Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Informatika dan Rekayasa Elektronik
Routers have important functions in the network, especially the internet. Routers can connect several network segments so that they can communicate with other users even though they are separated by a great distance (Sofana, 2013). IPv4 was originally a 32-bit binary number that was used to identify hosts on the network, after successful use by internet users then a new problem arises where IPv4 cannot accommodate Internet users in the future because it runs out of IPv4 addresses. Then IPv6 was created with the aim to provide more addressing than IPv4 (Sugeng, 2015). The problem is seen from the difference in the bit width between IPv4 and IPv6 whether it affects the CPU performance of the computer and the performance of data sent, average speed on the network. Then there will be research on the comparative performance of the CPU load and the performance of the data sent, the average speed of the computer network on the implementation of IPv4 and IPv6 using Passmark Advance Network ...
Komunikasi melalui jaringan internet tidak akan pernah terlepas dengan Internet Protocol yang merupakan sumber daya pengalamatan jaringan internet yang sifatnya terbatas. Sejak konsep TCP/IP dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat tahun 1960 dan mulai dipergunakan secara komersil pada tahun 1986. Sejak itu permintaan alamat IPv4 terus meningkat. Internet Protokol versi 4 (IPv4) memiliki 4 miliar alamat unik, dan menurut data yang ada diperkirakan alokasi IPv4 akan habis dalam beberapa tahun ke depan. Dalam menghadapi semakin terbatasnya IPv4 tersebut, dibuatlah konsep pengalamatan baru IPv6 yang memiliki jumlah alamat 6,5 x 1038 alamat unik. Dalam 5 tahun terakhir Indonesia telah bersiap untuk menghadapi migrasi IPv6. Pemerintah yang diwakili oleh menkominfo membentuk Indonesia IPv6 Task Force (ID-IPv6TF) yang menghasilkan roadmap migrasi IPv6 yang seharusnya telah berakhir 2012. Seiring berjalannya waktu, kelihatannya migrasi ke IPv6 belum mendapatkan capaian yang memuaskan. Dengan bergantinya stakeholder pemegang kebijakan, juga menyebabkan semakin tidak jelasnya migrasi IPv6 yang ditandai belum adanya roadmap baru sebagai pegangangan bagi penyelenggara Jaringan Internet di Indonesia. Penelitian ini akan melakukan evaluasi sejauh mana kesiapan dan capaian migrasi dari IPv4 ke IPv6 di Indonesia yang sudah dicanangkan tercapai di akhir 2012 pada tingkat Penyelenggara Jaringan Internet
PINTER : Jurnal Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
DESAIN DAN IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6 (IPv6) DI KELAS UNIT PELAYANAN TEKNIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (UPT TIK) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTATujuan dari penelitian ini adalah terciptanya migrasi IPv6 dalam skala kecil yang akan diterapkan pada kelas A Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan dapat digunakan dengan baik dan optimal. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: identifikasi masalah dan pengumpulan data, desain dan implementasi pada IPv6. Pada penerapan IPv6 tidak dapat dilakukan dalam yang singkat karena jaringan IPv4 masih mendominasi dan idenya adalah penerapan IPv6 tanpa merusak infrastruktur yang ada sebelumnya pada IPv4. Oleh karena itu, Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan untuk bermigrasi dari IPv4 ke IPv6 dengan Metode Rekaya Teknik.Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik dual stack dengan pembanding native IPv4 dan IPv6. Mekanisme transisi gunakan untuk menghubungkan site IPv6 yang terpisah oleh jaringan IPv4 sehingga bisa terkoneksi dengan IPv6 lainnya.Sebelum menerapkan desain dan implementasi pada kelas A, IPv4 dan IPv6 ...
Perkembangan jaringan internet dan jaringan akhir-akhir ini telah membuat Internet Protocol (IP) yang merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan zaman. Saat ini ada berbagai macam aplikasi yang memang sangat membutuhkan internet, diantaranya seperti File Transfer Protocol (FTP), surat elektronik (e-mail), remote access, Multimedia yang menggunakan internet dan lain sebagainya. Perkembangan ini telah membuat terlampauinya kapasitas jaringan berbasis internet protocol (IP) untuk menyuplai layanan dan fungsi yang diperlukan. Sebuah lingkungan seperti internet membutuhkan dukungan pada lalu-lintas data secara real time maupun fungsi keamanan. Kebutuhan akan fungsi keamanan saat ini sangat sulit dipenuhi oleh jaringan yang menggunakan IPv4. IPv6 over IPv4 tunneling merupakan salah satu metode untuk mengatasi masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Fungsi ini digunakan agar host yang diimplementasikan pada jaringan IPv6 dapat berkomunikasi dengan host melalui jaringan IPv4 yang sudah ada. IPv6 tunneling dikembangkan untuk menanggulangi keterbatasan sumber daya internet protocol yang sudah mulai habis, selain itu juga solusi alternatif agar IPv6 yang memiliki beberapa kelebihan ini bisa dipakai secara bersamaan dengan jaringan IPv4. Dengan mengunakan koneksi jaringan IPv6, ping timeout dapat dikurangi serta kebutuhan akan hop menuju IPv6 lebih pendek. Jaringan yang dibangun yakni mengimplementasikan jaringan IPv6 yang melakukan interkoneksi antara IPv4 dan IPv6 dalam bentuk mekanisme tunneling yang menyediakan koneksi IPv6 melalui IPv4 (IPv6 Over IPv4 Tunneling) pada jaringan LAN Taman Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran. Dari hasil yang didapatkan dengan menggunakan koneksi jaringan IPv6, dapat meningkatkan performa jaringan komputer pada instansi Taman Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, serta ping timeout bisa dikurangi dan kebutuhan akan hop menuju IPv6 cloud lebih pendek. Kata kunci : IPv4, IPv6, Kualitas jaringan
Sejak pelepasan IPv4 pada awal tahun 90-an, pengalamatan dengan IPv4 yang berbasis 32 bit tidak lama lagi akan habis, hal seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia akan perangkat teknologi yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi data. Maka dari itu, diperkenalkanlah IP versi 6 (IPv6) sebagai solusi untuk menambah alokasi pengalamatan IP. IPv6 sebagai standard baru harus mampu berinterkoneksi dengan IPv4 yang sudah umum digunakan. Karena pada dasarnya IPv6 tidak kompatibel dengan IPv4 maka diperlukan suatu mekanisme tertentu agar IPv6 ini dapat berinterkoneksi dengan IPv4. Mekanisme dasar transisi dari IPv4 ke IPv6 diantaranya, Dual IP Stack, Tunneling, Translasi protokol. Sistem tunneling adalah sistem yang menghubungkan antara jaringan IPv4 ke jaringan IPv6 dengan menggunakan tunnel broker.
ABSTRAKOSPF (Open Shortest Path First) adalah suatu routing protokol bersifat terbuka dan didukung oleh berbagai perangkat network. IPv4 telah mencapai batas maksimum dalam jumlah alamat sehingga IPv6 merupakan solusi dalam hal tersebut. Seperti IPv4, IPv6 juga sudah mulai diimplementasikan untuk routing protokol OSPF, oleh karena itu pada penelitian ini akan dirancang suatu routing protokol OSPF IPv6 dan sebagai bahan perbandingan akan dibandingkan dengan OSPF IPv4. Software Cisco Packet Tracer 5.3 digunakan untuk mensimulasikan perancangan jaringan yang dibuat. Pada penelitian ini akan dibandingkan 2 buah jaringan berbasis routing protokol OSPF, yaitu OSPF untuk IPv4 dan IPv6. Skenario pertama dilakukan 100 kali dalam 5 kasus untuk mengetahui nilai delay OSPF IPv4 dan OSPF IPv6. Skenario kedua dilakukan pemutusan link dilakukan sebanyak 30 kali, hal yang dilihat dari pengujian ini adalah hasil trace route dari cost yang ada. Skenario ketiga dilakukan dengan mengamati waktu konverg...
Internet Protocol yang banyak kita gunakan saat ini untuk komunikasi di internet adalah IPv4. Penggunaan IPv4 yang telah lebih dari 30 tahun menyebabkan kapasitas alamat yang tersedia semakin terbatas. Saat ini muncul IP generasi baru (IPnext generation) yaitu IPv6. IPv6 hadir sebagai pengganti IPv4 dengan beberapa fitur untuk menutupi kelemahan IPv4. Internet Protocol v6 (IPv6) menawarkan fitur-fitur terbaru dalam teknologi internet seperti ruang pengalamatan yang jauh lebih besar, fitur keamanan IPSec, penanganan lalu lintas multimedia di internet, dan lain-lain.. Pada penulisan ini berisi tentang analisa penerapan beberapa metode transisi dari IPv4 ke IPv6, yaitu metode dual stack, tunneling, dan translation. Analisa dari metode – metode yang ada akan melihat uji konektivitas antar perangkat, serta penjelasan mengenai informasi paket data yang dikirimkan antar perangkat, serta analisa kebutuhan migrasi IPv4 ke IPv6 di lingkungan SMKN 1 Karawang.
Jurnal Teknik Informatika (J-Tifa)
Komparasi Unjuk Kerja File Transfer Protokol (FTP) Pada IPv4 Dan IPv6 Di Laboratorium Jaringan Teknik Informatika UMMUPada penelitian ini dilakukan Analisa pengujian perbandingan kualitas jaringan IPv4, IPv6 dan 6to4 di Laboraturium Teknik Informatika UMMU. Dengan menggunakan FTP Server, untuk membandingkan hasil yang terbaik dan nilai Quality Of Service (QOS) berupa Delay, Throughput dan Packet Loss. Penelitian ini menggunakan software Mikrotik sebagai Router untuk menghubungkan antara jaringan IPv4, IPv6 dan 6to4 Tunneling. dan software VSFTPD berfungsi sebagai Server yang memberikan service untuk melakukan penukaran file dari permintaan FTP Client pada jaringan IPv4, IPv6 dan 6to4. Pengimplementasian tiap - tiap konfigurasi akan ditentukan dari hasil downloads dan upload. Sehingga dapat mengetahui nilai terbaik dari masing – masing IP Address yang akan di uji coba. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat ditarik kesimpulan Perbandingan Trougphut dari IPv4, IPv6 dan 6to4 Tunneling dapat di lihat dari hasil perbandingan yaitu dengan nilai rata-rata yang berbeda-beda pada pengujian dari tes...
Telekomunikasi atau komunikasi jarak jauh merupakan salah satu sektor kehidupan yang terus mengalami perkembangan yang pesat. Hal yang wajar mengingat manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu mempunyai keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain, baik yang berada di sekitarnya, maupun yang berada sangat jauh di belahan dunia lainnya. Dahulu kala, telekomunikasi masih menggunakan cara yang manual, yaitu menggunakan burung merpati, namun seiring majunya dunia keilmuan, mulai ditemukan teknologi-teknologi yang dapat memudahkan komunikasi, yaitu telegraf oleh Samuel F.B. Morse dan Alexander Brain pada tahun 1837, telepon oleh Antonio Meucci tahun 1876, telegram tahun 1920 dan tentunya internet pada tahun 1980-an. Dari sekian banyak teknologi yang ada saat ini, internet menjadi teknologi telekomunikasi yang hampir semua orang di dunia menggunakannya. Kebutuhan akan internet terus meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia, bahkan bisa dibilang menjadi candu bagi sebagian kalangan. Selain sebagai sarana telekomunikasi, internet juga digunakan untuk hal-hal yang bersifat entertainment seperti streaming video maupun games.
Howard Hanson “Harmonic Materials in Modern Music: Resources of the Tempered Scale” Study Guide Part 2
A Study Guide for Howard Hanson's "Harmonic Materials in Modern Music" Part 22022 •
International Journal of Applied Management Sciences and Engineering
Real Estate Marketing and Factors Impacting Real Estate Purchasing2019 •
International electronic journal of medicine
Seroepidemiology and risk factors of Toxoplasmosis in the first trimester among pregnant women2012 •
2010 •
Journal of Ultrasound in Medicine
Total Aniridia After Nonperforating Trauma of a Pseudophakic Eye2007 •
2013 •
Majalah Bisnis & IPTEK
Predicting Credit Paying Ability With Machine Learning Algorithms2009 •
International Journal of Geriatric Psychiatry
Factors associated with depression and anxiety in older adults with intellectual disabilities: results of the healthy ageing and intellectual disabilities study2012 •
2024 •
Gontor AGROTECH Science Journal
Impact of Social Forestry Program Forest Partnership Scheme on Forest Sustainability and Forest Farmer Income2020 •