Analisa Efisiensi Exergi Boiler Di Pltu Unit 3 Pt. Indonesia Power Semarang - Jawa Tengah
Analisa Efisiensi Exergi Boiler Di Pltu Unit 3 Pt. Indonesia Power Semarang - Jawa Tengah
Analisa Efisiensi Exergi Boiler Di Pltu Unit 3 Pt. Indonesia Power Semarang - Jawa Tengah
1, Tahun 2014
Online: http://http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtm
_______________________________________________________________________________________
ANALISA EFISIENSI EXERGI BOILER DI PLTU UNIT 3
PT. INDONESIA POWER SEMARANG – JAWA TENGAH
ABSTRACT
In this paper, thermodynamic analysis in boiler which placed in Steam Power Plant (PLTU) Unit 3
UBP Semarang and has 200 MW capacities is presented. Thermodynamic analysis used in this paper
is exergy analysis. Exergy analysis has function to identify the used of real energy or the quality result
of the actual energy consumption and the real lost of energy as result from irreversible process.
Exergy can have destruction from irreversible processes and the heat movement to environment. Boiler
is the biggest source of exergy destruction in a Steam Power Plant’s system, so there is a big
opportunity to increase the efficiency in performance. Therefore the bigger efficiency in boiler’s
performance, the lower production cost for fuel consumption in industry. The average score of exergy
efficiency and energy efficiency in boiler are each 71, 84% and 72, 40%. Research has resulted that
heat exchanger gives the biggest contribution to the exergy destruction’s rate, that is 12, 02 % and
combuster also gives contribution to the exergy destruction’s rate in the amount of 8,45 %. Therefore
the total of exergy destruction’s rate in boiler is 83,771 MW from the entry exergy which is 409, 3061
MW. Other important point is the air temperature. It has became factor which affects the score of
exergy destruction rate and exergy efficiency in combustor, while steam mass flow rate and generator
output power are factors which influence the score variation of efficiency of total exergy, efficiency of
total energy, the rate of total destruction, efficiency of heat exchanger exergy and the destruction of
heat exchanger exergy rate.
1. PENDAHULUAN
Dalam dunia industri, sumber energi yang paling energi sebenarnya tidak dapat diidentifikasi
mendominasi untuk power plant adalah minyak bumi, menggunakan hukum pertama termodinamika karena
gas alam, dan batu bara. Kebutuhan energi yang besar analisa energi hanya memberikan hasil kuantitas
tersebut berdampak pada semakin berkurangnya terhadap konsumsi energi aktual. Untuk
cadangan sumber energi di dunia, sedangkan mengidentifikasi penggunaan energi sebenarnya atau
kebutuhan energi nasional dan dunia semakin hasil kualitas terhadap konsumsi energi aktual dan
meningkat. Akibatnya, terjadinya kenaikan harga kehilangan energi sebenarnya digunakan hukum kedua
energi yang akan berdampak terhadap peningkatan termodinamika yang terkait dengan analisa exergi [1].
biaya produksi suatu industri. Exergi adalah potensi kerja maksimum teoritis yang
Komponen – komponen utama yang terdapat di mampu diperoleh saat sistem kombinasi berinteraksi
sistem power plant terdiri dari boiler, turbin, kondenser dalam mencapai kesetimbangan [2], atau juga dapat
dan pompa. Namun, pada penelitian ini hanya diartikan sebagai potensial kerja atau kualitas dari
mengkaji mengenai komponen boiler. Boiler atau ketel berbagai bentuk energi dalam kaitannya dengan
uap berbahan bakar fosil adalah bejana tertutup atau lingkungan tertentu [3].
vessel yang berfungsi untuk mengkonversikan energi Banyak pengkajian telah dilakukan mengenai
kimia dari bahan bakar fosil menjadi energi kalor atau analisis exergi pada mesin-mesin kalor, pada
panas. Untuk meningkatkan pemanfaatan energi secara khususnya yaitu boiler. Pertama, penelitian mengenai
lebih efisien dan menekan peningkatan biaya produksi ilustrasi energi dan exergi di PLTU dilakukan oleh
terhadap konsumsi bahan bakar suatu industri maka Rosen dan Scott [4]. Hasil yang diperoleh adalah
kajian mengenai peningkatan performansi di boiler efisiensi energi lebih besar dibandingkan dengan
merupakan aspek penting karena berkontribusi efisiensi exergi pada boiler, yang mana masing-masing
terhadap penggunaan bahan bakar. bernilai 95% dan 50% sehingga dapat ditunjukkan
Kebanyakan dari pembelajaran mengenai bahwa masih adanya kesempatan untuk meningkatkan
peningkatan performansi boiler atau komponen lainnya efisiensi exergi dengan mengurangi sumber exergi dari
di power plant dan rancangan dari mesin – mesin sumber daya yang disediakan (mencocokkan
pembangkit saat ini berdasarkan berdasarkan hukum penyediaan exergi sesuai permintaan), menggunakan
pertama termodinamika yaitu terkait dengan analisa alat untuk meningkatkan efisiensi exergi,
energi [1]. Namun, penggunaan energi dan kehilangan
̅ – ̅ – ̅ – ̅
̇ fgPH = ̇ fg.efgPH = ̇ fg (8)
̇ CH = ̇ ̅ CH / M (9)
Gambar 2. Diagram alir penelitian.
Efisiensi exergi merupakan rasio atau Excess air diperlukan pada seluruh praktek
perbandingan antara product exergy dan fuel exergy, pembakaran untuk menjamin pembakaran yang
sehingga dapat dirumuskan sesuai Persamaan (13) [1]. sempurna dan menjamin kondisi vent stack sesuai yang
memuaskan [17].
ɛ = ( ̇ p / ̇ f) x 100% (13)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Efisiensi energi boiler adalah perbandingan antara 3.1 Exergi Total Boiler
energi yang keluar dengan energi yang masuk yang Hasil perhitungan exergi total dari fuel, air, flue
dapat dilihat pada Persamaan (14) [2]. gas, main steam, feedwater, cold reheated steam dan
hot reheated steam yang telah dilakukan selama dua
E = ( ̇ e / ̇ i) x 100% (14) puluh empat jam dapat dilihat pada Gambar 3.
Dari Gambar 3. dapat dilihat bahwa nilai exergi
Produk panas hasil pembakaran yang terjadi di total terbesar di boiler terdapat pada fuel. Nilai exergi
combustor berada pada kondisi campuran dimana total boiler yang besar pada fuel dikarenakan fuel
produk panas yang dihasilkan berasal dari reaksi memiliki exergi kimia yang besar, meskipun exergi
pembakaran antara bahan bakar dengan udara. Nilai fisika dianggap nol. Nilai exergi total fuel mempunyai
temperatur pembakaran produk panas diperoleh nilai yang sama karena data fraksi mol dari komposisi
melalui persamaan kesetimbangan energi untuk sistem MFO, data LHV dan data laju aliran massa fuel
reaktif berdasarkan basis per mol bahan bakar pada mempunyai nilai yang sama selama satu hari.
kondisi pembakaran sempurna dengan jumlah udara Nilai exergi total terkecil di boiler pada PLTU
teoritis. Persamaan kesetimbangan energi untuk sistem Unit 3 terdapat pada udara. Nilai temperatur udara
reaktif berdasarkan basis per mol bahan bakar adalah memiliki perbedaan yang besar terhadap nilai
temperatur referensi, tetapi nilai tekanan udara
̇ ̇ memiliki perbedaan yang sangat kecil terhadap nilai
̇
- ̇
= ̅P- ̅R (15)
tekanan referensi, sehingga mempengaruhi rendahnya
nilai exergi udara dan juga nilai exergi flue gas.
dimana nilai entalpi spesifik produk dan entalpi reaktan
adalah
̅ P - ̅ R= ∑ ̅
e e- ∑ ̅
i I (16)
̅ = ̅ fo + Δ ̅ (17)