Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
AMERTA Publishing, 2014
Kesehatan adalah hak asasi bagi setiap anggota masyarakat. Dengan mendapatkan kondisi hidup yang sehat, masyarakat dalam beraktivitas secara produktif dan mendapatkan kesejahteraan. Kondisi hidup yang sehat ini ditandai dengan beberapa ciri yaitu ketersediaan air minum yang mencukupi, ketersediaan sanitasi yang memadai dan kondisi lingkungan hidup yang bersih. Pasal 5 Undang-Undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan bahwa negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih, dan produktif. Namun, fakta menunjukkan bahwa tidak seluruh kalangan masyarakat mendapatkan akses air bersih ini. Di antara masyarakat yang belum terlayani, masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan pinggiran kota termasuk kelompok yang rentan mengakses air minum dan sanitasi yang layak tersebut. Pada 2015, Pemerintah Indonesia ingin mencapai target no. 7 dari Millenium Development Goals (MDGs). Ini berarti jumlah masyarakat di kota dan desa yang tidak punya akses ke sarana sanitasi dasar berkurang separuh, termasuk meningkatnya akses ke pembuangan air limbah yang aman dan ramah lingkungan. Tujuannya adalah mengurangi angka kemiskinan perkotaan dan perdesaan sebesar 50% serta mengurangi dua-pertiga angka kematian balita. Untuk mencapai target MDGs tersebut tentu dibutuhkan aktivitas konkret diantaranya penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat. Masyarakat merupakan komponen utama dalam suatu komunitas menempati posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Namun sejauh ini partisipasi mereka belum mendapat perhatian yang proporsional dari berbagai pihak. Buku ini ditulis sebagai materi dasar pelatihan water & sanitation. Harapan kami buku ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat mengenai pengetahuan dan skill (hard skill maupun soft skill) mengenai penyediaan air minum dan sanitasi. Di dalamnya mencakup beberapa pokok bahasan yaitu (1) dasar-dasar kesehatan keluarga dan komunitas, (2) penyediaan akses air bersih bagi rumah tangga dan komunitas, (3) penyediaan sanitasi bagi rumah tangga dan komunitas, serta (4) evaluasi infrastruktur yang telah ada dan rencana revitalisasi. Kami berharap buku ini dapat menambah wawasan baru bagi setiap orang yang membacanya. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buku ini, saran dan kritik guna perbaikan akan kami terima dengan senang hati. Penerbitan buku ini didukung oleh Program Community development perusahaan industri ekstraktif
2015
Ruang dan udara merupakan hal yang tersebar dimana saja. terkhususnya dalam industri pengolahan ini haruslah diperhatikan. Karena spora dari mikroba ataupun mikroba itu sediri dapat tersebar dengan mudah di udara. Oleh karena itu perlunya perlakuan khusus yang dilakukan dalam penanganan ruangan dan udara.
A. Latar Belakang Ada pepatah yang mengatakan " Men Sana In Corpore Sano " , yang artinya dalam tubuh yang sehat, akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan biasanya karena pola hidup mereka sendiri yang kurang baik dan kebiasaan yang kurang baik sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh. Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi masih banyak orang yang sakit karena kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan ataupun karena lalai. Dalam pelayanan segala kebutuhan yang diperlukan telah siap sedia, seperti pelayanan akomodasi, restoran, bar, fitness center, transportasi, dsb. Semua fasilitas ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa masakan, kenyamanan saja, akan tetapi factor yang sangat penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian atau jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut demi kelangsungan hidupnya yaitu " hygiene dan Sanitasi " (kesehatan dan kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang ditawarkan secara professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku, sehingga pengguna jasa mendapatkan kenikmatannya sendiri dengan jaminan kesehatan. Pada akhirnya terjadilah dalam usaha bisnis hotel, restoran dan catering persaingan dalam kualitas atau mutu pelayanan yang mencakup kebersihan sebagai jaminan kesehatan. B. Hygiene Kata " hygiene " berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu: 1. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. 2. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada. 3. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. 4. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan. 5. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan inti pelayanan medis. Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), pelayanan gizi merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Pelayanan gizi sendiri diwadahi oleh Instalasi gizi yang memiliki tujuan memberikan makanan yang bermutu, bergizi, hygiene dan sanitasi sesuai dengan standar kesehatan bagi pasien, sekaligus untuk mempercepat proses penyembuhan pasien. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penting diterapkan manajemen dalam penyelenggaraan makanan sehingga menghasilkan makanan yang bermutu dan kebersihan makanan yang memenuhi syarat kesehatan. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yangpenting untuk meningkatkan derajat kesehatan, oleh karena itu kualitas makanan yang baiksecara mikrobiologi, kimiawi, maupun fisik harus selalu dipertahankan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan hal-hal tersebut adalah dengan selalu memperhatikan hygiene sanitasi pada setiap kegiatan penyelenggaraan makanan. Arti dari hygiene sendiri adalah usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu (Kemenkes RI,2014). Sedangkan sanitasi adalah usaha kesehatan lingkungan lebih banyak memperhatikan masalah kebersihan untuk mencapai kesehatan. Kedua aspek tersebut menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha mencapai kesehatan yang prima dan untuk mempertahankan mutu makanan yang dihasilkan dalam proses kegiatan penyelenggaraan makanan. Berdasarkan uraian tersebut, maka pengamatan, penilaian dan penjagaan terhadap hygiene sanitasi di instalasi gizi RSUD dr. H. Soewondo perlu dilakukan guna mencapai kesehatan prima, baik itu pasien maupun para karyawan serta mempertahankan mutu makanan yang dihasilkan dalam sistem penyelenggaraan makanan yang dilakukan. 2. TUJUAN a. Tujuan umum dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui gambaran hygiene sanitasi di instalasi gizi, RSUD dr. H. Soewondo. Kendal.
Journal of Central Asian History, 2023
author's copy of article that appeared in Asiatische Studien / Etudes Asiatiques, 2003
Pendragon Bologna, 2021
PROPUESTA DE REDISEÑO AGROECOLÓGICO EN PRODUCCIÓN FRUTICOLA EN COLONIA CAROYA, 2016
Proceedings of the 50th Hawaii International Conference on System Sciences (2017)
Artificial Intelligence Review, 2018
ZANCO JOURNAL OF PURE AND APPLIED SCIENCES, 2020
ROMA: Ruang Opini Mahasiswa FEB UNEJ, 2021
African Journal of Clinical and Experimental Microbiology, 2021
Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 2003
Journal of Systems Science and Systems Engineering, 2003