Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Oleh : FANNI NURLITA HAFZAH UMILIA A. Pendahuluan Makalah ini membahas tentang sosialisasi dan pembentukan Kepribadian. Sedangkan yang menjadi fokus daripada pembahasan adalah : a. Pengertian sosialisasi b. Proses sosialisasi c. Proses internalisasi d. Macam-macam sosialisasi e. Kepribadian f. Media sosialisasi B. Pembahasan a. Pengertian sosialisasi Manusia disebut sebagai makhluk yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Kebutuhan terhadap bantuan orang lain ini menjadikan manusia sebagai makhluk sosial, makhluk yang tergantung kepada orang lain. Salah satu caranya adalah dengan melakukan sosialisasi antar sesama, sebagai jembatan penghubung strategi oleh manusia dalam menjalankan kehidupan (Silfia, 2017:11). 1. Secara Etimologi Secara sederhana sosialisasi adalah proses belajar bagi seseorang atau 1 sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola hidup,nilai sosial dan norma sosial supaya dapat berkembang menjadi pribadi yang bisa diterima oleh kelompoknya atau lingkungan sekitar (Setiadi & Kolip,2011:155). Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati (mendarah dagingkan internalize) norma-norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbulah diri yang unik (Horton & Hunt,1984:100). 2. Secara Terminologi a. Robert M.Z Lawang Proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang di perlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektiif dalam kehidupan sosial. b. Soerjono Soekanto Proses dimana anggota masyarakat yang mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana ia menjadi anggota. c. Peter Berger Suatu proses dimana anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Setiadi & Kolip,2011:155-156). b. Proses Sosialisasi Dalam pelaksanaannya,sosialisasi dilakukan dengan cara : (1) Sosialisasi Reprensif adalah sosialisasi yang di dalamnya terdapat sanksi jika pihak-pihak yang tersosialisasi seperti anak atau masyarakat melakukan pelanggaran. 2 Beberapa ciri-ciri sosialisasi reprensif diantaranya : a. Menghukum perilaku yang di anggap keliru b. Adanya hukuman dan imbalan c. Kepatuhan anak d. Komunikasi sebagai perintah e. Sosialisasi berpusat pada orang tua f. Anak memerhatikan keinginan orang tua g. Keluarga merupakan dominasi orang tua (2) Sosialisasi Partisipatif adalah sosialisasi berupa rangsangan tertentu agar pihak yang tersosialisasi bersedia melakukan suatu Tindakan,misalnya hadiah atau reward.beberapa ciri-cirinya sebagai berikut : a. Memberikan imbalan bagi perilaku yang baik b. Adanya hukuman dan imbalan simbolis c. Otonomi pihak yang di sosialisasikan d. Komunikasi sebagai interaksi e. Sosialisasi berpusat pada anak 3 f. Orang tua memperhatikan keinginan anak g. Keluarga merupakan kerja sama kearah tujuan.(Setiadi & Kolip,2011:161163) c. Proses Internalisasi Adalah proses yang dilakukan oleh pihak yang tengah menerima proses sosialisasi. Dikatakan juga sebagai proses penerimaan sosialisasi, namun proses ini tidak bersifat pasif, tetapi merupakan proses aktivitas pedagogis yang bersifat aktif juga. Yang dimaksud dengan aktif disini adalah proses internalisasi ini pihak yang disosialisasi Melakukan intrepretasi (pemahaman) dari pesan yang diterima terutama menyangkut makna yang dilihat dan didengarnya. Proses ini sudah terjadi sejak anak-anak dilahirkan. Bayi sudah mengenal dan merasakan adanya berbagai hajat hidup seperti kebutuhan akan makan, bersamaan dengan proses ini anak selanjutnya juga mengamati kemudian menginternalisasi tingkah laku yang ibunya tunjukkan kepadanya, ia juga membedakan peranan orang sekitarnya, seperti ayah dan kakak. Pada fase selanjutnya anak mengidentifikasikan peran orang-orang yang lebih kuat yaitu masyarakat. Dari proses internalisasi yang lebih luas ini anak mempelajari peran-peran sosial di dalam satu kesatuan fungsional. Dengan mengetahui peranan yang ada membuat anak bisa menempatkan dirinya dengan berperilaku dan bersikap sesuai dengan yang ada di lingkungan masyarakat,berperilaku sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku (Setiadi & Kolip,2011:165-167). 4 d. Macam-macam Sosialisasi Menurut Robert Lawang ada dua macam yaitu : a. Sosialisasi Primer yaitu proses sosialisasi yang terjadi pada saat usia seseorang masih balita. Seorang anak dibekali pengetahuan tentang orang -orang yang berada di lingkungan sosial sekitarnya melalui interaksi. b. Sosialisasi Sekunder yaitu sosialisasi yang berlangsung setelah sosialisasi primer, semenjak 4 tahun hingga selama hidupnya. Pada proses sosialisasi ini terjadi pengenalan akan tata kelakuan yang di dapat dari lingkungan sosialnya (Setiadi & Kolip,2011:167). e. Kepribadian (Personality) 1. Pengertian Secara etimologi Kepribadian pada hakikatnya adalah karakteristik individu yang menunjukkan kecenderungan identitasnya melalui pemikiran, emosi dan perilaku yang merupakan produk interaksi antara genetik dan pengaruh lingkungan (Wibowo,2013:16). Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan budi pekerti sosial tertentu diantaranya meliputi: perasaan, kehendak, pikiran, sikap, dan tingkah laku yang terbuka atau perbuatan. Dengan kata lain,kepribadian merupakan integrasi dari keseluruhan kecenderungan seseorang untuk berperasaan, berkehendak, berpikir, bersikap dan berbuat sesuai tingkah pekerti tertentu (Hanani, 2013: 36). 2. Pengertian Secara terminologi a. M. Newcomb Menyatakan bahwa kepribadian ialah suatu organisasi sikap sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. 5 b. Yinger Mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. c. Cuber Mendefinisikan kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat yang tampak dan dapat dilihat seseorang (Setiadi & Kolip,2011:169-170). Dapat disimpulkan bahwa pengertian kepribadian mencakup tiga hal yaitu : a. Merupakan abstrak dari pola perilaku manusia b. Merupakan ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu c. Mencakup kebiasaan,sikap dan nilai-nilai sifat yang khas apabila seseorang berhubungan dengan orang lain. 3. Unsur-unsur Pembentuk Kepribadian Perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh 4 faktor yang saling mendukung yaitu : a. Warisan Biologi (biological heredity) Secara fisik tidak ada satupun manusia yang memiliki ciri fisik yang sama walaupun dilahirkan kembar. b. Warisan Lingkungan Alam (natural environment) Lingkungan alam tempat kehidupan sosial berada sangat beragam. Perbedaan-perbedaan sangat berpengaruh kepada karakter kepribadian dan kebudayaan manusia. 6 c. Warisan Sosial (social heritage) Antara kebudayaan dan alam memiliki hubungan secara timbal balik, artinya alam berpengaruh kepada kepribadian manusia sebaliknya kepribadian manusia memberikan pengaruh kepada alam. d. Kelompok Manusia atau Grup Kelompok terkecil dari kehidupan manusia adalah keluarga dikarenakan keluarga merupakan satuan unit sosial terkecil (Setiadi,2020:74). 4. Unsur-unsur Kepribadian Beberapa unsur kepribadian sebagai berikut : 1. Unsur pengetahuan Bersumber dari akal dan budi untuk menemukan dan mengenali segala sesuatu yang ada di sekitarnya. 2. Unsur Perasaan Keadaan dalam kesadaran manusia karena pengaruh pengetahuannya, dinilai sebagai keadaan baik atau buruk,enak atau tidak enak, benar atau salah. 3. Unsur Dorongan Hati (naluri) Kemauan yang merupakan kecenderungan pada setiap manusia untuk menanggapi rangsangan (stimulus) dengan pola yang teratur. Dorongan tersebut sebagai berikut : a. Dorongan mempertahankan hidup, dilihat melalui gejala-gejala biologis b. Dorongan seks (libido), tidak hanya sekedar sebagai pelampiasan kebutuhan kepuasan tetapi terdapat substansi yang lebih penting yaitu untuk mendapatkan 7 keturunan c. Dorongan mencari makan, ditunjukkan untuk mendapatkan energi dorongan untuk mempertahakan hidup, karena tanpa makan manusia tentu akan mati d. Dorongan bergaul, didasari sifat manusia yang tidak akan mendapatkan ketentraman tanpa hidup dengan orang lain sebagai wujud bahwa manusia adalah makhluk sosial e. Dorongan meniru tingkah laku sesama, didasari oleh anggapan bahwa tingkah laku orang lain adalah tingkah laku yang di anggap baik oleh individu yang menirunya f. Dorongan berbakti, perasaan dimana orang lain dianggap telah berjasa kepada dirinya (Setiadi,2020:74-75). 5. Metode Kajian tentang Kepribadian dan Pola Sosialisasi berbagai Masyarakat Kepribadian setiap individu dibentuk oleh sistem nilai yang berlaku di dalam kelompok sosial tertentu, sehingga kepribadian yang ada didalam suatu kelompok akan dipengaruhi oleh sistem nilai yang ada di dalam kelompok tersebut. Unsur kepribadian yang dimiliki oleh Sebagian besar individu kebanyakan dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan melalui proses sosialisasi dan enkulturasi. Beberapa tipe kebudayaan pokok yang mempengaruhi kepribadian diantaranya yaitu : 1. Kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan (special cultures based on local factor) Faktor kedaerahan sangat berpengaruh kepada kepribadian seseorang dimana ia bertempat tinggal. 8 2. Cara hidup masyarakat kota dan cara hidup masyarakat perdesaan (urban and rural ways of lifes) 3. Kebudayaan khusus kelas sosial (special social class culture) Anak yang di besarkan dari keluarga bangsawan pasti memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang besar di keluarga petani, di perdesaan yang tidak memiliki jenjang tertentu di pendidikan formal. 4. Kebudayaan khusus atas dasar agama (special culture based on religion) Agama memiliki peranan besar dalam membentuk kepribadian. 5. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh yang besar terhadap kepribadian seseorang (job and skill influence to individual personality) (Setiadi,2020:77). f. Media Sosialisasi 1. Keluarga Merupakan kelompok primer yang selalu bertatap muka dengan anggotanya, sehingga dapat selalu mengikuti proses perkembangan anggota-anggotanya. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya sehingga menimbulkan hubungan emosional yang hubungannya sangat memerlukan proses sosialisasi. Dengan adanya hubungan sosial yang tepat, maka dengan sendirinya orang tua memiliki peranan yang penting terhadap proses sosialisasi kepada anak. Proses sosialisasi di lingkungan keluarga tertuju pada keinginan orang tua untuk memberikan motivasi kepada anak agar mempelajari pola perilaku yang di ajarkan di dalam lingkungan keluarga. 9 2. Kelompok Masyarakat Dalam melakukan proses sosialisasi masyarakat modern dan masyarakat tradisional mengajarkan nilai-nilai sosial, masyarakat modern cenderung lebih bersifat luwes dalam menerima setiap perubahan kultur sedangkan kelompok masyarakat tradisional lebih bersifat konsevatif. 3. Lingkungan Pendidikan Lembaga Pendidikan adalah lembaga yang diciptakan oleh pemerintah untuk mendidik anak-anak sebagai langkah untuk mempersiapkan potensi anak dalam rangka membangun negara (Setiadi & Kolip,2011:177-178). Dalam lingkungan pendidikan, sosialisasi lebih di arahkan kepada penanaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan moralitas. Di lingkungan inilah seorang peserta didik dikenalkan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat resmi. Anak tidak boleh melakukan perbuatan yang melanggar nilai-nilai dan norma-norma sosial yang positif sehingga ia akan mendapat berupa sanksi jika melanggarnya. 4. Media Massa Melalui media massa seperti koran, radio, televisi, majalah, tabloid, internet berbagai hal dapat disosialisasikan (disebar luaskan) sosialisasi anak melalui acara film, majalah, anak-anak, video edukasi sangat berpengaruh pada proses pembentukan karakter kepribadian seseorang (Setiadi,2020:76). 5. Keagamaan Agama merupakan salah satu Lembaga sosial yang di dalamnya 10 terdapat norma-norma yang wajib di patuhi. Sebab dalam ajaran agama, manusia diharuskan hidup dalam keteraturan sosial. Manusia semenjak dilahirkan dikenalkan dengan tata aturan agama agar tidak memiliki kepribadian yang menyimpang seperti, berzina, berjudi, mencuri, membunuh, merampok, manganiaya dan berbagai Tindakan menyimpang lainnya. Dari agama lah seseorang bisa memiliki kepribadian yang baik (Setiadi & Kolip,2011:180). 6. Lingkungan Sosial Merupakan tempat atau suasana dimana sekelompok orang merasa sebagai anggotanya, seperti lingkungan kerja, lingkungan RT, lingkungan pendidikan, lingkungan pesantren dan lainnya. Di lingkungan sekitar seseorang pasti akan tersosialisasi dengan tata aturan yang berlaku di lingkungan tersebut (Setiadi & Kolip,2011:181) C. KESIMPULAN Sosialisasi adalah suatu proses pembelajaran bagi individu untuk dapat mengenal dan menghayati nilai-nilai dan norma sosial yang ada,sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan yang ada. Sosialisasi berlangsung secara terus menerus pada tiap-tiap individu dan masyarakat. Dari proses sosialisasi yang terjadi itulah seseorang menjadi tahu bagaimana ia harus bertingkah laku dan bersikap. Dari adanya sosialisasi maka terbentuklah kepribadian seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan sosial. Sosialisasi dan kepribadian memiliki hubungan yang sangat erat.Kepribadian dipengaruhi oleh pembawaan seseorang, lingkungan dan corak budaya yang ada di dalam masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Memang tidak semua budaya yang ada akan selalu diserap oleh individu tetapi pasti ada nilai-nilai 11 tertentu yang di pedomani dan dijadikan dasar untuk penentuan sikap atau perilaku dalam bertindak di kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk perilaku yang khas yang biasa disebut dengan kepribadian. D. Daftar Pustaka Astuty, Tri. (2015). Buku Pedoman Umum Pelajar Sosiologi. Jakarta. Vicosta Publising. Paul, BH, & Chester, LH (1984). Sosiologi (edisi keenam). Jakarta: Erlangga. Hanani,Silfia. (2013). Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media. Hanani, D.S.M. (2017). Komunikasi Antarpribadi Teori & Praktik. Setiadi, E. M. (2011). Pengantar Sosiologi: Memahami Fakta dan Gejala Masalah Sosial: Teori, Aplikasi, dan Resolusi. Jakarta. Prenada Media. Setiadi, E. M. (2020). Penghantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Prenada Media. Wibowo. (2013). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 12