SAINTEKES – VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6-13
PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Dale Dompas Sompotan1, Janes Sinaga2
Universitas Bhayangkara Surabaya, Indonesia
2
Seminari Alkitab Media Sabda Biblika, Malang, Indonesia
1
Article Information
Article history:
ABSTRACT
Received: July 4, 2022
Approved: July 11, 2022
Keywords:
Environment,
Prevention
Environmental Pollution
of
Kata Kunci:
Lingkungan Hidup, Pencegahan
Pencemaran Lingkungan,
Environmental problems that have occurred lately have had an impact on various
aspects such as water pollution, air pollution, which have an impact on
dangerous environmental conditions. Environmental pollution occurs because of
human activities themselves who cannot process and utilize the environment
properly so that it has an impact on human health and safety. The purpose of this
study is to analyze the problems that occur in the environment and find solutions
to overcome the increasingly severe environmental pollution. We still want to
live longer and comfortably in this world, therefore we must do everything to
keep this world in a good environment so that we can live comfortably. This
writing research method uses qualitative methods through a bibliography of
books, journals and online media which are analyzed into complete data so that
they can describe ways to prevent environmental pollution in order to save the
environment where we live.
ABSTRAK
Permasalahan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini sudah berdampak dalam
berbagai aspek seperti pencemaran air, pencemaran udara, yang berdampak
terhadap kondisi lingkungan yang berbahaya. Pencemaran lingkungan terjadi
karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan
lingkungan dengan baik sehingga berdampak kepada kesehatan dan keselamatan
manusia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisa tentang masalah yang
terjadi di lingkungan hidup serta mencari solusi untuk mengatasi pencemaran
lingkungan yang semakin parah. Kita masih ingin hidup lebih lama dan nyaman
di dunia ini, oleh karena itu kita mesti melakukan segala sesuatu untuk dapat
menjaga dunia ini tetap baik lingkungannya sehingga kita dapat tinggal dengan
nyaman. Metode penelitian penulisan ini menggunakan metode kualitatif
melalui daftar pustaka buku-buku, jurnal dan media online yang dianalisis
menjadi data yang lengkap sehingga dapat memaparkan cara pencegahan
pencemaran lingkungan demi menyelamatkan lingkungan dimana kita tinggal.
© 2022 SAINTEKES
*Corresponding author email: laluamrullah022@gmail.com
6
SOMPOTAN ET AL
- VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6 - 13
PENDAHULUAN
Isu Masalah Pencemaran lingkungan
merupakan masalah kita bersama, yang semakin
penting untuk diselesaikan, karena menyangkut
keselamatan, kesehatan, dan kelangsungan
kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta
dalam menyelesaikan masalah pencemaran
lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari
lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri,
sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan
yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran
udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh
sampah, hujan asam, perubahan iklim global,
penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat
radioaktif,
dan
sebagainya.
Untuk
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan
ini, tentunya kita harus mengetahui sumber
pencemar, bagaimana proses pencemaran itu
terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian
pencemaran lingkungan itu sendiri.
Bertolak dari latar belakang masalah,
terdapat beberapa macam masalah, maka, untuk
mempermudah pembahasan dalam makalah ini,
penyusun membaginya dalam beberapa
pertanyaan sebagai berikut: Apa yang menjadi
akar
permasalahan
dalam
pencemaran
lingkungan? Faktor – faktor yang menyebabkan
adanya pencemaran lingkungan? Bagaimana
upaya penanggulangan pencemaran lingkungan
saat ini?
Tujuan dari pembahasan masalah
lingkungan hidup ini adalah untuk menganalisa
tentang masalah yang terjadi di lingkungan
hidup serta mencari solusi untuk mengatasi
pencemaran lingkungan yang semakin parah.
Kita masih ingin hidup lebih lama dan nyaman
di dunia ini, oleh karena itu kita mesti
melakukan segala sesuatu untuk dapat menjaga
dunia ini tetap baik lingkungannya sehingga kita
dapat tinggal dengan nyaman.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah metode Kualitatif melalui studi
kepustakaan dan penyelidikan kasus. Pemilihan
metode ini karena penelitian yang dilakukan
ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan
pencemaran lingkungan hidup dengan mengacu
pada literatur-literatur, artikel-artikel dan
sumber bacaan lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Dan Macam-Macam Pencemaran
Lingkungan
Pengertian
Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran
Menurut SK Menteri Kependudukan
Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988,
adalah masuk atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat,energi, dan/atau komponen lain ke
dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Untuk mencegah
terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas
manusia, maka diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan
menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu
lingkungan adalah batas kadar yang
diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar
terdapat di lingkungan dengan tidak
menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat
ini,
pencemaran
terhadap
lingkungan
berlangsung di mana-mana dengan laju yang
sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran
dalam lingkungan sudah semakin berat dengan
masuknya limbah industri dari berbagai bahan
kimia termasuk logam berat. Pencemaran
lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
8
SOMPOTAN ET AL
- VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6 - 13
Pencemaran
Air.
Pencemaran
Udara.
Pencemaran Tanah.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Seperti
yang
sudah
disebutkan
sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi
menjadi tiga yaitu:
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap
kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan
oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan
nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organic seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah
pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama
yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu
atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di
atmosfer
dalam
jumlah
yang
dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan,
mengganggu
estetika
dan
kenyamanan,
atau
merusak
properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat
alami
udara
mengakibatkan
dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan
lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi
pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar
yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah
sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam
smog fotokimia adalah sebuah contoh dari
pencemaran
udara
sekunder.
Atmosfer
merupakan sebuah sistem yang kompleks,
dinamik, dan rapuh.
Belakangan ini
pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi
polusi udara dalam konteks global dan
hubungannya dengan pemanasan global,
perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer
semakin meningkat.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di
mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan subpermukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah
mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut
dapat berdampak langsung kepadamanusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
8
SOMPOTAN ET AL
- VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6 - 13
Penyebab Terjadinya Pencemaran
Lingkungan
Penyebab
terjadinya
pencemaran lingkungan sebagian besar
disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran
air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di
perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air
tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran
tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat
baik di kota maupun di desa. Alam memiliki
kemampuan untuk mengembalikan kondisi air
yang telah tercemar dengan proses pemurnian
atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian
tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme
yang ada di alam sekitar kita. Jumlah
pencemaran yang sangat masal dari pihak
manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula.
Alam menjadi kehilangan kemampuan
untuk memurnikan pencemaran yang terjadi.
Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen
dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan
akan
semakin
memperparah
kondisi
pengrusakan alam yang kian hari kian
bertambah
parah.
Sebab
Pencemaran
Lingkungan di Air dan di Tanah: Erosi dan
curah hujan yang tinggi. Sampah buangan
manusia dari rumah-rumah atau pemukiman
penduduk. Zat kimia dari lokasi rumah
penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air
yang paling terkenal adalah akibat penggunaan
zat kimia pemberantas hama DDT. DDT
digunakan oleh para petani untuk mengusir dan
membunuh hama yang menyerang lahan
pertanian. DDT tidak hanya berdampak pada
hama namun juga binatang-binatang lain yang
ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang
sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai
makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang
mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian
seluruh hewan yang ada pada rantai makanan
akan tercemar oleh DDT termasuk pada
manusia. DDT yang telah masuk ke dalam tubuh
akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita
akan menjadi pusat polutan yang semakin hari
akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek
yang lebih menakutkan. Akibat adanya
biological magnification/pembesaran biologis
pada organisme yang disebabkan oleh
penggunaan DDT, antara lain: Satu, merusak
jaringan tubuh makhluk hidup. Dua,
menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa
juga
kelumpuhan
Menghambat
proses
pengapuran dinding telur pada hewan bertelur
sehingga telurnya tidak dapat menetas. Tiga,
lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker
pada tubuh.
Dampak Pencemaran Lingkungan
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi
yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal
sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan
ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air
raksa)
dan
siklodiena
dikenal
dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan
pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung
klorin merangsang perubahan pada hati dan
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan
yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada
dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian. Pencemaran tanah juga
dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
9
SOMPOTAN ET AL
- VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6 - 13
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemic dan antropoda yang
hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan
terbawah tersebut rendah, bagian bawah
piramida makanan dapat menelan bahan kimia
asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi
pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada
saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Penanganan Pencemaran Lingkungan
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau
on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah,
terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).
Penyebab Terjadinya Global Warming
Efek rumah kaca
Pemanasan global (global warming)
pada
dasarnya
merupakan
fenomena
peningkatan temperatur global dari tahun ke
tahun karena terjadinya efek rumah kaca
(greenhouse effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas-gas. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini
di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya. Akan tetapi, akibat
jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di
atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
Variasi matahari
Perbedaan antara mekanisme ini dengan
pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya
aktivitas
Matahari
akan
memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah
kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan
stratosfer bagian bawah paling tidak telah
diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan
terjadi bila aktivitas Matahari menjadi
kontributor utama pemanasan saat ini.
10
SOMPOTAN ET AL
- VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6 - 13
Dampak Global Warming
Akibatnya, gunung-gunung es akan
mencair dan daratan akan Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah
daerah yang sebelumnya mengalami salju
ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian
yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada
musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi
lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak
juga akan membentuk awan yang lebih banyak,
sehingga akan memantulkan cahaya matahari
kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan
menurunkan proses pemanasan. Kelembaban
yang tinggi akan meningkatkan curah hujan,
secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat
Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi
lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat
menguap dari tanah. Topan badai (hurricane)
yang memperoleh kekuatannya dari penguapan
air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan
dengan pemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan
lebih ekstrim.
Pemanasan juga akan mencairkan
banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,
yang lebih memperbanyak volume air di laut.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di tiap daerah. Erosi
dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
meningkat. Rawa-rawa baru juga akan
terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan
daerah yang sudah dibangun. Hewan dan
Tumbuhan. Akan tetapi, pembangunan manusia
akan menghalangi perpindahan ini. Wabah
penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis,
seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan
hewan pembawa penyakit lainnya, akan
semakin meluas karena mereka dapat berpindah
kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Banjir dan kekeringan meningkatkan
kelaparan dan kekurang gizi.
Cara mengatasi Global Warming
Para ilmuwan mempelajari cara-cara
untuk membatasi pemanasan global. Kunci
utamanya adalah: Membatasi emisi CO2 Tehnik
yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada
dua yakni mengganti energi minyak dengan
sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan
karbon dan yang kedua penggunaan energi
minyak sehemat mungkin. Energi alternatif
yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar
matahari, energy nuklir, dan panas bumi. Kincir
angin dapt merubah energi angin menjadi energi
listrik. Sinar matahari juga dapat dirubah
menjadi energi listrik atau sumber panas yang
bias dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor
matahari, dll.
Energi panas bumi bias dimanfaatkan
untuk pembangkit tenaga listrik. Emisi CO2
dapat dikurangi jika mobil-mobil bisa lebih
hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur
telah bekerja untuk menciptakan mesin yang
hemat bahan bakar. Penemuan-penemuan telah
mengembangkan alat untuk menggantikan
mesin pembakaran atau menggunakan mesin
yang lebih kecil. Menyembunyikan karbon yang
juga membantu mencegah karbon dioksida
memasuki atmosfer atau mengambil CO2 yang
ada.
Menyembunyikan
karbon
dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu dibawah tanah
atau penyimpanan air tanah dan penyimpanan
didalam tumbuhan hidup. Lapisan bumi yang
dapat digunakan adalah penyimpanan alami
minyak dan gas bumi di tambang-tambang
minyak. Dengan memompakan CO2 kedalam
tempat-tempat penyimpanan minyak di perut
bumi
akan
membantu
mempermudah
pengambilan minyak atau gas yang masih
tersisa. Lapisan garam dan batubara yang dalam
juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen
11
SOMPOTAN ET AL
- VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6 - 13
diperlukan untuk membentuk gula sederhana
yang disimpan di dalam jaringan. Ekosistem
dengan tumbuh-tumbuhan yang berlimpah
seperti hutan atau perkebunan dapat menahan
lebih banyak karbon, tetapi generasi manusia
yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem
agar tetap utuh, jika tidak maka karbon yang
disimpan dalam tanaman akan lepas kembali ke
atmosfer. Menjemur pakaian diluar, karena
angin dan panas lebih baik dari pada
menggunakan mesin dryer (pengering) yang
banyak mengeluarkan emisi karbon.
SIMPULAN
Setelah pengkajian dan sejumlah penelitian
yang sudah dipaparkan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: Bahwa pencemaran
lingkungan terjadi karena ulah manusia itu
sendiri yang tidak dapat mengolah dan
memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga
bagian yaitu; pencemaran udara, pencemaran
air, dan pencemaran tanah.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya
bagi kesehatan manusia yaitu akan berdampak
pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak
pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan
tubuh manusia yang berada di sekitar daerah
pencemaran akan menurun sehingga tidak
jarang manusia saat ini sering terkena penyakit
seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dan lainlain. Cara penanganan pencemaran lingkungan
dilakukan dengan Remediasi dan bioremediasi,
yaitu membersihkan permukaan tanah yang
tercemar.
Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi
kendaraan-kendaraan
yang
cenderung
menggunakan bahan bakar yang dapat
menyebabkan polusi udara. Pemanasan global
yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan
kita sendiri. Sebagai manusia kita tidak dapat
menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup.
Jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi
nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan
terancam. Untuk mengatasinya, telah dilakukan
beberapa penangulangan. Penanggulangan ini
akan efektif bila semua pihak turut serta untuk
melakukannya. Baca Juga (Macam-Macam
Pencemaran Lingkungan) Baca Juga (Arti
Pelestarian dan Konservasi Lingkungan) Baca
Juga (Makalah Tentang Lingkungan Hidup)
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah memberi dukungan financial
terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Http:www//walhi.org.id/penanggulangan_kerus
akakan_hutan.html
Http://organisasi.org/usaha_cara_metode_peles
tarian_hutan_agar_tidak_gundul_dan_r
usak_akibat_eksploitasi_berlebih_demi
_melestarikan_lingkungan
Http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/lingk
ungan-hidup-kerusakan-lingkunganpengertian-kerusakan-linkungan-danpelestarian-.html
Ismu Gunadi Widodo, Jonaedi Efendi, Hukum &
Kearifan Lokal, Jakad Publishing,
Surabaya, 2018.
Johnny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian
Hukum Normatif, Bayumedia, Malang,
2013.
Prasetijo Rijadi & Sri Priyati, Dasar-Dasar
Filsafat Hukum, Al-Maktabah, Sidoarjo,
2018.
Saleha
Sitti, Kerusakan Lingkungan
Penanggulangannya. Salemba
Medika: Jakarta, 2001.
dan
Siti Zumrokhatun & Darda Syahrizal, UndangUndang Agraria Dan Aplikasinya,
Dunia Cerdas, Jakarta, 2018.
Suparto
Wijoyo,
Refleksi
Matarantai
Pengaturan
hukum
Pengelolaan
Lingkungan Secara Terpadu, Airlangga
University Press, Surabaya, 2005.
12
SOMPOTAN ET AL
- VOLUME 1 NOMOR 1 (2022): 6 - 13
Suparto Wijoyo, Hukum Lingkungan Diantara
Para Pemalas, Airlangga University
Press, Surabaya, 2012.
Tim Pertama Press, KUHAP & Penjelasannya,
Permata Press, Jakarta, 2018.
13