Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi

Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada masa pandemi covid-19, dan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Penelitian ini dilakukan di kelas XII IPA 1 MAN 3 Cianjur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase validitas sangat tinggi sebesar 44%, persentase validitas tinggi sebesar 44%, dan persentase validitas tinggi sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen pengukur hasil siswa selama pandemi covid-19 adalah valid. Selain itu, hasil estimasi reliabilitas berdasarkan data yang diuji adalah 0,7619. Artinya, instrumen yang dibuat reliabel, sehingga instrumen ini dapat digunakan di kelas manapun atau pada mata pelajaran lain. Secara umum hasil analisis seluruh nilai siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada uji coba sebesar 64,86% memiliki hasil belajar yang baik, dan 35,12% memiliki hasil belajar yang kurang baik. Di masa pandemi COVID-19 ini tentunya banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dan...

Zaenal, A. (2022). Hasil belajar siswa di masa pandemi. Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME), 1(1), 27-32. Original scientific paper Received: 04 Agustus 2022. Revised: 11 Agustus 2022. Accepted: 12 Agustus 2022. Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Zaenal Arifin1* 1 MAN 3 Cianjur, arifin1169@gmail.com Abstract: This study aims to determine student learning outcomes during the covid-19 pandemic, and to find out whether the instrument used is valid and reliable. This research was conducted in class XII IPA 1 MAN 3 Cianjur. The results showed that the percentage with very high validity was 44%, the percentage with high validity was 44%, and the percentage with high validity was 12%. This shows that all instruments measuring student achievement during the covid-19 pandemic are valid. In addition, the results of the reliability estimation based on the tested data are 0.7619. That is, the instrument made is reliable, so this instrument can be used in any class or on other subjects. In general, the results of the analysis of all student scores show that student learning achievement in the trial of 64.86% has good learning achievement, and 35.12% has poor learning achievement. During this COVID-19 pandemic, of course, there are many factors that affect student achievement, and this can be used as material for further research. Keywords: measurement, reliability, student learning outcomes, validity. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada masa pandemi covid-19, dan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Penelitian ini dilakukan di kelas XII IPA 1 MAN 3 Cianjur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase validitas sangat tinggi sebesar 44%, persentase validitas tinggi sebesar 44%, dan persentase validitas tinggi sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen pengukur hasil siswa selama pandemi covid-19 adalah valid. Selain itu, hasil estimasi reliabilitas berdasarkan data yang diuji adalah 0,7619. Artinya, instrumen yang dibuat reliabel, sehingga instrumen ini dapat digunakan di kelas manapun atau pada mata pelajaran lain. Secara umum hasil analisis seluruh nilai siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada uji coba sebesar 64,86% memiliki hasil belajar yang baik, dan 35,12% memiliki hasil belajar yang kurang baik. Di masa pandemi COVID-19 ini tentunya banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dan hal ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci: hasil belajar siswa, pengukuran, reliabilitas, validitas. *Corresponding author: arifin1169@gmail.com © 2022 by the authors. This article is an open access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY) license (https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/). Page | 27 https://journals.eduped.org/index.php/jrsme Zaenal, A. (2022). Hasil belajar siswa di masa pandemi. Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME), 1(1), 27-32. Pendahuluan Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus ini merupakan wabah yang terjadi di kota Wuhan, Tiongkok, pada bulan November 2019 (Zaharah et al., 2020). Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Sampai sekarang virus ini berkembang menjadi beberapa varian, seperti varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, Mu. Tidak menutup kemungkinan virus ini akan terus berkembang dan terdapat varian baru lagi. Pandemi covid-19 merupakan situasi yang berdampak pada semua sektor/bidang, seperti sektor ekonomi, perdagangan, industri, pertanian, politik, dan lain-lain, tak terkecuali terhadap sektor pendidikan (Vasiliadou, 2020). Pandemi covid-19 merupakan tantangan besar yang pernah dialami bagi sistem pendidikan (Daniel, 2020). Hal ini membuat pemerintah harus berpikir keras dalam menyusun strategi antara menangani covid-19 dan mencerdaskan anak bangsa. Banyak lembaga/institusi di bidang pendidikan, khususnya sekolah/perguruan tinggi, melaksanakan pembelajaran jarak jauh demi keselamatan peserta didik (Vollbrecht, et al., 2020; Watson, 2020). Pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu solusi bagi sekolah dalam menghadapi covid-19 ini. Metode ini menjadi efektif (Prawiyogi, 2020), selain menyelamatkan siswa, juga tetap membuat siswa belajar. Namun, kita perlu mengetahui perubahan siswa ketika mereka belajar di rumah, apakah positif atau sebaliknya. Pendidikan dikatakan berhasil jika terjadi perubahan yang positif pada diri siswa baik dari segi pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, dan sikap yang dapat digunakan dalam hidup bermasyarakat (Sirait, 2016). Inilah yang selanjutnya dinamakan hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan atas hasil belajar siswa tersebut. Kegiatan ini dinamakan pengukuran, karena kegiatan apapun yang dilakukan di dunia ini tidak lepas dari pengukuran (Mardapi, 2012). Menjadi hal yang sangat penting bagi guru, bahwa dengan mengukur hasil belajar siswa, dapat menjadi sebuah evaluasi bagi seorang guru dalam melaksanakan suatu pembelajaran, baik di sekolah secara tatap muka atau di rumah melalui pembelajaran jarak jauh. Pengukuran dapat didefinisikan sebagai penugasan angka sedemikian rupa untuk sesuai dengan derajat yang berbeda dari kualitas beberapa objek atau kejadian (McCoach, et al., 2013). Pengukuran terdiri dari aturan untuk numerik mewakili jumlah derajat atau atribut. Tujuan utama pengukuran adalah untuk menyediakan cara yang wajar dan konsisten untuk meringkas tanggapan yang dilakukan orang untuk mengekspresikan hasil belajar, sikap, atau titik pandang pribadi mereka melalui instrumen seperti skala, tes hasil belajar, kuesioner, survei, dan skala psikologis. Hasil pengukuran yang dilakukan oleh guru, dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali guru tersebut melakukan pengukuran terhadap subjek yang sama, diperoleh hasil yang relatif sama atau reliabel. Hal itu akan berlaku jika instrumen yang diukur tidak berubah. Selain reliabel, instrumen yang akan dijadikan sebagai pengukur oleh guru, harus dibuktikan terlebih dahulu kevalidannya. Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajarnya. Salah satu upaya yang menjadikan seseorang berhasil belajar adalah melakukan kegiatan yang berkelanjutan. Artinya, setelah seseorang menyadari potensi dirinya disuatu bidang maka ia akan terus menerus berusaha untuk mengembangkannya menjadi kemampuan utama. Seperti yang dikemukakan Dahlan bahwa hasil belajar adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara terus menerus (Siagian, 2015). Hasil belajar tersebut merupakan hasil belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada saat evaluasi dilaksanakan. Hal ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Pengukuran hasil belajar ini dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa, mendiagnosis kesulitan belajar, dan membimbing siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Keberhasilan belajar siswa setidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal (dari daPage | 28 https://journals.eduped.org/index.php/jrsme Zaenal, A. (2022). Hasil belajar siswa di masa pandemi. Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME), 1(1), 27-32. lam diri siswa), factor eksternal (dari lingkungan) dan pendekatan belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Meskipun faktor ekternal siswa sudah cukup baik tetapi jika faktor internal siswa masih kurang baik, maka hasil hasil belajar siswa pun akan kurang maksimal. MAN 3 Cianjur merupakan salah satu sekolah/madrasah yang berada cukup jauh dari kota Cianjur. Saya sebagai guru sekaligus peneliti dalam artikel ini, ingin mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa selama siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi ini. Metode Penelitian ini dilakukan di kelas XII IPA 1 yang berjumlah 37 siswa sebagai sampel, sedangkan populasinya adalah kelas XII IPA MAN 3 Cianjur. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa pada masa pandemi covid-19, dan untuk mengetahui instrumen yang digunakan apakah valid dan reliabel. Hasil dan Pembahasan Validitas Uji validitas isi ditentukan menggunakan kesepakatan ahli. Kesepakatan ahli bidang studi atau sering disebut dengan domain yang diukur menentukan tingkatan validitas isi. Hal ini dikarenakan instrumen pengukuran dibuktikan valid jika ahli meyakini bahwa bahwa istrumen tersebut mengukur penguasaan kemampuan yang didefinisikan dalam domain ataupun juga konstruk psikologi yang diukur . Setelah dilakukan pemeriksaan oleh ahli, dalam hal ini sebagai validator, selanjutnya ahli memberikan penilaian terhadap instrumen. Penilaian tersebut terdiri dari 5 kriteria sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria Penilaian Butir Instrumen oleh Validator Nilai Keterangan 1 Tidak Relevan 2 Kurang Relevan 3 Cukup 4 Relevan 5 Sangat Relevan Setelah diberikan penilaian oleh ahli, selanjutnya peneliti menghitung hasil penilaian menggunakan indeks validitas, diantaranya dengan indeks yang diusulkan oleh Aiken sebagai berikut (Aiken, 1980). dimana Keterangan: r : rating penilai l : rating penilai kategori terendah c : kategori tertinggi Page | 29 https://journals.eduped.org/index.php/jrsme Zaenal, A. (2022). Hasil belajar siswa di masa pandemi. Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME), 1(1), 27-32. N : jumlah penilai/responden Rentang angka V yang mungkin diperoleh adalah antara 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi angka V (mendekati 1 atau sama dengan 1) maka nilai kevalidan sebuah item/butir soal juga semakin tinggi, dan semakin rendah angka V (mendekati 0 atau sama dengan 0) makan nilai kevalidan sebuah item/butir soal juga semakin rendah. Lebih detailnya sebagai berikut (Arikunto, 1991). Tabel 2. Kriteria Validitas Butir Soal Nilai Aiken 0,800 – 1,000 0,600 – 0,800 0,400 – 0,600 0,200 – 0,400 0,000 – 0, 200 Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Reliabilitas Selanjutnya adalah estimasi reliabilitas. Estimasi ini digunakan untuk menguji sejauh mana instrumen ukur dapat dipercaya untuk menjelas kondisi yang ada, pengujian tersebut dilakukan dengan uji Kuder-Richardson 20 (KR-20), karena uji KR-20 cocok untuk bentuk data yang didapat dari hasil tes yang merupakan data dikotomi, yaitu terdiri dari dua nilai saja (Yusuf, 2014). Dasar pengambilan keputusan antara lain bila nilai koefisien reliabilitas >0,7 maka dianggap reliabel. Berikut rumus perhitungan KR-20. Keterangan: KR20: koefisien reliabilitas n : jumlah item soal SD : standar deviasi p : proporsi responden menjawab benar q : proporsi responden menjawab salah (1-p) Hasil Belajar Siswa Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah sesuai nilai KKM, yaitu ≥ 65. Artinya, jika siswa memperoleh nilai ≥ 65 maka hasil belajar siswa baik. Namun jika siswa memperoleh nilai < 65 maka hasil belajar siswa kurang baik. Validitas Pengujian Validitas ahli dengan V-Aiken dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen dari masing-masing soal yang dinilai oleh validator. Uji validitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini ditampilkan pada gambar berikut: Page | 30 https://journals.eduped.org/index.php/jrsme Zaenal, A. (2022). Hasil belajar siswa di masa pandemi. Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME), 1(1), 27-32. Gambar 1. Nilai V-Aiken Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa prosentase yang validitasnya sangat tinggi sebesar 44%, prosentase yang validitasnya tinggi sebesar 44%, dan prosentase yang validitasnya cukup tinggi sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa semua intrumen pengukur hasil belajar siswa selama pandemi covid-19 valid. Reliabilitas Selanjutnya adalah dilakukannya estimasi reliabilitas untuk mengukur konsisten atau tidak suatu instrumen dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil estimasi reliabilitas berdasarkan data yang diujiakn adalah sebesar 0,7619. Artinya, instrumen yang dibuat adlah reliabel, sehingga instrumen ini bisa digunakan di kelas manapun atau pada subjek yang lain. Hasil Belajar Siswa Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa. Jika siswa memperoleh nilai ≥ 65 maka hasil belajar siswa tersebut baik, namun jika siswa memperoleh nilai < 65 maka hasil belajar siswa kurang baik. Secara rinci nilai siswa dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tabel di atas, secara umum hasil analisis dari seluruh skor siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada uji coba sebesar 64,86% memiliki hasil belajar yang baik, dan 35,12% memiliki hasil belajar kurang baik. Pada masa pandemi covid-19 ini, tentunya banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dan hal ini bisa menjadi bahan untuk penelitian lebih lanjut. Page | 31 https://journals.eduped.org/index.php/jrsme Zaenal, A. (2022). Hasil belajar siswa di masa pandemi. Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME), 1(1), 27-32. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase validitas sangat tinggi sebesar 44%, persentase validitas tinggi sebesar 44%, dan persentase validitas tinggi sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen pengukur hasil siswa selama pandemi covid-19 adalah valid. Selain itu, hasil estimasi reliabilitas berdasarkan data yang diuji adalah 0,7619. Artinya, instrumen yang dibuat reliabel, sehingga instrumen ini dapat digunakan di kelas manapun atau pada mata pelajaran lain. Secara umum hasil analisis seluruh nilai siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada uji coba sebesar 64,86% memiliki hasil belajar yang baik, dan 35,12% memiliki hasil belajar yang kurang baik. Di masa pandemi COVID-19 ini tentunya banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dan hal ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya. Referensi Aiken, L. R. (1980). Content validity and reliability of single items or questionnaires. Educational and psychological measurement, 40(4), 955-959. Arikunto, S. (1991). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Daniel, S.J. (2020). Education and the COVID-19 pandemic. Prospects 91–96. 49, https://doi.org/10.1007/s11125-020-09464-3. Mardapi, D. (2012). Pengukuran, penilaian, & evaluasi pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika. McCoach, D. B., Robert K.G., & John P.M. (2013). Instrumen development in the affective domain. Third edition. New York: Springer. Prawiyogi, A. G., Purwanugraha, A., Fakhry, G., & Firmansyah, M. (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Siswa di SDIT Cendekia Purwakarta. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(1), 94-101. Siagian, S. P. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sirait, E. D. (2016). Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1), 35-43. Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Vasiliadou, R. (2020). Virtual laboratories during coronavirus (COVID‐19) pandemic. Biochemistry and Molecular Biology Education, 48(5), 482-483. Vollbrecht, P. J., Porter-Stransky, K. A., & Lackey-Cornelison, W. L. (2020). Lessons learned while creating an effective emergency remote learning environment for students during the COVID-19 pandemic. Advances in physiology education, 44(4), 722-725. Watson, E. (2020). One Teacher’s Experience During the COVID-19 School Closures. Childhood Education, 96(3), 42-45. Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: prenadamedia group. Zaharah, Z., Kirilova, G. I., & Windarti, A. (2020). Impact of corona virus outbreak towards teaching and learning activities in Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(3), 269-282. Page | 32 https://journals.eduped.org/index.php/jrsme