Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Korelasi Ekspresi VEGF Dan Densitas Mikrovesel Dengan Respons Radioterapi Adenokarsinoma Serviks

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Korelasi Ekspresi VEGF dan Densitas Mikrovesel Dengan

Respons Radioterapi Adenokarsinoma Serviks

Fennisia Wibisono1, Sri Suryanti2, Bethy S. Hernowo3


1,2,3
Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNPAD / RS Hasan Sadikin Bandung
Email : fen1901@yahoo.co.id

ABSTRACT
Background: Most of cervical carcinoma patients, including cervical adenocarcinoma comes at an advanced
stage and thus radiotherapy is one of the modality treatment. The success of radiotherapy depends on several
prognostic factors such as the performance, staging, histopathology of tumor, presence of organ dysfunction
and cellular biology marker such as VEGF. Activation singaling pathway Vascular Endothelial Growth Factor
(VEGF) can induce radioresistance on cervical adenocarcinoma. Activation angiogenesis mediated by VEGF
can be counted from microvessel density (MVD). Counting MVD use imunohistochemical CD34 on endothelial
cells form capiller of blood vessel in peritumoral. The aim of this study was to determine correlation between
immunohistochemistry VEGF dan MVD with neoadjuvant radiotherapy response cervical adenocarcinoma.
Methods: This study was an observational study, cross-sectional and correlational analysis. Samples was
collected by total sampling with amount 32 samples block parafin from Departement Anatomical Pathology
General Hospital Dr. Hasan Sadikin Bandung and treated with complete neoadjuvant radiotherapy from
Januari 2007 until December 2013. Immunohistochemical examination of VEGF and CD34 for counting MVD
was done on all sample block parafin.
Result: There was a strong correlation between microvessel density (MVD) with neoadjuvant radiotherapy
response in cervical adenocarcinoma (p = 0.000). In this study MVD above 30 correlate with poor neoadjuvant
radiotherapy response in cervical adenocarcinoma.
Conclusion: Examination MVD recommended for cervical adenocarcinoma patient before radiation treatment.

Keyword : Cervical Adenocarcinoma, CD34, Neoadjuvant Radiotherapy, VEGF

ABSTRAK
Latar belakang : Mayoritas pasien karsinoma serviks termasuk adenokarsinoma serviks datang pada stadium
lanjut dan radioterapi merupakan salah satu modalitas terapinya. Keberhasilan radioterapi dinilai dari respons
radioterapi yang dipengaruhi beberapa faktor prognostik, yaitu keadaan umum, stadium, histopatologi dari
tumor, adanya gangguan fungsi organ dan beberapa penanda biologi seluler seperti VEGF. Aktivasi sinyaling
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dapat menginduksi terjadinya radioresistensi pada
adenokarsinoma serviks. Aktivasi angiogenesis yang dimediasi VEGF dapat diukur dengan densitas

167
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

mikrovesel/microvessel density (MVD) menggunakan pulasan imunohistokimia CD34. Tujuan dari studi
penelitian ini adalah untuk mencari korelasi antara imunoekspresi VEGF dan MVD dengan respons radioterapi
neoadjuvan adenokarsinoma serviks.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional, cross sectional, analisis korelasional. Sampel penelitian
ini didapatkan dari total sampling sebanyak 32 blok parafin dari Departemen Patologi Anatomi RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2007 sampai Desember 2013 dan dilakukan pulasan imunohistokimia
VEGF dan CD34 untuk menilai MVD.
Hasil : Pemeriksaan densitas mikrovesel mempunyai korelasi terkuat dengan respons radioterapi neoadjuvan
adenokarsinoma serviks (p =0.000). Nilai MVD pada penelitian ini lebih dari 30, berhubungan dengan respons
radioterapi neoadjuvan yang buruk.
Kesimpulan : Pemeriksaan MVD direkomendasikan sebelum pasien mendapatkan radioterapi.

Kata kunci : Adenokarsinoma serviks, CD34, Radioterapi, VEGF

PENDAHULUAN penatalaksanaan National Comprehensive


Pada beberapa dekade terakhir, insidensi Cancer Network (NCCN) 2013, modalitas
adenokarsinoma serviks pada wanita usia utama terapi kanker serviks adalah operasi,
muda yaitu kurang dari 40 tahun cenderung radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi di
1,4 9
meningkat. Insidensi adenokarsinoma antara ketiganya. Radioterapi merupakan
serviks sekitar 10-30% dari seluruh salah satu modalitas terapi adenokarsinoma
2-5
keganasan serviks. Proporsi serviks stadium awal dan lanjut dan
adenokarsinoma serviks uteri periode Januari digunakan pada 40-50% kasus. Radioterapi
2009–Desember 2011 di RSUP Dr. Hasan dapat diberikan sebagai terapi neoadjuvan
6
Sadikin Bandung antara 8%-12%. atau adjuvan dan dapat memberikan respons
10
Sekitar 70% pasien karsinoma serviks terapi kuratif maupun paliatif. Radioterapi
termasuk adenokarsinoma serviks datang neoadjuvant diberikan pada massa tumor
pada stadium lanjut yaitu IIB keatas, sehingga dengan ukuran lebih dari 4 cm, terutama pada
9,11-13
penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan stadium IIA keatas.
mengalami keterlambatan karena Radioterapi akan menyebabkan kerusakan
pengetahuan masyarakat Indonesia yang DNA sel tumor sehingga mengalami kematian
masih rendah terhadap keganasan serviks sel. Keberhasilan terapi ini ditentukan oleh
dan kurangnya kesadaran diri untuk besarnya gangguan yang dapat ditimbulkan
7
melakukan skrining. pada DNA sel tumor dan kemampuan DNA
14,15
Penatalaksanaan adenokarsinoma tergantung sel tumor tersebut untuk memperbaiki diri.
8 Keberhasilan radioterapi juga tergantung pada
dari stadium FIGO. Berdasarkan panduan

168
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

beberapa faktor prognostik, yaitu keadaan angiogenesis, dan pertumbuhan sel seperti
umum atau skor Karnofsky, stadium, HIF-1α, BCl-2, VEGF, HER-2/neu dan EGFR
histopatologi dari tumor, adanya gangguan yang diduga dapat dijadikan prediktor
fungsi organ dan beberapa faktor gen seperti keberhasilan radioterapi adenokarsinoma
gen tumor supresor, hipoksia, proliferasi sel, serviks.(17) Penanda biologi sel yang saat ini
14,16,17
apoptosis dan angiogenesis. Perbedaan banyak diteliti hubungannya dengan respons
ukuran massa tumor sebelum dan setelah radioterapi VEGF. Pada karsinoma kepala
pemberian radioterapi, merupakan cara untuk dan leher sudah diterapkan terapi target
mengetahui keberhasilan pemberian VEGF dikombinasikan dengan radioterapi
radioterapi. Keberhasilan radioterapi dinilai tetapi pada adenokarsinoma serviks masih
dari respons pasien, terbagi atas : respons belum diterapkan dan masih memerlukan
20
komplit ditandai dengan tidak terlihatnya lagi penelitian lebih lanjut.
massa karsinomatous, respons parsial Angiogenesis juga merupakan hal yang
ditandai dengan berkurangnya ukuran massa penting dalam pertumbuhan tumor. Terapi
tumor 50% dengan pengukuran diameter kanker yang baru diarahkan pada
tumor, progresif ditandai dengan peningkatan penghambatan modifikasi pembuluh darah
ukuran massa tumor 50% atau lebih atau untuk meningkatkan angka kesintasan hidup.
ditemukannya lesi baru, dan stabil ditandai Proses angiogenesis dimediasi oleh berbagai
dengan ukuran massa tumor yang tidak proangiogenik dan faktor antiangiogenik,
16
bertambah besar atau kecil. dengan Vascular endothelial growth factor
Adenokarsinoma serviks memiliki sensitivitas (VEGF) sebagai peran utamanya. Keadaan
yang lebih rendah terhadap kemoradioterapi hipoksia akan mengaktivasi VEGF kemudian
dibandingkan dengan karsinoma sel mengaktivasi jalur PI3K/AKT yang dapat
2,5,8,18,19
skuamosa serviks. Sampai saat ini menurunkan apoptosis sehingga terjadi
14,21
belum banyak dilakukan penelitian di peningkatan survival sel tumor. Aktivitas
Indonesia mengenai karakteristik dari angiogenesis pada berbagai neoplasma dilihat
adenokarsinoma serviks yang berhubungan dari vaskularitas tumor menggunakan
dengan resistensi terhadap radioterapi dan pengukuran densitas mikrovesel/microvessel
belum didapatkan penanda biologi sel yang density (MVD) intratumoral atau peritumoral.
berhubungan dengan respons radioterapi Imunoekspresi VEGF berkorelasi positif
22
yang menunjukkan perkiraan yang tepat, dengan pembentukan MVD. MVD dilihat
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk dengan bantuan pewarnaan imunohistokimia
mengetahui penanda biologi sel yang dapat CD34 yang akan mewarnai sel-sel endotel
dijadikan prediktor respons radioterapi. yang membentuk kapiler. Pada penelitian
Terdapat beberapa penanda biologi sel yang Nagy et al. mengemukakan karsinoma sel
berhubungan dengan hipoksia, apoptosis, skuamosa serviks dengan imunoekspresi

169
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

VEGF dan MVD diatas 20 berhubungan METODE


dengan buruknya respons radioterapi Penelitian ini merupakan penelitian studi
sedangkan bila didapatkan MVD kurang dari observasional, cross sectional, analisis
20 tidak berhubungan dengan buruknya korelasional. Sampel penelitian ini didapatkan
21
respons radioterapi. Pada penelitian yang dari total sampling sebanyak 32 blok parafin
dilakukan oleh Barbu et al. mengemukakan dari Departemen Patologi Anatomi RSUP Dr.
peningkatan VEGF dan MVD berhubungan Hasan Sadikin Bandung yang mendapatkan
dengan prognosis yang buruk pada radioterapi neoadjuvan komplit periode
adenokarsinoma serviks sedangkan Januari 2007 sampai December 2014.
hubungannya dengan respons radioterapi Masing-masing blok parafin dipotong menjadi
2
masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 3 slide dengan ketebalan 4 mikron. Preparat
Pemberian anti VEGF akan menghambat pertama dipulas dengan Hematoksilin Eosin.
proses angiogenesis dan mengurangi MVD Preparat kedua dan ketiga berturut-turut
pada tumor sudah dilakukan pada karsinoma dipulas dengan VEGF dan CD34 untuk
kepala dan leher juga karsinoma rektal menilai MVD. Proses diawali dengan
sedangkan pada karsinoma serviks masih deparafinisasi dan rehidrasi selanjutnya
dilakukan uji coba klinis. Pemberian terapi dilakukan pulasan imunohistokimia
target anti VEGF untuk meningkatkan respons menggunakan tehnik baku streptavidin biotin
radioterapi sudah dilakukan clinical trial pada peroxidase complex dengan menggunakan
berbagai keganasan seperti karsinoma kepala antibodi primer VEGF mouse monoclonal
dan leher, karsinoma paru dan karsinoma (Biocare, CA, USA) dengan pengenceran
kolorektal. Perlu dilakukan penelitian lebih 1:100 menggunakan kontrol positif karsinoma
lanjut mengenai pemberian anti VEGF disertai payudara invasif dan antibodi primer CD34
radioterapi pada adenokarsinoma serviks dan mouse monoclonal (Biocare, CA, USA) untuk
di Indonesia belum banyak dilakukan menilai MVD dengan pengenceran 1:100 dan
penelitian adenokarsinoma serviks dan menggunakan kontrol positif tonsil.
penanda biologi sel pada adenokarsinoma Interpretasi pulasan imunohistokimia
yang berhubungan dengan respons dilakukan secara individual oleh 2 pengamat.
23,24
radioterapi. Hasil dari interpretasi imunohistokimia
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dianalisis menggunakan uji korelasi Conkordal
korelasi penanda biologi sel VEGF dan CD34 Kendall dengan chi square dengan hasil
untuk menilai MVD dengan respons bermakna jika didapatkan p<0.005.
radioterapi adenokarsinoma serviks yang
dapat digunakan dalam mempertimbangkan HASIL
penatalaksanaan adenokarsinoma serviks
Dari 32 sampel pada penelitian ini usia pasien
dengan radioterapi.
terbanyak pada rentang usia 41-59 tahun

170
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

sebanyak 21 kasus. Sebanyak 26 kasus sebanyak 17 kasus. Adenokarsinoma serviks


mempunyai stadium lanjut (IIB keatas). bergradasi tinggi didapatkan sebanyak 10
Adenokarsinoma serviks bergradasi rendah kasus tidak berespons dengan radioterapi.
sebanyak 15 kasus dan bergradasi tinggi (Tabel 1.)

Tabel 1. Model Karakteristik Pasien Adenokarsinoma Serviks


Respons Radioterapi
Karakteristik N Berespon Tidak Berespon
Usia
≤40 tahun 8 4 4
41 –59 tahun 21 11 10
≥ 60 tahun 3 0 3
Stadium
IIA 6 3 3
IIB keatas 26 12 14
Jenis Histopatologi
Adenokarsinoma serviks berdifferensiasi baik 15 8 7
Adenokarsinoma serviks berdifferensiasi sedang 9 4 5
Adenokarsinoma serviks berdifferensiasi buruk 3 1 2
Adenokarsinoma serviks sel jernih 1 0 1
Adenokarsinoma serviks musinus 1 0 1
Adenokarsinoma serviks endometrioid 3 2 1
.

Gambar 1. Pulasan imunohistokimia VEGF intensitas kuat (Pembesaran 400x). Tanda panah menunjukkan sel
tumor terpulas dengan intensiitas kuat

171
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

Imunoreaktif sel tumor terhadap pulasan darah dan terwarna coklat setelah diberikan
imunohistokimia antibodi VEGF berdasarkan antibodi primernya. Kapiler pembuluh darah di
guidelines dari Biocare bila membran sel dan daerah peritumoral dihitung sebanyak 3
atau sitoplasma sel tumor terwarna coklat lapangan pandang menggunakan
setelah diberikan antibodi primernya. pembesaran 200x kemudiaan dirata-ratakan.
(Gambar1.) (Gambar 2.)
Imunoekspresi CD34 terlihat pada sel-sel
endotel yang membentuk kapiler pembuluh

Gambar 2. Pulasan imunohistokimia CD34 untuk menghitung MVD pada daerah peritumoral
(Pembesaran 400x). Tanda panah menunjukkan CD34 yang mewarnai sel-sel endotel membentuk kapiler

Berdasarkan perhitungan statistik yang hubungan yang bermakna dengan respon


dilakukan didapatkan bahwa imunoekspresi Radioterapi dengan nilai berturut-turut
VEGF dan CD34 untuk menilai MVD pada p=0.011, dan p=0.000.
kasus adenokarsinoma serviks memiliki

Tabel 1. Analisis Korelasi Imunoekspresi EGFR, VEGF dan MVD dengan Respon Radioterapi
Adenokarsinoma Serviks
Tidak Respon Respon
Kelompok r Nilai p
Rerata Std.deviasi Rerata Std.deviasi

VEGF 8,18 3,41 4,73 4,50 -0,453 0.011

MVD 45,05 10,42 20,15 4,67 -0,961 0.000

Keterangan : nilai p diperoleh dari hasil uji kendall’s tau c, nilai p < 0,05 = bermakna.

172
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

Nilai koefisien korelasi antara 0 sampai 1, Dari 32 sampel yang digunakan pada
semakin mendekati nilai 1 kekuatan penelitian ini, 15 kasus (47%) bergradasi
korelasinya semakin kuat. Dari analisis rendah dan 17 kasus (53%) bergradasi tinggi.
statistik yang telah dilakukan pada penelitian Sebanyak 10 kasus (59%) dari
ini didapatkan MVD mempunyai korelasi adenokarsinoma serviks bergradasi tinggi
terkuat dengan respons radioterapi tidak berespons terhadap radioterapi. Hal ini
adenokarsinoma serviks dengan nilai berbeda dari teori radiobiologi yang
koefisien korelasi 0,961. menyatakan bahwa karsinoma bergradasi
tinggi umumnya berespons terhadap
PEMBAHASAN radioterapi. Respons radioterapi selain
Pada penelitian ini kasus terbanyak pada ditentukan oleh diferensiasi tumor ditentukan
rentang usia 41-59 tahun sebanyak 69%. Hal juga oleh proporsi sel-sel tumor yang berada
tersebut sesuai dengan teori yang ditulis oleh pada fase mitosis selama irradiasi namun
Harmon dalam buku Gynecology Pathology parameter-parameter siklus sel invivo sulit
menyebutkan bahwa insidensi untuk diukur sehingga dilakukan beberapa
adenokarsinoma serviks terbanyak pada usia penelitian untuk mendapatkan penanda
25
45-54 tahun. biologi sel yang dapat berperan dalam
Pasien adenokarsinoma serviks yang respons radioterapi. Selain faktor-faktor yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 81% telah diuraikan diatas, faktor seluler endogen
berada pada stadium diatas IIB keatas. Hal ini juga berperan dalam respons radioterapi
sesuai dengan pernyataan Rasjidi et al seperti aktivasi onkogen dan atau gen-gen
26
menyatakan bahwa mayoritas pasien seluler.
karsinoma serviks termasuk adenokarsinoma Imunoekspresi VEGF yang semakin
serviks datang pada stadium lanjut yaitu IIB meningkat berkorelasi dengan respons
keatas, sehingga penegakkan diagnosis dan radioterapi adenokarsinoma serviks yang
penatalaksanaan mengalami keterlambatan buruk pada penelitian ini. Hasil serupa
karena pengetahuan masyarakat Indonesia didapatkan pada penelitian yang dilakukan
yang masih rendah terhadap keganasan oleh Nagy et al dan Armanza et al bahwa
serviks dan kurangnya kesadaran diri untuk adanya peningkatan ekspresi VEGF
melakukan skrining. Selain itu karena berhubungan dengan buruknya respons
21,27
keterlambatan diagnosa menyebabkan radioterapi karsinoma serviks.
penatalaksanaan yang tidak maksimal Pada beberapa penelitian mengemukakan
sehingga angka mortalitas karsinoma serviks adanya faktor lingkungan mikro dari sel tumor
termasuk adenokarsinoma serviks cenderung seperti hipoksia akan meregulasi jalur
7
tinggi. angiogenesis dan survival sel tumor. VEGF
akan mempromosi proliferasi sel endotel,

173
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

meningkatkan permeabilitas vaskular, oksigen dengan pemberian anti angiogenesis


perubahan matriks ekstraseluler, mempromosi akan meningkatkan perfusi dan menurunkan
limfangiogenesis dan metastasis dan konsumsi, memberikan peningkatan
menurunkan apoptosis sel tumor. Beberapa oksigenisasi sel-sel tumor yang sensitif
studi klinis menyatakan pemberian anti terhadap radioterapi. Hal tersebut akan
angiogenesis dapat meningkatkan respon mencegah tumor untuk bertumbuh dan
22,28 28
radioterapi. Hipoksia akan memicu mempertahankan status oksigenisasi.
produksi dari faktor angiogenik sehingga Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
terbentuk formasi pembuluh darah baru yang bahwa VEGF juga berperan menurunkan
berfungsi abnormal pada level makroskopik kemampuan apoptosis sel tumor sehingga
maupun mikroskopik. Mikrovesel tumoral yang meningkatkan survival sel tumor melalui
terbentuk berdilatasi dan melengkung dengan aktivasi jalur PI3K/AKT dan memungkinkan
pola acak, interkoneksi dan bercabang. Pada suatu tumor mengalami peningkatan
30
level seluler, sel-sel endotel dari pembuluh radioresistensi.
darah secara morfologi mengalami MVD merupakan indikator terpercaya yang
disorganisasi dan ireguler. Demikian pula merefleksikan aktivitas angiogenesis. Pada
perivaskular sel seperti perisit dan sel otot penelitian ini didapatkan peningkatan MVD
polos vaskular mempunyai karakteristik berkorelasi dengan buruknya respons
struktur yang abnormal. Adaptasi sel tumor radioterapi adenokarsinoma serviks. MVD
terhadap kondisi hipoksia yang disebabkan dapat digunakan sebagai kontrol lokal respons
karena insufisiensi oksigenisasi dapat radioterapi. Pada penelitian yang dilakukan
menyebabkan fenotipe sel tumor menjadi oleh Tokuma K et al mengemukakan ekspresi
lebih malignan atau prognosis yang buruk VEGF lebih tinggi pada adenokarsinoma
17
terhadap radioterapi. sel-sel tumor yang serviks dibandingkan karsinoma sel skuamosa
hipoksia 3 kali lebih radioresisten serviks.(31) Nilai perhitungan rata-rata MVD
29
dibandingkan sel yang normosia. peritumoral pada penelitian ini diatas 30
Peningkatan respon radioterapi bersamaan berhubungan dengan respons radioterapi
dengan pemberian anti angiogenesis yang buruk. Hasil pada penelitian ini sejalan
disebabkan karena adanya peningkatan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nagy
oksigenisasi setelah terapi. Anti angiogenesis et al menyatakan hal yang serupa bahwa
secara teori akan meningkatkan oksigenisasi MVD diatas 20 per lapangan pandang
tumor dan meningkatkan perfusi dengan berhubungan dengan buruknya respons
21
mengurangi jumlah pembuluh darah yang radioterapi pada karsinoma serviks.
imatur dan inefisien. Reduksi jumlah Berdasarkan hasil-hasil penelitian ini
pembuluh darah inefisien dan jumlah sel diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut
tumor dan sel endotel yang mengkonsumsi untuk mengembangkan pemberian terapi

174
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

target pada adenokarsinoma disertai dengan pada adenokarsinoma serviks dibandingkan


radioterapi agar didapatkan dampak terapi imunoekspresi VEGF. MVD dapat digunakan
yang maksimal pada pasien adenokarsinoma sebagai lokal kontrol untuk respon radioterapi.
serviks sehingga angka harapan hidup pasien Pemeriksaan imunohistokimia VEGF dan
dapat meningkat. MVD direkomendasikan pada pasien
adenokarsinoma serviks sebelum
KESIMPULAN mendapatkan radioterapi.
Peningkatan MVD mempunyai hubungan
terkuat dengan buruknya respons radioterapi

DAFTAR PUSTAKA

1. Wells M. OAG, Crum C.P., Franceschi S., Tommasino M., et al. Epithelial tumor of uterine cervix. In:
Fattaneh A. Tavassoli PD, editor. Pathology and genetics tumours of the breast and female genital
organs. France: IARC Press; 2014. p. 169-89.
2. Barbu I, Craitoiu S, Simionescu CE, Dragnei AM, Margaritescu C. CD105 microvessels density, VEGF,
EGFR-1 and c-erbB-2 and their prognostic correlation in different subtypes of cervical adenocarcinoma.
Romanian journal of morphology and embryology = Revue roumaine de morphologie et embryologie.
2013;54(3):519-30.
3. Andersson SM, M. Wilander, E. Results of cytology and high-risk human papillomavirus testing in
females with cervical adenocarcinoma. Oncol Lett [Internet]. 2013 Jul 3742506]; 6(1):[215-9 pp.].
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23946807.
4. Pimenta JM, Galindo C, Jenkins D, Taylor SM. Estimate of the global burden of cervical
adenocarcinoma and potential impact of prophylactic human papillomavirus vaccination. BMC Cancer.
2013;13(1):553.
5. Kato T, Watari H, Takeda M, Hosaka M, Mitamura T, Kobayashi N, et al. Multivariate prognostic
analysis of adenocarcinoma of the uterine cervix treated with radical hysterectomy and systematic
lymphadenectomy. J Gynecol Oncol. 2013;24(3):222-8.
6. Meike Rachmawati BSH, Ani M. Maskoen, Sadeli Masria, Reisya Gina. Proporsi Adenokarsinoma
Serviks Uteri di RSUP. Dr. Hasan Sadikin2012. Available from:
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/126847/.
7. Imam R. Epidemiologi Kanker Serviks. Indonesian Journal of Cancer. 2009;3(Juli-September):103-8.
8. Rosai J. Female Reproductive System (cervix). In: Ackerman Ra, editor. Surgical Pathology. 2. London:
Elsevier; 2011. p. 1426-7.
9. Oncology. NPGi. Cervical Cancer. 2013 (Version 2.2013.). Available from: www.nccn.org.
10. Iin Kurnia BS, Irwan Ramli, Andrijono, dan Cholid Badri. HUBUNGAN ANTARA BIOMARKER
PROLIFERASI SEBELUM DAN SETELAH RADIASI 10 Gy DENGAN RESPON KEMORADIOTERAPI

175
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

KANKER SERVIKS. Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI PTKMR-BATAN,


FKM-UI, KEMENKES-RI. 2010:98-108.
11. Society AC. Cervical Cancer2013 Copyright. Available from:
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003094-pdf.pdf.
12. Andrijono. Kanker Servik. Edisi ke 3 ed. Jakarta: Divisi Onkologi Departemen Obstetri-Ginekologi FK
UI; 2010.
13. Lauren Gallagher R, PhD; Miranda Huges, PhD; Nicole McMillian, MSc. NCCN Clinical Practise
Guidelines in Oncology (NCCN Guidelines) Cervical Cancer. 2013.
14. Seiwert TY, Salama JK, Vokes EE. The concurrent chemoradiation paradigm--general principles.
Nature clinical practice Oncology. 2007;4(2):86-100.
15. Chinnaiyan P, Huang S, Vallabhaneni G, Armstrong E, Varambally S, Tomlins SA, et al. Mechanisms of
enhanced radiation response following epidermal growth factor receptor signaling inhibition by erlotinib
(Tarceva). Cancer research. 2005;65(8):3328-35.
16. Bookman MA YR. Principles of Chemotherapy in Gynecologic Cancer. Principles and Practice of
Gynecologic Oncology. 3 ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2000. p. 412-4.
17. Noordhuis MG, Eijsink JJ, Roossink F, de Graeff P, Pras E, Schuuring E, et al. Prognostic cell biological
markers in cervical cancer patients primarily treated with (chemo)radiation: a systematic review.
International journal of radiation oncology, biology, physics. 2011;79(2):325-34.
18. Alexi A. Wright MSH, Nikhil Wagle, Brooke E Howitt, Emanuele Palescandolo, et. al. KRAS and EGFR
mutations to distinguish adenocarcinomas and squamous cell carcinomas of the cervix. Journal Clinical
Oncology. 2012;30.
19. Shimada M, Nishimura R, Nogawa T, Hatae M, Takehara K, Yamada H, et al. Comparison of the
outcome between cervical adenocarcinoma and squamous cell carcinoma patients with adjuvant
radiotherapy following radical surgery: SGSG/TGCU Intergroup Surveillance. Molecular and clinical
oncology. 2013;1(4):780-4.
20. Zhang H, Yun S, Batuwangala TD, Steward M, Holmes SD, Pan L, et al. A dual-targeting antibody
against EGFR-VEGF for lung and head and neck cancer treatment. International journal of cancer
Journal international du cancer. 2012;131(4):956-69.
21. Nagy VM, Buiga R, Brie I, Todor N, Tudoran O, Ordeanu C, et al. Expression of VEGF, VEGFR, EGFR,
COX-2 and MVD in cervical carcinoma, in relation with the response to radio-chemotherapy. Romanian
journal of morphology and embryology = Revue roumaine de morphologie et embryologie.
2011;52(1):53-9.
22. Hong YM, Gan WG, Xu ZH. Significance of the expression of integrin beta1, VEGF and MVD in
hypopharyngeal squamous cell carcinoma. Genetics and molecular research : GMR. 2014;13(3):6455-
65.
23. Bonner JA, Harari PM, Giralt J, Azarnia N, Shin DM, Cohen RB, et al. Radiotherapy plus cetuximab for
squamous-cell carcinoma of the head and neck. N Engl J Med. 2006;354(6):567-78.
24. Vredenburgh JJ, Desjardins A, Reardon DA, Peters KB, Herndon JE, 2nd, Marcello J, et al. The
addition of bevacizumab to standard radiation therapy and temozolomide followed by bevacizumab,

176
JMJ, Volume 2, Nomor 2 ,November 2014, Hal : 167 - 177 Fennisia Wibisono, dkk, Korelasi Ekspresi...

temozolomide, and irinotecan for newly diagnosed glioblastoma. Clinical cancer research : an official
journal of the American Association for Cancer Research. 2011;17(12):4119-24.
25. Marisa R. Nucci MaEO, MD. Gynecologic Pathology. A Volume In The Series: Foundations In
Diagnostic Pathology: Churchill Livingstone; 2009.
26. Abeloff MD AJ, Niederhuber JE, Kastan MB, McKenna WG. Abeloff's Clinical Oncology. 4 ed: Churchill-
Livingstone, Elsevier; 2008.
27. Ferry Armanza A BS. Serum Level of Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) can be used to
Assess Response of Radiation Therapy in Cervical Cancer. . Indonesian Journal of Obstetric and
Gynecology. 2014.;2(1):40-5.
28. Wachsberger P, Burd R, Dicker AP. Tumor response to ionizing radiation combined with
antiangiogenesis or vascular targeting agents: exploring mechanisms of interaction. Clinical cancer
research : an official journal of the American Association for Cancer Research. 2003;9(6):1957-71.
29. Verstraete Maud DA, Sagaert Xavier, Van Cutsem Eric and Haustermans Karin. Anti-Angiogenic
Therapy Combined with Chemoradiotherapy for Patients with Localized Advanced Rectal Cancer.
IBIMA Publishing Advances in Cancer: Research & Treatment. 2012;2012 (2012).
30. Fischer C, Mazzone M, Jonckx B, Carmeliet P. FLT1 and its ligands VEGFB and PlGF: drug targets for
anti-angiogenic therapy? Nature reviews Cancer. 2008;8(12):942-56.
31. Tokumo K, Kodama J, Seki N, Nakanishi Y, Miyagi Y, Kamimura S, et al. Different angiogenic pathways
in human cervical cancers. Gynecologic oncology. 1998;68(1):38-44.

177

You might also like