Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

HAKIKAT PENDIDIKAN DAN MANUSIA

2020, ranti rahmawati

Abstrak Tujuan artikel ini adalah mengetahui tentang Hakikat Pendidikan dan Manusia, dengan manfaat memberikan pengetahuan tentang pentingnya pedidikan untuk manusia karena pendidikan sebagai humanisasi upaya memanusiakan manusia. Selain itu, menjadikan manusia yang sebenarnya jika ia mampu merealisasikan hakikatnya secara total maka pendidikan adalah upaya yang dilaksanakan secara sadar untuk memahami tentang hakikat manusiaa dan pendidikan, upaya memahami arti penting dari hakikat, manusia, pendidikan dan perbedaanya pun perlu untuk kita kaji agar kita bisa memahami kenapa kita di ciftakan dan masih hidup dan merasakan pendidikan hingga saat ini. Hakikat manusia adalah hak yang di miliki oleh manusia sebagai mahluk hidup, manusia harus memenuhi hak sebagai mahluk hidup jangan sampai manusia yang hidup dimuka bumi ini sama sekali tidak memenuhi hak jasad dan ruh nya karena semua itu penting untuk dilakukan. Dengan ini manusia harus bisa memiliki ahlak/pengetahuan, dia harus mengetahui asal-usulnya, untuk apa ia diciftakan, dan kenapa ia harus mengerti arti penting pendidikan. Pendidikan adalah salah satu cara kita menggapai kesuksan dengan pendidikan manusia akan memiliki ilmu yang baik dan didalam proseslah manusia akan berhasil meskipun tidak semua jalan pendidikan akan membawa kesuksesan akan tetapi pendidikan lah yang menjadi gerbang utama meraih kesuksesan. Dan berpikirlah bahwa pendidikan sebagi ilmu yang harus dikembangkan karena ilmu yang dikembangkan akan bertambah dengan ilmu yang bermanfaatlah kesuksesan akan tercapai, jamgan sampai pendidikan malah menjerumuskan kita kejalan yang tidak disenangi oleh Allah, pendidikan harus menjadi jaln agar kita semakin dekat dengan Allah bukan sebaliknya. Pendidikan yang berarti proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau proses dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan adalah proses membentuk karakter maupun mengembangkan ilmu. Seorang guru yang mengajarkan murid adalah proses dari pendidikan yang memberikan transferan ilmu

HAKIKAT PENDIDIKAN DAN MANUSIA Nama : Ranti Rahmawati Email : rahmawatiranti806@gmail.com Mahasiswa : Program Studi Administrasi Pendidikan Abstrak Tujuan artikel ini adalah mengetahui tentang Hakikat Pendidikan dan Manusia, dengan manfaat memberikan pengetahuan tentang pentingnya pedidikan untuk manusia karena pendidikan sebagai humanisasi upaya memanusiakan manusia. Selain itu, menjadikan manusia yang sebenarnya jika ia mampu merealisasikan hakikatnya secara total maka pendidikan adalah upaya yang dilaksanakan secara sadar untuk memahami tentang hakikat manusiaa dan pendidikan, upaya memahami arti penting dari hakikat, manusia, pendidikan dan perbedaanya pun perlu untuk kita kaji agar kita bisa memahami kenapa kita di ciftakan dan masih hidup dan merasakan pendidikan hingga saat ini. Hakikat manusia adalah hak yang di miliki oleh manusia sebagai mahluk hidup, manusia harus memenuhi hak sebagai mahluk hidup jangan sampai manusia yang hidup dimuka bumi ini sama sekali tidak memenuhi hak jasad dan ruh nya karena semua itu penting untuk dilakukan. Dengan ini manusia harus bisa memiliki ahlak/pengetahuan, dia harus mengetahui asal-usulnya, untuk apa ia diciftakan, dan kenapa ia harus mengerti arti penting pendidikan. Pendidikan adalah salah satu cara kita menggapai kesuksan dengan pendidikan manusia akan memiliki ilmu yang baik dan didalam proseslah manusia akan berhasil meskipun tidak semua jalan pendidikan akan membawa kesuksesan akan tetapi pendidikan lah yang menjadi gerbang utama meraih kesuksesan. Dan berpikirlah bahwa pendidikan sebagi ilmu yang harus dikembangkan karena ilmu yang dikembangkan akan bertambah dengan ilmu yang bermanfaatlah kesuksesan akan tercapai, jamgan sampai pendidikan malah menjerumuskan kita kejalan yang tidak disenangi oleh Allah, pendidikan harus menjadi jaln agar kita semakin dekat dengan Allah bukan sebaliknya. Pendidikan yang berarti proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau  proses dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan adalah proses membentuk karakter maupun mengembangkan ilmu. Seorang guru yang mengajarkan murid adalah proses dari pendidikan yang memberikan transferan ilmu untuk masa depan. Baik disadari atau tidak setiap manusia dalam hidupnya adalah proses. PENDAHULUAN Latar Belakang Penulis menyadari pentingnya menyusun artikel ini untuk menambah wawasan tentang Hakikat Pendidikan dan Manusia dan sebagai faktor yang mendasar dalam bidang pendidikan sekaligus pengalaman untuk mahasiswa/mahasiswi sebagai pengetahuan secara langsung mengenal lebih jelas hakikat pendidikan dan manusia di kehidupan sehari-hari dan sasaran pendidikan adalah manusia, oleh karena itu seorang pendidik haruslah memiliki gambaran yang jelas siapa manusia itu sebenarnya. Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna yang memiliki ciri khas yaitu akal. Tujuan Untuk memahami tentang hakikat Untuk memahami tentang hakikat manusia Untuk memahami tentang hakikat pendidikan Untuk Hakikat Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam Metode kajian Tipe Kajian Tipe kajian ini adalah tipe kajian deskriftif yaitu dengan menggunakan gambaran dari arti hakikat, pendidikan, manusia dan arti hakikat manusia dan pendidikan itu sendiri. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu mencari sejumlah sumber yang berhubungan dengan hakikat manusia dan pendidikan mencari di berbagai sumber seperti buku, makalah yang bersuber dari internet dan artikel yang bersumber dari iternet. Jenis Data Jenis data yang digunakan penulis dalam pembuatan artikel ini adalah jenis data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Penulis mengunakan data kualitatif dengan mengambarkan dan menjelaskan hakikat manusia dan pendidikan berdasarkan dari referensi-referensi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang penulis gunakandalam pembuatan artikel ini teknik analisis dan kualitatif. Dengan menggambarkan arti hakikat manusia dan pendidikan. Metode Kajian Metode Kajian yang penulis gunakan adalah metode deduktif, yaitu dimana penulis menggambarkan arti hakikat, manusia, pendidikan sesuai referensi. KAJIAN TEORI Hakikat hak asasi manusia, hak berpendapat dan hakikat belajar dalam pendidikan karena belajar merupakan bentuk dari sebuah proses dari pengalaman hidup yang dialami untuk bertahan hidup. Hakikat Pendidikan adalah proses pembelajaran mencari ilmu yang membuat pemahaman dan pengetahuan bertambah dan mendapatkan ilmu adalah hakikat setiap manusia yang harus disyukuri. Hakikat Manusia Manusia ada di alam semesta ini bukan atas kehendak dirinya, bukan atas rencana orang tuanya, dan bukan atas restu sanak-keluarganya. Hal ini bisa dimaklumi karena tiada satu pun orang, sebelum ia dilahirkan, dapat menentukan atau merencanakan tentang kehidupan di dunia, baik merencanakan tempat kelahiranya, merencanakan siapa yang akan melahirkanya, dan merencanakan dimana ia kelak akan menetap (tinggal). Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan dengan asal-usulnya Contohnya manusia diciftakan oleh Allah untuk beribadah, manusia adalah mahluk sosial, manusia adalah mahluk yang mudah berinteraki. Hakikat Pendidikan Pengertian pendidikan Pendidikan sering kita dengar tapi taukah kamu arti dari pendidikan itu sendiri. Kata dasar pendidikan adalah kata didik. Didik berarti memelihara dan memberi latihan tentang akhlak dan kecerdasan pikirian. Sedangkan Pendidikan memiliki arti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau  kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan proses pembentukan baik itu karakter maupun ilmu, bisa saja orang yang mendidik itu juga lagi didik. Misalnya seorang guru mengajarkan matematika pada anak yang susah sekali mengerti saat itu anak tersebut sedang dididik untuk belajar ilmu dan sang guru dididik arti dari sebuah kesabaran. Makna dan arti Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiatan yang setinggi- tingginya. Pemerintah, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasana, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Jelas sekali bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dari seseorang atau kelompok untuk mendidik anak didik dengan sebuah proses yang mempunyai tujuan yang jelas. Dalam mencapai tujuan pendidikan memerlukan proses yang memakan waktu, media sebagai sarana, serta mempunyai tujuan yang jelas dan terencana. Tidak pantas kiranya mendidik tanpa tujuan dan program yang jelas.  Fungsi pendidikan Menyikapi fungsi pendidikan menurut Hasan Langgulung tersebut diatas, bahwa pendidikan mempunyai tugas penting dalam menyiapkan calon-calon atau generasi baru yang siap mengelola dan berperan aktif dalam mayarakat pada masa yang akan datang, kemudian melangsungkan pengkaderan manusia untukmelanjutkan estafet kehidupan melalui transfer ilmu pengetahuan dari para orang tua ke generasi muda, dan yang tak kalah penting adalah mempertahankan kelangsungan kebudayaan dan peradaban yang harus berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat. Hakikat Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah objek dan sekaligus pelaku pendidikan. Sebab itu sejauh mana pendidikan itu dibentuk dan diterapkan dan harus selalu disandarkan pada pengertian tentang hakikat manusia. Yang dikutip pada jurnal kependidikan islam Namun dalam impelementasinya, pembelajaran PAI di sekolah belum mampu mengarah pada substansi tujuan pembelajaran PAI tersebut, yaitu capaian pembelajaran yang mencerminkan keterpaduan antara aspek pengetahuan agama Islam (aspek kognitif), dan menjadi sarana transformasi norma dan nilai moral untuk membentuk sikap serta dapat berperan dalam mengendalikan prilaku. Semua ini berdasarkan jurnal potensi kependidikan islam yang mengutip studi pendahuluan yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, hasil rekapitulasi nilai PAI siswa SMP Negeri Leuwiliang kelas delapan dengan rata-rata antara 75-85. Artinya bahwa nilai rata-rata tersebut kategori tuntas dan termasuk hasil yang bagus. Namun hasil pembelajaran PAI tersebut, tidak mencerminkan capaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum, hal ini terlihat pada ibadah peserta didik, seperti pelaksanaan shalat di sekolah, menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik yang melaksanakan shalat zhuhur, baik sediri maupun berjamah di sekolah sekitar 70%, ada sekitar 30% peserta didik yang tidak melaksanakan shalat di sekolah dengan perilaku atau alasan seperti, ada yang sengaja menunda-nunda shalat, ada yang bermain, ngobrol dengan teman, bahkan ada yang berbohong kalau ia sudah shalat. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi peserta didik untuk melaksanakan shalat tergolong masih rendah. Di samping itu, diakui atau tidak saat ini terjadi krisis moral yang nyata dan mengkhawatirkan di tengah masyarakat yang melibatkan peserta didik. Krisis moral itu antara lain kasus peserta PEMBAHASAN Hakikat Pengertian Hakikat Hakikat adalah hak dari setiap manusia, manusia diciftakan dimuka bumi ini mempunyai haknya masing-masing: hak asasi manusia, hak berpendapat dan hakikat belajar dalam pendidikan karena belajar merupakan bentuk dari sebuah proses dari pengalaman hidup yang dialami untuk bertahan hidup. Hakikat Pendidikan adalah proses pembelajaran mencari ilmu yang membuat pemahaman dan pengetahuan bertambah dan mendapatkan ilmu adalah hakikat setiap manusia yang harus disyukuri. Hakikat Manusia Pengertian Hakikat Manusia Manusia ada di alam semesta ini bukan atas kehendak dirinya, bukan atas rencana orang tuanya, dan bukan atas restu sanak-keluarganya. Hal ini bisa dimaklumi karena tiada satu pun orang, sebelum ia dilahirkan, dapat menentukan atau merencanakan tentang kehidupan di dunia, baik merencanakan tempat kelahiranya, merencanakan siapa yang akan melahirkanya, dan merencanakan dimana ia kelak akan menetap (tinggal). Manusia dilahirkan dalam keadaan ketidaksadaran dan tiada satu pun manusia yang tahu kapan ia akan meninggal dan dan di bumi mana ia akan dikuburkan. Di samping itu tidak semua pasangan suami istri mempunyai anak atau keturunan yang bisa dikenaldengan istilah gabug atau mandul, walaupun sudah berusaha secara maksimal dengan mengeluarkan biaya sangat mahal . dan juga banyak ditemukan di masyarakat orang tua yang menginginkan anak laki-laki namun yang lahir adalah perempuan begitupun sebaliknya, bahkan yang lebih tragis banyak anak yang terlahir tidak dikehendaki ibu atau orang tuanya sehingga banyak terjadi peristiwa aborsi dan pembuangan anak, ini semua menunjukan bahwa manusia lahir semata-mata atas kehendak sang khaliq. Oleh sebab itu manusia seharusnya mengerti betapa pentingnya mengetahui hakikat manusia diciftakan dan mencari pendidikan agar menjadi manusia yang berahlak serta berilmu. Untuk itu siapapun yang merasa sebagai manusia maka ia harus bersikap dan berprilaku yang benar, baik kepada sang khaliq, sesama manusia maupun terhadap sesama mahluk lainya. Agar manusia tetap berada dalam kebenaran manusia harus berpedoman kepada Allah Swt dan mencari ilmu melalui pendidikan yang sesuai dengan syariat islam. Hakikat manusia adalah hak yang di miliki oleh manusia sebagai mahluk hidup, manusia harus memenuhi hak sebagai mahluk hidup jangan sampai manusia yang hidup dimuka bumi ini sama sekali tidak memenuhi hak jasad dan ruh nya karena semua itu penting untuk dilakukan. Dengan ini manusia harus bisa memiliki ahlak/pengetahuan, dia harus mengetahui asal-usulnya, untuk apa ia diciftakan, dan kenapa ia harus mengerti arti penting pendidikan. Tujuan Hakikat Manusia Manusia adalah mahluk hidup yang berakal, anggota populasi permukaan bumi ini, membahas tujuan hakikat manuisa diciftakan ialah untuk beribadah, dan hakikatnya untuk beribadah kepada Allah, oleh sebab itu manusia berada di dunia hendaknya memahami betul kenapa ia diciftakan dan kita sebagai manuisa harus tau tujuan hakiakt kita diciftakan sebagai manusia. Asas-Asas Hakikat Manusia Manusia sebagai mahluk Tuhan Manusia sebagai kesatuan badan dan roh Manusia sebagai makhluk individu Manusia sebagai makhluk sosial Manusia sebagai makhluk berbudaya Manusia sebagai makhluk susila Manusia sebagai makhluk beragama Hakikat Pendidikan Pengertian Hakikat Pendidikan Pendidikan adalah salah satu pokok penting dalam kehidupan manusia, semua harus ada daya dan upaya yang bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Pendidikan merupakan upaya mengembangkan atau mendidik seluruh mayarakat dari jenjang Tk sampai perguruan tinggi. Pendidikan tidak hanya dipandang kegiatan menanamkan pengetahuan untuk masa depan, namun harus berbicara sejauh mana mampu memberikan pengaruh positif bagi menyelesaikan permasalahan yang di hadapi. Masa yang telah berlalu menjadi patokan dasar untuk arah pengembangan selanjutnya, sehingga dengan istilah lain dasar pengembangan pendidikan berpijak pada akar sejarah, akar pengetahuan pendidikan, akar ilmu dan akar pemikiran. Sanford W. Reitman menyatakan “Dasar pengembangan atau lebih dikenal dengan fondasi-fondasi pendidikan yang merupakan fakta-fakta dan prinsip-prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan-kebijakan dan praktik pendidikan yang berharga dan efektif. Prinsip-prinsip ini adalah dasar dibangunnya rumah pendidikan. Jika dasar itu adalah substansial, sandaran dari struktur itu kemungkinan akan kuat, dan sebaliknya”. Makna dan arti Pendidikan Pendidikan sering kita dengar tapi taukah kamu arti dari pendidikan itu sendiri. Kata dasar pendidikan adalah kata didik. Didik berarti memelihara dan memberi latihan tentang akhlak dan kecerdasan pikirian. Pendidikan yang berarti proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau  proses dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan adalah proses membentuk karakter maupun mengembangkan ilmu. Seorang guru yang mengajarkan murid adalah proses dari pendidikan yang memberikan transferan ilmu untuk masa depan. Baik disadari atau tidak setiap manusia dalam hidupnya adalah proses. Semua ada prosesnya maka jangan merasa sudah ahli dalam suatu bidang dan merasa sudah tidak memerlukan pengetahuan lagi,manusia akan tetap memerlukan pendidikan meskipun sudah merasa pintar karena pendidikan itu penting untuk menumbuhkan karakter yang baik. Pendidikan mempunyai arti dari kata dasar yaitu “didik” dalam kamus besar bahasa indonesia diartikan memelihara dan memberi latihan (anjuran, tuntunan dan pimpinan) mengenal akhlak dan kecerdasan pikiran. Kata benda “pendidikan” yaitu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran, proses, perbuatan dan cara mendidik. Dari pengertian tadi kita dapat memahami bahwa pendidikan adalah suatu proses tuntunan, arahan kepada peserta didik dan mempunyai tujuan yang jelas. Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiatan yang setinggi- tingginya. Pemerintah, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasana, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Jelas sekali bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dari seseorang atau kelompok untuk mendidik anak didik dengan sebuah proses yang mempunyai tujuan yang jelas. Untuk mencapai tujua, tenaga pendidikan ataupun peserta didik harus memahami dan memerlukan proses yang memakan waktu, alat, media serta mempunyai tujuan yang jelas dan terencana agar mencapai apa yang diinginkan jangan sampai Fungsi pendidikan Fungsi dari pendidikan adalah mengembagkan pengetahuan yang terdapat pada diri manusia dam menggunakan akal sehat agar bisa perpikir secara baik. Fungsi penting dari pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan, karakter, kepribadian dan perilakunya agar berahlak mulia, serta bermartabat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara., mematuhi aturan serta norma dan hukum yang berlaku. Menurut Hasan Langgulung, pendidikan Islam ialah pendidikan yang memiliki macam fungsi sebagai berikut: Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan     datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkut dengan peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan dan kesatuan suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat menyikapi itu sendiri. Menyikapi fungsi pendidikan menurut Hasan Langgulung tersebut diatas, bahwa pendidikan mempunyai tugas penting dalam menyiapkan calon-calon atau generasi baru yang siap mengelola dan berperan aktif dalam mayarakat pada masa yang akan datang, kemudian melangsungkan pengkaderan manusia untukmelanjutkan estafet kehidupan melalui transfer ilmu pengetahuan dari para orang tua ke generasi muda, dan yang tak kalah penting adalah mempertahankan kelangsungan kebudayaan dan peradaban yang harus berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat. Fungsi lain dari pendidikan yaitu berfungsi untuk memngubah pola piker menjadi lebih baik, mecerdaskan. Fungsi Pendidikan yang lain bahwa, pendidikan turut andil dalam memberikan corak dan arah pada kehidupan pada masyarakat mendatang. Pada dasarnya pendidikanlah yang membuat generasi dan penerus masa depan berpotensi, dengan mengembangkan minat bakat peserta didik dikembangkan sesuai dengan kemampuan yang menjadi salah satu patokan minat bakat ditu dikembangkan. Jadi pendidikan sangat penting untuk masyarakat Indonesia agar Negara Indonesia termasuk Negara berkembang dan mencetak generasi-generasi unggul yang diharapkan oleh Negara Indonesia tercinta. Arti pendidikan Pendidikan adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati oleh setiap manusia. Pendidikan adalah gerbang awal kita meraih kesuksesan dalam kehidupan dengan terus belajar dan belajar agar menjadi generasi yang unggul baik moral ataupun intelektual, meskipun dinegara Indonesia ini masih minim akan pendidikan yang tinggi akan tetapi kita sebagai warga Negara indoesia harus bangga ketika pemerintah menyediakan layanan-layanan geratis di sekolah formal ataupun nonformal, meskipun pendidikan tidak menjamin kesuksesan akan tetapi pendidikanlah jalan dan gerbang awal kita mendapatkan kesuksesan yang akan kita raih dimasa depan. Pendidikan adalah cara untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri seseorang. Jika orang yang sudah dibekali ilmu saja terbukti masih ada atau bahkan banyak yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak dibekali ilmu sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka akan lebih kesulitan dalam mengembangkan hal-hal yang di pikirkan dengan tujuan untuk mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan yang lebih baik. Proses hidup membutuhkan kerja keras, dan dengan pendidikan lah kerja keras lahhal yang diimpikan tersebut bisa tercapai. Jangan pikirkan perkataan-perkataan dari orang lain, tetap berjalan dan berproses dalam sebuah perjuangan yang sedang ditekuni saat ini, semua akan sukses dengan caranya masing-masing percaya bahwa allah maha melihat, karena setiap manusia tetap membutuhkan pendidikan, pengetahuan dan pemahaman yang luas. Meskipun pendidikan tidak menjamin kesuksesan seseorang, tapi pendidikan akan membekali kita kualitas diri yang lebih baik sehingga kita akan lebih berpeluang untuk mendapatkan apa yang anda cita-citakan. Pendidikan merupakan salah satu jalan penting untuk mengembangkan semua impian kita. Pendidikan adalah prioritas untuk menjuju kearah yang lebih baik, dan untuk masa depan yang lebih layak buat anda Tujuan Pendidikan sebagai Ilmu Pendidikan adalah salah satu cara kita menggapai kesuksan dengan pendidikan manusia akan memiliki ilmu yang baik dan didalam proseslah manusia akan berhasil meskipun tidak semua jalan pendidikan akan membawa kesuksesan akan tetapi pendidikan lah yang menjadi gerbang utama meraih kesuksesan. Dan berpikirlah bahwa pendidikan sebagi ilmu yang harus dikembangkan karena ilmu yang dikembangkan akan bertambah dengan ilmu yang bermanfaatlah kesuksesan akan tercapai, jamgan sampai pendidikan malah menjerumuskan kita kejalan yang tidak disenangi oleh Allah, pendidikan harus menjadi jaln agar kita semakin dekat dengan Allah bukan sebaliknya. Dan dalam pendidikan pun harus adanya pelatihan mutu guru dan menngenal Kempok Kerja Guru (KKG) ini adalah organisasi guru nonstruktural yang bersifat keilmuan, mandiri, dan tidak mempunyai hubungan hirarkis dengan lembaga lain. KKG sebagai wadah keilmuan dalam pengembangan kompetensi profesionali guru SD yang bertujuan untuk: Memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di pusat kegiatan guru SD berdasarkan masalah dan kesulitan yang dihadapi Memberikan bantuan profesional kepada para guru SD di sekolah Meningkatkan pemahaman, keilmuan, keterampilan serta pengembangan sikap profesional guru SD berdasarkan kekeluargaan dan saling mengisi (sharing) Meningkatkan pengelolaan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Harun Al Rasyid, bahwa keberadaan kelompok atau musyawarah guru sangat membantu dalam melaksanakan tugas profesinya, baik dalam membahas atau mendiskusikan materi pelajaran yang maupun dalam pengembangan media pembelajaran KKG ini penting bagi seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, khususnya dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula guru belajar memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukan agar bisa mendidik perserta didik dengan sesuai standar. Manfaat Hakikat Pendidikan, diantaranya sebagai berikut : Mendapatkan Ilmu pengetahuan Membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik Memberikan informasi Kualifikasi professional Mencegah pembentukan generasi “bodoh” Menambah pengalaman siswa Mediasi fungsi sosial dalam masyarakat Tingkatkan kreativitas Cegah kejahatan Tingkatkan produktivitas Optimalkan bakat seseorang Model karakter bangsa Menciptakan generasi penerus bangsa Bentuk mentalitas ilmiah Tingkatkan pemikiran individu Meningkatkan standar hidup manusia Menciptakan anak-anak cerdas bangsa Mengangkat derajad anak-anak bangsa Memastikan integrasi social Mencapai Aktualisasi Diri. Hakikat Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam Hakikat manusia dan Implikasinya pada pendidikan islam kita harus tau Allah menciftakan manusia untuk beribadah dan tidak semata-mata untuk bersenang-senang kita harus belajar dan terus belajar dengan mencari pendidikan sampai kapan pun agar kita bisa mengimplikasinya dalam kehidupan dan pendidikan islam. Niatkan semua karena ibadah karena pendidikan dalam islam adalah salah satu jalan untuk membuat manusia berwawasan yang luas agar bisa memahami arti penting dari hakikat manusia dan pendidikan . Dalam mencari pengeteahuan manusia akan mengalami proses dalam mencari pendidikan, arti penting pendidikan, cara untuk mendapatkan pendidikan, kurikulum, dan penilaian terhadap apa yang didapatkan dan seterusnya. Hubungan Kemampuan Membaca Al Qur’an dan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan disinilah kita harus bisa mengkaji pendidikan dan manusia karena saling berhubungan manusia tidak bisa terlepas dalam pendidikan, dan pendidikan tidak terlepas dari Al-Quran. Penguatan Motivasi Shalat dan Karakter Peserta Didik melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam juga sangat penting diterapkan. Pendidikan merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan, diharapkan manusia mampu mengembangkan potensinya secara optimal melalui kemampuan berbahasa dan berpikir. Pendidikan sebagai usaha sadar mengarahkan perkembangan manusia yang bertujuan untuk mendewasakan manusia, agar mereka mampu menolong dirinya sendiri. Sasaran pembelajaran PAI secara teori maupun praktik harus mampu memberikan pandangan yang tepat dan terarah tentang kemungkinan-kemungkinan yang objektif dari proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Hal ini ditegaskan oleh Ibnu Sina dalam Abudin Nata, bahwa pendidikan dalam Islam harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Pendidikan dalam Islam harus diarahkan pada upaya mempersiapkan peserta didik agar dapat hidup di masyarakat secara bersama-sama. Namun dalam impelementasinya, pembelajaran PAI di sekolah belum mampu mengarah pada substansi tujuan pembelajaran PAI tersebut, yaitu capaian pembelajaran yang mencerminkan keterpaduan antara aspek pengetahuan agama Islam (aspek kognitif), dan menjadi sarana transformasi norma dan nilai moral untuk membentuk sikap serta dapat berperan dalam mengendalikan prilaku. Semua ini berdasarkan jurnal potensi kependidikan islam yang mengutip studi pendahuluan yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, hasil rekapitulasi nilai PAI siswa SMP Negeri Leuwiliang kelas delapan dengan rata-rata antara 75-85. Artinya bahwa nilai rata-rata tersebut kategori tuntas dan termasuk hasil yang bagus. Namun hasil pembelajaran PAI tersebut, tidak mencerminkan capaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum, hal ini terlihat pada ibadah peserta didik, seperti pelaksanaan shalat di sekolah, menunjukkan bahwa rata-rata peserta didik yang melaksanakan shalat zhuhur, baik sediri maupun berjamah di sekolah sekitar 70%, ada sekitar 30% peserta didik yang tidak melaksanakan shalat di sekolah dengan perilaku atau alasan seperti, ada yang sengaja menunda-nunda shalat, ada yang bermain, ngobrol dengan teman, bahkan ada yang berbohong kalau ia sudah shalat. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi peserta didik untuk melaksanakan shalat tergolong masih rendah. Di samping itu, diakui atau tidak saat ini terjadi krisis moral yang nyata dan mengkhawatirkan di tengah masyarakat yang melibatkan peserta didik. Krisis moral itu antara lain kasus peserta Dalam proses terjadinya manusia ada beberapa hal yang harus kita ketahui diantaranya : Pemahaman tentang hakikat manusia, poses kejadian manusia, potensi dasar manusia, tugas dan fungsi penciptaan manusia, serta implikasinya dalam pendidikan. Proses kejadian manusia dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang berbicara tentang proses kejadian manusia, ada yang menerangkan secara umum, seperti pada surah: (Q.S Al-Insan ayat 2, Q.S As-Sajada ayat 8-9, Q.S An-Najm ayat 32, dan seterusnya. Kemudian ada yang menerangkan secara rinci seperti Q.S Al-Mu’minun ayat 12-14, dan Q.S Al-Hajj ayat : 5) Diantara ayat-ayat tersebut banyak yang memakai redaksi  “khalaqa” dari pada “ja’ala”. Hal ini memiliki makna tersendiri dalam konteks tentang penciptaan manusia. Kata “khalaqa” mengandung pengertian “ibda’al-syai’min ghairi ashl, wa la ihtida” (Penciptaan sesuatu tanpa asal dan tanpa contoh terlebih dahulu), sedangkan kata “ja’ala” yang biasa diartikan menjadikan, merupakan lafadz yang bersifat umum yang berkaitan dengan semua aktivitas dan perbuatan. M Quraish Syihab mengatakan lafadz “khalaqa” memberikan aksentuasi tentang kehebatan dan kebesaran atau keagungan Allah dalam ciptaan-Nya, sedangkan “ja’ala” mengandung aksentuasi terhadap manfaat yang harus atau dapat diperoleh dari sesuatu yang dijadikan itu. Seperti pada Q.S Ar-rum : 21 dan Q.S Ali Imran : 190-191. Secara umum manusia berasal dari tanah ini dapat dipahami bahwa ternyata dalam tubuh manusia itu terdapat unsur kimiawi yang ada dalam tanah yang akan kembali kepada tanah. Dari sinilah dapat dipahami bahwa manusia dibentuk dari komponen-komponen yang dikandung dalam tanah, yaitu komponen atom yang membentuk molekul-molekul yang terdapat dalam tanah dan jasat manusia. Kata “thin” dan “turab”, memiliki arti tanah yang mengandung air, dari sinilah tumbuh segala tanaman yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai makanan. Intisari makanan tersebut sebagiannya akan membentuk spermatozoa, yakni sel mani (ma’in mahin/ air yang hina) yang apabila masuk ke dalam sel telor bisa menimbulkan pembuahan, inilah barangkali yang ditunjukkan oleh ayat “min sulalah min thin”. Selanjutnya proses penciptaan manusia, seperti yang ditunjukkan dalam Q.S Al-Mu’minun, dilakukan dalam dua fase, fase pertama, yaitu fase fisik/materi, melalui tahapan: Nuthfah (periode ovum) Alaqah Mudlghah atau pembentuk organ-organ penting Idham (tulang) lahm (daging). Dan fase kedua yaitu fase nonmateri, seperti yang terdapat dalam ayat “tsumma ansya’nahu khalqan akhar”. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahap nuthfah. Tahap atau masa ini biasa dinamakan periode ovum dimana pertemuan antara sel kelamin bapak (sperma) dan sel kelamin ibu (ovum) bersatu kedua intinya dan membentuk suatu zat baru dalam rahim ibu (fii qaraarin makiin). Pertemuan antara kedua sel tersebut dalam Al-Qur’an disebut “nuthfah amsaj”, yakni percampuran air mani laki-laki dan sel telor perempuan, melalui suatu proses sehingga memunculkan “ma’in da-fiq” atau air yang terpancar ketika berkumpul (bersenggama).  Tahap ‘alaqah. Para mufassir menerjemahkan ‘alaqah dengan segumpal darah atau darah yang membeku, seperti Al-Lusi, al-Maraghi, Ath-Thabathaba’I hamka, dan sebagainya. Tetapi sementara ahli kedokteran, antara lain Mauricce Bucaille menyatakan bahwa terjemahan yang tepat untuk ‘alaqah adalah “sesuatu yang melekat”, dan ini sesuai dengan penemuan sains moderen, bahwa setelah proses nuthfah atau periode ovum terjadilah zat baru yang kemudian membelah menjadi dua, empat, delapan dan seterusnya sambil bergerak menuju ke kantong kehamilan dan melekat, berdempet serta masuk ke dinding rahim, inilah yang kemudian disebut ‘alaqah. Tahap mudlghah. Ibnu Katsir mengatakan mudlghah sebagai “qit’ah ka al-bidl’ah min al-lahm la syaki fiha wala takhthith”, yakni sepotong daging yang tidak berbentuk dan tidak berukuran, mudlghah inilah yang kemudian membentuk organ-organ penting dalam perkembangan selanjutnya. Yaitu ‘idham (tulang) yang dibentuk dari elemen-elemen atau bahan-bahan yang terdapat dalam mudlghah,  Lahm (daging) Lahm (daging) yaitu yang juga dibentuk dari elemen mudlghah. Setelah itu Allah menjadikannya makhluk yang berbentuk lain yakni bukan sekedar fisik, materi, jasad, tetapi juga nonfisik. “al-insya” disini mengandung arti  “I-jad al-syai’wa tarbiyatuh” (mewujudkan sesuatu dan memeliharanya). Arti ayat tersebut tidak memakai kata “al-khalq” yang berarti juga menciptakan, hal ini menurut ath-Thabathaba’I, karena pemakaian kata “al-insya’” menunjukkkan terjadinya sesuatu hal yang baru yang tidak dicakup dan tidak diiringi oleh materi sebelumnya. Pada tahap inilah, menurut Sayyid Qutub, merupakan tahap yang membedakan manusia dengan hewan atau makhluk lainnya, pada tahap tersebut manusia memiliki ciri-ciri istimewa. Dari uraian tentang proses kejadian manusia tersebut, maka dapat ditemukan nilai-nilai pendidikan sebagai berikut; Bahwa salah satu cara yang ditempuh oleh Al-Qur’an dalam menghantarkan manusia untuk menghayati petunjuk-petunjuk Allah ialah dengan cara memperkenalkan jati diri manusia itu sendiri, bagaimana asal kejadiannya, dari mana datangnya, dan seterusnya. Di sisi lain juga ditegaskan bahwa mengenal manusia merupakan media untuk mengenal Tuhan-Nya (man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu”). Bahwa proses kejadian manusia menurut Al-Qur’an pada dasarnya melalui dua proses dengan enam tahap, yaitu proses fisik/jasad dan prodses nonfisik atau immateri. Secara fisik manusia berproses dari nuthfah, kemudian ‘alaqah, mudlghah, ‘idham dan lahm yang membungkus ‘idham atau mengikuti bentuk rangka yang menggambarkan bentuk manusia. Sedangkan secara non-fisik, yaitu merupakan tahap peniupan roh pada diri manusia sehingga ia berbeda dengan makhluk lainnya. Pada saat ini menusia memiliki berbagai potensi, fitrah dan hikmah yang hebat dan unik, baik lahir maupun batin. Pendidikan dalam Islam antara lain diarahkan pada pengembangan jasmani dan rohani manusia secara harmonis, serta pengembangan fitrah manusia secara terpadu. Bahwa proses kejadian manusia yang tertuang dalam Al-Qur’an tersebut ternyata semakin diperkuat oleh penemuan-penemuan ilmiah, sehingga lebih memperkuat keyakinan manusia akan kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Allah. Pendidikan dalam Islam antara lain juga diarahkan kepada pengembangan semangat ilmiah untuk mencari dan menemukan kebenaran ayat-ayatNya. PENUTUP Simpulan Hakikat manusia dan pendidikan nerkaitan dengan erat Sebagai konsekuensi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi, maka manusia merupakan: makhluk ciptaan Tuhan, makhluk yang terlahir dalam kondisi tidak berdaya (kertas bersih), membutuhkan bantuan dari orang lain, makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, makhluk yang memiliki akal budi, makhluk yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu, makhluk yang mempunyai kemampuan berbahasa, makhluk yang mampu membuat perangkat peralatan, makhluk sosial yang mampu bekerja sama, makhluk yang mampu mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, makhluk yang hidup atas dasar prinsipprinsip ekonomi, makhluk yang beragama, makhluk rasional yang bebas bertindak berdasarkan alasan moral, makhluk dengan kontrak sosial untuk menghargai dan menjaga hak orang lain. Masa lampau menjadi pondasi dasar untuk pijakan bagi pengembangan selanjutnya. Sehingga dengan istilah lain dasar pengembangan pendidikan berpijak pada akar historis, akar filosofis, akar sosiologis dan akar psikologis. Dasar pengembangan atau lebih dikenal dengan fondasi-fondasi pendidikan yang merupakan fakta-fakta dan prinsip-prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan-kebijakan dan praktik pendidikan yang berharga dan efektif. Prinsip-prinsip ini adalah dasar dibangunnya rumah pendidikan. Saran Sebagai mahasiswa penting memahami pengertian hakikat manusia dan pendidikan agar bisa menerapkan hakikat manusia di dunia pendidikan, dan penulis mengharapakan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan kata dalam penulisan ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan penulis lebih baik ke depannya dalam penulisan artikel. Harapan penulis dengan ditulisnya artikel ini bisa berguna bagi kita semua untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dibidang pengantar pendidikan. Kurang dan lebihnya tentang artikel ini penulis meminta maaf yang sebesar besarnya. DAFTAR PUSTAKA Asy-Syirbaany, Ridwan. 2009. Membentuk Pribadi Lebih Islam. Jakarta Selatan: PT INTIMEDIA CIPTANUSANTARA S. Sumantri, Muhammad. Hakikat Manusia (Tulisan dapat di akses di http://repository.ut.ac.id/4028/1/MKDK4001-M1.pdf Diakses pada 12 Februari 2020 pukul 13.19) S. Sumantri, Muhammad. Asas Hakikat Manusia (Tulisan dapat di akses di http://repository.ut.ac.id/4028/1/MKDK4001-M1.pdf) Karyatulisku, 2020. Hakikat menuru Ahli. (Tulisan dapat di akses di https://karyatulisku.com/hakikat-belajar-hakikat-pembelajaran-hasil-belajar/ Diakses pada 12 Februari 2020 pukul 20.40) Roji, Fatkhur. 2020. Tujuan Hakikat Manusia. (Tulisan dapat di akses di http://www-kompas-com-cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/fatkhurroji Diakses pada 12 Februari 2020 pukul 19.30) QURAN, AL. 2020. Tujuan hakikat manusia Q.S Ad-Dzariyaat : 56) Ismail, Mahrifat. 2017. Pendidikan. (Tulisan dapat di akses di https://mahrifat-ismail24.blogspot.com/2018/12/hakikat-pendidikan-dan-ilmu-pendidikan.html Diakses pada 14 Februari 2020 pukul 20.00) S. Sumantri, Muhammad. Hakikat pendidikan. (Tulisan dapat di akses di http://repository.ut.ac.id/4028/1/MKDK4001-M1.pdf Diakses pada 14 Februari 2020 pukul 20.26) Ubay, 2020. Manfaat Pendidikan. (Tulisan dapat di akses di https://adalah.co.id/pendidikan/ Diakses pada 15 Februari 2020 pukul 13.03) Zainuddin, HM. 2020. Hakikat Manusia dan Implikasinya Pada Pendidikan Islam. (Tulisan dapat di akses di https://www.uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/hakekat-manusia-dan-implikasinya-dalam-pendidikan.html Diakses pada 15 Februari 2020 pukul 01.19) Palettei, Arsyad Djamaluddin; Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019). Pengaruh Kelompok Kerja Guru (KKG) Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia (JPDI) 4 (2), 53 – 58 (Tulisan dapat diakses di https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPDI/article/view/1522 Diakses pada 17 Februari 2020 pukul 21:19 ) Arsyad, Arsyad dan Salahudin. 2018. “Hubungan Kemampuan Membaca Al Qur’an dan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)”. EDUKASI; Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan. 16 No. 2: 166-178 (Tulisan dapat diakses di Website: http://jurnaledukasikemenag.org Diakses pada 17 Februari 2020 pukul 21:20 ) Arsyad, Arsyad, Sulfemi, Wahyu Bagja, Fajartriani Tia. 2020. “Penguatan Motivasi Shalat dan Karakter Peserta Didik melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.” POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. 6, No. 2: 185-204. (Tulisan dapat diakses di http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/potensia/article/view/9662 Diakses pada 17 Februari 2020 pukul 21:27 )