Aktivitas Imunomodulator Dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus Niruri Linn.) Terhadap Ayam Broiler
Aktivitas Imunomodulator Dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus Niruri Linn.) Terhadap Ayam Broiler
Aktivitas Imunomodulator Dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus Niruri Linn.) Terhadap Ayam Broiler
ARTIKEL PENELITIAN
Korespondensi:
Yufri Aldi
(yufrialdi@gmail.com)
20 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri... | Aldi dkk.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 21
Efek Proteksi Fraksi Etil Asetat Daun Surian (Toona... | Suhatri dkk.
fagositosis dan kapasitas makrofag (12), dan dipakai adalah 10 mg/kg BB, 30 mg/kg
beberapa subfraksi etil asetat meniran dapat BB, 100 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, larutan
menjadi imunomodulator pada tikus (13). NaCMC 0,5% sebagai kontrol negatif serta
Berdasarkan hal diatas maka dicoba suspensi Stimuno® forte 13.5 mg/kg BB.
untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh pemberian terhadap kadar antibodi Persiapan Hewan Percobaan
ayam broiler dengan metode bersihan karbon Hewan yang digunakan pada penelitian
dan penimbangan bobot limfa relatif serta ini adalah ayam broiler yang berumur
penghitungan limfosit. Diharapkan nantinya tiga minggu. Ayam broiler dipilih karena
ekstrak ini memberikan efek imunostimulan merupakan ternak yang cukup potensial di
pada ayam broiler, sehingga para peternak daerah Sumatera Barat. Disamping itu ayam
ayam dapat meningkatkan kekebalan tubuh broiler juga sering terjangkit oleh penyakit
ayam terhadap berbagai penyakit. sehingga menjadikannya sebagai objek
yang tepat dalam percobaan penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Pembuatan Larutan Uji
Alat dan Bahan Ekstrak meniran disuspensikan dalam
Pelatan yang dipakai terdiri dari kapas, NaCMC 0.5%. Contoh, untuk dosis 10 mg/
kertas saring, destilasi vakum, rotary kg BB dan dibuat larutan dengan konsentrasi
evaporator, pipet tetes, gelas ukur, timbangan 1% sebanyak 10 mL. Ekstrak sebanyak 10
hewan, spatel, jarum oral, timbangan mg dan NaCMC 50 mg, NaCMC ditaburkan
analitik, kaca objek, cawan penguap, oven, ke dalam air panas (20 kalinya) dalam wadah.
desikator, neraca listrik, mortar dan stamper, biarkan 15 menit sampai mengembang,
spuit berukuran 5 ml, kandang ayam, lalu gerus hingga homogen, kemudian
mikropipet, tabung reaksi, rak tabung reaksi, tambahkan 10 mg ekstrak pada wadah gerus
seperangkat alat bedah, spektrofotometer homogen. Tambahkan air panas sedikit demi
UV-Vis dan mikroskop. sedikit sampai volume 10 mL. Lakukan hal
Bahan yang dipakai terdiri dari meniran yang sama untuk semua dosis.
kering 1,4 kg, etanol, akuades, tinta cina,
larutan NaCl fisiologis 0,9%, heparin, Pembuatan Suspensi Karbon Koloid
NaCMC 0,5%, asam asetat 1% dan tween Sebanyak 1,6 gram tinta cina yang
80 1%. telah dikeringkan, disuspensikan dengan
25 mL tween 80 1% (b/v) dalam larutan
Cara Kerja NaCl fisiologis 0,9% (b/v) hingga diperoleh
konsentrasi 64 mg/mL (6,4%)
Pengambilan Sampel
Herba meniran diambil di Anduring, Uji Bersihan Karbon
Padang, Sumatera Barat. Ayam dibagi ke dalam enam kelompok
yang terdiri dari satu kelompok kontrol
Perencanaan Dosis negatif yang diberi NaCMC, satu kelompok
Dosis ekstrak etanol meniran yang kontrol positif yang diberi stimuno dan empat
22 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri... | Aldi dkk.
kelompok uji yang diberi empat variasi dosis. persatu dan hitung bobot relatif limfa.
Masing-masing kelompok uji diberi suspensi
sampel secara oral dengan regimen dosis Menghitung Jumlah Sel Limfosit dengan
satu kali sehari selama enam hari berturut- Metoda Hapusan Darah
turut.Pada hari ke-7 dilakukan pengambilan Darah segar diteteskan pada kaca objek
darah dan penyuntikan suspensi karbon sebanyak satu tetes, tipiskan, dan ratakan
koloid. Darah diambil melalui vena sayap dengan kaca objek lain, sehingga diperoleh
ayam. Darah ditampung pada plat tetes yang lapisan darah yang homogen (hapusan
sebelumnya telah ditetesi dengan heparin. darah), lalu keringkan. Setelah kering tetesi
Darah diambil sebanyak 75 µL dan dilisis dengan metanol sehingga menutupi seluruh
dalam 4 mL asam asetat 1%. Contoh darah hapusan darah, biarkan selama 5 menit.
pertama ini dinamakan blanko (menit ke-0). Tambahkan 1 tetes larutan giemsa yang
Kemudian suspensi karbon sebanyak 0.1 telah diencerkan dalam aqua destilata (1:20),
mL/10 gram BB diberikan secara intravena, biarkan selama 20 menit. Cuci dengan aqua
lalu darah ayam diambil 75 µL pada menit destilata. Setelah kering, amati di bawah
ke-3, 6, 9, 12, dan 15 setelah penyuntikan mikroskop. Hitung jumlah limfosit pada
karbon. Masing-masing darah tadi dilisis perbesaran 400x.
dalam 4 mL asam asetat 1%, kemudian diukur
absorbannya dengan spektrofotometer UV- Analisa Data
Vis pada panjang gelombang 650 nm. Data hasil penelitian ini diolah secara
statistik dengan menggunakan ANOVA dua
Penentuan Bobot Limfa Relatif arah untuk indeks fagositosis, ANOVA satu
Limfa diambil dari ayam yang digunakan arah untuk bobot limfa relatif dan jumlah
untuk uji fagositosis. Timbang limfa satu limfosit darah kemudian masing-masing
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 23
Efek Proteksi Fraksi Etil Asetat Daun Surian (Toona... | Suhatri dkk.
24 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014
Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri... | Aldi dkk.
Tabel 1. Jumlah sel limfosit pada darah ayam broiler pada ayam broiler setelah pemberian
ekstrak meniran enam hari.
Sel Limfosit
Kelompok
Perlakuan Kontrol 10 mg/kgBB 30 mg/kgBB 100 mg/kgBB 300 mg/kgBB Kontrol
Negatif Positif
uji I yang diberi ekstrak 10 mg/kg BB adalah sampai 300 mg/kg BB.
11,00; kelompok uji II yang diberi ekstrak 30 2. Pemberian ekstrak etanol meniran
mg/kg BB adalah 16,17; kelompok uji III yang terhadap ayam broiler dapat
diberi ekstrak 100 mg/kg BB adalah 16,33; meningkatkan bobot limfa relatif pada
dan kelompok uji IV yang diberi ekstrak 300 dosis 10 mg/kg BB sampai 300 mg/kg
mg/kg BB adalah 21,00. BB.
3. Pemberian ekstrak etanol meniran
KESIMPULAN terhadap ayam broiler dapat
meningkatkan jumlah limfosit pada dosis
Dari penelitian tentang uji aktivitas 10 mg/kg BB sampai 300 mg/kg BB.
imunomodulator dari ekstrak etanol meniran 4. Semakin tinggi dosis ekstrak etanol
(Phyllantus niruri Linn.) terhadap ayam meniran yang diberikan maka efek
broiler dapat disimpulkan sebagai berikut: terhadap indeks fagositosis, bobot limfa
1. Pemberian ekstrak etanol meniran relatif dan jumlah sel limfosit semakin
terhadap ayam broiler dapat meningkat pada dosis 10 mg/kg BB
meningkatkan indeks fagositosis dengan sampai 300 mg/kg BB.
metoda karbon pada dosis 10 mg/ kg BB
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014 25
Efek Proteksi Fraksi Etil Asetat Daun Surian (Toona... | Suhatri dkk.
5. Oswald, T. T. (1995). Tumbuhan Obat. etil asetat dari herba meniran terhadap
Jakarta: Penerbit Bhatara. reaksi hipersensitif kutan (Skripsi
6. Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna sarjana farmasi). Padang: Fakultas
Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Farmasi Universitas Andalas.
Wana Jaya. 12. Novelin, F. (2013). Subfraksi etil asetat
7. Sulaksana, J., & Jayusman, D. I. (2004). meniran dapat meningkatkan indeks
Meniran: Budidaya dan pemanfaatan fagositosis dan kapasitas makrofag
untuk obat. Jakarta: Penebar Swadaya. (Skripsi sarjana farmasi). Padang:
8. AAK. (1986). Petunjuk beternak Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
ayam pedaging. Yogyakarta: Penerbit 13. Ogiana, N. (2013). Uji imunomodulator
Yayasan Kanisius. beberapa subfraksi ekstrak etil asetat
9. Juniarti. (2010). Uji Aktivitas meniran (Skripsi sarjana farmasi).
Imunostimulan ekstrak etanol daun Padang: Fakultas Farmasi Universitas
salam dan ekstrak etanol meniran Andalas.
(Skripsi sarjana farmasi). Padang: 14. Kresno, S. B. (1996). Imunologi
Fakultas Farmasi Universitas Andalas. diagnosa dan prosedur laboratorium
10. Farhan, I. (2013). Uji aktivitas subfraksi (edisi ke-4). Jakarta: Universitas
dari tumbuhan meriran (Phyllantus Indonesia.
niruri Linn.) terhadap titer antibody dan 15. Wirawan, S. (1996). Pemeriksaan
jumlah sel leukosit (Skripsi sarjana laboratorium hematologi sederhana
farmasi). Padang: Fakultas Farmasi (edisi II). Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Universitas Indonesia.
11. Mahyudin. (2013). Uji aktivitas subfraksi
26 Jurnal Sains Farmasi & Klinis (ISSN: 2407-7062) | Vol. 01 No. 01 | November 2014