ROTARY
ISSN: 2721-6225 (print)
ISSN: - (online)
Volume 2 No 1 2020
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/rot
page 1-14
ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA EKONOMISER DI PLTU
PULANG PISAU
Syahrul Fajar Setiawan1), Aqli Mursadin2)
1,2
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Akhmad Yani Km.36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714
E-mail: Syahrulsetiawan056@gmail.com
Abstract
Economizer is a tool used to heat feed water before entering boiler by utilizing
heat from the combustion gas in the boiler. With the increasing temperature of
boiler filler water, it is also expected to increase boiler efficiency. In this study,
data collection was carried out in the control room and the data that was taken, Tc.i
(the temperature of the incoming water economizer), Tc.o (the exit water
temperature of the economizer), Th.i (flue gas temperature before entering
economizer) and Th.o (flue gas temperature exit the economizer). High heat
transfer coefficient 4260,492 Btu/h.ft2.°F and low heat transfer coefficient
4251,243 Btu/h.ft2.°F. Highest the efficiency 87,43 % and the lowest 80,76 %.
Keywords: Economizer, Heat Transfer, Efficiency
Abstrak
Ekonomiser adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air umpan sebelum
memasuki boiler dengan memanfaatkan panas dari gas pembakaran di boiler.
Dengan meningkatnya suhu air pengisi boiler, juga diharapkan meningkatkan
efisiensi boiler. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan di ruang
kontrol dan data yang diambil, yaitu Tc.i (suhu economizer air yang masuk), Tc.o
(suhu air keluar dari economizer), Th.i (suhu gas buang sebelum memasuki
economizer) dan Th.o (suhu gas asap keluar dari economizer). Koefisien
perpindahan panas tertinggi 4260.492 Btu / h.ft2. ° F dan koefisien perpindahan
panas terendah 4251.243 Btu / h.ft2. ° F. Efisiensi tertinggi 87,43% dan terendah
80,76%.
Kata kunci: Ekonomiser, Perpindahan Panas, Efisiensi
PENDAHULUAN
Energi yang paling dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupan salah
satunya adalah energi listrik. Manusia membutuhkan energi listrik untuk
kepentingan rumah tangga, industri serta untuk menunjang sarana prasarana yang
lainnya. Kebutuhan hidup manusia semakin lama semakin meningkat,
peningkatan kebutuhan manusia juga diikuti dengan kebutuhan energi yang juga
semakin meningkat. Energi listrik yang besar serta penggunaannya yang terus
menerus tidak dapat tersedia secara alami. Oleh sebab itu dibutuhkan pembangkit
listrik yang handal (Supriyo 2015).
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik
dengan bahan bakar batubara yang memanfaatkan fluida kerja berupa uap (steam)
untuk menggerakkan turbin yang bertindak sebagai penggerak mula yang
1
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
kemudian turbin akan memutar rotor generator untuk menghasilkan listrik.
Dalam proses produksi listrik, banyak terjadi proses konversi energi. Proses
konversi energi sendiri merupakan proses perubahan energi berdasarkan
perubahan bentuk dan sifatnya. Berawal dari energi kimia yang terdapat pada
barubara yang dikonversi menjadi energi kalor dalam proses pembakaran.
Kemudian dikonversi lagi menjadi energi kinetik berupa aliran uap (steam),
selanjutnya dikonversi menjadi energi mekanik melalui putaran turbin dan pada
proses akhirnya energi mekanik tersebut dikonversikan menjadi energi listrik
melalui generator (Supriyo 2015). PLTU Pulang Pisau memiliki kapasitas 2 × 60
MW, digunakan untuk mengalirkan listrik untuk wilayah Kalimantan Tengah.
Ekonomiser merupakan suatu alatvpemindahwpanaswberbentukwtubular
yang fungsinya untuknmemanaskannaireumpan boiler sebelum masuk kedalam
steam drum. Istilahvekonomiser diambiledari fungsinya alat tersebut, yaituvuntuk
menghematd(to economize) pemakaian bahan bakar denganvmemanfaatkan panas
(recovery) gasvbuangvsebelumvdibuangvkenatmosfir (Akbar 2009). Gas buang
yang temperaturnya cukup tinggi tidak dibuang begitu saja, tetapi digunakan
untuk memanaskan air sebelum air tersebut dipanaskan didalam boiler. Dengan
dipanaskannya air di ekonomiser menyebabkan temperatur air yang masuk
kedalam boiler sudah cukup tinggi, sehingga dapat mengurangi pemakaian bahan
bakar.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Dalam PLTU, energimprimermyang dikonversikanmmenjadi energimlistrik
adalah bahanmbakar. Baban bakardyang digunakanwdapat berupawbatubara
(padat),sminyak (cair), atausgas. Ada kalanyasPLTU menggunakanskombinasi
beberapacmacam bahan bakar (Muslim 2008).
Konversisenergi tingkat pertama yang berlangsung dalam PLTU adalah
konversi energi primersmenjadi energi panas (kalor). Hal ini dilakukansdalam
ruang bakarndari keteleuap PLTU. Energi panas ini kemudiansdipindahkan ke
dalameair yang adaedalam pipa ketel untuk menghasilkan uap yang dikumpulkan
dalamedrum dari ketel. Uap dari drumyketel dialirkan ke turbinsuap. Dalam turbin
uap, energieuap dikonversikan menjadisenergi mekanis penggerakegenerator, dan
akhirnyaeenergi mekanikedari turbin uap ini dikonversikanemenjadi energi listrik
olehegenerator (Muslim 2008). Secara umum siklus PLTU dapat dilihat seperti
Gambar 1.
Gambar 1. Siklus PLTU
2
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
Pertama air denim yang berada pada hotwell menujuecondensate pump
untukedipompakan menuju ke LP Heater (Low Pressure Heater), didalam LP
Heater ini air dipanaskan tahap pertama dengan memanfaatkan uap dari ektraksi
turbin. Setelah dari LP Heater air menuju Dearator, di dearator ini air akan
melepaskan ion-ioan mineral kemungkinan masih terkandung dalam air yang
tidakediperlukan sepertieoksigen dan lain-lain. Selanjutnya air menuju boiler feed
pump untuk dipompakan menuju keboiler, air yang dipompakan melalui boiler fee
pump tersebut menjadi bertekanan tinggi. Sebelum air menuju keboiler, air
tersebut melewati HP Heater (High Pressure Heater) terlebih dahulu, didalalam
HP Heater ini juga dilakukan pemanasan air. Setelah melewati HP Heater air
tersebut juga melewati ekonomiser, di ekonomiser ini air juga dipanaskan dengan
memanfaatkan gas buang sisa pembakaran didalam boiler. Didalam boiler air
dipanaskan hingga menjadi uap. Tetapi uap dari pemanasan diboiler tersebut
masih berupa uap jenuh, setelah welewati super heater barulah uap jenuh tersebut
berubah menjadi uap kering. Uap kering inilah yang digunakan untuk memutar
turbin. Uap yang telah selesai digunakan untuk memutar turbin kemudian
didinginkan di kondensor, didalam kondensor ini uap mengalami proses
kondensasi sehingga uap tersebut berubah menjadi air lagi dan masuk kedalam
hotwell.
Siklus Rankine
Siklus yang dipakai pada PLTU merupakan siklus rankine, ciri-ciri utama
siklus rankine yaitu fluida yang digunakan berupa air. Siklus rankine
merupakannsiklus ideal untuknpembangkit tenaga uap. Pada siklus rankine
sederhana terdapat 4 proses, dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2. Siklus Rankine
Gambar 3. Siklus Rankine
3
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
1-2
2-3
3-4
4-1
Fluida dalam bentuk air dipompa dari tekanan rendah hingga menjadi
tekanan tinggi.
Fluida air tekanan tinggi masuk ke dalam boiler, kemudian air dipanaskan
hingga menjadi uap.
Uap dari boiler digunakan untuk memutar turbin.
Setelah uap keluar dari turbin, uap tersebut masuk kedalam kondensor dan
berubah menjadi cair kembali.
Siklus Rankine Reheat Ideal
Dalam siklus rankine reheat ideal melakukakan 2 proses ekspansi, ekspansi
yang pertama pada HPH (High Pressure Turbin) kemudian ekspansi kedua pada
LPH (Low Pressure Turbin). Proses siklus rankine reheat ideal dapat dilihat pada
Gambar 4 dan Gambar 5.
Gambar 4. Siklus Rankine Reheat Ideal
Gambar 5. Siklus Rankine Reheat Ideal
1 –v1’ Terjadi kenaikanntekanan pada air, menggunakan condensate extraction
pump.
1’ –v2 Terdapat proses pemanasancair pada low pressure heater.
2 –v2’ Air dipompa dengan boiler feed pump sehingga tekanan naik.
2’ –v3 Proses pemanasanair pada high pressure heater dan ekonomiser.
3 –v4 Terjadi prosesypemanasan air didalamyboiler hinggaymenjadi uap.
4 –v5 Pemanasanyuap sehingga akanymenjadi uap keringypada superheater.
5 –v6 Ekspansi uapvpada high pressure turbine.
4
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
6 –v7 Uap keluaran dari high pressure turbine dipanaskan kembali didalam
reheater.
7 –v7’ Ekspansi uapvyang keluarydari reheater di dalam intermediate pressure
turbine.
7’ –v8 Ekspansyuap di dalam low pressure turbine.
8 –v1 Uap didinginkan didalam kondensor sehingga berubah kembali menjadi
air.
Boiler
Boiler adalah bejanantertutup dimananpanas pembakaranndialirkan ke air
sampainterbentuk air panasnatau steam. Air panasnatau steam padantekanan
tertentunkemudian digunakannuntuk mengalirkannpanas ke suatunproses. Air
adalah medianyang berguna dannmurah untuk mengalirkannpanas ke suatu
proses. Jika air dididihkannsampai menjadinsteam, volumnya akannmeningkat
sekitar 1.600 kali, menghasilkanntenaga yang menyerupainbubuk mesiueyang
mudahemeledak (UNEP, 2006).
Boiler terdiri atas beberapa sistem: sistemcairnumpan, sistemcsteamndan
sistem bahannbakar. Sistemcair umpancmenyediakan aircuntuk boilercsecara
otomatiscsesuai denganckebutuhancsteam.wBerbagai kranndisediakanwuntuk
keperluan perawatanwdan perbaikan.wSistem steam untukwmengumpulkanvdan
mengontrol produksinsteam didalamvboiler. Steamcdialirkancmelaluiwsistem
pemipaanvketitikepengguna. Sistemvbahancbakar merupakan semuacperalatan
yangedigunakancuntuk menyediakanvbahanvbakarwuntukvmenghasilkanvpanas
yangwdibutuhkan (UNEP, 2006).
Gambar 6. Boiler
Ekonomiser
Ekonomiser merupakan alat yang digunakan sebagai pemanas air umpan
(feed water) sebelum air tersebut menuju boiler, yang memanfaatkan panas dari
gas buang sisa pembakaran pada boiler.vDengan meningkatnyavtemperatur air
keluarvdari ekonomiser makavtemperaturvair padavsteam drumvjuga akanttinggi.
5
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
Penggunaan ekonomiser pada boiler ini diharapkan dapat menaikan efisiensi pada
boiler. Menurut pelitian yang dilakukan oleh Murni (2011), yang berjudul
“Menaikkan Efisiensi Boiler Dengan Memanfaatkan Gas Buang Untuk Pemanas
Ekonomiser”. Boiler dengan menggunakan ekonomiser sebagai pemanas air dapat
menaikan efisiensi boiler tersebut. Efisiensi pada boiler ini naik sekitar 1,7 %.
Bila efisiensi ini dikalikan dengan pemakaian bahan bakar rata-rata dan harga
bahan bakar batu bara, dapat menghemat pemakaian bahan bakar selama satu
bulan.
Gambar 7. Ekonomiser
Model Pipa Ekonomiser
Pada pipa ekonomiser terdapat beberapa model yang dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8. Model pipa pada ekonomiser
6
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
Kontruksi Ekonomiser
Dapat dilihat pada Gambar 9 merupakan kontruksi pada ekonomiser.
Gambar 9. Kontruksi ekonomiser
Perpindahan Panas (Heat Transfer)
Heat transfer atau perpindahanvpanas merupakanvilmu yangfmempelajari
tentang caraemenghasilkan panas,vmenggunakan panasvdan mengubahvpanas
padaesuatuesistem.
Menurut (Buchori, 2004) perpindahan panas terjadi menurut 3 mekanisme
yaitu:
1.
Perpindahan panas konduksi
Perpindahan panas konduksi merupakan proses perpindahan panas yang
temperaturnya mengalir dari tempat yang temperatur tinggi ke temperatur yang
lebih rendah, tetapi media untuk perpindahan panasnya tetap.
Gambar 10. Perpindahan Panas Konduksi Pada Bahan Dengan Panjang
Yang Berbeda
7
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
2.
Perpindahan panas konveksi
Perpindahanfpanas konveksifadalah perpindahanfpanas di mana cair atau
gas yang mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur yang rendah. Perpindahan
panas konveksi ini terjadi antara permukaan padat dengan fluida yang mengalir
disekitarnya. Perpindahan panas secara konveksi terjadi melalui 2 cara, yaitu.
a.
Konveksi bebas
Perpindahan panas secara konveksi bebas disebabkan oleh beda suhu dan
beda rapat saja dan tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya.
b.
Konveksi paksa
Perpindahan panas secara konveksi paksa yaitu ketika perpindahanfpanas
yangfaliran gasfataufcairannya disebabnkan adanyaftenaga darifluar.
Gambar 11. Ruangan dengan Sumber Panas pada Salah Satu Sudutnya
3.
Perpindahan panas radiasi
Perpindahanvpanas radiasiwmerupakan perpindahanvpanas yangvterjadi
karenavpancaran sinar radiasiwgelombangwelektromagnetik. Jadi perpindahan
panasvradiasi tidakvmemerlukan media,vsehingga perpindahanvpanas bisavsaja
berlangsungedalam ruanganehampa udara.
Analisis Perpindahan Panas
Menentukan bilangan Reynold
Bilangan reynold dapat dicari dengan menggunakan rumus dibawah ini.
Menentukan bilangan prandtl
Bilangan prandtl dapat dicari menggunakan aplikasi steam tab atau dengan
rumuserumusesepertiedibawaheini.
8
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
Di mana:
= viskositas kinematik (m2/s)
Cp= kalor spesifik fluida (kJ/kg.°K)
K = konduktivitas termal (W/m.°K)
Menentukan bilangan nusselt
Bilangan nusselt dapat dicari dengan menggunakan rumus dibawah ini.
Menentukan koefisien perpindahan panas
Koefisien perpindahan panas dapat dicari dengan menggunakan rumus dibawah
ini.
Menentukan Log Mean Temperture Difference (LMTD)
Log Mean Temperature Difference dapat dicari dengan menggunakan rumus
dibawah ini.
Faktor koreksi untuk LMTD
Dari grafik faktor koreksi antara hubungan R dan P akan didapatkan nilai Fr.
9
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
Δt = LMTD × Fr
Gambar 12. Grafik faktor koreksi untuk LMTD
Menentukan Efisiensi pada Ekonomiser
Efisiensi pada ekonomiser dapat dicari dengan menggunakan rumus dibawah ini.
METODE PENELITIAN
1.
Metodologi Pengumpulan Data
Pengumpulan data data didapatkan di komputer kontrol PLTU yang
tempatnya di CCR dan data yang diperoleh yaitu, Tc.i = temperatur air masuk
ekonomiser, Tc.o = temperatur air keluar ekonomiser, Th.i = temperatur gas buang
masuk ekonomiser dan Th.o = temperatur gas buang keluar ekonomiser.
2.
Metodologi Pengolahan Data
Metode pengolahan data dalam penelitian ini yaitu, data yang didapat
kemudian dihitung secara manual dengan mengunakan rumus-rumus.
10
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
3.
Digram Alir Penelitian
Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Diagram Alir Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan sesuai dengan metodologi
penelitian, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
11
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
Temperatur Ekonomiser
Tabel 1. Data temperatur air dan gas buang
Koefisien Perpindahan Panas Ekonomiser
4262
4260
Koefisien perpindahan panas
Btu/h.ft2.°F
4258
4256
4254
4252
4250
4248
4246
waktu
Gambar 14. Grafik Koefisien Perpindahan Panas Pada Ekonomiser
Dapat dilihat pada Gambar 14, perpindahan panas tertinggi yaitu 4260,492
Btu/h.ft2.°F. Sedangkan nilai perpindahan panas terendah yaitu 4251,243
12
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
Btu/h.ft2.°F. Faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya koefisien
perpindahan panas pada ekonomiser adalah fluidanya itu sendiri. Semakin besar
nilai temperatur rata-rata fluida maka koefisien perpindahan panasnya akan
semakin besar. Sedangkan jika temperatur rata-rata fulidanya rendah maka nilai
koefisiean perpindahan panasnya juga akan rendah.
Efisiensi Ekonomiser
88
Efisiensi %
86
84
82
80
78
76
waktu
Gambar 15. Grafik Efisiensi Ekonomiser
Dapat dilihat pada Gambar 15, efisiensi tertinggi ekonomiser yaitu 87,43%
dan efisiensi terendah pada ekonomiser yaitu 80,76%. Faktor yang mempengaruhi
tinggi dan rendahnya efisiensi pada ekonomiser adalah selisih temperatur flue gas
masuk (Th.i) dan temperatur feed water masuk (Tc.i). Jika selisih nilainya besar
efisiensinya akan kecil dan jika selisih nilainya kecil efisiensinya besar.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pada perhitungan koefisien perpindahan panas pada ekonomiser, nilai
koefisien perpindahan panas tertinggi yaitu 4260,492 Btu/h.ft2.°F.
Sedangkan nilai perpindahan panas terendah yaitu 4251,243 Btu/h.ft2.°F.
2.
Hasil perhitungan pada efisiensi ekonomiser, efisiensi tertinggi yaitu
87,43% dan efisiensi terendah yaitu 80,76%.
13
Setiawan, S.F & Mursadin, A /Rotary 2 (1) 2020, 1-14
REFERENSI
Akbar,Sjahid.M, Suryadi,Fredi dan Prastyo,dwi.D. 2009. Kinerja Economizer
Pada Boiler.
Murni. 2011. Menaikkan Efisiensi Boiler Dengan Memanfaatkan Gas Buang
Untuk Pemanas Ekonomiser.
Luqman Buchori. 2004. Buku Ajar Perpindahan Panas 1. Semarang.
Sunarwo dan Supriyo. 2015. Analisa Heat Rate Pada Turbin Uap Berdasarkan
Performance Test Pltu Tanjung Jati B Unit 3.
Supari Muslim, Joko dan Puput Wanarti R. 2008. Teknik Pembangkit Tenaga
Listrik.
UNEP. 2006. Energy Efficiency Guide For Industry In Asia.
14