Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Jurnal Gizi dan Pangan Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 SOSIO-BUDAYA PANGAN SUKU BADUY ( Socio-Cul t ural Aspect s of Food of Baduy Tribe) Ali Khomsan1* dan Winat i Wigna2 1* 2 Alamat korespondensi : Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia, Inst it ut Pert anian Bogor, Bogor 16680. Telp: 0251-8621258; Fax: 0251-8622276; Email: erlangga259@yahoo. com Depart emen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia, Inst it ut Pert anian Bogor, Dramaga Bogor 16680. ABST RACT Bant en Province in Indonesia has a t radit ional t r ibe cal l ed Baduy. Baduy t ribe is st il l maint aining t heir t r adit ions against modernizat ion. The obj ect ives of t his resear ch were t o anal yze socio-economic and demogr aphic char act er ist ics of Baduy peopl e, socio-cul t ural and ecol ogical aspect s of Baduy communit y, and f ood avail abil it y of Baduy peopl e. This r esear ch is an expl or at ive and descr ipt ive st udy on t he socio-cul t ural aspect s of f ood syst em. The dat a r equired t o meet t he resear ch obj ect ives were col l ect ed t hr ough a direct int erview and discussion wit h respondent s as wel l as a direct observat ion at t he l ocat ion of r espondent s. A sampl e size of 338 househol ds was drawn f rom t he popul at ion. The al l ocat ion of sampl e was 303 f or Out er Baduy, 10 f or Inner Baduy and 25 f or Mosl em Baduy. To obt ain t he dat a on t he cul t ur al aspect s, hist or y and socio aspect of f ood, in-dept h int er views was conduct ed wit h 19 key persons. The st udy was l ast f or 12 mont hs. The r ice product ion of Baduy communit y t o suppl y it s basic need is general l y insuf f icient ; as a resul t , t hey have t o purchase rice f rom out side. In addit ion, not al l rice t hey produce can be consumed because some of it is f or t he needs of t r adit ional ceremonies. As much as 25 % of t he pr oduct ion is sol d or given t o t heir neighbor s who are l ack of rice, 25 % is sent f or t heir neighbors’ f east and f or t r adit ional ceremonies (f or t he el derl y peopl e, Jaro, and Puun), and t he 50 % is st ored in t he rice barn f or t heir dail y consumpt ion. Onl y poor househol ds use t heir r ice f or t heir dail y consumpt ion. Baduy communit y usual l y purchases t heir f oodst uf f s at t he mar ket , t he shop, or f rom t he veget abl e vendor who sel l s f r om one vil l age t o anot her . If Baduy peopl e need r i ce and ot her f oodst uf f s, t hey usual l y go t o anot her vil l age t o f ul f il l t heir needs. Key words: cul t ural val ues, t radit ional t ribe, and consumpt ion PENDAHULUAN Sist em pangan masyarakat Indonesia t idak dapat dipisahkan dari sist em pert anian yang diadopsi oleh suku t ert ent u. Sist em pert anian yang diadopsi oleh masyarakat set idaknya dapat memecahkan masalah t erkait ket ersediaan pangan. Orang Baduy sebagai masyarakat t radisional yang masih menggunakan peralat an t radisional dalam sist em pert aniannya (Rahayu, 1998). Masyarakat Baduy bert ani dengan cara t radisional, karena mereka mencoba unt uk menj aga lingkungan alam mereka. Dalam sist em pert anian t radisional, berbagai j enis upacara (unt uk ket enangan dan keamanan) sering dilakukan unt uk mencapai hasil panen yang sukses dan t erj amin (hasil bumi yang cukup) unt uk memenuhi kebut uhan pangan mereka. Kehidupan ut ama orang Baduy adalah dari pert anian. Pert anian digarap dengan sis- t em huma (ladang). Pada umumnya hasil pert anian diperunt ukkan bagi memenuhi kebut uhan hidup mereka sendiri. Walaupun begit u, gula merah, buah-buahan, golok, dan madu biasa diperdagangkan ke luar, sedangkan mereka membeli barang-barang kebut uhan yang belum t erpenuhi oleh usaha mereka sendiri, sepert i kain, ikan asin, garam, dan cermin. Menurut Suhardj o (1989), set iap masyarakat memiliki budayanya sendiri, adat dan t radisi yang membent uk pola pikir dan emosi masyarakat . Budaya mengaj arkan orang bagaimana unt uk berbuat dan berusaha unt uk memenuhi kebut uhan dasar biologis mereka. Budaya j uga menent ukan apa yang dapat dit erima sepert i makanan, pada kondisi sepert i apa, kapan orang dapat at au t idak dapat makan, makanan apa yang menj adi pant angan, dan lain-lain. Set iap komunit as t ermasuk Suku Baduy mengembangkan aspek sosial budaya pangan 63 Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 yang spesif ik. Fakt or sosial budaya mencerminkan pola konsumsi pangan di kehidupan sosial masyarakat . Budaya sebagai arahan hidup membent uk kepercayaan dan moral masyarakat set empat (Aspart ia, 1996). Budaya j uga berperan dalam memberi nilai sosial pada makanan, sepert i beberapa makanan memiliki nilai sosial yang rendah, sedangkan makanan lainnya memiliki nilai sosial yang t inggi. Sebagai cont oh, beras dianggap memiliki nilai sosial yang lebih t inggi daripada sumber karbohidrat lainnya sepert i singkong, j agung, dan lain-lain. (Tan et al . , 1970). Seluruh penget ahuan, kepercayaan, dan adat mengenai j enis pangan yang dapat dit erima unt uk dimakan at au diberikan merupakan beberapa nilai budaya yang mempunyai simbol dan pengaj aran dari generasi dahulu sampai sekarang. Tradisi t erkait pangan merupakan hasil kebiasaan berdasarkan nilai sist em budaya pada masing-masing wilayah at au t empat (Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997). Tuj uan dalam penelit ian ini adalah (1) Menganalisis karakt erist ik sosial-ekonomi dan demograf i masyarakat Baduy, (2) Menganalisis aspek sosial, budaya, ekonomi, dan ekologi pada masyarakat Baduy, dan (3) Menganalisis ket ersediaan pangan pada masyarakat Baduy. METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelit ian ini adalah st udi deskript if dan eksplorat if t erhadap aspek sosial-budaya sist em pangan. Penelit ian dilakukan pada masyarakat Baduy yang masih memegang kuat t radisi dari nenek moyang mereka. Masyarakat Baduy ini t inggal di Desa Kanekes, Kecamat an Leuwidamar, Kabupat en Lebak, Provinsi Bant en. Penelit ian ini dilakukan selama 12 bulan pada t ahun 2008. Baduy Dalam (Kampung Cibeo), Baduy Muslim (Kampung Cikakal Girang), dan t okoh kunci yang t inggal di sekit ar Desa Kanekes. Unt uk memilih sampel rumah t angga, dibuat kerangka sampling dengan 13 kampung. Terdapat sekit ar 12500 orang at au 2500 rumah t angga di Desa Kanekes. Kemudian, sampel rumah t angga diambil secara acak dari kerangka sampling di set iap kampung (sampel). Jenis dan Cara Pengumpulan Data Dat a yang dibut uhkan unt uk memenuhi t uj uan penelit ian dikumpulkan dengan berbagai cara. Dat a primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dan diskusi dengan responden sert a pengamat an langsung di lokasi responden. Responden unt uk dat a primer adalah ist ri, suami, dan t okoh masyarakat , yait u kepada desa, pimpinan agama, t okoh masyarakat t radisional, dan lain-lain. Dat a sekunder dikumpulkan dengan pencarian dat a di desa, kecamat an, dan kant or pemerint ah daerah. Inst rumen penelit ian yang dikembangkan adalah kuesioner. Pengolahan dan Analisis Data Proses dan pengolahan dat a t ermasuk memeriksa kelengkapan dat a, pengkodean, mengat ur st rukt ur f ile, ent ry dat a, dan edit ing. Pada penelit ian ini f ile dimasukkan ke dalam Microsof t Excel. Unt uk menj awab t uj uan penelit ian, penj elasan mengenai sosial budaya sist em pangan dan gizi dibuat . Hal ini dilakukan melalui perhit ungan st at ist ika dasar, t ermasuk mean, st andar deviasi, nilai minimum dan maksimum seluruh variabel kont inyu, dan perhit ungan proporsional unt uk seluruh kat egori variabel kuant it at if . Hasil perhit ungan disaj ikan dalam bent uk t abel agar karakt erist ik sosial budaya sist em pangan dan gizi masyarakat Baduy dapat dilihat dengan j elas. Perhit ungan nilai st at ist ika dasar dan proporsi berdasarkan program St at ist ical Anal ysis Sys t em (SAS). Semua dat a kualit at if dianalisis secara deskript if . Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Ukuran sampel sebanyak 338 rumah t angga diambil dari j umlah penduduk, dengan alokasi sampel sebanyak 303 unt uk Baduy Luar, 10 unt uk Baduy Dalam, dan 25 unt uk Baduy Muslim. Unt uk mendapat kan dat a aspek budaya, sej arah dan aspek sosial pangan, wawancara mendalam dilakukan t erhadap 19 orang t okoh kunci. Sampel rumah t angga diperoleh dari 13 kampung di Baduy Luar, Baduy Dalam, dan Baduy Muslim. Tokoh kunci diperoleh dari beberapa kampung di Baduy Luar, 64 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Sosio Ekonomi dan Demografi Pendidikan Baduy Muslim j auh lebih banyak yang mempunyai kemampuan baca dan t ulis dibanding Baduy Luar. Sej umlah 92% suami at au ist ri mempunyai kemampuan baca dan t ulis (Tabel 1). Hal ini menunj ukkan memang Baduy Muslim j auh lebih t erbuka dan lebih maj u dibanding Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 Baduy Luar dan j uga Baduy Dalam. Orang Baduy baik Baduy Dalam maupun Luar dilarang sekolah oleh adat . Bagi orang Baduy orang pint ar t idak dibut uhkan, yang pent ing adalah orang yang ngart i (mengert i), sehingga t idak dit ipu dan dibodohi oleh orang lain. boleh dit anam di lahan ladang kering t anpa pengairan yang disebut huma. Padi t idak boleh dij ual dan harus disimpan dengan baik unt uk keperluan sehari-hari. Selain ngahuma, orang Baduy j uga bert ani unt uk memperoleh bahan makanan t ambahan. Jenis t anaman yang dit anam adalah buah-buahan sepert i durian, pisang, kelapa, dan j agung sert a umbi-umbian sepert i singkong, t alas, dan ubi. Bibit mereka peroleh secara t urun t emurun, yait u dari hasil panen sebelumnya yang dit anam kembali. Mat a Pencaharian Tabel 2 menunj ukkan bahwa sebagian besar orang Baduy Luar mempunyai pekerj aan sebagai pet ani (98. 6% unt uk suami dan 90. 7% unt uk ist ri). Pekerj aan lainnya adalah berdagang dan bert enun (t erut ama unt uk ist ri), karena bisa dilakukan dirumah sambil mengasuh anak. Tidak banyak j enis pekerj aan yang dilakukan oleh orang Baduy karena hidupnya masih sepenuhnya mengandalkan sumberdaya alam. Demikian j uga unt uk Baduy Dalam yang bahkan 100% pekerj aannya adalah sebagai pet ani karena memang domisilinya j auh di daerah pedalaman sehingga t idak ada pilihan pekerj aan, j ika ada yang berdagang it upun hanya sat u at au dua orang dan selalu dilakukan oleh pendat ang. Unt uk Baduy Muslim lebih banyak variasi j enis pekerj aannya yait u selain sebagai pet ani j uga ada yang bekerj a sebagai guru, buruh at au ibu rumah t angga. Secara adat memang Baduy Muslim sudah dianggap bukan orang Baduy sehingga Baduy Muslim sudah sepert i perkampungan lainnya di Indonesia. Pendapat an dan Pengeluaran Pada Tabel 3 dapat diket ahui bahwa pendapat an rat a-rat a responden t erbesar diperoleh oleh masyarakat Baduy Muslim yait u sebesar Rp 199 468 ± Rp248 600, begit u j uga dengan pengeluarannya yait u Rp 227 265 ± Rp 107 255. Lebih dari separuh pengeluaran (74. 2%) digunakan unt uk pangan (Rp 168 179 ± Rp 84 534) dan sebesar 25. 8% digunakan unt uk non-pangan (Rp 168 179 ± Rp 84 534). Pengeluaran rumah t angga orang Baduy (baik unt uk Baduy Luar, Baduy Dalam maupun Baduy Muslim) selalu lebih besar dibandingkan dengan pendapat annya. Unt uk memenuhi kebut uhan sehari-harinya orang Baduy sering mengandalkan sumberdaya alam di sekit arnya. Ciri khas masyarakat golongan ekonomi lemah adalah sebagian besar pengeluarannya unt uk pangan sedangkan pengeluaran lain dianggap pengeluaran sekunder yang t idak t erlalu diut amakan. Mat a pencaharian orang Baduy adalah berladang dengan menanam padi. Padi hanya Tabel 1. Sebaran Suami/ Ist ri yang Bisa Membaca dan Menulis di Baduy Luar, Baduy Dalam, dan Baduy Muslim Baduy Luar Kemampuan Suami Baduy Dalam Istri Suami Baduy Muslim Istri Suami Istri n % n % N % n % n % n % Membaca 93 32. 7 44 14. 9 1 10 0 0. 0 23 92 23 92 Menulis 85 29. 9 39 13. 2 1 10 0 0. 0 23 92 23 92 Tabel 2. Sebaran Suami/ Ist ri di Baduy Luar, Baduy Dalam, dan Baduy Muslim menurut Pekerj aan Baduy Luar Pekerj aan Pet ani Suami Baduy Dalam Istri Suami Baduy Muslim Istri Suami Istri n % n % n % n % n % n % 275 98. 6 175 90. 7 10 100 2 20 18 72 0 0. 0 Pedagang 1 0. 4 6 3. 1 0 0. 0 0 0. 0 1 4 0 0. 0 Bert enun 1 0. 4 12 6. 2 0 0. 0 0 0. 0 0 0. 0 0 0. 0 Lainnya 2 0. 8 0 0. 0 0 0. 0 0 0. 0 6 24 17 100 Tabel 3. St at ist ik Pendapat an dan Pengeluaran (rp/ kapit a/ bulan) di Baduy Luar, Baduy Dalam, dan Baduy Muslim St at ist ik Baduy Luar mean ± sd (rp) Pendapat an 139 094 ± 136 042 Pengeluaran: Baduy Dalam % mean ± sd (rp) Baduy Muslim % 88 480 ± 47 561 mean ± sd (rp) % 199 468 ± 248 600 154 377 ± 120 984 100. 0 109 104 ± 86 706 100. 0 227 265 ± 107 255 100. 0 a. Pangan 95 078 ± 85 523 61. 6 106 687± 83 923 98. 0 168 179 ± 84 534 74. 2 b. Non-Pangan 59 299 ± 49 527 38. 4 2 417 ± 5 144 2. 0 59 086 ± 39 359 25. 8 65 Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 Tabel 4. St at ist ik Jenis-j enis Pengeluaran Pangan dan Non-Pangan di Baduy Luar, Baduy Dalam, dan Baduy Muslim per kapit a per bulan Jenis Pengeluaran Baduy Luar Rp Baduy Dalam % Rp Baduy Muslim % Rp % Pangan a. Lauk Pauk 24 699 26. 0 20 167 18. 9 31 943 b. Sayuran 5 845 6. 1 1 275 1. 2 6 246 19. 0 3. 7 c. Buah 2 278 2. 4 17 0. 0 1 848 1. 1 d. Jaj anan 28 006 29. 5 12 268 11. 5 35 007 20. 8 e. Lainnya 35 761 37. 6 72 961 68. 4 93 135 55. 4 a. Kesehat an 6 215 10. 5 100 4. 1 6 416 10. 9 b. Pakaian 5 465 9. 2 667 27. 6 5 306 9. 0 c. Bahan Bakar 6 720 11. 3 0 0. 0 1 333 2. 3 57. 9 Non-Pangan d. Rokok 31 352 52. 9 0 0. 0 34 187 e. Sumbangan 2 035 3. 4 0 0. 0 200 0. 3 f . Lainnya 7 513 12. 7 1 650 68. 3 11 643 19. 7 Jika kit a kaj i lebih j auh pada Tabel 4 dapat diket ahui bahwa pengeluaran pangan t erbesar orang Baduy dialokasikan membeli lauk pauk dan makanan j aj anan. Hal ini sangat masuk akal karena sumberdaya alam di Baduy t idak banyak menyediakan bahan pangan yang dapat diolah sebagai lauk pauk nabat i apalagi unt uk lauk pauk hewani. Keadaan ini memang akan menyebabkan orang Baduy memenuhi kebut uhan lauknya sangat t ergant ung suplai dari luar. Demikian j uga unt uk makanan j aj anan, orang Baduy banyak yang t idak mempunyai ket erampilan unt uk membuat makanan j aj anan, sehingga sepenuhnya harus membeli dari luar. Unt uk kebut uhan non-pangan, pengeluaran t erbesarnya adalah unt uk membeli rokok (Baduy Luar 52. 9% dan Baduy Muslim 57. 9%). Kepemilikan Aset Rumah T angga Tabel 5 menunj ukkan hampir semua keluarga di Baduy memiliki t ungku dari t anah liat unt uk keperluan memasaknya dan memilki bale-bale di depan rumahnya yang biasanya digunakan unt uk menerima t amu at au unt uk t empat ist irahat . Masyarakat Baduy t idak memiliki alat -alat elekt ronik sepert i t elevisi, t ape r econder dan lain sebagainya karena memang secara adat kepemilikan aset -aset yang memerlukan sent uhan t eknologi t erut ama alat elekt ronik t idak diperbolehkan. Jadi peralat an rumah t angga yang ada di masyarakat Baduy Dalam memang amat t erbat as dan hanya mengandalkan alat -alat dengan bahan alami yang ada di sekit arnya. Jika dibandingkan dengan Baduy Dalam kondisi Baduy Muslim sangat kont ras sekali, karena hampir semua rumah t angga Baduy Muslim mempunyai t empat t idur (72. 0%), lemari pakaian (92. 0%), t ungku (64. 0%), dan bale-bale (20. 0%). Hal ini karena di Baduy Muslim t idak ada larangan unt uk kepemilikan aset apapun. 66 Perumahan Tabel 6 menunj ukkan sebagian besar responden di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim t elah memiliki rumah sendiri. Hanya sebagian kecil yang masih t inggal bersama orang t uanya. Masyarakat Baduy Dalam mendiami rumah yang lebih luas (59. 6 m 2 ± 18. 25 m 2) dibandingkan orang Baduy Luar (45 m 2 ± 15 m 2). Hal ini sangat logis karena memang di pedalaman yang dihuni oleh Baduy Dalam lahannya sangat luas di samping it u penduduknya masih sangat j arang. Unt uk masyarakat Baduy Muslim luas rumahnya (38. 10 m 2 ± 12. 42 m 2) lebih kecil dibanding Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Lebih banyak responden Baduy Muslim yang masih t inggal bersama orang t uanya (24%) j ika dibandingkan masyarakat Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Ketersediaan Pangan Leuit (Lumbung Padi) Ket ersediaan pangan masyarakat Baduy t erpelihara karena mereka umumnya memiliki l euit (lumbung padi). Dari Tabel 7 dapat diket ahui bahwa sebagian besar rumah t angga Baduy memiliki sat u lumbung, dan sebagian kecil lainnya memiliki dua lumbung at au lebih. Masyarakat t radisional sepert i suku Baduy masih mempert ahankan kepemilikan lumbung ini karena mereka umumnya mengandalkan subsist ensi penyediaan pangan pokok dari produk pert anian sendiri. Pada saat penelit ian berlangsung (2008), rat a-rat a lumbung padi di Baduy Luar berisi 457 ikat padi dan 415 ikat di Baduy Dalam. Padi yang t ersimpan di lumbung t erut ama unt uk mencukupi kebut uhan rumah t angga sendiri. Di Baduy Muslim t idak dit emukan adanya lumbung, penyimpanan beras pada masyarakat Baduy Muslim adalah di karung. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 Tabel 5. Persent ase Kepemilikan Aset Rumah t angga di Baduy Luar, Baduy Dalam, dan Baduy Muslim Baduy Luar Aset n Baduy Dalam % n Baduy Muslim % n % Tempat Tidur 49 16. 2 1 10. 0 18 72. 0 Lemari Pakaian 19 6. 3 0 0. 0 23 92. 0 Tungku 303 100. 0 10 100. 0 16 64. 0 Bale-bale 297 98. 0 6 60. 0 5 20. 0 Emas 17 5. 6 0 0. 0 0 0. 0 Lain-lain 21 6. 9 0 0. 0 24 96. 0 Tabel 6. Sebaran Rumah t angga di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim menurut St at us dan Ukuran Rumah Status/ Ukuran Baduy Luar Baduy Dalam n % n a. Milik Sendiri 275 90. 8 b. Orang Tua 23 7. 6 c. Lainnya 5 1. 7 0 Baduy Muslim % n % 8 80. 0 19 76. 0 2 20. 0 6 24. 0 0. 0 0 0. 0 St at us Ukuran rumah (m 2) Tabel 7. 45 ±15 59. 60 ± 18. 25 38. 10 ± 12. 42 St at ist ik Leuit (lumbung padi) di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim Karakteristik Lumbung Padi Jumlah Baduy Luar Baduy Dalam Baduy Muslim Jumlah lumbung per rumah (buah) 1. 2 ± 0. 6 1. 6 ± 0. 5 - Luas lumbung (m 2) 3. 8 ± 2. 1 3. 3 ± 1. 5 - Kapasit as lumbung (ikat padi) 796 ± 702 590 ± 303. 5 - Isi lumbung (ikat padi) 457 ± 672 415 ± 276. 9 - Panen dengan sist em ngahuma (berladang) dilakukan oleh masyarakat Baduy sekali dalam set ahun karena sist em perladangan mereka adalah t adah huj an. Hasil panen padi huma biasanya diikat per pocong (ist ilah unt uk menyebut per ikat ). Set elah it u, padi dibawa ke l embur (kampung) unt uk dij emur t anpa membuka ikat an. Set elah kering, padi huma disimpan di lumbung padi yang disebut l euit . Leuit berbent uk sepert i rumah panggung yang pint unya menghadap ke Timur dan dibangun secara bergot ong royong oleh warga kampung. Ukuran l euit t erbagi menj adi ukuran sedang (2. 5×2. 5×3 m 3) dan besar (3×3×3 m 3). Leuit sedang dapat menampung sekit ar 800-1200 ikat padi sedangkan l euit besar dapat menampung hingga 1800 ikat padi. Padi huma dapat bert ahan hingga beberapa t ahun di dalam l euit , hanya saj a j ika padi huma disimpan lebih dari 5-6 t ahun maka warna dan rasanya akan berubah menj adi apek. Nganj ang, Ngant euran, Nyambungan : Saling Mengirim Makanan Selain sist em penyimpanan padi dalam l euit yang dapat menj aga ket ersediaan pangan bagi orang Baduy, mereka j uga memiliki kebiasaan saling mengunj ungi dan memberi makanan kepada kerabat at au t et angga. Kebiasaan ini dilakukan dengan t uj uan unt uk lebih mere- kat kan t ali persaudaraan di ant ara mereka sekaligus anj angsana kepada keluarga (t erut ama yang berbeda kampung) sehingga dapat mencegah sif at t ambel ar at au sif at masa bodoh, at au t idak kenal dengan kerabat sendiri. Kebiasaan ini dilakukan pada saat ada acara-acara t ert ent u sepert i haj at lembur (misalnya upacara panen) at au haj at an keluarga (misalnya pernikahan). Ant ar t et angga saling membawa bahan makanan unt uk membant u haj at (selamat an) t ersebut , sehingga beban yang punya haj at t dak t erlalu berat . Di samping saling membant u kebiasaan ini j uga unt uk mempererat silat urahmi. Makanan yang dikirimkan biasanya berupa beras, makanan yang t elah mat ang (nasi dan lauk pauknya). Orang yang diut amakan unt uk dikirim adalah kerabat sendiri. Jenis sert a j umlah makanan yang dikirim t ergant ung kepada t ingkat kemampuan ekonomi masing-masing keluarga. Kegiat an ini dikenal dengan sebut an nganj ang yait u berkunj ung sambil membawa makanan. Nganj ang ini sudah menj adi kebiasaan t urun t emurun. Saling mencicipi masakan ant ar t et angga j uga sering dilakukan mereka set iap harinya. Selain nganj ang j uga dikenal kegiat an yang f ungsinya sama yait u saling memberikan makanan pada keluarga yang punya haj at , 67 Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 disebut ngant euran at au nyambungan. Pangan hewani yang sering dikirimkan dalam ngant euran adalah ayam yang dibungkus oleh anyaman daun kirai yang disebut dengan kisa. Ayam yang masih dibalut kisa ini t erkadang digant ungkan begit u saj a dengan menggunakan t ali raf ia di at ap depan rumah orang yang punya haj at an, sehingga si pemilik rumah (yang punya haj at ) t idak menget ahui siapa orang yang memberi ayam t ersebut . Di sini nampak orang yang mengirim ayam merasa t idak perlu diket ahui siapa dia, yang pent ing dia sudah menj alankan ket ent uan adat . Daging ayam j uga merupakan makanan yang waj ib ada dalam haj at an karena dihargai oleh para t okoh adat . Ngalaksa Ngal aksa yait u salah sat u upacara adat yang berf ungsi menj amin kesej aht eraan bersama masyarakat Baduy dalam wuj ud kegiat an membuat l aksa, semacam mi t erbuat dari t epung beras. Upacara ngal aksa dilaksanakan pada hari kelima kawal u t ut ug at au pada t anggal 21 bulan Kat iga, diawali di kapuunan (Baduy Dalam), kemudian berant ai sampai ke seluruh kampung panamping (Baduy Luar). Bahan unt uk pembuat an l aksa di kapuunan diambil dari beras huma serang yang dit anam di Baduy Dalam, sedangkan unt uk daerah panamping diambil dari beras huma t ul adan yang berasal dari Baduy Luar. Seandainya padi dari t empat it u t idak cukup, akan dit ambah dengan beras huma yang lain. Upacara adat ini j uga merupakan sumber yang menj amin ket ersediaan pangan bagi masyarakat Baduy, walaupun t idak sering, t api rut in dilakukan. Beas Perelek Kelembagaan sosial ( social int it ut ion) lainnya yang erat kait annya dengan pemenuhan pangan masyarakat Baduy ialah apa yang disebut dengan beas perel ek. Beas perel ek merupakan beras yang disumbangkan masyarakat kepada desa unt uk kegiat an-kegiat an desa t ermasuk upacara-upacara adat di dalamnya. Pelaksanaan beas perel ek dilaksanakan dalam beberapa t ahap. Tahap pert ama set iap keluarga set iap hari menyisihkan segenggam (beberapa sendok) beras dari beras yang akan dit anak menj adi nasi unt uk disimpan dit abung bambu yang di gant ungkan/ dit empelkan di t iang pint u. Selanj ut nya beras yang sudah t erkumpul dit abung bambu t ersebut diambil dari set iap rumah unt uk dikumpulkan di pol indes menj adi kekayaan kampung unt uk siap dipakai bila desa membut uhkannya. Pemungut an beas perel ek t ahap dua ini dilakukan oleh panggiwa desa dua kali dalam sebulan. Manf aat beas 68 perel ek ini akhirnya akan dinikmat i j uga oleh warga desa secara bersama-sama di saat upacara adat dilaksanakan. Cara Memperoleh Pangan Hasil produksi padi masyarakat Baduy umumnya belum mencukupi kebut uhannya. Di samping it u t idak seluruh beras huma dikonsumsi sendiri, sebagian lainnya unt uk kebut uhan upacara adat . Sekit ar 25% dari hasil panen beras huma dij ual warga dan diberikan kepada t et angga yang kekurangan, 25% unt uk hant aran dan keperluan upacara adat (unt uk orang t ua, Jar o, dan Puun), dan sisanya 50% unt uk disimpan di leuit dan kebut uhan sehari-hari. Hanya warga yang t idak mampu, menj adikan beras huma sebagai bahan pangan sehari-hari. Oleh sebab it u, bila orang Baduy memerlukan beras at au pangan lainnya, mereka keluar dari desanya unt uk memenuhi kebut uhannya akan pangan. Selain membeli bahan makanan di pasar, masyarakat Baduy membeli keperluannya di warung at au dari pedagang sayur yang berj ualan dari kampung ke kampung. Keberadaan warung sebenarnya dilarang oleh adat , akan t et api lama-kelamaan dibiarkan karena masyarakat j uga memerlukan penghasilan t ambahan di luar ngahuma dan bert ani. Cara memperoleh Karbohidrat Pangan Sumber Tabel 8 menunj ukkan cara perolehan pangan sumber karbohidrat yakni beras, j agung, dan singkong. Hampir semua suku Baduy Dalam menanam sendiri berasnya (100%), dan hanya 72. 6% di suku Baduy Luar dan 68% di Baduy Muslim. Mungkin karena hasil ladang yang kurang mencukupi, dan karena hasil padi huma lebih diperunt ukan unt uk keperluan upacara adat , maka masih ada rumah t angga di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim yang masih harus membeli beras dari warung-warung di luar kampung Baduy yang j araknya berdekat an. Sement ara it u, unt uk komodit i j agung dan singkong sebagian besar masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam menanam sendiri, dan hanya sedikit yang masih membeli di pasar t erdekat di luar pemukiman suku Baduy. Sedangkan rumah t angga Baduy Muslim yang menanam sendiri hanya sebesar 16. 0% dan 32. 0% membelinya dari pasar t erdekat . Rumah t angga Baduy Dalam yang menanam singkong berj umlah 30. 0% dan sebanyak 20. 0% membeli dari pasar. Sement ara it u, rumah t angga Baduy Muslim yang membeli Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 singkong hanya 28. 0% dan yang menanam sendiri 60. 0%. kung 58. 2%. Baduy Dalam yang membeli bayam sebesar 40. 0% dan kangkung 30. 0%, sedangkan rumah t angga Baduy Muslim yang membeli bayam sebesar 76. 0% dan kangkung sebesar 80. 0%. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, bayam dan kangkung merupakan sayuran yang paling sering t ersedia di warung at au pasar-pasar. Pemeliharaan bayam dan kangkung memerlukan perawat an yang int ens dibandingkan sayuran lain sepert i daun singkong at au daun pepaya. Barangkali ini yang menyebabkan mengapa sayuran bayam dan kangkung lebih banyak diperoleh dengan cara membeli. Cara memperoleh Pangan Sumber Prot ein Pangan-pangan sumber prot ein at au lauk pauk sepert i daging, ikan, t elur, t ahu, dan t empe diperoleh dengan cara membeli. Sangat sedikit rumah t angga Baduy Luar (<2%), Baduy Dalam (0. 0%) dan Baduy Muslim (<10%) yang mendapat kan pangan-pangan t ersebut dengan cara memelihara sendiri. Dari dat a Tabel 9 j uga dapat diket ahui bahwa daging sapi relat if j arang dibeli karena harganya sangat mahal. Pangan lauk-pauk yang sangat sering dibeli adalah ikan asin, t ahu, dan t empe. Ket iga j enis pangan ini adalah lauk-pauk yang harganya murah dan mudah cara perolehannya. Masyarakat Baduy j uga relat if j arang makan t elur maupun ikan air t awar karena harganya yang masih mahal sepert i halnya daging sapi. Ikan asin sering dibeli baik oleh suku Baduy Dalam (100. 0%) maupun suku Baduy Muslim (84. 0%) karena harga ikan asin yang relat if paling murah dibandingkan sumber prot ein lainnya. Cara memperoleh Buah-buahan Sement ara it u unt uk buah-buahan sepert i pisang, sebagian besar rumah t angga Baduy Luar (90. 0%) memperolehnya dengan menanam sendiri. Begit u pula rumah t angga di Baduy Dalam semuanya (100. 0%) memperoleh buah pisang dari menanam sendiri, sedangkan persent ase unt uk rumah t angga Baduy Muslim lebih rendah (64. 0%). Hal ini dikarenakan pisang merupakan t anaman yang perawat annya mudah dan dapat berbuah t anpa mengenal musim (Tabel 11). Cara memperoleh Sayuran Cara perolehan sayuran di Baduy umumnya adalah dengan menanam sendiri. Beberapa j enis sayuran yang dit anam sendiri adalah j engkol, pet ai, daun singkong, daun papaya, dan t erong. Sayuran yang cara perolehannya dibeli adalah bayam dan kangkung. Hal ini t erlihat pada Tabel 10, rumah t angga Baduy Luar yang membeli bayam sebesar 51. 5% dan kang- Buah j eruk umumnya t idak dit anam sendiri oleh suku Baduy. Mereka mendapat kan buah j eruk dengan cara membeli. Di t empat t empat lain t anaman j eruk sudah menj adi perkebunan, dan di pasar-pasar j eruk j uga mudah diperoleh dengan harga yang murah. Beberapa Tabel 8. Persent ase Rumah t angga di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim menurut Cara Memperoleh Pangan Sumber Karbohidrat Cara Memperoleh Pangan (%) Pangan Sumber Karbohidrat Baduy Luar Membeli Menanam Sendiri Beras 98. 3 Jagung 8. 4 Singkong 2. 3 Baduy Dalam Baduy Muslim Membeli Menanam Sendiri 72. 6 50. 0 100. 0 52. 0 68. 0 88. 0 20. 0 90. 0 32. 0 16. 0 89. 6 20. 0 30. 0 28. 0 60. 0 Membeli Menanam Sendiri Tabel 9. Persent ase Rumah t angga di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim menurut Cara Memperoleh Pangan Sumber Prot ein Cara Memperoleh Pangan (%) Pangan Sumber Protein Baduy Luar Membeli Baduy Dalam Memelihara/ Membuat Sendiri Membeli Memelihara/ Membuat Sendiri Baduy Muslim Membeli Memelihara/ Membuat Sendiri Daging Sapi 2. 3 - 10. 0 0. 0 16. 0 - Ikan Tawar 38. 5 0. 0 80. 0 0. 0 64. 0 4. 0 Ikan Asin 97. 0 1. 7 100. 0 0. 0 84. 0 8. 0 Telur 16. 7 0. 7 20. 0 0. 0 36. 0 0. 0 Tahu 94. 6 0. 7 90. 0 0. 0 36. 0 0. 0 Tempe 95. 0 1. 0 90. 0 0. 0 84. 0 0. 0 69 Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 Tabel 10. Persent ase Rumah t angga di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim menurut Cara Memperoleh Sayuran Cara Memperoleh Pangan (%) Sayuran Jengkol Baduy Luar Menanam Membeli Sendiri 9. 4 79. 6 Baduy Dalam Menanam Membeli Sendiri 0. 0 100. 0 Baduy Muslim Menanam Membeli Sendiri 24. 0 52. 0 Pet ai 10. 0 81. 3 0. 0 90. 0 36. 0 44. 0 Bayam 51. 5 18. 4 40. 0 10. 0 76. 0 4. 0 Kangkung 58. 2 17. 1 30. 0 10. 0 80. 0 8. 0 9. 0 87. 3 0. 0 40. 0 36. 0 52. 0 6. 0 66. 2 0. 0 20. 0 20. 0 44. 0 11. 0 76. 9 0. 0 60. 0 32. 0 4. 0 Daun Singkong Daun Pepaya Terong Tabel 11. Persent ase Rumah t angga di Baduy Luar, Baduy Dalam dan Baduy Muslim menurut Cara Memperoleh Buah-buahan Cara Memperoleh Pangan (%) Buah Baduy Luar Menanam Membeli Sendiri Baduy Muslim Menanam Membeli Sendiri 0. 0 52. 0 Pepaya 3. 0 74. 9 Pisang 8. 0 90. 0 0. 0 100. 0 24. 0 64. 0 Jeruk 87. 3 4. 3 80. 0 10. 0 60. 0 4. 0 j enis j eruk yang biasa t ersedia di pasar misalnya j eruk medan, j eruk pont ianak, j eruk garut , dan lain-lain. Berbeda dengan pisang, rumah t angga Baduy Luar (87. 3%), Baduy Dalam (80. 0%), dan Baduy Muslim (60. 0%) memperoleh j eruk dengan cara membeli. Penyiapan Makanan Orang Baduy t erut ama Baduy Luar lebih senang memasak dengan cara menggoreng karena dirasa lebih gampang dan prakt is. Bahkan kebut uhan minyak goreng di Baduy dapat dikat akan cukup t inggi. Makanan yang paling sering digoreng adalah ikan asin. Ikan asin ini sekaligus merupakan makanan yang dikonsumsi hampir set iap hari pada saat pagi, siang, maupun sore at au malam hari. Sudah j arang warga yang memasak ikan asin dengan cara dibeul eum (dibakar) di hawu (perapian, t ungku). Makanan yang digoreng selain ikan asin adalah kerupuk dan yang diolah dengan minyak goreng adalah sayuran yang dit umis. Minyak goreng biasanya digant i set elah warnanya keruh, t ergant ung dari j enis makanan yang digoreng. Misalnya menggoreng ikan asin, set elah minyak dipakai dua kali menggoreng langsung dibuang, t api bila menggoreng kerupuk minyak bisa berkali-kali dipakai. Selain it u ada j uga bahan makanan yang dimasak dengan cara dipanggang, sepert i opak (t radit ional chip), umbi-umbian, ikan dan j uga ayam at aupun dengan cara direbus sepert i sayuran, umbi-umbian, kacangkacangan dan lain-lain. Orang Baduy j uga mengonsumsi sayuran. Sayur yang paling sering dikonsumsi adalah la- 70 Baduy Dalam Menanam Membeli Sendiri 10. 0 60. 0 lapan berupa daun dangdeur (daun singkong) yang direbus at apun dimakan ment ah set elah dicuci. Mereka j uga lebih sering memasak sayur bening dan j arang sekali sayur yang berkuah at au menggunakan sant an. Sant an lebih banyak digunakan unt uk membuat makanan t radisional (misal ranginang) dan makanan unt uk haj at an. Air unt uk minum dimasak sampai mendidih t erlebih dahulu. Bahan makanan yang akan dimasak dan peralat an memasak dicuci di pancuran. Makanan yang sudah masak disimpan di bawah t udungsaj i dan ada j uga yang menyimpannya di lemari. Semua rumah menggunakan hawu (t ungku) unt uk memasak. Hal ini berhubungan dengan bahan bakar ut ama yang mereka gunakan adalah kayu bakar. Alasan lain penggunaan hawu dan t idak menggunakan minyak t anah adalah adanya kepercayaan bahwa api yang dit imbulkan dari hawu it u haneut (hangat ) sehingga suasana rumah haneut eun (suasana yang hangat dalam keluarga), berbeda dengan kompor minyak t anah yang t idak dapat menghangat kan rumah karena apinya kecil sehingga kesannya t iis (dingin) yang dapat membuat suasana rumah t iiseun (suasana rumah yang sepi, sehingga t idak nyaman). Asap yang dihasilkan dari api yang berasal dari hawu j uga dipercaya dapat membuat awet hat eup (at ap) rumah yang t erbuat dari kirai . Unt uk menyalakan kayu bakar t idak diperkenankan unt uk menggunakan minyak t anah karena minyak t anah dapat menembus ke dasar hawu hingga ke lant ai dasar rumah dan dapat menyebabkan kebakaran Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2009 4(2): 63 – 71 karena dasar rumah t erbuat dari bambu yang disebut dengan pal upuh. Minyak t anah hanya digunakan unt uk lampu/ penerangan karena masyarakat Baduy dilarang oleh adat menggunakan list rik. Beras j uga waj ib dimasak dengan cara dikukus at au dit anak di hawu karena cit a rasa nasi yang dit anak di at as hawu dinilai lebih enak, pul en dan wangi. Oleh karena it u walaupun beberapa warga Baduy Luar ada yang t elah memiliki kompor minyak t anah, mereka hampir t idak pernah menggunakannya. Cara pembuat an hawu memiliki t eknik t ersendiri. Pert ama pal upuh dapur paling poj ok dibiarkan kosong berbent uk kot ak dengan ukuran 20 × 20 cm yang disebut dengan parako. Di at as parako t ersebut kemudian dilapisi dengan pelepah pisang. Lapisan berikut nya adalah t umpukan t anah dengan t inggi sekit ar 15 cm. Di at as t anah kemudian diberi lapisan l ebu (abu) sekit ar 5 cm. Set elah it u hawu dapat dilet akkan diat as lapisan abu t ersebut . Hawu it u sendiri dibuat dari t anah liat yang dicet ak berbent uk kot ak dengan lubang diat as unt uk menyimpan peralat an masak sepert i kat el dan bagian depan unt uk memasukkan kayu bakar. ligus j uga merupakan makanan yang dikonsumsi hampir set iap hari pada saat pagi, siang, maupun sore at au malam hari. Sudah j arang warga yang memasak ikan asin dengan cara dibeul eum (dibakar) di hawu (perapian, t ungku). Makanan yang digoreng selain ikan asin adalah kerupuk dan yang diolah dengan minyak goreng adalah sayuran yang dit umis. Minyak goreng biasanya digant i set elah warnanya keruh, t ergant ung dari j enis makanan yang digoreng. Selain it u ada j uga bahan makanan yang dimasak dengan cara dipanggang, sepert i opak, umbi-umbian, ikan, dan j uga ayam at aupun dengan cara direbus sepert i sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Aspart ia U. 1996. St udy Pola Konsumsi Pangan Masyarakat melalui Pendekat an Karakt erist ik Agroekologi di Kabupat en Kupang, NTT (Nusa Tenggara Timur). Tesis Magist er Sekolah Pascasarj ana, IPB, Bogor. Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1997. Adat dan Kebiasaan Makan pada Masyarakat Tradisional di Kalimant an. Put ra Sej at i Raya, Jakart a. KESIMPULAN Selain sist em penyimpanan padi dalam l euit yang dapat menj aga ket ersediaan pangan bagi orang Baduy, mereka j uga memiliki kebiasaan saling mengunj ungi dan memberi makanan kepada kerabat at au t et angga. Kebiasaan ini dilakukan pada saat ada acara-acara t ert ent u sepert i haj at lembur (misalnya upacara panen) at au haj at an keluarga (misalnya pernikahan). Kegiat an ini dikenal dengan sebut an nganj ang yait u berkunj ung sambil membawa makanan. Selain nganj ang j uga dikenal kegiat an yang f ungsinya sama yait u saling memberikan makanan pada keluarga yang punya haj at , disebut ngant euran at au nyambungan. Orang Baduy t erut ama Baduy Luar lebih senang memasak dengan cara menggoreng karena dirasa lebih gampang dan prakt is. Bahkan kebut uhan minyak goreng di Baduy dapat dikat akan cukup t inggi. Makanan yang paling sering digoreng adalah ikan asin. Ikan asin ini seka- Propinsi Bant en. 2002. ht t p: / / www. bant en. go. id/ ?link=dt l&id=684 [ Mei 2008] . Rahayu YS. 1998. Perbandingan Sist em Pert anian Agribisnis ant ara Baduy Luar dan Baduy Dalam Berdasarkan Tingkat Ef isiensi dan Agribisnis Subsist en. Skripsi Sarj ana Depart emen Ilmu Sosial Ekonomi Pert anian, Fakult as Pert anian, IPB, Bogor. Suhardj o. 1989. Sosio-Budaya Gizi. Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan. Direkt orat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Pangan dan Gizi, IPB, Bogor. Tan MG, Abunain, Suharso, Rahardj o J, Suhardj o & Mulyohardj o S. 1970. Aspek Sosio-Budaya, Pola Konsumsi Pangan dan Kebiasaan Makan pada Lima Daerah Pedesaan di Indonesia. Direkt orat Gizi, Depart emen Kesehat an RI, Jakart a. 71