Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Judul: Peranan Sistem Pendukung Keputusan DSS (Decision Support System) Oleh Ananda Liana Putri NRP : 124020144 Kelas : 12 Akc PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG Jln. Tamansari No 6-8, Bandung, 40116 Telepon: 022-4201677, 4205832 Fax: 022-4236182 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Sistem Informasi manajemen ini dengan baik, yang berjudul “Peranan Sistem Pendukung Keputusan DSS (Decision Support System)”. Dalam penulisan tugas ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan tugas ini. Saya sadar bahwa dalam tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat banyak kesalahan. Bandung, Januari 2014 Penulis, Ananda Liana Putri Daftar Isi Halaman 1. Pendahuluan........................................................................................ 4 1.1 Latar Belakang.............................................................................. 4 1.2 Tujuan Makalah............................................................................ 5 2. Isi........................................................................................................ 5 2.1 Pengertian Decision Support System (DSS)........................... 5 2.2 Mengapa Menggunakan DSS?................................................ 8 2.3 Tipe Sistem Pendukung Keputusan (DSS)............................. 8 2.4 Implementasi DSS di Dunia Kerja.......................................... 10 2.5 Tujuan Sistem Penunjang Keputusan (DSS)........................... 13 2.6 Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kelemahan DSS............................... 14 3. Penutup......................................................................................... 15 3.1 Kesimpulan............................................................................. 15 4. Daftar Pustaka.............................................................................. 16 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya. Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan: Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data. Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya. Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru. Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang. Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna. Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi: Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data riset pasar, dsb). Penformatan dan penggunaan data. Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan analisa berbasis pengambilan keputusan. Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa terhadap data. 1.2 Tujuan Makalah Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul Sistem Pendukung Keputusan ( Decision Support System ) adalah sebagai berikut : Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen; Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System ); Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System. 2. Isi 2.1 Pengertian Decision Support System (DSS) Secara Harfiah, Decission Support System, terdiri dari : 1. Decission, Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan – kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah. keputusan adalah suatu ketetapan yang diambil oleh organ yang berwenang berdasarkan kewenangan yang ada padanya. 2. Support, Yaitu suatu dukungan, pendukung atau alat. 3. System, Yaitu Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Pengertian DSS yaitu Suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah/semi terstruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis atau alat-alat dan data yang tersedia. Fungsi dari DSS yaitu membantu pengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model atau perangkat untuk menganalisa informasi, system inilah yang mendukung keputusan semi terstruktur dan tak terstruktur. Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998) ,sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem yang meyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi terstruktur . Secara umum sistem pendukung keputusan (DSS) dapat dibagi menjadi beberapa kategori : 1.     Model-driven DSS. Pada model ini akan mengakses dan memanipulasi model statistik, keuangan, optimasi, atau model simulasi. Sistem menggunakan data dan parameter yang diberikan untuk menugaskan pengambilan keputusan dalam menganalisis situasi. Sistem ini tidak membutuhkan data secara intensif. 2.     Communication-driven DSS. Sistemini mengakomodasi dukungan dari beberapa pengambilan keputusan dalam berbagai tugas. 3.      Data-driven DSS.sistem ini mengakses dan memanipulasi data runtun waktu. 4.     Document-driven DSS. Sistem ini melakukan pengaturan ,temu kembali ,memanipulasi informasi yang tidak terstruktur dalam berbagai format elektronik. 5.      Knowledge-driven DSS. Sistem ini menyelesaikan masalah tertentu yang disimpan sebagai fakta, aturan, prosedur dan struktur lain yang sejenis. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkankualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya. Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi. Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Garry & Scott Morton Grid. Matrik (Grid) ini didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan terprogram dan tak terprogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony. Gory dan Scott Morton menggambarkan jenis-jenis keputusan menurut struktur masalah, dan terstruktur hingga tidak terstruktur. Anthony menggunakan nama perencanaan strategis, pengendalian manajemen, dan pengendalian operasional untuk menjelaskan tingkat manajemen puncak, menengah dan bawah. Tahap-tahap pengambilan keputusan Simon digunakan untuk menentukan struktur masalah, masalah terstruktur merupakan suatu masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon, yaitu intelijen, rancangan, dan pilihan. Jadi, dapat dibuat algoritma, atau alternatif diidentifikasi dan dievaluasi, serta suatu solusi dipilih. Masalah tak terstruktur, sebaliknya, merupakan suatu masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap Simon di atas. Masalah semi terstruktur merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon. Gory dan Scoot Morton memisahkan masalah yang telah, pada saat itu, berhasil dipecahkan dengan komputer dari masalah yang belum terkena pengolahan komputer. Area yang berhasil dipecahkan dengan komputer dinamakan sistem keputusan terstruktur (structure decision system-SDS), dan area yang belum terkena pengolahan komputer dinamakan sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS). Gory dan Scott Morton awalnya menggunakan istilah DSS hanya untuk aplikasi komputer di masa depan. Selanjutnya istilah tersebut diterapkan pada semua aplikasi komputer yang didedikasikan untuk dukungan keputusan – baik sekarang maupun masa depan. Decision Support System dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen terutama menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan. Sistem informasi manajemen ini umumnya menghasilkan pelaporan yang terjadwal secara reguler dan tetap, berdasarkan data yang diperoleh dan diikhtisarkan dari sistem pemrosesan kegiatan atau transaksi yang dilaksanakan. Format atau bentuk dari pelaporan-pelaporan ini umumnya sudah ditentukan sebelumnya (baku). Satu bentuk pelaporan berbasiskan sistem informasi manajemen mungkin menunjukkan suatu ikhtisar realisasi penyerapan anggaran per bulan untuk setiap satuan kerja pada suatu instansi. Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports). Dewasa ini, pelaporan yang semacam itu dapat diperoleh secara on-line melalui intranet dan mungkin lebih banyak lagi laporan yang dapat dihasilkan berdasarkan kebutuhan. Jika Management Information System (MIS) menyajikan kepada penggunanya data atau informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah pasti dan tetap (terstruktur atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat kemampuan untuk keputusan yang sifatnya tidak terstruktur, di mana DSS lebih menekankan pada pengambilan keputusan atas situasi yang dengan cepat mengalami perubahan, kondisi yang memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk respon yang segera. 2.2 Mengapa Menggunakan DSS? DSS digunakan dalam sebuah perusahaan karena berbagai hal, antara lain : Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil, Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat, Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis, Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan, Adanya perubahan perilaku komputasi end-user. Dalam hal ini end-user bukanlah programmer sehingga mereka membutuhkan alat dan prosedur yang mudah untuk digunakan dan ini dipenuhi oleh DSS, Membutuhkan informasi yang akurat dan baru secara cepat, DSS sering dianggap sebagai keberhasilan dalam suatu organisasi, Manajemen mengamanatkan perlunya DSS dalam organisasi, Perlunya penghematan biaya operasional. 2.3 Tipe Sistem Pendukung Keputusan (DSS)   DSS Design Approach (Structured) Berbagai Tipe Sistem Pendukung Keputusan (DSS): Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out). Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS. 2.4 Implementasi DSS di Dunia Kerja Konsep implementasi DSS di dunia kerja adalah penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai penerbangan atau airline industry. Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada. Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem. Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini, dimana; System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen. Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen. Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada dibawah manajemen perusahaan. Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi Struktur Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/ pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah seperti dibawah ini. Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per divisi, dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis data yang berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut, sebagaimana digambarkan dalam diagram dibawah. Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business Intelligence Dashboard: Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan). Contoh implementasi aplikasi Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system pendukung keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam perusahaan: Prototipe Tampilan Dashboard untuk Pengaplikasian Business Intelligence bagi Sistem Pendukung Keputusan, Dibuat Menggunakan Tool Xcelcius Disambungkan ke Warehouse SAP-Business Intelligence Elemen-elemen yang ditampilkan: Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya dimana manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam sebelum pengaksesan dashboard. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum pengaksesan dashboard (H-1) Grafik keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan). Grafik keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan). Grafik keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan). Grafik penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel. Grafik pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah: Pembelian per klien Travel Agent Pembelian per perusahaan Pembelian per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki bandara (missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya). 2.5 Tujuan Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) Bila diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tujuan utama DSS adalah membantu manajer dan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memutuskan pemecahan suatu masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat memenuhi batasan kognitif, waktu dan ekonomis. Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai berikut : DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan tindakan. DSS memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar prosesnya berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase pengambilan keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh Mc Leod (2001) adalah : Intellegence Activity yaitu proses pencarian informasi dan data dari lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah, Design Activity yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisa kemungkinan dari tindakan yang akan dijadikan solusi, Choice Activity yaitu memilih salah satu tindakan yang telah dianalisa pada fase sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai alternatif solusi, Review Activity yaitu mengimplementasikan solusi. DSS menjadi bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau yang tidak terstruktur. DSS membantu dalam memanajemen informasi / pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena DSS dapat memiliki kemampuan untuk menerima, menyimpan, menggunakan, menurunkan dan mempresentasikan informasi / pengetahuan yang sesuai dengan keputusan yang akan diambil. DSS mendukung penilaian manajer tanpa bermaksud untuk menggantikannya. 2.6 Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kelemahan DSS Ciri Decision Support System: DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur, Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi, DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi, DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai, Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman, Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik, Meningkatkan produktifitas dan kontrol dari manajer Kelebihan DSS: Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa keuntungan- keuntungan bagi pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun McLeod (1995: 103) keuntungan-keuntungan tersebut meliputi: 1. Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan. 2. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan. 4. Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan. 5. Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya. 6. Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya. Kelemahan DSS: Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system jugamemiliki beberapa kelemahan antara lain : 1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis; 2. Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity; 3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks. 3. Penutup 3.1 Kesimpulan Kesimpulan dari makalah Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) ini adalah: Dukungan komputerisasi untuk para manajer sangatlah penting dalam berbagai kasus ataupun pengambilan keputusan di dalam organisasinya /perusahaannya, DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai, DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan tindakan, Keputusan dapat dibedakan menjadi dua yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dengan menggunakan sistem pengambilannya secara terbuka dan tertutup, 4. Daftar Pustaka http://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Keputusan http://tyatyol.blogspot.com/2012/01/dss-decision-support-system.html http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/tujuan-kelemahan-dan-kelebihan-dss/ http://trirejeki.wordpress.com/2012/12/17/decission-support-system/ 13