Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat http://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/btj/index ISSN: 2722-3043 (online) ISSN: 2722-2934 (print) Vol 4 No 2 2022 Hal 364-369 Peningkatan Soft Skill Guru Pendidikan Anak Usia Dini Ida Windi Wahyuni1*, Ary Antony Putra2, Dian Tri Utami1, Resi Oktadila3, Rahmi Fitriah1, dan Nurfitriah1 1 PIAUD, FAI, Universitas Islam Riau, Indonesia 2 PAI, FAI, Universitas Islam Riau, Indonesia 3 Bahasa Inggrs, FKIP, Universitas Islam Riau, Indonesia *idawindi@fis.uir.ac.id Abstrak Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Islam Riau memiliki tujuan utama untuk meningkatkan soft skill guru PAUD yang berada di daerah agar tetap memiliki semangat mengajar dan mengembangkan kompetensi diri. Sasaran pelaksanaan kegiatan kepada seluruh guru PAUD Kecamatan Kuantan Mudik, dimana kegiatan dilakukan pada tanggal 6-7 Oktober 2021 di KB Mawar Putih Kecamatan Kuansing Mudik Kabupaten Kuantan Sengingi yang berjumlah 12 orang. Metode kegiatan berupa ceramah dan prktik langsung dengan peserta. Hasil pelatihan dan pendampingan ini agar para guru dapat memperhatikan dan mengembangkan soft skill dalam kehidupan sehari-hari sebagai guru professional dan menjadi teladan bagi para peserta didik. Selain itu, guru PAUD dapat menguasai teknik mendongeng yang baik dan mempraktekkan kepada peserta didik di sekolah masing-masing. Kata Kunci: Guru; Kompetensi; Peningkatan; Soft Skill Abstract: Community service carried out by a team of lecturers and students at the Islamic University of Riau has the main goal of improving the soft skills of PAUD teachers in the area so that they have the spirit of teaching and developing self-competence. The activity's target is all PAUD teachers in Kuantan Mudik District. The activity will be carried out on 6-7 October 2021 at the Mawar Putih KB, Kuansing Mudik District, Kuantan Sengingi Regency, totalling 12 people. The activity method is in the form of lectures and direct practice with participants. The results of this training and mentoring are so that teachers can pay attention and develop soft skills in daily life as professional teachers and become role models for students. In addition, PAUD teachers can master good storytelling techniques and practice them on students in their respective schools. Keywords: Teacher, Competence, Improvement; Soft Skill © 2022 Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Received: 19 Januari 2022 DOI Accepted: 2 Mei 2022 Published: 10 Mei 2022 : https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i2.4792 How to cite: Wahyuni, I. W., Putra, A. A., Utami, D. T., Oktadila, R., Fitriah, R., & Nurfitriah, N. (2019). Peningkatan soft skill guru pendidikan anak usia dini. Bubungan Tinggi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 364-369. PENDAHULUAN) Salah satu permasalahan pendidikan adalah karena belum memiliki kemajuan PAUD yang berarti. Seperti lembaga PAUD lainnya di pedesaan, (Musaropah, 2016) pola penyelenggaraan berbasis masyarakat masih kuat. Layanan pendidikan PAUD pun masih diisi dengan pendidikpendidik yang kurang memenuhi kompetensi sebagai pendidik PAUD. This is open access article under the CC-BY-SA license Wahyuni et al /Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (2) 2022 364-369 Bila dilakukan dengan strategi perluasan jaringan melalui keterlibatan dalam organisasi profesi, (Nuryati, 2016) para guru desa mengalami kendala dan keterbatasan. Permasalahan penting yang dapat diidentifikasi adalah mayoritas guru berlatar belakang pendidikan SMA. Latar belakang pendidikan memberikan dampak terhadap keluwesan guru menjalankan profesinya. Pengetahuan tentang penguasaan kelas anak usia dini berbeda perlakuan dibanding siswa jenjang pendidikan sesudahnya. Pola penguasaan kelas harus menyesuaikan dengan konteks anak (Sujiono & Yuliani, 2009). Kreativitas dan inovasi pada proses pembelajaran jadi permasalahan teridentifikasi selanjutnya. Keterbatasan secara kuantitas dan kualitas memberikan kendala tersendiri dalam menarik minat anak untuk belajar. Dunia pendidikan saat ini sangat kurang menitikberatkan dalam meningkatkan kemampuan kompetensi dan profesionalisme guru, sedangkan itu menjadi tanggung jawab utama para guru dalam mewujudkan kecerdasan anak bangsa. Pendidikan nasional berperan penting dalam pengembangan kecerdasan kehidupan bangsa untuk membentuk generasi penerus yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Esa, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UU No 20 Tahun 2003 (Al Mufti, 2016). Permasalahan yang ada di sekitar dunia pendidikan mencakup aspek kurikulum, manajemen, sumber daya manusia, dan pengguna lulusan (Wahyuni & Putra, 2020). Para pendidik hendaknya mampu mengemban cita-cita negara dalam membentuk karakter peserta didik sebagai penerus pembangunan bangsa yang beradab. Sistem pendidikan yang memiliki kurikulum yang lengkap, pengelolaan dan pelaksanaan yang berkualitas yang menjamin kemampuan soft skill yang baik dan utuh (Rokhimawan, 2012). Soft kill menurut Klaus (Konaspi, 2016) menguraikan bahwa soft skill meliputi perilaku personal, sosial, komunikasi, dan manajemen diri. Soft skill merupakan kumpulan keterampilan mengenai mengelola diri, kecakapan dalam berhubungan dengan orang lain, berhubungan dengan Tuhan, kerja sama dalam tim, mengelola informasi, etika, moral, profesionalisme, dan kepemimpinan. Soft skill berkorelasi dengan keterampilan psikologis untuk meningkatkan keterampilan pedagogis guru. Merujuk pada permasalahan yang umum terjadi dikalangan para guru merupakan pekerjaan rumah pemerintah di daerah terutama di pedesaan. Lembaga PAUD yang berdiri di pedesaan kebanyakan masih berbasis kemasyarakatan. Para pendidik masih ada yang belum memiliki kompetensi sebagai pendidik PAUD baik dilihat dari segi latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar sebagai pendidik PAUD, pelatihan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik, ketersediaan alat peraga edukatif, minimnya kreativitas dan inovasi pendidik, serta kemampuan penguasaan kelas AUD, sehingga mengalami kendala dan keterbatasan. Kompetensi profesi guru di Kuantan Mudik masih kurang sesuai syarat professional guru mengakibatkan mutu pendidikan yang rendah. Hasil observasi tim mengidentifikasi permasalahan pada guru di Kuantan Sengingi yang mana memerlukan pendampingan dan program pelatihan guru PAUD dalam meningkatkan kreativitas guru. Tim berinisiatif membuat program pelatihan soft skill dan pendampingan pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan mutu layanan PAUD di daerah Kuantan Sengigi. 365 Wahyuni et al /Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (2) 2022 364-369 METODE Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh tim dosen Universitas Islam Riau pada bulan Oktober 2021, di mana kegiatan ini dibantu oleh mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR). Pelaksanaan kegiatan dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan disepakati mengadakan pelatihan sesuai kebutuhan guru PAUD, selanjutnya disepakati jadwal pelaksanaan untuk direalisasikan berdasarkan hasil diskusi tim dengan mitra, dan telah tuntasnya persyaratan administrasi tim dengan perizinan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UIR. Adapun guru-guru Kecamatan Kuansing Mudik Kabupaten Kuantan Sengingi yang berjumlah 12 orang adalah sasaran utama realisasi kegiatan tersebut. Lokasi kegiatan cukup jauh ditempuh mencapai 4,5 jam dari Pekanbaru, namun melihat semangat para peserta menjadikan hilangnya lelah perjalanan para tim. kegiatan dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di Indonesia. Penerapan kegiatan ini dengan menggunakan metode society participatory, dimana guru PAUD menjadi mitra dalam terealisasinya kegiatan melalui pelatihan soft skill guru PAUD oleh tim dari UIR. Selain itu, pelatihan tambahan juga diberikan oleh tim berupa pelatihan keterampilan mendongeng bagi para guru yang diberikan oleh ketua Kampung Dongeng Pekanbaru. Pendekatan kegiatan berupa, brainstorming, pelatihan peningkatan soft skill dan mendongeng, praktik, pendampingan, dan evaluasi. Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut, antara lain: (1) hubungan interpersonal dengan baik, (2) Mengambil keputusan secara tepat, (3) Berkomunikasi secara efektif, (4) Membuat seorang guru menjadi lebih bermartabat. (5) Mendapat kesan (image) dan pengaruh yang baik dalam pengembangan keprofesionalan. (6) Dapat memberikan teladan yang baik bagi peserta didik, dan (7) Mendapatkan kesuksesan hidup. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dipusatkan pelaksanaannya di KB Mawar Putih Desa Pantai Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Sengingi, pada tanggal 6-7 Oktober 2021. Telah terlaksana dan suksesnya program ini didukung penuh oleh DPPM UIR dan mitra setempat. Persiapan dan perizinan di-inisiasi oleh kepala KB Mawar Putih dan pembukaan acara dihadiri oleh UPTD Kecamatan Kuantan Mudik. Kegiatan diawali dengan promosi mengenai edukasi kesehatan dan program studi PIAUD FAI UIR oleh ketua tim pelaksana, selanjutnya materi soft skill, pelatihan keterampilan mendongeng, dan terakhir praktik mendongeng oleh para guru PAUD. Semangat dan partisipasi peserta patut diajungi jempol oleh tim, kegiatan dari pagi sampai sore tidak menyurutkan semangat juang peserta untuk memperoleh ilmu dari para pemateri. Peserta kegiatan tercantum dalam Gambar 1. Gambar 1 Peserta Kegiatan Materi pelatihan soft skill menjelaskan tentang sifat personal yang 366 Wahyuni et al /Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (2) 2022 364-369 penting untuk meningkatkan interaksi individual, prestasi kerja, dan prospek karir yang meliputi sifat kepribadian, keselarasan sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan personal, keramahtamahan, dan optimisme seseorang yang menempatkan orang pada berbagai tingkatan. Pentingnya peran soft skill bagi para guru PAUD guna meningkatkan keterampilan untuk berhubungan dengan orang lain (intrapersonal skill) dan mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Bukti kegiatan pelatihan ditampilkan dalam Gambar 2. Gambar 2 kiat-kiat soft skill yang dapat disampaikan pemateri kepada peserta untuk dapat dilaksanakan secara efektif, yaitu guru harus menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi yang baik kepada rekan kerja; siswa, dan orang tua siswa; menghargai perbedaan pendapat, memotivasi siswa dalam berkarya, mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa; dan dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan tugasnya sendiri. Pemaparan materi pelatihan dapat diterima dengan baik oleh seluruh peserta di mana dengan munculnya beberapa pertanyaan dari peserta kegiatan. Materi yang disampaikan diuraikan dengan lengkap dan disertai dengan diskusi yang hangat antara pemateri dengan peserta. Kegiatan terakhir yang dilaksanakan adalah pelatihan mendongeng Guru PAUD yang diberikan oleh ketua Kampung Dongeng Pekanbaru. Materi yang disampaikan berupa manfaat mendongeng bagi anak, teknik mendongeng, dan tema mendongeng. Selanjutnya, guru PAUD diberikan waktu untuk mempraktekkan hasil pelatihan dengan cara praktik mendongeng di depan seluruh peserta kegiatan. Mendongeng merupakan usaha yang dapat dilakukan untuk menyampaikan perasaan, emosi, imajinasi, dan karakter tokoh yang tercantum dalam dongeng (Asmawati, Suparno, & Hidayat, 2020). Manfaat mendongeng bagi anak usia dini adalah dapat memberikan kesenangan, kegembiraan, keceriaan; pengembangan imajinasi; memberikan pengalaman pada anak; pengembangan wawasan; mewariskan budaya; pengembangan keterampilan berbahasa, berpikir, kepribadian, dan keterampilan lainnya. Mendongeng dapat menjadi media yang efektif untuk menanamkan dan menumbuh-kembangkan karakter anak (Puspitasari, Hidayatullah, & Jupri, Pelatihan Soft Skill Guru PAUD Manfaat utama dilakukan pendampingan kegiatan ini adalah untuk memperkaya kompetensi dan berkomunikasi yang baik kepada rekan kerja serta peserta didik. Komunikasi interpersonal dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, kognisi, sosial, emosi, dan bahasa (Aprianti, 2019) dengan tujuan untuk mencapai pemahaman bersama dalam menyelesaikan masalah (Wahyuni, 2021). Pengembangan soft skill guru berdasarkan pada realita kehidupan yang dialami guru sehari-hari, berpikir kritis, kreativitas guru dan siswa, aktivitas siswa, penilaian kooperatif, dan pembentukan akhlakul karimah. Harapan terbesar dalam pengembangan soft skill guru PAUD, yakni guru dapat merealisasikan proses pembelajaran berbasis karakter. Adapun 367 Wahyuni et al /Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (2) 2022 364-369 2019) karena dongeng mengandung nilai-nilai moral, agama, dan etika (Syarifah, 2013). Dokumentasi pelatihan mendongeng tertera pada Gambar 3. memahami, merealisasikan serta meningkatkan soft skill guru PAUD dalam pengembangan profesionalisme guru. Peserta kegiatan mengharapkan kegiatan selanjutnya pada pelatihanpelatihan peningkatan kompetensi guru. Selain itu, tetap semangat dan tidak pantang menyerah dalam mengembangkan karirnya walaupun menetap di daerah dengan keterbatasan yang ada. Pihak sekolah dan pemerintah tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di masa new normal. DAFTAR PUSTAKA Al Mufti, A. Y. (2016). Soft skill bagi guru dalam pendidikan islam. Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 13(1). Aprianti, E. (2019). Pengaruh komunikasi interpersonal dalam kegiatan mengajar antara guru dan murid paud pada proses pembentukan karakter. Tunas Siliwangi: Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung, 4(1), 1–9. Asmawati, L., Suparno, S., & Hidayat, S. (2020). Peningkatan literasi guru paud melalui pelatihan mendongeng. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, 7(2), 133–144. Konaspi. (2016). Arah Kebijakan Pendidikan Guru di Indonesia. Musaropah, U. (2016). Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini berbasis pesantren. Aṣ-Ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 177–185. Nuryati, N. (2016). Pengembangan kompetensi profesional guru pendidikan anak usia dini melalui pemberdayaan organisasi himpaudi di kecamatan serang. Aṣ-Ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 165–176. Puspitasari, N. A., Hidayatullah, S., & Gambar 3 Pelatihan Mendongeng Adapun teknik mendongeng yang harus dikuasai guru PAUD, antara lain mampu mempengaruhi jiwa anak-anak sesuai isi dongeng; pengucapan/vocal harus jelas dan sesuai objek dongeng, intonasi dan nada suara guru harus dapat mengeksplorasi tokoh dongeng; menghayati watak isi cerita; menguasai pemahaman dan ekspresi pendongeng; gerak dan penampilan sesuai dengan isi dongeng; dan kemampuan komunikasi dan kontak mata dengan audiens. Mendongeng dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga. Upaya guru PAUD dalam mendongeng dapat menggunakan boneka tangan, membacakan buku cerita, dan menggunakan jari tangan. Tahap pelatihan ini guru diberikan kesempatan untuk membuat dongeng dan mempraktekkan di hadapan peserta lain. Tahap demonstrasi menjadi ajang belajar bagi guru sebelum dipraktikkan di depan peserta didik. Selain itu, tahap praktik ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan pengalamannya. SIMPULAN Merujuk pada hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini dapat 368 Wahyuni et al /Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (2) 2022 364-369 Jupri, A. R. (2019). Revitalisasi sastra lisan melalui pelatihan media dan waktu mendongeng bagi orang tua dan guru paud/tk aisyiah di jakarta selatan. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 2(2), 115–121. Rokhimawan, M. A. (2012). Pengembangan soft skill guru dalam pembelajaran sains sd/mi masa depan yang bervisi karakter bangsa. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 4(1), 49– 61. Sujiono, & Yuliani, N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Indeks. Syarifah, F. (2013). Nilai Pendidikan dalam kumpulan dongeng-dongeng asia kanggo bocah-bocah seri 1, 2, dan 3. ADITYA-Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa, 3(6), 18–23. Wahyuni, I. W. (2021). Descriptive study on the effectiveness of interpersonal communication of paud teachers in mandiangin village. International Journal of Latest Research in Humanities and Social Science, 4(3), 58–63. Wahyuni, I. W., & Putra, A. A. (2020). Pendampingan penyusunan administrasi paud sekato desa mandiangin kecamatan minas kabupaten siak. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 125–132. 369