Professional Documents
Culture Documents
Jurnal - Valentina Anissa Febriani
Jurnal - Valentina Anissa Febriani
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr
Indonesia. Alasan banyak orang datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini karena dinilai
dari harga yang ditawarkan bisa diterima bagi semua lapisan masyarkat dan tentunya rumah sakit
ini menyediakan fasilitas yang lengkap dengan ahli medis yang mendukung dalam keahliannya
dibanding dengan rumah sakit pemerintah lainnya. Hal ini yang menjadikan Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo dituntut untuk terus meningkatkan kualitas akan pelayanan jasa kesehatan yang
lebih baik, tidak saja pelayanan kesehatan yang bersifat menyembuhkan saja, tetapi lembaga
kesehatan juga dituntut untuk dapat memberikan kepuasan pasien rumah sakit. Kepuasan itu tidak
hanya dilihat dari sisi fisik atau fasilitas yang ada namun juga dari pelayanan yang diberikan.
Untuk itu perlu adanya umpan balik terutama dari pasien sebagai pengguna pelayanan. Yang
diharapkan nanti dapat berdampak positif dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan
pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan dari pasien.
Berdasarkan data kunjungan pasien dan penerimaan rata-rata per bulan pada bulan Januari
2009 sampai Desember 2010, terjadi fluktuasi disetiap divisi Poliklinik Rawat Jalan. Namun pada
dasarnya memang terlihat bahwa telah terjadi peningkatan kunjungan pasien dari bulan Januari
2009 hingga Desember 2010. Dari uraian di atas dapat dilihat apakah rumah sakit telah
memberikan kualitas jasa yang sesuai dengan standart pelayanan yang telah ditetapkan. Untuk itu,
perlu dilakukan evaluasi dari sisi pelanggannya dan mengetahui kepuasan yang diterima oleh
pasien.
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Hubungan Antar Variabel
a. Pengaruh Antara Tangible dengan Kepuasan Konsumen
Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Barry (1988), (Fandy dan Gregorius Chandra, 2005)
bukti fisik (tangible) adalah dimensi yang berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.
Hubungan bukti fisik dengan kepuasan konsumen adalah bukti fisik mempunyai pengaruh
positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi konsumen terhadap bukti fisik maka
kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Dan begitu pula sebaliknya
b. Pengaruh Antara Reliability dengan Kepuasan Konsumen .
Menurut Parasuraman. et al. 1998 (Rambat L dan A. Hamdani, (2006:182) kehandalan
(reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang
dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
Hubungan kehandalan dengan kepuasan konsumen adalah kehandalan mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi konsumen terhadap
kehandalan perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Dan begitu pula
sebaliknya.
c. Pengaruh Antara Responsiveness dengan Kepuasan Konsumen
Menurut Parasuraman. Dkk. 1998 (lupiyoadi & Hamdani, 2006 : 182) daya tanggap
(responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.
Hubungan daya tanggap dengan kepuasan konsumen adalah daya tanggap mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi konsumen terhadap daya
tanggap perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Dan begitu pula
sebaliknya.
d. Pengaruh Antara Assurance dengan Kepuasan Konsumen
Kotler ( 2001 : 617 ) mendefinisikan keyakinan ( assurance ) adalah pengetahuan terhadap
produk secara tepat, kesopansantunan karyawan dalam memberi pelayanan, kemampuan dalam
menanamkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan terhadap perusahaan.
Hubungan jaminan dengan kepuasan konsumen adalah jaminan mempunyai pengaruh
positif terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi konsumen terhadap jaminan yang
diberikan oleh perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan semakin tinggi. Dan begitupula
sebaliknya.
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
a. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat
sebuah masalah mudah terlihat dnegan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan
dalam sebuah model (Ferdinand, 2006:26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah : kepuasan konsumen ( Y )
b. Variabel Independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand,
2006:26). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
- Tangible (X1)
- Reliability ( X2)
- Responsiveness ( X3)
- Assurance (X4)
- Emphaty (X5)
1. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :
1. Variabel Bukti Langsung (Tangibles) (X1). Indikator yang digunakan adalah :
1. Fasilitas Poliklinik lengkap seperti area parkir, ATM, kantin.
2. Penampilan sopan staf medis dan karyawan
3. Keamana lingkungan Rumah Sakit terjamin
4. Kenyamanan dari setiap fasilitas
2. Variabel kehandalan (reliability) (X2). Indikator yang digunakan adalah :
1. Kesesuaian antara pelayanan yang diterima dengan yang dijanjikan
2. Ketepatan waktu dalam memberi pelayanan (profesionalisme karyawan)
3. Antrian pelayanan rumah sakit yang tertib
3. Variabel daya tanggap (responsiveness) (X3). Indikator yang digunakan adalah:
1. Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
2. Tanggap dalam menanggapi keluhan pasien.
3. Sigap dalam memberi pelayanan.
4. Variabel jaminan (assurance) (X4). Indikator yang digunakan adalah :
1. Penyampaian informasi yang tepat.
2. Memberikan jaminan pelayanan terhadap pasien.
3. Kemampuan (pengetahuan) yang dimiliki tenaga medis dan karyawan.
5. Variabel empati (emphaty) (X5). Indikator yang digunakan adalah :
1. Ramah dalam melayani pasien.
yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang
ditujukan kepada responden.
7. Metode Analisis Data Kuantitatif
a. Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai responden
penelitian ini, khususnya mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini
dilakukan dengan menggunakan teknik analisi indeks, untuk menggambarkan persepsi responden
atas item-item pertanyaan yang diajukan. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak (Three-BoxMethod), maka rentang sebesar 80 akan dibagi tiga dan menghasilkan rentang sebesar 26,66.
Rentang tersebut yang akan digunakan sebagai dasar interprestasi indeks sebagai berikut :
20,00
46,66 = Rendah
46,67
73,33 = Sedang
73,34
100,00 = Tinggi
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tdiaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas inginmengukur apakah pertanyaan dalam
kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Masing-masing
item dikatakan valid apabila r hitung > r tabel, (Ghozali (2005).
c. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil diukur sekali saja. Untuk mengetahui apakah suatu
variabel reliabel atau tidak digunakan uji Alpha Cronbach. Apabila koefisien alpha () lebih besar
dari 0.6 maka alat ukur dianggap handal (Ghozali (2005).
8. Data Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2005).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa
membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas(Ghozali, 2005).
c. Uji Normalitas
Uji asumsi ini untuk menguji apakah variabel dependen, variabel independen, atau
keduanya dari sebuah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik memiliki distribusi data yang normal.
d. Analisis Regresi Berganda
Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai
variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ferdinand, 2006).
Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5X5+ e
Keterangan :
Y : kepuasan pelanggan
X1 : tangible
X2 : reliability
X3 : responsiveness
X4 : assurance
X5 : empathy
b1,2,3,4,5 : koefisien regresi
e : Standar error
9. Goodness of Fit Model Regresi
Dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
secra statistik, setidaknya hal ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan
nilai statistik t (Ghozali,2005)
a. Pengujian secara parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah
variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 (tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy) benarbenar berpengaruh terhadap variabel Y (kepuasan pelanggan).secara terpisah atau parsial (Ghozali,
2005).
b. Uji F (Pengujian Signifikansi Secara Simultan)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh
variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2005).
c. Koefisien Determinasi (R)
Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah
model menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2005).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji keabsahan dari kuesioner yang digunakan untuk
mengukur suatu variabel.
No
1
Variabel Indikator
Tangible
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
Reliability
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
Responsiveness
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
- Indikator 6
Assurance
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
Empathy
Ket
0,796
0,803
0,794
0,832
0,202
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Valid
0,830
0,906
0,792
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
0,786
0,790
0,795
0,870
0,660
0,819
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,699
0,676
0,820
0,758
0,202
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Valid
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
- Indikator 6
Kepuasan
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
0,772
0,870
0,836
0,853
0,769
0,904
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,879
0,884
0,816
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Alpha
0,815
0,797
0,878
0,765
0,911
0,823
Tangible
Reliability
Responsiveness
Assurance
Empathy
Kepuasan
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Tolerance
VIF
Tangible
.640
1.563
Reliability
.501
1.995
Responsiveness
.335
2.984
Assurance
.437
2.290
Empathy
.373
2.684
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Jika tidak terdapat
pola yang teratur pada titik-titik residualnya, maka dapat disimpulkan tidak adanya masalah
heteroskedastisitas. Berikut ini diagram heteroskedastisitas sebagai hasil dari penelitian yang telah
dilakukan:
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
c. Uji Normalitas
Cara untuk melihat adanya normalitas residual adalah dengan melihat histogram, berikut
ini uji normalitas akan disajikan dalam 2 bentuk yaitu histogram dan grafik normal plot:Pada
pengujian normalitas ini dapat dilihat dari gambar berikut ini :
Pada Gambar 4.2 dan 4.3 dapat diketahui bahwa tampilan histogram maupun grafik terlihat
memenuhi asumsi uji normalitas. Histogram menunjukkan pola distribusi normal dan pada grafik
normal plot, data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier untuk pembuktian hipotesis
penelitian. Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner
dan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 17.0.
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
-.415
.984
Tangible
.139
.066
Reliability
.147
Responsiveness
Beta
Sig.
-.422
.674
.151
2.087
.040
.067
.181
2.210
.030
.138
.055
.250
2.497
.014
Assurance
.161
.069
.206
2.352
.021
Empathy
.118
.049
.228
2.400
.018
a. Dependent Variable: K
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
-.415
.984
.139
.066
.147
Beta
Collinearity Statistics
T
Sig.
Tolerance
VIF
-.422
.674
.151
2.087
.040
.640
1.563
.067
.181
2.210
.030
.501
1.995
.138
.055
.250
2.497
.014
.335
2.984
.161
.069
.206
2.352
.021
.437
2.290
.118
.049
.228
2.400
.018
.373
2.684
a. Dependent Variable: K
b. Variabel reliability
Hasil pengujian pengaruh persepsi konsumen atas reliability terhadap kepuasan pasien
diperoleh nilai t hitung = 2,210 dengan signifikansi 0,030 dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil
dari 0,05. Dengan arah koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa reliability memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepuasan pasien
dapat diterima.
c. Variabel Responsiveness
Hasil pengujian pengaruh responsiveness terhadap kepuasan pasien diperoleh nilai t hitung =
2,497 dengan signifikansi 0,014 dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan arah
koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa
responsiveness memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepuasan dapat diterima.
d. Variabel Assurance
Hasil pengujian pengaruh assuarance terhadap kepuasan pasien diperoleh nilai t hitung = 2,352
dengan signifikansi 0,021. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut
lebih kecil dari 0,05. Dengan arah koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa assurance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepuasan
dapat diterima.
e. Variabel Empathy
Hasil pengujian pengaruh empathy terhadap kepuasan diperoleh nilai t hitung = 2,400 dengan
signifikansi 0,018 dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan arah koefisien
positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa empathy memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepuasan dapat diterima.
ii.
Model
1
Sum of Squares
Regression
Mean Square
234.532
46.906
99.952
89
1.123
334.484
94
Residual
Total
Df
F
41.767
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), E, T, R, A, S
b. Dependent Variable: K
R Square
.837a
Adjusted R
Square
.701
.684
a. Predictors: (Constant), E, T, R, A, S
b. Dependent Variable
10
Pembahasan
Analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini sebanyak lima hipotesis. Kesimpulan dari kelima hipotesis
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empaty dari kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Artinya bahwa
semakin tinggi kualitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit maka semakin tinggi pula
kepuasan yang diterima pasien sebagai konsumen.
2. Adjusted R2 yang diperoleh adalah sebesar 68,40%. Hal ini berarti 68,4% kepuasan
konsumen dapat dipengaruhi oleh variabel kualitas pelayanan yaitu bukti fisik, keandalan,
daya tanggap, jaminan, empati dan 31,6% kepuasan konsumen dipengaruhi oleh variabel
lain.
3. Besarnya nilai Fhitung sebesar 41,767 dengan tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05).
Hal ini berarti semua variabel independen dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
4. Besarnya nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen adalah positif dengan
tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini berarti masing-masing variabel independen
memiliki pengaruh yang positiv dan signifikan terhadap variabel dependen sehingga
hipotesis diterima.
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dimensi-dimensi kualitas pelayanan, memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Terkait dengan hubungan antar variabel pada
model, berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaruh Daya Tanggap (responsiveness) sebagai variabel pertama dalam urutan faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan
RSCM.
2. Pengaruh Empati (empathy) sebagai variabel kedua dalam urutan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan RSCM.
3. Pengaruh Jaminan (assurance) sebagai variabel ketiga dalam urutan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan RSCM.
4. Pengaruh Keandalan (reliability) sebagai variabel keempat dalam urutan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan RSCM.
5. Pengaruh Bukti Fisik (tangible) sebagai variabel kelima dalam urutan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan RSCM.
Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penenelitian ini seperti terbatasnya ruang lingkup penelitian yaitu
hanya pada pasien rawat jalan RSCM. Hasil pengujian di RSCM mungkin tidak sepenuhnya akurat
apabila diterapkan pada rumah sakit lain. Mungkin ada variabel lain selain dimensi kualitas
(tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty) yang juga dapat berpengaruh
terhadap kepuasan pasien di rumah sakit.
Agenda Penelitian Mendatang
Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel baru yang
dapat mempengaruhi Kepuasan Konsumen, misal seperti : lokasi, harga/biaya yang dikeluarkan,
nilai pelanggan dan lain-lain. selain itu, perlu juga untuk mencari populasi yang berbeda dan lebih
luas dari penelitian ini. Dengan demikian dapat memberikan gambaran yang lebih akurat.
11
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Untuk daya tanggap sebagai variabel paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen
agar terus dipertahankan untuk semakin baik, seperti dengan terus melayani dengan baik
setiap keluhan pasien dan tanggap memberi bantuan kepada pasien.
2. Untuk variabel empaty sebagai variabel kedua yang mempengaruhi kepuasan konsumen,
agar terus mempertahankan dan meningkatkan kepedulian kepada setiap pasien dan
melayani dnegan ramah sehingga pasien merasa nyaman akan pelayanan yang diberikan.
3. Untuk variabel jaminan sebagai variabel ketiga yang mempengaruhi kepuasan konsumen ,
diharapkan terus menjaga dan meningkatkan kualitas agar tetap membuat pasien percaya
akan pelayanan poliklinik, tanpa membuat ragu pasien dan berpaling ke rumah sakit lain.
4. Untuk variabel keandalan sebagai variabel keempat yang mempengaruhi kepuasan
konsumen, masih perlu ditingkatkan dalam hal waktu tunggu. Waktu tunggu memang
sesuai dengan jumlah pasien yang datang hari itu, jadi setiap pasien mendapat kesempatan
pemeriksaan dengan waktu yang berbeda-beda. Untuk itu sarannya adalah perlunya
peningkatan jumlah dokter yang juga disesuaikan dengan jumlah pasien.
5. Untuk variabel bukti fisik sebagai variabel terakhir yang mempengaruhi kepuasan
konsumen, dapat diharapkan perlunya diperhatikan dan ditingkatkan seperti pencahayaan
ruangan, karena ruangan periksa berada dalam ruangan ber-AC sehingga pencahayaan
masih dianggap kurang, ketersediaan tempat sampah disetiap ruangan, dan peralatan
pendukung disetiap ruang periksa seperti setiap ruangan dilengkapi food step yaitu alat
bantu pasien ketika menaiki tempat tidur periksa.
6. .Dari pertanyaan terbuka yang diberikan pada para responden mengenai harapan kedepan
pasien untuk Poliklinik Rawat jalan adalah beberapa responden mengeluhkan waktu
menunggu yang lama. Dengan demikian, Poliklinik Rawat Jalan RSCM diharapkan
meningkatkan jumlah dokter dengan menyesuaikan rasio jumlah dokter dengan pelayanan
pasien.
12
REFERENSI
Atmaja, Aditama Kususma. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi Pada Tiket Garuda di PT Falah Fantastic Tour Travel Bogor.
Skripsi Tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Azwar, S. 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Kesehatan RI, Peraturan Kesehatan RI, No.159b/Menkes/Per/II/1988,Jakarta,1988.
Ferdinand, Agusty Tae.2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk
Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam.2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS.Semarang :Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Griselda, Gretel dan Tagor Muda Panjaitan.2007.Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Konsumen Restoran Pulau Dua. Jurnal Manajemen. Vol. 2, No.1
Hardiyati, Ratih. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen Menggunakan Jasa Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh
Pangilaran. Skripsi Tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Husnul, Khatmah. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen Nasabah (Studi Pada Nasabah BRI cabang Semarang Pattimura. Skripsi
Tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Indriantoro,Supomo.2002. Metodologi Penelitian bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi Pertama,.Yogyakarta:BPFE
Indraty, Dewi Retno.2010. Analisis Pengaruh Kualitas PelayananJasa Puskesmas Terhadap
Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Puskesmas Gunungpati Semarang) Skripsi
Tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Joseph Hair, dkk. 1995. Multivariate Data Analysis, New Jersey : Pearson Education , Inc.
Kalihutu, Thomas Stefanus. 2008. Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan
Konsumen Pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan vol. 10, no. 1, hal.66-83
Kotler, Philip.1993.Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
__________.1994. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, Edisi Kedelapan,Jilid I. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI.
__________.1997.Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol,
Jilid I. Jakarta : PT Prehalindo
__________ dan A.B Susanto.2000.Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia, Analisis
Perencanaan, Implementasi dan pengendalian (Edisi pertama).Jakarta: Salemba Empat.
___________________________.2001. Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia (Buku 2).
Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat.2001. Manajemen Pemasaran Jasa edisi pertama. Jakarta:Salemba 4
_________________dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, 2 ed, Salemba Empat
: Jakarta.
Nurcaya, I Nyoman.2007. Analisis Kualitas Pelayanan Rumah Sakit di Provinsi Bali. Bali :
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Rangkuti, Freddy.2002. Measuring Customer Satisfaction (cetakan ketiga). Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. ALFABETA.
________. 2007. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
Sunarto. 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : AMUS Jogyakarta dan CV. Ngeksigondo
Utama.
Supranto,J. 1997.Pengukuran Tingkat kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1197/Menkes/SK/X/2004
Tjiptono, Fandy.1995.Manajemen Jasa. Yogyakarta:Andi Offset,
_____________ dan Greorious Chandra.2005.Service Quality Satisfaction. Yogjakarta : Andi
Offset.
13
Utama, Surya. 2003. Memahami Fenomena kepuasan Pasien Rumah Sakit. Medan : Universitas
Sumatera Utara.
14