PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini kesehatan ini dan anak merupakan masalah yang sangat penting karena merupakan tolak ukur derajat kesehatan sesuatu negara. Indikator derajat kesehatan yang utama adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi, salah satu penyebab kematian ibu secara langsung pada ibu hamil, bersalin dan ibu nifas yaitu pre eklamsia yang merupakan urutan kedua setelah penyebab perdarahan.
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini preeklampsia, walaupun timbulnya preeklampsia tidak dapat dicegah, deteksi dini dapat ditemukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas asuhan kebidanan agar mendapat penatalaksanaan yang lebih baik atau dapat mempertahankan keadaan preeklampsia ringan, sehingga tidak menjadi preeklampsi berat atau eklampsia.
Berdasakan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Preeklamsia Ringan”.
Tujuan
Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan di puskesmas
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melakuan pengumpulan data pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan.
Mahasiswa mampu melakuan dalam menginterprestasikan data pada Ny. D dengan pre eklampsia ringan.
Mahasiswa dapat mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial pada Ny. D dengan pre eklampsia ringan .
Mahasiswa dapat mengidentifikasikan hubungna akan tindakan segera atau kolaborasi pada kasus Ny. D dengan pre eklampsia ringan.
Mahasiswa mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh pada Ny. D dengan pre eklampsia ringan
Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang sesuai dengan pemecahan pada Ny. D dengan pre eklampsia ringan
Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari asuhan kebidanan pada Ny. D dengan pre eklampsia ringan
C.Pengertian
Definisi kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (Ovum), terjadi migrasi (spermatozoa) haid terakhir atau 267 hari..
Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri manusia, ovulasi, pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot-zigot terjadi nidasi (Implantasi) pada uterus. Pembentukan plasenta dan tumbang dengan aterem..
Pengertian Preeklampsia
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan oedema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan..
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema dan proteinuria yang timbul karena.
Pre eklampsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan Urobie (usia kehamilan > 20 minggu dan atau berat janin 500 gram) ditandai dengan hipertensi, proteinuria dan oedema. Gejala ini dapat timbul sebelum kehamilan urobie pada penyakit tropobiasit.
Pengertian Preeklampsia Ringan
Preeklampsia ringan adalah kejadian yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah, kenaikan berat badan dan proteinuria..
Preeklampsia ringan adalah tekanan darah siastolik dan diastolik 90-40 mmHg dengan 2 pengukuran bergerak 4 jam pada kehamilan > 20 minggu..
Preeklampsia ringan adalah tekanan darah tidak lebih dari 140/90 mmHg, proteinuria + 1 dan oedema minimal
D.Etiologi
Apa yang mnjadi penyebab pre eklampsia sampai sekarang belum diketahui, ada pendapat yeng menerangkan penyebab yang sering terjadi yaitu :
Sebab bertambahnya frekuensi pada primgraviditas, kehamilan ganda, hidramnion dan molahidatidosa.
Bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan
Dapat terjadi perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dan uterus.
Timbulnya hipertensi, edema proteinuria, kejang dan koma. Oleh karena itu tidak ada karakteristik tertentu yang mengidentifikasikan wanita yang akan mengalami pre eklampsia, akan tetapi ada beberapa faktor resiko yaitu primigravida, grande multi, kehamilan ganda dan penyakit ginjal.
Klasifikasi
Preeklampsia riangan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
Preeklampsia ingan bila disertai dengan keadaan sebagai berikut :
Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring telentang, atau kenaikan sistdik 30 mmHg atau lebih cara pengukuran sekurang-urangnnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka : atau kehamilan berat badan 1 kg lebih atau lebih perminggu.
Proteinuria kwantitatif 0,3 gram atau lebih perliter : kwalitatif 1 + atau 2 + pada urun kater atau midstream.
Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
Tekanan darah 16/110 mmHg atau lebih
Proteinuria 5 gram atau lebih perliter
Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500cc per 24 jam
Adanya gangguian serbral, gangguan visus, dan rasa nyeri di pigastrium.
Terdapat edema paru dan sisanosis
Frekuensi :
Adanya yang melaporkan angka kejadian sebanyak 6% seluruh kehamilan, dan 12% pada kehamilan pimigravida. Menurut beberapa penulis dan frekuensi dilaporkan sekitar 3-10%.
Lebih banyak dijumpai pada primigravida dari pada multigravida, terutama primigravida usia muda.
Faktor-faktor predisposisi untuk terjadinya preeklamsia adalah molahida tidosa, diabetes melitus, kehamilan ganda, hidrops fetalis, obetasi, dan umur yang lebih dari 35 tahum.
Patofisiologi
Perubahan pada tekanan darah disebabkan spasmus pembuluh darah yang disertai dengan retensi garam dan air, bila spesmus pembuluh darah ditemukan diseluruh tubuh, maka tekanan darah yang meningkat merupakan usaha untuk mengatasi tekanan periver agar kebutuhan oksigen dalam jaringan dapat dicakup.
Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang intresititial belum diketahui sebabnya. Perubahan yang terjadi pada ginjal disebabkan oleh aliran darah keginjal menurun, menyebabkan filtrasi glomerulus berkurang sehingga menyebabkan diuresis turun dan pada kehamilan lanjut dapat terjadi diguria atau anuria.
suatu keadaan hiperdinamika dimana temuan khas hipertensi dan proteinuria merupakan akibat hiperfusi ginjal untuk mengendalikan sejumlah besar darah yang berfungs diginjal, timbul reaksi vasospasme ginjal sebagai suatu mekanime protektif, sehingga akan mengakibatkan keluhan nyeri kepala dan gangguan pengelihatan atau perubahan mental serta tingkat kesadaran yang akan menjadi eklamspsia.
Patofisiologi pre eklapmsia setidaknya berkaitan pada perubahan fisiologi pada kehamian. Hl yang dapat melatarbelakangi ibu hamil mengenai preeklampsia ringan adalah :
Faktor fisik
Ibu :
Primigravida, mekanisme kejadiannya tidak diketahui, namun kejadiannya preeklampsia ringan pada ibu primigravida mencapai 85% (Cunningham, 2005 : 630).
Ancmalia rahim yang menyebabkan gangguan perfusi plasenta sehingga perfusi plasenta menurunkan dan mengakibatkan aktivitas sel endometrium kemudian menyebabkan aktivitas orang perfusi.
Bayi :
Dengan terjadinya janin besar dan gemelli dapat menyebabkan gangguan dalam adaptasi fisiologi pada kehamilan normal. Hal ini dapat menyebabkan vasospasme yang merupakan sebagian mekanisme dasar tanda gejala yang menyertai pre eklampsia.
Faktor Kesehatan.
Riwayat pre eklampsia
Suatu penyakit yang diderita oleh keluarga yang di tandai dengan adanya kenaikan tekanan darah, adanya oedema dan ditemukannya proteinuria.
Wanita dengan obetasi
Wanita yang mengalami berlebihan berat badan)
Pengukuran dengan menggunakan rumus BROCCA :
BB Ideal = (TB – 100%) – 10% (TB – 100)
Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%, bila > 10% sudah kegemukan. Dan bila diatas 20% terjadi obetasi.
Wanita yang mengalami : kehamilan molahidatidosa
Kehamilan ganda adalah ibu dengan kehamilan bayi kembar.
Kehamilan ganda adalah bila proses fertilasi menghasilkan janin lebih dari satu.
Diagnosa gemelli :
Palpasi : Uterus teraba lebih besar, teraba 3 bagian besar, teraba 2 dan 2 punggung, teraba bagian-bagian kecil yang banyak.
Infeksi : Perut yang lebih membuncit dan lebih besar, kadang-kadang terlihat kaki diberbagai tempat.
Auskultasi : Ada 2 punctum maximum bila dihitung saat yang sama.
Pemeriksaan rontgen akan lebih memastikan.
Molahidatidosa adalah suatu kehamilan yang tidak berkembang tidak secara wajar dimana tidak ditemukan janin yang hampir seluruh villi corialis mengalami perubahan hidrofik..
Gejala molahidatidosa
Tidak adanya tanda-tanda janin tidak ada ballotemen, tidak ada DJJ dan tidak tampak kerangka janin hidup pada foto rongten. Palpasi : abdomen (TFU tidak teraba, teraba lunak, terdapat nyri tekanan, tidak teraba adnya bagian-bagian janin dan Ballotemen).
Auskultasi : DJJ tidak terdengar hanya ada bising usus,.
Faktor Nutrisi
Sejumlah besar garam yang termasuk kedalam darah dapat menyebabkan volume darah didalam pembuluh darah bertambah. Akibatnya, jantung bekerja lebih kuat dan tekanan darahpun meningkat. Jadi, aturlah menu makanan dengan kecukupan gizi seimbang dan protein tinggi seperti daging, ikan, susu, telur, keju, dan kacang-kacangan .
Hindari makanan yang mengandung banyak garam (Natrium). Natrium banyak terdapat pada garam, bumbu dapur, bahan pengembang maupun pengawet makanan karena itu, perlu menghindari makanan cemilan, seperti biskuit, kue-kue, makanan instan, banyak saus, makanan kaleng, dan sebagainya.
Faktor Usia
Usia adalah lama waktu hidup atau ada (Sejak dilahirkan atau di adakan).Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk melahirkan dan persalinan adalah 20 – 30 tahun. Kehamilan resiko tinggi dapat timbul pada kehamilan < usia 18 tahun dan > 35 tahun .
Akibat yang timbul pada ibu adalah :
Terdapat kadar protein tinggi dalam urin karena mengganggu pada ginjal. Gejala preeklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein urine lebih tinggi dari 500 mg pre 24 jam. Yang parah dapat mencapai angka kurang dari 400 ml per 24 jam.
Oedema atau bengkak dapat mudah di kenali di daerah kaki dan seluruh tubuh. Pembengkakan ini ter jadi akibat pembuluh darah kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian sel merembas keluar dan masuk kedalam jaringan tubuh dan tertimbun dibagian tersebut.
Nyeri uluh hati adaah sebagian manifestasi dari hati atau liver yang mengalami nekrosis dam trombosis pada lobus di liver.
Nyeri di kuadran kanan atas, karena terjadi spasme pembuluh darah otak (anemia jaringna otak) kemuadian terjadi nekrosis jaringan otak sehingga menyebabkan rasa nyeri kepala yang hebat dan menetap .
Akibat yang timbul pada janin berupa
Janin yang dikandung ibu hamil mengidap pre eklampsia ringan akan hidup dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen dibawah normal. Keadaan ini bisa terjadi karena pembuluh darah yang menyalurkan darak ke plasenta menyempit. Karena buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat sehingga terjadi bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), biasanya juga bayi dilahirkan kurang bulan (Prematur), biru saat dilahirkan (Asfiksia) dan sebagainya.
Diagnosis Pre Eklampsia
Diagnosa dini harus di utamakan bila di inginkan angka morbiditas dan mortalitas rendah bagi ibu dan janin. Walaupun terjadinya preeklampsia tidak dapat dicegah. Namum pre eklampsia berat dan eklampsia biasanya dapat dihindari dengan mengenal secara dini penyakit itu dan dengan penanganan secara sempurna.
Umumnya diagnosa pre eklamsia didasarkan atas adanya 3 gejala dari tanda utama yaitu : hipertensi edema dan proteinuria. Adanya salah satu tanda harus waspada, karena timbulnya keadaan maka prognosis bagi ibu maupun janin menjadi lebih buruk oleh karena itu tiap kasus pre eklampsia harus segera ditangani sebaik-baiknya.
Gejala Dan Tanda Yang Selalu Ada
Gejala Dan Tanda Yang Kadang Ada
Diagnosa Kemungkinan
Tekanan diastolik > 90 mmHg pada ke hamilan < 20 Minggu
Hipertensi kronik
Tekanan diastolik 90-11 mmHg pada ke hamilan < 20 mingga
Proteinuria < + +
Hipertensi kronik dengan preeklampsia ringan
Tekanan diastolik 90-11 mmHg (2 pengukuran berjarak 4 jam pada ke hamilan < 20 mingga
Proteinuria +
Preeklampsia ringan
Tekanan diastolik 90-11 mmHg C 2 pengukuran berjarak 4 jam pada ke hamilan < 20 mingga
Proteinuria sampai + +
Hiperefleksia
Nyeri kepala (tidak hilang dengan analgetik biasa)
Pengelihatan kabur
Oliguria C < 400 ml/ 24 jam
Nyeri abdomen atas
Edema paru
Preeklampsia
Kejang
Tekanan diastdik < - 90 mmHg pada kehamilan > 20 mgg
Koma
Sama seperti preeklampsia berat
Eklampsia
Pencegahan Komplikasi
Pemeriksaan ANC yang teratur standar pemeriksaan ANC 4 kali pada masa kehamilan 2 kali trimester I, 1 kali trimester II, 1 kali trimester III dapat menentukan tanda-tanda dini preeklamsia, dan harus dilakukan penanganan semestinya, kita perlu waspada akan timbulnya pre eklampsia dengan adanya faktor predisposisi, walaupun timbulnya preeklampsia tidak dapat di cegah sepenuhnya namaun dapat dikurang dengan memberikan konseling manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan diet tinggi protein dan rendah lemak karbohidrat dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan perlu dianjurkan.
Mengenal secara dini preeklampsia dan segera merawat penderita tanpa memberikan diuretika dan obat anti hipertensi, memang hal yang penting bagi pemeriksaan antenatal yang baik .
Istirahat Total
Istirahat total dapat mengurangi kerja jantung ibu, suplai darah kerahim pun lebih terjaga kecukupannya. Denagn kata lain, Aktifitas yang meningkat menyebabkan tekanan darah meningkat lebih tinggi lagi.
Perbanyak Minum
Biasakan minum air putih lebih banyak dari biasanya, air akan mendorong garam keluar tubuh. Dengan banyak minum, maka akan lebih sering ke toilet sehingga lebihan garam bisa terbawa keluar minimal minum 2 liter perhari.
Tertib Minum Obat
Jangan sekali-sekali melanggar aturan dokter. Setiap obat yang di konsumsi harus ada persetujuan dan anjuran dari dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat anti hipertensi. Dan bila perlu diberikan obat penenang..
Pemantauan Tinggi Fundus Uteri
Pemeriksaan janin dalam rahim denyut jantung dan pemuatan air ketuban.
Usulan untuk melakukan USG
Penatalaksanaan pada preeklampsia
Di puskesmas
Banyak istirahat
Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam
Sedativa ringan : tablet phenobarbital 3x30 mg atau diazepam 3x2 m per oral selama 7 hari
Roborantia
Kunjungan ulang setiap 1 minggu
Pemeriksaan laboratorium : Hemoglobin, hemotrokit, trombosit, urine lengkap, asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal.
Rawat Inap
Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan adanya perbaikan dari gejala-gejala pre eklampsia
Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut (2 minggu)
Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda preeklampsia berat.
Bila setelah 1 minggu perawatan diatas tidak tidak ada perbaikan maka preeklampsia ringan dianggap sebagai preeklampsia berat.
Bila ada perawatan dirumah sakit sudah ada perbaikan penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru lalu dipulangkan. Perawatan lalu disesuaikan dengan perawatan rawat.
Bila dalam perawatan di rumah sakit sudah ada perbaikan sebelum 1 minggu dan kehanilan masih pre etrm maka teta lalu disesuaikan dengan perawatan rawat.
Perawatan obesitas pasien preeklampsia ringan :
Kehamilan pre aterm (kurang 37 minggu)
Bila desakan darah mencapai normotensif selama perawatan persalinan di tunggu sampai aterm.
Bila desakan darah turun tetapi belum mencapai normotensif selama perawatan maka kehamilannya dapat di akhiri pada umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
Kehamilan aterm
Persalinan ditunggu sampai terjadi obset persalinan atau di pertimbangankan untuk melakukan persalinan pada taksiran tanggal persalinan.
Cara persalinan
Persalinan dapat dilakukan secara spontan. Bila perlu memperpendek kala II
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
PRE EKLAMSI RINGAN
Pengkajian :
Hari, Tanggal : Kamis, 13-06-2013
Jam : 09.15 Wita
Data Subjektif
Identitas
Nama : Ny. Mayanti Nama : Tn. Asari
Umur : 18 tahun Umur : 21 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Keluhan Utama
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu mengeluh sering pusing.
Riwayat Obstetri
Menarche : Umur 12 tahun
Teratur atau tidak : Teratur
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2x ganti pembalut
Dismenorrhea : ada
Lamanya haid : 7 hari
Sifat darah : Encer
HPHT : 2 – 9 - 2012
TP : 9 – 6 – 2013
Riwayat Kehamilan Sekarang
Tanda-tanda kehamilan (Trimester 1)
Klien mengalami telat haid
Klien merasakan mual-mual
Mammae menjadi tegang
Sering kencing
Hasil tes kehamilan positif
Trimester I :
ANC : 2x di Poskesdes
Keluhan : Pusing dan mual-mual
Terapi : B. Comp, Kalk
Trimester II :
ANC : 3x di Puskesmas
Keluhan : Tidak ada
Terapi : SF, Vit C. TT1 dan TT2 sudah diberikan
Pergerakan fetus pertamakali pada umur kehamilan 20 minggu pergerakan fetus dalam 12 jam terakhir ± 10 kali
Trimester III :
ANC : 3x di Puskesmas
Keluhan : Ibu merasakan pusing dan pengelihatan kabur
Terapi : SF, Vit C.
Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Ini merupakan kehamilan pertama ibu.
Riwayat penyakit
Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, malaria dan HIV/ AIDS. Penyakit menurun seperti asma, jantung, hipertensi, DM. Penyakit menahun seperti ginjal.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa di keluarga dari pihak suami maupun ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, malaria dan HIV/ AIDS. Penyakit menahun seperti ginjal. Penyakit menurun seperti asma, jantung, hipertensi, DM, dan cacat fisik psikologis dan riwayat hamil kembar.
Riwayat KB
Sejak menikah ibu tidak pernah menggunakan metode kontrasepsi jenis apapun.
Data Biologis
Diet atau Makan
Pola makan : 3x perhari porsi sedang dengan menu nasi, sayur,
dan Lauk-pauk.
Pola minum : 6-8 gelas perhari dengan air putih
Pola eliminasi
BAB : 1x dalam sehari, konsetrasi lembek dan warnanya
kekuningan
BAK : 5x dalam sehari
Aktifitas sehari-hari
Ibu masih bisa melakukan pekerjaan sehari-hari seperti memasak dan mencuci, tetapi jika ibu mendadak pusing ibu menghentikan aktivitasnya dan istirahat.
Pola istirahat dan tidur : Ibu tidur malan ± 8 jam, tidak tidur siang.
Seksualitas
Ibu melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu dan tidak merasa terganggu pada kehamilan.
Riwayat sosial
Ibu menyatakan kehamilan ini direncanakan, jenis kelamin yang diharapkan perempuan atau laki-laki (sama saja) status per kawinan sah, kawin 1 kali, lamanya 1 tahun
Riwayat Budaya dan Psikologi
Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap kehamilannya.
Ibu mengatakan keluarga sangat bahagia dengan kehamilan ibu, keluarga memberikan dukungan yang positif kepada ibu dan berharap semua berjalan lancar.
Pengambilan keputusan dalam keluarga.
Ibu mengatakan yang mengambil keputusan di keluarga adalah suami.
Ketaatan beribadah
Ibu mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan berdoa agar diberikan kesehatan selama hamil.
Lingkungan yang berpengaruh
Ibu mengatakan tidak ada adat/ budaya dalam lingkungan yang berpengaruh buruk terhadap kehamilannya.
Ibu mengatakan tinggal dengan suami
Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan.
Ibu mengatakan memasak sayur selalu dicuci terlebih dahulu kemudian dimasak sebentar, dan memasak daging dicuci dahulu dan dimasak sampai matang dan empuk.
Data Objektif
Pemeriksaan umum :
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil.
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Denyut nadi : 80x /menit
Suhu tubuh : 35,5o C
Pernafasan : 20x /menit
Berat badan sebelum hamil : 49 kg
Berat badan sesudah hamil : 54 kg
Lila : 25,5 cm
Pemeriksan fisik
Kepala : Rambut bersih, tidak rontok, kulit kepala bersih
Mata :
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih / anikterik
Kelopak mata : Tidak ada oedema
Muka : Tidak ada oedema
Hidung : Simetris dan tidak ada polip
Telinga : Simetris dan tidak ada serum
Mulut dan Gigi
Lidah : Bersih
Gigi : Tidak ada karies
Leher : Tidak ada pembekakan kelenjar thypoid dan getah\
bening
Dada
Bentuk : Simetris
Jantung : Reguler
Paru-paru : tidak ada wheezing dan ronchi
Payudara
Pembesaran : sesuai dengan usia kehamilan
Benjolan : tidak ada tumor
Pengeluaran : belum ada pengeluaran colostrum
Rasa nyeri : tidak ada
Dan lain-lain : tidak ada
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi.
Pembesaran : TFU masih sesuai dengan umur kehamilan
Pembesaran lien/liver : tidak ada
Strie : Strie gravidarum
Linea : linea alba dan linea nigra
Genetalia wanita
Vulva : Tidak ada kelainan, warna kemerahan
Perineum : Tidak ada kelainan
Vagina :Tidak ada pengeluaran seperti : air ketuban,
darah lendir, darah atau fulkus dan flour
albus.
Anus
Haemorid : Tidak ada
Ekstremitas atas :Tidak ada varices , tidak ada odema,
Ekstremitas bawah : Tidak ada varices, ada oedema
Palpasi
Leopold I : TFU 28 cm, bagian teratas perut ibu teraba lunak
DJJ : 144 x/m,
His : (-)
TBJ : 28-12x 155 = 2480 gr
Leopold II : Janin membujur, punggung janin sebelah kiri disebelah
kanan teraba bagian-bagian kecil
Leopold III : Teraba dibagian bawah rahim, besar, bulat, keras. (kepala)
Leopold IV : Kepala janin belum masuk panggul.
Perkusi
Reflek Patella : kanan dan kiri ( +/+ )
Pemeriksaan Laboraturium
Haemoglobin : 11%
Golongan darah : A
Protein : ( + )
Urine Reduksi : ( - )
Asessment
G1 P0 A0 hamil 36 minggu Janin Tunggal Hidup Intra Uterin, Punggung Kiri, Presentasi Kepala, Belum Masuk Pintu Atas Panggul dengan Preeklampsia Ringan
Planning
Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan Ibu sudah menerima hasil pemeriksaan
Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam Ibu mengerti
Pemberian sedativa ringan : tablet diazepam 3x2 per oral selama 7 hari
Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil Ibu mengerti
Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemberian tablet tambah darah (Fe/Zat besi) beik jika diminum menjelang tidur malam Ibu mengerti
Menjelaskan pada ibu tentang tadan bahaya preeklampsia Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan
Merencanakan kunjungan ulang, jika ada keluhan segera periksa kembali dan apa bila tidak ada keluhan maka anjurkan ibu untuk memeriksa kehamilannya 1 minggu sekali Ibu sepakat untuk melakukan pemeriksaan ulang minggu depan
Kesimpulan
Preeklampsia adalah penyakit pada kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, proteinurne, dan edema yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu.
Preeklampsia yang terjadi pada Ny. D adalah preeklampsia ringan yang terjadi pada trimester ke III, penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini yaitu pemantauan terhadap tanda-tanda preeklampsia berat sehingga persalinan lancar dan tidak menjadi preeklampsia berat.
Hasil usaha yang diberikan kepada Ny. D menunjukkan bahwa ANC yang teratur merupakan tindakan yang tepat dan dilakukan oleh ibu sehingga kasus yang tejadi dapat di antisipasi agar tidak terjadi keterlambatan penemuan kasus dan dapat dilakuakn secara intensif.
Saran
Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa mencari literatur tambahan untuk kesempurnaan makalah.
Bagi tempat praktik
Diharapkan petugas kesehatan yakni bidan lebih teliti dalam mengkaji dan memeriksa ibu hamil sehingga ibu hamil dengan keadaan patologis seperti preeklamsi dapat dideteksi secara dini dan dilakukan penanganan lebih awal untuk kesejahteraan dan keselamatan ibu dan janinnya.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta
Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo. Jakarta.
http://bangiwell.blogspot.com/2012/05/asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil-dengan.html
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
DI PUSKESMAS BAMBAN KEC.ANGKINANG KAB.HSS
Disusun oleh
NOOR IZZATIL HASANAH
NIM.712403S11761
AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
2013 / 2014
29