Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) secara harfiah berarti "sebelum sejarah", dari bahasa Latin untuk "sebelum," prae, dan historia. Prasejarah manusia adalah masa di mana perilaku dan anatomi manusia pertama kali muncul, sampai adanya catatan sejarah yang kemudian diikuti dengan penemuan aksara. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Sumeria di Mesopotamia dan Mesir kuno, merupakan peradaban pertama yang mengenal tulisan, dan selalu diingat sebagai catatan sejarah; hal ini sudah terjadi selama awal Zaman Perunggu. Sebagian besar peradaban lainnya mencapai akhir prasejarah selama Zaman Besi. [butuh rujukan] Zaman prasejarah di Indonesia sendiri diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah. Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti prasejarah didapat dari artefak-artefak yang ditemukan di daerah penggalian situs prasejarah. Periodisasi Pembagian zaman Secara umum, masa prasejarah Indonesia ditinjau dari dua aspek, bedasarkan bahan untuk membuat alat-alatnya (terbagi menjadi Zaman Batu & Zaman Besi), & bedasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakatnya (terbagi menjadi Masa Berburu & Mengumpulkan Makanan, Masa Bercocok Tanam, & Masa Perundagian) Zaman Batu Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain: Zaman Batu Tua (Masa Berburu & Mengumpulkan Makanan Tingkat Awal) Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu: 1. Kebudayaan Pacitan (berhubungan dengan kapak genggam dengan varian-variannya seperti kapak perimbas & kapak penetak 2. Kebudayaan Ngandong (berhubungan dengan Flakes & peralatan dari tulang) Bedasarkan kebudayaan yang ditemukan, maka dapat disimpulkan ciri-ciri kehidupan pada Palaeolithikum antara lain: 1. Masyarakatnya belum memiliki rasa estetika (disimpulkan dari kapak genggam yang bentuknya tidak beraturan & bertekstur kasar) 2. Belum dapat bercocok tanam (karena peralatan yang dimiliki belum dapat digunakan untuk menggemburkan tanah).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Academia Nano: Science, Materials, Technology, 2024
Introduction to the Celtic Warrior Class Devotions, 2019
The African and Arabian Origin of the Hebrew Bible (Chapter 1), 2020
International Journal of New Practices in Management and Engineering, 2017
Hunza Matters. Bordering and ordering between ancient and new Silk Roads, 2020
Ciencias sociales: balance y perspectivas desde América Latina (UNC, Argentina), 2019
Resistencia de materiales
Pathology, 2008
Chemistry – A European Journal, 2019
Applied and Environmental Microbiology, 2014
SSRN Electronic Journal, 2013
Open Chemistry, 2014
The Journal of Pain, 2016
Acta Dermato Venereologica, 2009