yang baru mereka
temui telah hilang di dalam kehidupan sosial mereka. Mereka pindah ke penggunaan
media sosial yang bisa diakses melalui ponsel untuk berinteraksi sehingga membuat
mereka menjauh dari orang-orang di sekitar mereka. Dalam kehidupan keluarga,
mereka menjadi terlalu individualistis. Tidak ada hal seperti diskusi keluarga, waktu
berkualitas dengan keluarga seperti makan bersama, bercanda dengan keluarga dan
hal-hal lain yang dapat memperkuat hubungan keluarga. Bahkan, saat ini di rumah
seluruh keluarga sibuk dengan ponsel mereka sendiri.
Tim Aposisi
Hilangnya norma-norma yang baik dalam keluarga tidak disebabkan oleh
ponsel. Kami tidak setuju dengan apa yang Anda katakan. Kehidupan sosial yang
baik dan harmonis dalam keluarga tergantung pada kualitas pribadi dan keluarga
itu sendiri. Orang-orang tidak akan menjadi acuh jika mereka lebih peduli terhadap
lingkungan mereka. Sebenarnya ponsel dapat membantu hubungan sosial mereka
dengan cara menjadi alat berinteraksi di mana saja dan kapan saja. Dalam hubungan
keluarga, keharmonisan dapat dicapai dengan memberikan perhatian lebih kepada
anggota lain dari keluarga. Dalam hal ini orangtua yang harus mengawasi anakanak mereka. Jika mereka peduli dan memprioritaskan diskusi keluarga, anakanak mereka tidak akan ragu-ragu untuk berbagi masalah mereka. Dalam hal ini
ponsel dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga dengan menjadi alat atau
penghubung antara satu sama lain dalam keluarga. Misalnya, dengan menggunakan
ponsel, orang tua bisa mengetahui kondisi anggota keluarganya di mana pun dan
kapan pun.
250
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tim Netral
Jadi segala perilaku negatif masyarakat, terutama anak muda saat ini tidaklah
bisa secara secara merta merupakan dampak negatif ponsel. Ada banyak faktor lain
yang memengaruhi perilaku masyarakat seperti tekanan kebutuhan ekonomi dan
perilaku public figure yang tidak dapat diteladani.
Di sisi lain, kita tak bisa menutup mata bahwa ponsel dapat menjadi sarana yang
sangat baik untuk mengakses segala perkembangan di bidang teknologi, informasi,
kesehatan, politik, dan sebagainya secara cepat dan akurat.
Sumber: http://www.belajarbahasainggrisku.com/2014/ 12/contoh-teks-debat-dalam-bahasa-inggris-dan-artinya.
html dengan penyesuaian
Catatan: Jawaban sifatnya terbuka.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Ragam Bahasa Debat
Debat yang dipelajari dalam pembelajaran ini adalah debat ilmiah, bukan debat
kusir seperti yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam debat
kusir, hal itu bertujuan untuk mengalahkan pendapat pihak lain dan seringkali
dilakukan tanpa memedulikan kesahihan argumen yang disampaikan.
Sebagai sebuah kegiatan ilmiah, debat dilakukan dengan menggunakan
ragam bahasa baku sekaligus ilmiah. Pemilihan ragam bahasa ini dilakukan
untuk menghindari salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis
maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide harus
diperhatikan.
Berikut ini adalah ciri ragam bahasa ilmiah.
1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan
kaidah bahasa baku baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa
(pembentukkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima
akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya mengandung satu makna, padat,
langsung menuju sasaran, runtun, dan sistematis. Hal ini tergantung pada
ketepatan pemilihan kata (diksi) dan menyusun struktur kalimat sehingga
kalimat yang digunakan efektif.
3. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya (denotatif)
Bahasa Indonesia
251
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan, dapat diterima dan
berfungsi sebagai model untuk suatu masyarakat. Jadi, ada tiga aspek dalam
bahasa baku yang saling menyatu yaitu kodifikasi, keberterimaan, dan difungsikan
sebagai model.
Petunjuk untuk Guru
Membicarakan kalimat baku tidak bisa dilepaskan dengan pembicaraan
kalimat efektif. Kalimat baku selalu efektif, meskipun kalimat efektif belum
selalu baku.
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan
pembicara atau penulis sama seperti yang dipahami oleh pembaca atau
pendengar. Kalimat baku selalu berwujud kalimat efektif, meskipun kalimat
efektif tidak selalu berwujud kalimat baku. Kalimat efektif yang tidak baku
digunakan dalam bahasa pergaulan (ragam lisan). Kalimat efektif yang
dibahas dalam bab ini adalah kalimat efektif yang memenuhi kaidah bahasa
baku. Oleh karena itu, kalimat efektif harus memenuhi kaidah struktur,
diksi, maupun logikanya.
Beberapa penyebab ketidakefektifan kalimat sebagai berikut.
1. Menyalahi Kaidah Tata Bahasa
a. Menyalahi kaidah fonologi (ejaan)
Kaidah fonologi dalam bahasa lisan terlihat dari penggunaan ejaan.
Kalimat tidak efektif karena menyalahi kaidah EYD (lihat bab Ejaan).
Contoh:
1. Harga B.B.M semakin tak terjangkau rakyat kecil. (B.B.M seharusnya BBM).
2. Pelayanan kesehatan di Puskesmas sekarang ini sudah memenuhi
standart. (Puskesmas seharusnya puskesmas sebab tidak diikuti nama
wilayahnya, standart seharusnya standar).
3. Jangan menyalah gunakan jabatanmu! (penulisan menyalah gunakan
seharusnya dirangkai menjadi menyalahgunakan sebab kata majemuk
yang mendapat konfiks/afiks gabung harus ditulis menjadi satu).
b. Menyalahi kaidah morfologi (pembentukan kata)
Contoh:
1. Anissa memakai pakaian yang menyolok mata. (menyolok seharusnya
mencolok, sebab kaidah morfofonemis meN- + c,d,t, j » men-.)
252
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
2. Para siswa mendiskusikan hasil analisa mereka. (analisa seharusnya
analisis).
3. Ketua menyampaikan pertanggungan jawab di depan anggota.
(pembentukan kata pertanggungan jawab salah sebab gabungan kata
tersebut berasal dari bentuk dasar tanggung jawab mendapat konfiks
per-an. Jadi,seharusnya menjadi pertanggungjawaban).
4. Pemerintah akan memperlebarkan jalan provinsi ini tahun depan. (Kata
memperlebarkan seharusnya memperlebar yang mengandung arti
menjadi lebih lebar.
c. Menyalahi kaidah sintaksis/tata kalimat.
Contoh:
1. Sehingga ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Kalimat
tunggal ini tidak efektif didahului oleh konjungsi. Agar lebih efektif,
hilangkan kongjungsi “sehingga” tersebut).
2. Mereka yang bertanggung jawab dalam masalah ini. (Pola kalimat
tidak jelas sebab P didahului oleh “yang“)
Yang efektif: Mereka bertanggung jawab dalam masalah ini
3. Pada rapat itu membahas upaya pemberantasan virus H5N1. (S kalimat aktif
tidak jelas sebab didahului oleh kata depan).
Pembetulan: Rapat itu membahas upaya pemberantasan virus H5N1. atau
Pada rapat itu dibahas upaya pemberantasan virus H5N1.
4. Ia sangat suka bermain sepak bola, basket, dan ayam goreng.
(Mengandung ketidaksejajaran makna sebab sepak bola, basket, dan
ayam goreng sama-sama berfungsi sebagai pelengkap dengan P yang
sama yaitu suka bermain.)
Pembetulan: Ia sangat suka bermain sepak bola dan basket serta
makan ayam goreng.
5. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah maka selesailah
pembangunan musala Ma’al Abror ini. (Mengandung ketidaksejajaran
makna. Apakah mungkin hanya dengan mengucap Alhamdulillah
maka pembangunan mushola Maal Abror bisa langsung selesai?).
Pembetulan: Marilah kita mengucapkan Alhamdulillah atas selesainya
pembangunan musala Ma’al Abror ini.
6. Pekerjaannya menangani peminjaman, pengembalian, dan menata
buku di perpustakaan. (Mengandung ketidaksejajaran bentuk kata.
Seharusnya jika setelah kata menangani (P) berwujud KB (peminjaman,
pengembalian) maka menata seharusnya penataaan atau semuanya
dijadikan KK menjadi meminjamkan, mengembalikan, dan menata).
Bahasa Indonesia
253
a. Pekerjaannya menangani peminjaman, pengembalian, dan
penataan buku di perpustakaan.
b. Pekerjaannya menangani meminjamkan, mengembalikan, dan menata
d. Kalimatnya tidak logis/tidak masuk akal
Contoh:
1. Pencuri berhasil ditangkap polisi. (Yang berhasil bukan pencurinya, tetapi
polisinya sebab pencuri yang berhasil seharusnya tidak tertanggkap, tetapi
mampu melarikan diri).
Pembetulan: Polisi berhasil menangkap pencuri.
2. Yang merasa kehilangan dompet dapat diambil di kantor tata usaha. (Yang
diambil dalam kalimat tersebut adalah yang kehilangan (orangnya), bukan
dompetnya).
Pembetulan: Yang merasa kehilangan dompet dapat mengambilnya di
kantor tata usaha.
e. Tidak mengandung unsur mubadzir
Contoh:
1. Kedua orang itu saling berpandang-pandangan. (kata ulang
berpandang-pandangan sudah bermakna ’saling’).
Pembetulan:
Kedua orang itu berpandang-pandangan.
Kedua orang itu saling berpandangan.
2. Penjelasan petugas dari Dinas Kesehatan Kota Batu amat sangat jelas
bagi kami.
Pembetulan: Penjelasan petugas Dinas Kesehatan Kota Batu sangat
jelas bagi kami.
3. Pilihan kata tidak tepat.
Contoh: Selesai belajar bunuhlah lampunya.
Pembetulan: Selesai belajar padamkan lampunya.
4. Mengandung unsur kedaerahan/asing.
Contoh: Gue nggak mau ngurusin soal itu lagi.
Demi kepuasan para kustomer kami akan meningkatkan
pelayanan. (kata kustomer seharusnya pelanggan).
5. Bermakna ambigu atau ganda.
Contoh: Istri pak lurah yang baru itu meninggal dunia. (yang baru
‘pak lurah’ atau ‘istrinya’).
Pesawat Fokker baru mendarat di lapangan terbang Adi
Sucipto Malang. (pesawat fokker baru atau baru mendarat?)
Sumber:http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id/2016/01/belajar-kalimat-efektif.html
254
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Selain itu, dalam debat sebaiknya mengurangi penggunaan kata-kata berbahasa
daerah atau asing, bahasa prokem dan bahasa gaul harus diminimalkan. Hal ini semata
agar terhindar dari ketersinggungan dan kacaunya acara debat karena antarpihak tidak
saling memahami kata yang digunakan.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
1. Pemerintah seharusnya tidak menutup mata pada fakta bahwa UN telah
memakan banyak korban.
2. Banyak banget siswa jatuh bergelimpangan karena takut atau gagal dalam
Ujian Nasional.
Kalimat (1) dan kalimat (2) di atas merupakan contoh kalimat tidak baku.
Ketidakbakuan kalimat (1) dan (2) karena menggunakan frasa bermakna
konotatif yaitu frasa menutup mata dan jatuh bergelimpangan. Kalimat kedua
ketidakefektifan kalimatnya juga disebabkan penggunaan kata-kata dari bahasa
daerah yaitu kata banget.
Pembenahan kedua kalimat di atas agar menjadi kalimat ragam ilmiah yang
baku dapat kamu lihat pada bagian berikut.
1. Pemerintah seharusnya peduli pada fakta bahwa UN telah memakan banyak korban.
2. Banyak sekali siswa frustasi karena takut atau gagal dalam Ujian Nasional.
Gunakan kembali teks Apakah Ponsel Berbahaya? untuk menyelesaikan tugas berikut ini.
Tugas
Petunjuk:
1. Bacalah kembali teks debat Penyerapan Kosakata Bahasa Asing, Apakah Ponsel
Berbahaya atau teks debat lainnya (termasuk dari rekaman video).
2. Temukanlah penggunaan ragam bahasa tidak baku di dalam teks tersebut!
3. Analisislah penyebab ketidakbakuan kalimat tersebut!
4. Benahilah kalimat tidak baku tersebut agar menjadi kalimat dengan ragam baku.
Contoh Jawaban
Kalimat
Tidak Baku
Namun dengan
adanya kosakata
serapan dari bahasa
asing hal tersebut
mempermudah kita
Penyebab Ketidakbakuan
1. Setelah konjungsi
‘namun’ tidak diikuti
tanda koma (,)
Pembenahan
Namun, dengan
adanya kosakata
serapan dari bahasa
asing hal tersebut
mempermudah kita
Bahasa Indonesia
255
Kalimat
Tidak Baku
Penyebab Ketidakbakuan
Pembenahan
dalam pelafalan,
pemahaman sekaligus
menjadikan interaksi
antarbahasa menjadi
lebih mudah.
2. Penulisan antarbahasa
dipisah padahal
seharusnya dirangkaikan.
dalam pelafalan,
pemahaman sekaligus
menjadikan interaksi
antarbahasa menjadi
lebih mudah.
Sehingga saya tetap
setuju bahwa kosakata
bahasa asing yang
masuk ke dalam
bahasa Indonesia
membuktikan
ketidakberdayaan
bahasa Indonesia
dalan interaksi
antarbahasa.
Penggunaan konjungsi
subordinatif ‘sehingga’ di
awal kalimat.
Jadi, saya tetap setuju
bahwa kosakata
bahasa asing yang
masuk ke dalam
bahasa Indonesia
membuktikan
ketidakberdayaan
bahasa Indonesia
dalan interaksi
antarbahasa.
Bahasa Indonesia
mampu untuk
berinteraksi
antarbahasa karena
memiliki banyak
variasi kosakata.
1. Tidak logis. Apakah
mungkin “bahasa
Indonesia” mampu
berinteraksi? Bukankah
yang mampu berinteraksi
adalah pemakai bahasa
Indonesia?
2. Penulisan antarbahasa
dipisah padahal
seharusnya dirangkaikan.
Bahasa Indonesia
dapat digunakan
untuk berinteraksi
antarbahasa karena
memiliki banyak
variasi kosakata.
Catatan: Guru sebaiknya juga mengajarkan pada siswa tentang jenis-jenis konjungsi.
256
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
D. Berlatih Praktik Debat
Ind 1
Menyusun mosi.
Ind 2
Menyusun pendapat untuk mendukung dan menolak mosi.
Ind 3
Melaksanakan debat sesuai dengan peran yang telah ditetapkan.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Menyusun Mosi
Sebelum memulai debat, terlebih dahulu harus dirumuskan mosi
(permasalahan) yang akan diperdebatkan. Mosi dapat diambil dari berita yang
tengah hangat beredar di masyarakat.
Siswa dilatih menyusun mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang sedang
hangat terjadi.
Tugas
Petunjuk: Susunlah mosi berdasarkan dua berita berikut ini.
Berita 1
ACEH - Banjir akibat luapan air sungai kembali merendam ratusan rumah warga di
Desa Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Jumat (6/11/2015).
Akibat banjir, akses darat dari Desa Rantau Gedang menuju pusat kota putus total. Untuk
mencapai pusat kota, akses satu-satunya yang bisa dilalui warga hanya melalui aliran sungai
yang sedang meluap. Mereka menggunakan perahu kecil. Hal tersebut tentu mengancam
keselamatan warga.
Papuk, salah seorang warga, mengaku belum menerima bantuan apa pun dari Pemerintah
Daerah Aceh Singkil. Warga berharap pemerintah dapat segera menyalurkan bantuan seperti
pakaian, makanan, dan air bersih. Sebab, warga mulai kehabisan bahan makanan. Hingga kini,
curah hujan di Aceh Singkil masih tinggi, sehingga kemungkinan ketinggian air terus naik.
http://daerah.sindonews.com/read/1059400/174/banjir-kembali-melanda-aceh-singkil-1446794440
Bahasa Indonesia
257
Berita 2
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Banjir yang menerjang Kecamatan
Singkil, Aceh Singkil, makin parah, Jumat (6/11/2015). Genangan air sudah mulai
merendam badan jalan Singkil-Singkil Utara, di depan perumahan Rekompak.
Wilayah yang terendam banjir pun bertambah luas. Jika kemarin hanya empat
desa yang terendam, hari ini bertambah banyak. Desa terbaru yang terendam banjir
yaitu Pemuka, Takal Pasir dan Sitiambia. Sebelumnya banjir hanya menggenang
Ujung Bawang, Peabumbung, Rantau Gedang dan Teluk Rumbia. Ketinggian air
pun bertambah, kali ini di titik terdalam sekitar 2 meter. Aktivitas warga mulai
terganggu, salah satunya bengkel sepeda motor di Desa Ujung Bawang, tutup
lantaran terendam banjir.
http://aceh.tribunnews.com/2015/11/06/banjir-singkil-makin-parah
Contoh Jawaban Tugas 1
Banyak mosi yang dapat dikembangkan dari dua berita di atas, di antaranya sebagai berikut.
1. Keterlambatan pengiriman bantuan pada para pengungsi banjir Singkil karena
pemerintah kurang tanggap terhadap nasib para korban.
2. Banjir yang terjadi di Singkil merupakan akibat hujan deras yang turun tiga hari
berturut-turut.
3. Pemerintah bertanggung jawab untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dalam bencana
banjir di Singkil Aceh.
4. Penggunaan perahu karet pada saat banjir dapat mengancam keselamatan warga.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menyusun Pendapat untuk Mendukung atau Menolak Mosi
Setelah menetapkan mosi, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah menyusun
pendapat untuk mendukung atau menolak mosi. Tentu saja pendapat tersebut harus
disertai argumen atau alasan
Siswa ditugaskan berlatih menyusun pendapat baik yang mendukung maupun
yang menentang mosi tersebut dengan menggunakan mosi hasil kerjamu pada
kegiatan 1 di atas.
258
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Gunakan tabel berikut ini.
Tugas
Sudut Pandang/Sikap Mendukung (Pro)
No.
Pendapat
Argumen
1.
Keterlambatan
pengiriman bantuan pada
para pengungsi banjir
Singkil karena pemerintah
kurang tanggap terhadap
nasib para korban.
Kurang tanggapnya pemerintah terlihat
dari minimnya peralatan, personil, dan
kendaraan transportasi yang dikirimkn ke
lokasi banjir. Karena itu semua tindakan
evakuasi berjalan sangat lamban.
2.
Banjir yang terjadi di
Singkil merupakan akibat
hujan deras yang turun
tiga hari berturut-turut.
Hujan deras yang turun terus menerus
selama 3 hari mengakibatkan sungai tidak
mampu menahan aliran air sehingga air
sungai meluap dan menggenangi daratan.
Sudut Pandang/Sikap Menolak
No.
Pendapat
Argumen
1.
Bantuan pada para
pengungsi banjir Singkil
karena pemerintah kurang
tanggap terhadap nasib
para korban.
Ketermbatan pengiriman bantuan tidak
terjadi karena pemerintah kurang tanggap
terhadap nsib para korban. Namun, hal
itu lebih disebabkan karena sulitnya lokasi
bencana dijangkau dengan kendaraan
darat. Hal ini diperparah dengan rusaknya
sarana transportasi dan komuniksi akibat
banjir tersebut.
2.
Banjir yang terjadi di
Singkil merupakan akibat
hujan deras yang turun
tiga hari berturut-turut.
Banjir yang terjadi di Singkil sejatinya
tidak disebabkan oleh hujan deras terusmenerus. Namun, hal ini disebabkan hutan
yang gundul dan berkurangnya lahan
hijau. Akibatnya, ketika hujan turun, tanah
tidak mampu menyerap dan menyimpan
air. Air hujan kemudian menggenang
perkampungan dan mengalir deras menuju
daerah yang lebih rendah.
Bahasa Indonesia
259
Sudut Pandang/Sikap Netral
No.
Pendapat
Argumen
1.
Keterlambatan
pengiriman bantuan pada
para pengungsi banjir
Singkil karena pemerintah
kurang tanggap terhadap
nasib para korban.
Keterlambatan pengiriman bantuan
pada para pengungsi banjir Singkil tidak
saja karena pemerintah kurang tanggap
terhadap nasib para korban tetapi juga
akibat sulitnya kendaraan darat mencapai
lokasi untuk mengirimkan bantuan.
2.
Banjir yang terjadi di
Singkil merupakan akibat
hujan deras yang turun
tiga hari berturut-turut.
Banjir yang terjadi di Singkil tidak
saja disebabkan oleh hujan deras yang
turun tiga hari berturut-turut, tetapi
juga karena berkurangnya lahan hijau
karena pembangunan infrastruktur dan
penggundulan hutan.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 3
Melaksanakan Debat sesuai dengan Peran
yang Telah Ditetapkan
Siswa telah berhasil menentukan mosi untuk diperdebatkan, menyusun pendapat
yang mendukung mosi dan pendapat yang menolak mosi, serta menyusun teks debat.
Dalam bagian ini, siswa akan melaksanakan debat sesuai dengan peran yang telah
ditetapkan serta menanggapi pendapat dari kelompok lawan dan mempertahankan
pendapat disertai argumen yang mendukung.
Sebelum memulai berdebat, ruang kelas ditata menjadi tempat yang nyaman
untuk sebuah kegiatan debat. Sepakatilah tata tertib debat kelas yang akan dilakukan.
Mintalah pendapat dan masukan guru atas tata tertib yang kalian sepakati.
Beberapa hal yang perlu dipakati sebagai tata tertib antara lain lamanya
menyampaikan pendapat dan mendapatkan tanggapan, lamanya debat akan
dilangsungkan, siapa yang memimpin dan apa saja tugasnya, serta bagaimana
pembagian peran dalam debat.
260
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Tugas
Siswa ditugaskan melakukan debat dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Pembicara I dari kelompok afirmasi menyampaikan argumentasi
pembuka (pemahaman topik, permasalahan, analisis) secara umum yang
menunjukan bahwa mereka mendukung mosi.
2. Pembicara I dari regu oposisi menyampaikan argumentasi pembuka
(pemahaman topik, permasalahan, analisis) secara umum yang
menunjukan mereka tidak setuju dengan mosi.
3. Pada babak pertama ini tidak diperkenankan melakukan interupsi.
4. Peserta II dari regu afirmasi menyampaikan dan memperkuat argument
yang disampaikan pembicara I.
5. Peserta II dari regu oposisi menyampaikan dan memperkuat argument
yang disampaikan pembicara I.
6. Peserta III dari regu afirmasi menyampaikan dan memperkuat argument
yang disampaikan pembicara I dan II sekaligus menyampaikan simpulan
terhadap mosi.
7. Peserta III dari regu oposisi menyampaikan dan memperkuat argument
yang disampaikan pembicara I dan II sekaligus menyampaikan simpulan
terhadap mosi.
8. Tim Lawan dapat melakukan interupsi dimulai pada Pembicara II, 2
menit setelah pembicara memaparkan argumen. Dengan maksimal 2 kali
interupsi dan waktu 30 detik pada 1 kali interupsi. Interupsi dilarang pada
1 menit terakhir.
9. Pemberian interupsi harus atas seizin moderator
10. Waktu yang diberikan tiap tiap regu adalah maksimal lima menit
Laksanakanlah debat sesuai dengan tata tertib yang telah disepakati.
Bahasa Indonesia
261
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes
tulis, observasi, dan tes penugasan.
1. Tes tulis
Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian
maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru
memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa
secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor
pembelajaran.
Contoh Soal Uraian untuk Pelajaran VI
Petunjuk: Kerjakan soa-soal berikut dengan singkat dan jelas.
Penggalan teks dialog berikut ini untuk mengerjakan soal nomor 1-3
Menurut saya, seorang ketua OSIS mempunyai tanggung jawab tidak hanya
menjadi pemimpin yang menggerakkan kegiatan siswa di sekolah, tetapi ia juga
harus mampu menjadi teladan dalam hal lain baik bidang akademis maupun
nonakademis. Artinya, seorang ketua harus mampu meraih hasil belajar akademis
di atas rata-rata. Kesibukannya berorganisasi bukan alasan untuk membenarkan
rendahnya nilai akademis. Ia juga harus berperilaku yang baik seperti menaati
semua aturan sekolah, berperilaku sopan, tidak sombong, dan sebagainya.
Soal:
1.
2.
3.
Temukan mosi dalam teks debat di atas!
Analisislah kekuatan dan kelemahan pendapat beserta argumen di atas!
Buatlah simpulan yang tepat terhadap kutipan debat di atas!
Teks berita berikut untuk mengerjakan soal nomor 4 dan 5!
Salah satu titik banjir di jakarta adalah Pos Pengumben Lama, Kecamatan
Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Banjir ini dipicu penumpukan sampah di jembatan
yang melintang di atas Kali Pesanggrahan. Saluran air menyebabkan air tersumbat
dan bau busuk. Penumpukan sampah ini hampir menutupi lebar sungai, bahkan
ke dalaman sampah bisa mencapai satu meter dari permukaan kali,” kata Kepala
Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air Suku Dinas Tata Air
Jakarta Barat Nurhadi, Selasa (11/12).
262
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Nurhadi menjelaskan, sebenarnya penanganan sampah ini bukanlah
wewenang Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat, tapi merupakan tanggung jawab
Kementerian Pekerjaan Umum.
Namun karena penumpukan sampah berada di wilayah Jakarta Barat dan sudah
memprihatinkan, pihaknya terpaksa turun tangan untuk membenahi.
“Kita menurunkan delapan orang petugas yang akan mengangkut sebagian
sampah yang menyumbat aliran Kali Pesanggrahan tersebut,” ujarnya.
Selain menurunkan petugasnya, Nurhadi dan pihak terkait sudah meminta
warga untuk tidak membuang sampah, yang sebagian besar didominasi sampah
rumah tangga seperti botol plastik, stereofoam, lemari, dan kasur ke kali.
4.
5.
Buatlah mosi berdasarkan penggalan berita berikut!
Buatlah pendapat beserta argumennya yang menyetujui mosi yang kamu buat di atas.
Kunci Jawaban:
1.
2.
3.
4.
5.
Seorang ketua OSIS mempunyai tanggung jawab tidak hanya menjadi pemimpin
yang menggerakkan kegiatan siswa di sekolah, tetapi ia juga harus mampu
menjadi teladan dalam hal lain baik bidang akademis maupun nonakademis.
Kekuatan pendapat yang disampaikan adalah disertai dengan ilustrasi yang jelas.
Kelemahannya seharusnya disertakan apa dampak bila ketua OSIS tidak dapat
menjadi pemimpin dengan teladan yang baik.
Simpulan: Seorang ketua OSIS harus mempunyai kemampuan menjadi seorang
pemimpin sekaligus teladan bagi siswa lainnya.
Banjir di Jakarta disebabkan sampah yang dibuang di sungai.
Banjir di Jakarta disebabkan sampah yang dibuang di sungai. Penumpukan
sampah di bawah jembatan yang melintang di atas Kali Pesanggrahan. Saluran
air menyebabkan air tersumbat dan bau busuk. Penumpukan sampah ini hampir
menutupi lebar sungai, bahkan ke dalaman sampah bisa mencapai satu meter
dari permukaan kali.
Kriteria Penilaian:
No.
Soal
1.
Deskripsi
Skor
Mosi lengkap dan benar
Mosi hampir benar, sedikit kesalahan.
Mosi kurang tepat, mengandung lebih banyak
kesalahan.
20
15
10
Skor
Maksimal
Bahasa Indonesia
20
263
No.
Soal
2.
Deskripsi
Skor
Skor
Maksimal
Analisis kekuatan dan kelemahannya benar.
Analisis kekuatan dan kelemahannya hampir
benar, salah sedikit.
Analisis kekuatan dan kelemahannya hanya
mengandung sedikit kebenaran.
20
15
3.
Simpulannya benar dan logis
Simpulannya hampir benar.
Simpulan kurang tepat
20
15
10
20
4.
Mosi lengkap dan benar
Mosi hampir benar, sedikit kesalahan.
Mosi kurang tepat, mengandung lebih banyak
kesalahan.
20
15
10
20
5.
Pendapat benar dan disertai argumen yang kuat
Pendapat benar, tetapi argumenkurang
mendukung
Pendapat benar, argumen salah
20
15
20
Total
20
10
10
100
2. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran, selain dilakukan untuk penilaian sikap,
juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi
atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.
Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang
disampaikan siswa selama proses pembelajaran.
Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan)
nilai pengetahuan bagi siswa.
Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan
No
Hari, tanggal
Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
264
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pernyataan yang
diungkapkan)*
Reward)**
Keterangan
)*
berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan
dengan materi yang dipelajari.
)** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100.
3. Penugasan
Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun hasil inovasi
guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan
siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu
pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar
bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok.
Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan
lembar penilaian seperti ini.
Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa
No
Penilaian Tugas pembelajaran A
Nilai
Pembelajaran A
1
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Pembelajaran C
2.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas)
Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan
ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan
pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan
sebagainya. Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan.
Bahasa Indonesia
265
NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH
3
Catatan: (a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b)
NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu
bab, dan (c) nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita
konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama.
B. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan diperoleh dari 30% nilai rata-rata tugas KD 4 dalam
proses pembelajaran dalam proses pembelajaran dan 70% dari praktik debat.
Instrumen penilaian praktik debat
Nama
Siswa
Pendapat
Didukung
dengan
Argumen yang
Kuat (20-40)
Penggunaan
Bahasa
(5-20)
Kelancaran
Bicara
(10-20)
Bersikap
Sopan
(10-40)
Jumlah
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar
(portofolios) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani
serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya
pada bagian yang telah disediakan.
266
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Bab VII
BELA JAR
DARI BIOGR AFI
Sumber: Berbagai macam sumber
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Buku Guru Bahasa Indonesia
267
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
3.14 Menilai hal yang
dapat diteladani dari
teks biografi.
3.15 Menganalisis
aspek makna dan
kebahasaan dalam
teks biografi.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
4.14 Mengungkapkan
kembali hal-hal yang
dapat diteladani dari
tokoh yang terdapat
dalam teks biografi
yang dibaca secara
tertulis.
4.15 Menceritakan kembali
isi teks biografi baik
lisan maupun tulis.
PETA KONSEP
Mengidentifikasi ciri teks biografi
berdasarkan isinya
Menelaah
teks biografi
Mengidentifikasi struktur
teks biografi
Menemukan pola penyajian
karakter unggul dalam teks biografi
Mengungkapkan kembali
hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh
Mengidentifikasi kepribadian
unggul yang dapat diteladani
dari tokoh biografi.
Menjelaskan cara meneladani
karakter unggul tokoh dalam
biografi dengan teks eksposisi
BELAJAR DARI
BIOGRAFI
Mendata pokok-pokok informasi
dalam teks biografi
Menganalisis aspek makna
dan kebahasaan dalam
teks biografi
Menganalisis cara penggambaran
karakter unggul tokoh
Mengidentifikasi kaidah
bahasa teks biografi
Menceritakan kembali isi
teks biografi
268
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Menceritakan kembali isi teks biografi
dengan pola penyajian yang berbeda.
Menceritakan kembali biografi yang
dibaca dengn bahasa sendiri.
A. Menelaah Teks Biografi
Ind 1
Mengidentifikasi ciri teks biografi berdasarkan isinya.
Ind 2
Mengidentifikasi struktur teks biografi.
Ind 3
Menemukan pola penyajian karakter unggul tokoh dalam teks biografi.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Ciri Teks Biograf Berdasarkan Isinya
Petunjuk untuk Guru
Pada saat apersepsi, guru dapat mengajukan tanya jawab yang mengarah
kan perhatian siswa pada biografi. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa
diajukan misalnya sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
Siapa tokoh idolamu?
Dari mana kamu mengetahui riwayat hidupnya?
Bagaimana perjalanan kariernya?
Hal-hal apa yang menarik pada diri tokoh idolamu?
Apa yang dapat kamu teladani dari tokoh idolamu?
Setelah itu, guru dapat memutarkan film pendek tentang seorang tokoh
atau membacakan teks biografi tokoh. Guru dapat menggunakan teks
biografi yang terdapat dalam buku siswa atau teks biografi lainyang lebih
sesuai bagi siswa, misalnya tokoh-tokoh yang berasal dari sekitar tempat
tinggal siswa.
Berikut adalah contoh teks biografi yang dapat dibacakan oleh guru atau salah
satu siswa pada kegiatan pemodelan.
Agar siswa dapat mendengarkan dengan baik, sebaiknya guru menjelskan halhal yang harus dilakukan siswa berikut ini.
1. Siswa diminta untuk berkonsentrasi pada yang akan didengarkan.
2. Siswa dibolehkan menulis informasi penting yang ditemukannya selama
mendengarkan.
3. Siswa ditugaskan menyiapkan pertanyaan umum yang mengarah pada
pencapaian indikator. Misalnya:
Bahasa Indonesia
269
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Siapakah tokoh yang dibahas dalam biografi tersebut?
Permasalahan apa yang dihadapi tokoh tersebut?
Bagaimana cara tokoh tersebut memecahkan permasalahan hingga
mencapai keberhasilan?
Apa yang menarik dari tokoh tersebut?
Hal apa yang dapat diteladani dari tokoh tersebut?
Mengapa teks tersebut disebut biografi?
Apa yang membedakan teks tersebut dibandingkan teks lain, misalnya
dibandingkan cerpen atau berita?
dan pertanyaan lainnya.
Biografi B. J. Habibie
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh
panutan dan menjadi kebanggaan bagi
banyak orang di Indonesia. Beliau adalah
Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama
dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr.
Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau
dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan,
pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan
anak keempat dari delapan bersaudara,
pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan
RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie
menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada
tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua
orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq
Kemal.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya
Sumber: Habibie_official_portrait_wikimedia.org
yang meninggal dunia pada 3 September
1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual
rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya.
Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi
Selatan. Sifat tegas dan selalu memgang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie
sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca
ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar.
Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA,
beliau kecerdasan dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam pelajaranpelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
270
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk
di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, ia tidak menyelesaikan S-1 nya di sana
karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk
melanjutkan kuliahnya di Jerman. Habibie terinspirasi pesan Bung Karno tentang
pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu,ia memilih
jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein
Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).
Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya,
Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pada
saat ia kuliah di Jerman itu, tahun 1955, di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang
belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau.
Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan
bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda
dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim
panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian.
Tahun 1960, Habibie berhasil mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische
Hochschule Jerman dengan predikat cumlaude (sempurna) dan nilai rata-rata 9.5.
Dengan gelar insinyurnya itu,Habibie mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot,
sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah
wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi
volumenya besar.
Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie
mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang.
Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet
Fuer Maschinenwesen Aschean.
Habibie menikah dengan Hasri Ainun, Habibie yang kemudian diboyongnya ke
Jerman. Hidupnya makin keras. Pada pagi hari Habibie terkadang harus berjalan kaki
cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada
malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie
di tempat pencucian umum untuk mencuci.
Pada tahun 1965, Habibie
mendapatkan gelar Dr. Ingenieur
dengan penilaian summa cumlaude
(sangat sempurna) dengan nilai ratarata 10 dari Technische Hochschule
Die Facultaet Fuer Maschinenwesen
Aschean. Habibie mendapatkan gelar
Doktor setelah menemukan rumus
yang ia namai “Faktor Habibie” karena
Sumber: pelantikan_presiden___bj_habibie_wordpress.com
Bahasa Indonesia
271
bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom
pesawat terbang. Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack.
Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) pada Institut
Teknologi bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie diakui lembaga
internasional, diantaranya Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan
dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society Londong (Inggris), The
Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de
l’Air et de l’Espace (Perancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).
Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award
dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Di dalam negeri,
Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun,
ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN
strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah
Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di
Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam
masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan
demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang
tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu
dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga.
Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan
orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang
kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan
dengan judul yang sama.
Sumber: http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-B.J.-habibie.html Dengan penyesuaian
Setelah mendengarkan pembacaan biografi di atas, siswa diajak bertanya jawab
tentang isi teks biografi. Pertanyaan yang diajukan mengarah pada isi teks biografi
yang membedakannya dengan teks lainnya.
Berikut beberapa contoh pertanyaan beserta jawabannya.
No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Siapakah tokoh yang dibahas
dalam biografi tersebut?
B.J. Habibie
2.
Permasalahan apa yang
dihadapi tokoh tersebut?
Kesulitan (minimnya biaya) dalam
menyelesaikan pendidikan.
272
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3.
Bagaimana cara tokoh
tersebut memecahkan
permasalahan hingga
mencapai keberhasilan?
• Pulang peri ke tempat kerja dengan
jalan kaki untuk menghemat ongkos;
• Ia bekerja pada siang hari dan kuliah
pada malam hari;
• Bekerja dan mengikuti ujian pada
musim liburan.
4.
Apa yang menarik dari tokoh
tersebut?
• Ketekunan dan kerja kerasnya dalam
mencapai cita-cita untuk berbakti
pada orangtuanya.
• Kesuksesan studi dan keriernya di
bidang teknologi dan politik.
5.
Hal apa yang dapat diteladani
dari tokoh tersebut?
Ketekunan dan kesungguhannya dalam
meraih sesuatu.
6.
Mengapa teks tersebut disebut
biografi?
Karena cerita tersebut menceritakan
kisah hidup seseorang (B.J. Habibie)
dan ditulis oleh seseorang seseorang
dan mengandung keteladanan yang
bermanfaat bagi pembacanya.
7.
Apa yang membedakan teks
tersebut dibandingkan teks
lain, misalnya dibandingkan
cerpen atau berita?
Karena cerita ulang dalam biografi
tersebut ditulis berdasarkan fakta kisah
hidup seseorang; bukan hasil rekaan
seperti cerpen; bukan menceritakan suatu
peristiwa, tetapi menceritakan dan hal
menarik dan ada dan dialami oleh orang
tersebut.
Petunjuk untuk Guru
Biografi, Salah Satu Bentuk Teks Cerita Ulang
Untuk dapat merumuskan ciri teks biografi berdasarkan isinya, ada baiknya
guru menjelaskan bahwa biografi merupakan salah satu bentuk teks cerita ulang.
Cerita ulang biasanya disajikan secara kronologis, mengikuti urutan waktu.
Seperti halnya teks cerita pendek ataupun novel, dalam biografi juga terkandung
unsur penokohan, latar, dan alur kejadian.
Ada tiga jenis teks cerita ulang yaitu cerita ulang personal, cerita ulang fakta,
dan cerita ulang imajinasi. Yang termasuk cerita ulang personal antara lain buku
harian dan surat pribadi. Cerita ulang fakta antara lain catatan sejarah, biografi,
autobiografi, dan berita di media massa.
Bahasa Indonesia
273
Cerita ulang imajinasi antara lain dongeng, novel dan cerpen. Riwayat hidup
yang ditulis sendiri oleh tokohnya disebut autobiografi, sedangkan riwayat
hidup yang ditulis oleh orang lain disebut biografi. Biografi termasuk dalam
cerita ulang. Berdasarkan fungsi ataupun tujuannya, cerita ulang dikategorikan
sebagai teks narasi, yakni teks yang bertujuan untuk mengisahkan suatu peristiwa
dengan senyata-nyatanya sehingga pembaca ataupun pendengarnya seolah-olah
menyaksikan langsung peristiwa itu.
Tugas
Siswa diberi tugas kelompok untuk membaca teks biografi tokoh yang lain.
Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa secara isi teks biografi mengisahkan
kisah hidup seseorang mencakup identitas tokoh, perjalanan pendidikan
dan karier tokoh, rumah tangga (bila sudah menikah), prestasi yang diraih,
permasalahan yang dihadapi tokoh untuk mencapai prestasi atau keberhasilan
serta caranya menghadapi permasalahan tersebut, serta karakter yang dapat
diteladani dari tokoh.
Siswa dapat menggunakan biografi tokoh dari buku di perpustakaan, koran,
majalah atau sumber-sumber lain. Kamu juga bisa menggunakan biografi George Saa,
Ardian Syaf, Dr. Eng. Khairul Anwar atau Malala pada bagian lain dari pelajaran ini.
Pertanyaan yang diajukan sama dengan pada kegiatan pemodelan di atas.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Struktur Teks Biografi
Teks biografi termasuk teks narasi. Struktur teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai latar belakang kisah
atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/
pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di
mana, dan mengapa.
2.
274
Kejadian penting (important event, record of events), berisi rangkaian peristiwa yang
disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian
utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan komentarkomentar pencerita pada beberapa bagiannya.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3.
Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai
rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya
opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam suatu cerita ulang.
Pada bagian berikut siswa akan mempelajari contoh analisis struktur teks
biografi B.J. Habibie.
Kutipan teks
Bagian struktur
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan
menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia.
Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia.
Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr.
Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan
di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni
1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan
bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan
RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah
dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962
dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan
Thareq Kemal.
Orientasi, bagian ini
menceritakan siapa
Habibie.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang
meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena
serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya
menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke
Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting
tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
Peristiwa-peristiwa
penting.
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara
Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin
perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil
Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3 setelah
Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa
jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur,
sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari
Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat,
B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan
demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia
Bahasa Indonesia
275
Kutipan teks
Bagian struktur
dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi
daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU
tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan
DPR/MPR.
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali
ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun
meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas
kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan
tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian
dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini
telah difilmkan dengan judul yang sama.
Reorientasi
Dalam membelajarkan analisis struktur teks biografi di atas, guru dapat
menggunakan metode deduktif, yakni menyajikan dulu teori tentang struktur
teks biografi. Selanjutnya, saat mengamati contoh analisis struktur tersebut, siswa
diajak menelaah isi tiap bagian struktur serta membuktikan kesesuaian teori.
Tugas
Tugas analisis struktur teks biografi George Saa, Si Jenius dari Papua dijadikan
tugas rumah (pekerjaan rumah) dan dikerjakan di buku tugas.
276
Teks
Struktur
Ia dikenal sebagai Sang Jenius dari Papua. Ia lahir di
Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia sering
tinggal berpindah-pindah mengikuti orangtuanya. Bahkan,
tak jarang dia hidup terpisah dari orangtua. Dia adalah
seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics
pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalahnya berjudul
Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical
Resisto. Rumus Penghitung Hambatan antara Dua Titik
Rangkaian Resistor yang ditemukannya diberi namanya
sendiri yaitu “George Saa Formula”.
Orientasi
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Teks
Struktur
Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat
mengagumkan. Rumus yang ditemukannya berhasil
memenang First Step to Nobel Prize in Physic yang itu
mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk
ke meja juri. Para juri yang terdiri atas 30 jawara fisika
dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari
untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini
menggondol emas.
Oge lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa,
adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge
lebih senang menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai.
Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas,
dibantu istrinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka,
harus mengolah ladang, menanam umbi-umbian. Kelima
anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan
Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah
jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu.
Apulena Saa, putri sulung Silas, mengikuti jejak
ayahnya. Ia adalah Sarjana Kehutanan lulusan Universitas
Cendrawasih. Franky Albert Saa, putra kedua, saat ini
tengah menempuh Program Magister Manajemen pada
Universitas Cendrawasih. Yopi Saa, putra ketiga, adalah
mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Indonesia,
Jakarta. Agustinus Saa, putra keempat, mahasiswa
Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari.
Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung
internasional. “Semua anak mama tidak manja dengan
uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelc.
Ia bertutur, karena minimnya ekonomi keluarga, Oge
sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP. Jarak
dari rumah ke sekolah sekitar 10 km. Oge harus naik “taksi”
(angkutan umum) dengan ongkos Rp1.500 sekali jalan. Itu
berarti Rp3.000 pulang pergi. “Tidak bisa jajan. Untuk naik
“taksi” saja mama sering tidak punya uang. Kalau Oge mau
makan harus pulang ke rumah,” katanya.
Bagi Oge, prestasi tidak selalu berarti karena uang.
Pemuda yang dikenal sebagai playmaker di lapangan basket
ini adalah orang yang haus untuk belajar. Selalu ada jalan
untuk orang-orang yang haus seperti Oge. Prestasinya di
bidang fisika bukan semata-mata karena ia menggilai ilmu
yang menurut sebagian anak muda rumit ini.
Peristiwa
penting
Bahasa Indonesia
277
Teks
“Saya tertarik fisika sejak SMP. Tidak ada alasan khusus
kenapa saya suka fisika karena pada dasarnya saya suka
belajar saja. Lupakan saja kata fisika, saya suka belajar
semuanya,” katanya. “Semua mata pelajaran di sekolah
saya suka. Saya suka kimia, sejarah, geografi, matematika,
apalagi bahasa Indonesia. Saya selalu bagus nilai bahasa
Indonesia,” tambahnya.
Selepas SD dan SMP yang kerap diwarnai bolos
sekolah itu, Oge diterima di SMUN 3 Buper Jayapura. Ini
adalah sekolah unggulan milik pemerintah daerah yang
menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam,
uang saku, hingga asrama. Kehausan intelektualnya seperti
menemukan oase di sini. Ia mulai mengenal internet. Dari
jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan,
dan hasil penelitian para pakar fisika dunia. Kebrilianan
otak mutiara hitam dari timur Indonesia ini mulai bersinar
ketika pada 2001 ia menjuarai lomba Olimpiade Kimia
tingkat daerah.
Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta
dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun, mamanya
melarang putra bungsunya berangkat ke Ibu Kota. Prestasi
rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan.
Dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Ia
baru memberi tahu niatnya kepada mama tercinta sesaat
sebelum menaiki tangga pesawat. Mamanya menangis
selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan
tanah Papua.
Oge kemudian membuktikan bahwa kepergiannya
bukan sesuatu yang sia-sia. Tangis sedih mamanya berganti
menjadi tangis haru ketika November 2003 ia menduduki
peringkat delapan dari 60 perserta lomba matematika
kuantum di India. Prestasinya memuncak tahun ini dengan
menggenggam emas hasil riset fisikanya. Mamanya pun
tidak pernah menangis lagi. “Saya ingin jadi ilmuwan.
Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu
pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia
menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi
ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih
nyaman,” kata dia.
278
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Struktur
Teks
Struktur
Di Jakarta, ia digembleng khusus oleh Bapak Fisika
Indonesia, Profesor Yohanes Surya. Awal November 2006 ia
harus mempresentasikan hasil risetnya di depan ilmuwan
fisika di Polandia. Ia harus membuktikan bahwa risetnya
tentang hitungan jaring-jaring resistor itu adalah orisinil
gagasannya. Setelah itu, ia akan mendapat kesempatan
belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama
sebulan di bawah bimbingan fisikawan jempolan.
Setelah menerima penghargaan itu, George diganjar
banyak fasilitas. Menteri Pendidikan saat itu, Malik
Fadjar, meminta George memilih perguruan tinggi
mana pun di Indonesia tanpa tes.Kampus tempat dia
kuliah juga diwajibkan memberikan fasilitas belajar.
George sempat bingung memilih kampus sebelum utusan
Direktur Eksekutif Freedom Institute, Rizal Mallarangeng,
mendatangi dirinya. ‘’Saya diminta menemui Pak Aburizal
Bakrie,’’ ungkap pria kelahiran 22 September 1986 tersebut.
Freedom Institute menawari George kuliah di luar
negeri. Ia boleh memilih negara mana pun. Mau di benua
Amerika, Eropa, bahkan Afrika sekali pun, terserah George.
Beasiswa tersebut bukan hanya uang kuliah, tapi juga uang
saku dan biaya hidup. Pria penghobi basket itu sempat
bingung memilih negara
Rizal Mallarangeng mengusulkan agar dirinya memilih
Amerika. Sebab, negara pimpinan Barack Obama tersebut
bagus untuk belajar dan melakukan penelitian. George
lantas mendaftar ke jurusan aerospace engineering di
Florida Institute of Technology. Kampus di pesisir timur
Amerika di Brevard County. Kampus itu berdekatan dengan
Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat
NASA (National Aeronautics and Space Administration).
Di jurusan aerospace engineering alias teknik dirgantara
itu, George mempelajari semua hal tentang pesawat
terbang, baik pesawat terbang di angkasa maupun luar
angkasa. Dia juga mempelajari ilmu yang supersulit di jagat
aerospace, yakni rocket science.
‘’Saking sulitnya, orang Amerika sering bilang, you
don’t need rocket science to figure it out,’’ katanya lantas
terkekeh. Di antara 200-an mahasiswa seangkatan, hanya
40 orang yang lulus. George mempelajari semua hal tentang
pesawat terbang, mulai struktur pesawat, aerodinamika,
daya angkat, hingga efisiensi berat dalam teknologi
pembuatan burung besi itu.
Bahasa Indonesia
279
Teks
Struktur
Ada alasan khusus dirinya suka pesawat terbang.
Selain memang mengagumi Presiden ketiga Indonesia B.J.
Habibie yang gandrung pesawat itu, lelaki bertubuh gempal
tersebut semula ingin menjadi pilot. Namun, karena kedua
matanya minus 3,25, dia harus mengalihkan impiannya.
‘’Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya harus
bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami teknologi
pesawat terbang,’’ tegasnya.
Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George. Sebab,
dia belum fasih berbahasa Inggris. Pernah, dia tertahan sejam
di bagian imigrasi. ‘’Saya hanya duduk dan diam selama sejam
gara-gara tidak bisa bahasa Inggris,’’ tuturnya.
Tahun pertama, George tak langsung kuliah. Dia belajar
bahasa di sekolah bahasa Inggris English Language Service
di Cleveland, negara bagian Ohio, AS. Selama setahun dia
ngebut belajar bahasa. Mulai pukul 08.00 hingga pukul
17.00, dia melahap materi-materi bahasa Inggris. ‘’Saya
mempelajari lagi grammar dan kosakata,’’ jelas anak bungsu
pasangan Silas Saa dan Nelly Wafom itu. George lulus pada
akhir 2009.
Kini, dia bekerja di perusahaan internasional yang bergerak
di bidang migas sembari bantu-bantu di lembaga yang
memberinya beasiswa, Freedom Institute. ‘’Tiga minggu ini
aku di Jakarta. Nanti ke laut lagi,’’ katanya.
Reorientasi
Sumber:http://www.biografiku.com/2012/06/biografi-septinus-george-saa-sang.html
280
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 3
Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul
Tokoh dalam Biografi
Pola penyajian teks biografi dapat dilihat dari alurnya, sudut pandang
penceritaan, gaya penceritaan, dan fokus penceritaan. Pola penyajian teks naratif
dari sudut pandang yang lain, misalnya dari segi penggunaan bahasanya.
Siswa diminta membaca kembali teks biografi B.J. Habibie dan George Saa, Si
Jenius dari Papua di atas serta teks biografi Komikus Indonesia yang Mendunia,
Ardian Syaf yang menjadi contoh teks biografi berikutnya.
Pelajari contoh analisis pola penyajiannya di bagian akhir teks, kemudian
kerjakan tugas-tugas yang disediakan.
Komikus Indonesia yang Mendunia, Ardian Syaf
Ardian Syaf (31). Sosok komikus
yang rendah hati ini memilih tinggal di
kampung halamannya di Desa Tenggur,
Kecamatan Rejotangan, Tulung Agung,
bersama istri dan seorang anaknya.
Dari kampung halamannya, karya Aan,
sapaan akrabnya, mampu menembus
dunia. Bahkan, ia disodori kontrak
eksklusif sebagai penciller oleh penerbit
raksasa Amerika, DC Comics. Artinya,
ia tidak boleh membuat ilustrasi selain
Sumber: Ardian_Syaf_cdn.fansided.com
di DC Comics.
Tentu, Aan tidak meraih semua itu dengan gampang. Lulus kuliah tahun 2004
dari jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Negeri Malang, ia sempat
bekerja sebagai tukang lay out dan ilustrator sebuah penerbitan.
“Sejak tahun 2005, saya mulai melamar untuk menjadi ilustrator penerbit dunia.
Caranya, saya memasang lamaran pekerjaan untuk menjadi ilustrator di berbagai web,
dengan dilengkapi ilustrasi terbaik karya saya. Tapi, lama sekali enggak dapat order. Paling
hanya order membuat komik tanpa imbalan. Meskipun begitu, tetap saya kerjakan, sambil
mengasah kemampuan menggambar,” kata Ardian.
Pelan-pelan Ardian mulai mendapat order kecil-kecilan. “Awalnya, per halaman dibayar
25 dolar. Itu pun komik pendek 8 halaman. Selama dua tahunan, saya hidup dari orderorder kecil. Saya yang waktu itu sudah menikah, sempat putus asa. Sempat ingin bekerja di
kota besar,” jelasnya.
Bahasa Indonesia
281
Sikap Profesional
Kemudian Aan mendapat informasi dari Ketty, seorang penulis Irlandia,
bahwa sebuah penerbit di Amerika tengah mencari ilustrator komik untuk
proyek komik berjudul Dresden Files. Ia segera memasukkan lamaran dengan
melampirkan karya terbaiknya.
“Esoknya saya langsung dapat jawaban. ‘Selamat Anda akan kami kontrak.’
Bahkan, saya dapat kontrak eksklusif dari penerbit Dabel Brother di AS dalam
jangka waktu tertentu. Total saya mengerjakan sekitar 12 jilid, masing-masing
setebal 22 halaman. Satu jilid, saya kerjakan selama sebulan. Hitungannya, satu
hari satu halaman. Honor per halaman 100 dolar,” kata Aan, seraya mengatakan
komiknya terbit tahun 2008.
Menjadi ilustrator untuk penerbit asing, menurut Aan, butuh sikap profesional.
“Mereka disiplin soal waktu,” tambah Aan.
Dalam sehari, Aan mesti menyelesaikan satu halaman. Aan mengaku
menyelesaiakn satu halaman per hari bukan pekerjaan berat karena naskah yang
ditulis oleh Mark Powers, konsep gambar yang harus dibuatnya cukup rinci.
“Dari deskripsi yang ditulis sang penulis, saya memindahkannya dalam bahasa
gambar. Ternyata, mereka suka dengan karakter gambar saya,” kata Aan.
Semakin lama, gambar Aan makin matang. Apalagi, ia sangat menikmati
pekerjaannya. Proyek pertama ini pun sanggup ia selesaikan dengan baik. Aan
cukup berbangga ketika mendapat kabar, Dresden Files masuk peringkat keempat
komik terlaris bahkan masuk nominasi penghargaan komik di AS. Otomatis nama
Ardian ikut terangkat.
“Sayang, penerbit Dabel Brother, akhirnya bangkrut.”
Meskipun begitu, Ardian Syaf sudah menancapkan taring sebagai ilustrator
mumpuni. Katanya, penerbit komik dunia itu tampaknya luas, tapi sesungguhnya
sempit. Seorang ilustrator yang bagus di satu penerbit, akan gampang dikenali
penerbit lain. Itulah yang dialami Aan. Lepas dari Dabel Brother, Aan diajak
bergabung oleh sebuah agency yang berkedudukan di Spanyol.
Agency tersebut menawarkan gambar Aan pada penerbit di Amerika. Hasilnya
tak tanggung-tanggung, Anto mendapat kontrak dari Marvel. Ia mengerjakan
komik superhero X-Men.
“Saya enggak menyangka bisa bekerja di sebuah penerbit besar.”
Selanjutnya, ia dapat tawaran dari DC Comics. Ia menggarap JLA danTitans. Ia
juga menggarap komik Superman, Batman, Green Lantern, Aquaman, superhero
legendaris dunia.
Honor yang ia terima berkisar antara 200-350 dolar AS. Ia juga mendapat
kontrak kerja eksklusif selama dua tahun dengan bayaran 235 dolar per halaman.
“Tahun ini kontrak berakhir. Saya harap sih, nanti akan dikontrak kembali.”
Sebenarnya Aan sering diminta penerbit untuk menghadiri event komik di AS.
Di sana, acara komik memang diselenggarakan tahunan. Biasanya, menghadirkan
282
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
para kreator untuk keperluan launching komik atau book signing. Tahun lalu, Aan
sebenarnya juga diundang ke Afrika Selatan untuk acara komik internasional.
Uniknya, Aan tak pernah memenuhi undangan. “Saya lebih suka tinggal di desa,”
ujarnya tenang. Ketika kontrak eksklusifnya berakhir, ia membuat komik lokal.
Berikut ini adalah daftar komik karya Ardian Syaf
1. Take A Chance, 1-4, Dabel Brothers Publishing
2. The Dresden Files: Welcome to The Jungle 1-4 (Dabel Brothers Publishing)
3. The Dresden Files: Stormfront 1-6 (Dabel Brothers Publishing)
4. X-Men Manifest Destiny: Nighcrawler (Marvel)
5. Captain Britain & MI-13, 13 (Marvel)
6. JLA, 34 (DC)
7. Titans, 23 (DC)
8. Superman/Batman, 68-70 (DC)
9. Blackest Night: Batman, 1-3 (DC)
10. Blackest Night: Phantom Stranger (DC)
11. Green Lantern Corps, 48-52 (DC)
12. Brightest Day, 1,2,4,5,7,8,13 (DC)
Sumber: http://terwow.blogspot.co.id/2012/10/profil-ardian-syaf-komikus-indonesia.html (Dengan perubahan)
Perbandingan pola penyajian ketiga biografi di atas dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Aspek
Alur cerita
B.J. Habibie
George Saa
Ardian Syaf
Cerita diawali
dengan identitas
diri dan
keluarganya,
lalu perjalanan
pendidikannya,
terutama
pendidikannya,
di luar negeri.
Di bagian
pendidikan
banyak diulas
bagaimana suka
dukanya Habibie
menyelesaikan
pendidikan.
Cerita diawali
dengan tentang
identitas diri
dan keluarganya,
pendidikannya
di Papua lalu
mendapat
beasiswa
ke Jakarta,
mendapatkan
peringkat
delapan dari 60
perserta lomba
matematika
kuantum di
India, hingga
Identitas diri
dan orangtua
Ardian Syaf
tidak diceritakan
di awal hanya
istrinya.
Pendidikan pun
hanya disinggung
dia lulus dari
Universitas
Negeri Malang.
Selebihnya
berisi perjalanan
kariernya menjadi
seorang komikus.
Mulai dari hanya
menjadi ilustrator
Bahasa Indonesia
283
Aspek
B.J. Habibie
George Saa
Ardian Syaf
di luar negeri
dengan biaya
minim. Cerita
dilanjutkan
dengan karier
Habibie sebagai
teknokrat
hingga politikus
(sampai menjadi
Presiden RI),
lalu diakhiri
dengan
kehidupannya
saat ini
sepeninggal
istrinya, Ainun
Habibie.
mendapatkan
beasiswa kuliah
di Florida
Institute of
Technology;
kemudian
mendapatkan
pekerjaannya
hingga kini
di sebuah
perusahaan
migas.
dan lay outer
sebuah penerbitan
hingga menjadi
seorang komikus
kelas dunia.
Diakhiri dengan
kesuksesan dia
mendapat kontrak
eksklusif dari
penerbit komik
di AS dengan
bayaran sangat
besar per lembar.
Sudut
pandang
Orang ketiga
serba tahu
Orang ketiga
serba tahu
Orang ketiga
serba tahu
Gaya
penulisan
Deskriptif
naratif
Deskriptif naratif
dikombinasikan
dengan dialog
Deskriptif naratif
dikombinasikan
dengan dialog
Fokus
penceritaan
Berimbang
antara kisah
asal usul
keluarganya,
pendidkan,
upayanya
menggapai
cita-cita, serta
keberhasilan
karier.
Berimbang
antara kisah asal
usul keluarganya,
pendidikan,
upayanya
menggapai
cita-cita, serta
keberhasilan
karier.
Hanya berfokus
pada pekerjaan
dan keberhasilan
kariernya.
Simpulan:
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan hal-hal berikut.
a. Alur biografi berjalan maju (dari peristiwa masa lalu ke masa kini).
b. Menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
c. Gaya peceritaan dilakukan dengan cara deskriptif naratif atau gabungan antara
deskriptif naratif dan dialog.
d. Menceritakan identitas pribadi (asal-usul keluarga), pendidikan, perjalanan
karier, dan prestasi yang berhasil diraih.
284
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Guru juga perlu memperkenalkan bentuk penyajian biografi yang saat ini banyak
berkembang yaitu dalam bentuk fiksi maupun non fiksi. Biografi dalam bentuk fiksi
antara lain “Laskar Pelangi” yang menceritakan biografi Andrea Hirata, “9 Summer
10 Autumns” yang merupakan biografi dari Iwan Setiawan dan “Negeri 5 Menara”
yang menceritakan biografi Anwar Fuadi. Ada pula biografi dalam bentuk non fiksi,
antara lain “Chairul Tanjung si Anak Singkong” yang merupakan biografi Chaerul
Tanjung, salah satu pengusaha besar di Indonesia. Ada pula buku-buku khusus
biografi pahlawan nasional dan kumpulan biografi orang-orang terkenal seperti buku
“Most Inspiring People” yang ditulis oleh Sogol Hadi Suwarto dan seri Kick Andy.
Untuk menambah wawasan, siswa dapat disarankan untuk membaca buku-buku
biografi tersebut di perpustakaan sekolah, perpustakaan kota, atau yang lainnya.
B. Mengungkapkan Kembali Keteladanan dalam Teks Biografi
Ind 1
Menuliskan kepribadian unggul yang dapat diteladani
dari tokoh biografi.
Ind 2
Menjelaskan secara singkat cara meneladani karakter unggul
dari tokoh dalam biografi dengan menggunakan teks eksposisi.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Menuliskan Kepribadian Unggul yang Dapat
Diteladani dari Tokoh Biografi
Tokoh yang riwayat hidupnya ditulis dalam biografi biasanya memiliki
kepribadian unggul, dibandingkan orang lain. Kepribadian unggul inilah
yang biasanya mampu mengantarkan seseorang mencapai keberhasilan dalam
kehidupannya. Untuk dapat mengidentifikasi kepribadian unggul seseorang, kita
dapat melihat dari peristiwa/ permasalahan apa yang dialami seseorang serta
bagaimana caranya menghadapi semua itu.
Berikut disajikan kepribadian unggul yang dimiliki oleh B.J. Habibie
berdasarkan teks biografi B.J. Habibie.
Bahasa Indonesia
285
Kutipan Teks Biografi
Kepribadian Unggul
Sosok panutan .
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi
kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia.
Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk
mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali
fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan
teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan
musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa
mengikuti ujian.
Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan
pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh.
Tekadnya ia harus jadi orang sukses.
Pekerja keras.
Berbakti kepada
orangtuanya.
Contoh Jawaban
Analisis karakter unggul tokoh biografi George Saa dan Ardian Syaf.
Judul teks Biografi: George Saa, Si Genius dari Papua
Kutipan Teks Biografi
286
Kepribadian Unggul
Sementara si Bungsu, Oge, meraih emas di panggung
internasional. “Semua anak mama tidak manja dengan
uang, sebab kami tidak punya uang,” tutur mama Nelc.
Tidak manja dan
menerima keadaan.
Pemuda yang dikenal sebagai playmaker di lapangan
basket ini adalah orang yang haus untuk belajar. Selalu
ada jalan untuk orang-orang yang haus seperti Oge.
Memiliki rasa ingin
tahu yang besar serta
tidak mudah putus asa.
“Saya tertarik fisika sejak SMP. Tidak ada alasan
khusus kenapa saya suka fisika karena pada dasarnya
saya suka belajar saja. Lupakan saja kata fisika,
saya suka belajar semuanya,” katanya. “Semua mata
pelajaran di sekolah saya suka. Saya suka kimia,
sejarah, geografi, matematika, apalagi bahasa
Indonesia. Saya selalu bagus nilai bahasa Indonesia,”
tambahnya.
Menyukai semua
mataelajaran.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta
dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun, mamanya
melarang putra bungsunya berangkat ke Ibu Kota.
Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan
kenekatan. Dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat
diam-diam.
Mempunyai tekad
yang kuat dalam
meraih cita-cita.
“Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu
untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan
dan teknologi itu membuat hidup manusia menjadi
nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan,
saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih
nyaman,” kata dia.
Peduli kepada
sesama.
Lelaki bertubuh gempal tersebut semula ingin menjadi
pilot. Namun, karena kedua matanya minus 3,25, dia
harus mengalihkan impiannya.
‘’Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya
harus bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami
teknologi pesawat terbang,’’ tegasnya.
Tidak mudah
putus asa.
Judul teks Biografi: Adrian Syaaf, Komikus Indonesia yang Mendunia
Kutipan Teks Biografi
Kepribadian Unggul
“Sejak tahun 2005, saya mulai melamar untuk menjadi
ilustrator penerbit dunia. Caranya, saya memasang
lamaran pekerjaan untuk menjadi ilustrator di
berbagai web, dengan dilengkapi ilustrasi terbaik
karya saya. Tapi, lama sekali enggak dapat order.
Paling hanya order membuat komik tanpa imbalan.
Meski begitu, tetap saya kerjakan, sambil mengasah
kemampuan menggambar,” kata Ardian.
Tidak mudah
putus asa.
“Awalnya, per halaman dibayar 25 dolar. Itu pun komik
pendek 8 halaman. Selama dua tahunan, saya hidup
dari order-order kecil. Saya yang waktu itu sudah
menikah, sempat putus asa. Sempat ingin bekerja di
kota besar,” jelasnya.
Tidak mudah
putus asa.
Bahasa Indonesia
287
Kutipan Teks Biografi
Sebenarnya Aan sering diminta penerbit untuk
menghadiri event komik di AS. .... Tahun lalu, Aan
sebenarnya juga diundang ke Afrika Selatan untuk
acara komik internasional. Uniknya, Aan tak pernah
memenuhi undangan. “Saya lebih suka tinggal di desa,”
ujarnya tenang.
Kepribadian Unggul
sederhana
Contoh Jawaban
Pada biografi Ardian Syaf banyak dijumpai istilah di bidang komik.
Berikut penjelasan istilah tersebut.
Agency
: penyelia, perantara yang menghubungkan antara
seseorang yang menyediakan layanan jasa dengan
penerima jasa. Misalnya perantara menghubungkan
seorang model dengan produser film dan perantara
yang menghubungkan antara komikus dengan
perusahaan komik.
Book signing
: penandatanganan buku oleh penulisnya. Biasanya
book signing dilakukan saat launching. Para pembeli
buku akan meminta para penulisnya menandatangani
buku yang mereka beli.
Ilustrator
: seniman yang berprofesi khusus di bidang seni
rupa yakni umumnya sebagai pencipta atau penyedia
gamba rilustrasi demi memperjelas maksud
suatu tulisan tertentu atau demi membuat terlihat
menarik tampilannya.
Kontrak eksklusif
: kontrak kerja yang berbeda, berbeda besaran gaji
dan fasilitas yang diterima atau masa kerja, dengan
karyawan lain. Biasanya, penerima kontrak eksklusif
ini memiliki hasil kerja yang sangat bagus.
Kreator
: pencipta.
Launching
: peluncuran karya ke masyarakat umum.
Lay outer
: orang yang tugasnya menata isi suatu buku agar buku
nyaman dibaca dan memiliki nilai keindahan.
Order
: pesanan.
Penciller
: orang yang pekerjaannya membuat sketsa gambar
untuk komik.
288
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 2
Menjelaskan Cara Meneladani Karakter Unggul Tokoh
dengan Teks Eksposisi
Salah satu ciri cerita ulang adalah cerita tersebut didengarkan dan dibaca
berulangkali karena kebermanfaatannya sangat dirasakan. Salah satu kebermanfaatan
teks biografi adalah pendengar atau pembaca dapat meneladani karakter unggul
tokoh dalam biografi untuk diterapkan dalam kehidupan dalam kehidupan seharihari. Perhatikan contoh berikut.
Karakter unggul
Habibie
Berbakti kepada
orangtua.
Cara meneladani
Berbakti kepada orangtua dapat kita lakukan dengan cara
selalu menaati nasihatnya serta berusaha berbuat yang
terbaik untuk membuat mereka bangga dan bahagia.
Saya juga akan belajar dengan giat agar dapat mencapai
prestasi sebaik-baiknya.
Saya akan belajar dengan giat agar dapat masuk jurusan
teknik di Universitas Brawijaya malang sesuai dengan
harapan ayah saya.
Siswa kemudian diberi tugas untuk menjelaskan secara lisan, dalam diskusi
kelas, bagaimana cara meneladani karakter unggul tokoh B.J. Habibie, George
Saa, dan Ardian Syaf.
C. Menganalisis Makna dan Kebahasaan Teks Biografi
Ind 1
Mendata pokok-pokok informasi dalam teks biografi.
Ind 2
Menemukan pola penyajian karakter unggul dalam teks biografi.
Ind 3
Mengidentifikasi kaidah bahasa teks biografi.
Bahasa Indonesia
289
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Mendata Pokok-pokok Informasi dalam Teks Biografi
Pada pelajaran ini siswa akan mempelajari pokok-pokok informasi dalam teks
biografi. Salah satu ciri teks naratif, termasuk di dalamnya adalah biografi dan
hikayat, paragraf-paragraf di dalamnya ditulis secara naratif. Artinya, ide pokok
paragraf dalam teks tersebut tidak terdapat dalam satu kalimat utama, tetapi
menyebar dalam semua kalimat pada paragraf tersebut. Oleh karena itu untuk
mengetahui informasi pokok dalam teks biografi, pembaca dituntut untuk benarbenar memahami isi teks tersebut.
Perhatikan contoh berikut ini.
Kutipan Teks
290
Pokok Informasi
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan
dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di
Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik
Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR
(HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie.
Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan,
pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan
anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan
Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini
Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun
Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua
orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
B.J. Habibie adalah
Presidenketiga
Republik Indonesia
yang lahir di ParePare Sulawesi Selatan
pada tanggal 25 Juni
1936.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal
dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan
jantung. Setelah ayahnya meninggal, Ibunya menjual
rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke
Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting
tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
...............................
Setelah ayahnya
meninggal dunia,
ibunya berperan
sebagai tulang
punggung keluarga.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Kutipan Teks
Pokok Informasi
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara
Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin
perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil
Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah
Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan
Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai
akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia.
Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie
telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan
persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya
undang-undang tentang otonomi daerah dan undangundang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan
UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.
B.J. Habibie telah
meletakkan dasar bagi
kehidupan demokrasi
dan persatuan wilayah
di Indonesia dengan
disahkannya undangundang tentang
otonomi daerah dan
undang-undang
tentang partai politik,
UU tentang Pemilu dan
UU tentang susunan
kedudukan DPR/MPR.
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali
ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun
meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas
kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat
tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang
kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”.
Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama.
Habibie menulis novel
berjudul Ainun dan
Habibi tentang kisah
ksihnya dengan Ainun,
istrinya.
Tugas
Untuk meningkatkan pemahaman siswa, siswa diberi tugas menemukan
isi pokok teks biografi singkat Dr. Eng. Khoirul Anwar dikerjakan sebagai tugas
kelompok. Hasil kerja kelompok kemudian disajikan dalam diskusi kelas.
Bahasa Indonesia
291
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul Tokoh
Dalam menyampaikan karakter unggul tokoh, penulis dapat menggunakan
cara yang berbeda. Ada yang disampaikan secara langsung dan ada yang dilakukan
secara deskriptif.
Perhatikan contoh berikut ini.
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan
bagi banyak orang di Indonesia.
Dalam kutipan di atas, penulis menyampaikan karakter unggul tokoh secara
langsung. Artinya, karakter unggul tokoh dituliskan secara langsung sehingga
pembaca tidak perlu menganalisis makna tersirat. Dalam kutipan tersebut penulis
secara langsung menyatakan bahwa Habibie adalah sosok yang layak dijadikan
panutan bagi bangsa Indonesia.
Bandingkan dengan cara penulis menyajikan karakter unggul tokoh pada kutipan
kedua berikut ini.
Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti
ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya
hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih
menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari
pengalaman, tanpa mengikuti ujian.
Pada contoh kedua penulis tidak secara langsung menyebutkan bagaimana
karakter unggul tokoh. Penulis menyajikan karakter unggul tokoh dengan
mendeskripsikan bagaimana cara tokoh menghadapi permasalahan, keuangan,
yang dihadapinya.
Penulis juga bisa menggambarkan watak tokoh dengan menuliskan dialog
tokoh tersebut. Perhatikan contoh dialog George Saa berikut ini.
“Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah
hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi itu membuat hidup manusia
menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi ilmuwan, saya dapat
membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman,” kata dia.
292
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Dari dialog tokoh George Saa pembaca diberi gambaran bahwa tokoh tersebut
adalah sosok yang mempunyai jiwa kemanusiaan yang besar. Hal ini terungkap
dari keinginannya untuk menjadi seorang ilmuwan agar dapat membuat manusia
hidup nyaman.
Cara tidak langsung lainnya juga bisa dilakukan penulis dengan menghadirkan
tokoh lain. Tokoh lain ini menceritakan atau memberikan pernyataan tentang
karakter unggul tokoh. Perhatikan penggalan biografi George Saa berikut ini.
“Semua anak mama tidak manja dengan uang, sebab kami tidak punya
uang,” tutur mama Nelc.
Melalui kutipan di atas, mama Nelc, ibu George Saa menyatakan bahwa anakanaknya, termasuk di dalamnya George Saa adalah anak-anak yang bisa mengerti
keadaan orangtuanya.
Siswa kemudian diminta mendiskusikan,apakah selain ketiga cara di atas
masih ada cara lain yang digunakan penulis untuk menyampaikan karakter
unggul tokoh dalam teks biografi?
Tugas 1
Siswa diminta membaca kembali biografi B.J. Habibie dan Ardian Syaf di atas.
Kemudian, menganalisis bagaimana karakter unggul tokoh disampaikan oleh
pegarangnya.
Cara Penggambaran
karakter Unggul Tokoh
Kutipan Biografi
Cara tidak langsung (dari
apa yang dilakukan tokoh
Hidupnya makin keras. Pada pagi hari Habibie terkadang
harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh
untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada malam
hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat,
istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum
untuk mencuci.
Cara tidak langsung, melalui
dialog tokoh
“Awalnya, per halaman dibayar 25 dolar. Itu pun komik
pendek 8 halaman. Selama dua tahunan, saya hidup dari
order-order kecil. Saya yang waktu itu sudah menikah,
sempat putus asa. Sempat ingin bekerja di kota besar,”
jelasnya.
Bahasa Indonesia
293
Tugas 2
Selanjutnya, siswa diajak berlatih mengubah penggambaran watak tokoh
dengan cara yang berbeda. Berikut adalah contoh pengubahan penggambaran
watak tokoh dengan cara yang berbeda.
Cara tidak langsung
Cara langsung
“Semua anak mama tidak manja dengan
uang, sebab kami tidak punya uang,”
tutur mama Nelc. ..... “Tidak bisa jajan.
Untuk naik “taksi” saja mama sering
tidak punya uang. Kalau Oge mau makan
harus pulang ke rumah,” katanya.
George Saa adalah anak yang
memahami kondisi orangtuanya.
Ia tidak pernah menerima dan
tidak pernah meminta uang saku.
Bila ingin makan siang, ia harus
pulang saat istirahat sekolah.
“Bapak terpaksa harus jalan kaki cukup
jauh dari rumah ke tempat kerjanya
demi menghemat. Malam hari ia
menggunakan waktunya untuk belajar,”
tutur Ainun mengenang masa-masa
Habibie menyelesaikan kuliah S-3 nya.
Habibie terpaksa terpaksa harus
berjalan kaki cukup jauh dari
rumah ke tempat kerjanya demi
menghemat. Malam hari ia
menggunakan waktunya untuk
belajar. Itu dilakukan saaat ia
menyelesaikan kuliah S-3 nya.
“Saya ingin jadi ilmuwan. Sebenarnya
ilmu itu untuk mempermudah hidup.
Ilmu pengetahuan dan teknologi itu
membuat hidup manusia menjadi
nyaman. Saya berharap kalau saya
menjadi ilmuwan, saya dapat membuat
hidup manusia menjadi lebih nyaman,”
tutur George.
George ingin menjadi ilmuwan
agar dapat membuat hidup
manusia menjadi lebih nyaman.
Menurutnya, ilmu untuk
mempermudah hidup. Ilmu
pengetahuan dan teknologi itu
membuat hidup manusia menjadi
nyaman.
Tugas 3
Tugas berikut untuk latihan mengubah cara penggambaran watak tokoh secara
langsung menjadi tidak langsung.
294
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Cara Langsung
Cara Tidak Langsung
B.J. Habibie adalah salah satu
tokoh panutan dan menjadi
kebanggaan bagi banyak orang di
Indonesia.
“Bagi saya, bapak adalah sosok yang
layak dianut. Pribadinya yang santun
dan gayanya yag merakyat sungguh layak
diteladani generasi muda,” tutur salah
seorang mantan staf Habibie.
Bapak Ardian Syaf adalah
sosok panutan bagi dunia dan
khususnya negeri kita Indonesia
buat para pencinta maupun
pembuat komik.
”Pak Adrian adalah sosok panutan
bagi dunia dan khususnya negeri kita
Indonesia buat para pencinta maupun
pembuat komik, “ tutur seorang sahabat
dekat Adrian semasa kuliah di Universitas
Negeri Malang dulu.
Jokowi dikenal sebagai pribadi
yang sederhana dan tidak nekoneko. Bahkan, hingga ketika dia
sudah menjadi Presiden RI.
“Pak Jokowi itu orangnya sederhana,
nggak neko-neko. Bahkan, hingga ketika
dia sudah menjadi Presiden RI,” ujar
Johan, tetangga dekat Jokowi di Solo.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 3
Mengidentifikasi Kaidah Bahasa Teks Biografi
Teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan
sebagai berikut.
1. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau.Kata
ganti ini digunakan secara bervarisi dengan penyebutan nama tokoh atau
panggilan tokoh.
Contoh:
George Saa, putra Papua sangat menyukai pelajaran fisika. Ia berasal
dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Berkat ketekunannya, Si
Genius dari Papua ini mendapatkan beasiswa hingga ke luar negeri. Meski
kini telah sukses, Oge, begitu biasanya dia dipanggil, tetap menjadi pribadi
yang ramah dan tidak sombong.
2.
Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwaperistiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contoh: belajar,
membaca, berjalan, melempar.
Bahasa Indonesia
295
3.
Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara
rinci tentang sifat-sifat tokoh. Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan
watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Dalam melakukan deskripsi,
seringkali penggunaan kata sifat didahului oleh kopulatif adalah,
merupakan.
4.
Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami
tokoh sebagai suB.J.ek yang diceritakan. Contoh: diberi, ditugaskan, dipilih.
5.
Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran
peran tokoh.
Contoh: memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai.
6.
Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang
berkenaan urutan dengan waktu. Contoh: sebelum, sudah, pada saat, kemudian,
selanjutnya, sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu.
Hal ini terkait dengan pola pengembangan teks cerita ulang yang pada umumnya
bersifat kronologis.
Tugas 1
Siswa ditugaskan menganalisis kaidah kebahasaan teks biografi Dr. Eng Khoirul
Anwar. Tugas ini menjadi tugas rumah yang sifatnya perorangan.
Contoh Jawaban Tugas 1
Analisis kaidah bahasa teks biografi.
No.
1.
296
Kutipan Teks
Habibie menikah dengan Hasri Ainun
Habibie yang kemudian diboyong ke
Jerman. Hidupnya makin keras. Di pagi
hari Habibie terkadang harus berjalan
kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh
untuk menghemat kebutuhan hidupnya.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Analisis
Kata ganti yang
digunakan adalah ia, dan
–nya (kata ganti milik)
yang divariasikan dengan
penyebutan namnya
Habibie.
Ia pulang pada malam hari dan belajar
untuk kuliahnya. Istinya harus mengantri
di tempat pencucian umum untuk
mencuci baju guna menghemat biaya
hidup keluarga.
Kata kerja tindakan,
seperti berjalan, belajar,
mengantre, mencuci.
Kata deskriptif seperti
keras, cepat
Kata kerja pasif seperti
diboyong
Kata kerja mental seperti
menghemat.
Kata sambung yang
menyatakan hubungan
waktu seperti pada
Tugas 2
Seringkali penggunaan kata ganti kurang bervariatif, misalnya pada teks
biografi B.J. Habibie, penulis lebih banyak mengulang-ulang penggunaan nama
Habibie. Perhatikan contoh berikut ini.
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/ Kepala BPPT
selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI),
memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI
dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998.
Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai
akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa
jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan
demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undangundang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik,
UU tentang Pemilu dan UU tentang Susunan kedudukan DPR/MPR.
Bahasa Indonesia
297
Bandingkanlah dengan pemvariasian peggunaan nama dengan kata ganti
dan panggilan tokoh berikut ini.
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT
selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI),
memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden
RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun
1998. Pada saat ia menjabat sebagai Presiden RI, terjadi referendum
di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari
Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, Teknokrat handal ini telah
meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di
Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah
dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU
tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR.
Siswa diajak mendiskusikan mana teks biografi yang lebih mudah dan menarik
untuk dibaca.
D. Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi
Ind 1
Menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan pola penyajian berbeda.
Ind 2
Menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan bahasa sendiri.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan
Pola Penyajian yang Berbe
Contoh pola penyajian teks biografi secara naratif penuh dapat diihat pada
biografi B.J. Habibie, sedangkan pola penyajian campuran antara naratif dan
dialog dapat kamu lihat pada biografi George Saa.
Tugas
Tugas siswa adalah mengubah pola penyajian teks biografi Seorge Saa, Si
Genius dari Papua menjadi naratif utuh, tanpa dialog.
298
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
George Saa, Si Jenius dari Papua
Ia dikenal sebagai Sang Jenius
dari Papua. Ia lahir di Manokwari
pada 22 September 1986. Sejak
kecil, dia sering tinggal berpindahpindah mengikuti orangtuanya.
Bahkan, tak jarang dia hidup
terpisah dari orangtua. Dia adalah
seorang pemenang lomba First
Step to Nobel Prize in Physics
pada tahun 2004 dari Indonesia.
Makalahnya berjudul Infinite
Triangle and Hexagonal Lattice
Networks of Identical Resisto.
Rumus Penghitung Hambatan
antara Dua Titik Rangkaian
Resistor yang ditemukannya
Sumber:http://www.biografiku.com/2012/06/biografi-septidiberi namanya sendiri yaitu
nus-george-saa-sang.html
“George Saa Formula”.
Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat mengagumkan. Rumus yang
ditemukannya berhasil memenang First Step to Nobel Prize in Physic yang itu
mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang
terdiri atas 30 jawara fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga
hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol emas.
Oge lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, adalah Kepala Dinas
Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge lebih senang menyebut ayahnya petani
ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas,
dibantu istrinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, harus mengolah ladang,
menanam umbi-umbian. Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas
adalah lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang
pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu.
Apulena Saa, putri sulung Silas, mengikuti jejak ayahnya. Ia adalah Sarjana
Kehutanan lulusan Universitas Cendrawasih. Franky Albert Saa, putra kedua,
saat ini tengah menempuh Program Magister Manajemen pada Universitas
Cendrawasih. Yopi Saa, putra ketiga, adalah mahasiswa kedokteran Universitas
Kristen Indonesia, Jakarta. Agustinus Saa, putra keempat, mahasiswa Fakultas
Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari. Sementara si Bungsu, Oge,
meraih emas di panggung internasional.
Kemiskinan membuat Oge harus hidup serba hemat dan dalam . Oge ering
tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP karena tidak punya uang untuk
membayar angkutan. Jarak rumahnya ke sekolah sekitar 10 km.
Bahasa Indonesia
299
Bagi Oge prestasi tidak selalu berarti karena uang. Pemuda yang dikenal
sebagai playmaker di lapangan basket ini adalah orang yang haus untuk belajar.
Selalu ada jalan untuk orang-orang yang haus seperti Oge. Prestasinya di bidang
fisika bukan semata-mata karena ia menggilai ilmu yang menurut sebagian anak
muda rumit ini. Oge menyukai semua mata pelajaran, bukan hanya fisika.
Selepas SD dan SMP yang kerap diwarnai bolos sekolah itu, Oge diterima di
SMUN 3 Buper Jayapura. Ini adalah sekolah unggulan milik pemerintah daerah
yang menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam, uang saku, hingga
asrama. Kehausan intelektualnya seperti menemukan oase di sini. Ia mulai
mengenal internet. Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan,
dan hasil penelitian para pakar fisika dunia.
Kebrilianan otak mutiara hitam dari timur Indonesia ini mulai bersinar ketika
pada 2001 ia menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah.
Karena prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah
Provinsi Papua. Namun, mamanya melarang putra bungsunya berangkat ke Ibu
Kota. Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dibantu
kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Ia baru memberitahu niatnya
kepada mama tercinta sesaat sebelum menaiki tangga pesawat. Mamanya menangis
selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan tanah Papua.
Oge kemudian membuktikan bahwa kepergiannya bukan sesuatu yang sia-sia.
Tangis sedih mamanya berganti menjadi tangis haru ketika November 2003 ia
menduduki peringkat delapan dari 60 perserta lomba matematika kuantum di
India. Prestasinya memuncak tahun ini dengan menggenggam emas hasil riset
fisikanya. Mamanya pun tidak pernah menangis lagi. “Saya ingin jadi ilmuwan.
Sebenarnya ilmu itu untuk mempermudah hidup. Ilmu pengetahuan dan teknologi
itu membuat hidup manusia menjadi nyaman. Saya berharap kalau saya menjadi
ilmuwan, saya dapat membuat hidup manusia menjadi lebih nyaman,” kata dia.
Di Jakarta, ia digembleng khusus oleh Bapak Fisika Indonesia, Profesor
Yohanes Surya. Awal November 2006 ia harus mempresentasikan hasil risetnya di
depan ilmuwan fisika di Polandia. Ia harus membuktikan bahwa risetnya tentang
hitungan jaring-jaring resistor itu adalah orisinil gagasannya. Setelah itu, ia akan
mendapat kesempatan belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia
selama sebulan di bawah bimbingan fisikawan jempolan.
Setelah menerima penghargaan itu, George diganjar banyak fasilitas. Menteri
Pendidikan saat itu, Malik Fadjar, meminta George memilih perguruan tinggi
mana pun di Indonesia tanpa tes. Kampus tempat dia kuliah juga diwajibkan
memberikan fasilitas belajar. George sempat bingung memilih kampus sebelum
utusan Direktur Eksekutif Freedom Institute, Rizal Mallarangeng, mendatangi
dirinya. Utusan itu mengatakan bahwa Oge diminta menemui Abu Rizal Bakri.
300
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Freedom Institute menawari George kuliah di luar negeri. Pria kelahiran 22
September 1986 tersebut.boleh memilih negara mana pun. Mau di benua Amerika,
Eropa, bahkan Afrika sekali pun, terserah George. Beasiswa tersebut bukan hanya
uang kuliah, tapi juga uang saku dan biaya hidup. Pria penghobi basket itu sempat
bingung memilih negara.
Rizal Mallarangeng mengusulkan agar dirinya memilih Amerika. Sebab, negara
pimpinan Barack Obama tersebut bagus untuk belajar dan melakukan penelitian.
George lantas mendaftar ke jurusan aerospace engineering di Florida Institute
of Technology. Kampus di pesisir timur Amerika di Brevard County. Kampus itu
berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA
(National Aeronautics and Space Administration).
Di jurusan aerospace engineering alias teknik dirgantara itu, George mempelajari
semua hal tentang pesawat terbang, baik pesawat terbang di angkasa maupun luar
angkasa. Dia juga mempelajari ilmu yang supersulit di jagat aerospace, yakni
rocket science. Sebuah jurusan yang terkenal sangat sulit. Begitu sulitnya, sampaisampai banyak orang Amerika mengatakan, you don’t need rocket science to figure
it out,’’ katanya lantas terkekeh. Di antara 200-an mahasiswa seangkatan, hanya
40 orang yang lulus. George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang.
Mulai struktur pesawat, aerodinamika, daya angkat, hingga efisiensi berat dalam
teknologi pembuatan burung besi itu.
Ada alasan khusus dirinya suka pesawat terbang. Selain memang mengagumi
Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie yang gandrung pesawat itu, lelaki bertubuh
gempal tersebut semula ingin menjadi pilot. Namun, karena kedua matanya
minus 3,25, dia harus mengalihkan impiannya. Namun ia tak patah semangat.
Ia kemudian bertekad membayar kegagalannya, ia harus bisamembuat pesawat,
setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang.
Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George. Sebab, dia belum fasih
berbahasa Inggris. Pernah, dia tertahan sejam di bagian imigrasi. Selama satu jam
ia hanya duduk diam karena tidak bisa berbahasa Inggris
Karena itu, tahun pertama, George tak langsung kuliah. Dia belajar bahasa
di sekolah bahasa Inggris English Language Service di Cleveland, negara bagian
Ohio, AS. Selama setahun dia ngebut belajar bahasa. Mulai pukul 08.00 hingga
pukul 17.00, dia melahap materi-materi bahasa Inggris. Ia mempelajari lagi
grammar dan kosakata. Geeorge akhirnya lulus pada akhir 2009.
Kini, dia bekerja di perusahaan internasional yang bergerak di bidang migas
sembari bantu-bantu di lembaga yang memberinya beasiswa, Freedom Institute.
Bahasa Indonesia
301
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan
Bahasa yang Berbeda
Untuk menceritakan kembali isi teks biografi, siswa dapat meninjau ulang hasil
kerjanya pada bagian mengidentifikasi pokok-pokok informasi teks biografi. Setelah
itu, menggabungkan pokok-pokok informasi tersebut dengan menggunakan konjungsi
yang benar dalam bentuk teks biografi singkat. Perhatikan contoh berikut ini:
Teks Asli
Penceritaan dengan bahasa berbeda
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh
panutan dan menjadi kebanggaan
bagi banyak orang di Indonesia.
Beliau adalah Presiden ketiga
Republik Indonesia. Nama dan gelar
lengkapnya Prof. DR (HC). Ing.
Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf
Habibie. Beliau dilahirkan di ParePare, Sulawesi Selatan, pada tanggal
25 Juni 1936. Beliau merupakan
anak keempat dari delapan
bersaudara, pasangan Alwi Abdul
Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini
Puspowardojo. Habibie menikah
dengan Hasri Ainun Habibie pada
tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai
dua orang putra yaitu Ilham Akbar
dan Thareq Kemal.
B.J. Habibie adalah adalah Presiden
ketiga Republik Indonesia yang
dikenal sebagai teknokrat kebanggaan
orang Indonesia. Putra asli ParePare, Sulawesi Selatan ini lahir pada
tanggal 25 Juni 1936 dari pasangan
Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti
Marini Puspowardojo. Ia membina
rumah tangga dengan Hasri Ainun
Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan
dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham
Akbar dan Thareq Kemal. Presiden
kebanggan Indonesia ini memiliki
gelar lengkap gelar lengkapnya Prof.
DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. yang
diperolehnya dari luar negeri.
Tugas
Tugas siswa adalah menceritakan kembali secara tertulis teks biografi B.J.
Habibie di atas melihat contoh diatas.
302
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PENILAIAN
a. Penilaian Kompetensi
Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes
tulis, observasi, dan tes penugasan.
1. Tes tulis
Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian
maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru memilih
soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa secara lebih
dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor pembelajaran.
Contoh Soal Uraian untuk Pelajaran I
Petunjuk: Bacalah teks laporan hasil observasi berikut kemudian jawablah
pertanyaan di bawahnya.
Malala Yousafzai
Malala Yousafzai, lahir 12 Juli 1997; umur 18 tahun, adalah seorang murid sekolah
dan aktivis pendidikan dari kota Mingora di Distrik Swat dari provinsi Pakistan Khyber
Pakhtunkhwa. Dia diketahui untuk pendidikan dan aktivisme hak-hak perempuan di
Lembah Swat, di mana Taliban telah dilarang pada waktu gadis bersekolah.
Pada awal tahun 2009, saat berumur sekitar 11 dan 12, Yousafzai menulis di blognya
di bawah nama samaran untuk BBC secara mendetail tentang betapa mengerikannya
hidup di bawah pemerintahan Taliban, upaya mereka untuk menguasai lembah,
dan pandangannya tentang mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan.
Pada tahun 2014 dia bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk
bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak
dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka.
Malala lahir dari keluarga bersuku Pusthun dan menganut Islam Sunni. Namanya
diambil dari penyair dan pejuang wanita suku Pasthun, Malalai dari Maiwand.
Ia dibesarkan di Mingora, bersama dua adik laki-laki dan dua ayam peliharaan.
Keberaniannya dalam menulis berkat bimbingan ayahnya yang juga penyair, pemilik
sekolah, sekaligus aktivis pendidikan. Ayahnya menjalankan beberapa sekolah
yang dinamai Khushal Public School. Meskipun Malala mengaku ingin jadi dokter,
Ayahnya mendorongnya untuk menjadi politisi.
Ia mulai berbicara di depan publik untuk memperjuangkan hak atas pendidikan
pada tahun 2008. Dengan gagah dan penuh semangat, ia menyampaikan seruan
pertamanya untuk melawan Taliban. “Berani-beraninya Taliban merampas hak saya
atas pendidikan!” begitu kata gadis pemberani itu di depan televisi dan radio.
Bahasa Indonesia
303
Pada tanggal 9 Oktober 2012, Yousafzai ditembak di kepala dan leher dalam
upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata Taliban ketika kembali pulang
di bus sekolah. Ia sempat dirawat di Pakistan sebelum kemudian diterbangkan
ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit di Birmingham.
Pimpinan Taliban, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang menjelaskan bahwa
alasan penembakan adalah sikap kritisnya terhadap kelompok militan, bukan karena
ia seorang penggiat pendidikan perempuan. Lebih lanjut Rasheed mengungkapkan
penyesalannya atas kejadian ini namun tidak meminta maaf atas penembakan yang
dialami Malala Yousafzai. Ia juga menyarankan Malala kembali ke Pakistan dan
meneruskan pendidikan di Madrasah bagi perempuan. Kelompok yang terdiri atas
50 ulama di Pakistan mengeluarkan fatwa menentang penembakan ini.
Pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-16, Malala
berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB di New
York, Amerika Serikat. Pidatonya memuat tiga isu penting, yaitu hak perempuan,
perlawanan terhadap terorisme dan kebodohan. PBB juga mendeklarasikan hari
tersebut sebagai hari Malala.
Pada bulan Oktober 2014, dirinya bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah
Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan
penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi
mereka. Malala menjadi penerima hadiah Nobel termuda, karena dia mendapatkan
hadiah ini pada usia 17 tahun.
Soal:
1.
Analisislah struktur teks biografi di atas!
2. Temukan kalimat yang menggunakan pengacu dan kata yang diacu dalam
teks biografi di atas!
3. Temukan kalimat yang menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan
waktu dalam teks biografi di atas!
4. Temukan contoh penyajian karakter unggul tokoh secara langsung!
5. Karakter unggul apa yang dapat diteladani dari tokoh dalam teks biografi
tersebut? Jelaskan alasanmu.
Kunci Jawaban
1.
Analisis struktur teks
Teks
Struktur
Malala Yousafzai, lahir 12 Juli 1997; umur 18 tahun,
adalah seorang murid sekolah dan aktivis pendidikan dari
kota Mingora di Distrik Swat dari provinsi Pakistan Khyber
Pakhtunkhwa. Dia diketahui untuk pendidikan dan aktivisme
hak-hak perempuan di Lembah Swat, di mana Taliban telah
dilarang pada waktu gadis bersekolah.
Orientasi
Malala Yousafzai
304
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Pada awal tahun 2009, saat berumur sekitar 11 dan
12, Yousafzai menulis di blognya di bawah nama samaran
untuk BBC secara mendetail tentang betapa mengerikannya
hidup di bawah pemerintahan Taliban, upaya mereka
untuk menguasai lembah, dan pandangannya tentang
mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan. Pada
tahun 2014 dia bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah
Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan
mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta
untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka.
Malala lahir dari keluarga bersuku Pusthun dan menganut
Islam Sunni. Namanya diambil dari penyair dan pejuang
wanita suku Pasthun, Malalai dari Maiwand. Ia dibesarkan di
Mingora, bersama dua adik laki-laki dan dua ayam peliharaan.
Keberaniannya dalam menulis berkat bimbingan ayahnya yang
juga penyair, pemilik sekolah, sekaligus aktivis pendidikan.
Ayahnya menjalankan beberapa sekolah yang dinamai Khushal
Public School. Meskipun Malala mengaku ingin jadi dokter,
Ayahnya mendorongnya untuk menjadi politisi.
Ia mulai berbicara di depan publik untuk memperjuangkan
hak atas pendidikan pada tahun 2008. Dengan gagah dan penuh
semangat, ia menyampaikan seruan pertamanya untuk melawan
Taliban. “Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas
pendidikan!” begitu kata gadis pemberani itu di depan televisi dan
radio. Pada tanggal 9 Oktober 2012, Yousafzai ditembak di kepala
dan leher dalam upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata
Taliban ketika kembali pulang di bus sekolah. Ia sempat dirawat
di Pakistan sebelum kemudian diterbangkan ke Inggris untuk
dirawat di rumah sakit di Birmingham.
Peristiwaperistiwa
penting
Pimpinan Taliban, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang
menjelaskan bahwa alasan penembakan adalah sikap kritisnya
terhadap kelompok militan, bukan karena ia seorang penggiat
pendidikan perempuan. Lebih lanjut Rasheed mengungkapkan
penyesalannya atas kejadian ini namun tidak meminta maaf atas
penembakan yang dialami Malala Yousafzai. Ia juga menyarankan
Malala kembali ke Pakistan dan meneruskan pendidikan di
Madrasah bagi perempuan. Kelompok yang terdiri atas 50 ulama
di Pakistan mengeluarkan fatwa menentang penembakan ini.
Pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang
ke 16, Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda
di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Pidatonya
memuat tiga isu penting, yaitu hak perempuan, perlawanan
terhadap terorisme dan kebodohan. PBB juga mendeklarasikan
hari tersebut sebagai hari Malala.
Bahasa Indonesia
305
Pada bulan Oktober 2014, dirinya bersama Kailash
Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk
bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan
penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan
hak pendidikan bagi mereka. Malala menjadi penerima
hadiah Nobel termuda, karena dia mendapatkan hadiah ini
pada usia 17 tahun.
Reorientasi
1.
Pimpinan Taliban, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang menjelaskan bahwa alasan
penembakan Malala (yang diacu) adalah sikap kritisnya terhadap kelompok militan, bukan
karena ia seorang penggiat pendidikan perempuan. Lebih lanjut, Rasheed mengungkapkan
penyesalannya atas kejadian ini (pengacu) namun tidak meminta maaf atas penembakan
yang dialami Malala Yousafzai.
2.
Ia sempat dirawat di Pakistan sebelum kemudian diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di
rumah sakit di Birmingham.
3.
Dengan gagah dan penuh semangat, ia menyampaikan seruan pertamanya untuk melawan
Taliban. “Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas pendidikan!” begitu kata gadis
pemberani itu di depan televisi dan radio.
4.
Keberanian Malala dalam memperjuangkan hak-haknya meski untuk itu dia harus
menerima banyak risiko, termasuk hampir kehilangan nyawanya.
Kriteria Penilaian:
No.
Soal
1.
2.
306
Deskripsi
Skor
Analisis struktur lengkap dan benar.
Analisis struktur lengkap, tetapi ada sedikit
kesalahan.
Hanya dua bagian struktur yang benar.
Hanya satu bagian struktur yang benar.
20
15
Menuliskan 4 kalimat yang menggunakan
pengacu dan yang diacu dengan benar.
Menuliskan 3 kalimat yang menggunakan
pengacu dan yang diacu dengan benar.
Menuliskan 2 kalimat yang menggunakan
pengacu dan yang diacu dengan benar.
Menuliskan 1 kalimat yang menggunakan
pengacu dan yang diacu dengan benar.
20
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Skor
Maksimal
20
10
5
15
10
5
20
3.
Menunjukkan kutipan dengan tepat
Menunjukkan kutipan yang kurang tepat
20
10
20
4.
Mengutip dengan tepat.
Kutipan kurang tepat.
20
10
20
5.
Menyebutkan satu karakter unggul disertai
alasan yang tepat.
Menyebutkan satu karakter unggul disertai
alasan yang kurang tepat.
Menyebutkan satu karakter unggul kurang
tepat disertai alasan yang kurang tepat.
20
20
15
10
Total
100
2. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap,
juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi
atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.
Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang
disampaikan siswa selama proses pembelajaran.
Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward
(tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa.
Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan
No
Hari, tanggal
Nama Siswa
Pernyataan yang
Diungkapkan)*
Reward)**
1.
2.
3.
4.
5.
Bahasa Indonesia
307
Keterangan
)*
berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan
dengan materi yang dipelajari.
)** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100.
3. Penugasan
Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun
hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil
belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat
kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu
mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya
mencakup tugas individu dan kelompok.
Hasil penilain kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan
menggunakan lembar penilaian seperti ini.
Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa
No.
Penilaian Tugas Pembelajaran A
Nilai
Pembelajaran A
1.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Pembelajaran C
2.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas)
Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan
harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan
berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya.
Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan.
NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH
3
308
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Catatan: (a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab, (b)
NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pad akhir pembelajaran satu
bab, dan (c) nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita
konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama.
b. Penilaian kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi ketrampilan dilihat dari produk akhir siswa (a)
mengubah teks biografi dengan pola penyajian yang berbeda dan (b) mengubah
teks biografi dengan bahasa yang berbeda.
Adapun kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut.
Aspek penilaian
1.
2.
3.
4.
Skor
Kelegkapan struktur teks
10-20
Kesesuaian isi dengan isi teks aslinya
10-20
Ketepatan penggunaan kaidah bahasa
20-30
Kesesuaian dengan pola penyajian yang baru
20-30
Kelengkapan struktur teks (10-30%).
Kreativitas penggunaan gaya bahasa dengan rentang nilai 20 – 40.
Kesesuaian isi cerita cerpen dengan isi cerita hikayat dengan rentang nilai 20 - 40.
Keaslian karya, dibuktikan dengan lembar konsultasi yang ditanda-tangani
guru (minimal 2 kali konsultasi) bobot 10-20.
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar
(portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani
serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya
pada bagian yang telah disediakan.
Bahasa Indonesia
309
“
“
JIKA ANDA TELAH SUKSES.
ADA SATU ORANG HEBAT
DI SUATU TEMPAT
DALAM HIDUPMU.
DAN IA ADALAH GURUMU
Barack Obama
Presiden ke-44
Amerika Srikat
310
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Bab VIII
MENDALAMI PUISI
Sumber: https://ruangimaji.files.wordpress.com/2011/03/rendra1
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Buku Guru Bahasa Indonesia
311
Kompetensi Inti
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
3. 16 Mengidentifikasi
suasana, tema, dan
makna beberapa puisi
yang terkandung dalam
antologi puisi yang
diperdengarkan atau
dibaca.
3.17 Menganalisis unsur
pembangun puisi.
4.16 Mendemonstrasikan
(membacakan atau
memusikalisasikan)
satu puisi dari
antologi puisi atau
kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal,
ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik dan
tekanan tempo).
4.17 Menulis puisi dengan
memerhatikan unsur
pembangunnya (tema,
diksi, gaya bahasa,
imaji, struktur,
perwajahan).
Dengan mempelajari pelajaran 8 ini dan mengerjakan tugas-tugas yang ada
di dalamnya, siswa diharapkan mampu mendalami puisi dengan memahami,
menulis, dan mendemonstrasikannya dengan baik yang terdapat dalam antologi
puisi. Di samping itu, kamu juga diharapkan dapat membangun kesadaran
bertanggung jawab, rasa siswa tahu, dan sikap menghargai.
Pada pelajaran ini, siswa akan mempelajari salah satu karya sastra yaitu
puisi. Sumber utama pada pelajaran ini ialah dari buku kumpulan puisi atau
sering disebut antologi. Bukan hanya memahami isi puisi, tetapi siswa harus
mendemonstrasikan puisi dengan memerhatikan beberapa komponen penting
yaitu vokal, ekspresi, dan intonasi.
Puisi termasuk ke dalam karya sastra, selain cerita pendek, novel, dan roman.
Untuk mendalami karya sastra salah satunya puisi, kita harus banyak membaca
karya-karya orang lain (sastrawan) dan untuk mengasah kemampuanmu dalam
mendemonstrasikan puisi. Siswa harus sering-sering melihat atau mendengarkan
312
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
pementasan puisi.
Pada pelajaran ini siswa akan belajar:
1. mengidentifikasi komponen penting dalam puisi;
2. mendemonstrasikan puisi;
3. menganalisis unsur kebahasaan puisi;
4. menganalisis isi buku fiksi;
5. mendemonstrasikan hasil puisi yang dibuat;
Untuk membantu siswa dalam mempelajari dan mengembangkan kompetensi
dalam berbahasa, berikut disajikan peta konsep.
PETA KONSEP
Menentukan suasana puisi
Mengidentifikasi
komponen penting
dalam puisi
Menemukan tema puisi
Menentukan makna puisi
Membacakan puisi dengan
memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi
Mendemonstrasikan puisi
Memusikalisasikan puisi dengan
memerhatikan keselarasan isi
puisi, lagu, dan musik.
MENDALAMI
PUISI
Menganalisis diksi dalam puisi
Menjelaskan imaji dalam puisi
Menganalisis unsur
kebahasaan puisi
Mengidentifikasi kata kongkret
dalam puisi
Menjelaskan rima/ irama
dalam puisi
Mendemonstasikan
kemampuan menulis puisi
Menulis puisi untuk
mengungkapkan perasaan
Menulis puisi dengan
menggunakan ide dari berita
yang didengar atau dibaca
Bahasa Indonesia
313
A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi
Ind 1
Menentukan suasana dalam puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi.
Ind 2
Menemukan tema puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi.
Ind 3
Menentukan makna puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi.
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan
dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai
rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Pesan yang
ingin disampaikan oleh penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda
dengan bahasa sehari-hari, bahkan juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya
drama atau prosa.
Makna puisi menjadi hal yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian katakata yang dibuat oleh seseorang, ketika tidak ada makna atau pesan yang disampaikan
di dalamnya. Pada pembelajaran kali ini siswa diajak memahami hal-hal penting terkait
pesan yang ingin disampaikan penyair terutama berkaitan dengan suasana, tema, dan
makna puisi.
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Menentukan Suasana dalam Puisi
Petunjuk untuk Guru
Untuk pemodelan puisi guru dapat menggunakan rekaman pembacaan puisi atau
rekaman musikalisasi puisi baik dalam bentuk video maupun tape recorder. Selain
rekaman pembacaan puisi, guru juga dapat menayangkan rekaman musikalisasi puisi.
Namun, bila keduanya sama-sama tidak memungkinkan, guru dapat membacakan
puisi dalam buku ini secara langsung, atau menugaskan siswa untuk membacakannya.
314
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 1
Menentukan Suasana dalam Puisi
Setelah membaca puisi, seringkali perasaan kita jadi terpengaruh oleh isinya.
Kadang kita menjadi sedih, marah, atau bersemangat. Puisi yang baik senantiasa
mampu meninggalkan kesan mendalam bagi perasaanmu. Misalnya, sebuah puisi
cinta yang membuat hatimu menjadi berbunga-bunga atau puisi kritik sosial yang
membuat perasaan kemanusiaanmu tersentuh.
Itulah yang disebut sebagai suasana, yaitu keadaan jiwa pembaca setelah
membaca puisi itu. Dengan kata lain, suasana merupakan akibat psikologis yang
ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Suasana ialah keadaan jiwa pembaca
setelah membaca puisi itu. Contoh analisis suasana dalam puisi berikut.
Aku Ingin
Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sumber: Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi karya Sapardi Djoko Damono, 2001)
Puisi di atas merupakan ungkapan cinta seseorang kepada kekasihnya.
Dapatkanh kamu merasakan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya
menyatakan kerelaannya untuk berkorban, seperti pengorbanan kayu kepada api?
Siswa diajak membayangkan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya
menyatakan kesediaannya berkorban seperti pengorbanan awan yang musnah
demi menjadi hujan?
Benar. Siapa pun perempuan yang menjadi istri lelaki itu akan meraakan perasaan
yang romantis, merasa disayangi, dan terlindungi. Perasaanmu yang terasa setelah
membaca puisi di atas itulah yang dinamakan suasana.
Tugas
Petunjuk:
1. Tunjuklah dua orang temanmu yang jago membaca puisi. Mintalah mereka
membaca secara bergantian penggalan puisi Sajak Anak Muda karya W.S.
Rendra ini.
Bahasa Indonesia
315
2.
3.
4.
Catatlah larik-larik yang membuat perasaanmu tersentuh.
Jelaskan suasana, perasaan hatimu atau apa yang kamu rasakan setelah
mendengarkan pembacaan puisi tersebut!
Untuk memudahkanmu mengerjakan tugas ini, kamu boleh membaca kembali
puisi ini setelah dibacakan temanmu.
Sajak Anak Muda
W. S. Rendra
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua ?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja ?
inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
316
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Bahasa Indonesia
317
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.
Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 2
Menemukan Tema Puisi
Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi
menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi
tema puisi salah satunya dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam
puisi tersebut. Tema puisi akan sangat menentukan penyair dalam memiih kata-kata
yang digunakan dalam puisinya.
Dalam puisi Aku Ingin karya sapardi Djoko Damono di atas tema puisinya adalah
tentang cinta. Tema ini dapat dengan mudah ditemukan karena pengulangan kalimat
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana’ sebanyak dua kali. Sementara itu, tema puisi
‘Sajak Anak Muda’, adalah pendidikan. Tema ini dapat ditemukan dari penggunaan katakata yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan seperti ilmu hukum, filsafat, logika, serta
istilah pendidikan seperti pendidikan, pengetahuan, sekolah dan ujian.
Tugas
Petunjuk
1. Bacalah puisi-puisi berikut ini.
2. Tentukan tema puisi tersebut dengan menyertakan alasan-alasannya.
318
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Puisi 1
Doa
Karya: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Puisi 2
Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu
* pahlawan tak dikenal Karya Aming Aminoedin
ribuan orang bergerak sepanjang jalan
berteriak menuju hotel Yamato tengah kota
kibar bendera merah-putih-biru itu
menggemuruhkan gelegak antipati pada hati
tanpa henti tanpa kompromi
ribuan orang bergerak sepanjang jalan
berteriak menuju hotel Yamato tengah kota
ribuan orang memanjat hotel itu, dan kau
telah robek kain biru pada bendera itu
ribuan orang bersorak, gemuruh
“Merdeka negeriku!
Merdeka Indonesiaku”
ribuan orang bergerak sepanjang jalan
berteriak menuju hotel yamato tengah kota
sorak gemuruh mereka itu kian riuh
“Ini negaraku, negara tercinta
Satu Republik, Indonesia Raya!”
Bahasa Indonesia
319
hai bangsa pemabuk, pemilik
bendera merah-putih-biru
jika tak enyah dari negeriku, bambu runcing
akan menuding mengusirmu!
jika tak juga enyah, kutawarkan semangat
dan darah kami muntah, biarkan tubuh kami
berdarah-darah, tapi kau harus
berserah. kau harus menyerah!
telah kau robek kain biru pada bendera itu
tinggal merah-putihnya, kian terasa indah
di mata, mata kita semua!
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Jayalah bangsaku, jayalah negeriku!
Jayalah Indonesiaku!
Mojokerto, 15/8/2011
Siswa diminta mengemukakan jawabannya pada tabel di bawah ini atau pada
buku kerja terhadap puisi di atas dengan menggunakan kalimat atau paragraf
yang baik dan benar.
No
320
Judul Puisi
Tema
Alasan
1.
Doa
Keagamaan
Penggunaan kata “Tuhanku,”
‘menyebut nama Mu’
2.
Telah Kau
Robek Kain
Biru pada
bendera Itu
Perjuangan
Frasa hotel Yamato, perobekan
warna biru pada bendera, serta
kata-kata ‘merdeka’ membuat
pembaca secara langsung
menyadari bahwa penyair sedang
membicarakan perjuangan,
tepatnya perjuangan pada masa
kemerdekaan, yakni peristiwa 10
November 1945, antara arek-arek
Surabaya dengan tentara Belanda.
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN A
KEGIATAN 3
Menemukan Makna Puisi
Siswa diajak mendiskusikan maksud yang ingin disampaikan oleh penyair, W.S.
Rendra dalam puisi “Sajak Anak Muda”. Pesan yang ingin disampaikan oleh penyair
itulah yang dimaksud makna. Tentu saja, pesan itu boleh lebih dari satu.
Berikut adalah contoh analisis makna puisi “Sajak Anak Muda”.
No.
Makna
Larik Puisi
1.
Pendidikan di Indonesia lebih
banyak ditujukan pada hafalan
teori, bukan pemahaman atas suatu
konsep, bukan penguasaan konsep
dan ketrampilan.
Dasar pendidikan kita adalah
kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu
hafalan,
dan bukan ilmu latihan
menguraikan.
2.
Pemberian ijazah di Indonesia,
misalnya kepada dokter, tidak
menyertakan kalayakan perilaku
penerima ijazahnya.
Akibatnya, seorang dokter hanya
akan mengobati pasiennya tanpa
pernah peduli pada ketidakadilan
yang terjadi di sekitarnya.
Seseorang berhak diberi ijazah
dokter,
dianggap sebagai orang
terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya
akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani
merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
3.
Penyair ingin memprotes kepada para
ulama yang memiliki kewenangan
memberikan label halal. Mengapa
rokok yang jelas-jelas mengandung
lebih banyak racun dan lebih berbahaya
baik bagi perokok maupun orang
orang di dekat perokok masih boleh
dikonsusmi? Padahal babi dan khamr
(arak) yang mempunyai kandungan
racun lebih sedikit saja diharamkan.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera
upacara, sementara hukum
dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan
banyak korupsi.
Bahasa Indonesia
321
Tugas
Petunjuk
1. Baca kembali puisi ‘Aku Ingin’, ‘Doa’, dan ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada
bendera Itu.’
2. Identifikasikanlah makna (pesan) yang ingin disampaikan penyair melalui
puisi tersebut.
3. Sertakan larik puisi yang mendukung jawabanmu.
4. Kerjakan di lembar tugas.
Contoh Jawaban
Judul puisi
322
Makna
Larik puisi
Aku Ingin
Seseorang yang ingin
membuktikan cintanya
pada kekasihnya dengan
bukti, bukan dengan
janji atau harta benda.
Ia akan membuktikan
cintanya dengan kerelaan
berkorban jiwa dan raga.
Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana dengan kata yang tak
sempat diucapkan kayu kepada
api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana dengan isyarat
yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang
menjadikannya tiada
Doa
Manusia selalu
tergantung pada
Tuhannya dalam kondisi
suka maupun duka.
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
.....
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Telah Kau
Robek Kain
Biru pada
Bendera Itu
Penyair mengingatkan
kembali tentang peristiwa
heroik saat arek-arek
Surabaya melawan
pasukan Belanda pada
tanggal 10 November
1945. Tujuannya agar
pembaca menyadari
bahwa kemerdekaan
bangsa ini dulu diraih
dengan pengorbanan
jiwa dan raga. Karena
itu harus terus
dipertahankan.
Jayalah bangsaku,
jayalah negeriku!
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Jayalah Indonesiaku!
B. Mendemonstrasikan Puisi
Ind 1
Membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang baik.
Ind 2
Memusikalisasikan puisi dengan memerhatikan makna puisi.
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 1
Membacakan Puisi dengan Memerhatikan Vokal, Ekspresi,
dan Intonasi yang Baik
Petunjuk untuk Guru
Pada awal pembelajaran, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan. Misalnya,
1. “Siapa yang suka baca puisi?
2. “Siapa yang pernah mengikuti lomba baca puisi?
3. “Siapa yang pernah memenangkan lomba baca puisi?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut penting untuk mengetahui informasi awal tentang
ketertarikan siswa pada membaca puisi.
Bila di antara siswa ada yang suka membaca puisi bahan memenangi lomba
membaca puisi, guru hendaknya memberikan kesempatan pada siswa tersebut
untuk membacakan puisi di depan kelas.
Selanjutnya, guru memutar rekaman pembacaan puisi baik rekamaan tape recorder atau
video. Akakn tetapi bila tidak memungkinkan, guru dapat membacakan secara langsung.
Setelah itu, baru guru mengajak siswa bertanya jawab tentang teknik membaca
puisi yang baik.
Seorang pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang dibacakan
dengan baik. Dampaknya, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebut
serta mampu menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan
tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan vokal tetapi
juga memerhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca puisi.
Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu
dengan mengetahui cara membacanya. Berikut adalah cara-caranya.
1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu
lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisi
terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepat
ataupun juga terlalu lambat.
2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas,
misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.
Bahasa Indonesia
323
3.
4.
5.
Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan
isi puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik
wajah kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut.
Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa.
Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan, artinya
kepribadian atau sikap kita saat di panggung, usahakan terkesan tenang, tak
gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).
Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan
membacakan puisi yaitu sebagai beikut.
1. Vokal
Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah
artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan
puisi sangat dibutuhkan. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan
sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.
2. Ekspresi
Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan
atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan). Ekspresi mimik atau perubahan
raut muka harus ada, namun haruslah proporsional sesuai dengan kebutuhan
menampilkan gagasan puisi secara tepat.
3. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya
pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik
(tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan teknanan tempo (cepat
lambat pengucapan suku kata atau kata).
Dalam mendemonstrasikan puisi, kita dapat menggunakan teknik-teknik
sebagai berikut.
1. Membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang.
2. Memberikan ciri pada bagian-bagian tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda
pendek dengan tanda (/) dan jeda panjang dengan tanda (//). Penjedaan
panjang diberikan pada frasa, sedangkan penjedaan panjang diberikan pada
akhir klausa atau kalimat.
3. Memahami suasana, tema, dan makna puisinya.
4. Menghayati suasana, tema, dan makna puisi untuk mengekspresikan puisi
yang kita baca.
Perhatikanlah contoh puisi (sebelum diberikan tanda jeda) berikut ini!
324
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Sajak Matahari
Karya: W.S. Rendra
Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia!
Yogya, 5 Maret 1976
(Sumber: Antologi Puisi Potret Pembangunan dalam Puisi, 1980)
Perhatikan contoh puisi (setelah diberi tanda jeda) berikut ini!
Matahari bangkit/ dari sanubariku//
Menyentuh permukaan/ samodra raya.//
Matahari keluar dari mulutku,/
menjadi pelangi di cakrawala.//
Wajahmu keluar/ dari jidatku,//
wahai kamu,/ wanita miskin!//
kakimu terbenam/ di dalam lumpur.//
Kamu harapkan beras/ seperempat gantang,//
dan di tengah sawah/ tuan tanah menanammu!//
Satu juta lelaki gundul/
keluar dari hutan belantara,//
Bahasa Indonesia
325
tubuh mereka terbalut lumpur/
dan kepala mereka berkilatan/
memantulkan cahaya/ matahari.//
Mata mereka menyala/
tubuh mereka menjadi bara/
dan mereka membakar dunia.//
Matahari adalah cakra jingga/
yang dilepas tangan/ Sang Krishna.//
Ia menjadi rahmat/ dan kutukanmu,/
ya,/ umat manusia!//
Pemberian tanda jeda merupakan teknik awal dalam mendemonstrasikan puisi.
Adanya tanda jeda, makna sebuah puisi akan tersampaikan kepada para pendengar.
Petunjuk untuk Guru
Pelaksanaan Pembacaan Puisi.
Persiapan yang harus dilakukan oleh siswa sebelum pembelajaran membaca
puisi adalah sebagai berikut.
1. Memilih salah satu di antara puisi berjudul “Ibu” karya D. Zamawi Imron
berikut ini!
2. Membaca dan memahami suasana, tema, dan maknanya yang dipilihnya.
3. Berlatih membacakan puisi tersebut dengan memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi!
4. Siswa diperbolehkan memilih puisi lainnya untuk kamu bacakan!
Bila memungkinkan, lakukan di laboratorium drama, atau halaman sekolah.
Hal ini penting karena ruang yang lebih luas dan tidak kaku seperti kelas akan
lebih memudahkan siswa berekspresi lebih bebas.
Agar semua siswa mendapat pengalaman belajar membaca puisi tanpa
menyita banyak waktu, buatlah pembelajaran dengan lingkaran kecil lingkaran
besar. Adapun proses pembelajaran dalam lingkatran kecil – lingkaran besar
adalah sebagai berikut.
1. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok.
2. Secara bergantian, siswa membacakan puisi dalam kelompoknya masing-masing.
3. Pada saat temannya membacakan puisi, siswa lainnya memberikan penilaian
dengan instrumen penilaian yang telah disiapkan oleh guru.
4. Setiap kelompok memilih satu anggota penampil terbaik.
5. Siswa kembali berkumpul.
6. Bila memungkinkan, siswa duduk melingkar.
326
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
7.
8.
Secara bergantian wakil masing-masing kelompok membacakan puisinya.
Setap selesai pembacaan satu puisi, siswa yang lain memberikan komentar
terhadap pembacaan puisinya.
Guru memberikan penghargaan kepada siswa pembaca puisi terbaik.
9.
Berikut ini adalah lembar penilaian pembacaan puisi.
No
Nama
Nilai
Vokal
Ekspresi
Jumlah
Intonasi
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Keterangan:
Rentang nilai 50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus, 71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus
Ibu
Karya: D. Zamawi Imron
Sumber: http://kepadapuisi.blogspot.co.id
Kalau aku merantau
lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air air matamu ibu,
yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu
dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan
memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu
tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Bahasa Indonesia
327
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
(Sumber: Antologi Puisi Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996).
PROSES PEMBELAJARAN B
KEGIATAN 2
Memusikalisasikan Puisi
Guru mengajak siswa mendengarkan atau menyanyikan bersama-sama lagu
Chrisye ‘Ketika tangan dan kaki Bicara’? Berikut ini adalah syair lagu tersebut.
Ketika Tangan dan Kaki
Berkata
Sumber: http://bio.or.id/biografi-chrisye
328
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Lirik : Taufiq Ismail
Lagu: Chrisye
Akan datang hari
mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa
tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
bila harinya
Tanggung jawab tiba
Rabbana…
Tangan kami…
Kaki kami…
Mulut kami…
Mata hati kami…
Luruskanlah…
Kukuhkanlah…
Di jalan cahaya….
sempurna
Mohon karunia
kepada kami
HambaMu yang hina
Lagu tersebut merupakan puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Inilah
yang disebut dengan musikalisasi puisi. Tujuan musikalisasi puisi adalah memudahkan
pendengar memahami makna puisi yang ingin disampaikan penyairnya. Lagi pula,
dengan dijadikan nyanyian, sebuah puisi akan lebih mudah diingat oleh pendengarnya.
Guru dapat menyajikan lagu-lagu lain seperti lagu-lagu Bimbo, Ebiet G. Ade, dan Uly
Sigar Rusadi. Selain dimusikalisasikan secara komersial (untuk tujuan bisnis), ada banyak
puisi Sapardi Djoko Damono yang disajikan dalam bentuk nyanyian. Selain disajikan
secara utuh sebagai sebuah lagu, ada juga yang berpendapat bahwa musikalisasi puisi
adalah pembacaan puisi diiringi musik atau gabungan antara keduanya.
Untuk memusikalisasikan puisi, tidak harus menggunakan alat musik lengkap. Kita
dapat saja hanya menggunakan gitar, suling, bahkan mungkin saja kamu menggunakan
instrumen lagu lain. Yang utama adalah musik dan lagu harus tetap mempertahankan
makna yang hendak disampaikan penyairnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang
suasana, tema, dan makna puisi menjadi sangat penting sebelum memusikalisasikan puisi.
Tugas 1
Petunjuk
1. Carilah rekaman lagu Ebiet G Ade, Bimbo, Chrisye, atau Uly Sigar Rusadi. Kamu
juga bisa mencari musikalisasi puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono, Zawawi
Imron, Taufik Ismail dan lainnya yang banyak terdapat di internet.
Bahasa Indonesia
329
2.
Dengarkanlah lagu tersebut, kemudian berikan tanggapanmu tentang musikalisasi
puisi tersebut dengan menggunakan tabel berikut. Berikan tanggapanmu, apakah
makna puisi menjadi lebih mengena dibanding ketika dibacakan sebagai puisi?
Judul lagu
Penulis syair
Penyanyi
Ketika
Kaki dan
Tangan
Berkata
Taufiq Ismail
Chrisye
Komentar
Makna: Setelah
meninggal, manusia
akan dimintai
pertangggungjawaban
atas amal perbuatan yang
dilakukan saat masih
hidup. Seluruh tubuh
manusia akan bersaksi
atas apa yang dikerjakan.
Pesan itu menjadi semakin
menyentuh hati ketika
dinyanyikan dengan
iringan musik yang sesuai.
Pesan penyair juga mudah
diingat dan tersebar
luas setelah dinyanyikan
dibandingkan pesan
penyair dalam puisi lain
yang tidak dijadikan lagu.
Tugas 2
Setelah mendengarkan contoh puisi yang dinyanyikan, serta memahami bahwa pesan
penyair lebih mudah dan lebih luas tersampaikan di masyarakat, siswa akan belajar
memusikalisasikan puisi secara berkelompok.
Ikutilah langkah-langkah berikut ini.
1. Guru membagai kelas dalam beberapa kelompok.Setiap kelompok antara 4-5 orang.
2. Aturlah agar dalam setiap kelompok minimal terdapat satu orang siswa yang dapat
bermain musik.
3. Setiap kelompok memilih salah satu puisi dalam buku antologi. Siswa harus
mengonsultasikan puisi yang dipilihnya agar terhindar dari puisi yang
mengandung unsur pornografi, SARA, dan hal negatif lainnya.
330
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
4.
5.
6.
7.
8.
Siswa mendiskusikan suasana, tema, dan makna puisi tersebut.
Siswa membuat aransemen sederhana berdasarkan suasana, tema, dan makna
puisi tersebut.
Siswa berlatih menyanyikan puisi tersebut dengan iringan aransemen yang
telah dibuat.
Secara bergantian, setiap kelompok menampilkan musikalisasi puisi yang
telah dibuatnya.
Ketika kelompok lain tampil, berikan penilaian dengan menggunakan tabel berikut.
No.
Nilai
Kelompok
A
B
Jumlah
C
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Keterangan:
1. Aspek Penilaian
A : Kesesuaian instrumen dengan suasana, tema, dan makna puisi.
B : Kesesuaian lagu dengan suasana, tema, dan makna puisi.
C : Kesesuaian ekspresi dengan dengan suasana, tema, dan makna puisi.
2. Rentang nilai
50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus,
71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus
Petunjuk untuk Guru
Memperhitungkan proses pembuatan aransemen dan lagu dari puisi yang
menyita cukup waktu dan tenaga siswa, maka penampilannya pun harus
disiapkan lebih dari proses pembelajaran biasanya. Sebaiknya, kegiatan
musikalisasi puisi dilakukan di aula atau laboratorium drama.
Pelaksanaan kegiatan diupayakan pada kegiatan tengah semsster.
Kelompok yang akan tampil berasal dari semua kelas. Penampilan mereka
akan dilombakan. Untuk itu, guru dapat mengundang guru bahasa Indonesia
dan guru seni musik sebagai juri. Hal ini menarik untuk dilakukan. Selain
dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan bakatnya,
juga dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk menyukai puisi. Di
samping itu, melalui kegiatan seperti ini, secara tidak langsung budaya
bersastra, tepatnya budaya puisi di sekolah dapat ditingkatkan.
Bahasa Indonesia
331
C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi
Ind 1
Menganalisis diksi dalam puisi.
Ind 2
Menjelaskan imaji dalam puisi.
Ind 3
Mengidentifikasi kata konkret dalam puisi.
Ind 4
Menjelaskan rima/ritma dalam puisi.
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 1
Menganalisis Diksi dalam Puisi
Dalam menulis puisi, penyair harus dengan cermat memilih kata-kata agar dapat mewakili
makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang
diinginkan. Kata-kata yang dipilih penyair berdasarkan pertimbangan dari aspek makna,
efek pengucapannya, serta dapat mewakili pikiran dan suasana hati penyair.
Diksi muncul karena adanya:
1. Makna Kias (konotatif)
Perhatikan puisi berikut ini!
AKU
Karya: Chairil Anwar
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
.............................................
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
.............................................
Larik binatang jalang dari kumpulannya terbuang dapat diartikan orang yang
selalu bersikap memberontak dan berada di luar organisasi formal. Penyair
memilih kata ‘binatang jalang’ untuk menggambarkan bahwa ‘aku lirik’ adalah
orang yang tidak bisa mengikuti aturan atau norma sosial yang berlaku. Dalam
kehidupan nyata, orang-orang seperti ini menjadi orang terbuang, tidak diakui
keberadaannya. Oleh karena itu, Chairil memilih kata ‘terbuang.’
332
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
2. Lambang (simbol)
Dalam puisi banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal/benda
dengan benda lain. Ada lambang yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional, ada
juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia). Misalnya, bendera
adalah lambang identitas negara, dan bersalaman adalah lambang persahabatan,
pertemuan, atau perpisahan.
Contoh:
Surat kepada Bunda tentang Calon Menantunya
Karya: W.S. Rendra
......................................
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemui jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan
Dan tiada akan pulang
Buat selama-lamanya
......................................
Dalam puisi tersebut kata ‘kandang’ menjadi simbol rumah. Penyair memilih
kata ‘kandang’ karena kandang merupakan simbol tempat tinggal bagi binatang
piaraannya, dan di dalamnya tersedia kebutuhan pangan yang cukup bagi binatang
piaraan tersebut. Sama seperti rumah orangtua yang menjadi tempat berlindung
bagi anak-anak. Di dalam rumah tersebut, anak-anak mendapatkan kasih sayang
dan semua yang ia butuhkan.
3. Persamaan bunyi atau rima
Pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu baris ke baris
lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang
harmonis. Perhatikan contoh berikut.
DOA
Karya: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat kau penuh seluruh
..............................................
Tuhanku
Aku hilang remuk bentuk
Remuk
..............................................
Bahasa Indonesia
333
Dalam puisi di atas, Chairil Anwar dengan cermat memilih kata-kata yang secara
bunyi menghasilkan persamaan bunyi. Persamaan bunyi itu membuat puisi tersebut
semakin indah ketika dibacakan.
Berdasarkan jenis-jenis rima, pertama dapat dilihat secara vertikal (persamaan bunyi
pada akhir baris dalam satu bait). Jenis-jenisnya sebagai berikut.
a. Rima sejajar berpola
: a-a-a-a
b. Rima kembar berpola
: a-a-b-b
c. Rima berpeluk berpola : a-b-b-a
d. Rima bersilang berpola : a-b-a-b
Kedua dapat dilihat secara horizontal (persamaan bunyi pada setiap kata dalam
satu baris), yaitu sebagai berikut.
a. Aliterasi yaitu persamaan bunyi konsonan pada setiap kata dalam satu baris.
b. Asonansi yaitu persamaan vokal pada akhir kata dalam satu baris.
Tugas
Petunjuk:
1. Membaca kembali puisi “Ibu” Karya D. Zawawi Imron.
2. Menganalisis penggunaan diksi dalam puisi tersebut dengan menggunakan tabel berikut ini.
Contoh Jawaban Tugas
No
Aspek Diksi
Larik Puisi
1.
Makna
konotatif
Kalau aku merantau lalu
datang musim kemarau
Musim kemarau artinya
sedang dalam kesulitan.
Gua pertapaan
Rahim ibu
bila kasihmu ibarat
samudera sempit
lautan teduh
Kasih ibu tidak terbatas, dan
selalu meneduhkan hati
334
Analisis
2.
Makna
simbol
hanya mataair
airmatamu ibu,
• Mata air : sumber
kehidupan
• Air mata ibu : doa-doa ibu
pada anaknya
3.
Rima
bila aku berlayar lalu
datang angin sakal
Tuhan yang ibu
tunjukkan telah kukenal
Pengulangan suku kata
akhir yang sama ‘sakal’
dengan ‘kukenal’
ibulah itu bidadari yang
berselendang bianglala
Pengulangan konsonan yang
sama pada larik yang sama
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 2
Menjelaskan Imaji dalam Puisi
Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman
sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Terdapat hubungan erat
antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan
pengimajian sehingga menjadi kata konkret, seperti kita hayati melalui penglihatan,
pendengaran, atau cita rasa.
Jenis-jenis imaji dalam puisi adalah sebagai berikut.
1. Imaji visual (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan
seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat). Berikut adalah contohnya:
Gadis Peminta-minta
Karya: Toto S. Bachtiar
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
.....................................................................
2.
Imaji auditif (pengimajian dengan menggunakan kata-kata ungkapan
seolah-olah objek yang dicitrakan sungguh-sungguh didengar oleh
pembaca). Berikut adalah contohnya:
Asmaradana
Karya: Goenawan Mohamad
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun
karena angin pada kemuning.
Ia dengar resah kuda serta langkah pedati
Ketika langit bersih menampakkan bima sakti
......................................................................................
3.
Imaji taktil (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mampu
memengaruhi perasaan pembaca sehingga ikut terpengaruh perasaannya).
Beirkut adalah contohnya:
Bahasa Indonesia
335
Yang Terampa dan yang Putus
Karya: Chairil Anwar
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku
Menggigit juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di karet, di karet (daerahku yang akan datang)
sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar,
dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri,
cerita dan peristiwa berlalu beku
.................................................................
Tugas
Petunjuk
1. Membaca kembali puisi ‘Ibu’ karya Zawawi Imron dan puisi ‘Telah Kau Robek
Kain Biru pada Bendera Itu’ karya Aming Aminoedin di atas.
2. Menganalisis jenis imaji yang terdapat dalam kedua puisi di atas dengan
menggunakan tabel berikut.
Contoh Jawaban
No.
Jenis imaji
1.
Imaji visual
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
2.
Imaji visual
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
3.
Imaji visual
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
4.
Imaji visual
ribuan orang bergerak sepanjang jalan
5.
Imaji auditif
ribuan orang bersorak, gemuruh
“Merdeka negeriku!
Merdeka Indonesiaku”
336
Larik Puisi
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
6.
Imaji taktil
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
7
Imaji taktil
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 3
Mengidentifikasi Kata Konkret dalam Puisi
Kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat
ditangkap indera. Ini berkaitan dengan kemampuan wujud fisik objek yang
dimaksud dalam kata itu untuk membangkitkan imajinasi pembaca. Contoh
kata ‘salju’ yang berwarna putih dan rasanya dingin bisa digunakan untuk
menyampaikan makna kias tentang kesucian, kehampaan, dan rasa dingin. Dari
konsep makna yang terdapat dalam kata salju tersebut, penyair bisa memilih kata
salju untuk menggambarkan, misalnya, rasa rindu. Rasa rindu hanya tumbuh
pada seseorang yang cintanya suci, tetapi menimbulkan kesedihan di hati yang
mengalaminya. Contoh lainnya adalah kata ‘rawa-rawa’ yang melambangkan
tempat hidup, bumi, dan kehidupan yang kotor.
Dengan kata konkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa
atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Pengonkretan kata ini berhubungan
erat dengan pengimajian, pelambangan, dan pengiasan.
Ketiga hal itu juga memanfaatkan gaya bahasa untuk memperjelas apa yang
ingin dikemukakan.
Perhatikanlah contoh berikut:
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo
Karya: W.S. Rendra
Dengan kuku-kuku besi, kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat, gosokkan tubuhnya pada pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut penunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawipun telanjang
......................................................................................
Bahasa Indonesia
337
Kata-kata konkret pada puisi di atas di antaranya kuku besi diartikan sebagai
kaki kuda; kulit bumi diartikan sebagai jalan yang tidak teraspal; Penunggang
perampok yang diburu diartikan sebagai Atmo Karpo (seorang perampok yang
menunggang kuda); Surai bau keringat basah diartikan sebagai perjalanan yang
sangat melelahkan; jenawi diartikan sebagai samurai; pun telanjang diartikan
sebagai keadaan siap berperang.
Tugas
1.
2.
Baca kembali puisi ‘Ibu’ karya D. Zawawi Imron dan puisi ‘Telah Kau Robek Kain
Biru pada bendera Itu’ karya Aming Aminoedin.
Analisislah penggunaan kata konkret dalam kedua puisi di atas dengan
menggunakan tabel berikut.
No
Kata Konkret
Arti
1.
Kopyor susu
Air susu ibu
2.
Gua pertapaan
Rahim ibu
PROSES PEMBELAJARAN C
KEGIATAN 4
Menjelaskan Rima/ Ritme dalam Puisi
Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau katakata dalam larik dan bait. Sementara itu, irama (ritme) adalah pergantian tinggi
rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama
disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya
karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang
bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang
pendek kata.
Dengan kata lain, rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama
tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama dapat menciptakan
efek musikalisasi pada puisi, membuat puisi menjadi indah, dan enak didengar
meskipun tanpa dilagukan.
Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, ada 8 jenis rima yaitu sebagai berikut.
1. Rima sempurna, yaitu persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir.
2. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian
suku kata terakhir.
338
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
3.
Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih
secara mutlak (suku kata sebunyi).
Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka
atau dengan vokal sama.
Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup
(konsonan).
Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata
pada baris yang sama atau baris yang berlainan.
Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal
tengah kata.
Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada huruf-huruf
mati/konsonan.
4.
5.
6.
7.
8.
Perhatikan contoh analisis rima/ritme berikut ini.
Menyesal
Karya: Ali Hasjmy
Pagiku hilang / sudah melayang
Hari mudaku / telah pergi
Kini petang / datang membayang
Batang usiaku / sudah tinggi
...................................................
Tugas
1.
Membaca kembali ‘Ibu’ karya Zawawi Imron, ‘Ketika Tangan dan kaki Bicara’
karya Taufik ismail, ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu’ karya
Aming Aminoedin.
Menganalisis rima dalam puisi-puisi di atas dengan menggunakan
tabel berikut.
2.
No
Jenis Rima
Larik Puisi
1.
Rima tak sempurna
namamu, ibu, yang kan kusebut paling
dahulu lantaran aku tahu
2.
Rima sempurna
“Merdeka negeriku!
Merdeka Indonesiaku”
3.
Rima mutlak
Tangan kami…
Kaki kami…
Mulut kami…
Mata hati kami…
dan seterusnya
Bahasa Indonesia
339
D. Menulis Puisi
Ind 1
Menulis puisi untuk mengungkapkan perasaan.
Ind 2
Menulis puisi berdasarkan berita yang dibaca atau didengar
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 1
Menulis Puisi untuk Mengungkapkan
Perasaan terhadap Sesuatu
Salah satu sumber ide untuk menulis puisi yang paling mudah didapatkan
adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman adalah segala sesuatu yang
pernah dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, dan dialami. Misalnya, ketika muncul ide
atau gagasan yang kuat berupa hubungan antara penyair dan tuhan, maka puisinya akan
bertema ketuhanan. Begitu pula ketika muncul ide atau gagasan yang berkaitan dengan
persoalan sosial, puisinya akan bertema kritik sosial.
Berikut ini adalah contoh puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi
penyairnya.
Dalam Diriku
Karya Sapardi Djoko Damono
dalam dirimu mengalir
sungai panjang
darah namanya
dalam diriku menggenang
telaga darah
sukma namanya
dalam diriku meriak
gelombang suara
hidup namanya
dan karena hidup itu indah
aku menangis sepuas-puasnya.
Puisi di atas bukan merupakan puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman batin
penyairnya, bukan merupakan reaksi penyair terhadap peristiwa yang terjadi di
sekitarnya. Sapardi ingin mengungkapkan perasaannya, pemahamannya tentang
hakikat dirinya serta bagaimana dia menjalani kehidupannya.
340
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Bandingkan juga dengan puisi hasil perenungan batin berikut ini.
Tuhan Begitu Dekat
Karya: Abdul Hadi W.M.
Tuhan
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padamu
(Sumber: Antologi Puisi Tergantung pada Angin, 1977).
Pada puisi di atas, penyair Abdul Hadi ingin berbagi pengalaman religiusnya
dengan pembaca. Pada suatu saat, ia begitu dekat dengan Tuhan. Pada saat
yang lain, ia merasa tidak berarti di hadapan Tuhan, seperti nyala lampu
ketika padam, musnah, hilang, ke dalam yang Mahagaib. Apabila dicermati
pada proses kreatifnya, puisi tersebut termasuk ke dalam puisi ekspresionis.
Petunjuk untuk Guru
Puisi ekpresionis adalah puisi yang berisi ungkapan hati atau perasaan
penyairnya. Puisi “Doa,” karya Chairil Anwar dan puisi “Ibu” karya D. Zawawi
Imron adalah contoh puisi yang mengungkapkan perasaan hati penyairnya.
Sebagai contoh, perhatikan larik berikut.
“kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Bahasa Indonesia
341
Dalam larik puisi tersebut, Zawawi memandang sosok pahlawan paling
berjasa dalam hidupnya dari kesan pribadinnya. Tak ada sosok yang jasanya
melebihi ibunya. Ia pun menempatkan ibunya sebagai seorang pahlawan.
Ia tidak menempatkan pahlawan nasional, pahlawan kemerdekaan, dan
pahlawan lainnya sebagai pahlawan yang harus ia sebut pada saat ulangan.
Selain menjelaskan konsep puisi ekspresionis, guru juga perlu
menjelaskan tipografi puisi. Meski tidak berpengaruh langsung terhadap
makna puisi, tipografi mempunyai pengaruh terhadap keindahan puisi.
Guru perlu menyediakan contoh puisi dengan tipografi yang beragam untuk
meningkatkan kreativitas siswa.
Tugas
Tulislah sebuah puisi bebas yang berisi ungkapan perasaan terhadap sesuatu.
Misalnya, rasa sayang pada kedua orangtua, rasa optimis menghadapi masa depan,
kebahagiaan menjadi satu keluarga besar dengan teman-teman sekelas, dan sebagainya.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menulis Puisi Berdasarkan Berita yang
Dibaca atau Didengar
Baca kembali puisi “Sajak Anak Muda”. Bandingkan dengan puisi “Tuhan”
karya Chairil Anwar. Kamu akan melihat perbedaan yang tegas pada kedua puisi
tersebut. Puisi “Tuhan” karya Chairil Anwar lebih banyak mengungkap perasaan
penyair terhadap Tuhannya, hasil perenungan yang dalam. Sebaliknya, pada
puisi “Sajak Anak Muda”, Rendra tidak fokus pada pengungkapan perasaannya
terhadap tema yang dibicarakan dalam puisinya. Rendra lebih banyak menuliskan
tanggapannya terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Unsur
perasaan pribadi tidak terlalu kuat. Contoh lain puisi yang dibuat berdasarkan
peristiwa nyata adalah puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera Itu’
342
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Petunjuk untuk Guru
Puisi impresionis adalah puisi yang ditulis berdasarkan kesan pribadi
penyair terhadap kenyataan kehidupan. Karena merupakan kesan pribadi,
maka yang disajikan dalam puisi impresionus lebih berisi persaan-perasaan
hatinya. Objek yang dituangkan dalam puisi impresionis beragam mulai
dari manusia, peristiwa, benda, dan sebagainya. Penggambaran kesan
terhadap objek-objek tersebut dalam puisi tidak dilakukan apa adanya,
tetapi berdasarkan kesan pribadinya.
Puisi ‘Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera itu” karya Aming
Aminoedin adalah contoh puisi impresionis. Puisi tersebut merupakan kesan
pribadi penyair terhadap peristiwa heroik saat arek-arek Surabaya melawan
pasukan Belanda pada tanggal 10 November 1945. Sehingga timbul kesadaran
bahwa kemerdekaan Indonesia diraih dengan pengorbanan jiwa dan raga..
Tugas
Petunjuk:
1. Bacalah koran, dengarkan radio, atau tontonlah acara berita di televisi.
2. Temukan peristiwa apa yang terjadi.
3. Berdasarkan isi berita tersebut buatlah puisi dengan mempertahankan suasana,
tema, dan maknanya.
PENILAIAN
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes
tulis, observasi, dan tes penugasan.
1. Tes tulis
Tes tulis untuk menguji pemahaman siswa dapat dilakukan dengan tes uraian
maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian guru
memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan siswa
secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indiktor
pembelajaran.
Bahasa Indonesia
343
Contoh Soal
Bacalah puisi berikut ini, kemudian kerjakan tugas-tugas di bawahnya.
Mata Air
Karya: Joko Pinurbo
Di musim kemarau semua sumber air di desa itu mengering.
Perempuan-perempuan legam berbondong-bondong menggendong gentong
menuju sebuah sendang di bawah pohon beringin di celah bebukitan. Tawa
mereka yang renyah menggema nyaring di dinding-dinding tebing, pecah di
padang-padang gersang.
Setelah berjalan lima kilometer jauhnya, mereka pun sampai di mata air yang
tak pernah mati itu. Mereka ramai-ramai menuai air membuncah-buncah,
menuai airmata yang mereka tanam di ladang-ladang karang.
Bulan sering turun ke sendang itu, menemani gadis kecil yang suka mandi
sendirian di situ. Langit sangat bahagia tapi belum ingin meneteskan airmata.
Nanti, jika musim hujan tiba, langit akan memandikan gadis kecil itu dengan
airmatanya. (2002)
Sumber: http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/belajar-menulis/kumpulan-puisi-karya-joko-pinurbo-2002
Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
5.
Apa tema puisi di atas?
Bagaimana suasana dalam puisi di atas?
Apa makna yang hendak disampaikan penyair dalam puisi di atas?
Temukan dua kata konkret dalam puisi di atas. Jelaskan maknanya!
Perhatikan larik ‘menuai airmata yang mereka tanam di ladang-ladang karang”.
Pada larik itu, ada pengulangan bunyi konsonan ‘m’ dan ‘ng’. Pengulangan seperti
itu termasuk dalam rima apa?
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
Bencana kekeringan.
Sedih, prihatin.
Kekeringan menyebabkan penderitaan bagi rakyat miskin.
Air mata bermakna kesedihan, ladang karang : ladang yang tak bisa ditanami.
Persamaan bunyi vokal pada larik puisi disebut aliterasi.
2. Observasi
Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap,
juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi
atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik.
344
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang
disampaikan siswa selama proses pembelajaran.
Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward
(tambahan) nilai pengetahuan bagi siswa.
Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan
No
Hari, Tanggal
Nama Siswa
Pernyataan yang
Diungkapkan)*
Reward)**
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan
)*
berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan
dengan materi yang dipelajari.
)** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100.
3. Penugasan
Tugas-tugas yang diberikan pada siswa (dari buku teks siswa maupun
hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil
belajar pengetahuan siswa. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat
kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu
mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya
mencakup tugas individu dan kelompok.
Hasil penilaian kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan
menggunakan lembar penilaian seperti ini.
Contoh lembar penilaian tugas kognitif siswa
No.
Penilaian Tugas Pembelajaran A
Nilai
Pembelajaran A
1.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Bahasa Indonesia
345
Pembelajaran B
2.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas)
Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan
ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan
pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan
sebagainya.
Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan.
NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH
3
Catatan: (a) reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab,
(b) NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pada akhir pembelajaran
satu bab, dan (c) nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih
menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama.
b. Penilaian Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan dilihat dari produk akhir siswa (a)
menyusun puisi dan (b) mendemonstrasikan puisi.
Pembobotan penilaiannya tersebut pada penilaian voal, ekspresi dan intonasi.
1. Kriteria penilaian membaca puisi
No.
Nilai
Nama
Vokal
1.
2.
3.
4.
5.
346
Dst
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Ekspresi
Jumlah
Intonasi
Keterangan:
Rentang nilai
50 – 60 : kurang bagus.
61 – 70 : cukup bagus
71 - 80
: bagus
80– 90
: sangat bagus
2.
Kriteria penilaian musikalisasi puisi
No.
Nilai
Kelompok
A
B
Jumlah
C
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst
Keterangan:
Aspek Penilaian
A : Kesesuaian instrumen dengan suasana, tema, dan makna puisi.
B : Kesesuaian lagu dengan suasana, tema, dan makna puisi.
C : Kesesuaian ekspresi dengan dengan suasana, tema, dan makna puisi.
2. Rentang nilai
50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus,
71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus
Bahasa Indonesia
347
Kriteria penilaian menulis puisi berdasarkan perasaan maupun berdasarkan berita.
Nilai tiap aspek
No
Nama
siswa
orisinalitas
ide (10-20)
Kreativitas
penggunaan
bahasa
(15 - 30)
Keindahan
aspek bunyi
(10-20)
Ketepatan waktu
Mkna puisi
pengumpulan
(10-20)
(5-10)
Total
nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH
3
Keterangan
A = nilai membaca puisi
B = nilai musikalisasi puisi
C = nilai menulis puisi berdasarkan perasaan
D = nilai menulis puisi berdasarkan berita.
INTERAKSI DENGAN ORANG
TUA PESERTA DIDIK
Interaksi dengan orangtua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar
(portofolio) siswa kepada orangtua. Caranya, orangtua diminta menandatangani
serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya
pada bagian yang telah disediakan.
348
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Glosarium
analisis kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah bahasa guna meneliti struktur
bahasa tersebut secara mendalam.
anekdot jenis teks yang berisi peristiwaperistiwa lucu, konyol, atau
menjengkelkan sebagai akibat dari
krisis yang ditanggapi dengan reaksi.
anekdot mempunyai
struktur teks:
abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda.
antologi: kumpulan karya tulis pilihan
dari seorang atau beberapa orang
pengarang.
antik sesuatu yang kuno namun tetap
bernilai sebagai hasil karya seni atau
benda budaya
anonim tanpa nama atau tidak beridentitas
antonim suatu kata yang artinya berlawanan
satu sama lain. antonim disebut juga
dengan lawan kata. contoh : cantik x
jelek.
argumentasi alasan yang dipakai untuk
mempertahankan suatu pendapat.
autobiografi riwayat hidup seseorang,
biasanya tokoh terkenal atau orang
yang memiliki prestasi istimewa yang
ditulis oleh orang itu sendiri.
biografi riwayat hidup seseorang, biasanya
tokoh yang terkenal atau orang yang
memiliki prestasi istimewa yang ditulis
oleh orang lain.
cerita melayu klasik sastra lama yang lahir
pada masyarakat lama atau tradisional
yakni suatu masyarakat yang masih
sederhana dan terikat oleh adat
istiadat.
cerpen karangan prosa pendek tentang suatu
kejadian yang dialami tokoh, dengan
menonjolkan watak pelaku.
debat proses tukar pendapat untuk
mempertahankan pendapat masingmasing dengan disertai alasan yang
jelas dan logis.
deduksi penarikan kesimpulan dari keadaan
yang umum.
definisi rumusan tentang ruang lingkup dan
ciri-ciri suatu konsep yang menjadi
pokok pembicaraan atau studi.
denotatif makna sebenarnya dari sebuah
kata.
deskripsi pemaparan atau penggambaran
dengan kata-kata secara jelas dan
terperinci.
diksi pilihan kata yang tepat untuk
mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu sebagaimana
diharapkan
dongeng cerita hayalan atau tidak pernah
terjadi. contoh cerita tentang peri.
eksposisi jenis teks yang berfungsi untuk
mengungkapkan gagasan atau
mengusulkan sesuatu berdasarkan
argumentasi yang kuat. struktur
teksnya adalah pernyataan pendapat
(tesis)^argumentasi^penegasan ulang
pendapat.
eksploitasi pemanfaatan untuk keuntungan
sendiri; pengisapan; pemerasan
(tentang tenaga orang.
ekspresi pengungkapan atau proses
menyatakan, bisa berupa penampakan
Bahasa Indonesia
349
air muka dan bahasa tubuh yang
mengungkapkan perasaan seseorang.
esensi hal yang pokok, hakikat.
fakta hal, peristiwa, keadaan, atau sesuatu
yang merupakan kenyataan yang
benar-benar ada atau terjadi. fakta
menunjukkan suatu kebenaran
informasi, artinya hal atau peristiwa
tersebut terbukti benar-benar ada.
frase idiomatik disebut juga kata kiasan.
contoh (1) buah bibir = menjadi
pembicaraan orang banyak, (2) buah
tangan = oleh-oleh.
hikayat karya sastra lama melayu berbentuk
prosa yang berisi cerita, undangundang, dan silsilah bersifat rekaan,
keagamaan, historis, biografis, atau
gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk
pelipur lara, pembangkit semangat
juang, atau sekadar untuk meramaikan
pesta, misalnya -- hang tuah; -- perang
palembang; -- seribu satu malam;
humor keadaan yang menggelikan hati; lucu
induksi penarikan kesimpulan berdasarkan
keadaan yang khusus untuk
diperlakukan secara umum.
gagasan penjelas gagasan yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama. kalimat
yang mengandung gagasan penjelas
disebut kalimat penjelas.ciri gagasan
penjelas, kalimat-kalimat yang
terdapat dalam suatu paragraph berisi
penjelasan dari topik utama yang
dibahas di paragraf gagasan utama.
iklim keadaan hawa (suhu, kelembapan,
awan, hujan dan sinar matahari) pada
suatu daerah dalam jangka waktu yang
agak lama.
gagasan utama/pokok gagasan utama
atau gagasan pokok adalah gagasan
yang menjadi dasar pengembangan
sebuah paragraf. keberadaan gagasan
utama tersebut dapat dinyatakan
secara eksplisit atau implisit. gagasan
utama yang eksplisit dijumpai dalam
jenis paragraf deduktif, induktif,
atau paragraf campuran. dalam jenis
paragraf ini, gagasan utama diwakilkan
pada sebuah kalimat utama yang
letaknya bisa di awal, di akhir, atau di
awal dan di akhir paragraf. sementara
itu gagasan utama yang implisit
umumnya dijumpai dalam paragraf
deskriptif dan naratif. dalam jenis
paragraf ini, gagasan utama tersebut
pada seluruh kalimat dalam paragraf
itu. ciri gagasan utama, kalimatkalimat yang terdapat dalam suatu
paragraf hanya terfokus pada isi dari
topik paragraf. kalimat utamanya pun
tersebar pun mendominasi paragraf.
istanasentris menceritakan tentang
kehidupan yang ada pada istana.
350
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
intonasi naik turunnya kalimat atau nada.
isolasi pemisahan suatu hal dari hal lain atau
usaha untuk memencilkan manusia
dari manusia lain.
kata arkais kata yang tidak lazim dipakai
lagi.
kata ganti (pronomina): kata yang digunakan
untuk menggantikan benda dan
menamai seseorang atau sesuatu secara
tidak langsung, misalnya dia, ia, saya,
mereka, kamu.
kata kerja (verba) kata yang menunjukkan
aksi, peristiwa, atau keadaan, misalnya
membaca, berjalan, dikeluarkan.
kalimat tunggal kalimat yang terdiri dari
satu klausa. salah satu ciri utamanya
adalah fungsi-fungsi kalimat (s, p, o, k,
pel) dalam kalimat tersebut hanya satu.
kalimat majemuk kalimat yang terdiri
dari lebih satu klausa. di antara ciri
utamnyanya adalah adanya lebih dari
satu fungsi kalimat yang sama dan
penggunaan konjungsi.
kalimat majemuk bertingkat kalimat
yangterdiri dari lebih satu klausa yang
tidak sama yang dihubungkan dengan
konjungsi subordinatif.
kalimat majemuk setara kalimat yangterdiri
dari lebih satu klausa yang sama
yang dihubungkan dengan konjungsi
koordinatif dan korelatif.
kata sambung (konjungsi) kata yang
digunakan untuk merangkaikan dua
konstruksi bahasa yang sama ( kata,
frasa, klausa, atau kalimat) lebih,
misalnya dan, tetapi, setelah, sebelum,
apabila, dan karena.
kata sifat (adjektiva) kata yang digunakan
untuk menerangkan kualitas sesuatu,
seperti
ciri, wujud, warna, atau ukuran,
misalnya bagus, jauh, kecil, pandai.
karnivora hewan pemakan daging. ciri-ciri
hewan karnivora : apabila mamalia :
berkaki empat, gigi tajam, hidup di
darat, ovipar (beranak). contohnya
singa, harimau, macan.
kritikan kecaman atau tanggapan, kadang
disertai uraian dan pertimbangan baik
buruk terhadap suatu hasil karya
kalimat perintah merupakan kalimat yang
mengandung makna memerintah
atau meminta seseorang untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh penutur
atau penulisnya. contohnya, “tolong
ambilkan sapu!”
kalimat persuasif rangkaian kata yang
digunakan untuk membujuk secara
halus.
kalimat retoris kalimat tanya yang tidak
memerlukan jawaban atau tanggapan
langsung. kalimat tanya retoris
biasanya digunakan dalam pidato,
khutbah, atau orasi.
mengungkapkan kekaguman perasaan.
karena rasa kagum berhubungan
dengan sifat, maka kalimat seru
dibentuk dari kalimat statif. kalimat
seru disebut juga kalima interjektif
koda bagian terakhir sebuah komposisi
klausa satuan gramatikal yang berupa
kelompok kata, sekurang-kurangnya
terdiri atas subjek dan predikat dan
berpotensi menjadi kalimat.
konjungsi kata untuk menghubungkan
kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau
kalimat-kalimat dan sebagainya, dan
tidak untuk tujuan atau maksud lain.
kosakata perbendaharaan kata
laporan jenis teks yang berisi penjabaran
umum mengenai sesuatu yang
didasarkan
pada hasil observasi. teks laporan juga
sering disebut teks klasifikasi. teks ini
mengutamakan hubungan antara kelas
dan subsubkelas atau anggota-anggota
kelas yang ada. struktur teksnya adalah
pernyataan umum/ klasifikasi^anggota/
aspek yang dilaporkan.
makna maksud seorang penulis dalam
menyampaikan isi suatu tulisan kepada
pembaca.
mosi hal yang diperdebatkan.
negosiasi proses tawar-menawar melalui
perundingan untuk mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak
dengan pihak yang lain.
novel karangan prosa yg panjang
mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dng orang di
sekelilingnya dng menonjolkan watak
dan sifat setiap pelaku, teks yang
mengandung unsur negosiasi disebut
teks negosiasi. struktur teksnya adalah
pembukaan^isi^penutup.
opini hasil anggapan, pemikiran, atau
kalimat seru kalimat yang isinya
Bahasa Indonesia
351
perkiraan orang, baik secara individu
maupun kelompok. namun, opini
bukan sesuatu yang mangada-ada atau
khayal. sumber opini adalah fakta,
hasil pemikiran itu sangat dipengaruhi
unsur pribadi yang sangat subjektif.
oleh karena itu kebenaran opini sangat
relatif.
puisi puisi adalah salah satu karya sastra
yang mengutamakan kata-kata sebagai
pembangun imajinasi. bahasa di dalam
puisi terikat oleh rima dan irama serta
penyusunannya berdasarkan bait dan
larik
rekomendasi memberitahukan kepada
seseorang atau lebih bahwa sesuatu
yang dapat dipercaya, dapat juga
merekomendasikan diartikan sebagai
menyarankan, mengajak untuk
bergabung, menganjurkan suatu
bentuk perintah
rekonsiliasi perbuatan memulihkan
hubungan persahabatan pada keadaan
semula; perbuatan menyelesaikan
perbedaan
resensi ulasan tentang buku, umumnya
berisi pertimbangan dan pembicaraan
tentang buku.
resume ikhtisar atau ringkasan.
ringkasan penyajian karangan atau peristiwa
yang panjang dalam bentuk yang
singkat dan efektif dengan tetap
mempertahankan sudut pandang,
komposisi pengarang aslinya.
sinonim suatu kata yang memiliki bentuk
yang berbeda namun memiliki arti
atau pengertian yang sama atau mirip.
sinomin bisa disebut juga dengan
persamaan kata atau padanan kata.
contoh : bohong = dusta.
suasana keadaan sekitar atau lingkungan.
perasaan bahagia, sedih, dan kecewa
merupaan suasana yang terdapat dalam
352
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
puisi yang dapat dirasakan oleh penulis
atau pembaca.
tema jiwa dari sebuah tulisan atau dengan
pengertian lain pokok pikiran, dasar
cerita dalam sebuah tulisan.
tim afirmasi kelompok atau pihak yang
setuju dengan sebuah mosi.
tim oposisi kelompok atau pihak yang tidak
setuju dengan sebuah mosi.
teks satuan lingual yang dimediakan secara
tulis atau lisan dengan tata organisasi
tertentu untuk mengungkapkan makna
secara kontekstual.
tesis pernyataan atau teori yang didukung
oleh argumen yg dikemukakan dl
karangan; untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan pd perguruan tinggi. tesis
juga dapat berarti sebuah karya tulis
ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa.
tesis merupakan bukti kemampuan
yang bersangkutan dalam penelitian
dan pengembangan ilmu pada salah
satu bidang keilmuan dalam ilmu
pendidikan.
tokoh seseorang yang terkenal dalam bidang
tertentu
vokal hal-hal yang berhubungan dengan
suara, bisa pula berarti berani
mengemukakan pendapat.
Daftar Pustaka
Halliday, M.A.K. 1985. An Introduction to Functional Grammar. London: Edward Arnold.
Halliday, M.A.K. dan R. Hasan. 1985. Language, Context, and Text: Aspects of
Language in a Social-Semiotic Perspective. Oxford: Oxford University Press.
Halliday, M.A.K. dan C.M.I.M. Matthiessen. 2004. An Introduction to Functional
Grammar (3rd ed.). London: Hodder Education.
Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/
MA/ SMK. Jakarta: Yrama Widya.
Kusmana, Suherli. 2011. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Rosdakarya.
Kusmana, Suherli. 2014. Kreativitas Menulis. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa: Menyibak
Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa). 2001.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua. Jakarta: Pusat Bahasa.
Rakhmat, J. 1999. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Santosa, Riyadi. 2003. Semiotika Sosial: Pandangan terhadap Bahasa. Surabaya:
Pustaka Eureka & Jawa Pos.
Samsuri. 1991. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Setiyaningsih, Ika.2014. Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia: Terampil
Berbicara. Klaten: Intan Pariwara.
Silberman, Mel.2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.
Sumardinata, J. 2013. Guru Gokil Murid Unyu. Jakarta: Bentang Pustaka.
Suwarto, Sogol H.2013. Most Inspiring People. Yogyakarta: Narasi.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.
Thai, D.M..2009. TextBased Language Teaching. St Cecil Hills, NSW: Mazmania Press.
Bahasa Indonesia
353
Sumber dari Internet
http://aceh.tribunnews.com/2015/11/06/banjir-singkil-makin-parah
http-//www.adipala.com/
http://www.artikelsiana.com
http://bebasbanget.com/2014-08-22/DEBAT-Hukuman-Mati-Untuk-Pengedar-NarkobaKetegasan-Pemerintahan-Presiden-Jokowi/Y3XKBSkVhkw.html
http://www.belajarbahasainggrisku.com/2014/12/contoh-teks-debat-dalambahasa-inggris-dan-artinya.html
http://daerah.sindonews.com/read/1059400/174/banjir-kembali-melanda-aceh-singkil
https://www. facebook.com/faradina.izdhihary.dua
http://faidatulhikmah.blogspot.co.id/2014/09/contoh-teks-laporan-hasil-observasi.html
http://fitriaerna.blogspot.co.id/2011/01/contoh-debat-dalam-bahasa-inggris_16.html
http://fotojurnalistiku.blogspot.co.id
https://id-id.facebook.com/bangkit.bersama/posts/436898279731263
http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id/2015/12/d-topeng-musium-angkut.html
http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id/2015/12/wayang-contoh-teks-laporan-hasil.html
http://maswardiyanto.blogspot.co.id/2014/01/naskah-debat-masih-efektifkah-ujian.html
http://www.merpatitempur.com
http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-dan-jenis-observasi.html
http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id
http://sastrahelvy.com/2014/09/05/ ketika-mas-gagah-pergi
http://syafruddin41.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-ringkasan-rangkuman-ikhtisar.html
http://www.tamadunmelayu.info/2011/07/sastra-melayu-klasik.html
http://tempo-institute.org/upaya-pelestarian-lingkungan-hidup/
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis
http://www.smkti-baliglobal.sch.id
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html
http://www.akuntt.com/2013/10/kalimat-tanya-retoris-dan-contohnya.html
http://www.biografiku.com/2012/06/biografi-septinus-george-saa-sang.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Khoirul_Anwar
https://id.wikipedia.org/wiki/Malala_Yousafzai
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pertunjukan
https://id.wikipedia.org/wiki/Warisan
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-dan-contoh-kalimat-perintah-lengkap.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Seru
https://www.youtube.com/watch?v=1orfrM5z2ek
354
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Index
A
anekdot
antonim
argumen
ajektiva
K
105-112, 114, 116-130,
132, 349, 356
349, 356
67, 160, 259-260
92, 356
B
biografi
2, 6, 267-270, 272-276,
280-281, 283-291, 293,
295-299, 302, 304, 309,
328, 349, 355-356
L
laporan
ekspresif
makna
negoisasi
nilai
317, 321, 356
63-64, 78, 84-85, 90, 96,
160, 356
356
nomina
13, 37, 63-64, 66, 71, 7374, 83-84, 225, 227, 247,
251, 255, 273, 350, 352,
356
hukum
183, 201, 205, 215, 363
6, 23-24, 56-59, 101,
103, 131, 133, 135-138,
154, 156-161, 171-172,
177, 179, 218-220, 262,
264-266, 271, 278, 286,
288, 307-309, 327, 331,
345-348, 356, 359
38-43, 92-94, 296, 356
O
observasi
opini
7-9, 26, 28, 38, 50, 53, 56,
264, 307, 344, 356
63-64, 71, 84, 352, 356
P
H
hikayat
4, 136-137, 157, 163, 313,
322, 356
mosi
356
356
F
fakta
7-8, 50, 53, 356
M
E
ekonomi
eksposisi
356
356
N
D
deskripsi
diskusi
kesadaran
kompleks
2, 136-138, 141-142, 146147, 150-154, 156-166,
170-173, 177-178, 290,
309, 350, 356
66, 71, 316-318, 321, 356
puisi
313-314, 318, 321-325,
332, 334, 336, 338, 340343, 346, 348, 356
R
ringkasan
8-9, 13, 16, 22-24, 75-76,
232, 239, 352, 355, 357
Bahasa Indonesia
355
S
simpleks
sinonim
45, 47-48, 357
352, 357
T
teks
tesis
2, 8-14, 16-18, 20, 25-29,
31, 33, 35-38, 40-41, 4445, 47-50, 53-54, 56-57,
62-65, 67-72, 75-79, 81,
84-85, 87-88, 90, 93-97,
99-102, 106-107, 109-110,
112-114, 118-120, 124,
126-129, 131-132, 137,
141-142, 147, 150-151,
153-154, 156-157, 160161, 163-164, 166, 171,
179, 182-192, 194-196,
198, 201, 205-208, 211,
213-218, 224-228, 231,
233, 239, 241, 243, 248,
251, 255, 260, 262, 265,
268-270, 272-276, 281,
285-287, 289-291, 293,
295-298, 302-304, 308309, 323, 345, 349, 352355, 357-358, 360-361,
363
63-64, 67-68, 78-79, 8485, 87, 102, 160, 350, 353,
357
V
verba
38-43, 92-94, 351, 357
W
wacana
356
230
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Profil Penulis
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Alamat Kantor :
Bidang Keahlian:
Prof. Dr. Suherli, M.Pd.
0231206558/085659865021
suherli2@gmail.com
Suherli Kusmana
Jl. Perjuangan 32 Cirebon
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Dosen Kopertis IV dpk Universitas Galuh 1988-2013;
2. 2. Dosen Kopertis IV dpk Universitas Swadaya Gunung Jati 2014-sekarang;
3. 3. Ketua Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia (APBI) 2013 – sekarang;
4. 4. Pengurus Harian Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (APROBSI)
2014 – sekarang;
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Program Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UPI
Bandung (1998-2002)
2. S2: Program Pascasarjana/Program Studi pendidikan Bahasa Indonesia IKIP
Bandung (1993 – 1996)
3. S1: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni/Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia IKIP Bandung (1984 – 1988)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Menulis Karangan Ilmiah: Kajian dan Panduan (2007)
2. Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA (2008)
3. Guru Bahasa Indonesia Profesional (2009)
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Cerdas dan Menyenangkan (2010)
5. Merancang Karya Tulis Ilmiah (2011)
6. Model Pembelajaran Siswa Aktif (2012)
7. Kreativitas Menulis (2014)
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Kajian Keterbacaan Buku Teks Pelajaran: Sebuah (Preliminary Study Terhadap Buku
Teks Pelajaran Sekolah Dasar Berstandar Nasional Berdasarkan Profil Membaca
Siswa, Keterpahaman Bacaan, dan Keterpakaian dalam Pembelajaran) 2006;
2. Kajian Keterbacaan Buku Teks Pelajaran untuk SMP/MTs (Studi terhadap
Keterbacaan Buku Teks Pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Matematika
Berstandar Nasional) tahun 2007;
3. Studi Realitas dan Ekspektasi terhadap Dosen, Mahasiswa, dan Kelembagaan PAI di
Perguruan Tinggi Umum se-Jawa Timur (2008)
4. Model Pembinaan Imtak dan Aktivitas Mesjid Kampus (Studi Terhadap Realitas
dan Ekspektasi pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) di Daerah Istimewa Yogjakarta
sebagai Dasar Perumusan Standarisasi Bina Imtak dan Masjid Kampus) 2009;
5. Kontribusi Pembinaan Imtak dan Aktivitas Mesjid Kampus terhadap Pembinaan
Sumber Daya Manusia pada PTAI di Priangan Timur (2010)
Bahasa Indonesia
357
6.
Kajian terhadap Eksistensi dan Peranserta Organisasi Kemasyarakatan dalam
Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Ciamis (2011)
7. Studi terhadap Nilai-nilai Budaya Lokal sebagai Basis Pengembangan Karakter dan
Jati Diri (2012)
8. Kajian Efektivitas Pengembangan Objek Wisata Pangandaran (tahun 2013);
9. Kajian Penggunaan Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Digunakan Guru
dalam Pembelajaran (Studi Kasus di Cirebon, Kuningan, Ciamis, dan Banjar) pada
2014;
10. Studi tentang Kebutuhan Bahan Ajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
SMP/MTs serta SMA/MA/SMK di Wilayah III Cirebon (2015);
Nama Lengkap : Dr. Maman Suryaman, M.Pd.
Telp. Kantor/HP : (0274)586168/081321775597
E-mail
: maman_suryaman@uny.ac.id
maman_surya@yahoo.com
Akun Facebook : maman_surya@yahoo.com
Alamat Kantor : Kampus Karangmalang-Yogyakarta
Bidang Keahlian: Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
11. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
2015-sekarang
12. Ketua Jurusan merangkap Ketua Program Studi 2011-2015
13. Ketua Redaksi Jurnal Kependidikan Terakreditasi Nasional 2011-sekarang
14. Sekretaris Jenderal Masyarakat Penelitian Pendidikan Indonesia (MPPI)
2013-sekarang
15. Pengurus Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Bidang
Akademik 2014-sekarang
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Program Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa di Universitas
Pendidikan Indonesia (1997-2001)
2. S2: Program Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Bahasa di Universitas
Pendidikan Indonesia (1994-1997)
3. S1: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni/Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di IKIP Bandung (1986-1991)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Metodologi Pembelajaran Bahasa (2012)
2. Puisi Indonesi (2012)
3. Sejarah Sastra Berperspektif Gender (2012)
4. Panduan Penulisan Bahan Ajar Bahasa Indonesia (2012)
5. Panduan Pendidik Bahasa Indonesia SMP (2011)
6. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMA (2009)
7. Model Panduan Pendidik Pengajaran Sastra Berbasis Pendidikan Karakter (2008)
8. Pedoman Penulisan Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia (2008)
358
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pengembangan Membaca Sastra Mahasiswa Berbasis Penugasan dan
Presentasi (2015)
2. Evluasi Diri Strategi Belajar Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa
Indonesia (2015)
3. Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Karakter (2014)
4. Perbandingan Kesadaran Feminis dalam Novel-novel Indonesia Karya Sastrawan
Perempuan dengan Sastrawan Laki-laki (2013)
5. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik dalam Literasi Membaca Melalui Studi
Internasional (PIRLS) 2011 (2011)
6. Pengembangan Model Buku Teks Pelajaran Bahasan Berbasis Pembelajaran
Kontekstual (2011)
7. Pengembangan Model Buku Ajar Sejarah Sastra Indonesia Berperspektif
Gender (2009)
8. Pengembangan Model Buku Panduan Pendidik Pangajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia Berbasis Pendidikan Karakter (2008)
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Alamat Kantor :
Aji Septiaji
085294606969
ajiseptiaji@gmail.com
Aji Septiaji
Jl. K. H. Abdul Halim No. 103, Telp (0233)
8285503, Majalengka 45418
Bidang Keahlian: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
9. Dosen Universitas Majalengka
10. Penulis Buku Nonteks Pelajaran
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Pascasarjana/ Pendidikan Bahasa Indonesia/Universitas Pendidikan Indonesia
(2013 – 2015)
2. S1: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia/Universitas Galuh Ciamis (2008 - 2012)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Antologi Puisi Sajak Sepanjang Waktu (2014)
2. Sastra untuk Pelajar (2014)
3. Antologi Puisi Para Perindu Embun (2015)
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Model Pembelajaran Peta Konsep pada Siswa
Kelas VII SMPN 10 Tasikmalaya (2015)
Bahasa Indonesia
359
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Istiqomah, S.Pd., M.Pd.
(0341)591310/ 081334231701
istiqomahalmaky@yahoo.co.id
https://www.facebook.com/faradina.
izdhihary.dua
Alamat Kantor : SMA Negeri 1 Batu Jawa Timur
Jalan KH Agus Salim 57 Batu Jawa Timur
Bidang Keahlian: Bahasa Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Tahun 1999 – 2009 guru di SMA Negeri 2 Batu
2. Tahun 2009 – sekarang guru di SMA Negeri 1 Batu
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Pascasarjana/Manajemen Pendidikan/Kepengawasan/Universitas Negeri
Malang (2007-2009)
2. S1: Pendidikan Bahasa dan Seni/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/IKIP
Malang (1989-1993)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Tuhan, Aku Malu (2010) kumpulan puisi menggunakan nama pena Faradina
Izdhihary
2. Membaca Hujan, (2011) kumpulan cerpen menggunakan nama pena Faradina
Izdhihary.
3. Seputih Cinta Hawna (2011) Novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary.
4. Safir Cinta (2012) Novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary.
5. Menantu untuk Ibu (2014) Novel menggunakan nama pena Faradina Izdhihary.
6. Kelinci-kelinci Ujian Cinta (2014), kumpulan cerpen menggunakan nama pena
Faradina Izdhihary.
7. Sukses Uji Kompetensi Guru (2013). Buku pendidikan.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pemanfaatan Kartu Soal Sebagai Media Pembelajaran dalam Pembelajaran
Materi “Perkembangan Genre Sastra Indonesia” di kelas XI Bahasa SMAN 2 Batu.
(Penelitian Tindakan Kelas, 2006).
2. Pemanfaatan Kliping Foto Berita sebagai Media Pembelajaran dalam Pembelajaran
”Menulis Cerpen Berdasarkan Realitas Sosial” di Kelas XI Semester Genap 2006/2007
SMAN 2 Batu (Penelitian Tindakan Kelas, 2007).
3. Pemanfaatan Facebook sebagai Media Pembelajaran Menulis Cerpen Bagi Siswa Kelas XI
Bahasa SMAN 1 Batu (Dalam Penugasan Mandiri). (Penelitian Tindakan Kelas, 2010).
4. Peningkatan Minat dan hasil Belajar Menulis Paragraf Deskripsi dengan Media
Foto Obyek Wisata Kota Batu dan Self Correction Terbimbing pada Siswa Kelas X.10
SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/ 2012. (Penelitian Tindakan Kelas, 2007), Artikel
ilmiahnya dimuat di Jurnal Kelasa, Kelebat Masalah Bahasa dan Sastra. ISSN 19077165 Volume 7, Nomor 1 Juni 2012.
5. Peningkatan Minat dan hasil Belajar Menulis Paragraf Deskripsi dengan Media Foto
Obyek Wisata Kota Batu dan Self Correction Terbimbing pada Siswa Kelas X.10 SMA
Negeri 1 Batu Tahun 2011/ 2012. (Penelitian Tindakan Kelas, 2012; Diserahkan ke
perpustakaan sekolah).
360
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
6.
7.
8.
9.
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Laporan Hasil Wawancara
melalui Penerapan Modifikasi Pembelajaran Kooperatif Model CIRC dengan Media
Batik Metro TV bagi Siswa Kelas X.4 SMA Negeri 1 Batu Tahun 2011/2012. (2012)
Diserahkan ke perpustakaan dan dimuat di Jurnal Ilmiah “Jembatan Merah” edisi
Desember 2012. ISSN: 1907-1779 (Balai Bahasa Jawa Timur).
Penerapan Metode KB dengan Video K-3 untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran Teks Negosiasi (Dimuat pada jurnal “Jembatan Merah”, Terbitan
Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Vol 10. Edisi Desember 2014. ISSN 1907-1779.
Pengembangan Bahan Ajar Sastra Berbasis Kearifan Lokal sebagai Upaya Pendidikan
Karakter Bangsa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA kelas X
(Penelitian Pengembangan didanai Hibah Penelitian Guru dan Dosen, Puslitjak,
Kemendikbud dan dimuat pada Jurnal Ilmiah Nasional EDUKASI, Tahun 2 Nomor
II tahun 2015), sebagai Ketua.
Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Media Video pada Pembelajaran
Teks Negosiasi bagi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Batu Tahun Ajaran 2014/ 2015
(Penelitian Tindakan Kelas, 2015. didanai Hibah PTK Guru 2015, Puslitjak,
Kemendikbud; Artikel ilmiahnya dimuat pada jurnal “Jembatan Merah”, Terbitan
Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Vol 12. Edisi Desember 2014. ISSN 1907-1779).
Bahasa Indonesia
361
Profil Penelaah
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Alamat Kantor :
Bidang Keahlian:
Dr. Dwi Purnanto, M.Hum.
0271-712655/08122615054
ajiseptiaji@gmail.com
F UNS Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126
Linguistik
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Pekerjaan saya dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya mulai tahun 1986 sekarang.
2. Dwi Purnanto Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Universitas Sebelas Maret Surakarta/ Doktor/Linguistik (2002-2010)
2. S2: Universitas Sebelas Maret Surakarta/Magister Humaniora/Linguistik (1998-2001)
3. S1: Universitas Sebelas Maret Surakarta/ Doktorandus/ Linguistik (1979-1984)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Jakarta, 2016)
2. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Jakarta, 2016)
3. Universitas Terbuka. Kemenristek Dikti, Sintaksis (Jakarta, 2016)
4. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Jakarta, 2015)
5. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Jakarta, 2015)
6. Menyumbang artikel Prinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana dalam
Proceeding Seminar Internasional Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Bahasa,
Sastra dan Kebudayaan Indonesia, serta komunikasi Sosial-Politik pada Era
globalisasi (2010)
7. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Bogor, 2007)
8. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Bogor, 2007)
9. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMP (Jakarta, 2005)
10. Pusbuk. Kemendiknas, Bahasa Indonesia untuk SMA (Bogor, 2005)
11. Menyumbang artikel Pemakaian Bahasa Hukum Pidana dalam buku Panorama
Pengkajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. 2009. Surakarta: Program S3 dan S2
Pascasarjana dan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. (2009)
12. Register Pialang Kendaraan Bermotor (2002)
13. Radikalisme Keagamaan dan Perubahan Sosial (Penelitian dari The Asia Foundation). (2002)
14. Menyumbang artikel Karakteristik Pemakaian Bahasa Pialang Kendaraan Bermotor
di Surakarta dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran (2002)
15. Transformasi Sosial Budaya Abad XXI. Editor: Sujarwanto dan Jabrohim.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Struktur, Fungsi, dan Penafsiran Makna Pemakaian Bahasa Hukum Pidana di
Pengadilan Wilayah Surakarta. DIKTI/Bantuan Disertasi (2010)
2. Tindak Tutur Direktif dalam Persidanghan Pidana di Wilayah Surakrta. DIPA UNS (2011)
3. Strategi Tanya Jawab dalam Persidangan di Wilayah Surakarta. DIPA UNS (2012)
4. Prinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana di Wilayah Surakarta.
DIPA UNS (2013)
362
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
5.
6.
7.
8.
Pemerolehan Bahasa Anak-anak Idiot (Down Syndrome) di Kabupaten Ponorogo
Jawa Timur (Kajian Psikolinguistik). DIPA UNS (2014)
Kearifan Lokal Petani dan Persepsinya terhadap Pekerjaan Non-Petani Masyarakat
di Kabupaten Ngawi (Kajian Etnolinguistik). PUPT DIKTI (2015)
Ketidaksantunan Berbahasa dalam Persidangan Pidana di Wilayah EksKaresidenan Surakarta. DIPA UNS (2015)
Kesantunan kritik dalam masyarakat Etnik madura: Kajian Pemberdayaan Fungsi
Bahasa. PUPT DIKTI (2015)
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Alamat Kantor :
Bidang Keahlian:
Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum.
0751.7053363/ 08126619925
hasanuddinwshasan@yahoo.com
Kampus FBS UNP, Air Tawar, Padang
Ilmu Sastra/Pembelajaran Sastra
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Dosen Tetap FBS Universitas Negeri Padang, TMT 1 Maret 1987- sekarang
2. Dosen Tetap Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang 2003-sekarang
3. Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Riau, 2008-sekarang
4. Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Andalas, 2010-sekarang
5. Dosen tamu pada Faculty of Art, Deakin University, Melbourne, Victoria, Australia,
Januari s.d. Desember 1999
6. Staf ahli bidang bahasa dan budaya Indonesia dalam Kegiatan ”Indonesian
Maintenance Program for Victorian School Teachers”. Faculty of Art and Education
Deakin University (2014)
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra (1999-2003)
2. S2: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra (1992-1994)
3. S1: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Padang, Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia (1982-1986)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Penelaah buku Teks Pelajaran (BTP) dan Tim Pengembang instrumen penilaian
BTP Kelas X, XI, XII (SMA/MA, SMK) Mata Pelajaran Bahasa Indonensia Berdasarkan
Kurikulum 2006 (Tahun 2007-2012: BSNP dan Pusbuk)
2. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII, VIII, IX (SMP) dan Kelas X,
XI, XII (SMA/MA, SMK) untuk buku elektrorik (BSE) (Tahun 2011-2012 : BSNP dan
Pusbuk).
3. Penelaah dan Tim Pengembang Penyusunan Instrumen Penilaian Buku Teks
Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Bidang Peminatan (Kurikulum
2013) Mata Pelajaran bahasa Indonesia Kelas X, XI, XII (Tahun 2013-2014 Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bekerjasama dengan Pusat Kurikulum dan
Perbukuan (Puskurbuk) Kemendiknas)
4. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Wajib) Berdasarkan Kurikulum
2013 Kelas VIII, IX dan XI, XII (Tahun 2013-2014:Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(Puskurbuk) Kemendikbud)
Bahasa Indonesia
363
5.
Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Wajib) Berdasarkan Kurikulum
2013 Hasil Revisi Kelas VIII, IX dan XI, XII (Tahun 2015-2016:Pusat Kurikulum dan
Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud)
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. “Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Sastra Anak pada Cerita Anak Terbitan
Surat Kabar” Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti Kemendikbud (2012).
2. “Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan
Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo” Penelitian Hibah
Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun Pertama 2014)
3. “Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan
Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo” Penelitian Hibah
Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental (Tahun Kedua 2015)
4. “Tunjuk Ajar Kearifan dalam Tradisi Lisan Ungkapan Rakyat Peribahasa
Masyarakat Minangkabau” Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim
Fundamental (Tahun Pertama 2016)
5. “Warisan Budaya Takbenda Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan Kepercayaan Rakyat
dan Ungkapan Tradisional Minangkabau” Penelitian Hibah Kompetitif PNBP
Universitas Negeri Padang (2016)
6. “The Intangible Heritage Across Borders” Penelitian Bersama PKH FBS Universitas
Negeri Padang dengan Faculty of Art and Education Deakin University,
Melbourne, Australia
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Alamat Kantor :
Bidang Keahlian:
Dr. Liliana Muliastuti
08159492993
LMULIASTUTI@YAHOO.COM
Kampus A Universitas Negeri Jakarta
Bahasa Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Dosen Bahasa Indonesia di UNJ (1992-2016)
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Prodi Pendidikan Bahasa UNJ (2011 – 2015)
2. S2: Prodi Pendidikan Bahasa UNJ (1994-1997)
3. S1: Fakultas Bahasa dan Seni/jurusan Bahasa Indonesia/program studi Pendidikan
Bahasa Indonesia UNJ (1986-1991)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Bahasa Indonesia bagi penutur asing diterbitkan UNJ.
2. Buku Bahasa Indonesia SD diterbitkan penerbit swasta.
3. Buku Bahasa Indonesia SMA diterbitkan Kemendikbud.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. “Telaah Buku Teks BIPA (2005)”; “Pengembangan Materi Ajar BIPA (2008);
2. “Pengembangan CD Pembelajaran BIPA (2010); dan “Pengembangan Materi Ajar
BIPA Berbasis Pendekatan Integratif dan Multikultural (2012).”
3. Kurikulum dan Buku Teks (Modul UT); Semantik (Modul UT); dan Linguistik Umum
(Modul UT), 2007.
364
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Alamat Kantor :
Prof. Dr. Muhammad Rapi Tang M.S
0411861508 / 081354955411
muh.rapitang@gmail.com
mrt muh
Kampus UNM Makassar jln Daeng Tata Parangtambung
Makassar
Bidang Keahlian: Bahasa dan Sastra Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2000-2016 Dosen Universitas Negeri Makassar
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Pendidikan Doktor Universitas Padjajaran (1996-2001)
2. S2: Pendidikan Magister Universitas Padjajaran (1989-1996)
3. S1: Pendidikan Sarjana IKIP Ujung Pandang (1980-1986 )
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Buku teks Bhs Indonesia SMP/MTs, SMA SMK/MAn kelas 1 2 3 Kurikulum 2006
2. Buku teks Nasional SMP/MTs, SMA, SMK, MAn kelas 1 & 3 Kurikulum 2013
3. Buku teks Nasional SMP/MTs, SMA, SMK, MAn kelas 1 2 3 Kurikulum 2013 revisi
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
(tidak ada)
Bahasa Indonesia
365
Profil Editor
Nama Lengkap :
Telp. Kantor/HP :
E-mail
:
Akun Facebook :
Alamat Kantor :
Bidang Keahlian:
M. Hamka, S.S, M.Ed.
0811859206
gushamka@gmail.com
muhammaad hamka
Jl Gunung Sahari Raya no 4 Jakarta Pusat
Bahasa Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Pengembang Kurikulum di Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud. (1988 – sekarang)
2. Staf bidang Kurikuum di Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
(2014 – 2016)
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Pendidikan Bahasa UNJ 2007 – Sekarang
2. S2: Primary Education- The University Of leaeds, inggris 1995-1996
3. S1: Fakultas Santra UI 1982-1987
Judul Buku yang Pernah Diedit (10 Tahun Terakhir)::
1. Buku Tematik K-13
2. Buku Pend Agama Khonghucu K-13
3. Buku Teks Bahasa Indonesia K-13 kelas XI, XII tahun 2013-2014
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
(tidak ada)
366
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Buku Guru • Bahasa Indonesia • Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
HET
ZONA 1
ZONA 2
ZONA 3
ZONA 4
ZONA 5
Rp25.800
Rp26.900
Rp28.000
Rp30.100
Rp38.700
ISBN:
978-602-427-102-2 (jilid lengkap)
978-602-427-103-9 (jilid 1)
Bahasa