Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

"Sistem Informasi Eksekutif"

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN REKAM MEDIK “Sistem Informasi Eksekutif” Oleh : Kelompok 3 DOSEN PEMBIMBING : FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2015 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan penulis kesehatan, kesempatan, dan kemauan hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam tak lupa penulis ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita kembali ke jalan Allah SWT ,hingga kita dapat menikmati indahnya Islam. Makalah ini penulis buat sehubung dengan tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dan Rekam Medik dan sebagai bahan bacaan bagi temanteman. Dimana di dalam makalah ini akan di bahas mengenai “Sistem Informasi Eksekutif ”. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung mulai dari persiapan hingga makalah ini dapat terselesaikan. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna,begitu juga makalah ini. Penulis melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Padang, November 2015 Tim Penulis DAFTAR ISI 1 KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ 1 BAB 1 : PENDAHULUAN ......................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4 1.3 Tujuan ................................................................................................................ 5 BAB 2 : PEMBAHASAN ............................................................................................ 6 2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif .............................................................. 6 2.2 Peranan Eksekutif dalam Perusahaan................................................................. 6 2.3 Karakteristik EIS ................................................................................................ 7 2.4 Komponen Utama SIE ....................................................................................... 8 2.5 Konsep-konsep dasar Manajemen EIS............................................................... 9 2.6 Model EIS ........................................................................................................ 11 2.7 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan SIE .................................................. 12 2.8 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan EIS ......................................................... 12 2.9 Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date .............. 13 2.10 Perbedaan Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Pendukung Keputusan (DSS)/DSS dengan Sistem Informasi Eksekutif (EIS). ....................... 14 2.11 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan .................... 15 BAB 3 : PENUTUP ................................................................................................... 18 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18 3.2 Saran ................................................................................................................. 18 2 DAFTAR PUSTAKA 3 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi. Perancangan sistem informasi memungkinkan informasi lingkungan berdasarkan pemakai mengakses data dan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk datadata yang dapat disimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya. Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi dapat mengetahui tingkat produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada perguruan tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan tinggi tersebut diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan akademis dan kepegawaian. Sistem informasi ini disebut Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaian akan semakin kompleks. SIE harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database SIA dan SIK. SIE juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data tersebut, tidak semua dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang diinginkan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa peranan eksekutif dalam perusahaan ? 2. Apa saja karakteristik dan komponen utama EIS ? 3. Bagaiman konsep dasar manajemen EIS ? 4. Bagaimana model EIS? 5. Apa saja kelebihan dan kekurangan EIS ? 6. Apa yang menjadi faktor-faktor penentu keberhasilan EIS ? 7. Apa alasan EIS dibutuhkan untuk sistem informasi ? 4 1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar pembaca memahami Sistem Informasi Eksekutif serta penerapannya pada organisasi kesehatan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 5 BAB 2 : PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif / Executive Information Systems (EIS) Menurut Laudon sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk membantu seorang manajer dalam pengambilan keputusan dalam pengontrolan, pengkoordinasian, penganalisaan masalah dan penanggulanggan masalah yang kompleks dalam suatu organisasi. Sistem informasi eksekutif adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, di mana informasi tersebut dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Sedangkan menurut Turban EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif, dimana sistem ini menyediakan akses yang cepat pada informasi yang tepat waktu dan akses lansung kepada laporanlaporan manajemen. EIS sangat user friendly , didukung oleh grafik-grafik dan menyediakan laporan-laporan pengecualian (execeptions reoprt) serta kemampuan drill-down. EIS ini juga mudah dihubungkan dengan pelayan informasi on-line dan electronic mail. EIS difokuskan terhadap penyediaan informasi sesuai dengan spesifikasi enduser, status access terhadap penggunaan time series data untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) dan terhadap penggunaan secara terintegrasi dari informasi eksternal untuk memberikan suatu konteks dunia yang sebenarnya terhadap data korporat internal. Secara keseluruhaan penekanan EIS adalah untuk menghemat waktu dan tenaga user eksekutif dalam mendapatkan informasi yang merupakan bagian penting dari pekerjaan dan tanggung jawab pengambilan keputusan mereka. 2.2 Peranan Eksekutif dalam Perusahaan Dalam membangun suatu sistem informasi untuk eksekutif, adalah penting bagi kita untuk mengerti apa itu eksekutif dan tugas serta peranan dari pada eksekutif itu sendiri. Kata ‘eksekutif” berasal daari bahasa Inggris to execute yang artinya menjalankan atau melaksanakan. Namun dalam perkembangan ilmu manajemen dewasa ini ada berbagai pengertian tentang eksekutif yang timbul. Menurut Mc Leo, 17 istilah eksekutif digunakan untuk mengidentifikasikan manajer yang berada pada level atas suatu stuktur organisasi, yang mempunyai pengaruh kuat pada organisasi. Pengaruh ini dilakukan melalui penentuan rencana strategis dan penerapan kebijakan perusahaan. Seorang eksekutif adalah seorang yang karena diangkat atau ditunjuk untuk menduduki jabatan kepemimpinan tertentu di dalam organisasi, mempunyai hak dan wewenang untuk menggerakkan sekelompok orang lain atau bawahan. Bawahan inilah yang sesungguhnya bertanggung jawab untuk melaksanakan berbagai kegiatan operasional organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan. Seorang eksekutif memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dan berat dalam usahanya mengendalikan dan mengemudikan organisasi yang dipimpinnya. Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang eksekutif sehari-hari adalah :  Memberikan visi  Membuat keputusan  Mendiagnosa dan memecahkan masalah  Melaksanakan negosiasi  Menyadarkan dan meyakinkan bawahan Seorang eksekutif dalam tugasnya sebagai pengambil keputusan dan membuat perencanaan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah meng identifikasikan adanya ,masalah dan/atau peluang. Tahap kedua adalah keputusan apa yang harus di ambil dan mengatasi hal tersebut. 2.3 Karakteristik EIS EIS memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakan dengan aplikasi software lainnya. Suatu penerapan EIS yang berhasil akan meminimalkan penggunaan laporan-laporan hard-copy, namun tetap memberikan informasi- informasi yang paling mutakhir kepada eksekutif. Dengan EIS, informasi yang kualitatif dapat diperoleh tanpa penggunaan banyak kertas. - Hanya digunakan oleh seorang eksekutif, jadi tidak mungkin karyawan biasa menggunakan sistem ini. - Menampilkan sebuah informasi rugi/ labanya perusahaan dan daftar yang rinci - Menampilkan laporan kinerja pegawai 7 - Memberikan beberapa alternative untuk mengambil keputusan - Menampilkan tingkat kepuasan pelanggan - Akses yang mudah dan cepat - Biasanya menampilkan laporan berupa grafik. 2.4 Komponen Utama SIE Menurut Thierauf SIE harus mampu menyajikan beberapa sarana sbb : a) Sarana presentasi informasi yang memiliki fungsi untuk : a. Menyajikan data rutin dan merinci suatu informasi (Drill Down) Menampilkan ringkasan informasi yang paling detil ke bawah secara rinci dan interaktif lansung di monitor dengan menggabungka dua teknologi informasi yaitu database terpusat dan menu pilihan yang dimanis. Dalam implementasi Sistem Informasi Eksekutif lansung memasuki pelaporan global, tapi jika seorang eksekutif menginginkan informasi yang lebih rinci, maka drill down ini dapat dimanfaatkan . b. Pemantauan kecenderungan (Trend Monitoring) Memberikan informasi tentang perbedaan informasi yang perlu diperhatikan dan tidak. Dengan trend monitoring eksekutif dapat melihat informasi yang paling berkaitan dan berurutan sesuai waktunya (kronologis) sehingga eksekutif mampu mengikuti perkembangan trend yang berlaku. c. Laporan pengecualian (Exception Report) Menyajikan informasi tentang penyimpangan standar yang telah terjadi.Laporan ini dibuat secara dinamis dengan menggunakan model yang ada dibentuk parameter-parameter yang dapat secara fleksibel bergerak sesuai parameter yang diinginkan. Laporan ini membantu eksekutif secara otomatis untuk mengarahkan masalah yang dihadapi dan menganalisa semua masalah dan penyimpangan yang ada. Eksekutif tidak perlu menelusuri sendiri setiap detil laporan untuk mengetahui adanya suatu penyimpangan. d. Mutimedia analisa Analisa ini mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusan dengan berbagai sudut pandang. 8 b) Sarana pembentukan keputusan (Decision Support System), yang dapat membantu efsekutif dalam :  Menjelaskan dan menjabarkan penyimpangan/kekecualian yang terjadi.  Membentuk suatu model sistem.  Melihat hal-hal yang mungkin bersifat subyektif dari informasi yang diterimanya. c) Sarana sistem permintaan secara multi dimensi ( Multi Dimension Query) dan Multi Dimensi dengan Time Series Data. Tujuannya adalah : a. Informasi database dibentuk menjadi Matriks Multidimendian b. Matriks multidimensi dapat dibuat dalam bentuk Sistem Waktu Berseri tertentu (Time Series). c. Mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusanm karena informasi sudah dalam bentuk Matriks dan per periodik waktu. 2.5 Konsep-konsep dasar Manajemen EIS. Konsep EIS dibangun atas konsep dasar manajemen. Konsep-konsep yang akan dibahas adalah Critical Success Factors (CFSs) atau Faktor-faktor Penentu Keberhasilan. Management by Exception (MBE), dan Mental Models (McLeod,1996,p169-171).  Management by Exception. Tampilan layar yang digunakan oleh eksekutif sering menyertakan management by exception yaitu perbandingan antara kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual. Perangkat lunak EIS bisa mengidentifikasikan perkecualian-perkeculian secara otomatis dan membuatnya diperhatika oleh eksekutif.  Mental Models. Peran utama EIS adalah membuat sintesa atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini sering disebut pemampatan informasi (information compression) daan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. 9 Istilah ini diciptakan oleh P.N Johnson Laird. Dalam bukunya tahun 1973, ia menjelaskan bahwa model tersebut “memugkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutusakan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya, dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (McLeod,1996,p171).  Critical Success Factors (CSFs). Metode CFS ini cocok digunakan untuk menentukan kebutuhan informasi tingkat strategis yaitu khususnya pada waktu mengembangkan sistem pelaporan manajemen, DSS dan EIS. CFS merupakan sejumlah kecil tujuantujuan operasional yang mudah di identifikasikan, dibentuk oleh industri, perusahaan, manajer atau pengambilan keputusan dan lingkungan yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan atau organisasi. CFS merupakan hasil analisis manajemen terhadap tujuan tertentu yang diajukan dalam bentuk penetapan elemen kritis dalam jumlah yang tidak banyak (umum antara 5 dan 8) agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif. Pada prakteknya, sejumlah elemen kritis dibuat untuk mengidentifikasikan tindakan utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan. CFS lebih diarahkan pada target sementara yang merupakan langkah essensial atau prakondisi pada pencapaian tujuan jangka panjang. Prinsip dari metode ini ialah informasi yang dibutuhkan oleh organisasi ditentukan oleh beberapa faktor strategis yang bersifat kritis yang diketahui oleh para manajer puncak atau pengambilan keputusan strategis. Sering kali CFS didefinisikan sebagai aspek/ faktor yang mempengaruhi hidup matinya organisasi. Merancang CFS kemudian membuat keputusan manajerial paling tidak membutuhkan informasi yang relevan dengan indikator kunci yang mengukur performansi organisasi. CFS diyakini dapat membantu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.Pendapat Rockart yang dikutip oleh Martin (1990,p87), mendefinisikan Criticaal Success Factors (CFSs) atau Faktor-faktor Penentu Keberhasilan sebagai sebagian area-area kritis yang harus berjalan benar supaya suatu bisnis dapat berjalan lancar.Sebagaimana tujuan bisnis, CFS selalu berubah setiap waktu. Hal ini berimplikasi pada perubahan kebutuhan sistem informasi dan prioritas aktivitas manajemen. 10 Sehingga dalam kurun waktu yang relatif pendek CFS suatu organisasi harus segera ditinjau ulang oleh pihak manajemen seiring dengan perubahan pada kondisi internal maupun eksternal organisasi. 2.6 Model EIS Konfigurasi EIS berbasis komputer biasanya meliputi satu komputer PC. Dalam perusahaan besar, komputer PC tersebut dihubungkan dengan komputer yang mempunyai kapasitas memory dan data besar dan kelengkapan akses secara cepat, seperti yang tampak pada gambar. Komputer eksekutif itu secara langsung berfungsi sebagai executive worstation dan dilengkapi dengan media penyimpanan sekunder dalam bentuk harddisk yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif ini menyimpan data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer sentral perusahaan. Seorang eksekutif bisa memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem ini juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem pos elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi lingkungan (informasi eksternal). Dan disini dibutuhkan personil pendukung EIS yang memasukkan berita terbaru dan penjelasan informasi. 11 2.7 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan SIE Kelebihan  Mudah Kekurangan untuk eksekutif  Fungsi yang terbatas digunakan  Tidak bisa melakukan perhitungan yang tingkat atas  Pengoperasian tidak membutuhkan pengetahuan komputer yang ekstensif  Menyediakan informasi data untuk bagi banyak eksekutif  Sistem bisa menjadi terlalu besar untuk dikelola manajemen  Sulit dalam menjaga data tetap mutakhir waktu yang lebih baik.  mengkuantifikasikan manfaat dari implementasi SIE Menyediakan pemahaman yang lebih Menyaring untuk  Bisa mengakibatkan kelebihan informasi baik terhadap informasi   Sulit summary perusahaan secara tepat waktu  kompleks Menyediakan sistem untuk tracking  Data informasi yang semakin meningkat input requirements tambahan seringkali kurang diperhitungkan.  Memberikan masalah data security 2.8 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan EIS Faktor-faktor penentu keberhasilan dari EIS menurut Rockart & DeLong (MCLeod, 1996, p174-175) antara lain adalah : 1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO, harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapan. Usaha EIS yang paling berhasil adalah yang pemakai petamanya adalah puncak eksekutif. 2. Sponsor operasi Sponsor eksekutif kemungkinan besar terlalu sibuk untuk mencuahkan banyak waktu untuk penerapan. Tugas itu harus diberikan kepada eksekutif tingkat puncak lain, seperti wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerja sama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu telaksana. 3. Staf jasa informasi yang sesuai Harus tersedia spesialis informasi yang tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem ini. Area 12 teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi data, database, dan grapichal user interface. 4. Teknologi informasi yang sesuai Para penerap EIS seharusnya tidak berlebihan dan memasukkan perangkat keras atau perangkat lunak yang tidak perlu. Sistem itu harus sesederhana mungkin dan haus memberikan tepat seperti yang eksekutif inginkan tidak lebih dan tidak kurang. 5. Manajemen data Tidak cukup hanya menampilkan informasi. Eksekutif harus mengetahui seberapa mukhtahir data itu. Eksekutif juga harus mampu mengikuti analisis data. Analisis ini dapat dicapai melalui drill down, dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya. 6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis Sebagian besar EIS yang berhasil dirancang untuk memecahkan masalahmasalah spesifik atau memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani oleh teknologi informasi. 2.9 Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam kebutuhan akan informasi yang up to date. a. Eksternal - meningkatan kompetisi - Lingkungan yang dengan cepat berubah - Keharusan untuk selalu proaktif - Kebutuhan untuk mengakses external database b. Internal - Kebutuhan akan informasi yang up to date - Kebutuhan akan komunikasi - Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat - Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan Tujuan dari Executive Information Sistem adalah menghasilkan target informasi yang selalu up to date untuk meningkatkan performance dari suatu perusahaan dengan memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari perusahaan tersebut. 13 2.10 Perbedaan Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Pendukung Keputusan (DSS)/DSS dengan Sistem Informasi Eksekutif (EIS). Secara prinsip Sistem Informasi Eksekutif dimana EIS dirancang untuk membantu eksekutif atau manajer senior untuk melakukan pemantauan terhadap perencanaan strategis perusahaan maupun untuk membantu dalam melakukan perencanaan strategis di masa yang akan datang, sedangkan SIM merupakan sistem yang dirancang untuk menangani dan membantu manajer menengah dalam menjalankan fungsi perencanaan , pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyampaikan laporan-laporan yang dihasilkan secara periodik. Sedangkan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) adalah tipe lain dari pada sistem informasi komputer yang dirancang untuk mendukung dan meningkatkan proses pengambilan keputusan. Akan semakin banyak pengguna komputer yang akan semakin mengenal DSS karena sistem ini dikembangkan sebagai suatu alat bagi manajer tingkat menengah sampai bawah dan analisis sistem. DSS ini dikembangkan untuk mendukung keputusan dari tingkat menengah ke atas, sedangkan EIS berkonsentrasi pada tingkat manajemen paling atas. Walaupun baik EIS maupun DSS dirancang untuk mendukung dan meningkatkan proses pengambilan keputusan, tipe keputusan aktual yang dibuat oleh seorang eksekutif berbeda dari yang dibuat oleh manajer tingkat menengah. EIS dapat dianggap sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi untuk membantu memformulasikan query intelijen yang kemudian bisa dilanjutkan ke DSS. Suatu analisis yang terinci kemudian bisa dilakukan dengan menggunakan DSS, yang dilakukan oleh seorang analisis bukan eksekutif. Maksud dari EIS adalah untuk memberi kesempatan bagi eksekutif untuk mengenali organisasi tersebut secara keseluruhan dan bukan hanya suatu area tertentu. DSS itu sendiri seringkali menyediakan suatu informasi yang sangat rinci untuk membantu menganalisis masalah di suatu area/departemen tertentu. Perbedaan penting lainnya adalah bahwa data eksternal yang diperoleh dari database on-line dan juga data internal akan diuji bersama-sama untuk menjawab suatu query dari EIS. Sedangkan DSS biasanya kurang memberikan penekanan pada data eksternal dalam proses pengambilan keputusannya. Perbedaan lainya adalah bahwa EIS memberikan terutama hanya informasi-informasi rangkuman (summary). EIS ini memberikan rinciannya melalui 14 kemampuan drill-down. Sedangkan DSS akan berusahan untuk menampilkan semua rincian yang terkait ke analisis masalah secara bersamaan pada pertama kalinya. 2.11 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri tersebut adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia. Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \ melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu). Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger. Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik. MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel. Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branchcentric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database 15 yang dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan bank Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat mendukung bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER. Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif utama yaitu:  Memperkaya dan memperbarui delivery channel.  Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.  Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.  Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable. didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan 128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pengelolaan data, yaitu:  Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat.  Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.  Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat mandatory dan default value.  Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).  Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang atau berubah).  Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari misinterpretasi. Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat "agile & adaptive" dan comply dengan Basel II. 16 Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal. Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan. Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product. Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation). Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan teknologi yang digunakan adalah : · DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS · IBM DataStage sebagai Engine ETL · OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle · Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi 17 BAB 3 : PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya. 3.2 Saran Dalam sistem informasi komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang bersifat umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengaman data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang bersifat rahasia tersebut. 18 DAFTAR PUSTAKA Arief.M.2009.Sistem Informasi Manajemen. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif.pdf , diakses pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-dan penerapannya- di-indonesia/ , diakses pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/, diakses pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-Sistem-Informasi-Eksekutif, diakses pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB 19