Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
13 views

Memory Step

People remember 50% of what they see and hear and only 10% of what they read. There is no valid research that shows that any mode of learning is superior to another. There are two keys that dictate retention: 1. Student 2. Subject.

Uploaded by

Dewi Thufaila
Copyright
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
13 views

Memory Step

People remember 50% of what they see and hear and only 10% of what they read. There is no valid research that shows that any mode of learning is superior to another. There are two keys that dictate retention: 1. Student 2. Subject.

Uploaded by

Dewi Thufaila
Copyright
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 3

Retention Myth: People remember 50% of what they see and hear and only 10% of what they

read.

June 16, 2008 By Brett Gilbertson 2 Comments

I received an email this morning that made the startling claim that “People remember 50% of what they see and hear
and only 10% of what they read.”

Interestingly I read this quote (and for that matter, saw it too) in an email about online video. I’m sure that you have
read, seen and heard variations of this so-called research too.

Before you rush off to turn everything that you’ve ever published into a video – as the email implied that I should – you
should know that this research is a myth and the quote itself is rubbish.

Graphics like the one above are extremely widespread and they are usually constructed to suit the purpose of the person
presenting them.

There are a couple of things that give these graphs away:

• Percentages are being used to generalise people


• The results are always a factor of 10%

So I did some research to find the source of this information, and I found this post from learning consultant Dr Will
Thalheimer that shows that there is in fact no valid research that shows that any mode of learning is superior to another.

A comment on the blog cites the following quote regarding the real story of retention:

Each of the methods identified by the pyramid resulted in retention, with none being consistently superior to the others
and all being effective in certain contexts.

Lalley, J., & Miller, R. (2007). The learning pyramid: Does it point in teachers in the right direction? Education, 128(1),
Page 64

In other words, as soon as you hear someone say, “people remember blah blah blah,” know that you’re hearing rubbish.

The two keys to retention

The reality is that there are no real statistics on reading vs hearing vs seeing vs doing and there can’t be.

There are two keys that dictate retention:

1. Student
2. Subject
For example, taking a guitar lesson (subject) from a book is pretty tough. There are so many things about learning guitar
that just can’t be communicated in written words. The lesson is unlikely to be retained if you (student) don’t play guitar.

However, if Dr Will Thalheimer presented his debunking of the retention styles myth by video, it would be hard to
comprehend. That’s because video is real time, and that makes it harder to digest at your own pace.

Also, if you are a motivational speaker, a transcript of your last speech probably isn’t going persuade people to hire you.

How to increase retention (and conversion rates)

So if you want people to retain your message, consider the student and the subject. That will determine the mode of
delivery that you choose.

What ever mode you choose, ensure that the content you deliver is of a high standard, targeted to your audience. This
applies to your blog, copy writing, online video, pictures and every form on content on your website.

From the author: As a web programmer I have been involved in developing several content management systems. I
was hands on in developing our own content management suite called eComMetrix®.

What I know from working on hundreds of lead generation and eCommerce websites over 11 years is that there is
something far more important when creating a website than the system that you use. It’s your conversion rates and it’s a
measure of how effectively the content of your website engages your website visitors.

We know that to achieve high conversion rates and sales from your website you need a team that includes seasoned
marketers, web designers, web programmers, copywriters, editors, bloggers and search engine gurus. That’s why we
created Bitemark™.

And yes, we can get your website to number one in Google too !

Semua guru akan sepakat mengatakan bahwa daya ingat (memori) yang baik berperan penting dalam pencapaian
prestasi di sekolah. Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengasah memori si kecil?

Seorang Ibu mengeluh bahwa putranya yang berumur 10 tahun memiliki memori yang kurang baik. Karena baru lima
menit si Ibu berpesan pada anaknya, sang anak justru lupa dengan pesan ibunya. Lain halnya dengan seorang ayah yang
memiliki putri berusia 7 tahun. Setiap hari ayahnya selalu mengingatkan si kecil untuk tidak lupa membawa pulang
kotak makannya. Tapi si anak justru sering lupa. Penelitian di bidang psikologi menemukan bahwa daya ingat dapat
dikembangkan. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk mengasah memori anak.

Bagaimana Memori Bekerja?


Sistem Penyimpanan memori anak seperti computer, menyimpan informasi yang saling berhubungan dengan informasi
lainnya. Pertama-tama informasi penting akan selalu disimpan di memori jangka pendek, berkisar 10-20 detik. Itulah
sebabnya penyusunan dan pengulangan informasi sangat penting jika orang tua ingin anak mudah mengingat informasi.
Kemudian, informasi yang penting dan berkesan bagi anak akan disimpan di memori jangka panjang. Di sini, informasi
akan di arsip dan dihubungkan dengan informasi lain yang berkaitan. Aspek emosi sangat berperan dalam membantu
anak mengingat. Misalnya mengingat saat-saat membahagiakan di masa kecil anda. Anak belajar dari hal-hal yang
sederhana. Misalnya, anak belajar tentang konsep pohon. Maka, anak terus mengumpulkan dan menyimpan informasi
tentang pohon, makhluk hidup yang mempunyai batang, akar dan daun. Secara bertahap, kumpulan informasi tentang
pohon akan disimpan dan digunakan sewktu-waktu saat dibutuhkan. Ketika jaringan informasi di otak memadai, anak
akan bisa membedakan antara tanaman hias, bunga dan pohon.
Dalam hidup sehari-hari orang tua tidak perlu khawatir saat si kecil berkata lupa atau tidak ingat. Ini bukan berarti si
kecil tidak menyimak informasi itu. Tetapi informasi tersebut disimpan di otak dan kelak dapat dipergunakan kembali di
situasi tertentu. Bahkan orang dewasa saja cenderung hanya sanggup mengingat 30% dari informasi yang didengarnya.
Tapi bila kita melihat dan mendengarkan di saat bersamaan, maka informasi tersebut akan lebih terekam di memori
otak. Selanjutnya, bila anak melihat, mendengarkan, merasakan (menyentuh) dan melakukan suatu kegiatan, maka
mereka akan mengingatnya sekitar 90%. Itu sebabnya, pendidikan yang baik selalu melibatkan aktivitas yang memacu
seluruh panca indera anak.
Sebagai contoh, ibu mengajarkan tentang konsep berat dan ringan pada anak. Jauh lebih baik bila kita mengajak anak
langsung bereksperimen tentang berat benda daripada menghafalkan satu buku yang tebal tentang berat benda.
Melibatkan seluruh panca indera sangat efektif digunakan saat belajar di rumah, yaitu dengan menunjukkan pada si
anak suatu tulisan (visual), minta ia menyebut kata itu, lalu mintalah si kecil menyusun alphabet yang sama dengan
tulisan itu (sentuhan dan visual). Kemudian ucapkan kata itu (auditori dan visual). Dan akhirnya lakukan pengulangan
yang disertai kegiatan sehari-hari dengan kata-kata yang akan mudah diingat oleh anak karena mengalami pengulangan
setiap hari di rumah.
Permainan Yang Meningkatkan Daya Ingat
Bermain adalah sarana yang sangat efektif untuk meningkatkan daya ingat anak. Beberapa permainan dapat dilakukan
tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Permainan ini akan bermanfaat untuk mengasah daya ingat dan berguna bagi si
kecil saat berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah.
Mengurutkan Benda
Susun tiga benda berurutan dan minta si kecil menyebutnya satu persatu. Acaklah ketiga benda itu, lalu minta si kecil
menyusunnya kembali. Bila si kecil berhasil, tingkatkan kesulitannya dengan menambah jumlah benda Permainan ini
sangat menyenangkan bila dilakukan bersama pasangan.
Permainan Kim
Taruhlah beberapa benda dalam sebuah kotak. Minta si kecil melihat dan menyebut nama benda itu satu persatu. Lalu
minta si kecil memejamkan matanya. Sembunyikan satu benda. Kemudian minta si kecil mengingat benda apa yang
hilang dari kotak itu. Bila berhasil, tambah jimlah benda dalam kotak dan sembunyikan lebih dari satu benda.
Sentuhan Ajaib
Berjalanlah ke sekeliling ruangan dan sentuhlah beberapa benda secara berurtan sambil menyebut nama benda itu. Lalu
mintalah si kecil mengulangi gerakan anda sambil menyebut benda yang anda sentuh sesuai urutan.
Mencocokkan Benda berpasangan
Siapkan kartu yang berjumlah dua set (sama). Susunlah beberapa pasang kartu yang sama dalam posisi terbalik.
Mintalah anak menemukan kartu yang bergambar sama dengan cara membalik dua kartu secara bersamaan (dalam
posisi acak).
Imajinasi
Memerlukan peran orang tua dengan si anak, dengan membuat permainan seolah-olah sedang berada di suatu tempat
(mal) lalu mengingat-ingat apa yang akan dilakukan di tempat tersebut secara bergantian sampai akhirnya pemain
kewalahan mengingat informasi yang ada.

Tips membantu anak mengingat lebih baik :

1. Pastikan si kecil melihat wajah ibu dan ayah saat berbicara dengannya
2. Mintalah si kecil mengulangi kembali yang anda ingin dia ingat
3. Periksa kembali pemahaman anak
4. Bimbing si kecil untuk menghubungkan informasi yang baru diperolehnya dengan pengetahuan yang sudah
diketahuinya.
5. Bila memungkinkan, perbolehkan si kecil melakukan eksperimen (melakukan) kegiatan sehubungan dengan
informasi yang harus diingatnya
6. Pilih tugas yang rumit (kompleks) menjadi tahap-tahap yang sederhana, lalu latih si kecil untuk mengingat sesuai
dengan urutan informasi.
7. Tetap tenang karena anak lebih mudah mengingat bila berada dalam suasana santai dan nyaman. Bila si kecil
merasakan ketegangan dan tekanan psikologis dari orang tuanya untuk mengingat, konsentrasinya akan terpengaruh.
8. Tetaplah berlatih dan nikmati saat-saat indah bersama anak.
Diterbitkan di: Mei 28, 2009 Diperbarui: Oktober 05, 2010

Lebih lanjut tentang: Meningkatkan Daya Memori Anak

You might also like