Setting Arrester
Setting Arrester
Setting Arrester
LIGHTNING ARRESTER
3.1 Pendahuluan
Gangguan tegangan lebih yang mungkin terjadi pada Gardu induk dapat
gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir pada sistem tenaga listrik mencakup
memasuki Gardu Induk. Peralatan proteksi ini berfungsi untuk melindungi peralatan
tenaga listrik dengan cara membatasi surja tegangan lebih yang dating dan
harus dapat menahan tegangan 50 Hz untuk waktu yang tak terbatas dan harus
melewati surja arus ke tanah dengan tidak merusaknya. Selain itu, sebuah alat
30
31
pelindung yang baik harus mempunyai rasio yang tinggi, dalam pengertian
dan tegangan sistem 50 Hz maksimal yang dapat ditahan sesudah pelepasn terjadi.
tegangan lebih adalah sela batang ( Rod Gap ), sela sekring ( Fuse Gap ), sela control
( Control Gap ), arrester jenis ekspulsi ( Type Lightning Arrester ), dan arrester Janis
Sela batang merupakan alat pelindung surja yang paling sederhana tetapi
paling kuat dan kokoh. Sela batang ini jarang digunakan pada rangkaian yang penting
karena tidak dapat memutuskan arus susulan. Artinya jika percikan karena tegangan
lebih, api (arc) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada. Oleh sebab
itu rangkaian harus diputuskan terlebih dahulu untuk menghentikan percikan api
tersebut. Karena hal tersebut, maka sela batang ini digunakan sebagai pelindung
cadangan dalam hal arrester dilepaskan dari saluran karena kerusakan atau sebab lain.
Keuntungan dari sela batang ialah bentuknya yang sederhana, mudah dibuat dan kuat
(rugged). Cacadnya ialah bahwa sekali terjadi percikan karena tegangan lebih api (
arc ) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada, oleh karena itu sirkuit
harus diputuskan terlebih dahulu untuk menghentikan percikan api tersebut. Kecuali
itu tegangan gagalnya naik lebih tinggi dari pada isolasi yang dilindunginya untuk
gelombang berwaktu pendek sehingga diperlukan sela yang sempit untuk gelombang
yang curam.
32
Oleh karena itu sela batang dapat dipakai untuk perlindungan cadangan ( back
kecepatan menutup kembali ( sesudah dibuka ) yang tinggi (high speed reclose
Meskipun sela batang sangat murah dan sederhana, sela ini mempunyai
Sela sekring adalah sela batang yang dihubungkan secara seri dengan sekring
dengan sekring yang digunakan untuk mengiterupsikan arus susulan ( power follow
current ) sehingga sirkuit breaker tidak perlu membuka. Sela sekring mempunyai
karakteristik tembus yang sama dengan sela batang. Meskipun sela sekring ini
Sela control ( control gap ) terdiri dari dua buah sela yang diatur sedemikian
rupa hingga karakteristiknya mendekati sela bola yang ditinjau dari segi lengkung
volt waktunya mempunyai karakteristik lebih baik dari sela batang. Sela ini dapat
dipakai bersama atau tanpa sekring meskipun ia dapat dipakai sebagai perlindungan
Lightning Arrester adalah alat proteksi peralatan sistem tenaga listrik terhadap
arus listrik, yang berfungsi sebagai alat yang dapat memby-pass ke ground, pada
keadaan normal, lightning arrester akan bersifat sebagai isolator dan bila timbul surja
Setelah surja itu hilang lightning arrester harus dengan cepat kembali bersifat
isolator, sehingga circuit braker (CB) tidak sempat membuka. Lightning arrester ini
tidak sama dengan sela batang maupun protection tube, karena arrester bisa
Lingkup arrester luas, mulai dari penggunaan elektronika hingga pada sistem
transmisi tegangan tinggi maupun ekstra tinggi, lightning arrester pada sistem
A. Dinding tabung yang terbuat dari bahan yang mudah menghasilkan gas jika
dialiri listrik.
35
B. Sela batang ( external series gap ) yang biasanya diletakan pada isolator porselin,
untuk mencegah arus mengalir dan membakar fiber pada tegangan jala jala
C. Sela pemutus bunga api yang diletakan di dalam tabung, salah satu elektroda
dihubungkan ke tanah.
Pada waktu tegangan surja melewati sela batang dan sela bunga api, maka
impedansi tabung akan menjadi rendah sehingga arus surja akan mengair ke tanah.
Arus yang mengalir akan membakar fiber dan menghasilkan gas yang bergerak cepat
ke arah lubang pembuangan di bagian bawah arrester. Tekanan gas ini akan
mematikan bunga api pada saat arus melalui titik nol pertamanya. Waktu pemadaman
busur api ini hanya atau 1 cycle sehingga RRV ( Rate of Recovering Voltage )
lebih lambat dari rate of rise kekuatan dielektrit dari isolasi. Beda waktu ini cukup
pendek untuk dibaca oleh rele pendukung. Sehingga circuit breaker tetap bekerja (
tertutup ) dan pelayanan daya tidak terganggu. Setelah api padam, sistem kembali ke
keadaan normal.
Arrester ini digunakan untuk melindungi trafo distribusi bertegangan 3-15 kV,
tetapi belum memadai untuk melindungi trafo daya. selain itu digunakan juga pada
saluran transmisi untuk mengurangi besar tegangan surja petir yang masuk ke gardu
induk.
36
1. Arus yang sangat besar akan menyebabkan fiber habis terbakar dan arus
yang terlalu kecil tidak cukup untuk menghasilkan gas pada tabung untuk
terbakar
Pada dasarnya lightning arrester ini terdiri dari dua buah unsur, yaitu : sela api
( spark gap ) dan tahanan tak linier atau tahanan kran ( valve resistor ) yang keduanya
dihubungkan secara seri. Batas atas dan batas bawah dari tegangan percikan
ditentukan oleh tegangan sistem maksimum dan oleh tingkat isolasi peralatan yang
37
dilindungi. Sebenarnya arrester ini terdiri dari tiga unsur, yaitu sela api, tahanan non
mengatur sendiri untuk aliran arus dan tegangan terbatas. Perbadaan utama kedua
type expiltion dan valve yaitu untuk valve besarnya arus dibatasi oleh arrester itu
sendiri dan tidak tergantung pada kapasitas sistem. Sedangkan tipe expultion
ditentukan oleh karakteristik sistem, dari sini terlihat bahwa arrester type valve
Arrester jenis ini ummunya dipakai untuk melindungi alat-alat yang mahal
pada rangkaian, biasanya dipakai untuk melindungi trafo daya. Arrester katup ini
Arrester jenis saluran lebih murah dari arrester gardu. Arrester jenis
transformator pada saluran distribusi. Arrester jenis ini dipakai pada peralatan
Prinsip kerjanya arrester ini terdiri dari dua unsur sela api ( spark gap ) dan
tahanan tak linier atau tahanan kran ( valve resistor ). Keduanya dihubungkan secara
seri, batas atas dan bawah dari tegangan percik ditentukan oleh tegangan sistem
maksimum dan oleh tingkat isolasi peralatan yang dilindungi. Seringkali persoalan ini
dapat dipecahkan hanya dengan mengetrapkan cara cara khusus pengaturan tegangan
( voltage control ) oleh karena itu sebenarnya arrester ini terdiri dari tiga unsur : sela
api, tahanan kran atau tahanan katup dan sistem pengaturan atau pembagian tegangan
( granding sistem ). Setelah diutarakan bila persoalan nya hanya tidak melindungi
akibat terhadap pelayanan, maka cukup dipakai sela batang yang memungkinkan
Dalam hal ini tegangan sistem bolak balik akan tetap mempertahankan busur
api sampai pemutus bebannya dibuka dengan menyambung sela api ini dengan
sebuah harga tetap, maka jatuh tegangannya menjadi besar. Pengecilan tahanan
berlangsung cepat sekali yaitu selama tegangan lebih mencapai harga puncaknya.
Tegangan lebih dalam hal ini mengakibatkan penurunan drastis dari pada tahanan
Arrester seng oksida yang disebut juga metal oxide arrester (MOA)
merupakan arrester yang tidak memiliki sela seri, terdiri dari satu atau lebih unit yang
kedap udara, yang masing – masing berisikan blok-blok tahanan katup sebagai
Pada dasarnya prinsip kerja arrester ini sama dengan arrester katup. Karena
arrester ini tidak memiliki tahanan sela seri, maka arrester ini sangat bergantung pada
tahanan yang ada dalam arrester itu sendiri. Apabila terkena petir, tahanan arrester
akan langsung turun sehingga menjadi konduktor dan mengalir petir ke bumi. Namun
Alat pelindung yang paling sempurna adalah arrester, pada pokoknya arrester
terdiri dari dua unsur : sela api ( spark gap ) dan tahanan tak linier atau tahanan kran.
Keduanya dihubungkan secara seri batas atas dan batas bawah dari tegangan percikan
ditentukan oleh tegangan sistim maksimum dan tingkat isolasi peralatan yang
Dalam hal ini tegangan sistim bolak balik akan tetap mempertahankan busur
api sampai pemutus bebannya dibuka. Dengan menyambung sela api ini dengan
mempunyai sebuah harga tetap maka jatuh tegangannya menjadi besar sekali
Oleh sebab itu dipakailah tahanan kran yang mempunyai sifat khusus bahwa
tahanannya kecil sekali bila tegangannya dan arusnya besar. Proses pengecilan
tahanan berlangsung cepat sekali yaitu selama yaitu selama tegangan lebih mencapai
harga puncak puncaknya, tegangan lebih dalam hal ini mengakibatkan penurunan
besar.
42
Bila tegangan-lebih habis dan tegangan normal tinggal, tahanannya naik lagi
sehingga arus susulannya ini akhirnya dimatikan oleh sela api pada waktu tegangan
sistimnya mencapai titik nol yang pertama sehingga alat ini bertindak sbagai sebuah
keran yang menutup arus. Dari sini didapatkan nama tahanan kran. Karakteristik arus
= arus surja
= arus susulan
V = tegangan dasar
= tegangan sisa
a = arus menaik
b = arus menurun
Pada arrester modern pemadaman arus susulan yang cukup besar ( 200-300 A)
dilakukan dengan bantuan medan magnet. Dalam hal ini, maka baik ampiltudo
maupun lamanya arus susulan dapat dikurangi dan pemadamannya dapat dilakukan
Sudah jelas bahwa arrester adalah sebuah peralatan tegangan dan mempunyai
dasar rating (rating) tegangan, maka ia tidak boleh dikenakan tegangan yang melebihi
dasar ini, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan hubung singkat, sebab
arrester ini menjalankan fungsinya harus menanggung tegangan sistim normal dan
harga yang dapat ditahannya pada terminalnya bila menyalurkan arus tertentu, harga
ini dapat berubah dengan besarnya arus. Karakteristik ini harus dapat dikenal pada
waktu singkat, misalnya pada waktu terjadi percikan pada sela bila arrester mulai
Ciri ketiga yang dulu kurang mendapat perhatian cukup adalah batas
termisnya yaitu kemampuan untuk melalukan arus surja yang berwaktu lama atau
terjadi berulang ulang, misalnya surja hubung tanpa menaikan suhunya. Meskipun
ampere, tetapi kemampuannya untuk melalukan surja hubung, terutama bila sauran
menjadi panjang dan berisi tenaga besar adalah hal lebih penting lagi.
Berhubungan dengan hal hal diatas, maka agar supaya tekanan (stresses) pada
isolasi dapat dibuat serendah mungkin, suatu sistem perlindungan tegangan lebih
Karakteristik pelindung daripada arrester sudah dikenal sejak tahun 1937 dan
tertentu.
46
Tegangan gagal sela, disebut juga tegangan percikan pada frekuensi sistim 50
c/s harus mempunyai harga yang tinggi untuk mengurangi seminimum mungkin
pelepasan yang disebabkan oleh adanya hubung singkat ke tanah dan surja hubung.
Di dalam tabel yang dimasukan sebagai tegangan percikan ialah tegangan percikan
pada muka gelombang untuk surja yang mempunyai kecuraman muka 100 kV/µs/12
Tegangan pelepasan disebut juga tegangan sisa (residual) atau jatuh tegangan
IR adalah tegangan antara terminal terminal arrester bila sedang melalukan arus surja.
Yang dimasukan dalam tabel biasanya ialah tegangan sisa untuk surja arus 10 x 20µs
4 16 14.5
6 22 22
8 30 29
11 37 24
13 46 44
20 63 65
26 80 79
32 98 101
47
40 125 123
45 143 144
53 165 166
66 205 202
80 250 245
92 285 280
3.75 20 17
6.25 30 25
7.5 37 31
12.5 56 47
20 88 76
40 165 144
48
Tegangan Dasar Arrester IR pada 5.000 A *) (kV) Tegangan Sela Gagal **)
* (kV) (kV)
(1940) (1955)
3 9 14
6 18 24
9 26 35
12 36 50
15 44 60
20 58 80
25 71 100
30 88 120
37 105 145
40 115 150
50 141 180
60 176 220
73 210 260
49
97 280 335
elemen kran yang tergantung pada kecuraman dan besarnya arus surja menentukan
Gambar 3.7 Berubahnya tegangan pelepasan terhadap besar dan kecepatan naiknya
arus surja
Ada beberapa parameter dalam arrester yang perlu diketahui sebagai berikut :
Arus pelepasan dengan harga puncak dan bentuk gelombang tertentu yang
digunakan untuk menentukan kelas dari arrester yang sesuai dengan kemampuannya
melewatkan arus.
Untuk gelombang berjalan yang datang dari saluran, arus pelepasan dalam
arrester ditentukan oleh tegangan maksimum yang diteruskan oleh isolasinya, oleh
51
ompedansi surja pada kawat, dan oleh karakterisrik dari arrester, dapat dilukiskan
Iα= ………………………………………………………….(3.1)
Dimana :
…………………………………………………………………………..(3.2)
kelas arrester :
Kelas arus 10 kA
Untuk perlindungan gardu induk yang besar dengan frekuensi sambaran petir
Kelas arus 5 kA
Untuk gardu gardu kecil dengan tegangan sistem dibawah 22 kV, dimana
Dimana,
3.9.3 Tegangan Frekuensi Jala Jala (power frequensi spark over voltage)
Arrester tidak boleh bekerja pada gangguan tegangan lebih dalam amplitude
yang rendah karena dapat membahayakan sistem. Untuk alasan ini maka ditentukan
Voltage)
sebelum arrester bekerja. Hal ini menunjukan jika tegangan puncak surja petir yang
datang mempunyai harga yang lebih tinggi atau sama dengan tegangan percikan
maksimum dari arrester, maka arrester tersebut akan bekerja memotong surja petir
Tegangan yang timbul diantara terminal arrester pada saat arus petir mengalir
ke tanah. Tegangan sisa dari suatu arrester tertentu tergantung pada kecuraman
gelombang yang datang ( dalam A/µs ) dan amplitude dari arus pelepasan. Untuk
harga arus pelepasan yang lebih tinggi maka tegangan sisa ini tidak akan naik lebih
tinggi lagi. Hal ini disebabkan karena karakteristik tahanan yang tidak linier dari
arrester. Umumnya tegangan sisa tidak akan melebihi TID ( Tingkat Isolasi Dasar )
tembusnya sela seri tanpa merusak atau merubah karakteristik dari arrester.
dan rangkaian listrik dari satu pihak dan alat alat proteksi di lain pihak yang
sehingga menjamin peralatan tersebut tetap aman ketika terjadi gangguan tegangan
lebih. Koordinasi isolasi yang baik akan menjamin bahwa isolasi peralatan akan
mampu menahan tegangan kerja sistem yang normal dan tidak normal yang mungkin
terjadinya tegangan lebih petir, tegangan lebih swithing dan tegangan lebih frekuensi
jala jala. Isolasi hantaran udara harus cukup tinggi untuk mencegah terjadinya
kegagalan yang disebabkan oleh tegangan lebih switching dan tegangan lebih
Diantara tegangan lebih akibat petir, sambaran langsung pada rel suatu gardu
induk atau saluran transmisi dekat kepada gardu induk merupakan bahaya besar
terhadap gardu induk. Lagi pula sangat sukar mengamankan gardu induk itu
kecil, tetapi jika terjadi keruakan yang ditimbulkan sangat hebat sekali. Oleh karena
itu gardu gardu yang penting dan saluran – saluran di dekatnya harus diamankan
itu dengan menggunakan arrester dan dengan memberikan kepada peralatan itu
kekuatan isolasi terhadap tegangan impuls yang lebih besar dari tingkatan
pengamanan arrester.
3.10.2 Menentukan Tingkat Isolasi Dasar (TID) Dari Peralatan Pada Gardu
Induk
Tingkat Isolasi Dasar (TID) didefinisikan sebagai berikut : “ tingkat isolasi dasar
adalah suatu tingkat referensi yang dinyatakan dalam tegangan puncak dengan
standar gelombang dari 1,2 x 50µs, sehingga isolasi dari peralatan peralatan listrik
56
mempunyai karakteristik tahanan impuls sama atau lebih tinggi dari isolasi dasar
tersebut”.
Sebagian besar peralatan di Gardu Induk sperti trafo, pemutus daya, saklar
pemisah, trafo arus, trafo tegangan dibuat dengan tingkat isolasi yang sama kecuali
tarafo yang kadang kadang diproduksi dengan isolasi yang rendah dengan alas an
berikan TID satu tingkat lebih tinggi . pada umumnya tingkat isolasi dari peralatan di
gardu seperti pemutus daya, busbar, saklar pemisah, trafo pengukuran mempunyai
1. Menentukan besarnya tegangan lebih satu phasa ke tanah atau tegangan lebih
lain sebagai akibat kerja sistem yang tidak normal pada lokasi dimana arrester
dipasang.
dari arrester untuk arus impuls dan jenis penangkap petir yang dipilih.
57
dilindungi.
(kv)
80 % 90% 100%
66 350 35 30 25
550 35 - -
132 650 60 45 35
900 60 - -
Untuk menentukan tegangan arrester terdapat 2 hal yang harus diperhatikan yaitu:
58
1. ketahanan arrester terhadap frekuensi kerja yaitu terutama pada saat terjadi
gangguan satu fasa ke tanah, tegangan fasa yang tidak terganggu akan naik
2. Didasarkan pada pengaman terhadap alat yang diamankan, apa yang disebut
sambaran petir secara langsung maupun secara induksi harus dapat mengamankan
peralatan utama pada instalasi gardu induk seperti transformator, pemutus tegangan,
trafo arus, trafo tegangan, peralatan untuk sistem informasi pada GI (wafe trap) serta
peralatan lainnya.
tenaga listrik yang diamankan (dilindungi) pada gardu induk terhadap tegangan lebih
Gardu induk gandul 150 kv merupakan salah satu jenis gardu induk tipe
konvensional yaitu gardu yang terdiri dari semua instalasi peralatan gardunya (switch
yard ) dipasang pada lapangan terbuka. Keuntungan menggunakan gardu induk tipe
sedangkan kerugian menggunakan gardu induk tipe konvensional adalah lahan yang
dengan alat yang dilindungi, tetapi dalam praktiknya kadang kadang hal ini tidak
dimungkinkan. Jika jarak itu terlalu jauh, tegangan abnormal yang sampai pada
terminal dari peralatan akan lebih tinggi dari pada tegangan pelepasan arrester.
Hubungan antara tegangan terminal dari alat yang dilindungi dan jarak dari
= + 2.µ.x/ v……………………………………………………………….(3.5)
Dimana :
Pada keadaan normal arrester harus berfungsi sebagai isolator, tetapi dalam
mungkin akan berfungsi sebagai konduktor untuk mem by pass tegangan lebih yang
timbul dan mampu memutus arus susulan yang terjadi maka dengan secepat mungkin
lebih yaitu :
2. Tabung arrester